BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, jauh mengalahkan penjualan mobil. Harga terjangkau, biaya perawatan ringan dan mudah dikendarai menjadi alasan utama dipilih oleh sebagian besar masyarakat indonesia. Ada beberapa merek ternama dunia yang menguasai pangsa pasar lokal seperti Honda, Yahama, Suzuki, Kawasaki, TVS, Bajaj hingga pemain minor asal China. Setiap tahun penjualan otomotif motor terbilang tinggi, entah itu model baru atau bekas. Kendaraan roda dua tak hanya menempatkan diri sebagai sebuah kebutuhan, namun bagian dari gaya hidup masyarakat. Jumlah pengendara terus meningkat, bahkan menyentuh hingga segmen pelajar sekolah menengah atas. Komunikasi jalanan seperti klub motor sudah banyak terbentuk bebas di beberapa sudut kota. Majunya industri otomotif tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan membutuhkan sarana transportasi pribadi yang murah, sederhana dan nyaman. Maka tidak dipungkiri hal itu menjadi peluang bagi para pemasar sepeda motor untuk memperluas pasarnya di Indonesia. Saat ini masyarakat dengan mudah membeli sepeda motor dengan harga yang terjangkau. Tak heran mengapa saat ini sepeda motor 1

2 sangat menjadi andalan masyarakat dalam berpergian dari satu tempat ke tempat lain. Persaingan bisnis yang semakin tajam, baik di pasar nasional maupun internasional membuat perusahaan harus mampu mengksploitasi salah satu aset terpentingnya yaitu konsumen. Sebagai individu atau kelompok yang berusaha memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa yang dipengaruhi untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya. Mungkin tidak asing lagi jika mendengar sebuah merek Suzuki, merek otomotif terkenal dari sebuah perusahaan otomotif Jepang yang memproduksi motor dan mobil, produk-produknya sangat terkenal di dunia. Pendiri Suzuki yaitu Michio Suzuki dilahirkan pada tahun 1887 di sebuah kota kecil bernama Hamamatsu. Salah satu perusahaan asal Jepang yang mengembangkan sayap di Indonesia, bersama kompetitor lain seperti Honda, Kawasaki dan Yamaha. Sejak tahun 1973 kehadiran Suzuki di Indonesia, tumbuh besar hingga sekarang ini, telah banyak memproduksi berbagai jenis sepeda motor. Beberapa produknya bahkan sempat menjadi pilihaan utama bagi para pengguna sepeda motor di Indonesia. Tapi beberapa belakangan ini seperti Suzuki tidak terlalu serius dalam mengembangkan sepeda motor untuk bersaing dengan kompetitor lainnya. Suzuki yang memiliki slogan Inovasi Tiada Henti seperti berhenti berinovasi. Sebelumnya Suzuki kerap menjadi pesaing utama produk Honda di Indonesia, tapi belakangan posisi mereka sepertinya di geser oleh Yamaha yang giat mengembangkan desain motornya, terutama pada tipe 2

3 sportnya. Tapi walaupun begitu Suzuki tetap dianggap sebagai motor yang memiliki kualitas mesin mumpuni dan awet. Salah satu satu motor yang paling laris dan cukup terkenal di Indonesia yang merupakan produk dari Suzuki adalah motor Suzuki Satria. Motor ini adalah motor jenis bebek Underbone. Perubahan demi perubahan Suzuki Satria selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Nama Suzuki Satria sudah cukup terkenal sejak tahun 1997, dimana ini adalah pertama kalinya motor Satria dimunculkan. Motor Suzuki Satria saat ini menggunakan mesin dua tak yang diberi nama Satria 120S. Keunggulan Suzuki Satria 120S yang sering diunggulkan dibandingkan rivalnya adalah akselerasinya yang cukup baik dibandingkan motor bebek lainnya. Namun tak semua jenis motor Suzuki disukai di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya daftar motor yang mulai akan dihentikan produksinya. Produk yang dihentikan Suzuki salah satunya bahkan adalah produk yang baru, yaitu Let s skutik retro yang baru saja diluncurkan sekitar 2 tahun. Banyak hal diakui perlu dibenahi. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah momen-momen yang kurang diperhatikan dengan baik oleh pihak pemasarnya sendiri. Seperti misalnya menurunnya momen penjualan Suzuki Nex, jenis motor skuter yang diluncurkan tahun 2011 ini dimaksudkan untuk mengantisipasi makin populernya motor skuter,seperti halnya Suzuki Nex akan bersaing langsung dengan Honda Beat dan Vario. Namun sepeda motor Suzuki Nex kurang di sambut baik oleh pangsa pasar. Dari situlah awal dari peyusutan penjualan motor suzuki mengalami 3

4 penurunan. Hal ini tentu Suzuki untuk mengevaluasi produk-produknya agar mereka menggapai penjualan yang semakin baik. Motor merek Suzuki dihadapkan dengan permasalahan mengenai penurunan minat beli konsumen di tahun 2012 hingga 2014 hal tersebut dapat dilihat pada grafik 1.1 berikut ini : Gambar 1.1 Grafik Penjualan sepeda Motor Merek Suzuki Tahun 2012 hingga 2014 Sumber : http : // ( diakses 24 April 2015 ) Fenomena penurunan penjualan pada motor merek Suzuki dari tahun 2012 sebanyak 461,137 di tahun 2013 menurun menjadi 393,803 dan di tahun 2014 menurun menjadi Masalah yang timbul adalah bagaimana mempertahankan loyalitas konsumen dalam penggunaan motor merek Suzuki dan meningkatkan minat beli konsumen tersebut. Salah satu strategi untuk meningkatkan minat beli konsumen motor merek Suzuki adalah melalui pemberian kepuasan yang baik kepada konsumen atau pelanggan. Hal ini peneliti melakukan Pre-studi terhadap pengguna sepeda motor merek Suzuki di daerah Jakarta Selatan. 4

5 Gambar 1.2 Grafik Hasil Pre-Studi Pengguna Sepeda Motor Merek Suzuki di Daerah Jakarta Selatan Sumber : Data diolah peneliti Karna itulah peneliti melakukan pre-studi ke 15 orang pengguna motor merek Suzuki di daerah Jakarta Selatan, dengan menanyakan beberapa pertanyaan sederhana seperti seberapa loyal dan puaskah anda dalam pengalaman umum selama memiliki dan menggunakan motor merek Suzuki? pengalaman umum yang dimaksud dalam pertanyaan tersebut adalah pengalaman mereka yang berhubungan dengan kendaraannya ( jenis produknya, layanan penjualan, kualitas dan lain-lainnya ). Dari gambar 1.2 dapat dilihat terjadi penurunan terhadap pengguna motor merek Suzuki dikarenakan banyak faktor-faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke merek motor lainnya seperti, konsumen tidak merasakan puas terhadap produk tersebut (spare part sulit didapati dan harganya mahal,modelnya tidak banyak pilihan, jika mesin keadaan panas tenaga motor berkurang, service resminya tidak banyak dan lain-lainnya), dan terdapat konsumen yang loyal terhadap merek motor Suzuki karna beramsumsi harga motor 5

6 tersebut tidak terlalu mahal dan service resmi tejangkau dari tempat tinggalnya, sedangkan konsumen yang memiliki motor merek Suzuki dan merek lain berpendapat bahwa spare part motor Suzuki termaksud awet serta tahan lama dan merasa nyaman jika dikendarai. Berdasarkan dari hasil penjualan motor merek suzuki dan hasil pre-study kepada pengguna merek motor suzuki maka peneliti tertarik meneliti tentang Pengaruh Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Terhadap Loyalitas Merek. Proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Selain memahami perilaku konsumen pemasar harus mampu memberikan kepuasan untuk konsumen karna kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Apabila produk/jasa dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat merasa kecewa. Bila produk/jasa sesuai harapannya, maka pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila produk/jasa yang diperoleh melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari 6

7 kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Pengalaman yang puas akan setia lebih lama kurang sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut. Jika rasa puas sudah di dapat oleh konsumen,maka minat beli konsumen akan tercipta dengan sendirinya, karena minat beli akan timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat. Pembelian ulang merupakan kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong ia melakukan pembelian ulang (repeat purchase), menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-hal baik kepada orang lain. Perilaku pembelian ulang itu sangat berhubungan dengan konsep dari brand loyalty, dimana banyak perusahaan mendukung karena hal ini memiliki kontribusi yang besar untuk kestabilan yang baik di dalam marketplace. Menekankan bahwa pentingnya mengukur minat beli kembali (future intetion) pelanggan untuk mengetahui keinginan pelanggan yang tetap setia / meninggalkan suatu barang / jasa. Konsumen yang merasa senang / puas akan barang / jasa tersebut. Pembelian yang berulang akan membuat konsumen menjadi loyal terhadap suatu barang / jasa. 7

8 B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan data diatas penulis mencoba merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1). Apakah kepuasan konsumen dan minat beli mempengaruhi loyalitas merek? 2). Apakah kepuasan konsumen mempengaruhi loyalitas merek? 3). Apakah minat beli mempengaruhi loyalitas merek? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1). Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh kepuasan konsumen dan minat beli terhadap loyalitas merek 2). Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek 3). Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh minat beli terhadap loyalitas merek 8

9 2. Kontribusi Penelitian Kontribusi Penelitian adalah sebagai berikut : 1. Kontribusi praktik atau kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di praktik nyata atau dapat dipergunakan pada perusahaan untuk membuat strategi pemasaran perusahaan. 2. Kontribusi Akademik Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian yang akan datang selanjutnya mengenai pengaruh kepuasan konsumen dan minat beli terhadap Loyalitas merek 9