Manajemen Teknik Lingkungan. Sistem Manajemen Mutu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Manajemen Teknik Lingkungan. Sistem Manajemen Mutu"

Transkripsi

1 Manajemen Teknik Lingkungan Sistem Manajemen Mutu

2

3

4

5

6

7

8

9 SIKLUS HIDUP MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI PERSYARATAN KONTRAK & SPESIFIKASI ACTION Kajian Kinerja Manajemen Konstruksi 1. Pengawasan Konstruksi 2. Pengujian Mutu Konstruksi 3. Tindakan Perbaikan 4. Pencatatan dan Pelaporan 5. Pemeriksaan 1. Rencana Kegiatan Konstruksi 2. Rencana Pengadaan SDM 3. Rencana Pengadaan Alat 4. Rencana Pengadaan Bahan 5. Rencana Penyerapan Dana 6. Rencana Penyerahan Pekerjaan CHECK PLAN DO 1. Struktur Organisasi & Tanggung Jawab 2. Pelatihan 3. Komunikasi 4. Asbuilt Drawing 5. Pengendalian Dokumen Proyek 6. Pengendalian Konstruksi

10 SIKLUS HIDUP MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO-14000) 4. KEBIJAKAN LINGKUNGAN ACTION 4.6 Pengkajian Manajemen Pemantauan & Pengukuran Ketidak sesuaian, Tindakan koreksi dan Pencegahan Rekaman SML Audit SML ASPEK LINGKUNGAN PERSYARATAN PERUNDANG UNDANGAN & PERSYARATAN LAINNYA TUJUAN & SASARAN PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN CHECK PLAN DO Struktur & Tanggung Jawab Pelatihan, Kepedulian dan Kompetisi Komunikasi Dokumentasi SML Pengendalian Dokumen Pengendalian Operational Kesiapan dan Tanggap darurat

11 SIKLUS HIDUP MANAJEMEN MUTU (ISO-9001) KEBIJAKAN DAN SASARAN MUTU ACTION 1. PERENCANAAN & REALISASI PRODUK 2. PERENCANAAN PROSES (PENENTUAN DAN TINJAUAN PERSYARATAN) 3. DISAIN DAN PENGEMBANGAN (INPUT, OUTPUT, TINJAUAN, VERIVIKASI, VALIDASI, PERUBAHAN DISAIN) PLAN DO Rapat Tinjauan Manajemen CHECK 1. Pemantauan & Pengukuran 2. Pengendalian Produk Tak Sesuai 3. Tindakan koreksi 4. Tindakan Pencegahan 5. Rekaman Mutu 6. Audit Mutu Internal 1. Struktur Org & Tanggung Jawab 2. Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa 3. Validasi Produksi dan Penyediaan Jasa 4. Identifikasi dan Mampu telusur 5. Pelatihan 6. Pengadaan 7. Pengendalian Dokumen 8. Penendalian Proses Proses 9. Pengendalian Sarana Pantau

12 Quality Assurance dan Quality Assurance (QA) Quality Control Quality Control (QC) Sebuah manual system dari proses kegiatan konstruksi untuk memastikan apakah proses tersebut telah berjalan sesuai rencana Mengendalikan proses setiap sector kegiatan agar tidak terjadi kesalahan spesifikasi teknis Auditor merupakan sebutan untuk petugas QA Suatu proses untuk memeriksa apakah kualitas konstruksi telah sesuai standard yang diberlakukan Bertanggung jawab kepada hasil pemeriksaan kualitas konstruksi sesuai spesifikasi teknis setiap sector kegiatan Inspektor merupakan sebutan untuk petugas QC Mengadakan evaluasi apakah QC telah berjalan dan menemukan kelemahankelemahannya Mengadakan evaluasi bila terjadi ketidaksesuaian

13 Dasar Penilaian Kinerja Konstruksi Untuk menentukan kinerja paket pekerjaan kontraktor, maka dilakukan penilaian di lapangan terhadap : Kualitas (Quality/Q) Ketidaksesuaian (Non Conformities/NC)

14 Dasar Penilaian Kinerja Konstruksi Quality dibagi berdasarkan tahapan kegiatan, mulai dari : - Preparation - Construction - Services - Demobilisation

15 Tahap Persiapan (Preparation) dibagi menjadi : Method Statement, atau cara/metoda kontraktor akan memulai pekerjaan (misal: apakah ada Pre Construction Meeting, format laporan dst) Safety Site Clearance Site Facilities Supervision

16 Tahap Construction dibagi menjadi : Progress Man Power Material on Site Fondation Structure Finishes

17 Tahap Services dibagi menjadi ketersediaan : Electrical Water Sewerage Tahap Demobilisasi yang dinilai : Site Clearance

18 Case Study : Penanggulangan Gempa di Sumbar Adapun tahapan pekerjaan team teknis dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan: 1. Rapid assesment 2. Detail asssesment 3. Reconsruction 1. Rapid Assessment Referensi : Applied Technology Council (ATC-20): Standard of post earthquake safety review and tagging structure. Intinya adalah visual check dan memasang semacam sticker berupa : Tag Hijau : Bangunan aman dan dapat ditempati Tag Kuning : Bagian Bangunan ada yang mengalami kerusakan dan perlu assesment lebih detail Tag Merah : Harus Ditutup/tidak layak dimasuki sampai ada perbaikan atau pembongkaran Prosedur ini sudah diterapkan oleh para Insinyur Sipil indonesia pada saat gempa Yogyakarta dan gempa Tasikmalaya.

19 Team eksekutor yang bekerja di lapangan adalah Mahasiswa yang diberikan pembekalan pengetahuan sederhana dengan semacam form check list. Hasil koordinasi awal adalah sbb : Rapid assessment mulai dilakukan pada bangunan pemerintahan dan fasilitas sosial (jumlah tenaga kerja saat ini sangat terbatas namun area bencana cakupannya sangat luas) Untuk bangunan sosial dan rumah penduduk diperkirakan diperlukant tenaga kerja 700 orang. Saat ini total baru ada 200-an. (Berbeda dengan Yogya dan Tasikmalaya, jarak ke kota Padang relatif cukup jauh dan relatif mahal biayanya dari Jakarta ataupun dari Bandung) Koordinator di lokasi? Harus ditentukan Team perusahaan kami (Civil engineers dan juga Safety engineers) akan bisa bersinergi dengan team ini. Informasi khusus : Rakyat sangat mengharapkan bantuan dari team teknis ini sesegera mungkin. Mereka sangat antusias dan membutuhkan bantuan assesment ini. Saat team bekerja mengevaluasi fasilitas kantor dan mesjid, mereka ditarik-tarik untuk diminta bantuannya mengevaluasi rumah para warga disekitarnya.

20 2. Detail dan additional assessment Team Perusahaan kami yang sedang berada di Padang, saat ini sedang terus memotret satu-persatu kerusakan Gedung dan Bangunan di kota Padang. Silahkan di-download sebagian fotofotonya (760kb). Kami sedang mencoba mengkategorikan skala kerusakan yang terjadi, sebagai contoh berapa % yang runtuh karena kemungkinan Soil liquefaction dan berapa % yang runtuh karena strukturnya tidak kuat (kemungkinan akibat belum memperhitungkan resiko gempa sampai 7.6 SR). Kedua kategori utama yang sedang dianalisa oleh team kami : 1. Kerusakan akibat kurang kuatnya struktur bangunan yang mengalami keruntuhan akibat gempa murni, dengan melihat misalnya terjadi kegagalan sutruktur bangunan secara individual seperti Kolom dan Balok yang retak atau patah. 2. Kerusakan atau keruntuhan karena hilangnya daya dukung tanah (fenomena Soil Liquefaction). Terlihat dari amblasnya (settlement) bangunan ke dalam tanah secara utuh atau serentak, seperti yang terjadi pada: Hotel Inna, Hotel Hariani, Kantor Subkon kita Lubuk Minturun, Kemungkinan juga gedung Bimbingan Belajar Primagama. Tahapan ini memerlukan keahlian yang lebih tinggi. Civil engineers perusahaan kami juga bisa siap bersinergi dengan team manapun untuk detail assesment ini.

21 3. Reconstruction Dari media yang beredar, Pemda merencanakan pembangunan kembali kota Padang dilakukan oleh masyarat sendiri. Kami berencana untuk menggunakan data-data pada fase detail assesment (no:2 diatas) untuk melakukan training and sharing sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR) kami kepada para anggota Asosiasi Konsultan Perencana, Pengawas dan Kontraktor di Kota Padang. Tentunya juga kepada para mahasiswa Sipil serta kepada para tenaga pengajar di Universitas Andalas. Insya Allah, kami juga berencana akan memberikan Training serupa kepada jajaran Dinas PU Pemda Sumbar serta jajaran Tata kota Pemkot Kota Padang, bila tentunya mereka-mereka berkenan mendengarkannya, dengan materi-materi training sbb : 1. Membaca dan mengevaluasi data-data tanah untuk mendeteksi adanya kemungkinan Soil Liquifaction 2. Mengajarkan cara-cara untuk mengatasi kondisi Soil Liquifaction 3. Mengevaluasi apakah upaya dan cara-cara untuk mengatasi Soil Liquifaction, yang diusulkan atau telah dilakukan, sudah cukup memadai untuk menopang bangunan bila terjadi gempa 4. Menghitung rancangan Struktur agar bisa memenuhi persyaratan SNI Zona-5 (tahan sampai dengan gempa 8 s/d 9 Skala Richter dan mempertimbangkan siklus 200 tahunan) 5. Cara-cara mengevaluasi perhitungan kekuatan struktur apakah sudah memenuhi persyaratan SNI tersebut.

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)

Lebih terperinci

Manajemen Konstruksi

Manajemen Konstruksi Manajemen Biodata Nama : Jadfan Sidqi Fidari Alamat : jln. Joyosuko Barat No. 61 Malang Tel : +62 81 333 100104 E L T : jadfansidqi@gmail.com, jadfan@ub.ac.id : jadfan.sidqi : @jadfansidqi Perencanaan

Lebih terperinci

Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring Disusunoleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring TL-4202 Kuliah ke-2 POKOK BAHASAN: Sasaran kuliah ke 2 Istilah dalam siklus hidup proyek Siklus hidup proyek (Project life cycle) Siklus Perencanaan

Lebih terperinci

Disusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

Disusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring Disusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring POKOK BAHASAN: Sasaran kuliah ke 2 Istilah dalam siklus hidup proyek Siklus hidup proyek (Project life cycle) Siklus Perencanaan Proyek (Project

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK

PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PERENCANAAN DAN No. Dokumen MPI-PM-11 No. Revisi 03 Tanggal Berlaku 17-03-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Project Coordinator

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS 7.1. Definisi dan Fungsi Belt Truss Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. Penggunaan belt truss berfungsi mengikat

Lebih terperinci

AUDIT SML SML

AUDIT SML SML No.Terbit: 01 Halaman: 1 / 7 SML-2.454.00-00 Nama: Disiapkan oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Sekretaris ISO Nama: Diperiksa oleh Tanggal: Tanda-Tangan Jabatan: Manajer Mutu Nama: Disetujui oleh Tanggal:

Lebih terperinci

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup

Lebih terperinci

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG Mata Kuliah - 12 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup SMK3 3. Tinjau awal 4. Kebijakan

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 161 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Penerapan Quality Assurance dari segi teknik dan ketepatan waktu oleh PT. Citra Dinamika Interindo pada pekerjaan desain interior di Hotel Sahid belum sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

1. PROJECT MANAGER (PM)

1. PROJECT MANAGER (PM) 1. PROJECT MANAGER (PM) Memastikan kegiatan Ijin Pelaksanaan yang dilakukan Kontraktor sudah benar. Melaksanakan tugas tugas tambahan yang diberikan Direksi. Dapat memahami atau membuat master schedule

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.

Lebih terperinci

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

ISO 1001 By: Ryan Torinaga ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Andalas merupakan rumah sakit pendidikan yang menjadi persyaratan mutlak untuk pendidikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI POKOK BAHASAN 1. Perlunya PT Melaksanakan Manajemen Kualitas 2. Pemahaman dan Landasan PMPT 3. Bentuk Dasar PMPT 4. Perkembangan Penerapan Konsep PMPT 5. Tuntutan

Lebih terperinci

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Proyek Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI Pedoman Penjaminan Kualitas Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Penghambat Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hal, keadaan atau penyebab lain yang menghambat (merintangi, menahan,

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan

Lebih terperinci

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 104 BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Temuan Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan maka ditemukan 3 faktor risiko dominan yang paling berpengaruh terhadap kinerja kualitas pelaksanaan konstruksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisisi dan penegertian penghambat Kata penghambat dalam kamus besar bahasa indonesia diterjemahkan sebagai hal, keadaan atau penyebab lain yang menghambat (merintangi, menahan,

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan

Lebih terperinci

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk

Lebih terperinci

Advance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07

Advance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07 Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan perusahaan Menerapkan proses tersebut Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat khususnya Padang merupakan daerah yang rawan terhadap bencana alam gempa bumi. Gempa bumi tersebut disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi ataupun pergerakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor

MANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor MANAJEMEN LAB LECTURE 3 By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor 1 KONSEP MUTU LABORATORIUM ISO 8402 : mutu adalah karakteristik menyeluruh dari suatu barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN 1 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 KESIMPULAN ANTV PEDULI adalah program tanggung jawab sosial ANTV terhadap masyarakat di lingkungan perusahaan ataupun masyarakat di wilayah lain yang membutuhkan bantuan.

Lebih terperinci

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN PELATIHAN STRUCTURE ENGINEER OF BRIDGE CONSTRUCTION PEKERJAAN (AHLI STRUKTUR PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU

MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU PERIKANAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Fakultas

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT CHRISMAWAN HARYANTO GIRSANG NRP : 9521077 NIRM : 41077011950338 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat, maka permintaan akan tempat tinggal seperti apartment, dan pusat kegiatan ekonomi atau perkantoran untuk

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO 14001 SECARA BERSAMAAN Sumito Abstrak ISO seri 9000 tentang sistem manajemen mutu pertama kali diterbitkan oleh organisasi standardisasi internasional (ISO) pada tahun

Lebih terperinci

RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK)

RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) RK3K (RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK) 1 Rencana K3 Kontrak (RK3K) RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Audit Internal Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 000xx 05004

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina

Lebih terperinci

10/21/2016. Titan Parama Yoga, S.Kom, M.Kom

10/21/2016. Titan Parama Yoga, S.Kom, M.Kom Titan Parama Yoga, S.Kom, M.Kom titanparamayoga@unibi.ac.id 1 Plan (Menyiapkan Rencana) Mendefinisikan tujuan serta menentukan strategi dan metode yang mendukung pencapaiian tujuan Do (Melaksanakan Rencana)

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 04, 2016 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

KENDALI MANAJEMEN MUTU

KENDALI MANAJEMEN MUTU KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali

Lebih terperinci

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan

Lebih terperinci

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana 1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 00805

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM)

Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM) Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen : Audit Internal Mutu (AIM) Kode Dokumen : UN10/F14/HK.01.02.a/004

Lebih terperinci

DATA INFORMASI DALAM RANGKA MONITORING/ EVALUASI/ KOORDINASI/ FASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD/ APBN PROVINSI SUMATERA BARAT

DATA INFORMASI DALAM RANGKA MONITORING/ EVALUASI/ KOORDINASI/ FASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD/ APBN PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN I. PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 4 Tahun 2016 TANGGAL : 11 Februari 2016 TENTANG : INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UB MANUAL PROSEDUR Kode Dokumen : 01101 06017 Revisi : Tgl Efektif : 15 Februari 2011 Jumlah Halaman : PROSEDUR AUDIT INTERNAL Disusun oleh : Unit Jaminan Mutu Sosiologi Disahkan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Penelitian 30 31 3.2 Pengumpulan Data 3.2.1

Lebih terperinci

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016 Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016 2 3 Dimaksudkan agar mahasiswa dapat belajar secara langsung dalam pekerjaan teknik sipil maupun teknik lingkungan di dunia nyata Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Unit Jaminan Mutu Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 20 Manual Prosedur Audit Internal Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS PENENTUAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS PENENTUAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Shindy Nurtanio Nrp: 0021102 Pembimbing: Maksum Tanubrata, IR.,MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor SISTEM MUTU DAN SAFETY No. Dokumen No. Revisi 04 MPI-PM-03 Tanggal Berlaku 20-10-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Tim ISO

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DIPANDANG DARI ASPEK BIAYA

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DIPANDANG DARI ASPEK BIAYA ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : 95 104 PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DIPANDANG DARI ASPEK BIAYA Oleh : Parhadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto SH. Tembalang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian

Lebih terperinci

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis.. Penyelenggaraan LPSE Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Republik Indonesia No.

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2011 Manual Prosedur Audit Internal Gugus Jaminan Mutu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian

Lebih terperinci

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi 1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi 1. Segi Biaya Proyek a. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada tahap perencanaan. b. Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIK PERENCANAAN PRESERVASI JEMBATAN

BIMBINGAN TEKNIK PERENCANAAN PRESERVASI JEMBATAN STRATEGI PENCAPAIAN MUTU, MENGHINDARI KEGAGALAN BANGUNAN, RMP & RMK SUBDIT TEKNIK JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA BIMBINGAN TEKNIK PERENCANAAN PRESERVASI JEMBATAN 1 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN

Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN Halaman 1 dari Pertemuan ke - 7 Halaman 2 dari Pertemuan ke - 7 Pertemuan ke - 7 FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur AUDIT INTERNAL Nomor : SOP /OT 01 02/ISN 6

Standar Operasional Prosedur AUDIT INTERNAL Nomor : SOP /OT 01 02/ISN 6 Standar Operasional Prosedur AUDIT INTERNAL Nomor : SOP 002.002/OT 01 02/ISN 6 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2015 Halaman : 2 dari 24 LEMBAR PENGESAHAN 20.10.2015 21.10.2015 23.10.2015 Halaman : 3 dari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt.

Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt. Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt. Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00013 05004 Revisi : 0 Diajukan oleh : Management

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha

Lebih terperinci

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP) Caesario Alam Widjaja S 1, Heryanto Hartadi 2 and Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Internal Biro Keuangan Universitas Brawijaya Malang 2016 Manual Prosedur Audit Internal Biro Keuangan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00005 02002 Revisi : 05 Tanggal : 13 Mei

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI

PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI ICSE 10 : MANAJEMEN MUTU PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan 7.1.Project Control Proyek Control bertanggung jawab kepada manajer lapangan perwakilan PT.Freeport Indonesia dan Dewan Direksi PT Prima Tunggal Javaland juga bertanggung jawab terhadap semua aktivitas

Lebih terperinci

31

31 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem dapat diartikan sebagai sebuah Analisa terhadap sebuah sistem informasi yang utuh di pecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal Manual Prosedur Audit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2011 i Manual Prosedur Audit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00800 04004 Revisi : 0 Tanggal : 30 Mei 2011

Lebih terperinci

Lampiran A. 2. Apakah organisasi anda telah menggunakan standar dalam proses pengembangan dan penentuan kualitas perangkat lunak?

Lampiran A. 2. Apakah organisasi anda telah menggunakan standar dalam proses pengembangan dan penentuan kualitas perangkat lunak? 76 Lampiran A Pertanyaan Wawancara 1. Ceritakan bagaimana proses pengerjaan pengembangan piranti lunak perusahaan anda, dan apakah perusahaan anda merupakan pengembang aplikasi kostum atau menjual aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksesan suatu pekerjaan konstruksi terutama oleh pemilik proyek terhadap produk dan jasa layanan

Lebih terperinci

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Lampiran I Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008 PED OMAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM J l. P a t t i m u r a N o. 2 0, K e b a

Lebih terperinci