LAMPIRAN ISI BUKU. Bendesa Gerih, I Krerek, dan lain-lain. Berikut jenis-jenis Barong: (1) Tari Barong, (2)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN ISI BUKU. Bendesa Gerih, I Krerek, dan lain-lain. Berikut jenis-jenis Barong: (1) Tari Barong, (2)"

Transkripsi

1 L1 LAMPIRAN ISI BUKU Dramatari Barong Dramatari Barong seringkali disamakan dengan Calonarang. Walaupun kedua dramatari ini sama-sama menampilkan tokoh Barong dan Rangda, tetapi sumber cerita dari kedua dramatari ini bisa jadi sangat berbeda. Dramatari Calonarang adalah dramatari yang melakonkan kisah Sang Tokoh utamanya yang bernama Calonarang, seorang janda dari desa Girah (dengan alur cerita yang berbeda-beda). Di lain piihak, Dramatari Barong mengambil lakon cerita-cerita rakyat seperti: Japatuan, Mereng, Bendesa Gerih, I Krerek, dan lain-lain. Berikut jenis-jenis Barong: (1) Tari Barong, (2) Barong Landung, dan (3) Calonarang. Tari Barong Barong itu sendiri merupakan figur sakral di Bali. Kemungkinan nama Barong berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu kata bahrwang yang artinya adalah beruang. Beruang memang tidak eksis di Bali sekarang ini, akan tetapi istilah ini mengacu pada hewan mitologi yang memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Barong yang tergambarkan dalam bentuk topeng yang memiliki empat kaki ini dipercaya sebagai

2 L2 pelindung orang-orang Bali. Namun pada kenyataannya, semua topeng binatang di Bali dapat disebut Barong. Barong sebenarnya dapat direpresentasikan oleh banyak binatang, seperti misalnya macan, babi hutan, anjing, sapi, gajah, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini, karena fungsinya yang sebagai pelindung, Barong dianggap sebagai manifestasi kekuatan baik yang selalu berperang melawan kekuatan jahat. Kekuatan jahat itu sendiri biasanya mengambil bentuk Rangda, setan wanita yang liar. Kisah mengenai kemunculan Barong dimulai dari Nusa Penida, sebuah pulau yang berlokasi di sebelah selatan pulau Bali. Alkisah pulau ini ditinggali oleh banyak setan yang mengganggu kehidupan rakyat Bali. Pemimpin dari para setan ini adalah seorang setan wanita yang menakutkan bernama Ratu Gede Mecaling, berwujud raksasa bertaring. Suatu hari di Sasih ke-enem, atau bulan keenam berdasarkan kalender Bali, Ratu Gede Mecaling datang ke Bali bersama dengan semua setan-setan atau leyak-leyaknya. Setelah tiba di Bali, mereka menetap di Kuta, sebuah desa di selatan Bali, dan menyamar menjadi Barong. Ratu Gede Mecaling memerintahkan leyak-leyaknya untuk mengganggu kedamaian rakyat Bali dan akibatnya banyak orang meninggal. Akan tetapi ada seorang pendeta di Bali yang menguasai kanda-empat, formula empat prinsip magis putih yang digunakan untuk melawan dan mengusir roh jahat. Salah satu yang terkuat dari para figur di kanda-empat adalah Banaspati Raja, Sang Penguasa Hutan. Pendeta tersebut kemudian menghidupkan Banaspati Raja. Banaspati Raja inilah yang kemudian mengambil wujud Barong. Sang Pendeta kemudian memerintahkan rakyat Bali untuk membiarkan Barong Banaspati Raja mengelilingi pulau dan menakut-nakuti Barong Ratu Gede Mecaling

3 L3 beserta leyak-leyaknya. Cara ini berhasil dan Ratu Gede Mecaling bersama leyakleyaknya yang ketakutan kembali ke Nusa Penida. Bercermin dari kesuksesan ini, pendeta ini kemudian meminta rakyat Bali untuk membuat Barong dan membawanya keluar berkeliling ketika terjadi epidemik atau bencana. Hingga saat ini, hampir setiap desa di Bali memiliki Barong sendiri untuk melindungi rakyat desa tersebut dari penyakit dan bencana. Barong tersebut biasanya disimpan di Pura Dalem, atau di Pura kecil dekat bale banjar. Barong ini dianggap sebagai pelindung yang memiliki kekuatan magis putih, yang biasanya berpusat di matanya dan janggutnya yang terbuat dari rambut manusia. Desa-desa yang tidak memiliki Barong akan memanggil Barong dari desa lain ketika terjadi epidemik dan pentas Barong diperlukan. Desa-desa seperti ini adalah desa yang Hindu Balinya masih asli Bali dan tidak mendapat pengaruh Majapahit. Jika sebuah desa terinfeksi epidemik serius, seorang pendeta akan membasahi janggut Barong ke dalam semangkuk air bersih dan air tersebut kemudian akan terisi dengan kekuatan magis putih yang digunakan untuk menyelamatkan jiwa orang-orang. Air ini pula yang biasanya digunakan untuk melindungi penari kris yang terhanyut perannya (kerauhan atau kerasukan). Di desa Singapadu, Gianyar, minyak yang menetes dari mata Barong bahkan digunakan untuk menyembuhkan orang-orang yang menderita scabies. Sekarang ini di Bali, terdapat banyak jenis Barong dan masing-masing desa memiliki tipe masing-masing yang unik. Kostum Barong sangat rumit. Tubuhnya dibangun dari rangka dan rangkaian bamboo atau rotan. Rangka ini ditutupi berbagai macam bahan untuk memperlihatkan binatang tertentu yang diwakilinya. Dalam prosesinya atau pertunjukkannya, barong digerakkan oleh dua penari, satu

4 L4 mengendalikan kepala dan kaki depan, dan satu lagi mengendalikan kaki belakang dan ekor. Berikut beberapa jenis Barong: (1) Barong Ket, (2) Barong Bangkal, (3) Barong Asu, (4) Barong Macan, (5) Barong Gajah. 1. Barong Ket Barong Ket atau Keket juga dikenal sebagai Banaspati Raja, Sang Penguasa Hutan. Ekspresi dari wajahnya yang seperti monster adalah kombinasi dari singa, macan, sapi, dan kambing yang diangkat ketingkat supernatural yang brilian. Barong ini adalah sakral di Bali dan disimpan di Pura Dalem. Jubah dari Barong Ket terbuat dari duk atau praksok, yang digantungkan di rangka yang terbuat dari rotan. Sebuah Barong di Tegaltamu Gianyar, menggunakan bulu burung Merak sebagai jubahnya. Barong Ket memiliki Sekar-taji, semacam sayap yang terbuat dari kulit dengan ukiran rumit dan diwarnai emas. Sekar-taji digantung dibelakang topeng Barong. Barong Ket juga memiliki ekor yang melengkung keatas yang terbuat dari bahan kulit yang diukir, yang dilengkapi sebuah cermin berbentuk persegi dengan gongseng, bel kecil yang akan berkerincing setiap kali Barong bergerak. 2. Barong Bangkal Bangkal berarti babi hutan, karena ekspresi dari Barong ini mirip dengan babi hutan yang ditemukan sekarang ini di Bali. Jubah Barong Bangkal terbuat dari kain beludru berwarna hitam, putih, kuning, dan merah yang menutupi rangka bambu badannya. Dua orang penari membawakan Barong Bangkal untuk setiap prosesi atau pertunjukkan. Barong Bangkal hanya digelar ketika Hari Raya Galungan. Pertunjukkan ini digelar di jalan raya dan berpindah dari satu desa ke desa lainnya.

5 L5 Para penduduk desa meyakini bahwa Barong Bangkal akan menyelamatkan mereka dari sakit. Dua buah tabuh, simbal, dan gong menciptakan musik yang mengiringi pertunjukkan Barong Bangkal. 3. Barong Asu Asu berarti anjing gila atau pemarah. Barong ini juga merupakan Barong yang sakral yang hanya dapat ditemukan di Pura Pacung, Pura induk Pacung daerah Tabanan. Pertunjukkannya hanya diadakan ketika ada upacara di Pura Pacung itu sendiri. Setiap Galungan para penduduk desa membawa Barong ini berkeliling ke desa-desa terdekat. Biasanya banya persembahan dibuat selama pertunjukkan sebagai ungkapan rasa sayang dan terimakasih atas keselamatan hidup penduduk desa. Jubah dari Barong Asu terbuat dari berbagai macam bahan beludru. 4. Barong Macan Barong Macan adalah Barong yang ekspresi wajahnya mengingatkan kita akan macan Sumatra. Barong Macan juga dapat ditemukan di Pura Pacung. Kostum Barong Macan terbuat dari berbagai macam bahan dengan desain berwarna-warni. 5. Barong Gajah Denpasar. Barong Gajah mengambil bentuk gajah yang spesiesnya dapat ditemukan di Barong Landung

6 L6 Barong Landung benar-benar berbeda dari Barong-Barong sebelumnya. Barong Landung tidak melambangkan hewan liar melainkan adalah sebuah boneka raksasa. Landung berarti tinggi, dan memang figur Barong Landung menjulang diatas pembawanya dan peserta prosesi lainnya setinggi 10 kaki. Boneka ini memiliki wajah dan fitur manusia. Terdapat lima dari mereka yang bersama menjadi set yang lengkap: Jero Gede (laki-laki besar), Jero Luh (istrinya), dan ketiga anak mereka. Jero Luh memiliki fitur orang Cina dan memiliki kulit berwarna kuning sedangkan suaminya, yang disatu versi dikatakan sebagai perwujudan Raja Bali dan versi lainnya mengatakan pengembara dari India kuno, memiliki kompleksi wajah yang hitam, rambut yang panjang serta taring. Anak-anak mereka memiliki tinggi yang lebih pendek dan mengenakan topeng, dimana topeng ini mengingatkan para pelihatnya akan topeng yang digunakan dalam dramatari Topeng Telek. Barong Landung, seperti tipe Barong lainnya, adalah milik desa. Penarinya dipilih dari pemuda yang terkuat yang mampu mengatasi ukuran dan berat dari figur raksasa tersebut sendirian, dimana masing-masing figur tersebut diangkat dan dioperasikan oleh seorang pelaku. Hampir sepanjang tahun, Jero Luh dan Jero Gede serta ketiga anak mereka bertempat di tempat penyimpanan di banjar, tetapi saat Galungan mereka muncul di jalan-jalan raya Kota Denpasar di sore hari. Pada waktu seperti ini, sebuah grup dengan satu set Barong Landung berjalan dari desa, menari dan menyanyikan lagulagu Bali dengan diiringi gamelan betel. Ketika prosesi ini sampai di bale banjar dari desa yang mereka kunjungi, lingkaran kecil penonton berkumpul mengelilingi figur-figur yang berlalu-lalang ini. Akan ada drama domestik sederhana dalam bahasa Bali yang dituturkan melalui lagu dan pidato;

7 L7 subyeknya berasal dari kehidupan sehari-hari. Pentas ini mengandung komedi dan bisnis yang lucu, bersamaan dengan sedikit nasihat-nasihat keluarga yang baik dari orangtua kepada anak. Sang Suami dan istri bertengkar dan berargumen dalam waktu singkat, tetapi tidak ada adegan berkelahi. Pentas drama kecil ini disempurnakan dengan lagulagu yang dibawakan oleh karakter utama, dan kemudian prosesi ini kembali melanjutkan perjalanan ke desa selanjutnya. Calonarang Jika ketika dalam bentuk tarian Barong biasanya mengambil ceritanya dari legenda Bali yang diambil dari Mahabharata dan Ramayana, salah satu cerita terkenal yang digunakan untuk pagelaran Barong, terutama yang digunakan untuk pertunjukan Barong Ket, disebut Calonarang. Kisah cerita Calonarang terkonsentrasi pada kejadian semisejarah pada awal abad ke-11 di Kerajaan Kahuripan dari Jawa Timur dimana, tetapi, diri Calonarang sendiri yang merupakan tokoh utama dalam dramatari ini, cukup tidak dikenal. Calonarang juga dikenal dengan nama Rangdaning Girah, seorang janda dari desa Girah. Dia mempunya seorang puteri cantik yang bernama Ratna Menggali. Mengetahui bahwa Ratna Menggali adalah puteri dari penyihir terkenal, tidak seorangpun melamarnya, walaupun dia sangatlah cantik. Disebabkan nasib Ratna Menggali yang menyedihkan, Calonarang menjadi murka dan memohon kepada Dewi Durga, Sang Dewi Penghancur, untuk mengizinkannya menghancurkan Kerajaan Kahuripan. Di hari berikutnya epidemik menghancurkan kedamaian kerajaan yang dipimpin oleh Raja Erlangga dan banyak orang yang meninggal akibatnya. Mempelajari sumber masalah

8 L8 ini, Raja Erlangga mengirim pasukannya menuju desa Girah untuk membunuh Calonarang, tetapi mereka terkalahkan oleh kekuatan magis hitamnya. Mengetahui bahwa Calonarang adalah seorang penyihir yang sakti, Sang Raja meminta bantuan pertapa sakti yang bernama Empu Bharadah dari desa Lemah Tulis yang tersohor akan kekuatan magis putihnya. Empu Bharadah mengirim puteranya, Empu Bahula, untuk mencari formula rahasia dari kekuatan magis hitam Calonarang. Setelah kedatangannya, Empu Bahula meminta Ratna Menggali untuk menjadi istrinya. Calonarang menerima lamarannya, karena Empu Bahula adalah seorang pemuda yang tampan. Di tengahtengah bercinta, Empu Bahula bertanya pada istrinya mengenai sumber kekuatan jahat Calonarang, dan Ratna Menggali mengatakan padanya bahwa hal itu dapat ditemukan di lontar, buku dari daun palem yang sakral. Empu Bahula kemudian mencuri lontar tersebut dan memberikannya pada ayahnya. Sekarang setelah mengetahui sumber kekuatan Calonarang, Empu Bharadah pergi menemuinya dalam usaha meyakinkannya bahwa tindakannya itu adalah salah dan layak dipermasalahkan. Pertarungan pun mulai, dan Empu Bharadah pada akhirnya berhasil mengalahkan Calonarang melalui kekuatan magis putihnya. Pertunjukan Dramatari Calonarang biasanya berlokasikan di kuburan yang berada dekat Pura Dalem. Pertunjukan dimulai kira-kira pada pukul wita dan terus berlangsung hingga pukul wita dini hari. Panggungnya biasanya dikelilingi oleh batang pohon pisang dengan pohon pepaya ditengahnya. Adalah penting untuk dicatat bahwa penonton Bali terlibat secara aktif di dalam pertunjukkan Calonarang; mereka melakukan tugas tertentu, masuk ke dalam situasi trance dan kegembiraan luar biasa selama pertunjukkan dan menunjukkan persetujuan dan ketidaksetujuan mereka dengan cara spontan. Hal ini dapat dijelaskan dengan

9 L9 pentingnya pertunjukan tersebut bagi komunitas dan oleh fakta bahwa pelakon perunjukkan dipilih dari komunitas itu sendiri. Pertunjukan Calonarang terbentuk dari berbagai macam adegan seperti pegunem (adegan pertemuan), pengipuk (adegan percintaan), sedih (adegan sedih), pangkat (adegan keberangkatan), siluman (adegan transformasi penyamaran), dan pesiat (adegan pertarungan). Setiap adegan ditemani oleh musik pengiring spesial, yang mana membuat nuansa dan rasa dari adegan sesuai dengan yang dituju dalam drama. Pertunjukkan ini dimulai dengan satu serti tarian pembukaan. Barong Ket dari desa setempat akan menari, dioperasikan oleh penari undangan dari desa lain yang jauh. Kemungkinan terdapat tiga pasang penari yang akan menganimasikan monster luar biasa ini, mendemonstrasikan virtualitas mereka masing-masing; disini Barong tersebut tidak memainkan peran tertentu, dan level tarian dipentingkan. Kemudian Jauk dan Telek masuk panggung melalui tingga (pondok yang diangkat) untuk menunjukkan kemampuan menari mereka menuruni tangga yang bergerak-gerak dengan mengenakan topeng dan kostum yang berat. Jauk melambangkan roh jahat sedangkan Telek melambangkan kekuatan baik. Topeng lainnya yang digunakan dalam Dramatari Calonarang mencakup: Rangda, menjadi ibu penyihir; Pangpang, ibu penyihir level kedua; Garuda, burung mitologi; Bojog, monyet; Asu, anjing; Kambing; dan Bondres, karakter topeng lawak. Calonarang diiringi gamelan bebarongan, sebuah orkestra yang mengiringi pertunjukkan Barong dan Calonarang, yang diatur menjadi lima suara semarpagulingan (musik Legong) tanpa penggunaan trompeng (barisan gong kecil yang berjajar ditidurkan) yang digantikan oleh gender rambat. Iramanya mirip dengan musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Legong yang berakar langsung dari irama gambuh.

10 L10 Topeng Pajegan Topeng Pajegan adalah dramatari topeng yang paling menuntut dalam hal kemampuan tampil (menari dan akting) dan juga pengetahuan akan praktek ritual dan sumber-sumber narasi. Kata Pajegan berasal dari kata majeg yang berarti to purchase an entire field s crop of rice. Oleh karena itu bentuk pajegan dalam topeng disebut sebagai pertunjukan tunggal (satu orang) dramatari topeng, dimana pelakonnya melakoni banyak karakter berbeda sesuai jumlah karakter yang muncul, berganti topeng dan melakukan sedikit perubahan dalam kostum busana tunggalnya sebelum muncul kembali dari belakang layar. Secara singkat, dalam pertunjukkannya topeng ini hanya di bawakan oleh satu orang pemain yang memborong (majeg) semua peran yang ditampilkan. Untuk melakukan perubahan peran, pemain melakukan pergantian topeng dan hiasan kepala tanpa pergantian busana utama. Topeng Pajegan adalah varian dramatari topeng Bali yang diperkirakan adalah yang paling tua di Bali dan diperkirakan sudah muncul sejak abad ke-xvi, sejak zaman pemerintahan Waturenggong ( ) di Bali. Berdasarkan tradisi, Topeng Pajegan

11 L11 pertama kali dipertunjukkan di Gelgel dengan menggunakan topeng dari Blahbatuh/ Blambangan yang disebutkan sebelumnya dalam sejarah dramatari topeng di Bali, oleh beberapa cucu dari I Gusti Ngurah Jelantik, patih utama atau perdana mentri ( ) yang pertama kali membawa topeng-topeng tersebut ke Bali. Topeng Pajegan di bawakan oleh anggota dari keluarga spesifik yang mempertahankan tradisi melalui beberapa generasi. Pameran terbuka untuk publik yang terkadang dilakukan dan upacara penyucian ulang topeng yang telah diberi kekuatan spiritual juga dilakukan untuk memperkuat tradisi dan posisi keluarga di masyarakat, dimana terdapat spesialis terkenal yang acapkali dipekerjakan secara professional untuk tampil saat upacara tersebut. Walaupun Topeng Pajegan juga digelar sebagai cara mendapatkan nafkah, seperti ketika dipertunjukan di upacara pernikahan dan upacara potong gigi, Topeng Pajegan juga digelar di tempat paling suci dan paling dalam di Pura pada saat odalan. Aspek ritual dari Topeng Pajegan yang sakral ini juga dipersonifikasikan pada karakter terakhir yang muncul setelah cerita selesai: Sang wajah putih, Sidakarya tersenyum, yang melakukan ritual memberkati anak-anak kecil yang kemudian di persembahkan kepada para Dewa di depan altar tempat upacara berlangsung. Pada masa lampau, Topeng Pajegan adalah identik dengan topeng Sidakarya karena hanya Topeng Pajegan yang menampilkan tokoh Sidakarya di akhir pertunjukkannya. Dalam perkembangannya kemudian, Topeng Pajegan dan topeng Sidakarya telah menjadi dua jenis yang terpisah. Dengan kata lain, topeng Sidakarya tidak selamanya dilakukan dalam bentuk Topeng Pajegan, dan Topeng Pajegan tidak selalu diakhiri dengan penampilan topeng Sidakarya. Oleh sebab itu, hanya Topeng Pajegan Sidakarya yang biasanya ditampilkan untuk kepentingan upacara (wali atau

12 L12 bebali) sedangkan Topen Pajegan tanpa Sidakarya bisa ditampilkan sebagai tontonan sekuler. Lakon dalam Topeng Pajegan biasanya bersumber pada Purana, Babad Bali, dan Mahabharata, dikemas sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan upacara yang diiringi atau yang sedang berlangsung. Pertunjukkan Topeng Pajegan memerlukan area tampil yang cukup kecil, dengan diiringi gong gamelan. Para penari meletakkan kotak penyimpanan topeng mereka, yang terbuat dari anyaman bambu, diatas meja dibelakang layar yang digantung dan, setelah upacara pembangunan topeng dan doa-doa, Sang Penari akan memulai pertunjukkan.

13 L13 Struktur Pagelaran Topeng Pajegan Secara umum, ada enam bagian utama dalam pertunjukkan Topeng Pajegan. Keenam bagian yang dimaksud yakni: (1) Petegak, (2) Pangelembar, (3) Penasar, (4) Patangkilan, (5) Bondres, dan (6) Sidakarya. Selain dalam keenam bagian tersebut, sebenarnya ada bagian persiapan. Bagian persiapan mencakup banten sesajen, membangunkan topeng-topeng, menyucikan tempat, gamelan musik, dan mengumpulkan penonton. 1. Petegak Petegak biasanya ditandai dengan sajian tabuh-tabuhan gamelan yang dimainkan oleh penabuh segera setelah mereka masuk dan duduk di atas panggung. Tabuh-tabuh yang dimainkan ini dimaksud untuk memberi tahu penari/aktor dan penonton bahwa pertunjukkan topeng akan segera dimulai. 2. Pangelembar Pangelembar adalah bagian pertunjukan topeng yang menampilkan sajian tari yang bersifat pameran kemampuan teknik manari dari penari topeng, Pada

14 L14 umumnya, pada bagian ini ditampilkan dua jenis tarian dengan watak yang berbeda yakni topeng keras atau disebut Patih Keras dan topeng tua. Kedua tokoh ini tampil secara terpisah dari lakon yang dibawakan. 3. Penasar Penasar adalah tokoh abdi yang menandakan dimulainya bagian naratif atau lampahan (sajian lakon) dari pertunjukkan topeng. Penasar memberikan sejenis pengantar terhadap jalannya lakon kepada penonton. 4. Patangkilan Patangkilan adalah salah satu bagian terpenting dari pertunjukkan topeng, berisikan adegan pertemuan abdi istana dengan rajanya. Oleh sebab itu, pada bagian ini tampil tokoh-tokoh utama dalam lakon seperti raja dan patihnya. Pendeta penasihat religius bisa juga tampil pada bagian ini. Pada bagian adegan pertemuan dua tokoh, sebagai contoh pertemuan abdi istana dengan rajanya, pelakon keluar sebagai raja untuk menyampaikan pesan melalui gerakan tarian dan gestur tubuhnya. Kemudian pelakon kembali ke belakang panggung untuk berganti topeng dengan topeng abdi istana. Topeng Dalem diletakkan di atas panggung agar terlihat seolah-olah abdi istana bercakap-cakap dengan rajanya. 5. Bondres

15 L15 Bondres adalah adegan rakyat. Pada adegan ini ditampilkan tokoh-tokoh kerakyatan yang sering kali berwajah lucu. Bagian ini sering difungsikan sebagai selingan sebelum sampai pada puncak pertunjukkan. 6. Sidakarya Sidakarya (dalam Topeng Pajegan Sidakarya) adalah bagian penutup pertunjukkan topeng. Pada bagian ini juga terdapat ritual memohon keselamatan penonton, dan penyucian topeng-topeng.

16 L16 Karakter Topeng dalam Topeng Pajegan Terdapat banyak karakter topeng dalam Topeng Pajegan, akan tetapi tidak semua topeng ini akan dikeluarkan atau dipakai oleh Sang penari atau pelakon. Hal ini ditentukan oleh cerita yang digunakan dalam upacara. Adapun karakter-karakter atau topeng yang muncul dalam Topeng Pajegan antara lain: (1) Patih Keras, (2) Patih Manis, (3) Topeng Tua, (4) Dalem, (5) Penasar Kelihan, (6) Penasar Cenikan, (7) Pedanda, (8) Penasar Mata Bolong, (9) Patih Demung, (10) Bedaulu, (11) Raja Putri, (12) Bondres Pasek, (13) Bondres Bongol, (14) Bondres Bues, (15) Bondres Keta, (16) Bondres Dukuh, (17) Bondres Cungih, (18) Gede Mecaling, (19) Nyoman Semariani, dan terakhir adalah (20) Sidakarya. 1. Patih Keras Topeng Patih Keras seringkali disebut Topeng Keras. Mata, hidung, dan bibir topeng lebih tebal dari karakter Topeng Patih Manis, dan wajah yang kasar tersebut menggambarkan ambisi yang besar dan tipe patih yang arogan dan mudah marah. 2. Patih Manis

17 L17 Patih Manis adalah patih yang memiliki sifat yang manis dibandingkan Patih Keras. 3. Topeng Tua Topeng Tua adalah salah satu karakter yang muncul dalam tarian pembukaan. Terkadang Topeng ini akan muncul kembali ditengah-tengah cerita sebagai mentri senior, orang tua bijaksana, ataupun pensiunan raja. Karakter ini memiliki harga diri yang tinggi, tabah dan juga kepolosan kanak-kanak. 4. Dalem Topeng Dalem adalah topeng untuk karakter Raja ataupun karakter pahlawan yang memimpin di dalam cerita. Topeng ini mempresentasikan kualitas yang diinginkan dalam seorang pemimpin: cerdas, anggun, serta temperamen yang positif dan memaksa. Pembuat Topeng Dalem bertekad membuat wajah tampan yang tidak biasa, karena seringkali Dalem adalah seorang karakter pahlawan yang romantis, dan secara tradisional memiliki banyak istri dan selir. Seringpula disebut sebagai Topeng Manis atau Arsa Wijaya. 5. Penasar Kelihan Kakak tertua dari dua bersaudara pelayan yang tampil di cerita utama, Penasar Kelihan adalah karakter yang penuh kebanggaan, harga diri, dan angkuh. Ia menilai dirinya tinggi yang tercermin di matanya yang membelalak dan besar. Penasar Kelihan adalah karakter yang serius dan lebih banyak berbicara. 6. Penasar Cenikan

18 L18 Penasar Cenikan adalah adik dari Penasar Kelihan. Ia adalah karakter yang rendah tetapi cerdas, serta penuh humor. Tidak ada yang lepas dari sasaran humornya. 7. Pedanda Pedanda adalah karakter yang tua, dengan mata terbuka (bolong pada topeng), memiliki tulang pipi yang tinggi, dan kumis yang terbuat dari rambut manusia, serta cudamanis (mata ketiga) di tengah keningnya yang kesemuanya menyimbolkan karakternya yang penuh harga diri. 8. Penasar Mata Bolong Penasar Mata Bolong merupakan versi lain dari Topeng Penasar Kelihan. Matanya yang bolong memberikan keleluasaan gerak bagi penarinya. Biasanya topeng ini digunakan dalan pentas Topeng Panca dan juga Topeng Prembon. 9. Patih Demung Patih Demung atau yang sering disebut dengan Topeng Lucu adalah karakter patih yang tidak serius dan suka melucu. 10. Bedaulu Beda berarti berbeda, ulu berarti kepala. Bedaulu berarti adalah kepala yang berbeda. Karakter ini adalah karakter Raja yang memiliki kepala babi. Bedaulu adalah karakter yang memiliki kekuatan magis besar dan suka memamerkannya dengan

19 L19 memotong kepalanya kemudian menyambungkannya kembali. Suatu kali, kepala yang dipotongnya tanpa sengaja menggelinding ke sungai dan hanyut, pelayannya yang panik membunuh seekor babi untuk kemudian diambil kepalanya dan diberikan kepada Sang Raja sebagai pengganti kepalanya yang hilang. 11. Raja Putri Topeng Raja Putri adalah topeng yang melambangkan karakter yang cantik, berbudi halus, menarik, dan diberkati kecerdasan. Seperti karakter Dalem, Topeng Raja Putri dikerjakan dengan halus dan detail, tetapi mata pada Topeng Raja Putri sedikit mengarah ke bawah untuk memberikan karakter dengan sikap yang patuh. 12. Bondres Pasek Bondres Pasek adalah karakter kepala desa yang memiliki hati yang hangat. Kebijaksanaannya memposisikan dirinya sebagai penasihat Dalem, dan rasa humornya membuatnya disukai oleh rakyatnya. Ia suka bercanda dan tertawa. 13. Bondres Bongol Karakter Bondres Bongol adalah pelawak yang sedikit tuli dan diberkati dengan kemampuan menyanyi dan pandai membacakan puisi-puisi Sanskrit untuk Dewata. 14. Bondres Bues Bondres Bues adalah tipe penduduk yang suka mabuk. Ketika ia berbicara, pemikirannya seringkali berlompatan dari satu topik ke topik lain dengan gumaman

20 L20 yang tidak jelas. Ia juga karakter yang suka menindas, suka berkelahi, dan ketika sedang tidak mabuk mempelajari seni bela diri. 15. Bondres Keta Bondres Keta adalah karakter yang tidak beruntung, sebelumnya ia adalah seorang penyanyi dan penari ahli, namun kemampuannya ini pupus setelah kecelakaan motor/ sepeda yang dialaminya. Karakter ini mencerminkan akibat tindakan mengemudi yang sembrono dan ceroboh. 16. Dukuh Dukuh adalah penasihat yang dipercayai Dalem. Ia juga adalah seorang pemimpin spiritual walaupun berasal dari kalangan biasa. Ia bisa sangat kuat tetapi tidak tampak dalam penampilannya. Bondres Dukuh suka melucu dan mengeluh, sedikit tuli dan buta, serta berenergi dan giginya hampir hilang semua. 17. Bondres Cungih Bondres Cungih memiliki gigi tonggos dan bibir sumbing adalah karakter penipu yang suka berbicara dengan makna ganda (plesetan). Ia adalah karakter pemalas yang suka menghindar melakukan tugas, dan merongrong figur otoritas. 18. I Gede Mecaling Jero Gede atau I Gede Mecaling adalah karakter yang muncul dalam Barong Landung. Topengnya berwarna hitam dengan tujuan menakuti roh-roh kecil jahat.

21 L Nyoman Semariani Nyoman Semariani adalah karakter yang tidak terlalu cerdas, tetapi pandai menyanyi dan menari. Ia sudah melewati usia untuk menikah akan tetapi belum menikah. Hal ini menyebabkan karakternya suka menggoda dan mencari pemuda. Terkadang ia disebut juga Bondres Luh. 20. Sidakarya Topeng Sidakarya adalah topeng sakral yang muncul paling akhir di puncak cerita. Ia merupakan karakter yang paling penting, tanpa kemunculannya maka suatu upacara tidak bisa disebut upacara.

BAB I PENDAHULUAN. di Bali, perlu dimengerti sumbernya. Terdapat prinsip Tri Hita Karana dan Tri Rna

BAB I PENDAHULUAN. di Bali, perlu dimengerti sumbernya. Terdapat prinsip Tri Hita Karana dan Tri Rna 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali telah terkenal dengan kebudayaannya yang unik, khas, dan tumbuh dari jiwa Agama Hindu, yang tidak dapat dipisahkan dari keseniannya dalam masyarakat yang berciri

Lebih terperinci

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM Nama ; MUKHLISON HAKIM 1. Abstrak Pusat kebudayaan reog ponorogo merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk memamerkan,melatih dalam rangka melestarikan kebudayaan reog ponorogo adapun fasilitas yang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Barong Landung Durga PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn PAMERAN MASK TAKSU OF SINGAPADU Bentara Budaya Bali FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT

Lebih terperinci

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXI di Depan Banjar Kayumas Denpasar Tahun 2009 OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena

Lebih terperinci

Pewayangan Pada Desain Undangan. Yulia Ardiani Staff UPT. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar.

Pewayangan Pada Desain Undangan. Yulia Ardiani Staff UPT. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar. Pewayangan Pada Desain Undangan Yulia Ardiani Staff UPT. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan

Lebih terperinci

TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR

TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR ABSTRAK Bali menjadi tempat tumbuh suburnya pemandangan multikultural yang harmonis. Perpaduan indah ini tidak

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah BAB V KESIMPULAN 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual Kuningan Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah merupakan seni pertunjukan yang biasa tetapi merupakan pertunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin berkembang pesat dengan adanya sarana media pendidikan dan hiburan yang lebih banyak menggunakan media

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

10 TOPENG. Gbr. 1-37: Sisingaan, tunggangan anak sunat, berasal dari daerah Subang. Kini Sisingaan menyebar hampir di seluruh pelosok Jawa Barat.

10 TOPENG. Gbr. 1-37: Sisingaan, tunggangan anak sunat, berasal dari daerah Subang. Kini Sisingaan menyebar hampir di seluruh pelosok Jawa Barat. PENDAHULUAN 9 Gbr. 1-34: Muka liong dibuat oleh para seniman desa (bukan orang Tionghoa) dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Di sana, liong dan barongsay biasa dipertunjukkan dalam upacara Sidekah Bumi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi dan budaya yang semakin maju membuat terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perwujudan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu dalam rangka membentuk generasi bangsa yang memiliki karakter dengan kualitas akhlak mulia, kreatif,

Lebih terperinci

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung)

Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Putri Sinar Alam dan Putri Sinar Kaca (Cerita Rakyat dari daerah Jabung) Ditulis kembali oleh : Iin Muthmainnah Teruntuk Sekolah Alam Mutiara Lampung Bandarlampung 2005 Judul Naskah : Putri Sinar Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tari Legong Lasem Gaya Peliatan Dibengkel Tari Ayu Bulan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Tari Legong Lasem Gaya Peliatan Dibengkel Tari Ayu Bulan Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bali memiliki berbagai fenomena budaya yang menarik untuk dikaji, mulai dari kepercayaan, tarian, seni rupa dan musik yang melengkapi upacara keagamaannya, tempat peribadatannya,

Lebih terperinci

3. Karakteristik tari

3. Karakteristik tari 3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai kepulauan dengan seni dan budaya tradisional yang beragam. Seni dan tradisional menjadi ciri khas dalam setiap daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya

Lebih terperinci

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki

diciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki ABSTRACT Wimba, Di dalam sebuah game karakter memiliki menjadi daya tarik utama dalam sebuah game, menjadi teman bagi pemain, juga dapat berperan sebagai atau dari sebuah game sekaligus menjadi elemen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG 2.1 Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat atau legenda adalah cerita pada

Lebih terperinci

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010 DESKRIPSI FRAGMEN TARI DUKUH SILADRI Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI FAKULTAS

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

KERAGAMAN EKSPRESI SENI DI ERA GLOBAL: PENGALAMAN BALI. Abstrak

KERAGAMAN EKSPRESI SENI DI ERA GLOBAL: PENGALAMAN BALI. Abstrak KERAGAMAN EKSPRESI SENI DI ERA GLOBAL: PENGALAMAN BALI Abstrak Globalisasi membawa dampak yang besar dalam berbagai aspek kehidupan penghuni jagat ini, termasuk pada masyarakat Bali dan keseniannya. Kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Sudirga, 2005 : 1). Tentunya hal tersebut merupakan suatu bentuk pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Sudirga, 2005 : 1). Tentunya hal tersebut merupakan suatu bentuk pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia dalam berkomunikasi satu sama lain, tak dapat begitu saja terlepas dari beragam unsur kehidupan. Salah satunya yakni unsur kesenian. Dengan kesenian,

Lebih terperinci

DESKRIPSI SENDRATARI KOLOSAL BIMA SWARGA

DESKRIPSI SENDRATARI KOLOSAL BIMA SWARGA DESKRIPSI SENDRATARI KOLOSAL BIMA SWARGA Oleh : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn. JURUSAN SENI TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2009 KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DISUSUN OLEH Komang Kembar Dana Disusun oleh : Komang Kembar Dana 1 MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA STANDAR KOMPETENSI Mengapresiasi karya seni teater KOMPETENSI DASAR Menunjukan

Lebih terperinci

Drama Tari Kunti Sraya Kiriman: Ida Bagus Gede Surya Peradantha, S.Sn., MSn., Alumni ISI Denpasar

Drama Tari Kunti Sraya Kiriman: Ida Bagus Gede Surya Peradantha, S.Sn., MSn., Alumni ISI Denpasar Drama Tari Kunti Sraya Kiriman: Ida Bagus Gede Surya Peradantha, S.Sn., MSn., Alumni ISI Denpasar Seni Tari yang merupakan salah satu manifestasi dari kesenian Bali dalam realitasnya sangat berperan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga menunjukan identitas suatu bangsa. Kebudayaan ini yang biasanya berkembang dari masa ke masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni budaya merupakan salah satu warisan dari leluhur atau nenek moyang yang menjadi keanekaragaman suatu tradisi dan dimiliki oleh suatu daerah. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

Kisah " Telaga Warna "

Kisah  Telaga Warna Kisah " Telaga Warna " Tokoh Drama: 1. Prabu Suwartalaya Bagaskara 2. Ratu Purbamanah Dewi Indah 3. Gilang Rukmini Dias Pratiwi 4. Penasehat Dias Pratiwi 5. Tukang Perhiasan Dias Pratiwi 6. Rakyat Bagaskara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

LUDRUK LENONG Ludruk adalah pertunjukan seni theater tradisional yang berasal dari Jawa timur. Ludruk ini biasanya dipentaskan oleh satu grup kesenian

LUDRUK LENONG Ludruk adalah pertunjukan seni theater tradisional yang berasal dari Jawa timur. Ludruk ini biasanya dipentaskan oleh satu grup kesenian LONGSER KETOPRAK Longser merupakan salah satu jenis teater rakyat yang hidup dan berkembang di daerah Priangan, khususnya di daerah Bandung. Pada tahun 1915 di Bandung terdapat sebuah pertunjukan rakyat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Saya Sebenarnya Yang Pertama Masuk Dalam Katagori Anak Spesial Yang Terpadu Dalam Sistem Pendidikan Utama Di Australia. Saya Di Beri Penghargaan

Saya Sebenarnya Yang Pertama Masuk Dalam Katagori Anak Spesial Yang Terpadu Dalam Sistem Pendidikan Utama Di Australia. Saya Di Beri Penghargaan HOPE (HARAPAN) Nama Saya Nick Vujicic Saya Lahir Di Australia Tahun 1982. Dan Pindah Dari Australia Ke California Tahun 2006. Dan Sejarah Hidup Saya, Saya Sangat Berterimakasih Bahwa Orang-Orang Telah

Lebih terperinci

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud lahir atau asal usul. Wayang apakah asli Indonesia, berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat mempersatukan dan mempertahankan spiritualitas hingga nilai-nilai moral yang menjadi ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan Sejarah Masyarakat Kiriman: Kadek Suartaya, SSKar., Msi, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan Sejarah Masyarakat Kiriman: Kadek Suartaya, SSKar., Msi, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan Sejarah Masyarakat Kiriman: Kadek Suartaya, SSKar., Msi, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Pertunjukan dengan mengenakan topeng merupakan seni pentas tertua di

Lebih terperinci

Gambar 6 Gelungan Telek dari Banjar Kawan Foto: Ayu Herliana, 20011

Gambar 6 Gelungan Telek dari Banjar Kawan Foto: Ayu Herliana, 20011 Tata Rias dan Busana Tari Telek Anak Anak di Desa Jumpai Kiriman: Ayu Herliana, PS. Seni Tari ISI Denpasar Kostum atau busana adalah segala perlengkapan pakaian dalan tari Bali. Busana merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha melaksanakan program pemerintah tentang peraturan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah (Undang-Undang No. 22 & 32 Tahun 1999), setiap pemerintah daerah

Lebih terperinci

Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng

Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5 > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng Definisi Dongeng Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau dan kepulauan serta di pulau-pulau itu terdapat berbagai suku bangsa masing-masing mempunyai kehidupan sosial,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Desain Stage Properti Tari Kreasi Baru Satrianing Ganesha PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn DIPENTASKAN PADA PARADE GONG KEBYAR DEWASA DUTA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Desa Rotan Mulya. Selatan Desa Mulya Jaya. Desa Balian Makmur. Desa Kemang Indah. (sumber arsip desa Mataram Jaya)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Desa Rotan Mulya. Selatan Desa Mulya Jaya. Desa Balian Makmur. Desa Kemang Indah. (sumber arsip desa Mataram Jaya) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Desa Mataram Jaya merupakan suatu wilayah daerah yang termasuk dalam bagian kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir propinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teori sastra modern membagi jenis sastra menjadi tiga, yaitu prosa, lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain novel, cerita pendek,

Lebih terperinci

Resensi Buku Serba Serbi Tari Baris, Antara fungsi Sakral dan Profan Kiriman: Made Sudiatmika, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

Resensi Buku Serba Serbi Tari Baris, Antara fungsi Sakral dan Profan Kiriman: Made Sudiatmika, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Resensi Buku Serba Serbi Tari Baris, Antara fungsi Sakral dan Profan Kiriman: Made Sudiatmika, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Penulis : I Wayan Kardji Foto Cover & Ilustrasi : Repro Editor/Penyelaras

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak

Bab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak Bab 5 Ringkasan Agama Shinto merupakan salah satu agama tertua dan dianggap sebagai kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak terputus dari zaman pra sejarah sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya dengan seni dan sastra seperti permainan rakyat, tarian rakyat, nyanyian rakyat, dongeng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ondel-Ondel merupakan sebuah kesenian yang berasal dari suku Betawi yang telah hadir dari zaman dahulu. Ondel-ondel berbentuk boneka besar dengan rangka anyaman

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011.

Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011. Musik Iringan dan Prosesi Penyajian Tari Legong Sambeh Bintang Kiriman Ni Wayan Ekaliani, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Sebuah pertunjukan hubungan antara tari dan musik tidak dapat dipisahkan,

Lebih terperinci

4. Simbol dan makna tari

4. Simbol dan makna tari 4. Simbol dan makna tari Pernahkah Anda mengalami kondisi, melihat tari dari awal sampai akhir, tetapi tidak dapat mengerti maksud dari tari yang Anda amati?. Kondisi tersebut dapat terjadi karena dua

Lebih terperinci

Ebeg. Compiled as pptx by Fajar Fitrianto

Ebeg. Compiled as pptx by Fajar Fitrianto Ebeg Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk sebagai rambut. Compiled as pptx by Fajar Fitrianto Ebeg

Lebih terperinci

LEGENDA GUNUNG TANGKUBAN PARAHU

LEGENDA GUNUNG TANGKUBAN PARAHU LEGENDA GUNUNG TANGKUBAN PARAHU Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat /kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek

Lebih terperinci

Asal Mula Candi Prambanan

Asal Mula Candi Prambanan Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar

Lebih terperinci

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global Oleh: Dyah Kustiyanti Tradisi biasanya didefinisikan sebagai cara mewariskan pemikiran, pandangan hidup, kebiasaan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian Rakyat Ebleg Kebumen, dapat diambil kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian sebagai

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

Bagaimana yesus datang, Bagaimana yesus pergi?

Bagaimana yesus datang, Bagaimana yesus pergi? MINGGU I Bagaimana yesus datang, Bagaimana yesus pergi? P E R S I A P A N P E M B I N A AYAT KUNCI Efesus 4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk

Lebih terperinci

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing

Lebih terperinci

Oleh: Windra Yuniarsih

Oleh: Windra Yuniarsih Puncak Kebahagiaan Oleh: Windra Yuniarsih Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Aku merasa beruntung dilahirkan sebagai perempuan. Meskipun dari keluarga sederhana tetapi kakiku dapat membawaku ke tempat

Lebih terperinci

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif 2. Fungsi tari Tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis tari dalam kategori tari tradisional dan tari non trasional disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Dewi Sita PENCIPTA : Ni Ketut Rini Astuti, S.Sn.,M.Sn PAMERAN PAMERAN SENI RUPA Kolaborasi antara FSRD ISI Denpasar dan ALVA (Architecture, Landscape,

Lebih terperinci

PEDOMAN BELAJAR. Menghadapi Raksasa (Pelajaran 1) Ucapkan doa singkat bersama anak-anak sebelum Anda memulai pelajaran.

PEDOMAN BELAJAR. Menghadapi Raksasa (Pelajaran 1) Ucapkan doa singkat bersama anak-anak sebelum Anda memulai pelajaran. PEDOMAN BELAJAR Menghadapi Raksasa (Pelajaran 1) Pelajaran 1: Samuel pergi ke Bethlehem Ayat Panduan: 1 Samuel 16: 1 11 Pengajar: Waktu Belajar: 40 menit Tujuan Belajar: Tujuan 1: Agar anak-anak tahu betapa

Lebih terperinci

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tanggal : (24/7/17-28/7/17) Rangkuman materi : Sosial PKN : Hak dan Kewajiban Setiap anggota keluarga memiliki

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup

Lebih terperinci

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA Oleh Ni NyomanAndra Kristina Susanti Program StudiSeni (S2) ProgramPascasarjanaInstitutSeni Indonesia Denpasar Email: andra.kristina@yahoo.co.id Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016 WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG DAFTAR ISI A. Pendahuluan B.

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. A. Upacara Kematian Agama Hindu Di Pura Krematorium Jala Pralaya

BAB V ANALISA DATA. A. Upacara Kematian Agama Hindu Di Pura Krematorium Jala Pralaya BAB V ANALISA DATA A. Upacara Kematian Agama Hindu Di Pura Krematorium Jala Pralaya Upacara kematian ini bersifat wajib bagi keluarga yang telah ditinggal mati. Dalam proses upacara kematian, ada yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keragaman aktivitas musik pada kelompok agama dan etnis di dunia. Musik tidak

BAB I PENDAHULUAN. keragaman aktivitas musik pada kelompok agama dan etnis di dunia. Musik tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemahaman tentang hakikat musik dapat menyadarkan kita tentang keragaman aktivitas musik pada kelompok agama dan etnis di dunia. Musik tidak saja melibatkan

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 19 dari 60.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 19 dari 60. Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud si Anak Gembala Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Ruth Klassen Cerita 19 dari 60 www.m1914.org Bible

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua

Lebih terperinci

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia. Dengan luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan istilah seniman. Pada umumnya, seorang seniman dalam menuangkan idenya menjadi sebuah karya

Lebih terperinci

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXII Di Depan Gedung Jaya Sabha Denpasar 12 Juni 2010 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara kita adalah Negara yang memiliki beragam kebudayaan daerah dengan ciri khas masing-masing. Bangsa Indonesia telah memiliki semboyan Bhineka Tunggal

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Title Design Untuk desain title, penulis menggunakan font OptimusPrinceps yang dianggap mencerminkan visualisasi cerita yang bertemakan tentang kerajaan dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang dipastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara Etimologi istilah seni berasal

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA 24 SERI BACAAN ORANG TUA BERCERITA PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara

Lebih terperinci

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 Catatan Harian Seorang Teman Jadi, apalah arti semua ini? Cinta itu datang di saat yang tidak tepat. Di saat kami sudah terikat dengan pasangan masing-masing, cinta

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Tagata Jinja Hounen matsuri merupakan sebuah festival yang diadakan di Tagata Jinja yang terletak di

Lebih terperinci