BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
|
|
- Agus Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 0
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, pelaku usaha di bidang obat tradisional dan suplemen kesehatan dituntut untuk bersaing secara cermat dan tanggap dalam melihat peluang, tantangan dan hambatan. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, setiap usaha perlu meningkatkan kekuatan yang ada untuk dapat menarik minat konsumen, salah satunya melalui periklanan. Saat ini perkembangan iklan begitu cepat dan kompetitif, termasuk iklan untuk produk obat tradisional dan suplemen kesehatan. Pelaku usaha berlomba-lomba menampilkan iklan yang menarik perhatian konsumen. Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian salah satunya dipengaruhi oleh iklan yang menarik dan melekat dalam pikiran konsumen. Namun iklan yang tayang di media banyak yang belum memenuhi ketentuan dan cenderung menyesatkan. Akibatnya informasi produk yang diterima masyarakat pun menjadi tidak objektif karena sebagian besar hanya menampilkan sisi komersialnya saja. Perlu dilakukan suatu upaya perlindungan masyarakat dari peredaran dan penayangan iklan yang tidak memenuhi ketentuan. Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai regulator mempunyai tugas diantaranya untuk melindungi masyarakat dari risiko penggunaan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak aman, tidak tepat dan tidak rasional akibat pengaruh promosi periklanan. Dalam rangka pengawasan periklanan, Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik melakukan evaluasi terhadap rancangan iklan produk sebelum ditayangkan. Oleh karena itu dibutuhkan Pedoman Periklanan untuk membantu penilai iklan dalam melakukan evaluasi rancangan iklan dan pelaku usaha dalam membuat rancangan iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan agar tidak menimbulkan persepsi dan interpretasi yang salah oleh masyarakat luas. B. Tujuan 1. Sebagai acuan bagi penilai iklan dalam melakukan evaluasi rancangan iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan untuk menjamin konsistensi, ketepatan dan keakuratan dalam evaluasi dan meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik. 1
3 2. Sebagai pedoman bagi pelaku usaha dalam membuat rancangan iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang memenuhi ketentuan. C. Acuan 1. Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pengawas Obat Dan Makanan 4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 386/Men.Kes/SK/IV/1994 tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Makanan Minuman. 5. Peraturan KaBadan POM No. 39 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Publik Di Lingkungan Badan Pengawas Obat Dan Makanan 6. Etika Pariwara IndonesiaTahun 2005 D. Definisi 1. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. 2. Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. 3. Iklan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai suatu produk dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan produk. 4. Penandaan adalah keterangan yang lengkap mengenai khasiat, keamanan, cara penggunaannya serta informasi lain yang dianggap perlu yang dicantumkan pada etiket, brosur/informasi produk dan kemasan primer dan sekunder yang disertakan pada obat tradisional dan suplemen kesehatan. 2
4 5. Surat Persetujuan adalah lembar persetujuan rancangan iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yang telah memenuhi ketentuan. 6. Surat Perbaikan adalah lembar permintaan perbaikan rancangan iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan, rancangan iklan tersebut secara konsep telah memenuhi ketentuan namun dalam beberapa hal (klaim-klaim, gambar, kelengkapan informasi dan laim-lain) masih membutuhkan perbaikan. 7. Surat Penolakan adalah lembar penolakan rancangan iklan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan, karena secara konsep rancangan iklan obat yang diajukan tidak sesuai dengan ketentuan. 8. Media periklanan adalah alat dan/atau sarana komunikasi massa yang meliputi media cetak, media elektronik maupun media luar ruang. 9. Media elektronik meliputi televisi, radio dan media digital. 10. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, tabloid, koran, buletin, poster atau selebaran, leaflet, stiker, buklet, pamflet, halaman kuning 11. Media luar ruang adalah segala media visual yang berada di luar lingkungan yang memuat pesan periklanan untuk masyarakat. Media luar ruang dapat berbentuk billboard, poster, banner, shelf-talkers, racks display, neon box, papan nama, balon udara, sarung ban, warung/kios, iklan cetak yang ditempel/digantung di luar ruang, spanduk, iklan yang diletakkan pada obyek bergerak, gimmick, backdrop. Strukturnya bisa berdiri sendiri, ditumpangkan pada bangunan, ataupun menempel di sesuatu bidang permukaan. 3
5 BAB II KETENTUAN A. Ketentuan Umum 1. Produk obat tradisional dan suplemen kesehatan yang boleh diiklankan adalah produk yang telah mendapat nomor izin edar dari Badan POM. 2. Iklan dapat dimuat pada media periklanan setelah rancangan iklan tersebut mendapat surat persetujuan dari Badan POM. 3. Iklan dalam bahasa dan/atau tulisan asing tidak dilarang jika diikuti dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, kecuali bahasa/tulisan asing yang sudah dipahami secara umum. 4. Iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang baik dan benar memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai: a. Komposisi, mutu, khasiat/manfaat, dan/atau keamanan obat tradisional dan suplemen kesehatan b. Kata-kata dan gambar c. Keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah 5. Jika produk dibatalkan (nomor izin edar dicabut), iklan produk juga ditarik/tidak boleh ditayangkan. B. Informasi Periklanan 1. Informasi mengenai produk dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai berikut : a. Obyektif yaitu harus memberikan informasi yang benar dan tidak menyimpang dari manfaat dan keamanan yang telah disetujui b. Lengkap yaitu harus mencantumkan informasi tentang khasiat dan hal yang harus diperhatikan dalam penandaan seperti peringatan perhatian dan lainnya. c. Tidak berlebihan dan tidak menyesatkan yaitu informasi harus jujur, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan, bencana alam, polusi, perubahan cuaca dan hal lain yang semakna. 2. Informasi yang harus dicantumkan dalam iklan : a. Nama produk sesuai yang disetujui pada saat pendaftaran. b. Nomor izin edar 4
6 c. Nama pelaku usaha d. Kegunaan/manfaat produk obat tradisional dan suplemen kesehatan sesuai dengan yang disetujui oleh Badan POM e. Kandungan/komposisi produk sesuai yang disetujui pada saat pendaftaran f. Spot aturan pakai g. Spot Peringatan (Jika ada) 3. Iklan harus disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh masyarakat sasarannya dan tidak menggunakan persandian (enkripsi) yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyesatkan. 4. Pencantuman gambar dan/atau tulisan bahan dan/atau simplisia hanya diperbolehkan untuk yang terdapat dalam komposisi yang telah disetujui dalam pendaftaran. C. Spot Aturan Pakai dan Peringatan 1. Pada setiap akhir iklan harus mencantumkan spot iklan sebagai berikut: a. Baca Aturan Pakai, dan/atau b. Baca Peringatan (jika ada) 2. Pencantuman/penyebutan spot Baca Peringatan hanya untuk bahan yang memiliki peringatan dan perhatian sesuai ketentuan 3. Pencantuman spot iklan harus memenuhi ketentuan minimal sebagai berikut : a. Untuk media cetak, spot iklan harus dibuat proporsional (antara spot dan halaman iklan) sehingga terlihat dan terbaca dengan jelas. Jenis huruf Arial. b. Untuk media elektronik televisi dan digital, spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas terbaca pada satu screen/gambar terakhir dengan ukuran minimal 30% dari screen elektronik dan ditayangkan minimal 10% dari total durasi iklan. c. Untuk media elektronik radio/suara, spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan nada suara jelas dan tegas. d. Untuk media luar ruang, spot iklan harus proporsional, jelas, terlihat mencolok dan berwarna kontras terhadap latar belakang BACA ATURAN PAKAI BACA PERINGATAN BACA ATURAN PAKAI BACA PERINGATAN 5
7 4. Penayangan pada media elektronik, cetak dan luar ruang harus mencantumkan nomor izin edar, spot Baca Aturan Pakai, spot Baca Peringatan (jika ada) dan nama pelaku usaha. D. Logo Iklan tidak boleh mencantumkan logo, nama, inisial dari suatu lembaga/institusi kesehatan, laboratorium atau perkumpulan profesi tenaga kesehatan yang bisa menimbulkan penilaian bahwa lembaga tersebut tidak independen dan adil. E. Rancangan Iklan Rancangan iklan harus memenuhi persyaratan : 1. Ukuran huruf pada iklan leaflet, pamflet, brosur dan sejenisnya tidak boleh kurang dari 10 pts di tempat yang jelas terbaca dan tanpa bermaksud menyembunyikannya. 2. Ukuran huruf pada iklan mini, baris dan sejenisnya, tidak boleh kurang dari 5,5 pts. 3. Iklan pada televisi tidak boleh mendramatisasi masalah. 4. Iklan pada televisi yang menampilkan adegan berbahaya wajib mencantumkan peringatan Adegan iklan hanya boleh dilakukan oleh orang yang terlatih dengan ukuran huruf tidak boleh kurang dari 12 pts. 5. Visualisasi tulisan iklan pada televisi harus kontras dan jelas. 6. Tidak boleh melanggar norma kesopanan. 6
8 BAB III KLAIM DALAM IKLAN A. Klaim khasiat/manfaat dalam iklan harus sesuai dengan yang disetujui dalam pendaftaran. B. Klaim yang tidak terkait khasiat/manfaat, keamanan dan mutu harus disertai dengan data dukung yang valid. C. Khasiat/manfaat untuk penyakit yang perlu diagnosa dan penanganan dokter tidak boleh diiklankan seperti penyakit kanker, diabetes, hipertensi, hepatitis, penyakit kronik lainnya. D. Iklan tidak boleh menampilkan rincian klaim dan/atau kegunaan masing-masing komponen dalam produk karena khasiat/manfaat yang disetujui dalam produk merupakan khasiat/manfaat dari campuran komponen bahan. E. Jika terdapat perubahan variasi khasiat/manfaat, keamanan dan mutu pada pendaftaran, maka iklan produk menyesuaikan. 7
9 BAB IV HAL HAL YANG DILARANG DALAM IKLAN A. Pemeran Iklan 1. Iklan tidak boleh diperankan oleh tenaga kesehatan atau berperan sebagai tenaga kesehatan dan/atau pejabat publik. 2. Iklan tidak boleh memuat pernyataan anjuran atau rekomendasi produk dari tenaga kesehatan, laboratorium, instansi pemerintah, organisasi profesi kesehatan, organisasi keagamaan, tokoh agama, guru, atau tokoh masyarakat. 3. Iklan tidak boleh menampilkan anak-anak tanpa adanya supervisi orang dewasa atau memakai narasi suara anak-anak yang menganjurkan penggunaan obat tradisional dan suplemen kesehatan. 4. Iklan tidak boleh menggambarkan bahwa keputusan penggunaan obat tradisional dan suplemen kesehatan diambil oleh anak-anak B. Informasi Periklanan 1. Iklan tidak boleh menampilkan adegan, gambar, tanda, tulisan, kata-kata, suara dan lainnya yang memberi kesan tidak sopan. 2. Iklan tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus seperti selalu, rutin. 3. Iklan tidak boleh menstigmatisasi, menghina, merendahkan atau melemahkan orang, sekelompok orang atau produk lain. 4. Iklan tidak boleh mencantumkan klaim aman, tidak berbahaya, bebas/tidak ada efek samping, optimal dan/atau klaim lainnya yang semakna. 5. Iklan tidak boleh memberi kesan bahwa umur panjang, awet muda, kecantikan, mencegah penuaan dan/atau klaim lainnya yang semakna dapat tercapai hanya dengan penggunaan produk. 6. Iklan tidak boleh mencantumkan klaim alami, tidak mengandung/bebas bahan pengawet, tidak mengandung/bebas bahan pemanis buatan, bebas Bahan Kimia Obat dan/atau klaim lainnya yang semakna. 7. Iklan tidak boleh memberi informasi dan/atau kesan bahwa penggunaan produk dapat menimbulkan, vitalitas, prima, pertumbuhan, kecerdasan/kepintaran, prestasi, mengatasi stress, meningkatkan/mengembalikan mood, peningkatan kemampuan seks, keharmonisan rumah tangga, dan/atau klaim lainnya yang semakna 8
10 8. Iklan tidak boleh menghubungkan klaim penggunaan produk dengan ibadah atau kegiatan keagamaan lainnya. 9. Iklan tidak boleh mengklaim nikmat, lezat, dan enak. 10. Iklan tidak boleh menggunakan dan/atau menampilkan secara tidak layak terhadap pahlawan, monumen, lambang-lambang kenegaraan maupun tokoh-tokoh dan monumen yang telah merupakan milik umum. 11. Iklan tidak boleh mengeksploitasi takhayul, menyalahgunakan kepercayaan dan kekurangtahuan masyarakat. 12. Iklan tidak boleh menyalahgunakan istilah-istilah ilmiah, statistik dan grafik untuk menyesatkan masyarakat atau menciptakan kesan yang berlebihan dan tak bermakna. C. Pernyataan Garansi, Anjuran, Superlatif dan Komparatif 1. Iklan tidak boleh memberikan pernyataan garansi tentang khasiat/manfaat dan keamanan produk. 2. Iklan tidak boleh memberi kesan bahwa produk dapat menggantikan atau membandingkan dengan fungsi buah, sayuran, kesehatan 4 sehat 5 sempurna dan zat gizi lainnya. 3. Penggunaan kata halal dalam iklan hanya dapat dilakukan jika sudah memperoleh sertifikat resmi dan masih berlaku dari Lembaga yang Berwenang di Indonesia. 4. Iklan tidak boleh memberikan pernyataan superlatif, seperti mengedepankan keunggulan produknya semata, keberanian dan penggambaran yang berlebihan. 5. Iklan tidak boleh memberikan pernyataan komparatif dengan menyebut merk produk lain. 6. Klaim satu-satunya, nomor satu, terkenal/top, paling dan atau yang bermakna sama, hanya boleh digunakan di luar klaim tentang khasiat/manfaat serta didukung bukti yang secara khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dipertanggungjawabkan dengan pernyataan tertulis dari otoritas terkait atau sumber yang otentik. D. Testimoni Iklan tidak boleh dalam bentuk testimoni tentang khasiat/manfaat, keamanan dan mutu obat tradisional dan suplemen kesehatan. 9
11 E. Efek Instan/Cepat Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata yang menunjukkan efek instan/cepat. Efek instan/cepat bermakna khasiat/manfaat, keamanan dan mutu berlebihan atau memberi janji bahwa obat tradisional dan suplemen kesehatan tersebut pasti menyembuhkan, seperti tokcer, cespleng, langsung dan kata lain yang semakna. F. Penawaran Hadiah 1. Iklan tidak boleh menawarkan hadiah terkait pembelian produk. 2. Iklan tidak boleh menawarkan hadiah yang dapat berupa penambahan kemasan dan hadiah lainnya yang mendorong penggunaan berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan. 10
12 BAB V TATA CARA PERSETUJUAN IKLAN A. Kategori Iklan 1. Iklan Cetak Iklan yang dimuat di media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, koran, buletin, poster atau selebaran, leaflet, stiker, buklet, pamflet, halaman kuning, dan lain-lain. 2. Iklan Elektronik Iklan dalam bentuk gambar dan/atau rekaman suara yang disiarkan melalui televisi, radio, media digital atau pun media elektronik lainnya 3. Iklan Luar Ruang Iklan yang dimuat di media luar ruang seperti billboard, poster, banner, shelftalkers, racks display, neon box, papan nama, balon udara, sarung ban, warung/kios, iklan cetak yang ditempel/digantung di luar ruang, spanduk, iklan yang diletakkan pada obyek bergerak, gimmick, backdrop, dan lain-lain. B. Pengajuan Persetujuan Iklan 1. Pengajuan Baru a. Permohonan persetujuan iklan yang baru diajukan (belum pernah disetujui). b. Permohonan perubahan iklan yang telah disetujui yang perubahannya bersifat mayor (perubahan yang bermakna) seperti perubahan klaim khasiat/manfaat dan tag line, perubahan jenis produk yang diiklankan. 2. Pengajuan Perubahan a. Perubahan dengan Persetujuan Pengajuan perubahan iklan yang telah disetujui yang perubahannya bersifat minor (perubahan yang tidak bermakna) yang memerlukan persetujuan Badan POM : 1) Penggantian teks atau beberapa kata 2) Penggantian dalam visual/gambar 3) Perubahan susunan teks dan gambar iklan yang telah disetujui. b. Perubahan dengan Laporan 11
13 Pengajuan perubahan iklan yang telah disetujui yang perubahannya bersifat minor (perubahan yang tidak bermakna) yang tidak memerlukan persetujuan tetapi harus dilaporkan ke Badan POM : 1) Perubahan alamat perusahaan 2) Perubahan pemeran dalam iklan Apabila dalam 10 Hari Kerja belum ada respon dari Badan POM maka perubahan iklan dapat diedarkan. C. Biaya Evaluasi Iklan Biaya evaluasi iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan untuk Pengajuan Baru dan Pengajuan Perubahan dengan Persetujuan sesuai dengan ketentuan. D. Kelengkapan Dokumen Pengajuan Persetujuan Iklan 1. Data Administratif a. Surat permohonan persetujuan dari pelaku usaha b. Bukti pembayaran PNBP sesuai ketentuan yang disertai dengan Formulir Pengajuan Layanan Publik (FP-LP) Surat Perintah Bayar Layanan Publik (SPB-LP) c. Fotokopi lembar persetujuan izin edar dan lampirannya 2. Data Teknis a. Rancangan iklan dengan tulisan (ukuran huruf setara Times New Roman 12) dan/atau gambar yang jelas dan mudah dibaca, berupa: 1) gambar dan tulisan untuk media cetak 2) storyboard untuk media TV (satu halaman terdiri dari 3 4 frame) 3) script untuk media radio b. Fotokopi data dukung untuk klaim tertentu, bila diperlukan E. Prosedur 1. Pelaku usaha mengajukan surat permohonan persetujuan beserta kelengkapannya. 2. Petugas memeriksa kelengkapan dokumen. 3. Setelah dinyatakan lengkap, petugas menyerahkan FP-LP dan SPB-LP. 4. Pelaku usaha mengisi FP-LP dan SPB-LP serta membayar biaya evaluasi iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan. 5. Pelaku usaha menyerahkan bukti pembayaran resmi disertai FP-LP dan SPB-LP asli dan dokumen pengajuan persetujuan iklan. 12
14 6. Rancangan iklan akan dievaluasi. 7. Hasil evaluasi rancangan iklan berupa surat persetujuan, surat perbaikan atau surat penolakan. 8. Untuk iklan yang telah disetujui, pemohon harus menyerahkan rekaman iklan untuk iklan elektronik atau proof print untuk iklan cetak sesuai dengan rancangan yang telah disetujui. F. Waktu Penyelesaian 1. Jangka waktu penyelesaian pengajuan persetujuan rancangan iklan paling lama 60 (enam puluh) Hari Kerja sejak dokumen pengajuan persetujuan dinyatakan lengkap. 2. Dalam hal pemohon diberikan Surat Perbaikan, maka perhitungan jangka waktu sebagaimana dimaksud di atas dihentikan (clock off) sampai pemohon menyampaikan tambahan data yang diminta. 3. Perhitungan waktu evaluasi akan dilanjutkan (clock on) setelah pemohon menyerahkan tambahan data secara lengkap. 4. Iklan yang mendapat keputusan untuk diperbaiki harus menyerahkan perbaikan rancangan iklan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan kalender sejak tanggal Surat Perbaikan. Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan kalender perbaikan tidak diserahkan, maka permohonan iklan dibatalkan dan dinyatakan dalam surat pembatalan. Pelaku usaha dapat mengajukan permohonan kembali sebagai pengajuan baru. 5. Iklan yang tidak sesuai dengan pedoman periklanan ini tidak dapat disetujui dan dinyatakan dalam surat penolakan. Iklan yang telah ditolak tidak dapat diajukan kembali sebagai iklan baru. G. Pengecualian Dalam Pendaftaran Iklan Jenis iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak perlu mengajukan persetujuan ke Badan POM 1. Display kemasan 2. Kartu display/penunjuk pada rak produk yang hanya menuliskan nama dan harga produk. 3. Material promosi yang ditujukan hanya kepada profesi kesehatan. Pada material promosi ini harus jelas menyebutkan Hanya Untuk Profesi Kesehatan. 4. Iklan layanan masyarakat 13
SOSIALISASI PERKA BADAN POM NO. 8 TAHUN 2017 PEDOMAN PENGAWASAN PERIKLANAN OBAT DAN EVALUASI KEPATUHAN PENANDAAN OBAT
SOSIALISASI PERKA BADAN POM NO. 8 TAHUN 2017 PEDOMAN PENGAWASAN PERIKLANAN OBAT DAN EVALUASI KEPATUHAN PENANDAAN OBAT WORKSHOP PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT JAKARTA, 20 JULI 2017 OUTLINE Latar Belakang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERIKLANAN OBAT
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PERIKLANAN OBAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGAWASAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGAWASAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN DENGAN
Lebih terperinciEtika Periklanan. Kaitan Peraturan Pemerintah dengan Periklanan MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Kaitan Peraturan Pemerintah dengan Periklanan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Periklanan dan Kode MK Komunikasi Komunikasi 02 Periklanan Abstract
Lebih terperinciModul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication
Modul ke: 01 Cherry Fakultas ILMU KOMUNIKASI ETIKA PERIKLANAN Overview Kartika, SIP, M.Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication Agenda Aturan-aturan pemerintah yang ada berkaitan dengan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.192, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Alat. Perbekalan. Rumah Tangga. Iklan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu karakteristik manusia adalah bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang terpenting dan
Lebih terperinciPERSYARATAN IKLAN ALAT KESEHATAN DAN
2014, No.192 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PERSYARATAN IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN
FILE EDIT 16 November 2016 Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat
Lebih terperinciDraft 29 Nov 2017 OUTLINE KETENTUAN UMUM MEDIA PERIKLANAN PENGAWASAN IKLAN SELAMA DIPUBLIKASI
OUTLINE BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V KETENTUAN UMUM RUANG LINGKUP PERSYARATAN MEDIA PERIKLANAN PENGAWASAN IKLAN SEBELUM DIPUBLIKASIKAN Bagian Kesatu Umum Bagian Kedua Tatacara Registrasi Iklan Bagian
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.05.23.3644 TE N TA N G KETENTUAN POKOK PENGAWASAN SUPLEMEN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Iklan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Iklan Kleppner (1986) menyatakan bahwa iklan (advertisement) berasal dari bahasa latin ad-vere berarti menyampaikan pikiran dan gagasan pada pihak lain. Pengertian
Lebih terperinciM E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1297/MENKES/PER/XI/1998 TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR MENTERI KESEHATAN REBUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat
Lebih terperinciPADA LIMA MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL
ANALISIS KESESUAIAN IKLAN PRODUK KOSMETIK DENGAN Kep.Men.Kes RI No: 386/Men.Kes/SK/IV/1994 PADA LIMA MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL 2009 SKRIPSI Oleh : ANDI PURWANTO
Lebih terperinciMenimbang : Mengingat :
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciMata Kuliah - Etika Periklanan-
Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: PP Terkait Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id HUKUM POSITIF KU Perdata
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT
PENINGKATAN PENGAWASAN IKLAN DAN PENANDAAN OBAT Drs. H. G. Kakerissa, Apt. Hotel Balairung, 20 Juli 2017 Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 36
Lebih terperinciJurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27
20 Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol 2.1.2012 : 20-27 Kajian Peraturan...(Sudibyo Supardi, e t.al) sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK TAHUN 2002 TENTANG PROMOSI OBAT KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.3.02706 TAHUN 2002 TENTANG PROMOSI OBAT KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Menimbang: a. bahwa untuk melindungi kesehatan masyarakat
Lebih terperinciDra. Rosita, M.Epid., Apt.
Dra. Rosita, M.Epid., Apt. OUTLINE Dasar hukum Keputusan iklan Informasi yang harus dicantumkan pada iklan Persyaratan rancangan iklan Contoh konsep iklan yang ditolak Klaim-klaim tidak relevan pada iklan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRANCANGAN18 JUNI 2015 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN TENTANG
RANCANGAN18 JUNI 2015 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGAWASAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinci2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg
No. 738, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Periklanan Pangan Olahan. Pengawasan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Iklan. Publikasi. Pelayanan Kesehatan.
No.673, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Iklan. Publikasi. Pelayanan Kesehatan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1787/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG IKLAN DAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN [LN 1999/42, TLN 3821]
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN [LN 1999/42, TLN 3821] Bagian Kedua Sanksi Pidana Pasal 61 Penuntutan pidana dapat dilakukan terhadap pelaku usaha dan/atau pengurusnya. Pasal
Lebih terperinciBPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Tata Laksana. Pencabutan.
No.1038, 2014 BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Tata Laksana. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA LAKSANA PERSETUJUAN UJI KLINIK
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.405, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Tender Sukarela. Penawaran. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5823) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN OBAT TRADISIONAL YANG TIDAK MEMENUHI
Lebih terperinciMata Kuliah - Etika Periklanan-
Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: Asas-Asas, Tata Cara dan Penerapan Umum Etika Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI UNTUK MENDAPATKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadilan, untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia dihadapkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan manusia yang seutuhnya. Seluruh rakyat Indonesia berhak memperoleh kesejahteraan dan keadilan, untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email subdit_standarkosmetik@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat 2 minggu sejak
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.907, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Sertifikasi. Pembuatan Obat. Tradisional. Tata Cara. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciETIKA PARIWARA INDONESIA. Rama kertamukti
ETIKA PARIWARA INDONESIA Rama kertamukti Swakrama (Self regulation) Pembuat EPI : AMLI, APPI, ASPINDO (pemrakarsa-penyantun iklan), ATVLI, ATVSI, GPBSI, PPPI, PRSSNI, SPS, Yayasan TVRI : 26 Agustus 2005
Lebih terperinciPemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional
Pemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional disampaikan oleh: Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si, Apt. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk
Lebih terperinciETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Peraturan Pemerintah Terkait Periklanan. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi
ETIKA PERIKLANAN Modul ke: Pokok Bahasan : Peraturan Pemerintah Terkait Periklanan Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi Periklanan (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN
Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat tanggal 31 November 2016.
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne
No.2076, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Persetujuan Impor. Obat. Obat Tradisonal. Suplemen Kesehatan. Kosmetika. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27
Lebih terperinciETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi
ETIKA PERIKLANAN Modul ke: Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir 1.1 1.10 Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi Periklanan (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB III PENGATURAN PERIKLANAN DI INDONESIA
BAB III PENGATURAN PERIKLANAN DI INDONESIA Demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia, yaitu tumpah darah yang berkeadilan dan kemakmuran berdasarkan falsafah bangsa dan konstitusi Negara, hanya dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
Lebih terperinciModul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication
Modul ke: 04 Fakultas Cherry ILMU KOMUNIKASI ETIKA PERIKLANAN Overview Kartika, SIP, M.Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication Agenda EPI Bab III.A. butir 1.1 s/d 1.9 Diskusi kasus-kasus
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.226,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN
Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat tanggal 07 Oktober 2016.
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.4.1745 TENTANG KOSMETIK Menimbang : a. bahwa penggunaan kosmetik pada saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat; b. bahwa
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.498, 2016 BPOM. Obat Tradisional Tidak Memenuhi Persyaratan. Penarikan dan Pemusnahan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG TATA LAKSANA PENDAFTARAN SUPLEMEN MAKANAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR : HK.00.05.41.1381 TENTANG TATA LAKSANA PENDAFTARAN SUPLEMEN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciRANCANGAN, 19 DESEMBER 2016 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email subdit_standarkosmetik@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat 22 Desember
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.739, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pengawasan. Bahan Obat. Obat Tradisional. Suplemen Kesehatan. Pangan. Pemasukan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa untuk melindungi hewan dan masyarakat yang mengkonsumsi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENCANTUMAN INFORMASI KANDUNGAN GULA, GARAM, DAN LEMAK SERTA PESAN KESEHATAN UNTUK PANGAN OLAHAN DAN PANGAN SIAP SAJI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 3 TAHUN 2010 SERI E Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.18,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Label dan Iklan. Pangan Olahan. Pengawasan Klaim. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN
PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN UMUM Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan penting
Lebih terperinciMATERI KONSULTASI PUBLIK KETIGA 27 JULI 2017
MATERI KONSULTASI PUBLIK KETIGA 27 JULI 2017 RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI SUPLEMEN KESEHATAN
Lebih terperinciETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:
ETIKA PERIKLANAN Modul ke: Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir 3.1. 3.12. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi Periklanan (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sudah ada dan semakin berkembang dari waktu ke waktu, disamping itu pula kosmetik berperan penting untuk menunjang
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN KESEHATAN. Industri. Usaha Obat. Tradisional. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
No.225, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Industri. Usaha Obat. Tradisional. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 006 TAHUN 2012 TENTANG INDUSTRI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 006 TAHUN 2012 TENTANG INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 006 TAHUN 2012 TENTANG INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan
Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Q1 Apakah iklan pangan yang dievaluasi menggunakan kata-kata
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.02.12.1248 TAHUN 2012 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA PENARIKAN OBAT TRADISIONAL YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-263/BL/2011 TENTANG PENAWARAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPELABELAN DAN IKLAN PANGAN
PELABELAN DAN IKLAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA PP No. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan Pengertian (1) Label
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesehatan merupakan hak
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2016 KEUANGAN OJK. Efek. Perantara. Agen. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5896). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24
Lebih terperinciANALISIS IKLAN DISPLAY PRODUK JAMU PADA LIMA MEDIA CETAK PERIODE BULAN FEBRUARI APRIL 2009
ANALISIS IKLAN DISPLAY PRODUK JAMU PADA LIMA MEDIA CETAK PERIODE BULAN FEBRUARI APRIL 2009 SKRIPSI Oleh : ANNO RESPATI NUGROHO K100040147 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne
No. 887, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Klaim. Pangan Olahan. Label dan Iklan. pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN
Lebih terperinci[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN Pertimbangan disusunnya PP No.19 tahun 2003 : a. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciRegulasi tentang Iklan & Pelanggaran Iklan. Coaching Clinic Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Jakarta, 23 November 2016
Regulasi tentang Iklan & Pelanggaran Iklan Coaching Clinic Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Jakarta, 23 November 2016 Iklan harus bersifat komunikatif kepada khalayaknya agar dapat diterima.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.710, 2013 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Minuman. Khusus. Ibu Hamil. Menyusui. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR : HK.00.05.41.1384 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar
No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM
Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat tanggal 15 Juni 2016 RANCANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk dalam negeri harus bersaing dengan produk-produk dari luar
BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia dalam memasuki pasar bebas, dimana produk-produk dari luar negeri akan dengan mudah keluar masuk ke Indonesia hal ini tentu akan berdampak terhadap barang-barang produksi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.12.10.12459 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.10052 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT
Lebih terperinci2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa
No.137, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek. Syariah. Kriteria. Penerbitan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6083) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciKomisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN
Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5541) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pem
No.2134, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Pendaftaran Merek. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN MEREK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciPP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN. Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
PP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 72 TAHUN 1998 (72/1998) Tanggal: 16 SEPTEMBER 1998 (JAKARTA) Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/ TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI
-1- Yth. Wakil Manajer Investasi di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/2016.. TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1714, 2015 KEMENKES. Etalase dan Gerai. Djamoe. Terdaftar. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG GERAI DJAMOE TERDAFTAR DAN ETALASE
Lebih terperinci2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg
No.792, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Label Gizi. Acuan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.876, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pengawasan. Iklan. Kemasan. Produk Tembakau. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41
Lebih terperinci