BAB I PENDAHULUAN. Hubungan kerja sama antara penyalur dan pengecer (retail outlet) adalah
|
|
- Yulia Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan kerja sama antara penyalur dan pengecer (retail outlet) adalah hubungan yang saling membutuhkan. Penyalur membutuhkan retail outlet dalam memasarkan produknya sampai ke konsumen (pengguna akhir). Retail outlet juga membutuhkan penyalur sebagai mitra bisnis dan sumber produk untuk memenuhi permintaan pelanggannya (pengguna akhir) dalam upaya keberlangsungan usaha yang dijalankannya. Hubungan antara penyalur dan retail outlet adalah juga hubungan yang saling menguntungkan. Keuntungan bagi penyalur dalam hubungan bisnisnya dengan retail outlet adalah ketika mereka memperoleh kepercayaan penuh dari mitranya (retail outlet). Hal ini sangat penting dan utama, karena ketika retail outlet sudah percaya kepada satu penyalur, maka kemungkinan mereka akan terus belanja produk ke penyalur tersebut akan semakin besar. Penyalur yang sudah mendapat kepercayaan pastilah juga akan senang dan berupaya untuk memelihara kepercayaan tersebut. Perbaikan pelayanan mulai dari menambah jumlah kunjungan/komunikasi sampai memberikan bonus-bonus tambahan mungkin akan dilakukan perusahaan penyalur kepada mitra retail outlet setianya. Dengan harapan retail outlet bersedia setia terus untuk jangka waktu yang lama. Bila kondisi ini terjadi, perusahaan penyalur akan semakin mudah dalam memenuhi target-target yang dibebankan produsen kepada mereka. 1
2 2 Bagi pengecer (retail outlet) keuntungan akan dinikmati ketika bekerjasama dengan penyalur yang dapat diandalkan pelayanannya. Dapat diandalkan dalam arti penyalur tersebut dapat memberikan pelayanan terhadap kebutuhan retail outlet atas produk maupun informasi-informasi pendukung lainnya. Tidak kalah penting termasuk juga menyediakan produk dengan harga yang kompetitif. Kepada penyalur yang seperti ini, dapat dipastikan para retail outlet akan bersedia mau menjalin kerja sama yang erat. Mengetahui dan memahami apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh para retail outlet dalam bisnis distribusi merupakan suatu keharusan bagi perusahaan penyalur. Pengetahuan dan pemahaman mereka tersebut akan sangat menentukan keefektifan dari upaya mereka saat ini dalam membina hubungan kerja yang berkualitas dengan mitra retail outlet. Hubungan kerja yang diharapkan pastilah hubungan kerjasama yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dalam beberapa penelitian mengenai hal tersebut, terdapat rujukan yang merekomendasikan faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dari penyalur dalam membangun kerjasama dengan retail outlet untuk mendapatkan kepercayaan dari mereka. Beberapa faktor tersebut adalah komunikasi (Mohr et al., 1996), Kepuasan atas kebijakan pelayanan dari penyalur (Ganesan, 1994; Geyskens et al., 1999) dan keahlian tenaga penjualan (Liu & Leach, 2001; Doney & Cannon, 1997). Komunikasi merupakan sarana formal maupun informal yang digunakan dalam penyampaian berbagi informasi yang bermanfaat dan tepat waktu antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Komunikasi ditempatkan sebagai salah
3 3 satu unsur penting dalam menjalin kepercayaan dan kerjasama dengan pihak lain. Komunikasi dipandang memiliki pengaruh dalam menjamin kesuksesan suatu hubungan dikarenakan kemampuannya untuk meredakan konflik yang mungkin timbul. Komunikasi yang baik akan dapat meminimalisir konflik dan kesalahpahaman sehingga kepercayaan akan tetap terjaga (Mohr et al., 1996). Kepuasan atas kebijakan pelayanan perusahaan penyalur merupakan ungkapan yang bernada positif yang berasal dari penilaian semua aspek pelayanan penyalur dalam menjalin hubungan transaksi dengan retail outlet (Ganesan, 1994). Kepuasan atas kebijakan pelayanan ini diperoleh berdasarkan evaluasi yang menyeluruh yang timbul dari adanya pengalaman bertransaksi dari pelanggan (retail outlet). Hasil penelitian Geyskens et al. (1999) membuktikan bahwa kepuasan atas kebijakan pelayanan perusahaan penyalur berpengaruh positif terhadap timbulnya kepercayaan. Hal ini didukung oleh Singh dan Sirdeshmukh (2000) yang menyatakan bahwa kepuasan yang dihasilkan dari evaluasi pasca pembelian berpengaruh positif terhadap kepercayaan. Keahlian tenaga penjualan merupakan bentuk keyakinan bahwa tenaga penjualan tersebut memiliki berbagai pengetahuan khusus yang relevan dan mendukung bagi kesuksesan hubungan bisnis. Pembeli (retail outlet) mempercayai tenaga penjual yang mereka anggap memiliki keahlian atas dasar bahwa tenaga penjual yang ahli dapat memenuhi janjinya (Liu & Leach, 2001; Doney & Cannon, 1997). Keahlian paling sering ditunjukkan lewat tindakan atau solusi yang dapat diberikan tenaga penjualan kepada pelanggannya (retail outlet).
4 4 Selanjutnya pada kondisi kepercayaan sudah terbentuk, studi Morgan dan Hunt (1994) membuktikan bahwa kepercayaan berhubungan positif terhadap komitmen (sebagai bentuk lain dari relationship) dan kerjasama. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa kepercayaan pada akhirnya akan berhubungan negatif dengan kemungkinan untuk keluar dari hubungan kerja sama. Studi Garbarino dan Johnson (1999) menyatakan kepercayaan merupakan elemen dasar dalam membangun sebuah komitmen dalam sebuah hubungan yang berkualitas. Tanpa kepercayaan hubungan yang terbangun tidak memiliki tujuan yang berarti. Pada penelitian ini, rujukan dan rekomendasi dari penelitian yang tersebut di atas akan dipakai dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen retail outlet kepada penyalurnya yaitu CV. Dunia Medan. CV. Dunia adalah salah satu perusahaan penyalur/distributor produk PT. Indosat, Tbk. yang salah satu area pemasarannya adalah Kota Medan (Inner Medan-2); Kec. Medan Timur, Kec. Medan Perjuangan, Kec. Medan Deli dan Kec. Medan Tembung. Salah satu produk Indosat yang dipasarkan adalah Kartu Perdana Seluler (Mentari dan IM3). Saat ini jumlah retail outlet yang berada di area pemasaran CV. Dunia lebih kurang outlet. Retail outlet ini adalah berupa toko yang menjual produk-produk telekomunikasi (produk telepon seluler). Dalam database CV. Dunia, semua retail outlet yang berada di area aksklusifnya tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok/kelas besar, yaitu kelas A, B dan C dengan masing-masing kriteria seperti pada tabel berikut ini.
5 5 Tabel 1.1. Kriteria kelas retail outlet CV. Dunia Medan Klasifikasi Outlet Kriteria Ritel A belanja rutin > 200 pcs kartu/bulan B belanja rutin pcs kartu/bulan C belanja < 100 pcs kartu/bulan Sumber: CV. Dunia, 2012 (Data diolah) Semua retail outlet diharapkan dapat berbelanja produk Kartu Mentari dan IM3 ke penyalur dimana lokasi toko mereka berada dan bersedia berkomitmen dalam waktu yang lama. Untuk mencapai harapan tersebut, CV. Dunia juga melakukan upaya-upaya untuk mendapat kepercayaan dari retail outlet di areanya melalui aktifitas kunjungan dari tenaga penjualannya (canvasser) ke toko retail outlet minimal 3 kali dalam sebulan untuk kegiatan penjualan, ditambah dengan kunjungan dalam rangka pelayanan pengaduan, distribusi informasi program baru dan pelayanan re-order barang yang tidak terjadwal. CV. Dunia juga secara rutin mengumpulkan beberapa pemilik retail outlet untuk kegiatan sosialisasi program/promo terbaru. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa canvasser sendiri, masih banyak mitra retail outlet yang belum pernah diikutkan dalam acara sosialisasi tersebut. Tenaga penjualan (canvasser) CV. Dunia juga dibekali dengan pengenalan produk seluler Indosat, pelatihan-pelatihan dasar dalam menjual produk dan ketrampilan pendukung lainnnya dalam upaya mendapatkan kepercayaan dari retail outlet. Diantaranya pelatihan Smart Selling dan Neuro_Linguistic Programming (NLP), Handling Complaint, dan pengenalan fitur perangkat handphone canggih/terbaru.
6 6 Beberapa kebijakan pelayanan terhadap retail outlet juga disusun oleh CV. Dunia untuk memenuhi harapan mitra retail outlet dan memperoleh kepercayaan mereka. Diantaranya kebijakan pembayaran, kebijakan pengiriman produk, kebijakan retur, serta penetapan margin keuntungan yang dianggap kompetitif. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh dari canvasser CV. Dunia, beberapa mitra retail outlet masih belum puas dengan kebijakankebijakan yang diterapkan oleh CV. Dunia, khususnya pada kebijakan retur yang dianggap masih tidak konsisten dalam pelaksanaannya dan membuat retail outlet menjadi menahan diri dalam melakukan pembelian dalam jumlah yang besar. Upaya-upaya tersebut di atas ternyata belum memberikan hasil yang diharapkan oleh CV. Dunia. Sebelumnya, sudah disepakati bersama bahwa para retail outlet yang berada di area eksklusif Inner Medan-2 sudah memiliki komitmen/rencana awal akan tetap kontiniu berbelanja pada CV. Dunia untuk produk Kartu Perdana Indosat yaitu minimal satu kali dalam satu bulan dan akan diakumulasi untuk satu kwartal (Q = 3 bulan) dengan jumlah belanja Kartu Perdana yang sudah disepakati. Rencana tersebut ditandatangani oleh setiap pemilik retail outlet di awal tahun. Jumlah angka belanja dari setiap mitra retail outlet yang sudah menjadi komitmennya inilah yang akan menjadi dasar bagi CV. Dunia untuk memenuhi setiap target yang dibebankan oleh PT. Indosat. Tabel 1.2. berikut ini merupakan data yang menunjukkan terjadinya penurunan belanja dari retail outlet melalui data jumlah angka rencana dan realisasi belanja dari mitra retail outlet pada periode yang diteliti.
7 7 Tabel 1.2. Data rencana dan realisasi belanja Kartu Mentari dan IM3 dari mitra retail outlet CV. Dunia Medan Klasifikasi Jumlah Rencana Belanja (lembar) Realisasi Belanja (lembar) % Belanja (real vs kom) Retail Outlet Outlet Q2 Q3 Q2 Q3 Q2 Q3 A , , , , % 47.0% B ,000 84,000 62,436 28, % 34.5% C ,000 33,000 9,933 6, % 20.9% Total 1, , , , , % 41.4% Sumber: CV. Dunia, 2012 (Data diolah) Keterangan: i. Rencana belanja: jumlah rencana pembelian Kartu Mentari dan IM3 yang hanya disepakati/disanggupi oleh seluruh mitra retail outlet pada awal tahun/awal periode ii. Realisasi belanja: jumlah realisasi pembelian Kartu Mentari dan IM3 yang sudah dilakukan oleh seluruh mitra retail outlet pada setiap periode iii. % Belanja (real vs kom): perbandingan antara realisasi belanja dan rencana belanja iv. Periode Q2: periode bulan April, Mei dan Juni 2012 v. Periode Q3: periode bulan Juli, Agustus dan September 2012 Berdasarkan Tabel 1.2. di atas terlihat bawah secara total selama periode kwartal-2 (Q2) hanya sejumlah lembar Kartu Perdana Indosat yang dibeli oleh semua mitra retail outlet CV. Dunia. Padahal untuk periode Q2 tersebut, para mitra retail outlet CV. Dunia sudah berkomitmen untuk membeli sebanyak lembar Kartu Perdana Indosat. Begitu juga untuk periode Q3, jumlah realisasi Kartu Perdana yang dibeli oleh mitra retail outlet adalah lembar, sementara jumlah yang seharusnya dibeli adalah lembar. Selama 2 (dua) periode penjualan ini, para mitra retail outlet tidak memenuhi komitmen yang sudah ditandatanganinya. Selain itu, bila dibandingkan antara pemenuhan rencana pada Q2 dan Q3 (% realisasi vs rencana), terjadi penurunan yang cukup tinggi yaitu 60,7% pada periode Q2 turun menjadi 41,4% pada Q3. Kondisi ini telah membuat CV. Dunia tidak berhasil memenuhi target penjualan/distribusi di area eksklusifnya pada periode-periode tersebut.
8 8 Pada Tabel 1.3. berikut ini disampaikan juga data yang menunjukkan penurunan jumlah retail outlet yang berkomitmen pada periode Q2 dan Q3 yang mendukung data pada Tabel 1.2. di atas. Pengertian retail outlet yang berkomitmen disini adalah outlet yang kontiniu berbelanja produk Kartu Perdana Indosat kepada CV. Dunia minimal 1 kali dalam sebulan selama 3 bulan (1 kwartal). Tabel 1.3. Data realisasi jumlah retail outlet (RO) yang berkomitmen periode Q2 Q di area eksklusif CV. Dunia Medan Periode Jumlah RO Realisasi Jlh. RO % di Eksklusif Area Berkomitmen Q % Q % Sumber: CV. Dunia, 2012 (Data diolah) Keterangan: Periode Q = bulan April, Mei dan Juni 2012 Periode Q = bulan Juli, Agustus dan September 2012 Pada dasarnya, sebagai distributor resmi PT. Indosat dengan area eksklusif inner Medan-2, CV. Dunia memiliki kepentingan yang besar untuk tetap mendapatkan kepercayaan dari semua retail outlet yang berada di areanya. Karena dengan menjadi distributor yang dipercaya dan dapat diandalkan oleh retail outlet dalam hal pemenuhan kebutuhan layanan dan produk, akan membuat tugas dan target yang dibebankan oleh produsen menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk dicapai. Selanjutnya akan memudahkan bagi CV. Dunia untuk meningkatkan hubungan bisnis yang lebih erat lagi dalam komitmen kerjasama jangka panjang. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang dirujuk oleh teori dan penelitian sebelumnya, yang diduga mempengaruhi tindakan komitmen dari mitra retail outlet untuk tujuan hubungan jangka panjang di atas, akan dianalisis pengaruhnya.
9 9 Penelitian akan mengukur bagaimana pengaruh dan hubungan masing-masing faktor yang diduga tersebut terhadap terwujudnya hubungan bisnis jangka panjang/berkelanjutan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi CV. Dunia dalam mengembangkan hubungan kerjasama yang lebih baik dengan semua mitranya Perumusan Masalah Berdasarkan masalah yang sudah dikenali pada latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan penelitian ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaanpertanyaan berikut: 1. Apakah komunikasi (yang dilakukan oleh perusahaan penyalur) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan retail outlet kepada penyalur? 2. Apakah kepuasan atas kebijakan pelayanan penyalur berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan retail outlet kepada penyalur? 3. Apakah keahlian tenaga penjualan penyalur berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan retail outlet kepada penyalur? 4. Apakah kepercayaan retail outlet kepada penyalur berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur? 5. Apakah komunikasi (yang dilakukan oleh perusahaan penyalur) berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur? 6. Apakah kepuasan atas kebijakan pelayanan penyalur berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur? 7. Apakah keahlian tenaga penjualan penyalur berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur?
10 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menganalis proses terciptanya hubungan jangka panjang antara retail outlet dengan penyalur melalui proses sampai timbulnya kepercayaan dan komitmen dari retail outlet. Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat juga dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi (yang dilakukan oleh perusahaan penyalur) terhadap kepercayaan retail outlet kepada penyalur. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan atas kebijakan pelayanan penyalur terhadap kepercayaan retail outlet kepada penyalur. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keahlian tenaga penjualan penyalur terhadap kepercayaan retail outlet kepada penyalur. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan retail outlet kepada penyalur terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi (yang dilakukan oleh perusahaan penyalur) terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur. 6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan atas kebijakan pelayanan penyalur terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur. 7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keahlian tenaga penjualan penyalur terhadap komitmen retail outlet kepada penyalur Manfaat Penelitian diantaranya: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak,
11 11 1. Bagi Perusahaan Penyalur, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dalam upaya pencapaian hubungan bisnis jangka panjang atau berkelanjutan dengan mengembangkan pembinaan pada faktor kepercayaan. 2. Bagi Penulis, hasil penelitian ini menjadi pengetahuan tambahan yang sangat bermanfaat dalam aplikasi pengembangan hubungan jangka panjang, khususnya pada bisnis distribusi retail, antara penyalur dan retail outlet. 3. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi pada penelitian di masa yang akan datang, khususnya untuk topik manajemen pemasaran yang berkaitan dengan hubungan pemasaran (relationship marketing).
Lampiran 1. Daftar pernyataan dan pertanyaan kuesioner
107 Lampiran 1. Daftar pernyataan dan pertanyaan kuesioner 1. Frekuensi Komunikasi Jumlah kontak (komunikasi) yang dilakukan oleh CV. Dunia, sebagai penyalur Kartu Mentari dan IM3, kepada toko Saya, sudah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Cempakasari dan Yoestini (2003) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan, reputasi perusahaan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini, Penulis menggunakan beberapa konsep rujukan yaitu dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang sudah dipublikasikan melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Memasuki era globalisasi ini, teknologi pun telah merambat secara luas ke bidang komunikasi. Hadirnya telepon seluler (handphone) memberikan gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya arus globalisasi, perkembangan teknologi semakin maju. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan perkembangan zaman, dan secara tidak langsung cara berfikir kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun perusahaan harus membina relasi yang baik dengan pelanggan agar
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama dalam perusahaan. Saat ini aktifitas pemasaran tidak hanya sebatas proses menjual produk hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat, baik dalam bidang jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk berupaya menciptakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki trust, baik untuk dirinya sendiri maupun trust kepada pihak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Trust Trust atau kepercayaan merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji. Penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki trust, baik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin pesat membuat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin pesat membuat persaingan antara perusahaan termasuk perusahaan jasa semakin ketat. Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan
Lebih terperincito business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk lebih inovatif dan memiliki keunggulan yang bisa ditawarkan kepada para pelanggan dan mitra bisnis. Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang di berbagai kalangan. masyarakat menganggap layanan selullar semakin menjadi sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang di berbagai kalangan masyarakat menganggap layanan selullar semakin menjadi sarana komunikasi utama bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba adalah pemasaran. Kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Salah satu kegiatan pokok perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba adalah pemasaran. Kegiatan pemasaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu faktor yang mendukung perkembangan ekonomi. Dalam industri dan perdagangan, teknologi modern menjadi salah satu motivasi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalsisasi seperti sekarang, komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PEMASARAN PULSA DI SN CENTER SIDOARJO. penjualan pulsa, secara partai (grosir). Distributor ini berdiri sejak tahun
BAB III PRAKTEK PEMASARAN PULSA DI SN CENTER SIDOARJO A. Gambaran tentang SN Center Sidoarjo 1. Sejarah Berdirinya SN Center Sidoarjo SN Center adalah sebuah distributor yang bergerak dibidang penjualan
Lebih terperinci12 Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Dalam bab ini akan menjelaskan variabel penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. raksasa, yaitu PT Telkomsel (Telekomunikasi Seluler) dan PT Satelindo (Satelit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi seluler di Indonesia baru saja memasuki babak baru. Lima tahun pertama kehadirannya di Indonesia di dominasi oleh dua operator selular raksasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami kebutuhan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Perubahanperubahan
Lebih terperinciPeluang Bisnis Sampingan Distro Online
Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi sebagian besar perusahaan saat ini, e-commerce lebih dari sekedar membeli dan menjual produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain menjadi semakin ketat. Terbukti dengan adanya peningkatan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya persaingan antara perusahaan dengan perusahaan lain menjadi semakin ketat. Terbukti dengan adanya peningkatan kebutuhan dan keingginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang baik, dan bisa menciptakan kepercayaan pada pembeli.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Masyarakat kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya ritel baik yang berskala kecil sampai skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha bisnis di dalam era globalisasi saat ini semakin pesat dengan ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang tersedia saat ini sangat memudahkan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana komunikasi yang tersedia saat ini sangat memudahkan bagi masyarakat dalam berkomunikasi, sehingga menjadikan dunia ini terasa sangat sempit, serta diiringi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya arus globalisasi, perkembangan teknologi semakin maju. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan perkembangan zaman, dan secara tidak langsung cara berfikir kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar menciptakan transaksi-transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab 4, maka bab terakhir dalam penelitian ini merupakan simpulan dan saran atas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasi penelitian dan pemaparan yang disampaikan penulis pada Bab 4, maka bab terakhir dalam penelitian ini merupakan simpulan dan saran atas penelitian yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena memiliki peran untuk memberikan keuntungan finansial yang terusmenerus atau keuntungan jangka
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendahuluan Menghasilkan pelanggan yang puas saat ini tidaklah cukup. Bagi kelangsungan bisnis, menciptakan pelanggan yang loyal menjadi agenda penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya laju telekomunikasi di Indonesia yang menuntut perkembangan informasi yang beredar di masyarakat memaksa para pengguna provider untuk bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Iklan merupakan salah satu instrumen pemasaran, yang aktivitasnya didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk komunikasi, maka keberhasilannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat penting, apalagi dalam hal usaha komunikasi sangat dibutuhkan. Banyak alat komunikasi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa transportasi untuk merespon semua perubahan yang terjadi, problem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dalam dunia transportasi yang semakin cepat mengharuskan perusahaan jasa transportasi untuk merespon semua perubahan yang terjadi, problem sentral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran pada dasarnya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Abadi Jaya Seluler adalah perusahaan yang menjadi salah satu dealer distributor XL sejak tahun 2005 dan terus berkembang. Dengan jumlah Karyawan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki perdagangan bebas lebih awal dibandingkan negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah menandatangani Letter
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan arus globalisasi yang semakin terbuka lebar bagi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan arus globalisasi yang semakin terbuka lebar bagi pelaku bisnis, mengakibatkan perkembangan dunia bisnis mengalami persaingan yang semakin ketat. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang yang terus melakukan pembangunan infrastuktur. Pembangunan infrastruktur akan terus dikerjakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Oleh : Endah Tri Wulansari /FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011
ANALISIS PENGARUH STRATEGI PELAYANAN OUTLET, STRATEGI SUPERVISI SALESFORCE TERHADAP KINERJA SELLING IN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SELLING OUT PRODUK SABUN WINGS PT. WINGS SURYA SURABAYA SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Beli Hijau Perilaku beli merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri ritel merupakan industri yang strategis dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Dalam konteks global, potensi pasar ritel Indonesia tergolong
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan di industri telekomunikasi kian meningkat, khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di industri telekomunikasi kian meningkat, khususnya di bidang provider telepon seluler. Perkembangan teknologi, perkembangan ekonomi dan mobilitas manusia
Lebih terperinciSTUDI PERSEPSI PELANGGAN TENTANG HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KESETIAAN BAGI PEMAKAI KARTU IM3 INDOSAT DI KECAMATAN BOYOLALI.
STUDI PERSEPSI PELANGGAN TENTANG HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KESETIAAN BAGI PEMAKAI KARTU IM3 INDOSAT DI KECAMATAN BOYOLALI Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Syarat Guna Mencapai gelar Sarjana pendidikan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemain ritel yang cukup banyak di Indonesia membuat persaingan di industri ini menjadi sangat ketat. Potensi pasar yang sangat besar dan sifat konsumtif masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. satu yang menjadi faktor penting dalam menopang kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu yang menjadi faktor penting dalam menopang kinerja perusahaan adalah kinerja penjualan. Kinerja penjualan merupakan tahap awal yang menentukan seberapa
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan teknik analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Lebih terperincimengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan semakin besar. Persaingan yang semakin ketat khususnya untuk bisnis ritel, dimana banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerapan dengan menggunakan teknologi informasi adalah e-customer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, banyak sekali terobosanterobosan baru dalam dunia teknologi saat ini. Di era informasi dan globalisasi saat ini, banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi menjadi faktor pendorong munculnya teknologi berbasis seluler. Munculnya
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bisnis adalah ketika masyarakat luas atau konsumen dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya perusahaan
Lebih terperinciBAB V Kepuasan Konsumen
BAB V Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen, merupakan bagian yang penting dalam rangka keberhasilan suatu bisnis. Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belanja merupakan aktivitas keseharian masyarakat, setiap orang perlu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer (kebutuhan pokok atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan indikatornya, konstruk laten yang satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: diolah.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan bisnis kepercayaan dan salah satu komponen yang sangat penting dalam perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang, setiap manusia dituntut untuk semakin efektif dan efisien bahkan semakin cerdas dalam melakukan segala macam kegiatan yang dilakukan. Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merek atau brand sangat penting dalam pemasaran produk atau jasa. Kekuatan sebuah merek ditandai dengan kemampuannya untuk bertahan di masa yang sulit sekalipun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan berkembang pesat, telah terjadi perubahan diberbagai sektor, termasuk dibidang industri dan produksi serta pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha dewasa ini, perusahaan banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya dibidang telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat
Lebih terperinciMEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo.
MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Isu dalam dunia marketing yang akan selalu menarik perhatian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Bisnis ritel merupakan salah satu bisnis di Indonesia yang mulai mengalami perkembangan cukup pesat. Perkembangan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis pada zaman sekarang semakin ketat, semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis pada zaman sekarang semakin ketat, semakin menjamurnya perusahaan bisnis pada semua tingkatan, skala kecil, menengah hingga berskala besar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situasi ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu berpengaruh pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Situasi ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu berpengaruh pada industri properti. Dengan melihat peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan tempat tinggal, membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis, yang menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan keunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis, yang menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis ritel di Indonesia secara langsung memberikan banyak alternatif bagi konsumen untuk memilih tempat berbelanja yang sesuai dengan selera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan penjualan dan pembelian bibit sapi pedaging berdasarkan prinsip bagi hasil pada dasarnya merupakan perluasan jasa bagi masyarakat yang membutuhkan dasar prinsip
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat di Indonesia. Adanya pembangunan selain. dalam menopang perekonomian masyarakat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Globalisasi memberikan dampak yang signifikan terutama dalam sektor pembangunan dan perekonomian khususnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 Sumber : www.indosatm2.com PT Indosat Mega Media (Indosat M2) adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan era bisnis belakangan ini, perubahan terus cepat berjalan, dimana lingkungan bisnis terus berubah. Dengan dampak perubahan tersebut, maka tidak terdapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Strategi Pemasaran ib Griya Hasanah di BNI Syariah Cabang Umum Meruya Dengan mengetahui permasalahan yang ada, manajer pengelola pembiayaan memilih strategi yang tepat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Besarnya peluang bisnis ritel di Indonesia telah memacu perusahaan ritel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya peluang bisnis ritel di Indonesia telah memacu perusahaan ritel asing masuk. Masuknya pengusaha asing dalam bisnis ini, menunjukkan bisnis ini sangat menguntungkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa dampak positif dalam bidang usaha dimana perusahaan-perusahaan mengalami perkembangan pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia usaha mengharuskan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia usaha mengharuskan perusahaan untuk merespon segala perubahan yang terjadi. Masalah utama yang dihadapi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan waktu, kepadatan penduduk di Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga semakin meningkat. Sedangkan perekonomian
Lebih terperinciterus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan-persaingan yang terjadi dalam pasar bisnis semakin ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Semua perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat di Indonesia. Adanya pembangunan selain. memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif terutama
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi memberikan dampak yang signifikan terutama dalam sektor pembangunan dan perekonomian khususnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Komunikasi adalah alat bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi bisa
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi
BAB II KERANGKA TEORI 2.6 Definisi Ritel Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong, memecah, atau membagi sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil. Bisnis ritel dapat dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharuskan setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri jasa telekomunikasi pada saat sekarang ini banyak mengalami perubahan. Adanya era perdagangan bebas (liberalisasi perdagangan), mengharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap
Lebih terperinci