BAB IV HASIL PENGUJIAN. Dalam pengumpulan sampel, digunakan metode purposive sampling. Kriteria

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGUJIAN. Dalam pengumpulan sampel, digunakan metode purposive sampling. Kriteria"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Metode Pengumpulan Sampel Dalam pengumpulan sampel, digunakan metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam purposive sampling adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia), karena data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari internet. 2. Berasal dari sub sektor industri barang konsumsi, karena produk perusahaan yang berasal dari sub sektor ini biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari sehingga cukup familiar. 3. Mempunyai data laporan keuangan (financial report) dari tahun , karena dengan pemilihan time series selama tiga (3) tahun sudah cukup memiliki tingkat keakuratan untuk memprediksi perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada laporan keuangan perusahaan tersebut. Tahun yang dipilih untuk penelitian adalah tahun dikarenakan dengan pemilihan tahun tersebut dapat diperoleh informasi yang up to date. Periode tahun 2010 tidak diikutsertakan karena hanya sedikit perusahaan yang sudah mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun Berdasarkan kriteria pemilihan sampling dengan purposive sampling diatas maka berikut akan dijelaskan secara rinci proses pengumpulan sampel tersebut. Pengumpulan 53

2 sampel tersebut akan dijabarkan dalam tabel 1. Tabel 1 Pengumpulan Sampel Kriteria Pengumpulan Sampel Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Bukan berasal dari sektor industri barang konsumsi Laporan keuangan tidak lengkap (dari tahun ) Total perusahaan yang memenuhi kriteria Sumber: Jumlah Perusahaan 126 perusahaan 87 perusahaan 9 perusahaan 30 perusahaan Perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian beserta dengan pembagian berdasarkan sub sektornya adalah sebagai berikut: - Sampel penelitian yang berasal dari sub sektor makanan dan minuman sebanyak sebelas (11) perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut dijabarkan dalam tabel 2. Tabel 2 Sampel Penelitian Sub Sektor Makanan dan Minuman No Sub Sektor Kode Nama Perusahaan Perusahaan 1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 4 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 6 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 7 Makanan dan Minuman MYOR PT Mayora Indah Tbk 8 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 9 SKLT PT Sekar Laut Tbk 10 STTP PT Siantar Top Tbk 11 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Tbk Sumber: - Sampel penelitian yang berasal dari sub sektor rokok sebanyak satu (1) perusahaan. Perusahaan tersebut akan dijabarkan dalam tabel 3. 54

3 Tabel 3 Sampel Penelitian Sub Sektor Rokok No Sub Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 Rokok HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk Sumber: - Sampel penelitian yang berasal dari sub sektor farmasi sebanyak delapan (8) perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut akan dijabarkan dalam tabel 4. Tabel 4 Sampel Penelitian Sub Sektor Farmasi No Sub Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 2 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 3 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 4 MERK PT Merck Tbk Farmasi 5 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 6 SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk 7 SQBI Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 8 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk Sumber: - Sampel penelitian yang berasal dari sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga sebanyak tiga (3) perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut akan dijabarkan dalam tabel 5. Tabel 5 Sampel Penelitian Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga No Sub Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 Kosmetik dan Barang MRAT PT Mustika Ratu Tbk 2 Keperluan Rumah TCID PT Mandom Indonesia Tbk 3 Tangga UNVR PT Unilever Indonesia Tbk Sumber: 55

4 - Sampel penelitian yang berasal dari sub sektor peralatan rumah tangga sebanyak tiga (3) perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut akan dijabarkan dalam tabel 6. Tabel 6 Sampel Penelitian Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga Kode No Sub Sektor Nama Perusahaan Perusahaan 1 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk Peralatan Rumah 2 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk Tangga 3 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk Sumber: - Sampel penelitian yang berasal dari sub sektor pulpen dan kertas sebanyak empat (4) perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut akan dijabarkan dalam tabel 7. Tabel 7 Sampel Penelitian Sub Sektor Pulpen dan Kertas No Sub Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk 2 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Pulpen dan Kertas 3 SAIP PT Surabaya Agung I P & K Tbk 4 SPMA PT Suparma Tbk Sumber: Dari sampel perusahaan yang berjumlah tiga puluh (30) perusahaan, masingmasing akan dihitung terlebih dahulu Z-score Altman untuk mengelompokkan apakah perusahaan tersebut termasuk di dalam kelompok financial distress, grey area atau sehat. Sebagai contoh untuk perusahaan PT Ades Waters Indonesia Tbk, perhitungan Z- score Altman sebagai berikut: *Periode 2007: Working Capital to Total Assets merupakan rasio yang mendeteksi likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Working Capital/modal kerja diperoleh dari selisih 56

5 antara harta lancar dengan hutang lancar. Dalam hal ini, maka harta lancar dan hutang lancar yang digunakan adalah harta lancar dan hutang lancar pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X1 = Working Capital 2007 / Total Assets 2007 = (Current Assets 2007 Current Liabilities 2007) / Total Assets 2007 = ( ) / = / = Retained Earnings to Total Assets merupakan rasio untuk mengukur besarnya kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini, maka laba ditahan dan total harta yang digunakan adalah laba ditahan dan total harta pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X2 = Retained Earnings 2007 / Total Assets 2007 = / = -2,95288 Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Dalam hal ini, maka EBIT dan total harta yang digunakan adalah EBIT dan total harga pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X3 = EBIT 2007 / Total Assets 2007 = /

6 = -0,85022 Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya melalui modal sendiri. Dalam hal ini, nilai saham pasar dan nilai buku hutang yang digunakan adalah nilai saham pasar dan nilai buku hutang pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X4 = Market Value of Equity 2007 / Book Value of Total Liabilities 2007 = (Share Issued x Par Value) / (Current Liabilities + Non Current Liabilities) = ( x 1.000) / ( ) = / = 5,28321 Sales to Total Assets merupakan rasio aktivitas juga yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu. Dalam hal ini, penjualan bersih dan total harta yang digunakan adalah penjualan bersih dan total harta pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X5 = Sales 2007 / Total Assets 2007 = / = 0,73589 *Periode 2008 Working Capital to Total Assets merupakan rasio yang mendeteksi likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Working Capital/modal kerja diperoleh dari selisih 58

7 antara harta lancar dengan hutang lancar. Dalam hal ini, maka harta lancar dan hutang lancar yang digunakan adalah harta lancar dan hutang lancar pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X1 = Working Capital 2008 / Total Assets 2008 = (Current Assets 2008 Current Liabilities 2008) / Total Assets 2008 = ( ) / = / = -0,30273 Retained Earnings to Total Assets merupakan rasio untuk mengukur besarnya kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini, maka laba ditahan dan total harta yang digunakan adalah laba ditahan dan total harta pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X2 = Retained Earnings 2008 / Total Assets 2008 = / = -2,93526 Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Dalam hal ini, maka EBIT dan total harta yang digunakan adalah EBIT dan total harga pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X3 = EBIT 2008 / Total Assets 2008 = /

8 = -0,16557 Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya melalui modal sendiri. Dalam hal ini, nilai saham pasar dan nilai buku hutang yang digunakan adalah nilai saham pasar dan nilai buku hutang pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X4 = Market Value of Equity 2008 / Book Value of Total Liabilities 2008 = (Share Issued x Par Value) / (Current Liabilities Non Current Liabilities 2008) = ( x 1.000) / ( ) = / = 4,43142 Sales to Total Assets merupakan rasio aktivitas juga yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu. Dalam hal ini, penjualan bersih dan total harta yang digunakan adalah penjualan bersih dan total harta pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X5 = Sales 2008 / Total Assets 2008 = / = 0,

9 *Periode 2009 Working Capital to Total Assets merupakan rasio yang mendeteksi likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Working Capital/modal kerja diperoleh dari selisih antara harta lancar dengan hutang lancar. Dalam hal ini, maka harta lancar dan hutang lancar yang digunakan adalah harta lancar dan hutang lancar pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X1 = Working Capital 2009 / Total Assets 2009 = (Current Assets 2009 Current Liabilities 2009) / Total Assets 2009 = ( ) / = / = 0,24644 Retained Earnings to Total Assets merupakan rasio untuk mengukur besarnya kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini, maka laba ditahan dan total harta yang digunakan adalah laba ditahan dan total harta pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X2 = Retained Earnings 2009 / Total Assets 2009 = / = -2,95448 Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Dalam hal ini, maka EBIT dan total 61

10 harta yang digunakan adalah EBIT dan total harga pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X3 = EBIT 2009 / Total Assets 2009 = / = 0,09757 Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya melalui modal sendiri. Dalam hal ini, nilai saham pasar dan nilai buku hutang yang digunakan adalah nilai saham pasar dan nilai buku hutang pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X4 = Market Value of Equity 2009 / Book Value of Total Liabilities 2009 = (Share Issued x Par Value) / (Current Liabilities Non Current Liabilities 2009) = ( x 1.000) / ( ) = / = 5,35939 Sales to Total Assets merupakan rasio aktivitas juga yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu. Dalam hal ini, penjualan bersih dan total harta yang digunakan adalah penjualan bersih dan total harta pada periode Berikut ini adalah perhitungannya: X5 = Sales 2009 / Total Assets

11 = / = 0,75405 Setelah semua rasio-rasio diatas ditemukan, maka Z-score perusahaanperusahaan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus 1,2(Working Capital to Total Assets) + 1,4(Retained Earnings to Total Assets) + 3,3(Earning Before Interests and Taxes to Total Assets) + 0,6(Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities) + 0,999(Sales to Total Assets). Dalam hal ini karena digunakan time series selama tiga (3) tahun,maka digunakan rasio dari rata-rata perhitungan selama tiga (3) tahun tersebut. Berikut adalah perhitungan Z-score untuk PT Ades Waters Indonesia Tbk : Z-score = 1,2((X X X1 2009)/3) + 1,4((X X X2 2009)/3) + 3,3((X X X3 2009)/3) + 0,6((X X X4 2009)/3) + 0,999((X X X5 2009)/3) = 1,2(-0,13666) + 1,4(-2,94754) + 3,3(-0,30607) + 0,6(5,02467) + 0,999(0,73004) = -1,55647 Total Z-score untuk PT Ades Waters Indonesia Tbk pada periode adalah sebesar -1, Hasil perhitungan di atas adalah Z-score untuk PT Ades Waters Indonesia Tbk lebih kecil dari angka 1,81 sehingga perusahaan ini dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak sehat dalam arti perusahaan ini memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk mengalami kebangkrutan atau financial distress. Data seperti hasil perhitungan diatas kemudian dikelompokkan berdasarkan Z- score, dengan kriteria sebagai berikut: 63

12 1. Z-score < 1,81, perusahaan yang termasuk di dalam kelompok ini, merupakan perusahaan yang mengalami financial distress. 2. 1,81 < Z-score 2,99, kelompok ini dinamakan grey area, perusahaan yang termasuk kelompok ini mengalami sedikit masalah keuangan. 3. Z-score > 2,99, perusahaan yang termasuk di dalam kelompok ini, merupakan perusahaan yang sehat. Berikut hasil pengelompokkan Z-score sesuai dengan sub sektor perusahaan tersebut: - Pada sub sektor makanan dan minuman, ada tiga (3) perusahaan yang mengalami No 1 financial distress, enam (6) perusahaan yang termasuk dalam grey area, dan dua (2) perusahaan yang tergolong dalam kategori perusahaan yang sehat (tidak mengalami financial distress). Sub sektor makanan dan minuman akan dijabarkan pada tabel 8. Tabel 8 Pengelompokkan Z-score Sub Sektor Makanan dan Minuman Sub Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan <1,81 Grey Area PT Ades Waters ADES -1,55647 >2,99 Indonesia Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0, CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 3, DLTA PT Delta Djakarta Tbk 3,91827 PT Indofood Sukses 5 INDF 1,43562 Makmur Tbk Makanan PT Multi Bintang 6 dan MLBI 2,79065 Indonesia Tbk. Minuman 7 MYOR PT Mayora Indah Tbk 2, PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 2, SKLT PT Sekar Laut Tbk 2, STTP PT Siantar Top Tbk 2, ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading 2,

13 - Pada sub sektor rokok, hanya ada satu (1) perusahaan dan perusahaan tersebut tergolong dalam kategori perusahaan yang sehat (tidak mengalami financial distress). Sub sektor rokok akan dijabarkan pada tabel 9. Tabel 9 Pengelompokkan Z-score Sub Sektor Rokok No Sub Sektor 1 Rokok HMSP Kode Perusahaan Nama Perusahaan <1,81 Grey Area PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk >2,99 4, Pada sub sektor farmasi, ada satu (1) perusahaan yang mengalami financial distress, No satu (1) perusahaan yang termasuk dalam grey area, dan enam (6) perusahaan yang tergolong dalam kategori perusahaan yang sehat (tidak mengalami financial distress). Sub sektor farmasi akan dijabarkan pada tabel 10. Sub Sektor Tabel 10 Pengelompokkan Z-score Sub Sektor Farmasi Kode Perusahaan Nama Perusahaan <1,81 Grey Area PT Darya-Varia DVLA >2,99 1 Laboratoria Tbk 3, KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 3, KLBF PT Kalbe Farma Tbk 3, MERK PT Merck Tbk 5, Farmasi PYFA PT Pyridam Farma Tbk 2, SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk 1, SQBI Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 3, TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk 3, Pada sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, terdapat tiga (3) buah perusahaan dan semua perusahaan tersebut tergolong dalam kategori perusahaan 65

14 yang sehat (tidak mengalami financial distress). Sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga akan dijabarkan pada tabel 11. Tabel 11 Pengelompokkan Z-score Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga Sub Kode No Sektor Perusahaan Nama Perusahaan <1,81 Grey >2,99 Area 1 Kosmetik MRAT PT Mustika Ratu Tbk 3,26923 dan Barang PT Mandom Indonesia 2 TCID 4,20642 Keperluan Tbk Rumah PT Unilever Indonesia 3 UNVR 4,85022 Tangga Tbk - Pada sub sektor peralatan rumah tangga, ada dua (2) perusahaan yang termasuk dalam grey area, dan satu (1) perusahaan yang tergolong dalam kategori perusahaan yang sehat (tidak mengalami financial distress). Sub sektor peralatan rumah tangga akan dijabarkan pada tabel 12. Tabel 12 Pengelompokkan Z-score Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga No Sub Sektor 1 2 Peralatan Rumah Tangga KICI 3 LMPI Kode Perusahaan Nama Perusahaan <1,81 Grey Area KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 2,60005 PT Kedaung Indah Can Tbk PT Langgeng Makmur Industri Tbk 2,66113 >2,99 3, Pada sub sektor pulpen dan kertas, terdapat empat (4) buah perusahaan dan semuanya tergolong dalam kategori perusahaan yang mengalami financial distress. Sub sektor pulpen dan kertas akan dijabarkan pada tabel

15 Tabel 13 Pengelompokkan Z-score Sub Sektor Pulpen dan Kertas No 1 Sub Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan <1,81 Grey Area FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk 1,49215 PT Kertas Basuki -1, Pulpen KBRI Rachmat Indonesia Tbk dan Kertas PT Surabaya Agung I P 3 SAIP & K Tbk -1, SPMA PT Suparma Tbk 1,39049 >2,99 Setelah semua perusahaan sampel diketahui jumlah Z-scorenya masing-masing, maka semua perusahaan tersebut digolongkan menurut kelompok Z-scorenya. Ringkasan kelompok Z-score secara keseluruhan akan dijabarkan dalam tabel 14. Tabel 14 Ringkasan Kelompok Z-score No Kelompok Z-score Jumlah 1 Z-score <1, ,81 < Z-score 2, Z-score >2,99 13 IV.2 Statistik Deskriptif Uji statistik deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil dan distribusi variabel-variabel (bukan variabel dummy) tersebut. Diharapkan hasil uji statistik secara umum melegitimasi data penelitian pada variabel yang akan digunakan dalam uji statistik setiap hipotesis penelitian. Pengujian setiap hipotesis menggunakan uji statistik yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang dimaksud. Uji statistik deskriptif untuk variabel-variabel 67

16 penelitian kecuali variabel dummy, untuk mengetahui berapa besarnya nilai rata-rata, deviasi standar, nilai minimum, dan maximum. Hasil uji statistik deskriptif disajikan di dalam tabel 15. Tabel 15 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 30 0, , , , LEV 30-0, , , , GPM 30-18,9534 7, , , ITO 30 0, , , , ROE 30-0, , , , Financial Distress Financial Distress 8 Grey Area 9 Non Financial Distress 13 Hasil uji statistik deskriptif untuk 30 sampel perusahaan dimana 8 tergolong dalam financial distress, 9 dalam grey area, dan 13 dalam non finacial distress adalah nilai rata-rata Current Ratio = 2, dengan standar deviasi = 2, ; nilai terendah Current Ratio dari 30 sampel = 0,09446 dan nilai tertinggi Current Ratio = 9, Hal ini berarti rata-rata perusahaan dalam melunasi tagihan hutang-hutangnya terbilang cukup rendah. Namun demikian data yang terukur dari 30 perusahaan sampel cukup bervariasi, dengan standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya, sehingga sebaran data Current Ratio cukup menyebar jauh dari nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata Leverage Ratio = 0, dengan standar deviasi = 0, ; nilai terendah Leverage Ratio dari 30 sampel = -0,41773 dan nilai tertinggi Leverage Ratio = 0, Hal ini berarti perusahaan dalam memiliki hutang daripada memiliki aktiva sebesar 0, Nilai ini cukup rendah, karena Leverage Ratio berada di bawah 68

17 angka 10%. Namun demikian data yang terukur dari 30 perusahaan sampel cukup bervariasi. Nilai rata-rata Gross Profit Margin adalah 0,840439, standar deviasi sebesar 6, dengan nilai tertinggi = 7,14249, dan nilai terendah = -18,9534. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan 0,840439%, dengan ukuran penyebaran yang homogen (di bawah rata-rata) yaitu sebesar 6, dari 30 kasus yang terjadi. Nilai rata-rata Inventory Turnover adalah 2,696674, standar deviasi sebesar 7, dengan nilai tertinggi = 40,74875, dan nilai terendah = 0, Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan menjual persediaannya adalah 2,696674%, dengan penyebaran ukuran yang homogen (di bawah rata-rata) yaitu sebesar 7, dari 30 kasus yang terjadi. Hasil uji statistik deskriptif untuk 30 sampel perusahaan adalah nilai rata-rata Return on Equity = 0, dengan standar deviasi = 0, ; nilai terendah Return on Equity dari 30 sampel = -0,91164 dan nilai tertinggi Return on Equity = 1, Hal ini berarti rata-rata perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas pengelolaan equity/modal sendiri adalah sebesar 0,172481%. Nilai kurang efektif, karena ROE berada di bawah angka 10%. Namun demikian data yang terukur dari 30 perusahaan sampel cukup bervariasi, dengan standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-ratanya, sehingga sebaran data ROE cukup menyebar jauh dari nilai rataratanya. Sementara hasil deskriptif terhadap financial distress yang terbagi dalam 3 kelompok menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan manufaktur di BEI cenderung 69

18 tidak berpotensi bangkrut (non financial distress) adalah sebesar 13 perusahaan, berpotensi mengalami financial distress yaitu sebanyak 8 perusahaan, 9 perusahaan termasuk dalam grey area. IV.3 Pengujian Hipotesis Analisis statistik dalam penelitian ini terbagi dalam dua analisis yaitu analisis univariate dan analisis multivariate. Analisis univariate digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama hingga ketiga dengan menggunakan uji Independent Sample t-test jika datanya normal dan uji Mann Whitney jika datanya tidak normal. Sedangkan analisis multivariate digunakan untuk menguji hipotesis keempat menggunakan analisis regresi logistik. IV.3.1. Pengujian Univariate Pengujian univariate dilakukan untuk menguji lebih lanjut secara statistik apakah variabel-variabel independen berbeda secara signifikan di antara perusahaan yang mengalami financial distress dan tidak mengalami financial distress. Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggunakan two Independent Sample t Test jika datanya berdistribusi normal dan uji Mann Whitney jika datanya tidak berdistribusi normal. Untuk itu terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Hasil pengujian normalitas data dapat ditunjukkan pada tabel

19 Tabel 16 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative CR LEG GPM ITO ROE , , , , , , ,683434, ,138928, ,188,459,218,247,246,188,459,101,152,219 -,128 -,371 -,218 -,247 -,246 1,030 2,511 1,195 1,350 1,349,240,066,115,052,053 Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut di atas dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian yaitu rasio keuangan perusahaan (Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover dan Return on Equity) memiliki nilai p-value (Asym. Sig 2 Tiled) yang nilainya > 0,05 sehingga seluruh variabel rasio keuangan tersebut datanya berdistribusi normal. IV Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian menyatakan bahwa Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress. Pengujian yang dilakukan adalah Uji beda Z-test karena semua variabel rasio keuangan menyebar normal dengan prosedur uji-t yang digunakan adalah paired sample Z-test seperti yang tampak pada tabel

20 Tabel 17 Uji-t Hipotesis Pertama Paired Samples Test Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Pair 5 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) CRnfc - CRfc 2, , , , , ,613 7,001 LEVnfc - LEVfc -8, , , ,5843 3, ,635 7,146 GPMnfc - GPMfc, , , , , ,471 7,010 ITOnfc - ITOfc 5, , , , , ,408 7,202 ROEnfc - ROEfc, , , ,174349, ,190 7,273 Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki nilai probabilitas p=0,001<0,05, sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio keuangan antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Hasil uji-t pada Leverage Ratio diperoleh nilai probabilitas p=0,146>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Leverage Ratio antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Hasil uji-t pada Gross Profit Margin diperoleh nilai probabilitas p=0,01<0,05, sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio Gross Profit Margin antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Hasil uji-t pada Inventory Turnover diperoleh nilai probabilitas p=0,202>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio 72

21 Inventory Turnover antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Hasil uji-t pada Return on Equity diperoleh nilai probabilitas p=0,273>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Return on Equity antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress tidak ditolak. IV Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian menyatakan bahwa Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada grey area (kesulitan keuangan tinggi tetapi tidak mengalami financial distress). Pengujian ini dilakukan dengan uji-t seperti tampak pada tabel

22 Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Pair 5 CRfc - CRga LEVfc - LEVga GPMfc - GPMga ITOfc - ITOga ROEfc - ROEga Tabel 18 Uji t Hipotesis Kedua Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) -, , , , , ,365 7,050 7, , , , , ,548 7,166 -,113646, , ,258832, ,851 7,107-6, , , ,5823 2, ,694 7,134 -,179556, , ,619773, ,964 7,367 Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki nilai probabilitas p=0,05<0,05, sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio Current Ratio antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Hasil uji-t pada Leverage Ratio diperoleh nilai probabilitas p=0,166>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Leverage Ratio antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berda di dalam grey area. Hasil uji-t pada Gross Profit Margin diperoleh nilai probabilitas p=0,107<0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Gross Profit Margin antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil uji-t pada Inventory Turnover diperoleh nilai probabilitas p=0,134>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio 74

23 Inventory Turnover antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil uji-t pada Return on Equity diperoleh nilai probabilitas p=0,367>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Return on Equity antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada grey area (kesulitan keuangan tinggi tetapi tidak mengalami financial distress) tidak ditolak. IV Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga dalam penelitian menyatakan bahwa Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada grey area (kesulitan keuangan tinggi tetapi tidak mengalami financial distress). Pengujian ini dilakukan dengan uji-t seperti tampak pada tabel 19. Tabel 19 Uji t Hipotesis Ketiga Paired Samples Test Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Pair 5 CRnfc - CRga LEVnfc - LEVga GPMnfc - GPMga ITOnfc - ITOga ROEnfc - ROEga Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) 2, , , , , ,383 8,010 -,439250, , , , ,093 8,003, , , ,029493, ,374 8,207 -, , , , , ,106 8,918 -,009903, , ,285012, ,083 8,936 75

24 Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki nilai probabilitas p=0,01<0,05, sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio Current Ratio antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil uji-t pada Leverage Ratio diperoleh nilai probabilitas p=0,003<0,05, sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan rasio Leverage Ratio antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil uji-t pada Gross Profit Margin diperoleh nilai probabilitas p=0,207>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Gross Profit Margin antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil uji-t pada Inventory Turnover diperoleh nilai probabilitas p=0,918>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Inventory Turnover antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area Hasil uji-t pada Return on Equity diperoleh nilai probabilitas p=0,936>0,05, sehingga H0 tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio Return on Equity antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada di dalam grey area. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan Rasio keuangan perusahaan berbeda secara signifikan antara perusahaan yang tidak 76

25 mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang berada pada grey area (kesulitan keuangan tinggi tetapi tidak mengalami financial distress) tidak ditolak. Hal ini disebabkan karena kedua kelompok perusahaan adalah sama-sama perusahaan yang tidak mengalami masalah financial distress, hanya pada kelompok perusahaan grey area hanya sedikit mengalami masalah keuangan, tetapi tidak mengalami masalah kebangkrutan. Karena mengalami masalah keuangan, biasanya perusahaan cukup mudah dalam mengatasinya misalnya dengan mengeluarkan surat hutang, atau saham baru. Hal ini dilakukan dengan tujuan investasi, aktiva dan equity perusahaan mengalami peningkatan, sehingga mampu meningkatkan kinerjanya melalui rasio Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover dan Return on Equity. Berikut akan disajikan hasil ringkasan pengujian univariate secara keseluruhan. Hasil ringkasan pengujian univariate tersebut akan disajikan dalam tabel 20. Tabel 20 Ringkasan Pengujian Univariate Hipotesis Rasio Keuangan p-value Hasil Pengujian Hipotesis 1 CR 0,001 H0 ditolak LEV 0,146 H0 tidak ditolak GPM 0,01 H0 ditolak ITO 0,202 H0 tidak ditolak ROE 0,273 H0 tidak ditolak Hipotesis 2 CR 0,05 H0 ditolak LEV 0,166 H0 tidak ditolak GPM 0,107 H0 tidak ditolak ITO 0,134 H0 tidak ditolak ROE 0,367 H0 tidak ditolak Hipotesis 3 CR 0,01 H0 ditolak LEV 0,003 H0 ditolak GPM 0,207 H0 tidak ditolak ITO 0,918 H0 tidak ditolak ROE 0,936 H0 tidak ditolak 77

26 IV.3.2. Pengujian Multivariate Analisis multivariate digunakan untuk menguji hipotesis keempat yang menyatakan Rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan. Analisis multivariate ini menggunakan analisis regresi logistik. Namun demikian sebelum dilakukan uji regresi logistik, terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan. IV Uji Persyaratan Regresi Logistik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan diuji kelayakan dari model regresi logistik yang digunakan. Analisis ini didasarkan pada uji Omnibus Tests of Model Coefficients. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka model regresi tidak layak digunakan. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka model regresi layak digunakan. Hasil pengujian kelayakan model regresi dapat dilihat pada tabel 21. Tabel 21 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df Sig. 27,910 5,000 27,910 5,000 27,910 5,000 Pada tampilan keluaran SPSS dapat dilihat pada tabel Omnibus Tests of Model Coefficients. Tabel tersebut menunjukkan apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan atau tidak. Dari tabel 21 di atas diketahui nilai model sebesar 27,910 dengan nilai signifikan pada probabilitas 0,000. Karena nilai p- value < 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kondisi finansial perusahaan. 78

27 Sebelum menganalisis hasil regresi logistik, akan diuji terlebih dahulu fit atau tidak model yang akan dianalisis. Statistik yang digunakan berdasarkan fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah probalitas bahwa model dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Tampilan output SPSS memberikan dua nilai - 2LogL yaitu untuk model yang hanya memasukkan konstanta dan untuk model dengan konstanta dan variabel bebas. Nilai -2LogL yang hanya memasukkan konstanta adalah 27,910 yang ditampilkan pada tabel 21, sedangkan -2LogL untuk model dengan konstanta dan variabel bebas adalah 0,000 yang disajikan pada tabel 22b. Penurunan nilai pada -2LogL dari 27,910 menjadi 0,000 mengindikasikan bahwa model fit dengan data. Tabel 22a Nilai -2LogL untuk Model yang Hanya Memasukkan Konstanta Iteration History a,b,c Iteration Step Log Coefficients likelihood Constant 27,911 -,476 27,910 -,485 27,910 -,486 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 27,910 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than,

28 Tabel 22b Nilai -2LogL untuk Model dengan Konstanta dan Variabel Bebas Step 1 Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square,000 a,735 1,000 a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found. Kemudian, untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit) digunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Jika nilai signifikan (pvalue) dari Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,10 maka hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Model tidak baik karena tidak memprediksi nilai observasinya. Jika nilai signifikan (p-value) dari Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,10 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test ditampilkan pada tabel 23. Tabel 23 Nilai Statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step 1 Chi-square df Sig., ,000 Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi (p-value) Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test sebesar 1,000 maka nilai ini lebih besar 80

29 dari 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat ditunjukkan pada tabel 24. Tabel 24 Uji Multikolinieritas Regression Analysis: CR versus LEV; GPM; ITO; ROE The regression equation is CR = 3,11-0,0252 LEV + 9,72 GPM + 0,065 ITO - 4,05 ROE Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 3,1062 0,6031 5,15 0,000 LEV -0, , ,33 0,748 2,1 GPM 9,723 5,134 1,89 0,076 3,1 ITO 0,0648 0,1120 0,58 0,571 2,3 ROE -4,050 2,412-1,68 0,113 2,7 Regression Analysis: LEV versus CR; GPM; ITO; ROE The regression equation is LEV = 4,26-0,264 CR - 11,3 GPM - 0,904 ITO + 5,47 ROE Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 4,265 3,003 1,42 0,175 CR -0,2644 0,8075-0,33 0,748 1,5 GPM -11,30 18,19-0,62 0,543 3,7 ITO -0,9044 0,2888-3,13 0,006 1,5 ROE 5,473 8,366 0,65 0,522 3,1 Regression Analysis: GPM versus CR; LEV; ITO; ROE The regression equation is GPM = - 0, ,0188 CR - 0,00208 LEV + 0,00153 ITO + 0,363 ROE Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant -0, , ,94 0,362 CR 0, , ,89 0,076 1,2 LEV -0, , ,62 0,543 2,1 ITO 0, , ,31 0,761 2,3 ROE 0, , ,13 0,000 1,2 81

30 Regression Analysis: ITO versus CR; LEV; GPM; ROE The regression equation is ITO = - 0,24 + 0,316 CR - 0,420 LEV + 3,9 GPM + 3,43 ROE Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant -0,239 2,171-0,11 0,914 CR 0,3162 0,5466 0,58 0,571 1,5 LEV -0,4202 0,1342-3,13 0,006 1,3 GPM 3,86 12,51 0,31 0,761 3,8 ROE 3,431 5,714 0,60 0,557 3,1 Regression Analysis: ROE versus CR; LEV; GPM; ITO The regression equation is ROE = 0,138-0,0370 CR + 0,00476 LEV + 1,71 GPM + 0,0064 ITO Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 0, , ,59 0,132 CR -0, , ,68 0,113 1,3 LEV 0, , ,65 0,522 2,1 GPM 1,7121 0,3339 5,13 0,000 1,4 ITO 0, , ,60 0,557 2,3 Berdasarkan tabel 24 di atas dinyatakan bahwa matrik korelasi antara variabel bebas (Current Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return on Equity) menunjukkan tidak adanya multikolinieritas antara variabel bebas (independent). Hal itu dibuktikan dari semua nilai VIF < 10. Selanjutnya untuk menguji ketepatan prediksi dapat ditunjukkan pada tabel 25. Tabel 25 Tabel klasifikasi Classification Table a,b Predicted Step 0 Observed Y Overall Percentage a. Constant is included in the model. b. The cut value is,500 Zscore > 2,9 Zscore<1,81 Y Percentage Zscore>2,9 Zscore<1,81 Correct , ,9 81,9 82

31 Dari hasil overall classification result untuk regresi binary logistic hasilnya bagus, yaitu sebesar 81,9%. Persentase kebenaran klasifikasi untuk perusahaan yang tidak mengalami financial distress 91,7% sedangkan persentase kebenaran untuk non financial distress sebesar 74,9%. IV Estimasi Hasil Regresi Logistik Uji regresi logistik secara serentak dilakukan terhadap semua variabel independen dengan tingkat signifikansi 5%. Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover dan Return on Equity pada kondisi perusahaan. Pengujian bertujuan untuk melihat pengaruh secara parsial Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover dan Return on Equity terhadap kondisi perusahaan yang sehat ataupun mengalami financial distress. Hasil pengujian parameter regresi logistik secara parsial disajikan dalam tabel 26. Step 1 a CR LEV GPM ITO ROE Constant Tabel 26 Hasil Pengujian Regresi Logistik Secara Serentak Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -11, ,275 4,861 1,768 1,313 23, ,244 2,140 1,046 2, , ,877,563 1,398,000 -, ,892,369 1,200,779 12, ,445,595 1, ,6, ,999 2,316 1,795 1,011 a. Variable(s) entered on step 1: CR, LEV, GPM, ITO, ROE. Hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa untuk variabel Current Ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,768 > 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel Current Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial 83

32 distress perusahaan. Hal ini berarti besar kecilnya nilai Current Ratio tidak mempengaruhi kondisi perusahaan apakah akan mengalami financial dstress atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa untuk variabel Leverage Ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,046 < 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel Leverage Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Dengan koefisien regresi yang bernilai negatif sebesar 23,770 menunjukkan bahwa semakin besar Leverage Ratio, semakin besar perusahaan berpeluang untuk mengalami financial distress. Berdasarkan hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa untuk variabel Gross Profit Margin memiliki nilai probabilitas sebesar 0,398 > 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel Gross Profit Margin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini berarti besar kecilnya nilai Gross Profit Margin tidak mempengaruhi kondisi perusahaan apakah akan mengalami financial distress atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa untuk variabel Inventory Turnover memiliki nilai probabilitas sebesar 0,200 > 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel Inventory Turnover tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini berarti besar kecilnya nilai Inventory Turnover tidak mempengaruhi kondisi perusahaan apakah akan mengalami financial distress atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian multivariate menunjukkan bahwa untuk variabel Return on Equity memiliki nilai probabilitas sebesar 0,499 > 0,05. Dengan demikian 84

33 secara parsial variabel Return on Equity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hal ini berarti besar kecilnya nilai Return on Equity tidak mempengaruhi kondisi perusahaan apakah akan mengalami financial distress atau tidak. Dari hasil analisis multivariate tersebut dapat dinyatakan bahwa Leverage Ratio terbukti berpengaruh terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan, sedangkan Current Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover dan Return on Equity tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Dengan demikian hipotesis keempat pada penelitian ini tidak ditolak. Berdasarkan hasil uji univariate dengan uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rasio keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dengan perusahaan yang juga mengalami financial distress atau dengan perusahaan yang berada pada daerah grey area. Sementara untuk perbandingan rasio keuangan antara perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan perusahaan yang berada pada daerah grey area juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perusahaan yang mengalami finansial distress akan memiliki Leverage Ratio dan Inventory Turnover yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress maupun yang berada pada grey area, sedangkan untuk Current Ratio, Gross Profit Margin, dan Return on Equity lebih rendah pada perusahaan yang mengalami financial distress dibandingkan dengan yang tidak mengalami financial distress maupun yang berada pada grey area. 85

34 Hasil analisis multivariate turut menunjukkan bahwa rasio keuangan secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Hal ini disebabkan karena rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio, Leverage Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return on Equity, merupakan bentuk efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, menjual persedian, serta dalam hal proporsi hutang terhadap aktiva. Semakin besar Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan Return on Equity maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan. Hal ini berarti perusahaan tidak akan mengalami masalah kesulitan keuangan/financial. Leverage Ratio menunjukkan besar hutang yang dimiliki perusahaan. Semakin besar Leverage Ratio, maka artinya semakin besar juga hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan terus-menerus mengalami kerugian yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai rasio keuangan, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kurangnya modal, investasi dan aktiva secara keseluruhan. Hal ini berdampak pada kurangnya jumlah modal yang tersedia untuk membayar kewajibankewajiban sehingga perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban-kewajibannya. Oleh karena itu, perusahaan mengalami masalah keuangan. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung maka aspek keuangan perusahaan akan semakin berkurang dan menyebabkan kondisi financial distress perusahaan tersebut. Penelitian terdahulu mengenai financial distress yang dilakukan oleh Luciana (2004) dalam memprediksi financial distress menggunakan rasio keuangan yang berasal dari laporan atas posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan arus kas dapat 86

35 membuktikan bahwa rasio keuangan dapat untuk memprediksi financial distress. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Luciana (2004) bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Altman (1968) bahwa Leverage Ratio suatu perusahaan terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan. 87

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi No Emiten Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk 6 Maret 1985 13 Juni 1994 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food

Lebih terperinci

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama : LAMPIRAN 1 Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama 2010-2012: No. Nama Perusahaan Kode Tanggal 2010 2011 2012 IPO 1

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v - LAMPIRAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - Lampiran i Sampel 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sam 1 2 3 pel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA - - 3 Tri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

Hasil Olah Data Tahun Hasil Olah Data Tahun 2009

Hasil Olah Data Tahun Hasil Olah Data Tahun 2009 103 Hasil Olah Data Tahun 2008 LnAset ROE DER PBV 25.94370274-0.29303634 2.564973602 4.71708297 27.64783669 0.095879632 1.602212002 1.506554328 3 CEKA PT Cahaya Kalbar 27.12940297 0.118580607 1.576479598

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi LAMPIRAN Lampiran i Populasi dan Sampel Populasi NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 Sampel 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, Tbk v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar v v

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang dapat meliputi gaji atau upah, tunjangan, dan pemotongan. 2. Informasi mengenai nilai tambah, dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 DVLA PT Darya Varial Laboratoria 2 INAF PT Indofarma (Persero) 3 KAEF PT Kimia Farma ( Persero) 4 KLBF PT kalbe Farma 5 MERK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebangkrutan Metode Altman Z-Score Tabel 4.1 Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score No Perusahaan KODE Tahun Keterangan 1 Akasha Wira International

Lebih terperinci

Daftar Populasi Penelitian

Daftar Populasi Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi Penelitian No. Nama Emiten Kode Kriteria 1 2 3 1. PT Akasha Wira Internasional Tbk ADES X - 2. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA X - 3. PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, unit analisis, horizon waktu, skala pengukuran dan metode pengujian data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang ada di Indonesia dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana. Lokasi penelitian dipilih karena diangggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis, dalam penelitian ini adalah Pojok BEI dan Gallery VAS Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September April 2014 di Pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A- 204,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun 2012-2015 NO Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 2 3 Sampel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Lebih terperinci

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008)

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008) L LAMPIRAN NET SALES SAMPEL PENELITIAN Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) No. Nama perusahaan Net Sales (2008) Net Sales (2009) Net Sales (200) Astra International

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Consumer Goods

Lampiran 1 : Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Consumer Goods Lampiran 1 : Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Consumer Goods No Kode Nama Perusahaan Sampel 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT 1 2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk, PT - 3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi No Kode Perusahaan Perusahaan yang Menerbitkan Laporan Keuangan dan data harga saham secara lengkap 2006-2009 Sampel yang Terpilih Sampel yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sampel

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sampel LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel NO NAMA PERUSAHAAN KRITERIA 1 2 3 SAMPEL 1 Akasha Wira International Tbk. x - 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. x - 3 Cahaya Kalbar Tbk. x - 4 Davomas Abadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1. Teknik Pengumpulan Sampel Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data panel. Penelitian ini menggunakan data berupa laporan keuangan kuartal emiten serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilakukan pada pada bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juli 2013. 2. Perolehan Data Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlokasi

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages Lampiran 1 Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages No Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel 1 2 3 4 Sampel 1 PT Akasha Wira International Tbk. ADES 1 2 PT Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Elin Septiana NPM : 20208431 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran C : Berkas Administrasi

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran C : Berkas Administrasi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Tabulasi Data Lampiran B : Hasil Output SPSS Lampiran C : Berkas Administrasi Lampiran A Variabel X Working Capital to Total Asset (X1) 2011 KODE WORKING CAPITAL TOTAL ASSETS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

Grey Area (1,1 s/d 2,6). Hal ini menunjukkan bahwa industri ini secara keseluruhan berada

Grey Area (1,1 s/d 2,6). Hal ini menunjukkan bahwa industri ini secara keseluruhan berada BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut : 5.1.1 Perkembangan Tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai moderasi. Oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi NO KODE EMITEN NAMA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN 1 ADES Akasa Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan keuangan perusahaan sektor industri barang konsumsi yang go public dari internet. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. untuk mengetahui adanya hubungan antara pengungkapan CSR yang merupakan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. untuk mengetahui adanya hubungan antara pengungkapan CSR yang merupakan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Seperti yang diketahui dari bab-bab sebelumnya, tujuan penetian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara pengungkapan CSR yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara

Lebih terperinci

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF

Lebih terperinci

Daftar Populasi dan Sampel

Daftar Populasi dan Sampel Lampiran i Daftar Populasi dan Sampel No Kode Perusahaan Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES PT. Akasha Wira International Sampel 1 2 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Sampel 2 3 CEKA PT. Cahaya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, S dan J. Hartono Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi terhadap

DAFTAR PUSTAKA. Ali, S dan J. Hartono Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi terhadap 56 DAFTAR PUSTAKA Ali, S dan J. Hartono. 2003. Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6 (1): 41-53 Abdullah, Syukri. 1999. Faktor-Faktor

Lebih terperinci

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Lampiran i Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI No Kode Nama Perusahaan ROE 2004 2005 2006 2007 2008 1 SQBI Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 31.82 8.94 33.06 32.88

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nama Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Nama Perusahaan Sampel Lampiran. Nama Perusahaan Sampel No KODE Perusahaan INTP PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 2 SMGR PT SEMEN GRESIK Tbk. 3 FASW P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk 4 BATA PT SEPATU BATA Tbk 5 IKBI PT SUMI INDOKABEL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajiaan dan Analisa Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas yang dibagikan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten LAMPIRAN 1 Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods Periode 2011-2014 No Kode Saham Nama Emiten PBV 2011 2012 2013 2014 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT 0,79 1,55 1,77 1,86

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia Lantai 1,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode

DAFTAR LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2008-2013 N0 NAMA PERUSAHAAN KODE PERSAHAAN 1 PT. Barito Pasific Tbk BRPT 2 PT. Budi Acid Jaya, Tbk BUDI 3 PT. Duta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah dengan tujuan mencari jawaban atau solusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Análisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada data rentet waktu yang digunakan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

No Nama Perusahaan Kode Sampel. PT. Pioneerindo Gourmet Internasional

No Nama Perusahaan Kode Sampel. PT. Pioneerindo Gourmet Internasional Lampiran i Daftar Populasi Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Nama Sampel 1 2 3 1 PT. Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ Sampel 1 2 PT. Tunas Baru Lampung Tbk TBLA x - 3 PT. Siantar Top Tbk STTP Sampel 2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis prediksi kebangkrutan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Nilai DER Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Lampiran 1: Nilai DER Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Lampiran 1: Nilai DER Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012 Tahun No Kode Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012 1 ADES PT. Ades Alfindo 1.61 2.25 1.51

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Industri manufaktur yang dijadikan sampel penelitian merupakan industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena begitu banyaknya industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 yang seluruh data keuangannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia atau mengunduh data laporan keuangan melalui website

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Dari 14

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Dari 14 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015. Dari 14 perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar 54 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN

LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor 1 ASII Astra Internasional Tbk. Otomotif & Komponen 2 AUTO Astra Otoparts Tbk. Otomotif & Komponen 3 BATA Sepatu Bata Tbk. Alas Kaki 4 BRAM

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 3 ASII PT. Astra International Tbk 4 AUTO PT. Astra Otopart Tbk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Dafter Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN 1. Astra Internasional Tbk ASII 2. Astra Otoparts Tbk AUTO 3. Sepatu bata Tbk BATA 4. Indo kordosa Tbk BRAM 5. Berlina Tbk BRNA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

Lebih terperinci

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian Lampiran 1. Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian NO KODE ND_ACC 2009 2010 2011 2012 1 AMFG 0.000000

Lebih terperinci