BAB III EMAS DAN FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI. A. Konsep Emas. 1. Emas pada Zaman Rasulullah
|
|
- Surya Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 42 BAB III EMAS DAN FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI A. Konsep Emas 1. Emas pada Zaman Rasulullah Kata z\ahab yang berarti emas disebut dalam al-qur an sebanyak 8 kali. Tetapi hanya satu yang memberikan ancaman kepada orang yang mengumpulkan dan menyimpan emas, karena tidak memanfaatkannya di jalan yang benar. 60 Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat at-taubah ayat 34 : ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ن ك ث ير ا م ن الا ح ب ار و ال ره ب ان ل ي ا ك ل ون أ م و ال الن اس ب ال ب اط ل و ي ص دون ع ن س ب يل الل ه و ال ذ ين ي ك ن ز ون ال ذه ب و ال ف ضة و لا ي ن ف ق ون ه ا في س ب يل الل ه ف ب شر ه م ب ع ذ اب أ ل ي م Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orangorang alim Yahudi dan rahib-rahib Nas}rani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. 61 FiqhIslam.com 60 Ebook, Sistem Dinar Emas: Solusi untuk Perbankan Syariah, hal.2. diakses dari 61 Kementrian Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, Dilengkapi dengan Kajian Us}u>l Fiqih,
2 43 Pada zaman Nabi Muhammad SAW, emas dijadikan sebagai mata uang yang digunakan untuk bertransaksi bersama dengan perak.62 Dalam sejarah Islam, uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Dinar adalah mata uang emas yang diambil dari Romawi dan dirham adalah mata uang perak warisan peradaban Persia.63 Sepanjang kehidupannya, Nabi tidak merekomendasikan perubahan apapun terhadap uang. Artinya, Nabi dan para sahabat yang menjadi khalifah sesudahnya membenarkan praktik ini. 2. Pendapat Jumhur Ulama tentang Illat Riba pada Emas Menurut Ibnu Qudamah, sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Hasan, bahwa al-s\amaniyah sebagai illat riba pada emas dan perak adalah illat yang munas}ib (tepat), sebab dengan al-s\amaniyah tersebut harta menjadi sesuatu yang berarti. Selain itu, menurut al-mawardi, manakala ijma Ulama membolehkan memesan barang timbangan dengan pembayaran emas dan perak, ini artinya illat riba yang ada pada emas dan perak bukanlah al-wazn. Sebab, jika illat tersebut adalah al-wazn, maka tidak boleh memesan barang 62 Ebook, Sistem Dinar Emas: Solusi untuk Perbankan Syariah, hal.3. diakses dari FiqhIslam.com 63 Mustafa Edwin Nasution, et al, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), 242.
3 44 timbangan dengan pembayaran emas atau perak, sebab transaksi tersebut dengan illat al-wazn termasuk riba nas}i ah Jual Beli Emas pada Masa Nabi Emas dan perak haram diribakan karena illat yang sama, yaitu karena keduanya termasuk barang berharga sehingga diharamkan riba di dalamnya. 65 Nabi bersabda : ال ذه ب ب ال ذه ب و ال ف ضة ب ال ف ضة و ال ب ر ب ال ب ر و ال شع ير ب ال شع ير و الت م ر ب الت م ر و ال م ل ح ب ال م ل ح م ث لا بم ث ل س و اء ب س و اء ي د ا ب ي د ف ا ذ ا اخ ت ل ف ت ه ذ ه الا ص ن اف ف ب يع وا ك ي ف ش ي ت م إ ذ ا ك ان ي د ا ب ي د (Jual beli) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya ir dengan sya ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai. 66 Dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara emas dan perak, apakah ia sudah ditempa (menjadi uang) atau masih dalam bentuk lempengan. Karena tidak diperbolehkan membeli dua pound dengan tiga pound, baik dengan sistem kredit (pembayaran berjangka) maupun pembayaran tunai. Tidak sah juga membeli satu keping emas sebarat sepuluh gram dengan kepingan emas lain uang beratnya tiga belas gram, sebab pertukaran barang sejenis dengan 64 Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), Ibn H{ajar al-asqalani, Bulughul Maram, Terj. Irfan Maulana Hakim, 336.
4 45 barang sejenis harus memenuhi tiga syarat: sama ukurannya, secara tunai, dan serah terima sebelum berpisah. Sedangkan jika jenisnya berbeda, maka boleh ada kelebihan namun disyaratkan tetap harus secara tunai dan ada sistem serah terima (yadan bi yadin). 67 B. Fatwa MUI tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai 1. Latar Belakang Penetapan Fatwa Pada umumnya, suatu fatwa dikeluarkan oleh Ulama atau lembaga yang memiliki otoritas dalam mengeluarkan fatwa disebabkan oleh munculnya suatu kejadian, fenomena, ataupun permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat dimana permasalahan tersebut perlu untuk dipecahkan dan ditetapkan status hukumnya. Salah satu contohnya adalah penetapan fatwa nomor 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai. Fatwa ini muncul karena dilatarbelakangi oleh kebiasaan masyarakat pada saat ini yang sering melakukan transaksi jual beli dengan cara pembayaran tidak tunai, baik itu dengan menggunakan sistem angsuran maupun secara tangguh. Hal ini bisa dilihat dari fenomena yang terjadi di masyarakat di mana produsen-produsen dan para penjual seperti motor, alatalat rumah tangga, rumah, dan lain sebagainya, semakin marak menawarkan 67 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat, 229.
5 46 barang dagangannya dengan sistem kredit untuk meningkatkan tingkat penjualannya. Emas, yang sering dilirik oleh sebagian orang sebagai salah satu media investasipun tak luput dari pengaruh sistem jual beli angsuran. Padahal, di dalam Islam emas dikategorikan sebagai barang ribawi di mana penjualannya harus dilakukan secara tunai. Dalam menanggapi masalah ini, terjadi perbedaan pendapat dikalangan umat Islam. Sebagian Ulama ada yang membolehkan dan sebagian Ulama lain tidak membolehkannya. Masing-masing Ulama memiliki alasan tersendiri dalam mengeluarkan pendapatnya. Sehingga, berangkat dari fenomena inilah diperlukan adanya fatwa yang bisa dijadikan pedoman sekaligus kejelasan mengenai masalah jual beli emas secara tidak tunai tersebut. 2. Isi Fatwa MUI Tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai Di dalam Fatwa MUI No. 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai ini, menetapkan bahwa jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual beli biasa atau jual beli mura>bah}ah, hukumnya boleh (mubah, ja> iz) selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi (uang). Akan tetapi, kebolehan tersebut ada ketentuannya yakni harga jual (s\aman) tidak boleh bertambah selama jangka waktu perjanjian meskipun ada perpanjangan waktu setelah jatuh tempo.
6 47 diantaranya : Penetapan fatwa ini sendiri didasarkan dari beberapa pertimbangan, a. Dalil al-qur an Surat al-baqarah: 275 و أ ح ل الل ه ال ب ي ع و ح رم ال رب ا.. Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. 68 b. Dalil al-hadis 1) Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dan al-baihaqi dari Abu Sa id al- Khudri : ا ن ر س و ل االله ص ل ى االله ع ل ي ه و آل ه و س ل م ق ا ل : إ نم ا ال ب ي ع ع ن ت ر اض (رواه ابن ما جة والبيهقي وصححه ابن حبان) Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak) (HR Ibnu Majah dan al-baihaqi, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hiban). 69 2) Hadis riwayat Muslim, Abu Daud. Tirmidzi, Nas}a I, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari Ubadah bin Shamit, Nabi SAW bersabda : ال ذه ب ب ال ذه ب و ال ف ضة ب ال ف ضة و ال ب ر ب ال ب ر و ال شع ير ب ال شع ير و الت م ر ب الت م ر و ال م ل ح ب ال م ل ح م ث لا بم ث ل س و اء ب س و اء ي د ا ب ي د ف ا ذ ا اخ ت ل ف ت ه ذ ه الا ص ن اف ف ب يع وا ك ي ف ش ي ت م إ ذ ا ك ان ي د ا ب ي د 68 Departemen Agama RI, AlQur an dan Terjemahnya, (Bandung: Syamiil Cipta Media, 2005), Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terj. Kamaludin A. Marzuki, Jilid XII, (Bandung: Al-Ma arif, t.t), 71.
7 48 (Jual beli) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya ir dengan sya ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai. 70 3) Hadis Nabi Riwayat Muslim, Tirmidzi, Nas}a I, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Umar bin Khattab, Nabi SAW bersabda : ا ل ذه ب ب ال و ر ق ر ب ا إ لا ه اء و ه اء... (Jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan) secara tunai. 4) Hadis riwayat Muslim dari Abu Sa id al-khudri, Nabi SAW bersabda : لا ت ب ي ع و ا ال ذه ب ب ا ل ذه ب إ لا م ث لا بم ث ل و لا ت ش فو ا ب ع ض ه ا ع ل ى ب ع ض و لا ت ب ي ع وا ال و ر ق إلا م ث لا بم ث ل و لا ت ش فوا ب ع ض ه ا ع ل ى ب ع ض و لا ت ب ي ع وا م ن ه ا غ ا ي ب ا ب ن ا ج ز Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain. Janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain. Dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai. 71 5) Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Bara bin Azib dan Zaid bin Arqam : ن ه ى ر س و ل االله ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ع ن ب ي ع ال و ر ق ب ال ذه ب د ي ن ا 70 Ibn H{ajar al-asqalani, Bulughul Maram, Terj. Irfan Maulana Hakim, Ibid.
8 49 Rasulullah SAW melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai). 72 6) Hadis riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf al-muzani, Nabi SAW bersabda : ا ل صل ح ج اي ز ب ين ال م س ل م ين إ لا ص ل ح ا ح رم ح لا لا أ و أ ح ل ح ر ام ا و ال م س ل م و ن ع ل ى ش ر وط ه م ح رم ح لا لا أ و أ ح ل ح ر ام ا Perdamaian (musyawarah mufakat) boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan syaratsyarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. c. Kaidah ushul dan kaidah fikih, antara lain : 1) Kaidah Ushul ا لح ك م ي د و ر م ع ع ل ت ه و ج و د ا و ع د م ا Hukum berputar (berlaku) bersama ada atau tidak adanya illat. 2) Kaidah Fikih Adat (kebiasaan) dijadikan dasar penetapan hukum. ا ل ع ا د ة مح كم ة 3) Kaidah Fikih أ ن الا ح ك ام ال م ت ر ت ب ة ع ل ى ال ع و ا ي د ت د و ر م ع ه ا ك ي ف م ا د ار ت و ت ب ط ل م عه ا إ ذ ا ب ط ل ت ك الن ق و د في ال م ع ام لا ت Fathul Bari, diakses tanggal 30 Juli 2013
9 50 Hukum yang didasarkan pada adat (kebiasaan) berlaku bersama adat tersebut dan batal (tidak berlaku) bersamanya ketika adat itu batal, seperti mata uang dalam muamalat.. 4) Kaidah Fikih م ن ا ل ذخ ي ر ة : ق اع د ة : ك ل ح ك م م ر ت ب ع ل ى ع ر ف أ و ع اد ة ي ب ط ل ع ن د ز و ال ت ل ك ال ع ا د ة ف ا د ت غ ي ر ت غ ي ر الح ك م (Dikutip) dari kitab al-dzakirah sebuah kaidah: Setiap hukum yang didasarkan pada suatu urf (tradisi) atau adat (kebiasaan masyarakat) menjadi batal (tidak berlaku) ketika adat tersebut hilang. Oleh karena itu, jika adat berubah, maka hukum pun berubah. 5) Kaidah Fikih ا للا ص ل في ال م ع ام لا ت الا ب اح ة إ لا أ ن ي د ل د ل ي ل ع ل ى تح ر يم ه ا Pada dasarnya, segala bentuk muamalah itu boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. d. Pendapat para Ulama 1) Syaikh Ali Jumu ah, mufti al-diyar al-mis}riyah, al-kalim al-t}ayyib fatawa ashriya>h, Al-Qahirah: Da>r al-sala>m, 2006, 136. ي ط في و ال ف ضة ال م ص ن ع ين أ و ال م ع دي ن ل لت ص ن ي ع ب الت ق س ع ص ر ن ا يج و ز ب ي ع ال ذه ب الح اض ر ح ي ث خ ر ج اع ن الت ع ام ل م ا ك و س ي ط ل لت ب اد ل ب ين الن ا س و ص ار ا س ل ع ة ك س ا ي ر ال سل ع ال تي ت ب اع و ت ش ت ر ى ب ال ع اج ل و ا لا ج ل و ل ي س ت له م ا ص و ر ة ال دي ن ار و ال در ه م الل ذ ي ن ك ان ا ي ش ت ر ط ف ي ه ا الح ل و ل و الت ق اب ض ف ي م ا ر و اه أ ب و س ع ي د الخ د ر ي أ ن ر س و ل االله ص ل ى االله ع ل ي ه ؤ س ل م ق ال : "لا ت ب ي ع و ا الل ذه ب ب ال ذه ب إ لا م ث لا بم ث ل و لا ت ب ي ع و ا م ن ه ا غ اي ب ا الت ب اد ل و الت ع ام ل ب ن اج ز " (رواه البخاري). و ه و م ع ل ل ب ا ن ال ذه ب و ال ف ضة ك ان ا و س ي ل تي ب ي ن الن اس و ح ي ث ان ت ف ت ه ذ ه الح ال ة الا ن ف ي ن ت ف ي الح ك م ح ي ث ي د و ر الح ك م و ج و د ا و ع د م ا م ع ع ل ت ه. و ع ل ي ه : ف لا م ا ن ع ش ر ع ا م ن ب ي ع ال ذه ب ال م ص ن ع أ و الم ع د ل لت ص ن ي ع ب ال ق س ط.
10 51 Boleh jual beli emas dan perak yang telah dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran pada saat ini di mana keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai media pertukaran di masyarakat dan keduanya telah menjadi barang (sil ah) sebagaimana barang lainnya yang diperjualbelikan dengan pembayaran tunai dan tangguh. Pada keduanya tidak terdapat gambar dinar dan dirham yang dalam (pertukarannya) disyaratkan tunai dan diserahterimakan sebagaimana dikemukakan dalam hadis riwayat Abu Sa id al-khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda : Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali dengan ukuran yang sama, dan janganlah menjual emas yang gha ib (tidak diserahkan saat itu) dengan emas yang tunai. (HR. al-bukhari). Hadis ini mengandung illat bahwa emas dan perak merupakan media pertukaran dan transaksi di masyarakat. Ketika saat ini kondisi itu telah tiada, maka tiada pula hukum tersebut, karena hukum berputar (berlaku) bersama dengan illatnya, baik ada maupun tiada. Atas dasar itu, maka tidak ada larangan syara untuk menjualbelikan emas yang telah dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran. 2) Prof. Dr. Wahbah al-zuhaily dalam al-mua>malat al-ma>liyah almu as}irah, (Damsyiq: Da>r al-fikr, 2006), 133. و ك ذ ل ك ش ر اء الح ل ي م ن ال صا ي غ ب الت ق س ي ط لا يج و ز ل ع د م اك ت م ال ق ب ض الث م ن و لا ي ص ح أ ي ض ا ب ق ر ض م ن ال صاي غ Demikian juga, membeli perhiasan dari pengrajin dengan pembayaran angsuran tidak boleh, karena tidak dilakukan penyerahan harga (uang), dan tidak sah juga dengan cara berutang dari pengrajin. 3) Pendapat Syekh Abdullah bin Sulaiman al-mani dalam Buhu>ts fi al- Iqtis}a>d al-isla>my, (Beirut: Al-Maktab al-isla>mi, 1996), 322. مم ا ت ق دم ي ت ض ح أ ن الث م ن ي ة في ال ذه ب و ال ف ضة م و غ ل ة ف ي ه م ا و أ ن الن ص ص ر ي ح في اع ت ب ار هم ا م الا ر ب و ي ا يج ب في ال م ب اد ل ة ب ي ن ه م ا الت م ا ث ل و الت ق ا ب ض في مج ل س ال ع ق د ف ي م ا ا تح د ج ن س ه و الت ق ا ب ض في مج ل س ال ع ق د في ب ي ع ب ع ض ه م ا ب ب ع ض إ لا م ا أ خ ر ج ت ه ال صن اع ة
11 52 ع ن م ع نى الث م ن ي ة ف ي ج و ز الت ف اض ل ب ين الج ن س م ن ه م ا د و ن الن س ا ع ل ى م ا س ب ق م ن ت و ض ي ح و ت ع ل ي ل Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa status emas dan perak lebih dominan fungsinya sebagai s\aman (alat tukar, uang) dan bahwa nas} sudah jelas menganggap keduanya sebagai harta ribawi, yang dalam mempertukarkannya wajib adanya kesamaan dan saling serah terima di majelis akad sepanjang jenisnya sama, dan saling serah terima di majelis akad dalam hal jual beli sebagiannya (emas, misalnya) dengan sebagian yang lain (perak), kecuali emas atau perak yang sudah dibentuk (menjadi perhiasan) yang menyebabkannya telah keluar dari arti (fungsi) sebagai s\aman (harga, uang). Maka ketika itu, boleh ada kelebihan dalam mempertukarkan antara yang sejenis (misalnya emas dengan emas yang sudah menjadi perhiasan) tetapi tidak boleh ada penangguhan, sebagaimana telah dijelaskan pada keterangan sebelumnya. 4) Dr. Khalid Muslih dalam Hukmu Bai al-z ahab bi al-nuqu>d bi al- ب ي ع ال ذه ب ب الن ق و د ال و ر ق ي ة ب لت ق س ي ط ل ل ع ل م اء ف ي ه ق و لا ن في الج مل ة : Taqsit} : ا ل ق و ل الا ول : ا لت ح ر يم و ه و ق و ل أ ك ث ر أه ل ال ع ل م ع ل ى خ لا ف ب ي ن ه م في ا لا س ت د لا ل له ذ ا ال ق و ل و أ ب ر ز م ا ه ن ا ك أ ن الو ر ق الن ق د ي و ال ذه ب م ن ا لا ثم ان والا ثم ن لا يج و ز ب ي ع ه ا إ لا ي د ا ب ي د ل م ا ج اء في ذ ل ك م ن ا لا ح ا د ي ث ك ح د ي ث ع ب اد ة ب ن ال صام ت ر ض ي االله ع ن ه أ ن الن بي ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ق ال : (ف ا ذ ا اخ ت ل ف ت ه ذ ه ا لا ج ن اس ف ب ي ع و ا ك ي ف ش ي ت م إ ذ ا ك ان ي د ا ب ي د ) ر و اه م س ل م ا ل ق و ل الث اني : ا لج و از و ب ه ق ال جم اع ة م ن ال ف ق ه اء ال م ع اص ر ي ن م ن أ ب ر ز ه م ال ش يخ ع ب د ال رحم ن ال سع د ي ع ل ى اخ ت لا ف ب ي ن ه م في الا س ت د لا ل له ذ ا ال ق و ل إلا أ ن أ ب ر ز م ا ي س ت ن د ل ه ه ذ ا ال ق و ل م ا ذ ك ر ه ش ي خ ا لا س لا م اب ن ت ي م ي ة و اب ن ال ق ي م م ن ج و از ب ي ع الح ل ي ب ال ذه ب ن س ي ي ة ح ي ث ق ال اب ن ت ي م ي ة ك م ا في الا خ ت ي ار ات : "يج و ز ب ي ع ال م ص و غ م ن ال ذه ب و ال ف ضة بج ن س ه م ن غ ير اش تر اط الت م اث ل و يج ع ل الز ا ي د في م ق اب ل ال صن ع ة س و اء ك ان ال ب ي ع ح الا أ و م و جلا م ا لم ي ق ص د ك و ن ه ثم ن ا"
12 53 و أ ص ر ح م ن ه ق و ل اب ن ال ق ي م : "أ ن الح ل ي ة ال م ب ا ح ة ص ار ت ب ال صن ع ة ال م ب اح ة م ن ج ن س الث ي اب و ال سل ع لا م ن ج ن س ا لا ثم ان و له ذ ا لم تج ب ف ي ه ا ال ز كاة ف لا يج ر ي ال رب ا ب ي ن ه ا و ب ين ا لا ثم ان ك م ا لا يج ر ي ب ين ا لا ثم ان و س اي ر ال سل ع و إ ن ك ان ت م ن غ ير ج ن س ه ا ف ا ن ه ذ ه ب ال صن اع ة ق د خ ر ج ت ع ن م ق ص و د ا لا ثم ان و أ ع دت ل لت ج ار ة ف لا مح ذ و ر في ب ي ع ه ا بج ن س ه ا..." انتهى من إعلام الموقعين Secara global, terdapat dua pendapat Ulama tentang jual beli emas dengan uang kertas secara angsuran : Pendapat pertama : haram. Ini adalah pendapat mayoritas Ulama, dengan argument (istidlal) berbeda-beda. Argumen paling menonjol dalam pendapat ini adalah bahwa uang kertas dan emas merupakan s\aman (harga, uang) sedangkan s\aman tidak boleh diperjualbelikan kecuali secara tunai. Hal ini berdasarkan hadis Ubadah bin al-shamit bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Jika jenis (harta ribawi) ini berbeda, maka jualbelikanlah sesuai kehendakmu apabila dilakukan secara tunai. Pendapat kedua : boleh (jual beli emas dengan angsuran). Pendapat ini didukung oleh sejumlah fuqaha masa kini diantara yang paling menonjol adalah Syeikh Abdurrahman as-sa di. Meskipun mereka berbeda dalam memberikan argumen (istidlal) bagi pandangan tersebut, hanya saja argumen yang menjadi landasan utama mereka adalah pendapat yang dikemukakan oleh Syeikh al-islam Ibnu Taymiyah dan Ibnu Qayyim mengenai kebolehan jual beli perhiasan (terbuat dari emas) dengan emas, dengan pembayaran tangguh. Mengenai hal ini Ibnu Taymiyah menyatakan dalam kitab al-ikhtiya>rat : Boleh melakukan jual beli perhiasan dari emas dan perak dengan jenisnya tanpa syarat harus sama kadarnya (tamas}ul), dan kelebihannya dijadikan sebagai kompensasi atas jasa pembuatan perhiasan, baik jual beli itu dengan pembayaran tunai maupun dengan pembayaran tangguh, selama perhiasan tersebut tidak dimaksudkan sebagai harga (uang). Ibnu Qayyim menjelaskan lebih lanjut : Perhiasan (dari emas atau perak) yang diperbolehkan, karena pembuatan (menjadi perhiasan) yang diperbolehkan, berubah statusnya menjadi jenis pakaian dan barang, bukan merupakan jenis harga (uang). Oleh karena itu, tidak wajib zakat atas perhiasan (yang terbuat dari emas atau perak) tersebut, dan tidak berlaku pula riba (dalam pertukaran atau jual beli) antara harga (uang) dengan barang lainnya, meskipun bukan dari jenis yang
13 54 sama. Hal itu karena dengan pembuatan (menjadi perhiasan) ini, perhiasan (dari emas) tersebut telah keluar dari tujuan sebagai harga (tidak lagi menjadi uang) dan bahkan telah dimaksudkan untuk perniagaan. Oleh karena itu, tidak ada larangan untuk memperjualbelikan perhiasan emas dengan jenis yang sama (I la>m al-muwaqqi in: 247) 5) Syaikh Abd al-hamid Syauqiy al-jibaliy dalam Bai al-dzahab bi al- Taqsith: إ ن ح ك م ب ي ع ال ذه ب ب الت ق س ي ط اخ ت ل ف ف ي ه ال ف ق ه اء ع ل ى الن ح و الت الي : أ ~ ا ل م ن ع : و ه و ق و ل جم ا ه ير ال ف ق ه اء م ن الح ن ف ي ة و ال م ال ك ي ة و ال شاف ع ي ة و الح ن اب ل ة ز ب ~ ا لج و از : و ه و ر أ ي اب ن ت ي م ي ة و اب ن ال ق ي م و م ن و اف ق ه م ا م ن ال م ع ا صر ي ن. إ س ت د ل ال ق ا ي ل و ن بال م ن ع ب ع م و م الا ح اد ي ث ال و ار د ة في ال رب ا و ال تي ف ي ه ا: {لا ت ب ع ال ذه ب ب ال ذه ب و لا ال ف ضة ب ال ف ضة إ لا ه اء اء ي د اب ي د } و ق ال و ا إ ن ال ذه ب و ال ف ضة أ ثم ان لا يج و ز ف ي ه ا الت ق س ي ط و لا ب ي ع الا ج ل لا ن ه م ف ض إ لى ال رب ا و ا س ت د ل ال ق اي ل و ن ب ا لج و از بم ا ي ل ى : أ ~ أ ن ال ذه ب و ال ف ضة ه ي س ل ع ت ب اع و ت ش ت ر ى يج ر ي ع ل ي ه ا م ا يج ر ي ع ل ى ال سل ع و لم ت ع د أ ثم ان ا. ب ~ لا ن ح اج ة الن ا س م ا سة إ لى ب ي ع ه ا و ش ر اي ه ا ف ا ذ ا لم يج ز ب ي ع ه ا ب الت ق س ي ط ف س د ت م ص ل ح ة الن اس و و ق ع و ا في الح ر ج. ج ~ أ ن ال ذه ب والف ضة ب ال صن ع ة ال م ب اح ة أ ص ب ح ا م ن ج ن س الث ي اب و ال سل ع لا م ن ج ن س ا لا ثم ان ف لا يج ر ي ال رب ا ب ي ن ه ا و ب ين ا لا ثم ان ك م ا لا يج ر ي ب ين ا لا ثم ان و س اي ر ال سل ع و إ ن ك ان ت م ن غ ير ج ن س ه ا. د ~ ل و س د ع ل ى الن اس ه ذ ا ال ب اب ل س د ع ل ي ه م ب اب ال دي ن و ت ض رر و ا ب ذ ل ك غ اي ة ال ضر ر.
14 55 و ب ع د ه ذ ا ف ا ن ال رأي ال راج ح ع ن د ي و ال ذ ي أ ف تى ب ه ه و ج و از ب ي ع ال ذه ب ب الت ق س ي ط لا ن ه س ل ع ة و ل ي س ثم ن ا ت ي س ي ر ا ع ل ى ال ع ب اد و ر ف ع ا ل ل ح ر ج ع ن ه م. Mengenai hukum jual beli emas secara angsuran, Ulama berbeda pendapat sebagai berikut : a. Dilarang, dan ini pendapat mayoritas fuqaha, dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi i, dan Hanbali. b. Boleh, dan ini pendapat Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, dan Ulama kontemporer yang sependapat. Ulama yang melarang mengemukakan dalil dengan keumuman hadis-hadis tentang riba, yang antara lain menegaskan: Janganlah engkau menjual emas dengan emas, dan perak dengan perak, kecuali secara tunai. Mereka menyatakan, emas dan perak adalah s\aman (harga, alat pembayaran, uang), yang tidak boleh dipertukarkan secara angsuran maupun tangguh, karena hal itu menyebabkan riba. Sementara itu, Ulama yang mengatakan boleh mengemukakan dalil sebagai berikut: a. Bahwa emas dan perak adalah barang (sil ah) yang dijual dan dibeli seperti halnya barang biasa, dan bukan lagi s\aman (harga, alat pembayaran, uang). b. Manusia sangat membutuhkan untuk melakukan jual beli emas. Apabila tidak diperbolehkan jual beli emas secara angsuran, maka rusaklah kemaslahatan manusia dan mereka akan mengalami kesulitan. c. Emas dan perak setelah dibentuk menjadi perhiasan berubah menjadi seperti pakaian dan barang, dan bukan merupakan s\aman (harga, alat pembayaran, uang). Oleh karenanya tidak terjadi riba (dalam pertukaran atau jual beli) antara perhiasan dengan harga (uang), sebagaimana tidak terjadi riba (dalam pertukaran atau jual beli) antara harga (uang) dengan barang lainnya, meskipun bukan dari jenis yang sama. d. Sekiranya pintu (jual beli emas secara angsuran) ini ditutup, maka tertutuplah pintu utang piutang, masyarakat akan mengalami kesulitan yang tidak terkira. Berdasarkan hal-hal di atas, maka pendapat yang rajih dalam pandangan saya dan pendapat yang saya fatwakan adalah boleh jual beli emas dengan cara angsuran, karena emas adalah barang, bukan
15 56 harga (uang), untuk memudahkan urusan manusia dan menghilangkan kesulitan mereka. e. Pendapat peserta rapat pleno DSN-MUI pada hari kamis, tanggal 20 Jumadil Akhir 1431 H/03 Juni 2010M, antara lain sebagai berikut : 1) Hadis-hadis Nabi yang mengatur pertukaran (jual beli) emas dengan emas, perak dengan perak, serta emas dengan perak atau sebaliknya, mensyaratkan, antara lain, agar pertukaran itu dilakukan secara tunai, dan jika dilakukan secara tidak tunai, maka Ulama sepakat bahwa pertukaran tersebut dinyatakan sebagai transaksi riba, sehingga emas dan perak dalam pandangan Ulama dikenal sebagai amwa>l riba>wiyah (barang ribawi). 2) Jumhur Ulama berpendapat bahwa ketentuan atau hukum dalam transaksi sebagaimana dikemukakan di atas merupakan ah}ka>m mu allalah (hukum yang memiliki illat) dan illat-nya adalah s\amaniyah, maksudnya bahwa emas dan perak pada masa wurud hadis merupakan s\aman (harga, alat pembayaran atau pertukaran, uang). 3) Uang-yang dalam literatur fiqh disebut dengan s\aman atau nuqud (jamak dari naqd) didefinisikan oleh para Ulama, antara lain sebagai berikut :
16 57 ا لن ق د ه و ك ل و س ي ط للت ب اد ل ي ل ق ى ق ب و لا ع ا ما م ه م ا ك ان ذ ل ك ال و س ي ط وع ل ى أ ي ح ال س لا مى م كت ب صاد الا ي ك و ن (ع ب د االله ب ن س ل ي ما ن ن ي ع بح و ث في ا لا ق ت ا لم ا لا س لا مى ١٩٩٦ ص: ١٧٨ ) Naqd (uang) adalah segala sesuatu yang menjadi media pertukaran dan diterima secara umum, apapun bentuk dan dalam kondisi seperti apapun media tersebut. (Abdullah bin Sulaiman al-mani, Buhu>ts fi al- Iqtis}a>d al-isla>mi, Al-Maktab al-isla>mi, 1996, h.178) ا لن ق د : م ا ا تخ ذ الن اس ثم ن ا م ن ال م ع اد ن ال م ض ر و ب ة أ و الا و ر اق ال م ط ب و ع ة و نح وه ا ا ل صاد ر ة ي ا ل م عا ملا ة ال ي ة ا لم عا ج ع ن ال م و سس ة ال م ال ي ة ص اح ب ة ا لا خ ت ص اص (مح م د ر و ا س ق ل عه ا لم س ١٩٩٩ ص: ٢٣) ر ة في ض وء ا ل ف قه وال ش ر ي ع ب ي ر وت : دا ر الن فاي ص Naqd adalah sesuatu yang dijadikan harga (s\aman) oleh masyarakat, baik terdiri dari logam atau kertas yang dicetak maupun dari bahan lainnya, dan diterbitkan oleh lembaga keuangan pemegang otoritas. (Muhammad Rawas Qal ah Ji, al-mua>mala>t al-ma>liyah al-mua>shirah fi Dhau al-fiqh wa al-syari>ah, Beirut: Da>r al-nafa> is, 1999, h.23) 4) Dari definisi tentang uang di atas dapat dipahami bahwa sesuatu, baik emas, perak, maupun yang lainnya termasuk kertas, dipandang atau berstatus sebagai uang hanyalah jika masyarakat menerimanya sebagai uang (alat atau media pertukaran) dan berdasarkan pendapat Muhammad Rawas Qal ah Ji, diterbitkan atau ditetapkan oleh lembaga keuangan pemegang otoritas. Dengan kata lain, dasar status sesuatu dinyatakan sebagai uang adalah adat (kebiasaan atau perlakuan masyarakat). 5) Saat ini, masyarakat dunia tidak lagi memperlakukan emas atau perak sebagai uang, tetapi memperlakukannya sebagai barang (sil ah).
17 58 Demikian juga, Ibnu Taymiyah dan Ibnu al-qayyim menegaskan bahwa jika emas atau perak tidak lagi difungsikan sebagai uang, misalnya telah dijadikan perhiasan, maka emas atau perak tersebut berstatus sama dengan barang (sil ah).
BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI
59 BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam
1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Islam telah mengatur mengenai jual-beli dalam Al-Quran dan hadis, dari zaman ke zaman jual-beli mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Baik dari segi teori maupun
Lebih terperinciAbdullah Zaki Alkaf, (Cet. I; Bandung: Hasyimi Press, 2001), h Hasil observasi, (9 September, 2014).
Latar Belakang Masalah Di dalam Islam ada disebut al-ashnaf ar-ribawiyah yakni benda-benda disitu terdapat riba apabila seseorang salah dalam menggunakannya atau menukarkannya. Benda-benda telah ditetapkan
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang JUAL-BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang JUAL-BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)setelah, Menimbang : a. bahwa transaksi jual beli
Lebih terperinciBacaan Tahlil Lengkap
Bacaan Tahlil Lengkap (oleh Caraspot.com) 1. Kalimat Pembuka (bebas) 2. Khususan Al-Fatihah إلى ح ض ر ة الن بي ال م ص ط ف ى مح مد ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م (ا ل ف اتح ة) ثم إلى ح ض ر ة إ خ و ان ه م ن
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARI AH MUSYARAKAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah: Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang PENGALIHAN UTANG ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran
Lebih terperinciHADITS TENTANG RASUL ALLAH
HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)
24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG
Lebih terperinciمت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة
http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع
Lebih terperinciمت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة
http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع
Lebih terperinciمت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة
http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع
Lebih terperinciمت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة
http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع
Lebih terperinciSunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:
AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP UANG DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP UANG DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM A. Persamaan dan Perbedaan Konsep Uang dalam Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Islam 1. Persamaan
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan
06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa fatwa DSN No.12/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب
7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan
Lebih terperinciZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN
23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri
BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pertukaran merupakan bagian aktifitas terpenting dalam masyarakat dan merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an
10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang
Fatwa Pedoman Asuransi Syariah 1 FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENGEMBALIAN KONTRIBUSI TABARRU BAGI PESERTA ASURANSI YANG BERHENTI SEBELUM MASA PERJANJIAN BERAKHIR ا ا رل
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU
BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU A. Analisis Terhadap Praktik Penukaran Uang Dengan Jumlah Yang Tidak
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR INDIKATOR:
AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi
Lebih terperinciPENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)
36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,
Lebih terperinciBAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA
BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA A. Analisis Pembulatan Harga jual pada transaksi jual beli BBM (Bahan Bakar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU A. Analisis Terdahap Praktik Pengembalian Sisa Pembayaran Di Kober Mie Setan Semolowaru Dalam transaksi
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu
Lebih terperinciBAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:
BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar
Lebih terperinciA. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN AKAD MUDHARABAH DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNGGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak
Lebih terperinciKRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT
40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426
Lebih terperinciISLAM dan DEMOKRASI (1)
ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
Dewan Syari ah Nasional, setelah: Menimbang FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م : a. bahwa
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:
SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa
05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Servis Di Toko Cahaya Electro Pasar Gedongan
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan
Lebih terperinciBAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH
BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH A. Pengertian Murabahah 1. Secara Bahasa Secara bahasa murabahah mempunyai pengertian saling menguntungkan dapat dipahami bahwa keuntungan itu dimiliki oleh kedua pihak
Lebih terperinciKHUTBAH JUM AT. Air Bersih Adalah Ni mat Karunia Allah Yang Harus Disyukuri. Khutbah 2
KHUTBAH JUM AT Khutbah 2 Air Bersih Adalah Ni mat Karunia Allah Yang Harus Disyukuri ا ل سلا م ع ل ي ك م و ر حم ة الل ه و ب ر ك ات ه ا لح م د ل ل ه ال ذ ي و ف ق ع ب اد ه بم س اب ق ة الخ ي ر ات و الت ع
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama hukum Islam. Selaku dalil/sumber utama hukum Islam, al-qur an telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umat Islam telah berkonsensus bahwa al-qur an merupakan dalil/sumber utama hukum Islam. Selaku dalil/sumber utama hukum Islam, al-qur an telah meletakkan dasar-dasar
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa
07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
16-06-2017 21 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kewajiban Zakat Fitrah Al-Bukhari 1407-1413 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN
58 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktek Sistem Jual Beli Ikan Dengan Perantara
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
Dewan Syari ah Nasional setelah FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH) ب س م االله الر ح من الر ح ي م Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK A. Analisis terhadap Mekanisme Hak Khiya>r pada Jual Beli Ponsel Bersegel Akad merupakan
Lebih terperinciKAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf
KAIDAH FIQH ت ب د ل س ب ب ال م ل ك ك ت ب د ل ال ع ي Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1437 H_2016 M Perubahan
Lebih terperinciPERAYAAN NATAL BERSAMA
BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA
12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP A. Analisis Hukum Islam Terhadap Tata Cara Akadnya Akad merupakan salah satu cara untuk memiliki suatu barang yang sah menurut
Lebih terperinciMENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM
15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hutang Pupuk dengan Gabah
Lebih terperinciBerkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.
Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan
04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis
Lebih terperinciب س م االله الر حم ن الر ح ي م
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH ب س م االله الر حم ن الر ح ي م Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar
14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi
Lebih terperinciMUZARA'AH dan MUSAQAH
MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
1 Dewan Syari'ah Nasional setelah: FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 37/DSN-MUI/X/2002 Tentang PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARI AH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Menimbang : a. bahwa bank
Lebih terperinciKHUTBAH JUM AT. Berwudhu Membersihkan Diri dari Kotoran dan Dosa. Khutbah 7
KHUTBAH JUM AT Khutbah 7 Berwudhu Membersihkan Diri dari Kotoran dan Dosa ا ل سلا م ع ل ي ك م و ر حم ة الل ه و ب ر ك ات ه ا لح م د ل ل ه ال ذ ي ج ع ل ال شب اب حم اة ا لا و ط ان و ن ص ر هب م ال شر اي ع
Lebih terperinciPembiayaan Multi Jasa
Pembiayaan Multi Jasa Produk pembiayaan Murabahah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan barang. Adapun untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan jasa, seperti; pendidikan, pelayanan kesehatan dan
Lebih terperinciISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri
KOMPETENSI DASAR: 1. Menganalisis agama Islam sebagai agama yang fitri 2. Mengidentifikasi ciri-ciri yang menjadi karakterstik agama Islam sebagai agama yang fitri INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai
Lebih terperinciب س م االله الر ح من الر ح ي م
Dewan Syariah Nasional setelah, FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO. 44/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang PEMBIAYAAN MULTIJASA ب س م االله الر ح من الر ح ي م Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk pelayanan jasa
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
18-06-2017 23 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Bersedekah Al-Bukhari 1341-1343, 1345, 1349, 1350, 1353 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi
Lebih terperinciPENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK
31 PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 2 Tahun 2003 Tentang PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK Majelis Ulama Indonesia, setelah
Lebih terperinciHADITS TENTANG RASUL ALLAH
HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح د ث ي ن ي ون س ب ن ع ب ي د ا ل ع ل ى أ خ ب ر ن اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ي ن ع م ر و أ ن أ ب ي ون س ح د ث ه ع ن أ ي ب ه ر ي ر ة ع ن
Lebih terperinciKHUTBAH JUM AT. Masjid Tempat Suci, Peliharalah Kebersihannya. Khutbah 11
KHUTBAH JUM AT Khutbah 11 Masjid Tempat Suci, Peliharalah Kebersihannya ا ل سلا م ع ل ي ك م و ر حم ة الل ه و ب ر ك ات ه ا لح م د ل ل ه ال ذ ي ب ذ ك ر ه ت ط م ي ن ال ق ل و ب. و ب ف ض ل ه و ر حم ت ه ت غ
Lebih terperinciMateri Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di
24-06-2017 29 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Syawal Muslim 1984, Abu Dawud 2071 Tirmidzi 676, 692 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini
Lebih terperinciKaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M
Kaidah Fiqh الط ه ار ة ا بت ي م ام ك ال ط ه ار اة ب ل م ا اء BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO
65 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO B. Analisis Terhadap Penerapan Akad Qard\\} Al-H\}asan Bi An-Naz ar di BMT
Lebih terperinciOleh: Shahmuzir bin Nordzahir
Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA A. Analisis Terhadap Penetapan Harga Penukaran Mata Uang Logam Sebagai salah satu adat kebiasaan yang berkembang dalam
Lebih terperinciBAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK
BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}Arabah Antarbank (IMA) Pengelolaan likuiditas merupakan suatu fungsi terpenting yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciMURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL AKAD MURA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi
BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi Bisnis database pin konveksi adalah sebuah bisnis dimana objek yang diperjualbelikan
Lebih terperinciKEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARIAH
Lampiran I KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARIAH Terakreditasi A SK BAN-PT Depdiknas Nomor: 013/BAN-PT/Ak- X/S1/VI/2007 Jl. Gajayana No. 50 Malang 65144
Lebih terperinciAsas-Asas Sistem Muamalat Islam
Asas-Asas Sistem Muamalat Islam Muqaddimah. Islam Adalah Sistem Hidup Yang Syumul. Tidak Sempurna Islam Seseorang Sehingga Melaksanakan Islam Secara Menyeluruh. Al-Baqarah [2:208] ا أ ه ا ال ذ ن آم ن وا
Lebih terperinciKEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL
33 KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 4 Tahun 2004 Tentang KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK
Lebih terperinciA. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah
61 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG JUAL BELI MAHAR BENDA PUSAKA DI MAJELIS TA LIM AL-HIDAYAH DESA TANJUNGREJO KEC. BAYAN KAB. PURWOREJO A. Analisis Praktek Jual Beli
Lebih terperinciMAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT ا ادلة: ١١. Adab majlis dan teman duduk yang baik
MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta.or.id e-mail : humas@mta.or.id Jl. Ronggowarsito No. 111A Surakarta 57131, Telp (0271) 663299, Fax (0271) 663977 Ahad, 25 Maret 2018/07 Rajab 1439 Brosur
Lebih terperinciك ل وا و اش ر ب وا م ن رز ق الل ه و لا ت ع ث و ا في الا ر ض م ف س د ين ل ل ه إ ن ك نت م إ ي اه ت ع ب د ون
Ayat AL Qur an Tentang Rezeki Al Baqarah ( 2 ) : 58 و إ ذ ق ل ن ا اد خ ل وا ه ذ ه ال ق ر ي ة ف ك ل وا م ن ه ا ح ي ث ش ي ت م ر غ دا و اد خ ل وا ال ب اب س جدا و ق ول وا ح ط ة ن غ ف ر ل ك م خ ط اي اك م و
Lebih terperinciBAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen
68 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI AKAD MURA
Lebih terperinciHUKUMAN MATI DALAM TINDAK PIDANA TERTENTU
HIMPUNAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA 42 HUKUMAN MATI DALAM TINDAK PIDANA TERTENTU FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 10/MUNAS VII/MUI/14/2005 Tentang HUKUMAN MATI DALAM TINDAK PIDANA TERTENTU Majelis
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA
27 Do a Bersama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 3/MUNAS VII/MUI/7/2005 Tentang DO A BERSAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H. / 26-29
Lebih terperinciPengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis
Pertemuan ke-2 U L U M U L H A D I S Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Outline Pengertian Istilah : Hadis, Sunnah,
Lebih terperinciع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي
KUMPULAN 20-AN DALIL PENTING UNTUK PEMULA --- 1. Perintah mentauhidkan Allah dan meninggalkan syirik: و اع ب د وا اللهه و ل ت ش ر ك وا ب ه ش ي ئ ا Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-nya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. al-qur an telah meletakkan dasar-dasar pokok dan prinsip-prinsip umum
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umat Islam telah berkonsensus bahwa al-qur an merupakan dalil/sumber utama hukum Islam. Selaku dalil/sumber utama hukum Islam, al-qur an telah meletakkan dasar-dasar
Lebih terperinciKITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A
KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A ب اب ا لذ ك ر و الد ع اء Hadits No. 1567 Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah berfirman: Aku selalu bersama hamba-ku selama ia mengingat-ku dan kedua bibirnya
Lebih terperinciHadits-hadits Shohih Tentang
Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan
Lebih terperinci