BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Etika Bisnis Islam Etika dalam bahasa Yunani Kuno adalah ethikos / ethos yang berarti timbul dari kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap. Etika merupakan cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar-salah, baikburuk, dan tanggung jawab. 1 Menurut kamus, etika bermakna prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok. Etika juga bermaksud kajian moralitas, meskipun berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek. Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. 2 Menurut Issa Rafiq Beekun, etika dapat didefinisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dan yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena ia berperan 1 Veithzal Rivai, Amir Nuruddin dan Faisar Ananda Arfa, Islmaic Business and Economic Ethics, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 2 2 Veithzal Rivai, Amir Nuruddin dan Faisar Ananda Arfa, Islmaic Business and Economic Ethics, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 3 20

2 21 menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang individu. 3 Bisnis adalah sebuah aktifitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang. Bisnis juga dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang menjalankan aktifitas produksi dan penjualan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit. 4 Bisnis dalam Al- Qur an dijelaskan melalui kata tijarah, yang mencakup dua makna, yaitu perniagaan secara umum yang mencakup perniagaan antara manusia dengan Allah. Sebaik-baiknya perniagaan dengan Allah swt misalnya adalah ketika seseorang memilih petunjuk dari Allah swt, mencintai Allah dan Rasul-Nya, berjuang di jalan-nya dengan harta dan jiwa, membaca kitab Allah, mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezekinya, dan lain sebagainya. Makna yang kedua adalah perniagaan secara khusus, yang berarti perdagangan antar manusia. 5 Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. 6 Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada 2002), hlm.38 3 Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 4 Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004), hlm ), hlm Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 6 Arifin Johan, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 131

3 22 standar moral, sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Standar etika bisnis tersebut diterapkan kedalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. 7 Etika bisnis Islam diartikan sebagai serangkaian aktifitas bisnis dalam berbagai bentuknya (yang tidak dibatasi), namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan haram). Dalam arti, pelaksanaan bisnis tetap berpegang pada ketentuan syarat (aturan-aturan dalam Al-Qur an dan Hadits). Dengan kata lain, syariat merupakan nilai utama yang menjadi payung strategis maupun taktis bagi pelaku kegiatan ekonomi. 8 Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al-islamiyah) yang dibungkus dengan nilai-nilai syari ah yang mengedepankan halal dan haram. Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-nya. Dalam Islam etika bisnis ini sudah banyak dibahas dalam berbagai literatur dan sumber utamanya adalah Al-Quran dan sunnah Rasul. Pelaku-pelaku bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktifitasnya. 9 Allah swt telah memerintahkan kepada seluruh manusia untuk hanya mengambil 7 Veithzal Rivai, Amir Nuruddin dan Faisar Ananda Arfa, Islmaic Business and Economic Ethics, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 4 8 Veithzal Rivai, Amir Nuruddin dan Faisar Ananda Arfa, Islmaic Business and Economic Ethics, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam : Konsep dan Implementasi pada Pelaku Usaha Kecil (Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2013), hlm. 118

4 23 segala sesuatu yang halal sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. Al- Baqarah [2] : 168 yang berbunyi : ي ا أ ي ه ا الى اس ك ل ىا م م ا ف ي ال أ ر ض ح ل ال ا ط ي ب ا و ل ا ت ت ب ع ىا خ ط ى ات الش ي ط ان إ و ه ل ك م ع د و م ب يه Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Menurut Muhammad Djakfar, etika bisnis Islam adalah normanorma etika yang berbasiskan Al-Qur an dan Hadits yang harus dijadikan acuan oleh siapapun dalam aktifitas bisnis. Etika bisnis perlu diposisikan sebagai komoditas akademik yang bisa melahirkan sebuah cabang keilmuan, sekaligus sebagai tuntunan para pelaku bisnis dalam melakukan aktifitas sehari-hari. 10 Islam sangat menekankan atau mewajibkan aspek kehalalan, baik dari segi perolehan maupun pendayagunaannya. Sebagaimana sabda Nabi saw, bahwa : Kedua telapak kaki Adam di hari Kiamat masih belum beranjak sebelum ditanya kepadanya lima pekara; tentang umurnya; apa yang dilakukannya, tentang masa mudanya, apa yang dilakukannya, tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya dan tentang ilmunya; apa yang dia kerjakan dengan ilmunya (HR. Ahmad) Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 84-

5 24 Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa etika bisnis Islam merupakan perilaku berbisnis yang mengedepankan halal dan haram serta tidak bertentangan dengan perintah Allah swt yang tertuang dalam Al-Qur an dan Hadits. 2. Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam Nilai-nilai atau prinsip umum etika bisnis dalam perspektif Islam yaitu etika bisnis yang mengedepankan nilai-nilai Al-Qur an sebagai landasan (sumber) praktik bisnis yang dapat dijadikan tolok ukur etis atau tidaknya suatu aktifitas bisnis. Menurut Issa Rafiq Beekun nilai-nilai etika bisnis Islam antara lain 11 : a. Tauhid (Unity) Tauhid adalah asas filsafat ekonomi yang menjadi orientasi dasar ilmu ekonomi dan praktik yang paradigmanya relevan dengan nilai logik, etik dan estetik yang dapat difungsionalisasikan ke dalam tingkah laku ekonomi manusia. Tauhid dalam bidang ekonomi mengantarkan para pelaku ekonomi untuk berkeyakinan bahwa harta benda adalah milik Allah semata. Ini adalah konsep tauhid yang berarti semua aspek dalam hidup dan mati adalah satu, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial, maupun agama adalah berasal dari satu sistem nilai yang paling terintegrasi yang terkait dan konsisten. Tauhid hanya 2011), hlm Sofyan S. Harahap, Etika Bisnis dalam Perspektif islam, (Jakarta: Salemba Empat,

6 25 cukup dianggap sebagai keyakinan Tuhan hanya satu. Tauhid adalah sistem yang harus dijalankan dalam mengelola kehidupan ini. b. Adil Pinsip keseimbangan dalam ekonomi memiliki kekuatan untuk membentuk mozaik pemikiran seseorang bahwa sikap moderat (keseimbangan) dapat mengantarkan manusia kepada keadaan keharusan adanya fungsi sosial bagi seluruh benda. Melalui prinsip keseimbangan pelaku ekonomi dirangsang rasa sosialnya agar peka dalam memberikan sumbangan pada yang berhak. Semua aspek kehidupan harus seimbang agar dapat menghasilkan keteraturan dan keamanan sosial sehingga kehidupan manusia di dunia dan di akhirat nanti melahirkan harmoni dan keseimbangan. c. Berkehendak Kehendak bebas adalah pinsip yang mengantar manusia meyakini bahwa Allah swt tidak hanya memiliki kebebasan mutlak. Manusia yang baik dalam perspektif ekonomi Islam adalah yang menggunakan kebebasan dalam kerangka tauhid dan keseimbangan. Manusia diangkat sebagai khalifah Allah atau pengganti Allah di bumi untuk memakmurkannya. Manusia dipersilakan dan mampu bebuat sesuka hatinya tanpa paksaan, Tuhan memberikan koridor yang boleh dan yang tidak boleh. Aturan itu dimaksudkan untuk kemaslahatan manusia. Allah menurunkan Rasul-Nya untuk memberikan peringatan

7 26 dan kabar gembira. Pelanggaran terhadap aturan Allah akan dimintai pertanggungjawaban. d. Tanggung jawab Islam menekankan konsep tanggung jawab walaupun tidak mengabaikan kebebasan individu. Ini berarti bahwa yang dikehendaki ajaran Islam adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Karena kebebasan yang diberikan di atas, manusia harus memberikan pertanggungjawaban nanti dihadapan Allah atas segala keputusan dan tindakan yang dilakukannya. e. Ihsan Semua keputusan dan tindakan harus menguntungkan manusia baik di dunia maupun di akhirat, selain hal itu seharusnya tidak dilakukan. Islam tidak membenarkan setiap tindakan yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap diri, masyarakat, bahkan makhluk lain seperti binatang, tumbuhan, dan alam. Menurut M.A. Fattah Santoso, terdapat beberapa nilai dan prinsip etika bisnis dalam Islam, diantaranya :

8 27 Tabel 2.1 Nilai dan Prinsip Etika Bisnis Islam Nilai Prinsip Makna Tauhid Kesatuan dan Integrasi Kesamaan 1. Integrasi antar semua bidang kehidupan : agama, ekonomi, dan sosial politik budaya. 2. Kesatuan antara kegiatan bisnis dengan moralitas dan pencarian ridha Allah. 3. Kesatuan pemilikan manusia dengan pemilikan Tuhan. Kekayaan (sebagai hasil bisnis) merupakan amanah Allah dan karenanya dalam setiap pemilikannya oleh individu terkandung kewajiban-kewajiban sosial. Kemampuan pelaku bisnis untuk menciptakan persamaan antara hak dan tanggung jawab, perilaku yang tidak diskriminatif terhadap siapapun. Khilafah Intelektualitas Kemampuan kreatif dan konseptual pelaku bisnis yang berfungsi membentuk, mengubah dan mengembangkan semua potensi kehidupan alam semesta menjadi sesuatu yang konkret dan bermanfaat Kehendak bebas Tanggungjawab dan Akuntabilitas Kemampuan bertindak pelaku bisnis tanpa paksaan dari luar, sesuai dengan parameter ciptaan Allah. Kesediaan pelaku bisnis untuk bertanggungjawab atas dan mempertanggungjawabkan tindakannya. Ibadah Penyerahan Total 1. Kemampuan pelaku bisnis untuk membebaskan diri dari segala ikatan penghambaan manusia kepada ciptaannya sendiri (seperti kekuasaan dan kekayaan). 2. Kemampuan pelaku bisnis untuk menjadikan penghambaan manusia kepada Tuhan sebagai wawasan batin sekaligus komitmen moral yang berfungsi memberikan arah, tujuan dan pemaknaan terhadap aktualisasi kegiatan bisnisnya.

9 28 Tazkiyah Kejujuran Kejujuran pelaku bisnis untuk tidak mengambil keuntungan hanya untuk dirinya sendiri (idak suap/menimbun/curang/menipu), kejujuran atas harga yang layak (tidak memanipulasi), kejujuran atas mutu barang yang dijual (tidak memalsu poduk). Ihsan Keadilan Keterbukaan Kebaikan bagi orang lain Kebersamaan Kemampuan pelaku bisnis untuk menciptakan keseimbangan/moderasi dalam transaksi (seperti dalam takaran/timbangan) dan membebaskan penindasan (seperti riba, monopoli). Kesediaan pelaku bisnis untuk menerima pendapat orang lain yang lebih baik dan lebih benar, serta menghidupkan potensi dan inisiatif yang konstruktif, kreatif, dan positif. Kesediaan pelaku bisnis untuk memberikan kebaikan kepada orang lain (seperti penjadwalan ulang hutang, menerima pengembalian barang yang telah dibeli, pembayaran hutang setelah jatuh tempo). Kebersamaan pelaku bisnis dalam membagi dan memikul beban sesuai dengan kemampuan masing-masing, kebersamaan dalam memikul tanggungjawab sesuai dengan beban tugas, dan kebersamaan dalam menikmati hasil bisnis secara profesional. Sumber : M.A. Fattah Santoso dalam Maryadi dan Syamsuddin (2001 : ) Menurut Faisal Badroen dkk, terdapat 4 nilai etika bisnis Islam, keempat nilai tersebut adalah 12 : a. Kepemilikan dan Kekayaan Secara etimologis kepemilikan seseorang akan materi berarti penguasaan terhadap sesuatu (benda), sedangkan secara terminologis berarti spesialisasi seseorang terhadap suatu benda yang 12 Faisal Badroen, dkk., Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm

10 29 memungkinkan untuk melakukan tindakan hukum atas benda tersebut sesuai dengan keinginannnya. Selama tidak ada halangan syara atau selama orang lain tidak terhalangi untuk melakukan tindakan hukum atas benda tersebut. b. Distribusi Kekayaan Konsep dasar kapitalis dalam permasalahan distribusi adalah kepemilikan private (pribadi). Makanya permasalahan yang timbul adalah adanya perbedaan mencolok pada kepemilikan, pendapatan dan harta peninggalan leluhurnya masing-masing. c. Kerja dan Bisnis Paradigma yang dikembangkan dalam kerja dan bisnis mengarah pada pengertian kebaikan yang meliputi materinya itu sendiri, cara memperolehnya, dan cara pemanfaatannya. d. Halal dan Haram Islam adalah agama universal yang dapat pula dimengerti sebagai pandangan hidup, ritualitas dan syari ah, agama dan negara, intuisi dan aturan main. Syari ah mengandung kaidah-kaidah hukum dan aturan tentang ritual ibadah dan muamalah untuk membimbing manusia agar hidup layak, patuh kepada Allah swt.

11 30 M. Ma ruf Abdullah menyebutkan bahwasanya dalam berbisnis harus meneladani etika bisnis Rasulullah saw, etika bisnis tersebut diantaranya adalah 13 : a. Kejujuran Dalam ajaran Islam kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah saw sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktifitas bisnis. Dalam konteks ini beliau bersabda : Tidak dibenarkan seorang muslim menjual suatu jualan yang mempunyai aib kecuali ia menjelaskan aibnya (H.R. Al-Quzwani). Dan pada hadits yang lain : Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami (H.R. Muslim). b. Signifikansi sosial Pelaku bisnis menurut Islam tidak hanya mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang diajarkan Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis. Tegasnya bisnis bukan hanya mencari untung semata, tetapi didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang. c. Tidak melakukan sumpah palsu Nabi Muhammad saw intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis. Nabi Muhammad saw bersabda : Dengan melakukan sumpah palsu, barang 2014), hlm M. Ma ruf Abdullah, Manajemen Bisnis Syari ah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,

12 31 memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah (H.R. Bukhari). Rasulullah juga mengancam dengan azab yang pedih bagi orang yang bersumpah palsu dalam bisnis dan Allah swt Tidak akan memperdulikannya di hari kiamat (H.R. Muslim). Praktik sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering dilakukan, karena dapat meyakinkan pembeli dan pada gilirannya meningkatkan daya beli atau pemasaran. Namun harus disadari bahwa meskipun keuntungan yang diperoleh berlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah. d. Ramah Seorang pelaku bisnis harus bersikap ramah dalam melakukan kegiatan bisnis. Rasulullah saw bersabda : Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis (H.R. Bukhari dan Tirmidzi). e. Tidak boleh menjelekan bisnis orang lain Menjelek-jelekan bisnis orang lain dengan maksud agar orang membeli kepadanya tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Nabi Muhammad saw bersabda : Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekan apa yang dijual oleh orang lain (Muttafaq Alaih). f. Bisnis tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah Dalam ajaran Islam kegiatan bisnis tidak boleh sampai mengganggu kegiatan ibadah kepada Allah swt, sebagaimana firman Allah sebagai berikut : Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah swt, dan dari mendirikan sholat dan

13 32 membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang pada hari itu hati dan penglihatan mereka menjadi goncang. g. Tidak Monopoli Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis adalah melegetimasi monopoli dan oligopli. Contoh sederhana adalah eksploitasi individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah dengan segala isinyaseperti barang tambang dan mineral. Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain. Ini adalah ajaran yang dilarang oleh Islam. h. Menjual barang yang suci dan halal Komoditi yang dijual adalah barang-barang yang suci dan halal, bukan barang-barang yang haram seperti babi, anjing, minuman keras, narkoba dan lainnya. Nabi Muhammad saw bersabda : Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan patung-patung (H.R. Jabir). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai etika bisnis Islam meliputi nilai Tauhid (kesatuan, integritas dan kesamaan), nilai Khilafah (intelektualitas, kehendak bebas, akuntabilitas dan tanggungjawab), nilai Ibadah (penyerahan total, tidak menggangu ibadah dan halal), nilai Tazkiyah (kejujuran, keadilan dan keterbukaan) dan nilai Ihsan (kebaikan bagi orang lain dan kebersamaan).

14 33 3. Perbedaan Bisnis Islam dan Non Islam Menurut Dr. Mustafa E. Nasution sebagaimana dikutip oleh Mardani, secara garis besar perbedaan antara ekonomi syari ah dan ekonomi konvensional terdapat pada asumsi dasar dan latar belakang filosofi. Asumsi dasar ekonomi konvensional adalah rasio manusia. Para ekonom mengemukakan manusia berusaha mencapai kepuasan sebesarbesarnya atas dasar sumber daya tertentu atau bagaimana mencapai profit tertentu dengan ongkos sekecil-kecilnya. Dalam ekonomi Islam bukan hanya rasio yang dikembangkan melainkan rasio Al-Qur an dan Hadits yang berdasarkan pada tauhid, rububiyah, khilafah, dan ma ad (ada kehidupan sesudah kehidupan di dunia). 14 Menurut Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, ada beberapa perbedaan antara bisnis Islam dan bisnis Non Islam. Dibandingkan dengan bisnis non Islam, bisnis Islami lebih memperhatikan konsumen, adapun ketentuan bahwa bisnis tidak boleh eksploitatif, tidak boleh berobjek pada barang-barang yang haram, tidak boleh memanfaatkan ketidakmengertian konsumen, adalah sangat menghormati kepentingan konsumen dan masyarakat banyak. Dengan konsep bisnis ini, orang juga tidak akan terjebak pada orientasi keuntungan materiil dengan melanggar kepentingan etis. Dalam kaitannya dengan hak untuk melakukan praktik bisnis, Islam telah menempatkan manusia pada posisi yang proporsional. Tidak dibebaskan untuk 14 Mardani, Hukum Bisnis Syari ah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 18

15 34 melakukan bisnis menyangkut barang apa pun juga, serta dengan bagaimana pun juga, namun tidak juga dipotong hak-haknya untuk melakukan aktifitas bisnis sebagaimana konsep bisnis sosialis. Islam mempertimbangkan keinginan bebas dengan pertanggungjawaban. Diakui dalam Islam bahwa manusia dilahirkan bebas. Kepemilikan individu sepenuhnya diakui. Dalam Islam kepemilikan itu ada karena dari hasil kerja kreatif seseorang. Di sinilah sebenarnya manusia diposisikan sebagai makhluk pengendali (khalifah) yang harus berbuat bukan hanya untuk kepentingan pribadi, dan bukan juga hanya untuk kepentingan masyarakat semata, namun harus mempertimbangkan sekaligus dua kepentingan, pribadi dan kepentingan masyarakat. Berikut dijelaskan dalam tabel untuk mempermudah pemahaman : Tabel 2.2 Perbedaan Bisnis Islam dan Bisnis Non Islam No. Karakteristik Bisnis Islam Bisnis Non Islam 1. Asas Akidah Islam (nilai-nilai transidental) Sekulerisme (nilai-nilai materialisme) 2. Motivasi Dunia akhirat Dunia 3. Orientasi Profit, zakat dan benefit (non materi), pertumbuhan, keberlangsungan, dan keberkahan. 4. Etos keja Tinggi, bisnis adalah bagian dari ibadah. 5. Sikap mental Maju dan produktif, konsekuensi keimanan dan manifestasi kemusliman. Profit, pertumbuhan dan kebelangsungan. Tinggi, bisnis adalah kebutuhan duniawi. Maju dan poduktif sekaligus konsumtif, konsekuensi aktualisasi diri.

16 35 6. Keahlian Cakap dan ahli di bidangnya, konsekuensi dari kewajiban seorang muslim. 7. Amanah Terpercaya dan bertanggungjawab, tujuan tidak menghalalkan segala cara. Cakap dan ahli di bidangnya, konsekuensi dari motivasi punishment dan reward. Tergantung kemauan individu, tujuan menghalalkan segala cara. 8. Modal Halal Halal dan haram. 9. Sumber daya manusia Sesuai dengan akad kerjanya. Sesuai dengan akad kerjanya, atau sesuai dengan keinginan pemilik modal. 10. Sumber daya Halal Halal dan haram. 11. Manajemen strategic 12. Manajemen operasional 13. Manajemen keuangan 14. Manajemen pemasaran Visi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia. Jaminan halal dari setiap masukan, proses dan keluaran, mengedepankan produktifitas dalam koridor syari ah. Jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan, mekanisme keuangan dengan bagi hasil. Pemasaran dalam koridor jaminan halal. Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan material belaka. Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran, mengedepankan produktifitas dalam koridor manfaat. Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan, mekanisme keuangan dengan bunga. Pemasaran menghalalkan segala cara. 15. Manajemen SDM SDM profesional dan berkepribadian Islam, SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggungjawab pada diri, majikan dan Allah. Sumber : Yusanto dan Widjajakusuma (2002 : 22-23) SDM profesional, SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggungjawab pada diri sendiri dan majikan.

17 36 4. Konsep Syari ah pada Bisnis Hotel Hotel syari ah didefinisikan sebagai hotel yang dalam penyediaan, pengadaan dan penggunaan produk dan fasilitas serta dalam operasionalnya tidak melanggar aturan syari ah. Seluruh komponen kriteria teknis operasional hotel, mulai dari hal kecil seperti informasi apa yang harus tersedia di front office, perlengkapan istinja di toilet umum, sampai pada penyajian dan jenis makanan dan minuman yang tersedia di reception policy and procedure, house-rules, harus dipastikan semua memenuhi ketentuan syari ah. 15 Dalam hal manajemen, beberapa hal yang menjadi prinsip-prinsip dan harus diperhatikan oleh lembaga berprinsip syari ah (termasuk hotel syari ah) adalah 16 : a. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling ridha diantara dua pihak, sehingga para pihak tidak merasa dirugikan atau dizalimi. Dengan ini, maka pihak pengelola memberikan kebebasan pada konsumen untuk memilih apa yang diinginkan. b. Penegakan prinsip keadilan. Adil dartikan bahwa apa yang diberikan oleh pihak pengelola harus sesuai dengan apa yang dibayarkan. Artinya, semua hak konsumen terpenuhi. 2011), hlm Riyanto Sofyan, Bisnis Syari ah Mengapa Tidak?, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 16 Kuat Ismanto, Manajemen Syari ah: Implementasi TQM Dalam Lembaga Keuangan Syari ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.24-25

18 37 c. Prinsip larangan riba. d. Kasih sayang, tolong menolong dan persaudaraan universal. Ini diartikan dengan kesediaan membantu dan melayani pada semua konsumen, artinya tidak ada diskriminasi, antara kulit hitam dan putih, antara yang beragama islam dan non islam atau lainnya. e. Tidak melakukan usaha yang merusak mental misalnya narkoba dan pornografi. Pihak pengelola tidak menyediakan produk/jasa dan fasilitas yang mendatangkan madharat tetapi harus yang bermanfaat bagi konsumen. f. Perdagangan tidak boleh melalaikan diri dari ibadah (sholat dan zakat) dan mengingat Allah. Kewajiban sholat dan zakat tidak boleh dilupakan, baik pengelola maupunn konsumen. g. Hendaklah dilakukan pencatatan yang baik. Semua transaksi hendaknya dicatat dengan baik, agar bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Menurut M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma sebagaimana yang dikutip oleh Johan Arifin dalam bukunya Etika Bisnis Islami, bahwa dalam menjalankan bisnis islami (termasuk hotel syari ah) harus senantiasa mematuhi dan berpegang teguh pada ketentuan syari ah, karena dengan syari ah sebagai kendali dalam menjalankan roda bisnis paling tidak mempunyai bebarapa tujuan, yaitu 17 : 17 Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm

19 38 a. Target hasil, hal ini bisa berupa keuntungan materi maupun keuntungan non materi. Paling tidak dengan syariat sebagai landasan serta pijakan dalam menjalankan pijakan bisnis, keuntungan yang diperoleh juga akan semakin banyak. Dan tentunya proses yang dijalankan sesuai dengan aturan perbisnisan. b. Pertumbuhan akan terus meningkat, ini bermaksud agar bisnis yang dijalankan tidak sekedar untuk mengembalikan modal dan mencari keuntungan semata. Hal itu juga bertujuan agar kedepannya dapat mengembangkan bisnis islami tesebut lebih maju dan berkembang. c. Keberlangsungan, menjalankan bisnis bukan berarti setelah mendapatkan keuntungan akan selesai. Lebih dari itu, menjalankan bisnis juga bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas bisnisnya agar bisnis yang dikelola akan selalu eksis. d. Akan mendapatkan keberkahan dan keridhaan Allah, poin ini merupakan puncak dari diijalankannya suatu bisnis. Tanpa adanya itu, maka keuntungan baik secara materi maupun yang lain, peningkatan bisnis, eksistensi yang kian kuat tidak akan ada nilainya ketika tidak mendapat keberkahan dan ridha Allah swt. Berdasarkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari ah di Indonesia, pemerintah membagi golongan hotel syari ah menjadi hotel syari ah hilal-1 dan hotel syari ah hilal-2. Hilal-1 adalah penggolongan untuk usaha hotel syari ah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria usaha

20 39 hotel syari ah yang diperlukan untuk melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. Sedangkan hotel syari ah Hilal-2 adalah penggolongan untuk usaha hotel syari ah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria usaha hotel syari ah yang diperlukan untuk melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim. Usaha hotel syari ah adalah usaha hotel yang penyelenggaraannya harus memenuhi kriteria Usaha Hotel Syari ah yang mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan. 18 Berikut adalah aspek-aspek hotel syari ah untuk kategori hilal-1 dan hilal-2 yang telah ditetapkan pemerintah. Kategori Hilal-1 meliputi aspek produk yang terdiri dari 8 (delapan) unsur dan 27 (dua puluh tujuh) sub unsur, aspek pelayanan yang terdiri dari 6 (enam) unsur dan 20 (dua puluh) sub unsur, aspek pengelolaan yang terdiri dari 2 (dua) unsur dan 2 (dua) sub unsur, berikut pemaparannya : a. Produk Ada beberapa macam produk yang telah ditetapkan pemerintah, setiap produk mempunyai beberapa sub unsur, berikut adalah beberapa macam produk dan sub unsurnya : 1. Toilet Tersedia penyekat antara urinoir satu dengan urinoir yang lain untuk menjaga pandangan dan tersedia peralatan yang praktis untuk bersuci dengan air di urinoir dan kloset. 18 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari ah.

21 40 2. Kamar Tidur Tamu Tersedia sajadah (on request), tersedia Al-Quran, tidak tersedia akses untuk pornografi dan tindakan asusila dalam bentuk apapun, tidak ada minuman beralkohol di mini bar. 3. Kamar Mandi Tamu Tersedia peralatan yang praktis di kamar mandi tamu untuk bersuci dengan air di urinoir dan kloset, tersedia peralatan untuk berwudhu yang baik di kamar mandi tamu, tersedia kamar mandi tamu yang tertutup. 4. Dapur Tersedia dapur / pantry khusus yang mengolah makanan dan minuman yang halal yang terpisah dari dapur biasa dan dapur / pantry mengolah makanan dan minuman halal. 5. Ruang Karyawan Tersedia peralatan untuk bersuci yang baik di kloset karyawan, tersedia penyekat antara urinoir satu dengan urinoir yang lain untuk menjaga pandangan, tersedia peralatan untuk berwudhu di kamar mandi karyawan dan tersedia tempat ganti pakaian terhindar dari pandangan di masing-masing ruang ganti. 6. Ruang Ibadah Ruang ibadah dalam kondisi bersih dan terawat, area sholat laki-laki dan perempuan ada pembatas/pemisah, tersedia

22 41 perlengkapan sholat yang baik dan terawat, tersedia sirkulasi udara yang baik berupa alat pendingin/kipas angin, tersedia pencahayaan yang cukup terang, tersedia tempat wudhu laki-laki dan perempuan terpisah, tersedia tempat wudhu dengan kondisi bersih dan terawat, tersedia instalasi air bersih untuk wudhu dan tersedia saluran pembuangan air bekas wudhu dengan kondisi baik. 7. Kolam Renang Tersedia dalam ruangan dan atau terhindar dari pandangan umum. 8. Spa Tersedia ruang terapi yang terpisah antara pria dan wanita dan tersedia bahan terapi yang berlogo halal resmi. b. Pelayanan Pemerintah menetapkan enam unsur pelayanan pada kriteria hotel syari ah Hilal-1. Berikut macam-macam unsur dan sub unsurnya: 1. Kantor Depan Melakukan seleksi terhadap tamu yang datang berpasangan, memberikan informasi masjid terdekat dengan hotel, memberikan informasi jadwal waktu sholat, memberikan informasi kegiatan bernuansa islami (bila ada) dan memberikan informasi restoran/rumah makan halal.

23 42 2. Tata Graha Penyediaan perlengkapan sholat yang bersih dan terawat, penyediaan Al-Quran dan menyiapkan area/ruangan untuk sholat jumat (bila tidak ada masjid yang dekat dengan hotel). 3. Makan dan Minum Tersedia pilihan makanan dan minuman halal, menyediakan ta'jil pada bulan ramadhan dan menyediakan makan sahur pada bulan ramadhan. 4. Olahraga, rekreasi dan kebugaran Pengaturan waktu penggunaan sarana kebugaran dibedakan untuk pria dan wanita dan Instruktur kebugaran pria khusus untuk pria dan wanita khusus untuk wanita. 5. Spa (bila ada) Spa hanya melayani pijat kesehatan dan perawatan kecantikan, terapis pria khusus untuk pria dan terapis wanita khusus untuk wanita, terapis menghindari menyentuh dan melihat area sekitar organ intim, apabila tersedia bak rendam tidak digunakan secara bersama-sama dan apabila tersedia aktifitas olah fisik dan jiwa tidak mengarah pada kemusyrikan. 6. Fasilitas Hiburan Tidak ada fasilitas hiburan yang mengarah kepada pornografi dan pornoaksi serta tindakan asusila dan apabila

24 43 menggunakan musik hidup atau musik rekaman harus tidak bertentangan dengan nilai dan etika seni dalam islam. c. Pengelolaan Terdapat dua unsur pengelolaan yang ditetapkan sebagai kriteria hotel syari ah Hilal-1, yaitu : 1. Manajemen Usaha Memiliki dan menerapkan Sistem Jaminan Halal. 2. Sumber Daya Manusia Seluruh karyawan dan karyawati memakai seragam yang sopan. Kategori hotel syari ah Hilal-2 meliputi aspek produk yang terdiri dari 11 (sebelas) unsur dan 40 (empat puluh) sub unsur, aspek pelayanan yang terdiri dari 10 (sepuluh) unsur dan 28 (dua puluh delapan) sub unsur dan aspek pengelolaan yang terdiri dari 3 (tiga) unsur dan 6 (enam) sub unsur. Berikut ini adalah kategori Hilal-2 : a. Produk 1. Ruang Masuk (Lobby) Tersedia bacaan yang islami dan atau memiliki pesan moral berupa antara lain majalah islam, tabloid islam, buku keislaman, majalah dan buku motivasi serta ada hiasan bernuansa islami berupa antara lain kaligrafi dan atau gambar ka bah.

25 44 2. Front Office Tersedia informasi tertulis yang menyatakan tidak menerima pasangan yang bukan mahram. 3. Toilet Umum Tersedia penyekat antara urinoir satu dengan urinoir yang lain untuk menjaga pandangan dan tersedia peralatan yang praktis untuk bersuci dengan air di urinoir dan kloset. 4. Kamar Tidur Tamu Tersedia sajadah, tersedia jadwal waktu sholat secara tertulis, tersedia Al-Quran, tidak tersedia akses untuk pornografi dan tindakan asusila dalam bentuk apapun, hiasan kamar bernuansa islami berupa antara lain kaligrafi atau gambar ka bah, tersedia tanda dilarang merokok di kamar, tersedia buku doa, tersedia sarung dan mukena, tersedia lembar nasehat keislaman dan makanan dalam kemasan dan minuman di mini bar harus berlogo halal resmi. 5. Kamar Mandi Tamu Tersedia peralatan yang praktis di kamar mandi tamu untuk bersuci dengan air di urinoir dan kloset, tersedia peralatan untuk berwudhu yang baik di kamar mandi tamu dan tersedia kamar mandi tamu yang tertutup. 6. Dapur Dapur/pantry hanya mengolah makanan dan minuman halal

26 45 7. Ruang Karyawan Tersedia peralatan untuk bersuci yang baik di kloset karyawan, tersedia penyekat antara urinoir satu dengan urinoir yang lain untuk menjaga pandangan, tersedia peralatan untuk berwudhu di kamar mandi karyawan, tersedia tempat ganti pakaian terhindar dari pandangan di masing-masing ruang ganti, tersedia ruang sholat yang bersih dan terawat untuk karyawan dan tersedia perlengkapan sholat yang baik dan terawat. 8. Ruang Ibadah Ruang ibadah dalam kondisi bersih dan terawat, area sholat laki-laki dan perempuan ada pembatas/pemisah, tersedia perlengkapan sholat yang baik dan terawat, tersedia sirkulasi udara yang baik berupa alat pendingin/kipas angin, tersedia pencahayaan yang cukup terang, tersedia sound system untuk mengumandangkan adzan yang dapat didengar di seluruh area hotel, tersedia tempat wudhu laki-laki dan perempuan terpisah, tersedia tempat wudhu dengan kondisi bersih dan terawat, tersedia instalasi air bersih untuk wudhu dan tersedia saluran pembuangan air bekas wudhu dengan kondisi baik. 9. Interior Ornamen (patung dan lukisan) tidak mengarah pada kemusyrikan dan pornografi, Ornamen/hiasan bernuansa Islami

27 46 berupa antara lain kaligrafi, gambar dan atau lukisan ka bah atau masjid. 10. Kolam Renang Tersedia dalam ruangan dan atau terhindar dari pandangan umum. 11. Spa Tersedia ruang terapi yang terpisah antara pria dan wanita dan tersedia bahan terapi yang berlogo halal resmi. b. Pelayanan 1. Kantor Depan Melakukan seleksi terhadap tamu yang datang berpasangan, memberikan informasi masjid terdekat dengan hotel, memberikan informasi jadwal waktu sholat, memberikan informasi kegiatan bernuansa islami (bila ada), memberikan informasi restoran/rumah makan halal. 2. Tata Graha Penyediaan perlengkapan sholat yang bersih dan terawat, penyediaan jadwal waktu sholat, penyediaan al-quran, penyediaan buku doa, menyiapkan area/ruangan untuk sholat jumat (bila tidak ada mesjid yang dekat dengan hotel) dan penyediaan lembar motivasi harian muslim.

28 47 3. Makan dan Minum Tidak tersedia makanan dan minuman non halal, menyediakan ta'jil pada bulan ramadhan dan menyediakan makan sahur pada bulan Ramadhan. 4. Public Bar Tidak menyediakan minuman beralkohol. 5. Olahraga, rekreasi dan kebugaran Pengaturan waktu penggunaan sarana kebugaran dibedakan untuk pria dan wanita dan Instruktur kebugaran pria khusus untuk pria dan wanita khusus untuk wanita. 6. Kolam Renang Pengaturan waktu penggunaan kolam renang dibedakan untuk pria dan wanita. 7. Spa Terapis pria khusus untuk pria dan terapis wanita khusus untuk wanita, terapis menghindari menyentuh dan melihat area sekitar organ intim, apabila tersedia bak rendam tidak digunakan secara bersama-sama dan apabila tersedia aktifitas olah fisik dan jiwa tidak mengarah pada kemusyrikan. 8. Konsultasi Layanan konsultasi keislaman dengan Dewan Pengawas Syari ah dilakukan dengan perjanjian terlebih dahulu.

29 48 9. Keramah tamahan Memulai komunikasi dengan mengucapkan salam. 10. Fasilitas Hiburan Tidak ada fasilitas hiburan yang mengarah kepada pornografi dan ponoaksi serta perbuatan asusila, apabila menggunakan musik hidup atau musik rekaman harus tidak bertentangan dengan nilai dan etika seni dalam islam, ada alunan musik/lagu religi dan atau tilawah quran pada waktu tertentu dan tersedia saluran TV khusus yang bernuansa Islami c. Pengelolaan 1. Organisasi Memiliki struktur organisasi yang mengakomodasi dewan pengawas syari ah, memiliki standar operating procedure hotel syari ah dan memiliki pernyataan tertulis yang menyatakan usaha dikelola secara Syari ah. 2. Manajemen Usaha Memiliki dan menerapkan Sistem Jaminan Halal. 3. Sumber Daya Manusia Memiliki dan melaksanakan program pengembangan kompetensi SDM yang bermuatan syari ah dan khusus karyawati muslimah menggunakan seragam sesuai dengan cara berpakaian wanita dalam Islam.

30 49 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kriteria hotel syari ah yang telah ditetapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena sudah digunakan standar resmi hotel syari ah di Indonesia. Berdasarkan preliminary research peneliti mengindikasi bahwa Hotel Namira Syari ah Pekalongan termasuk dalam kategori Hilal-1, oleh karena itu pada saat melakukan penelitian, peneliti menggunakan aspek-aspek dan indikator yang telah ditetapkan untuk hotel syari ah dengan kategori Hilal-1. B. Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ETIKA BISNIS ISLAM HOTEL NAMIRA SYARI AH PEKALONGAN NILAI-NILAI ETIKA BISNIS ISLAM PEDOMAN PENYELENGGARAAN HOTEL SYARI AH 1. Nilai Tauhid 2. Nilai Khilafah 3. Nilai Ibadah 4. Nilai Tazkiyah 5. Nilai Ihsan 1. Produk 2. Pelayanan 3. Pengelolaan PENERAPAN NILAI-NILAI ETIKA BISNIS ISLAM DI HOTEL NAMIRA SYARI AH PEKALONGAN

31 50 C. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelusuran, peneliti mendapatkan beberapa penelitan terdahulu. Hal itu dilakukan agar penelitian yang sedang diteliti tidak memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kalaupun ada persamaan, bukan persamaan yang bersifat mutlak. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfa tahun 2012 tentang Analisis Penerapan Prinsip Syari ah di Hotel Arini Syari ah Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip syari ah dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan usaha bisnis di Hotel Arini Syari ah Surakarta. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah general manager hotel, supervisor, karyawan di Hotel Arini Syari ah Surakarta. Data dalam penelitian ini didapat dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah Hotel Arini Syari ah Surakarta secara legal-formal belum bisa dikatakan sebagai lembaga bisnis berbasis syari ah, sebab belum mendapat sertifikasi halal dari Dewan Syari ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti hotel-hotel syari ah lainnya, akan tetapi secara praktis sudah dapat dikatakan sebagai hotel syari ah, karena telah menjalankan prinsip-prinsip syari ah yang ada dalam ajaran agama. Prinsip-prinsip itu termaktub didalam aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan hotel pada keseluruhannya. Diantaranya: menjunjung tinggi kejujuran, keramah tamahan, bertanggung jawab, tidak diskriminatif,

32 51 amanah dalam aspek pelayanan dan tentunya tidak ada praktik riba dan sebagainya. 19 Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Kartini tahun 2013 tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Tamu Hotel dalam Menggunakan Layanan Namira Hotel Syari ah Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi variable produk, tarif, iklan, lokasi, pelayanan, proses dan sarana fisik terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan layanan Hotel Namra Syari ah. Penelitian ini termasuk kedalam penilitian empiris yang diperoleh berdasarkan observasi lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah tamu hotel yang menginap di Hotel Namira Syari ah Yogyakarta. Sampel sebanyak 100 responden namun yang memenuhi persyaratan sebanyak 83 responden. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan hasil penelitian sebagai berikut persepsi tamu hotel terhadap variable iklan dan sarana fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan tamu hotel menggunakan layanan Namira Syari ah. Variabel lokasi dan pelayanan berpengaruh signifikan lemah terhadap keputusan tamu hotel menggunakan layanan Hotel Namira Syari ah, sedangkan tiga variabel lainnya yaitu produk, tarif dan proses tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan layanan Hotel Namira Syari ah Maria Ulfa, Analisis Penerapan Prinsip Syari ah di Hotel Arini Syari ah Surakarta, Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fitri Kartini, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Tamu Hotel dalam Menggunakan Layanan Namira Hotel Syari ah Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013

33 52 Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rohmah tahun 2014 tentang Penerapan Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan nilai-nilai etika bisnis Islam serta kriteria hotel syari ah standar nasional kategori hilal-1 di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika bisnis Islam sudah diterapkan di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta akan tetapi masih perlu ditingkatkan. Kinerja hotel syari ah standar nasional kategori hilal-1 juga sudah diterapkan tetapi masih ada aspek yang belum terpenuhi. 21 Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Warits tahun 2009 tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Penerapan Prinsip-Prinsip Syari ah Terhadap Minat Konsumen Hotel Syari ah (Studi Kasus pada Hotel Graha Agung Semarang). Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, koefisisen determinasi, uji t parsial dan uji F secara simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari ah, secara parsial maupun simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen hotel syari ah.uji t dan uji F menghasilkan nilai signifikansi <0,05. Kemudian nilai R Square sebesar 0,415 mengindikasikan bahwa variabel independen mampu 21 Siti Rohmah, Penerapan Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.

34 53 mempengaruhi variabel dependen sebesar 41,5%. Sedangkan sisanya sebesar 58,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. 22 Penelitian yang dilakukan oleh Syarifuddin tahun 2015 tentang Analisis Produk, Pelayanan dan Pengelolaan Bisnis Perhotelan Syari ah Pada Hotel Syari ah Walisongo Surabaya. Data penelitian diambil dari wawancara, observasi dan dokumentasi berupa data yang berkaitan dengan Hotel Syari ah Walisongo kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Hotel Syari ah Walisongo Surabaya berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 termasuk golongan hotel syari ah Hilal-1 yang merupakan golongan hotel syari ah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria Usaha Hotel Syari ah yang diperuntukkan untuk melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. Dalam pelaksanaan prinsip-prinsip syari ah pada produk, pelayanan dan pengelolaan, Hotel Syari ah Walisongo Surabaya kurang terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : Pertama, Hotel Syari ah Walisongo memperhatikan prinsip-prinsip syari ah akan produk-produk yang ditujukan kepada tamu hotel, tetapi kurang memperhatikan produk hotel yang digunakan oleh karyawan. Kedua, Hotel Syari ah Walisongo Surabaya cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada tamu hotel. Ketiga, Pengelolaan telah menerapkan prinsip-prinsip syari ah khususnya dalam hal busana karyawan akan tetapi pihak hotel belum 22 Abdul Warits, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Penerapan Prinsip-Prinsip Syari ah Terhadap Minat Konsumen Hotel Syari ah (Studi Kasus pada Hotel Graha Agung Semarang), Skripsi Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2009.

35 54 memiliki Standar Operasional Perusahaan untuk menjaga standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan hotel. 23 Penelitian yang dilakukan oleh Saiful Bahri tahun 2015 tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Hotel Syari ah (Studi pada Hotel Syari ah Walisongo). Metode dalam penelitian adalah deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dokumentasi ke lapangan, dan studi kepustakaan. Adapun narasumbernya adalah manajer operasional, staf hotel dan konsumen hotel. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Hotel Syari ah Walisongo, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Dari beberapa faktor tersbut yang paling mempengaruhi konsumen dalam memilih hotel syari ah adalah faktor budaya, yang meliputi faktor lokasi, pelayanan dan fasilitas. Faktor lain yang mempengaruhi konsumen adalah faktor sosial karena bersama kelompok dan keluarganya. Sedangkan faktor pribadi dan psikologis tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap konsumen dalam memilih Hotel Syari ah Walisongo. 24 Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Amalia tahun 2013 tentang Etika Bisnis Islam : Konsep dan Implementasi pada Pelaku Usaha Kecil. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana konsep dan penerapan etika 23 Syarifuddin, Analisis Produk, Pelayanan dan Pengelolaan Bisnis PErhotelan Syari ah pada Hotel Syari ah Walisongo Surabaya, Skripsi Ekonomi Syari ah Universitas Islam Sunan Ampel, Saiful Bahri, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Hotel Syari ah (Studi pada Hotel Syari ah Walisongo) (Surabaya: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel, 2015)

36 55 bisnis Islam bagi pelaku usaha kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep etika bisnis Islam serta bagaimana implementasinya bagi para pelaku usaha kecil sehingga nantinya diharapkan hasil resume penelitian ini dapat dijadikan sebuah framework atau model bagi para pelaku usaha lainnya. Penelitian yang dilakukan berupa deskriptif menggunakan studi literatur serta meresume hasil riset sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa Kampoeng Kreatif, Bazar Madinah dan Usaha Kecil di Lingkungan UIN Jakarta telah menerapkan etika bisnis Islam, baik oleh pengusaha maupun karyawannya. Dalam menjalankan usaha dan kegiatan, para pelaku usaha telah memahami dan mengimplementasikan prinsip atau nilai-nilai Islam dengan berlandaskan pada Al Qur an dan Hadits. Implementasi etika bisnis Islam ini meliputi empat aspek: prinsip, manajemen, marketing/iklan dan produk/harga. 25 Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faiz Rosyadi pada tahun 2012 tentang Pengaruh Etika Bisnis Islam Terhadap Customer Retention (Studi Kasus Pada Bank BPD DIY Cabang Syari ah). Data diperoleh dengan penyebaran kuesioner dengan menggunakan accidental sampling, kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang terlihat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0,725 yang berarti bahwa customer retention pengaruhnya dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu keadilan, kehendak bebas, tanggungjawab, kebenaran sebesar 72,5%, dan sisanya yaitu 27,5% dapat dijelaskan oleh 25 Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam : Konsep dan Implementasi pada Pelaku Usaha Kecil (Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2013)

37 56 variabel lain di luar model penelitian ini. Secara parsial berdasarkan hasil uji t variabel-variabel dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan dimana variabel tanggungjawab (responsibility) memiliki pengaruh terbesar dibandingkan variabel lain dalam penelitian ini, sedangkan variabel kebenaran memiliki pengaruh paling rendah terhadap customer retention. Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel dalam penelitian ini yaitu keadilan, kehendak bebas, tanggungjawab, kebenaran, berpengaruh positif dan signifikan terhadap customer retention. Oleh karena itu untuk meningkatkan customer retention dalam suatu perusahaan, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penerapan etika bisnis Islam dalam setiap kegiatan bisnis. 26 Untuk memudahkan mengetahui positioning research ataupun persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu, maka akan disajikan dalam bentuk tabel sebagaimana berikut: 26 Muhammad Faiz Rosyadi, Pengaruh Etika Bisnis Islam Terhadap Customer Retention (Studi Kasus Pada Bank BPD DIY Cabang Syari ah), Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012

38 57 Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Judul Penelitian dan No. Nama Peneliti 1. Analisis Penerapan Prinsip Syari ah di Hotel Arini Syari ah Surakarta, Maria Ulfa, 2012 Hasil Penelitian Hotel Arini Syari ah Surakarta secara legal-formal belum bisa dikatakan sebagai lembaga bisnis berbasis syari ah, sebab belum mendapat sertifikasi halal dari Dewan Syari ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti hotelhotel syari ah lainnya, akan tetapi secara praktis sudah dapat dikatakan sebagai hotel syari ah, karena telah menjalankan prinsip-prinsip syari ah yang ada dalam ajaran agama. Prinsip-prinsip itu termaktub didalam aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan hotel pada keseluruhannya. Diantaranya: menjunjung tinggi kejujuran, keramah tamahan, bertanggung jawab, tidak diskriminatif, amanah dalam aspek pelayanan dan tentunya tidak ada praktik riba dan sebagainya. Persamaan Salah satu tujuan penelitian yang sama yaitu penerapan prinsip syari ah di hotel syari ah Metode analisis data yang sama yakni deskriptif kualitatif, dengan sumber data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Perbedaan Lokasi penelitian berbeda, yakni dilaksanakan di Hotel Arini Syari ah Surakarta. Selain untuk mengetahui penerapan prinsip syari ah di hotel syari ah, penelitian Maria Ulfa juga bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan usaha bisnis hotel syari ah. Berbeda dengan penelitian penulis yang melihat dari penerapan etika bisnis Islam dan Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari ah. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Tamu Hotel dalam Persepsi tamu hotel terhadap variable iklan dan sarana fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan tamu hotel Tempat penelitian yang sama yaitu dilaksanakan di Hotel Namira Syari ah. Metode analisis data yang digunakan berbeda, yaitu regresi linier berganda.

39 58 Menggunakan Layanan Namira Hotel Syari ah Yogyakarta, Fitri Kartini, 2013 menggunakan layanan Namira Syari ah. Variabel lokasi dan pelayanan berpengaruh signifikan lemah terhadap keputusan tamu hotel menggunakan layanan Hotel Namira Syari ah, sedangkan tiga variabel lainnya yaitu produk, tarif dan proses tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan layanan Hotel Namira Syari ah. Jenis penelitian yang digunakan sama, yakni penelitian observasi lapangan. Pendekatan penelitian yang digunakan berbeda, dalam penelitian Fitri Kartini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan data berbeda yaitu dengan metode kuesioner dan survey lapangan. 3. Penerapan Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta, Siti Rohmah, 2014 Etika bisnis Islam sudah diterapkan di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta akan tetapi masih perlu ditingkatkan. Kinerja hotel syari ah standar nasional kategori hilal-1 juga sudah diterapkan tetapi masih ada aspek yang belum terpenuhi. Obyek penelitian yang sama yaitu Penerapan Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam. Metode Analisis yang digunakan sama yakni deskriptif kualitatif, dengan sumber data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian berbeda, penelitian ini dilakukan di Hotel Madani Syari ah Yogyakarta. Kriteria penilaian hotel berbeda, kriteria penelitian dalam skripsi Siti Rohmah ini diantaranya tauhid, adil, berkehendak bebas dan ihsan. 4. Analisis Produk, Pelayanan dan Pengelolaan Bisnis Perhotelan Syari ah Pada Hotel Syari ah Walisongo Hotel Syari ah Walisongo Surabaya berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Pengambilan data sama-sama dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Lokasi penelitian berbeda, penelitian ini dilakukan di Syari ah Walisongo.

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK USAHA HOTEL SYARIAH

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK USAHA HOTEL SYARIAH LAPIRAN PERATURAN ENTERI PARIWISATA DAN EKONOI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOAN PENYELENGGARAAN USAHA HOTEL SYARIAH KRITERIA UTLAK DAN KRITERIA TIDAK UTLAK USAHA HOTEL SYARIAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK 101 BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan penganalisaan terhadap penentuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRODUK, PELAYANAN DAN PENGELOLAAN HOTEL SYARIAH DALAM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH

BAB IV ANALISIS PRODUK, PELAYANAN DAN PENGELOLAAN HOTEL SYARIAH DALAM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH BAB IV ANALISIS PRODUK, PELAYANAN DAN PENGELOLAAN HOTEL SYARIAH DALAM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH A. Analisis Produk, Pelayanan dan Pengelolaan Hotel Syariah Wali Songo Surabaya Sebagai industri

Lebih terperinci

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis AKHLAQ BISNIS ISLAMI تا ا ق ا Rikza Maulan Lc M.Ag Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (1) Barometer Kataqwaan Seseorang: Allah SWT berfirman (QS. 2 : 188) ن - 2 # 5 وا 2 6 + س 3% "! ا ا ال ا # & م %

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI A. Analisis Persepsi Masyarakat Muslim Mengenai Bunga dalam Kegiatan Ekonomi

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM PADA PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM PADA PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM PADA PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA A. Analisis Prinsip Dasar Ilmu Ekonomi Islam yang Dipakai Pemrakarsa sebagai Dasar Pengambilan Keputusan untuk Bertijarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia semenjak dari mereka berada di muka bumi ini merasa perlu akan bantuan orang lain dan tidak sanggup berdiri sendiri untuk memenuhi maksud-maksudnya

Lebih terperinci

HILMAN FAJRI ( )

HILMAN FAJRI ( ) HILMAN FAJRI (10220053) PRAKTIK MURÂBAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH ALHAMBRA KANTOR CABANG KEDUNG BARUK NO 58 RUNGKUT SURABAYA (Prespektif Fatwa Dewan Syariah Nasional No.4 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA A. Kedudukan Koperasi Dalam Perspektif Hukum Islam Dalam garis besarnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan bisnis merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat, sadar atau tidak sebagian masyarakat masih memiliki pemikiran kontradiktif terhadap bisnis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia Dalam praktek kekinian akan banyak dijumpai muamalah yang terkait

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Servis Di Toko Cahaya Electro Pasar Gedongan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya BAB IV ANALISIS A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya Mahar merupakan kewajiban oleh suami terhadap istri yang harus diberikan baik dalam atau setelah dilakukan akad nikah.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan dan diperbolehkan. Sebagaimana

Lebih terperinci

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas) BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN BAGI HASIL SIJANGKA MUD{Arabah Ketentuan bagi hasil dalam

Lebih terperinci

Hadits-hadits Shohih Tentang

Hadits-hadits Shohih Tentang Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga

Lebih terperinci

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN HAK KHIYA>R KONSUMEN TERHADAP SISTEM RETUR DALAM JUAL BELI FASHION HIJAB SECARA ONLINE MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Hak Khiya>r Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 286 ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا ل ه ا م ا ك س ب ت و ع ل ي ه ا م ا اك ت س ب ت ر ب ن ا ل ا ت و اخ ذ ن ا ا ن ن س ين ا ا و ا خ ط ا ن ا ر ب ن ا و ل ا ت ح

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mewujudkan kesejahteraan umum yang adil dan merata merupakan tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah berkesinambungan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL A. Analisis hukum islam terhadap praktek jual beli bahan pokok dengan timbangan digital

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Persepsi Masyarakat Petani Desa Trembulrejo Tentang Zakat Pertanian Mencermati keterangan narasumber dari hasil wawancara dari 15 petani, banyak petani yang mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Entrepreneurship atau kewirausahaan sebenarnya tidak asing dengan seorang Muslim, baik dari sisi kesejarahan (historis) maupun normatif. Berbisnis atau jual-beli merupakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti tentang pengaruh Periklanan Islami terhadap

BAB V PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti tentang pengaruh Periklanan Islami terhadap BAB V PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti tentang pengaruh Periklanan Islami terhadap Keputusan Pembelian, tempat yang digunakan yaitu di Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON A. Analisis Tentang Aplikasi Pemberian Hadiah Jalan Sehat Dari Hasil Penjualan Kupon Di Desa Made Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO A. Analisis Aplikasi Penetapan Ujrah Dalam Akad Rahn di BMT UGT Sidogiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan

Lebih terperinci

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K. ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT Nur Rochmah K. Anak dalam Islam Apabila manusia telah mati, terputuslah amalannya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pedagang, baik itu pedagang besar maupun pedagang kecil. Populasi penduduk di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu transaksi jual beli yang biasa dilakukan masyarakat sering ditemukan pelanggaran. Hal yang harus diperhatikan dalam proses jual beli yaitu suatu keridhaan di antara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada. BAB IV PEMBAHASAN A. Motivasi Pelaku Usaha di Lingkungan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya 1. Percaya Diri Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden, diketahui bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial dalam berbagai aktifitas kehidupannya, guna memenuhi kehidupan sehari-hari terkadang tidak dapat dicukupkan dengan harta benda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah mengajarkan bahwa motivasi dan alasan bekerja adalah dalam rangka mencari karunia Allah SWT. Tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan harta agar seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan Hablum minannas

BAB I PENDAHULUAN. Hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan Hablum minannas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang sempurna, yang berarti segala hal yang menjadi pedoman dalam kehidupan manusia terdapat didalamnya. Islam juga agama yang mampu menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik. Untuk mewujudkan pariwisata Indonesia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik. Untuk mewujudkan pariwisata Indonesia dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan terbentang luas alam yang indah serta budaya yang tak kalah menarik tentu akan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan lahir bersamaan dengan diciptakannya Nabi Adam As sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan Adam berdialog dengan Allah SWT. 1 Dialog

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

Lebih terperinci

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang Fatwa Pedoman Asuransi Syariah 1 FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENGEMBALIAN KONTRIBUSI TABARRU BAGI PESERTA ASURANSI YANG BERHENTI SEBELUM MASA PERJANJIAN BERAKHIR ا ا رل

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dimana banyak muncul produk-produk kosmetik dengan jenis dan

BAB II LANDASAN TEORI. dimana banyak muncul produk-produk kosmetik dengan jenis dan BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Switching Dalam menghadapi persaingan yang kompetitif di dunia kecantikan, dimana banyak muncul produk-produk kosmetik dengan jenis dan keunggulan yang hampir sama, konsumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA A. Analisis Hukum Islam terhadap Investasi Dinar di Gerai Dinar Surabaya Allah SWT menurunkan ajaran Islam sebagai tuntunan hidup yang senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur segala gerak dan langkah setiap manusia dalam menjalani kehidupan. Islam tentang sistem nilai, tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk bergelar khalifah yang merupakan ciptaan Allah SWT dengan bentuk dan susuan sempurna yang terdiri atas jasmani dan rohani ini, manusia memiliki berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing (MLM) sedang menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM adalah salah satu

Lebih terperinci

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya sebuah interaksi. Maka tepatlah sebuah dogma yang mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang memberikan arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Islam memiliki dasar pokok yang menjadi pedoman bagi kehidupan manusia yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31). Aurat? Sapa hayo yang... Nah, sobat UKKImuslimah, kita Aurat bagi wanita di hadapan lelaki asing, yang bukan mahramnya, adalah seluruh badannya. Ini diambil dari nash al-quran yang menyatakan: و لا ی ب

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi Islam atau Ekonomi berbasis Syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang memiliki tujuan utama untuk kesejahteraan umat. Sistem ekonomi syariah berpedoman penuh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pertukaran merupakan bagian aktifitas terpenting dalam masyarakat dan merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KONSUMEN MEMILIH PRODUK AQIQAH SIAP SAJI PADA YAYASAN NURUL HAYAT CABANG GRESIK. Yayasan Yayasan Nurul Hayat Cabang Gresik

BAB IV ANALISIS KONSUMEN MEMILIH PRODUK AQIQAH SIAP SAJI PADA YAYASAN NURUL HAYAT CABANG GRESIK. Yayasan Yayasan Nurul Hayat Cabang Gresik BAB IV ANALISIS KONSUMEN MEMILIH PRODUK AQIQAH SIAP SAJI PADA YAYASAN NURUL HAYAT CABANG GRESIK A. Analisis Motivasi Konsumen Memilih Produk Aqiqah Siap Saji Pada Yayasan Yayasan Nurul Hayat Cabang Gresik

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO A. Analisis Terhadap Sudut Kepemilikan Dari Obyek Sewa Tanah Fasum di Desa

Lebih terperinci

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA A. Analisis Pembulatan Harga jual pada transaksi jual beli BBM (Bahan Bakar

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH 90 BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH A. Tinjauan Tentang Jual Beli Sepatu Solid di Kecamatan Sedati Sidoarjo Dengan mengikuti empat mazhab fiqh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG WISATA HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur pendidik dalam suatu proses pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan memiliki peranan penting hampir disetiap kegiatan ekonomi. Lembaga keuangan merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA A. Aplikasi Tabungan Rencana Multiguna PT. Bank Syariah Bukopin, Tbk Cabang Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum bisnis merupakan suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam, 161 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana telah diuraikan dalam bab pendahuluan, bahwa penelitian ini akan diarahkan guna menjawab rumusan masalah yang telah penulis angkat dalam mengkaji pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi orang Islam, Al-Qur an merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi Rp229,5 triliun. Bila ditotal dengan aset Bank. proyeksi pertumbuhan tahun 2013 yang telah mempertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi Rp229,5 triliun. Bila ditotal dengan aset Bank. proyeksi pertumbuhan tahun 2013 yang telah mempertimbangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Perbankan Syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir tergolong pesat, khususnya pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang mendominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, manusia sekarang cenderung untuk menghadirkan keindahan dalam penampilannya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seseorang supaya dapat terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara strategis berbagai potensi yang diberikan Allah SWT, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. secara strategis berbagai potensi yang diberikan Allah SWT, dimana kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan manajemen merupakan upaya manusia untuk mengelola secara strategis berbagai potensi yang diberikan Allah SWT, dimana kegiatan bisnis secara syariah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO 65 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO B. Analisis Terhadap Penerapan Akad Qard\\} Al-H\}asan Bi An-Naz ar di BMT

Lebih terperinci

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah - Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah Nama : aan jumeno Tempat tgl lahir : sragen. 02 01 1967 Alamat : jl. Kelud selatan III/3 smg Status : k 2 Nama Isteri : Deasy Ariyanti Anak : M. Hanif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal yang sangat memperhatikan segala aspek kesetaraan masalah egiologi, politik, ekonomi spiritual di dalam kehidupan. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku kehidupan umat muslim dalam segala aspeknya diatur oleh hukum Islam. Bahkan, hukum Islam mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai tuntunan dalam

Lebih terperinci

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا Majalah MATAN edisi 129, April 2017 Memanfaatkan Diri untuk Orang Lain Oleh: Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag. Kaprodi PBA Universitas Muhammadiyah Malang إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت

Lebih terperinci

LABEL PRODUK YANG SESUAI DENGAN NILAI DAN PRINSIP DASAR ISLAM. Keyword; label produk, nilai dan prinsip dasar islam, falah, keadilan

LABEL PRODUK YANG SESUAI DENGAN NILAI DAN PRINSIP DASAR ISLAM. Keyword; label produk, nilai dan prinsip dasar islam, falah, keadilan LABEL PRODUK YANG SESUAI DENGAN NILAI DAN PRINSIP DASAR ISLAM Oleh Restu Frida Utami, S.E., M.Si ( Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Abstrak Produk merupakan salah satu bauran pemasaran yang menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan nilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan. BAB IV ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI MEULABOH DALAM PUTUSAN No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO TENTANG TINDAK PIDANA PEMBAKARAN LAHAN PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM A. Pertimbangan Hakim Pengadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia akan lebih berpengetahuan luas dan menjadi lebih bijaksana dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PADA PRODUK SIMPANAN SI RELA (SUKARELA LANCAR) DI BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG KALIWUNGU

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PADA PRODUK SIMPANAN SI RELA (SUKARELA LANCAR) DI BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG KALIWUNGU PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PADA PRODUK SIMPANAN SI RELA (SUKARELA LANCAR) DI BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG KALIWUNGU TUGAS AKHIR Diajukkan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH Disusun untuk memenuhi salahsatu tugas Elearning Administrasi Bisnis Disusun Oleh : Artika Sari ( 14121014) UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK Sebagaimana permasalahan yang telah diketahui dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat melangsungkan hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw. merupakan sumber tuntunan hidup bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka menuju kehidupan kekal

Lebih terperinci

PENERAPAN AKAD WAKALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG CABANG SEKARAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN AKAD WAKALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG CABANG SEKARAN TUGAS AKHIR PENERAPAN AKAD WAKALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG CABANG SEKARAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Meperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah

Lebih terperinci

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya BAB IV ANALISIS FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 08/DSN-MUI/IV/2000 TERHADAP PENANGGUNGAN RISIKO OLEH NASABAH DALAM AKAD PEMBIAYAAN MUSHᾹRAKAH DI BMT MUDA KEDINDING SURABAYA A. Analisis Aplikasi Penanggungan

Lebih terperinci

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan 66 BAB IV MEKANISME PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DAN TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DENGAN AKAD JUAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Syariah merupakan lembaga keungan layaknya Bank Konvensional tetapi menggunakan prinsip syariah yaitu keadilan, keseimbangan dan kemaslahatan. Kegiatan utama bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menganugerahkan sumber-sumber kekayaan alam dan potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata manusia agar mendayagunakan alam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh tingkat pendidikan, jenis usaha, dan jumlah penghasilan pedagang Pasar di Kecamatan Kenjeran Surabaya secara simultan terhadap pemilihan tempat pembiayaan melalui BMT dan peminjaman

Lebih terperinci