PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL PRAKTIK BIOLOGI BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY UNTUK PEMBINAAN KEGIATAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA
|
|
- Susanti Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL PRAKTIK BIOLOGI BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY UNTUK PEMBINAAN KEGIATAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA Alaik Idzham Holid, Mimien Henie Irawati, dan Sofia Ery Rahayu Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, Malang, Jawa Timur Abstrak : penelitian ini mrupakan penelitian pengembangan. Bertujuan untuk mengembangkan media tutorial dalam pelaksanaan praktik dengan menggunakan hewan uji, pembedahan dan pengambilan organ, serta cara pembuatan awetan hewan uji, sehingga pembelajaran menjadi semakin mudah, efektif dan efisien. Penelitian berdasar pada model pengembangan Borg dan Gall, dengan menggunakan 5 tahap pengembangan saja. Validasi dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan 7 orang guru lapangan dari sekolah yang berbeda. Hasilnya, dari segi media dianggap layak, dari segi materi dianggap layak, dan dari segi keefektifan dan efisiensi media mendapat predikat cukup layak. Kata kunci : media tutorial, Information and Communication Technology, Kelompok Ilmiah Remaja Pendidikan adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kemauan, kemampuan, bakat dan potensi diri yang dimiliki oleh siswa. Mutu pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pembelajaran. Menurut Suyatna (2009), meskipun dalam era komunikasi global, untuk Indonesia, guru atau pembimbing masih tetap merupakan faktor dominan dalam proses pembelajaran, karena gurulah yang berperan secara terprogram dan senantiasa berinteraksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir siswa, akan lebih baik bila siswa berinteraksi dengan teman belajarnya. Interaksi ini biasanya terjadi dalam kelompok-kelompok kecil (kelompok belajar). Siswa diharapkan mampu bekerjasama dan saling membantu dalam kelompok kecil tersebut, sehingga dapat menangkap dan mendapatkan konsep antar sesamanya (Yustini dan Mariani, 2005). Kelompok-kelompok tersebut biasanya di sekolah terbentuk dalam kelompok yang diistilahkan dengan KIR (kelompok ilmiah remaja). KIR ini merupakan bentuk pendidikan yang tidak hanya memberikan teori, namun juga memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, sehingga peserta didik lebih terlatih untuk menerapkan prinsip-prinsip kerja ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman langsung seperti itu sering disebut juga dengan istilah pembelajaran kontekstual. Penelitian Oka (2011) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. Permasalahan yang muncul, ketika sekolah atau lembaga pendidikan menerapkan KIR, terkadang kekurangan tenaga guru yang mampu menjadi pembimbing. Suyatna (2009) menyebutkan bahwa menjadi guru pembimbing KIR tidaklah mudah. Pembimbing kelompok ilmiah remaja dituntut memiliki pengetahuan penelitian yang cukup memadai, metode pendampingan siswa yang baik, tekun, kreatif, dan pengorbanan waktu dan tenaga yang tidak terbatas. Karena beratnya prasyarat untuk menjadi guru pembimbing kelompok ilmiah 1
2 remaja, maka belum banyak guru yang dengan kesadaran penuh bersedia untuk menjadi pendamping peneliti remaja. Selain itu, rendahnya penguasaan metodologi penelitian di kalangan guru SMP, SMA, dan SMK menjadi kendala utama bagi banyak guru untuk ikut berpartisipasi dalam membina para peneliti remaja. Kendala lain bagi guru adalah kesulitan untuk menyediakan banyak waktu luang dalam mempelajari kembali prinsip-prinsip praktikum dengan menggunakan hewan uji, baik yang terkait dengan cara pembedahan dan pengambilan organ, maupun pembuatan awetan spesimennya. Untuk itu alternatifnya adalah dengan menyediakan media yang dapat mempermudah guru untuk belajar dengan lebih efektif dan efisien. Raudhatul (2012), menyebutkan bahwa media pembelajaran yang dirancang dengan baik dan kreatif akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mengingat lebih baik, dan meningkatkan kinerja (performance) siswa dalam melakukan keterampilan tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dirancanglah sebuah media pembelajaran dengan judul Pengembangan Media Tutorial Praktik Biologi Berbasis Information and Communication Technology untuk Pembinaan Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Pengertian dari pengembangan media pembelajaran adalah kegiatan mengkreasikan produk yang akan dijadikan sebagai perantara dalam memudahkan peserta didik melakukan atau memahami materi. Adapun prinsip dari penggunaan media sendiri dalam pembelajaran adalah menekankan aspek kemudahan bagi siswa. Menurut Chang (2001) dalam Çepni, et al., (2004) mengemukakan bahwa dengan memanfaatkan komputer dalam pembelajaran, seiring dengan meningkatnya motivasi siswa juga bisa menyebabkan terjadinya peningkatan prestasi siswa. Menurut Idris (2008) terintegrasinya berbagai media dalam satu tampilan penyajian dapat merangsang satu atau lebih indra manusia. Dengan demikian, melalui pemanfaatan teknologi berbasis ICT, media akan menjadikan pembelajaran semakin mudah dan menyenangkan, baik bagi guru maupun siswa. Untuk mempertajam proses pembuatan media berbasis ICT, Buts dan Halbuirth dalam Pujiantoro (2011) menyebutkan lima syarat penyusunan media, yaitu: pertama, Isi sebuah program harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan mempunyai bobot kejelasan yang lebih tinggi, sehingga penyajian harus sederhana, komunikatif, dan mudah dipahami pengguna. Kedua, Cara penyajian materi berkaitan erat dengan sistematika penyusunan bahan ke dalam program. Ketiga, keterlibatan siswa, maksudnya bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang memungkinkan pengguna terlibat aktif dalam proses belajar-mengajar. Keempat, kemudahan dalam penggunaan. Kelima, dokumentasi, yaitu program yang dibuat harus disimpan dan didokumentasikan dalam media kertas maupun dalam media magnetic. Selain itu, menurut Ali (2009) penting juga untuk diketahui beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan media pembelajaran, yaitu: Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas untuk memproduksi dan menampilkan media. Keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, artinya media ini bisa digunakan dimanapun dan kapanpun serta mudah untuk dipindahkan. Terakhir adalah keefektifan dan keefisienan media jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang. 2
3 METODE Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan yang dilakukan bertumpu pada model pengembangan Borg dan Gall (1989), yang meliputi 10 langkah yaitu : Melakukan penelitian pendahuluan (Prasurvei), Melakukan perencanaan pengembangan, Mengembangkan desain/produk awal, Melakukan uji coba lapangan tahap awal, Melakukan revisi hasil uji coba tahap awal, Melakukan uji coba lapangan utama, Melakukan revisi hasil produk operasional, Melakukan uji lapangan operasional, Melakukan revisi produk akhir, dan Mendesiminasi dan implementasi produk akhir. Akan tetapi pada penelitian ini hanya dilakukan 5 tahapan yang awal saja, yaitu hanya sampai pada tahap melakukan revisi hasil uji coba tahap awal. Media divalidasi oleh validator ahli media, validator ahli materi, dan ahli lapangan. Validator ahli madia dan ahli materi merupakan dosen ahli dalam bidang tersebut dengan kualifikasi minimal S2 dan minimal telah lima tahun berkecimpung dalam bidang praktik dengan menggunakan hewan uji dan pengawetan hewan uji. Pengujian ini dilakukan sebelum media dibuat sampai selesai dibuat. Adapun validasi ahli lapangan diambil dari 7 orang guru biologi atau pembina karya ilmiah remaja dari sekolah yang berbeda. Jenis data yang dikumpulkan yaitu meliputi: data mengenai kesesuaian teknik dan prosedur dengan kriteria yang telah ditentukan, dilakukan oleh ahli materi. Data tentang kesesuaian media dengan kaidah-kaidah penyusunan media, dilakukan oleh ahli media. Data yang ingin diketahui adalah keefektifan dan efisiensi media dilakukan oleh ahli lapangan. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner/angket dengan rentang skor penilaian antara 1 sampai 4. Selanjutnya data yang diperoleh diterjemahkan dalam bentuk prosentae data. Kemudian ditentukan nilai kelayakannya berdasarkan Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kriteria Penilaian Data Persentase Validasi Produk Persentase Kelayakan Kualifikasi Keterangan 80% 100% Layak Baik, tidak perlu revisi 60% 79% Cukup Layak Baik, perlu revisi sebagian 50% 59% Kurang layak Kurang baik, revisi sebagian dan pengkajian ulang materi/media <50% Tidak layak Tidak baik, revisi total (Sumber: Sudjana, 2005 dalam Amalia, 2012) HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi oleh ahli media dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum direvisi dan sesudah direvisi. Hasil dari validasi yang didapat dari ahli media sebelum direvisi disajikan dalam Tabel 2 berikut. 3
4 Tabel 2 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi oleh Ahli Media Sebelum Direvisi 1 Desain Media Layak 2 Teknologi ,7 Cukup Layak 3 Gambar dan Foto Cukup Layak 4 Video dan Audio Cukup Layak RATA-RATA 74,18 Cukup Layak P : persentase x : total jumlah skor jawaban responden xi : total jumlah skor ideal Rekapitulasi data kuantitatif hasil validasi oleh ahli media di atas menunjukkan ada 4 aspek yang dinilai oleh ahli media. Berdasarkan data tersebut, terdapat 1 aspek yang dianggap layak yaitu aspek desain media. Ketiga aspek lain, yaitu teknologi, gambar dan foto, dan video dan audio memiliki kriteria cukup layak. Dengan demikian kesimpulan dari seluruh hasil validasi oleh ahli media adalah media dianggap cukup layak. Hal itu berarti dari segi media, media dianggap baik namun masih perlu dilakukan revisi sebagian. Dari hasil validasi oleh validator ahli media, seperti pada data di atas, selanjutnya dilakukan revisi media untuk selanjutnya dilakukan validasi lagi. Hasil validasi setelah dilakukan revisi seperti tertulis dalam data Tabel 3 berikut. Tabel 3 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi oleh Ahli Media Setelah Direvisi 1 Desain Media Layak 2 Teknologi ,67 Layak 3 Gambar dan Foto Layak 4 Video dan Audio ,67 Layak RATA-RATA 93,34 Layak P : persentase x : total jumlah skor jawaban responden xi : total jumlah skor ideal Hasil validasi setelah dilakukan revisi menunjukkan bahwa keempat aspek yang dinilai memiliki kriteria layak. Dengan demikian kasimpulan dari hasil validasi kedua oleh ahli media ini adalah media sudah dianggap layak. Hal itu berarti bahwa media sudah dianggap baik dan tidak perlu dilakukan revisi lagi, sehingga dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi disajikan dalam Tabel 4 berikut. 4
5 Tabel 4 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi oleh Ahli Materi 1 Tujan media Cukup Layak 2 memasukkan bahan uji ,67 Layak 3 pembedahan ikan Layak 4 pembedahan katak Layak 5 pembedahan merpati Layak 6 pembedahan mencit Layak 7 pembuatan awetan ,5 Layak 8 Penyampaian isi media tutorial Layak RATA-RATA 94 Layak P : Persentase x : Total jumlah skor jawaban responden xi : Total jumlah skor ideal Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 8 aspek materi yang divalidasi. Dari 8 aspek tersebut hanya ada satu aspek yang memiliki kriteria cukup layak, yaitu aspek tujuan media. Adapun 7 aspek lainnya sudah memiliki kriteria layak. Kesimpulan umum dari hasil validasi oleh ahli materi berdasarkan Tabel 4 adalah layak. Kesimpulan ini berarti bahwa dari segi materi, media sudah baik dan tidak perlu dilakukan revisi. Dengan demikian media sudah bisa digunakan untuk tahap berikutnya. Hasil validasi lapangan yang dilakukan oleh 7 ahli lapangan disajikan dalam Tabel 5 berikut. Tabel 5 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi Ahli Lapangan 1 Desain Media 6 19, Layak 2 Materi dan Teknik 3 9, Cukup Layak 3 Video dan Gambar Layak 4 Penggunaan Media 3 8, Cukup Layak RATA-RATA 77,5 Cukup Layak P : persentase x : total jumlah skor jawaban responden xi : total jumlah skor ideal Data hasil validasi oleh 7 ahli lapangan dikumpulkan dan dihitung rata-rata nilainya berdasarkan aspek yang dinilai. Terdapat 4 aspek yang dinilai oleh ahli lapangan. Sebanyak dua aspek sudah dianggap layak, yaitu aspek desain media dan aspek video dan gambar. Dua aspek lainnya mendapat kriteria cukup layak, yaitu aspek materi dan teknik, dan aspek penggunaan media. Kesimpulan akhir dari data hasil validasi oleh ahli lapangan adalah media mendapat kriteria cukup 5
6 layak. Hal itu berarti dari segi keterpakaian media dianggap sudah layak namun masih perlu dilakukan revisi sebagian. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil validasi dan uji coba tahap kecil pengembangan produk yang telah dilakukan, penelitian ini memiliki beberapa kesimpulan. Dari segi media dan materi (isi), produk sudah dianggap layak, sehingga sudah bisa untuk diaplikasikan. Dari segi praktik dan efisiensi di lapangan, produk masih cukup layak, artinya produk sudah dinilai bagus namun masih perlu dilakukan revisi sebagian. Revisi dilakukan agar produk semakin praktis dan efisien bagi pembelajaran di lapangan. Saran Pemanfaatan Media tutorial yang telah dikembangkan ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran perlakuan hewan sebelum peserta didik melakukan praktik. Ukuran program yang cukup kecil dan video turorial yang sudah cukup jelas membuat media ini cukup efisien untuk belajar peserta didik, meskipun tanpa didampingi seorang tutor. Dalam penggunaan media ini, agar tampilan lebih optimal sebaiknya dijalankan pada komputer beresolusi 1280x800 pixel, karena resolusi tersebut merupakan resolusi terbaik dari tampilan media tutorial ini. Diseminasi Berdasarkan langkah pengembangan media yang ditulis oleh Borg dan Gall, diseminasi merupakan langkah paling akhir dari sebuah pengembangan produk, yaitu langkah kesepuluh. Adapun dalam pengembangan media ini hanya dilakukan sampai tahap kelima saja, dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. Akan tetapi jika penggunaan media ini dilakukan dalam skala yang lebih luas sebaiknya perlu memperhatikan terlebih dahulu karakteristik sekolah dan permasalahan yang terjadi di sekolah. Karakteristik sekolah yang sesuai untuk melaksanakan media tutorial ini adalah sekolah yang memiliki kelompok ilmiah remaja, memiliki perangkat komputer yang mendukung penggunaan media ini dan memadai bagi seluruh siswa. Selain itu juga sekolah yang berkenan untuk melakukan praktikum atau penelitian dengan menggunakan hewan sebagai objek uji cobanya, khususnya hewan yang telah dipakai dalam media tutorial ini. Pengembangan Produk Lebih Lanjut Produk media tutorial ini sangat disarankan untuk diujicobakan secara bertahap dari lingkup yang sempit ke lingkup yang lebih luas. Selain itu, perlu juga untuk dikembangkan dengan pembuatan media yang sejenis dengan objek kajian yang semakin beragam. Keberagaman objek kajian itu dimaksudkan agar pembelajaran menjadi semakin mudah dan efisien bagi peserta didik, tentunya juga harus lebih memperhatikan kejelasan tampilan dan keindahan media dalam pembuatannya. DAFTAR RUJUKAN Ali, M Pengembangan Media PembelajaranInteraktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik. Jurnal Edukasi Elektro, 1 (5). (Online), (journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/download/348/250), diakses tanggal 26 Desember
7 Amalia, S Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Swishmax pada Materi Teori Kinetik untuk Siswa SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIP Universitas Negeri Malang Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall Educational Research: An Introduction,Fifth Edition. New York: Longman. Çepni S., Tas, E., dan Köse, S The Effects of Computer-Assisted Material on Students Cognitive Levels, Misconceptions and Attitudes Towards Science. Computers and Education Journal, 46: hlm , (Online) ( diakses tanggal 28 Januari Idris, H Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer. Jurnal Iqra, (Online), (5): 48-58, (Pengembangan multimedia pembelajaran berbantuan komputer jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/05-husni final.pdf), diakses tanggal 26 Januari Oka, A. A Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Bioedukasi Volume 2, Nomor 1, Hal Pujiantoro, W Pengembangan Media Tutorial Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas VIII Semester II Di SMP Negeri Mojosari. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Raudhatul, S Pengaruh Media PembelajaranTerhadap Hasil Belajar Ikatan Ion. JurnalTeknodik, XVI (1): 1-8. Suyatna Kegiatan KIR Sebagai Usaha Peningkatan Mutu Pendidikan Siswa-Siswa Sekolah. Makalah disampaikan dalam workshop pendampingan dosen pada kegiatan KIR di sekolah, Yogyakarta, 28 Juli (Online), ( diakses 1 Juli Yustini, Y., dan Mariani N Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas 17 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, (Online), Vol. 2(1):8-12, ( UPAYA%20PENINGKATAN% pdf), diakses 9 Januari
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA
Lebih terperinciKata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto
Panji Sasmito, Wahyu Herwanto; Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Dengan Serious Game Mata Pelajaran Kimia PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA UNTUK SMK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA UNTUK SMK Anjar Dwi Rahmawati 1, Didik Dwi Prasetya 2, Muhammad Jauharul Fuady 3 Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Siswa membutuhkan akses terhadap guru profesional,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP
305 PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP Sri Susilogati Sumarti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciMochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS CAI TUTORIAL POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H.,
Lebih terperinciPengembangan Multimedia Interaktif Untuk Kelas XI MIPA Pokok Bahasan Dinamika Rotasi
Received: 04-10-2016 Revised: 26-11-2016 Accepted: 14-02-2017 Publised 27-04-2017 Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Kelas XI MIPA Pokok Bahasan Dinamika Rotasi Rofiatu Amalia Arifin *, Edi Supriana,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali
III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI DEPRESIASI DAN AKUMULASI DEPRESIASI ASET TETAP DI SMK NEGERI SURABAYA Ela Dina Erliawati Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA Efitra Nindy Frima Yonansa, Sentot Kusairi, dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang, Malang Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain dan Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan prosedur penelitian pengembangan dengan tujuan akhir menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia, dari kota hingga desa hampir selalu ada sarana untuk bermain tenis meja. Sekarang ini,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X Adiyat Makrufi (1), Widjianto., Asim Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs
LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs Nurul Arfinanti ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI
Wirawan, Yussi Puspitasati; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Mata Pelajaran KKPI Materi Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka Kelas XI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan
Lebih terperinciMuhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi
PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL TIGA DIMENSI STRUKTUR KRISTAL DAN SIMETRI KRISTAL BERBASIS SKETCHUP UNTUK MENUNJANG PERKULIAHAN FISIKA ZAT PADAT DI JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Amil Busthon
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujan untuk menghasilkan suatu produk yakni Multimedia Pembelajaran untuk Matapelajaran Algoritma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA
APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciTHE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG
Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
DOI: doi.org/10.21009/0305010201 PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Arum Sri Rahayu *), Vina Serevina, Raihanati Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ahmad Fadillah 1 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates Nomor 9 dan SMA Negeri 1 Teras yang beralamat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas
Lebih terperinciKeywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA GAME SENYAWA HIDROKARBON PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA BATIK 1 SURAKARTA DAN SMA BATIK 2 SURAKARTA
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 82-88 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENGEMBANGAN MEDIA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POKOK BAHASAN SEL
Sahertian, Muladi; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Augmented Reality Pada Pokok Bahasan Sel PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POKOK BAHASAN SEL
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA SMA MATERI HUKUM NEWTON DAN APLIKASINYA Siti Rochaeni *), Desnita, Raihanati Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta Timur
Lebih terperinciKata kunci: e-scaffolding, pembelajaran hibrid, kerja ilmiah, prestasi belajar fisika
PENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING OPTIKA BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Yusuf KB Ono Putro, Supriyono Koes H., dan Sumarjono Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Luhur Agus Utomo, Muslimin, Darsikin Email: luhur.utomo93@gmail.com
Lebih terperinciBAHAN AJAR BERBASIS WEBSITE MATA KULIAH WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
TEKNO, Vol 26 September 2016, ISSN : 1693-8739 BAHAN AJAR BERBASIS WEBSITE MATA KULIAH WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Hari Putranto Abstrak: Mata
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD Bonny Timutiasari 1, Mimien Henie Iriawati Al-Muhdhar 2, Suhadi 3, Susilowati 4, Endang Budiasih 5 Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG
PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG Sholehatul Novia 1, Widjianto 2, Sutarman 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciJurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:
Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN: 2355-3790 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATERI SISTEM EKSRESI DI KELAS
Lebih terperinciAyu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SCAFFOLDING PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA
Lebih terperinciKUIS INTERAKTIF TIPE PILIHAN GANDA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI SISWA. Jl. Latamacelling No.19 Kota Palopo
KUIS INTERAKTIF TIPE PILIHAN GANDA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI SISWA Arda 1, Hasbi 2, Nur Asmi Rahmawati 3 1), 2), 3) Teknik Informatika Universitas Cokroaminoto Palopo Jl. Latamacelling No.19 Kota
Lebih terperinciNovita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) BERBANTUAN CAMTASIA STUDIO PADA POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK KELAS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP Izmi Handayani, Ipung Yuwono, dan Mimiep S. Madja Universitas Negeri Malang E-mail : izmi_270189@yahoo.com;
Lebih terperinciPENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
PENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Syahrul Mubarak Abdullah Syahrul.Mubarak@umi.ac.id Universitas Muslim Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengembangkan Budaya Ilmiah dan Inovasi terbarukan dalam mendukung PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis
1 Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis Ari Safitri Dani Sukma, Sulur, Widjianto Universitas Negeri Malang E-mail: arry.omoryy@gmail.com;
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI OLEH: 1. Dhika Riyana NIM. A1C310004 2. Dra. Jufrida, M.Si. NIP. 196608091993032002
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia
Lebih terperinciArwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, proses belajar mengajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya memiliki berbagai komponen yang saling bekerja sama dan terpadu untuk mencapai
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS (CAR) Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CAR) Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd 1 ) A. Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualifikasi pendidik dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL MAHASISWA (CALON GURU FISIKA) Suprianto, S. Ida Kholida, Herman Jufri Andi Universitas
Lebih terperinciJurnal Inovasi Teknologi Pendidikan
Volume 2, No 1, April 2015 (74-82) Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK BELAJAR MEMBACA AL-QURAN METODE QIRA ATI DI TPQ RAUDLOTUT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA Tri Kukuh Prasetiyo Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri
Lebih terperinciPEMBELAJARAN STATISTIKA DASAR DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERBANTUAN CD INTERAKTIF
PEMBELAJARAN STATISTIKA DASAR DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERBANTUAN CD INTERAKTIF Sutrisno, Bagus Ardi Saputro, Sukamto Universitas PGRI Semarang sutrisno9@ikippgrismg.ac.id, bagusardisaputro@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 22-980 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-701 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR Ludfi Arya Wardana, S.Pd., M.Pd/0857 366 717 46/ Ludfi_Hoki@yahoo.co.id Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG Nur Fadilah Sri Untari Siti Awaliyah Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
Lebih terperinciProfesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH Lidia Amalia, Supriyono Koes H., dan Yudyanto Universitas Negeri Malang E-mail: lidiaamalia91@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu negara. Untuk membangun negara tangguh serta memiliki kemampuan berdaya saing tinggi maka dibutuhkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT
686 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT Swaditya Rizki Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: swaditya.rizki@gmail.com ABSTRACT The objective of
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN Bab ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development (R&D) melalui model Borg and Gall
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN Rahma Widiantie 1, Lilis Lismaya 2 1,2 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kuningan Email: rahmawidiantie@gmail.com
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus
Lebih terperinciKata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.
77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA Christina Natalia Puspita Universitas Negeri Malang E-mail: cnpuspita@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciShokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN SWISHMAX 4 UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA SMP Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis
20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat kegiatan penelitian memperoleh data yang diperlukan. Lokasi untuk penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X SMK SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LISTRIK DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X SMK SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LISTRIK DASAR Dendy Dewa Widjaya Putra, Syaad Patmanthara Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA
PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Tri Wahyuni, 1) Sri Wahyuni, 1) Yushardi 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI Silka Abyadati, Sentot Kusairi, dan Sumarjono Universitas Negeri Malang Email: silkaabyadati@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ninda Ekawati, Supurwoko, Daru Wahyuningsih Pendidikan Fisika, FKIP, UNS Jl. Ir. Sutami No. 36A,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan kelanjutan dari bab II yang berisi tentang penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian, definisi operasional, sumber data penelitian, instrumen penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah
Lebih terperinci