BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Arsitektur Komputer dengan Memori Terdistribusi Cluster yang dibangun di dalam penelitian ini termasuk dalam sistem komputer dengan arsitektur memori terdistribusi. Komputer-komputer yang diintegrasikan ke dalam cluster memiliki memori dan prosesor masing-masing yang terhubung satu sama lain dengan sebuah jaringan interkoneksi. II.1.1 Taksonomi Flynn Untuk Arsitektur Komputer Taksonomi arsitektur komputer yang paling popular didefinisikan oleh Michael J. Flynn pada tahun Skema klasifikasi Flynn berdasarkan pada aliran informasi pada prosesor. Dua aliran informasi yang mengalir pada prosesor adalah instruksi dan data. Aliran instruksi didefinisikan sebagai urutan instruksiinstruksi yang diolah oleh unit pemroses. Aliran data didefinisikan sebagai lalu lintas pertukaran data antara memori dengan unit pemroses. Menurut klasifikasi Flynn, aliran instruksi dan aliran data dapat berupa tunggal maupun jamak. Arsitektur komputer menurut Flynn dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. SISD : Single Instruction Stream Single Data Stream 2. MISD: Multiple Instruction Stream Single Data Stream 3. SIMD: Single Instruction Stream Multiple Data Stream 4. MIMD: Multiple Instruction Stream Multiple Data Stream 13

2 14 Komputer konvensional dengan prosesor tunggal diklasifikasikan ke dalam sistem SISD. Komputer SISD hanya memiliki satu unit pemroses yang menerima sebuah aliran instruksi yang mengoperasikan sebuah aliran data. Diagram blok komputer dengan klasifikasi SISD ditunjukkan oleh Gambar II.1. Gambar II.1 Diagram Blok SISD Komputer paralel yaitu komputer yang memiliki lebih dari satu unit pemroses dapat dikalasifikasikan sebagai SIMD atau MIMD. Perbedaan antara sistem SIMD dengan MIMD terletak pada unit kontrol yang memberikan instruksi pada unit pemroses. Di dalam sistem SIMD terdapat sebuah unit kontrol yang memberikan sebuah instruksi yang akan dieksekusi oleh semua prosesor secara sinkron. Gambar II.2 menunjukkan diagram klasifikasi SIMD. Gambar II.2 Diagram Blok SIMD

3 15 Di dalam sistem MIMD, masing-masing prosesor memiliki unit kontrol yang mengeksekusi instruksi-instruksi yang berbeda pada data yang berbeda pula. Gambar II.3 menunjukkan diagram blok MIMD. Gambar II.3 Diagram Blok MIMD Di dalam kategori MISD, terdapat beberapa unit pemroses yang saling berbagi sebuah memori. Sebuah aliran data akan diproses sacara simultan oleh masing-masing prosesor dengan masing-masing prosesor tersebut memperlakukan sebuah aliran data dengan perlakuan yang berbeda. Komputer cluster yang akan dibahas di dalam tugas akhir ini menggunakan klasifikasi MIMD karena menggunakan beberapa komputer yang saling independen dan terhubung dengan sebuah jaringan. Masing-masing komputer independen tersebut memiliki unit kontrol masing-masing dan mengeksekusi instruksi-instruksi yang berbeda pada data yang berbeda pula.

4 16 II.1.2 Arsitektur MIMD Arsitektur paralel MIMD terdiri dari modul prosesor dan memori yang jamak dan terhubung dengan sebuah jaringan. MIMD dibagi menjadi dua kategori yaitu shared memory dan message passing. Gambar II.4 menunjukkan dua kategori sistem komputer dengan arsitektur MIMD Gambar II.4 Shared Memory dan Message Passing dalam Arsitektur MIMD ( Sumber : S. Morrison, Richad, 2003 ) Di dalam sistem shared memory prosesor berkomunikasi melalui shared variable yang dapat diakses oleh semua prosesor. Sedangkan di dalam sistem Message Passing pertukaran informasi antar prosesor dilakukan melalui jaringan interkoneksi.

5 17 II.1.3 Organisasi Memori Arsitektur MIMD Klasifikasi arsitektur MIMD dapat diklasifikasikan lagi menurut struktur memorinya. Struktur memori di dalam arsitektur MIMD dapat berupa shared memory atau distributed memory. 1. GMSV - Global Memory Shared Variable. 2. GMMP - Global Memory Message Passing. 3. DMSV - Distributed Memory Shared Variable. 4. DMMP - Distributed Memory Message Passing. GMSV dan GMMP merupakan shared memory sedangkan DMSV dan DMMP merupakan message passing. Komputer cluster termasuk dalam klasifikasi DMMP karena mengunakan mekanisme message passing dalam melakukan komunikasi antar proses. Gambar II.5 menunjukkan klasifikasi memori menurut Flynn. Gambar II.5 Klasifikasi Sistem Komputer Menurut Flynn ( Sumber : S. Morrison, Richad, 2003 )

6 18 Arsitektur MIMD dengan struktur memori DMMP memiliki mekanisme pertukaran informasi antar prosesor yang dilakukan dengan menggunakan Message Transfer System (MTS). MTS sangat tergantung pada kecepatan jaringan interkoneksi antar prosesor. II.2 Komputer Cluster Komputer Cluster adalah rakitan dari beberapa komputer yang saling independen yang terintegrasi oleh sebuah jaringan interkoneksi dan mendukung akses terhadap perangkat lunak untuk pengorganisasian dan pengontrolan tugas komputasi sehingga komputer cluster dapat dipandang sebagai sebuah sistem komputer dengan banyak unit pemroses dan memiliki memori yang terdistribusi. Di dalam sebuah cluster terdapat beberapa komputer yang disebut sebagai node. Masing-masing node tersebut merupakan mesin komputasi yang saling terintegrasi satu sama lain dengan sebuah jaringan. Node-node di dalam cluster tersebut dapat memiliki sistem operasi dan sistem input dan output masingmasing. Jika semua node di dalam cluster memiliki arsitektur dan sistem operasi yang sama, maka cluster tersebut dikatakan sebagai cluster yang homogen. Jaringan interkoneksi yang menghubungkan node-node di dalam cluster sebisa mungkin memiliki bandwidth yang tinggi dan lantensi yang serendah mungkin karena kecepatan dan latensi di dalam jaringan cluster sangat menentukan performa komputasi yang dilakukan oleh cluster. Untuk membangun sebuah cluster dibutuhkan empat buah komponen, yaitu dua buah komponen hardware dan dua buah komponen software.

7 19 Komponen hardware yang pertama adalah node atau mesin komputasi dan yang kedua adalah jaringan interkoneksi, sedangkan komponen software yang pertama adalah software yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengembangkan aplikasi paralel dan yang kedua adalah software yang digunakan untuk memonitor dan mengatur aplikasi yang berjalan di dalam cluster.(s.morisson, Richard, 2003) Gambar II.6 menunjukkan layer-layer yang membangun sebuah komputer cluster. Layer yang paling atas adalah aplikasi paralel yang akan dijalankan di dalam cluster. Layer Cluster Middleware sampai dengan Layer High Speed Network Switch dibangun oleh komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang merupakan integrator sistem cluster. Gambar II.6 Layer Komputer Cluster Komputer cluster digunakan untuk melakukan komputasi dengan performa yang tinggi. Komputasi dengan performa tinggi tersebut dicapai dengan melakukan komputasi secara paralel yaitu menyelesaikan sebuah permasalahan komputasi dengan membagi permasalahan untuk diselesaikan secara simultan oleh masing-masing node di dalam cluster.

8 20 Setiap node di dalam komputer cluster yang dibangun di dalam penelitian ini adalah komputer cluster yang menggunakan sistem operasi Linux dan perangkat-perangkat input dan output yang mirip. II.3 Parallel Processing Parallel processing adalah sebuah metode untuk memecahkan sebuah permasalahan yang besar dengan cara memecah permasalahan tersebut menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dengan proses kalkulasi atau komputasi dilakukan secara paralel. Untuk membuat sebuah algoritma paralel diperlukan sebuah langkah yaitu dekomposisi permasalahan, sehingga permasalahan yang lebih kecil dapat ditugaskan ke prosesor-prosesor untuk diproses secara simultan. Terdapat dua cara dalam dekomposisi permasalahan yaitu, dekomposisi domain dan dekomposisi fungsional. 1. Dekomposisi domain. Di dalam dekomposisi domain atau paralelisasi data, data dibagi ke dalam ukuran yang hampir sama dan kemudian dikirimkan ke prosesor yang berbeda untuk diproses. Masing-masing prosesor hanya memroses bagian data yang diterima saja. Masing-masing proses harus berkomunikasi secara periodik untuk pertukaran data. 2. Dekomposisi fungsional. Di dalam dekomposisi fungsional atau dekomposisi tugas ( task), sebuah permasalahan didekomposisikan menjadi tugas-tugas

9 21 (tasks) yang lebih kecil. Tugas kemudian diberikan kepada komputerkomputer untuk diproses. ( Rusadi, Fajran Iman, 2006 ) II.4 Message Passing Message passing merupakan salah satu model pemrograman aplikasi paralel yang banyak digunakan. Setiap proses yang bekerja bersama secara paralel dapat berkomunikasi satu sama lain dengan cara mengirim pesan. Proses-proses ini dapat berdiri sendiri dan tidak perlu berbagi apa-apa, termasuk sumber daya prosesor dan memori. Dalam message passing, setidaknya ada dua operasi dasar yang dimiliki oleh program untuk berkirim pesan, yaitu operasi pengiriman pesan ( send ) dan operasi untuk menerima pesan ( receive). Dengan dua perintah ini, satu proses sudah dapat mengirim pesan ke satu proses yang lain lalu proses penerima pesan akan memanggil fungsi untuk mengambil pesan yang dikirimkan kepadanya. Model komunikasi mengirim ( send) dan menerima ( receive) disebut sebagai komunikasi point-to-point. Melalui dua perintah dasar tersebut dapat dikembangkan model komunikasi yang lebih lanjut yang melibatkan lebih dari satu proses sekaligus.

10 22 Gambar II.7 Komunikasi Point-to-Point ( Sumber : Rusadi, Fajran Iman, 2006 ) Pengiriman pesan kepada sekelompok proses dapat digunakan untuk melakukan sinkronisasi, pengiriman data dari satu prosesor ke semua prosesor yang lain (broadcast ), mendapatkan data dari semua prosesor ke sebuah prosesor dan menyimpan data tersebut ( gather), maupun membagi data yang disimpan pada memori sebuah prosesor ke memori prosesesor lainnya. Model komunikasi seperti ini disebut sebagai komunikasi kolektif. Gambar II.8 menunjukkan gambaran mengenai model komunikasi antar node-node yang dapat dilakukan dengan MPI. Gambar II.8 Komunikasi Kolektif ( Sumber : Rusadi, Fajran Iman, 2006 )

11 23 II.4.1 Message Passing Interface Model message passing telah dikenal luas sebagai salah satu model pemrograman aplikasi paralel. Dengan message passing, setiap proses yang terlibat dalam penyelesaian masalah secara paralel dapat berkomunikasi dengan cara mengirim pesan. Konsep message passing kemudian dijadikan sebuah standar agar ada suatu cara yang sama dalam penulisan program. Standar ini dapat digunakan oleh berbagai macam pengguna dan dapat diimplementasikan secara efisien dalam berbagai macam komputer. Standar ini kemudian dikenal sebagai Message Passing Interface (MPI). ( Rusadi, Fajran Iman, 2006 ) MPI berisi sekumpulan application programming interface (API ) yang dapat digunakan oleh pengembang aplikasi. API ini dirancang untuk dapat diterapkan pada bahasa pemrograman apa saja (language independent ). MPI juga menetapkan protokol dan spesifikasi bagaimana setiap fitur dari MPI diimplementasikan. MPI menggunakan objek yang disebut komunikator dan grup untuk mendefinisikan sekumpulan proses-proses yang ada untuk melakukan komunikasi. Gambar II.9 menunjukkan sebuah himpunan komunikator MPI_COMM_WORLD dengan anggota node-node komputasi didalamnya. Hampir semua fungsi-fungsi atau routine menggunakan komunikator sebagai argumen. Salah satu komunikator yang paling sering digunakan adalah MPI_COMM_WORLD.

12 24 Error! Gambar II.9 Komunikator MPI_COMM_WORLD ( Sumber : Rusadi, Fajran Iman, 2006 ) Di dalam program MPI, harus terdapat pemanggilan fungsi MPI_Init sebagai inisialisasi program dan MPI_Finalize untuk terminasi program. Deklarasi variabel dan algoritma-algoritma yang berada diantara MPI_Init dan MPI_Finalize akan dijalankan secara paralel atau akan dibaca oleh semua proses yang berada di dalam komunikator. Gambar II.10 menunjukkan sebuah struktur program MPI. Penulisan program MPI untuk bahasa pemrograman seperti C, C++, dan Fortran selalu diawali dengan pemanggilan pustaka MPI ( MPI include file). Setelah melakukan pemanggilan pustaka MPI, selanjutnya fungsi-fungsi MPI dapat dipanggil di dalam program. Fungsi yang harus dipanggil untuk menjalankan program MPI adalah fungsi yang digunakan untuk inisialisasi program MPI dan terminasi program MPI, yaitu MPI_Init dan MPI_Finalize. Program yang dituliskan diantara pemanggilan fungsi MPI_Init dan MPI_Finalize akan dieksekusi oleh semua node yang termasuk dalam himpunan komunikator MPI_COMM_WORLD.

13 25 Gambar II.10 Struktur Program MPI ( Sumber : Rusasdi, Fajran Iman, 2006 ) II.4.2 Local Area Multicomputer/Message Passing Interface (LAM/MPI) LAM/MPI adalah aplikasi open source yang mengimplementasikan standard MPI. Di dalam cluster LAM/MPI berfungsi sebagai midleware yang memberikan fungsionalitas parallel processing dengan MPI. LAM/MPI sendiri terdiri dari beberapa layer, yaitu : User Application, MPI layer, LAM layer, dan Operating System. Gambar II.11 Layer LAM/MPI ( Sumber : Rusasdi, Fajran Iman, 2006 )

14 26 Layer LAM pada Gambar II.11 memuat LAM Runtime Environment dan Application Programming Interface MPI. LAM RTE adalah user daemon yang servis-servis message passing, pengontrolan proses, akses file jarak jauh, dan I/O forwarding. Pengguna menjalankan LAM RTE dengan perintah lamboot. Lamboot akan menjalankan daemon lamd pada setiap node di dalam cluster. Setelah LAM RTE berjalan, pengguna dapat menjalankan program MPI. Ketika pengguna telah selesai menjalankan LAM RTE, perintah lamhalt digunakan untuk melakukan terminasi lamd di setiap node. II.5 Network File System (NFS) NFS adalah sistem file yang terdistribusi di dalam sebuah jaringan komputer. Komputer-komputer di dalam jaringan yang mengimplementasikan NFS dapat mengakses NFS server dengan cara mounting NFS tersebut. NFS yang telah di-mount oleh NFS client dapat dianggap seolah-olah sebagai sistem file lokal. Di dalam cluster yang didedikasikan untuk komputasi paralel disyaratkan adanya berkas aplikasi pada setiap komputer yang digunakan untuk eksekusi. Dengan mengimplementasikan NFS di dalam cluster, hal ini tidak akan menjadi masalah karena berkas aplikasi dapat diakses oleh semua node. Perancangan NFS untuk cluster sangat diperlukan. Komputer head node harus menyediakan sejumlah ruang di dalam hard disk untuk dijadikan sebagai

15 27 NFS. Hard disk tersebut harus dipartisi sesuai dengan kebutuhan head node maupun compute node. II.6 Network Information System (NIS) NIS adalah basis data terdistribusi yang menggantikan salinan-salinan file konfigurasi dengan sebuah sistem pengaturan yang terpusat. NIS di dalam cluster digunakan untuk mengintegrasikan administrasi sistem di masing-masing node. Dengan menggunakan NIS, cluster hanya membutuhkan sebuah NIS server untuk menjalankan administrasi sistem di setiap node. Dalam hal ini head node bertindak sebagai nis server, dan compute node bertindak sebagai nis client. II.7 Secure Shell (SSH) SSH didalam cluster digunakan untuk melakukan komunikasi antar node. LAM/MPI mengharuskan head node untuk mengeksekusi aplikasi-aplikasi paralel di setiap node. Dengan SSH hal tersebut dapat dilakukan karena SSH adalah aplikasi yang digunakan di dalam sistem UNIX untuk melakukan pengaksesan ke sebuah mesin secara remote. Head node harus dapat mengakses compute node dengan menggunakan SSH tanpa harus melakukan otentikasi terlebih dahulu. Untuk melakukan pengaksesan compute node dengan SSH, komputer head node harus membangkitkan kunci privat dan publik untuk diberikan kepada compute node. Ketika head node akan melakukan komunikasi dengan compute node kunci publik diberikan kepada compute node. Compute node kemudian akan memberikan

16 28 angka acak ke head node. Angka acak tersebut hanya dapat diterjemahkan oleh kunci privat yang dimiliki oleh head node. Jika kunci privat dapat menterjemahkan angka acak yang diberikan oleh compute node maka head node akan diberikan izin untuk mengakses compute node tanpa otentikasi. II.8 Ganglia Ganglia adalah aplikasi yang digunakan oleh grid maupun cluster untuk memantau proses dan beban kerja di masing-masing node. Ganglia sangat mudah untuk digunakan karena aplikasi ini berbasis web. Ganglia dapat digunakan untuk memantau beban proses sebuah cluster maupun beban proses untuk masingmasing node di dalam cluster. Aplikasi ganglia dapat diunduh dari situs Instalasi ganglia di dalam cluster sedikit berbeda dengan instalai aplikasi-aplikasi lain. Ganglia harus diinstal di tiap-tiap node di directory sistem masing-masing. Hal tersebut harus dilakukan karena ganglia harus memiliki file konfigurasi yang spesifik untuk tiap-tiap node. II.9 OCTAVE MPITB GNU Octave adalah sebuah program yang digunakan untuk memecahkan masalah komputasi numeris baik yang bersifat linear maupun non linear. Octave memiliki kompatibilitas dengan MATLAB yang sudah terlebih dahulu dikenal baik dikalangan matematika maupun teknik. Karena kemiripannya dengan MATLAB maka Octave cukup mudah untuk digunakan.

17 29 Walaupun Octave kompatibel dengan MATLAB, Octave parser berbeda dengan MATLAB. Maka, terdapat beberapa perbedaan dalam hal syntax maupun beberapa fungsi. Tabel II.1 menunjukkan perbedaan antara OCTAVE dengan MATLAB. Tabel II.1 Perbedaan OCTAVE dengan MATLAB Perbedaan OCTAVE MATLAB Fungsi bersarang Tidak mendukung Mendukung Just-In-time compiler (JIT) Tidak mendukung Mendukung Kompilasi ke biner Tidak mendukung Mendukung Penanganan grafik Masih sangat tergantung pada gnuplot Memiliki fungsi sendiri Simulink Tidak mendukung Mendukung Komentar Menggunakan karakter # atau % Hanya karakter % Profiler Tidak mendukung Mendukung Toolboxes Octave memiliki beberapa toolboxes yang memberikan fungsi fungsi tambahan Tidak memiliki toolbox Kode blok. if endif function endfunction for Endfor if end function end for end Startup script..octaverc startup.m Supaya Octave dapat melakukan parallel processing, Octave membutuhkan sebuah modul tambahan yaitu MPITB ( MPI Tool Box) untuk

18 30 memanggil fungsi-fungsi MPI. MPITB adalah sebuah toolbox atau modul yang digunakan Octave untuk melakukan pemanggilan fungsi-fungsi MPI. MPITB mengimplementasikan pustaka-pustaka MPI menjadi fungsifungsi yang dapat dipanggil melalui OCTAVE. Dengan MPITB, program yang dibuat dengan OCTAVE dapat diimplementasikan secara paralel. (Eaton, John W, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses komputasi yang dapat dilakukan oleh komputer telah berkembang dengan pesat. Pada awalnya proses komputasi hanya dapat dilakukan secara sekuensial saja. Sebuah

Lebih terperinci

Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi.

Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi. PARALLEL PROCESSING Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi. Komputasi Parallel Salah satu teknik melakukan

Lebih terperinci

10. PARALLEL PROCESSING

10. PARALLEL PROCESSING 10. PARALLEL PROCESSING Parallel Processing Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi. Komputasi Parallel Salah

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER II AUB SURAKARTA

ORGANISASI KOMPUTER II AUB SURAKARTA ORGANISASI KOMPUTER II STMIK AUB SURAKARTA Umumnya sistem multiprosesor menggunakan dua hingga selusin prosesor. Peningkatan sistem multiprosesor menggunakan jumlah prosesor yang sangat banyak ratusan,

Lebih terperinci

>> KLASIFIKASI ARSITEKTURAL

>> KLASIFIKASI ARSITEKTURAL Sri Supatmi,S.Kom >> KLASIFIKASI ARSITEKTURAL Ada 3 skema klasifikasi arsitektural sistem komputer, yaitu: 1. Klasifikasi Flynn Didasarkan pada penggandaan alur instruksi dan alur data dalam sistem komputer.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam bab ini akan dibahas mengenai pemanfaatan cluster untuk melakukan komputasi paralel dengan OCTAVE MPITB. Program yang digunakan sebagai uji coba adalah program perkalian

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTASI MODERN

PENGANTAR KOMPUTASI MODERN PENGANTAR KOMPUTASI MODERN KOMPUTASI MODERN & PEMROSESAN PARALEL MARSHAL SAMOS 54412458 4IA15 UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 1. Manakah yang termasuk karakteristik komputasi Modern yaitu : a. Komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Konfigurasi Cluster PC Multicore Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh algortima paralel pada kinerja komputasi paralel. Untuk itu konfigurasi hardware disusun

Lebih terperinci

ARSITEKTUR KOMPUTER. Satu CPU yang mengeksekusi instruksi satu persatu dan menjemput atau menyimpan data satu persatu.

ARSITEKTUR KOMPUTER. Satu CPU yang mengeksekusi instruksi satu persatu dan menjemput atau menyimpan data satu persatu. ARSITEKTUR KOMPUTER Dua element utama pd sistem komputer konvensional: Memory Processor Klasifikasi Arsitektur komputer (Michael Flynn), berdasarkan karakteristiknya termasuk banyaknya processor, banyaknya

Lebih terperinci

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 1 KOMPONEN SO LAINNYA Jaringan (Sistem Terdistribusi) Sistem terdistribusi adalah sekumpulan

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer. Dua element utama pd sistem komputer konvensional: Memory Processor

Arsitektur Komputer. Dua element utama pd sistem komputer konvensional: Memory Processor Arsitektur Komputer Dua element utama pd sistem komputer konvensional: Memory Processor Klasifikasi Arsitektur komputer (Michael Flynn), berdasarkan karakteristiknya termasuk banyaknya processor, banyaknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010).

BAB II LANDASAN TEORI. informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Enkripsi Enkripsi merupakan sebuah metode penyandian sebuah pesan atau informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010). Enkripsi berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI 4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI APAKAH SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI? Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi 1.1. Definisi Sitem Terdistribusi Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas perancangan sistem cluster yang akan digunakan sebagai infrastruktur parallel processing. Cluster Linux dibuat menggunakan tiga buah komputer dengan

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur. Komputer. Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data

Organisasi & Arsitektur. Komputer. Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data Organisasi & Arsitektur Komputer Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data Organisasi berkaitan dengan fungsi dan desain bagianbagian sistem komputer digital yang menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11 MULTIPROSESOR

Pertemuan Ke-11 MULTIPROSESOR Pertemuan Ke-11 MULTIPROSESOR A. Sistem Multiprosesor Merupakan sebuah sistem dimana sekumpulan prosessor dalam suatu komputer tunggal berhubungan dan bekerja sama satu sama lain Prosessor tersebut dapat

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH Kode MK: TSK-617 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Pengajar : Eko Didik Widianto, ST, MT Semester : 6 KONTRAK PEMBELAJARAN Nama

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Agenda. Terminologi Klasifikasi Flynn Komputer MIMD. Time Sharing Kesimpulan

Disusun Oleh: Agenda. Terminologi Klasifikasi Flynn Komputer MIMD. Time Sharing Kesimpulan Multiprocessor - Time Sharing Arsitektur dan Organisasi Komputer Disusun Oleh: Iis Widya Harmoko Ronal Chandra Yoga Prihastomo Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur Agenda Agenda presentasi adalah

Lebih terperinci

Making Provisions for Applications and Services

Making Provisions for Applications and Services Making Provisions for Applications and Services Ketika seseorang mengakses informasi pada suatu perangkat (device), baik itu PC, laptop, PDA, ponsel, atau device lain yang terhubung ke jaringan, data tidak

Lebih terperinci

KEBUTUHAN KOMPUTER PARALEL

KEBUTUHAN KOMPUTER PARALEL PEMROSESAN KEBUTUHAN KOMPUTER Simulasi sirkulasi global laut di Oregon State University Lautan dibagi ke dalam 4096 daerah membentang dari timur ke barat, 1024 daerah membentang dari utara ke selatan dan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN PARALEL. Kebutuhan akan Komputer Paralel PENDAHULUAN. Dahulu:

PENGOLAHAN PARALEL. Kebutuhan akan Komputer Paralel PENDAHULUAN. Dahulu: PENGOLAHAN PARALEL PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 Kebutuhan akan Komputer Paralel Dahulu: Ilmu klasik didasarkan pada observasi, teori dan eksperimen Observasi dari fenomena menghasilkan hipotesa Teori dikembangkan

Lebih terperinci

PAPER MULTIPROCESSOR

PAPER MULTIPROCESSOR PAPER MULTIPROCESSOR ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Dosen : Drs. Eko Polosoro, M.Eng, M.M Kelompok: Muhammad Akbar (1111601058) Rano Kurniawan (1111601074) Taufik Tirkaamiasa (1111601082) MAGISTER

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

KOMPUTASI PARALEL UNTUK PENGOLAHAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

KOMPUTASI PARALEL UNTUK PENGOLAHAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KOMPUTASI PARALEL UNTUK PENGOLAHAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA Andri Lesmana Wanasurya Magister Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Indonesia andri.lesmana@atmajaya.ac.id Maria

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

Thread, SMP, dan Microkernel (P ( e P rtemuan ua ke-6) 6 Agustus 2014

Thread, SMP, dan Microkernel (P ( e P rtemuan ua ke-6) 6 Agustus 2014 Thread,, SMP, dan Microkernel (Pertemuan ke-6) Agustus 2014 Pokok Bahasan Pokok Bahasan: Thread, SMP, dan Microkernel Sub Pokok Bahasan: Multithreading Fungsionalitas thread Jenis-jenis thread TIU: Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI A II LANDASAN TEORI 2.1 Komputasi Paralel Teknologi komputasi paralel sudah berkembang lebih dari dua dekade, penggunaannya semakin beragam mulai dari kebutuhan perhitungan di laboratorium fisika nuklir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA).

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). 1.2. Latar Belakang Banyak Central Processing Unit

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pendahuluan 2. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi 3. Komponen Inti Sistem Operasi Pertemuan: 5 Pendahuluan Sistem operasi terdistribusi

Lebih terperinci

1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C

1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : 0805021099 Kelas : 5.C 1. Hardware terdistribusi Hardware terdistribusi adalah hardware yang pemakaiannya bisa dipakai bersamasama (sharing) yang dihubungkan oleh

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Terdistribusi

Pengantar Sistem Terdistribusi Pengantar Sistem Terdistribusi DEFINISI Sebuah sistem dimana komponen software atau hardware-nya terletak di dalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi menggunakan message pasing Sebuah sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis secara umum, analisis kebutuhan perangkat lunak dan penjelasan mengenai perancangan perangkat lunak. 3.1 Analisis Masalah Umum

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013 PARALLEL PROCESSING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SERVER E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MESSAGE PASSING INTERFACE (MPI) STUDI KASUS SMA NEGERI 1 PEKANBARU Abdul Syukur 1 ABSTRACT Along with the development

Lebih terperinci

Implementasi Linux Fedora untuk Pengembangan Cluster

Implementasi Linux Fedora untuk Pengembangan Cluster Panduan Singkat Implementasi Linux Fedora untuk Pengembangan Cluster oleh : Gentur Widyaputra (gentur_widyaputra@yahoo.com) editing naskah : Sunu Wibirama, S.T. (sunu@mail.te.ugm.ac.id) Tim HPC Universitas

Lebih terperinci

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. DASAR SISTEM OPERASI Sistem Operasi Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer

Lebih terperinci

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE Murti Retnowo Jurusan Manajemen Informatika, UTY, Yogyakarta e-mail: nowo.yogya@gmail.com ABSTRAK Penelitian dalam pemrosesan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ARSITEKTURAL

KLASIFIKASI ARSITEKTURAL ArKom 02 (Klasifikasi Sistem Komputer) PDF 2 / 1-9 KLASIFIKASI ARSITEKTURAL Ada 3 skema klasifikasi arsitektural sistem komputer, yaitu: 1. Klasifikasi Flynn Didasarkan pada penggandaan alur instruksi

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT Sistem Terdistribusi Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT List Of Content SO Komponen SO DOS Jenis SO Manfaat SO JARINGAN KOMPUTER VS SISTEM TERDISTRIBUSI Pengertian Jarkom : kumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang sangat besar untuk menentukan kemajuan teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang sangat besar untuk menentukan kemajuan teknologi informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi dibidang informasi, maka komputer sebagai salah satu media komunikasi elektronik, khususnya jaringan komputer mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Server Server (Sosinsky, 2009:108) adalah sebuah program perangkat lunak yang menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat dijalankan pada sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media

Lebih terperinci

Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem

Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem Pertemuan 4 Interprocess communication atau komunikasi antar proses adalah inti dari sistem terdistribusi dan komunikasi antar proses-proses pada system-sistem komputer yang berbeda dapat terjadi jika

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi. Fakultas FEB. Handy Japar., SE., MM. Program Studi MKCU

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi. Fakultas FEB. Handy Japar., SE., MM. Program Studi MKCU Modul ke: Aplikasi komputer Sistem Operasi Fakultas FEB Handy Japar., SE., MM Program Studi MKCU http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Operating System Perangkat lunak computer atau software yang bertugas

Lebih terperinci

DISTRIBUTED FILE SYSTEMS

DISTRIBUTED FILE SYSTEMS DISTRIBUTED FILE SYSTEMS OVERVIEW Sistem berkas terdistribusi adalah sebuah sistem di mana banyak pengguna dapat berbagi berkas dan sumber daya penyimpanan. Client, server, dan media penyimpanan dalam

Lebih terperinci

Sistem terdistribusi. Albertus dwi yoga widiantoro, M.Kom

Sistem terdistribusi. Albertus dwi yoga widiantoro, M.Kom Sistem terdistribusi Albertus dwi yoga widiantoro, M.Kom 1. Apa sistem terdistrbusi itu? 2. Mengapa menggunakan itu? 3. Contoh Distributed Systems 4. Karakteristik Umum Apa yang di distribusikan Data Jika

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA KOMPUTASI DISTRIBUTED SHARED MEMORY PADA SISTEM CLUSTER KOMPUTER PERSONAL

ANALISIS UNJUK KERJA KOMPUTASI DISTRIBUTED SHARED MEMORY PADA SISTEM CLUSTER KOMPUTER PERSONAL JETri, Volume 4, Nomor 2, Februari 2005, Halaman 25-44, ISSN 1412-0372 ANALISIS UNJUK KERJA KOMPUTASI DISTRIBUTED SHARED MEMORY PADA SISTEM CLUSTER KOMPUTER PERSONAL Ferrianto Gozali & Dimas Lagusto* Dosen

Lebih terperinci

1. Setelah kita merakit PC, maka agar hardware dapat berfungsi dan fungsi komputer dapat dijalankan, maka kita harus menginstal... a. BIOS d.

1. Setelah kita merakit PC, maka agar hardware dapat berfungsi dan fungsi komputer dapat dijalankan, maka kita harus menginstal... a. BIOS d. 1. Setelah kita merakit PC, maka agar hardware dapat berfungsi dan fungsi komputer dapat dijalankan, maka kita harus menginstal... a. BIOS d. Anti virus b. Sistem operasi e. Hardware c. Software 2. Sistem

Lebih terperinci

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, dilakukan analisis pendahuluan dari waktu eksekusi algoritma Shell sort dan Quick sort untuk mengetahui titik perpotongan data antara kedua algoritma. Setelah

Lebih terperinci

Sistem Operasi Pertemuan 4 Thread, SMP & Microkernel. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ.

Sistem Operasi Pertemuan 4 Thread, SMP & Microkernel. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Sistem Operasi 2009 Pertemuan 4 Thread, SMP & Microkernel H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Trunojoyo Ikhtisar Thread: Kepemilikan sumber daya dan Eksekusi Symmetric Multiprocessing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian implementasi pemrograman paralel dalam deteksi tepi menggunakan metode operator Sobel dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Model Pemrograman Paralel

Model Pemrograman Paralel Model Pemrograman Paralel Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id) Lab Embedded, Siskom - Undip @2011 eko didik widianto (siskom undip) SK617 Pengolahan Paralel 1 / 22 Pengolahan Paralel Pokok Bahasan Konsep

Lebih terperinci

BAB V Remote Procedure Call (RPC)

BAB V Remote Procedure Call (RPC) BAB V Remote Procedure Call (RPC) Remote Procedure Call (RPC) sangat mirip dengan Remote Method Invocation, pada program client yang memanggil sebuah program yang sedang berjalan di server. Server ini

Lebih terperinci

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si Operating System File System Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Konsep dan Atribut File System Konsep File Atribut File Operasi

Lebih terperinci

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11 DISTRIBUTED FILE SYSTEM Sistem terdistribusi week 11 Outline Pendahuluan Operasi pada file File service Pilihan desain dalam file services Arsitektur file service NFS dan AFS Access control Pendahuluan

Lebih terperinci

SISTEM TERDISTRIBUSI

SISTEM TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia MATA KULIAH SISTEM TERDISTRIBUSI SILABUS MATERI Silabus & Pengantar Sistem Terdistribusi Komunikasi Antar Proses Sistem Operasi Terdistribusi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. -. Pengolahan data numerik dalam jumlah yang sangat besar. -. Kebutuhan akan ketersediaan data yang senantiasa up to date.

PENDAHULUAN. -. Pengolahan data numerik dalam jumlah yang sangat besar. -. Kebutuhan akan ketersediaan data yang senantiasa up to date. PENDAHULUAN 1 Kebutuhan akan Pengolahan Paralel Motivasi : - Pengolahan data numerik dalam jumlah yang sangat besar - Kebutuhan akan ketersediaan data yang senantiasa up to date Contoh 11 : Simulasi sirkulasi

Lebih terperinci

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE FILE SERVICE DAN NAME SERVICE PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pengenalan File Service 2. Komponen File Service Interface 3. Pengenalan Name Service 4. Model Name Service Pertemuan: 6-7 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring kebutuhan komputasi pada bidang sains yang terus meningkat, CPU (Central Processing Unit) cluster atau komputer cluster diharapkan bisa memenuhi kebutuhan komputasi

Lebih terperinci

Astika Ayuningtyas Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta, Jl Janti Blok R Lanud Adisutipto, Yogyakarta

Astika Ayuningtyas Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta, Jl Janti Blok R Lanud Adisutipto, Yogyakarta Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 PeP- 115 Pemrosesan Paralel pada Menggunakan

Lebih terperinci

Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Shinta P. Sari White Box Pengujian white-box berfokus pada struktur kontrol program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statement pada program telah dieksekusi paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini telah menghasilkan pencapaian yang sangat signifikan, baik dari segi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Mengimplementasikan FTP Mengimplementasikan telnet

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI. Belajar SO?

SISTEM OPERASI. Belajar SO? SISTEM OPERASI Pendahuluan ruliriki@gmail.com http://blogriki.wordpress.com Belajar SO? Sistem Operasi masih menjadi bagian dari inti kurikulum bidang Ilmu Komputer? Mengapa ''hari gini'' (terpaksa) mempelajari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Motivasi : -. Pengolahan data numerik dalam jumlah yang sangat besar. -. Kebutuhan akan ketersediaan data yang senantiasa up to date.

PENDAHULUAN. Motivasi : -. Pengolahan data numerik dalam jumlah yang sangat besar. -. Kebutuhan akan ketersediaan data yang senantiasa up to date. PENDAHULUAN 1 Kebutuhan akan Pengolahan Paralel Motivasi : - Pengolahan data numerik dalam jumlah yang sangat besar - Kebutuhan akan ketersediaan data yang senantiasa up to date Contoh 11 : Simulasi sirkulasi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai komunitas di antaranya akademik, peneliti, bisnis dan industri dihadapkan pada pertambahan kebutuhan komputasi yang semakin besar dan komplek. Kebutuhan

Lebih terperinci

Network Access/Interface Layer Internet Layer Host-to-Host Transport Layer Application Layer

Network Access/Interface Layer Internet Layer Host-to-Host Transport Layer Application Layer SAMUEL AJI SENA, 0610630097 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2013 Perancangan dan pembuatan Application Programming Interface Server untuk Arduino Dosen Pembimbing : Adharul

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Divide and Conquer Dalam Komputasi Paralel

Penerapan Algoritma Divide and Conquer Dalam Komputasi Paralel Penerapan Algoritma Divide and Conquer Dalam Komputasi Paralel Ivan Andrianto - 13513039 Program MagisterInformatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER Kelompok 1 Anggota : ARI FEBRYANSYAH BOBBY KURNIAWAN DIAN ULUMIA NIA FITRIANA ORIN HARITSA YASSER APPLICATION LAYER Application layer,adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP/IP model.application

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi

I. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, khususnya dalam hal jaringan komputer sangatlah pesat karena saat ini sudah banyak berbagai macam jenis peralatan jaringan dan aplikasi

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 2 Arsitek tur Dasar Komputer

Pertemuan Ke 2 Arsitek tur Dasar Komputer Pertemuan Ke 2 Arsitek tur Dasar Komputer ARSITEKTUR KOMPUTER 1 Rahajeng Ratnaningsih, S.Kom STMIK AUB SURAKARTA Tujuan Perkuliahan 1. Menjelaskan tentang arsitektur komputer 2. Menjelaskan perbedaan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium-Informatika menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar mahasiswa. Laboratorium-Informatika memiliki beberapa macam perangkat jaringan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Operasi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Operasi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang berfungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Sistem Operasi Sistem Operasi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang berfungsi untuk mengalokasikan sumber daya untuk proses. Menurut Stalling (2005)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Simulasi pemrograman paralel pada medan elektromagnetik berdimensi satu dengan metode Finite Difference Time Domain (FDTD) dilakukan untuk menampilkan secara grafis medan

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi? Bab I Pengenalan Sistem Operasi Apa yang dimaksud Sistem Operasi Sistem Mainframe Sistem Desktop Sistem Multiprocessor Sistem Terdistribusi Sistem Tercluster Sistem Real -Time Sistem Handheld 1.1 Apa yang

Lebih terperinci

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data KOMUNIKASI DATA Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data Pengertian Komunikasi Data: Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, - Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER. Pertemuan II KONSEP DASAR KOMPUTER - SOFTWARE -

ORGANISASI KOMPUTER. Pertemuan II KONSEP DASAR KOMPUTER - SOFTWARE - ORGANISASI KOMPUTER Pertemuan II KONSEP DASAR KOMPUTER - - Biasanya Software (sumberdaya lunak) terletak di dalam memory atau di dalam disk. Jenis software yang sangat penting di dalam komputer adalah

Lebih terperinci

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES Sistem Operasi PENGATURAN PROSES Konsep Proses Dalam Sistem Operasi Jenis Proses Subject Penjadwalan Proses Deadlock Concurency Sebuah perangkat lunak yang deprogram sebagai penghubung antara Sistem Operasi

Lebih terperinci

Bagian 2 STRUKTUR CPU

Bagian 2 STRUKTUR CPU Bagian 2 STRUKTUR CPU 1. KOMPUTER SEBAGAI MESIN 6 LEVEL Bahasa tingkat tinggi Bahasa Rakitan Mesin Sistem Operasi Arsitektur Perangkat Instruksi Arsitektur Mikro Logika Digital Berikut akan dibahas contoh

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Kebutuhan akan proses komputasi yang lebih cepat sangat diperlukan untuk menangani permintaan dalam sebuah web server. Salah satu cara yang ditawarkan

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi Penanganan Proses

Sistem Terdistribusi Penanganan Proses Sistem Terdistribusi Penanganan Proses Husni Program Studi Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura Semeter Gasal 2015 09 Okt. 2015 Outline Thread Virtualisasi Client Server Migrasi kode 2 Proses

Lebih terperinci

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com SistemOperasi Organisasi SistemKomputer, ArsitekturSistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Organisasi Komputer Sistem komputer modern terdiri dari satu

Lebih terperinci

CONTOH PENDSTRIBUSIAN HARDWARE

CONTOH PENDSTRIBUSIAN HARDWARE CONTOH PENDSTRIBUSIAN HARDWARE Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau

Lebih terperinci

NAMA : FERRY ANGGRIAWAN KUSUMA ( ) SHELLI RIPATI ( ) STMIK INDONESIA

NAMA : FERRY ANGGRIAWAN KUSUMA ( ) SHELLI RIPATI ( ) STMIK INDONESIA NAMA : FERRY ANGGRIAWAN KUSUMA (30812271) SHELLI RIPATI (30812331) KELAS : 5.3FS STMIK INDONESIA 2014 Pengertian Distribusi Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai

Lebih terperinci

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer STRUKTUR CPU Arsitektur Komputer Tujuan Mengerti struktur dan fungsi CPU yaitu dapat melakukan Fetch instruksi, interpreter instruksi, Fetch data, eksekusi, dan menyimpan kembali. serta struktur dari register,

Lebih terperinci

Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi.

Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Parno, SKom., MMSI Program Studi Manajemen, FE UG, 2014 Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2010@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Definisi Sistem

Lebih terperinci

Cara termudah untuk menginstal Node-RED adalah dengan menggunakan manajer paket node (NPM).

Cara termudah untuk menginstal Node-RED adalah dengan menggunakan manajer paket node (NPM). Node-RED adalah sebuah tool berbasis browser untuk membuat aplikasi Internet of Things (IoT) yang mana lingkungan pemrograman visualnya mempermudah penggunanya untuk membuat aplikasi sebagai flow. Flow

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima Jaringan komputer Adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya, Menggunakan suatu protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai hasil kerja yang baik dalam sebuah kelompok kerja, tentu dibutuhkan komunikasi yang baik pula diantara anggotanya. Komunikasi berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

Soal terdiri dari 50 Pilihan Ganda Setiap soal pilihan ganda hanya satu jawaban yang benar

Soal terdiri dari 50 Pilihan Ganda Setiap soal pilihan ganda hanya satu jawaban yang benar Soal terdiri dari 50 Pilihan Ganda Setiap soal pilihan ganda hanya satu jawaban yang benar 1. Pernyataan yang paling tepat mengenai definisi Sistem Terdistribusi adalah : a. Dua atau lebih komputer yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi komputer baik hardware maupun software mengalami perkembangan yang begitu cepat. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi kehidupan manusia. Berbagai aplikasi mulai

Lebih terperinci

Tujuan. Pengenalan. Pengenalan Pemrograman Komputer. Komponen Dasar pada Komputer : Hardware. Komponen Dasar pada Komputer : Hardware

Tujuan. Pengenalan. Pengenalan Pemrograman Komputer. Komponen Dasar pada Komputer : Hardware. Komponen Dasar pada Komputer : Hardware Tujuan JAVA Education Network Indonesia Pengenalan Pemrograman Komputer Pengenalan Pemrograman 1 Pada akhir pelajaran, siswa diharapkan dapat: Mengidentifikasi perbedaan komponen-komponen pada komputer

Lebih terperinci

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Multimedia 2.1.1. Definisi Multimedia Multimedia adalah gabungan antara teks, suara, gambar, animasi dan video dengan aplikasi bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci