Amiruddin dan Zainal Asikin Pengantar Metode Penelitian Hukum. Kencana. Jakarta.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Amiruddin dan Zainal Asikin Pengantar Metode Penelitian Hukum. Kencana. Jakarta."

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA i. BUKU Amiruddin dan Zainal Asikin Pengantar Metode Penelitian Hukum. Kencana. Jakarta. Amiruddin dan Zainal Asikin Pengantar Metode Penelitian Hukum. PT. RajaGrafindo Persada/ Jakarta. Asshiddiqie, Jimly Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta. Asshiddiqie, Jimly Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Buana Ilmu Popular. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II. Sekretariat Jendral Dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. Jakarta. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Budiarjo, Miriam Dasar- Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Buyung, Adnan Nasution Pikiran & Gagasan Demokrasi Konstitusional. Kompas. Jakarta. Campbell, Henry Black Black s Law Dictionary - Definitions of the Terms and Phrases of American and English Jurisprudence. Ancient and Modern (Revised Fourth Edition). West Publishing Co. St. Paul Minn. Darmodiharjo, Darji dan Shidarta Pokok-Pokok Flisafat Hukum-Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia (Edisi Revisi). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.1999Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 89

2 Dewa, I Gede Atmadja Ilmu Negara (Sejarah. Konsep Negara. Dan Kajian Kenegaraan). Setara Press. Malang. Dewa, I Gede Atmadja Hukum Konstitusi (Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan UUD NRI 1945). Setara Press. Malang. Echols, John M. dan Hassan Shadily Kamus Inggris Indonesia (An English Indonesia Dictionary). PT. Gramedia. Jakarta. Kencana, Inu Syafiie Pengantar Ilmu Pemerintahan. Cetakan Ketiga. Refika Aditama. Bandung. Gaffar, Janedjri M Demokrasi Konstitusional (Praktik Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan UUD NRI 1945). Konstitusi Press. Jakarta Janedri M. Ghaffar. Politik Hukum Pemilu. Jakarta. Konstitusi Pres. Erfandi Parliamentary Threshould dan HAM dalam Hukum Tata Negara Indonesia. Setara Press. F, C. Strong Konstitusi-Konstitusi Politik Modern : Kajian Tentang Sejarah Dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia. Diterjemahkan Dari Modern Political Constitution : An Introduce To The Comparative Study Of Their History And Existing Form. Nuansa Dengan Nusamedia. Bandung. Isra, Saldi Pergeseran fungsi legislasi : Menguatnya model legislasi parlementer dalam sistem Presidensial Indonesia. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada Kelsen, Hans Hukum dan Logika (Teks asli Hans Kelsen Essays in Legal and Moral Philosophy terjemahan B Arief Sidharta). PT. Alumni. Bandung. Kusnardi, Moh. Dan Harmaily Ibrahim Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Sinar Bakti. Jakarta. Latif, Yudi Negara Paripurna Historisitas. Rasionalitas. dan Aktualitas Pancasila. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 90

3 Maman, Ade Suherman Pengantar Perbandingan Sistem Hukum. Rajawali Press. Jakarta. Mahfud, Moh. MD Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia. UIIPress. Yogyakarta. Marijan, Kacung Sistem Politik Indonesia. Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde Baru. Kencana. Jakarta. Mukti, A. Fadjar Hukum Konstitusi Dan Mahkamah Konstitusi. Konpress. Jakarta. Mukti, A. Fajar Pemilu Perselisihan Hasil Pemilu Dan Demokrasi Setara Press. Malang. Mukti, A. Fajar Hukum dan Penataan Kehidupan Politik di Indonesia. Malang. Penerbit Universitas Muhammadiyah. Mukti, A. Fajar Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta. Konpres. Mainwaring, Scott Presidentialism. Multipartism. and Democracy: The Difficult Combination. dalam The Democracy SourceBook - edited by Robert Dahl. Ian Shapiro. and Jose Antonio Cheibub. The MIT Press. London. Pamuji, S Perbandingan Pemerintahan. Bina Aksara.. Jakarta Soemantri, Sri Perkembangan sistem ketatanegaraan Indonesia pasca Amandemen UUD NRI dalam Saldi Isra Pergeseran Fungsi Legislasi Menguatnya Model Legislasi parlementer dalam sistem Presidensial Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soemantri, Sri Dan Bintan Saragih Ketatanegaraan Indonesia Dalam Kehidupan Politik Indonesia. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan. 91

4 Supriyanto, Didik dan August Mellaz Ambang Batas Perwakilan Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Penyederhanaan Sistem Kepartaian dan Proporsionalitas Hasil Pemilu. Perludem. Jakarta. Surbakti, Ramlan dkk. Perekayasas Sistem Pemilu. Jakarta. Kemitraan. Thaib, Dahlan et.al Teori dan Hukum Konstitusi. Rajawali Pers. Jakarta. Tricahyo, Ibnu Reformasi Pemilu Menuju Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal. In-TRANS Publishing. Malang. Triwulan, Titik Tutik Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia. Prestasi Pustaka. Jakarta. Triwulan, Titik Tutik Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD NRI Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Triwahyuningsih Pemilihan Presiden Langsung Dalam Kerangka Negara Demokrasi Indonesia. Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta. ii. SKRIPSI/TESIS/MAKALAH/JURNAL: Alrasyid, Harun. 2002Kajian Sistem Pemerintahan Dan Ruang Lingkupnya. Majalah Mahasiswa Universitas Pasunda. Bandung..Vol.3. No. III Dwi, Shanti kartika. PT Dalam Revisi UU Pilpres. Info singkat DPR Vol. V. No. 14/II/P3DI/Juli/2013 Gusti, I Ngurah Agung Sagoya Raditya Rethinking Ketentuan Persentase Sebagai Syarat Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Di Indonesia.Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Naskah Akademik RUU Partai Politik Versi Cetro. Nazaruddin Kebijakan Multipartai sederhana dalam undang-undang pemilu. Jakarta.. Jurnal Konstitusi Volume 1 Nomor 1. juni

5 iii. PERATURAN PERUNDANG- UNDANG: Undang- Undang No. 42 Tahun 2008 Tentang Pilpres. Undang- Undang No. No. 12 Tahun 2003 Tentang Pilpres. Undang- Undang No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dewan Perwakilan Daerah. dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Undang- Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Partai Politik Putusan Mahkamah Konstitusi No /PUU-VI/2008 Putusan Mahkamah Konstitusi No. 14/PUUXI/ 2013 Putusan Mahkamah Konstitusi No /PUU-VI/2008 iv. WEBSITE BBC Indonesia.Mahkamah Konstitusi tolak gugatan Yusril Ihza Mahendra. ak diakses tanggal 15 januari 2015 Pukul WIB Koran Jakarta. Yusrin Gugat UU Pilpres diakses tanggal 20 Februari 2014 Setkab MPR. Prof Saldi Isra : Presidential Thresold Inskonstitusional Presidential-threshold-inkonstitusional diakses tanggal 3 januari

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. DAFTAR PUSTAKA Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Asshiddiqie, Jimly. 2007. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005).

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005). DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku : Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005). ---------------------, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara

Lebih terperinci

RETHINKING KETENTUAN PERSENTASE SEBAGAI SYARAT PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA

RETHINKING KETENTUAN PERSENTASE SEBAGAI SYARAT PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA JURNAL RETHINKING KETENTUAN PERSENTASE SEBAGAI SYARAT PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA I GUSTI NGURAH AGUNG SAYOGA RADITYA NIM. 1190561045 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili.

DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili. dewan tersebut. Dengan adanya keseimbangan antara DPR dan DPD, diharapkan DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar. 233 DAFTAR PUSTAKA BUKU Achmad Ali, 2010, Menguak Teori Hukum (Legal Theory), Teori Peradilan (Judicialprudence), Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta, Prenada Medi Group. Abdul

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bahwa dengan dibentuknya koalisi partai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003.

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003. 73 DAFTAR PUSTAKA Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003. Howard Williams, Filsafat Politik Kant, JP-Press dan IMM, Jakarta, 2003. Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA I. Buku Achmad Ali, 2012, Vol. 1 Pemahaman Awal: Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Kencana,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan Lembaga Kepresidenan. FH UII Press: Yogyakarta. Bambang Sunggono Metodologi Penelitian Hukum Cetakan ke-12.

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan Lembaga Kepresidenan. FH UII Press: Yogyakarta. Bambang Sunggono Metodologi Penelitian Hukum Cetakan ke-12. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Agus Riwanto. 2016. Hukum Partai Politik dan Hukum Pemilu di Indonesia. Thafa Media: Yogyakarta. Bagir Manan. 2006. Lembaga Kepresidenan. FH UII Press: Yogyakarta. Bambang Sunggono.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Sahid Gatara, 2008, Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan, Bandung, Pustaka Setia.

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Sahid Gatara, 2008, Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan, Bandung, Pustaka Setia. DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku : A.A. Sahid Gatara, 2008, Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan, Bandung, Pustaka Setia., 2009, Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan, Bandung, Pustaka Setia. A.S.S. Tambunan,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A.S.S. Tambunan, Pemilu di Indonesia dan Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD, Binacipta, Bandung, 1995.

DAFTAR PUSTAKA. A.S.S. Tambunan, Pemilu di Indonesia dan Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD, Binacipta, Bandung, 1995. DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku : A.S.S. Tambunan, Pemilu di Indonesia dan Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD, Binacipta, Bandung, 1995. Abdilla Fauzi Achmad, Tata Kelola Bernegara Dalam Perspektif Politik,

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan. Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik

Daftar Pustaka. Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan. Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Daftar Pustaka Buku Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006 Ateng Syafrudin, Menuju Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai 105 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Lembaga perwakilan rakyat yang memiliki hak konstitusional untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang adalah Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah. Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN. dari beberapa bagian yang memiliki hubungan fungsional, baik antara bagian yang satu dengan

BAB II TINJAUAN TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN. dari beberapa bagian yang memiliki hubungan fungsional, baik antara bagian yang satu dengan BAB II TINJAUAN TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian sistem, berikut ini akan ditemukan beberapa pendapat tentang defenisi dari sistem tersebut. Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi,, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan DAFTAR PUSTAKA Buku Asshiddiqiie, Jimly, 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika., 2009. Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer., 2007. Pokok-pokok

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. . Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia; Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2007.

DAFTAR REFERENSI. . Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia; Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2007. 112 DAFTAR REFERENSI BUKU Arifin, Firmansyah dkk. Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara. Cet. 1. Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHAN), 2005. Asshiddiqie, Jimly. Perkembangan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang mata kuliah Hukum Tata Negara 2 Mahasiswa dapat dasar-dasar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta:

DAFTAR PUSTAKA. - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta: DAFTAR PUSTAKA 1. Buku-Buku - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta: Imperium, 2013. - Asshiddiqe, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Cet. Ketiga, Jakarta: RajaGrafindo

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : PKNH Mata Kuliah : PKH423 Hukum Tata Negara SKS : 4 Semester : 4 (A & B) Dosen : 1. Sri Hartini,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ali, Achmad. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legis Prudence). Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bagir manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, Jakarta: Indo Hill, 1992

DAFTAR PUSTAKA. Bagir manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, Jakarta: Indo Hill, 1992 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abraham Amos, Katatstropi & Quo Vadis sistem politk peradilan indonesia, Jakarta, Grafindo persada, 2007 Acmad Ruslan, Teori dan Panduan Praktik Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Bari Azed, Sistem-Sistem Pemilihan Umum, Suatu Himpunan Pemikiran, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Bari Azed, Sistem-Sistem Pemilihan Umum, Suatu Himpunan Pemikiran, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000. DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku : Abdul Bari Azed, Sistem-Sistem Pemilihan Umum, Suatu Himpunan Pemikiran, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000. Agussalim Andi Gadjong, Pemerintahan Daerah, Kajian

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. , 2006, Konstitusi dan Konstitusionalisme, Konstitusi Press,

Daftar Pustaka. , 2006, Konstitusi dan Konstitusionalisme, Konstitusi Press, 162 Daftar Pustaka Buku Abdul Latif, et al, 2009, Buku Ajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Total Media, Ali Maskur Musa, 2003, Sistem Pemilu : Proporsional Terbuka, Pustaka Indonesia Satu dan UNDP, Ahmad

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku Alfian, 1990, Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia, PT.

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku Alfian, 1990, Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia, PT. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Alfian, 1990, Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia, PT. Gramedia, Amal, Ichlausal, 2012, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta. Arfawie

Lebih terperinci

KURIKULUM BIMBINGAN TEKNIS HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF o Ceramah o tanya jawab, o 1,5 x 60 menit

KURIKULUM BIMBINGAN TEKNIS HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF o Ceramah o tanya jawab, o 1,5 x 60 menit KURIKULUM BIMBINGAN TEKNIS HUKUM ACARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 NO MATERI POKOK 1. Pancasila dan Pemilihan Umum STANDAR KOMPETENSI implementasi dan aktualisasi Pancasila

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alrasid, Harun, 1982, Hukum Tata Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Alrasid, Harun, 1982, Hukum Tata Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta. 143 DAFTAR PUSTAKA Buku-buku Alrasid, Harun, 1982, Hukum Tata Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta., 1999, Pengisian Jabatan Presiden, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Ashshofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat sebagai bentuk pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arbisanit. Partai, Pemilu dan Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

DAFTAR PUSTAKA. Arbisanit. Partai, Pemilu dan Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997). DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arbisanit. Partai, Pemilu dan Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997). Asshidiqie, Jimly. Menuju Negara Hukum yang Demokratis. (Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PROSES PEMBERHENTIAN PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN DALAM MASA JABATANNYA DI INDONESIA OLEH: RENY KUSUMAWARDANI

KEDUDUKAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PROSES PEMBERHENTIAN PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN DALAM MASA JABATANNYA DI INDONESIA OLEH: RENY KUSUMAWARDANI KEDUDUKAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PROSES PEMBERHENTIAN PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN DALAM MASA JABATANNYA DI INDONESIA OLEH: RENY KUSUMAWARDANI 07940077 PROGRAM KEKHUSUSAN: HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Al Marsudi, Subandi, 2001, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Al Marsudi, Subandi, 2001, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA BUKU A. Baso Ence, Iriyanto, 2008, Negara Hukum dan Hak Uji Konstitusionalitas Mahkamah Konstitusi (Telaah Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi), Bandung: Alumni. Ali Safa at, Muchamad,

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945) menyatakan

I.PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945) menyatakan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi. Dalam paham ini, rakyat memiliki kedudukan yang sangat penting, sebab kedaulatan berada di tangan rakyat. Pasal 1

Lebih terperinci

Budiarjo, Miriam Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Budiarjo, Miriam Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Daftar Pustaka Ali Safa at, Muchamad. 2001. Pembubaran Partai Politik Pengaturan dan Praktik Pembubaran Partai Politik dalam Pergulatan republik. Jakarta: Rajawali Pers. Amal, Ichlasul. 1988. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang telah mengalami beberapa masa kepemimpinan yang memiliki perbedaan karakteristik perlakuan hak politik setiap warga negara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali, Mewujudkan Pemilu Yang Berkualitas (Pemilu Legislatif), Rajawali Press, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali, Mewujudkan Pemilu Yang Berkualitas (Pemilu Legislatif), Rajawali Press, Jakarta. xii DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, Rozali, 2009. Mewujudkan Pemilu Yang Berkualitas (Pemilu Legislatif), Rajawali Press, Jakarta. Andrianus, Toni, et.al., 2006. Mengenal Teori-Teori Politik (Dari Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013.

DAFTAR PUSTAKA. Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013. DAFTAR PUSTAKA Buku/Literatur Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013. Gaffar, Janedjri M., Demokrasi dan Pemilu di Indonesia, Konstitusi Press (Konpress),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dituangkan secara eksplisit dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dituangkan secara eksplisit dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mendaulat diri sebagai negara hukum sebagaimana dituangkan secara eksplisit dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar NRI 1945 1. Hal

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA Mata Kuliah : Hukum Tata Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pertemuan pertama ini, mahasiswa dapat memahami kompetensi

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Al Khanif. Hukum dan Kebebasan Beragama di Indonesia. Yogyakarta: Arifin, Syamsul. Studi Agama Perseptif Sosiologis dan Isu-Isu

Daftar Pustaka. Al Khanif. Hukum dan Kebebasan Beragama di Indonesia. Yogyakarta: Arifin, Syamsul. Studi Agama Perseptif Sosiologis dan Isu-Isu Daftar Pustaka Al Khanif. Hukum dan Kebebasan Beragama di Indonesia. Yogyakarta: Laksbang Mediatama, 2010 Arifin, Syamsul. Studi Agama Perseptif Sosiologis dan Isu-Isu Kontemporer. Malang: UMM Press, 2009

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan masalah pada bab sebelumnya,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan masalah pada bab sebelumnya, 90 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan masalah pada bab sebelumnya, kesimpulan dalam skripsi ini dapat diuraikan menjadi 2 hal sebagai berikut: 1. Pengaturan jangka waktu dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Latif, dkk Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Total Media, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Latif, dkk Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Total Media, Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Abdul Latif, dkk. 2009. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Total Media, Yogyakarta. Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Citra Aditya Bhakti, Bandung. Achmad Ali. 2012.

Lebih terperinci

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa 94 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP 1. Pelaksanaan tanggung jawab Perusahaan Perkebunan terhadap hak masyarakat sekitar atas pembangunan kebun di Kabupaten Landak Kalimantan Barat masih menimbulkan konflik.

Lebih terperinci

negara tersebut telah menjalankan sistem demokrasi. Pemilihan umum yang disingkat pemilu

negara tersebut telah menjalankan sistem demokrasi. Pemilihan umum yang disingkat pemilu SISTEM PEMILU INDONESIA BERBASIS DEMOKRASI PANCASILA MENUJU PEMILU SERENTAK TAHUN 2019 Oleh: Ade Parlaungan Nasution Dosen Tetap Universitas Riau Kepulauan Batam A. PENDAHULUAN Pelaksanaan pemilihan umum

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG DASAR NEGARA RI TAHUN 1945

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG DASAR NEGARA RI TAHUN 1945 KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG DASAR NEGARA RI TAHUN 1945 PENULISAN HUKUM Oleh: AULIA JAFAR 201420110312365 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amini, Aisyah, Pasang Surut Peran DPR-MPR , Yayasan Pancur Siwah, Jakarta: 2004, Hlm. 36

DAFTAR PUSTAKA. Amini, Aisyah, Pasang Surut Peran DPR-MPR , Yayasan Pancur Siwah, Jakarta: 2004, Hlm. 36 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Amini, Aisyah, Pasang Surut Peran DPR-MPR 1945-2004, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta: 2004, Hlm. 36 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Black, Henry Campbell, Black s Law Dictionary with Pronunciation 6 th ed, United States of America, West Publishing Co., 1990.

DAFTAR PUSTAKA. Black, Henry Campbell, Black s Law Dictionary with Pronunciation 6 th ed, United States of America, West Publishing Co., 1990. 109 DAFTAR PUSTAKA I. Buku-Buku Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta, Konstitusi Press, 2005., Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia di Masa Depan, Jakarta, Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah negara yang menganut paham demokrasi paling tidak terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah negara yang menganut paham demokrasi paling tidak terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah negara yang menganut paham demokrasi paling tidak terdapat beberapa hal yang mutlak keberadaannya, yakni mengharuskan adanya pemilihan umum, adanya rotasi atau

Lebih terperinci

PENGUSULAN PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SEBAGAI PESERTA PEMILU MENURUT UNDANG-UNDANG PILPRES

PENGUSULAN PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SEBAGAI PESERTA PEMILU MENURUT UNDANG-UNDANG PILPRES PENGUSULAN PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SEBAGAI PESERTA PEMILU MENURUT UNDANG-UNDANG PILPRES Ahmad Farhan Subhi Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi Nasional (PUSKANSI) Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penentuan Ambang Batas Parlemen (Parliamentary Threshold) untuk. Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

BAB V PENUTUP. 1. Penentuan Ambang Batas Parlemen (Parliamentary Threshold) untuk. Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Bertolak dari keseluruhan penelitian sebagimana telah diuraikan di atas, maka kesimpulan yang bisa ditarik sebagai jawaban atas rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (pemilu) untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Quran Karim dan Terjemahan Isinya. UII PRESS, Yogyakarta HRT. Sri Soemantri M, Otonomi Daerah. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Quran Karim dan Terjemahan Isinya. UII PRESS, Yogyakarta HRT. Sri Soemantri M, Otonomi Daerah. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. 160 DAFTAR PUSTAKA Buku-buku: Quran Karim dan Terjemahan Isinya. UII PRESS, Yogyakarta. 2010. HRT. Sri Soemantri M, Otonomi Daerah. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. 2014. H. Bagir Manan, Menyongsong Fajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu ujung tombak dalam mewujudkan demokrasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu ujung tombak dalam mewujudkan demokrasi. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah negara hukum, hubungan fundamental antara pemerintah dan rakyatnya adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan. Hubungan tersebut terselenggarakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti,

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. 2004. Armen Yasir, Hukum Perundang-Undangan, Cetakan Pertama, Lembaga Penelitian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006. 172 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006. Asshiddiqie, Jimly, Perihal Undang-undang di Indonesia, Mahkamah

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia BAB II PEMBAHASAN A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia Indonesia sebagai negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik Di Indonesia. Allan R Brewer-Cinas, Judicial Review in Comporative Law, Cambridge

DAFTAR PUSTAKA. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik Di Indonesia. Allan R Brewer-Cinas, Judicial Review in Comporative Law, Cambridge 1 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arinanto Satya, Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik Di Indonesia. Jakarta, Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013; Allan R Brewer-Cinas,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid

DAFTAR PUSTAKA. Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid DAFTAR PUSTAKA BUKU-BUKU: Asshiddiqe, Jimly, Bagir Manan (2006). Gagasan Amandemen UUD 1945 dan Pemilihan Presiden Secara Langsung. Jakarta: Sekertariat Jenderal MK RI (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Founding fathers bangsa Indonesia telah memberikan ketegasan di dalam perumusan dasar pembentukan negara dimana Indonesia harus dibangun dan dikelola salah satunya dengan

Lebih terperinci

Jurnal RechtsVinding BPHN

Jurnal RechtsVinding BPHN PEMILU SERENTAK (PEMILU LEGISLATIF DENGAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN) DAN PENGUATAN SISTEM PRESIDENSIAL (The Simultaneous of election (Legislative Election, President and Vice President s election)

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Achmad Fachrudin. Jalan Terjal Menuju Pemilu Mengawasi pemilu memperkuat demokrasi. Jakarta keira publishing.

Daftar Pustaka. Achmad Fachrudin. Jalan Terjal Menuju Pemilu Mengawasi pemilu memperkuat demokrasi. Jakarta keira publishing. Daftar Pustaka Achmad Fachrudin. Jalan Terjal Menuju Pemilu 2014. Mengawasi pemilu memperkuat demokrasi. Jakarta keira publishing. 2013 Agussalim. Pemerintahan Daerah Kajian Politik dan Hukum. Bogor :

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: hukum Republik Indonesia. Kata Merdeka disini berarti terbebas dari

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: hukum Republik Indonesia. Kata Merdeka disini berarti terbebas dari 88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Di dalam setiap pengambilan putusan yang dihasilkan, Mahkamah Konstitusi mendasarkan pada Undang-Undang No. 48

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konstitusi merupakan hukum tertinggi di suatu negara. Konstitusi berfungsi sebagai pegangan atau pedoman untuk menjalankan tata pemerintahan di suatu bangsa. Adapun

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Gaffar Karim, Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah Di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Gaffar Karim, Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah Di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003). DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku : Abdul Gaffar Karim, Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah Di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003). Abdurrahman, Beberapa Pemikiran Tentang Otonomi Daerah, (Jakarta:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sri Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011: 34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Judicial Review Kewenangan Judicial review diberikan kepada lembaga yudikatif sebagai kontrol bagi kekuasaan legislatif dan eksekutif yang berfungsi membuat UU. Sehubungan

Lebih terperinci

IMPLIKASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SECARA SERENTAK TERHADAP AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN

IMPLIKASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SECARA SERENTAK TERHADAP AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN IMPLIKASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SECARA SERENTAK TERHADAP AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti. DAFTAR PUSTAKA Buku: Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti. Armen Yasir, 2007. Hukum Perundang-Undangan. Bandar Lampung: Pusat Studi Universitas Lampung. Bagir

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1. Kesimpulan BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat menarik simpulan diantaranya sebagai berikut: 1) Berdasarkan Pasal 51 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1

FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD Sunarto 1 FUNGSI LEGISLASI DPR PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Sunarto 1 sunarto@mail.unnes.ac.id Abstrak: Salah satu fungsi yang harus dijalankan oleh DPR adalah fungsi legislasi, di samping fungsi lainnya yaitu fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis pada abad ke-18 (delapan belas), memunculkan gagasan dari para pakar hukum dan negarawan untuk melakukan

Lebih terperinci

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945 KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Masriyani ABSTRAK Sebelum amandemen UUD 1945 kewenangan Presiden selaku kepala Negara dan kepala pemerintahan Republik Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Afan Gaffar, Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005

DAFTAR PUSTAKA. Afan Gaffar, Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005 DAFTAR PUSTAKA Buku: A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan (Civic Education) DEMOKRASI, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Edisi Ketiga, ICCE UIN syarif Hidyatullah, Jakarta, 2008

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Prinsip Equality Before The Law Dalam Pemberian Kuota 30% kepada Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah DPD sebagai Lembaga Negara mengemban fungsi dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.

BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik adalah sebagai pelaksanaan fungsi sosialisasi politik yang diamanatkan UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman. ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 006/PUU-IV TAHUN 2006 TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar 1 DAFTAR BACAAN BUKU: Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2010. Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, Edisi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA , 2001, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA , 2001, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum UII, Yogyakarta 111 DAFTAR PUSTAKA Abu Daud Busyro, 1990, Ilmu Negara, Cet I, Bumi Aksara, Astim Riyanto, 2006, Negara Kesatuan Konsep Asas dan Aktualisasinya, Penerbit Yapemdo, Bandung Bagir manan, 1993, Perjalanan Historis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bergulirnya reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 membawa dampak banyak perubahan di negeri ini, tidak terkecuali terhadap sistem dan praktik ketatanegaraan

Lebih terperinci

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Oleh: I Putu Hendra Wijaya I Made Subawa Ni Made Ari Yuliartini Griadhi Program Kekhususan Hukum Ketatanegaraan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. . Hukum Tata Negara Darurat, Jakarta: Rajawali Press, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. . Hukum Tata Negara Darurat, Jakarta: Rajawali Press, 2008. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku-Buku: Asshidiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, 2006.. Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi: Serpihan Pemikiran

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP) MATA KULIAH BEBAN SKS SEMESTER DOSEN : HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI : 2 SKS : V : Prof. Dr. I Nyoman Budiana, S.H., M.Si. I Nyoman Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M.

Lebih terperinci

PENETAPAN CALEG TERPILIH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM (Studi Penelitian Di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Situbondo)

PENETAPAN CALEG TERPILIH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM (Studi Penelitian Di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Situbondo) PENETAPAN CALEG TERPILIH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM (Studi Penelitian Di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Situbondo) SKRIPSI Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

KEWENANGAN MPR UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

KEWENANGAN MPR UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR LAPORAN PENELITIAN MANDIRI KEWENANGAN MPR UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR Oleh : COKORDA ISTRI ANOM PEMAYUN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 PENDAHULUAN Menurut Montesque

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asfar, Muhammad Mendesain Pilkada Panduan Bagi Stakeholder, Surabaya: Pustaka Euroka dan PusDeHAM.

DAFTAR PUSTAKA. Asfar, Muhammad Mendesain Pilkada Panduan Bagi Stakeholder, Surabaya: Pustaka Euroka dan PusDeHAM. DAFTAR PUSTAKA Buku-buku: Asfar, Muhammad. 2006. Mendesain Pilkada Panduan Bagi Stakeholder, Surabaya: Pustaka Euroka dan PusDeHAM. Asshiddiqie, Jimly. 1994. Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Andrey Sujatmoko, Hukum HAM dan Hukum Humaniter, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015.

DAFTAR PUSTAKA. Andrey Sujatmoko, Hukum HAM dan Hukum Humaniter, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015. DAFTAR PUSTAKA Achmad Sodiki, Dari Dissenting Opinion Menuju Living Constitution : Pemikiran Hukum Prof. Dr. Achmad Sodiki, SH., Hakim Konstitusi Periode 2008-2013, University of Brawijaya Pers, Malang,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Slamet. Fiqih Munakahat 1, Bandung: Pustaka Setia, 1999.

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Slamet. Fiqih Munakahat 1, Bandung: Pustaka Setia, 1999. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Slamet. Fiqih Munakahat 1, Bandung: Pustaka Setia, 1999. Amos, H.F. Abraham. Legal Opinion: Aktualisasi Teoretis & Empirisme Jakarta, Rajawali Press, 2004. Asikin, Zainal. Pengantar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly 2011, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly 2011, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 105 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Sijaruddin dan Zulkarnain, 2006, Komisi Yudisial & Eksaminasi Publik: Menuju Peradilan yang Bersih dan Berwibawa, Citra Aditya Bakti, Bandung. Pusat Data dan Pelayanan Informasi

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL YANG EFEKTIF

DESAIN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL YANG EFEKTIF DESAIN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL YANG EFEKTIF Susilo Imam Santosa I Ketut Suardita Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Constitutionally Indonesia adopted a presidential

Lebih terperinci

A. Konsepsi Demokrasi

A. Konsepsi Demokrasi A. Konsepsi Demokrasi Gagasan perihal konsep demokrasi konstitusional muncul sebagai bentuk perkembangan paradigma negara modern yang menjadikan konstitusi sebagai pengawal sistem demokrasi. Demokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berhentinya Presiden Soeharto di tengah-tengah krisis ekonomi dan moneter menjadi awal dimulainya era reformasi di Indonesia. 1 Dengan adanya reformasi, masyarakat berharap

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 KEWENANGAN DPD DALAM SISTEM KETATANEGARAAN RI MENURUT UUD 1945 Oleh : Jaini Bidaya Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram Abstrak: Penelitian ini berjudul Kewenangan

Lebih terperinci

RechtsVinding Online. RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu. bersikap untuk tidak ikut ambil bagian. dalam voting tersebut.

RechtsVinding Online. RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu. bersikap untuk tidak ikut ambil bagian. dalam voting tersebut. BATAS PENCALONAN PRESIDEN DALAM UU NO. 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah Diterima: 2 Oktober 2017, Disetujui: 24 Oktober 2017 RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu yang disetujui

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Jakarta, Akademika Pressindo, 1985

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Jakarta, Akademika Pressindo, 1985 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Jakarta, Akademika Pressindo, 1985 Adji, Oemar Seno, Peradilan Bebas Negara Hukum, Jakarta: Erlangga, 1985 Asshiddiqie, Jimly, Teori dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. 1 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, Rozali. 1986. Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin. 1989. Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Ashshofa, Burhan. 1996. Metode Penelitian Hukum.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG ~, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM [TIRTA MAHOTTAMA] SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

RAHMAT HAIDIR ALI NIM

RAHMAT HAIDIR ALI NIM LEGALITAS PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14/PUU-XI/2013 TENTANG PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM SERENTAK 2019 PENULISAN HUKUM Oleh: RAHMAT HAIDIR

Lebih terperinci

WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DI BIDANG LEGISLADI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DI BIDANG LEGISLADI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DI BIDANG LEGISLADI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Julpikar Dosen Tetap Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara E-mail: julpikar@gmail.com Abstrak Reformasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius. 96 DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius. Abu Daud Busroh dan H. Abubakar Busro, 1983, Asas-Asa Hukum

Lebih terperinci