MUCHAMAD SYAMSUL HUDA
|
|
- Sonny Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR GULING DEPAN DALAM SENAM LANTAI (Studi pada Siswa Kelas V Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya) JURNAL SKRIPSI Oleh : MUCHAMAD SYAMSUL HUDA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI 2013
2 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu bagian dari pendidikan secara umum yang ada di sekolah. Pembelajaran pendidikan jasmani dimulai sejak dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, bahkan sampai perguruan tinggi. Oleh karena itu, pendidikan jasmani terlihat sangat mempunyai peranan penting di sekolah karena memberikan banyak manfaat untuk peserta didik secara fisik dan kesehatan. Peranan penting dari pendidikan jasmani antara lain membentuk manusia seutuhnya, di samping memberikan manfaat kesehatan fisik untuk peserta didik. SK Menpora Nomor 053A/MENPORA/1994 (dalam Nurhasan, dkk, 2005:2) menjelaskan bahwa Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan pembentukan watak. Merujuk pada pengertian pendidikan jasmani di atas, pembelajaran pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah seharusnya sesuai dengan teori yang ada dan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan jasmani dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani tersebut. Namun, kenyataan yang ada di lapangan keberadaan Pendidikan Jasmani masih dianggap kurang penting dibanding bidang studi yang lain. Ini dapat terlihat dari sedikitnya jam pelajaran Pendidikan Jasmani yang diberikan di sekolah, sehingga guru sering menggunakan cara konvensional dengan waktu yang cepat dalam proses 1 pembelajaran demi tercapainya KKM. Hal ini berdampak pada materi yang diajarkan pada siswa kurang tersampaikan secara
3 maksimal. Akhirnya kebanyakan siswa hanya dijadikan sebagai obyek saja dan bukan subyek. Nilai para siswapun banyak yang di bawah nilai KKM. Dalam pembelajaran yang konvensional, kebanyakan materi yang disampaikan guru tidak terserap secara menyeluruh oleh siswa. Hal ini dikarenakan tidak adanya umpan balik antara materi yang diberikan oleh guru dan yang diterima oleh siswa. Akhirnya berdampak pada kemampuan dari siswa yang tidak maksimal. Nilai para siswa masih banyak yang di bawah nilai KKM dan persentase kelas masih dibawah 80%. Terlihat dari penilaian awal yang sudah dilakukan pada materi senam lantai gerakan guling depan, terdapat 12 siswa atau 46,15% mendapatkan kriteria kurang dan 14 siswa mendapat nilai atau 53,85% mendapat kriteria sedang dan baik. Artinya masih kurang dari Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang diinginkan yaitu 70 persentase kelas masih dibawah 80%. Untuk lebih jelasnya. Dalam penelitian ini, materi pembelajaran yang akan di teliti adalah senam lantai yaitu pada gerakan guling depan yang tentunya akan menggunakan cara atau model yang berbeda dari sebelumnya. Gerakan guling depan adalah gerakan menggulingkan badan kedepan. Gerakan guling depan merupakan rangkaian dari gerakan senam lantai serta merupakan salah satu pembelajaran senam yang diajarkan pada sekolah dasar dimana siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan ini. Banyak model pembelajaran yang ditawarkan untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa, Salah satunya yaitu pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang paling mudah digunakan pada guru yang masih pemula dan juga melibatkan semua siswa, karena saat
4 pembelajaran berlangsung siswa dapat bekerja sama antara siswa yang sudah bisa maupun yang belum bisa. Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan metode pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini sebab peneliti termasuk guru pemula. Manfaat lainnya dalam model ini adalah siswa juga dapat berperan aktif baik siswa yang sudah bisa maupun yang belum bisa. Semua siswa dapat ikut terlibat dalam pembelajaran senam guling depan. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) menjadi pilihan peneliti untuk meningkatkan kemampuan dalam materi guling depan. Menurut Slavin (dalam Trianto, 2007:52) model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yaitu siswa dikelompokkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin. Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan kelompok agar materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik dan siswa yang kurang aktif dapat mengikuti proses pembelajaran serta memperoleh nilai di atas KKM. Melalui model pembelajaran ini, diharapkan ada peningkatan kemampuan siswa dalam materi senam guling depan. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar guling depan dalam senam lantai pada siswa kelas V Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan ini antara lain :
5 1. Sebagai salah satu indikator keberhasilan kemampuan gerak dasar guling depan dalam senam lantai pada siswa. 2. Sebagai bahan acuan untuk peningkatan dalam memperbaiki pembelajaran selanjutnya. 3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), di kelas peneliti ada permasalahan dan harus diperbaiki supaya pembelajaran lebih bagus lagi. Penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran penjaskes materi senam lantai guling depan kelas V. Desain Penelitian yang digunakan berupa siklus. setiap siklus terdiri 4 tahap yaitu : Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan kelas (Arikunto, 2006:16) 14
6 Prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi : 1. Studi Awal Pada siklus ini peneliti melaksanakan pembelajaran penjasorkes seperti biasa (konvensional) dengan materi pembelajaran guling depan. Pada inti kegiatan peneliti mengadakan pretest guling depan untuk mengetahui kemampuan siswa. Selain itu hasil dari pretest juga digunakan untuk membentuk kelompok-kelompok kecil untuk pembelajaran pada siklus 1. Berikut penilaian awal yang sudah dilakukan pada materi senam guling depan, terdapat 12 siswa atau 46,15% mendapatkan kriteria kurang dan 14 siswa mendapat nilai 70 ke atas atau 53,85% mendapat kriteria sedang dan baik. Setelah diketahui hasilnya siswa dikelompokkan. 2. Siklus a. Perencanaan (planning) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan perlengkapan, lembar penilaian, serta lembar pengamatan untuk guru. b. Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pembelajaran teknik dasar guling depan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD). c. Pengamatan Pada kegiatan ini, pengamatan dilakukan dua kali yaitu pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat untuk melihat pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. Yang kedua pengamatan oleh guru ketika siswa melakukan
7 kegiatan dalam proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan secara terus menerus di mulai dari siklus I sampai siklus 2. d. Refleksi Ini berisikan hasil observasi yang kita dapatkan dari lembar pengamatan yang sudah diisi oleh teman sejawat dan lembar penilaian kemampuan siswa. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini menggukan beberapa instrumen untuk mengetahui kemampuan siswa dari berbagai sudut pandang, di antaranya yaitu : 1. Lembar pengamat (tabel 3.1) digunakan untuk menilai proses pembelajaran. Lembar pengamat diisi oleh tiga pengamat. Bentuk lembar pengamatannya sebagai berikut : Tabel 3.1 Lembar pengamatan No Kriteria Pengamatan Kesesuaian 1 Guru menyiapkan dengan baik lapangan dan sarana prasarana pembelajaran penjasorkes hari ini. SS S TS STS 2 Guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes hari ini. SS S TS STS 3 Guru menyampaikan apersepsi (argumen perlunya para siswa mempelajari materi hari ini) secara lugas dan penuh makna. 4 Guru membuat perintah belajar dengan singkat dan jelas. SS S TS STS SS S TS STS 5 Siswa mendapat umpan balik (pujian atau koreksi) dari apa yang telah mereka kerjakan. SS S TS STS 6 Guru melakukan evaluasi formatif tentang sejauh mana para siswa mencapai indikator pembelajaran dengan sempurna. SS S TS STS 7 Semua siswa aktif (sibuk belajar atau membantu teman yang sedang belajar). SS S TS STS
8 No Kriteria Pengamatan Kesesuaian 8 Para siswa belajar dalam suasana menyenangkan. SS S TS STS 9 Guru terfokus membantu siswa untuk belajar dan mencapai tujuan belajar hari ini. SS S TS STS 10 Hari ini para siswa mendapatkan hasil belajar penjasorkes yang bermanfaat. SS S TS STS Keterangan: STS = Sangat Tidak Sesuai TS = Tidak Sesuai S = Sesuai SS =Sangat Sesuai 2. Lembar penilaian guling depan a. Penilaian Psikomotor Tabel 3.2: Penilaian Hasil Pembelajaran Senam Lantai Guling Depan Nama Sekolah : Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya Kelas/Semester : V / 1 Sasaran Evaluasi : SENAM (guling depan) No Nama 1 LA 2 RA 3 DK 4 DA 5 RK 6 D.A 7 DO 8 DN 9 IU 10 JN 11 HF 12 HM 13 F.R 14 IG 15 HD 16 RY ASPEK YANG DINILAI Teknik Awalan Posisi Tangan dan kaki Kondisi Mengguling Posisi Akhir Jumlah Skor Butir Ketun tasan
9 17 RS 18 KK 19 SS 20 SI 21 DN 22 AA 23 RN 24 SY 25 FL 26 AH Catatan : Kriteria Pensekoran : Skor 3 : Jika siswa melakukan dengan baik Skor 2 : Jika siswa melakukan cukup baik Skor 1 : Jika siswa melakukan kurang baik Skor 0 : Jika siswa tidak melaksanakan Interprestasi : Skor untuk kategori baik Skor untuk kategori sedang Skor <65 masuk kategori kurang (Mahardika, 2010: 153) Penilaian Kognitif Aspek yang Dinilai Bagaimana posisi awalan yang baik Bagaimana posisi tangan dan kaki yang baik Bagaimana kondisi mengguling yang baik Bagaimana posisi akhir yang baik Kualitas Jawaban Catatan: Kolom Aspek nilai-perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Penilaian Afektif Nama Aspek perilaku Kerjasama Kejujuran Tanggung jawab Skor LA RA DK DA Catatan: Kolom Aspek nilai-perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik
10 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) Nama Guru : NIP : Sekolah : Mata Pelajaran : Standar Kompetensi (SK) : Kompetensi Dasar (KD) : Materi Pokok : Kelas/Semester : Alokasi Waktu : Tanggal : Tabel 3.4 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) APKG 1 Alat Penilaian Kemampuan Guru (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran) No Aspek Yang Dinilai 1 Perumusan Indikator Pencapaian/ tujuan pembelajaran a. Kejelasan dan kelengkapan cakupan rumusan b. Kesesuaian dengan KD c. Kesesuaian banyaknya indikator pencapaian dengan alokasi waktu 2 Pengorganisasian Pengalaman Belajar /kegiatan belajar siswa a. Variasi perumusan pengalaman belajar siswa b. Perumusan pengalaman belajar sesuai dengan indikator pencapaian c. Lavel perumusan pengalaman belajar siswa sesuai dengan Indikator pencapaian 3 Pengorganisasian Materi Pembelajaran a. Pemilihan Materi Pembelajaran sesuai dengan indicator pencapaian b. Sistematika dan urutan materi pembelajaran c. Materi Pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa 4 Pendekatan dalam Pembelajaran a.kesesuaian Pendekatan (Strategi/metode) pembelajaran dengan pengalaman belajar yang dirancang Skala/skor Total
11 b. Kesesuaian Pendekatan (Strategi/metode) pembelajaran dengan materi pembelajaran c.variasi Pendekatan (Strategi/metode) pembelajaran yang dirancang 5 Kesesuaian Sumber/ Media Pembelajaran, dengan : a. Pencapaian indicator pencapaian b. Materi Pembelajaran c. Karakteristik siswa 6 Ketepatan dan kesesuaian Rancangan Langkahlangkah pembelajaran a. Rancangan langkah pembelajaran meliputi : tahapan peterlibatan siswa (engagement), eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan penilaian/ evaluasi b. Ketepatan dan kesesuaian isi rancangan setiap langkah Pembelajaran dengan materi pembelajaran c. Ketepatan dan kesesuaian isi rancangan setiap langkah Pembelajaran dengan pengalaman belajar yang dirancang 7 Penilaian hasil belajar a. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator pencapaian b. Rancangan penilaian proses c. Rancangan penilaian produk 8 Penunjang a. Kebersihan dan kerapian persiapan b. Ketepatan penggunaan bahasa tulis S k o r Total APKG 1 Surabaya, Teman Sejawat ( )
12 Tabel 3.5 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) APKG 2 Alat Penilaian Kemampuan Guru (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Nama Guru : NIP : Sekolah : Mata Pelajaran : Standar Kompetensi (SK) : Kompetensi Dasar (KD) : Materi Pokok : Kelas/Semester : Alokasi Waktu : Tanggal : No Aspek Yang Dinilai Skala/skor Total Penyiapan Awal Kondisi Pembelajaran a. Penyiapan klas/lab/lapangan b. Memeriksa kehadiran siswa c. Penyiapan media/alat pembelajaran Membuka Pembelajaran a. Melakukan kegiatan engagement dan atau apersepsi b. Menyampaikan KD yang akan dicapai Pengorganisasian Materi Pembelajaran pada kegiatan Inti a. Penguasaan materi pembelajaran b. Sistematika dan urutan penyampaian materi pembelajaran c. Terjadinya kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan indicator pencapaian d. Ketepatan penggunaan alokasi waktu yang disediakan sesuai dengan tahapan/langkah pembelajaran Pendekatan dalam Pembelajaran a. Penggunaan berbagai Pendekatan (Strategi/metode) Pembelajaran secara tepat, logis dan variatif sesuai dengan pengalaman belajar yang dirancang b.kesesuaian penggunaan Pendekatan (Strategi/metode) pembelajaran dengan materi Pembelajaran c. Terciptanya proses pembelajaran yang kondusif dan I2M3 (Interaktif, Inspiratif, Menyenangkan,
13 Menantang, dan Memotivasi) Penggunaan Sumber/ Media Pembelajaran a. Penggunaan sumber/media dan alat bantu pembelajaran secara tepat b. Perancangan media dan alat bantu pembelajaran menarik minat siswa Penilaian hasil belajar a. Penilaian proses dilakukan secara variatif untuk tercapainya indicator pencapaian dan materi pembelajaran b. Penilaian produk dilakukan sesuai dengan indicator pencapaian Penunjang a. Penggunaan bahasa b. Gaya mengajar c. Penampilan Menutup Pembelajaran a. Melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa b. Melaksanakan tindak lanjut (pengayaan, remidial, tugas lainnya) Skor Total APKG 2 Surabaya, Teman Sejawat Teknik Menganalisis ( ) Dari angket, lembar pengamatan dan lembar penilaian yang diperoleh kemudian masing-masing dianalisis dengan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Dari lembar pengamatan yang diisi oleh subjek dan teman sejawat akan dianalisis menggunakan Score Sheet pengamatan. Nantinya akan diperoleh hasil berupa persentase yang menunjukkan tingkat keberhasilan pembelajaran senam guling depan.
14 Analisis penilaian hasil tes siswa yang dilakukan setelah pembelajaran dianalisis untuk mendiskripsikan hasil belajar siswa. Perhitungan untuk menyatakan persentase banyaknya siswa yang lulus dengan menggunakan rumus yaitu : 1. Mencari nilai rata-rata atau mean x M N Keterangan : M = Nilai rata-rata (mean) N = Jumlah individu X = Jumlah total nilai dalam distribusi (Maksum, 2007: 15) 2. Untuk menghitung seberapa besar peningkatan hasil belajar di gunakan rumus: M D Peningkatan = x 100% M pre Keterangan: M D = Nilai rata-rata beda M = Nilai rata-rata pretest pre (Maksum, 2007:42). 3. Untuk menghitung seberapa besar prosentase hasil belajar di gunakan rumus: Presentase = n x 100% N Keterangan : n = Jumlah Kasus N = Jumlah Total Indikator Keberhasilan (Maksum, 2007: 8) Apabila pada siklus 2 target yang dicapai sudah 80%, maka tidak berlakukan siklus 3. Kriteria kelulusan siswa yang digunakan berdasarkan kebijakan sekolah yaitu siswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai 70. Dan apabila ada siswa memperoleh nilai 70 maka diadakan remidi.
BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) dengan melibatkan secara aktif para pelaku dalam proses pembelajaran,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemiss dan MC Taggart. PTK ini terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdapat
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN.
2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif artinya penelitian yang dilakukan dengan melibatkan seorang
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Annie Resmisari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Permendiknas No. 41 tahun 2007 mengenai standar proses, pelaksanaan pembelajaran di sekolah terdiri atas tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan,
Lebih terperinciARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru
Lebih terperinciTabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SD N Mangunsari 05 yang direncanakan terlaksana pada semester II tahun 2013, karena harus disesuaikan dengan alokasi waktu
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING SEPAKBOLA (Studi pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kediri) Bijak Adhi Suroyo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kualitatif karena penelitian ini bermaksud memahami berubahan yang dialami oleh subjek penelitian, Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI I Gusti Made Jaya Kesuma NIM. 0816011068 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SMK Negeri 2 Salatiga Kota Salatiga. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Waktu : SMP N 2 PIYUNGAN : VIII / 1 (satu) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efesien sehingga hasilnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan ilmu pengetahuan. Proses pendidikan yang diselenggarakan
Lebih terperinci= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukabumi Kecamatan
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukabumi Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan
Lebih terperinciJurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 7 BANGKALAN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) R Ida Wahyuni 1 dan Eka Evriani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan metode Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton Bandar lampung pada semester II tahun 2011. 3.1.2 Subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan
Lebih terperinciINOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran cerita rakyat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH
Lebih terperinciPENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung meningkatnya sendi-sendi kehidupan dalam negara tersebut, salah satu faktor pertama dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi, tidak terkecuali di MI Sullamul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Kalirejo Kudus. Adapun yang akan diteliti yaitu hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal
III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal Oriented Evaluation (Arikunto.2007:35) yang berorientasi pada tujuan untuk mengevaluasi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS IV DAN V SEMESTER 1 MI AL AZHAR GEMBONGAN PONGGOK BLITAR TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperincisekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
52 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif model STAD dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions research.
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions research. Tentang pengertian penelitian tindakan kelas Hopkins, 1993 (Sa ud, 2007:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)
Lebih terperinciBAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.
BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH A. Lokasi dan waktu observasi Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009. B. Subyek dan obyek observasi
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI TAHUN 2015
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN BAWAH PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS VIII- A MTsN KERAS DIWEK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
55 BAB IV HASIL PENELIIAN Hasil dan Analisis Data Penelitian Hasil dan analisis data ini dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan dikelas V11-D SMP NEGERI AMAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan
129 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan pada bab IV, maka dapat penulis ambil kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Islamiyah Kota Banjarbaru. Subyek penelitian adalah siswa
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada
Lebih terperinciKata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Alasan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). yang berfokus pada situasi kelas, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan sumbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dalam konsep
29 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dalam konsep magnet setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa tunanetra. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tunggulsari Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Letaknya sangat strategis,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk
24 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode autentik asessemen
Lebih terperinciLAMPIRAN 46 Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS 1) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SD Negeri 2 Kumejing : Penjasorkes : V/ Genap : Sepakbola :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan alternatif dari pemecahan masalah dan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinci