BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
|
|
- Utami Leony Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 8 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Teori Stakeholder Freeman (dalam safitri, 2015) menyatakan bahwa teori stakeholder adalahteori yang menggambarkan kepadapihak mana saja perusahaan bertanggung jawab. Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan. Stakeholder perusahaan terdiri atas berbagai pihak yaitu pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, karyawan perusahaan, dan masyarakat umum. Belkaoui dan Karpik (dalam Hadi, 2011) menyatakan bahwa strategi berbasis stakeholder berarti membangun nilai perusahaan dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan kepentingan stakeholder dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Adam (dalam Retno dan Priantinah, 2012) Menyatakan bahwa batasan stakeholder tersebut di atas mengisyaratkan bahwa perusahaan hendaknya memperhatikan stakeholder, karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung atas aktivitas serta kebijakan yang di ambil dan dilakukan perusahaan. Jika 8
2 9 perusahaan tidak memperhatikan stakeholder bukan tidak mungkin akan menuai protes dan dapat mengeliminasi legitimasi stakeholder. Freeman (dalam safitri, 2015) Menyatakan bahwa dalam mengembangkan Stakeholder Theory, memperkenalkan konsep Stakeholder dalam dua model antara lain: 1). Model kebijakan dan perencanaan bisnis yaitu Stakeholder Theory berfokus pada cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengelola hubungan perusahaan dengan stakeholder-nya; 2). Model tanggung jawab social perusahaan (Corporate Social Responsibility) dari manajemen stakeholder yaitu perencanaan dan analisis perusahaan diperluas dengan memasukkan pengaruh eksternal yang mungkin berlawanan bagi perusahaan seperti badan regulator (pemerintah dengan kepentingan khusus yang memiliki kepedulian terhadap masalah sosial). Pentingnya perusahaan dalam mengunggkapkan Corporate Social Responsibility demi akuntabilitas para stakeholder karena beberapa alasan yang mendorong hal tersebut diantaranya: 1). Isu lingkungan melibatkan berbagai kepentingan bagi kelompok masyarakat yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka; 2). Dalam era globalisasi telah mendorong produk-produk yang diperdagangkan harus bersahabat dengan lingkungan; 3). Arah investor dalam menanamkan modalnya cenderung untuk memilih perusahaan yang memiliki dan mengembangkan kebijakan dalam program lingkungan; 4). LSM dan pencinta lingkungan makin vocal dalam mengkritik perusahaan-perusahaan yang kurang peduli terhadap lingkungan (Dewi, 2014).
3 10 Pengungkapan corporate social responsibility merupakan salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder yang dapat dilakukan dengan memberikan informasi kinerja perusahaan baik dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan pengungkapan corporate social responsibility diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder dan agar dapat dukungan dari para stakeholder untuk keberlangsungan perusahaan. Adanya dukungan dan kinerja stakeholder yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menjadi daya tarik para investor untuk melakukan kegiatan investasi karena investor yakin bahwa dengan kinerja dan dukungan para stakeholder dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 2.2 Teori Sinyal Teori sinyal merupakan teori yang mengemukakan bagaimana perusahaan dalam memberikan sinyal kepada para pengguna laporan keuangan. Sinyal tersebut dapat berupa informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Menurut Suwardjono (dalam Anugrawati, 2015) menyatakan bahwa dalam teori sinyal, suatu informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju, yang ditunjuk adanya asosiasi peristiwa dengan return (tingkat pengembalian), harga atau volume saham dipasar modal.
4 11 Sedangkan menurut Rustiarini (2010) teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal maupun pihak internal. Dorongan tersebut disebabkan karena terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi asimetri informasi maka perusahaan harus mengungkapkan informasi yang dimiliki, baik informasi keuangan maupun non keuangan. Salah satu informasi yang wajib untuk diungkap oleh perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial atau CSR. Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan atau laporan sosial perusahaan terpisah. Perusahaan melakukan pengungkapan CSR dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan. Meningkatnya reputasi perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan sehinggal sinyal positif bagi para investor untuk melakukan investasi. Selain itu, tingkat profitabilitas juga menjadi salah satu sinyal yang baik untuk menarik para investor untuk melakukan kegiatan investasi. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat menyebabkan harga saham akan tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinejra yang baik. Sehinnga para investor yakin dengan profitabilitas yang tinggimaka prospek perusahaan di masa mendatang baik pula 2.3 Corporate Social Responsibility (CSR)
5 12 Mc Williams dan Siegel (dalam Agustine, 2014) menyatakan bahwa CSR atau pertanggung jawaban sosial perusahaan didefinisikan sebagai aksi yang mucul sebagai lanjutan dari tindakan sosial, diluar kepentingan perusahaan dan yang diwajibkan oleh hukum. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility(CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan menitikberatkan pada kesinambungan antara perhatian terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan (Permanasari, 2010). CSR merupakan suatu pengembangan konsep yang dikemukakan oleh John Elkington pada tahun 1997, yaitu The Triple Bottom Line. Dalam konsep tersebut dinyatakan bahwa agar perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungannya, maka perlu memperhatikan 3P, yaitu Profit, People dan Planet. Profit menunjukkan bahwa perusahaan juga memiliki tujuan untuk mencari keuntunga ekonomi yang memungkinkan untuk beroperasi dan mengembangkan perusahaan. People menunjukkan bahwa perusahaan harus memiliki kepedulian sosial terhadap kesejahteraan para stakeholser perusahaan. Sedangkan Planet menunjukkan bahwa perusahaan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar perusahaan seperti mengelola limbah yang dihasilkan perusahaan dengan baik.
6 13 Perkembangan konsep CSR terdiri dari tiga periode antara lain: 1). Perkembangan awal konsep CSR di era tahun ; 2). Perkembangan konsep CSR di era tahun ; dan 3). Perkembangan konsep CSR di era tahun 1990-an sampai saat ini (Solihin, 2008). Perkembangan konsep CSR di era tahun disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1). Pemikiran para pemimpin perusahaan yang pada saat itu menjalankan usahanya dengan menerapkan prinsip derma (charity Principle) yang dalam bahasa arab adalah shodaqo; 2). Muncul konsep pemangku kepentingan (stakeholder) yang mulai diperkenalkan oleh Standford Research Institute (SRI) pada tahun 1963 telah ikut mengubah konsep CSR pada akhir penghujung 1960-an. Perkembangan konsep CSR di era tahun disebabkan adanya perkembangan pemikiran mengenai manajemen para pemangku kepentingan seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Freeman, Donaldson dan Preston yang menjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan. Sehingga konsep pemangku kepentingan memberikan panduan secara spesifik untuk kata social dalam konsep Corporate Social Responsibility. Selain itu, perkembangan konsep CSR di era tahun disebabkan oleh munculnya konsep Corporate Social performance sebagai penyempurna konsep CSR sebelumnya atas tuntutan perusahaan yang ingin mencari tau seberapa jauh pelaksanaan CSR dalam memberikan kontribusi bagi paningkatan kinerja keuangan perusahaan dan disebabkan oleh munculnya
7 14 konsep Corporate citizenship pada periode tumbuh dan berkembangnya perusahaan multinasional pada tahun 1980 (Solihin, 2008). Sedangkan perkembangan CSR di era tahun 1990-an samapi dengan saat ini disebabkan oleh munculnya konsep sustainable development yang mendorong munculnya sustainability report dan perubahan orientasi CSR dari suatu kegiatan bersifat sukarela untuk memenuhi kewajiban perusahaan yang tidak memiliki kaitan dengan strategi dan pencapaian tujuan jangka panjang menjadi suatu kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan pencapaian tujuan jangka panjang. Prinsip-Prinsio tanggung jawab sosial (social responsibility) menurut Growther David (dalam Hadi, 2011) terdiri dari tiga hal antara lain : 1). Sustainnability; 2). Accountability; 3) transparency. Sustainability berkaitan dengan bagaimana perusahaan melakukan aktivitasnya tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa depan, accountability berkaitan dengan upaya perusahaan untuk terbuka dan bertanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan karena akuntabilitas dibutuhkan ketika aktivitas perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal dalam membangun citra perusahaan. Sedangkan transparency berperan untuk mengurangi asimetri informasi, kesalapahaman, khususnya informasi dan pertanggung jawab berbagai dampak dari lingkungan perusahaan.
8 15 Carrol (dalam permanasari, 2010) bahwa CSR memuat beberapa komponen antara lain: 1). Economic Responsbilitiesmerupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang utama adalah tanggung jawab ekonomi karena lembaga bisnis terjadi dari aktivitas ekonomi yang dihasilkan barang dan jasa bagi masyarakat secara menguntungkan; 2). Legal responsibility yaitu masyarakat berharap bisnis dijalankan dengan mentaati hukum dan peraturan yang berlaku yang pada hakikatnya dibuat oleh masyarakat berharap perusahaan menjalankan bisnis secara etis dengan menunjukkan tindak pelaku bisnis dengan moral yang baik sesuai dengan norma yang berlaku baik secara perorangan maupun kelembagaan untuk menilai suatu isu dimana penilaian ini merupakan pilihan terhadap nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat; 4).Discretionary Responsibility yaitu masyarakat mengharap keberadaan perusahaan dapat memberikan manfaat bagi mereka. CSR merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para perusahaan maupun bagi para stakeholder. Manfaat CSR antara lain: a). meningkatkan citra perusahaan ; b). meningkatkan kesejahteraan para stakeholder; c). meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar; d). meningkatkan kinerja perusahaan; d). meningkatkan kelestarian sekitar perusahaan. 2.4 Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba baik yang berasal dari penjualan maupun investasi.
9 16 Menurut Kasmir (2008) Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Laba yang dihasilkan dari penjuakan dapat diukur menggunakan rasio gross profit margin dan net profit margin. Sedangkan laba yang dihasilkan dari pendapatan investasi dapat diukur menggunakan rasio return on equity dan return on asset. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan antara lain: 1). Untuk mengukur atau menghitung laba yang di peroleh perusahaan dalam suatu periode tertentu; 2). Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan waktu sekarang; 3). Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu; 4). Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5). Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri; untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri (Kasmir, 2008). Manfaat yang diperoleh dalam penggunaan rasio profitabilitas antara lain; 1). Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode; 2). Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang; 3). Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu; 4). Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5).
10 17 Mengetahui besarnya produktivitas bagi selurug dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri (Kasmir, 2008). Menurut Martono dan Agus Harjito (2002) Profitabilitas dibedakan menjadi dua macam yaitu Profitabilitas ekonomis dan Profitabilitas modal sendiri. Profitabilitas ekonomi yaitu memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba operasi dibandingkan dengan total aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Sedangkan Profitabilitas modal sendiri difokuskan pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh lama dibandingkan dengan jumlah modal sendiri yang digunakakan untuk memperoleh laba tersebut. Laba yang diperhitungkan dalam profitabilitas ekonomi adala laba sebelum bunga dan pajak. Sedangkan profitabilitas modal sendiri memperhitungkan laba setelah bunga dan pajak. 2.5 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan gambaran kondisi tertentu yang ingin dicapai perusahaan sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan atas semua kegiatan yang dijadikan para investor sebagai persepsi dalam melakukan kegiatan investasi yang berkaitan dengan harga saham karena dengan meningkatkan nilai perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam mensejahterakan para stakeholder perusahaan. Soliha dan Taswa (dalam kurnia, 2015) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering
11 18 dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa yang akandatang. Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi terhadap emiten tertentu, sehingga nillai perusahaan merupaka persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham (Nugroho, 2010). Dari beberapa definisi di atas dapat disimulkan bahwa nilai perusahaan merupakan gambaran kondisi perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham yang dijadikan para investor untuk mengambil keputusan dalam melakukan kegiatan investasi. Pentingnya nilai perusahaan bagi investor membuat setiap perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka. Oleh karena itu, era globalisasi saat ini menuntut perusahaan melakukan usaha yang lebih keras dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha meningkatkan citra dan kinerja perusahan melalui kegiatan Corporate Social Responsibilityserta dengan meningkatkan profitabilitas. Kedua hal tersebut, diyakini perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Rasio-rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai perusahaan. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi manajemen
12 19 mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan dimasa lampau dan prospeknya dimasa depan. Ada beberapa rasio untuk menilai perusahaan, salah satunya adalah Tobin s Q. James Tobin membangun teori Tobin s Q untuk mengukur kebijakan moneter dalam mempengaruhi perekonomian melalui perngaruh pada ekuitas. Tobin s mendefinisikan Tobin s Q sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya pergantian modal. Jika tingkat Tobin s Q tinggi maka nilai pasar perusahaan akan relative tinggi terhadap biaya perngganti modal. Sehingga pengeluaran investasi akan meningkat karena perusahaan dapat membeli lebih banyak barang investasi baru dengan hanya mengeluarkan sedikit ekuitasnya ataupun sebaliknya jika Tobin s Q rendah. Menurut Sukamulja (dalam permanasari, 2010) rasio ini dinilai bisa memberikan informasi yang baik, karena dalam Tobin s Q memasukkan semua unsur hutan dan modal perusahaan. Semakin besar nilai Tobin s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbungan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar perusahaan dibandingkan dengan biaya pengganti modal akan semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut. 2.6 Rerangka Pemikiran
13 20 Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka variable-variable yang terkait dengan penelitian ini dapat digambarkan dengan rerangka pemikiran sebagai berikut : Perusahaan Laporan Keuangan Laporan Tahunan Profitabilitas Teori singnali Teori Stakeholder CSR ROE CSRDI Nilai Perusahaan Tobin s Q Gambar 1 Rerangka Pemikiran
14 Model Penelitian CORPORSTE SOCIAL RESPONSIBILITY (X 1 ) NILAI PERUSAHAAN (Y) PROFITABILITAS (X 2 ) Gambar 2 Model Penelitian = Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan 2.8 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Oleh Rimba (2010) tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variable Moderating menyimpulkan bahwa Variable CSR berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Dengan diperoleh hasil regresi 0,041 dan nilai t hitung sebesar 3,145 dengan signifikan 0,003 signifikannya lebih kecil dari tingkat signifikannya 0,05. Variable profitabilitas sebagai variable moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan Nilai Perusahaan. Dengan hasil MRA, diperoleh t hitung di ketahui sebesar 0,762 dengan signifikan sebesar 0,451.
15 22 Seperti penelitian yang dilakukan Oleh Kurnia (2015) tentang pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Kebijakan Utang dan Growth Opportunity terhadap Nilai perusahaan mengemukakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan likuiditas, kebijakan utang dan Growth Opportunity tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada Penelitian selanjutnya oleh Prasekti (2015) Tentang Pengaruh Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social Responsibility (CSR), dan profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Mengemukaan bahwa Rasio profit yang digunakan adalah return on asset (ROA)dan return on equity (REO). Hasil penelitian menjukkan bahwa GCG dan ROE berpengaruh dengan arah positif terhadap nilai perusahaan. Perbedaan terletak pada variable, tinjauan teoritis, perusahaan, dan tahun penelitian. Pada Penelitian selanjutnya (Munawaroh A.,2014) tentang Pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel modrating hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh negative signifikan terhadap nilai perusahaan, Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) tidak mampu mempengaruhi hubungan antara Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan
16 23 Arik (2013) meneliti tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variable Moderating sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor makanan dan minuman yang Listing di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun periode observasi ( ). Data dikumpulkan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). hasil penelitian Menunjukkan bahwa pengungkapan CSR mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan Profitabilitas sebagai variable moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR terhadap Nilai Perusahaan. 2.9 Rumusan Hipotesis Pengaruh Corporate social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pengungkapan Corporate social Responsibility (CSR) dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder baik dalam aspek ekonomi, sosial maupunlingkungan. Dengan pengungkapan Corporate social Responsibility (CSR), perusahaan berharap untuk memperoleh dukungan yang tinggi dari para stakeholder. Dengan dukungan tersebut dapat meningkatkan citra perusahaan serta dapat juga meningkatkan kinerja perusahaan. Meningkatkan citra dan kinerja perusahaan menjadi daya tarik investor dalam melakukan kegiatan investasi karena dengan citra dan kinerja perusahaan yang meningkat dapat meningkatkan harga saham. Meningkatnya harga saham suatu perusahaan mencerminkan bahwa nilai perusahaan meningkat. Oleh karena itu,
17 24 pengungkapan Corporate social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasekti (2015) yang menyatakan bahwa Corporate social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah positif. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Corporate social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin baik nilai perusahaan karena tingkat profitabilitas yang tinggi mencerminkan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dalam menghasilkan laba serta mencerminkan bahwa kemakmuran pemegang saham terwujud dengan baik. Dengan terwujudnya kemakmuran pemegang saham yang baik dapat menjadi sinyal positif bagi reaksi pasar yang mampu meningkatkan harga saham sehingga para investor akan tertarik untuk melakukan investasi dengan perusahaan tersebut. Peningkatan harga saham mencerminkan bahwa meningkatkan nilai perusahaan meningkat. Hal ini seperti penelitian yang dilakukan oleh Fandini (2013), Kurnia (2015), Pangulu (2014), dan Hemastuti (2014) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 2 : Profitabilitas berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun nonfinansial didalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pensinyalan (Signalling Theory) Jama an (2008), mengungkapkan Signalling Theory menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dunia yang semakin maju menyebabkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia yang semakin maju menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat sehingga setiap perusahaan harus mampu bersaing untuk dapat tumbuh
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ABSTRACT
1 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Juliya Susilowati Juliya.Susilowati@gmail.com Endang Dwi Retnani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya (STIESIA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperkuat dan memperluas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperkuat dan memperluas bisnis mereka. Terutama dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membeli saham. Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan. mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bentuk korporasi yang menjalankan setiap jenis usahanya, bersifat tetap, terus menerus dan bekerja dalam wilayah Negara Republik Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan sumber informasi yang dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para pemangku kepentingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat, namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Gray et al. (dalam Ghozali dan Chariri, 2007) menyatakan bahwa stakeholder
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Stakeholder (Stakeholders Theory) Gray et al. (dalam Ghozali dan Chariri, 2007) menyatakan bahwa stakeholder adalah pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Signal Theory Teori sinyal atau signal theory menjelaskan mengenai bagaimana manajemen mampu memberikan sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang paling signifikan perubahannya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih perlu merealisasikan pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang lainnya sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak tahun 2005 oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR). ISRA adalah penghargaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif dan negatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Hal ini dikarenakan karena laba merupakan syarat perusahaan dapat terus hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi di bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang dapat dilihat melalui laporan
Lebih terperincipemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan atau para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan, dimana nilai perusahaan dijadikan indikator bagi investor untuk pengelolaan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, sektor bisnis juga semakin berkembang. Tetapi, sebagian besar perusahaan di Indonesia masih fokus untuk mengungkapkan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia usaha semakin dinamis. Perkembangan kemampuan perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting agar dapat bertahan di pasar global, sehingga
Lebih terperinci4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian
4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian mengenai pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi setiap orang dapat berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin masih kurang populer di kalangan pelaku bisnis di Indonesia. Namun, tidak berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat akhir-akhir ini membuat banyak perubahan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perubahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan
68 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan reputasi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal Tahun 2016 telah berlaku ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, informasi memegang peranan penting dalam segala aspek, termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) masih kurang popular dikalangan pelaku usaha nasional, karena masih banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya selalu berusaha untuk memaksimalkan laba untuk mempertahankan keberlangsungannya. Dalam upaya memaksimalkan laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseluruhan (Lusiyanti, 2014). Nilai perusahaan dapat diukur dengan Price to
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam akuntansi konvensional, pusat perhatian perusahaan hanya terbatas kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan kontribusinya bagi perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sering dipandang sebagai pedang bermata dua, perusahaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, namun di sisi lain perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan usaha menuntut banyak perusahaan di Indonesia untuk lebih transparan dalam mengungkap informasi perusahaan (Fuad,2006). Dalam menghadapi dampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam industri manufaktur semakin ketat seiring dengan perkembangan perekonomian yang mengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kebijakan dividen dan return on equity (ROE) pada nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti orang atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR merupakan salah satu dari beberapa tanggungjawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama, sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, karena melalui pasar modal tersebut perusahaan dapat memperoleh sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan. pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) akan terjamin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Sinyal Pengungkapan sustainability report bertujuan untuk menyediakan informasi tambahan mengenai kegiatan perusahaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang jelas, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Namun dalam menjalankan perusahaannya diperlukan sebuah tanggung jawab sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya kegiatan operasional dan berkumpulnya semua faktor pendukung kegiatan operasional.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi ini, persaingan negara- negara maju dan berkembang tak terkecuali pada bidang bisnis manufakturnya semakin ketat seiring dengan perkembangan perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan harmonisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi perusahaan, pelaporan berkelanjutan bisa dijadikan sebagai alat untuk meyakinkan pemegang saham (investor) dan calon investor. Hal ini diakibatkan mulai berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telah banyak perubahan yang terjadi dalam ruang lingkup perekonomian Indonesia yang menyebabkan para pelaku ekonomi dari dalam maupun luar negeri tidak ragu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel moderasi pada perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dari berbagai organisasi menjadikan Corporate Social
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkat harga saham maka nilai perusahan akan meningkat pula. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi ini membuat perusahaan perlu memperhatikan nilai perusahaan.ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilik perusahaan. Disamping itu, terdapat stakeholder yang dapat mempengaruhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal dengan meningkatkan nilai perusahaan dan untuk memakmurkan pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tentunya mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dan masyarakat luas. Meskipun mereka
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan oleh rasio profitabilitas ROA dan ROE
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini. Antara lain : 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) Vindy
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha meningkatkan nilai perusahaan manajemen dituntut untuk mengelola aset perusahaan secara maksimal dalam rangka meningkatkan kekayaan perusahaan. Kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan memiliki beberapa tujuan yaitu pertama, mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya dalam kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. mengambil keputusan investasi. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori sinyal Jogiyanto (2010:517) menyatakan bahwa suatu informasi yang dipublikasikan sebagai sebuah pengumuman akan bisa memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut perusahaan untuk dapat bersaing lebih ketat dengan para pesaingnya. Bagaimana cara perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang memiliki dua tujuan yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah mendapatkan
Lebih terperinciPENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
SKRIPSI PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN Mahasiswa Program Strata Satu (S-1) Jurusan Akuntansi Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan mengenai lingkungan di Indonesia saat ini menjadi perhatian tersendiri, terlebih lagi mengenai dampak yang diakibatkan oleh kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan tersebut secara maksimal. Nilai perusahaan dicerminkan dari harga saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mana saja perusahaan bertanggungjawab (Freeman, 1984). Perusahaan harus
27 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada pihak mana saja perusahaan bertanggungjawab (Freeman,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output) bagi pelanggan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya pada tempat yang memiliki sisi profitable yang aman dan pasti.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang pebisnis dan investor khususnya sangat membutuhkan informasi tentang kondisi perusahaan tempat ia akan menginvestasikan dananya, karena sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia mengalami babak baru dalam beberapa waktu terakhir.perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1970an, yang secara umum dikenal dengan teori stakeholder artinya sebagi
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Stakeholder Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970an, yang secara umum dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju dan kompleksnya aktivitas operasional serta tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar maka hal tersebut dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholders Stakeholders merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, sebab tanpa stakeholders suatu perusahaan
Lebih terperincikeuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan tahunan merupakan sarana dokumentasi yang diberikan perusahaan sebagai alat informasi dan komukasi antara perusahaan dengan stakeholder. Laporan tahunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang sudah banyak berdiri peusahaan go public dalam berbagai sektor, serta pertumbuhan ekonomi yang semakin baik berdampak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang berkaitan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu telah menguraikan secara sistematis hasil dari penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mempunyai berbagai macam kegiatan untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Implementasi perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara umum perjanjian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan jangka panjang. Tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi perusahaan terbuka.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif
Lebih terperinci