DENTAL AMALGAM. HENU SUMEKAR,drg., Sp.KG
|
|
- Ridwan Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DENTAL AMALGAM HENU SUMEKAR,drg., Sp.KG
2 PENDAHULUAN Ditemukan oleh Bell dari Inggris pd Th 1819 sebagai silver amalgam. Sebelum ditemukan silver amalgam, cara menumpat gigi dilakukan memakai emas yang dicampur dgn timah putih. Standarisasi dental amalgam dilakukan di Amerika pd akhir th 1920, dan selalu diperbaiki serta ditingkatkan mutunya sesuai dgn perkembangan kemajuan dental alloy.
3 KLASIFIKASI AMALGAM Menurut jml logam yg membentuk : = Binary Amalgam = Quaternary Amalgam = Quinary Amalgam Menurut bhn pokok dari alloy-nya : = Cu Amalgam = Silver Amalgam = Non Zinc Amalgam Menurut potongan dari butir-butir alloy-nya : = Lathe cut = Spherical particels
4 KOMPOSISI DENTAL ALLOY Menurut American Dental Association (ADA) : Ag (Argentum = perak), min 65% Sn (Stanum=timah putih), maks 29% Cu (Cuprum = tembaga), maks 6% Zn (Zinc = seng),maks 2% Persentase kadar logam yg membentuk modern dental alloy dpt dibagi : High procentage / Quick setting Alloy, tdd : Ag : 66,7 74,3 % Sn : 25,3 27,7 % Cu : 0 5,2 % Zn : 0 1,7 % Low procentage / Slow setting alloy, tdd : Ag : % Sn : % Zn : 1 2 %
5 SIFAT SIFAT LOGAM DARI DENTAL ALLOY Ag (perak) Merupakan bagian yg terbesar dari dental alloy (± 2/3). Bereaksi dgn atom Hg dlm jml tertentu. Bereaksi dgn sulfida dari salifa shg mudah tjd tarnish / korosi. Ekspansi besar menekan kavitas diimbangi dgn adanya Sn. Mempercepat pengerasan campuran. Memperbesar edge strength (kekuatan tepi). Mengurangi flow. Note ; Persentase yg tinggi dr Ag menyebabkan campuran dental alloy & Hg cepat mengeras, flow berkurang dan memberi ekspansi,serta kekuatan yg cukup.
6 Sn (timah putih) Mudah bereaksi dgn Hg Memperlambat pengerasan Menambah flow Menambah plasticity dari massa Memperbesar kontraksi Mengurangi edge strength Mengurangi ekspansi Menambah sifat korosi pd amalgam Note : Kelebihan Sn (bila lebih dari 29% dari komposisi alloy) menghasilkan kontraksi lebih besar.
7 Cu (tembaga) Sukar bereaksi dgn Hg Mempercepat waktu pengerasan Flow sangat kecil Menambah edge strength Tidak menunjukkan adanya kekuatan ekspansi maupun kontraksi Mudah terjadi tarnish karena adanya H 2 S (asam sulfida)
8 Zn (zinc) Mudah bereaksi dgn Hg Mempercepat pengerasan Memperbesar ekspansi Mengurangi edge strength Memperbesar flow Mempengaruhi / memperbaiki warna massa Menjadikan massa lebih plastis Bekerja sebagai bahan oksida
9 Hg (mercury / air raksa) Hg adalah logam berat yg berbentuk cairan Warna putih keperakan Toksis Mudah menguap pada suhu tinggi Berat jenis 13,69 Mempunyai sifat melarutkan logam lain Efek toksis Hg dapat masuk secara : - Sistemic absorption - Masuknya uap Hg melalui pernafasan - Per oral
10 Efek toksis Hg dapat masuk secara : - Sistemic absorption - Masuknya uap Hg melalui pernafasan - Per oral Keracunan Hg dapat bersifat akut / kronik Hal-hal yg perlu diperhatikan pada pemakaian amalgam : - Botol Hg harus selalu tertutup - Jangan ada Hg yg tercecer - Ventilasi yg baik - Jangan memegang amalgam yg plastis
11 INDIKASI PENUMPATAN DG AMALGAM Kavitas pada gigi posterior : klas I, klas II, klas V dan komplex cavity Kavitas pada gigi anterior yang tidak terlihat ; klas I dan klas III Gigi-gigi dg sisa jaringan sehat masih cukup banyak untuk dibuat retensi Core / inti mahkota
12 KEBAIKAN DAN KEBURUKAN AMALGAM KEBAIKAN Kekuatan menahan tekanan daya kunyah yg besar Tidak larut dalam cairan mulut Adaptasi yg baik dg dinding kavitas Mudah mencampur dan mengerjakannya Dapat dipoles Tidak merangsang jaringan lunak KEKURANGAN Warnanya tdk sesuai dg warna gigi Mempunyai kecenderungan berubah bentuk Konduktor panas dan listrik yg baik Bila tipis kekuatan tepi kurang Dapat terjadi galvanic action
13 SIFAT SIFAT DENTAL AMALGAM Perubahan dimensi ada 2 : Flow dari amalgam Kontraksi dan ekspansi Flow adalah perubahan permanen dari benda, disebabakan oleh bebah yg konstan dan bersifat compressive. Flow tergantung dari : Ratio alloy dan Hg Suhu Waktu Kontraksi : biasanya tjd pd fase permulaan waktu pencampuran Ekspansi : terjasi setelah 5 10 menit
14 Faktor-faktor yg mempengaruhi kontraksi dan ekspansi; Perbandingan alloy dan Hg Cara pabrik mencairkan,mencetak dan mendinginkan alloy Macam-macampartiker alloy Cara mencampur (triturasi) Hg dan alloy Cara kondensasi dg baik Efek dari kontaminasi kotoran/air selama penumpatan amalgam
15 KEKUATAN AMALGAM / STRENGTH Adalah tekanan maksimal yg dapat menyebabkan terjadinya fraktur dari suatu struktur. Kekuatan amalgam dpt dibedakan atas : Kekuatan tepi Kekuatan terhadap tekanan (compressive strength) Ketegangan (tensile strength) Kekuatan amalgam tergantung dari : Komposisi dari alloy Cara pembuatan alloy di pabrik Triturasi Kondensasi
16 PERBANDINGAN (RATIO) ANTARA ALLOY DAN MERKURI Perbandingan yang baik antara alloy dan merkuri adalah 1:1, selain itu hasil amalgam yang baik juga dipengaruhi oleh ; Triturasi Banyaknya Hg yg dikeluarakn sebelum kondensasi Lama dan tekanan kondensasi Tumpatan amalgam yg baik adalah yg mengandung sisa Hg 55 %
17 Untuk mendapatkan perbandingan yg tepat digunakan berbagai cara : Berdasarkan berat Berdasarkan volume Alloy nya sdh ditimbang dipabrik Dengan alat dimana perbandingan alloy dan Hg dapat diatur dan sekaligus digunakan sebagai mechanical trituration
18 TRITURATION / TRITURASI = Mencampur dental alloy dg merkuri Proses pencampuran alloy dg Hg disebut amalgamation atau amalgamasi. Prosedur pencampurannya disebut triturasi, yg bertujuan agar terjadi reaksi antara alloy dg Hg. Triturasi dapat dilakukan dg 3 cara : Dengan mortar dan pestle Dengan mesin/amalgamator (mechanical trituration)
19 Hasil dari campuran amalgam ada 3 kemungkinan : Under mix / under worked amalgam Normal mix / normal worked amalgam Over mix / over worked amalgam Keuntungan triturasi dg menggunakan mesin / amalgamator : Ada keseragaman dlm pencampuran shg campuran amalgam lebih homogen Menggunakan waktu lebih singkat Tidak tergantung pd force (tekanan) Keburukannya sering terjadi over mix
20 Mengeluarkan kelebihan merkuri (Hg) dari massa amalgam sebelum kondensasi Adanya kelebihan Hg pd massa amalgam disebut precondensation mercury Kelebihan Hg ini diambil setelah triturasi selesai (mixing sempurna) sebelum kondensasi Mulling adalah istilah yg digunakan untuk menyelesaikan proses triturasi Ada 3 cara mengeluarkan kelebihan Hg Dg tekanan telunjuk & ibu jari Dg tekanan jari-jari & squeeze cloth Dd tek. dari jepitan pinset & squeeze cloth
21 KONDENSASI AMALGAM Adalah memasukkan massa amalgam yg telah ditriturasi ke dalam kavitas yg telah dipreparasi Tujuan kondensasi Mendapatkan adaptasi yg baik dari amalgam pd dinding kavitas dan mengisi sudut-sudut kavitas Mengeluarkan kelebihan Hg sebanyakbanyaknya dari massa amalgam Menyatukan massa amalgam padat dan homogen Kondensasi dapat dilakukan dengan : Hand pressure condensation Mechanical condensation
22 PENYELESAIAN TUMPATAN AMALGAM Penyelesaian pendahuluan Langsung dilakukan tidak menunggu hingga 24 jam Carving, membentuk anatomi gigi seperti semula setelah kondensasi Alat yg digunakan : Amalgam stoper Carver burnisher Final carving dilakukan setelah tumpatan mengeras. Harus diperhatikan : Bentuk anatomi dikembalikan spt semula Fungsional kontak dg gigi antagonis Relasi dg gigi tetangga Pd usia tua cusp tidak perlu terlalu tinggi
23 FINISHING DAN POLISHING AMALGAM Tumpatan amalgam dapat dipoles minimal 24 jam setelah penumpatan Pemolesan penting, untuk: Kosmetik Mencegah korosi Mempertahankan kebersihan Pemolesan menggunakan: Carborundum stone Finishing bur Rubber Brush halus Untuk klas II diperlukan polishing strip dan sand papper disk Pemolesan dilakukan dengan: Tekanan ringan dan rata Tidak bekerja pd satu tempat,dapat merusak anatomi karena panas
24 Tujuan Polishing : Mendapatkan tumpatan yg mengkilap Mendapatkan tumpatan yg kuat dan mencegah terjadinya perubahan warna Menghilangkan amalgam yg berlebih Kegagalan dapat disebabkan Preparasi kavitas kurang baik Ratio merkuri dan alloy yg tidak tepat Cara triturasi yg tidak betul & kondensasi yg salah Kontaminasi dg cairan mulut & kontak dg kotoran dapat menyebabkan delayed expantion Finishing yg tidak betul korosi Adanya tumpatan emas yg berkontak dg amalgam
25 PERUBAHAN WARNA = TARNIS = KOROSI Perubahan warna tjd karena terbentuknya sulfida melalui reaksi H 2 S Tarnish, tumpatan menjadi buram bila terdapat suatu lapisan tipis diatasnya, hal ini terjadi bila tumpatan kasar dan tidak dipoles Korosi, dapat dibedakan atas : Chemical corotion Electrolitic corotion
26 MATRIK Adalah suatu lempeng dari logam atau bahan lain yg berbentuk sedemikian rupa shg bertujuan membantu memberi bentuk pada tumpatan selama kondensasi dan pengerasan juga menunjang atau menahan tumpatan agar tidak keluar dari kavitas Tujuan penggunaan matrik: Sebagai dinding sementara selama kondensasi kedalam kavitas Memberi bentuk yg baik pd tumpatan dibagian proksimal serta membentuk kontak point yg baik Mempertahankan bentuk tumpatan selama proses pengerasan Memperoleh adaptasi yg baikantara tumpatan dg dinding gingiva
27 Syarat syarat matrik: Harus dapat dipasang dan dilepas dengan mudah tanpamerusak tumpatan Bila bahan dari logam mempunyai ketebalan yg cukup Matrik harus dapat membentuk dinding sementara sehingga diperoleh kontur yg baik dari proksimal Bentuk stabil, memberi adaptasi yg baik pada gigi Tidak banyak memakan waktu pada pemasangan Note : Untuk mendapatkan adaptasi yg baik di bagian servikal perlu di pasang wedge. --o0o--
BAB 2 DENTAL AMALGAM. Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang
BAB 2 DENTAL AMALGAM 2.1 Pengertian Dental Amalgam Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB 3 KONDENSASI PADA DENTAL AMALGAM. 3.1 Pengertian Kondensasi Amalgam. yang sudah dipreparasi dengan menggunakan alat yang disebut condenser.
BAB 3 KONDENSASI PADA DENTAL AMALGAM 3.1 Pengertian Kondensasi Amalgam Kondensasi merupakan penekanan amalgam setelah triturasi pada kavitas gigi yang sudah dipreparasi dengan menggunakan alat yang disebut
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL 2
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL 2 Topik : Amalgam Kelompok : II-7 Tgl. Praktikum : 11 Oktober 2011 Pembimbing : Asti Meizarini, drg., MS Penyusun : 1. ILFI KARICHMA Y 021011112 2. ANNETE NABILA 021011113
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya perak (Ag), timah (Sn), tembaga (Cu), seng (Zn) bahan-bahan lain
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Amalgam Amalgam adalah bahan tambalan berupa campuran beberapa logam, diantaranya perak (Ag), timah (Sn), tembaga (Cu), seng (Zn) bahan-bahan lain seperti gallium, indium,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI II.1 Tinjauan Pustaka Bahan tumpat gigi merupakan material kedokteran gigi yang digunakan untuk menumpat gigi yang telah berlubang. Bahan tumpat gigi yang paling
Lebih terperinciBAB II OPERATIF DENTISTRI PADA ANAK
BAB II OPERATIF DENTISTRI PADA ANAK 1. Pendahuluan Maksud perawatan operatif dentistri (opdent) pada gigi desidui adalah untuk mengembalikan bentuk, sedang tujuannya adalah : mencegah atau menghilangkan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik.
23 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. 4.2 Sampel Penelitian dan Bahan Uji Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah gigi premolar manusia
Lebih terperinciLOGAM DAN PADUAN LOGAM
LOGAM DAN PADUAN LOGAM SATU KOMPONEN digunakan luas, kawat, kabel, alat RT LEBIH SATU KOMPONEN, utk memperbaiki sifat PADUAN FASA TUNGGAL, MRPKAN LARUTAN PADAT, KUNINGAN (Tembaga + Seng) perunggu (paduan
Lebih terperinciRESTORASI GIGI ANAK I. PENDAHULUAN. Gigi karies harus direstorasi untuk mencegah terkenanya pulpa dan
RESTORASI GIGI ANAK I. PENDAHULUAN Gigi karies harus direstorasi untuk mencegah terkenanya pulpa dan menghindari pencabutan. Pencabutan yang terlalu dini dapat menyebabkan maloklusi. Gigi sulung yang karies
Lebih terperinciVI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT)
VI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT) Untuk dapat memahami dan mengerjakan preparasi pada gigi pegangan / pilar / abutment dengan benar, perlu kiranya pemahaman terlebih dahulu mengenai beberapa macam
Lebih terperinciNo. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan
Lebih terperinciBPSL BLOK BUKU PRAKTIKUM SKILL S LAB KONSERVASI GIGI SEMESTER III TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
BPSL BUKU PRAKTIKUM SKILL S LAB KONSERVASI GIGI SEMESTER III TAHUN AKADEMIK 2014-2015 BLOK 2.3.5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB
Lebih terperincitoksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan sampai saat ini. 1,2,3 Resin komposit adalah suatu bahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien dan dokter gigi mempunyai berbagai pilihan dalam memilih bahan material dan prosedur dalam merawat lesi karies atau gigi yang hilang.perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciRestorasi Amalgam. Oleh: Bakri Soeyono, drg
Restorasi Amalgam Oleh: Bakri Soeyono, drg Pendahuluan Campuran silver-merkuri pertama kali ditemukan oleh M Taveau pada tahun 1826 di Paris. Crawcour bersaudara memperkenalkan amalgam dental di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain kavitas Kelas II konvensional berbentuk box dan bahan restorasi resin komposit tidak selalu kompatibel karena (1) kebocoran tepi gingival (gingival marginal),
Lebih terperinciANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Disusun : SUDARMAN NIM : D.200.02.0196 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciSouvia Rahimah 21 Februari 2010
Souvia Rahimah 21 Februari 2010 Jurusan Teknologi Industri Pangan FTIP UnivesitasPadjadjaran Container performance requirements Syarat penggunaan kemasan logam: Mengawetkan dan melindungi bahan yang dikemas
Lebih terperinciSEDIAAN PENGERITING RAMBUT
SEDIAAN PENGERITING RAMBUT JULIA REVENY HAIR WAVING PREPARATION Sediaan pengeriting rambut adalah sediaan kosmetik yg digunakan dalam tatarias rambut utk mengubah bentuk rambut konfigurasi lurus menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. model gigitiruan dilakukan dengan cara menuangkan gips ke dalam cetakan rongga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Model gigitiruan merupakan replika dari permukaan rongga mulut. Pembuatan model gigitiruan dilakukan dengan cara menuangkan gips ke dalam cetakan rongga mulut dan dibiarkan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
22 BAB 5 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kebocoran mikro pada tumpatan GIC Fuji IX, GIC Fuji II, dan GIC Fuji II LC. Kebocoran mikro tersebut dapat terdeteksi dengan terlihatnya
Lebih terperinciCROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang
CROSSBITE ANTERIOR 1. Crossbite anterior Crossbite anterior disebut juga gigitan silang, merupakan kelainan posisi gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang bawah. Istilah
Lebih terperinciProsedur ( salah satu atau lebih ) Pengasahan Pembuatan restorasi Pencabutan gigi
Penyelarasan Oklusal dan Pensplinan Periodontal Penyelarasan Oklusal Tindakan untuk mengembalikan hubungan fungsional yang menguntungkan bagi periodonsium Prosedur ( salah satu atau lebih ) Pengasahan
Lebih terperinciBENDA, MATERI DAN ZAT
Modul III Kimia Tanggal: 9/9/2015 Berdasakan pengetahuan tentang sususan materi yang telah ada, kita dapat memahami sifat-sifat materi dan melakukan pengelompokkan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai
Lebih terperinciPERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY
PERSYARATAN PENGAMBILAN SAMPEL Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY Pengambilan sampel lingkungan harus menghasilkan data yang bersifat : 1. Obyektif : data yg dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aluminium merupakan jenis logam yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Material ini dipergunakan dalam bidang yang luas bukan saja dalam alat-alat rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh titanium..., Caing, FMIPA UI., 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi kemasan kaleng, khususnya kaleng dua bagian yang terbuat dari aluminium (two-piece aluminum can) bergerak sangat pesat, baik dari segi teknologi mesin,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. seperti semula sehingga dapat berfungsi kembali. Hal ini menunjukkan bahwa
BAB IV PEMBAHASAN Menurut Roberson (2006) tujuan dari restorasi adalah membentuk gigi seperti semula sehingga dapat berfungsi kembali. Hal ini menunjukkan bahwa restorasi setelah perawatan endodontik yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 38 3.2. ALAT DAN BAHAN 3.2.1 Alat Gambar 3.2 Skema Peralatan Penelitian Die Soldering 3.2.2 Bahan Bahan utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Resin komposit merupakan salah satu restorasi estetik yang paling populer
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Resin komposit merupakan salah satu restorasi estetik yang paling populer digunakan oleh dokter gigi, terutama untuk merestorasi gigi anterior karena memiliki
Lebih terperinciFINISHING DAN POLISHING
FINISHING: Proses menghilangkan permukaan cacat / goresan. POLISHING: Polishing adalah proses penyediaan luster (mengkilap) atau gloss (halus) pada permukaan material. FINISHING & POLISHED RESTORASI: Sebuah
Lebih terperinciAlat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat.
alat alat kedokteran gigi alat alat kedokteran gigi terbagi menjadi beberapa alat yaitu : 1. ALAT ORAL DIAGNOSTIK a. KACA MULUT /MOUTHMIRROR/SPIEGEL Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam metode pelapisan plastik ABS dengan elektroplating ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah tingkat kecerahan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Baja Baja adalah salah satu dari bahan konstruksi yang paling penting. Sifatsifatnya yang terutama penting dalam penggunaan konstruksi adalah kekuatannya yang tinggi, dibandingkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencetakan rahang merupakan tahap awal dalam perawatan prostodontik yang bertujuan untuk mendapatkan replika dari jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut. Cetakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Cetak Elastomer Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak elastik yang menyerupai karet. Bahan ini dikelompokkan sebagai karet sintetik. Suatu pengerasan elastomer
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
36 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian dan pengujian ini antara lain: 1. Tabung Nitridasi Tabung nitridasi merupakan
Lebih terperinciMEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan
MEKANISME By : Dewi Maya Maharani Pengeringan Prinsip Dasar Pengeringan Proses pemakaian panas dan pemindahan air dari bahan yang dikeringkan yang berlangsung secara serentak bersamaan Konduksi media Steam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jaringan lunak dan juga sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Pada dasarnya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak dan juga sebagai tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Pada dasarnya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. langsung pada kavitas gigi dalam sekali kunjungan. Restorasi tidak langsung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawatan restorasi gigi ada dua macam, yaitu restorasi langsung dan restorasi tidak langsung. Restorasi langsung adalah restorasi gigi yang dapat dibuat langsung
Lebih terperinciMATERIAL TEKNIK LOGAM
MATERIAL TEKNIK LOGAM LOGAM Logam adalah Jenis material teknik yang dipakai secara luas,dan menjadi teknologi modern yaitu material logam yang dapat dipakai secara fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik.
Lebih terperinciANALISA LANJUT PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BAHAN PEWTER DENGAN REDUKSI 50% PADA PROSES PENGEROLAN BAHAN
17 ANALISA LANJUT PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BAHAN PEWTER DENGAN REDUKSI % PADA PROSES PENGEROLAN BAHAN Firlya Rosa. S.S.T., M.T. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai macam bahan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak dan merupakan tempat melekatnya anasir gigitiruan. 1 Berbagai
Lebih terperinciKemasan Alumunium dan Alumunium Foil
Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. digunakan dikedokteran gigi. Bahan restorasi ini diminati masyarakat karena
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi yang sering digunakan dikedokteran gigi. Bahan restorasi ini diminati masyarakat karena memiliki nilai estetis yang
Lebih terperinci3.2.1 Alat dan Teknik Scaling Alat/instrument periodontal yang dibutuhkan dalam perawatan scaling umumnya terdiri dari 3 bagian, yakni handle
3.2.1 Alat dan Teknik Scaling Alat/instrument periodontal yang dibutuhkan dalam perawatan scaling umumnya terdiri dari 3 bagian, yakni handle (pegangan), shank (penghubung antra handle dan blade), serta
Lebih terperinciManipulasi Bahan Cetak Alginat
Manipulasi Bahan Cetak Alginat A. Cara Mencampur Tuangkan bubuk alginate dan campurkan dengan air menjadi satu ke dalam mangkuk karet (bowl). Ikuti petunjuk penggunaan dari pabrik. Aduk menggunakan spatula
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Penelitian yang dilakukan sesuai dengan diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 Gambar 3.1. Diagram alir penelitian 3.2. ALAT DAN BAHAN
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencegah timbulnya kembali karies, tetapi juga untuk mengembalikan fungsinya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan merestorasi gigi tidak hanya untuk menghilangkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali karies, tetapi juga untuk mengembalikan fungsinya (Ford, 1993).
Lebih terperinciMETALURGI SERBUK (POWDER METALLURGY) Metalurgi Serbuk : Teknologi pemrosesan logam dimana part-part diproduksi dari serbuk metal.
METALURGI SERBUK (POWDER METALLURGY) Metalurgi Serbuk : Teknologi pemrosesan logam dimana part-part diproduksi dari serbuk metal. Teknologi proses produksi secara umum : - Serbuk dipadatkan (di compressed/
Lebih terperinciALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN KONSERVASI GIGI BESERTA FUNGSINYA
ALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN KONSERVASI GIGI BESERTA FUNGSINYA 1. Alat-alat Konservasi Gigi dan Fungsinya N Nama Fungsi Gambar o 1 Alat Diagnostik Kaca Mulut Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. masalah estetik namun juga melibatkan fungsi dari gigi yang akan direstorasi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan meningkatnya ekspektasi pasien, seorang dokter gigi dalam mengambil keputusan untuk merestorasi gigi tidak hanya mempertimbangkan masalah estetik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan restorasi resin komposit pertama sekali diperkenalkan oleh Bowen pada tahun 1962. 1 Resin komposit merupakan suatu bahan restorasi yang memiliki banyak kelebihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK BAHAN Tabel 4.1 Perbandingan karakteristik bahan. BAHAN FASA BENTUK PARTIKEL UKURAN GAMBAR SEM Tembaga padat dendritic
Lebih terperincipendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta
BAB V DIAGRAM FASE Komponen : adalah logam murni atau senyawa yang menyusun suatu logam paduan. Contoh : Cu - Zn (perunggu) komponennya adalah Cu dan Zn Solid solution (larutan padat) : terdiri dari beberapa
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014
JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL HALUS BUKIT PASOLO SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN PASIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON dipersiapkan dan disusun oleh PRATIWI DUMBI NIM: 5114 08 051 Jurnal ini telah disetujui
Lebih terperinciANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH
ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH Sumidi, Helmy Purwanto 1, S.M. Bondan Respati 2 Program StudiTeknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang
Lebih terperinci3. Uraikan & jelaskan perbedaan yang mendasar antara teknik pressing & sintering konvensional dengan teknik pressing & sintering modern.
Tugas Online 2 (Tugas Individu) Jawab soal berikut ini : 1. Uraikan & jelaskan 4 keuntungan komersial & 4 kelemahan penggunaan Powder Metallurgy. 2. Jelaskan tujuan dilakukannya proses pemanasan (sintering)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akar, mencegah kontaminasi sistem saluran akar dengan saliva, menghambat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian tumpatan sementara sangat diperlukan dalam bidang kedokteran gigi. Tujuan tumpatan sementara adalah menutup rongga jalan masuk saluran akar, mencegah
Lebih terperinciPERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO
PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO RAGUM berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka
Lebih terperinciWalaupun begitu, banyak juga pasien yang setelah diberi nasihat tidak melaksanakan apa yang dokter gigi katakan, oleh karena faktor-faktor :
BAB I PENDAHULUAN Teknologi produksi bahan tambalan saat ini berkembang cukup pesat dibandingkan 50 tahun yang lampau. Hal ini membuat para dokter gigi mempunyai banyak pilihan untuk merestorasi gigi berlubang,
Lebih terperinci2.2 Indikasi dan Kontra Indikasi Mahkota Jaket a. Indikasi Mahkota jaket dapat dipakai untuk memugar gigi gigi anterior yang :
1.1 Latar Belakang Mahkota jaket akrilik merupakan restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi anterior yang di buat dari bahan akrilik sesuai dengan warna gigi. Biasanya mahkota jaket dari akrilik
Lebih terperinciBAB 2 RESIN KOMPOSIT. yang dihasilkan dari restorasi resin komposit, sebuah restorasi yang paling digemari
BAB 2 RESIN KOMPOSIT Pencapaian estetik dan tidak dipakainya merkuri merupakan karakteristik yang dihasilkan dari restorasi resin komposit, sebuah restorasi yang paling digemari dan terkenal diantara para
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Restorasi resin komposit telah menjadi bagian yang penting di dunia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Restorasi resin komposit telah menjadi bagian yang penting di dunia kedokteran gigi seiring dengan perkembangan pada sistem dental adhesive, meningkatnya
Lebih terperinciCIRI-CIRI : Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.
1. ALAT ORAL DIAGNOSTIK a. KACA MULUT /MOUTHMIRROR/SPIEGEL Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat. Macam permukaan kaca : - datar - cembung Diameter
Lebih terperinciHand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.
Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinci04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI
04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI 4.1. Deformasi 4.1.1 Pengertian Deformasi Elastis dan Deformasi Plastis Deformasi atau perubahan bentuk dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu deformasi elastis dan deformasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. silikat dan semen polikarboksilat pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bidang kedokteran gigi bukan hanya mencakup tindakan preventif, kuratif dan promotif, melainkan juga estetik, menyebabkan kebutuhan terhadap restorasi
Lebih terperinciBaja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)
BAJA Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom) Baja merupakan paduan yang terdiri dari besi,karbon dan unsur lainnya. Baja
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL. Tgl. Praktikum : 12 Desember : Helal Soekartono, drg., M.Kes
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL Topik Kelompok : Heat Treatment : C2 Tgl. Praktikum : 12 Desember 2013 Pembimbing : Helal Soekartono, drg., M.Kes Penyusun : 1. Ahmad Sukma Faisal 021211133018 2. Ayu Rafania
Lebih terperinciKorosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam, khusunya di dunia body automobiles.
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Korosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam,
Lebih terperinciELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra
ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciBAHAN CETAK ELASTOMERIK. Gatot Sutrisno
BAHAN CETAK ELASTOMERIK Gatot Sutrisno Plaster Non-elastic Compound Waxes Impression Materials ZnO - Eugenol Aqueous Hydrocolloids Agar (reversible) Alginate (irreversible) Elastic Non-aqueous Elastomers
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Pembuatan beton pada umumnya didapatkan dari pencampuran semen Portland atau semen hidraulik, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Logam Logam cor diklasifikasikan menurut kandungan karbon yang terkandung di dalamnya yaitu kelompok baja dan besi cor. Logam cor yang memiliki persentase karbon
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pengertian Las Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
Lebih terperinciPENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A
PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A Agus Salim Peneliti pada Bidang Peralatan Transportasi Puslit Telimek LIPI ABSTRAK Telah dilakukan pengecoran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Uji Korosi Dari pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil berupa data hasil perhitungan weight loss, laju korosi dan efisiensi inhibitor dalam Tabel
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.
10 dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sintesis paduan CoCrMo Pada proses preparasi telah dihasilkan empat sampel serbuk paduan CoCrMo dengan komposisi
Lebih terperinciMODUL 8 PROSES PEMBUATAN LOGAM-LOGAM SINTER
MODUL 8 PROSES PEMBUATAN LOGAM-LOGAM SINTER Materi ini membahas tentang proses pembuatan produk logam dengan metode powder metallurgi. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan. mesin dari logam. Proses berlangsung karena adanya gerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan dalam industri manufaktur terutama untuk pembuatan komponenkomponen mesin dari logam. Proses berlangsung karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu tempering terhadap sifat mekanik baja
Lebih terperinciIII. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.
III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari
Lebih terperinciPERAWATAN INISIAL. Perawatan Fase I Perawatan fase higienik
11/18/2010 1 PERAWATAN INISIAL Perawatan Fase I Perawatan fase higienik Tahap Pertama serangkaian perawatan periodontal untuk : Penyingkiran semua iritan lokal penyebab inflamasi Motivasi dan instruksi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. n = 3990 = 363, sampel 3990 (5%) 2 + 1
BAB V HASIL PENELITIAN Survei ini berlangsung selama periode bulan April hingga Juli 2008. Keseluruhan pengambilan data sekunder dari kartu status pasien dilakukan di RSGMP FKG UI dengan subyek survei
Lebih terperinci14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)
14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys) Magnesium adalah logam ringan dan banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan massa jenis yang ringan. Karakteristik : - Memiliki struktur HCP (Hexagonal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin Semen ionomer kaca telah digunakan secara luas dibidang kedokteran gigi. Sejak diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada tahun 1971. Ionomer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut, yang salah satunya digambarkan oleh indeks DMF-T
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai Negara berkembang memiliki berbagai macam masalah kesehatan gigi dan mulut, yang salah satunya digambarkan oleh indeks DMF-T Indonesia pada Riset
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 PENGUJIAN AWAL PADA GARDAN IV.1.1 PENGUJIAN KOMPOSISI Pengujian komposisi diperlukan untuk mengetahui komposisi unsur, termasuk unsur-unsur paduan yang terkandung dalam material
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciKRIYA LOGAM. Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KRIYA LOGAM Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERALATAN DAN BAHAN BAHAN 1. Aluminium 2. Baja 3. Besi 4. Emas 5. Kuningan/Loyang 6. Monel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Resin akrilik polimerisasi panas adalah salah satu bahan basis gigitiruan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resin Akrilik Polimerisasi Panas Resin akrilik polimerisasi panas adalah salah satu bahan basis gigitiruan polimer yang proses polimerisasinya dengan pengaplikasian panas. Energi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin, Laboratorium Mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya. B. Bahan yang Digunakan
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY Oleh : Willy Chandra K. 2108 030 085 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saus Sambal Saus Sambal merupakan salah satu jenis pangan pelengkap yang sangat populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI 0129762006), saus sambal didefinisikan sebagai
Lebih terperinciDINAMIKA MESIN DAN TANAH PEMADATAN TANAH
DINAMIKA MESIN DAN TANAH PEMADATAN TANAH Joko Prasetyo, M.Si Pemadatan Bertambahnya berat vol kering oleh beban dinamis shg butir-2 tanah akan merapat & Mengurangi rongga udara Yaitu usaha secara mekanik
Lebih terperinci