Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X
|
|
- Sudomo Ridwan Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Listrik Dengan Menggunakan Metode Unit Decommitment (PT.PLN Wilayah Riau) Oleh: Zulfatri Aini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim-Riau. zulfatri_aini@yahoo.com Intisari Besarnya kebutuhan energi listrik oleh masyarakat di wilayah Riau sehingga PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan sebagai perusahaan listrik nasional dituntut untuk selalu menjaga ketersediaan, kesinambungan, kuantitas dan kualitas energi listrik yang baik serta harga yang terjangkau. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik tersebut, PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan akan membuat rencana operasi sistem tenaga listrik jangka pendek yaitu penjadwalan operasi unit-unit pembangkit listrik dengan tujuan menekan biaya bahan bakar seminimal mungkin. Dimana dalam sistem pengoperasian tenaga listrik, biaya bahan bakar merupakan biaya yang paling besar yaitu 60% dari biaya operasi keseluruhan. Penjadwalan operasi unit-unit pembangkit merupakan penentuan kombinasi unit-unit pembangkit yang hidup dan mati untuk memenuhi kebutuhan beban sistem pada suatu periode tertentu. Metode Unit Decommitment digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan operasi unit-unit pembangkit listrik, dimana pada kondisi awal semua pembangkit dianggap beroperasi pada tiap jamnya sehingga sistem memiliki supply yang berlebih akibatnya hasil operasi sistem tidak ekonomis oleh sebab itu beberapa unit harus dipertimbangkan untuk dimatikan pada periode tertentu. Berdasarkan perhitungan dan hasil analisis penjadwalan operasi pada hari senin 12 Desember 2011 diperoleh penghematan total biaya operasi bila dibandingkan dengan penjadwalan pada PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru yaitu sebesar Rp ,3297 (32,8%). Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa penjadwalan operasi unit-unit pembangkit listrik dengan metode Unit Decommitment dapat memberikan penjadwalan yang efisien dan efektif dalam menekan biaya operasi pembangkit listrik. Kata Kunci : Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit, Unit Decommitment 1. Pendahuluan Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik, tentu dalam pengoperasian sistem tenaga listrik akan ditemukan berbagai macam hambatan yang dapat menimbulkan penurunan kualitas serta kelangsungan penyaluran pantas antara biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan listrik untuk memproduksi daya listrik dengan biaya yang harus dibayar oleh pelanggan. Salah satu rencana operasi sistem tenaga listrik jangka pendek yaitu penjadwalan operasi unit pembangkit yang merupakan penentuan kombinasi unit-unit pembangkit (Unit Commitment) yang bekerja dan tidak perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan beban sistem pada suatu periode tertentu agar didapat biaya bahan bakar yang seminimal mungkin. Untuk menganalisis penjadwalan operasi unit-unit pembangkit listrik daya listrik ke pelanggan. Untuk mengatasi hambatan tersebut perusahaan penyedia daya listrik akan membuat rencana operasi sistem tenaga listrik jangka pendek yang digunakan untuk pengoperasian sistem yang efisien hingga dapat menjamin hubungan yang yang dikhususkan di wilayah Riau dengan menggunakan metode Unit Decommitment. Adapun parameter yang akan dibahas adalah penjadwalan dari kombinasi unit-unit pembangkit listrik dan analisis biaya operasi dari seluruh pembangkit tenaga listrik. 2. Metodologi Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini ada tiga yaitu : 1. Studi Literatur Referensi yang dipakai dikumpulkan dari buku-buku dan paper dari internet yang berkaitan 115
2 dengan judul dan pendekatan metode Unit Decommitment terhadap sistem penjadwalan operasi unit pembangkit listrik. 2. Observasi Lapangan Peninjauan secara langsung ke lapangan yaitu PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pekanbaru dimana data-data yang dikumpulkan berupa data parameter unit pembangkit, data operasi unit pembangkit dan data beban harian. 3. Analisa Data Menganalisis data-data yang telah diperoleh melalui pendekatan dan langkah-langkah perhitungan dengan menggunakan metode Unit Decommitment. penjadwalan pembangkit yang berbeda dapat memberikan biaya operasi yang berbeda pula tergantung karakteristik masing-masing unit pembangkit yang dioperasikan. Permasalahan yang dihadapi pada jadwal kerja terdiri dari dua masalah yang saling berkaitan yaitu : 1. Unit Commitment 2. Economic Dispatch b. Karakteristik Input-Output Pembangkit Input pada suatu pembangkit thermal adalah bahan bakar yang dinyatakan dalam satuan liter/jam atau BTU/jam dan output dari pembangkit tersebut berupa besar daya yang dinyatakan dalam Megawatt (MW). Dengan : H i : input bahan bakar pembangkit thermal ke-i (liter/jam) P i : output pembangkit thermal ke-i (MW) α i, β i, γ i : konstanta input-output pembangkit thermal ke-i c. Efisiensi Unit Pembangkit Efisiensi merupakan perbandingan antara besarnya daya yang dibangkitkan dengan masukan yang diberikan. Rumus efisiensi unit pembangkit ialah : 3. Landasan Teori a. Optimasi Unit Pembangkit Tenaga Listrik Dalam sistem pengoperasian tenaga listrik tentunya tidak terlepas dari biaya operasi yang terdiri atas biaya pembelian tenaga listrik, biaya pegawai, biaya bahan bakar dan material operasi. Biaya bahan bakar merupakan biaya yang paling besar, untuk PT. PLN memerlukan biaya bahan bakar kira-kira 60% dari biaya operasi secara keseluruhaan. (Djiteng, 1990). Untuk menekan biaya operasi tenaga listrik terutama biaya bahan bakar maka diperlukan sistem operasi ekonomis. Konfigurasi pembebanan atau d. Karakteristik perbandingan input-output (Heat Rate) Karakteristik perbandingan input-output merupakan karakteristik yang menggambarkan perbandingan antara masukan dan keluaran. Heat rate dirumuskan : e. Shutdown Rule Shutdown dilakukan dengan tujuan agar unit pembangkit yang tidak efisien dapat mengalihkan bebannya pada pembangkit lain yang lebih efisien. Dalam melakukan shutdown harus memperhatikan beberapa hal yaitu down time minimum dan up time. f. Biaya Transisi (Star-up) Biaya transisi merupakan biaya yang dibutuhkan untuk menghidupkan unit pembangkit sebagai akibat dari perubahan status unit pembangkit dari keadaan OFF ke ON. Pada unit pembangkit tenaga uap terdapat dua bentuk biaya transisi yaitu : Unit Cadangan Panas Jika boiler dipertahankan pada temperatur dan tekanan operasinya maka unit pembangkit dalam bentuk cadangan panas. Secara matematis yaitu : Satuan efisiensi dinyatakan dalam %. Unit Cadangan Dingin Jika boiler dalam keadaan di shutdown maka unit pembangkit dalam keadaan cadangan dingin, ada dua pendekatan dalam perhitungan biaya star-up yaitu : Dalam pendekatan eksponensial, biaya star-up ditentukan sebagai berikut : Pada pendekatan linier biaya star-up diasumsikan linier dengan persamaan sebagai berikut : g. Unit Commitment Penjadwalan pembangkit (Unit Commitment) ini menentukan mana unit pembangkit yang commit (ON) dan unit mana yang OFF dalam melayani beban sistem selama periode waktu tertentu dengan memperhatikan kondisi optimal ekonomi dan memenuhi batasanbatasan teknis dalam pengoperasian pembangkit di dalam sistem tenaga. Constraint Pada Unit Commitment : 1. Cadangan berputar (Spinning Reserve) 116
3 Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum 2. Unit Thermal Constraint : Minimum Up Time dan Minimum Down Time 3. Unit Hidro Constraint 4. Must Run Unit 5. Fuel Constraint ISSN : X sebagai fungsi objektif dari persamaan 3.1 sebelum dan sesudah decommitment untuk unit i : h. Metode Unit Decommitment Pada Tahun 1990-an, Chaoan Li menemukan metode unit commitment baru berdasarkan pada prosedur decommitment. Metode Unit Decommitment merupakan penentuan pembangkit yang dijadwal untuk dilakukan shutdown agar diperoleh nilai yang lebih ekonomis, dimana pada kondisi awal semua pembangkit dianggap beroperasi pada tiap jamnya. Sehingga sistem memiliki supply yang berlebih yang mengakibatkan hasil operasi sistem tidak ekonomis. Untuk mengatasi permasalahan ini maka beberapa unit harus dipertimbangkan untuk dimatikan. Proses penentuan pembangkit yang dishutdown dilakukan dengan memperhatikan indeks relative saving cost terbesar dari unit pembangkit yang akan beroperasi. kemudian tentukan total biaya yang diselamatkan apabila proses decommitment dilakukan pada unit i, yaitu : Penentuan nilai TSCSTi digunakan untuk mencari nilai relatif saving cost dari setiap unit pembangkit listrik dengan membandingkan nilai TSCSTi dengan nilai decommitment unit spining capacity. Secara matematis ditulis sebagai berikut : i. Langkah-Langkah Analisis Penjadwalan Sistem dengan Pendekatan Unit Decommitment Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan penjadwalan sistem dengan pendekatan Unit Decommitment : 1. Sistem diawali dengan semua unit pembangkit listrik hidup (ON) tanpa melanggar minimum uptime dan minimum down-time. 2. Mengerjakan economic dispatch untuk menentukan daya yang dibangkitkan dan biaya operasi dari masing-masing unit pembangkit listrik. 3. Menghitung excess spinning capasity (EXS) berdasarkan persamaan Menyelesaikan subproblem (Pi) dengan menggunakan prosedur Unit Decommitment untuk mendapatkan penjadwalan seluruh unit pembangkit listrik pada periode sekarang. 5. Menghitung relatif saving cost dari masingmasing unit pembangkit listrik sebagai dasar untuk proses decommitting unit pembangkit listrik. 6. Membandingkan relatif saving cost dari masing-masing unit pembangkit listrik, kemudian memilih unit pembangkit listrik yang memiliki relatif saving cost terbesar untuk dimatikan (OFF) agar mendapatkan nilai excess spinning capasity (EXS) sekecil mungkin pada iterasi sekarang. 7. Mendapatkan hasil penyelesaian dari subproblem (Pi). 1. Fungsi Objektif dan Fungsi Kendala Fungsi objektif adalah suatu fungsi yang ingin dicapai, Secara matematis fungsi objektif ditulis sebagai berikut : Sedangkan fungsi kendala (constraint) dinyatakan dengan persamaan : Secara matematis fungsi biaya yang akan dicapai adalah sebagai berikut: Untuk lebih memudahkan dalam mendapatkan unit mana yang harus dilakukan shutdown maka unit tersebut harus memenuhi fungsi kendala (constraint) pada persamaan : 2. Kriteria Proses Decommitment Penentuan kriteria dapat dilakukan dengan menentukan indeks TCSTOi dan TCST1 i 117
4 Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum 8.Perbaharui penjadwalan unit pembangkit dan hitung biaya yang diselamatkan dari proses decommitment pada periode sekarang. 9.Penjadwalan pembangkit untuk memenuhi kebutuhan beban pada jam selanjutnya kembali ke step 3 dan ulangi lagi step 3 step 8. (Chao-an Li, 1997) ISSN : X Apabila konstanta, dan didapat, lalu subtitusikan konstanta tersebut pada persamaan 2.1 untuk menentukan pemakaian bahan bakar PLTG unit 2 dengan daya mampu maksimum sebesar 15,3 MW. 4. Analisis Penjadwalan Operasi Unit-Unit Pembangkit Listrik Di Wilayah Riau 1) Menghitung Konstanta α, β dan γ Penghitungan konstanta α, β, dan γ pada masing-masing unit pembangkit bertujuan untuk menentukan pemakaian bahan bakar per jam pada masing-masing unit pembangkit, sehingga bisa diketahui total biaya operasi dari masing-masing unit pembangkit listrik. Berikut contoh perhitungan pada PLTG Teluk Lembu unit 2 :b PLTG Teluk Lembu unit 2 Setelah didapatkan pemakaian bahan bakar, lalu subtitusikan pada persamaan 3.7 maka bisa diketahui biaya operasional per jam yaitu : Biaya operasi penuh PLTG unit 2 selama 24 jam dengan mensubtitusikan pada persamaan 3.8 adalah : Tabel 4.1 Data Operasi PLTG unit 2 Daya (x) Konsumsi Bahan Bakar (y) 139,5 KW 97,342 L 180,7 KW 113,5 L 205,2 KW 125,796 L Sumber : PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pekanbaru (2011) Berikut tabel biaya operasi dari seluruh unit pembangkit listrik di wilayah Riau : Nilai-nilai pada tabel tersebut disubtitusikan pada persamaan 2.1 sehingga menjadi : 2) Menentukan Nilai Relatif Saving Cost Pada Masing-Masing Unit Pembangkit Listrik Menentukan nilai relatif saving cost adalah dengan membandingkan total biaya yang diselamatkan apabila proses decommitment dilakukan pada unit i dengan nilai decommitment unit spining capacity pada unit i. berikut contoh perhitungan nilai relatif saving cost dari PLTG Kemudian persamaan diatas menjadi : Lalu salah satu variable dari masingmasing persamaan di atas disamakan sehingga dihasilkan nilai konstanta : Teluk Lembu unit 1 : 1. Untuk mencari nilai konstanta, subtitusikan nilai ke dalam persamaan diatas: Sedangkan konstanta : untuk menentukan 2. nilai
5 4. 5. Berikut tabel nilai relatif saving cost dari seluruh unit pembangkit : memiliki cadangan berputar sebesar 49,95 MW. Hal ini akan membuat sistem tidak ekonomis, untuk itu beberapa unit pembangkit harus di shutdown berdasarkan nilai relatif saving cost terbesar agar didapatkan nilai Excess Spining Reserve (EXS) sekecil mungkin. Berikut ini hasil penjadwalan operasi unit-unit pembangkit listrik diwilayah Riau berdasarkan algoritma Unit Decommitment : Tabel 4.10 Penjadwalan Operasi Unit-Unit Pembangkit Listrik Diwilayah Riau Dari tabel 4.9 dapat diamati bahwa PLTG RIAU POWER memiliki nilai relative saving cost yang paling besar, sehingga pembangkit ini menjadi prioritas dalam pemilihan pembangkit yang akan di shutdown. 3) Analisis Penjadwalan Operasi Unit-Unit Pembangkit Listrik Dengan Pendekatan Unit Decommitment Pembuatan penjadwalan operasi unitunit pembangkit listrik di Wilayah Riau menggunakan sample data pembebanan pembangkit berdasarkan pemakaian beban yang tercatat pada data PT. PLN yaitu tanggal 12 Desember Dari hasil penjadwalan operasi unit-unit pembangkit pada hari senin 12 Desember 2011, bisa dilihat unit-unit pembangkit yang mengalami shutdown pada tabel berikut ini : Tabel 4.11 Unit Pembangkit yang di Shutdown pada Senin, 12 Desember 2011 Gambar 4.1 Kurva Beban Senin 12 Desember 2011 Pada awal penjadwalan sistem diawali dengan semua unit pembangkit listrik hidup (ON) tanpa melanggar minimum up-time dan minimum down-time. Dengan hidupnya seluruh unit pembangkit akan menghasilkan jumlah daya (sistem spining capacity) sebesar 290,45 MW sedangkan kebutuhan beban pada jam sebesar 240,5 MW, sehingga sistem akan Dengan turunnya biaya operasi/jam maka akan menyebabkan total biaya operasi seluruh unit pembangkit selama 24 jam akan turun, berikut tabel penurunan total biaya operasi seluruh pembangkit : Tabel 4.13 Perbandingan Biaya Operasional 119
6 DAFTAR PUSTAKA A. J. Wood, B. F. Wollenberg, "Power Generation Operation, and Control", Second edition, New York: John Wiley & Sons, Andriawan, Aris H, Penggunaan Metode Modified Unit Decommitment (MUD) Untuk Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali Laporan Tesis Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya, 2009 Chao-an Li, et al, A Robust Unit Commitment Algorithm For Hydro-Thermal Optimization, IEEE Transaction on Power System, Pacific Gas and Electric Company, San Francisco, 1997 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Total Biaya Operasional Berdasarkan tabel 4.13 dihasilkan penghematan biaya operasi unit pembangkit sebesar Rp ,3297 (32,8 %). Penghematan ini didapat dari selisih total biaya operasi penjadwalan pada PT. PLN dengan total biaya operasi setelah penjadwalan dengan metode Unit Decommitment. 5. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan 1. Hasil analisis dapat memberikan penjadwalan yang efisien dan efektif. 2. Hasil analisis penjadwalan memberikan penurunan biaya total operasi sebesar 32,5 % yaitu Rp ,9997 jika dibandingkan dengan total biaya operasi dari penjadwalan pada PT. PLN. 3. Dapat dilakukan proses shutdown pada 4 unit pembangkit yaitu PLTD Teluk Lembu selama 3 jam, PLTG Teluk Lembu unit 1 selama 17 jam, PLTG Teluk Lembu unit 3 selama 16 jam dan PLTG RIAU POWER selama 19 jam. 4. b. Saran Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode Modified Unit Decommitment dan pembagian beban tiap pembangkit, karena sistem kelistrikan di Riau akan memiliki cadangan perputaran yang berlebih (surplus) dengan dibangunnya unit pembangkit yang baru yaitu PLTG Duri 200 MW dan PLTU Dumai MW. Chao-an Li, Raymond B. Johnson, A New Unit Commitment Method IEEE Transaction on Power System, Vol. 12, No. 1, San Fransisco California, 1997 Claudia, Greif, Short-Term Scheduling Of Electric Power Systems Under Minimum Load Condition, IEEE Transaction on Power System, Vol. 14, No. 1, February 1999 Djiteng, Marsudi, Operasi System Tenaga Listrik, Balai Penerbit & Humas ISTN,Jakarta, Grainger, J J and Stevenson, W D. Jr. Power System Analysis, Tata McGraw Hill.inc, New Delhi, 1994 Manuaba, Kadek Amerta Yasa, Pengaruh Penjadwalan Operasi Unit Pembangkit Thermal Dengan Menggunakan Metode Dekomitmen Terhadap Total Biaya Pembangkitan, Sharati Vol. 15 No. 1,Januari 2008 PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pekanbaru, 2011 Tseng, chung-li, et al, A Unit Decommitment Method in Power System Scheduling Department of Industrial Engineering and Operations Research, University of California at Berkeley,
Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong
Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong 1 Yulianto Mariang, L. S. Patras, ST.,MT, M. Tuegeh, ST.,MT, Ir. H. Tumaliang, MT Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: jliant_0mariang@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PENJADWALAN OPERASI UNIT-UNIT PEMBANGKIT LISTRIK DI WILAYAH RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIED UNIT DECOMMITMENT TUGAS AKHIR
ANALISIS PENJADWALAN OPERASI UNIT-UNIT PEMBANGKIT LISTRIK DI WILAYAH RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODIFIED UNIT DECOMMITMENT TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciOptimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali
Optimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali T Ar Rizqi Aulia 1, I Made Ardita Y 2 Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel: (021)
Lebih terperinciOPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER
1/6 OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER SURIYAN ARIF WIBOWO 07100044 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
A141 Penerapan Batas Ramp-Rate Menggunakan Kombinasi Metode FDP (Forward Dynamic Programming) dan QP (Quadratic Programming) Pada Commitment- Economic Dispatch Riza Fahmi Andriyanto, Ontoseno Penangsang,
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK. Ahmad Rosyid Idris 1
STUDI OPTIMASI OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK Ahmad Rosyid Idris 1 1) Lecturer of Bosowa polytechnic Abstrak Suatu sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian utama,
Lebih terperinciPENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan
1 Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan Sheila Fitria Farisqi, Rony Seto Wibowo dan Sidaryanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI
ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI E D Meilandari 1, R S Hartati 2, I W Sukerayasa 2 1 Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Staff Pengajar Teknik Elektro,
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A.
Lebih terperinciSTUDI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
STUDI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK 1) Muhammad Ulul Azmi, 2) Hadi Suroso, 3) Denny Irawan 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang, kelistrikan sudah menjadi salah satu hal terpenting dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya tergantung pada
Lebih terperinciJurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 1, April 2012 ISSN
PENJADWALAN OPTIMAL OPERASI UNIT UNIT PEMBANGKIT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BEBAN DITINJAU DARI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR (Studi Kasus Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kefamenanu, Timor Tengah Utara ) Agusthinus
Lebih terperinciKOORDINASI HIDRO THERMAL UNIT PEMBANGKITAN JAWA BALI MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC PROGRAMMING
ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.13, NO.2, SEPTEMBER 2014, 167-180 KOORDINASI HIDRO THERMAL UNIT PEMBANGKITAN JAWA BALI Saepul Rahmat, Ade Gafar Abdullah, Hasbullah Program
Lebih terperinciOptimisasi Unit Commitment Mempertimbangkan Fungsi Biaya Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Optimisasi Commitment Mempertimbangkan Fungsi Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm Benny Prastikha Hadhi, Rony Seto Wibowo, Imam Robandi Jurusan Teknik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODA TAGUCHI UNTUK ECONOMIC DISPATCH PADA SISTEM IEEE 26 BUS
IMPLEMETASI METODA TAGUCHI UTUK ECOOMIC DISPATCH PADA SISTEM IEEE 26 BUS Rusilawati,2, Ontoseno Penangsang 2 dan Adi Soeprijanto 2 Teknik elektro, Akademi Teknik Pembangunan asional, Banjarbaru, Indonesia
Lebih terperinciOptimisasi Unit Commitment Mempertimbangkan Fungsi Biaya Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-30 Optimisasi Commitment Mempertimbangkan Fungsi Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm Benny Prastikha Hadhi, Rony Seto Wibowo,
Lebih terperinciUnit Commitment Pada Sistem Pembangkitan Tenaga Angin Untuk Mengurangi Emisi Dengan Menggunakan Particle Swarm Optimization
B223 Unit Commitment Pada Sistem Pembangkitan Tenaga Angin Untuk Mengurangi Emisi Dengan Menggunakan Particle Swarm Optimization Muhammad Arindra, Rony Seto Wibowo, dan Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik
Lebih terperinci2.1 PEMBATASAN MASALAH
Penjadualan Pembangkit Hidro-Thermal Menggunakan Metode Dynamic Programming Alief Rakhman Mukhtar (LF 307 005) 1 Ir. Tedjo Sukmadi, M.T. Karnoto, S.T., M.T. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian penjadwalan pembangkit termal pada sistem interkoneksi 500kV Jawa- Bali ini adalah untuk membandingkan metode Simulated Annealing dengan metode yang digunakan PLN.
Lebih terperinciEvaluasi Operasi Pembangkitan Tenaga Listrik Pada PT. Cikarang Listrindo Menggunakan Metode Lagrange Multipliers
Evaluasi Operasi Pembangkitan Tenaga Listrik Pada PT. Cikarang Listrindo Menggunakan Metode Lagrange Multipliers Stephanie Rizka Permata 1, Amien Rahardjo 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciKata kunci: Penjadwalan Ekonomis, Fuzzy Logic, Algoritma Genetika
ABSTRAK Penjadwalan Ekonomis bertujuan untuk mengatur pengoperasian unit pembangkit dengan biaya seekonomis mungkin, namun tetap dapat memenuhi kebutuhan daya untuk beban. Pengoperasian pembangkit secara
Lebih terperinciOPERASI EKONOMIS DAN UNIT COMMITMENT PEMBANGKIT THERMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN JAMBI
Vol: 5, No. 3, November 016 ISSN: 30-949 OPERASI EKONOMIS DAN UNIT COMMITMENT PEMBANGKIT THERMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN JAMBI Delima *, Syafii Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi suatu daerah mengakibatkan kebutuhan tenaga listrik akan semakin meningkat, baik yang berhubungan dengan bidang industri,
Lebih terperinciMetoda Penelitian dengan Metoda Taguchi
Metoda Penelitian dengan Metoda Taguchi Menentukan faktor- faktor yang berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai Apabila hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan, ubah nilai level masing-masing
Lebih terperinciMETODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK
METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK Ivan Darren Alber *), Hermawan, and Susatyo Handoko Departemen
Lebih terperinciScheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman
Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman SCHEDULING ENERGI PEMBANGKITAN DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SIMAN I Made Barata Danajaya S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan
Lebih terperinciOperasi Ekonomis dan Unit Commitment Pembangkit Thermal pada Sistem Kelistrikan Jambi
Operasi Ekonomis dan Unit Commitment Pembangkit Thermal pada Sistem Kelistrikan Jambi Oleh : Delima 1), Syafii ) 1) Program Magister Teknik Elektro Universitas Andalas ) Teknik Elektro Universitas Andalas
Lebih terperinciDynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-24 Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization Afif Nur
Lebih terperinciOPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY
OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY Enrich Van Bosar Sitorus *), Hermawan, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode fuzzy logic yang diajukan penulis ini adalah untuk membandingkan metode fuzzy logic yang diajukan penulis dengan metode yang digunakan PLN. Dengan menggunakan data pembangkit
Lebih terperinciAnggraeni et al., Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan
Anggraeni et al., Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan... Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan Menggunakan Metode Quadratic Least Square Regression
Lebih terperinciTenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai variasi prosedur perencanaan. Perencanaan operasi meliputi metodologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi sistem tenaga listrik yang modern biasanya berhubungan dengan berbagai variasi prosedur perencanaan. Perencanaan operasi meliputi metodologi dan proses pengambilan
Lebih terperinciPENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH
Penjadwalan Operasional Pembangkit Berbasis Algoritma Genetik (Dwi Ana dkk) PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Rahmanul Ikhsan 1,
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBAGIAN BEBAN PADA SEKTOR PEMBANGKITAN PEKANBARU PLTD/G TELUK LEMBU PADA BUS 20 kv DENGAN METODE NEWTON
OPTIMASI PEMBAGIAN BEBAN PADA SEKTOR PEMBANGKITAN PEKANBARU PLTD/G TELUK LEMBU PADA BUS kv DENGAN METODE NEWTON Arbi Wahyu*, Firdaus**Nurhalim** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Operasi Sistem Tenaga Listrik Pusat-pusat listrik dan gardu induk satu sama lain dihubungkan oleh saluran transmisi agar tenaga listrik dapat mengalir sesuai dengan kebutuhan dan
Lebih terperinciKajian Penjadwalan PLTA Pompa Dengan Metode Gradient Pada Sistem Tenaga Listrik
Kajian Penjadwalan PLTA Pompa Dengan Metode Gradient Pada Sistem Tenaga Listrik Abdul Multi 1 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ISTN Jl. Moh. Kahfi II Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta 12640
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada abad ini sudah merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan. Karena pentingnya listrik ini, sistem yang menyuplai dan mengalirkan listrik ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Di era sekarang ini dalam operasi sistem tenaga listrik salah satu pekerjaan yang paling menantang adalah untuk menentukan unit pembangkit listrik yang harus
Lebih terperinciOptimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony
Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Nurlita Gamayanti 1, Abdullah Alkaff 2, Amien Karim 3 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
B283 Dynamic Economic Dispatch dengan Mempertimbangkan Kerugian Transmisi Menggunakan Metode Sequential Quadratic Programming Dika Lazuardi Akbar, Ontoseno Penangsang, Ni Ketut Aryani. Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciALOKASI PEMBEBANAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI-RUGI SALURAN TRANSMISI DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI
ALOKASI PEMBEBANAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI-RUGI SALURAN TRANSMISI DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPENJADWALAN OPERASI PEMBANGKIT PLTG GUNUNG MEGANG BERDASARKAN BIAYA BAHAN BAKAR. Yusro Hakimah*)
Jurnal Desiminasi Teknologi, Vol. Nomor, Januari ISSN 33-X PENJADWALAN OPERASI PEMBANGKIT PLTG GUNUNG MEGANG BERDASARKAN BIAYA BAHAN BAKAR Yusro Hakimah*) Abstrak: Biaya bahan bakar pada umumnya adalah
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) B-34
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-34 Economic dan Emission dispatch pada Sistem Kelistrikan 500 kv Jawa-Bali Menggunakan Composite Generation Cost Function dengan
Lebih terperinciKoordinasi Pembangkit Hidro-Termal di Sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
e-jurnal Teknik Elektro dan Komputer (03) Koordinasi Pembangkit Hidro-Termal di Sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat R.M.Mangewa, L.S.Patras, M.Tuegeh, F.Lisi Jurusan Teknik Elektro-FT. UNSRAT, Manado-955,
Lebih terperinciSIMULASI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PUSAT LISTRIK TENAGA UAP DAN GAS DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER (STUDI KASUS DI PT
SIMULASI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PUSAT LISTRIK TENAGA UAP DAN GAS DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER (STUDI KASUS DI PT. PETROKIMIA GRESIK) Joko Susilo * ), Mochammad Facta, and Susatyo Handoko
Lebih terperinciOPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY
KETENAGAAN OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY Enrich Van Bosar Sitorus *), Dr. Ir. Hermawan, DEA dan Ir. Agung Nugroho
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B 1 Penilaian Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bagian Timur Dan Bali Menggunakan Formula Analitis Deduksi Dan Sensitivitas Analitis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan utama dalam setiap aspek kehidupan. Energi listrik merupakan alat utama untuk menggerakkan aktivitas produksi suatu pabrik. Demikian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI
PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI INTISARI Oleh: Ir. Agus Sugiyono *) PLN sebagai penyedia tenaga listrik yang terbesar mempunyai kapasitas terpasang sebesar
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. energi yang memproduksi minyak bumi dan produksi sampingan berupa gas alam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan faktor utama yang mendukung sistem produksi dari perusahaan industri, terutama pada industri besar di Indonesia. Khususnya pada perusahaan
Lebih terperinciDynamic Optimal Power Flow Arus Searah Menggunakan Qudratic Programming
Dynamic Optimal Power Flow Arus Searah Menggunakan Qudratic Programming Nursidi 2209100055 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT. IGN Satriyadi Hernanda ST., MT. OUTLINES OUTLINES 1 Pendahuluan
Lebih terperinciSTUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN Lukmanul Hakim Rambe, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi
Lebih terperinciOPTIMASI PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI LISTRIK DI SISTEM JAWA BALI ABSTRAK
OPTIMASI PENAMBAHAN PASOKAN GAS DAN PEMANFAATAN PEMBANGKIT PLTU BATUBARA UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI LISTRIK DI SISTEM JAWA BALI *Retno Handayani dan **Suparno Program Pascasarjana Magister Manajemen
Lebih terperinciPenggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation
Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation Novikasari 1, Dhian Widya, S.Si, M.Kom. 2 1 Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424 novikasari_n@yahoo.com,
Lebih terperinciSession 11 Interconnection System
Session 11 Interconnection System Tujuan Membahas persoalan-persoalan pembangkitan dalam sistem interkoneksi dalam kaitannya yang terjadi antara pusat-pusat listrik yang beroperasi dalam sistem interkoneksi,
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo
B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: STUDI KEANDALAN PLTP YANG MEMASOK SUBSISTEM 150 KV JAWA BARAT PADA TAHUN 2019
STUDI KEANDALAN PLTP YANG MEMASOK SUBSISTEM 150 KV JAWA BARAT PADA TAHUN 2019 Abstrak Felycia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta E-mail: felyciaa@gmail.com Tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pembangkit Suralaya Cibinong Cilegon 7 1 6 Gandul 2 4 Balaraja 3 Kembangan Muaratawar 5 Depok 9 Bekasi 8 11 Tasikmalaya Cirata 10 Cawang 12 Pedan 16 Saguling
Lebih terperinciLOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)
BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan
Lebih terperinciStudi Biaya Transmisi di Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Karena Injeksi Daya di Sistem 150 kv Menggunakan Sequential Quadratic Programming
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-164 Studi Biaya Transmisi di Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Karena Injeksi Daya di Sistem 150 kv Menggunakan Sequential Quadratic
Lebih terperinciOPTIMASI PENJADWALAN UNIT PEMBANGKIT THERMAL DENGAN DINAMICS PROGRAMMING
Seminar Nasial Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: 1907-5022 OPTIMASI PENJADWALAN UNIT PEMBANGKIT THERMAL DENGAN DINAMICS PROGRAMMING Anizar Indriani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP STUDI KASUS PT. PLN PEMBANGKITAN TANJUNG JATI
ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP STUDI KASUS PT. PLN PEMBANGKITAN TANJUNG JATI Fajar Sihombing 1, Karnoto, and Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSuatu sistem tenaga listrik memiliki unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani.
Suatu sistem tenaga listrik memiliki unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik agar beban dapat terlayani. Unit pembangkit dapat mengalami gangguan setiap waktu yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Pada penelitian ini penulis mengambil data di PT. Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Pangka di Jalan Raya Pangka Slawi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu sumber kebutuhan hidup yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari manusia. Listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan di era
Lebih terperinci2015 APLIKASI ALGORITMA SIMULATED ANNEALING PADA SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN UNIT THERMAL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Energi listrik saat ini merupakan salah satu kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan energi listrik semakin lama semakin meningkat seiring
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR
ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR Ridwan Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111, Email : ridwan_elect@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik di Indonesia pada umumnya merupakan pembangkit listrik thermal. Kebutuhan pembangkit thermal terhadap bahan bakar fosil dengan jumlah ketersediaan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH
PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT THERMAL MENGGUNAKAN DYNAMIC PROGRAMMING PADA PT. PJB GRESIK
ANALISIS BIAYA PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT THERMAL MENGGUNAKAN DYNAMIC PROGRAMMING PADA PT. PJB GRESIK SKRIPSI Oleh : ASKHABUL MASRUR NIM 081910201025 PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melalui 6 tahapan, yaitu raw material extraction, raw material preparation,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri semen membutuhkan jumlah energi yang besar untuk berproduksi. Hampir sekitar 50% biaya produksi berasal dari pembelian energi yang terdiri dari 75% dalam bentuk
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE GAUSSIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (GPSO) DAN LAGRANGE MULTIPLIER PADA MASALAH ECONOMIC DISPATCH
PERBANDINGAN METODE GAUSSIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (GPSO) DAN LAGRANGE MULTIPLIER PADA MASALAH ECONOMIC DISPATCH Siti Komsiyah Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
Optimasi Pembebanan Pembangkit Menggunakan Random Drift Particle Swarm Optimization (RDPSO) Pada Sistem Interkoneksi Jawa Bali 500 kv Khalid Abri, Adi Soeprianto, dan Ni Ketut Aryani Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciMartha Dewa, Nurhalim
PERANCANGAN OPERASI OPTIMAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS (PLTBiogas) DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC DISPATCH Martha Dewa, Nurhalim
Lebih terperinciSeminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.
Seminar TUGAS AKHIR Fariz Mus abil Hakim 2207 100 010 LOGO www.themegallery.com Studi Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Wilayah Malang dengan Metode Monte Carlo Pembimbing: Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,
Lebih terperinciPendekatan Dengan Cuckoo Optimization Algorithm Untuk Solusi Permasalahan Economic Emission Dispatch
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-339 (2301-9271 Print) B-176 Pendekatan Dengan Cuckoo Optimization Algorithm Untuk Solusi Permasalahan Economic Emission Dispatch Agil Dwijatmoko Rahmatullah,
Lebih terperinciAnalisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding
92 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No. 2, Oktober 2012 Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding Syafii dan Nurul Rahmawati Gedung Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Kampus
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok yang tak terlepaskan dari setiap aktivitas masyarakat. Energi listrik yang dimanfaatkan oleh masyarakat dihasilkan dari pembangkit
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN 10.000 MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS MOHAMAD TRESNA WIKARSA 08 06 42 45 54 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER TEKNIK
Lebih terperinciBAB III 1 METODE PENELITIAN
23 BAB III 1 METODE PENELITIAN 1.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Karakteristik pembangkit meliputi daya maksimum dam minimum, karakteristik heat-rate (perbandingan
Lebih terperinciStudi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah
Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah oleh: Alvin Andituahta Singarimbun 2206 100 040 DosenPembimbing 1: Ir. Syarifuddin M, M.Eng
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL USTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. GRESIK Iik Ordiani dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan energi yang tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penambahan unit pembangkit. (Zein dkk, 2008), (Subekti dkk, 2008) meneliti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyak penelitian telah dilakukan mengenai keandalan sistem tenaga listrik. Perkiraan beban mendapat perhatian yang cukup besar terutama guna perencanaan penambahan unit pembangkit.
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA
ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen
Lebih terperinciPOWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET
POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET Wandi Perdana 1, Tohari 2, Sabari 3 D3Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jln.
Lebih terperincilistrik di beberapa lokasi/wilayah.
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 3 x 7 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW TAHAP KEDUA PT. PLN DI KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT Agus Nur Setiawan 2206 100 001 Pembimbing : Ir. Syariffuddin
Lebih terperinciOnline Simulator untuk Operasi Optimum Sistem Tenaga Listrik (Dynamic Unit Commitment Economic Dispatch Optimal Power Flow)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Online Simulator untuk Operasi Optimum Sistem Tenaga Listrik (Dynamic Unit Commitment Economic Dispatch Optimal Power Flow) Aristyo, M. F., Penangsang,
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN TESIS
ANALISIS PERENCANAAN KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN 2008-2017 TESIS Oleh: ADI PURWANTO 06 06 00 30 64 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCASARJANA BIDANG ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan
Lebih terperinciOPTIMASI EKONOMIS PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA KELELAWAR
OPIMASI EKONOMIS PEMBANGKI PLG DI PLGU AMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORIMA KELELAWAR Fauzan Mawardi Kautsar *), Agung Nugroho, and Hermawan Departemen eknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN TOURNAMENT SELECTION SEBAGAI SOLUSI ECONOMIC DISPATCH
IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN TOURNAMENT SELECTION SEBAGAI SOLUSI ECONOMIC DISPATCH Yassir, Fauzan dan Mahalla Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln. Banda Aceh Medan km. 80,
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dari sudut pandang enjinering, pengoperasian sebuah hotel tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber daya energi antara lain untuk penerangan dan pengoperasian alat-alat
Lebih terperinci