Interaksi Manusia Mesin ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA
|
|
- Utami Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurusan Teknik Industri Semester Gasal 2014/2015 Interaksi Manusia Mesin ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA 4 Debrina Puspita Andriani debrina@ub.ac.id Blog :
2 O U T L I N E Sistem Manusia Mesin Model Hubungan Manusia - Mesin Analisa Sistem Manusia - Mesin Analisa Kuantitatif Sistem Manusia - Mesin 10/03/16 2
3 Manusia vs Mesin Kecepatan Kekuatan Keseragaman Memory Lambat Kecil, terbatas, berubah-ubah Tidak dapat diandalkan, perlu di-monitor Mengingat segala macam, persepsi, dasar & strategis Cepat Dapat diatur dengan baik, bisa diperbesar, tetap Seragam / standar, cocok untuk pekerjaan massal Sesuai perintah, jangka panjang / jangka pendek Berpikir Induktif baik Deduktif baik Kalkulasi Overload Lambat, mungkin ada error, kemampuan koreksi Degradasi, kemampuan turun perlahan Cepat, tepat, tidak ada koreksi Kerusakan tiba-tiba Kepintaran Kemampuan adaptasi, meramal, menganalisa Keputusan Ya/Tidak sesuai program 10/03/16 3
4 SISTEM MANUSIA MESIN Kombinasi 1 atau beberapa manusia dengan 1 atau beberapa mesin yang saling berinteraksi untuk menghasilkan output berdasarkan input tertentu. 4 10/03/16
5 MESIN semua objek fisik termasuk peralatan, perlengkapan, fasilitas & benda-benda yang digunakan manusia dalam melakukan pekerjaannya 5 10/03/16
6 Man Machine Interface MAN MACHINE 10/03/16 PERCEPTION & 6 CONTROL
7 Simple Ergo System H e e H M H M = Human = Machine e = Environment 10/03/16 7
8 Complex Ergo System e e M M M H M H H M H H H M = Human = Machine e = Environment 10/03/16 8
9 PERFORMING TASK ENVIRONMENT Heat/Cold, Noise, Lighting, Vibration, etc INPUT Hardware Display Control, Machine, Equipment, etc Firmware Software-Loaded Hardware for Proper Identification TASK Human Operator Age, Sex, Education, Experience, etc Software Man, Manuals, Information, etc OUTPUT Feedback 10/03/16 9
10 Model Hubungan Manusia - Mesin Manual Man-Machine System Semi-Automa,c Man-Machine System Automa,c Man-Machine System 10/03/16 10
11 MANUAL MAN-MACHINE SYSTEM (Human) INPUT Sensing Information Storage Processing Action OUTPUT Feedback 10/03/16 11
12 SEMI-AUTOMATIC MAN-MACHINE SYSTEM (Human) INPUT Display Sensing Information Storage Processing Action Control Mechanism Process Feedback OUTPUT 10/03/16 12
13 AUTOMATIC MAN-MACHINE SYSTEM (Machine) INPUT Sensing Information Storage Action Process OUTPUT Processing Display Human ( Monitor) Control mechanism Feed back 10/03/16 13
14 MECHANISMS Recording display : memberi informasi tentang progress dari proses kerja yang berlangsung ( kinerja mesin ) Perception : operator yang menyerap / menangkap informasi dari display secara visual Interpretation Decision : menginterpretasikan dan mengartikan informasi yang masuk dan selanjutnya membuat keputusan Handing of Controls : mengkomunikasikan keputusan yang diambil ke sub-sistem mesin melalui rancangan mekanisme kendali Control Display : memberikan petunjuk kepada operator hasil dari keputusan dan tindakannya. Selanjutnya mesin akan membawa ke dalam bentuk aktivitas kerja 10/03/16 14
15 Analisa Sistem Manusia - Mesin KUALITATIF : Ê Peta Manusia - Mesin ( Man - Machine Process Chart ) Ê Menentukan berapa jumlah mesin / fasilitas kerja yang bisa dioperasikan oleh seorang operator. Ê Sederhana, praktis dan cepat. Ê Kendala : Ketelitian dalam menggambar peta manusiamesin KUANTITATIF : Ê Pengembangan model matematis. Ê Lebih teliti, akurat, dan memasukkan variabel biaya dalam proses analisanya. 10/03/16 15
16 Analisa Kuantitatif Sistem Manusia - Mesin Synchronous Servicing Completely Random Servicing Combina,on Servicing 10/03/16 16
17 Synchronous Servicing Kondisi kerja ideal Operator dan mesin bekerja secara penuh dalam siklus waktu yang tersedia. Operator lebih sering berada dalam kondisi idle, sehingga untuk itu bisa dibebani kerja dengan melayani operasi mesin yang kedua, ketiga, dstnya /03/16
18 Synchronous Servicing n 1 operator menangani > 1 mesin DALAM KONDISI IDEAL à SINKRON. n Formulasi : machine time N= operator time = L + m L Dimana : N = Σ mesin yang harus dilayani (unit mesin) L = total operator servicing time (loading & unloading) (jam) m = total machining time (jam) 18 10/03/16
19 Synchronous Servicing m/c # 1 S t Cycle time - C t S t m/c # 2 S t C t S t m/c # 3 S t C t S t m/c # 4 S t C t S t m/c # 5 S t C t S t S t = L = service time (loading & unloading); C t = m = cycle time atau machining time 10/03/16 19
20 Synchronous Servicing n n n Kondisi ideal sulit untuk bisa dicapai; bilamana N > 5 atau N < 5 (dari contoh) maka akan dijumpai situasi adanya idle atau delay yang bisa terjadi pada mesin atau operator. Kondisi idle atau delay bisa terjadi manakala nilai N dari perhitungan akan menghasilkan bilangan pecahan; sedangkan banyaknya mesin yang harus dioperasikan merupakan bilangan bulat. Pertimbangan manakah yang sebaiknya idle? (Idle machine or idle operator?) n Formulasi perhitungan jumlah mesin yang dioperasikan oleh seorang operator perlu modifikasi dengan memperhitungkan waktu (w) yang diperlukan oleh operator untuk bergerak-pindah dari satu mesin menuju ke mesin berikutnya. Pada formulasi terdahulu, dalam kondisi yang ideal waktu (w) dianggap = NOL (?) 10/03/16 20
21 Synchronous Servicing n Dengan memperhitungkan waktu bergerak-pindahnya operator (w); maka jumlah mesin yang harus dilayani bisa dihitung dengan formulasi baru sbb : N= L L + + m w q q Nilai N merupakan bilangan bulat. Bilamana dijumpai nilai N merupakan bilangan pecah misalkan N = 4.57); maka perlu untuk dibulatkan kebawah (N 1 = 4) atau dibulatkan keatas (N 2 = N = 5). Untuk menetapkan berapa jumlah mesin yang seharusnya dioperasikan oleh seorang operator dapat ditetapkan berdasarkan pertimbangan (analisa biaya) yang didasarkan pada The Expected Cost (TEC) yang paling ekonomis dilihat dari aspek idle/delay costs yang terjadi pada mesin atau operator. 10/03/16 21
22 The Expected Cost n The Expected Cost : n C M = machining cost (Rp/jam/mesin) n C O = operator cost (Rp/jam/operator) n n n N1 = idle mesin ( ê ), waktu siklus à waktu siklus mesin N2 = idle operator ( é ), waktu siklus à waktu siklus operator TEC N1 = (L + m)(co N 1 + N.C 1 M ) TECN2 = (L + w)(co + N 2.C Keputusan : Pilih jumlah mesin yang memberikan nilai TEC terkecil TEC N1 < TEC N2 à Pilih N 1 M ) TEC N1 >TEC N2 à Pilih N 2 10/03/16 22
23 Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator, bilamana diketahui : Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan loading & unloading adalah 1,41 menit. Waktu yang dibutuhkan untuk operator bergerak berpindah dari satu mesin ke mesin lainnya 0,08 menit. Waktu permesinan 4,34 menit. Biaya operator Rp / jam/operator. Biaya operasi mesin Rp / jam/mesin. LATIHAN SOAL 10/03/16 23
24 L + m 1,41 + 4,34 N = = = L + w 1,41 + 0,08 N1 = 3 ; N2 = 4 TEC TEC N1 N2 = (L + m)(co N 1 + N.C 3,86 (5,75/60)( x15000) = 3 = Rp = (L + w)(c O = (1,49/60)( x15000) = Rp N.C 2 M M ) ) PENYELESAIAN 10/03/16 24
25 Completely Random Servicing q Diaplikasikan untuk menghadapi kondisi : Ø Kapan suatu fasilitas kerja memerlukan pelayanan operator TIDAK DIKETAHUI; Ø Berapa lama pelayanan terhadap fasilitas kerja tersebut harus berlangsung juga TIDAK DIKETAHUI. q Mesin dapat berhenti (down) karena: v Siklus kerja selesai (dan ada proses loading atau unloading yang dilakukan oleh operator). v Mesin rusak sehingga operator harus melakukan perbaikan (maintenance services) 10/03/16 25
26 Completely Random Servicing q q q q Probabilitas mesin down (memerlukan pelayanan operator) : 0, 1, 2, 3 n (n relatif kecil). Kapan pelayanan dikehendaki dan berapa lama waktu pelayanan (service) bersifat acak (random). Pendekatan Distribusi Binomial digunakan untuk penyelesaiannya. Di-ASUMSI-kan bahwa mesin akan down / idle secara random selama siklus kerja berlangsung q q p = probability of running time q = probability of down/idle time q p + q = 1 10/03/16 26
27 Binomial Distribution Teorema Ekspansi Binomial ( n) n 1 ( n) 2 n 2 ( n) x n x n qp + q p q p +... q n n (p + q) = p x + Proporsi waktu mesin yang hilang (d): Total jamkerjamesin yang hilang Total jamkerjamesin 100% Jika prosentase jam yang hilang ± 10% maka dapat dikatakan bahwa penugasan sudah baik. Sedangkan bila prosentase jam mesin yang hilang terlalu besar, maka dapat ditambah operator yang menangani mesin down. 10/03/16 27
28 C O N T O H Tentukan porsi minimal dari waktu permesinan yang akan hilang untuk pengoperasian 3 (tiga) mesin yang harus dilayani oleh seorang operator bila diketahui : Rata-rata running time = 60% Rata-rata operator attention time = 40% (irregular intervals) /03/16
29 Perhitungan Distribusi Binomial Ê Kemungkinan (probabilitas) adanya mesin running (p) dan down/idle (q) untuk 3 mesin yang harus dilayani oleh seorang operator dapat ditunjukkan sebagai berikut : (p + q) n = (p + q) 3 = p 3 + 3p 2 q + 3pq 2 + q 3 = (0.60) 3 + 3(0.60) 2 (0.40) + 3(0.60)(0.40) 2 + (0.40) 3 = (0.216) + (0.432) + (0.288) + (0.064) 10/03/16 29
30 Tree Diagram Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Probabilitas R = 0.60 R = 0.60 D = 0.40 R = 0.60 (0.60)(0.60)(0.60) = D = 0.40 (0.60)(0.60)(0.40) = R = 0.60 (0.60)(0.40)(0.60) = D = 0.40 (0.60)(0.40)(0.40) = D = 0.40 R = 0.60 D = 0.40 R = 0.60 (0.40)(0.60)(0.60) = D = 0.40 (0.40)(0.60)(0.40) = R = 0.60 (0.40)(0.40)(0.60) = D = 0.40 (0.40)(0.40)(0.40) = /03/16 30
31 Proporsi Waktu Hilang Ê Dari perhitungan tersebut diatas, maka proporsi waktu mesin down/idle bisa ditentukan. Waktu yang hilang untuk melayani 3 mesin dapat dihitung sebagai berikut: # mesin down/idle Probability Jam mesin yang hilang karena 1 operator Jam mesin yang hilang karena 2 operator *) (1)(0.288)(8) = (2)(0.064)(8) = (1)(0.064)(8) = *) Karena hanya 1 (satu) mesin yang down maka operator dapat melayani mesin tersebut, sehingga secara keseluruhan tidak ada mesin yang down/ idle. Proporsi waktu permesinan yang hilang karena hanya 1 (orang) operator saja yang ditugaskan melayani 3 (tiga) mesin = ( ) x 100% = 13.9% 3 x 8 10/03/16 31
32 The Expected Cost Asumsi : Biaya operator = Rp /jam Biaya permesinan = Rp /jam Output produksi = 250 unit/jam Untuk 1 operator : Produksi selama 8 jam = (24 3,328) x 250 = 5168 unit Biaya selama 8 jam = (10000 x 8) + (80000 x 3 x 8) = Rp Biaya per unit = / 5168 = Rp 386,9 Untuk 2 operator : Produksi selama 8 jam = (24 0,512) x 250 = 5872 unit Biaya selama 8 jam = (10000 x 8 x 2) + (80000 x 3 x 8) = Rp Biaya per unit = / 5872 = Rp 354,2 Untuk 3 operator : Produksi selama 8 jam = (24 0) x 250 = 6000 unit Biaya selama 8 jam = (10000 x 8 x 3) + (80000 x 3 x 8) = Rp /03/16 Biaya per unit = / 6000 = Rp
33 Tentukan minimum prosentase dari waktu permesinan yang akan hilang dan jumlah operator optimum untuk menangani 4 (empat) mesin, bila rata-rata running time 70% dan rata-rata operator attention time sebesar 30%. Asumsi : Biaya tenaga kerja langsung : Rp /jam Biaya permesinan : Rp /jam Output produksi : 300 unit/jam LATIHAN SOAL 10/03/16 33
34 Combination Servicing Servicing Time à Constant Machine Down Time à Random Sebuah tipikal umum dari sistem manusia mesin. Problem teori antrian (Queuing Theory) yang bisa dijumpai cara penyelesaiannya dalam riset operasi (Operation Research) 34 10/03/16
35 The best way to predict the future is to invent it - Alan Kay - 10/03/16 35
DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #3_INTERAKSI MANUSIA MESIN ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA
DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #3_INTERAKSI MANUSIA MESIN ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA O U T L I N E Sistem Manusia Mesin Synchronous Servicing Completely Random Servicing Combination Servicing Manusia
Lebih terperinciAnalisis Operasional (Peta Kerja) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA
Jurusan Teknik Industri Semester Genap 2015/2016 Analisis Operasional (Peta Kerja) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA 5 Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/
Lebih terperinciPERANCANGAN KERJA PETA-PETA KERJA
PERANCANGAN KERJA PETA-PETA KERJA PEMBUATAN DONAT Siapkan dan timbang tepung terigu Tambah gula, mentega, telur campur rata Setelah tercampur, potong dan bentuk bulat kecil Diamkan sejenak agar adonan
Lebih terperinciAnalisis Jumlah Operator pada Proses Pemintalan di Perusahaan Pembuat Sarung Tangan
Petunjuk Sitasi: Lustyana, A. T., Widiyawati, S., & Eliata, I. (2017). Analisis Jumlah Operator pada Proses Pemintalan di Perusahaan Pembuat Sarung Tangan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B279-284).
Lebih terperinciKONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM
1 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Manajemen Sub Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem
SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
Lebih terperinciPERTEMUAN 1 KONSEP DATA
PERTEMUAN 1 KONSEP DATA DATA Beberapa definisi tentang data dari sudut pandang yang berbeda-beda: Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata
Lebih terperinciDEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.
DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG. @! debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com!! Academic Background 2011 to Jul 2013 Master Degree of Mechanical System Engineering Dept., Kumamoto University, Japan
Lebih terperinciTEKNIK TATA CARA KERJA MODUL SISTEM MANUSIA MESIN
TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL SISTEM MANUSIA MESIN OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANL&N FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004
Lebih terperinciDEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA
DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA O U T L I N E Peta Kerja Peta Kerja Keseluruhan Peta Kerja Setempat Standard Operation Procedure PETA KERJA
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya
Lebih terperinciPERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) PERTEMUAN #13 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR
Lebih terperinciKORELASI LINIER BERGANDA
KORELASI LINIER BERGANDA 10 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline 3 Analisa Korelasi Untuk mengukur
Lebih terperinci#9_WORK SAMPLING ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA
#9_WORK SAMPLING ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA METODE PENGUKURAN [WAKTU] KERJA PENGUKURAN [WAKTU] KERJA DIRECT INDIRECT STOP-WATCH STANDARD DATA WORK SAMPLING PMTS STOPWATCH
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM INFORMASI
SISTEM INFORMASI Tujuan Bab ini dimaksudkan agar mahasiswa memahami pentingnya informasi, dan pengembangan sistem informasi yang optimal untuk kehidupan suatu organisasi. Materi Materi yang akan dibahas
Lebih terperinciMenganggur Independent Kerja Kombinasi
PETA KERJA SETEMPAT PETA PEKERJA-MESIN Menganggur Independent Kerja Kombinasi Contoh Kasus Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai berikut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS (3) Debrina Puspita Andriani /
PENGUJIAN HIPOTESIS (3) 4 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Uji Hipotesis untuk Variansi/ Standard Deviasi 3 Uji Hipotesis untuk Variansi (1) 4 Data statistik
Lebih terperinciSistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik
Lebih terperinciKORELASI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /
KORELASI LINIER BERGANDA 10 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline 3 Korelasi Linear Berganda Alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel terikat
Lebih terperinciSTRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer
STRUKTUR CPU Arsitektur Komputer Tujuan Mengerti struktur dan fungsi CPU yaitu dapat melakukan Fetch instruksi, interpreter instruksi, Fetch data, eksekusi, dan menyimpan kembali. serta struktur dari register,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori. [Jog98] mendefinisikan pengembangan system (System Development)
BAB II Landasan Teori 2.1. Pengembangan Sistem [Jog98] mendefinisikan pengembangan system (System Development) dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi
Lebih terperinciMetode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009
Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel
Lebih terperinciAnalisa Sistem Dan Desain
Modul 13. Analisa Sistem Dan Desain System Life Style Adalah proses terorganisasi dari pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem. Siklus ini membantu dalam menetapkan rencana proyek pengembangan sistem,
Lebih terperinciParno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma. Personal Khusus Tugas
Parno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno
Lebih terperinciDistribusi Sampling 6.2. Debrina Puspita Andriani /
6. Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Pengertian dan Konsep Dasar Distribusi Sampling Distribusi Sampling Mean Distribusi Sampling Proporsi Distribusi Sampling
Lebih terperinciKONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS
KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1 Pertemuan 1 Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Sub Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar Manajemen Pengertian Sistem
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas
Lebih terperinciLakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien
Pengukuran Kerja Lakukan Pekerjaanmu secara Efektif & Efisien Waktu baku,diperlukan untuk : Man Power Planning Cost Estimation Production Schedulling Insentif Indikasi Kinerja Pengukuran Kerja Dibedakan
Lebih terperinciTATA LETAK PABRIK KULIAH 8: PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA
TATA LETAK PABRIK KULIAH 8: PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENETAPAN KAPASITAS DAN JUMLAH MESIN YANG DIBUTUHKAN Pemilihan jenis dan spesifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena berguna untuk membantu usaha tersebut untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan keuntungan
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS (3)
PENGUJIAN HIPOTESIS (3) 3 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Uji Hipotesis untuk Proporsi 3 Uji Hipotesis
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang
Lebih terperinciSistem, Sub Sistem dan Supra Sistem
Bab 2 Teguh Wahyono PPTI UKSW MEMAHAMI SISTEM INFORMASI Bab ini menjelaskan tentang : Pengertian Sistem. Parameter sebuah sistem. Klasifikasi sistem. Pengendalian sistem Pengertian Sistem Informasi. Manfaat
Lebih terperinciDistribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial
Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial 11 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Distribusi Gamma Distribusi Eksponensial 3 Distribusi Gamma Tidak selamanya
Lebih terperinciDistribusi Probabilitas Diskrit: Poisson
Distribusi Probabilitas Diskrit: Poisson 7.2 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Pendahuluan Pendekatan Binomial Poisson Distribusi Poisson Kapan distribusi
Lebih terperinciERGONOMI MAKRO. Nilda Tri Putri, Ph.D. Program Pasca Sarjana Teknik Industri Universitas Andalas
ERGONOMI MAKRO Nilda Tri Putri, Ph.D Program Pasca Sarjana Teknik Industri Universitas Andalas 1 DEFINITION OF ERGONOMICS ILO : The application of the human biological sciences in conjuction with the engineering
Lebih terperinciSTATISTIK NON PARAMETRIK (1)
11 STATISTIK NON PARAMETRIK (1) Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Metode Statistik : Parametrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai manajemen produksi dan operasi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari
Lebih terperinciBAB VI LINE BALANCING
BAB VI LINE BALANCING 6.1 Landasan Teori Keseimbangan lini perakitan (line balancing) merupakan suatu metode penugasan pekerjaan ke dalam stasiun kerja-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini
Lebih terperinciDistribusi Probabilitas Diskrit: Binomial & Multinomial
Distribusi Probabilitas Diskrit: Binomial & Multinomial 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Distribusi Variabel Acak Diskrit Distribusi Binomial Distribusi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
15 Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Pendahuluan 2. Tujuan Analisis Penggantian 3. Karakteristik
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN)
ERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT WORK SAMPLING Suatu aktivitas pengukuran kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu yang hilang(idle/delay)
Lebih terperinciStruktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 --
Struktur Fungsi CPU Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Main Material: Acknowledgement
Lebih terperinciCONTOH DATA FLOW DIAGRAM SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNTUK REGISTRASI SISWA BARU DAN PEMBELAJARAN
CONTOH DATA FLOW DIAGRAM SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNTUK REGISTRASI SISWA BARU DAN PEMBELAJARAN I. Permasalahan Untuk mengembangkan e-education tersebut, tahap pertama yang dilakukan adalah identifikasi
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PROSES
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS
Lebih terperinciPEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI
PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciOutline. Definisi Komputer Pengolahan Data Elektronik Siklus Pengolahan Data Sistem Komputer Kelemahan Komputer Cara Menguasai Komputer
PERTEMUAN I 1 Outline Definisi Komputer Pengolahan Data Elektronik Siklus Pengolahan Data Sistem Komputer Kelemahan Komputer Cara Menguasai Komputer 2 DEFINISI KOMPUTER Istilah komputer yaitu computare
Lebih terperinciKontrak Kuliah. Konsep Dasar Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Kontrak Kuliah Konsep Dasar Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem Sistem Merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur atau komponen-komponen yang saling berkaitan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi massal, dimana dalam proses produksinya harus dibagikan pada seluruh operator sehingga beban kerja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Industri pengolahan roti (bakery) seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan industri ng memiliki bank tuntutan untuk selalu menyediakan produk tepat waktu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan (maintenance) dapat didefinisikan sebagai (Ariani, 2008): suatu kombinasi dari berbagai tindakan untuk menjaga, memperbaiki dan
Lebih terperinciMetode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /
Metode Sampling 6.1 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Populasi dan Sampel Metode Sampling Teknik Penentuan Jumlah Sampel Populasi dan Sampel 3 Populasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way
15 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Pesawaran jenis Karet Remah (Crumb Rubber) dari bulan Desember
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang, jaringan jalan raya, atau dalam masalah komputasi yaitu jaringan penjadwalan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia berkaitan erat dengan jaringan. Jaringan pendistribusian barang, jaringan jalan raya, atau dalam masalah komputasi yaitu jaringan penjadwalan. Dalam
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciKontrak Kuliah. Konsep Dasar Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Kontrak Kuliah Konsep Dasar Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem Sistem Merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur atau komponen-komponen yang saling berkaitan,
Lebih terperinciKonsep SISTEM OPERASI. Pengenalan Sistem Operasi
Konsep SISTEM OPERASI Pengenalan Sistem Operasi Course Objective Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Sistem
Lebih terperinciImplementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman
Silabus Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan 1 Pengenalan Dasar Pemrograman 2 Konsep Dasar Pemrograman 3 Tahapan Pembuatan Program 4 Elemen-Elemen Bahasa Pemrograman 5 Analisa Struktur Program 6 Analisa
Lebih terperinciTINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati
TINJAUAN MENYELURUH SIA Oleh : Diana Rahmawati Konsep Dasar Sistem SUATU SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KOMPONEN ATAU SUBSISTEM YANG BERINTERAKSI UNTUK
Lebih terperinciDosen. Utami Dewi Widianti
Dosen. Utami Dewi Widianti Perangkat Keras (Hardware) Sistem Komputer Perangkat Lunak (Software) Manusia (Brainware) Aspek Perangkat Keras (Hardware). Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk dapat tetap bisa menjalankan proses bisnisnya dengan baik, suatu instansi harus memenuhi suatu standar dalam melayani keinginan konsumen atau yang biasa dikenal
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: Perangkat Keras (Hardware) o RAM 2
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi hasil pengujian terhadap alat yang sudah dikerjakan serta analisis sistem yang telah direalisasikan. Pengujian terdiri dari pengujian sistem pengisian data,
Lebih terperinciPengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)
Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi
Lebih terperinciDistribusi Probabilitas Diskrit: Binomial, Multinomial, & Binomial Negatif
Distribusi Probabilitas Diskrit: Binomial, Multinomial, & Binomial Negatif 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Distribusi Variabel Acak Diskrit Distribusi
Lebih terperinciDefinisi Sistem Suartini Bambang Kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan ha
Konsep Sistem Informasi dan Sistem Informasi Kesehatan - Materi 1 SIK - PJMK : Dra. Atik Mawarni M.Kes Team Pengajar : Cahya Tri Purnami, S.KM, M.Kes Yudhy Dharmawan, S.KM, M.Kes Definisi Sistem Suartini
Lebih terperinciStruktur : Sekumpulan komponen (orang, perangkat keras, informasi, dll.) yang berinteraksi satu sama lain secara terpadu
Sistem Informasi Akuntansi Struktur : Sekumpulan komponen (orang, perangkat keras, informasi, dll.) yang berinteraksi satu sama lain secara terpadu untuk mencapai suatu tujuan umum (goal) atau sasaran
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)
PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) Jono Jurusan Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta Yonuwm@yahoo.co.id ABSTRAK PT XY sebagai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1, Objek Penelitian Objek penelitian untuk tugas akhir ini adalah Process Cycle Efficiency pada proses produksi Blank Cilynder Head Type KPH di PT. X melalui pemetaan produk
Lebih terperinciSesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori
Lebih terperinciIF5110 Teori Komputasi. Teori Kompleksitas. (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Magister Informatika STEI-ITB
IF5110 Teori Komputasi Teori Kompleksitas (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Magister Informatika STEI-ITB 1 Sebuah persoalan dikatakan Solvable, jika terdapat mesin Turing yang dapat menyelesaikannya.
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Pada bagian ini akan diuraikan langkah-langkah pemecahan masalah yang dihadapi dan dapat digambarkan pada flowchart di bawah ini: Gambar
Lebih terperinciKONSEP INFORMASI. Chairul Furqon
KONSEP INFORMASI Chairul Furqon 1 Outline 1. Pengertian Data & Informasi 2. Siklus Informasi 3. Kualitas Informasi 4. Sumber Informasi 5. Nilai Informasi 6. Arsitektur Informasi untuk Organisasi 2 DATA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Line Balancing Line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
3.1 Diagram Alir BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pemecahan Masalah 3.2 Langkah-langkah Penelitian Metode pemecahan masalah adalah suatu tahapan atau langkah yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa point kesimpulan yang berkaitan dengan optimasi pemakaian jarum dan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian
Lebih terperinciTujuan Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat: 1. Mengidentifikasikan perbedaan komponen pada
Tujuan Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat: 1. Mengidentifikasikan perbedaan komponen pada komputer. 2. Mengetahui tentang bahasa pemrograman komputer dan kategorinya. 3. Mengetahui alur kerja pembuatan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dimulai sejak tanggal 31 Agustus 2004 hingga tanggal 3 November 2004 dilakukan secara cermat dan menyeluruh, baik langsung maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia juga telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena mengantri sebelum mendapatkan pelayanan jasa ataupun ketika membeli produk yang kita inginkan, seperti
Lebih terperinci1. SUDUT PANDANG PENGGUNA
SISTEM OPERASI Operating System OS (Operating System) merupakan perangkat lunak yang bertindak sebagai perantara atau interface antara pemakai komputer, aplikasi dan perangkat keras Operating System Pengertian
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinciAnalysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /
Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat dirumuskan dengan melihat beberapa pengertian SPK menurut beberapa ahli, misalnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang
Lebih terperinciERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)
ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT CONTOH KASUS Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang
BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Usaha Kecil Dan Menengah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UKM adalah sebuah perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan kaki atau orang yang berjalan
Lebih terperinciDetail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi
Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi Buatlah aplikasi program untuk menyelesaikan kasus permasalahan dibawah ini, dengan menggunakan software aplikasi yang kalian mampu gunakan, interfacing
Lebih terperinci