DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA
|
|
- Surya Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA TII tidak bisa mengharapkan standar integritas yang lebih tinggi pada pihak lain jika tidak bisa menerapkan standar integritas yang tinggi pada diri sendiri. TII menyadari sepenuhnya bahwa pengisian Daftar Kepentingan ini merupakan aspek fundamental dalam integritas. Selain itu, Daftar ini merupakan dokumen hidup, di mana lingkungan dan situasi berubah, di mana sebelumnya mungkin potensi konflik kepentingan bukanlah isu, akan tetapi bisa berubah menjadi isu yang penting di mana keterbukaan daftar kepentingan menjadi penting. Pengisian Daftar Kepentingan ini diharapkan bisa mengidentifikasi berbagi kemungkinan konflik kepentingan dan mengungkapkannya pada publik, sekalipun dalam kenyataannya konflik semacam itu mungkin tidak terjadi. Pengisian Daftar ini juga mengingatkan bahwa Kebijakan TII melampaui kepentingan individual di mana mereka memiliki hubungan pribadi. Ini berarti jika individu tersebut dinilai punya kepentingan, yang mungkin berbenturan dengan kepentingan TII, maka keterbukaan menjadi penting. Potensi konflik kepentingan tidak hilang ketika seorang individu meninggalkan organisasi. TII telah mengenali dengan baik bahaya revolving door. Dengan demikian Daftar Kepentingan ini mencakup rincian keterlibatan individu dalam organisasi sebelumnya di mana situasi saat ini berkaitan dengan organisasi masa lalu dalam potensi konflik kepentingan. 1. Setiap anggota EB akan mendeklarasikan dalam Daftar ini, setiap dan semua kepentingan yang berpotensi mengarah pada konflik kepentingan. Konflik kepentingan termasuk tetapi tidak terbatas pada: a. Berbagai lembaga afiliasi saat ini dan yang lalu yang menjadi sumber penghasilan (dalam posisi sebagai pekerja atau direktur) dalam lembaga publik atau perusahaan atau organisasi yang lain, termasuk hubungan jangka panjang atau yang cukup sering, tetapi tidak termasuk konsultasi jangka pendek, b. Berbagai lembaga afiliasi yang bukan sumber penghasilan di masa sekarang dan masa lalu dengan lembaga publik atau perusahaan swasta atau organisasi lain, c. Kepemilikan atau penguasaan lebih dari 10 persen saham dalam perusahaan atau organisasi, d. Entitas apapun di mana individu anggota memiliki lebih dari 5 persen dari total aset organisasi (saham perusahaan, saham perusahaan publik atau berbagai jenis utang, dan investasi) e. Berbagi dana pensiun, f. Berbagai posisi/pekerjaan sekarang atau masa lalu di lembaga publik, g. Kepentingan pribadi di mana anggota EB mempunyai hubungan personal yang dekat. 2. Daftar Kepentingan ini terbuka untuk publik. 3. Pengisian Daftar Kepentingan ini dibuat tiga minggu setelah menjabat sebagai anggota EB dan akan diperbarui sesuai dengan perubahan yang terjadi sekurang-kurangnya setahun sekali. 4. Jika ada keraguan, anggota EB bisa minta berkonsultasi dengan Dewan Etik, tentang perlu tidaknya suatu kepentingan dimasukkan dalam Daftar Kepentingan. Nama Bivitri Susanti Tanggal penandatanganan komitmen 21 Agustus 2017 Afiliasi lembaga yang menjadi sumber Feb 2015-present: Deputy Director on Academic pendapatan (sekarang dan yang lalu kalau Matters, Lecturer. Indonesia Jentera School of Law dianggap relevan) ( Executive Director. PSHK (Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) or Indonesian Centre for Law and Policy Studies ( Researcher, co-founder. PSHK (Pusat
4 Afiliasi lembaga tapi bukan sumber pendapatan (sekarang dan yang lalu kalau dianggap relevan) Kepemilikan lebih dari 10 persen saham di perusahaan Entitas lembaga yang lain di mana yang bersangkutan menguasai 5 persen dari total aset Menjadi PNS (sekarang dan dulu kalau relevan) Kepentingan dalam hubungan pribadi Yang lain Tanggal Studi Hukum & Kebijakan Indonesia) or Indonesian Centre for Law and Policy Studies ( Researcher, co-founder. LeIP (Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan) or Indonesian Institute for Independent Judiciary ( Researcher, MTI (Masyarakat Transparansi Indonesia) or Indonesian Society for Transparency. Chairperson. Association of Lecturers of Constitutional Law and Administrative Law of Greater Jakarta. October 2016-present. Head of Cooperation and Foreign Relations. Indonesian Association of Lecturers of Constitutional Law and Administrative Law. March 2016-present. Board Member. Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC). Anggota Badan Pengurus. Yayasan Studi Hukum & Kebijakan Indonesia present. Steering Committee Member. Australia Indonesia Governance Research Partnership, Australian National University (May 2007 May 2010) N/A N/A N/A N/A N/A Tanda tangan 21 Agustus 2017
5 DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA TII tidak bisa mengharapkan standart integritas yang lebih tinggi pada pihak lain jika tidak bisa menerapkan standart integritas yang tinggi pada diri sendiri. TII menyadari sepenuhnya bahwa pengisian Daftar Kepentingan ini merupakan aspek fundamental dalam integritas. Selain itu, Daftar ini merupakan dokumen hidup, dimana lingkungan dan situasi berubah, dimana sebelumnya mungkin potensi konflik kepentingan bukanlah isu, akan tetapi bisa berubah menjadi isu yang penting dimana disklosur dafta kepentingan menjadi penting. Pengisian Daftar Kepentingan ini diharapkan bisa mengidentifikasi berbagai kemungkinan konflik kepentingan dan mengungkapkannya pada publik, sekalipun secara nyata konflik semacam itu mungkin tidak mewujud. Pengisian Daftar ini juga mengingatkan bahwa Kebijakan TII melampaui kepentingan individual dimana mereka memiliki hubungan pribadi. Ini berarti jika individu tersebut dinilai punya kepentingan, yang mungkin berbenturan dengan kepentingan TII, maka disklosur menjadi penting. Potensi konflik kepentingan tidak hilang ketika seorang individu meninggalkan organisasi. TII telah mengenali dengan baik bahaya revolving door. Dengan demikian Daftar kepentingan ini mencakup rincian keterlibatan individu dalam organisasi sebelumnya dimana situasi kekinian berkaitan dengan organisasi masa lalu dalam potensi konflik kepentingan. Setiap anggota EB akan mendeklarasikan dalam Daftar ini setiap dan semua kepentingan yang potensial mengarah pada konflik kepentingan. Konflik kepentingan termasuk tetapi bukan hanya terbatas pada, a. Berbagai lembaga afiliasi saat ini dan yang lalu yang jadi sumber penghasilan (dalam posisi sebagai peekerja atau direktur) dalam lembaga publik atau perusahaan atau organisasi yang lain, termasuk hubungan jangka panjang atau yang cukup sering tetapi tidak termasuk konsultasi jangka pendek, b. Berbagai lembaga afiliasi yang bukan sumber penghasilan di masa sekarang dan masa lalu dengan lembaga publik atau perusahaan swasta atau organisasi lain, c. Pemilikan atau penguasaan lebih dari 10 persen dalam saham perusahaan atau organisasi. d. Entitasa apa pun dimana individu memiliki lebih dari 5 persen dari total asset organisasi (saham perusahaan, saham perusahaan publik atau berbagi jenis hutang, dana investasi ) e. Berbagai dana pensiun, f. Berbagai posisi/pekerjaan sekarang atau masa lalu di lembaga publik g. Kepentingan pribadi dimana anggota board mempunyai hubungan personal yang dekat. 2. Daftar kepentingan ini terbuka untuk publik.
6 3. Pengisian Daftar Kepentingan ini dibuat tiga minggu setelah menjabat sebagai anggota EB dan akan diperbarui sesuai dengan perubahan yang terjadi sekurangnya setahun sekali. 4. Jika ada keraguan, anggota EB bisa minta berkonsultasi dengan Dewan Etik, tentang perlu tidaknya satu kepentingan dimasukan dalam Daftar Kepentingan. Nama Meuthia Ganie Rochman, PhD Tanggal penandatangan komitmen 21 Agutus 2017 Afiliasi lembaga yang jadi sumber pendapatan (Sekarang dan yang kalau kalau dianggap relevant) Affiliasi lembaga tapi bukan sumber pendapatan (Sekarang dan yang lalu kalau dianggap relevant) Nov 2000-Now: Departmen Sosiologi, FISIP, Universitas Indonesia. Associate researcher Pusat Kajian LabSosio (Center of Research Sociology ), Departement Sosiologi, FISIP, UI. Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri Muhammadiyah, anggota YAPPIKA-ActionAid as the Ketua Dewan Pembina. Pergerakan Indonesia Maju, anggota Anggota Indonesian Institute for Commissioners and Directors, dengan fokus Corporate Social Responsibility, Corporate Governance, dan Corporate Sustainability Reporting Anggota Indonesian Mirror Committee for the development of ISO on Social Responsibility (sudah diterbitkan tahuan 2010), dan kemudian anggota Tim Tehnis untuk implementasi di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional. Pemilikan lebih dari 10 persen saham di perusahaan Entitas lembaga yang lain dimana yang bersangkutan menguasai 5 persen dari total asset Dosen Luar Biasa di Universitas Indonesia Departmen Sosiologi, FISIP, Universitas Indonesia
7 (Sekarang dan dulu kalau relevan ) Kepentingan dalam hubungan pribadi Yang lain Tanggal: 21 Agusus 2017 Tanda tangan:
8 DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA TII tidak bisa mengharapkan stantadr intergritas yang lebih tinggi pada pihak lain jika tidak bisa menerapkan standard intergritas yang tinggi pada diri sendiri. TII menyadari sepenuhnya bahwa pengisian Daftat Kepentingan ini merupakan aspek fundamental dalam integritas. Selain itu, Daftar ini merupakan dokumen hidup, dimana lingkungan dan situasi berubah, dimana sebelumnya mungkin potensi konflik kepentingan bukanlah issue, akan tetapi bisa berubaha menjadi isu yang penting dimana disklosur dafta kepentingan menjadi penting. Pengisian Daftar Kepentingan ini diharapkan bisa mengidentifikasi berbagi kemungkinan konflik kepentuingan dan mengungkapkannya pada publik, sekalipun secara nyata konflik semacam itu mungkin tidak mewujud. Pengisian Daftar ini juga mengingatkan bahwa Kebijakan TII melampaui kepentingan individual dimana mereka memiliki hubungan pribadi. Ini berarti jika individu tersebut dinilai punya kepentingan, yang mungkin berbenturan dengan kepentingan TII, maka disklosur menjaid penting. Potensi konflik kepentingan tidak hilang ketika seorang individu meninggalkan organisasi. TII telah mengenali dengan baik bahaya revolving door. Dengan demikian Daftar kepentingan ini mencakup rincian keterlinbatan individu dalam organisasi sebelumnya dimana situasi kekinian berkaitan dengan organisasi masa lalu dalam potensi konflik kepentingan. Setiap anggota EB akan mendeklarasikan dalam Daftar ini setiap dan semua kepentingan yang potensial mengarah pada konflik kepentingan. Konflik kepentingan termasuk tetapu bukan hanya terbatas pada, a. Berbagai lembaga afiliasi saat ini dan yang lalu yang jadi sumber penghasilan (dalam posisi sebagai peekerja atau direktur) dalam lemnbaga publik atau perusahaan atau oraganisasi yang lain, termasuk hubungan jangka panjang atau yang cukup sering tetapi tidak termasuk konsultasi jangka pendek, b. Berbagai lembaga afiliasi yang bukan sumber penghasilan di masa sekarang dan masa lalu dengan lembaga publik atau perusahaan swasta atau organisasi lain, c. Pemilikan atau penguasaan lebih dari 10 persen dalam saham perusahaan atau organisasi. d. Entitasa apa pun dimana individu memeliki lebih dari 5 persen dari total asset organisasi (saham perusahaan, saham perusahaan publik atau berbagi jenis hutang, dana investasi ) e. Berbagi dana pensiun, f. Berbagai posisi/pekerjaan sekarang atau masa lalu di lembaga publik g. Kepentingan pribdi dimana anggota board mempunyai hubungan personal yang dekat. 2. Daftar kepentingan ini terbuka untuk publik.
9 3. Pengisian Daftar Kepentingan ini dibuat tiga minggu setelah menjabat sebgai anggota EB dan akan diperbarui sesusia dengan perubahan yang terjadi sekurangnya setahun sekali Jika ada keraguan, anggota EB bisa minta berkonsultasi dengan Dewan Etik, tentang perlu tidaknyha satu kepentingan dimasukan dalam Daftar Kepentingan. Nama Wandy Nicodemus Tuturoong (Binyo) Tanggal penandatangan komitmen 21 Agustus 2017 Afiliasi lembaga yang jadi sumber pendapatan (Sekarang dan yang lalu kalau dianggap relevant) Maret 2015 Sekarang.Tenaga Ahli Utama (Eselon I-b) di Kantor Staf Presiden Affiliasi lembaga tapi bukan sumber pendapatan (Sekarang dan yang lalu kalau dianggap relevant) Anggota Transparansi Internasional Indonesia (2017) 2015: Co-Facilitator Koalisi CSO Pengawal Nawacita : Tim Perumus Kaukus Ekonomi (untuk Perumusan Visi-Misi Jokowi-JK di bidang Ekonomi). 2014: Dewan Nasional dan Deklarator, Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat : Associate Principal di PP Sadhana Advisory. Konsultan bisnis lokal yang bergerak dalam bidang corporate finance, tax advisory, business processes dan corporate governance : Principal di PP Arghajata Consulting (anggota Arghajata Alliance, dan mitra lokal dari firma internasional, Booz&Co.). Konsultan bisnis
10 manajemen dan keuangan lokal : Country Consultant (di Indonesia) Give2Asia, San Fransisco. Konsultan CSR yang melakukan uji kepatutan terhadap berbagai lembaga dan organisasi penerima dana hibah dari berbagai perusahaaan multi-nasional yang berbasis AS dan Kanada 2004: Turut membidani kelahiran Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) : Dewan Presidium Nasional, Koordinator Divisi Pelatihan, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia : Aktivis Mahasiswa/Kebebasan Pers/Pro-Demokrasi. Pemilikan lebih dari 10 persen saham di perusahaan Entitas lembaga yang lain dimana yang bersangkutan menguasai 5 persen dari total asset Menjadi PNS (Sekarang dan dulu kalau relevant ) Kepentingan dalam hubungan pribadi Yang lain Tanggal: Tanda tangan:
11
12 DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA TII tidak bisa mengharapkan stantadr intergritas yang lebih tinggi pada pihak lain jika tidak bisa menerapkan standard intergritas yang tinggi pada diri sendiri. TII menyadari sepenuhnya bahwa pengisian Daftat Kepentingan ini merupakan aspek fundamental dalam integritas. Selain itu, Daftar ini merupakan dokumen hidup, dimana lingkungan dan situasi berubah, dimana sebelumnya mungkin potensi konflik kepentingan bukanlah issue, akan tetapi bisa berubaha menjadi isu yang penting dimana disklosur dafta kepentingan menjadi penting. Pengisian Daftar Kepentingan ini diharapkan bisa mengidentifikasi berbagi kemungkinan konflik kepentuingan dan mengungkapkannya pada publik, sekalipun secara nyata konflik semacam itu mungkin tidak mewujud. Pengisian Daftar ini juga mengingatkan bahwa Kebijakan TII melampaui kepentingan individual dimana mereka memiliki hubungan pribadi. Ini berarti jika individu tersebut dinilai punya kepentingan, yang mungkin berbenturan dengan kepentingan TII, maka disklosur menjaid penting. Potensi konflik kepentingan tidak hilang ketika seorang individu meninggalkan organisasi. TII telah mengenali dengan baik bahaya revolving door. Dengan demikian Daftar kepentingan ini mencakup rincian keterlinbatan individu dalam organisasi sebelumnya dimana situasi kekinian berkaitan dengan organisasi masa lalu dalam potensi konflik kepentingan. Setiap anggota EB akan mendeklarasikan dalam Daftar ini setiap dan semua kepentingan yang potensial mengarah pada konflik kepentingan. Konflik kepentingan termasuk tetapu bukan hanya terbatas pada, a. Berbagai lembaga afiliasi saat ini dan yang lalu yang jadi sumber penghasilan (dalam posisi sebagai peekerja atau direktur) dalam lemnbaga publik atau perusahaan atau oraganisasi yang lain, termasuk hubungan jangka panjang atau yang cukup sering tetapi tidak termasuk konsultasi jangka pendek, b. Berbagai lembaga afiliasi yang bukan sumber penghasilan di masa sekarang dan masa lalu dengan lembaga publik atau perusahaan swasta atau organisasi lain, c. Pemilikan atau penguasaan lebih dari 10 persen dalam saham perusahaan atau organisasi. d. Entitasa apa pun dimana individu memeliki lebih dari 5 persen dari total asset organisasi (saham perusahaan, saham perusahaan publik atau berbagi jenis hutang, dana investasi ) e. Berbagi dana pensiun, f. Berbagai posisi/pekerjaan sekarang atau masa lalu di lembaga publik g. Kepentingan pribdi dimana anggota board mempunyai hubungan personal yang dekat. 2. Daftar kepentingan ini terbuka untuk publik.
13 3. Pengisian Daftar Kepentingan ini dibuat tiga minggu setelah menjabat sebgai anggota EB dan akan diperbarui sesusia dengan perubahan yang terjadi sekurangnya setahun sekali. 4. Jika ada keraguan, anggota EB bisa minta berkonsultasi dengan Dewan Etik, tentang perlu tidaknyha satu kepentingan dimasukan dalam Daftar Kepentingan. Nama Hariadi Kartodihardjo Tanggal penandatangan komitmen 21 Agustus 2017 Afiliasi lembaga yang jadi sumber pendapatan (Sekarang dan yang lalau kalau dianggap relevant) Lecturer, Department of Forest Management Faculty of Forestry Bogor Agricultural University Bogor-West Java Affiliasi lembaga tapi bukan sumber pendapatan (Sekarang dan yang lalu kalau dianggap relevant) Chairman of The Indonesian Institute for Forest and Environment) current Member of Governing Board for KEHATI Foundation (Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia) current Pemilikan lebih dari 10 persen saham di perusahaan Entitas lembaga yang lain dimana yang bersangkutan menguasai 5 persen dari total asset Menjadi PNS Yes, lecturer at Bogor Agricultural University (Sekarang dan dulu kalau relevant ) Kepentingan dalam hubungan pribadi Yang lain Tanggal Tanda tangan 5 September 2017
DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA
DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA TII tidak bisa mengharapkan standar integritas yang lebih tinggi pada pihak lain jika tidak bisa menerapkan standar integritas
Lebih terperinciDAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA
DAFTAR KEPENTINGAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA TRANSPARANSI INTERNASIONAL INDONESIA TII tidak bisa mengharapkan stantadr intergritas yang lebih tinggi pada pihak lain jika tidak bisa menerapkan standard intergritas
Lebih terperinciPT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) JULI 2016 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN
Lebih terperinciManual Anti Suap untuk UKM. Mas Achmad Daniri Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance
Manual Anti Suap untuk UKM Mas Achmad Daniri Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance Pertumbuhan vs Pemerataan * Sumber : Bambang Soebijanto Indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2015 Manfaat bagi
Lebih terperinciPT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) MARET 2013 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 2 PENDAHULUAN.. 2 1. LATAR BELAKANG 2 2. ISI DAN MISI... 2 3. MAKSUD DAN TUJUAN 2 BAGIAN II....
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK
PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan
Lebih terperinciPIAGAM INTERNAL AUDIT
PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciPENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT ABM INVESTAMA Tbk
PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT ABM INVESTAMA Tbk PT ABM Investama Tbk ( Perseroan ) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) pada tanggal 8 Mei 2018 pukul
Lebih terperinciAnggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH
Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)
PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk TANGERANG 1 PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) I. PENDAHULUAN Komite Audit PT Midi Utama Indonesia Tbk ( Perseroan )
Lebih terperinci17 BAB 1 PENDAHULUAN
17 BAB 1 PENDAHULUAN 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikatnya setiap orang maupun organisasi memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Pada konteks perusahaan, tanggung jawab
Lebih terperinciPT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT
PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE
Lebih terperinciCOMPANY PROFILE LAYANAN KAMI : RISET KONSULTASI (021) monitor
COMPANY PROFILE MONITOR INDONESIA (0) 854959 monitor indonesia monitor indonesia LAYANAN KAMI : RISET KONSULTASI TENTANG KAMI Monitor Indonesia adalah lembaga penelitian atau riset yang didirikan oleh
Lebih terperinciTata Kelola Terintegrasi
Tata Kelola Terintegrasi Mas Achmad Daniri Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance 9 Nopember 2015 Pengertian Umum Holding Company 1. Holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciAnggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH
Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy
Lebih terperinciPT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017
PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 Daftar Isi I. Pendahuluan... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 II. Komposisi dan Struktur, Persyaratan Keanggotaan dan Masa kerja... 4 A.
Lebih terperinciPedoman Direksi. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak
Lebih terperinciKEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS
KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,
Lebih terperinciPT Pelayaran Tempuran Emas Tbk
Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang
Lebih terperinciPiagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk
Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah yang berkaitan dengan lingkungan, khususnya masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu menarik yang sedang menjadi perhatian dunia adalah masalah yang berkaitan dengan lingkungan, khususnya masalah yang berkaitan dengan etika dan tanggungjawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu entitas yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DIREKSI
PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan dan stakeholder,
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN
PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability
Lebih terperinciA. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyusunan Piagam Komite Audit 2. Tujuan Penyusunan Piagam Komite Audit
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyusunan Piagam Komite Audit 2. Tujuan Penyusunan Piagam Komite Audit B. PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT 1. Umum 2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Lebih terperinciPT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari: a. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. b.
Lebih terperinciSOP-2 KETENTUAN ETIK PROFESI YANG BERLAKU
SOP-2 KETENTUAN ETIK PROFESI YANG BERLAKU Histori Tanggal Versi Pengkinian Oleh Catatan 00 KETENTUAN Etik Profesi Yang Berlaku 2.1 Etik Profesi Yang Berlaku pada KJPP adalah sesuai dengan KEPI yang berlaku.
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya
Lebih terperinciAudit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) Daftar Isi Halaman I. Pendahuluan Latar belakang..... 1 II. Komite Audit - Arti dan tujuan Komite Audit...... 1 - Komposisi,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS
Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris PEDOMAN DAN TATA KERJA Hal 1/11 RINCIAN PEDOMAN DAN TATA KERJA DAFTAR ISI 1.0 Statement of Policy..... 3 2.0 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......... 3
Lebih terperinciPedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity
Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Good Governance is Commitment and Integrity Definisi Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Sistem Proses Struktur
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 11 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Pembentukan Komite-Komite 5. Fungsi
Lebih terperinciPedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00
Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi PT Prodia Widyahusada Tbk Revisi: 00 November 2017 1 DAFTAR ISI Halaman BAB I Pendahuluan A. Latar belakang dan Tujuan Penyusunan Board Manual 3 B. Ruang Lingkup
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan
Lebih terperincikonsil lsm indonesia
Penulis: Lily Pulu, Lusi Herlina, Catherine Nielson Penerbit: konsil lsm indonesia Jl Kerinci XII No 11, Kebayoran Baru Jakarta 12120. Email : sekretariat@konsillsm.or.id http://konsillsm.or.id ISBN :
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciINDRA SAFITRI,SH,CPRM
INDRA SAFITRI,SH,CPRM Pesona Khayangan Blok CA# 9 Jl.Margonda Raya Depok 16411, Indonesia Telp (62-21) 77824244 Fax (62-21) 77824245 e-mail : indra_safitri@yahoo.com TEMPAT DAN TANGGAL L AHIR Tempat :
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG
5 2013 PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA MATARAM KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DAN BADAN HUKUM LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan
Lebih terperinciPiagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
PIAGAM KOMITE AUDIT A. DASAR PERATURAN 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2. Peraturan Otoritas
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciMeninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan
Meninjau Kerjasama Pembangunan bagi Pembiayaan Kesejahteraan Mickael B. Hoelman choki.nainggolan@gmail.com Twitter: @ChokiHoelman Naskah disampaikan pada Konferensi PRAKARSA 2014 Akselerasi Transformasi
Lebih terperinciPiagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI
Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberlangsungan hidup suatu perusahaan tidak terlepas dari lingkungannya. Setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan berdampak nyata bagi kualitas hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah Good Corporate Governance mulai dikenal pada tahun Istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Istilah Good Corporate Governance mulai dikenal pada tahun 1997. Istilah Good Corporate Governance ini lebih dikenal pada waktu munculnya skandal yang dialami
Lebih terperinciAgenda. TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Disampaikan dalam Indonesian Conference on Governance and Sustainability
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance
BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976) mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (principal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini pesatnya perkembangan dunia bisnis menyebabkan perusahaan harus
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pesatnya perkembangan dunia bisnis menyebabkan perusahaan harus mampu bersaing dengan para pesaing-pesaing bisnisnya dan harus mampu bertahan hidup dari ketatnya
Lebih terperinci09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciKOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara demokrasi yang semakin maju menuju
Lebih terperinciPIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)
PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia
Lebih terperinci1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal
Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Lebih terperinciSEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA
I _ SEttEN IN00NESiA GRO P IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁 PToSEMEN丁 ONASA 2015 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Lebih terperinciPedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, kondisi ini disebut Good
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar tercipta adanya transparansi dan akuntabilitas, agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik sangat penting bagi perusahaan. Hal ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tata kelola perusahaan yang baik sangat penting bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena Good Corporate Governance merupakan perangkat lunak yang dapat
Lebih terperinciPedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,
Lebih terperinciKOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan manufaktur yang sangat pesat menciptakan persaingan usaha yang semakin ketat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah
Lebih terperinciREVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012
Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM I. UMUM Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat umumnya disertai dengan semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang siarannya ditujukan untuk kepentingan Negara. TVRI berdiri tanggal 24 Agustus 1962
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihan risiko tersebut kepada pihak lain. terdiri dari pengungkapan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia bisnis selalu terdapat risiko yang timbul dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Risiko perusahaan adalah suatu kondisi dimana
Lebih terperinciPT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.
Halaman = 1 dari 10 PIAGAM Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk. Jakarta Halaman = 2 dari 10 DAFTAR ISI Halaman I. Tujuan 3 II. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 3 III. Hak dan Kewenangan Komite Audit
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan
Lebih terperinci- S2, Sociology: Study of NGO and Community Development in India, Andhra University Andhra Pradesh, India
CURRICULUM VITAE (CV) 1.Name :Asmarta dani Noor, (Drs.,Amd.PM.,MA) 2. Profession : Lecturer, Researcher and Consultant 3.Place & date of Birth: Banjarmasin, September 22, 1964 4.Citizenship:Indonesian
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan
Lebih terperinciModul Manajemen Strategis 2013
Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 1 BAB II CORPORATE GAVERNANCE Tujuan Pembelajaran : 1. Memahami dan menjelaskan tugas dan tanggungjawab dewan komisaris dan dewan direksi dalam pengelolaan perusahaan
Lebih terperinci(Multi-Stakeholder Partnership) dalam Menjawab Tantangan Global untuk Mencapai Kesejahteraan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan (Multi-Stakeholder Partnership) dalam Menjawab Tantangan Global untuk Mencapai Kesejahteraan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Dr. Arif Budimanta Wakil
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk 1. DASAR Piagam ini disusun berdasarkan atas 1.1 PBI No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance. Dan 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan
Lebih terperinciBoard of Commissioners Candidate
Board of Commissioners Candidate MASAHIRO TAKEDA, Candidate of Vice President Commissioner (New) Japanese citizen, born in Osaka Prefecture, Japan in 1958. Graduated from the School of Law, Osaka University,
Lebih terperinci