PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN AGAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN AGAM"

Transkripsi

1 PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN AGAM Riki Syaputra, Nurul Huda I, Firdaus sy I Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta rikisyaputra322@yahoo.com nurulhuda114@yahoo.com firdaus@bunghatta.ac.id Abstract Agriculture is one of the sectors that contribute greatly of the economy, GDP is one of the indicators for the economy. On the farm s own Agam is a flagship sector, it is apparent from the agriculture sector GDP value greater than other sector. Although GDP agricultural sector is the largest sector of the investment, but this is not the most massive. Meanwhile, the quality of human resources in the agricultural sector of the work belongs to the low, therefore the necessary existence of the accompaniment for the farmers through the agricultural extension officers. The purpose of this research is to analyze the GDP growth of the agricultural sector, the agricultural sector investment and agriculture extension officers against GDP Agam. This study uses secondary data collected through literature study good books, research journals, as well as the source of data for specific instances of some publications. This research uses a linear multiple regression analysis, where the t-test showed that individually have all independent variables influence the dependent variable and significantly to test-f independent variable indicates that simultaneously affect significantly to the dependent variable. Keywords : GDP, agriculture, investment, extension officer PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia, hal ini dikarenakan sektor pertanian merupakan basis bagi pembangunan ekonomi (M.Yamin, 2006). Keadaan seperti ini menuntut kebijakan pemerintah pada sektor pertanian disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan yang terjadi dilapangan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut kesejahteraan bangsa (Tambunan dalam Setyabudi, 2005). Pertanian di Indonesia abad 21 harus dipandang sebagai suatu sektor ekonomi yang sejajar dengan sektor lainnya. Sektor ini tidak boleh lagi hanya berperan sebagai faktor pembantu apalagi figuran bagi pembangunan nasional seperti selama ini diperlakukan, tetapi harus menjadi pemeran utama yang sejajar dengan sektor industri. Karena itu sektor pertanian harus menjadi sektor moderen, efisien dan berdaya saing dan tidak boleh

2 dipandang hanya sebagai katup pengaman untuk menampung tenaga kerja tidak terdidik yang melimpah ataupun penyedia pangan yang murah agar sektor industri mampu bersaing dengan hanya mengandalkan upah rendah (Napitupulu, Edward dalam dimas gadang TS, 2010). Salah satu indikator dari perekonomian yang digunakan oleh pemerintah untuk mengukur perekonomian adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada daerah Kabupaten Agam sendiri PDRB nya mayoritas didominasi oleh PDRB pertanian hal ini dikarenakan besarnya jumlah PDRB pertanian dari pada sektor lainnya. Mulai tahun 2009 sampai 2013 jumlah PDRB Kabupaten Agam selalu meningkat secara stabil, hingga tahun 2013 PDRB Kabupaten Agam sudah mencapai 3.725,54 milyar rupiah. Dari kesembilan sektor lapangan usaha terlihat bahwa sektor pertanian menghasilkan PDRB yang lebih besar setiap tahunnya, hingga tahun 2013 PDRB pertanian sudah mencapi jumlah sebanyak 1.353,61 milyar rupiah. Sementara itu pertumbuhan PDRB pertanian di Kabupaten Agam dari tahun 2009 sampai 2013 selalu berfluktuatif dan dan dapat dikatakan tinggi karena selalu berada diatas 4 persen. Walaupun sektor pertanian menghasilkan PDRB lebih besar daripada sektor lainnya di Kabupaten Agam serta dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, namun nilai investasi sektor pertanian bukan merupakan yang paling besar. Pada tahun 2009 sampai 2012 investasi pertanian selalu berada pada posisi keempat, namun pada tahun 2013 jumlah investasi pertanian meningkat signifikan dengan jumlah sebesar 210,37 milyar rupiah. Kemudian masalah sumber daya manusia pada para pekerja di sektor petanian yang tergolong rendah, untuk itu diperlukan adanya solusi dalam masalah ini dengan cara memberikan mereka pendampingan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang pertanian yaitu para penyuluh pertanian. Tujuannya agar kemampuan para petani dalam mengolah dan memproduksi hasil pertanian bisa ditingkatkan. Jumlah penyuluh pertanian pada tahun 2009 di kabupaten agam hanya berjumlah 162 orang dan jumlahnya pun semakin menurun dari tahun ke tahun. Sampai pada tahun 2013 jumlah penyuluh pertanian berjumlah 133 orang. Dari berbagai uraian di atas penulis tertarik menulis judul: PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN AGAM. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh pertumbuhan PDRB sektor

3 pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. 2. Seberapa besar pengaruh investasi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. 3. Seberapa besar pengaruh penyuluh pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis Seberapa besar pengaruh pertumbuhan PDRB sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh investasi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. 3. Untuk menganalisis Seberapa besar pengaruh penyuluh pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. B. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penelitian yang sama pada masa yang akan datang. 2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan member masukanyang berguna bagi pemerintah dalam mempertimbangkan kebijaksanaan untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Agam. Hipotesis 1. Diduga adanya pengaruh positif dari pertumbuhan PDRB sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. 2. Diduga adanya pengaruh positif dari investasi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. 3. Diduga adanya pengaruh positif dari penyuluh pertanian terhadap PDRB Kabupaten Agam. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PDRB PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (BPS, 2007). PDRB Sektor Pertanian Menurut Evi Susanti Tasri (2010) sektor pertanian dalam konsep pendapatan nasional lapangan usaha atau sektor produksi dipilah menjadi lima subsektor meliputi: 1. Tanaman pangan.

4 Tanaman pangan sering disebut subsektor pertanian rakyat yang mencakup komoditas bahan makanan seperti : padi, jagung, ketela rambat, kacang tanah, kedelai, sayur-sayuran dan buahbuahan. 2. Perkebunan. Perkebunan dapat dibedakan atas dua yaitu: a. Perkebunan rakyat yaitu perkebunan yang diusahakan sendiri oleh rakyat dalam skala kecil-kecilan dengan tekhnologi yang sederhana. Hasil tanamannya berupa: karet, kopral, teh, kopi, tembakau, cengkeh, kapas, coklat dan rempah-rempah. b. Perkebunan besar yaitu kegiatan perkebunan yang dijalankan oleh perusahaan yang berbadan hokum. Hasil tanamannya berupa: karet, teh, kopi,kelapa sawit, coklat, kina, tebu dan berbagai serat. 3. Kehutanan. Hasil hutan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: a. Penebangan kayu menghasilkan kayu glondongan, kayu bakar, arang dan bambu. b. Hasil hutan lain menghasilkan rotan, getah kayu, kulit kayu serta akar-akar dan umbiumbian. 4. Peternakan. Subsektor ini meliputi produksi ternak-ternak besar dan kecil seperti: telur, susu segar, wool, dan hasil pemotongan hewan. 5. Perikanan. Subsektor ini meliputi semua hasil kegiatan perikanan laut,perairan umum, kolam, tambak, sawah dan keramba. Investasi Pertanian Pengertian Investasi dan Modal Investasi diartikan sebagai penanaman modal pada berbagai kegiatan ekonomi (produksi) atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi dengan harapan akan memperoleh keuntungan (benefit) pada masa-masa yang akan datang. Investasi yang dikenal secara umum terdiri dari investasi finansial dan investasi non finansial. Investasi non finansial biasanya dalam bentuk uang, saham, dan surat berharga, sedangkan investasi non finansial adalah mencakup pembentukan modal tetap bruto, perubahan inventori dan perubahan barang berharga lainnya. Dalam kajian ini investasi yang dimaksud adalah pembentukan modal tetap bruto (BAPPEDA, 2014).

5 Investasi Pada Sektor Pertanian Kuncoro (1997) berpendapat bahwa faktor-faktor yang yang mendorong tingginya kenaikan output dan produktivitas sektor pertanian, antara lain disebabkan oleh penyediaan pelayanan bagi sektor pertanian, pembangunan infrastruktur yang sesuai serta banyaknya investasi yang ditujukan untuk memajukan sektor pertanian secara khusus di wilayah pedesaan. Menurut Soetrisno dan Kalangi (2006) menyatakan bahwa sektor pertanian hanya akan mampu mengangkat kesejahteraan petani kalau produktivitas pertanian ditingkatkan. Produktivitas bukan semata pada output fisik/ satuan input, akan tetapi pada nilai tambah. Untuk itu diperluakan beberapa hal, yaitu : 1. Peningkatan kepadatan investasi per satuan luas atau unit usaha pertanian. 2. Mengadakan restrukturisasi usaha pertanian menuju skala yang kompetitif dan mendukung kemandirian ekonomi dan dapat dijalankan dalam skala individual dan kelompok/koperasi/ perusahaan. 3. Kembalikan pola pertanian dengan model kesatuan yang terkait dengan industri pengolahan dan ekspor. 4. Perlu adanya reorientasi kebijakan bahwa tujuan pembangunan pertanian adalah kesejahteraan petani. Penyuluh Pertanian Penyuluh pertanian merupakan sarana kebijaksanaan yang dapat digunakan pemerintah untuk mendorong pembangunan pertanian, oleh karena itu penyuluh pertanian harus ahli pertanian yang berkompeten, disamping bisa bekomunikasi secara efektif dengan petani, dan harus dapat mendorong minat belajar petani (Van Den Ban dan Hawknis, 1999). Berdasarkan Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; penyuluhan didefinisikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

6 METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif ini berupa data runtut waktu (time series) yaitu data yang disususn menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang dikumpulkan melalui studi litartur baik buku, jurnal penelitian, serta sumber data terbitan beberapa instansi tetentu. Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain adalah: 1. Data mengenai besarnya PDRB Kabupaten Agam. 2. Data mengenai besarnya pertumbuahan PDRB Sektor pertanian di Kabupaten Agam. 3. Data mengenai investasi sektor pertanian di Kabupaten Agam. 4. Data mengenai jumlah penyuluh pertanian di kabupaten Agam. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Metode yang dipakai dalam pengumpulan data adalah melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik untuk mendapatkan informasi melalui catatan, literatur, dokumentasi dan lain-lain yang masih relevan dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Agam dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Agam. Data yang diperoleh adalah data dalam bentuk tahunan untuk masing-masing variabel. Metode Analisis dan Prosedur Pengujian Statistik A. Metode Analisis Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pertumbuhan PDRB sektor pertanian, investasi sektor pertanian dan penyuluh pertanian sebagai variabel independen terhadap PDRB sebagai variabel dependen dapat dinyatakan dalam fungsi sebagai berikut: Y=f(X 1, X 2, X 3 ) (1) Dengan metode statistik ekonometrika, selanjutnya fungsi diatas secara linear dapat dibentuk persamaan regresi,sehingga fungsi diatas dapat dituliskan persamaannya sebagai berikut: (Sulianto, 2011) Y=α+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 µ. (2) Dimana: Y = α + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + µ Dimana: Y = PDRB 1

7 X 1 = Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian X 2 X 3 α = Investasi Sektor Pertanian = Penyuluh Pertanian = Kostanta b 1 =Koefisien Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian b 2 = Koefisien Investasi Sektor Pertanian b 3 = Koefisien Penyuluh Pertanian µ = Disturbance Terms B. Prosedur Pengujian Statistik Uji signifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel, Ide dasar yang melatarbelakangi pengujian signifikanasi adalah uji statistik (estimator) dari distribusi sampel dari suatu statistik di bawah hipotesis nol. Keputusan untuk mengolah H o dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data yang ada (Gujarati, 2003). A. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ), baik dalam kasus regresi dengan menggunakan dua variabel maupun lebih biasanya merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar variasi dalam variabel tak bebas (Y) mampu dijelaskan oleh variasi variabel bebas (X). Untuk mengetahui nilai R 2, maka perlu memperhatikan persamaan: R 2 adj = R 2 P(1 R2 ) N P 1 Diamana: R 2 = Koefisien determinasi Besaran R 2 yang didefinisikan tersebut dikenal dengan koefisien determinasi dan biasanya digunakan untuk mengukur kebaikan-sesuai suatu garis regresi. Adapun ciri ataupun sifat dasar dari R 2 adalah: negatif 1. Nilai merupakan R 2 besaran non 2. Nilai adalah terletak 0 R 2 1. Suatu nilai R 2 sebesar 1 berarti suatu kesesuaian sempurna. Sedangkan nilai R 2 yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan (variabel bebas). B. Uji Signifikansi Parameter (Uji t) Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menjelaskan variasi variabel tak bebas. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: t i = bj sbj Dimana : t bj = Nilai t hitung = Koefisien Regresi

8 Sbj = Kesalahan baku koefisien regresi dengan ketentuan : 1. Terima H o jika nilai t statistik < nilai t tabel, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel tidak bebas. 2. Tolak H o jika nilai t statistik > nilai t tabel, artinya suatu variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel tak bebas. Uji Asumsi Klasik A. Pengujian Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, normalitas diuji dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusannya, jika nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual dari model regresi berdistribusi normal (Setyadharma, Andrian, 2010). C. Pengujian F (F-test) Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat : F test Dimana : = R2 (k 1) 1 R 2 (n k) F test = Nilai F yang dihitung R 2 k n = Koefisien determinasi = Jumlah variabel = Jumlah tahun pengamatan 1. Terima H o jika F hitung < F tabel, artinya tidak ada hubungan yang berarti antara variabel bebas dengan variabel terikat. 2. Tolak H o jika F hitung > F tabel, artinya terdapat hubungan yang berarti antara variabel bebas dengan variabel terikat. B. Pengujian Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dengan model regresi linear ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series). Pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson untuk melihat gejala autokorelasi (Sulianto, 2011). C. Pengujian Multikolinearitas Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas digunakan apabila model regresi menggunakan lebih dari satu variabel independen. Pada penelitian ini menggunakan model nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance 0,1 atau sama dengan

9 nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali,2011). D. Pengujian Heteroskedastisistas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada penelitian ini digunakan dengan cara melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependence) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali, 2011). HASIL dan PEMBAHASAN Pengujian Statistik A Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil analisis dapat diketahui nilai R square adalah 0,750, ini berarti variasi naik turun nya PDRB dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB sektor pertanian, investasi sektor pertanian dan penyuluh pertanian sebesar 75 persen sedangkan 25 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. B. Uji Parsial (Uji t-test) Untuk melihat hubungan dan pengaruh variabel independen yaitu pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian (X 1 ), Investasi Sektor Pertanian (X 2 ), Penyuluh Pertanian (X 3 ) secara individu terhadap PDRB (Y) dapat dilihat melalui hasil estimasi dibawah ini: 1. Pengaruh Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian (X 1 ) Terhadap PDRB di Kabupaten Agam Periode Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk pertumbuhan PDRB sektor pertanian sebesar 2,202 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5 %), df = 11 diperoleh 2,20. Terlihat t- hitung > dari t-tabel, maka H o ditolak, Ha diterima yang berarti pertumbuhan PDRB sektor Pertanian berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kabupaten Agam pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Pengaruh Investasi Sektor Pertanian (X 2 ) Terhadap PDRB di Kabupaten Agam Periode Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Investasi sektor Pertanian sebesar 3,374 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5 %), df = 11 diperoleh 2,20. Terlihat t- hitung > dari t-tabel, maka H o ditolak, Ha diterima yang berarti Investasi Sektor Pertanian berpengaruh signifikan terhadap PDRB di Kabupaten Agam pada tingkat kepercayaan 95%. 3. Pengaruh Jumlah Penyuluh Pertanian (X 3 ) Terhadap PDRB di Kabupaten Agam Periode Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Penyuluh Pertanian sebesar 3,019 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 11

10 diperoleh 2,20. Terlihat t- hitung > dari t- tabel, maka H 0 ditolak, Ha diterima yang berarti jumlah penyuluh pertanian berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kabupaten Agam pada tingkat kepercayaan 95%. C. Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji F-test) Dari hasil regresi diketahui F- hitung sebesar 10,987 maka dapat dijelaskan bahwa: Dimana α = 5 %, df 1 = k = 3 df 2 = n - k = = 11 Maka F-tabel = 3,59 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh bahwa F-hitung 10,994 > F-tabel 3,59. Dengan demikian, H a diterima yang artinya bahwa variabel independen yaitu Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian, Investasi Sektor Pertanian dan Penyuluh pertanian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kabupaten Agam pada derajat kepercayaan 95 persen. Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik memiliki distribusi yang normal atau mendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov (K-S) dan metode grafik. Uji ini untuk menguji normalitas residual. Data residual berdistribusi normal jika Asymp.sig (2 tailet) <0,1. Data residual tidak berdistribusi normal jika Asymp.sig (2 tailed) > 0,1 yang kedua adalah dengan metode grafik normal probably plot yang membandingkan distribusi kumulatif. Jika garis data menggambarkan data sesungguhnya yang akan mengikuti garis diagonal maka data residual tersebut terdistribusi secara normal (Gujarati,2012). Berdasarkan hasil output terlihat bahwa sig. (2-tailed) sebesar 0,968 > 0,05. Oleh sebab itu Ho diterima. Hal ini berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara normal. B. Uji Autokorelasi Dari hasil output estimasi dapat dilihat model bebas nilai DW sebesar 1,275 sehingga dapat diartikan bahwa: Dari output terlihat nilai DW sebesar 1,275 Dari Tabel Watson dengan (0,95,3,15) d L = 0,81 4-d L = 3,19 d U = 1,75 4-d U = 2,25 Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai DW berada diantara d L dan d U dan maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi positif dan autokorelasi negatif. C. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ditemukan adanya korelasi

11 antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas digunakan apabila model regresi menggunakan lebih dari satu variabel independen. Pada penelitian ini menggunakan model nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali,2011). Dari hasil analisis dapat diketahui nilai toleransi semua variabel independen (Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian, Investasi Sektor Pertanian dan Penyuluh Pertanian) lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. D. Uji Heteroskedastisitas Pada penelitian ini digunakan dengan cara melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependence) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 dapat diketahui bahwa titik-titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun di bawah angka nol, serta tidak membentuk pola atau kecendrungan tertentu pada diagram plot. sehingga dapat kita ketahui tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pertumbuhan PDRB sektor pertanian berpengaruh signifikan terhadap PDRB, hal ini terlihat dari hasil regres yang menunjukan nilai elastisitas hasil t hitung sebesar 2,20 t tabel 2,20 pada tingkat kepercayaan 95 persen. 2. Investasi sektor pertanian berpengaruh signifikan terhadap PDRB,hal ini terlihat dari hasil regresi yang menunjukan nilai elastisitas hasil t hitung sebesar 3,374 > t tabel 2,20 pada tingkat kepercayaan 95 persen. 3. Penyuluh peranian berpengaruh signifikan terhadap PDRB, hal ini terlihat dari hasil regresi yang menunjukan nilai elastisitas hasil t hitung 3,018 > t tabel 2,20 pada tingkat kepercayaan 95 persen. 4. Secara keseluruhan nilai pertumbuhan PDRB sektor pertanian, investasi sektor pertanian dan penyuluh pertanian berpengaruh signifikan terhadap jumlah PDRB Kabupaten Agam. Hal ini terlihat dari hasil estimasi f

12 hitung sebesar 10,987 > f tabel sebesar 3,59 pada tingkat kepercayaan 95 persen. B. Saran 1. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kabupaten Agam, baik secara individu yaitu dengan uji t maupun secara bersama yaitu melalui uji f. Oleh sebab itu pemerintah harus memperhatikan lagi sektor pertanian terutama dalam hal investasi. Nilai investasi sektor pertanian harus ditingkatkan lagi seperti yang terjadi pada tahun 2013, dimana nilai investasi sektor pertanian yang lebih besar dari pada investasi sektor lain. Pemerintah harus mempertahankan nilai investasi tersebut untuk tahuntahun berikutnya agar sektor pertanian Kabupaten Agam bisa lebih maju dan berkembang lagi. 2. Untuk penelitian selanjutnya penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan serta dapat dijadikan bahan referensi yang memadai, peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lain diluar model penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonymus., 2014, Agam Dalam Angka 2014, BPS Kabupaten Agam.., 2014, Investasi dan Icor Kabupaten Agam 2013, kerja sama Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Agam dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam.., 2013, Kegiatan Percepatan Penyediaan Data Statistik Dalam Rangka Dana Perimbangan. Badan Pusat Statistik.., 2008, Bantuan langsung masyarakat untuk keringanan investasi pertanian, Pusat perizinan dan investasi departemen pertanian..,2007, Indikator Ekonomi Sumatera Barat, Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat.., 2005, Membangun Pertanian Membangun Kemakmuran Bersama, Jaringan kebijakan publik Indonesia. Dornbusch, Rudiger. Dkk., 2004, Makro Ekonomi Edisi Delapan. PT. Media Global Edukasi, Jakarta. Gadang T.S, Dimas., 2010, Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Jawa Tengah (Pendekatan Analisis Input Output), Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, DN Basic Econometric. 4th Ed. McGraw-Hill. Ghozali, imam., 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

13 SPSS(edisi kelima): Universitas Diponegoro, Semarang. Ilham, T., 2010, Diversifikasi Pangan dan Penyuluhan Pertanian Sebagai UpayaMewujudkan Ketahanan Nasional, Kompas. Jhingan., 1993, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Rajawali Pers, Jakarta. Kalangi, L.S., 2006, Dampak Investasi di Sektor Pertanian dan Agro Industri Dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan, Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Institusi Pertanian Bogor, Bogor. Kartasapoetra, A. G., 1994, Teknologi Penyuluhan Pertanian, Bumi Aksara. Jakarta. Kuncoro, Mudrajat., 2004, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Erlangga, Jakarta.., 1997, Ekonomi Pembangunan. Teori, Masalah dan Kebijakan, cetakan pertama, Unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN, Yogyakarka. Sumatera Selatan, Tesis. Program Pascasarjana, UNSRI, Palembang. Setyadharma, Andryan., 2010, Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 16.0, Fakultas Ekonomi UNS Semarang, Semarang. Sulianto., 2011, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Susanti Tasri, Evi., 2010, Perekonomian Indonesia, Bung Hatta University Press, Padang. Ulfah uzzam, Fatimah., 2011, Analisis Faktor-Fktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi di Kabupaten Solok, Skirsi, Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang. Van Den Ban, A.W. dan Hawkins., 1999, Penyuluhan Pertanian, Kanisius,Yogyakarta. Yamin, M., 2006, Analisis pengaruh pembanguan sektor pertanian terhadap distribusi pendapatan dan peningkatan lapangan kerja di provinsi sumatera selatan, Jurnal Pembangunan Manusia. Riyadi, dan Bratakusumah B.S., 2005, Perencanaan Pembanguan Daerah. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ruswandi A., 2005, Dampak Konversi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Kesejahteraan Petani dan Perkembangan Wilayah, Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Setia budi, Heru., 2005, Pengaruh Pertumbuhan PDRB Terhadap Elastisitas Tenaga Kerja di

14

15

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Andre Hermanto, Fidaus Sy 1, Evi Susanti Tasri 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Satu hal yang penting dalam penelitian ini ialah menentukan waktu serta lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 13

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric

BAB III METODE PENELITIAN. data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang terdaftar sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Madya Salatiga propinsi Jawa Tengah. Pemilihan Kota Madya Salatiga sebagai daerah penelitian dikarenakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai April 2017 dengan tahun pengamatan dari Januari 2010 sampai Desember 2016 untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank 53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitiannya karena hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi dari orang lain atau pihak lain, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau gabungan antara data time series dengan cross section, data ini berupa laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. datanya didominasi dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. datanya didominasi dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan penelitian secara kuantitatif, metode kuantitatif adalah metode yang penyajian datanya didominasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut sumber data atau informasi yang diperoleh dalam kegiatan penelitian, maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikiran Kualitas produk merupakan hal yang perlu diperhatikan karena kualitas produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik kualitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN.  Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Penulis melakukan pengambilan data dari situs www.djpk.kemenkeu.go.id.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metoda yang akan ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metoda yang akan ditempuh dalam 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana atau metoda yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah penelitian Causal (sebab-akibat), yaitu penelitian untuk menguji apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank tersebut dipilih dengan alasan penulis mempertimbangkan ketersediaan data yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah: Ukuran Perusahaan (Firm Size),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penilitian ini dilakukan tahun 2014 yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari berbagai literatur,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian apabila dilihat dari segi bentuk data ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan menganalisis data laporan tahunan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia melalui website

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 65 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang CAR, NPF, BOPO,dan ROA dengan penyajian data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena serangkaian observasi (pengukuran)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara atau taktik sebagai langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang METODOLOGI PENELITIAN

terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang METODOLOGI PENELITIAN 81 66 terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang

Lebih terperinci