LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN"

Transkripsi

1 LAKIP TAHUN 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud & Tujuan... 2 C. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 D. Sistematika... 5 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Kinerja B. Perjanjian Kinerja BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV. SIMPULAN LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 ii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja yang telah dicapai selama tahun Rencana kinerja 2016 dan penetapan kinerja 2016 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dan Rencana Strategis Bisnis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama. Kesatu, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Secara keseluruhan kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar lebih meningkat dan dari aspek keuangan dapat direalisasikan sebesar 96,02% dari total alokasi anggaran. Capaian target untuk masing masing indikator adalah : 1. Pendapatan BLU tercapai sebesar 96.24% dengan realisasi anggaran sebesar 99.96%. 2. POBO tercapai sebesar 79.69% dengan realisasi anggaran sebesar 91.23%. 3. Kepuasan Pelanggan tercapai sebesar 95.25% dengan realisasi anggaran sebesar 96.48%. 4. Angka Kematian di UGD tercapai sebesar 60.6% dengan realisasi anggaran sebesar 99.37%. 5. Waktu Tunggu Rawat Jalan tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar %. 6. Akreditasi KARS tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96.87%. 7. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A tercapai sebesar 110 % dengan realisasi anggaran sebesar 95.80%. 8. Pemenuhan Peralatan Kesehatan tercapai 75.58% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 9. Utilitas Alkes tercapai sebesar 198% dengan realisasi anggaran sebesar 99.67%. 10. Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tercapai 72.82% dengan realisasi anggaran sebesar 96.92%. 11. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96.84%. 12. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik tercapai 1 jenis pelayanan subspesialistik yaitu subspesialistik paru dengan realisasi anggaran 97.73%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 iii

5 13. Kasus Sulit Tertangani terlaksana 1 kasus dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 14. Infeksi Aliran Darah tercapai 6.25% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 15. Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional tercapai 101% dengan realisasi anggaran sebesar 100% 16. Pengembalian Rekam Medik dalam 1 X 24 Jam tercapai 87.04% dengan realisasi anggaran sebesar 97.82%. 17. Fasyankes Jejaring tercapai 297% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84%. 18. Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat tercapai % dengan realisasi anggaran sebesar 94.07%. 19. Jumlah Kemitraan dalam Promkes Paru tercapai 180% dengan realisasi anggaran sebesar 99.84%. 20. Pasien Rujukan tercapai 87.51% dengan realisasi anggaran sebesar 96.87%. 21. Penerapan System Manajemen Kinerja tercapai 245% dengan realisasi anggaran sebesar 99.01%. 22. SDM Terpenuhi tercapai 99.31% dengan realisasi anggaran sebesar 98,26%. 23. Kompetensi SDM Terpenuhi tercapai 127% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. 24. Implementasi MasterPlan / Blue Print/ Roadmap ICT tercapai 66% dengan realisasi anggaran sebesar 100 %. 25. Indeks Budaya Berkinerja tercapai 166 % dengan realisasi anggaran sebesar 98.22%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016 iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja (Performancebase Management) untuk penyediaan informasi kinerja. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, untuk itu disusun laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun sebagai alat ukur pelaksanaan kegiatan di unit pemerintah. Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI memiliki tugas pokok dan fungsi yang spesifik dalam Pelayanan Kesehatan Paru, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Diklat dan penelitian Kesehatan Paru Masyarakat. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

7 kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator kenerja lainnya yang sudah ditetapkan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI. C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Permenkes No.532/Menkes/ Per/ IV/2007 adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, dan kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan. 2. Fungsi : a. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat b. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru c. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

8 d. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru e. Perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan paru f. Pelaksanaan Urusan tata usaha. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

9 Adapun struktur organisasi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar adalah sebagai berikut : Struktur Organisasi PK-BLU Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

10 D. SISTEMATIKA Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai selama Tahun 2016, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja ( penetapan kinerja) yang ditetapkan pada awal tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar disusun sebagai berikut : a. Bab I Pendahuluan,menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar, serta sistematika penyajian laporan. b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat(BBKPM) Makassar beserta anggaran yang direncanakan tahun c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2016, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. d. Bab IV Simpulan, berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat(BBKPM) Makassar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

11 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/ kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun adalah sebagai berikut : MATRIK KINERJA BBKPM Makassar Tahun No KPI Baseline Target Pendapatan BLU 3.8 M 4,5 M 6 M 7,5 M 9 M 11 M 2 % POBO 20 % 23 % 26 % 28 % 30 % 33 % 3 % Kepuasan pelanggan 70 % 72 % 74 % 75 % 76 % 77 % 4 Angka kematian di UGD <2 <2 <2 <2 <2 <2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

12 5 Waktu tunggu rawat jalan 120 menit 105 menit 75 menit 65 menit 45 menit 30 menit 6 Akreditasi KARS N/A 25 % 50 % 75 % 100 % 100 % 7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 40 % 55 % 70 % 85 % 100 % 100 % 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 40 % 55 % 70 % 85 % 100 % 100 % 9 % utilitas alkes 14 % 16 % 18 % 20 % 25 % 30 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 30 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A N/A N/A % kasus sulit tertangani N/A N/A N/A Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

13 14 % infeksi aliran darah 3.5 & & & % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 40 % 40 % 50 % 60 % 70 % 85 % 16 % pengembalian rekam medik 1x24 jam 40 % 55 % 65 % 80 % 100 % 100 % 17 % fasyankes jejaring 10 % 20 % 30 % 40 % 50 % 60 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU Jumlah kegiatan kemitraan dalam promkes paru % pasien rujukan 70 % 72,5 % 75 % 80 % 82,5 % 85 % 21 % penerapan sistem manajemen kinerja 28 % 35 % 50 % 70 % 80 % 90 % 22 % SDM 50 % 55 % 70 % 80 % 85 % 90 % 8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar 2016

14 23 Terpenuhi % kompetensi SDM terpenuhi 20 % 50 % 65 % 80 % 90 % 100 % 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 10 % 30 % 50 % 60 % 80 % 100 % 25 Indeks budaya berkinerja N/A 20 % 40 % 60 % 75 % 80 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

15 A. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2016 Perencanaan kinerja di bawah ini merupakan dasar bagi kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 untuk melaksanakan program dan/atau kegiatan sebagai suatu kinerja aktual. Perencanaan kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 adalah sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 1 Pendapatan BLU 6 M 2 % POBO 26 % 3 % Kepuasan pelanggan 80 % 4 Angka kematian di UGD < 2 5 Waktu tunggu rawat jalan 60 menit Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya rumah sakit jejaring Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program 6 Akreditasi KARS 25 % % prasarana terpenuhi 7 sesuai syarat rumah sakit 55 % kelas A 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 % utilitas alkes 16 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 85 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A 13 % kasus sulit tertangani N/A 14 % infeksi aliran darah 8% % kepatuhan dalam 15 menggunakan formularium 95 % nasional 16 % pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam 75 % 17 % fasyankes jejaring 25 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat 16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

16 dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Terwujudnya ICT terintegrasi Terwujudnya budaya berkinerja 19 Jumlah kemitraan dalam promkes paru 20 % pasien rujukan 93 % 21 % penerapan system manajemen kinerja 35 % 22 % SDM terpenuhi 77 % % kompetensi SDM terpenuhi % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 5 55 % 30 % 25 Indeks budaya berkinerja 30% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

17 B. PERJANJIAN KINERJA Indikator - Indikator, target Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 1 Pendapatan BLU 6 M 2 % POBO 26 % 3 % Kepuasan pelanggan 80 % 4 Angka kematian di UGD < 2 5 Waktu tunggu rawat jalan 60 menit Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya rumah sakit jejaring Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru 6 Akreditasi KARS 25 % % prasarana terpenuhi 7 sesuai syarat rumah sakit 55 % kelas A 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 % utilitas alkes 16 % 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 85 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A 13 % kasus sulit tertangani N/A 14 % infeksi aliran darah 8% % kepatuhan dalam 15 menggunakan formularium 95 % nasional 16 % pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam 75 % 17 % fasyankes jejaring 25 % Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat Jumlah kemitraan dalam promkes paru 16 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

18 Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Terwujudnya ICT terintegrasi Terwujudnya budaya berkinerja 20 % pasien rujukan 93 % 21 % penerapan system manajemen kinerja 35 % 22 % SDM terpenuhi 77 % % kompetensi SDM terpenuhi % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 55 % 30 % 25 Indeks budaya berkinerja 30% Jumlah Anggaran : Rp ,- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 dalam kurun waktu Januari Desember Tahun 2019 merupakan tahun keempat pelaksanaan dari Rencana Strategis Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakata (BBKPM) Makassar Tahun Adapun indikator yang digunakan yaitu indikator indikator yang ditetapkan oleh Direktorat Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan dan Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. Pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-masing indikator, sehingga dapat digunakan ditindaklanjuti dalam perencanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016, khususnya dibandingkan dengan target yang ingin dicapai yang sudah ditetapkan di awal tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

20 Selain itu manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2016 dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Sasaran Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar adalah sebagai berikut: 1. TERWUJUDNYA COST EFFECTIVENESS DALAM PELAYANAN Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan BLU Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pendapatan badan layanan umum sebesar 6 Milyar pada tahun Pencapaian Indikator ini sebesar 99.64% dari target yang diharapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

21 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pendapatan BLU % Dibandingkan dengan indikator kinerja Pendapatan BLU tahun sebelumnya, capaian pendapatan BLU tahun 2016 lebih meningkat dimana tahun 2015 capaian sebesar 80% sedangkan tahun 2016 capaian 99.64%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 2 Pengadaan Obatobatan & BHP 6 Paket 6 Paket Permasalahan : Keterbatasan Balai Besar Kesehatan Paru Masyrakat Makassar ( BBKPM ) dalam menyelenggarakan pelayanan spesialistik. Pemanfaatan pengembangan layanan yang dilakukan BBKPM Makassar masih kurang karena kebanyakan masyarakat belum mengetahui adanya pelayanan spesialistik di BBKPM Makassar. Jejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatan tentang system rujukan belum optimal sehubungan dengan pelaksanaan BPJS dimana BBKPM Makassar merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Belum terbayarnya klaim BPJS 2 bulan tahun 2016 Usul Pemecahan Masalah : Agar BBKPM Makassar dapat meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kesehatan paru perlu pengembangan produk layanan kesehatan paru. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

22 Meningkatkan promosi tentang produk layanan yang ada di BBKPM Makassar. Menjalin kemitraan dengan fasilitas pelayanan kesehatan di kawasan timur Indonesia ( PKM, Dokter Keluarga, RS, dll ). Memperbaiki mekanisme pengajuan klaim internal sesuai atuaran yang berlaku. Rencana Tindak Lanjut : - Percepatan perubahan kelembangan BBKPM Makassar menjadi Rumah Sakit Khusus Paru. - Melakukan Promosi produk layanan melalui media cetak ( brosur, leaflet, buletin, dll), dan media elektronik ( website, radio spot, dll ). - Pembentukan jejaring dalam pelayanan kesehatan paru. - Koordinasi rutin dengan tim verifikasi BPJS Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator pendapatan BLU untuk 2 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 99.96%. 2. POBO Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan rasio antara pendapatan operasional dengan belanja operasional sebesar 26% ( waktu Januari s.d Desember 2016 ), pendapatan dan belanja operasional sebagai berikut ; Pendapatan Operasional Rp Belanja Operasional Rp Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

23 Berdasarkan data tersebut maka pencapaian POBO pada tahun 2016 sebesar 20.72%. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian POBO 26% 23.72% 91.23% Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian POBO tahun 2016 turun menjadi 91.23% sedangkan tahun 2015 mencapai target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 2 Kegiatan Penyusunan RBA & RKAKL Melaksanakan Kegiatan Sai dan SABMN Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 2 Lap 2 Lap Thn 1 Thn % Permasalahan : Capaian indikator POBO tahun 2016 tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 26%, jika dibandingkan dengan stándar POBO untuk balai yaitu 30% maka POBO BBKPM Makassar masih kurang dari stándar. Hal ini disebabkan karena BBKPM Makassar masih dalam proses pengembangan layanan baik sarana maupun prasarana sehingga pemamfaatan layanan masih kurang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

24 Usul Pemecahan Masalah : Penyusunan perencanaan anggaran dilakukan seefektif dan seefisien mungkin mengacu pada rencana pengembangan layanan dan pelaksanaan anggaran juga dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Layanan yang sudah tersedia dapat dioptimalkan pemamfaatannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Rencana Tindak Lanjut : - Membangun system perencanaan mulai dari unit unit terkecil disesuaikan dengan rencana pengembangan balai. - Melakukan promosi pruduk layanan dan kemitraan lintas sektor dan program. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator persentase POBO untuk 2 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 97.87%. 2. TERWUJUDNYA KEPUASAN PELANGGAN Untuk mencapai sasaran ini, dengan indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan Pelanggan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian kepuasan pelanggan 80%. Dari hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016 dengan indeks kepuasan terhadap pelayanaan kesehataan di berikan BBKPM Makassar adalah 76,20%. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

25 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kepusan Pelanggan 80% 76,20% 95,25% Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian Kepuasan Pelanggan tahun 2016 turun menjadi 95.25% tidak sesuai dengan target yang diharapakan sedangkan tahun 2015 mencapai target %. Survey kepuasan pelanggan dilakukan setiap bulan dengan jumlah responeden 30 orang yang disampling dari berbagai unit pelayanan yang ada di BBKPM Makassar. Survey kepuasan pelanggan ini menggunakan metode Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) mencakup 14 unsur pelayanan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut: No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Emergency Nursing Basic & Intermediate Level Pengadaan Cleaning Service 2 Org 2 Org ,000,000 9,000, ,00 1 Pkt 1 Pkt Pengadaan Pakaian Dinas 1 Pkt 1 Pkt Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500, ,00 6 Mengikuti Pelatihan Radiologi 1 Pkt 1 Pkt Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org Pengadaan Meubeler dan Fasilitas Kantor Perawatan Kantor & Peralatan Kantor (BLU) 22 Unit 22 Unit ,400,000,000 1,400,000, Bln 12 Bln ,125, Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap ,000, ,000, Permasalahan : Dari hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016 tersebut terdapat 4 aspek pelayanan yang harus menjadi perhatian untuk perbaikan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

26 peningkatan pelayanan di BBKPM Makassar unsur-unsur pelayanan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prosedur Pelayanan 2. Kecepatan Pelayanan 3. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 4. Kewajaran Biaya Pelayanan Permasalahan lain karena adanya renovasi gedung yang menyebabkan perubahan alur sementara yang tidak sesuai dengan alur sebelumnya. Usul Pemecahan Masalah: Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan pada tahun 2016 maka perlu terus dilakukan perbaikan. Pada prinsipnya bahwa pelanggan memang harus dipuaskan, sebab jika pelanggan merasa tidak puas akan pelayanan yang diberikan dia akan mencari tempat lain yang lebih memuaskan. Jika pelanggan sudah terpenuhi kepuasannya, tingkat loyalitasnya akan baik pula. Hal ini dapat terlaksana dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan pengunjung. Oleh karena itu, perbaikan prosedur dan pola pemberian pelayanan harus dilakukan terus menerus dan melakukan evaluasi terhadap kewajaran biaya pelayanan secara berkala. Rencana Tindak Lanjut : - Melaksanakan akreditasi - Evaluasi berkala terhadap kewajaran biaya pelayanan dengan tetap memperhatikan unit cost balai. - Meperbaiki alur pelayanan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

27 Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator persentase Kepuasan Pelanggan untuk 10 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 96.48%. 2. Angka Kematian di UGD Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian < 2 0/00 pada tahun 2016 Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016.Angka kematiaa di unit gawat darurat adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Angka Kematian di UGD < 2 o/oo 3.3 o/oo 60.6% Dari matrik di atas, terlihat bahwa realisasi indaktor ini tidak sesuai target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan indikator kinerja tahun sebelumnya, Angka Kematian di UGD tahun 2015 lebih rendah dibanding tahun 2016 dimana Angka Kematian di UGD tahun 2015 sesuai target capaian 253%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan BHP IGD, Poli & Rawat Inap Pelatihan ACLS & BCLS Emergency Nursing Basic & Intermediate Level Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt ,000, ,000, Org 3 Org ,450,000 12,450, Org 2 Org ,000,000 9,000, ,00 4 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500, ,00 5 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

28 Permasalahan : - Indikator ini tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sumber daya yang ada di UGD baik sarana dan prasarana, SDM, maupun metode yang ada masih harus ditingkatkan. Usulan Pemecahan Masalah : - Peningkatan sumber daya UGD BBKPM Makassar. Rencana Tindak Lanjut : - Pengusulan pemenuhan sarana prasarana dan SDM UGD - Pelatihan SDM dalam penanganan kegawatdaruratan. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Angka Kematian di UGD untuk 5 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 99.37%. 3. Waktu Tunggu Rawat Jalan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 60 menit pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 waktu tunggu rawat jalan adalah sebagai berikut ; Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Waktu Tunggu Rawat Jalan Dari matrik di atas terlihat bahwa realisasi indikator waktu tunggu rawat jalan sudah memenuhi target, sama dengan tahun sebelumnya waktu tunggu rawat jalan capaian memenuhi target 100%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

29 Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Keluaran Anggaran No Kegiatan Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Permasalahan : - Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan untuk 1 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 97.82%. 4. Akreditasi KARS Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 25% pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 Akreditasi KARS adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

30 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Akreditasi KARS 25 % 25% 100% Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator Akreditasi KARS sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya Akreditasi KARS capaian memenuhi target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500, ,00 3 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 1971,21 M2 1971,21 M ,79 4 Renovasi IGD 3068,99 M2 3068,99 M ,200,000,000 1,108,550,000 92,38 5 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 Permasalahan : BBKPM Makassar masih dalam proses perubahan kelembagaan menjadi Rumh Sakit Khusus Paru sehingga proses akreditasi pada tahun 2016 baru sampai pada simulasi survei. Untuk kelanjutan dari hasil survei simulasi akan dilakukan setelah perubahan nomenklatur balai menjadi RSK. Usulan Pemecahann Masalah : - Pemenuhan persyaratan menjadi RSK - Tindak lanjut rekomendasi hasil survei simulasi Rencana Tindak Lanjut : - Percepatan perubahan kelembagaan BBKPM menjadi RSK - Pembentukan tim mutu dan akreditasi RS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

31 Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Akreditasi KARS untuk 5 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 96.87%. 3.TERWUJUDNYA SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A UNGGULAN 1. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 55% pada tahun Sarana yang dimiliki BBKPM Makassar terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya kedepannya menjadi Rumah Sakit Khusus paru. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pemenuhan prasarana sesuai syarat RSK kelas A adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Prasarana Terpenuhi Sesuai syarat rumah sakit Kelas A 55% 60.71% 110% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

32 Dari matrik terlihat bahwa realisasi pemenuhan prasarana RSK kelas A mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun Dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya, capaian Prasarana Terpenuhi Sesuai syarat rumah sakit Kelas A tahun 2016 meningkat sedangkan tahun 2015 tidak mencapai target 71.19%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 2 Renovasi IGD Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1971,21 M2 3068,99 M2 1971,21 M2 3068,99 M , ,200,000,000 1,108,550,000 92,38 Permasalahan : Mengacu pada Permenkes 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit maka masih terdapat beberapa ruangan/bangunan utama yang belum dimiliki BBKPM Makassar. Bangunan ini mutlak harus ada sebagai syarat pemenuhan untuk menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A. Bangunan yang harus dipenuhi ada dua yaitu bangunan utama dan bangunan pendukung dengan rincian sebagai berikut : A. Bangunan Utama : 1. Ruang Radiotherapi. 2. Ruang Rawat Utama/VIP 3. Ruang Bedah. 4. Ruang Pulih. 5. Ruang IRCU. 6. Ruang Rehabilitasi Medik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

33 7. Ruang Diagnostik Central. 8. Ruang Pemusalaran Jenazah. 9. IPRS/Lab IPAL B. Bangunan Pendukung : 1. Ruang Generator 2. TPS Sementara. Keterbatasan lahan juga menjadi persoalan dalam pengembangan BBKPM Makassar untuk menjadi Rumah Sakit Kelas A karena terletak ditengah pemukiman dengan luas lahan ± 7073 m³. Pada pengusulan rencana anggaran tahun 2017, belanja modal hanya terpenuhi 12% dari anggaran yang diajukan. Usulan Pemecahan Masalah : Usulan pemecahan masalah atas Prasarana Terpenuhi Sesuai Syarat RS Kelas A adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan lahan dapat diatasi dengan melakukan pembangunan vertikal dalam hal ini bangunan dibuat bertingkat sesuai dengan kebutuhan. 2. Perluasan lahan dengan melakukan pembelian lahan/tanah warga disekitar rumah sakit. 3. Pemenuhan Bangunan utama dan bangunan pendukung sebagai syarat untuk menjadi rumah sakit khusus kelas A. Rencana Tindak Lanjut : Sebagai rencana tindak lanjut dari usulan pemecahan masalah terhadap kekurangan lahan dan kekurangan bangunan utama dan bangunan pendukung lainnya adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

34 1. Pengusulan Pengadaan lahan untuk penyediaan berbagai sarana dan prasarana untuk menjadi RS Khusus Paru Kelas A dalam perencanaan Tahun Pengusulan penganggaran untuk penyelesaian pembangunan gedung dan lanjutan pembangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan gedung utama dan penunjang. 3. Pembuatan/penyempurnaan masterplan gedung BBKPM Makassar dengan model pembangunan vertical/bangunan ke atas. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Prasarana Terpenuhi sesuai Syarat Rumah Sakit Kelas A untuk 2 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 95.80%. 2. Pemenuhan peralatan kesehatan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 55% pada tahun Pemenuhan peralatan kesehatan yang dimiliki BBKPM Makassar terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya kedepannya menjadi Rumah Sakit Khusus paru. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pemenuhan peralatan kesehatan adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pemenuhan Kesehatan Peralatan 55% 41.57% 75.58% Dari matrik, terlihat bahwa realisasi indikator pemenuhan peralatan kesehatan tidak tercapai sesuai target 2016 yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

35 tahun sebelumnya ada peningkatan capaian indikator tahun 2016, dimana capaian indikator tahun 2015 sebesar 71.6%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Keluaran Anggaran No Kegiatan Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 Permasalahan : Pada pengusulan rencana anggaran tahun 2016, belanja modal hanya terpenuhi 15% dari anggaran yang diajukan. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Pemenuhan Peralatan Kesehatan untuk 1 kegiatan sebesar Rp 1,732,000,000,- dengan realisasi sebesar Rp 1,732,000,000,- atau 100,00%. 3. Utilitas Alkes Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan 16% pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pemanfaatan peralatan kedokteran canggih dengan harga beli di atas 500 juta sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Ultilitas Alkes 16% 31.74% 198% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

36 No Dari matrik terlihat bahwa realisasi utilitas alkes tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. dibandingkan dengan tahun 2015 capaian tidak sesuai dengan target yang diharapkan 31.06%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 2 Perawatan Kantor & Peralatan Kantor (BLU) 12 Bln 12 Bln ,125, Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap ,133, Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap ,655, Iklan Layanan Masyarakat di TV 1 Pkt 1 Pkt Permasalahan : - Pemanfaatan Alat masih kurang menunjukkan jumlah kunjungan di BBKPM Makassar masih rendah. Usulan Pemecahann Masalah : - Peningkatan promosi produk layanan balai Rencana Tindak Lanjut : - Melakukan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan lainnya terutama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Utilitas Alkes untuk 5 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 99.67%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

37 4. TERWUDNYA TATA KELOLA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A 1. Kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 85% pada tahun Kelengkapan perijinan Rumah Sakit harus sesuai peraturan menteri Kesehatan RI nomor 56 Tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit 85% 61.90% 72.82% Dari matrik terlihat bahwa realisasi kelengkapan perijinan menjadi RSK tidak mencapai target yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada peningkatan capaian indikator tahun 2016, dimana capaian indikator Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tahun 2015 sebesar 65.5%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

38 No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 3 Renovasi IGD 1971,21 M2 3068,99 M2 1971,21 M2 3068,99 M , ,200,000,000 1,108,550,000 92,38 4 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Pertemuan Forum Arsabapi 1 Pkt 1 Pkt ,335, Permasalahan : Seiring perkembangannya dalam melakukan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan paru sudah tidak relevan lagi dengan nomenklatur yang sekarang sebagai Balai karena dalam pelayanannya BBKPM Makassar sudah melakukan pelayanan yang dilakukan oleh sebuah rumah sakit. Sesuai dengan rencana strategi yang telah dibuat untuk lima tahun kedepan maka BBKPM Makassar telah mempersiapkan diri untuk bertrasformasi menjadi Rumah Sakit Khusus Paru. Persoalan yang dihadapi saat ini adalah BBKPM Makassar harus mengurus izin pendirian dan izin operasional untuk melakukan pelayanan sebagai rumah sakit. Dari tabel diatas dapat dilihat persyataran yang belum dimiliki BBKPM Makassar sebagai berikut : A. Izin Mendirikan Rumah Sakit 1. Detail Enginering Design 2. Izin undang-undang gangguan (Hinder Ordonantie/HO) 3. Surat izin Tempat Usaha (SITU) 4. Rekomendasi dari pejabat yang berwenang dibidang kesehatan pada pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota sesuai dengan klasifikasi rumah sakit. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

39 B. Izin Operasional Rumah Sakit 1. Izin mendirikan rumah sakit, bagi pemohon izin operasional pertama kali. 2. Isian instrumen self assessment sesuai klasifikasi rumah sakit yang meliputi pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, bangunan dan prasarana. 3. Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan prasarana pendukung. 4. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat lain fungsi. 5. Dokumen administrasi dan manajemen Usulan Pemecahan Masalah : Berdasarkan persoalan izin mendirikan rumah sakit dan izin operasional rumah sakit agar supaya dapat dilakukan pengurusan/melengkapi persyaratan izin yang belum dimiliki dan pengurusan izin ini baik itu izin mendirikan dan izin operasional dilakukan bersamaan sehingga diharapkan yang menyangkut perizinan dapat segera terselesaikan sehingga pada waktunya BBKPM Makassar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Rencana Tindak Lanjut : Rencana tidak lanjut yang segera harus dilakukan adalah sebagai berikut : Pembentukan Tim Persiapan untuk perubahan nomenklatur menjadi rumah sakit khusus yang melibatkan instansi terkait baik itu ditingkat propinsi ataupun kabupaten/kota. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

40 Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kelengkapan Perijinan sebagai Rumah Sakit untuk 5 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 96.92%. 5. TERWUDNYA JENIS PELAYANAN KESEHATAN 1. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 6 pelayanan spesialistik pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah jenis pelayanan spesialistik adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik % Dari matrik terlihat bahwa realisasi jumlah pelayanan spesialistik telah mencapai target yang telah ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya capaian indikator Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

41 No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 3 Renovasi IGD 1971,21 M2 3068,99 M2 1971,21 M2 3068,99 M , ,200,000,000 1,108,550,000 92,38 4 Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org Permasalahan : - Target jumlah pelayanan spesialistik pada tahun 2016 telah terpenuhi yaitu 6 jenis pelayanan, sedangkan memenurut Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan rumah sakit, jumlah pelayanan spesialistik untuk kelas A sebanyak 11 spesialistik. Usulan Pemecahan Masalah : - Pemenuhan jenis pelayanan spesialistik RSK kelas A Rencana Tindak Lanjut : - Pengembangan pelayanan spesialistik. - Kerjasama jejaring pelayanan dan pendidikan dengan fakultas kedokteran UNHAS. - Kerjasama operasional tenaga spesialistik. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik untuk 4 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi: sebesar Rp ,- atau 96.84%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

42 2. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik Kondisi yang dicapai : Untuk indikator jumlah jenis pelayanan subspesialistik belum ditarget pada tahun Akan tetapi tercapai pelayanan subspesialistik paru telah tersedia di BBKPM Makassar kerja sama dengan Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran UNHAS. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 1971,21 M2 1971,21 M ,79 Permasalahan : - Belum adanya tenaga subspesialistik tetap. Usulan Pemecahan Masalah : - Pemenuhan tenaga subspesialistik tenaga tetap Rencana Tindak Lanjut : - Pengajuan Formasi Tenaga Subspesialistik tetap. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik untuk 2 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi: sebesar Rp ,- atau 97,73%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

43 3. Kasus Sulit Tertangani Kondisi yang dicapai : Untuk indikator jumlah Kasus Sulit Tertangani belum ditarget pada tahun Kasus sulit tertangani yaitu Pneumothoraks spontan, dan Efusi Pleura. Pada tahun 2016 tercapai penanganan efusi pleura sebanyak 36 kasus Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Obat-Obatan 1 Pkt 1 Pkt ,000, ,000, BHp Radiologi 1 Pkt 1 Pkt ,000, ,000, Reagents Laboratorium BHP IGD, Poli & Rawat Inap Obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BLU) 1 Pkt 1 Pkt ,500,000,000 1,500,000, Pkt 1 Pkt ,000, ,000, Pkt 1 Pkt , , Permasalahan : - Sarana dan prasarana untuk penanganan kasus sulit masih kurang. Usulan Pemecahan Masalah ; - Pemenuhan sarana dan prasarana. Rencana Tindak Lanjut ; - Pengusulan rencana kegiatan dan anggaran untuk indikator kasus sulit tertangani. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

44 Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kasus Sulit Tertangani untuk 6 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. 6. TERWUJUDNYA MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU KELAS A 1. Infeksi Aliran Darah Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 3.5& < 6.16 pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 infeksi aliran darah adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Lebih dari Infeksi aliran Darah 3.5&6.16 6,25 nilai yang diperbolehkan Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator infeksi saluran darah tidak tercapai, sama dengan tahun sebelumnya indicator Infeksi aliran Darah Lebih dari nilai yang diperbolehkan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

45 No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Pelatihan ACLS & BCLS 3 Org 3 Org ,450,000 12,450, Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500, ,00 Permasaahan : - Ketermpilan SDM belum memadai - Informasi tentang perawatan pasien masih kurang. Usulan Pemecahan Masalah : - Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam menangani pasien UGD dan Rawat Inap. - Perbaikan system perawatan ( Prosedur Perawatan Pasien ). Rencana Tindak Lanjut : - Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit. - Implementasi pencegahan dan Penanganan Penyakit Infeksi ( PPI ). Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Infeksi Aliran Darah untuk 2 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 97.96%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

46 2. Kepatuhan Dalam Menggunakan formularium Nasional Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 95% kepatuhan dalam menggunakan formularium pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kepatuhan dalam menggunakan Formularium 95% 96.16% 101% Nasional Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional melampauhi target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya capaian indikator Kepatuhan dalam menggunakan Formularium Nasional melebihi target yang ditetapkan 237% Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No 1 Kegiatan Kajian Ulang Manajemen Mutu dan Dokumen Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt Permasalahan : - Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

47 Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional untuk 1 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 100%. 3. Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 Jam Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 75% kepatuhan dalam menggunakan formularium pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 pengembalian rekam medik dalam 1x24 jam adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pengembalian Rekam Medik dalam 1x24 jam 75% 65.28% 87.04% Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator pengembalian rekam medik dalam 1 x 24 jam tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian indikator Pengembalian Rekam Medik dalam 1x24 jam tahun 2015 mencapai target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

48 Keluaran Anggaran No Kegiatan Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Permasalahan : - Pengembalian rekam medik masih bermasalah terutama pada pasien yang rawat inap hal ini disebabkan adanya renovasi gedung yang menyebabkan perubahan alur pelayanan. Usulan Pemecahan Masalah : - Memperbaiki alur pelayanan dan alur pengembalian rekam medik. Rencana Tindak Lanjut : - Penyusunan SPO pengembalian Rekam Medik dan penunjukan SDM yang bertanggung jawab memastikan pengembalian rekam medik 1 x 24 jam. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 jam untuk 1 kegiatan sebesar Rp 335,469,000,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 97,82%. 7. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT JEJARING 1. Fasyankes Jejaring Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan fasyankes yang pencapaian 25% fasyankes jejaring pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 fasyankes yang berjejaring dengan BBKPM Makassar sebanyak 52 Fasyankes terdiri dari 11 Rumah Sakit dan 41 puskesmas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

49 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Fasyankes jejaring 25% 74.29% 297% No Dari matrik terlihat bahwa realisasi fasyankes jejaring melebihi capaian target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2015 hanya mencapai target 50%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap ,133, Pelacakan Pasien TB Mangkir Berobat 1 Lap 1 Lap ,267,000 15,267, Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap ,000, ,000, Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap ,655, Pemeriksaan Kontak TB Anak 1 Lap 1 Lap ,000,000 1,000, Permasalahan : - Masih kurangnya informasi dan sosialisasi ke fasyankes lain tentang pelayanan yang ada di BBKPM Makassar. - Koordinasi tentang tugas dan tupoksi balai dengan fasyankes lain masih kurang. Usulan Pemecahan Masalah : - Peningkatan kegiatan promosi dan kerjasama lintas sektor dan program. Rencana Tindak Lanjut : - Advokasi dan sosialisasi dengan fasyankes lain tentang pembentukan jejaring pelayanan kesehatan paru. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

50 Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Fasyankes Jejaring untuk 5 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 99.84%. 8. TERWUJUDNYA KERJASAMA LINTAS SEKTOR DAN PROGRAM DALAM PROMKES, DIKLAT DAN PENELITIAN KESEHATAN PARU 1. Jumlah Institusi pendidikan yang Membuat MoU Dalam Diklat Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 16 MoU jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat dengan BBKPM Makassar adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat % Dari matrik, terlihat bahwa realisasi indikator jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat melampauhi target yang telah di tetapkan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

51 No 1 Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % Konsultasi dan 1 Pkt 1 Pkt Pertemuan Permasalahan : - Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat untuk 1 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 94.07%. 2. Jumlah Kemitraan dalam Promkes paru Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 5 kemitraan jumlah kemitraan dalam promosi kesehatan paru pada tahun Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah kemitraan dalam promosi kesehatan adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah kemitraan dalam Promosi Paru % Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator jumlah kemitraan dalam promkes paru melampauhi target yang telah ditetapkan, sama dengan tahun sebelumnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

52 indikator Jumlah kemitraan dalam Promosi Paru mencapai target yang telah ditetapkan 100%. No Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Lap 1 Lap ,133, Pelacakan Pasien TB Mangkir Berobat 1 Lap 1 Lap ,267,000 15,267, Pembinaan Pasien TBC 1 Lap 1 Lap ,000, ,000, Sosialisasi ISTC 1 Lap 1 Lap ,655, Pemeriksaan Kontak TB Anak 1 Lap 1 Lap ,000,000 1,000, Permasalahan : - Usulan Pemecahan Masalah : - Rencana Tindak Lanjut : - Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Kemitraan dalam Promosi Kesehatan Paru untuk 5 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 99.84%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

53 9. TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT PARU MAKASSAR SEBAGAI PUSAT RUJUKAN KESEHATAN PARU 1. Pasien Rujukan Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 93% dari jumlah total kunjungan tahun Total jumlah rujukan ke BBKPM Makassar sebesar Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 jumlah kunjungan rujukan adalah sebagai berikut : Dari Bulan Dari Puskesmas Ke BBKPM Dari RS Pemerintah/Swasta Ke BBKPM Dari BBKPM Ke Puskesmas BBKPM Ke RS Pemerintah /Swasta TRW I TRW II TRW III TRW IV JUMLAH Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

54 Pencapaian indicator : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Pasien Rujukan 93% 81.38% 87.51% No Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator pasien rujukan tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pasien rujukan meningkat dan melampauhi target yang telah ditetapkan. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL ) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit ,00 2 Pekerjaan Pelaksanaan Penyelesaian Gedung Pelayanan 1971,21 M2 1971,21 M , , ,99 3 Renovasi IGD ,200,000,000 1,108,550,000 92,38 M2 M2 4 Mutu & Akreditasi 1 Lap 1 Lap ,469, Permasalahan: - Peningkatan pasien umum hal ini disebabkan perubahan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke BPJS. Usulan Pemecahan masalah: - Promosi tentang perubahan Jamkesda ke BPJS. Rencana Tindak Lanjut : - Promosi dan koordinasi lebih intensif. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

55 Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Kemitraan dalam Promosi Kesehatan Paru untuk 4 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 96.87%. 10. TERWUJUDNYA SDM YANG EXCELLENCE 1. Penerapan System Manajemen Kinerja Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 35 % penerapan system manajemen kinerja pada tahun Penerapan system manajemen kinerja di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar sudah dilaksanakan yaitu telah mempunyai indikator kinerja utama, indikator kinerja unit, indikator kinerja individu dan telah ada kontrak kinerja serta telah dilakukan evaluasi terhadap kontrak kinerja tersebut. Berdasarkan kamus indikator kinerja utama BBKPM Makassar maka tingkat penerapan manajemen kinerja telah tercapai sebesar 86%, sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Penerapan System Manajemen Kinerja 35% 86% 245% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator penerapan system Manajemen kinerja telah melampauhi target yang telah di tentukan, sama dengan tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

56 sebelumnya indikator Penerapan System Majajemen Kinerja melampauhi target yang telah ditetapkan 171.4%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : No Kegiatan Program Upaya Pengendalian Gratifikasi Operasional Perkantoran dan Pimpinan Konsul dan Pertemuan Bag. Umum dan Kepegawaian Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt Bln 12 Bln Bln 12 Bln Permasalahan : - Masih ada beberapa indikator kinerja yang bukan merupahkan nilai ungkit dari tupoksi baik unit maupun individu. - Asumsi yang digunakan dalam penetapan target kinerja kebanyakan masih bersifat kuantitatif. Usulan Pemecahan Masalah : - Melakukan validasi terhadap indikator kinerja dan target yang akan di nilai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Rencana Tindak Lanjut : - Pembentukan Tim Manajemen Kinerja yang terdiri dari semua profesi. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Penerapan Sistem Manajemen Kinerja untuk 3 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 99.01%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

57 2. SDM terpenuhi Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 77 % sumber daya manusia terpenuhi pada tahun Sumber daya manuasia di Balai Besar Kesehatan Paru masyarakat Makassar berdasarkan permenkes 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember Sumber Daya Manuasia terpenuhi sebagai RSK kelas A adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Sumber Daya Manusia Terpenuhi 77% 76,47% 99.31% No Dari matrik terlihat bahwa realisasi indikator SDM tidak mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun Dibandingkan dengan tahun sebelumnya indikator kinerja Sumber Daya Manusia Terpenuhi memenuhi target 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Gaji Pegawai Non PNS (BLU) 12 Bln 12 Bln ,365,398,000 1,365,398, ,00 2 Penambah Daya Tahan Tubuh 12 Bln 12 Bln ,378, ,378, Belanja Jasa (BLU) 12 Bln 12 Bln ,942,959, Pembayaran Gaji Pegawai 12 Bln 12 Bln ,657,253, Permasalahan : - Pemenuhan SDM tenaga medis ahli belum terpenuhi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

58 Usulan Pemecahan Masalah : - Pemenuhan Jumlah SDM tenaga medis ahli. Rencana Tindak Lanjut : - Penyusunan dan Pengajuan rencana pemenuhan SDM tenaga medis ahli. Anggaran: Anggaran untuk mendukung indikator Persentase SDM Terpenuhi untuk 4 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 98.26%. 3. Kompetensi SDM Terpenuhi Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 55 % pada tahun 2016 Dalam kurun waktu Januari s/d Desember Kompetensi sumber daya manusia terpenuhi adalah sebagai berikut; Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kompetensi Sumber Daya Manusia terpenuhi 55% 70% 127 % Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator kompetensi SDM terpenuhi telah melampauhi target yang telah ditetapkan pada tahun 2016, sama dengan tahun sebelumnya indicator kinerja Kompetensi Sumber Daya Manusia terpenuhi dan melampauhi target kinerja yang ditetapkan yaitu 107,2%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

59 No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org Pelatihan ACLS & BCLS 3 Org 3 Org ,450,000 12,450, Emergency Nursing Basic & Intermediate 2 Org 2 Org ,000,000 9,000, ,00 Level 4 Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100,00 9,500,000 9,500, ,00 Permasalahan : - Peningkatan kapasitas petugas baik itu pelatihan, seminar, workshop dan lain sebagainya belum terdistribusi secara merata di semua unit/bagian. - Berdasarkan Permenkes 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit dan untuk menjadi rumah sakit seperti pada Visi BBKPM Makassar maka diperlukan penambahan sumber daya manusia untuk pemenuhan persyaratan rumah sakit khusus kelas A. Usulan Pemecahan Masalah : - Penempatan staff sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. - Pemenuhan kompetensi SDM sebagai RSK kelas A. Rencana Tindak Lanjut : - Penyusunan dan pengajuan formasi SDM sesuai dengan kompetensi sebagai RSK kelas A. Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Kompetensi SDM Terpenuhi untuk 4 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

60 11. TERWUJUDNYA ICT TERINTEGRASI 1. Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan implementasi master plan/blue print/roadmap 30%, pada tahun Inplementasi Masterplan ICT pada tahun 2016 berupa infrastruktur platform terpasang, system informasi disiapkan untuk system rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat inap, billing system serta instalasi penunjang diagnostic. Capaian berdasarkan tingkat masterplan IT sebesar 20%. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap 30% 20% 66% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Implementasi Masterplan/Bueprint/ Roadmap ICT tidak mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun Dibandingkan dengan tahun sebelumnya indikator kinerja Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap mencapai target yang telah ditetapkan 100%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL ) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

61 No 1 2 Kegiatan Operasional Website Pemeliharaan Operasional PC dan Notebook Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Pkt 1 Pkt Pkt 1 Pkt Permasalahan : - BBKPM Makassar masih terus melakukan pengadaan dan pengembangan layanan dalam rangka menjadi RSK kelas A, sehingga system pelayanan baik alur, prosedur maupun ruangan pelayanan masih terus mengalami penyesuaian sehingga implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT belum dapat di optimakan. Usulan Pemecahan Masalah : - Implementasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan layanan yang telah tersedia dan system pelayanannya sudah ditetapkan. Rencana Tindak Lanjut : - Pengadaan Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT dilakukan secara berkelanjutan. Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Persentase Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT untuk 1 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

62 12. TERWUJUDNYA BUDAYA BERKINERJA 1. Indeks Budaya Berkinerja Kondisi yang dicapai : Indikator ini menargetkan pencapaian 30 % indeks budaya berkinerja pada tahun Indeks budaya berkinerja di Balai Besar Kesehatan Paru masyarakat Makassar mengacu pada tata nilai PRO SEHAT yaitu Profesional, Santun, Empati, Harmonis, Akurat, dan Terpercaya.Pemahaman tentang tata nilai ini kepada seluruh pegawai dilakukan pada setiap apel kerja dan dinilai penerapannya menggunakan format perilaku kerja. Capaian IBK tahun 2016 sebesar 50 % Dalam kurun waktu Januari s/d Desember Indeks budaya berkinerja adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Indeks Budaya berkinerja 30% 50% 166% Dari matrik terlihat bahwa realisasi Indikator Indeks Budaya berkinerja telah melampauhi target yang telah ditetapkan pada tahun 2016, sama dengan tahun sebelumnya indikator kinerja Indeks Budaya Berkinerja melampauhi target yang telah ditetapkan 250%. Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembanga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan realisasi sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

63 No Kegiatan Keluaran Anggaran Target Capaian % Alokasi Realisasi % 1 Peningkatan Kompetensi SDM 1 Pkt 1 Pkt Permasalahan : - Masih ada pegawai negeri sipil yang belum memangku jabatan fungsional dalam hal ini masih jabatan fungsional umum sehingga sasaran kerja tidak tepat. - Sistem penilaian sasaran kerja pegawai ini masih dianggap subyektif karena tidak ada mentode atau cara mengukur sasaran kerja setiap bulan, triwulan dan semester. - Untuk pegawai Non PNS belum ada format atau metode penilaian sasaran kerja untuk penilaiaan prestasi kerja. - Pembagian tugas yang merupakan sasaran kerja pegawai yang belum merata pada awal penerapan sistem SKP. - Masih kurangnya pemahaman pegawai tentang tata nilai instansi. Usulan Pemecahan Masalah : - Setiap pegawai negeri sipil diupayakan dan diarahkan untuk memangku jabatan fungsional sehingga sasaran kerjanya lebih jelas dan sesuai dengan butir-butir pekerjaan yang harus dikerjakan pemangku jabatan fungsional. - Perlunya peyempurnaan metode penilaian sasaran kerja PNS agar tidak subyektif dengan mengupayakan monitoring dan evaluasi SKP setiap bulan, triwulan dan persemenster dalam tahun berjalan. - Membuat metode penilaian presrtasi kerja bagi pegawai non PNS untuk penilaian kinerja dalam penerapan sistem manajemen kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

64 - Pembagian tugas dan tanggungjawab berdasarkan pendidikan dan keahlian PNS dan Pegawai Non PNS dan lama kerja agar lebih profesional dalam melakukan pelayanan di BBKPM Makassar. - Perbaikan implementasi sistem remunerasi bagi semua pegawai berdasarkan beban kerja, prestasi kerja, pendidikan dan masa kerja masing-masing pegawai di Lingkungan BBKPM Makassar. Rencana Tindak Lanjut : - Penyempurnaan system kinerja balai. Anggaran : Anggaran untuk mendukung indikator Indeks Budaya Berkinerja untuk 1 kegiatan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 98.22%. B. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (ketenagaan). Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Menurut Pendidikan Terakhir No Nama Pendidikan Jumlah 1 Spesialis I Penyakit Paru 1 2 Spesialis I Penyakit Dalam 2 3 Spesialis I Radiologi 2 4 Spesialis Patologi Klinik 1 5 Spesialis Patologi Anatomi 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

65 6 S.2 Hukum 1 7 Magister Administrasi Rumah Sakit 1 8 Magister Gizi Kesehatan Masyarakat 1 9 Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 3 10 S.2 Kesmas 2 11 Apoteker 3 12 Dokter Umum Plus Paru 4 13 Dokter Umum 6 14 S.I Komunikasi Publik 1 15 S.I Fisika Medik 1 16 S.I Fisika 1 17 S.I Ekonomi Akuntansi 2 18 S.I. Ekonomi Manajemen 4 19 S.I Ekonomi dan Studi Pembangunan 1 20 S.I Teknik Informatika 3 21 S.I Teknik Elektro 1 22 S.I Teknik Sipil Lingkungan 1 23 S.I Gizi 1 24 S.I Kesmas AKK 3 25 S.I Kesmas Kesling 2 26 S.I Kesmas Gizi 1 27 S.I Kesmas Epidemiologi 1 28 S.I Kesmas 2 29 S.I Farmasi 2 30 S.I Keperawatan 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

66 31 NERS 4 32 D.IV Analis Kesehatan 4 33 D.IV Fisioterapi 2 34 D.IV Keperawatan 1 35 D.III Keperawatan D.III Farmasi 3 37 D.III Manajemen Infokes dan Rekam Medik 2 38 D.III Kesehatan Gizi 1 39 D.III ATEM 1 40 D.III Radiologi 4 41 D.III Analis Kesehatan 3 42 D.III Administrasi Perkantoran 1 43 S.M. Sosial Ekonomi 1 44 STM 1 45 Sekolah Menengah Teknologi 1 46 SMAK 1 47 SPK 1 48 SMA 4 49 SMP 1 T O T A L 112 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

67 Tabel 2.2 Rekapitulasi Pegawai Non PNS Menurut Pendidikan Terakhir No Nama pendidikan Jumlah 1 S.2 Kesling 1 2 S.I Kesling 1 3 S.I Kesmas Epid 1 4 S.I Kesmas Biostatistik 1 5 S.I Kesmas AKK 1 6 S.I Psikologi 1 7 S.I Ekonomi Manajemen 6 8 S.I Ekonomi Akuntansi 1 9 S.I Teknik Informatika 2 10 Apoteker 2 11 S.I Farmasi 2 12 NERS 2 13 S.I Keperawatan 3 14 D.IV Keperawatan 1 15 D.III Farmasi 3 16 D.III Keperawatan D.III Radiologi 1 18 D.III Rekam Medis 1 19 D.III Analis Kesehatan 2 20 D.III Manajemen Informatika 1 21 SMK Farmasi 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

68 22 SMK Listrik 1 23 SMA SD 1 T O T A L 60 Potensi Ketenagaan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar Tabel 2.3 Potensi Ketenagaan No Nama jabatan Keterangan Struktural 1 Kepala Balai Besar dr / MBA 2 Kepala Bagian Tata Usaha S.Si / Apt /M.Adm.Kes 2.1. Kepala Subbagian Umum SKM / MKM 2.2. Kepala Subbagian Keuangan S.Si 3 Kepala Bidang Pel. Dan Penunjang Kes dr / Sp.PD 3.1. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan dr / M.Kes 3.2. Kepala Seksi Penunjang Dra / Apoteker Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

69 4 Kesehatan Kepala Bidang Promosi dan pengembangan SDM SH, MH Kepala Seksi Promosi Kesehatan Kepala Seksi Pengembangan SDM SE SKM / M.Kes 5 Kepala Instalasi Jumlah Struktural JABATAN FUNGSIONAL A. JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN 1 Dokter Apoteker Asisten Apoteker Administrator Kesehatan Perawat Epidemiologi Kesehatan Penyuluh Kes.Masy Sanitarian Nutrisionis Fisioterapi Radiografer Elektro Medis Pranata Labkes Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

70 14 Perekam Medis Fisika Medik Jumlah Jabatan Fungsional Kesehatan B. JABATAN FUNGSIONAL NON KESEHATAN 1 Analis Kepegawaian Arsiparis Pranata Komputer Bendahara Penata Laporan Keuangan Perencana Pranata Humas Pembuat Daftar Gaji Pengelola Anggaran Pengelola BMN Teknisi Jaringan Pengemudi Jumlah Jabatan Fungsional Non Kesehatan C. JABATAN FUNGSIONAL UMUM 1 Pengadministrasian Umum Jumlah Jabatan Fungsional Umum Total Jumlah Pegawai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

71 Grafik 2.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Ketenagaan 26% 25% 14% 35% Tenaga Medis Tenaga Non Medis Tenaga Paramedis Perawatan Tenaga Paramedis Non Perawatan 2. Sumber Daya Anggaran BBKPM Makassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi didukung oleh anggaran DIPA BBKPM Makassar Tahun Realisasi Belanja Per jenis Belanja sebagai berikut: NO URAIAN PAGU REALISASI % 1 Belanja Pegawai Belanja Barang 10,649,000, Belanja Modal Belanja Barang (BLU) TOTAL DIPA Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Barang Milik Negara BBKPM Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016, dapat dilaporkan dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaaan. Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

72 a. BMN INTRAKOMPTABLE Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp ,- Pengurangan : Rp ,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- b. BMN EKSTRAKOMPTABEL Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp. 0,- Pengurangan : RP. 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp , c. BMN & GABUNGAN INTRA EKSTRA Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp ,- Pengurangan : RP ,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- d. BMN ASET TAK BERWUJUD Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp. 0,- Pengurangan : RP. 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2016 sebanyak Rp Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

73 BAB IV SIMPULAN Pencapaian kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar tahun 2016 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja korporat yang mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana Strategis Bisnis BBKPM Makassar Tahun Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan berdasarkan penilaian terhadap indikator kinerja korporat mencapai target yang telah direncanakan, adapun permasalahanpermasalahan yang dihadapi antara lain BBKPM Makassar masih dalam proses perubahan kelembagaan menjadi Rumah Sakit Khusus Paru, belum optimalnya kemitraan pelayanan kesehatan paru dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, belum terpenuhinya persyaratan Rumah Sakit Khusus Paru, belum optimalnya pemamfaatan layanan yang ada di Balai, dan belum terpenuhinya kuantitas dan kualitas SDM. Seluruh kegiatan BBKPM Makassar tahun 2016 diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian Program Upaya Kesehatan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BBKPM Makassar

74 LAMPIRAN

75 TARGET DAN CAPAIAN KEGIATAN BBKPM MAKASSAR TAHUN ANGARAN 2016 NO KEGIATAN OUTPUT ANGGARAN TARGET CAPAIAN % ALOKASI REALISASI % 1 Rakerkesnas dan Raker Ditjen BUK 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 39,040,000 Rp 36,207, Penyusunan RKAKL dan RBA 2 Lap 2 Lap 100 Rp 201,144,000 Rp 198,111, Pertemuan Forum ARSABAPI 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 142,335,000 Rp 141,921, Cleaning Service 12 Bln 12 Bln 100 Rp 600,000,000 Rp 499,800, Kegiatan SAI dan SABMN 12 Bln 12 Bln 100 Rp 12,600,000 Rp 11,090, Pakaian Dinas Kemenkes RI 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 92,960,000 Rp 92,869, Mutu dan Akreditasi Balai 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 385,469,000 Rp 328,168, Pelatihan ACLS dan BCLS 3 Org 3 Org 100 Rp 12,450,000 Rp 12,450, Emergency Nursing Basic Level dan Intermediate Level 2 Org 2 Org 100 Rp 9,000,000 Rp 9,000, Pelatihan BHD 2 Org 2 Org 100 Rp 9,500,000 Rp 9,500, Program Upaya Pengendalian Gratifikasi 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 66,096,000 Rp 65,918, Pelatihan Radiologi 2 Org 2 Org 100 Rp 25,885,000 Rp 18,935, Diklat PIM 1 Org 1 Org 100 Rp 6,000,000 Rp 6,000, Pelatihan Broncoscopy 2 Org 2 Org 100 Rp 26,136,000 Rp 26,136, Maintenence SIM 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 100,040,000 Rp 100,040, Operasional Website 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 12,000,000 Rp 12,000, Langganan Internet 12 Bln 12 Bln 100 Rp 102,960,000 Rp 102,960, Penambah Daya Tahan Tubuh 12 Bln 12 Bln 100 Rp 510,378,000 Rp 510,378, Obat-obatan 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 900,000,000 Rp 900,000, BHP Radiologi 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 400,000,000 Rp 400,000, Reagents Lab 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 1,500,000,000 Rp 1,500,000, Bahan Makanan Pasien Rawat Inap Infeksi dan Non Infeksi 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 550,000,000 Rp 550,000, Bahan Medis habis Pakai Poli dan Perawatan 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 800,000,000 Rp 800,000, BHP Penunjang 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 1,235,358,000 Rp 1,235,358, Pembangunan Gedung dan Renovasi Gedung 1187 M M2 100 Rp 8,568,953,000 Rp 8,568,310, Pengadaan Alkes 26 Unit 26 Unit 100 Rp 1,932,000,000 Rp 1,730,354, Pengadaan Peralatan dan Fas Kantor 2 Unit 2 Unit Rp 1,400,000,000 Rp 1,398,539, Gaji Pegawai Non PNS (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 1,365,398,000 Rp 1,365,398, Bahan Medis Habis Pakai (BLU) 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 983,191,000 Rp 972,882, Belanja Jasa (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 2,942,959,000 Rp 2,883,264, Belanja Pemeliharaan (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 612,125,000 Rp 604,228, Belanja Perjalanan (BLU) 12 Bln 12 Bln 100 Rp 51,327,000 Rp 51,318, Jasa Konsultan Akuntan Public (BLU) 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 45,000,000 Rp 45,000, Penyuluhan Kesehatan Luar Gedung 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 161,133,000 Rp 161,003, Pembinaan Pasien TB 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 192,000,000 Rp 162,000, Pelacakan Pasien TB Mankir Berobat 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 15,267,000 Rp 15,080, Pemeriksaan Kontak TB Anak 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 1,000,000 Rp 1,000, Sosialisasi ISTC 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 113,655,000 Rp 113,020, Iklan Layanan Masyarakat di TV 1 Pkt 1 Pkt 100 Rp 50,000,000 Rp 50,000, Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bln 12 Bln 100 Rp 7,657,253,000 Rp 7,500,199, Operasional Perkantoran dan Pimpinan 12 Bln 12 Bln 100 Rp 1,106,017,000 Rp 1,094,623, Langgana Daya dan Jasa 12 Bln 12 Bln 100 Rp 583,760,000 Rp 579,771, Perjadin untuk Konsul dan Pertemuan 12 Bln 12 Bln 100 Rp 612,223,000 Rp 606,129,

76

77

78

79

80 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... vi DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan Laporan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu... 4 B. Kelembagaan... 5 C. Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sumber Daya Anggaran BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum B. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Indikator Kinerja BLU (RBA) Key Performace Indikator (KPI) Matriks Indikator Kinerja Utama BBKPM Makassar C. Penetapan Kinerja BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi Upaya Tindak Lanjut DAFTAR ISI ii

81 BAB V HASIL KINERJA A. Pencapaian Target Kegiatan Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan Pencapaian Kinerja BBKPM Makassar Pencapaian Indikator Kinerja BLU SPM RS/ Kinerja PerBidang Program Unggulan B. Realisasi Anggaran BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN LAMPIRAN Penetapan Kinerja DAFTAR ISI iii

82

83 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.3 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi Tabel 2.4 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok SMF Tabel 2.5 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok Profesi Perawat Tabel 2.6 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok Penunjang Tabel 2.7 Jumlah SDM BBKPM Makassar Untuk Kelompok Umum Tabel 2.9 Rincian Pagu Anggaran BBKPM Makassar Berdasarkan Kegiatan Tabel 3.1 Indikator Kinerja Keuangan Tabel 3.2 Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial Tabel 5.1 Pencapaian Indikator Kinerja Keuangan Tabel 5.2 Pencapaian Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial Tabel 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.6 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar Tabel 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar Tabel 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar Tabel 5.12 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun Tabel 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.19 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.20 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Satus Pasien Baru dan Lama DAFTAR TABEL iv

84 Tabel 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.22 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.23 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 57 Tabel 5.24 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.25 Kunjungan Unit Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.26 Kunjungan Unit Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.27 Kunjungan Intalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.28 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.29 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama 63 Tabel 5.30 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.31 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.32 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama. 66 Tabel 5.33 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.34 Asal dan Tujuan Rujukan BBKPM Makassar Tahun Tabel 5.35 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.36 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.37 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.38 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.39 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.40 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.41 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.42 Apotek Berdasarkan Jenis Resep Tabel 5.43 Daftar Obat Yang Kadaluarsa Tahun Tabel 5.44 Kunjungan Fisioterapi Tabel 5.45 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan Tabel 5.46 Penyuluhan Tabel 5.47 Pengembalian Rekam Medik Rawat Inap 1 x 24 Jam Tabel 5.48 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebitis) Tabel 5.49 Jumlah Magang/KKNP/Penelitian Dan Ambil Data Dan Sampel Bulan Januari S/D Desember Tabel 5.50 Jumlah Kegiatan Diklat Pegawai Bulan Januari S/D Juni DAFTAR TABEL v

85 Tabel 5.51 Kunjungan Respirologi Anak Tahun Tabel 5.52 Pelayanan Mobile Check Up Tahun Tabel 5.53 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi Tabel 5.54 Realisasi Anggaran BBKPM Makassar Tahun DAFTAR TABEL vi

86

87 DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Grafik 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi Grafik 5.1 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Tahun Grafik 5.2 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar Grafik 5.6 Kunjungan Rawat Inap Anak Tahun Grafik 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar Grafik 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar Grafik 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar Grafik 5.12 Data Kunjungan Rawat Jalan tahun Grafik 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Tahun Grafik 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.19 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.20 Kasus TB Paru Tahun Grafik 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Tahun Grafik 5.22 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.23 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Satus Pasien Baru dan Lama Grafik 5.24 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.25 Kunjungan SMF Respirologi Anak Tahun Grafik 5.26 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.27 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama DAFTAR GRAFIK vi

88 Grafik 5.28 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.29 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun Grafik 5.30 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.31 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama. 61 Grafik 5.32 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.33 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Tahun Grafik 5.34 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.35 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama.. 64 Grafik 5.36 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar Grafik 5.37 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Tahun Grafik 5.38 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.39 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.40 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar Grafik 5.41 Asal dan Tujuan Rujukan BBKPM Makassar Tahun Grafik 5.42 Kunjungan Radiologi Tahun Grafik 5.43 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.44 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.45 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.46 Kunjungan Laboratorium Tahun Grafik 5.47 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 5.48 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Grafik 5.49 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran Grafik 5.50 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Tahun Grafik 5.51 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar Grafik 5.52 Apotek Berdasarkan Jenis Resep Grafik 5.53 Kunjungan Fisioterapi Grafik 5.54 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan Grafik 5.55 Penyuluhan Grafik 5.56 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebitis) Grafik 5.57 Penyuluhan Dalam Gedung DAFTAR GRAFIK vii

89 Grafik 5.58 Pelayanan VCT Periode Januari s/d Desember Grafik 5.59 Poli Henti Rokok Periode Januari s/d Desember Grafik 5.60 Data DOTS (Jumlah Yang Diobati) Periode Januari s/d Desember Grafik 5.61 Data Suspek Periode Januari s/d Desember Grafik 5.62 Kunjungan Respirologi Anak Tahun Grafik 5.63 Pelayanan Mobile Check Up Tahun Grafik 5.64 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi Grafik 5.65 Pelayanan Bronkoskopi Periode Januari s/d Desember Grafik 5.66 Persentase Penyerapan Anggaran BBKPM Makassar Tahun DAFTAR GRAFIK viii

90

91 Laporan Tahunan 2016 BBKPM Makassar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan laporan berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang pembentukan dan organisasi Kementerian Negara, menyebutkan dalam pasal 89 bahwa setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, menyebutkan dalam pasal 996 bahwa Setiap Kepala Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepala atasan masing masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan berkala merupakan laporan pelaksanaan tugas dan fungsinya dari satuan kerja di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu 1 (satu) tahunan. Laporan berkala berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana) hasil kegiatan program, pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan. Laporan Tahunan diharapkan bersifat analitik, interprentatif, disertai saran dan tindak lanjut. Laporan Tahunan ini juga merupakan salah satu cara evaluasi yang obyektif, efisien dan efektif, yang dapat member kontribusi dalam penyelenggaraan BBKPM Makassar yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. B. Maksud dan Tujuan Laporan Sebagai wujud pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan pada kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka memenuhi dan melaksanakan amanah Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor PR.03.02/1/1466/12 tentang Laporan Berkala Satuan Kerja (Laporan Semester 1 dan Laporan Tahunan) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1

92 Laporan Tahunan 2016 BBKPM Makassar C. Ruang Lingkup Laporan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan Laporan C. Ruang Lingkup BAB II. ANALISA SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu B. Kelembangaan C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia 2. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana 3. Sumber Daya Anggaran BAB III. TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum B. Tujuan Sasaran Indikator 1. Indikator Kinerja BLU (Indikator Kinerja Keuangan, Indikator Kinerja Area Klinis, Indikator Kinerja Area Manajerial) 2. Key Performance indikator (KPI) sesuai Renstra UPT 3. Matriks Indikator Kinerja Utama BBKPM Makassar 4. Penetapan Kinerja BAB IV. STRATEGI PELAKSANAAN A. Strategi Pencapaian Tahun Dan Sasaran B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi C. Upaya Tindak Lanjut BAB I PENDAHULUAN 2

93 Laporan Tahunan 2016 BBKPM Makassar BAB V. HASIL KINERJA A. Pencapaian Target Kinerja 1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan 2. Pencapaian Kinerja BBKPM Makassar 3. Pencapaian Indikator BLU (Keuangan, Area Klinis, Area Manajerial) 4. SPM RS/Kinerja Per Bidang 5. Program Unggulan B. Realisasi Anggaran BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN LAMPIRAN Penetapan Kinerja BAB I PENDAHULUAN 3

94

95 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi tingginya adalah hak fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, polotik yang dianut dan tingkat social ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI memiliki tugas pokok dan fungsi yang spesifik dalam pelayanan kesehatan paru, promosi dan pemberdayaan Masyarakat serta diklat dan penelitian kesehatan paru masyarakat. 1. Pelayanan Kesehatan dan Penunjang Kesehatan Hal-hal yang mempengaruhi kinerja BBKPM Makassar dari segi pelayanan dan penunjang kesehatan adalah sebagai berikut : a. Kapasitas ruangan rawat inap masih kurang/belum memadai. b. Belum tercukupinya kebutuhan SDM dengan adanya pengembangan layanan. c. Masih kurangnya peralatan penunjang kesehatan untuk penegakan diagnosis seperti alat sensitivitas OAT. d. Masih ada pengadaan obat dan bahan habis pakaitidak sesuai dengan rencana pengadaan. e. Masih adanya alat kesehatan dan obat-obatan emergency di IGD dan Ambulance belum lengkap. f. Masih belum tersedianya pemeriksaan penunjang (elektrolit) khususnya untuk anak, sehingga menghambat proses pelayanan di IGD dan ODC Anak. 2. Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya Beberapa hal yang mempengaruhi kinerja Bidang Promosi adalah sebagai berikut : a. Sumber daya tenaga bidang promosi kesehatan yang masih terbatas dari segi pendidikan dan keterampilan. b. Sarana promosi dan penyuluhan kesehatan masih kurang. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 4

96 c. Belum terwujudnya pencapaian target pembinaan kader kesehatan untuk jejaring penderita TB di wilayah kerja. d. Kurangnya peningkatan sumber daya tenaga spesialis pembimbing. e. Minimnya pembiayaan diklat dan penelitian terkait kesehatan paru bagi tenaga kesehatan di BBKPM Makassar. f. Kerja sama institusi pendidikan dan perguruan tinggi masih kurang. 3. Keuangan a. Pendapatan masih rendah b. Masih adanya jenis layanan tarif belum terdapat di PMK (Peraturan Menteri Keuangan). 4. Organisasi dan SDM a. Perubahan nomenklatur Balai menjadi Rumah Sakit masih dalam proses. b. Jenis dan jumlah SDM tertentu masih kurang (pelatih, peneliti, konselor, ahli bedah, ahli anestesi, ahli anak, perawat dan akuntan). c. Keterampilan dan kompetensi tenaga medik dan tenaga keperawatan belum memadai seiring dengan pengembangan layanan IGD, Rawat Inap, Bedah dan Anestesi. 5. Sarana dan Prasarana a. Gedung pelayanan belum memadai dalam rangka pengembangan layanan. b. Masih kurangnya peralatan penunjang kerja pemeliharaan sarpras. c. Kurangnya peralatan untuk sarana promosi dan penyuluhan kesehatan, sehingga kurang optimalnya pelaksanaan promosi kesehatan di masyarakat. B. Kelembagaan 1. Landasan Hukum Berdasarkan SK Permenkes 1352/MENKES/PER/IX/2005 menetapkan BBKPM Makassar sebagai UPT Kementerian Kesehatan dengan tingkat Eselon IIb dan selanjutnya disempurnakan dengan SK Permenkes Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007. Sesuai dengan SK tersebut maka BBKPM Makassar mempunyai wilayah kerja 10 propinsi meliputi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 5

97 2. Visi. Sebagai sarana pelayanan kesehatan satu-satunya yang berkecimpung secara khusus dalam bidang kesehatan paru di Sulawesi Selatan dan Kawasan Timur Indonesia, maka seyogyanya mampu dan dapat mewadahi serta menjadi rujukan semua sarana kesehatan dalam penanganan berbagai permasalahan kesehatan paru yang ada. Permasalahan penyakit paru atau kesehatan paru harus dilihat secara menyeluruh, karena mengatasinya bukan hanya dengan cara kuratif tapi juga melalui suatu proses promotif, preventif dan juga rehabilitatif, dengan melibatkan berbagai unsur pemerintah dan swasta dan masyarakat. Visi BBKPM Makassar adalah; Menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan Pada Tahun 2019 Cita cita BBKPM Makassar untuk menjadi rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan tahun 2019 merupakan upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan paru secara menyeluruh, menggambarkan bahwa BBKPM Makassar merupakan pusat kegiatan kesehatan paru secara menyeluruh meliputi kegiatan promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif serta penelitian dan pengembangan kesehatan paru dengan melibatkan unsur pemerintah, swasta dan masyarakat di Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatan kesehatan paru tersebut diharapkan BBKPM Makassar sebagai pusat rujukan senantiasa unggul dalam berbagai kegiatan kesehatan paru masyarakat yaitu melakukan kegiatan dengan fasilitas sumber daya yang memadai, kompeten, berkualitas dan bersifat spesialistik melebihi kegiatan kesehatan paru di Unit Pelayanan Kesehatan Lain di Indonesia. Penetapan Visi ini merupakan visi bersama seluruh komponen terkait dalam Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar yang telah melalui proses Focus Group Discussion (FGD) dan sosialisasi dari beberapa kali pertemuan. Penetapan visi ini diharapkan dapat menjadi arah bagi dilaksanakannya kegiatan oleh semua pegawai dalam mendukung suatu komitmen bersama dalam mencapai tujuan bersama. 3. Misi Untuk mencapai misi yang telah ditetapkan BBKPM Makassar, maka disusunlah misi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Paru Rujukan Spesialistik dan atau Subspesialistik. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 6

98 b. Menyelenggarakan Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan. c. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian di bidang Kesehatan Paru Masyarakat d. Mewujudkan prinsip tatakelola yang baik dalam penatausahaan sumber daya rumah sakit. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok dan fungsi BBKPM Makassar sesuai dengan Permenkes No. 532/Menkes/Per/IV/2007 sebagai berikut: a. TugasPokok Melaksanakan pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan sumberdaya di bidang kesehatan b. Fungsi 1. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat. 2. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru. 3. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru masyarakat. 5. Motto Motto merupakan pola perilaku atau norma kebiasaan atau nilai bersama dihayati oleh seluruh pengawai BBKPM Makassar dan memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam memberikan pelayanan dan dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi. Motto BBKPM Makassar adalah ProSEHAT yaitu kepanjangan dari ; a. Profesional, memberikan jasa atau layanan sesuai dengan protocol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima kompensasi sebagai upah atas jasanya. b. Santun, memberikan pelayanan dengan tingkah laku yang natural, maupun bersikap dalam situasi dan kondisi apapun dengan rasa hormat, tersenyum, baik dan taat pada peraturan. c. Empati, mempunyai kemampuan untuk mengenal, mempersepsi dan merasakan perasaan orang lain. d. Harmonis, memberikan pelayanan dalam suasana yang penuh cinta kasih, saling menghargai, pengertian dan akrab. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 7

99 e. Akurat, memberikan informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya. f. Terpercaya, tanggung jawab yang diberikan dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya sesuai dengan aturan. 6. Struktur Organisasai Struktur organisasi BBKPM Makassar mengacu pada PERMENKES No.532/Menkes/Per/IV/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, yaitu terdiri dari: a. Kepala b. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi: 1. Kepala Sub Bagian Umum 2. Kepala Sub Bagian Keuangan c. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan Membawahi: 1. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan 2. Kepala Seksi Penunjang Kesehatan d. Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Membawahi: 1. Kepala Seksi Promosi Kesehatan 2. Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia e. Koordinator Instalasi f. Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 8

100 StrukturOrganisasi BalaiBesarKesehatanParuMasyarakatMakassaar (PK-BLU) Saat ini struktur Organisasi BBKPM Makassar masih mengacu pada Peraturan Menkes No. 532/Menkes/Per/IV/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 9

101 C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah SDM BBKPM Makassar per 31 Desember 2016 adalah 172 orang dengan rincian sebagai berikut : a. Jumlah SDM berdasarkan status kepegawaian Tabel 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Status Pegawai (PNS/Non PNS) Jumlah PNS 112 Non PNS 60 Total 172 Grafik 2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Non PNS 35% PNS 65% b. Jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH Total 172 SMP 2 SMA 16 D.III 62 D.IV 7 S.1 51 S.2 34 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 10

102 c. Jumlah SDM berdasarkan kelompok profesi Tabel 2.3 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi KELOMPOK PROFESI JUMLAH SMF 16 Perawat 50 Penunjang 51 Umum 55 Total 172 Grafik 2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Profesi Umum 32% SMF 9% Penunjang 30% Perawat 29% Tabel 2.4 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok SMF KELOMPOK PROFESI JABATAN Kelompok Staf Medik Fungsional PER 31 Desember Spesialis Radiologi 2 Spesilais Penyakit Dalam 2 Spesialis Paru 1 Spesialis patologi Klinik 1 Spesialis Patologi Anatomi 1 Dokter Umum + Paru 3 Dokter Umum 6 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 11

103 Tabel 2.5 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok Profesi Perawat KELOMPOK PROFESI JABATAN PER 31 Desember 2016 Kelompok Perawat 50 Perawat Muda 2 Perawat Pertama 3 Perawat Penyelia 5 Perawat Pelaksana Lanjutan 2 Perawat Pelaksana 7 Perawat Pemula 27 Perawat 4 Tabel 2.6 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok Penunjang KELOMPOK PROFESI JABATAN Kelompok Penunjang PER 31 Desember Apoteker 5 Asisten Apoteker 11 Radiografer 5 Fisika Medik 2 Nutrisionis 2 Penyuluh Kesehatan 5 Fisioterapis 3 Analis Kesehatan 8 Rekam Medis 3 Sanitarian 2 Teknisi Elektromedik 1 Teknisi Non Medis 3 Psikolog 1 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 12

104 Tabel 2.7 Jumlah SDM BBKPM Makassar untuk Kelompok Umum KELOMPOK PROFESI JABATAN PER 31 Desember 2016 Kelompok Umum 55 Hukum 2 Umum & Administrasi 44 Penjaga Keamanan 5 Pengemudi 3 Caraka 1 2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana. Laporan perkembangan Barang Milik Negara adalah sebagai berikut : a. BMN Intrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp ,- Pengurangan : Rp ,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- b. BMN Ekstrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp 0,- Pengurangan : Rp 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- c. BMN Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp ,- Pengurangan : Rp ,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- d. BMN Aset Tak Berwujud Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp ,- Penambahan : Rp 0,- BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 13

105 Pengurangan : Rp 0,- Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp ,- 3. Sumber Daya Anggaran Sumber daya anggaran adalah gambaran jumlah pagu yang diterima BBKPM Makassar baik bersumber dari APBN RM maupun BLU tahun anggaran Sumber anggaran secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.8 Rincian Pagu Anggaran BBKPM Makassar Berdasarkan Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Uraian Pagu I APBN / RM Rp ,- a. Dokumen perencanaan dan anggaran Rp ,- b. Peningkatan SDM Rp ,- c. Sistem informasi Rp ,- d. Obat-obatan Rp ,- e. Gedung dan bangunan Rp ,- f. Alat kedokteran, kesehatan dan KB Rp ,- g. Peralatan fasilitas perkantoran Rp ,- h. Penyuluhan, advokasi, koordinasi, dan penyebaran informasi Rp ,- i. Layanan Perkantoran Rp ,- II BLU Rp ,- a. Layanan Operasional Balai Rp ,- Total Rp ,- BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 14

106 BAB II ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 15

107

108 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. DASAR HUKUM Secara garis besar dasar hukum operasional BBKPM Makassar mengacu pada: 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan umum, (LN RI Tahun 2005 Nomor 48 Tambahan Lembaran Negara RI nomor: 4502). 3. Peraturan Presiden No.2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional. 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. 6. Peraturan Menteri Keuangan No. 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum. 7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 035/MENKES/PER/VIII/2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 425/MENKES/SK/VI/2006 Tentang Kebijakan Dasar Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 294/KMK.05/2011 Tentang Penetapan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 15

109 B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Indikator Kinerja BLU (RBA) Tabel 3.1 Indikator Kinerja Keuangan NO Sub Aspek/INDIKATOR BOBOT NILAI 1. RasioKeuangan 19 a. Rasio Kas (Cash Rasio) 2 b. Rasio Lancar (Current Rasio) 2,5 c. Collecion Period (CP) 2 d. Perputaran Asset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2 e. Imbalan atas Aktiva (Retum on Asset) 2 f. Imbalan Ekuitas (Returm on Equity) 2 g. Perputaran persediaan (Inventory Turnover) 2 h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Oprasional 2,5 i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi (SAK) 2 c. Surat Perintah Pengesahan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2 d. Tarif Layanan 1 e. Sistem akuntansi 1 f. Persetujuan Rekening 0,5 g. Standar Oprasional Prosedure (SOP) Pengelolaan Kas 0,5 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 k. SOP Pengelolaan barang dan Inventaris 0,5 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 16

110 Tabel 3.2 Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial No Kategori Indikator Skor Area Klinis 1 Kepatuhan terhadap Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 3 2 Standar Pelayanan Persentase kejadian pasien jatuh 3 3 Kepatuhan penggunaan FORNAS 3 4 Pengendalian Infeksi di Hospital Acquired Pneumonia (HAP) 2 5 RS Infeksi Saluran Kemih (ISK) 3 6 Net Death Rate (NDR) 3 7 Kematian pasien di IGD 3 8 Medication Error 3 9 Capaian Indikator Medik Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 3 10 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium 3 11 Persentase capaian indikator penyakit TB 3 12 Persentase capaian indicator penyakit PPOK 3 TOTAL 35 No Kategori Indikator Skor Area Manajerial 13 Persentase pasien TB beresiko TB-HIV yang Promotif dan Preventif 3 dikonseling 14 Kepuasan pelanggan 2 Kepuasan Pelanggan 15 Kecepatan respon terhadap komplain 2 16 Waktu tunggu penanganan kegawatdaruratan 3 respirasi 17 Waktu tunggu rawat jalan 3 Ketepatan Waktu 18 Waktu tunggu pelayanan radiologi 3 Pelayanan 19 Waktu tunggu pelayanan laboratorium 3 20 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi 3 21 Pengembalian rekam medis lengkap dalam 1 X 3 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 17

111 24 Jam 22 SDM Persentase staf di area kritis yang mendapatkan 3 pelatihan 20 jam/orang per tahun 23 Persentase tingkat kehandalan Sarpras 3 Sarana Prasarana 24 Tingkat penilaian Proper 2 25 IT 2. Key Performace Indikator (KPI) Level IT yang terintegrasi 2 TOTAL 35 Penjabaran dari Misi adalah tujuan.tujuan yang akan dicapai dituangkan dalam bentuk sasaran strategis adalah : a. Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan b. Terwujudnya kepuasan pelanggan c. Terwujudnya sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan d. Terwujudnya tata kelola Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A e. Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan f. Terwujudnya mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A g. Terwujudnya rumah sakit jejaring h. Terwujudnya kerja sama lintas sektor dan program dalam Promkes, Diklat, dan Penelitian Kesehatan Paru. i. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru. j. Terwujudnya manajemen SDM yang excellence. k. Terwujudnya ICT terintegrasi. l. Terwujudnya budaya berkinerja Untuk mencapai tersebut di atas, maka perlu dukungan dan upaya dari semua stakeholder terkait. BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 18

112 3. Matriks Indikator Kinerja Utama BBKPM Makassar. No KPI Baseline 1 Pendapatan BLU 3.8 M 6 M Target ,5 M 9 M 11 M 2 Persentase POBO 20 % 26 % 28 % 30 % 33 % 3 Persentase Kepuasan pelanggan 70 % 74 % 75 % 76 % 77 % 4 Angka kematian di UGD <2 <2 <2 <2 <2 5 Waktu tunggu rawat jalan 120 menit 75 menit 65 menit 45 menit 30 menit Akreditasi KARS N/A 50 % 75 % % % Persentase prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit % 70 % 85 % kelas A % % Persentase pemenuhan peralatan kesehatan 40 % 70 % 85 % % % 9 Persentase utilitas alkes 14 % 18 % 20 % 25 % 30 % 10 Persentase kelengkapan perijinan sebagai rumahsakit 30 % 90 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A N/A Persentase kasus sulit tertangani N/A N/A & 14 Persentase infeksi aliran darah & % % % 15 Persentase kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 40 % 50 % 60 % 70 % 85 % 16 Persentase pengembalian rekam medik 1x24 jam 40 % 65 % 80 % 17 Persentase fasyankes jejaring 10 % 30 % 40 % 50 % 60 % 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU Jumlah kegiatan kemitraan dalam promkes paru Persentase pasien rujukan 70 % 75 % 80 % 82,5 % 85 % 21 Persentase penerapan sistem manajemen kinerja 28 % 50 % 70 % 80 % 90 % 22 Persentase SDM terpenuhi 50 % 70 % 80 % 85 % 90 % 23 Persentase kompetensi SDM terpenuhi 20 % 65 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 % BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 19

113 24 Persentase implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 10 % 50 % 60 % 80 % 100 % 25 Indeks budaya berkinerja N/A 40 % 60 % 75 % 80 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 20

114 C. PENETAPAN KINERJA No SasaranStrategis IndikatorKinerja Target 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan 2 Terwujudnya kepuasan pelanggan 3 4 Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A 5 Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan 6 Terwujudnya mutu pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A 1 Pendapatan BLU 6 M 2 Persentase POBO 26 % 3 Persentase Kepuasan pelanggan 80 % 4 Angka kematian di UGD < 2 5 Waktu tunggu rawat jalan 60menit 6 Akreditasi KARS 25 % 7 Persentase prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 55 % 8 Persentase pemenuhan peralatan kesehatan 55 % 9 Persentase utilitas alkes 16 % 10 Persentase kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 85 % 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 6 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik N/A 13 Persentase kasus sulit tertangani N/A 14 Persentase infeksi aliran darah 8 % 15 Persentase kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 95 % 16 Persentase pengembalian rekam medic dalam 1x24 Jam 75 % 7 Terwujudnya rumah sakit jejaring 17 Persentase fasyankes jejaring 25 % 8 9 Terwujudnya kerja sama lintas sector dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru 10 Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoUdalam diklat Jumlah kemitraan dalam promkes paru 20 Persentase pasien rujukan 93 % 21 Persentase penerapan sistem manajemen kinerja 35 % 22 Persentase SDM terpenuhi 77 % 16 5 BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 21

115 11 Terwujudnya ICT terintegrasi Persentase kompetensi SDM terpenuhi Persentase implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 55 % 30 % 12 Terwujudnya budaya berkinerja 25 Indeks budaya berkinerja 30 % BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 22

116

117 BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN. Dalam mencapai tujuan dan sasaran dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar maka diperlukan kebijakan-kebijakan sebagai sebuah strategi yang diperlukan untukmencapai target dari indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun strategi dalam pencapaian sasaran BBKPM Makassar adalah : 1. Tata Usaha Dalam upaya mewujudkan program dan kegiatan di bidang tata usaha maka ditetapkan sasaran dan indikator sebagai berikut : a. Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan yang terindikasi dari : 1) Pendapatan BLU, melalui program pengembangan layanan kesehatan paru dengan kegiatan : a. Pengadaan obat-obatan b. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan, dan KB 2) Persentase POBO, melalui program optimalisasi pembiayaan layanan kesehatan dengan kegiatan : a. Penyusunan RKAKL dan RBA b. Melaksanakan kegiatan SAI dan SABMN b. Terwujudnya kepuasan pelanggan yang terindikasi dari :persentase kepuasan pelanggan, melalui program pengembangan kepuasan pelanggan dengan kegiatan : 1) Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi balai 2) Pengadaan Cleaning Servis 3) Pengadaan pakaian dinas 4) Mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level dan Intermediate Level 5) Mengikuti pelatihan BHD 6) Mengikuti pelatihan Radiologi 7) Pelatihan Bronkoscopy 8) Dukungan penyelenggaraan tugas dan fungsi unit BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 23

118 9) Pengadaan fasilitas perkantoran 10) Pengadaan pemeliharaan sarana dan prasarana 11) Pelaksanaan pembinaan pasien TB c. Terwujudnya sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A Unggulan, yang terindikasi dari : 1) Sarana terpenuhi sesuai syarat Rumah Sakit Kelas A melalui program identifikasi sumber daya dan masalah dengan kegiatan : pengadaan gedung dan bangunan. 2) Pemenuhan peralatan kesehatan melalui program pengembangan pemenuhan peralatan kesehatan sesuai RS Kelas A dengan kegiatan : pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB. 3) Utilitas Alkes, melalui program Optimalisasi pemanfaatan Alkes dengan kegiatan : a. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB. b. Pemeliharaan alkes dan kalibrasi alat c. Kegiatan penyuluhan kesehatan luar gedung. d. Kegiatan sosialisasi ISTC e. Iklan layanan masyarakat di TV d. Terwujudnya tata kelola Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A yang terindikasi dari : kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit melalui program pengusulan perijinan rumah sakit dengan kegiatan : 1) Kegiatan pertemuan ARSABAPI 2) Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai 3) Pengadaan gedung dan bangunan. 4) Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB. e. Terwujudnya manajemen SDM yang excelence, yang terindikasi dari : 1) Penerapan sistem manajemen kinerja melalui program terselenggaranya penerapan manajemen kinerja dengan kegiatan : a. Program upaya pengendalian gratifikasi b. Operasional perkantoran dan pimpinan BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 24

119 c. Konsul dan pertemuan Bagian Umum dan Kepegawaian 2) SDM terpenuhi melalui program pengembangan SDM dalam rangka terwujudnya rumah sakit khusus paru dengan kegiatan : belanja gaji dan tunjangan 3) Kompetensi SDM terpenuhi melalui program pengembangan kompetensi SDM yang dimiliki dengan kegiatan : a. Mengikuti pelatihan ACLS dan BCLS b. Mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level and Intermediate Level. c. Pelatihan BHD d. Mengikuti pelatihan radiologi f. Terwujudnya ICT terintegrasi yang terindikasi dari : implementasi Master Plan/Blue Print/Road Map ICT melalui program pengembangan ICT terintegrasi rumah sakit dengan kegiatan : 1) Operasional website 2) Pemeliharaan operasional komputer/notebook g. Terwujudnya budaya berkinerja yang terindikasi dari : indeks budaya berkinerja melalui program Reward and Consequencies dengan kegiatan : peningkatan kompetensi SDM 2. Pelayanan Sasaran strategis dan indikator di bidang pelayanan adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya kepuasan pelanggan yang terindikasi dari : 1) Angka kematian di IGD melalui program pengembangan sistem penanganan kegawatdaruratan terpadu dengan kegiatan : a. Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai b. Mengikuti pelatihan ACLS dan BCLS c. Mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level dan Intermediate Level d. Pelatihan BHD BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 25

120 2) Waktu tunggu rawat jalan melalui program pengembangan manajemen dan sistem dalam penanganan waktu tunggu rawat jalan dengan kegiatan : melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai. 3) Akreditasi KARS melalui program pemenuhan persyaratan akreditasi hasil supervise dengan kegiatan : a. Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai b. Pelatihan BHD c. Pengadaan gedung dan bangunan d. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB b. Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan yang terindikasi dari: 1) Jumlah jenis pelayanan spesialistik melalui program pengembangan jenis pelayanan spesialistik dengan kegiatan : a. Pelatihan Broncoscopy b. Pengadaan gedung dan bangunan c. Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB 2) Jumlah jenis pelayanan subspesialistik melalui program pengembangan jenis pelayanan subspesialistik. 3) Kasus sulit tertangani melalui program pengembangan kemampuan rumah sakit dalam penanganan kasus sulit. c. Terwujudnya mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Kelas A yang terindikasi dari : 1) Infeksi aliran darah melalui program pengembangan manajemen asuhan keperawatan dengan kegiatan : a. Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai b. Mengikuti pelatihan ACLS dan BCLS c. Pelatihan BHD 2) Kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional melalui program pengembangan kepatuhan dalam penggunaan Fornas dengan kegiatan : kajian ulang manajemen mutu dan dokumen. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 26

121 3) Pengembalian rekam medik 1 x 24 jam melalui program pengembangan sistem pengembalian rekam medik dengan kegiatan : melaksanakan perbaikan mutu dan dan akreditasi Balai. d. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru yang terindikasi dari : persentase pasien rujukan melalui program pengembangan layanan dan penunjang Fasyankes Rujukan dengan kegiatan : 1) Melaksanakan perbaikan mutu dan akreditasi Balai 2) Pengadaan gedung dan bangunan 3) Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB 3. Promosi Kesehatan Sasaran strategis dan indikator bidang promosi kesehatan adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya rumah sakit jejaring yang terindikasi dari : persentase fasyankes jejaring melalui program pengembangan fasyankes jejaring dengan kegiatan : penyuluhan, advokasi, koordinasi dan penyebaran informasi. b. Terwujudnya kerja sama lintas sektor dan program dalam Promkes, Diklat, dan Penelitian Kesehatan Paru yang terindikasi dari : 1) Jumlah institusi yang membuat MOU dalam diklat melalui program pengembangan kerja sama institusi pendidikan dengan kegiatan : konsultasi dan pertemuan. 2) Jumlah kemitraan dalam Promkes Paru melalui program pengembangan jejaring tahap I dengan kegiatan : a. Kegiatan penyuluhan, advokasi, koordinasi dan penyebaran informasi. b. Pelacakan pasien TB mangkir berobat c. Pemeriksaan kontak TB Anak B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi. Ada beberapa hambatan yang dihadapi BBKPM Makassar pada tahun 2016, antara lain : 1. Sistem Informasi (SISFO) belumberjalandenganbaik. 2. Pemenuhan SDM belum tercapai. 3. Pengadaan obat dan bahan habis pakai melalui e-catalog belum optimal. 4. Persetujuan perubahan nomenklatur rumah sakit masih dalam proses. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 27

122 5. Pembayaran Klaim BPJS Kesehatan pada Balai setara dengan rumah sakit Kelas D. C. Upaya Tindak Lanjut. 1. Pengembangan Sistem Informasi (SISFO) menjadi lebih terintegrasi. 2. Meningkatkan kapasitas SDM melalui kegiatan pelatihan dan magang. 3. Melakukan kerja sama SDM tenaga ahli baik melalui lembaga/institusi maupun perseorangan. 4. Pemenuhan persyaratan akreditasi rumah sakit. 5. Peningkatan prasarana dan sarana rumah sakit. 6. Menyempurnakan SPO pengadaan barang dan jasa. 7. Penyempurnaan alur pelayanan 8. Melakukan pemeliharaan alat kesehatan lebih optimal. 9. Memperluas cakupan sasaran promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan. 10. Pengusulan pengadaan alat penunjang kesehatan. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 28

123

124 BAB V HASIL KINERJA A. Pencapaian Target Kerja. 1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan Hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan sampai dengan 31 Desember 2016 seperti yang termuat diatas, dapat disusun suatu hasil pengukuran kinerja yang mencangkup kinerja kegiatan dan tingkat pencapaian sasaran dikemukakan sebagai berikut : a. Pendapatan BLU tercapai sebesar 96,24% dengan realisasi anggaran sebesar 99,96%. b. POBO tercapai sebesar 79,69% dengan realisasi anggaran sebesar 91,23%. c. Kepuasan Pelanggan tercapai sebesar 95,25% dengan realisasi anggaran sebesar 96,48%. d. Angka Kematian di UGD tercapai sebesar 60,6% dengan realisasi anggaran sebesar 99,37%. e. Waktu Tunggu Rawat Jalan sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 97,82%. f. Akreditasi KARS tercapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96,87%. g. Prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A tercapai sebesar 110% dengan realisasi anggaran sebesar 95,80%. h. Pemenuhan Peralatan Kesehatan tercapai 75,58% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. i. Utilitas Alkes tercapai sebesar 198% dengan realisasi anggaran sebesar 99,67%. j. Kelengkapan Perijinan Sebagai Rumah Sakit tercapai 72,82% dengan realisasi anggaran sebesar 96,92%. k. Jumlah Jenis Pelayanan Spesialistik tercapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar 96,84%. l. Jumlah Jenis Pelayanan Subspesialistik tercapai 1 jenis pelayanan subspesialistik yaitu subspesialistik paru dengan realisasi anggaran sebesar 97,73%. BAB V HASIL KINERJA 29

125 m. Kasus Sulit Tertangani terlaksana 1 kasus dengan realisasi anggaran sebesar 100%. n. Infeksi Aliran Darah tercapai 6,25% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. o. Kepatuhan dalam Menggunakan Formularium Nasional tercapai 101% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. p. Pengembalian Rekam Medik 1 X 24 Jam tercapai 87,04% dengan realisasi anggaran sebesar 97,82%. q. Fasyankes Jejaring tercapai 297% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84% r. Jumlah Institusi Pendidikan yang Membuat MoU dalam Diklat tercapai 106,25% dengan realisasi anggaran sebesar 94,07%. s. Jumlah Kemitraan dalam Promkes Paru tercapai 180% dengan realisasi anggaran sebesar 99,84%. t. Pasien Rujukan tercapai 87,51% dengan realisasi anggaran sebesar 96,87%. u. Penerapan Sistem Manajemen Kinerja tercapai 245% dengan realisasi anggaran sebesar 99,01%. v. SDM Terpenuhi tercapai 99,31% dengan realisasi anggaran sebesar 98,26%. w. Kompetensi SDM Terpenuhi tercapai 127% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. x. Implementasi Master Plan/Blue Print/Roadmap ICT tercapai 66% dengan realisasi anggaran sebesar 100%. y. Indeks Budaya Berkinerja tercapai 166% dengan realisasi anggaran sebesar 98,22%. BAB V HASIL KINERJA 30

126 2. Pencapaian Kinerja BBKPM Makassar SASARAN STRATEGIS No Indikator Sasaran Strategis Target 2016 Realisasi Capaian Keterangan FINANCIAL 1 Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan STAKEHOLDERS 1 2 Pendapatan BLU 6 Milyar ,- 96,24% % POBO 26% 23,72% 91,23% Tidak Tercapai Tidak Tercapai 3 % kepuasan 94,96% Tidak 80% 75,97% pelanggan Tercapai Terwujudnya 4 Angka kematian di 60,6% Tidak 2 3,3 2 kepuasan UGD Tercapai pelanggan 5 Waktu tunggu rawat 292,4% Tercapai 60 Menit 20,52 Menit jalan 6 Akreditasi KARS 25% 60% 240% Tercapai PROSES BISNIS INTERNAL Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru kelas A Unggulan Terwujudnya tata kelola rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya jenis pelayanan kesehatan paru unggulan 7 % prasarana terpenuhi sesuai syarat rumah sakit kelas A 8 % pemenuhan peralatan kesehatan 55% 60,71% 55% 41,57% 110,38% Tercapai 75,58% Tidak Tercapai 9 % utilitas alkes 16% 31,65% 197,81% Tercapai 10 % kelengkapan perijinan sebagai rumah sakit 11 Jumlah jenis pelayanan spesialistik 12 Jumlah jenis pelayanan subspesialistik 13 % kasus sulit tertangani 85% 61,90% 6 6 N/A - N/A 1 72,83% Tidak Tercapai 100% Tercapai - Tercapai 100% Tercapai 6 Terwujudnya mutu 14 % Infeksi aliran darah 8% 6,25% 128% Tercapai BAB V HASIL KINERJA 31

127 pelayanan rumah sakit khusus paru kelas A Terwujudnya rumah sakit jejaring Terwujudnya kerjasama lintas sektor dan program dalam promkes, diklat dan penelitian kesehatan paru Terwujudnya rumah sakit paru Makassar sebagai pusat rujukan kesehatan paru Terwujudnya manajemen SDM yang excellence Terwujudnya ICT terintegrasi Terwujudnya budaya berkinerja 15 % kepatuhan dalam menggunakan formularium nasional 95% 96,16% 101,22% 16 % pengembalian rekam medik dalam 1 75% 65,28% 87,04% x 24 jam 17 % fasyankes jejaring 25% 74,29% 297,16% 18 Jumlah institusi pendidikan yang membuat MoU dalam diklat 19 Jumlah kemitraan dalam promkes paru ,25% % % pasien rujukan 93% 81,38% 87,50% 21 % penerapan sistem 35% 86% 245,71% manajemen kinerja 22 % SDM terpenuhi 77% 76,47% 99,31% 23 % kompetensi SDM terpenuhi 24 % implementasi master plan/blue print/roadmap ICT 25 Indeks budaya berkinerja 55% 70% 127,27% 30% 20% 66,67% 30% 50% 166,67% Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Tidak Tercapai Tercapai Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 25 indikator kinerja utama, ada 10 indikator yang belum mencapai target, sehingga ketercapaian kinerja sebesar 60%. BAB V HASIL KINERJA 32

128 3. Pencapaian Indikator BLU Tabel 5.1 Pencapaian Indikator Kinerja Keuangan NO Sub Aspek/INDIKATOR Bobot Nilai Haper Nilai Riil 1. Rasio Keuangan a. Rasio Kas (Cash Rasio) 2 27,48 % 0.25 b. Rasio Lancar (Current Rasio) 2,5 2283,38 % 2.5 c. Periode Panagihan Piutang (Collection Period) 2 13,59 Hari 2 d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2 7,22 % 0.5 e. Imbalan atas Aktivitas Tetap (Retum on Asset) 2 9,32 % 2 f. Imbalan Ekuitas (Returm on Equity) 2 9,10 % 2 g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2 17,35 % 1 h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya 2,5 23,72 % 1 Oprasional i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 0 % 0 2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 Sampai dengan tanggal 31 Desember 0.4 tahun sebelumnya Ditandatangani oleh pimpinan BLU 0.4 Diketahui oleh pengawas yang 0.4 ditunjuk oleh menteri Disetujui dan ditandatangani oleh 0.4 menteri Kesesuain format dengan PMK 0.4 No.92/PMK.05/2011 b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi 2 Triwulan I (SAK) Disampaikan sampai 0.2 dengan tanggal 15 Semester I terlambat s.d 30 hari 0.15 Triwulan III Terlambat s.d. 30 hari 0.15 Tahunan Disampaikan sampai dengan tanggal BAB V HASIL KINERJA 33

129 c. Surat Perintah Pengesahan dan Belanja BLU (SP3B BLU) Audit tahunan oleh auditor eksternal s.d tanggal 31 Mei TA berikutnya Wajar tanpa pengecualian 2 Disampaikan sampai dengan akhir triwulan I Saldo kas telah sesuai Disampaikan sampai dengan akhir triwulan II Saldo kas telah sesuai Disampaikan sampai dengan akhir triwulan III Saldo kas telah sesuai Disampaikan sesuai dengan langkahlangkah akhir tahun anggaran. Saldo kas telah sesuai d. Tarif Layanan 1 Ada tarif telah ditetapkan oleh 1 Menteri Keuangan e. Sistem akuntansi 1 Sistem Akuntansi keuangan 0 Sistem Akuntansi Biaya 0 Sistem Akuntansi Aset Tetap 0 f. Persetujuan Rekening 0,5 Rekening pengelolaan kas 0 Rekening Oprasional 0.3 Rekening Dana Kelolaan 0.1 g. Standar Oprasional Prisedure (SOP) Pengelolaan SOP Pengelolaan 0.5 0,5 Kas Kas BAB V HASIL KINERJA 34

130 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5 k. SOP Pengelolaan barang dan Inventaris 0,5 SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengadaan Barang dan Jasa SOP Pengelolaan barang dan Inventaris Total Tabel 5.2 Pencapaian Indikator Kinerja Area Klinis dan Area Manajerial No Kategori Indikator Skor Area Klinis 1 Kepatuhan terhadap Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 1,5 2 Standar Pelayanan % Kejadian pasien jatuh 3 3 Kepatuhan penggunaan FORNAS 3 4 Pengendalian Infeksi di Hospital acquired pneumonia (HAP) 2 5 RS ISK 3 6 NDR 3 7 Kematian pasien di IGD 3 8 Medication Error 3 9 Capaian Indikator Medik Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 3 10 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium 3 11 % capaian indikator penyakit TB 2 12 % capaian indikator penyakit PPOK 3 TOTAL 32,5 No Kategori Indikator Area Manajerial 13 % pasien TB beresiko TB-HIV yang Promotif dan Preventif dikonseling Skor 2,5 BAB V HASIL KINERJA 35

131 14 Kepuasan pelanggan 1,75 Kepuasan Pelanggan 15 Kecepatan respon terhadap komplain 2 16 Waktu tunggu penanganan 3 kegawatdaruratan respirasi 17 Waktu tunggu rawat jalan 3 18 Ketepatan Waktu Waktu tunggu pelayanan radiologi 3 19 Pelayanan Waktu tunggu pelayanan laboratorium 3 20 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi 3 21 Pengembalian rekam medis lengkap dalam 1 X 24 jam 2 22 SDM % staf di area kritis yang mendapatkan pelatihan 20 jam/orang per tahun 3 23 % tingkat kehandalan Sarpras 1 Sarana Prasarana 24 Tingkat penilaian Proper 0 25 Level IT yang terintegritas 1 TOTAL 28,25 Dari ketiga indikator kinerja tersebut di atas, apabila dijumlahkan diperoleh hasil sebagai berikut : No INDIKATOR BOBOT NILAI NILAI RIIL 1 Indikator Kinerja Keuangan Indikator Kinerja Area Klinis Indikator Kionerja Area Manajerial TOTAL Sesuai dengan penilaian tingkat kesehatan rumah sakit BLU, maka Makassar pada tahun 2016 berada dalam kondisi Sehat atau Kategori AA. BBKPM BAB V HASIL KINERJA 36

132 4. SPM RS/ KINERJA PER BIDANG a. Bidang Pelayanan 1. Pelayanan Rawat Inap a. Pelayanan Rawat Inap Dewasa 1. Data Kunjungan Rawat Inap Dewasa Grafik 5.1 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Tahun 2016 TRIWULAN IV 24% TRIWULAN I 26% TRIWULAN III 23% TRIWULAN II 27% Distribusi Kunjungan Rawat Inap Dewasa pada tahun 2016 pada triwulan I 26% dan semester II sebesar 27% dan triwulan III menurun sebesar 23% dan triwulan I meningkat sebesar 24%. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 37

133 Grafik 5.2 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Dewasa berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 679 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 465 kunjungan. 3. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.3 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA BAB V HASIL KINERJA 38

134 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Rawat Inap Dewasa berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 913 kunjungan, sedangkan status pasien lama sebanyak 220 orang. 4. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.4 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Dewasa berdasarkan cara pembayaran adalah JKN sebanyak 965kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 131 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 37 kunjungan. BAB V HASIL KINERJA 39

135 5. Berdasarkan Cara Keluar Tabel 5.6 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar BULAN SEMBUH MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK PULANG PAKSA DIRUJUK JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.5 Kunjungan Rawat Inap Dewasa Berdasarkan Cara Keluar 1040 SEMBUH MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK PULANG PAKSA Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa, pasien Rawat Inap Dewasa yang keluar sembuh tidak ada, dan Meninggal <48 Jam sebanyak 13 orang, meninggal >48 Jam sebanyak 21 orang, Membaik sebanyak 1040 orang, Pulang paksa sebanyak 12 orang, dan dirujuk sebanyak 47 orang. BAB V HASIL KINERJA 40

136 b. Pelayanan Rawat Inap Anak 1. Data Kunjungan Rawat Inap Anak Grafik 5.6 Kunjungan Rawat Inap Anak Tahun 2016 TRIWULAN III 3% TRIWULAN IV 12% TRIWULAN II 36% TRIWULAN I 49% Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase kunjungan Rawat Inap Anak pada Triwulan I sebesar 49%, sedangkan triwulan II mengalami penurunan yaitu sebesar 36%, triwulan III mengalami kenaikan sebesar 3%, namun pada triwulan IV kembali mengalami meningkat sebesar 12%. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 41

137 Grafik 5.7 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Anak berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin Perempuan adalah sebanyak 62 kunjungan. 3. Berdasarkan Status pasien baru dan lama Tabel 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 42

138 Grafik 5.8 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Rawat Inap Anak berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 114 kunjungan sedangkan status pasien lama sebanyak 1 kunjungan 4. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.9 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Bayar UMUM JKN GRATIS BAB V HASIL KINERJA 43

139 TRIWULAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Rawat Inap Anak berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 84 kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 30 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 1 kunjungan. 5. Berdasarkan Cara Keluar Tabel 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar SEMBUH MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK PULANG PAKSA DIRUJUK TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV JUMLAH TOTAL Grafik 5.10 Kunjungan Rawat Inap Anak Berdasarkan Cara Keluar 114 SEMBUH 1 MENINGGAL < 48 JAM MENINGGAL > 48 JAM MEMBAIK Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa, pasien Rawat Inap Anak yang keluar Membaik sebanyak 114 orang, dan meninggal > 48 jam sebanyak 1 orang. 6. Data Statistik Pelayanan Rawat Inap Tabel 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar Tahun Indikator BOR LOS TOI BTO % 2.9 Hari 23.7 Hari 13.4 Kali % 3.7 Hari 18 Hari 16.5 Kali % 3.8 Hari 17.8 Hari 16.8 Kali % 3.8 Hari 15.1 Hari 12.7 Kali % 3.8 Hari 12.7 Hari 21.4 Kali BAB V HASIL KINERJA 44

140 Grafik 5.11 Data Statistik Pelayanan Rawat Inap BBKPM Makassar BTO TOI LOS BOR Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa angka BOR, LOS, BTO dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan, sedangkan angka TOI dari tahun 2012 sampai tahun 2016 mengalami penurunan. NO 2. Pelayanan Rawat Jalan a. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun Tabel 5.12 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun PENYAKIT JUMLAH PENYAKIT JUMLAH PENYAKIT JUMLAH PENYAKIT JUMLAH 1 TB Paru (-) 7377 TB Paru (-) 4268 TB Paru (-) 3832 TB Paru (-) Bronchitis 2888 Bronchitis 2388 Bronchitis 2015 Evaluasi TB Bronchopneumonia 1221 Evaluasi TB 1904 Evaluasi TB 1965 Bronchitis PPOK 926 PPOK 921 PPOK 1063 PPOK/AECB TB Paru BTA (+) 843 Bronchopneu monia 6 SOPT/Sequality TB 535 SOPT/Sequali ty TB 7 Asma Bronchial 323 TB Paru BTA (+) 612 SOPT/Sequ ality TB 492 Bronchopne umonia/ca P 472 TB Paru BTA (+) SPOT/Sequa lity TB Bronchopne umoni/cap TB Paru (+) 505 BAB V HASIL KINERJA 45

141 8 Chronik Heart Failure 268 Asma Bronchial 296 Asma Bronchial 372 Asthma Bronchiale Bronchitis Kronis 205 ISPA 274 CHF 277 Haemoptoe Dyspepsia 202 Haemoptoe 219 Haemoptoe 225 DM Type II 144 b. Data Kunjungan Rawat Jalan 1. Data Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2016 Grafik 5.12 Data Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2016 TRIWULAN IV 27% TRIWULAN I 21% TRIWULAN III 28% TRIWULAN II 24% Persentase kunjungan pasien yang terbesar di BBKPM Makassar tahun 2016 adalah pada triwulan III yaitu sebanyak 27.6%, dan terendah pada triwulan I sebanyak 21%. Jumlah dokter yang melakukan pemeriksaan pada rawat jalan yaitu sebanyak 5 orang. Jumlah perawat yang ada di instalasi rawat jalan sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 6 orang di SMF Pulmonologi, 1 orang, SMF Penyakit Dalam, 1 orang di SMF Respirologi Anak, 2 Orang di Poli Kolaborasi TB- HIV dan Klinik CST serta 2 orang di sentra DOTS. Rata-rata waktu tunggu rawat jalan adalah 15 menit. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 46

142 Grafik 5.13 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan rawat jalan terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak kunjungan, sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak kunjungan. 3. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 47

143 Grafik 5.14 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Status Pasien Barudan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan rawat jalan terbanyak berdasarkan Status pasien baru dan lama tahun 2016 adalah pasien lama yaitu kunjungan. sedangkan status pasien baru sebanyak kunjungan. 4. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.15 Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS BAB V HASIL KINERJA 48

144 Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan terbanyak pasien rawat jalan berdasarkan cara pembayaran adalah JKN sebanyak kunjungan, dan umum sebanyak kunjungan. 3. Pelayanan Pulmonologi a. Data Kunjungan SMF Pulmonologi Grafik 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Tahun 2016 NON TB 31% POLI TB 40% POLI ASMHA 9% POLI PARU 20% Berdasarkan grafik diatas, kunjungan pasien di SMF Pulmonologi pada tahun Terbesar pada poli TB sebesar 40%,dan terendah pada poli asmha sebesar 9%. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.16 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin BULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TB PARU ASMHA NON TB TOTAL BAB V HASIL KINERJA 49

145 Grafik 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak pada SMF Pulmonologi berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.17 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama UNIT PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB TOTAL BAB V HASIL KINERJA 50

146 Grafik 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak pada SMF Pulmonologi berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak kunjungan. Sedangkan status pasien baru sebanyak kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.18 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran UNIT UMUM JKN GRATIS JUMLAH POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB TOTAL BAB V HASIL KINERJA 51

147 Grafik 5.19 Kunjungan SMF Pulmonologi Berdasarkan Cara Pembayaran 3398 UMUM JKN GRATIS POLI TB POLI PARU POLI ASMHA NON TB Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Pada SMF Pulmonologi berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 10 kunjungan. 4. Pelayanan TB Paru Data Kasus TB Paru Grafik 5.20 Kasus TB Baru Tahun % 2% BTA (+) 8.50% BTA (-) 89.30% TB PLEURITIS Berdasarkan grafik persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbesar adalah TB Paru BTA (-) sebanyak 89.3% kasus dan terendah TB Pleuritis sebanyak 0.03% kasus. BAB V HASIL KINERJA 52

148 5. Pelayanan Penyakit Dalam a. Data Kunjungan SMF Penyakit Dalam Grafik 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Tahun 2016 TRIWULAN IV 30% TRIWULAN III 24% TRIWULAN I 24% TRIWULAN II 22% Distribusi kunjungan SMF Penyakit Dalam, tertinggi di triwulan II sebesar 30%, dan terendah pada triwulan II sebesar 22%. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.19 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 53

149 Grafik 5.22 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF spesialis penyakit dalam berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 953 kunjungan Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 690 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.20 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 54

150 Grafik 5.23 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Jenis Pasien Baru dan Pasien Lama PASEIN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF spesialis penyakit dalam berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak 1191 kunjungan sedangkan status pasien baru sebanyak 152 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.21 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 55

151 Grafik 5.24 Kunjungan SMF Penyakit Dalam Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF penyakit dalam berdasarkan cara pembayaran tertinggi pada JKN sebanyak 1324 kunjungan, dan terendah pada gratis sebanyak 1 kunjungan. 6. Pelayanan Respirologi Anak a. Data Kunjungan SMF Respirologi Anak Grafik 5.25 Kunjungan SMF Respirologi Anak Tahun 2016 TRIWULAN IV 28% TRIWULAN III 26% TRIWULAN I 21% TRIWULAN II 25% Distribusi kunjungan SMF respirologi anak tahun 2016, kunjungan tertinggi pada triwulan IV sebanyak 28%, dan terendah pada triwulan I sebesar 21%. BAB V HASIL KINERJA 56

152 b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.22 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.26 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF respirologi anak berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016, tertinggi pada jenis kelamin perempuan adalah sebanyak kunjungan dan terendah pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.23 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 57

153 Grafik 5.27 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di SMF respirologi anak berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak orang. sedangkan status pasien baru sebanyak 636 orang. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.24 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 58

154 Grafik 5.28 Kunjungan SMF Respirologi Anak Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di poli respirologi anak berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak kunjungan, terbanyak kedua adalah Umum sebanyak 578 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis yaitu sebanyak 6 kunjungan. 7. Pelayanan Emergency a. Data Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Grafik 5.29 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Tahun 2016 TRIWULAN IV 22% TRIWULAN I 26% TRIWULAN III 27% TRIWULAN II 25% Distribusi kunjungan di Instalasi Gawat Darurat pada tahun 2016 terbanyak pada triwulan III sebesar 27% dan terendah pada triwulan IV sebesar 22%. BAB V HASIL KINERJA 59

155 b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.25 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.30 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 757 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 505 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.26 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 60

156 Grafik 5.31 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Instalasi Gawat Darurat berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 920 kunjungan sedangkan status pasien lama sebanyak 342 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.27 Kunjungan Intalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.32 Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) tahun 2016 BAB V HASIL KINERJA 61

157 berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 1088 kunjungan, terendah adalah Umum sebanyak 174 kunjungan. 8. Pelayanan Poli Kolaborasi TB-HIV a. Data Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Grafik 5.33 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Tahun 2016 TRIWULAN IV 24% TRIWULAN I 23% TRIWULAN III 25% TRIWULAN II 28% Distribusi Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV pada tahun 2016 pada triwulan II persentase kunjungan terbesar yaitu sebesar 28% dan persentase kunjungan terkecil yaitu pada triwulan I sebesar 23%. b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.28 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 62

158 Grafik 5.34 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Kolaborasi TB-HIV berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.29 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 63

159 Grafik 5.35 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Poli Kolaborasi TB-HIV berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak kunjungan. sedangkan status pasien lama sebanyak 97 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.30 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 64

160 Grafik 5.36 Kunjungan Poli Kolaborasi TB-HIV Berdasarkan Cara Bayar UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Kolaborasi TB-HIV berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak kunjungan, terbanyak kedua umum adalah sebanyak kunjungan. 9. Pelayanan Poli Berhenti Merokok a. Data Kunjungan Poli Berhenti Merokok Grafik 5.37 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Tahun 2016 TRIWULAN IV 24% TRIWULAN I 24% TRIWULAN III 24% TRIWULAN II 28% Distribusi Kunjungan Poli Berhenti Merokok pada tahun 2016 tertimggi pada triwulan II sebesar 28, sedangkan persentase triwulan I, III, dan IV sebesar 24%. BAB V HASIL KINERJA 65

161 b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.31 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.38 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Berhenti Merokok berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 797 kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 276 kunjungan. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.32 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 66

162 Grafik 5.39 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Status Pasien Baru & Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak Poli Berhenti Merokok berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak 1001 kunjungan. sedangkan status pasien lama 72 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.33 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 67

163 Grafik 5.40 Kunjungan Poli Berhenti Merokok Berdasarkan Cara Bayar UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Poli Berhenti Merokok berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak 608 kunjungan, terbanyak kedua adalah umum sebanyak 465 kunjungan, terbanyak ketiga yaitu gratis yaitu sebanyak 0 kunjungan. e. Asal dan Tujuan Rujukan Tabel 5.34 Asal dan Tujuan Rujukan BBKPM Makassar Tahun 2016 Bulan Puskesmas Ke BBKPM Dari RS Pemerintah / Swasta Puskesmas Dari BBKPM Ke RS Pemerintah / Swasta TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 68

164 Grafik 5.41 Asal dan Tujuan Rujukan Asal dan Tujuan Rujukan Ke BBKPM Dari Puskesmas Ke BBKPM Dari RS Pemerintah / Swasta Dari BBKPM Ke Puskesmas Dari BBKPM Ke RS Pemerintah / Swasta Jumlah rujukan yang berasal dari puskesmas ke BBKPM Makassar adalah sebanyak rujukan, rujukan dari BBKPM Makassar ke Puskesmas adalah sebanyak rujukan, jumlah rujukan dari RS Pemerintah/Swasta ke BBKPM adalah sebanyak 140 rujukan, jumlah rujukan dari BBKPM ke RS Pemerintah/Swasta adalah sebanyak 62 rujukan. b. Bidang Penunjang Kesehatan 1. Radiologi a. Data Kunjungan Radiologi Grafik 5.42 Kunjungan Radiologi Tahun 2016 TRIWULAN IV 26% TRIWULAN I 21% TRIWULAN III 27% TRIWULAN II 26% Distribusi kunjungan radiologi pada tahun 2015 pada triwulan I dan triwulan III sebesar 26% triwulan II dan triwulan IV masing-masing sebesar 25% dan 23%. Angka kegagalan hasil radiologi adalah 68 kali. BAB V HASIL KINERJA 69

165 b. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.35 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.43 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di radiologi berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak orang. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak orang dengan rata-rata kunjungan per tahun. c. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.36 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 70

166 Grafik 5.44 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di radiologi berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien baru yaitu sebanyak kunjungan. sedangkan status pasien lama sebanyak 340 kunjungan. d. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.37 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.45 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS BAB V HASIL KINERJA 71

167 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di radiologi berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak kunjungan, terbanyak kedua adalah umum sebanyak orang, terbanyak ketiga yaitu gratis yaitu sebanyak 0 orang 2. Laboratorium a. Data Kunjungan Laboratorium 1. Data Kunjungan Laboratorium Grafik 5.46 Kunjungan Laboratorium Tahun 2016 TRIWULAN IV 25% TRIWULAN I 25% TRIWULAN III 25% TRIWULAN II 25% Distribusi Kunjungan Laboratorium pada tahun 2016 pada triwulan I sampai dengan triwulan IV sebesar 25%. Jumlah analis yang melakukan pemeriksaan yaitu sebanyak 10 orang dan 1 orang dokter patologi klinik dan 1 orang dokter patologi anatomi per hari. Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium tahun 2016 sebanyak 3 kali sementara angka kesalahan laboratorium sebanyak 1 kali. 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.38 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin TRIWULAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 72

168 Grafik 5.47 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Laboratorium berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016 adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak kunjungan. Sedangkan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak kunjungan. 3. Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama Tabel 5.39 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama TRIWULAN PASIEN BARU PASIEN LAMA JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.48 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Status Pasien Baru dan Lama PASIEN BARU PASIEN LAMA BAB V HASIL KINERJA 73

169 Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di laboratorium berdasarkan Status pasien baru dan lama pada tahun 2016 adalah pasien lama yaitu sebanyak kunjungan sedangkan status pasien baru sebanyak kunjungan. 4. Berdasarkan Cara Pembayaran Tabel 5.40 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran TRIWULAN UMUM JKN GRATIS JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.49 Kunjungan Laboratorium Berdasarkan Cara Pembayaran UMUM JKN GRATIS Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Laboratorium berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak orang, terbanyak kedua adalah umum sebanyak kunjungan, terbanyak ketiga yaitu Gratis 0 kunjungan. 0 BAB V HASIL KINERJA 74

170 3. Apotek a. Data Jumlah Resep Yang Masuk Ke Apotek Grafik 5.50 Jumlah Resep Yang Masuk Ke Apotek Tahun 2016 TRIWULAN IV 27% TRIWULAN I 21% TRIWULAN III 26% TRIWULAN II 26% Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan persentase jumlah resep yang masuk ke apotek pada tahun 2016 sebagai berikut, tertinggi pada triwulan IV sebesar 27%, dan terendah pada triwulan I sebesar 21%. b. Berdasarkan Cara Bayar Tabel 5.41 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar BULAN UMUM JKN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 75

171 Grafik 5.51 Jumlah Resep Yang Masuk ke Apotek Berdasarkan Cara Bayar UMUM JKN Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan terbanyak di Apotek berdasarkan cara pembayaran adalah JKN yaitu sebanyak kunjungan, dan umum yaitu sebanyak kunjungan. Jumlah resep yang sesuai dengan fornas adalah resep dengan persentase sebesar 93% dan yang tidak sesuai dengan fornas sebanyak resep dengan persentase 7% baik dari resep obat jadi maupun racikan. Pada tahun 2016, tidak pernah terjadi kesalahan pada pemberian obat kepada pasien. c. Berdasarkan Jenis Resep Tabel 5.42 Apotek Berdasarkan Jenis Resep BULAN OBAT JADI RACIKAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL BAB V HASIL KINERJA 76

172 Grafik 5.52 Apotek Berdasarkan Jenis Resep OBAT JADI RACIKAN Berdasarkan data diatas menunjukkan jika jenis resep obat jadi sebanyak resep dan racikan sebanyak resep. d. Daftar Obat Yang Kadaluarsa Tabel 5.43 Daftar Obat Yang Kadaluarsa Tahun 2016 NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH EXP DATE Aziteromycis Inj 0,5 Btl 4 Btl Februari 2016 Co. Amoxyclar Syr Btl 18 Btl Maret 2016 Glibenclamida Tab 100/Box 3 Box Juni 2016 Propanolol 40 mg 100/Box 6 Box Desember 2016 Ada beberapa obat yang terdaftar di apotek BBKPM sebagai obat yang kadaluarsa antara lain seperti yang ada pada tabel sedangkan daftar jumlah obat yang terdaftar di apotek BBKPM sebanyak 170 item obat. BAB V HASIL KINERJA 77

173 MWD SWD STIMULASI TERAPI INHALASI MASSAGE TERAPI OKSIGEN EXERCISE POSTURAL DRAINAGE MOBILISASI SANGKAR TAPOTEMENT BREATNING EXC LATIHAN BATUK WILLIAM FLEXION SPIROMETRI STRENGTHENING ACTIV EXERCISE TERAPI MANUPULASI ULTRA SOUND UJI JALAN 6 MENIT MWD SWD STIMULASI TERAPI INHALASI MASSAGE TERAPI OKSIGEN EXERCISE POSTURAL DRAINAGE MOBILISASI SANGKAR THORAX TAPOTEMENT BREATNING EXC LATIHAN BATUK EFEKTIF WILLIAM FLEXION SPIROMETRI STRENGTHENING ACTIV EXERCISE TERAPI MANUPULASI ULTRA SOUND UJI JALAN 6 MENIT LAPORAN TAHUNAN 2016 BBKPM MAKASSAR 4. Fisioterapi Tabel 5.44 Kunjungan Fisioteraphy BULAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.53 Kunjungan Fisioteraphy Berdasarkan tabel diatas bahwa teraphi MWD dilakukan sebantak 644 kali, SWD sebanyak 4 kali, stimulasi sebanyak 635 kali, terapi inhalasi sebanyak 123 kali, massage sebanyak 68 kali, terapi oksigen sebanyak 86 kali, exercise sebanyak 73 kali, postural drainage sebanyak 483 kali, mobilisasi sangkar thorax 61, tapotement BAB V HASIL KINERJA 78

174 UJI FAAL EKG NEBULIZER FUNKSI USG MANTOUX OKSIGEN NGT LAPORAN TAHUNAN 2016 BBKPM MAKASSAR sebanyak 491 kali, breathing exercise sebanyak 566 kali, latihan batuk efektif sebanyak 420 kali, william flexion sebanyak 0 kali, spiro sebanyak 927 kali, strengthening sebanyak 30 kali, terapi manipilasi sebanyak 3 kali,, ultra sound sebanyak 5 kali, dan uji jalan 6 menit sebanyak 44 kali. Petugas fisioterapi yag melakukan tindakan therapy sebanyak 2 orang. 5. Pemeriksaan Diagnostik Dan Tindakan Tabel 5.45 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan TRIWULAN JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.54 Pemeriksaan Diagnostik dan Tindakan Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah pemeriksaan uji faal paru pada sebanyak 581 kali tindakan, EKG sebanyak 417 kali tindakan, Nebulizer sebanyak 1104 kali tindakan, punksi sebanyak 18 kali tindakan, USG sebanyak 309 kali tindakan, Mantoux test sebanyak 590 kali tindakan, pemberian oksigen sebanyak 635 kali tindakan dan NGT sebanyak 5 kali tindakan. BAB V HASIL KINERJA 79

175 6. Penyuluhan Tabel 5.46 Penyuluhan TRIWULAN JENIS PENYULUHAN INDIVIDU KELOMPOK MASSAL TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Grafik 5.55 Penyuluhan INDIVIDU KELOMPOK MASSAL JENIS PENYULUHAN Di BBKPM Makassar terdapat tiga jenis penyuluhan antara lain penyuluhan individu, kelompok dan massal. Jumlah penyuluhan secara individu sebanyak 4.777, secara kelompok sebanyak dan massal sebanyak Petugas yang melakukan penyuluhan selama tahun 2016 adalah 2 (dua orang BAB V HASIL KINERJA 80

176 7. Pengembalian Rekam Medik Rawat Inap 1 kali 24 Jam Tabel 5.47 Pengembalian rekam medik rawat inap 1x24 jam BULAN 24 JAM 24 JAM JUMLAH TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV TOTAL Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa rekam medis rawat inap yang kembali ke penyimpanan belum sepenuhnya kembali dalam waktu 1 kali 24 jam. 8. Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebithis) Tabel 5.48 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebithis) BULAN PHLEBITIS TRIWULAN I 25 TRIWULAN II 33 TRIWULAN III 38 TRIWULAN IV 35 TOTAL 131 Grafik 5.56 Angka Infeksi Aliran Darah (Phlebithis) TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan jumlah angka infeksi aliran darah (phlebithis) di BBKPM selama tahun 2016 adalah sebesar 131 kasus. BAB V HASIL KINERJA 81

177 c. Bidang Promosi Kesehatan 1. Penyuluhan Dalam Gedung, Dilaksanakan setiap hari melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan penderita dan keluarga, yang diharapkan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit paru. Selama bulan Januari s/d Desember 2016 jumlah kegiatan penyuluhan dalam gedung adalah orang adalah sebagai berikut : Grafik 5.57 Penyuluhan Dalam Gedung Penyuluhan Individu Penyuluhan Kelompok Penyuluhan Massal BAB V HASIL KINERJA 82

178 2. Penyuluhan Luar Gedung Dilaksanakan setiap minggu sasaran pada kelompok masyarakat, kader posyandu, Majelis Ta lim dalam Wilayah Kota Makassar, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masalah kesehatan secara umum dan kesehatan paru secara khusus. Selama bulan Januari s/d Juni 2016 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Luar Gedung sebanyak 33 kali. 3. Pelayanan VCT Grafik 5.58 Pelayanan VCT Periode Januari s/d Desember Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pelayanan VCT dari Bulan Januari sampai dengan Desember 2016 sebesar 3755 orang. BAB V HASIL KINERJA 83

179 4. Poli Henti Rokok Grafik 5.59 Poli Henti Rokok Periode Januari s/d Desember Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pelayanan poli henti rokok dari bulan Januari samapai dengan Desember 2016 sebesar orang. 5. Data DOTS ( Jumlah yang di obati ) Grafik 5.60 Data DOTS (Jumlah yang diobati) Priode Januari s/d Desember % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Jumlah Ekstra Paru Anak Negatif Positif BAB V HASIL KINERJA 84

180 Suspek Grafik 5.61 Data Suspek Periode Januari s/d Desember BTA ( + ) BTA ( - ) Sosialisasi International Standar Tuberculosis Care (ISTC) kabupaten /kota pada bulan Januari 2016 yang diikuti sebanyak 49 peserta. 7. Pembinaan Penderita TB di BBKPM, melalui pemberian makanan tambahan setiap hari dan pemberian insentif bagi PMO diharapkan dapat membantu memenuhi gizi seimbang penderita dan penyelesaian pengobatan secara teratur melalui pengawas PMO. Pada tahun 2016 dibina sebanyak 50 pasien dan PMO. BAB V HASIL KINERJA 85

181 8. Pertemuan Koordinasi Jejaring Eksternal Penguatan Kerjasama yang diikuti oleh 80 peserta dari dari berbagai Puskesmas dan Institusi Pendidikan di Makassar 9. Pelacakan Pasien TB sebanyak 23 kali 10. Pemeriksaan Kontak Serumah Pasien TB sebanyak 17 kali d. Bidang Pengembangan Sumber Daya 1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Selama Tahun 2016 telah difasilitasi pelaksanaan kegiatan Magang/PKL/KKN serta penelitian dan pengambilan data dengan berbagai institusi pendidikan sebagai berikut : BAB V HASIL KINERJA 86

182 No. Tabel 5.49 Jumlah kegiatan Magang/KKNP/Penelitian dan Ambil Data dan sampel bulan Januari s/d Desember 2016 Institusi 1 Universitas Hasanuddin 2 Universitas Muslim Indonesia 3 Universitas Muhammadiyah 4 Universitas Indonesia Timur Magang / PKL KKNP Penelitian Jenis Kegiatan Ambil Data Ambil Sampel Peminjaman 48 org - 1 org Alat org 4 org 1 org 2 org org org - 13org 5 org STIK Stella Maris org 1 org STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo 31 org STIK Makassar org 3 org STIK Famika org 1 org STIKES Panakukang 10 Poltekkes Makassar 11 Poltekkes Gorontalo org 1 org org - 12 org 28org org BAB V HASIL KINERJA 87

183 11 Akademi Analis org - Kesehatan Muhammadiyah 12 UIN Alauddin 8 org Stikes Mega Rezky 9 org - 2 org UPRI Makassar org Universitas Patria org 1 org - - Artha 16. Stimik Professional org STIKES Nani org 5 org - - Hasanuddin 18. Akademi Farmasi 6 org Yamasi 20. STIFA 2 org Atmajaya org - - Makassar 22. STIKES Yapika org 1 org STIE Amkop org AKPER Reformasi Makassar org ATRO 9 org - 1 org Muhammadiyah 27. STIK Yapma org SMK Farmasi 6 org Yamasi 29 SMK Mega Rezky 20 org Jumlah 319 org - 59 org 55 org 2 org 2 org BAB V HASIL KINERJA 88

184 Jumlah MoU Baru Tahun 2016 : 3 (tiga) UIM : Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UIM Poltekkes Gorontalo : Jurusan Keperawatan Fakultas Farmasi UMI : Jurusan Apoteker 2. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Pegawai Kegiatan Diklat yang diikuti oleh pegawai dengan bulan Januari s/d Desember 2016 sebagai berikut : BBKPM Makassar mulai Tabel 5.50 Jumlah Kegiatan Diklat Pegawai Bulan Januari s/d Desember 2016 NO. Jenis Kegiatan Jumlah Waktu Pelaksanaan Peserta 1. Sosialisasi Surat Tanda Registrasi 2 org 26 Januari Pertemuan Persiapan Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Org Januari Sosialisasi Penetapan Hari Bakti Perbendaharaan 1 org 14 Januari Pertemuan Pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan BPJS Kesehatan 1 org 14 Januari 2016 Divisi Regional IX 5. Sosialisasi ISTC 6 org Januari Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara Tahun org Januari Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat KPA angkatan III 1 org 19 Januari Pertemuan Pembimbing PKL Mahasiswa 2 org 04 Februari International Health Seminar & Workshop 3 org 08 Februari 2016 Emergency Nursing & Midwifery Rapat Rutin ARSABAPI 2 org Februari Rekonsiliasi UAKPA-W Tahun org 11 Februari Simulasi SIM RS BBKPM Makassar 6 org 13 Februari Pertemuan Koordinasi Fasilitator 1 org 18 Februari Ist Comprehensive Scientific Forum 1 org Februari Pelatihan Jabfung Penyuluh Kesehatan Angkatan II 1 org Maret 2016 BAB V HASIL KINERJA 89

185 16. Pelatihan Aplikasi Pengadaan berdasarkan Perpres 4 Tahun org Februari Pertemuan FGD Strategi Percepatan Penyerapan Anggaran TA org 24 Februari Seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini di Prov. 1 org 25 Februari 2016 Sul-Sel 19. Seminar kasus Praktik Klinik Profesi 3 org 25 Februari 20. Seminar & Workshop Perhimpunan Dokter 4 org Februari 2016 Manajemen Medik Indonesia 21. Pertemuan Awal dengan Tim Awal BPK RI 4 org 29 Februari Pelatihan Bronchoscopy 2 org 01 Maret 31 Mei Pemantapan Jabatan Fungsional Arsiparis 1 org Maret Pelatihan Administrator SIM RS BBKPM Makassar 3 org 05 Maret Seminar Sistem Jejaring Karir Perawat Indonesia 3 org 07 Maret Workshop IKI/IKT dan Pelaporan IKI/IKT melalui e-kinerja 2 org Maret Workshop Keselamatan Pasien dan Manajemen resiko Klinis di RS 6 org Maret Updating Database Pegawai (SIMKA) Regional I 1 org Maret Sosialisasi Pengembangan Konservasi Air Tanah 1 org 21 Maret Workshop bagian Umum dan Kepegawaian 1 org Maret Pertemuan Validasi Data TB 1 org 24 Maret Bimbingan Teknis Aplikasi SILABI 2 org 28 Maret Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 2 org 29 Maret 2016 Sosialisasi Peraturan Perundang undangan 34. mengenai Dokumen lingkungan dan penegakan Hukum Lingkungan di Kota 3 org 30 Maret 2016 Makassar 35. Bimbingan Teknis mekanisme pencairan APBN/ pengajuan SPM 2 org 30 Maret Bimbingan Teknis Aplikasi SAS & APS 2 org 31 Maret 2016 BAB V HASIL KINERJA 90

186 37. Pertemuan Jejaring Pengendalian Penyakit 1 org 31 Maret 2016 Tidak Menular Tingkat Provinsi 38. Pertemuan Monev Program Yankes 1 org 31 Maret Bimbingan Teknis Aplikasi SABA 2 org 01 April Rapat Kerja Nasional Himpunan Perawat 1 org April 2016 Vokasi Indonesia 41 Bimbingan Teknis Aplikasi GPP 1 org 04 April Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2016 Gelombang II Bimbingan Teknis Aplikasi Konfirmasi dan 43 MPN G2 5 org April org 05 April Pertemuan Penyusunan Usulan SBM & SBK 1 org April Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PLB3) 1 org 12 April Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Satker BLU 5 org 12 April Sosialisasi Pembangunan Z1 menuju WBK 2 org April Workshop Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Tingkat Lanjut 49 Sosialisasi Transportasi Specimen Tingkat Provinsi Sul-Sel 50 Desimasi dan Advokasi Pengembangan 51 Pembiayaan Program JKN Tahun 2016 Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Milik Negara Triwulan Tahun 2016 dan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Tahun Evaluasi Kinerja dan Penyerahan Satker berkinerja Terbaik Triwulan I TA Sosialisasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) IV TA Rapat Koordinasi Pengawasan Tahun 2016 Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan 55 Workshop Pemantapan Mutu Eksternal 56 (PME) Pertemuan Koordinasi Teknis Pengembangan Pembiayaan Program JKN Tahun org April org April org April org April org 19 April or 19 April org April org April org April Rakernas ARSABAPI 26 org April 2016 BAB V HASIL KINERJA 91

187 58 Konsultasi Penghapusan dan Penetapan Status BMN 1 org April Pertemuan Kemitraan Tingkat Lanjutan Wilayah Kantor Cabang Utama Makassar 2 org 27 April Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi di Lingkungan Kementerian 3 org April 2016 Kesehatan 61 Rapat Kerja Nasional Perawat Vokasi Indonesia 1 org 29 April 02 Mei 2016 Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi 1 org 62 Kegiatan Pembangunan Sul-Sel (APBN/ PLHN dan APBD Provinsi) Triwulan I TA Mei Pemeriksaan Uji Fungsi Paru 2 org Mei Sosialisasi dan Workshop Nasional 1 org Mei 2016 IKATEMI 65 Pertemuan dan Peatihan Pengurus PKVHI 2 org Mei Rapat Koordinasi Pengembangan Aparatur 1 org Sipil Negara Kemenkes Mei Pelatihan Pengelolaan Rekam Medis dan 1 org Informasi Kesehatan Berbasis Akreditasi RS Mei 2016 Versi Pertemuan Ilmiah Respirologi 8 org Mei Moderator dan Pembicara pada Pertemuan 1 org Respirologi Makassar Mei Diklat Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli 1 org PNBP 15 Mei 16 Juni Workshop IKI/ IKT dan Pelatihan IKI/ IKT 1 org melalui e- kinerja Mei Narasumber pada Pertemuan Peningkatan 1 org Kapasitas Upaya Berhenti Merokok di Mei 2016 Fasilitas Kesehatan Tingkat I 73 Continuing Professional Development 1 org Clinical Pathology and Laboratory Medicine Mei 2016 Joglosemar and Medical Equipment Expo 74 Pelatihan Pengendali Diklat 2 org Mei Sosialisasi Penyuluhan tentang Standar Teknis Bangunan Gedung 2 org 26 Mei 2016 BAB V HASIL KINERJA 92

188 76 Workshop Pembinaan dan Pengawasan Gratifikasi di Bidang Kesehatan 77 Workshop Sehari Peningkatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 78 Workshop Pendokumentasian dan Penyebaran Informasi dengan Teman How to Writing and Documentatior to Built Goverment Reputation 79 Workshop Pembinaan dan Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 80 Rapat Koordinasi Pelaksanaan Seleksi Pengadaan CPNSD PTT Kementerian Kesehatan Tahun Survei Lokasi Pelaksanaan Ujian Seleksi Pengadaan CPNSD PTT Kementerian Kesehatan Tahun Pertemuan Evaluasi Program GF AIDS Pola NFM 83 Pelatihan Penegakan Kawasan Tanpa Rokok di Provinsi Sulawesi Selatan 84 Review Pagu Belanja Indikatif Ditjen Pelayanan Kesehatan 85 Workshop Kepegawaian dan Umum (Workshop E-Catalog/ Lelang Elektronik) 86 Narasumber pada Kegiatan Pembekalan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 87 Pertemuan Sosialisasi Perubahan RANPERDA Program Kesehatan Gratis 88 Magang/ PKL Diklat Fungsional Pengangkatan Arsiparis Tingkat Ahli 89 Penataan Organisasi UPT di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 90 Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 91 Pertemuan Konsultasi Pengelola Keuangan tentang Penerimaan dan Penggunaan Target Pagu PNBP dan BLU Kementerian 1 org Mei org 31 Mei org Juni org 31 Mei 02 Juni org 07 Juni org 14 Juni org Juni org 14 Juni org Juni org 17 Juni org 17 Juni org 21 Juni org 22 Juni 31 Agustus org Juni org 23 Juni org Juni 2016 BAB V HASIL KINERJA 93

189 Kesehatan Tahun Pertemuan Jejaring Kerja PPTM Tingkat 2 org Provinsi 28 Juni Pertemuan Pelaksanaan Program Jaminan 1 org Kesehatan Nasional 29 Juni Rapat Pelaksanaan Ujian TKD Seleksi 3 org 13 Juli 2016 Pengadaan PNSD PTT Kemenkes 95 Pertemuan Forum LKB TINGKAT Kota 2 org 18 Juli 2016 Makassar 96 Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan 3 org Juli 2016 dan Laporan Barang Milik Negara Semester I tahun Review Pagu Anggaran tahun org Juli Evaluasi Kinerja dan Penyerahan Penghargaan Satker terbaik Triwulan II tahun 2016 serta Sosialisasi Pelaksanaan Survey Kepuasan Pelanggan Layanan & E- Rekon melalui Portal DPJB 99 Pembukaan Diklat Kepemimpinan TK. IV tahun 2016 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar 100 Pertemuan Kolaborasi TB-HIV tingkat Kota Makassar 101 Peringatan HUT ARSABAPI Ke-5 tahun 2016 dan Kunjungan di Lapangan di RS H.A. Rotinsulu Bandung 102 Pertemuan Pembimbing PKL II ATEM Muhammadiyah Makassar 103 FGD Penyusunan & Penyampaian laporan Keuangan Satker BLU 104 Pelatihan Konseling Testing HIV (VCT) & Pengelola AIDS (PDP) Mandiri 105 Pelatihan Penatalaksanaan HIV-AIDS dan IMS bagi Perawat/Bidan Fasyankes 106 Pertemuan Penguatan Kemitraan dan Kerjasama Sosial dengan Lembaga di Bidang Kesehatan Lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota se Sul-Sel 1 org 20 Juli org 20 Juli org 21 Juli org Juli org 23 Juli org 26 Juli org Juli org 27 Juli-05 Agustus org 28 Juli 2016 BAB V HASIL KINERJA 94

190 107 Rapat Koordinasi daerah Pelaksanaan Anggaran Semester I TA Pelatihan PMTCT bagi Pengelola Program HIV dan AIDS 109 Seminar Nasional Pelayanan Darah yang Aman dan Berkualitas 110 Narasumber pada Diskusi Kelompok Praktek Kerja Lapangan SMK Farmasi Yamasi Makassar tahun 2016/ Pertemuan Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya tingkat Kota Makassar 112 Pembahasan dan Tindak Lanjut Pelaporan dan Pembayaran Pajak 113 Pertemuan Regional II Kearsipan pada Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementrian Kesehatan 114 Diklat Kepemimpinan TK. IV tahun 2016 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar 2 org 28 Juli org Juli org Agustus org 04 Agustus org 04 Agustus org 09 Agustus org Agustus org 10 Agustus 02 Sepetember Workshop Terlaksana Kedarurtan Respirasi pada Pelayanan Primer 17 org 11 Agustus Bedah Buku & Simposium Nasional 2 org 14 Agustus 2016 Keperawatan 117 Sosialisasi BPJS Center dan Utilization 5 org 18 Agustus 2016 Review 118 Pertemuan Desk RBA BLU Pagu Anggaran 2 org Agustus Pelatihan Jabatan Fungsional Promkes Angkatan I & II 1 org 21 Agustus-01 September Pelatihan Barjas Pemerintah 3 org Agustus Responden Gathering dalam rangka Survei 1 org 23 Agustus 2016 Kepuasaan Pengguna Layanan Kementrian Keuangan tahun Workshop Implementasi Bridging Aplikasi 3 org Agustus 2016 Persediaan dengan Aplikasi Satuan Kerja 123 Pertemuan Sosialisai Kebijkan ASN 2 org 24 Agustus Sosialisasi Kepatuhan Wajib Pajak Air Bawah Tanah 1 org 24 Agustus 2016 BAB V HASIL KINERJA 95

191 125 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas 1 org Agustus 2016 Kehumasan Bidang Pelayanan Kesehatan dengan tema Personal Branding pada Dunia Kehumasan di Bidang Kesehatan 126 Pertemuan Monitoring & Evaluasi Program 1 org Agustus 2016 P2TB tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 127 Workshop & Symposium Respiratory Care 1 org Agustus Pelatihan Assesment Kredensial 1 org Agustu Pertemuan Forum Layanan Komprehensif 2 org 26 Agustus 2016 berkesinambungan (LKB) tingkat kota Makassar 130 Narasumber pada Pertemuan Jejaringt 1 org 24 Agustus 2016 Fasyankes dan Dokter Praktik Mandiri 131 Diskusi Interaktif tentang Layanan 2 org 03 September 2016 Berkualitas dan Beretika dengan Biaya Terkendali Pasien Puas, Rumah Sakit Puas 132 Pertemuan Koordinasi Penyelesaian 1 org September 2016 Masalah Izin Belajar & Tugas Belajar dengan Sumber Dana BLU bagi PNS di Lingkungan UPT Vertikal Ditjen Yankes 133 Fasilitator pada Pelatihan Kolaborasi TB- 2 org September 2016 HIV bagi Petugas HIV di Fasyankes tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 134 Pelatihan Analisis Kepegawaian Jenjang 1 org Agustus 2016 Keahlian Angkatan I 135 Acara Customer Gathering 1 org 15 September Pelatihan Advance Cardiac Life Support 2 org September 2016 (ACLS) angkatan II Sosialisasi Tax Amnesty 2 org 16 September Kegiatan Pembinaan Kesehatan Paru Masyarakat 139 Pelatihan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan(SPLP) 140 Melakukan Audit Internal SPI BBKPM Makassar 141 Pertemuan Pengumpulan Data Percepatan Penyelesaian Piutang dan Utang 8 org September org September org 19 September-14 Oktober org September 2016 BAB V HASIL KINERJA 96

192 142 Pertemuan dalam rangka Percapatan 2 org September 2016 penyelesaian temuan hasil Pemeriksaan BPK 143 Pertemuan Peningkatan Kualitas SDM 1 org September 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Kementrian Kesehatan 144 Revisi Anggaran tahun 2016 di Direktorat 1 org September 2016 Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan 145 Pendampingan Penelaahan Penyusunan 1 org 26 September 2016 Laporan Keuangan Semester I tahun Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan 2 org Oktober 2016 dan Laporan Barang Milik Negara Triwulan III tahun Rapat Kerja Asosiasi Rumah Sakit dan Balai 2 org Oktober 2016 Paru Indonesia 148 Pelatihan dan Sertifikasi Plebotomy Dasar 1 org Oktober Acara Peringatan Hari Jadi Sulawesi 1 org 19 Oktober 2016 Selatan ke-347 tahun Acara Lepas Sambut Kepala BTKLLP Kelas 1 org 20 Oktober 2016 I Makassar 151 Bimtek dan Ujian Sertifikasi Keahlian 1 org Oktober 2016 Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Berbasis Komputer 152 Pertemuan Penyegaran Petugas Proteksi 2 org Oktober 2016 Radiasi 153 Workshop Radiologi Nasional 1 org November Narasumber pada Pertemuan Peningkatan 1 org 03 November 2016 Kapasitas tenaga Kesehatan dalam Rehabilitatif PTM Terintegrasi 155 Narasumber pada Pertemuan Petugas 1 org 09 November 2016 Konselor Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 156 Pertemuan Monitoring Evaluasi Program TB 2 org 10 November Evaluasi Kinerja dan Penyerahan Satker terbaik triwulan III tahun Pertemuan Penyusunan target dan Pagu PNBP tahun Anggaran 2018 Direktorat Pelayanan Kesehatan 3 org 10 November org November 2016 BAB V HASIL KINERJA 97

193 159 Konsultasi dan Pendaftaran Pengukuran 2 org 11 November 2016 Kembali Tanah Milik BBKPM Makassar 160 Upacara Hari Kesehatan Nasional tahun 4 org 14 November Kegiatan Pendampingan Penelaahan 1 org 16 November 2016 Penyusunan Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga bulan Oktober tahun Pertemuan Pembahasan Revisi Remunerasi 3 org November Seminar Laboratorium Kepemimpinan TK.IV 1 org 17 November 2016 tahun 2016 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar sebagai Mentor 164 Narasumber pada Pertemuan Penguatan 1 org 17 November 2016 dan Pembentukan Jejaring Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Pelabuhan Laut Makassar 165 Sosialisasi Kebijakan Kearsipan oleh Biro 2 org 17 November 2016 Umum Kementrian Kesehatan RI 166 Narasumber pada Pertemuan Penguatan 1 org 18 November 2016 dan Pembentukan Jejaring Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar 167 Seminar & Workshop Rekam Medis dan 2 org 19 November 2016 Informatika Kesehatan 168 Rapat Koordinasi BLU tahun org November Pertemuan Evaluasi Integrasi Program 1 org 23 November 2016 Kesehtan Gratis ke JKN tahun Workshop Management dan Tatalaksana 2 org November 2016 TB pada Anak 171 Seminar Internasional Kegawatdaruratan 2 org 25 November Pelatihan Management Of Training (MOT) 3 org 28 November Konsultasi Rencana Bisnis Anggaran (RBA) definitive tahun 2017 Desember org 30 November-02 Desember Workshop tentang Aspek Hukum 2 org Desember 2016 Keperawatan dan Legalitas Perawat Indonesia 174 Pengajuan Berkas Klaim BPJS Kesehatan 2 org 06 Desember 2016 BAB V HASIL KINERJA 98

194 175 Workshop Penggunaan TCM TB 3 org Desmber Acara Penerimaan Piagam Penghargaan 2 org 07 Desember Focus Discussion (FGD) Refleksi Anti 2 org 09 Desember 2016 Korupsi 178 Sosialisasi Program Percepatan Pendidikan 3 org Desember 2016 Tenaga Kesehatan 179 Mengikuti Training Officer Course (TOC) 2 org Desember Pertemuan dalam Rangka Tindak Lanjut 3 org Desember 2016 TP/TGR dan Sosialisasi PSAP Sosialisasi Langkah-langkah dalam 2 org 14 Desember 2016 Menghadapi Akhir tahun Anggaran untuk Satker BLU 182 Seminar Kurikulum dan Modul Pelatihan 1 org 14 Desember 2016 Mindset 183 Acara Penyerahan Dokumen Daftar Isian 1 org 15 Desember 2016 Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2017 oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatan 184 Workshop Implementasi Internasional 1 org 15 Desember 2016 Health Regulation (IHR) 2005 & Global Health Security Agenda (GHSA) 185 Pendampingan Dalam Rangka Review 2 org 16 Desember 2016 Laporan Keuangan dan SIMAK BMN 186 Workshop IT Internasional Wireless VOIP 2 org Desember Kunjungan Kerja di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta dalam Rangka Pengembangan Manajemen Pelayanan BBKPM Makassar Jumlah org Desember 2016 Sehingga total kegiatan pengembangan sumber daya bagi tenaga BBKPM dari Januari s/d Desember 2016 sebanyak 461 orang. BAB V HASIL KINERJA 99

195 5. Program Unggulan a. Respirologi Anak Tabel 5.51 Kunjungan Respirologi Anak Tahun No Tahun Jumlah Grafik 5.62 Kunjungan Respirolgi Anak Tahun Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa kunjungan respirologi anak dari tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami peningkatan. Dari tahun 2014 jumlah kunjungan respirologi anak sebanyak 1953 orang, tahun 2015 sebanyak 2355 orang, dan tahun 2016 sebanyak 2853 orang. b. Pelayanan Mobile Check Up Tabel 5.52 Pelayanan Mobile Check Up Tahun No Tahun Jumlah BAB V HASIL KINERJA 100

196 Grafik 5.63 Pelayanan Mobile Check Up Tahun Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2014 jumlah pelayanan mobile check up sebanyak 398 orang, tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 56% dari tahun 2014 yaitu sebanyak 715 orang, dan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 22% dari tahun 2015 sebanyak 570 orang. c. Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi Tabel 5.53 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi No. Tahun Jumlah BAB V HASIL KINERJA 101

197 Grafik 5.64 Kunjungan Laboratorium Mikrobiologi Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan laboratorium dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami peningkatan sebesar orang. d. Pelayanan Bronkoskopi Grafik 5.65 Pelayanan Bronkoskopi Periode Januari s/d Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okto Nop Des Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 pelayanan bronskoskopi meningkat di bulan Juni yaitu sebanyak 6 pasien. BAB V HASIL KINERJA 102

198 B. Realisasi Anggaran Tabel 5.54 Realisasi Anggaran BBKPM Makassar Tahun 2016 Belanja APBN + BLU Tahun Anggaran 2016 No Uraian Pagu Realisasi Persentase I APBN/RM ,32% a. Dokumen Perencanaan dan Anggran ,97% b. Peningkatan SDM ,78% c. Sistem Informasi ,34% e. Obat-Obatan ,95% f. Gedung dan Bangunan ,45% g. Alat Kedokteran, Kesehatan, dan KB ,56% h. Peralatan Fasilitas Perkantoran ,64% i. Penyuluhan, Advokasi, Koordinasi, ,84% dan Penyebaran Informasi j. Layanan Perkantoran ,47% II BLU ,64% Layanan Operasional Balai ,64% TOTAL ,02% BAB V HASIL KINERJA 103

199 Grafik 5.66 Persentase Penyerapan Anggaran BBKPM Makassar Tahun % AGGARAN RM ANGGARAN BLU 95.32% 96.02% TOTAL (RM+BLU) 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% % BAB V HASIL KINERJA 104

LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

LAKIP TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN LAKIP TAHUN 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii

Lebih terperinci

LAKIP TAHUN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR

LAKIP TAHUN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR LAKIP TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT(BBKPM) SURAKARTA Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan i NILAI-NILAI BBKPM

Lebih terperinci

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

1. Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi kepastian hukum, tertib

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2017

LAPORAN TAHUNAN 2017 LAPORAN TAHUNAN 2017 BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl.

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun KATA PENGANTAR Dengan memanjat puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 RSK. Dr. Sitanala, yang memuat sasaran stategis,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1860, 2015 KEMENKES. Wisata Medis. Pelayanan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN WISATA MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun

BAB IV PENUTUP. LAK RSSN Bukittinggi Tahun BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-nya lah sehingga Tahun Anggaran 2015 dapat kami lalui dengan melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan 12430 Telp. (021) 7501524, 76660552 (Hunting), Fax. 7690123 Email : rsupf@fatmawatihospital.com ; Website: www.fatmawatihospital.com RINGKASAN EKSEKUTIF Dengan

Lebih terperinci

REVIEW PROGRAM DAN KEGIATAN APBD 2015 TERHADAP PERUBAHAN RKPD-P TAHUN 2015

REVIEW PROGRAM DAN KEGIATAN APBD 2015 TERHADAP PERUBAHAN RKPD-P TAHUN 2015 REVIEW PROGRAM DAN KEGIATAN APBD 2015 TERHADAP PERUBAHAN RKPD-P TAHUN 2015 NAMA SKPD : CICALENGKA Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Target capaian kinerja Pagu Indikatif Kode Urusan/Bidang Urusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O R S U P D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O J L. P E R I N T I S K E M E R D E K A A N K M 1 1, T A M A L A N R E A, M A K A S S A R KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : RSUP Dr. Kariadi Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran Indikator Kinerja SATUAN 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I Pelayanan 1. Cakupan Pelayanan a. Terwujudnya Pelayanan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p No.1272, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Dana Alokasi Khusus. Penggunaan. Juknis. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Paru Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berlokasi di wilayah Surabaya Utara tepatnya

Lebih terperinci

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA WIHARDI TRIMAN, dr.,mqih MT-TB Jakarta HP : 0812 660 9475 Email : wihardi_t@yahoo.com LATAR BELAKANG Thn.1995, P2TB mengadopsi Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini didasarkan pada dasar hukum yang telah ditetapkan sebagai berikut 1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.

Lebih terperinci

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2016 RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321) 885311 KODE POS

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja...... Kata Pengantar...... Daftar Isi...

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014

PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014 PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014 Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Lokasi Rencana Tahun 2014 Target capaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.531, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Rawat Jalan Eksekutif. Pelayanan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07 Lampiran 1. RENCANA STRATEGIK (RS) TAHUN 2011 S/D 2015 Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima Visi : Terwujudnya Pelayanan Prima pada Tahun 2015 Misi : Menyelenggarakan Pelayanan yang Bermutu,

Lebih terperinci

Rencana Tahun Kab. Bandung 100% 100% Cicalengka. Cicalengka. Cicalengka. Cicalengka

Rencana Tahun Kab. Bandung 100% 100% Cicalengka. Cicalengka. Cicalengka. Cicalengka RENCANA KERJA CICALENGKA TAHUN 2015 KABUPATEN BANDUNG NAMA SKPD : CICALENGKA Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Target capaian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii LEMBAR PENGESAHAN DIREKSI iv LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGAWAS v SUMMARY EXECUTIVE vi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG POLA TARIF BADAN LAYANAN UMUM BALAI KESEHATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RSUP RATATOTOK BUYAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jln. J.W. Lasut Ratatotok, Kabupaten Minahasa

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321)

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA LAKIP Tahun 203 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat untuk peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Ratatotok, Januari 2018 Direktur

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat untuk peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Ratatotok, Januari 2018 Direktur KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2017. Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SARDJITO YOGYAKARTA PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Jl. Kesehatan 1 Sekip Yogyakarta,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi,

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada BAB III tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja... Kata Pengantar.... Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 L A K I P R S U D A W. S J A H R A N I E

BAB I PENDAHULUAN 1 L A K I P R S U D A W. S J A H R A N I E BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI Rumah Sakit Umum Daerah adalah milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berbentuk Lembaga Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SKPD : RSUD LEUWILIANG

SKPD : RSUD LEUWILIANG : RSUD LEUWILIANG Kode Program/ Keluaran Hasil 1 URUSAN WAJIB 1 02 BIDANG URUSAN KESEHATAN 1 02 01 Program Pelayanan Peningkatan Peningkatan Terpenuhinya 100 % - - 7,685,382,000 7,685,382,000 7,293,915,251

Lebih terperinci

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi: LIST DOKUMEN GLD GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas Struktur organisasi: Daftar nama pejabat structural dan fungsional Buku susunan dan uraian tugas serta tata hubungan kerja HBL Pedoman penilaian

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : KEMENTERIAN KESEHATAN : BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Dukungan 2 Dukungan 3 Dukungan 1 Rp. 689.166.000,00

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KELAPA DUA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM Farichah Hanum PENDAHULUAN RS Dr Kariadi telah ditetapkan dari RS Perjan menjadi Badan Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penelitian.

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. (Permenkes No.56 th 2014)

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. (Permenkes No.56 th 2014) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (Permenkes No.56 th 2014) KEBIJAKAN TERKAIT RUMAH SAKIT UU NO.44 2009 TTG RUMAH SAKIT Permenkes Nomor : 659/2009 Tentang RS Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan fasilitas,sarana dan prasarana yang dipersiapkan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG INDIKATOR PRIORITAS MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Lebih terperinci

C:/Datafile_2002/Undang-2/KepMenKes/Kepmenkes_228_MENKES_SK_III_2002. doc (Sri PC per 8/9/02 1:44 PM)

C:/Datafile_2002/Undang-2/KepMenKes/Kepmenkes_228_MENKES_SK_III_2002. doc (Sri PC per 8/9/02 1:44 PM) KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/MENKES/SK/III/2002 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT YANG WAJIB DILAKSANAKAN DAERAH Menimbang: a. bahwa untuk kemudahan

Lebih terperinci

RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung... 2 1.3 Struktur

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, transportasi dan sebagainya, maka dari itu pemerintah membentuk satuan-satuan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu periode lima tahun dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan di Kabupaten Lamongan dan secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan informasi di semua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan kesehatan. Seiring dengan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci