BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem diartikan berbeda-beda oleh para ahli yang berbeda pula. Beberapa pengertian sistem yang ada antara lain: Menurut Jogiyanto H.M (2003, p34), sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut O Brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang berhubungan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Pengertian sistem menurut McLeod (2001, p9), adalah sekumpulan elemen yang terintegrasi dalam maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan Elemen-Elemen Sistem Pada prinsipnya menurut sumber (http: //id.wikipedia.org /wiki/ Sistem), setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen: Objek, adalah yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Objek dapat berbentuk benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus tergantung kepada sifat sistem tersebut. 6

2 7 Atribut, adalah penentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. Hubungan internal, adalah penghubung internal diantara objek-objek di dalamnya. Lingkungan, adalah tempat di mana sistem berada Pengertian Informasi Menurut Hoffer et al (2005, p5), informasi adalah data yang telah diproses dalam suatu cara untuk meningkatkan pengetahuan dari orang yang menggunakan data tersebut. Menurut Raymond McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang memiliki arti. Sedangkan pengertian informasi menurut Laudon (2004, p8), adalah data yang dibentuk menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia. Dari definisi-definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang memiliki fungsi bagi pengguna yang memerlukannya.

3 Karakteristik Informasi Untuk dapat dikategorikan sebagai suatu informasi yang baik, maka informasi harus memiliki karakteristik seperti keakuratan dari informasi, informasi harus selalu update dan informasi harus mudah untuk dimengerti O Brien (2004, p261), Dengan memiliki karakteristik yang demikian maka suatu informasi dapat dikatakan sebagai informasi yang berkualitas Tipe Sistem Informasi Secara konseptual, aplikasi dari sistem informasi pada dunia nyata dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa cara yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa tipe dari sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai Sistem Pendukung Operasi ataupun Sistem Pendukung Manajemen: 1. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support Systems) Sistem pendukung operasi menghasilkan variasi dari produk informasi untuk penggunaan internal dan eksternal (O Brien, 2002, p26). Pada perusahaan bisnis, peranan sistem pendukung operasi adalah untuk memproses secara efisien transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan melakukan update terhadap database perusahaan. a. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transactions Processing Systems). Sistem pemrosesan transaksi adalah contoh penting dari sistem pendukung operasi yang mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis (O Brien, 2002, p26). Mereka

4 9 memproses transaksi berdasarkan dua cara dasar. Dalam batch processing, transaksi data diakumulasi dalam suatu periode waktu dan diproses secara periodik. Dalam pemrosesan realtime (atau online), data diproses segera setelah sebuah transaksi terjadi. b. Sistem Pengaturan Proses (Process Control Systems). Sistem pengaturan proses melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap proses fisik (O Brien, 2002, p26). Sebagai contoh, pengolahan minyak menggunakan sensor elektrik yang dihubungkan dengan komputer agar dapat mengawasi proses kimiawi dan melakukan penyesuaian instan (real-time) yang mengatur proses pengolahan tersebut. c. Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems). Sistem kolaborasi perusahaan melakukan peningkatan terhadap komunikasi dan produktivitas tim, dan terkadang disebut sebagai sistem otomatisasi kantor (office automation systems). Contohnya, pekerja pada sebuah tim proyek boleh menggunakan untuk mengirim dan menerima pesan elektrik, dan melakukan videoconference untuk mengadakan electronics meeting dalam aktivitas mereka.

5 10 2. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems) a. Pada saat aplikasi sistem informasi fokus dalam menyediakan informasi dan dukungan sebagai pembuat keputusan yang efektif bagi manajer, maka hal tersebut disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen (O Brien, 2002, p26). b. Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems). Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan menampilkannya kepada manajer dan para profesional bisnis lainnya (O Brien, 2002, p26). Sebagai contoh, seorang manajer penjualan bisa menggunakan komputer yang telah terhubung jaringan dan web browsers untuk mendapatkan gambaran secara cepat mengenai hasil penjualan dari produk mereka dan mengakses intranet perusahaan mereka untuk laporan analisis penjualan harian yang mengevaluasi penjualan yang dilakukan tiap pegawai. c. Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support Systems). Sistem pengambilan keputusan memberikan dukungan yang interaktif dan ad hoc untuk para manajer selama proses pengambilan keputusan (O Brien, 2002, p26). Contohnya, seorang manajer pemasaran dapat menggunakan program electronic spreadsheet untuk melakukan analisis what-if saat mereka mengetes pengaruh dari anggaran pemasaran alternatif pada perkiraan penjualan pada produk baru.

6 11 d. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems). Sistem informasi eksekutif menyediakan informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang luas dalam bentuk yang mudah digunakan kepada para eksekutif dan manajer. Sebagai contoh, eksekutif kelas atas bisa menggunakan touchscreen terminal untuk melihat secara instan tampilan teks dan grafik yang menonjolkan area kunci kinerja yang kompetitif Pengertian Geografi Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphen. Geos berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan graphein berarti mencitrakan atau melukiskan. Berdasarkan asal katanya Geografi dapat diartikan pencitraan bumi atau pelukisan bumi. Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik antara keduanya. Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan permukaan bumi adalah tempat makhluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan, dan udara atau lapisan udara. Geografi juga diartikan sebagai ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997).

7 12 Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola bumi yang sejajar dengan ekuator. Jadi Lintang Utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator. Lintang Selatan (LS) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah selatan ekuator. Sedangkan yang dimaksud dengan garis bujur (meridian) adalah semua garis yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian adalah setengah lingkaran besar. Meridian dibuat tiap-tiap 10 o. Meridian pertama (prime meridium) adalah Meridian Greenwich sebagaimana disepakati bersama oleh bangsa-bangsa pada kongres Meridian Internasional. Kota Jakarta bila dilihat secara geografis terletak pada 106 o Bujur Timur sampai dengan 106 o Bujur Timur dan 5 o Lintang Selatan sampai dengan 6 o Lintang Selatan Pengertian Sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini sumber, (Wikipedia,

8 13 Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi. Sistem Informasi Geografi adalah sekumpulan peralatan yang dipergunakan untuk pengumpulan, penyimpanan, pengambilan saat diperlukan, perubahan, dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk tujuan-tujuan tertentu. Sistem Informasi Geografi adalah sebuah sistem untuk penyimpanan, penyimpanan citra, pengecekan, penggabungan, penganalisaan, menampilkan dan memanipulasikan data yang ada secara spasial dideskripsikan wujud bumi. Secara umum, definisi Sistem Informasi Geografi (SIG) meliputi tiga komponen utama. Komponen tersebut mengungkapkan bahwa SIG (Sistem Informasi Geografi) adalah sebuah sistem komputer yang menghasilkan informasi. SIG terdiri dari hardware, software, dan prosedur-prosedur yang sesuai dengan yang ditentukan. Komponen tersebut juga menjelaskan bahwa SIG menggunakan data yang dideskripsikan secara spasial atau yang secara geografis. Secara singkat, SIG dapat berguna untuk memberi nilai tambah data spasial. Dengan membiarkan data diorganisir dan ditampilkan secara efisien, dengan analisis dan dengan pembuatan data baru yang dapat dioperasikan secara bergantian, SIG membentuk informasi yang sangat berguna untuk membantu pengambilan keputusan.

9 Komponen Sistem Informasi Geografi Komponen dari Sistem Informasi Geografi adalah sistem komputer (perangkat keras dan sistem operasi), perangkat lunak, data spasial, prosedur pengelolaan dan analisis data, dan manusia yang menjalankan Sistem Informasi Geografi. Sistem Komputer Sistem Informasi Geografi dapat dijalankan dari bentuk sistem komputer apa pun, mulai dari personal computer (PC) sampai dengan multi-user supercomputers, dan diprogram ke dalam bahasa pemrograman yang sangat bervariasi. Ada beberapa elemen penting agar pengoperasian Sistem Informasi Geografi dapat berjalan dengan efektif, yaitu (Burrough, 1986): 1. Kehadiran processor dengan kemampuan yang cukup untuk menjalankan perangkat lunak. 2. Memory yang cukup untuk penyimpanan data dalam jumlah besar. 3. Layar dengan kualitas yang baik dan memiliki resolusi warna grafis yang tinggi. 4. Alat input dan output data (misalnya digitizer, scanner, keyboard, dan plotter). Perangkat Lunak Seperti halnya sistem komputer, maka perangkat lunak pun memiliki elemen-elemen penting yang harus dimiliki yang memungkinkan

10 15 pengguna untuk melakukan input, menyimpan, mengelola, mengubah, menganalisa, dan menampilkan data. Manusia dan Sistem Informasi Geografi Dalam penerapan Sistem Informasi Geografi harus ada manusia yang berperan merencanakan, mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem sekaligus membuat keputusan berdasarkan output Data Data adalah penelitian yang kita buat dari mengawasi dunia nyata. Data dikumpulkan sebagai fakta atau bukti yang bisa diproses untuk memberikan data tersebut arti dan mengubah data tersebut menjadi informasi. Oleh karena itu, ada perbedaan yang jelas antara data dan informasi, walaupun kedua informasi ini sering tertukar dalam pemakaiannya. Sedangkan informasi adalah data yang telah ditambahkan arti dan konteks (Heywood, 2002). Jadi dengan memiliki rincian atau detail, sebuah data menjadi sebuah informasi. Menurut Whitten et al (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting yang ada di dalam organisasi. Setiap fakta tanpa disertai fakta lainnya secara relatif tidak akan ada artinya. Menurut Atzeni et al (2003, p2), data merupakan suatu bentuk penyimpanan informasi yang harus diterjemahkan terlebih dahulu untuk menghasilkan suatu informasi Data Spasial Setiap perangkat lunak SIG telah didesain untuk dapat mengatasi data spasial (disebut juga sebagai data geografis). Spasial data ditandai dengan

11 16 informasi tentang posisi, hubungan dengan fitur lain, dan rincian dari karakter non-spasial (Burrough, 1986). Contoh data spasial dari suatu stasiun cuaca bisa mencakup : Lintang dan bujur sebagai referensi geografis. Jika garis lintang dan garis bujur dari sebuah stasiun cuaca telah diketahui, posisi relatif dari stasiun cuaca yang lain juga dapat diasumsikan, beserta dengan kedekatannya ke bukit dan daerah berbahaya. Rincian hubungan seperti letak jalan, lift, dan jalur ski akan memungkinkan ahli meteorologi untuk mengakses ke stasiun cuaca. Data non-spasial, sebagai contoh rincian jumlah salju, temperatur, kecepatan angin, dan arah. Apabila sistem referensi yang salah digunakan, hal ini dapat membatasi masa depan penggunaan SIG (Openshaw, 1990). Metode tradisional dalam merepresentasikan ruang yang ditempati oleh data spasial adalah dengan suatu serial dari thematic layer. Data spasial, yang direpresentasikan baik sebagai layer maupun objek, harus disederhanakan sebelum mereka dapat disimpan ke dalam komputer. Cara umum untuk melakukannya adalah dengan memisahkan semua fitur geografi ke dalam tiga tipe dasar entiti (entiti adalah sebuah komponen atau blok bangunan yang digunakan untuk membantu organisasi data) ada titik, garis, dan area. 1. Titik Titik digunakan untuk merepresentasikan fitur yang terlalu kecil untuk direpresentasikan oleh area, contohnya kotak pos. Data yang

12 17 tersimpan untuk kotak pos akan mencakup lokasi geografi dan rincian dari fiturnya. Garis lintang dan garis bujur, atau referensi koordinat, dapat diberikan bersamaan dengan rincian yang menerangkan bahwa itu adalah kotak pos. Tentunya, fitur yang direpresentasikan oleh titik tidak sepenuhnya dijelaskan dengan referensi geografis dua dimensi. Akan selalu ada komponen ketinggian karena sebuah kotak pos diletakkan pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut. 2. Garis Garis digunakan untuk merepresentasikan fitur yang berbentuk garis pada alam, misalnya jalan atau sungai. Garis juga dapat merepresentasikan fitur garis yang tidak nyata, seperti perbatasan administratif atau perbatasan internasional. Akan sulit bagi pengguna SIG untuk menentukan saat kapan sebuah fitur harus direpresentasikan dengan garis. Sebuah garis adalah kumpulan dari titik-titik yang teratur. Garis adalah kumpulan dari koordinat (x,y) yang digabungkan bersama secara berurutan dan biasanya dihubungkan dengan garis lurus. Seperti halnya titik, garis-garis juga dalam kenyataan berbentuk tiga dimensi. Sebagai contoh, seorang hidrogeologis lebih banyak memiliki aktivitas di dalam tanah sama halnya di atas permukaan tanah. Penambahan sebuah koordinat z (menggambarkan kedalaman atau ketinggian) ke titik membentuk garis yang merepresentasikan sungai memungkinkan gambaran tiga dimensi yang akurat dari fitur tersebut.

13 18 3. Area Area digambarkan oleh kumpulan garis yang tertutup dan digunakan untuk mendefinisikan fitur seperti lapangan, bangunan, atau daerah administratif. Entiti dari area sering dideskripsikan sebagai poligon. Seperti halnya fitur pada garis, beberapa dari poligon ini berada pada permukaan, sementara yang lainnya hanya imaginasi. Ada dua tipe poligon yang dapat diidentifikasi, yaitu island polygons dan adjacent polygons. Island polygons terjadi pada situasi yang bervariasi, tidak hanya pada pulau yang sebenarnya. Sebagai contoh, area perhutanan dapat kelihatan seperti sebuah pulau dalam lapangan, atau sebuah pemukiman industri sebagai pulau dalam batasan area perkotaan. Poligon tipe khusus, yang sering digambarkan sebagai nested polygon, dihasilkan oleh garis terluar pantai. Adjacent polygons lebih dikenal secara umum. Di sini, perbatasan dibagi antara adjacent areas. Misalnya lapangan, area kode pos, dan perbatasan properti. Area tiga dimensi adalah permukaan. Permukaan dapat digunakan untuk merepresentasikan variabel topografi atau non-topografi seperti tingkat polusi atau kepadatan penduduk. Beberapa pengarang (seperti Martin, 1996; Laurini and Thompson, 1992), menganggap permukaan sebagai empat tipe entiti yang terpisah. Struktur data yang dibutuhkan komputer untuk merekonstruksi model data spasial dalam bentuk digital.

14 19 Struktur data tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Struktur Data Raster Raster adalah metode untuk penyimpanan, pemrosesan, dan penampilan spasial data. Setiap area dibagi menjadi baris dan kolom, yang membentuk struktur grid. Dengan struktur data raster, dunia nyata ditampilkan sebagai elemen matriks atau selsel grid yang homogen. Maka dapat dikatakan bahwa struktur data raster adalah model data spasial yang paling sederhana 2. Struktur Data Vektor Vektor adalah suatu struktur data yang digunakan untuk menyimpan data spasial. Data vektor terdiri dari garis biasa atau garis lengkung, yang didefinisikan dengan titik awal dan akhir, yang bertemu pada sebuah titik yang didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Lokasi dari node tersebut dan struktur topologi biasa disimpan secara jelas. Ada beberapa cara dalam mengorganisasikan dua database (spasial dan tematik). Biasanya sistem vektor terdiri dari dua komponen, yaitu untuk mengelola data spasial dan yang lain untuk mengelola data tematik.

15 20 Gambar 2.1 Model Data Spasial Raster dan Vektor

16 Peta Metode tradisional untuk menyimpan, menganalisis dan menyajikan data spasial adalah peta. Peta adalah dasar yang penting dalam SIG sebagai sebuah sumber data, struktur dalam penyimpanan data dan alat untuk menganalisis dan menunjukkan. Pada umumnya, peta dibedakan atas peta tematik (thematic map) dan peta topografi (tophographic map). Peta tematik menunjukkan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu, seperti tanah, geologi, geomorfologi, penggunaan lahan, populasi atau transportasi. Peta topografi mengandung kumpulan data yang bervariasi dalam topik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaan lahan, relief,dan fitur kultural dapat ditampilkan semuanya dalam peta topografi yang sama. Menurut Unwin (1981), peta topografi adalah gabungan dari peta yang berbeda-beda. Walaupun ada begitu banyak jenis peta, proses pemetaan adalah sifat umumnya. Dan selama proses itu, seorang kartografer harus (Robinson et al., 1995): Menentukan tujuan dari pembuatan peta tersebut Semua peta, dan sumber-sumber data spasial lainnya, diolah dengan tujuan agar data dapat diubah menjadi informasi yang akan dapat dikomunikasikan dengan pihak ketiga. Misalnya setiap tahun para manajer Happy Valley membuat peta area ski untuk digunakan para pengunjungnya. Peta tersebut menunjukkan lokasi ski trails, tempat parkir, hotel, penginapan darurat, dan ski lifts.

17 22 Tujuannya adalah membantu pengunjung mengorientasikan dan memutuskan bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka. Secara alami, peta tersebut akan berpengaruh besar terhadap para penggunanya. Misalnya, pengunjung tidak akan makan di restoran yang tidak tertera pada peta tersebut. Bagaimanapun juga, ada restoran-restoran yang ridak diperlihatkan pada peta resmi Happy Valley. Perusahaan ski tersebut ingin agar yang dipakai oleh pengunjung hanyalah fasilitas yang mereka sediakan. Gambar 2.2 Happy Valley

18 23 Mendefinisikan pada skala berapa peta tersebut diproduksi Secara virtual, semua sumber data spasial, termasuk peta, adalah lebih kecil dari ukuran kenyataan yang mereka representasikan (Monmonier, 1991; Keates, 1982). Skala memberikan indikasi seberapa kecil peta tersebut dari kenyataannya. Menurut Laurini dan Thompson (1992) skala adalah urutan dari peluasan atau tingkat generalisasi di mana fenomena berada atau dikenali atau diteliti. Skala dapat digambarkan dalam salah satu dari tiga cara, yaitu sebagai skala rasio, skala verbal, atau skala grafis. Peta topografi yang standar mengandung contoh dari skala verbal, rasio dan grafis. Harus diingat bahwa peta skala kecil (contohnya 1: atau 1: ) adalah peta yang mencakup area luas. Sedangkan peta skala besar (contohnya 1:10000 atau 1:25000) mencakup area kecil dan banyak rincian. Skala juga penting saat entiti spasial digunakan (titik, garis, dan area) untuk merepresentasikan versi umum dua dimensi dari fitur dunia nyata. Memilih fitur (spasial entiti) dari dunia nyata yang harus tergambarkan pada peta Secara tradisional, peta telah menggunakan simbol untuk menggambarkan fitur dunia nyata. Pembelajaran mengenai peta akan mengungkapkan tiga tipe simbol dasar, yaitu titik, garis, dan area (Monmonier, 1991). Gambaran sederhana ini telah dikembangkan oleh para kartografer untuk memungkinkan gambaran tersebut

19 24 menampilkan fitur tiga dimensi dalam bentuk dua dimensi pada secarik kertas (Laurini dan Thompson, 1992; Martin, 1996). Representasi fitur dunia nyata menggunakan tipe entiti titik, garis, dan area biasanya ditampilkan secara apa adanya. Bagaimanapun juga, metode yang dipilih untuk menggambarkan fitur spasial akan tergantung pada skala yang digunakan. Bayangkan cara sebuah kota digambarkan dalam peta yang memiliki skala yang berbeda-beda. Dalam peta dunia, sebuah titik akan menjadi metode penggambaran yang paling sesuai, mempertimbangkan jumlah kota yang harus dimasukkan. Tetapi dalam skala nasional dan regional, sebuah titik tidak akan memberikan gambaran apapun mengenai ukuran relatif dari kota tersebut, jadi akan lebih sesuai apabila penggambarannya menggunakan area. Bahkan pada skala lokal, sebuah area masih kurang sesuai untuk menggambarkan kota tersebut, melainkan harus dilakukan penggabungan antara titik, garis, dan area. Memilih entiti yang tepat dalam merepresentasikan dunia nyata sering kali memang sulit. Melakukan generalisasi terhadap fitur dalam representasi dua dimensi Semua data spasial adalah generalisasi dari fitur dunia nyata. Dalam beberapa kasus, generalisasi dibutuhkan karena data dibutuhkan dalam skala tertentu. Dan dalam kasus lainnya Generalisasi diperkenalkan oleh batasan teknis dari prosedur untuk menghasilkan data. Generalisasi juga bisa ditunjukkan oleh campur tangan manusia

20 25 secara langsung untuk meningkatkan kejelasan dari gambar atau untuk memperjelas tema utamanya Pengertian Database Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003), database adalah file dan rekaman yang terkumpul, tersusun dan saling berhubungan yang membentuk data dan hal-hal lainnya yang tersimpan disuatu wadah atau tempat. Menurut Eaglestone dan Ridley (2001), komputer biasanya mengartikan informasi dengan suatu susunan tertentu sebagai data. Data tersimpan di dalam perangkat penyimpanan seperti disk dan CD-ROM. Database Management System (DBMS) adalah program tertentu dari komputer yang dipakai oleh program aplikasi untuk mengatur dan menyediakan akses ke data tersimpan. Koleksi data yang diatur oleh DBMS disebut database. Menurut Connoly dan Begg (2005), database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan saling berbagi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Database merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai dan departemen secara simultan. Database atau basisdata adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).

21 26 Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hirarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel Database Management System (DBMS) Sebuah sistem software yang memungkinkan user untuk membuat, menciptakan dan merawat database serta menyediakan akses yang dapat dikendalikan ke database tersebut. Sebuah sistem software yang berinteraksi dengan program aplikasi user dan database. DBMS menyediakan fasilitas seperti: DBMS memungkinkan user untuk menciptakan database, biasanya dengan Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user membuat tipe data spesifik dan struktur data, dan batasan (constraint) di dalam data yang disimpan didalam database.

22 27 DBMS memungkinkan user untuk insert, update, delete dan retrieve data dari database, biasanya dengan Data Manipulation Language (DML). Dengan memiliki data terpusat di dalam database sehingga memungkinkan DML untuk menyediakan fasilitas umum kepada data tersebut yang dikenal dengan bahasa kueri (query language). DBMS menyediakan akses yang dapat diatur ke database Pengertian Primary Key Menurut Connoly dan Begg (2005,p79), Primary Key merupakan sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih untuk mengidentifikasi tuple-tuple atau record dalam tabel yang bersifat unik. Unik memiliki arti tidak boleh ada dupikat atau key yang sama untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah tabel Pengertian Foreign Key Foreign Key berdasarkan Connoly dan Begg (2005,p79) adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk menunjuk hubungan antar satu tabel dengan tabel yang lainnya Data Flow Diagram Diagram Arus Data (DFD) adalah gambaran suatu sistem yang menggunakan sejumlah simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan (McLeod, 2001, p316).

23 28 Gambar 2.3 Data Flow Diagram Tingkatan dalam DFD ada tiga yaitu: 1. Diagram Konteks a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan input dan output sistem. b. Terdiri dari satu proses yang tidak memiliki data store. 2. Diagram Nol a. Memiliki data store. b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor. 3. Diagram Rinci a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh.

24 Entity Relationship Diagram Entity Relationship merupakan hubungan antar data berdasarkan persepsi nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang disebut entiti dan hubungan antar objek tersebut. Jenis mapping cardinalities (Eaglestone, 2001) antara lain: 1. One to one Hubungan antara entity semisalnya X dan Y dimana setiap satu X berhubungan ke satu atau hanya satu Y, dan setiap satu Y berhubungan ke satu atau hanya satu X. 2. One to Many Hubungan entity X dan Y dimana setiap satu X mungkin berhubungan ke satu atau dua atau lebih Y, tetapi setiap satu Y berhubungan ke satu atau hanya satu X. 3. Many to Many Hubungan entity X dan Y dimana setiap satu X mungkin berhubungan ke satu atau dua atau lebih Y, dan setiap satu Y mungkin berhubungan ke satu atau dua atau lebih X. 4. Zero or one to Many Hubungan entity X dan Y dimana setiap satu X mungkin berhubungan ke satu atau dua atau lebih Y, tetapi setiap satu Y berhubungan ke satu atau tidak sama sekali.

25 State Transition Diagram Menurut Pressman (2001, p317), State Transition Diagram (STD) menggambarkan kebiasaan dari suatu sistem dengan menggambarkan kondisi dan kejadian yang menyebabkan perubahan suatu kondisi. 2.2 Global Positioning System Pengertian GPS Global Positioning System (GPS) merupakan sistem navigasi yang berbasiskan satelit dan merupakan alat untuk mengetahui posisi yang tersusun atas constellation 24 satellites yang mengorbit pada bumi pada ketinggian kurang lebih mil. Awalnya GPS hanya terbatas untuk kalangan militer di USA, tetapi pada awal tahun 80an pemerintah membuatnya terbuka untuk digunakan secara umum khususnya pada komersial bisnis, travel, dan navigasi, sampai sekarang gps sudah meluas penggunaannya seperti mendeteksi gempa, dan ramalan cuaca. GPS didesain untuk beroperasi 24 jam, dalam segala kondisi cuaca,dan bisa digunakan di seluruh dunia.

26 31 Gambar 2.4 GPS Constellation (Sumber: Elemen- elemen pada GPS Pada GPS terdapat macam-macam elemen yang mendukung sebuah GPS yaitu : 1. Space segment Space segment merupakan bagian yang terdiri dari 24 satelit yang saling bekerja sama memantau keberadaan GPS receiver. Ke-24 satelit tersbut mempunyai orbitnya masing-masing yang membutuhkan waktu 12 jam untuk satu kali memutari bumi, satuorbit terdiri dari 4 satelit, yang mana masing-masing satelit membentuk sudut 55 derajat terhadap arah jarang pandang lurus mata. Satelit terus menerus mengeset dirinya sendiri agar selalu menerima sumber energi yaitu dari matahari, masing-masing satelit memiliki clock yang sampai dengan 3 nanosekon.

27 32 2. Control Segment Control Segment merupakan bagian dimana terdapat pusat untuk mengontrol dan memonitor semua satelit yang ada agar memastikan semuanya bekerja dengan baik.semua informasi ini diproses di MCS (Master Control Station). 3. User Segment User Segment terdiri dari receiver-receiver yang secara khusus didesain untuk menerima, menterjemahkan dan untuk memproses sinyal dari satelit GPS yang ada.receiver-receiver tersebut bisa berdiri sendiri maupun sudah terintergrasi dengan dengan sistem lain. Masing GPS receiver didesain berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya Cara Kerja GPS dalam menentukan posisi Prinsip dasar dari GPS terletak pada jarak dari receiver ke satelit, receiver minimal harus mencari 3 posisi satelit untuk menghasil posisi yang akurat, operasi ini dinamakan triangulation, secara singkat triangulation dapat dijelaskan demikian ketiga satelit akan mencari irisan dari 3 posisi yang berbeda, poisi yang akurat akan ditemukan pada irisan ketiga satelit. Sebagai contohnya, misalkan kita disuruh oleh seseorang untuk menemukan seseorang (misalkan) di toko buku berdasarkan beberapa petunjuk yang diberikan oleh orang tersebut. Pertama, kita diberitahu bahwa kita tepat berada 10 miles jauhnya dari rumah kita. Kita akan mengetahui bahwa kita berada suatu radius dengan jangkauan 10 miles. Dengan informasi ini, kita akan kesusahan mencarinya Karena radiusnya sangat luas.

28 33 Petunjuk kedua adalah bahwa orang tersebut berada 12 miles jauhnya dari rumah tetangga kita. Sekarang kita bisa membuat radius baru dengan jarak 12 miles, tetapi ini masih belum cukup karena perpotongan antara jarak radius pertama dan kedua masih terlalu luas cakupannya untuk menentukan lokasi orang yang dicari tersebut, dengan menambah satu radius lagi maka kita dapat menentukan posisi yang tepat dimana orang tersebut berada. Triangulation sering disebut dengan posisi (3 dimensi) 3D, tetapi sebenarnya GPS memerlukan satelit ke-4 untuk menyediakan posisi 3D Mengapa? Tiga pengukuran bisa digunakan untuk menentukan lokasi, asumsi bahwa clock pada GPS receiver dan satelit adalah presisi, dan terus menerus melakukan sinkronisasi, dengan demikian bisa melakukan pengukuran jarak sangat akurat. Tetapi sayangnya, adalah tidak mungkin untuk melakukan sinkronisasi antara receiver dengan satelit karena clock pada receiver tidak sama akuratnya dengan clock atom pada satelit. Sinyal pada GPS dari satelit ke receiver bergerak sangat cepat, jadi kita kedua clock ini berbeda sedikit maka posisi akan tidak akurat. Clock atom pada satelit mempertahankan akurasi waktunya setinggi mungkin. Tetapi pasti ada perbedaan sedikit pada setiap satelit yang ada, maka dengan inilah dibutuhkan satelit yang keempat sehingga posisinya menjadi x, y, z, dan t supaya penentuan posisi lebih akurat

29 34 Gambar 2.5 Triangulation (Sumber: Menentukan posisi dari receiver ke satelit GPS Sebuah GPS receiver mengetahui lokasi dari satelit dengan cara menghitung seberapa jauh jarak antara satelit dan receiver dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Speed x Time = Distance Dari diketahui jarak antara receiver dengan satelit, maka dapat ditentukan posisi receiver dengan cara mengirimkan balik sinyal ke satelit sehingga membentuk suatu sphere dari ketiga satelit yang ada. Dari sphere tersebut maka diketahuit posisi receiver dalam bentuk lintang dan bujur. Jadi misalnya satelit memancarkan sinyal dengan waktu 0,09 detik ke receiver, jarak antara satelit ke receiver adalah miles ( miles/sec x 0,09 detik), ini berarti GPS receiver berada disekitar radius sphere yang jauhnya miles. Jika satelit membutuhkan waktu 0,08 detik untuk mengirimkan sinyal ke GPS receiver pada satelit yang kedua makan receiver pasti berada di sekitar sphere yang berjarak miles dimana kedua sphere saling memotong. Jika satelit yang ketiga membutuhukan waktu 0,07 detik untuk

30 35 mengirimkan sinyal ke GPS receiver makan jarak antara receiver dan satelit adalah 13,020 miles,ini adalah hasil akhir dimana GPS receiver pasti berada pada jarak miles dimana ketiga satelit saling memotong Error Bugdet pada GPS Sistem GPS telah didesain untuk seakurat mungkin, tetapi masih ada sedikit error. Bila ditambahkan dari beberapa error, maka bisa mencapai deviasi meter dari posisi yang sebenarnya. Ada banyak penyebab dari error ini beberapa diantaranya adalah : 1. Kondisi Atmosfer Kondisi atmosfer yang berubah mengakibatkan kecepatan sinyal GPS berubah karena sinyal tersebut melewati atmosfer bumi dan ionosfer sehingga jarak yang dihitung dengan rumus Signal Speed x Time akan berbeda sedikit karena rumus tersebut tidak memperhitungkan adanya ionosfer dan atmosfer bumi. 2. Ephemeris Error dan Clock Error Sinyal pada GPS membawa informasi tentang error pada ephemeris (posisi secara orbital). 3. Selective Availabilty Error pada posisi orbital seharusnya tidak dipusingkan oleh Selective Availability (SA), dimana merupakan suatu error yang disengaja sekitar 0 sampai ribuan kaki ke dalam sinyal navigasi yang ada secara umum, sehingga membuat nya susah untuk sebuh misil jarak jauh menentukan posisi targetnya secara presisi. Akurasi tambahan

31 36 tersedia pada sinyal tetapi pada wujud yang telah dienkripsi sehingga hanya tersedia untuk milter Amerika Serikat saja, sekutunya dan beberapa orang pemerintah. Sayangnya SA ini bisa dihilanggkan dengan cara koreksi secara diferrensial. 4. Multypath Signal yang mengalami pantulan akibat memasuki atmosfer bumi ketika menuju ke antena GPS Pengukuran Akurasi pada GPS Seperti yang telah dibahasa diatas, ada banyak sumber-sumber dari luar yang mempengaruhi error pada posisi GPS, selain faktor-faktor diatas ada beberapa faktor lagi yaitu DOP (Dilution Of Precision). DOP merupakan sebuah indicator kualitas dari geometri pada konstalasi satelit. Perhitungan sebuah posisi bisa berbeda-beda tergantung pada satelit mana yang sedang digunakan. Perbedaaan geometri satelit bisa memperbesar atau bahkan memperkecil error pada GPS. Semakin besar sudut antara satelit yang satu dengan yang lainnya maka akan memperkecil nilai DOP, dan menghasilkan pengukuran yang lebih baik. Nilai yang tinggi pada DOP berarti mengindikasikan geometri yang buruk pada satelit.

32 37 Gambar 2.6 Posisi baik pada pemetaan Gambar 2.7 Posisi buruk pada pemetaan Penggunaan DGPS (Differential GPS) Sebuah cara yang dinamakan differential correction dibutuhkan untuk mendapatkan akurasi dalam jangkauan 1 sampai 5 meter atau bahkan lebih baik dengan peralatan yang canggih. Differential correction membutuhkan GPS receiver, base station. Karena lokasi fisik dari base station suda diketahui, suatu koreksi bisa dihitung dengan membandingkan lokasi yang telah diketahui dengan lokasi GPS yang telah diberitahukan oleh satelit Proses pada differential correction menerima faktor koreksi dan mengaplikasikan kepada data GPS yang

33 38 dikumpulkan oleh GPS receiver di lapangan Differential correction menghilangkan kebanyakan dari error yang dibawah ini Source Uncorrected With Differential Ionosphere 0-30 meters Mostly Removed Troposphere 0-30 meters All Removed Signal Noise 0-10 meters All Removed Ephemeris Data 1-5 meters All Removed Clock Drift meters All Removed Multipath 0-1 meters Not Removed SA 0-70 meters All Removed NMEA( National Marine Electronics Association) NMEA merupakan standar protokol yang digunakan untuk mengetahui posisi secara real-time. GPS receiver menggunakannya sebagai standar komunikasi dengan satelit sehingga perancangan hardware-nya harus memenuhi standarisasi ini, interface yang memenuhi standar ini adalah (yang direkomendasikan) EIA-422, tetapi kebanyakan menggunakan RS-232, dan baud rate-nya adalah Kalimat-kalimat pada NMEA adalah semuanya berupa ASCII, setiap kalimat diawali dengan tanda $ dan diakhiri dengan (<CR> <LF>).

34 GSM Pengertian GSM GSM (Global System for Mobile Communications) merupakan standarisasi untuk handphone dimana komunikasinya bekerja secara nirkabel pada jaringan GSM dimana datanya dikirim melalui gelombang radio. GSM menggunakan sebuah SIMcard supaya dapat bekerja. Pada topik ini, digunakanlah AT-Command untuk mengakses isi dari SIMcard melalui sebuah PC agar penulis bisa mengirim, dan menerima data AT-Command SMS dan PDU AT-Command berfungsi sebagai bahasa komunikasi yang memungkinkan mengakses modem yaitu mobile phone Sony Ericsson T68i dan Motorola C650.AT-Command disisipkan didalam bahasa pemrograman baik pada pengiriman maupun penerimaan SMS. Dikarenakan hardware seperti AVR tidak dapat mengirim SMS tanpa AT-Command. Begitu juga sebaliknya Komputer tidak dapat membaca SMS tanpa AT-Command. AT-Command yang sering digunakan : Untuk mengirim SMS AT+CMGS =<length> <pdu><.ctrl-z/esc.> <length>: Integer, Panjang maksimal karakter yang dapat diinput. <pdu>: Konversi dari bilangan octet ke bilangan long heksadesimal. <mr>: Integer, Pesan yang ingin ditulis. <ackpdu>: Parameter untuk tanda kutip. +CMGS:OK

35 40 Untuk membaca SMS AT+CMGR=<index> <index>: Integer, merupakan urutan dari posisi sms yang akan dibaca. +CMGR: <stat>,[<alpha>],<length><pdu> OK Untuk hapus SMS AT+CMGD=<index> <index>: Integer, merupakan urutan dari posisi sms yang akan dihapus +CMGD: OK Untuk membaca format SMS AT+CMGF=<index> <index>: Integer; +CMGF: <stat>,[<alpha>],<length><pdu> Ponsel Sony Ericsson T68i tidak mendukung command AT+CMGF=1. Dalam perancangan, dipakai sebuah program yang dapat mengkonversi string ke dalam bentuk pdu, untuk mempermudah dalam perancangan.

36 41 Gambar 2.8 Tampilan Program Konversi Pada textbox SMSC dimasukkan nomor service center dari nomor yang akan dituju. Tabel nomor service center dapat dilihat pada Gambar 2.8. Pada textbox Receiver dimasukkan nomor yang akan dikirim/dituju. Pada textbox yang berada diatas tombol Convert merupakan string yang akan dikirim. Tombol konversi berfungsi untuk melakukan konversi dari string ke pdu. Pada textbox di sebelah kanan ditampilkan PDU yang siap untuk digunakan untuk mengirim SMS. Dengan panjang PDU adalah sepanjang 49 karakter.

37 SMS Commands SMS Text Mode (khusus untuk Sony Ericsson) Pada mode ini hanya men-encode data yang direpresentasikan oleh mode PDU yang terdapat pada Sony Ericsson T68i. AT+CSM S = Select M essage Service AT+CPMS = Preferred Message Storage AT+CMGF = Message Format AT+CSCA = Service Centre Address AT+CSMP = Set Text Mode Parameters AT+CSDH = Show Text Mode Parameters AT+CSCB = Select Cell Broadcast Message Types AT+CSAS = Save Settings AT+CRES = Restore Settings AT+CNMI = New Message Indications to TE AT+CMGL = List Messages AT+CMGR = Read Message AT+CMGS = Send Message AT+CMSS = Send Message from Storage AT+CMGW = Write Message to Memory AT+CMGD = DeleteMessage

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem diartikan berbeda-beda oleh para ahli yang berbeda pula. Beberapa pengertian sistem yang ada antara lain: Menurut Jogiyanto H.M (2003, p34), sistem dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan dengan sistem informasi geografi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan terhadap sistem yang dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan mengenai sistem yang akan dirancang terlebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan dengan sistem informasi geografi. 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Dasar 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN 16/09/2012 DATA Data adalah komponen yang amat penting dalam GIS SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN Kelas Agrotreknologi (2 0 sks) Dwi Priyo Ariyanto Data geografik dan tabulasi data yang berhubungan akan

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi RINGKASAN SKRIPSI Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informatika dengan produk yang bernama Flexi. Telkom Flexi tersebut merupakan suatu operator yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PENGAWASAN PENGGUNAAN KENDARAAN OPERASIONAL PADA DINAS PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menjadi acuan dalam penyusunan skripsi ini. Penelitian yang berjudul Using Geographical Information

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014 Matakuliah Waktu : Sistem Informasi Geografis / 3 SKS : 100 menit 1. Jelaskan pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG). Jelaskan pula perbedaan antara SIG dan

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemasaran 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berhubungan dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA? PENGUKURAN KEKOTAAN Geographic Information System (1) Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering Permohonan GIS!!! Karena tidak pernah

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG) 24/09/2012 10:58 Sistem (komputer) yang mampu mengelola informasi spasial (keruangan), memiliki kemampuan memasukan (entry), menyimpan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI?

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI? Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI? Informasi data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis Company LOGO Sistem Informasi Geografis ibi Basis data spasial yaitu: sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi tetap maupun tidak tetap

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut subsistem) yang saling berkaitan dan berinteraksi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12) SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12) SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Oleh: Dr.Ir. Yuzirwan Rasyid, MS Beberapa Subsistem dari SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 1. Subsistem INPUT 2. Subsistem MANIPULASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah 9.607.787 jiwa. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu landasan yang menjelaskan tentang teoriteori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut antara lain: 3.1. Sistem Informasi

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016 Model Data pada SIG Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 1 Materi Sumber data spasial Klasifikasi

Lebih terperinci

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa wilayah dalam bentuk informasi spatial (keruangan). GIS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN 1. Informasi Geografis Wayan Sedana Fenomena geografi merupakan identifikasi dari obyek studi bidang SIG, dan fenomena tersebut direpresentasikan secara

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Windhu Purnomo FKM UA 2013 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasi, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan

Lebih terperinci

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM UU no. 4 Tahun 2011 tentang INFORMASI GEOSPASIAL Istilah PETA --- Informasi Geospasial Data Geospasial :

Lebih terperinci

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis Pendahuluan Data yang mengendalikan SIG adalah data spasial. Setiap fungsionalitasyang g membuat SIG dibedakan dari lingkungan analisis lainnya adalah karena berakar pada keaslian

Lebih terperinci

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN Informasi geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Sehingga informasi tersebut mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan Pengumpulan dan Integrasi Data Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Mengetahui sumber data dari GIS dan non GIS data Mengetahui bagaimana memperoleh data raster dan vektor Mengetahui

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Gondodiyoto, 2007:107). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI 1. Sistem Informasi Geografi merupakan Sistem informasi yang memberikan gambaran tentang berbagai gejala di atas muka bumi dari segi (1) Persebaran (2) Luas (3) Arah (4) Bentuk 2. Sarana yang paling baik

Lebih terperinci

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Mulkal Razali, M.Sc

GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Mulkal Razali, M.Sc GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Mulkal Razali, M.Sc www.pelagis.net 1 Materi Apa itu GPS? Prinsip dasar Penentuan Posisi dengan GPS Penggunaan GPS Sistem GPS Metoda Penentuan Posisi dengan GPS Sumber Kesalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Perusahaan Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta uraian tugas dari masing masing bagian yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster. GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI A. MODEL DATA SPASIAL Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster. a. Model Data Vektor

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan

Lebih terperinci

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] SEJARAH ESRI Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance and

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance and BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling Pada dasarnya bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Bimbingan konseling berasal dari istilah guidance

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem, data dan informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fathansyah (2004, p2), kata sistem selalu berkonotasi pada 3 hal utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori

BAB III. Landasan Teori BAB III Landasan Teori Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai macam landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Landasan teori yang dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Outline presentasi Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) Komponen SIG Pengertian data spasial Format data spasial Sumber

Lebih terperinci

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Penentuan Posisi 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia, Nokia Connecting People, Nseries, dan N81 adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari Nokia Corporation. Nama produk dan

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Pengantar Teknologi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO http://www.dinus.ac.id Informasi (Teori) Minggu ke-11 Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom Definisi GIS

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Transfer Bank Transfer adalah pemindahan dana antar rekening di suatu tempat ke tempat yang lain, baik untuk kepentingan nasabah atau untuk kepentingan bank itu sendiri. Pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PETA 2.1.1. Pengertian peta Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur (fatures) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut

Lebih terperinci

17.2 Pengertian Informasi Geografis

17.2 Pengertian Informasi Geografis Bab 17 Sistem Informasi Geografis 17.1 Pendahuluan Sistem informasi geografis atau SIG merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur mentransformasikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal dari permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: melalui proses transformasi. (O Brien, 2008).

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: melalui proses transformasi. (O Brien, 2008). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: 1. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA Disusun Oleh : Widya Lestafuri K3513074 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu

4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Teknologi Ponsel Struktur Menu Sistem penerima data stasiun cuaca, tediri atas tiga pemikiran utama, yaitu monitoring, data terkini, dan identitas stasiun. Pada monitoring berisikan informasi stasiun (no, nama, dan letak geografis stasiun).

Lebih terperinci

Sumber Data, Masukan Data, dan Kualitas Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Sumber Data, Masukan Data, dan Kualitas Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan Sumber Data, Masukan Data, dan Kualitas Data by: Ahmad Syauqi Ahsan Data pada SIG Mendapatkan data adalah bagian yang sangat penting pada setiap proyek SIG Yang harus diketahui: Tipe-tipe data yang dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sama pernah dilakukan sebelumnya oleh Bambang Pramono (2016) di STMIK AKAKOM dalam skripsinya yang berjudul Sistem Informasi

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR KARTOGRAFI DIGITAL Oleh Gondang Riyadi hal 1 Perkembangan Teknologi Pemetaan Teknologi pemetaan yang pada awalnya dilakukan secara manual (konvensional) bergeser kearah digital. Termasuk di dalamnya teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat pesat sekali, dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan perkantoran, pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka ada dua produk yang dapat digunakan untuk referensi dalam perancangan program. Referensi pertama merupakan produk tugas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Agus Rudiyanto 1 1 Alumni Jurusan Teknik Informatika Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta Email: a_rudiyanto@yahoo.com (korespondensi)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS

Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 13~18 ISSN: 2355-3677 Teleakses Sistem Informasi Alumni STMIK Handayani Makassar Berbasis SMS STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto Pengertian SIG Sistem informasi yang menggunakan komputer untuk mendapatkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang mengacu pada lokasi geografis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Informasi Pengertian sistem dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu Systema, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan SYSTEM, yang

Lebih terperinci

Tujuan. Dunia Nyata dan SIG. Arna fariza. Mengubah dunia nyata menjadi informasi geografis di komputer 3/17/2016

Tujuan. Dunia Nyata dan SIG. Arna fariza. Mengubah dunia nyata menjadi informasi geografis di komputer 3/17/2016 Dunia Nyata dan SIG Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Mengubah dunia nyata menjadi informasi geografis di komputer 1 Materi Representasi dunia nyata Representasi geometri Representasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid.

BAB III LANDASAN TEORI. 1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Akademik Bimbingan merupakan sebuah istilah yang sudah umum digunakan dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk membantu individu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori pendukung sistem tracking ini dibagi kedalam 3 bagian yang merupakan komponen-komponen dari sistem yang akan dibuat. Pembahasan dimulai dari review produk berupa sistem

Lebih terperinci

Task 1. Sistem Informasi Geografis Kompetensi Dasar. Memahami dasar-dasar Sistem Informasi Geografis.

Task 1. Sistem Informasi Geografis Kompetensi Dasar. Memahami dasar-dasar Sistem Informasi Geografis. Task 1. Sistem Informasi Geografis Kompetensi Dasar. Memahami dasar-dasar Sistem Informasi Geografis. a. Jawaban Soal 1. Berikut ini adalah pengertian Sistem, Data, Informasi, Geografi, dan Sistem Informasi

Lebih terperinci