BAB IV PENELITIAN NETNOGRAPHY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENELITIAN NETNOGRAPHY"

Transkripsi

1 BAB IV PENELITIAN NETNOGRAPHY 4.1 Proses Tender Hak Siar EPL Gambaran proses tender hak siar EPL didapat dari berbagai macam sumber di internet yang telah dirangkum dimana proses PT. Direct Vision dalam mendapatkan hak siar EPL berasal dari holding company mereka yang berpusat di Malaysia. Perwakilan Direct Vision menjelaskan bahwa pemegang hak siar Liga Inggris untuk sebagian besar wilayah Asia termasuk Malaysia, Indonesia, Korea Selatan, Korea Utara, Brunei, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Taiwan dan Macau adalah ESPN STAR Sports (ESS). ESS sendiri mendapatkan hak siar melalui lelang terbuka yang diselenggarakan FAPL, sebagai pemilik utama hak siar Liga Inggris dari tahun 2000 hingga Dalam lelang terbuka ini, sebenarnya beberapa operator dari Indonesia juga ikut untuk mendapatkan hak siar di Indonesia. Namun karena harga yang ditawarkan sangat mahal dan tender yang diberlakukan adalah untuk hak siar ke seluruh Asia, maka pemenangnya adalah ESPN STAR Sports (ESS). Astro All Asia Network sebagai holding Astro TV di Indonesia kemudian mendekati ESS yang merupakan perusahaan joint venture antara Walt Disney (ESPN, Inc.) dan News Corporation Limited (STAR). Akhirnya holding Astro TV menyatakan bahwa Astro TV di Indonesia dapat menerima tranmisi siaran Liga Inggris ini untuk disiarkan di Indonesia. Proses tendernya dapat digambarkan pada diagram di bawah ini, 31

2 32 Gambar 4.1 Diagram Proses Tender EPL 4.2 Data Sekunder Dalam mengumpulkan data sekunder, maka Penulis menggunakan blog dan milist pada media internet untuk mengetahui persepsi dari stakeholder terhadap brand Astro TV atas tayangan EPL yang hanya ditayangkan di Astro TV. Hal ini adalah langkah pertama dalam melakukan penelitian untuk membagi (mapping) setiap persepsi stakeholder yang dapat mempengaruhi brand Astro TV. Dalam melakukan pengumpulan data sekunder, kami mengumpulkan beberapa blog dan website seperti contohnya sebagaimana terlampir pada halaman Lampiran. Dari hasil penelitian terhadap blog dan website di atas, maka analisa dari stakeholder nya adalah sebagai berikut :

3 33 Tanggung jawab moral Melindungi kepentingan Umum Tidak ada pelanggaran hukum Hak Siar untuk Asia Pemerintah Tidak ada yang sanggup ikut tender Indonesia pasar yang potensial 3rd 4th TV Lokal Tanp tida k a ada Astro EPL PT. Direct Vision 2nd EPL ASTRO TV 5th Competitor Pe megang sah Hak Siar EPL Meningkatkan Brand Awareness 1st Konsumen Masih ada Liga lainnya Nasionalisme Monopoli Pemerintah EPL tidak gratis lagi Gambar 4.2 Mapping Stakeholder EPL Astro TV Tanggung jawab sosial lebih tinggi Melaporkan ke KPPU Monopoli Persaingan yang tidak sehat Bisnis yang wajar

4 34 Penjelasan dari Mapping Stakeholder dari Astro TV adalah sebagai berikut : 1. PT. Direct Vision Dari blog dan website, dari sisi PT. Direct Vision sebagai anak perusahaan Astro All Asia Network yang dikutip dari Halim Mahfudz, Vice President Corporate Affairs Astro TV, maka persepsinya adalah : 19 Hak siar EPL dapat meningkatkan Brand Awareness Astro TV di Indonesia. Jumlah pelanggan Astro TV hingga Juli 2007 telah mencapai sekitar pelanggan dan Astro TV optimis pada akhir tahun ini jumlahnya akan meningkat menjadi pelanggan. Astro TV adalah pemegang hak siar EPL yang sah. Astro TV telah memperoleh hak siar EPL secara fair dalam proses penawaran yang terbuka. Tanpa Astro TV sebagai pemenang tender hak siar, maka siaran EPL tidak akan ditayangkan di Indonesia. Indonesia adalah pasar yang sangat potential untuk industri pay TV. 20 Pasar pay tv di Indonesia masih sangat luas dan selain itu penonton TV di Indonesia masih belum dapat memilih bentuk tontonan televisi walaupun sudah terdapat berbagai macam tayangan yang disiarkan oleh. 11 stasiun TV nasional dimana sebenarnya penonton telah dikendalikan oleh program-program yang telah ditentukan oleh pusat tanggal 15 Agustus tanggal 9 Agustus 2007

5 35 Hal lainnya juga diungkapkan oleh Erwin Purba, Head Counsel Corporate & Regulatory PT Direct Vision yang mengatakan bahwa penetrasi pasar pay TV di Indonesia baru mencapai 0,6 persen dari pemilik TV, sedangkan jumlah pelanggan yang ada baru mencapai sekitar pelanggan, bila dibandingkan dengan pemilik TV di Indonesia telah mencapai lebih dari 30 juta. 2. Competitor Dengan adanya siaran EPL yang ditayangkan hanya di Astro TV, maka competitor lainnya menganggap bahwa hal ini adalah praktek monopoli, dimana Indovision dan Telkomvision telah melaporkan hal ini ke KPPU. PT. Direct Vision dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan praktik monopoli untuk memperoleh hak siar Liga Inggris oleh PT. Indonusa Telemedia (TelkomVision), PT. MNC Skyvision (IndoVision) dan PT. Indosat M2 Vision IM2. 21 Kompetitor juga menganggap bahwa strategi yang dilakukan oleh Astro TV merupakan upaya mendorong terjadinya persaingan yang tidak sehat dalam industri pay TV di Indonesia. Indovision, TelkomVision dan IM2 mengklaim akibat persaingan usaha yang tidak sehat itu, maka mereka telah berpotensi kehilangan pelanggan sekitar orang setiap bulan tanggal 14 September tanggal 22 Februari 2008

6 36 3. TV Lokal Tidak ada stasiun TV lokal yang dapat mengikuti proses tender hak siar EPL karena terlalu tinggi nilai tendernya disamping hak siar yang akan diperoleh adalah untuk seluruh Asia. TV lokal memiliki tanggung jawab sosial yang lebih tinggi karena tidak ada pungutan biaya. 4. Masyarakat / Konsumen Masih terdapat liga sepakbola lainnya seperti liga Italy dan liga Spanyol. Timbulnya rasa nasionalisme. Hal ini dapat dipengaruhi pula karena situasi politik antara Indonesia dengan Malaysia yang sedang tidak kondusif sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap brand dari Malaysia. Terdapat persepsi praktek monopoli yang dilakukan oleh Astro TV dimana EPL hanya ditayangkan di Astro TV. Anggapan masyarakat terhadap Pemerintah, dalam hal ini Depkominfo, Komisi Penyiaran Indonesia maupun KPPU, adalah tidak adanya peran Pemerintah yang dapat mengembalikan siaran EPL menjadi gratis. EPL tidak gratis lagi dimana hal ini masih memberatkan bagi para penggemar EPL di Indonesia karena tidak semuanya merasa mampu untuk membayar iuran wajib untuk menjadi pelanggan Astro TV. Sedangkan bagi sebagian konsumen menganggap bahwa Astro TV melakukan bisnis yang wajar berdasarkan dari proses tender yang telah dilakukan.

7 37 Mengenai penjelasan dari masing-masing persepsi masyarakat atau konsumen akan dijelaskan pada sub bab berikutnya. 5. Pemerintah 23 Pemerintah memiliki tanggung jawab moral dalam berupaya membagi hak siar Astro TV. Depkominfo dan KPI berusaha menghadirkan kembali tayangan Liga Inggris (EPL) di layar kaca. Pemerintah berupaya untuk mengembalikan hak publik serta melindungi kepentingan masyarakat banyak (umum). Menurut Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (Dirjen SKDI) Depkominfo, Fredy Tulung, mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat ke KPPU yang isinya meminta KPPU dapat menyikapi ketidakpuasan sebagian besar masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia yang tidak dapat menikmati tayangan Liga Inggris. Pemerintah merasa bahwa Astro TV tidak melanggar hukum. Menurut Ketua KPI, Sasa Djuarsa Sendjaja, mengatakan bahwa Astro TV tidak melanggar satu pasal pun yang terdapat di dalam UU No. 32/2002 tentang Penyiaran. Dari hasil analisa persepsi stakeholder Astro TV di atas, maka dapat dilakukan analisa berikutnya yang merupakan key stakeholder dan fokus utama dari penelitian yaitu analisa terhadap persepsi konsumen yang merupakan hal paling crusial pengaruhnya terhadap brand Astro TV di Indonesia, yaitu : 23

8 38 Ada Liga Italy Ada Liga Indonesia Tidak Berbagi Siaran Ada Liga Spanyol Depkominfo tidak proaktif Melanggar UU Monopoli Tidak ada peran Strategi Bisnis yang baik MASIH ADA LIGA LAINNYA 3rd PEMERINTAH 4th 5th BISNIS YANG WAJAR Pemenang Tender Dipaksa Berlangganan Masyarakat/ Konsumen Tidak Memahami Indonesia Tidak memiliki tanggung jawab sosial MONOPOLI 2nd 6th EPL TIDAK GRATIS LAGI Terlalu Mahal Tidak punya Etika Bisnis Tender tidak terbuka Merebut Kebahagiaan 1st NASIONALISME Strategi Licik Malaysia Hanya orang kaya yang bisa berlangganan Menjajah Indonesia Mendukung Pay TV Indonesia Gambar 4.3. Mapping Consumers / Issues Secondary

9 39 Penjelasan dari Mapping persepsi masyarakat terhadap brand Astro TV adalah sebagai berikut : 1. Monopoli Tender tidak terbuka Sebagian konsumen menganggap bahwa Astro TV memperoleh hak siar EPL melalui tender yang tidak terbuka. Hal ini terjadi karena konsumen di Indonesia tidak mengetahui secara jelas proses tender yang diadakan. Mereka tidak perduli terhadap proses tender, namun sangat perduli terhadap tayangan gratisnya karena selama ini EPL dapat disaksikan secara gratis melalui tayangan TV lokal. Disamping itu, sebagian persepsi mengatakan bawa pemilik BskyB juga memiliki ESS sehingga menimbulkan persepsi adanya tender yang tidak terbuka untuk memperoleh hak siar EPL. Komentar dari seorang blogger yang bernama Kharisma : 24 Walaupun ESS menjual hak siar tersebut ke Astro kelihatannya tidak melalui proses terbuka hingga sampai saat saat terakhir operator lain juga tidak tahu adanya pembatasan tersebut. Dengan demikian memang terlihat ada permainan antara ESS dengan Astro untuk hak siar EPL dimana KPPU seharusnya juga turun tangan menangani masalah ini. Tidak punya etika bisnis Persepsi ini muncul karena menganggap bahwa langkah yang dilakukan oleh Astro TV tidak berdasarkan pemahaman yang baik mengenai etika bisnis 24 marketing-club@yahoogroups.com

10 40 dimana hal ini menimbulkan bentuk pemaksaan terhadap masyarakat untuk berlangganan. Komentar seorang blogger yang bernama DucatiMonster : 25...Astro mengambil jalan pintas yang fair menurut hukum dagang namun tidak fair menurut etika bisnis dan sangat menjijikkan dari etika moral. Dengan mengambil hak siar EPL langsung dari ESPN. Memaksa pelanggan Indo Vision, Telkom Vision dan Kabel Vision yang maniak liga Inggris untuk berlangganan Astro Nusantara... Tidak berbagi siaran. Persepsi ini muncul bagi sebagian masyarakat yang menganggap bahwa Astro TV tidak bersedia membagi siaran EPL kepada stasiun TV local sehingga dapat disaksikan secara gratis seperti yang selama ini mereka dapatkan. Komentar dari blogger yang bernama Denias dan Suyitno: 26...tolong bagi dong hak siarnya,, bangsa indonesia ini kan bukan di huni oleh orang2 kaya yang mampu berlangganan astro, jadi tolong berikan hak kepada orang yang tidak terlalu untuk dapat menikmati hiburan seperti epl. Mohon dengan segala kerendahan hati ASTRO berkenan membagi Hak Siar dengan TV Lokal (misal Trans7) agar masuk syurga. Dipaksa berlangganan. Persepsi ini muncul karena menganggap bahwa hal ini adalah strategi dari Astro TV untuk memperbesar jumlah pelanggan dalam waktu singkat dimana bagi

11 41 mereka yang ingin menyaksikan tayangan EPL harus menjadi pelanggan Astro TV walaupun pada dasarnya kemungkinan mereka tidak ingin berlangganan Astro TV sehingga memaksa mereka untuk berlangganan Astro TV. Komentar dari seorang blogger yang bernama Wankombat : 27 Bagi masyarakat dipaksa berlangganan astro, (ada unsur pembatasan akses dan menguntungkan satu perusahaan saja alias monopoli) 2. Nasionalisme Merebut Kebahagiaan. Persepsi ini muncul karena dengan adanya EPL hanya di Astro TV, mereka tidak dapat menyaksikan tayangan EPL secara gratis seperti yang sudah mereka alami selama ini. Hal ini juga menimbulkan adanya rasa nasionalisme karena menganggap bahwa hal ini sama dengan penjajahan. Komentar dari seorang blogger yang bernama Unyil dan Joko Kobel: 28...iyaa astro merebut kebahagian berjuta-juta orang di indonesia... Ini tidak bisa dibiarkan! sudah kelewatan! bagaimana mungkin saya bisa hidup tanpa liga inggris di akhir pekan, apalagi saya sudah terlanjur cinta mati-matian sama Manchester United sejak SD, dan sekarang ada pihak yg kurang ajar yg mau menghentikan siaran EPL di depan tv kita. Sungguh LAKNAT dan TANPA HATI NURANI mereka2 yang tega memonopoli kesenangan rakyat demi keuntungan berlimpah. Buat para fans Liverpool,

12 42 Chelsea, Arsenal, dkk. walaupun kita bersaing dalam perebutan gelar juara liga, tapi saat ini mari kita bergandeng tangan memprotes keputusan Astro SIALAN itu dan mari kita rebut kembali EPL di layar kaca kita. Ayo bergerak! rebut hak kita! Atau contoh komentar dari seorang blogger bernama fleahlit : 29...Astro sama saja dengan telah merebut keceriaan tersebut dari hidup mereka... Menjajah Indonesia. Persepsi ini muncul karena kondisi hubungan Malaysia dengan Indonesia sedang tidak kondusif dimana adanya pandangan bahwa Malaysia ingin membuat suatu konfrontasi dengan Indonesia dan tayangan EPL ini adalah salah satu bentuknya. Komentar seorang blogger yang memiliki nama samaran Wong Ndeso : 30 Tindakan monopoli merupakan bentuk penjajahan yang menyengsarakan banyak orang, sudah banyak musibah yang dialami bangsa ini.. Atau komentar dari Lucky Dj : 31 Saya memandang ASTRO telah melanjutkan penjajahan dengan melakukan monopoli (perlakuan pembodohan, pemberangusan pengetahuan) hak siar Strategi licik Malaysia. Persepsi ini juga disebabkan karena adanya anggapan bahwa Malaysia akan menerapkan berbagai macam cara untuk menjajah Indonesia. Komentar seorang blogger yang bernama Koyan The Great :

13 43 Bukankah itu yang MALAYSIA mau!!!! Mengeruk uang dari Indonesia dan menjajah Indonesia. Alangkah baiknya kita melek penjajahan model baru dari tetangga tersayang kita MALAYSIA... Mendukung pay TV Indonesia. Persepsi ini muncul dari mereka yang menganggap strategi ini adalah sangat merugikan pay TV lainnya dimana hal ini muncul karena semangat nasionalisme untuk lebih membela perusahaan dalam negeri dibandingkan perusahaan dari Malaysia dan Astro TV adalah satu-satunya perusahaan di industri pay TV yang berasal dari luar negeri. Komentar dari seorang blogger yang bernama Zinkmaster : 33 Padahal semestinya cara meningkatkan pelanggan yang paling tepat adalah dengan meningkatkan kualitas layanan. Bukan dengan cara Uang/Modal yang Berbicara. Untuk itu mari kita boikot Astro dengan cara berlangganan ke pay TV yang lain (Indovision, Kabel Vision, Mega Vision, Telkom Vision) 3. EPL Tidak Gratis Lagi Tidak memahami Indonesia. Persepsi ini muncul karena saat ini masyarakat di Indonesia belum siap untuk diberlakukan strategi bisnis layaknya industri pay TV di luar negeri dimana

14 44 masyarakatnya sudah siap untuk membayar sedangkan di Indonesia belum siap. Komentar dari seorang blogger yang bernama EPL Indonesia Fans : 34 Saya pikir mendapatkan uang dari kesusahan rakyat Negeri Indonesia sekarang ini - sungguhlah kejam dan sangat tidak berprikemanusiaan. Orang indonesia tuh masih belum terbiasa sama tv langganan kayak di luar negri. Daripada buat bayar tv mending buat beli beras Hanya orang kaya yang bisa berlangganan. Persepsi ini muncul karena menganggap bahwa pay TV hanya dikhususkan bagi orang kaya saja dan tidak merata dimana mereka sebelumnya dapat menonton EPL secara gratis. Komentar dari seorang blogger yang bernama EPL Indonesia Fans 35 : EPL menjadi kebutuhan mewah (tersier) dan hanya dapat dinikmati oleh segelintir golongan di negeri tercinta ini Atau komentar lain dari Orang Kaya : Orang miskin tidak layak nonton liga inggris, hanya orang kaya yang pantas Terlalu mahal. Persepsi ini hampir sama dengan persepsi di atas, hanya mereka menganggap bahwa angka berlangganan yang ditawarkan terlalu mahal dan mereka hanya

15 45 ingin menyaksikan tayangan EPL bukan tayangan lainnya. Komentar seorang blogger yang bernama Ginting : 36...nonton liga Inggris harus bayar Rp ,. kemahalan bo masak kita dipaksa harus nonton channel lainnya juga..kita cuma mau nonton bola Tidak memiliki tanggung jawab sosial. Persepsi ini muncul karena EPL tidak dapat disaksikan secara gratis lagi sedangkan bila ditayangkan oleh stasiun TV lokal dapat disaksikan secara gratis, seperti yang dikutip dari komentar Didi Rasjid, 37 Seharusnya hak siar Liga Inggris tidak diberikan kepada Astro yang seharusnya hak siarnya tetap dipegang oleh televisi swasta lainnya yang lebih memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat, salah satunya memberikan tontonan gratis kepada masyarakat. 4. Bisnis yang wajar Pemenang Tender. Persepsi ini muncul dari mereka yang merasa memahami proses tender yang didapatkan oleh Astro TV dimana hal ini sudah merupakan hak dari Astro TV sebagai pemenang tender. Komentar seorang blogger yang bernama Haryadi Wahyu : 38 Menurut saya sah-sah saja apabila hanya ASTRO yang memiliki hak siar EPL karena nyatanya mereka sanggup bayar biayanya (menang tender). Mereka tentu Premiership di Astro, TV lokal dipertanyakan, Senin, 6 Agustus marketing-club@yahoogroups.com

16 46 menyadari bahwa banyak orang yang fanatik nonton EPL dibanding liga lain. Dan ini tentu dipakai sebagai kekuatan mereka untuk meningkatkan jumlah pelanggannya. Strategi Bisnis yang baik. Persepsi ini muncul dari mereka yang merasa memahami proses tender yang didapatkan oleh Astro TV dimana hal ini adalah salah satu strategi bisnis yang cukup baik untuk memperbesar brand awareness dan jumlah pelanggan dalam waktu singkat. Komentar dari blogger yang bernama Rudy Walalangi : 39 Business wise, tindakan Astro "memonopoli" EPL sebenernya adalah tindakan yang wajar saja. Ini adalah langkah cerdas dalam memajukan bisnis dia/menambah customers. 5. Pemerintah Depkominfo tidak proaktif. Persepsi ini muncul karena menganggap bahwa seharusnya Depkominfo dapat melakukan suatu tindakan untuk mencegah tayangan EPL yang hanya dapat disaksikan oleh pelanggan Astro TV dimana seharusnya sebagai bagian dari Pemerintah atau regulator dapat berpihak kepada kepentingan masyarakat yang lebih luas. Komentar seorang blogger yang bernama mng : 40 Seharusnya menkominfo dan menpora ngomong sama astro supaya jangan monopoli siaran liga inggris yang merupakan kesukaan banyak rakyat Indonesia. 39 marketing-club@yahoogroups.com 40

17 47 Melanggar Undang-undang Monopoli. Persepsi ini muncul karena menganggap bahwa Astro TV sudah melakukan praktek monopoli di Indonesia. Bagaimana nih pemerintah Indonesia? Ada upaya untuk melawan monopoli kayak gini nggak yang sudah jelas-jelas melangar UU Monopoli? ASTRO punya Malaysia, tapi hebat bisa ngacak2 pasar TV Indonesia dengan seenaknya? Tidak ada peran Pemerintah. Persepsi ini muncul karena menganggap seharusnya Pemerintah dapat memiliki peran untuk mengatur hak siar EPL di Indonesia atau paling tidak dapat membagi hak siar EPL kepada stasiun TV lokal lainnya. Komentar dari seorang blogger yang bernama Benny : 41...dalam hal ini (hak siar EPL) peran pemerintah indo..yang kurang memahami situasi dan kondisi dan tidak tanggap Masih ada Liga lainnya. Persepsi ini muncul dari mereka yang menganggap bahwa masih ada tayangan sepakbola gratis lainnya selain EPL seperti Liga Italia atau Liga Spanyol yang ditayangkan secara gratis di stasiun TV lokal walaupun sebenarnya mereka sangat menggemaro tayangan EPL yang memiliki waktu tayang yang tepat yaitu pada hari Sabtu atau Minggu serta jam tayang yang tidak terlalu malam disamping memiliki nilai hiburan yang lebih tinggi dibandingkan Liga lainnya. Komentar dari blogger yang bernama Ken :

18 48 untung saya lebih ngefans sama juventus. Jadi ya, buat juventini mari kita pesta sepanjang tahun dengan nonton liga italia gratisan. Atau komentar lain dari Ew : 43 Untung saya penggemar La Liga jadi ngga begitu berduka kayak penggemar EPL 4.3 Data Primer Dari hasil analisa data sekunder di atas, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengumpulan data primer sehingga mapping dari persepsi consumen dapat disempurnakan. Sumber pengumpulan data langsung dari responden yang dilakukan melalui In-depth interview secara on line chatting dengan para pemirsa TV baik itu penggemar fanatik liga Inggris yang merupakan pemirsa dari pelanggan Astro TV maupun yang bukan pelanggan Astro. Kriteria responden untuk data primer dapat dilihat pada Sub bab 3.3 Teknik Pengumpulan Data di halaman 29. Untuk memperoleh hasil analisa yang baik dari interview, maka dibuat susunan pertanyaan yang akan diajukan kepada responden sebagaimana terlampir pada halaman Lampiran Analisa Data Primer Dari hasil analisa terhadap data primer yang diperoleh dari hasil chatting terhadap beberapa responden yang dibagi berdasarkan kategori di atas, maka hasil analisanya akan digunakan untuk menyempurnakan dari mapping key stakeholder, yaitu : 43

19 49 Ada Liga Italy Ada Liga Spanyol Depkominfo tidak proaktif Melanggar UU Monopoli Tidak ada peran Strategi Bisnis yang baik Switching Ada Liga Indonesia MASIH ADA LIGA LAINNYA 3rd PEMERINTAH 4th 5th BISNIS YANG WAJAR Pemenang Tender Loyalitas Semu 7th Kualitas siaran buruk Masyarakat/ Konsumen Tidak Memahami Indonesia Tidak memiliki tanggung jawab sosial Dipaksa Berlangganan 6th Tidak Berbagi Siaran MONOPOLI 2nd EPL TIDAK GRATIS LAGI Terlalu Mahal Tidak punya Etika Bisnis Tender tidak terbuka Merebut Kebahagiaan 1st NASIONALISME Strategi Licik Malaysia Hanya orang kaya yang bisa berlangganan Menjajah Indonesia Mendukung Pay TV Indonesia Gambar 4.4. Mapping Consumers / Issues - Overall

20 50 Hasil analisa terhadap data primer adalah sebagai bentuk penyempurnaan dari hasil analisa terhadap data sekunder dimana pada umumnya memiliki pendapat yang sama seperti yang diungkapkan pada data sekunder, namun terdapat satu bentuk persepsi di masyarakat yang berbeda, yaitu : 1. Loyalitas semu Persepsi yang ditemukan adalah bahwa responden tidak memiliki bentuk kesetiaan (loyality) terhadap brand Astro TV dengan alasan : Berpindah Langganan Pay TV (Switching) Apabila hak siar EPL tidak berada di Astro TV, maka responden akan pindah (switching) ke stasiun TV lainnya yang memperoleh hak siar EPL. Disini menekankan bahwa tidak ada kesetiaan (loyality) terhadap sebuah stasiun TV tetapi hanya kepada bentuk acaranya. Sebagai contoh, salah satu responden yang bernama Bapak DH, 30 tahun, karyawan Bank, mengatakan : Saya akan pindah dari Astro TV apabila tidak lagi memegang hak siar EPL. Buat apa saya membayar sesuatu tetapi tidak ada hal yang saya nikmati secara eksklusif dimana tidak semua orang bisa menikmati. Kalau film, di TV mana saja ada, tapi kalau EPL tidak ada saya akan cari TV mana yang akan menayangkan. Kualitas Siaran Buruk Disini responden mengatakan bahwa salah satu alasan yang mendasar apabila EPL sudah tidak ditayangkan lagi di Astro TV adalah kualitas siaran yang

21 51 buruk. Sebagai contoh salah satu responden yang bernama Bapak AS, 31 tahun, karyawan swasta, mengatakan : Mutu siaran dan kemampuan decoder dalam memberikan informasi sangat minim, sebagai contoh kalau di Indovision saya dapat melihat panduan acara di televisi dan dapat memesan acara beberapa hari atau jam ke depan, sedangkan di Astro TV 2 atau 3 acara ke depan tidak dapat dilihat di televisi. Atau seorang responden lainnya yang bernama Bapak HM, 31 tahun, karyawan swasta, mengatakan : EPL adalah salah satu alasan saya untuk berlangganan Astro TV, walaupun kadang saat cuaca buruk saya merasakan agak terganggu karena sering kehilangan sinyal. 4.5 Analisa Perilaku Masyarakat Terhadap pay TV Berdasarkan dari analisa data sekunder dan data primer di atas, maka analisa terhadap perilaku masyarakat terhadap pay TV adalah sebagai berikut : Pay TV di Indonesia masih belum menjadi kebutuhan yang penting Hal ini dikarenakan oleh beberapa sebab yaitu adanya product substitute seperti internet dan media masa sebagai sumber informasi lainnya, faktor harga langganan, ataupun kondisi perekonomian di Indonesia. Bila dilihat dari informasi yang diperoleh bahwa dari 54 juta pemilik pesawat televisi, hanya terdapat 500 ribu orang yang berlangganan pay TV pada bulan Agustus Hal ini menandakan bahwa sebagian besar masyarakat belum merasa perlu atau

22 52 mampu untuk berlangganan pay TV sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat banyak yang merasa kecewa atas langkah yang diambil oleh Astro TV dalam memegang hak siar EPL. Minimnya bentuk loyalitas terhadap salah satu stasiun pay TV. Dapat dikatakan bahwa bentuk kesetiaan terhadap sebuah stasiun pay TV di Indonesia sangat minimum, yang ada adalah bentuk kesetiaan terhadap acaranya, seperti contohnya adalah EPL ini. Mereka akan berpindah stasiun pay TV lainnya yang menayangkan EPL apabila hak siar EPL sudah tidak dipegang lagi oleh Astro TV. Harga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihan pay TV. Faktor harga yang berkaitan dengan kondisi perekonomian Indonesia juga menjadi pertimbangan terhadap bentuk layanan pay TV di Indonesia. Mereka akan mencari layanan pay TV yang dapat memberikan harga murah namun dapat memberikan jumlah tayangan yang beragam dan EPL menjadi salah satu tayangan yang menjadi daya tarik bagi mereka. Pada akhirnya mereka mencari substitute product seperti internet atau media massa yang memiliki harga relatif lebih murah untuk memberikan informasi. Tingkat pendapatan berpengaruh dalam menentukan pilihan pay TV. Konsumen yang memiliki kemampuan untuk membayar biaya berlangganan pay TV tidak terlalu perduli terhadap langkah yang diambil oleh Astro TV untuk memegang hak siar EPL. Namun bagi mereka yang merasa tidak mampu, hal ini merupakan suatu bentuk pemaksaan untuk berlangganan Astro TV.

23 53 Hubungan antara negara sangat mempengaruhi Brand Imagery. Dalam kasus EPL ini, dimana Astro TV berasal dari Malaysia yang saat ini memiliki hubungan yang kurang baik dengan Indonesia seperti kasus TKI, hak cipta batik, hak cipta kesenian reog ponorogo, perebutan pulau Ambalat dan lain-lain, menimbulkan semangat anti produk Malaysia. 4.6 Analisa Tahapan Brand Building Dari hasil analisa terhadap perilaku konsumen terhadap industri pay TV khususnya atas tayangan EPL di Astro TV serta berdasarkan dari analisa data sekunder dan data primer, maka analisa berikutnya adalah melakukan analisa terhadap Brand Building Astro TV atas tayangan EPL. Analisa ini dibagi untuk 2 jenis konsumen yang terdiri dari : Konsumen Non Pelanggan Astro TV Konsumen kategori ini terdiri dari mereka yang berlangganan pay TV selain Astro TV seperti Indovision, Kabelvision serta mereka yang sama sekali tidak berlangganan pay TV. Konsumen Pelanggan Astro TV (Switcher) Konsumen kategori ini terdiri dari mereka yang sudah berlangganan pay TV selain Astro TV (competitor) namun melakukan switching menjadi pelanggan Astro TV setelah adanya tayangan EPL (switcher). Selain itu, yang termasuk untuk kategori ini adalah mereka yang menjadi pelanggan Astro TV setelah adanya tayangan EPL (new users)

24 Gambar 4.5. Analisa Brand Building bagi Kategori Konsumen Non Pelanggan Astro TV 54

25 55 Keterangan dari tahapan Brand Building bagi konsumen dengan pendapatan menegah ke bawah adalah sebagai berikut : 1. Brand Salience / Brand Awareness Brand Salience adalah tahap pertama dalam membangun sebuah brand sehingga tercipta sebuah awareness yang kuat terhadap sebuah brand. Berdasarkan informasi sebagaimana diungkapkan pada Bab I, bahwa jumlah pelanggan Astro TV sebelum adanya tayangan EPL pada bulan Maret 2007 adalah sebesar pelanggan dan menjadi kurang lebih pelanggan pada akhir tahun Hal ini mencerminkan bahwa dengan adanya tayangan EPL di Astro TV dapat memperbesar Awareness nya. Sehingga dapat dikatakan bahwa tayangan EPL telah memperbesar Brand Awareness atau Brand Salience dari Astro TV secara cukup signifikan. 2. Brand Performance / Brand Knowledge Brand performance memiliki hubungan dengan kemampuan suatu produk atau service yang dapat memenuhi semua kebutuhan konsumen. Brand performance dapat dilihat dari bagaimana sebuah brand mempengaruhi konsumen untuk memiliki pandangan terhadap karakteristik, features, reliability, durability, service atau harga dari sebuah produk. Dari hasil analisa, maka hal ini memiliki keterkaitan yang erat dengan Brand Salience di atas, dimana pengetahuan (knowledge) konsumen terhadap brand Astro TV adalah tayangan EPL merupakan produk dari Astro TV yang paling diminati, sehingga konsumen menganggap tayangan ini merupakan strategi dari Astro TV untuk menarik minat konsumen dalam berlangganan Astro TV. Hal

26 56 inilah yang menjadi karakteristik dari brand Astro TV. Berdasarkan dari analisa tayangan EPL yang hanya ada di Astro TV, dapat dikatakan dalam tahapan Brand Knowledge, Astro TV memiliki tingkatan yang cukup baik walaupun pada tahap ini tidak sebesar dengan yang terjadi pada tahap Brand Awareness. 3. Brand Imagery / Brand Liking Brand Imagery adalah bagaimana konsumen menggambarkan sebuah brand secara abstrak. Imagery dapat dilihat dari pengalaman konsumen terhadap brand tersebut secara langsung maupun tidak langsung seperti word of mouth (WOM) atau tahapan ini dapat dikaitkan dengan bentuk pertanyaan Bagaimana kesan konsumen terhadap tayangan EPL yang hanya ada di Astro TV? Berdasarkan dari hasil observasi, maka pada umumnya konsumen menganggap bahwa EPL di Astro TV adalah salah satu bentuk strategi licik Malaysia dalam menjajah Indonesia. Sehingga dalam tahapan ini, dapat dikatakan bahwa Astro TV memiliki tingkatan yang buruk dimana konsumen memiliki imagery yang tidak baik terkait dengan hubungan antara Malaysia dan Indonesia yang sedang tidak kondusif. 4. Brand Judgment / Brand Preference Brand Judgment fokus terhadap opini pribadi dan evaluasi konsumen terhadap sebuah brand. Konsumen mungkin memiliki banyak penilaian (judgment) terhadap sebuah brand, oleh karena itu dalam membangun sebuah brand yang kuat, kualitas, kredibel, pertimbangan (consideration) dan keuntungan dominant (superiority) sangat diperlukan dalam membentuk judgment konsumen yang baik terhadap sebuah brand.

27 57 Dalam tahap ini, pada umumnya konsumen memiliki opini bahwa Astro TV telah merebut hak mereka dalam menyaksikan tayangan EPL secara gratis disamping adanya pengaruh atau dampak terhadap hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia yang sedang tidak kondusif selain isu dugaan praktek monopoli terhadap tayangan EPL. Disamping itu, hal utama lainnya adalah adanya dugaan terhadap tindakan non ethical terhadap langkah yang diambil oleh Astro TV dalam memperoleh hak siar EPL sehingga apa yang ada di benak konsumen adalah brand dari Astro TV adalah suatu bentuk non ethical business seperti adanya dugaan monopoli, bentuk penjajahan, dan lain-lain. Disini kita berbicara masyarakat pada umumnya baik yang berlangganan pay TV (competitors) maupun yang tidak berlangganan (Free To Air), sehingga dapat dikatakan bahwa Brand Judgement dari Astro TV cukup buruk. 5. Brand Feeling / Brand Conviction Brand feeling adalah respons secara emosional dan reaksi dari konsumen terhadap sebuah brand. Disamping itu, brand feeling menggambarkan bagaimana ingatan konsumen terhadap sebuah brand. Dalam tahapan ini, konsumen belum merasa yakin bahwa Astro TV adalah pilihan terbaik dalam berlangganan pay TV. Mereka merasa bahwa apabila EPL tidak ditayangkan lagi di Astro TV maka tidak ada tayangan atau bentuk acara yang menarik lagi selain EPL. 6. Brand Resonance / Brand Loyalty Tahap ini adalah tahap terakhir dimana pada tahap ini konsumen sudah memiliki tingkat kesetiaan (loyalty) terhadap sebuah brand.

28 58 Dari hasil analisa terhadap data sekunder dan data primer, muncul adanya bentuk opini di konsumen yaitu tidak tertarik untuk menjadi pelanggan Astro TV karena alasan-alasan yang ada pada tahapan Brand Judgement dan Brand Feeling. Kondisi ini tentunya dapat dikatakan bahwa tahapan Brand Building yang telah Astro TV lakukan hanya sampai pada tahapan Brand Judgment dan Brand Feeling yang cukup rendah sehingga sangat sulit bagi konsumen untuk masuk ke tahapan Brand Resonance. Sedangkan untuk tahapan Brand Building untuk kategori konsumen Pelanggan Astro TV dapat dilihat pada gambar 4.6.

29 Gambar 4.6 Analisa Brand Building bagi Kategori Konsumen Pelanggan Astro TV 59

30 60 Keterangan dari tahapan Brand Building bagi kategori konsumen Pelanggan Astro TV (Switchers) adalah sebagai berikut : 1. Brand Salience / Brand Awareness Dalam tahapan ini, tidak ada perbedaan dengan kategori konsumen sebelumnya, yaitu dengan adanya EPL ini, maka jumlah pelanggan Astro TV meningkat secara pesat pada akhir Desember 2007, baik konsumen baru atau mereka yang melakukan switching, sehingga menandakan bahwa Brand Awareness Astro TV sangat baik. 2. Brand Performance / Brand Knowledge Tahapan ini juga sama dengan tahapan untuk kategori konsumen sebelumnya yaitu konsumen menganggap tayangan ini merupakan strategi dari Astro TV untuk menarik minat konsumen dalam berlangganan Astro TV. Hal inilah yang menjadi karakteristik dari brand Astro TV. Namun, mereka yang telah menjadi pelanggan Astro TV memiliki persepsi bahwa kualitas gambar yang ditayangkan masih buruk karena sangat bergantung kepada cuaca, sehingga persepsi ini cukup memberikan dampak buruk yang cukup signifikan terhadap Brand Astro TV karena tahapan ini masih tergolong pada tahapan awal dari Brand Building. Berdasarkan dari analisa tayangan EPL yang hanya ada di Astro TV, dapat dikatakan dalam tahapan Brand Performance / Knowledge, Astro TV memiliki tingkatan yang sedang. 3. Brand Imagery / Brand Liking Pada umumnya konsumen kategori ini juga menganggap sama dengan konsumen kategori sebelumnya yaitu salah satu bentuk strategi licik Malaysia

31 61 dalam menjajah Indonesia. Sehingga dalam tahapan ini, dapat dikatakan bahwa Astro TV memiliki tingkatan yang buruk dimana konsumen memiliki imagery yang tidak baik terkait dengan hubungan antara Malaysia dan Indonesia yang sedang tidak kondusif. 4. Brand Judgment / Brand Preference Dalam tahapan ini, terdapat perbedaan dalam memandang kasus EPL, yaitu konsumen kategori ini dapat berpikir lebih objective dibandingkan konsumen kategori sebelumnya. Mereka menanggap bahwa memperoleh hak siar EPL adalah strategi yang tepat untuk Astro TV sebagai stasiun Pay TV dari Malaysia dalam melakukan penetrasi pasar. Selain itu, mereka juga menganggap bahwa hal ini adalah murni persaingan bisnis semata tidak ada kaitannya dengan persepsi lainnya seperti monopoli, nasionalisme dan lain lain. Kondisi ini dapat dikatakan cukup baik dalam tahapan Brand Judgment dimana pada umumnya mereka dapat menganalisa terlebih dahulu terhadap langkah yang diambil oleh Astro TV. 5. Brand Feeling / Brand Conviction Pada umumnya dalam tahapan ini sama dengan kategori konsumen sebelumnya. Hanya terdapat satu persepsi di dalam benak konsumen, yaitu bentuk kualitas siaran sangat buruk dibandingkan dengan layanan pay TV lainnya. Hal utama yang mendasarinya adalah siaran sangat tergantung terhadap cuaca yang disebabkan karena menggunakan satelit. Selain itu bentuk acara yang ditampilkan tidak memiliki keunikan tersendiri sehingga menyebabkan konsumen hanya menaruh perhatian kepada tayangan EPL saja.

32 62 6. Brand Resonance / Brand Loyalty Dalam tahapan ini muncul adanya persepsi loyalitas semu terhadap Astro TV dimana mereka hanya loyal terhadap tayangan EPL saja dan hal inilah yang dijadikan alasan buat mereka untuk berlangganan Astro TV. Apabila EPL sudah tidak dimiliki hak siarnya oleh Astro TV, maka mereka akan mencari stasiun televisi lainnya yang menayangkan acara EPL. Kondisi brand tersebut dapat dikatakan sangat buruk bagi Astro TV. 4.7 Analisa Stakeholders dan Line Drawing Guna mendukung dari hasil observasi terhadap data primer dan data sekunder di atas, maka perlu dilakukan analisa terhadap stakeholders Astro TV dalam menjadi pemegang hak siar EPL sehingga menjadi satu satunya stasiun pay TV yang menayangkannya, yaitu : 1. Stakeholders Analysis Untuk Menayangkan Siaran EPL Stakeholder STKH Interests Probable Impact Relative Priority (Importance) (Influence) PT. Direct Menambah High High Vision Jumlah Pelanggan Penggemar Sepakbola Tontonan Gratis High High Competitor Tidak Monopoli (Uncompetitive) High High Pemerintah Membagi Hak Siar Medium Medium to Low Tabel 4.1 Stakeholders Analysis untuk Siaran EPL

33 63 Dari analisa melalui metoda stakeholders analysis di atas, dapat dikatakan bahwa masing masing stakeholders memiliki interest yang berbeda beda dimana yang perlu digarisbawahi adalah antara PT. Direct Vision / Astro TV, penggemar sepakbola serta kompetitor memiliki influence dan impact yang sama sehingga disinilah terjadinya perbedaan kepentingan di antara stakeholders. Sedangkan Pemerintah memiliki interest untuk menekan Astro TV guna membagi hak siar EPL kepada stasiun TV lokal lainnya sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat atau dalam hal ini Pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi kepentingan masyarakat. 7. Line Drawing Analysis Features Positive Paradigm Negative Paradigm PT. Direct Vision Penggemar Sepakbola High Increase Market Share Free of charge Low Increase Market Share Paid EPL Competitor Health Competition Bad Competition Pemerintah Good Credibility Bad Credibility Tabel 4.2 Line Drawing Analysis untuk EPL Dari hasil Line Drawing Analysis, dapat dikatakan bahwa apa yang menjadi keinginan dari Astro TV / PT. Direct Vision sangat bertentangan dengan para penggemar sepakbola dan competitor-nya apabila tayangan EPL disiarkan hanya oleh Astro TV.

34 64 Bagi Pemerintah, yang dipertaruhkan adalah kredibilitasnya sebagai regulator dimana di satu sisi, jumlah penggemar sepakbola yang kecewa lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menjadi pelanggan Astro TV. Namun, secara hukum, Astro TV tidak melanggar peraturan yang ada dan secara sah memiliki hak siar dari tender yang diselenggarakan oleh ESS. Oleh karena itu, baik bagi competitor maupun mereka yang tidak dapat menikmati tayangan EPL sangat mengharapkan peran Pemerintah dalam menyikapi hak siar EPL yang dimiliki oleh Astro TV. 4.8 Analisa SWOT Terhadap Tayangan EPL 1. Strengths Back up capital yang cukup kuat. Dengan adanya back up capital yang cukup besar dari holding company, maka diharapkan tidak akan menemui kendala dalam melakukan penetrasi pasar di Indonesia. Hal ini terbukti dari kemampuannya dalam membeli hak siar EPL yang sangat mahal. Sepakbola merupakan olahraga dan tontonan yang sangat digemari di Indonesia. Hal ini mempermudah bagi Astro TV untuk memasuki pasar di Indonesia.

35 65 EPL tayangan sepakbola kelas dunia. EPL sendiri memiliki bentuk keunikan dalam sajian permainan sekaligus hiburan sepakbola dari Inggris ditambah dengan bertaburannya bintang bintang sepakbola dunia sehingga EPL menjadi tontonan favourite di Indonesia. Meningkatkan brand awareness Sebagai perusahaan Pay TV yang baru memasuki pasar Indonesia, memiliki hak siar EPL adalah strategi yang tepat untuk memberikan kesan yang berbeda di mata konsumen dalam melakukan penetrasi pasar. Meningkatkan jumlah pelanggan dalam waktu singkat. Hal ini telah terbukti dengan meningkatnya jumlah pelanggan semenjak EPL ditayangkan hanya di Astro TV dari 80 ribu pelanggan pada bulan Maret 2007 menjadi 160 ribu pelanggan pada akhir Desember Weaknesses Memperburuk brand Astro TV Dengan menjadi satu satunya stasiun Pay TV yang menayangkan EPL, maka dapat memperburuk brand dari Astro TV dimana masyarakat sebelumnya dapat menonton EPL secara gratis dan saat ini harus menjadi pelanggan Astro TV bila ingin menyaksikan EPL yang terdapat unsur bentuk pemaksaan berlangganan.

36 66 Loyalitas Semu. Untuk jangka panjangnya, strategi ini belum dapat dikatakan tepat dalam memperbesar jumlah pelanggan karena tidak ada loyalitas konsumen kepada Astro TV dan yang ada hanya loyalitas kepada EPL. Jangka waktu kontrak hak siar EPL yang hanya 3 tahun. Jangka waktu kontrak hak siar EPL yang hanya 3 tahun merupakan bentuk kendala tersendiri bagi Astro TV sehingga Astro TV harus mampu untuk memperpanjang waktu kontraknya. Kondisi hubungan antara Malaysia dan Indonesia yang sedang tidak kondusif. Kondisi hubungan antara Malaysia dan Indonesia saat ini sedang tidak kondusif dimana adanya kasus TKI, perbatasan negara, hak cipta batik dan kesenian daerah. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap keputusan konsumen dalam menjadi pelanggan Astro TV. Competitor melakukan somasi kepada Astro TV Adanya anggapan monopoli dari competitor yang dapat menghambat jalannya operasi di Indonesia. Hal ini sudah terjadi dimana competitor lain seperti Indovision dan Telkomvision sudah membawa masalah ini ke KPPU. Kondisi ini tentunya akan memperburuk brand Astro TV di Indonesia.

37 67 3. Opportunities Mempercepat pengembalian nilai investasi yang ditanamkan oleh Astro TV di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah pelanggan, maka akan mempercepat pula pengembalian nilai investasi yang telah ditanamkan Astro TV selama tayangan EPL masih bertahan berada di Astro TV. Lebih memahami consumer insight. Hal ini memudahkan bagi Astro TV untuk mengetahui lebih jauh apa yang menjadi bentuk keinginan konsumen terhadap Astro TV sehingga Astro TV dapat menerapkan strategi yang benar benar sesuai dengan insight konsumennya. Menayangkan bentuk acara eksklusif lainnya. Astro TV dapat memelihara pelanggannya dengan cara menayangkan bentuk tayangan eksklusif lainnya dalam rangka meningkatkan loyalitas pelanggan. 4. Threats Ancaman tuntutan (somasi) dari competitors Apabila Astro TV tidak berhati hati dalam memilih bentuk tayangan eksklusif, maka competitor dapat melakukan tuntutan (somasi) seperti tuduhan bentuk praktik monopoli atau tender yang tidak sah.

38 68 Tekanan dari Pemerintah Pemerintah sebagai regulator dapat menjadi penghalang Astro TV dalam melakukan penetrasi pasar dengan memiliki hak siar EPL. Disini pemerintah memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat untuk lebih mementingkan kepentingan umum dibandingkan kepentingan Astro TV. Melanggar Undang-Undang Monopoli di Indonesia. Sampai saat ini belum terbukti adanya bentuk pelanggaran terhadap undang undang monopoli di Indonesia yang dilakukan oleh Astro TV dalam menayangkan siaran EPL karena telah mengikuti tender hak siar yang diadakan di luar negeri. Namun, apabila Pemerintah melakukan revisi terhadap undang undang monopoli, maka kemungkinan Astro TV dapat saja dianggap telah melanggar peraturan yang berlaku. Adanya Media Subtitusi (Media Substitutions) Adanya bentuk media lainnya yang dapat memberikan informasi yang akurat terhadap tayangan EPL seperti internet, koran atau majalah. Kemungkinan kalah tender Hak Siar EPL Hal ini juga merupakan ancaman bagi Astro TV apabila setelah hak siar EPL saat ini yang akan habis masa kontraknya pada tahun 2010 jatuh ke tangan perusahaan lain sebagai pemenang tender hak siar EPL.

39 69 Tayangan Liga Sepakbola lainnya Bentuk ancaman lainnya adalah adanya tayangan liga sepakbola lainnya seperti Liga Itali, Champion yang ditayangkan oleh competitor baik dari stasiun Pay TV maupun televisi lokal seperti RCTI, TPI, Indosiar. Memerlukan edukasi pasar Pay TV di Indonesia Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemilik pesawat televisi yang berpotensi menjadi pelanggan pay TV sebesar 12 juta orang, hanya terdapat 500 ribu orang saja yang menjadi pelanggan pay TV sehingga dapat dikatakan bahwa Pay TV belum menjadi sebuah kebutuhan yang penting bagi masyarakat di Indonesia. Adanya tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap hubungan Malaysia dan Indonesia Kondisi hubungan antara kedua negara dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam berlangganan Astro TV yang berasal dari Malaysia sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penghambat bagi Astro TV dalam memperbesar market share di Indonesia. Kesulitan dalam merubah Brand Attitude Astro TV akan menghadapi kondisi yang sulit dalam rangka mengubah brand attitude yang sudah terlanjur buruk di mata konsumen karena adanya tayangan EPL yang hanya ada di Astro TV dimana restrukturisasi brand ini akan memerlukan nilai investasi dan waktu yang cukup lama.

Jakarta, Mei Penulis

Jakarta, Mei Penulis KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan tugas tesis ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas harian masyarakat seluruh dunia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan usia

Lebih terperinci

DAMPAK TAYANGAN EKSKLUSIF LIGA INGGRIS TERHADAP BRAND IMAGE ASTRO TV ABSTRACT

DAMPAK TAYANGAN EKSKLUSIF LIGA INGGRIS TERHADAP BRAND IMAGE ASTRO TV ABSTRACT DAMPAK TAYANGAN EKSKLUSIF LIGA INGGRIS TERHADAP BRAND IMAGE ASTRO TV Adam Haris 1 ; Budi Darmadi 2 ; Yusman Novyanto 3 ; Amalia E. Maulana 4 ABSTRACT Indonesia is a potential market for TV industry. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun televisi berlangganan merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para pelanggan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Membangun brand yang kuat bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan. Salah satu kunci untuk membangun brand yang sukses 14 adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Indonusa Telemedia, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1997 oleh PT Telkom, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi adalah inkubator Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah bangsa yang diharapkan melahirkan generasi-generasi berkualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi massa media televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung makin mendekati abad ke-21,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian yang di rasa begitu cepat disebabkan oleh masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Indonusa Telemedia adalah anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang menjadi andalan di bidang jasa multimedia interaktif. PT Indonusa menyediakan layanan televisi berbayar dengan teknologi satelit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung abad 20 ini telah merubah cara pandang dan perilaku masyarakat dunia dalam melakukan interaksi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia memiliki berbagai macam perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Perusahaan-perusahaan yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan menonton televisi sudah menjadi kebutuhan pokok yang dilakukan masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

Journal oj. Business Strat"By and Execution. tssn Vol.l No. I November 2OO8

Journal oj. Business StratBy and Execution. tssn Vol.l No. I November 2OO8 Journal oj tssn 1979-6854 Business Strat"By and Execution Vol.l No. I November 2OO8 An Empirical Study of The Drivers of Consumer Acceptance of Mobile Advertising (5hort Message Services) In Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI KASUS MASYARAKAT PERS DAN PENYIARAN INDONESIA (MPPI) VS PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK (MNC)

BAB 3 STUDI KASUS MASYARAKAT PERS DAN PENYIARAN INDONESIA (MPPI) VS PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK (MNC) 48 BAB 3 STUDI KASUS MASYARAKAT PERS DAN PENYIARAN INDONESIA (MPPI) VS PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK (MNC) 3.1 Duduk Perkara Dugaan ini bermula dari tembusan surat somasi dari Masyarakat Pers dan Penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang modern, maka kebutuhan akan teknologi dan informasipun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa. Hal ini menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan hiburan sebagai salah satu cara untuk melepas kejenuhan ataupun stress setelah beraktivitas seharian sangatlah penting. Kebutuhan yang menyangkut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dibidang penyiaran khususnya televisi merupakan salah satu dari sekian banyak perkembangan teknologi yang sampai saat ini terus berkembang,

Lebih terperinci

Hukum Media Massa 10 January dalam Jurnalisme Oleh yayan-s-fisip HUKUM MEDIA PENYIARAN PERLANGGANAN HMM

Hukum Media Massa 10 January dalam Jurnalisme Oleh yayan-s-fisip HUKUM MEDIA PENYIARAN PERLANGGANAN HMM Hukum Media Massa 10 January 2013 - dalam Jurnalisme Oleh yayan-s-fisip HUKUM MEDIA PENYIARAN PERLANGGANAN HMM Pasal 25 Undang-undang No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mendefinisikan Lembaga Penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah bagi para penggunanya. Dengan menggunakan teknologi berbagai persoalan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan, ketegangan, kejenuhan dan rasa letih karena kegiatan rutinitas yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi brand dalam Bahasa Indonesia adalah merek, berasal dari kata brandr yang memiliki arti to burn. Bangsa Viking memakai kata ini sebagai tanda bakar pada hewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua operator televisi berlangganan. Kedua operator tersebut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua operator televisi berlangganan. Kedua operator tersebut memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berlangganan atau berbayar saat ini kian marak di Indonesia. Sebelum kehadirannya, masyarakat hanya menonton tayangantayangan lokal yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan akan tatanan dan tuntutan hukum di dalam masyarakat memberikan akibat dari perkembangan hukum itu sendiri, termasuk halnya di bidang perkembangan sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia menambah maraknya industri pertelevisian Indonesia dewasa ini. Saat ini tercatat sepuluh stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum tentang Telkomvision 1. Riwayat singkat TelkomVision TelkomVision merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat kian tergantung dengan media massa, yang menjadi salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan khalayak. Terlebih dengan kecanggihan teknologi di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah S-O-R (Stimulus Organism - Response) merupakan proses di mana stimulus memberikan pesan, lalu organism menerima atau tidak pesan yang diberikan lalu baru

Lebih terperinci

Mengapa saya sebut "pencaplokan yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi"?

Mengapa saya sebut pencaplokan yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi? Di tengah kemelut isu BBM dan koalisi, pada pekan pertama Juni 2013 terjadi sebuah aksi korporasi yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi. Aksi korporasi ini melibatkan PT Telekomunikasi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mendapatkan informasi secara cepat, update, dan digital.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mendapatkan informasi secara cepat, update, dan digital. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin lama semakin meningkat dewasa ini membuat banyak bermunculan jenis-jenis teknologi terbaru di sekitar kehidupan kita, terlebih di

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

PEMBACAAN DAKWAAN. : Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Untuk Keadilan. Surat dakwaan Nomor DAK-04/24/I/2009.

PEMBACAAN DAKWAAN. : Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Untuk Keadilan. Surat dakwaan Nomor DAK-04/24/I/2009. PEMBACAAN DAKWAAN Jaksa I : Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Untuk Keadilan. Surat dakwaan Nomor DAK-04/24/I/2009. a. Identitas Terdakwa, tidak perlu kami bacakan lagi, Yang Mulia. b. Riwayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia. Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia. Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan menayangkan beberapa acara menarik kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan.mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang ini. Proses modernisasi tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi dalam banyak bidang baik dari dunia bisnis, fashion, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi dalam banyak bidang baik dari dunia bisnis, fashion, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, banyak sekali perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam banyak bidang baik dari dunia bisnis, fashion, dan maupun teknologi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Tanpa adanya komunikasi bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010. BAB IV ANALISIS Dalam industri jasa, termasuk freight forwarding, loyalitas pelanggan sangat penting sekali untuk bisa tetap menguasai pasar dan mendapat pelanggan. Karena dalam persaingan di dunia freight

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau

Lebih terperinci

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT.

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. L 1 Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. Threechords Systemindo dalam persaingan bisnis ini?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompetisi program televisi yang dibuat oleh stasiun televisi menjadi sebuah perlombaan untuk mengambil simpati atau minat para audiens untuk melihat dan menyaksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini keberadaan media massa sudah menjadi sebuah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan media massa sendiri dapat menjangkau massa dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahan perubahan yang serba cepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Sementara media televisi merupakan salah satu diantara media massa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia televisi saat ini tumbuh pesat. Banyaknya stasiun televisi nasional maupun lokal pada saat ini menjadi bukti pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : Mohammad Iqbal

Disampaikan oleh : Mohammad Iqbal Disampaikan oleh : Mohammad Iqbal Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta, 10 Februari 2009 Tanggapan Terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum KORBAN DARI SKENARIO JAHAT TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi),.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi),. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia marketing yang pesat, menyebabkan produsen dihadapkan pada persaingan pasar yang ketat sehingga menuntut adanya strategi pemasaran yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang di mana persaingan usaha semakin ketat sebagai dampak dari globalisasi, membuat perusahaan harus berupaya lebih kuat lagi untuk dapat bersaing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang terus meningkat, masyarakat juga terus mengadopsi nilai-nilai seni dan budaya yang dihadirkan pada dunia industri hiburan. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 100 Pengguna Radio, Televisi, dan Surat. kabar. Radio Televisi Surat kabar/ Majalah Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 100 Pengguna Radio, Televisi, dan Surat. kabar. Radio Televisi Surat kabar/ Majalah Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa di Indonesia khususnya televisi mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Di Indonesia, televisi merupakan media komunikasi massa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator kepada komunikan, dengan perantara media sebagai alat yang menjembatani untuk sampainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program, acara TV musik di Indonesia semakin meningkat dengan pesat dan bermunculan di layar televisi. Acara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang, setiap manusia dituntut untuk semakin efektif dan efisien bahkan semakin cerdas dalam melakukan segala macam kegiatan yang dilakukan. Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu media massa elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di zaman sekarang ini televisi bukanlah barang yang langka dan hanya dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci