*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah"

Transkripsi

1 GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR INPRES TALIKURAN KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA Melita Amelia Lolowang*, Franckie R. R. Maramis*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK (PHBS) adalah program pemerintah yang diluncurkan dimana bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat agar menjadi sehat. Dasar penelitian PHBS Sekolah berada dalam 8 indikator penelitian yaitu : mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan pada bulan Maret April Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa IV, V dan VI yang berjumlah 90 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total populasi dan jumlah sampelnya 90 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan baik (55.6%), Pelajar yang memiliki sikap baik (71.1%) dan siswa yang memiliki perilaku baik (55.6%) di SD Inpres Talikuran. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa semua siswa di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang sekolah. Diharapkan bahwa sekolah tetap terus mengajarkan tentang (PHBS) sekolah kepada seluruh siswa. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap dan di Sekolah ABSTRACT Healthy and Hygienic Life Behavior (HHLB) is a government program which aims to change people's behavior is not healthy to be healthy. Basic research in the School HHLB eight indicators of research are: wash hands with running water and soap, using latrines clean and healthy, exercise regularly and measurable, eradicate mosquito larvae, do not smoke at school, weigh and measure the height of each 6 months, dispose of garbage in its place. The purpose of this study was to Description of School Healthy and Hygienic Life Behavior in Inpres elementary school Talikuran in North Kawangkoan Subdistrict. This study is descriptive conducted in March-April Target population in this study were all students class IV, V and VI which amounts to 90 students. The sampling method used is the total population and the number of samples 90 students. The result showed that students knowledge is good 55,6%, students attitude is good (71,1%) and 55,6% is good students practice in Inpres elementary school Talikuran. Conclusion from this research is all the students in Inpres elementary school Talikuran in North Kawangkoan Subdistrict have good knowledge, attitude and practice about school Healthy and Hygienic Life Behavior. Expected, that the school continue to teach about the school Healthy and Hygienic Life Behavior (HHLB) to all students. Keywords: Knowledge, Attitude and School Healthy and Hygienic Life Behavior 1

2 PENDAHULUAN (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga yang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terbagi atas berbagai tatanan, yaitu Tatanan Rumah Tangga, Institusi Pendidikan (Sekolah), Institusi Kesehatan, Tempat Kerja maupun Tempat-tempat Umum (Kemenkes, 2014). Pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya dalam memberikan bimbingan kepada peserta didik tentang kesehatan secara menyeluruh baik secara fisik, mental dan sosial melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Pembinaan lingkungan Sekolah sehat memungkinkan siswa dapat mencapai derajad kesehatan yang setinggi-tingginya untuk mencapai proses belajar yang maksimal (Kemendikbud, 2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik, guru dan masyarakat di lingkungan Sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Kemenkes, 2014). Sekolah sehat harus memiliki lingkungan yang mendukung pembelajaran. Program ini menekankan pada aspek lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan non fisik. Aspek lingkungan fisik menekankan pada fasilitas seperti konstruksi ruang dan bangunan; ventilasi dan intensitas pencahayaan; kepadatan ruang kelas; jarak papan tulis dengan siswa; kualitas dan kuantitas meja dan kursi siswa; ketersediaan toilet, tempat cuci tangan, dan air bersih; pengendalian kebisingan; tempat sampah; program pengelolaan sampah; program pemberantasan bibit penyakit; serta kantin sehat. Lingkungan non fisik meliputi perilaku sehingga kriteria Sekolah sehat yang selanjutnya adalah Sekolah memiliki program pembinaan dalam mendorong dan membiasakan siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, yang tentu saja juga memberikan panutan kepada siswa (Kemendikbud, 2012). Periku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk anak usia SD dimulai dengan membentuk kebiasaan sikat gigi dengan benar, mencuci tangan, serta membersihkan kuku dan rambut. PHBS yang sangat sederhana tersebut akan mengurangi risiko terkena penyakit. Penyakit yang akan muncul akibat 2

3 rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia (Pramono M, 2011). Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) (Gani, 2013). Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Triwibowo & Pusphandani, 2015). Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Lawrence Green, dalam Notoatmodjo (2010), dalam memberikan informasi kesehatan terdapat beberapa faktor utama dimana terdapat faktor predisposisi yang mencakup: pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi, faktor pemungkin mencakup: ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan, faktor penguat mencakup: dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan petugas kesehatan. Berdasarkan analisis kecenderungan secara merata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara benar pada tahun 2013 (47,0%) dibandingkan tahun 2007 (23,2%). Demikian pula dengan perilaku BAB benar terjadi peningkatan dari 71,1% menjadi 82,6%. Peningkatan tertinggi proporsi penduduk berperilaku cuci tangan benar terjadi di Bangka Belitung dengan besar kenaikan (20,6% pada tahun 2007 menjadi 55,6% pada 2013). Peningkatan terbesar proporsi penduduk berperilaku BAB benar terjadi di Sumatera Barat sebesar 14,8% (Riskesdas, 2013). Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), umumnya berkaitan dengan (PHBS), Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu di jaga, di tingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah anak usia sekolah yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk di Indonesia oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi anak 3

4 sekolah (Proverawati & Rahmawati, 2012). Provinsi Sulawesi Utara termasuk dalam 5 provinsi yang memiliki PHBS yang baik yaitu sebesar 46,9% (Dinkes Sulut, 2012). Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Damarsari (2016), mengenai gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah di SD Negeri Jambon Kulonprogo menunjukkan hasil bahwa perilaku membuang sampah sebanyak 18 siswa (56,3%) dalam kategori baik, dan perilaku konsumsi jajan pada anak usia sekolah di SDN Jambon Kulonprogo sebanyak 23 siswa (71,9%) berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil survei awal, Sekolah Dasar Inpres Talikuran merupakan salah satu Sekolah di Kecamatan Kawangkoan Utara. Sekolah ini memiliki jumlah siswa kelas IV, V, dan VI tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 92 siswa. Untuk mendukung PHBS Sekolah, ini masih kurang karena ada beberapa hal yang belum tersedia, seperti tempat cuci tangan, pembuangan sampah, UKS yang tidak digunakan dan terkadang tidak ada air bersih pada jamban, serta di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara ini juga belum pernah dilakukan penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian adah gambaran tentang yang telah diterapkan oleh siswa di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara pada bulan Maret April Populasi dan sampel adalah seluruh siswa kelas IV, V dan VI berjumlah 90 siswa. Variabel dalam penelitian ini ialah pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara, diukur menggunakan kuesioner dan hanya analisi univariat untuk mengetahui gambaran tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang telah diterapkan oleh siswa di Sekolah Dasar Inpres Talikuran 4

5 Kecamatan Kawangkoan Utara menggunakan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini adalah pelajar di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. Jumlah siswa yang didapatkan oleh peneliti yaitu sebanyak 90 siswa. Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari distribusi kelas siswa yaitu siswa kelas IV sebanyak 33 siswa (36,7%), siswa kelas V sebanyak 28 siswa (31,1%), dan siswa kelas IV sebanyak 29 siswa (32,2%). Berdasarkan data ini dapat dilihat bahwa siswa kelas V merupakan siswa yang terbanyak dalam penelitian ini. Distribusi siswa berdasarkan umur menunjukkan siswa yang berumur 8 tahun sebanyak 6 siswa (6,7%), siswa berumur 9 tahun sebanyak 21 siswa (23,3%), siswa berumur 10 tahun sebanyak 35 siswa (38,9%), siswa berumur 11 tahun sebanyak 23 siswa (25,6%), siswa berumur 12 tahun sebanyak 4 siswa (4,4%), dan siswa umur 13 tahun sebanyak 1 siswa (1,1%). Berdasarkan data ini dapat dilihat bahwa siswa berumur 11 tahun merupakan siswa yang terbanyak dalam penelitian ini. Distribusi siswa berdasarkan jenis kelamin menunjukkan siswa dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 51 siswa (56,7%) dan siswa dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 39 siswa (43,3%). Berdasarkan data ini dapat dilihat bahwa siswa dengan jenis kelamin laki-laki merupakan siswa yang terbanyak dalam penelitian ini. Gambaran Pengetahuan Mengenai (PHBS) di SD Inpres Talikuran Tabel 1. Gambaran Pengetahuan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara Pengetahuan n % Baik 50 55,6 Cukup Baik 40 44,4 Total ,0 Pengetahuan adalah pengenalan, kesadaran, dan pemahaman. Pengetahuan dapat juga berarti segala sesuatu yang telah diamati dan dimengerti oleh pikiran; ilmu pengetahuan; pengertian (Sasroasmoro dalam Haniek 2011). Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 50 siswa (55,6%), dan siswa yang memiliki pengetahuan cukup baik sebanyak 40 siswa (44,4%) di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. Penelitian ini 5

6 sejalan dengan Koem (2015) mengenai terhadap tingkat pengetahuan siswa kelas IV, V, dan VI terhadap perilaku hidup bersih dan sehat yang menunjukan bahwa terdapat 61 responden (54,5%) memiliki pengetahuan yang baik dan 51 responden (45,5%) memiliki pengetahuan yang tidak baik. Hal ini dikarenakan adanya penerapan sistem promosi kesehatan di Sekolah. Penelitian Sulastri (2014) mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Anak Sekolah Tentang Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Puskesmas Selemadeg Timur II didapatkan hasil bahwa gambaran tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh anak Sekolah dasar tentang hidup bersih dan sehat kategori baik sebanyak 56,3% dan kategori buruk sebanyak 43,7%. Hal ini sejalan dengan penellitian oleh Karaeng, dkk (2016) Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Karatung Kecamatan Manganitu Kabupaten Sangihe menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 44 responden (60,3%) dan yang memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 29 responden (39,7%). Hasil penelitian yang bertentangan yang dilakukan oleh Mulyadi (2014) tentang Tingkat pengetahuan siswa terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SDN 197 Palembang Tahun 2014 menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 14 orang (35.9%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 25 orang (64.1%). Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Hadji (2016) terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pelajar di Sekolah Dasar Negeri Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 40 (58%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 29 (42%). Hasil penelitian yang lain juga dilakukan oleh Poluakan (2016) terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Pada Pelajar SD GMIM 1 Tumpaan Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 52 (72,2%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 20 (27.8%). Berdasarkan permenkes tahun 2011 tentang pengertian PHBS di tatanan institusi pendidikan yang tertuang dalam peraturan menkes RI no. 2269/MENKES/PER/XI/2011 hasil diatas perlu dilakukan pemberdayaan disekolah dilakukan terhadap para siswa. Pemberdayaan di awali dengan memberdayakan pengorganisasian 6

7 masyarakat Sekolah / institusi pendidikan ini bertujuan untuk membentuk Tim Pelaksana UKS dan para pendidik di institusi pendidikan yang bersangkutan sebagai pengembang kapasitas pengelola. Pemberdayaan anak didik melalui pengorganisasian masyarakat di Sekolah dapat diserah terimakan kepada: a) pimpinan Sekolah; b) komite atau dewan penyantun c) tim pelaksana UKS; d) para pendidik guru; e) anak-anak didik yang di tunjuk sebagai kader. Pemberdayaan anak didik di Sekolah dilakukan dalam berbagai kesempatan yaitu dalam proses balajarmengajar, dan dalam kegiatan-kegiatan di luar proses belajar-mengajar (ekstrakurikuler) yang berhubungan dengan PHBS. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka peneliti berasumsi bahwa untuk pengetahuan siswa-siswi tentang (PHBS) di SD Inpres Talikuran dapat dikatakan baik sesuai dengan hasil penelitian. Gambaran Sikap Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Inpres Talikuran Tabel 2. Gambaran Sikap Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kawangkoan Utara Kecamatan Sikap n % Baik 64 71,1 Kurang Baik 26 28,9 Total ,0 Sikap adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik dan sebagainya). Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai gambaran sikap mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Inpres Talikuran menunjukkan bahwa siswa yang memiliki sikap baik sebanyak 64 siswa (71,1%) dan siswa yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 26 siswa (28,9%). Hal ini sejalan dengan penelitian Karaeng, dkk (2016) tentang Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Karatung Kecamatan Manganitu Kabupaten Sangihe menunjukan siswa yang memiliki sikap baik sebanyak 49 siswa (67,1%) dan yang memiliki sikap 7

8 yang kurang baik 24 siswa (32,9%). Sikap yang baik tentang PHBS pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Karatung ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan responden terhadap manfaat dari PHBS tersebut dan kecenderungan untuk mendukung atau mengikuti perilaku hidup bersih dan sehat yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Janis (2014) terhadap sikap siswa kelas IV VI tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menunjukan 123 responden (82%) memiliki sikap baik dan 27 responden (18%) memiliki sikap yang kurang baik. Sedangkan menurut penelitian Suhri (2014) tentang gambaran sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak Sekolah dasar distribusi responden menurut sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah menunjukkan sebagian besar responden memiliki sikap yang sedang yaitu sebanyak 26 responden (46%). Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor internal berupa minat atau perhatian anak, serta faktor eksternal yaitu keluarga, teman sebaya, sumber informasi dan media massa. Hasil Penelitian yang lain dilakukan oleh Poluakan (2016) terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Pada Pelajar SD GMIM 1 Tumpaan Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan responden yang memiliki sikap baik sebanyak 55 (76,4%) dan responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 17 (23,6). Hasil penelitian juga yang dilakukan oleh Hadji (2016) terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pelajar di Sekolah Dasar Negeri Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan responden yang memiliki sikap baik sebanyak 36 (52.2%) dan responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 33 (47.8%). Berdasarkan Permenkes tahun 2011 tentang pengertian PHBS di tatanan institusi pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Menkes RI no. 2269/MENKES/PER/XI/2011. Dalam rangka agar PHBS bisa dipraktikkan dengan baik oleh para anak didik maka perlu di adakannya bina suasana. Bina suasana di tatanan Sekolah perlu dilakukan oleh kelompok yang memiliki peran sebagai panutan anak didik dalam mempraktikkan PHBS Sekolah antara lain oleh para pendidik dan para kader seperti dokter kecil. Bina suasana juga dapat dilakukan dengan berbagai cara antarar lalin pemanfaatan media-media seperti pemasangan spanduk di halaman Sekolah, pemuatan berita di majalah dinding atau majalah Sekolah, melakukan diskusi, mengundang pakar kesehatan, dan pemanfaatan halaman Sekolah untuk taman obat dan lain-lain. 8

9 Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Inpres Talikuran Tabel 3. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa di Sekolah Dasar Inpres Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara Perilaku Hidup n % Bersih dan Sehat (PHBS) Baik 50 55,6 Cukup Baik 40 44,4 Total ,0 (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes R1, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Inpres Talikuran menunjukkan bahwa baik sebanyak 50 siswa (55,6%) dan siswa yang cukup baik sebanyak 40 siswa (44,4%). Hal ini sejalan dengan yang dilakukan Karaeng, dkk (2016) dalam penelitiannya Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Karatung Kecamatan Manganitu Kabupaten Sangihe menunjukan siswa yang memiliki tindakan yang baik sebanyak 54 siswa (74,0%) dan yang memiliki tindakan yang kurang baik sebanyak 19 siswa (26,0%). Sulastri (2014) dalam penelitiannya didapatkan perilaku yang dimiliki oleh anak Sekolah dasar tentang hidup bersih dan sehat di Sekolah didapatkan hasil bahwa kategori baik sebanyak 42,2% dan kategori buruk sebanyak 57,8%. Jadi, ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku anak Sekolah tentang hidup bersih dan sehat di Sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hadji (2016) terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada pelajar di Sekolah Dasar Negeri Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan responden yang memiliki tindakan baik sebanyak 43 (62.3%) dan responden yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 26 (37.7%). Penelitian yang dilakukan oleh Poluakan (2016) terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Pada Pelajar SD GMIM 1 Tumpaan Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan responden yang memiliki tindakan baik sebanyak 47 (65.3%) dan responden yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 25 (34.7%). Berdasarkan Permenkes tahun 2011 tentang pengertian PHBS di tatanan 9

10 institusi pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Menkes RI no. 2269/MENKES/PER/XI/2011 hasil diatas perlu dilakukan advokasi oleh para fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi. Para fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi tersebut memberikan advokasi kepada pimpinan Sekolah, para pendidik, dan pengurus organisasi agar kelompok tersebut berperan serta dalam kegiatan pembinaan PHBS di institusi pendidikan, selanjutnya pimpinan Sekolah memberikan dukungan kebijakan/peraturan agar PHBS di Sekolah dapat dipraktikkan, kemudian pimpinan Sekolah menyediakan sarana agar PHBS di Sekolah dapat dipraktikkandan para penyandang dana seperti pengusaha (pihak swasta) agar bersedia membantu upaya pembinaan PHBS di Sekolah. KESIMPULAN 1. Pengetahuan siswa di SD Inpres Talikuran menunjukkan bahwa pengetahuan Baik sebanyak 50 siswa (55,6%), dan responden yang memiliki pengetahuan Tidak baik sebanyak 40 siswa (44,4%) tentang (PHBS) 2. Sikap siswa di SD Inpres Talikuran tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menunjukkan bahwa sikap baik sebanyak 64 siswa (71,1%) dan responden yang memiliki sikap tidak baik sebanyak 26 siswa (28,9%) 3. Tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Inpres Talikuran menunjukkan yang menjawab baik sebanyak 50 siswa (55,6%) dan cukup baik sebanyak 40 siswa (44,4%). SARAN 1. Perlunya pihak Sekolah dapat menambahkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan penyuluhanpenyuluhan mengenai PHBS agar dapat meningkatkan derajat kesehatan pada pelajar dan kreaktivitas siswa dalam kehidupan sehari-hari. 2. Perlunya pihak Sekolah dapat melakukan program UKS dan dapat menyediakan fasilitas sarana dan prasarana. 3. Perlunya para siswa agar lebih dapat meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga PHBS dapat di tingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Damarsari, R Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah di SD Negeri Jambon Kulonprogo. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. 10

11 Gani, H Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat Using di Kabupaten Bayuwangi. Jurnal IKESMAS, Vol 9. No Hadji, A. P Hubungan Antara Pengetahuan Dansikap Denganperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Phbs) Pada Pelajar sekolah Dasar Negeri Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado. Haniek, H Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2011 (Online) gital/hilya%20haniek.pdf Janis, C Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 30 Manado. Skripsi FKM UNSRAT: Manado Karaeng, V. D Gambaran (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Karatung Kecamatan Manganitu Kabupaten Sangihe. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Kemendikbud Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta: Kemendikbud Kementrian Kesehatan RI Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (online) /pedoman_umum_phbs.pdf Kementrian Kesehatan RI Profil Kesehatan Indonesia Kementrian Kesehatan RI Panduan Pembinaan dan Penilaian Hidup Bersih dan Sehat. Mulyadi Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di SDN 197 Palembang. Jurnal Kesehatan Bina Husada Vol.10 No.4. Poluakan, E. F Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakanperilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Pelajar SD GMIM 1 Tumpaan Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangai Manado. Pramono, M Peningkatan Pengetahuan tentang PHBS dan Penyakit Menular Melalui Teknik KIE Berupa Permainan Elektronik. Jurnal Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol-14, No.4:

12 Proverawati, A dan Rahmawati, E PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. Suhri, M Gambaran Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah: Surakarta. ( diakses 22 mei 2016). Sulastri, K Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Anak Sekolah Tentang Hidup Bersih dan Sehat Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Puskesmas Selemadeg Timur II. Jurnal Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar Vol. 4 no 1, Mei 2014 : ( s-denpasar.ac.id. diakses 25 mei 2016). Tribowo, C dan M. Pusphandani Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika. 12

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR INPRES SINUIAN KECAMATAN REMBOKEN Adistya Amanda Palohon*, Ardiansa A. T. Tucunan*, Rahayu Akili*

Lebih terperinci

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES KARATUNG KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN SANGIHE Vinne Ditniaty Karaeng*, Jootje M. L. Umboh*, Rahayu H. Akili* *Fakultas

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SD GMIM 1 TUMPAAN KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Erik F. Poluakan*, Nova H. Kapantow*, Rahayu

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah program pemerintah yang diluncurkan pada tahun 2006 yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat tidak sehat

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI 126 MANADO Gerry N. Assa*, Franckie. R.R Maramis*, Ardiansa. A.T. Tucunan* *Fakultas

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*) EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku

Lebih terperinci

Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan. GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 30 MANADO Cyndhanita O. Janis*, Prof. dr. Jootje M.L Umboh, MS*, dr Nancy S.H Malonda, MPH* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi akan penyakit (Maryunani, 2013). Oleh karena itu, pada masa ini anak usia sekolah dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA INDA AINI NOOR FADILAH MA 0712072 INTISARI Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di maksud

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO. Randa Manik*, Franckie R.R. Maramis*, Febi K. Kolibu*

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO Abraham Uamang*, Ardiansa. A. T. Tucunan*, Adisti, A. Rumayar*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu misi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti yang rutin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Kesehatan 2.1.1. Pengertian Promosi Kesehatan Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri oleh dan untuk masyarakat

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3 31 STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3 Annida Aulia Fauziah 1, Ellis Endang Nikmawati 2, Rita Patriasih 2 Abstrak : Anak usia sekolah rawan akan masalah kesehatan, seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 ) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat melakukan aktifitas. Kesehatan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015 STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015 Athanasia Budi Astuti, Sunarsih Rahayu, Sri Mulyanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar dapat melakukan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan visi pembagunan Indonesia tahun 2025 yaitu Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang sosial kemanusiaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Menurut Mikail (2011, dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG Maria Goreti Jelau Gabur 1), Atti Yudiernawati 2), Novita Dewi 3) 1 ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah antara lain cuci tangan dengan air bersih dan sabun, jajan di kantin sekolah, Buang Air Besar

Lebih terperinci

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011 sisipan:layout 1 7/25/09 2:05 AM Page 1 Suplemen PHBS di Sekolah 1 Pengantar Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih pada kesehatan anak. Bukan karena tahun ini Kemenkes menjadi penanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PHBS DENGAN POLA HIDUP SEHAT SISWA DI SD TAMANAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PHBS DENGAN POLA HIDUP SEHAT SISWA DI SD TAMANAN 1.378 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PHBS DENGAN POLA HIDUP SEHAT SISWA DI SD TAMANAN THE CORRELATION BETWEEN PHBS KNOWLEDGE AND HEALTHY LIFESTYLE

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH GONILAN KARTASURA SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH GONILAN KARTASURA SUKOHARJO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH GONILAN KARTASURA SUKOHARJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. Rika Prastiwi Maulani,2012. Pembimbing I : Dani, dr., M.kes Pembimbing II

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perumahan dan permukiman yang dikelola dengan baik merupakan sebuah indikator kesejahteraan dan target intervensi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat (Thomson, 2001).

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 1, Januari 2013 Halaman 45-50 PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN 1 Ratna Setyaningrum, 2 Achmad Rofi i, dan 3 Annisa Setyanti 1, 2 Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2005) menggunakan model holistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekolah dasar merupakan tempat belajar anak usia antara 7-12 tahun, kelompok tingkat kerawanan tinggi karena dalam proses pertumbuhan. Karakteristik anak sekolah dasar

Lebih terperinci

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MURID TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR YANG MEMILIKI DAN YANG TIDAK MEMILIKI USAHA KESEHATAN SEKOLAH KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 23 Adri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian intergral dari pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan

Lebih terperinci

Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 44 43

Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 44 43 Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 28/11(2016), 43-52 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD SWASTA LUTHER KECAMATAN SIATAS BARITA TAPANULI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak pada hakikatnya merupakan aset terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa selanjutnya. Derajat kesehatan anak

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012 GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012 NUR AIN NAPU Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,

Lebih terperinci

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 Suryani 1, Nurmaini 2, Surya Dharma 2 1 Program

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : NENI RIANA 201210104309 PROGRAM

Lebih terperinci

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang Nia Kurniatillah* Abstrak Penanaman nilai-nilai PHBS salah satunya Perilaku

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Mido Ester J. Sitorus, SKM, M. Kes Dosen Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia ABSTRAK

Mido Ester J. Sitorus, SKM, M. Kes Dosen Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD SWASTA LUTHER KECAMATAN SIATAS BARITA TAPANULI UTARA TAHUN 2013 Mido Ester J. Sitorus, SKM, M. Kes

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANTARA SISWA KELAS VII DENGAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANTARA SISWA KELAS VII DENGAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA Perbedaan Perilaku Hidup... (Deby Kiswara) 1 PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANTARA SISWA KELAS VII DENGAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA DIFFERENCE OF CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLES BETWEEN

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Sanitasi Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Banyumanik

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Sanitasi Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Banyumanik Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 5 (2), 206, 50-55 DOI : 0.470/jkli.5.2.50-55 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Sanitasi Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SD INPRES BENTENG TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NUR SUHASTI

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SD INPRES BENTENG TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NUR SUHASTI GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SD INPRES BENTENG TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR ABSTRAK NUR SUHASTI Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA PADA WILAYAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KABUPATEN BADUNG I Made Bulda Mahayana 1, I Gede Wayan Darmadi 2, Nengah Notes 3 Abstract. Many of the

Lebih terperinci

Kata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah

Kata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Terhadap PHBS Tatanan Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Lampung Utara Tahun 2015 Zendri Julistia Dosen Tetap Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Perilaku hidup bersih

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN UKDW. hidup seoptimal mungkin (Depkes RI, 2006). Di bidang pencegahan dan

BAB I. PENDAHULUAN UKDW. hidup seoptimal mungkin (Depkes RI, 2006). Di bidang pencegahan dan BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang diperoleh berdasarkan pembelajaran dan dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga seseorang, keluarga,kelompok,

Lebih terperinci

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERDASAR PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SD NEGERI WILAYAH KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG Disusun Oleh Rofiyati NIM : 010112A089

Lebih terperinci

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016 GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016 Ulfah Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang Email: ulfah.maria449@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA DI SMP NEGERI 2 TOMPASO Helty M. Rorimpandey*, A. Joy M Rattu**, Marjes N. Tumuraang*. *Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013 Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between

Lebih terperinci

Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRACT ABSTRAK

Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRACT ABSTRAK GAMBARAN PELAKSANAAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH DI SDN HEGARMANAH 1 DESA HEGARMANAH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep

Lebih terperinci

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sumberjambe 2016 BAB 1. PENDAHULUAN

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sumberjambe 2016 BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, atau aktivitas manusia lainnya.

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WELALA KECAMATAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN 2015

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WELALA KECAMATAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN 2015 GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WELALA KECAMATAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN 2015 Miswanto 1 Nani Yuniar 2 Hartati Bahar 3 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD) (Studi Di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Dina Permatasari

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA

PERBEDAAN PERILAKU SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA PERBEDAAN PERILAKU SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA Siane P.S. Korwa*, Nancy S.H Malonda*, Sulaemana Engkeng *Fakultas

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYAMANYA KABUPATEN POSO 1) Fitriyah G. Mursad 1) Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (www.datastatistik-indonesia.com)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (www.datastatistik-indonesia.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan tumpuan bagi masa depan bangsa. Mereka merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama dari pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan visi pembangunan nasional dan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DI PESISIR PANTAI SINDULANG SATU KECAMATAN TUMINTING TAHUN 2014 Jessy Desiere*, Henky Loho*, Johan Josephus* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dalam suatu negara yang sangat potensial bagi pembangunan nasional. Maka diperlukan bimbingan serta pembinaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Defenisi Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Klemens Waromi 1), Rahayu H. Akili 1), Paul A.T.

Lebih terperinci

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH JURNAL PSIKOLOGI JAMBI ISSN : 2528-2735 VOLUME 1, NO 1, JULI 2016: 29-35 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH HEALTHY LIFESTYLE AND CLEAN PRACTISE

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PADA SISWA SD KEMBANGARUM 02 SEMARANG BARAT

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PADA SISWA SD KEMBANGARUM 02 SEMARANG BARAT GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PADA SISWA SD KEMBANGARUM 02 SEMARANG BARAT Suci Novi Lestari *), Elis Hartati **), Mamat Supriyono ***) *) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program

Lebih terperinci

Unnes Journal of Public Health

Unnes Journal of Public Health UJPH 3 (1) (2014) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN FASILITAS DI SEKOLAH DALAM PENERAPAN PHBS MEMBUANG SAMPAH

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Oleh ROSTIN GALOMAT (NIM. 841 410 062, Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD N TUGURAN GAMPING SLEMAN

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD N TUGURAN GAMPING SLEMAN HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD N TUGURAN GAMPING SLEMAN NASKAH PUBLIKASI DisusunOleh: LALU JEFRI YOAN HASRI 201010201135 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Landasan teori Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa anak ketika berusia 5 10 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar kehidupan manusia. Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya. Dari lingkungan

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hak dasar manusia yang merupakan karunia tuhan yang sangat tinggi nilainya. Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINGKAT PENERAPAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA Rusiawati, 2 Agus Fitriangga, Virhan Novianry mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter FK untan, 2 Departemen IKM, IKK, dan Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

Lebih terperinci

Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah

Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SDN 2 KALISARI SAYUNG KABUPATEN DEMAK Ike Kristia Ningrum 1, Ns. Siti Aisah, M.Kep.,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS MENDUKUNG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) Esti Widiani ) ), ) Program Studi Ilmu Keperawatan.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA Rina Anggraeni ¹, Tri Hesti Oktaviani², Dona Yanuar Agus Santoso³ ¹,²,³ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi buang air besar. Diare dapat juga didefinisikan bila buang air besar tiga kali atau lebih dan

Lebih terperinci