PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI
|
|
- Dewi Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI Dyah Ayu Wulandari 1), Indri Yuana 2) 1 DIV Bidan Pendidik, STIKes Karya Husada Semarang tata.talitha@gmail.com 2 DIV Bidan Pendidik, STIKes Karya Husada Semarang indri_yuana@yahoo.com Abstrak Latar belakang : Penurunan angka mortalitas pada balita rata-rata masih rendah, hal ini terlihat dari data statistik kegiatan tahunan UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund), angka mortalitas rata-rata balita hanya mengalami penurunan sebesar 1,1 % dengan jumlah balita tinggi. Sebaliknya di negara dengan jumlah balita rendah mengalami penurunan angka mortalitas sebesar 4,7 %. Diperkirakan lebih dari 200 juta anak balita di negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimalnya karena masalah kemiskinan, malnutrisi, atau lingkungan yang tidak mendukung, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi, dan sosial anak. Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) terhadap aspek pekembangan anak Prasekolah (Usia 3-5 Tahun) di Taman Kanak-kanak Pertiwi Dusun Banaran Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Metode penelitian : Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest terdiri dari 2 variabel. Hasil Penelitian : di dapatkan p-value= 0,000 < a (0.05), maka Ho ditolak dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan stimulasi alat permainan edukatif. Simpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian Stimulasi Alat Permainan Edukatif Terhadap Aspek Perkembangan Anak Prasekolah Saran : Bagi orang tua yang memiliki anak prasekolah usia 3-5 tahun agar dapat memantau aspek perkembangan dan dapat memberikan stimulasi anak secara dini dengan bermain atau memberikan permainan edukatif pada anaknya agar tidak terjadi keterlambatan dalam perkembangan. Kata kunci: Stimulasi, Alat Permainan Edukatif, Aspek perkembangan Anak prasekolah. 1. PENDAHULUAN Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya. Upaya pembangunan manusia seutuhnya harus di mulai sedini mungkin, yaitu sejak manusia itu masih berada dalam kandungan dan semasa balita (Depkes RI, 2010). Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga berbeda tetapi tetap akan menuruti patokan umum. Diperkirakan lebih dari 200 juta anak balita di negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimalnya karena masalah kemiskinan, malnutrisi, atau lingkungan yang tidak mendukung, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi, dan sosial anak. Menurut Soetdjiningsih (2012), perkembangan merupakan periode penting dalam kehidupan anak khususnya setelah melewati masa perkembangan sangat pesat pada usia tiga tahun. Usia tiga tahun merupakan batas telah melewati perkembangan sangat cepat atau sering disebut masa kritis perkembangan. Setelah masa ini perkembangan akan berlangsung secara kontinyu, maka perlu dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan seorang anak usia tiga tahun agar cepat terdeteksi gangguan perkembangannya untuk landasan perkembangan selanjutnya. Anak prasekolah merupakan anak yang berumur bulan, pada masa ini anak akan Prosiding 37
2 mempersiapkan untuk sekolah, di mana panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik, proses belajar pada masa kini adalah dengan cara bermain. Ahli neurologi menyatakan bahwa pada saat lahir otak bayi mengandung 100 sampai 200 milyar neuron yang siap di lakukan sambungan antar sel. Sekitar 80% kapasitas kecerdasan terjadi ketika usia 4 tahun dan 50% tejadi ketika usia 8 tahun. Apabila pada periode tesebut otak tidak mendapatkan rangsangan maksimal, maka potensi otak anak tidak akan berkembang secara optimal (Soetdjingsih, 2012). Penurunan angka mortalitas pada balita ratarata masih rendah, hal ini terlihat dari data statistik kegiatan tahunan UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund), angka mortalitas rata-rata balita hanya mengalami penurunan sebesar 1,1 % dengan jumlah balita tinggi. Sebaliknya di negara dengan jumlah balita rendah mengalami penurunan angka mortalitas sebesar 4,7 %. Kecenderungan dalam indeks kesehatan merupakan penyebab timbulnya optimisme dan pesimisme (Soetjiningsih, 2012). Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2013 mengatakansecara garis besar, ranah perkembangan anak terdiri atas motor kasar, motor halus, bahasa / bicara, dan personal sosial / kemandirian. Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 6 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum. Pada tahun 2010 sekitar 35,4% anak balita di Indonesia menderita penyimpangan perkembangan seperti penyimpangan dalam motorik kasar, motorik halus, serta penyimpangan mental emosional. Pada tahun 2011 berdasarkan pemantauan status tumbuh kembang balita, prevalensi tumbuh kembang turun menjadi 23,1%. Hal ini disebabkan karena Indonesia mengalami kemajuan dalam program edukasi (UNICEF, 2011). Kecerdasan pada setiap anak tidak sama perkembangannya, ada anak yang memiliki kepintaran di salah satu kecerdasan tetapi kurang pada kecerdasan yang lain. Mungkin saja seorang anak bagus dalam memecahkan masalah tapi di sisi lain ia kurang dalam berbahasa, seperti gagap atau mengalami keterlambatan bahasa lainnya. Penyebabnya beragam, antara lain kebiasaan dalam lingkungan tumbuh kembang anak terutama di rumah. Anak yang kurang di ajak berbicara dan kurang mendapatkan stimulus dalam hal berbicara akan mengakibatkan kurang dalam kemampuan berbahasa (Adriana, 2011). Stimulus tumbuh kembang anak dapat di lakukan dengan cara memberikan permainan atau bermain, mengingat dengan bermain anak akan belajar dari kehidupannya. Ketika anak telah memasuki masa bermain atau disebut juga sebagai masa toddler, maka anak selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya (Hidayat, 2011). Salah satu stimulus yang dapat diberikan adalah dengan bermain menggunakan alat permainan edukatif (APE), yaitu jenis permainan yang mengandung nilai pendidikan yang berfungsi untuk meangsang daya imajinasi anak dalam proses perkembangan kongnitif, perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahas serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian (Soetdjiningsih, 2009). Dari pengambilan data yang di lakukan dengan kepala TK pertiwi Dusun Banaran Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali pada tanggal 14 Januari 2014, didapatkan data anak pra sekolah usia 3-5 tahun sejumlah 34 anak dimana usia 3 tahun 3 orang, usia 4 tahun 15 orang, dan usia 5 tahun 15 orang. Kepala TK tersebut juga mengatakan bahwa ada anak yang masih pasif seperti tidak mau bermain, ngobrol dengan teman sebaya dan hanya mau dengan orang tuanya, kurang bergaul dengan usia anak sebaya dan juga mengatakan kurang lengkapnya alat permainan yang menunjang dan dapat menstimulasi perkembangan anak secara optimal. Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 8 orang anak (usia 3-5 tahun), usia 3 tahun 1 orang, usia 4 tahun 3 orang dn usia 4 tahun ada 4 orang, didapatkan 5 anak dari jumlah tersebut mengalami ketelambatan yaitu pada anak usia 3 tahun mendapatkan nilai meragukan 1 orang yaitu pada poin (belum dapat mengenakan sepatunya sendiri dan belum bisa memakai baju dan celana sendiri), pada anak usia 4 tahun ada 2 anak yang mengalami keterlambatan 38 Prosiding
3 yaitu mendapatkan nilai meragukan 1 anak yaitu pada poin tidak dapat berdiri dengan 1 kaki tanpa berpegangan dan tidak dapat menyusun kubus tanpa jatuh. Yang mendapatkan nilai kurang ada 1 orang yaitu pada poin bicara bahasa (tidak bisa menyebutkan nama lengkapnya) poin gerak kasar (tidak dapat bediri dengan satu kaki tanpa pegangan serta tidak dapat menjawab pertanyaan dari peneliti), pada anak usia 5 tahun diperoleh 2 orang anak yang mendapatkan nilai meragukan yaitu tidak dapat melakukan pada poin (melompat dengan satu kaki beberapa kali dan tidak dapat menangkap bola kecil sbesar bola kasti menggunakan kedua tangan). Dari pernyataan tersebut memperkuat peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) Tehadap Aspek Perkembangan Pada Anak Pra-Sekolah Usia 3-5 Tahun Di Taman Kanak-kanak Pertiwi di Dusun Banaran Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) terhadap aspek perkembangan anak Prasekolah (Usia 3-5 Tahun) di Taman Kanakkanak Pertiwi Dusun Banaran Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. 2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode quasi eksperiment yaitu eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen sebenarnya, karena variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini menggunakan rancangan one group pretest posttest yaitu dimana peneliti sudah melakukan observasi pertama (Pretest) sehingga peneliti dapat menguji/mengevaluasi yang kedua (Posttest) untuk perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan (Riyanto, 2011). Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terlebih dahulu, setelah itu diberikan perlakuan alat permainan edukatif dalam jangka satu minggu kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak Prasekolah yang Ada di TK Pertiwi Dusun Banaran yang berusia 3 tahun sampai 5 tahun. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 34 anak. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Taman Kanakkanak Pertiwi dukuh Banaran Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilakukan tanggal 16 Agustus 2014 sampai tanggal 25 Agustus Sampel dalam penelitian ini adalah anak prasekolah usia 3-5 tahun di Taman Kanakkanak Pertiwi Dukuh Banaran Kecmatan Andong Kabupaten Boyolali sejumlah 34 anak. Gambaran tiap variabel Aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Tabel 1. Aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun sebelum dan sesudah diberikan perlakuan stimulasi APE di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan adalah 34 responden. Aspek perkembangan anak prasekolah sebelum diberikan stimulasi alat permainan edukatif di dapatkan skor terendah atau dapat mencapai pertanyaan dan perlakuan sesuai minimal 17 item dan skor tertinggi 37 item, didapatkan nilai mean 26,65 dengan standar deviasi 5,274. Aspek perkembangan anak prasekolah sesudah diberikan stimulasi alat permainan edukatif di dapatkan skor terendah atau dapat mencapai pertanyaan dan perlakuan sesuai minimal 20 item dan skor tertinggi 39 item, didapatkan nilai mean 28,56 dengan standar deviasi 5,428. Prosiding 39
4 Pengaruh Pemberian Stimulasi Alat Permainan Edukatif tehadap Aspek Perkembangan Anak Prasekolah Usia 3-5 di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pemberian Stimulasi Alat Permainan Edukatif tehadap Aspek Perkembangan Anak Prasekolah Usia 3-5 Tahun. Tabel 2. Hasil uji paired t test sebelum dan sesudah perlakuan stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat nilai mean perbedaan antara aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun sebelum dan sesudah perlakuan adalah -1,912 dengan standar deviasi 1,164. Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,0001 < = 0,05 maka Ho ditolak dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) terhaadap aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Pembahasan Analisis Univariat Aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun sebelum diberikan perlakuan alat permainan edukatif (APE) di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Berdasarkan hasil penelitian dari 34 responden didapatkan aspek perkembangan anak prasekolah sebelum diberikan stimulasi alat permainan edukatif di dapatkan nilai mean 26,65, atau dapat diketahui dengan kriteria Abnormal berjumlah 5 orang, Meragukan berjumlah 28 orang dan kategori normal berjumlah 1 orang. Menurut peneliti hasil Aspek perkembangan anak prasekolah sebelum diberikan stimulasi alat permainan edukatif berkategori meragukan karena pada anak prasekolah tersebut sebelumnya belum pernah mendapatkan stimulasi yang cukup baik dari TK Pertiwi Boyolali maupun dari orang tua. Hal ini sesuai dengan Notoatmojo (2007), yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain berupa tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah informasi baik informasi dari media maupun pendidikan atau penyuluhan. Di TK Pertiwi Boyolali tersebut, tidak menyediakan alat permainan edukatif yang lengkap, jadi anak bermain apa adanya yang mereka tidak mengetahui adakah nilai untuk mempengaruhi perkembangannya, oleh karena itu stimulasi ke anak menjadi kurang baik yang berkategori meragukan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Lucki Permana (2005) yang menyatakan bahwa ada perbedaan aspek perkembangan pada kelompok yang diberikan stimulasi Alat permainan edukatif dengan kelompok yang tidak diberikan stimulasi alat permainan edukatif.oleh karena itu belajar merupakan suatu kegiatan yang baru yang kemudian dicamkan, dimasukan dalam fungsi ingatan oleh individu itu ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.pengetahuan seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut. Aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun sesudah diberikan perlakuan alat permainan edukatif (APE) di TK Pertiwi Boyolali Tahun 2014 Setelah diberikan stimulasi bermain alat permainan edukatif dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan adalah 34 responden. Aspek perkembangan anak prasekolah sesudah diberikan stimulasi alat permainan edukatif di dapatkan skore terendah atau dapat mencapai pertanyaan dan perlakuan sesuai minimal 20 item dan skore tertinggi 39 item, didapatkan nilai mean 28,56 atau dapat diketahui bahwa sesudah diberikan stimulasi alat permainan edukatif, aspek perkembangan anak berkriteria Meragukan sebanyak 9 anak, abnormal 1 anak dan normal sebanyak 24 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 68% responden memiliki perkembangan yang normal, akan tetapi masih ada yang memiliki perkembangan Meragukan. Bervariasinya aspek 40 Prosiding
5 perkembangan responden dapat disebabkan salah satunya yaitu stimulasi yang didapat baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan. Seperti pepatah mengatakan bermain adalah cara untuk mendapatkan ilmu, hal ini sesuai dengan teori Soetdjiningsih (2012) yaitu perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan, hal ini dapat terlihat pada saat anak bermain. Anak akan dapat berkomunikasi dengan bahasa anak, mampu memahami objek permainan, seperti dunia tempat tinggal, mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna dan berbagai manfaat benda yang di gunakan dalam permainan. Perkembangan anak prasekolah tergantung dari stimulasi yang didapat dalam lingkungan dan kehidupannya. Mereka bermain tanpa mengetahui manfaat yang didapat atau ilmu yang didapat untuk merangsang perkembangannya. Begitu juga dengan para orang tua, mereka memberikan bermacam permainnan terhadap anaknya tanpa mengaetahui manfaat yang di dapat. Stimulasi tersebut bisa diperoleh melalui alat permainan edukatif yang diberikan oleh peneliti pada saat disekolah dengan demikian para guru dan para orang tua dapat mengetahui stimulasi untuk merangsang perkembangan anaknya. Setelah peneliti memberikan alat permainan edukatif serta mengajak anak-anak bermain dengan tipe kesenangannya di TK Pertiwi Boyolali tersebut terdapat nilai positif atau perubahan perkembangan yang terjadi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofia Sundari (2012) yang menunjukkan hasil bahwa dengan diberikannya stimulasi alat permainan edukatif dapat memberikan perubahan yang signifikan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setelah mengikuti bermain dengan alat edukatif aspek perkembangan meningkat sehingga hal ini mendorong para orang tua atau guru untuk mencegah terjadinya keterlambatan pada anak.. Hal ini sesuai dengan teori Hidayat (2009) yaitu bermain merupakan suatu aktivitas di mana anak dapat melakukan atau mempraktikan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa. Analisa Bivariat Pengaruh Pemberian Stimulasi Alat Permainan Edukatif tehadap Aspek Perkembangan Anak Prasekolah Usia 3-5 Tahun di TK Pertiwi Boyolali Tahun Hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan stimulasi Alat Permainan Edukatif terhadap aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan aspek perkembangan anak prasekolah usia 3-5 tahun yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan stimulasi alat permainan edukatif, dimana aspek perkembangan anak prasekolah setelah sesudah diberikan stimulasi alat permainan edukatif berkategori Normal. Terjadinya perubahan perkembangan tersebut karena stimulasi alat permainan edukatif sangat efektif untuk merangsang perkembangan anak, karena pada umumnya anak seusia tersebut masih dalam tahapan bermain. Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya (Soetdjiningsih, 2012). Aspek perkembangan kongnitif, perkembangan ini dapat di stimulasi menggunakan alat permainan edukatif (buku bergambar, buku cerita, pensil warna, radio, boneka, puzzle, dan lainnya). Aspek perkembangan fisik (Motorik Kasar dan motorik halus), perkembangan ini dapat di stimulasi menggunakan alat permainan edukatif motorik kasar (sepeda roda tiga, mainan yang ditarik dan didorong, tali lompatan), motorik halus (gunting, pensil, bola, balok, lilin dan lainnya).aspek perkembangan bahasa, perkembangan ini dapat di stimulasi menggunakan alat permainan edukatif seperti (buku bergambar, buku cerita, radio, televisidan lainnya). Aspek perkembangan emosi dan sosial, perkembangan ini dapat di stimulasi menggunakan alat permainan edukatif seperti (alat permainan yang dapat di pakai bersama misalnya congklak, kotak, pasir, bola, tali dan lainnya). Di TK Pertiwi Boyolali tersebut pada umumnya anak-anaknya kreatif, hanya saja kurang stimulasi dari orang tua, lingkungan, tempat Prosiding 41
6 sekolah untuk menonjolkan prkembangan yang sesuai dengan usianya, setelah diberian stimulasi alat permainan edukatif oleh peneliti akhirnya ada nilai perubahan yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan bermain alat permainan edukatif dapat merangsang aspek perkembangan anak prasekolah sesuai dengan usianya. Hal ini sesuai dengan pendapat Padmonodewo (2008) yang menyatakan bahwa bermain di sekolah dapat membantu perkembangan anak apabila guru cukup memberikan waktu, ruang, materi dan kegiatan bermain bagi murid-muridnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lucki Permana (2005) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan aspek perkembangan pada kelompok yang diberikan stimulasi alat permainan edukatif dengan kelompok yang tidak diberikanstimulasi alat permainan edukatif. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan dan berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Di sini dapat kita lihat bahwa aspek perkembangan anak balita antara sebelum dan sesudah diberikan stimulasi bermain alat permainan edukatif memiliki perubahan perkembangan yang berbeda. Tingkat aspek perkembangan anak prasekolah sebelum diberikan stimulasi bermain alat permainan edukatif 70% adalah Meragukan, sedangkan sesudah diberikan stimulasi bermain alat permainan edukatif aspek perkembangan anak prasekolah 68% adalah Normal. Hal ini dikarenakan mereka bisa menerima permainan yang diberikan oleh peneliti tersebut berupa Bermain dengan alat permainan edukatif. 4. KESIMPULAN Simpulan Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian Stimulasi Alat Permainan Edukatif (APE) Terhadap Aspek Perkembangan Anak Prasekolah di TK Pertiwi Boyolali Tahun Saran Bagi orang tua yang memiliki anak prasekolah usia 3-5 tahun agar dapat memantau aspek perkembangan dan dapat menstimulasi anak secara dini dengan bermain atau memberikan permainan edukatif pada anaknya agar tidak terjadi keterlambatan dalam perkembangan. Bagi Guru TK diharapkan dapat mengadakan kegiatan screening terhadap anak didik agar dapat mendeteksi secara dini keterlambatan yang dialami oleh anak prasekolah tersebut agar dapat segera di tangani oleh tenaga kesehatan yang terdekat REFERENSI Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudin Metode Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Belajar. Notoatmojo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmojo Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Riwidikdo, Handoko Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Statistik Non Parametris.Bandung : Alfabeta. Suyanto & Salamah, Ummi Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta: Mitra cendikia. Padmonodewo, Soemiarti Pendidikan anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Soetdjiningsih Tumbuh Kembang Anak. Jakarta; EGC. Sulistyawati, Ari Deteksi tumbuh kembang anak. Jakarta:salemba medika Riyanto, Agus Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 42 Prosiding
BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN Anggrita Sari 1, RR Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Rizky Puteri Anggarani 2 1 Akademi Kebidanan Sari
Lebih terperinciREPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap
Lebih terperinciPERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL
PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : FAJAR RAHAYUNINGTYAS 201310104159
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL
PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.
PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN Ika Indrawati *) Abstrak Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperimen
Lebih terperinciSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL Oleh: dr. Nia Kania, SpA., MKes PENDAHULUAN Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. 1
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail
Lebih terperinciPengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo
Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo In Early Childhood Education Cinta Bunda Village Baran Sukoharjo) Ratna Indriati 1, Warsini 2 Akper
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah anak yang berumur 36-60
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan produktif. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan upaya mengusahakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:
Lebih terperinciPENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK
PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK Rahayu Budi Utami STIKes Satria Bhakti Nganjuk ayu_stikes_sb@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang berlangsung secara sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak dimulai dari bayi, usia bermain atau toddler,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai macam upaya, antara lain diselenggarakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: VIVI ERLITA ANGGRAINI
PENGARUH PEMBELAJARAN MODUL STIMULASI TERHADAP TINGKAT KETERAMPILAN IBU DALAM MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA (3-5 TAHUN) DI DESA SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VIVI
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU Umi Susilowati Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga ABSTRAK Kader sebagai penggerak Posyandu, menjadi kunci
Lebih terperinciOleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG TUMBUH KEMBANG DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan
Lebih terperinciPINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAMAN PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Dera Alfiyanti 1), Mariyam 2), Desi Ariyana
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN :
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAAN IBU TENTANG TAHAPAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU NUSA INDAH DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI Dari data BKKBN
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LAGU TERHADAP PRAKTIK MENCUCI TANGAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LAGU TERHADAP PRAKTIK MENCUCI TANGAN Hanifa Andisetyana Putri Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta hanifaaputri.90@gmail.com ABSTRAK Latar
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu disiplin ilmu pendidikan yang secara khusus memperhatikan, menelaah, dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak adalah dambaan dari setiap orang tua untuk melanjutkan keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo Oleh Nurnaningsih Ayuba NIM : 8414
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas kesejahteraan anak menduduki posisi sangat strategis dan sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia, sehingga anak prasekolah merupakan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA T.A. 2007/2008 P E R T UMB UH AN Pertumbuhan PERTAMBAHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciJurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika
S E K O L A H T I NG G I I L M U SY EDZ N A SA I K E S E H AT A N T I K A Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika http://syedzasaintika.ac.id/jurnal Volume 7, Nomor 2, Desember 2016 HUBUNGAN
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI WIRO 1 KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPERMOHONAN CALON RESPONDEN. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
PERMOHONAN CALON RESPONDEN Semarang, Maret 2006 Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Marisa Aprilina NIM : G2A204022 Alamat : Ds.
Lebih terperincipenting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan secara etimologis berasal dari kata kembang yang artinya maju, menjadi lebih baik. Perkembangan secara termitologis adalah proses kualitatif yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN
HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN Nur Aini Rahmawati ABSTRAK Perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal
Lebih terperincisiap untuk dipenuhi coretan-coretan. Baik buruknya isi coretan tersebut, kita yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah peniru yang sangat hebat. Mereka seperti kertas kosong yang siap untuk dipenuhi coretan-coretan. Baik buruknya isi coretan tersebut, kita yang akan
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai kondisi pendidikan anak usia dini secara global.kemudian ditelaah menjadi lebih terfokus ke dalam fenomena-fenomena yang sedang dialami oleh lembaga-lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa bayi dan balita merupakan periode emas dalam kehidupan sehingga menjadi masa yang sangat penting dan perlu perhatian serius, karena pada masa ini berlangsung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang desain dan jenis penelitian, subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, fokus studi dan definisi operasional, instrumen penelitian dan langkah-langkah
Lebih terperinciTERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 5 Nomor, Februari 07 PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF ( PUZZLE) TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia 2-3 tahun juga disebut dengan anak usia bermain dan merupakan periode yang penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal
Lebih terperinciperkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN RABA RASA (TACTILE PLAY) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (Penelitian Pre Eksperimen di TK PGRI Parungponteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa balita, perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah
ABSTRAK Yunita Mohamad. 2014. Hubungan Peran Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Tk Aisyiyah Bustanul Atfal 3 Kelurahan Bugis Kecamatan Dumbo Raya Kota
Lebih terperinciKandidat Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2
PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH PUSKESMAS ONDONG KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 1 Sry Nur Hasana Sain 2 Amatus Yudi Ismanto 3 Abram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG
HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan. Salah satu hal yang harus diperhatikan secara khusus adalah
Lebih terperinciRahayu Budi Utami dan Noer Istichomah STIKes Satria Bhakti Nganjuk
PEMBERIAN DONGENG MELALUI AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK RASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA I KEMADUH DESA KEMADUH KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK Rahayu Budi Utami dan Noer Istichomah STIKes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tinggi dari kedudukan harta dan benda, bahkan jauh lebih berharga di atas segala sesuatu yang di miliki. Di
Lebih terperinciPENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya (Sekartini, 2011). Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermain adalah suatu aktivitas yang menyenangkan serta dapat menjadi sarana belajar bagi anak yang sekaligus menjadi suatu proses yang terjadi secara terus menerus dalam
Lebih terperinciPERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK Artikel Publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh: DIAH SARI WIDYASTUTI
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 215 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NURHASANAH 214114173 PROGRAM
Lebih terperinciUmi Sa adah, Asih Setyorini
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO Umi Sa
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciK A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA
0 PENGARUH KEGIATAN MERONCE TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI TK PERTIWI SINGOPADU, SIDOHARJO, SRAGEN KELOMPOK K A TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: YULIANA DEWI A520090084
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo
1 2 3 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA Aswinda Miolo 841411052 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia pra sekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang memiliki berat badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir Sangat Rendah adalah berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, periode ini merupakan masa yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK USIA DI KOTA PADANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK USIA DI KOTA PADANG Erwani. Renidayati (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012
HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012 Oleh: Yulizawati dan Venny Rismawanti Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES
Lebih terperinciMila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PEMBERIAN APE PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK SRIRANDE 02 KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II
WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.2 JULI-DES 2017 ISSN : 2089-8592 PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II Saiful Batubara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan periode emas dalam kehidupan sehingga menjadi masa yang sangat penting karena pada masa ini berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk kegiatan dibidang kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup keperawatan adalah keperawatan anak.
Lebih terperinciAl-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI LOMPAT KANGURU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Oleh : Rosa Imani Khan, Ninik Yuliani Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KELURAHAN MEDONO KOTA PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KELURAHAN MEDONO KOTA PEKALONGAN Sudirman, Hartati, Ayu Wulansari Prodi Keperawatan Pekalongan Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciMANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA
MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA Dinni Randayani Lubis, * Enda Mora Dalimunthe, ** Herlindawati *Program Studi Kebidanan STIKes Binawan. Jl. Kalibata Raya
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL ABSTRAK Fadlia Galema. 2015, Pengaruh Terapi Bermain Susun Balok Terhadap Tumbuh Kembang Anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Skripsi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia balita adalah usia pertumbuhan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang diharapkan adalah perkembangan otaknya (kognitif), sebab perkembangan otak
Lebih terperinciA-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN
A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perubahan sosial budaya ternyata mempengaruhi tugas ibu dalam berkeluarga. Kini banyak
Lebih terperinciTAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA
2 PENGARUH PERMAINAN OUTDOOR TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL II BABADAN KARANGDOWOO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HEPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya. Apabila generasi penerus sehat jasmani dan rokhani serta mempunyai potensi yang berkualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Widi Nusitawati, Ari Kurniarum & Suwanti Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciPengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A
Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Maylinda Gatindah Putri Andi Kristanto Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (60136). (maylindagatindah@yahoo.com)
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN
PENELITIAN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN Rohayati *, Purwati * Gangguan tumbuh kembang pada anak batita di Indonesia tahun 2010 adalah 53,3%, tahun
Lebih terperinciPENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA PRASEKOLAH MELALUI AKTIVITAS BERMAIN MODEL SKILL PLAY
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA PRASEKOLAH MELALUI AKTIVITAS BERMAIN MODEL SKILL PLAY Wahyuningsri, Erlina Suci Astuti, Rossyana Poltekkes Kemenkes Malang, Jln. Besar Ijen No 77C Malang e-mail:
Lebih terperinciLilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI DUSUN KAKAT DESA KAKAT PENJALIN KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinci