PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VI SD NEGERI 2 KLIENG KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Olh Zulytti * Abtrak Tujuan pnlitian ini adalah: untuk mngtahui gambaran faktual mngnai: Pnrapan Mtod Activ Dbat Dalam Mningkatkan Ktrampilan Brbicara Pada Mata Plajaran Bahaa Indonia Di Kla VI SD Ngri 2 Kling Kabupatn Ach Bar Tahun Plajaran 2012/2013. Pnlitian ini mnggunakan pnlitian tindakan ( action rarch) banyak dua iklu. Stiap putaran trdiri dari mpat tahap yaitu: rancangan, tindakan dan obrvai, rflki dan rfii. Saaran pnlitian ini adalah iwa Kla VI SD Ngri 2 Kling Kabupatn Ach Bar Provini Ach yang brjumlah 30 ampl. Tahun plajaran 2012/2013 data yang diprolh brupa hail t, lmbar obrvai kgiatan blajar mngajar. Hail pnlitian pada aat prt diprolh nilai rata-rata yang tiap iklunya mngalami pningkatan. Siklu I nilai ratarata yang diprolh bar 6,57, pada iklu II mngalami pningkatan yaitu 7,57, dan mngalami pningkatan lagi pada iklu III yaitu mmprolh nilai rata-rata 8,33. Slain nilai rata-rata, aktivita iwa juga mngalami pningkatan diantaranya apk mngajukan prtanyaan pada iklu I bar 16,67%, iklu II bar 10%, dan iklu III bar 25%. Apk mnanggapi rpon iwa lain pada iklu I bar 21,67%, iklu II bar 13,34%, dan ilklu III bar 18,34%. Apk mnjawab prtanyaan pada iklu I bar 16,67%, iklu II bar 66,67%, dan pada iklu III bar 78,33%. Apk mmprhatikan pnjlaan guru pada iklu I bar 71, 67%, iklu II bar 85%, dan ilu III bar 90%. Apk dikui klompok pada iklu I 66,67%, iklu II bar 86,67%, dan iklu III 96,67%. Apk dikui kla pada iklu I bar 81,67%, iklu II bar 86,67%, dan pada iklu III bar 100% Kata Kunci: Bahaa Indonia dan Activ Dbat A. Pndahuluan Bahaa adalah alat yang paling pnting dalam khidupan hari-hari. Fungi bahaa bagai alat untuk brbicara, mnyampaikan id atau pndapat, dan untuk mncurahkan praaan. Slain itu, bahaa dapat digunakan bagai alat brpikir dan brkomunikai dalam mayarakat. Dngan brkomunikai * Guru SD Ngri Kling Kab. Ach Bar JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

2 yang diucapkan dapat didngar, yang didngar dapat dimngrti, yang dimngrti dapat ditujui, yang ditujui dapat ditrima, yang ditrima dapat dihayati, dan yang dihayati dapat mngubah tingkahlaku. Mngingat pntingnya uatu bahaa, pngajaran bahaa khuunya bahaa Indonia, diajarkan mulai pndidikan daar ampai pndidikan tinggi. Pngajaran bahaa harulah mmbrikan kmpatan pada prta didik untuk mmprolh brbagai kmampuan brbahaa yang dapat dimanfaatkan dalam khidupan. Pada daarnya brbicara mrupakan aktivita brbahaa kdua yang dilakukan manuia dalam khidupan brbahaa tlah aktivita mndngarkan atau mnyimak. Brbicara adalah arana atau alat bagi manuia untuk mngkprikan diri, mngungkapkan gagaan, praaan dan pikiran dngan mnggunakan kata-kata/kalimat-kalimat yang brbntuk bahaa lian uai dngan tingkat kmampuan brpikirnya (Tarigan, 1981:15). W can y (kita bia), adalah alah atu mboyan yang lalu digunakan olh Barack Obama, pridn trpilih Amrika Srikat karang. Kita ring kali mlihat ditayangan tlvii ook orang yang akan mmimpin ngri adidaya trbut. Barack Obama, adalah orang yang kita makud. Kita tntunya udah banyak tahu, mngapa Barack Obama mampu mnang dalam pmilihan pridn karang? Mlihat cara Obama brpidato dngan lalu mngatakan w can y (kita bia) mrupakan buah bukti, bahwa Obama mampu mnarik ribuan orang pndukungnya mlalui kmampuannya dalam brpidato dan tntunya kmampuan brbicaranya. Brdaarkan pngalaman pnuli bagai guru bahaa Indonia di SD Ngri 2 Kling Kabupatn Ach Bar Provini Ach pnuli tmukan bahwa adanya kulitan iwa dalam hal ktrampilan brbicara dalam mngungkapkan cara lian informai hail mmbaca dan wawancara dalam pmblajaran bahaa Indonia. Kulitan yang dihadapi iwa adalah trutama dalam mmbrikan komntar trhadap pmblajaran yang dilakukan di dalam kla. Kdua iwa lalu mraa bingung dan ulit mndapatkan inpirai untuk brbicara. Ktiga iwa kbanyakan diam aat guru mata plajaran mmbuka i tanya jawab, hingga tingkat brbicara iwa angat rndah. Slain prmaalahan trbut, iwa kurang motivai dalam mmprhatikan pmblajaran hingga minat untuk brpndapat tidak ada id yang akan diungkapkan. Dngan prmaalahan trbut, pnuli mnrapkan uatu mtod dalam pmblajaran yang brbda dan brifat mnarik bagi iwa yaitu dngan mnrapkan mtod activ dbat. Pnli mngadakan pnlitian dngan mnggunakan mtod activ JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

3 dbat untuk mningkatkan ktrampilan brbicara iwa SD Ngri 2 Kling. Mtod trbut diharapkan dapat mmbrikan olui bagi iwa dalam pmblajaran. Mtod dbat aktif ini prtama kali diprknalkan olh Mlvin L. Silbrmn yang mrupakan orang Guru Bar Kajian Pikologi Pndidikan di Tmpl Univrity. Mtod dbat aktif ini mrupakan alah atu mtod yang diciptakan olh Mlvin L. Silbrman dalam pmblajaran aktif (activ larning). Mtod ini digunakan untuk mntimulai dikui kla. Mlalui mtod ini tiap iwa didorong untuk mngmukakan pndapatnya mlalui uatu prdbatan klompok dikui yang diatukan dalam buah dikui kla. Pnrapan mtod activ dbat diharapkan iwa mampu mndapatkan pmblajaran yang aktif di kla dan mampu mnuangkan gagaan yang dimilikinya untuk dikmukakan kpada orang lain B. Kajian Toriti 1. Ktrampilan Brbicara Stiap ktrampilan itu angat brhubungan rat kali dngan tiga ktrampilan lainnya. Mnyimak, brbicara, mmbaca, dan mnuli. Smua komponn trbut tidak mungkin trpiahkan ktika kita blajar bahaa. Stiap ktrampilan yang dimiliki mmpunyai pro-pro brpikir yang mndaari blajar bahaa. Salah atunya adalah ktrampilan brbicara. Ktrampilan brbicara adalah komunikai lian bagai mdia tiap individu untuk mnuangkan id, gagaan, pmikiran kpada orang lain untuk kpntingan uatu. Lingui brkata bahwa paking i languag. Brbicara adalah ktrampilan bahaa yang brkmbang pada khidupan anak; yang hanya didahului olh ktrampilan mnyimak, dan pada maa trbutlah kmampuan brbicara atau brujar diplajari (Tarigan 1981:3). Mnurut Kvin Daly (2005) brbicara adalah mnntukan topik pmbicaraan itu langung (datang dari kpala i pmbicara), atau itu dibacakan (dari tk). Kduanya tidak ama. dibacakan ibarat buah roti yang udah brumur hari. Ttapi bila brbicara langung diibaratkan bagai roti hari ini. Mulgrav dalam Elya (2007:10), mngatakan bahwa brbicara bukan hanya kdar pngucapan bunyi-bunyi atau kata-kata, mlainkan uatu alat untuk mngomunikaikan gagaan-gagaan yang diuun rta dikmbangkan uai dngan kbutuhankbutuhan pndngar atau pnyimak. Hal ini juga diakui olh Gilbrt (2008:5). Dngan dmikian brbicara mrupaka n intrumn yang mngungkapkan kpada pnyimak hampir-hampir cara langung apakah ang pmbicara mmahami atau tidak, JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

4 baik bahan pmbicaraannya maupun para pnyimaknya; apakah dia brikap tnang rta bahaa yang dapat mnyuaikan diri atau tidak, pada aat dia mngomunikaikan gagaan-gagaannya; dan apakah dia wapada rta antuia atau tidak Pada daarnya brbicara mmpunyai tiga makud umum, yaitu: (1) mmbritahukan dan mlaporkan (to inform; (2) mnjamu dan mnghibur (to ntrtain); dan (3) mmb ujuk, mngajak, mndak, dan myakinkan (to pruad). Tujuan umum brbicara mnurut Tarigan (1986:149) trdiri dari bbrapa golongan yaitu, Prtama mnghibur, brbicara untuk mnghibur brtujuan untuk mnarik prhatian para pndngar dngan brbagai cara, prti humor, pontanita, mnggairahkan, kiah jnaka, dan ptualangan. Smua itu dilakukan agar para pndngar trhibur dngan pmbicaraan kita; Kdua mnginformaikan Brbicara untuk mnginformaikan brtujuan untuk mnjlakan uatu pro, mnguraikan, mnafirkan, atau mngintrprtaikan uatu hal, mmbrikan info, mnybarkan, atau mnanamkan pngtahuan, dan mnjlakan kaitan; Ktiga mntimulai, brbicara untuk mntimulu brtujuan mmbrikan rangangan, karna dalam tiapbrbicara itu haru pintar mrayu, mmpngaruhi, atau myakinkan pndngarnya; Kmpat mnggrakkan, brbicara untuk mnggrakkan brtujuan upaya para pndngar itu mraa trtarik dngan apa yang tlah i pmbicara ujarkan. Para pmbicara yang cocok dalam hal ini prti orang yang brwibawa, tokoh mayarakat, dan orang pnting lainnya, yang mampu mnarik minat maa. 2. Pngrtian Mtod Dbat Aktif Mtod dbat aktif ini prtama kali diprknalkan olh Mlvin L. Silbrmn yang mrupakan orang Guru Bar Kajian Pikologi Pndidikan di Tmpl Univrity. Mtod dbat aktif ini mrupakan alah atu mtod yang diciptakan olh Mlvin L. Silbrman dalam pmblajaran aktif (activ larning). Mtod ini digunakan untuk mntimulai dikui kla. Mlalui mtod ini tiap iwa didorong untuk mngmukakan pndapatnya mlalui uatu prdbatan antar klompok dikui yang diatukan dalam buah dikui kla. Dbat mrupakan wadah tmpat manuia dapat mngmukakan bbrapa pndkatan untuk mngtahui kluruhan uatu pokok pmbicaraan adalah dngan jalan mngtahui gala uatu yang dapat dikaitkan mngnai hal itu olh orang-orang yang mmpunyai anka ragam pndapat. Pada hakikatnya adalah aling adu argumntai antar pribadi atau antar JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

5 klompok manuia, dngan tujuan mncapai kmnangan untuk uatu pihak. Ktika brdbat tiap pribadi atau klompok mncoba untuk aling mnjatuhkan agar pihaknya brada pada poii yang bnar. Pada kgiatan dbat ada dua bntuk dbat, yaitu: Bntuk dbat yang prtama, yaitu dbat Inggri. Dalam dbat ini ada dua klompok yang brhadapan yaitu klompok pro dan klompok kontra. Sblum dimulai prdbatan ditntukan trlbih dahulu dua pmbicara dari tiap klompok. Dbat dimulai dngan mmbri kmpatan kpada pmbicara prtama dari alah atu klompok untuk mrumukan argumntainya dngan jla dan tliti. Pmbicara dari klompok lain mnanggapi pndapat pmbicara prtama, ttapi tidak bolh mngulangi pikiran yang udah diampaikan. Slanjutnya para pmbicara kdua dari tiap klompok dibri kmpatan untuk brbicara uai urutan pada para pmbicara prtama. tiap klompok dibri kmpatan untuk brbicara uai urutan pada para pmbicara prtama. Bntuk dbat kdua, yaitu dbat Amrika. Dalam dbat ini trdapat dua rgu yang brhadapan, ttapi maingmaing rgu mnyiapkan tma mlalui pngumpulan bahan cara tliti dan pnyuunan argumntai yang crmat. Para anggota klompok dbat ini adalah orang-orang yang trlatih dalam ni brbicara. Mrka brdbat di dpan klompok juri dan publikum. Namun, dalam pnlitian ini prdbatan digunakan bagai mtod untuk mntimulai dikui kla. Mtod dbat aktif ini hampir mirip dngan bntuk dbat Inggri karna kla dibagi mnjadi klompok pro dan klompok kontra yang nantinya tiap klompok haru ditunjuk atu juru pmbicara dalam mngmukakan argumn tiap-tiap klompok. Sbuah mtod bia mnjadi mtod brharga untuk mningkatkan pmikiran dan prnungan, trutama jika iwa diharapkan mngmukakan pndapat yang brtntangan dngan diri mrka ndiri. Ini mrupakan mtod untuk mlakukan uatu prdbatan yang cara aktif mlibatkan tiap iwa di dalam kla tidak hanya mrka yang brdbat. 3. Produr Mtod Dbat Activ Adapun produr plakanaan mtod dbat dapat diuraikan bagai brikut: a. Suunlah buah prnyataan yang brii pndapat tntang iu controvrial yang trkait dngan mata plajaran. b. Bagilah kla mnjadi dua tim dbat. Tugakan (cara acak) poii pro kpada atu klompok dan poii kontra kpada klompok yang lain. JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

6 c. Slanjutnya, buatlah dua hingga mpat ubklompok dalam maingmaing tim dbat. Mialnya, dalam buah kla yang brii 30 iwa. d. Pnliti dapat mmbuat dua ubklompok pro, dua ubklompok kontra yang maing-maing trdiri dari mpat anggota. Printahkan tiap ubklompok untuk mnyuun argumn bagi pndapat yang dipgangnya, atau mnydiakan daftar argumn yang mungkin akan mrka dikuikan dan pilih. Pada akhir dari dikui mrka, printahkan ubklompok untuk mmilih juru bicara.. Tmpatkan dua hingga mpat kuri (trgantung jumlah dari ubklompok yang dibuat untuk tiap pihak) bagi para juru bicara dari pihak yang pro dalam poii brhadapan dngan jumlah kuri yang ama bagi juru bicara dari pihak yang kontra dan ntral. Poiikan iwa yang lain duduk di blakang tim dbat mrka. Untuk contoh blumnya, uunannya akan tampak prti ini : KELOMPOK PRO PRO PRO PRO KONTRA KONTRA KONTRA KELOM POK KONTRA Mulailah dbat dngan mminta para juru bicara mngmukakan pndapat mrka. Sbutlah pro ini bagai argumn pmbuka f. Stlah mua iwa mndngarkan argumn pmbuka, hntikan dbat dan uruh mrka kmbali k ubklompok awal mrka. Printahkan ububklompok untuk mnyuun tratgi dalam rangka mngomntari argumn pmbuka dari pihak lawan. Skali lagi, printahkan tiap ubklompok mmilih juru bicara, akan lbih baik bila mnggunakan orang baru. g. Kmbali k dbat. Printahkan para juru bicara, yang duduk brhadaphadapan, untuk mmbrikan argumn tandingan Ktika dbat brlanjut (patikan untuk m nylang-nyling antara kdua pihak), anjurkan iwa lain untuk mmbrikan catatan yang mmuat argumn tandingan atau bantahan kpada pndapat mrka. Juga, anjurkan mrka untuk mmbr tpuk tangan ata argumn yang diampaikan olh tim prwakilan tim dbat mrka. h. Ktika diraakan udah cukup, akhiri prdbatan trbut. Tanpa mnybutkan pmnangnya, printahkan iwa untuk JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

7 kmbali brkumpul mmbntuk atu lingkaran. Patikan untuk mngumpulkan iwa dngan mminta mrka duduk brblahan dngan iwa yang braal dari pihak lawan tntang dbatnya. Lakukan dikui dalam atu kla pnuh tntang apa yang didapatkan olh iwa dari proalan yang diprdbatkan. Juga printahkan iwa untuk mngnali apa yang mnurut mrka mrupakan argumn trbaik yang dikmukakan olh kdua pihak. C. Mtod Pnlitian Jni pnlitian yang akan dilakanakan adalah pnlitian tindakan kla (action rarch). Pndkatan yang digunakan adalah pndkatan kualitatif. yang brguna untuk mngungkapkan klmahan-klmahan iwa dalam pnguaaan matri blajar pada plajaran Bahaa Indonia dan cara mngatainya bagai upaya untuk mningkatkan kmampuan pnguaaan iwa trhadap plajaran Bahaa Indonia dngan mnggunakan mtod activ dbat. Pnlitian ini mnggunakan pnlitian tindakan ( action rarch) banyak tiga iklu yang dilakanakan pada bulan Agutu-Nopmbr Stiap putaran trdiri dari mpat tahap yaitu : rancangan, tindakan dan obrvai, rflki dan rfii. Saaran pnlitian ini adalah iwa Kla VI SD Ngri 2 Kling Kabupatn Ach Bar Provini Ach yang brjumlah 30 ampl. Tahun plajaran 2012/2013 data yang diprolh brupa hail t, lmbar obrvai kgiatan blajar mngajar. D. Hail Pnlitian Dan Pmbahaan Pnlitian yang brtujuan untuk mningkatkan hail blajar Bahaa Indonia tlah dilakanakan adalah 3 iklu dalam 6 kali prtmuan, dan tiap iklu trdiri dari 2 kali prtmuan. Pnlitian ini dilakanakan pada bulan Agutu ampai Nopmbr Tahun Plajaran 2012/2013. Adapun hail pnlitian cara kluruhan dapat dilihat pada tabl brikut: Tabl 19. Rata-rata aktivita iwa pada iklu I, II, III. Apk yang diamati Siklu I Siklu II Siklu III (%) (%) (%) 1. Mngajukan prtanyaan 16, Mnanggapi rpon iwa lain 21,67 13,34 18,34 3. Mnjawab prtanyaan guru 16,67 66,67 78,33 4. Mmprhatikan pnjlaan guru 71, Dikui klompok 66,67 86,67 96,67 6. Dikui kla 81,67 86, JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

8 Pada tabl di ata dapat dijlakan bahwa hampir mua nomor itm tlah mngalami pningkatan. Aktivita iwa mngajukan prtanyaan pada iklu II mngalami pnurunan dari 13,33% turun mnjadi 6,67% dan 10%. Hal ini dibabkan olh iwa yang maih tidak brani brtanya karna takut dikomntari yang jlk olh iwa lain hingga iwa lbih baik diam daripada mmbuat iwa lain mngjknya, diamping itu guru kurang mndorong dan mmbri motivai iwa agar mau brtanya. Olh karna itu pada iklu III prtmuan 2 guru mningkatkan motivai pada iwa agar lbih brani mngajukan prtanyaan dan itu mmbuahkan hail dngan mningkatnya aktivita iwa bar 30%. Itm mnanggapi rpon iwa lain pada iklu I prtmuan 1 bar 20% dan prtmuan 2 bar 23,33% mnunjukkan trjadinya pningkatan walaupun tidak trlalu bar, dan prnta ini mngalami pnurunan ampai prtmuan 3, 4 dan 5 pada iklu II dan III prtmuan 1, yaitu bar 16,67%, 10%, dan 10%. Hal ini dibabkan lain karna iwa yang maih takut dan tidak brani brbicara di dpan umum juga dibabkan guru kurang bia mmotivai iwa untuk brbicara di dpan umum. Untuk itu pada iklu III prtmuan 6 guru bruaha untuk mndorong iwa agar bia dan mau mnanggapi rpon iwa lain dngan cara mmbrikan nilai plu bagi iapa aja yang brani brbicara mnanggapi rpon iwa lainnya dan cara ini mmbuahkan hail yaitu prnta iwa pada iklu III prtmuan 6 bar 26,67%. Itm mnjawab prtanyaan guru pada tiap iklu umumnya mningkat ttapi pada prtmuan 1 dan 2 bar 20% dan 13,33% mngalami pnurunan yang dibabkan olh iwa yang maih kurang brani dan takut jika jawaban mrka alah dan ditrtawakan olh iwa lain. Pada prtmuan 3, 4, 5, dan 6 udah mngalami pningkatan dibanding prtmuan 1dan 2. Itm mmprhatikan pnjlaan guru pada iklu I prtmuan 1 bar 70% dan prtmuan 2 bar 73,33%, kmudian pada iklu II mngalami pningkatan yaitu pada prtmuan 3 dan 4 bar 86,67% dan 83,33%. Pada iklu III prtmuan 5 dan 6 bar 86,67% dan 93,33%. Itm dikui klompok juga mngalami pningkatan yaitu pada iklu I prtmuan 1 bar 46,67% dan prtmuan 2 bar 86,67%. Siklu II prtmuan 3 dan 4 dngan prnta ama bar 86,67% dan iklu III prtmuan 5 dan 6 bar 93,33% dan 100%. Siwa tidak lagi bkrja ndiri-ndiri dan udah bia aling bkrja ama dngan mnjalankan tanggung jawabnya maing-maing. Itm dikui kla juga mngalami pningkatan. Siklu I prtmuan 1 bar 63,33% dan prtmuan JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

9 2 bar 100%. Siklu II prtmuan 3 dan 4 dngan prnta ama bar 86,67% dan akhirnya pada iklu III prtmuan 5 dan 6 mngalami pningkatan bar 100%. Dari hail prnta aktivita iwa di ata diktahui mua itm pada iklu III mngalami pningkatan. Untuk mmprjla dan mmbuktikan hal itu dapat dilihat pada diagram brikut: 70 P 60 r n 30 t 20 a P r t m u a n Gambar 4.1. Prnta Aktivita Siwa Dalam Mngajukan Prtanyaan. P r n t a P r t m u a n Gambar 4.2. Prnta Aktivita Siwa Dalam Mnanggapi Rpon Siwa Lain. JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

10 P r n t a P r t m u a n Gambar 4.3. Prnta Aktivita Siwa Dalam Mnjawab Prtanyaan Guru. P r n t a P r t m u a n Gambar 4.4. Prnta Aktivita Siwa Dalam Mmprhatikan Pnjlaan Guru. JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

11 P r n t a P r t m u a n Gambar 4.5. Prnta Aktivita Siwa Dalam Dikui Klompok. P r 60 n 40 t a P r t m u a n Gambar 4.6. Prnta Aktivita Siwa Dalam Dikui Kla. Pada akhir prtmuan tiap iklu dilakukan t untuk mngtahui jauh mana mtod activ dbat dapat mmpngaruhi hail blajar iwa. Yang kmudian dicari nilai rata-rata t pr iklu. Adapun nilai rata-rata t iklu I, II, dan III adalah bagai brikut: JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

12 Tabl Prbandingan nilai rata-rata t iklu I, II, dan III Siklu I Siklu II Siklu III 6,57 7,57 8,33 Dari tabl di ata dapat diktahui bahwa kor nilai rata-rata nilai Bahaa Indonia mngalami pningkatan yaitu pada iklu I bar 6,57, iklu II bar 7,57, dan iklu III bar 8,33. Aktivita iwa dalam pmblajaran juga dipngaruhi olh aktivita guru dalam mlakanakan pro pmblajaran. Shingga lain mlakukan pngamatan trhadap iwa, pnliti juga mlakukan pngamatan trhadap aktivita guru di kla. Guru tlah bruaha mnciptakan uaana plajaran yang konduif. Hal ini trlihat adanya pningkatan pran guru pada tiap prtmuan, bahkan pada prtmuan 5 dan 6 pran guru dalam kla dapat dikatakan mpurna. Hanya aja pada prtmuan 1 ampai 3 ada aktivita guru yang blum muncul (blum dilakukan) yaitu mngajukan prtanyaan iwa. Hal ini trjadi karna guru baru prtama kali hingga maih ada yang lupa. Slain itu aktivita guru mmbri kimpulan tidak mncukupi. Dapat diktahui bahwa tiap aktivita guru pada iklu akhir mngalami pningkatan, walaupun ada yang pada iklu I dan iklu II prtmuan 1 guru tidak mlakukannya yaitu mngajukan prtanyaan iwa. Slain itu pada prtmuan 3 iklu II guru tidak mlakukan kimpulan karna waktu habi olh valuai krja klompok dngan tanya jawab. Siwa mmplajari ndiri matri plajaran dngan mtod pmcahan maalah dalam klompok maing-maing. Tujuannya agar iwa lbih aktif dan kratif dalam blajar ndiri tanpa dibrikan trlbih dahulu olh guru, diini guru hanya mngarahkan dan mmbimbing aja. Sdangkan pada iklu III mtod yang digunakan adalah activ dbat dan dipadukan dngan cramah dan tanya jawab, hingga hailnya mngalami pningkatan dibandingkan dngan ikluiklu blumnya. Hail pnlitian dan pmbahaan di ata dapt diimpulkan bahwa pnrapan mtod activ dbat untuk mningkatkan hail blajar Bahaa Indonia pada iwa Kla VI tlah brhail. Hal ini dapat dibuktikan dngan prolhan nilai rata-rata pada tiap iklu, yaitu iklu I bar 6,57, iklu II bar 7,57, dan iklu III bar 8,33. E. Simpulan Dan Saran Brdaarkan pnlitian yang tlah dilakukan, dapat diambil kimpulan bagai brikut: (1) Upaya untuk mningkatkan hail JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

13 blajar bahaa Indonia iwa SD Ngri 2 Kling dapat ditmpuh mnggunakan mtod activ dbat dngan mmadukan mtod cramah dan tanya jawab. Mtod activ dbat dapat dilakanakan dngan langkah-langkah bagai brikut: adanya maalah yang jla untuk dipcahkan, mncari data atau ktrangan yang dapat digunakan untuk mmcahkan maalah trbut, mntapkan jawaban mntara dari maalah trbut, mnguji kbnaran jawaban mntara trbut, mnarik kimpulan. Siklu I pada awal plajaran didahului dngan mnggunakan mtod cramah, kmudian dilanjutkan dngan mtod activ dbat. Pada iklu II mnggunakan mtod activ dbat yang kmudian diklarifikai dngan mtod tanya jawab. Dan pada iklu III mmadukan kduanya yaitu didahului mtod cramah dan kmudian diklarifikai dngan mtod tanya jawab; (2) Bukti-bukti yang mnunjukkan pningkatan hail blajar bahaa Indonia dngan mnggunakan mtod activ dbat yaitu prolhan nilai rata-rata yang tiap iklunya mngalami pningkatan. Siklu I nilai rata-rata yang diprolh bar 6,57, pada iklu II mngalami pningkatan yaitu 7,57, dan mngalami pningkatan lagi pada iklu III yaitu mmprolh nilai rata-rata 8,33. Slain nilai rata-rata, aktivita iwa juga mngalami pningkatan diantaranya apk mngajukan prtanyaan pada iklu I bar 16,67%, iklu II bar 10%, dan iklu III bar 25%. Apk mnanggapi rpon iwa lain pada iklu I bar 21,67%, iklu II bar 13,34%, dan ilklu III bar 18,34%. Apk mnjawab prtanyaan pada iklu I bar 16,67%, iklu II bar 66,67%, dan pada iklu III bar 78,33%. Apk mmprhatikan pnjlaan guru pada iklu I bar 71, 67%, iklu II bar 85%, dan ilu III bar 90%. Apk dikui klompok pada iklu I 66,67%, iklu II bar 86,67%, dan iklu III 96,67%. Apk dikui kla pada iklu I bar 81,67%, iklu II bar 86,67%, dan pada iklu III bar 100%. Brdaarkan hail pnlitian dan kimpulan di ata maka dapat diajukan aran bagai brikut: (1) Bagi Guru; Dalam mnggunakan mtod activ dbat untuk mningkatkan hail blajar iwa hndaknya guru mlakukan langkah-langkah: adanya maalah yang jla untuk dipcahkan, mncari data atau ktrangan yang dapat digunakan untuk mmcahkan maalah trbut, mntapkan jawaban mntara dari maalah trbut, mnguji kbnaran jawaban mntara trbut, mnarik kimpulan. Sbaiknya mtod activ dbat dapat ditrapkan olh guru bahaa Indonia dan guru bidang tudi lain bagai altrnatif pningkatan kaktifan dan prtai blajar di kla. Karna JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

14 pnlitian ini mmbuktikan bahwa pnrapan mtod activ dbat pada mata plajaran bahaa Indonia lbih fktif; (2) Bagi Pnliti; Prlu pnlitian lbih lanjut mngnai pnrapan mtod pmblajaran yang uai dngan mata plajaran maupun matri plajaran dimana mtod trbut bia mnghailkan prtai akadmik yang makimal. Daftar Putaka Arikunto, Suharimi. (2007). Daar-daar Evaluai Pndidikan. Jakarta. Bumi Akara. Carngi, Dal. (1986). Cara Yang Paling Tpat untuk Brbicara dan Brpidato. Bandung. Pionir Jaya. Dpdikna. (2003). Kamu Bar Bahaa Indonia. Jakarta. Balai Putaka. Grn & Ptty. (1971). Dvloping Languag Skill in th Elmntary School. Bandung. Angkaa. Arad, Mukti U.S. (1991). Pmbinaan Kmampuan Brbicara Bahaa Indonia. Jakarta: Erlangga Daly, Kvin. (2005). Spaking Matring; Mnguaai Stratgi Prntai Yang Efktif. Jakarta: Bhuana Ilmu Populr. Tarigan, Hnry Guntur. (1981). Brbicara Sbagai Suatu Ktrampilan Brbahaa. Bandung: Angkaa. Tarigan, Hndri Guntur Pngajaran Komptni Bahaa (Suatu pnlitian Kputakaan). Jakarta: Dpdikbud. Gilbrt. (2008). Spaking Road To Succ. Yogyakarta: Quill book Publihr. Mulyaa. (2007). Mnjadi Guru Profional. Bandung: Rodakarya Suwarna P. (2002). Stratgi Pnguaaan Brbahaa. Yogyakarta : Adicipta JUPIIS VOLUME 6 Nomor 1, Juni

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing...

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing... Sinanglingtya t al., Pnrapan Mtod Rol Playing... Pnrapan Mtod Rol Playing untuk Mningkatkan Aktivita dan Hail Blajar Siwa Kla V dalam Pmblajaran PKn Pokok Bahaan Bntuk-Bntuk Kputuan Brama di SDN Tukum

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAN Eva Btty Simanjuntak, Lili Huaini Surl : vabttyimanjuntak@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMANN KONSEP MENGELOMPOKAN BENDA MENURUT BENTUK JENIS UKURAN DAN WARNA MELALUI PENERAPAN STRATEGI BERMAIN DALAM PENGEMBANGAN KOGINITIF SISWA KELOMPOK A TK MELATI INDAH Joni Don

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA Pnrapan Mtod Dmontrai pada Pmblajaran IPA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA Tornaliyah PGSD FIP Univrita Ngri Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL TEACHING ON COOPERATIVE

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INGGRIS SD

PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INGGRIS SD ISSN 2407-9189 Th 4 th Univrity Rarch Colloquium 2016 PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INGGRIS SD Rini Fatmawati Fakulta Kguruan dan Ilmu Pndidikan, Univrita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK UJIAN KOMPETENSI PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA TERAKREDITASI B SE-KABUPATEN SLEMAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK UJIAN KOMPETENSI PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA TERAKREDITASI B SE-KABUPATEN SLEMAN 92 Jurnal Pndidikan Tknik Otomotif, Edii XIII, Nomor 2, Tahun 2016 STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK UJIAN KOMPETENSI PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA TERAKREDITASI B SE-KABUPATEN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN REPRESENTATION TOOL PADA POKOK BAHASAN GELOMBANG MELALUI WRITING IN THE DISCIPLINE ACTIVITY.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN REPRESENTATION TOOL PADA POKOK BAHASAN GELOMBANG MELALUI WRITING IN THE DISCIPLINE ACTIVITY. Proiding Sminar Naional Pnlitian,Pndidikan dan PnrapanMIPA Fakulta MIPA,Univrita ngri Yogyakarta,18 Mi 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN REPRESENTATION TOOL PADA POKOK BAHASAN GELOMBANG MELALUI WRITING

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43 BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897 Volum 4,Nomor 2 Oktobr 2015 Halaman 39-43 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

untuk Kata Kunci : Fourier, DFT, FFT, Spektrum, Audio. (1)

untuk Kata Kunci : Fourier, DFT, FFT, Spektrum, Audio. (1) tod Pngurangan ampling dan Pnggunaan Banyak rkuni ampling Analia Tranormai ourir Digital pada Aplikai yang Brbai ikrokontrolr Eru Pupita Politknik Elktronika gri urabaya Intitut Tknologi puluh opmbr Kampu

Lebih terperinci

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya SIKLUS I Skolah : SD Ngri Ngurnsiti 02 Mata Plajaran : Ilmu Pngtahuan Alam ( IPA ) Klas/Smstr : VI / 1 Matri Pokok : Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup Waktu : 4 x 35 mnit (2 X prtmuan) Mtod : Cramah PERTEMUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI SL-PTT DI PROVINSI BENGKULU PENDAHULUAN

PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI SL-PTT DI PROVINSI BENGKULU PENDAHULUAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI SL-PTT DI PROVINSI BENGKULU Emlan Fauzi, Hamdan, dan Wawan Eka Putra Pnliti Balai Pngkajian Tknoloi Prtanian (BPTP) Bngkulu Jl Irian KM 6,5 Klurahan Smarang Kota Bngkulu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KESIAPAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF MENYONGSONG KURIKULUM 2013

ANALISIS KESIAPAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF MENYONGSONG KURIKULUM 2013 ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktobr 2014 ANALISIS KESIAPAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF MENYONGSONG KURIKULUM 2013 Mg. Rini Kritiantari Juruan Pndidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA SISWA SMP 137 Jurnal Pndidian Matmatia PARADIKMA, Vol 5 Nomor, hal 137-150 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA SISWA SMP Nurfauziah Sirgar,

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Gizi FIKES Unsoed. Abstract

Program Studi Ilmu Gizi FIKES Unsoed. Abstract ISSN 2599-0152 ISSN 2599-2465 PERILAKU GIZI SEIMBANG ANAK SEKOLAH DIPERBAIKI DENGAN EDUKASI GIZI ANAK DAN ORANGTUA Balancd Nutrition Bhaviour wa Improvd by Nutrition Education in Child and Parnt Dyah Umiyarni

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Journal of Primary Education

Journal of Primary Education JPE 1 (1) (01) Journal of Primary Education http://journal.unns.ac.id/sju/indx.php/jp PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA DENGAN PENDEKATAN PHYSICS-EDUTAINMENT BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH Lampiran 1: Daftar Trjmah DAFTAR TERJEMAH NO HALAMAN BAB TERJEMAH 1 2 1 Aku tinggalkan dua prkara kpada ummatku jika mrka brpgang pada dua nashat trsbut yakni (Alquran dan Hadis) maka mrka tidak akan trssat

Lebih terperinci

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPEGROUP INVESTIGATION(GI)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERIPOKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 SIPOHOLON T. P. 2013/2014 Khairul Amdanidan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I SILABUS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I SILABUS Nama Madrasah Mata Plajaran Klas / Smstr : MIN/MIS... : Sjarah Kbudayaan : VI / I Standar Komptnsi : 1.

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.. Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada

Lebih terperinci

BAB III : ALAT-ALAT OPTIK

BAB III : ALAT-ALAT OPTIK BAB III : ALAT-ALAT OPTIK Pada bab ini mmbaa tntang bbrapa lat optik yang mnggunakan lna, prti : mata dan kacamata (lna kontak), lup (kaca pmbar), mikrokop, tropong (tlkop). III.. Mata manuia dan Kacamata

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang. FAA HAMDANA & ALHAMDU PSIKIS-Jurnal Subjctiv Psikologi Wll-Bing Islami Vol. dan 1 Prstasi No. 2 (2015) Blajar 115-124 SUBJECTIVE WELL-BEING DAN PESTASI BELAJA SISWA AKSELEASI MAN 3 PALEMBANG Fara Hamdana

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompnsasi Masalah kompnsasi bukanlah masalah yang sdrhana, tapi cukup komplks shingga stiap ngara hndaknya dapat mmpunyai suatu pdoman bagaimana mntapkan kompnsasi yang tpat

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI METODE DIRECT TORQUE CONTROL (DTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERANCANGAN DAN SIMULASI METODE DIRECT TORQUE CONTROL (DTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA PERANCANGAN DAN SIULASI EODE DIREC ORQUE CONROL (DC) UNUK PENGAURAN KECEPAAN OOR INDUKSI IGA FASA Panji Kurniawan 67 Juruan knik Elktro FI, Intitut knologi Spuluh Nopmbr Kampu IS, Surabaya 6 -mail:panji_pk@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN OBJEK WISATA PENELITIAN KELAUTAN Pada Bab IV ini akan dijlaskan hal-hal yang brkaitan dngan konsp prncanaan dan prancangan objk wisata pnlitian klautan. Akan dijlaskan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana Jurnal Pnlitian dan Evaluasi Pndidikan MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA Pndidikan Fisika FMIPA UNY haidaraufa@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

Minggu Ke XII Matriks dan Graf

Minggu Ke XII Matriks dan Graf Minggu K XII. Matriks dan Graf Misal G adalah graf dngan titik-titik,,,., dan garis-garis,,,, n. Kadang-kadang dngan praktis khususnya untuk alasan-alasan prhitungan, dapat mngganti G dngan suatu matriks.

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENYEBAB PUTUSNYA RANTAI RECLAIM FEEDER

BAB IV ANALISA PENYEBAB PUTUSNYA RANTAI RECLAIM FEEDER BAB IV AALISA PEYEBAB PUTUSYA RATAI RECLAIM FEEDER Rclaim Fdr adalah buah min ang digunakan dalam itm pngiriman matrial (matrial input). Dalam hal ini, rclaim fdr mrupakan alat bantu pada itim konvor dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA MISTAR BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA MISTAR BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan PENGGUNN MEDI MISTR BILNGN UNTUK MENINGKTKN HSIL BELJR PENJUMLHN BILNGN BULT SISW SEKOLH DSR ndri Nina Styaningsih PGSD FIP Univrsitas Ngri Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : S-2 ANALISA FAKTOR GAS BUANG KENDARAAN BERBAHAN BAKAR SOLAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Suatu Aplikai Matmatika dan Statitika Untuk Pnlitian Lingkungan) Dy Gunita 1, Lilik Slamt 2 1,2 LEMBAGA PENERBANGAN

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION Annisa Rnggayuni 1 ; Muhammad Yusuf 2 1 Mahasiswa Pogram Studi Ilmu Kprawatan Fakultas

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN STORE ATMOSPHERE DALAM TERCIPTANYA BRAND IMAGE BANK MEGA SYARIAH KCP PETOJO, JAKPUS

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN STORE ATMOSPHERE DALAM TERCIPTANYA BRAND IMAGE BANK MEGA SYARIAH KCP PETOJO, JAKPUS 69 Lampiran : 1 Kuionr KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN STORE ATMOSPHERE DALAM TERCIPTANYA BRAND IMAGE BANK MEGA SYARIAH KCP PETOJO, JAKPUS Rpondn YTH, Saya Adityo Pratama,

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES Latihan, small sidd gams, komponn biomotor... (Jaya Adi Praptama) 1 PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KOMPONEN BIOMOTOR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Lebih terperinci