Manajemen Teknik Lingkungan. Sistem Manajemen Mutu
|
|
- Johan Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Manajemen Teknik Lingkungan Sistem Manajemen Mutu
2
3
4
5
6
7
8
9 SIKLUS HIDUP MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI PERSYARATAN KONTRAK & SPESIFIKASI ACTION Kajian Kinerja Manajemen Konstruksi 1. Pengawasan Konstruksi 2. Pengujian Mutu Konstruksi 3. Tindakan Perbaikan 4. Pencatatan dan Pelaporan 5. Pemeriksaan 1. Rencana Kegiatan Konstruksi 2. Rencana Pengadaan SDM 3. Rencana Pengadaan Alat 4. Rencana Pengadaan Bahan 5. Rencana Penyerapan Dana 6. Rencana Penyerahan Pekerjaan CHECK PLAN DO 1. Struktur Organisasi & Tanggung Jawab 2. Pelatihan 3. Komunikasi 4. Asbuilt Drawing 5. Pengendalian Dokumen Proyek 6. Pengendalian Konstruksi
10 SIKLUS HIDUP MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO-14000) 4. KEBIJAKAN LINGKUNGAN ACTION 4.6 Pengkajian Manajemen Pemantauan & Pengukuran Ketidak sesuaian, Tindakan koreksi dan Pencegahan Rekaman SML Audit SML ASPEK LINGKUNGAN PERSYARATAN PERUNDANG UNDANGAN & PERSYARATAN LAINNYA TUJUAN & SASARAN PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN CHECK PLAN DO Struktur & Tanggung Jawab Pelatihan, Kepedulian dan Kompetisi Komunikasi Dokumentasi SML Pengendalian Dokumen Pengendalian Operational Kesiapan dan Tanggap darurat
11 SIKLUS HIDUP MANAJEMEN MUTU (ISO-9001) KEBIJAKAN DAN SASARAN MUTU ACTION 1. PERENCANAAN & REALISASI PRODUK 2. PERENCANAAN PROSES (PENENTUAN DAN TINJAUAN PERSYARATAN) 3. DISAIN DAN PENGEMBANGAN (INPUT, OUTPUT, TINJAUAN, VERIVIKASI, VALIDASI, PERUBAHAN DISAIN) PLAN DO Rapat Tinjauan Manajemen CHECK 1. Pemantauan & Pengukuran 2. Pengendalian Produk Tak Sesuai 3. Tindakan koreksi 4. Tindakan Pencegahan 5. Rekaman Mutu 6. Audit Mutu Internal 1. Struktur Org & Tanggung Jawab 2. Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa 3. Validasi Produksi dan Penyediaan Jasa 4. Identifikasi dan Mampu telusur 5. Pelatihan 6. Pengadaan 7. Pengendalian Dokumen 8. Penendalian Proses Proses 9. Pengendalian Sarana Pantau
12 Quality Assurance dan Quality Assurance (QA) Quality Control Quality Control (QC) Sebuah manual system dari proses kegiatan konstruksi untuk memastikan apakah proses tersebut telah berjalan sesuai rencana Mengendalikan proses setiap sector kegiatan agar tidak terjadi kesalahan spesifikasi teknis Auditor merupakan sebutan untuk petugas QA Suatu proses untuk memeriksa apakah kualitas konstruksi telah sesuai standard yang diberlakukan Bertanggung jawab kepada hasil pemeriksaan kualitas konstruksi sesuai spesifikasi teknis setiap sector kegiatan Inspektor merupakan sebutan untuk petugas QC Mengadakan evaluasi apakah QC telah berjalan dan menemukan kelemahankelemahannya Mengadakan evaluasi bila terjadi ketidaksesuaian
13 Dasar Penilaian Kinerja Konstruksi Untuk menentukan kinerja paket pekerjaan kontraktor, maka dilakukan penilaian di lapangan terhadap : Kualitas (Quality/Q) Ketidaksesuaian (Non Conformities/NC)
14 Dasar Penilaian Kinerja Konstruksi Quality dibagi berdasarkan tahapan kegiatan, mulai dari : - Preparation - Construction - Services - Demobilisation
15 Tahap Persiapan (Preparation) dibagi menjadi : Method Statement, atau cara/metoda kontraktor akan memulai pekerjaan (misal: apakah ada Pre Construction Meeting, format laporan dst) Safety Site Clearance Site Facilities Supervision
16 Tahap Construction dibagi menjadi : Progress Man Power Material on Site Fondation Structure Finishes
17 Tahap Services dibagi menjadi ketersediaan : Electrical Water Sewerage Tahap Demobilisasi yang dinilai : Site Clearance
18 Case Study : Penanggulangan Gempa di Sumbar Adapun tahapan pekerjaan team teknis dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan: 1. Rapid assesment 2. Detail asssesment 3. Reconsruction 1. Rapid Assessment Referensi : Applied Technology Council (ATC-20): Standard of post earthquake safety review and tagging structure. Intinya adalah visual check dan memasang semacam sticker berupa : Tag Hijau : Bangunan aman dan dapat ditempati Tag Kuning : Bagian Bangunan ada yang mengalami kerusakan dan perlu assesment lebih detail Tag Merah : Harus Ditutup/tidak layak dimasuki sampai ada perbaikan atau pembongkaran Prosedur ini sudah diterapkan oleh para Insinyur Sipil indonesia pada saat gempa Yogyakarta dan gempa Tasikmalaya.
19 Team eksekutor yang bekerja di lapangan adalah Mahasiswa yang diberikan pembekalan pengetahuan sederhana dengan semacam form check list. Hasil koordinasi awal adalah sbb : Rapid assessment mulai dilakukan pada bangunan pemerintahan dan fasilitas sosial (jumlah tenaga kerja saat ini sangat terbatas namun area bencana cakupannya sangat luas) Untuk bangunan sosial dan rumah penduduk diperkirakan diperlukant tenaga kerja 700 orang. Saat ini total baru ada 200-an. (Berbeda dengan Yogya dan Tasikmalaya, jarak ke kota Padang relatif cukup jauh dan relatif mahal biayanya dari Jakarta ataupun dari Bandung) Koordinator di lokasi? Harus ditentukan Team perusahaan kami (Civil engineers dan juga Safety engineers) akan bisa bersinergi dengan team ini. Informasi khusus : Rakyat sangat mengharapkan bantuan dari team teknis ini sesegera mungkin. Mereka sangat antusias dan membutuhkan bantuan assesment ini. Saat team bekerja mengevaluasi fasilitas kantor dan mesjid, mereka ditarik-tarik untuk diminta bantuannya mengevaluasi rumah para warga disekitarnya.
20 2. Detail dan additional assessment Team Perusahaan kami yang sedang berada di Padang, saat ini sedang terus memotret satu-persatu kerusakan Gedung dan Bangunan di kota Padang. Silahkan di-download sebagian fotofotonya (760kb). Kami sedang mencoba mengkategorikan skala kerusakan yang terjadi, sebagai contoh berapa % yang runtuh karena kemungkinan Soil liquefaction dan berapa % yang runtuh karena strukturnya tidak kuat (kemungkinan akibat belum memperhitungkan resiko gempa sampai 7.6 SR). Kedua kategori utama yang sedang dianalisa oleh team kami : 1. Kerusakan akibat kurang kuatnya struktur bangunan yang mengalami keruntuhan akibat gempa murni, dengan melihat misalnya terjadi kegagalan sutruktur bangunan secara individual seperti Kolom dan Balok yang retak atau patah. 2. Kerusakan atau keruntuhan karena hilangnya daya dukung tanah (fenomena Soil Liquefaction). Terlihat dari amblasnya (settlement) bangunan ke dalam tanah secara utuh atau serentak, seperti yang terjadi pada: Hotel Inna, Hotel Hariani, Kantor Subkon kita Lubuk Minturun, Kemungkinan juga gedung Bimbingan Belajar Primagama. Tahapan ini memerlukan keahlian yang lebih tinggi. Civil engineers perusahaan kami juga bisa siap bersinergi dengan team manapun untuk detail assesment ini.
21 3. Reconstruction Dari media yang beredar, Pemda merencanakan pembangunan kembali kota Padang dilakukan oleh masyarat sendiri. Kami berencana untuk menggunakan data-data pada fase detail assesment (no:2 diatas) untuk melakukan training and sharing sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR) kami kepada para anggota Asosiasi Konsultan Perencana, Pengawas dan Kontraktor di Kota Padang. Tentunya juga kepada para mahasiswa Sipil serta kepada para tenaga pengajar di Universitas Andalas. Insya Allah, kami juga berencana akan memberikan Training serupa kepada jajaran Dinas PU Pemda Sumbar serta jajaran Tata kota Pemkot Kota Padang, bila tentunya mereka-mereka berkenan mendengarkannya, dengan materi-materi training sbb : 1. Membaca dan mengevaluasi data-data tanah untuk mendeteksi adanya kemungkinan Soil Liquifaction 2. Mengajarkan cara-cara untuk mengatasi kondisi Soil Liquifaction 3. Mengevaluasi apakah upaya dan cara-cara untuk mengatasi Soil Liquifaction, yang diusulkan atau telah dilakukan, sudah cukup memadai untuk menopang bangunan bila terjadi gempa 4. Menghitung rancangan Struktur agar bisa memenuhi persyaratan SNI Zona-5 (tahan sampai dengan gempa 8 s/d 9 Skala Richter dan mempertimbangkan siklus 200 tahunan) 5. Cara-cara mengevaluasi perhitungan kekuatan struktur apakah sudah memenuhi persyaratan SNI tersebut.
TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN
TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)
Lebih terperinciManajemen Konstruksi
Manajemen Biodata Nama : Jadfan Sidqi Fidari Alamat : jln. Joyosuko Barat No. 61 Malang Tel : +62 81 333 100104 E L T : jadfansidqi@gmail.com, jadfan@ub.ac.id : jadfan.sidqi : @jadfansidqi Perencanaan
Lebih terperinciDisusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring
Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring TL-4202 Kuliah ke-2 POKOK BAHASAN: Sasaran kuliah ke 2 Istilah dalam siklus hidup proyek Siklus hidup proyek (Project life cycle) Siklus Perencanaan
Lebih terperinciDisusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring
Disusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring POKOK BAHASAN: Sasaran kuliah ke 2 Istilah dalam siklus hidup proyek Siklus hidup proyek (Project life cycle) Siklus Perencanaan Proyek (Project
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK
PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PERENCANAAN DAN No. Dokumen MPI-PM-11 No. Revisi 03 Tanggal Berlaku 17-03-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Project Coordinator
Lebih terperinciBAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.
BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS 7.1. Definisi dan Fungsi Belt Truss Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. Penggunaan belt truss berfungsi mengikat
Lebih terperinciAUDIT SML SML
No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 7 SML-2.454.00-00 Nama: Disiapkan oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Sekretaris ISO Nama: Diperiksa oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Manajer Mutu Nama: Disetujui oleh Tanggal:
Lebih terperinciBAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak
Lebih terperinciBAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup
Lebih terperinci1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG
Mata Kuliah - 12 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup SMK3 3. Tinjau awal 4. Kebijakan
Lebih terperinciDaftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi
Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
161 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Penerapan Quality Assurance dari segi teknik dan ketepatan waktu oleh PT. Citra Dinamika Interindo pada pekerjaan desain interior di Hotel Sahid belum sepenuhnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen
Lebih terperinci1. PROJECT MANAGER (PM)
1. PROJECT MANAGER (PM) Memastikan kegiatan Ijin Pelaksanaan yang dilakukan Kontraktor sudah benar. Melaksanakan tugas tugas tambahan yang diberikan Direksi. Dapat memahami atau membuat master schedule
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.
Lebih terperinciISO 1001 By: Ryan Torinaga
ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciAUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi
AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,
Lebih terperinciSistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Andalas merupakan rumah sakit pendidikan yang menjadi persyaratan mutlak untuk pendidikan
Lebih terperinciUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU
SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI POKOK BAHASAN 1. Perlunya PT Melaksanakan Manajemen Kualitas 2. Pemahaman dan Landasan PMPT 3. Bentuk Dasar PMPT 4. Perkembangan Penerapan Konsep PMPT 5. Tuntutan
Lebih terperinciKEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Proyek Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI Pedoman Penjaminan Kualitas Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Penghambat Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hal, keadaan atau penyebab lain yang menghambat (merintangi, menahan,
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan
Lebih terperinciBAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN
104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisisi dan penegertian penghambat Kata penghambat dalam kamus besar bahasa indonesia diterjemahkan sebagai hal, keadaan atau penyebab lain yang menghambat (merintangi, menahan,
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan
Lebih terperinciBENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI
BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk
Lebih terperinciAdvance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07
Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan perusahaan Menerapkan proses tersebut Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan lingkungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat khususnya Padang merupakan daerah yang rawan terhadap bencana alam gempa bumi. Gempa bumi tersebut disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi ataupun pergerakan
Lebih terperinciMANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor
MANAJEMEN LAB LECTURE 3 By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor 1 KONSEP MUTU LABORATORIUM ISO 8402 : mutu adalah karakteristik menyeluruh dari suatu barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & SARAN
1 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 KESIMPULAN ANTV PEDULI adalah program tanggung jawab sosial ANTV terhadap masyarakat di lingkungan perusahaan ataupun masyarakat di wilayah lain yang membutuhkan bantuan.
Lebih terperinciMODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN
PELATIHAN STRUCTURE ENGINEER OF BRIDGE CONSTRUCTION PEKERJAAN (AHLI STRUKTUR PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU
Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan
Lebih terperinciPROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN
SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU
MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU PERIKANAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Fakultas
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT CHRISMAWAN HARYANTO GIRSANG NRP : 9521077 NIRM : 41077011950338 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat, maka permintaan akan tempat tinggal seperti apartment, dan pusat kegiatan ekonomi atau perkantoran untuk
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN
PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO 14001 SECARA BERSAMAAN Sumito Abstrak ISO seri 9000 tentang sistem manajemen mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi internasional (ISO) pada tahun
Lebih terperinciRK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK)
RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) 1 Rencana K3 Kontrak (RK3K) RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
Lebih terperinciManual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal
Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 000xx 05004
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA
ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina
Lebih terperinci10/21/2016. Titan Parama Yoga, S.Kom, M.Kom
Titan Parama Yoga, S.Kom, M.Kom titanparamayoga@unibi.ac.id 1 Plan (Menyiapkan Rencana) Mendefinisikan tujuan serta menentukan strategi dan metode yang mendukung pencapaiian tujuan Do (Melaksanakan Rencana)
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.
Lebih terperinci3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciG U B E R N U R SUMATERA BARAT
No. Urut: 04, 2016 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciKENDALI MANAJEMEN MUTU
KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali
Lebih terperinciModel Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001
Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan
Lebih terperinciCOST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana
1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 00805
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinciStandard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM)
Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen : Audit Internal Mutu (AIM) Kode Dokumen : UN10/F14/HK.01.02.a/004
Lebih terperinciDATA INFORMASI DALAM RANGKA MONITORING/ EVALUASI/ KOORDINASI/ FASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD/ APBN PROVINSI SUMATERA BARAT
LAMPIRAN I. PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 4 Tahun 2016 TANGGAL : 11 Februari 2016 TENTANG : INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL
JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UB MANUAL PROSEDUR Kode Dokumen : 01101 06017 Revisi : Tgl Efektif : 15 Februari 2011 Jumlah Halaman : PROSEDUR AUDIT INTERNAL Disusun oleh : Unit Jaminan Mutu Sosiologi Disahkan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Penelitian 30 31 3.2 Pengumpulan Data 3.2.1
Lebih terperinciDepartemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016 2 3 Dimaksudkan agar mahasiswa dapat belajar secara langsung dalam pekerjaan teknik sipil maupun teknik lingkungan di dunia nyata Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciManual Prosedur Audit Internal
Manual Prosedur Audit Internal Unit Jaminan Mutu Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 20 Manual Prosedur Audit Internal Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
ANALISIS PENENTUAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Shindy Nurtanio Nrp: 0021102 Pembimbing: Maksum Tanubrata, IR.,MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciPROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY
PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor SISTEM MUTU DAN SAFETY No. Dokumen No. Revisi 04 MPI-PM-03 Tanggal Berlaku 20-10-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Tim ISO
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN MUTU DIPANDANG DARI ASPEK BIAYA
ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : 95 104 PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DIPANDANG DARI ASPEK BIAYA Oleh : Parhadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto SH. Tembalang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian
Lebih terperinciSumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)
Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciTulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..
Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.
Lebih terperinciManual Prosedur Audit Internal
Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT
Lebih terperinciCONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi
CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian
Lebih terperinci1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi
1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi 1. Segi Biaya Proyek a. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada tahap perencanaan. b. Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIK PERENCANAAN PRESERVASI JEMBATAN
STRATEGI PENCAPAIAN MUTU, MENGHINDARI KEGAGALAN BANGUNAN, RMP & RMK SUBDIT TEKNIK JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA BIMBINGAN TEKNIK PERENCANAAN PRESERVASI JEMBATAN 1 PERKEMBANGAN
Lebih terperinciPertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN
Halaman 1 dari Pertemuan ke - 7 Halaman 2 dari Pertemuan ke - 7 Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur AUDIT INTERNAL Nomor : SOP /OT 01 02/ISN 6
Standar Operasional Prosedur AUDIT INTERNAL Nomor : SOP 002.002/OT 01 02/ISN 6 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2015 Halaman : 2 dari 24 LEMBAR PENGESAHAN 20.10.2015 21.10.2015 23.10.2015 Halaman : 3 dari
Lebih terperinciLampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan
180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem
Lebih terperinciQuality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt.
Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt. Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL
UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00013 05004 Revisi : 0 Diajukan oleh : Management
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha
Lebih terperinciANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)
ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) Caesario Alam Widjaja S 1, Heryanto Hartadi 2 and Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK
Lebih terperinciManual Prosedur Audit Internal
Manual Prosedur Audit Internal Biro Keuangan Universitas Brawijaya Malang 2016 Manual Prosedur Audit Internal Biro Keuangan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00005 02002 Revisi : 05 Tanggal : 13 Mei
Lebih terperinciPELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI
ICSE 10 : MANAJEMEN MUTU PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Lebih terperinci7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan
7.1.Project Control Proyek Control bertanggung jawab kepada manajer lapangan perwakilan PT.Freeport Indonesia dan Dewan Direksi PT Prima Tunggal Javaland juga bertanggung jawab terhadap semua aktivitas
Lebih terperinci31
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem dapat diartikan sebagai sebuah Analisa terhadap sebuah sistem informasi yang utuh di pecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil sehingga
Lebih terperinciManual Prosedur Audit Internal
Manual Prosedur Audit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2011 i Manual Prosedur Audit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00800 04004 Revisi : 0 Tanggal : 30 Mei 2011
Lebih terperinciLampiran A. 2. Apakah organisasi anda telah menggunakan standar dalam proses pengembangan dan penentuan kualitas perangkat lunak?
76 Lampiran A Pertanyaan Wawancara 1. Ceritakan bagaimana proses pengerjaan pengembangan piranti lunak perusahaan anda, dan apakah perusahaan anda merupakan pengembang aplikasi kostum atau menjual aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksesan suatu pekerjaan konstruksi terutama oleh pemilik proyek terhadap produk dan jasa layanan
Lebih terperinciPED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Lampiran I Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008 PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM J l. P a t t i m u r a N o. 2 0, K e b a
Lebih terperinci