BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas Menurut Sumanto (2005) kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. Hal ini juga senada dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) kreativitas berasal dari kata kreatif yang memiliki arti memiliki daya cipta, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan kreativitas sendiri mempunyai arti kemampuan untuk mencipta, daya cipta. Menurut Santrock (dalam Nuraini dan Sujiono, 2010) kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara cara yang baru dan tidak biasa serta melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah masalah yang dihadapi. Selanjutnya Gallagher (dalam Munandar, 2012) menyatakan bahwa kreativitas berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang belum ada sebelumnya. Munandar (2012) berpendapat bahwa kreativitas untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, unsur unsur yang ada, serta kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir untuk mengelaborasi suatu gagasan yang meliputi kemampuan mengembangkan, memperkaya dan memperinci. Berdasarkan penjabaran di atas peneliti lebih mengacu pengertian kreativitas menurut Sumanto (2005) dimana kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. 5

2 2.1.2 Aspek Kreativitas Aspek Kreativitas menurut Sumanto (2005) adalah sebagai berikut: 1. Kelancaran yaitu kemampuan untuk menanggapi masalah, mengemukakan ide dengan tidak tersendat sendat atau terputus putus. 2. Keluwesan yaitu mudah menyesuaikan diri dalam segala situasi. 3. Keaslian yaitu kemampuan untuk menciptakan produk yang berbeda dengan yang lainnya. 4. Keterperincian yaitu kemampuan berpikir secara integral sehingga mampu menghubungkan satu dengan yang lainnya Kreativitas Seni Rupa Anak Kreativitas seni rupa anak diartikan sebagai kemampuan menemukan, mencipta, membuat, merancang ulang, dan memadukan suatu gagasan baru maupun lama menjadi kombinasi baru yang divisualkan ke dalam komposisi suatu karya senirupa dengan didukung kemampuan terampil yang dimilikinya (Sumanto, 2005). Lebih lanjut Sumanto (2005) mengungkapkan beberapa bentuk kreativitas seni anak TK, yaitu : 1. Praktik Berkarya Kreatif Berkarya kreatif sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan dasar bagi anak TK, yaitu berbentuk kreativitas menggambar, mencetak, finger painting, meronce, menciptakan bermacam-macam bentuk bangunan dari bermacam-macam balok yang tersedia, dan membentuk dengan menggunakan plastisin/tanah liat. 2. Bereksplorasi Melalui Media Seni Rupa Keragaman bentuk kegiatan berkarya kreatif seni rupa di TK berkaitan langsung dengan digunakannya jenis media yang disesuaikan dengan teknik pembuatannya. Bereksplorasi dengan menggunakan media seni rupa contohnya menggambar bebas dengan menggunakan berbagai jenis alat yaitu 6

3 pensil, spidol kecil, crayon, pensil warna dan sejenisnya. Diharapkan dengan mengenali sifat bahan/alat tersebut dapat melatih keterampilan kreatif anak dalam bereksplorasi. Berdasarkan bentuk kreativitas yang diungkapkan oleh Sumanto (2005) peneliti memfokuskan praktik berkarya kreatif melalui kegitan mencetak. 2.2 Mencetak Pengertian Mencetak Mencetak/seni grafis adalah kegiatan berkarya senirupa dwi matra yang dilakukan dengan cara mencapkan alat atau acuan yang sudah diberi tinta/cat pada bidang gambar. Mencetak merupakan salah satu kegiatan seni yang dapat mengembangkan kreativitas anak (Sumanto, 2005). Selain itu disebutkan pula bahwa mencetak atau seni grafis dalam pembelajaran seni adalah kegiatan berkarya seni rupa dua dimensi yang dimaksudkan untuk menghasilkan atau memperbanyak karya seni dengan menggunakan bantuan alat/acuan cetak tertentu. Anak dapat mencetak dengan menggunakan jari, pelepah pisang, daun bahkan tangan anak yang sebelumnya sudah diberi warna kemudian ditempelkan pada kertas. Selanjutnya dikatakan mencetak adalah suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak. Mencetak dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana sampai dengan cara yang sangat rumit (Sukardi dan Pamadhi, 2008). Sehingga dapat disimpulkan mencetak adalah kegiatan mencapkan media yang sudah diberi warna di atas kertas dengan menggunakan media cap berupa pelepah pisang, jari, daun atau media lain yang dapat digunakan untuk mencetak. 7

4 2.2.2 Teknik Mencetak Sumanto (2005) menjelaskan bahwa terdapat beberapa teknik mencetak, yaitu : 1. Cetak tinggi adalah teknik mencetak dengan menggunakan alat cetak yang permukaannya tinggi atau berbentuk relief, ketika diatas acuan (alat mencetak) diberi tinta/cat kemudian dicapkan pada bahan yang dipakai mencetak (misalnya kertas gambar) maka akan dihasilkan bentuk cap yang sama dengan bentuk acuannya. 2. Cetak datar adalah teknik mencetak dengan menggunakan alat cetak yang permukaannya rata/datar, artinya tidak membentuk gambar timbul, tidak berlubang dan tidak membentuk goresan alur rendah. Disebut sebagai cetak tunggal karena teknik ini hanya dapat menghasilkan satu karya cetak saja. Artinya acuannya hanya bisa dipakai satu kali mencetak saja, tidak bisa dipakai berulang-ulang seperti halnya cetak lainnya. 3. Cetak dalam atau cetak rendah adalah teknik mencetak menggunakan alat cetak yang permukaannya rendah, yaitu berupa alur rendah/dalam bekas torehan alat yang digunakan. Selanjutnya pada acuan yang rendah tersebut diberi cat/tinta dan kemudian dicapkan ke bahan yang dipakai mencetak maka akan pindahlah cat/tinta tersebut dan akan menghasilkan bentuk cetakan tertentu. 4. Cetak sablon adalah teknik mencetak dengan menggunakan acuan cetak yang berlubang-lubang atau membentuk saringan tembus sehingga tinta cetak akan meresap/bentuk melalui lubang-lubang acuan ke bahan yang dipakai mencetak. Cetak stensil adalah salah satu contoh cetak sablon. 8

5 Dengan demikian dari beberapa teknik mencetak di atas, teknik yang dapat digunakan untuk anak TK yaitu teknik tinggi. Kegiatan mencetak dapat dipadukan dengan kegiatan lain yaitu menggambar, mewarnai, menggunting dan menempel. Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik cetak tinggi. 2.3 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelum penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan adalah : 1. Setyowati (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mencetak pada Kelompok B di TK Nagkod Kejobong Purbalingga, hasil dari penelitian tersebut adalah kreativitas anak dapat meningkat setelah diberi tindakan melalui kegiatan mencetak dengan menggunakan pelepah, kertas minyak, dan ubi-ubian. Hasil observasi sebelum dilakukan tindakan menunjukkan persentase 25% dengan kriteria rendah. Pada siklus I meningkat menjadi 35% dengan kriteria kurang tinggi dan pada siklus II mencapai 80% dengan kriteria tinggi. 2. Rijana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Meningkatkan Kreativitas Seni Rupa Anak Melalui Kegiatan Mencetak dengan Bahan Alam di Taman Kanak Kanak Islam Kemaraya Kendari. Hasil penelitian menunjukkan hasil evaluasi proses siklus I, dimana hanya 25% (5 siswa) telah mencapai indikator keberhasilan. Sedangkan hasil evaluasi produk menunjukkan bahwa 10% (2 anak) telah mencapai indikator keberhasilan. Hasil evaluasi proses dan evaluasi produk pada siklus I sudah sebagian besar siswa belum mencapai indikator keberhasilan secara individu, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Untuk evaluasi proses, hasil tes siklus II menunjukkan bahwa hanya 75% (15 siswa) telah mencapai indikator keberhasilan. Sedangkan hasil evaluasi produk menunjukkan bahwa 80% (16 anak) telah mencapai indikator keberhasilan. Hasil evaluasi proses dan evaluasi produk pada siklus 9

6 I sudah sebagian besar siswa telah mencapai indikator keberhasilan secara individu. 2.4 Kerangka Berfikir Perkembangan kreativitas yang dimiliki oleh siswa kelompok A TK PGRI Karang Tengah belum berkembang secara maksimal. Kegiatan yang kurang bervariasi yang didominasi dengan kegiatan mewarnai, mengakibatkan kreativitas anak pada kelas tersebut kurang terasah dengan baik. Anak cenderung mencontoh hasil karya yang dicontohkan oleh guru, atau melihat hasil karya teman sebangku. Bertumpu dari permasalahan tersebut, peneliti menggunakan kegiatan mencetak untuk meningkatkan kreativitas siswa kelompok A TK PGRI Karang Tengah. Dalam kegiatan mencetak, peneliti menggunakan pelepah pisang, batang sawi, batang daun pepaya, batang daun talas, batang bayam dan wortel. Warna yang digunakan warna primer yaitu merah, kuning dan biru. Dalam kegiatan mencetak, peneliti melakukan demontrasi kepada anak bagaimana cara menggunakan masing masing alat cetak sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Peneliti memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih warna yang diinginkan. Sehingga diharapkan anak dapat berkreasi dan menghasilkan hasil karya yang berbeda dengan teman temannya. 10

7 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kondisi Awal Kreativitas anak kurang berkembang secara maksimal Dilakukan dengan upaya PTK Kreativitas anak belum berkembang secara maksimal Kreativitas anak mulai berkembang Siklus I Tiga kali pertemuan Siklus II Tiga kali pertemuan Kreativitas anak berkembang secara maksimal Kreativitas anak meningkat 2.5 Hipotesis Kegiatan mencetak dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok A TK PGRI Karang Tengah. 11

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action-research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di TK PGRI Karang Tengah Kecamatan Tuntang. Sekolah tersebut mempunyai 3 ruang kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini Terdapat beberapa definisi mengenai anak usia dini. Definisi yang pertama, anak usia dini adalah anak yang berusia nol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitiaan tindakan kelas ini di lakukan di PAUD AL HIDAYAH Kampung Bojongkoneng, Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten. Bandung Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MENCETAK MENGGUNAKAN MEDIA PELEPAH UNTUK ANAK KELOMPOK B TK PKK 115 MANGIRAN BANTUL DIY SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MENCETAK MENGGUNAKAN MEDIA PELEPAH UNTUK ANAK KELOMPOK B TK PKK 115 MANGIRAN BANTUL DIY SKRIPSI PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MENCETAK MENGGUNAKAN MEDIA PELEPAH UNTUK ANAK KELOMPOK B TK PKK 115 MANGIRAN BANTUL DIY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI CATURHARJO NGAGLIK, CATURHARJO, SLEMAN SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI CATURHARJO NGAGLIK, CATURHARJO, SLEMAN SKRIPSI PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI CATURHARJO NGAGLIK, CATURHARJO, SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

RAGAM TEKNIK DAN KREASI SEDERHANA DALAM SENI GRAFIS CETAK TINGGI

RAGAM TEKNIK DAN KREASI SEDERHANA DALAM SENI GRAFIS CETAK TINGGI RAGAM TEKNIK DAN KREASI SEDERHANA DALAM SENI GRAFIS CETAK TINGGI Oleh: Syakir Dosen Jurusan Seni Rupa, Magister Seni, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarangg email : kirmuharrar@ymail.com

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: WAWASAN SENI DAN PENDIDIKAN KESENIAN DI TAMAN KANAK-KANAK 1.1 Konsep Seni... 1.4 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.17 Tes Formatif 1..... 1.19 Konsep Pendidikan

Lebih terperinci

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT Hikmah 1 ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu disiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat, bangsa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak 1. Pengertian Kreativitas Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Biasanya orang

Lebih terperinci

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional (2003) (pada pasal 1 ayat (14) menyatakan pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik halus Menurut Bambang Sujiono dkk, 2005: 1.11) motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU RAODATUL MUNAWARA 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah apakah ada hubungan kegiatan montase dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1. Pengertian Kreativitas Pada dasarnya anak-anak itu kreatif, maka dari itu apapun yang dilakukan anak adalah unik dan berguna bagi diri mereka sendiri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS Ni Wayan Juniari 1, Made Putra 2, Ni Nyoman Ganing 3 1 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu dilahirkan dengan berbagai keunikan masing- masing, setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat dari perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup sekaligus studi karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, baik dari karya maupun nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas adalah salah satu hal yang sangat penting yang dimiliki anak usia dini untuk mengembangkan segala ilmu yang dimiliki pada anak usia dini. Munandar,

Lebih terperinci

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar adalah bagian dari system pendidikan yang merupakan lembaga pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar adalah bagian dari system pendidikan yang merupakan lembaga pendidikan formal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar adalah bagian dari system pendidikan yang merupakan lembaga pendidikan formal, dan secara sistematis merencanakan lingkungan pendidikan

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Keterampilan Motorik Halus 1.1.1 Pengertian Keterampilan Motorik Halus Menurut Sumantri (2005) keterampilan motorik halus anak adalah pengorganisasian pengunaan sekelompok otot-otot

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BERKARYA SENI GRAFIS SEBAGAI ALTERNATIF PENGALAMAN BELAJAR SENI RUPA BAGI ANAK

BERKARYA SENI GRAFIS SEBAGAI ALTERNATIF PENGALAMAN BELAJAR SENI RUPA BAGI ANAK BERKARYA SENI GRAFIS SEBAGAI ALTERNATIF PENGALAMAN BELAJAR SENI RUPA BAGI ANAK Oleh: Syafii Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang email : syafii_sr@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode ekspresi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. 1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Perkembangan motorik berjalan seiring dengan perkembangan motorik berarti pengambangan pengendalian

Lebih terperinci

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING MENGGUNAKAN MEDIA PASTA KREATIF PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 5 KAMAL KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN PRA MENULIS ANAK USIA DINI DAN MENGGAMBAR

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN PRA MENULIS ANAK USIA DINI DAN MENGGAMBAR BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN PRA MENULIS ANAK USIA DINI DAN MENGGAMBAR A. Kemampuan Pra menulis Anak Usia Dini Anak usia dini merupakan periode perkembangan yang cepat yang terjadi dalam banyak

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang 0 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang Nama : Khairi Angraini NIM : 2009/51100 Jurusan : Pendidikan Guru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN BAHAN ALAM DI PAUD AISYIYAH LANSANO PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN BAHAN ALAM DI PAUD AISYIYAH LANSANO PESISIR SELATAN MENINGKATKAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN BAHAN ALAM DI PAUD AISYIYAH LANSANO PESISIR SELATAN Adi Supriyenti Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang 54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd

Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd Pada rentang usia 3 sampai 5 tahun, anak mulai memasuki masa prasekolah yang merupakan masa persiapan untuk memasuki pendidikan formal

Lebih terperinci

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B PAUD AL-ISRA KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN MELALUI TEKNIK MOZAIK DENGAN BIJI PADI DAN KULIT KACANG KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal yang baru. Hal ini senada dengan James J. Gallagher dalam Rachmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan manusia dimulai dari masa anak dalam kandungan, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh menjadi dewasa (Hurlock,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Hasrat Ibrahim ABSTRAK Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah kegiatan kolase

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.I

BAB II KAJIAN TEORI 2.I BAB II KAJIAN TEORI 2.I Kemampuan Mengenal Warna 2.1.1 Pengertian Kemampuan Didalam Kamus Bahasa Indonesia (1997:605) kemampuan berasal dari kata Mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Menurut Sujiono, dkk (2009: 1.14) motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Riza Istanto Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (PTK Kelompok B Semester II di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014 METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014 MASNIWATY BR GINTING Guru TK NASRANI 4 MEDAN Email : sridevyg@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap anak memiliki potensi untuk masing-masing aspek perkembangannya, diantaranya aspek perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosi, dan moral agama.

Lebih terperinci

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang 55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Lebih terperinci

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd. MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd. A. Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini Pertama kali anak melakukan kegiatan seni senantiasa diawali dengan kegiatan meniru orang dewasa. Dalam melakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG Lili Saputri* Abstrak: Kemampuan motorik halus anak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan yang sangat pesat dan perlu dilatih dengan cara yang tepat dan sesuai. Moeslichatoen (1999) mengemukakan bahwa seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pengembangan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitaas bagi suatu negara karena sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini sebagai fase pertama sistem pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH: Artikel Skripsi MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI FINGER PAINTING DENGAN MEDIA PASTA BUATAN PADA KELOMPOK A PAUD MIFTAHUL ULUM BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai apa yang dimaksud di atas maka pada penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Merujuk para ahli yaitu Ebbut (Hopkins,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pengembangan kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu fokus pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak TK merupakan bagian dari anak anak usia dini yang berada pada rentang usia 4 6 tahun. Pada usia ini, anak memiliki motivasi yang kuat untuk mengenal lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berpikir kreatif membantu peserta didik menciptakan ideide baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan dari sudut

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG 0 SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG OLEH: EVAYANTI NPM: A1I112120 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan. 170 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bagian akhir membahas tentang jawaban pertanyaan penelitian yang dirangkum dalam kesimpulan dan rekomendasi penelitian untuk dapat ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses komunikasi transaksional yang melibatkan guru, siswa, media, bahan ajar dan komponen lainnya sehingga tercipta proses interaksi belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Mata kuliah : Matra Visual Semester : I Kode : MKK08116 SKS : 4 Jurusan/Prodi : Desain/DKV Dosen : Anton Rosanto KOMPETENSI : Mahasiswa dapat unsur matra visual, bentuk elemental,

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) 53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK UPAYA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK PAMARDISIWI MRISEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013 Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM. 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM Effi Kumala Sari ABSTRAK Perkembangan Motorik Halus anak di Taman Kanak-kanak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B Luluk Rodiyah Mas udah PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (lulurodiyah6@gmail.com).(masudah@gmail.com)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM K A R M I L A ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B1 di TK Aisyiyah Kubang Agam masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses keadaan berada atau berlangsung. Manusia modern menganggap waktu adalah hal yang berharga, setiap aktifitas

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH. Disusun oleh : NURJULI INDRIANI NPM : A1I111030

KARYA ILMIAH. Disusun oleh : NURJULI INDRIANI NPM : A1I111030 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENEMPEL SERBUK GERGAJI DENGAN ANEKAA WARNA PADA ANAK KELOMPOK B (PAUD NASIIRAH Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkuluu Selatan) KARYA ILMIAH Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan motorik halus anak merupakan sebuah koordinasi antara mata dan tangan yang melibatkan gerakan otot otot kecil. Keterampilan motorik halus sangat berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan Mendapat Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis

Lebih terperinci

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut.

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk

Lebih terperinci

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN PLASTISIN (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Al-Faruqiyah Cipondoh Tangerang) Ati Kusumawati dan Sunaria

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan 48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam

Lebih terperinci

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B 1 MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B Galuh Dwi Bramastiningrum Sri Joeda Andajani PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu. pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu. pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di lakukan dengan pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. Karena pada hakekatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan bidang pelajaran yang ditemui diberbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Matematika mengajarkan kita untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK DI RA SUNAN AVERROUS BOGORAN, BANTUL ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK DI RA SUNAN AVERROUS BOGORAN, BANTUL ARTIKEL JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK DI RA SUNAN AVERROUS BOGORAN, BANTUL ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriYogyakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual a. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional di bidang pendidikan menitikberatkan pada perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu setiap jenis dan jenjang pendidikan, termasuk

Lebih terperinci

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL [Admin TK, TK ST. CAROLUS BENGKULU] - Berita Umum Sering kita sebagai orangtua melarang anak memegang gunting karena takut tangannya luka. Demikian juga ketika anak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN Oleh: Yuventi Amanda, paud/pgpaud fip uny amandayuventi@gmail.com Peningkatan Keterampilan Motorik...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan tersebut memiliki

Lebih terperinci