TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER BER- DASARKAN KARAKTERISTIK PASIEN DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG
|
|
- Deddy Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER BER- DASARKAN KARAKTERISTIK PASIEN DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG Anggi Jamiyanti, Rizki Muliani, Siti Jundiah ABSTRAK Berdasarkan data Depkes (2005), penyakit jantung koroner menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian terbanyak dari seluruh rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kematian orang. Jawa barat adalah provinsi yang jumlah penderita penyakit jantung cukup banyak di Indonesia, jumlahnya adalah orang dengan sebagian besar penderitanya adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner. Penyakit jantung koroner pada umumnya akan mengalami kondisi psikologik antara lain gangguan kecemasan. Penyakit jantung koroner itu sendiri merupakan stressor atau suatu ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kapasitas untuk melakukan kehidupan sehari-hari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien penyakit jantung koroner berdasarkan karakteristik di Poliklinik Jantung RS Al-Islam Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan tehnik penarikan sampel menggunakan tehnik accidental sampling dengan jumlah responden 46 orang. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner kecemasan berdasarkan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). Hasil penelitian didapatkan bahwa, tingkat kecemasan kecemasan yang paling banyak dialami responden adalah tingkat kecemasan berat (34,78%), sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat pada perempuan (23,91%), sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat pada usia lebih dari 61 tahun (23,91%), sebagian kecil responden yang mengalami tingkat kecemasan berat pada tingkat pendidikan menengah (19,56%), kurang dari setengahnya responden mengalami tingkat kecemasan berat pada responden yang tidak bekerja (26,08%). Diharapkan pihak RS Al-Islam Bandung meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien PJK yang mengalami tingkat kecemasan berat, dengan cara melakukan pendekatan suportif dan memberikan penjelasan tentang penyakit maupun kecemasannya, untuk meningkatkan mekanisme koping pasien. Kata kunci :, penyakit jantung koroner ABSTRACT Based on data from Department of Health (2005), coronary heart disease ranks fifth as the cause of death of all hospitals in Indonesia by 2557 the number of deaths. West Java was the province of a number of people with heart disease is pretty much in Indonesia, the numbers are 7,000 people with the majority of sufferers are coronary heart disease. Coronary heart disease is heart disease caused by narrowing of the coronary arteries. Coronary heart disease in general will experience psychological conditions such as anxiety disorders. Coronary heart disease is itself a stressor or a threat to the integrity of the person covering disability and reduced physiological capacity to perform daily living. The purpose of this study was to describe the level of anxiety in patients with coronary heart disease based on the characteristics in the Heart Hospital Polyclinic Al-Islam Bandung. This research is descriptive, with a sampling technique using accidental sampling technique with a number of respondents 46 people. Techniques of data collection is done by using a questionnaire anxiety research instrument based on Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). The result showed that, the anxiety level of anxiety experienced by respondents were the most severe levels of anxiety (34.78%), a minority of respondents experiencing severe levels of anxiety in women (23.91%), a minority of respondents experiencing severe levels of anxiety at the age of 61 years (23.91%), a minority of respondents who experience severe anxiety levels at secondary education level (19.56%), less than half of the respondents experienced severe anxiety levels in those who did not work (26.08%). It is expected the RS Al-Islam Bandung improve the quality of nursing care in CHD patients who experience severe anxiety level, by supportive approach and provide an explanation of the disease and anxiety, to increase patient coping mechanisms. Keywords: Anxiety, coronary heart disease
2 Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September PENDAHULUAN Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner, mulai dari terjadinya arterosklerosis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak (plague) pada dinding arteri koroner, baik diserrtai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun (Kabo, 2008). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK). Data WHO tahun 2011, menyatakan jumlah penderita PJK tercatat sebanyak 7 juta orang yang meninggal, tahun 2002 tercatat 7,2 juta dan tahun 2008 meningkat menjadi 7,3 juta. Angka ini akan meningkat hingga 11 juta untuk tahun Berdasarkan data Depkes (2005), penyakit jantung koroner menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian terbanyak dari seluruh rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kematian orang. Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari Medical Record RS Al-Islam Bandung Tahun 2011 sampai Maret, angka kunjungan pasien yang di Poliklinik Jantung selama tahun 2011 cenderung fluktuatif, dan mengalami peningkatan pada bulan Januari sampai Maret. Selain dampak fisik seperti gejala angina, PJK juga dapat menimbulkan dampak social ekonomi bagi penderitanya. Angina membatasi aktifitas normal sehari-hari sehingga ia mempunyai dampak yang negatif terhadap kualitas hidup. Menurut Parker (2004), satu tahun setelah revaskularisasi koroner, kira-kira sepertiganya tidak dapat kembali bekerja, sehingga dampak social dan ekonomi pada pasien PJK sangat besar. Pada dasarnya semua penyakit fisik akan mempengaruhi kondisi psikologik seseorang. Demikian juga penderita penyakit jantung koroner pada umumnya akan mengalami kondisi psikologik antara lain gangguan penyesuaian, kecemasan atau depresi (Hawari, 2004). Pasien dengan PJK akan disertai kecemasan dan PJK itu sendiri merupakan stressor yang menyebabkan klien merasa cemas. Selain itu, pasien PJK akan mengalami angina, dan serangan angina itu sendiri merupakan stressor atau suatu ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kapasitas untuk melakukan kehidupan sehari-hari (Stuart & Sundeen,1998). adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2001). Menurut Achiryani (2000), kecemasan dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor-faktor intrinsik antara lain : usia, jenis kelamin dan pengalaman. Sedangkan faktor ekstrinsik antara lain : pendidikan, pekerjaan dan kondisi lingkungan. Dari hasil wawancara pada bulan april dengan perawat di Poliklinik Jantung RS Al-Islam didapatkan, bahwa ada pasien PJK yang mengalami kecemasan. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 orang pasien PJK di Poliklinik Jantung RS Al-Islam Bandung, 3 pasien menunjukan gejala kecemasan seperti sering merasa cemas dengan penyakitnya, gelisah dan tegang. Sedangkan 7 orang lainnya tidak mengalami gejala kecemasan. Maka berdasarkan fenomena masalah diatas, peneliti tertarik meneliti tentang tingkat kecemasan pada pasien penyakit jantung koroner berdasarkan karakteristik di Poliklinik Jantung RS Al-Islam Bandung. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung RS Al-Islam Bandung, dari Januari 2011 sampai Maret sebanyak 1244 orang dengan rata-rata kunjungan per bulan 83 orang. Penelitian ini menggunakan tehnik pengambilan sampel dengan cara Convenience Sampling (accidental sampling). Dengan menggunakan rumus Slovin maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 46 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner tingkat kecemasan yang diadaptasi dari Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan melakukan uji proporsi. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RS Al-Islam Bandung Frekuensi Presentase Tidak ada 9 19,56 Ringan 7 15,21 Sedang 11 23,91 Berat 16 34,78 Berat Sekali (Panik) 3 7,14 Total Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan f % f % Total Tidak ada 6 13,04 3 6, ,56 Ringan 2 4, , ,21 Sedang 5 10, , ,91 Berat 5 10, , ,78 Berat Sekali 1 2,17 2 4,34 3 7,14 Total 19 41, ,
3 Anggi Jamiyanti, Pada Pasien Penyakit Jantung... Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia U s i a Total < f % f % f % f % Tidak ada 0 0,00 4 8, , ,56 Ringan 0 0,00 1 2, , ,21 Sedang 1 2, , , ,91 Berat 0 0, , , ,78 Berat Sekali 0 0,00 2 4,34 1 2,17 3 7,14 Total 1 2, , , Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Total Rendah Menengah Tinggi f % f % f % f % Tidak ada , , ,56 Ringan 0 0,00 4 8,69 3 6, ,21 Sedang 0 0, ,39 3 6, ,91 Berat 0 0, , , ,78 Berat Sekali 0 0,00 2 4,34 1 2,17 3 7,14 Total 0 0, , , Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja f % f % f % Tidak ada 3 6, , ,56 Ringan 3 6,52 4 8, ,21 Sedang 4 8, , ,91 Berat 4 8, , ,78 Berat Sekali 0 0,00 3 6,52 3 7,14 Total 14 30, , Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak dialami responden adalah tingkat kecemasan berat, yaitu sebanyak 16 responden (34,78%). 2. Dari tabel 2 diatas menunjukan bahwa sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu pada perempuan sebanyak 11 orang (23,91%). 3. Dari tabel 3 diatas menunjukan bahwa sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu pada responden yang berusia lebih dari 61 tahun yaitu 11 responden (23,91%). 4. Dari tabel 4 diatas menunjukan bahwa, sebagian kecil responden yang mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu responden yang memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu 9 responden (19,56%). 5. Dari tabel 5 diatas menunjukan bahwa kurang dari setengahnya responden mengalami tingkat kecemasan berat pada responden yang tidak bekerja, yaitu 12 responden (26,08%). Gambaran Pasien Penyakit Jantung Koroner di RS Al-Islam Bandung Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak dialami responden adalah tingkat kecemasan berat, yaitu sebanyak 16 responden (34,78%). adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, prilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batasbatas normal (Hawari, 2001). Menurut pandangan interpersoal kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal yang dapat menimbulkan kecemasan spesifik, hal ini merupakan respon emosional terhadap penilaian tersebut kapasitas untuk bertahan hidup tetapi tingkat kecemasan yang parah tidak sejalan dengan kehidupan (Stuart dan Sundeen,1998). Bagi kebanyakan orang, PJK adalah suatu penyakit yang amat mengkhawatirkan, dan masyarakat sadar akan besarnya potensi bahaya yang ditimbulkan. yang dialami pasien PJK akan berdampak terhadap aktivitas dan perilaku pasien. Cara, sikap atau reaksi orang dalam mengahadapi PJK, berbeda satu sama lain dan bersifat individual. Hal ini tergantung sampai berapa jauhkah kemamuan individu untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang mengancam kelangsungan hidupnya. Dalam peelitian ini kebanyakan responden mengalami kecemasan berat. Hal ini dikarenakan rendahnya penyesuaian individu terhadap kondisinya. Seperti teori diatas, bahwa kecemasan merupakan reaksi penyesuaian individu terhadap situasi yang mengancam. Untuk mengatasi kecemasan berat pada pasien PJK, maka perlu adanya pendekatan suportif. Dalam hal ini yaitu, memberikan dukungan emosi baik itu dari perawat, keluarga maupun orang terdekat. Peran keluarga bagi pasien PJK sangat penting, keluarga yang memberikan pengertian dan kooperatif dalam memberikan perawatan dan dorongan emosi, akan sangat membantu dalam penatalaksanaan kecemasan. Dalam hal respon pasien terhadap pengobatan sedikitnya ditentukan oleh keluarga dalam memberikan reaksi terhadap penyakitnya. Sedangkan peran perawat dalam mengatasi kecemasan yaitu, memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita pasien, dan menerapkan batasan prilaku mal adaptif pasien dengan cara memberikan dukungan emosional. Sehingga dapat membantu dalam menguasai keadaan terutama dalam mekanisme koping, sehingga diharapkan pasien dapat mempunyai koping yang lebih adaptif sehingga tingkat kecemasan dapat diatasi atau diturunkan.
4 Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September Gambaran Pasien Penyakit Jantung Koroner di RS Al-Islam Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu pada perempuan sebanyak 11 orang (23,91%). Jenis kelamin adalah perbedaan atas laki-laki dan perempuan. Peran jenis kelamin yaitu dengan cara dimana seseorang bertindak sebagai wanita dan pria. Para ahli teoritis pembelajaran sosial percaya bahwa masyarakat mempengaruhi prilaku wanita maupun pria, dan merupakan sumber utama feminitas dan maskulinitas (Potter and Perry, 2005). Perempuan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki. Dikarenakan perempuan lebih peka terhadap emosinya, yang pada akhirnya peka juga terhadap perasaan cemasnya. Perbedaan ini bukan hanya dipengaruhi faktor emosi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor kognitif. Perempuan cenderung melihat hidup atau peristiwa yang dialaminya dari segi detail, sedangkan laki-laki cara perfikirnya cenderung global atau tidak detail. Individu yang melihat lebih detail, akan mudah untuk mengalami kecemasan karena informasi yang dimiliki lebih banyak dan itu akhirnya bisa menekan perasaannya (Stuart and Laraia, 2005). Perempuan cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dari pada laki-laki, keadaan ini disebabkan perempuan lebih merasakan kecemasan dalam menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya. Hal in sesuai dengan teori diatas bahwa perempuan cenderung lebih peka dan detail dalam melihat peristiwa dalam kehidupannya. Sehingga mepempuan akan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka didapatkan dapat diasumsikan bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien PJK. Gambaran Pasien Penyakit Jantung Koroner di RS Al-Islam Bandung Berdasarkan Usia Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu pada responden yang berusia lebih dari 61 tahun yaitu 11 responden (23,91%). Usia adalah waktu hidup (Kamus besar Bahasa Indonesia, 2010). Sedangkan menurut Depkes (2007), usia adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang yang dihitung sejak lahir sampai berulang tahun yang terakhir. Usia merupakan salah satu faktor internal dari faktor presipitasi yang mempengaruhi kecemasan. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa kebanyakan responden berusia lebih dari 61 tahun. Menurut Hurlock (2002), usia lebih dari 61 tahun merupakan masa lanjut usia. Gejala-gejala kecemasan yang dialami oleh lanjut usia seperti perasaan khawatir atau takut yang tidak rasional akan kejadian yang akan terjadi, sulit tidur sepanjang malam, rasa tegang dan cepat marah, sering mengeluh akan gejala yang ringan atau khawatir terhadap penyakit yang berat, misalnya kanker yang sebenarnya tidak dideritanya, sering membayangkan hal-hal yang menakutkan, rasa panik terhadap masalah yang ringan (Maryam dkk., 2008). pada lansia adalah hal yang paling sering terjadi. Sebagian besar lansia mengalami kecemasan seiring dengan bertambahnya usia. Usia lanjut dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai dengan berbagai penderitaan seperti beberapa penyakit dan keudzuran serta kesadaran bahwa setiap orang akan mati, maka kecemasan akan kematian menjadi masalah psikologis yang penting pada lansia, khususnya lansia yang mengalami penyakit kronis. (Nugroho, 2000). akan kematian dapat berkaitan dengan datangnya kematian itu sendiri, dan dapat pula berkaitan dengan caranya kematian serta rasa sakit atau siksaan yang mungkin menyertai datangnya kematian. Namun, ada bentuk kecemasan spesifikasi yang didasarkan pada usia individu. Umumnya, kecemasan ini merupakan suatu pikiran yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan kekhawatiran, rasa tidak tenang, dan perasaan yang tidak baik atau tidak enak yang tidak dapat dihindari oleh seseorang (Hurlock, 2002). lansia yang mengalami penyakit kronis dalam menghadapi kematian diantaranya adalah terjadinya perubahan yang drastis dari kondisi fisiknya yang menyebabkan timbulnya penyakit tertentu dan menimbulkan kecemasan seperti gangguan penceranaan, detak jantung bertambah cepat berdebar-debar akibatdari penyakit yang dideritanya kambuh, sering merasa pusing, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang. Kemudian secara psikologis kecemasan lansia yang mengalami penyakit kronis dalam menghadapi kematian adalah seperti adanya perasaan khawatir, cemas atau takut terhadap kematian itu sendiri, tidak berdaya, lemas, tidak percaya diri, ingin bunuh diri, tidak tentram, dan gelisah. Gambaran Pasien Penyakit Jantung Koroner di RS Al-Islam Bandung Berdasarkan Pendidikan Hasil dari penelitian menunjukan bahwa, sebagian kecil resonden yang mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu responden yang memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu 9 responden (19,56%). Menurut Notoatmodjo (2003), konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan iti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Menurut Y. B Mantra yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama motivasi untuk sikap, berperan serta dalam pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan. Pada umumnya, cakupan pengetahuan atau keluasan wawasan seseorang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang, maka kecenderungan dalam hal menerima dan memahami informasi dari berbagai sumber akan semakin mudah. Sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialaminya. Menurut Broewer (1983) (dalam Hawari, 2001) mengemukakan bahwa klien dengan pendidikan tinggi akan lebih mampu mengatasi, menggunakan koping yang efektif dan
5 Anggi Jamiyanti, Pada Pasien Penyakit Jantung... konstruktif dari pada seseorang dengan pendidikan rendah. Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat, 1999) Hasil penelitian diatas menggambarkan bahwa tingkat pendidikan responden berpengaruh terhadap tingkat kecemasan yang dialaminya, hal ini dibuktikan responden yang mengalani tingkat pendidikan rendah cenderung mengalami tingkat kecemasan berat. Maka dapat diasumsikan bahwa makin rendah pendidikan seseorang, maka tingkat kecemasan yang dialami semakin meningkat. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan yang kurang dan mekanisme koping individu yang tidak efektif. Gambaran Pasien Penyakit Jantung Koroner di RS Al-Islam Bandung Berdasarkan Pekerjaan Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kurang dari setengahnya responden mengalami tingkat kecemasan berat pada responden yang tidak bekerja, yaitu 12 responden (26,08%). Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang-ulang dan banyak tantangan (Nursalam, 2001). Pekerjaan adalah kesibukan yang dilakukan untuk menunjang kehidupannya dan keluarga. Anderson (1974) dalam Notoatmodjo (2003) memasukan kesibukan pekerjaan kedalam kelompok predisposisi yang mencangkup pangetahuan dan sikap masyarakat, tingkat pendidikan dan social ekonomi. Seseorang yang bekerja akan mempunyai banyak pengalaman dalam menyelsaikan masalah, dan secara tidak langsung dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan koping yang lebih konstruktif. Keterampilan menggunakan koping yang konstruktif dapat menurunkan tingkat kecemasan. Pekerjaan berhubungan dengan tingkat pendapatan, seseorang yang mendapatkan penghasilan yang semakin tinggi maka kecemasan akan semakin berkurang dari aspek biaya pengobatannya. Pekerjaan responden dapat mempengaruhi kecemasannya dalam nenjalani kehidupan sehari-harinya sebagai pasien dengan PJK. Hal ini disebabkan karena responden yang tidak bekerja merasa tidak dapat hidup produktif, merasa menjadi beban atau tanggung jawab keluarga dan cemas akan biaya pengobatannya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran tingkat kecemasan pada pasien penyakit jantung koroner berdasarkan karakteristik di Poliklinik Jantung RS Al-Islam Bandung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. kecemasan yang paling banyak dialami responden adalah tingkat kecemasan berat. 2. Sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu pada perempuan. 3. Sebagian kecil responden mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu pada responden yang berusia lebih dari 61 tahun (masa lanjut usia). 4. Sebagian kecil resonden yang mengalami tingkat kecemasan berat, yaitu responden yang memiliki tingkat pendidikan menengah 5. Kurang dari setengahnya responden mengalami tingkat kecemasan berat pada responden yang tidak bekerja. Saran Bagi Pelayanan Keperawatan Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien PJK yang mengalami tingkat kecemasan berat. Dengan cara melakukan pendekatan suportif seperti konseling dan memberikan penjelasan tentang penyakit maupun kecemasannya, untuk meningkatnkan mekanisme koping pasien. Bagi Institusi Penelitian Meningkatkan pelayanan pada pasien penyakit jantung koroner yang mengalami kecemasan terutama di Poliklinik Jantung, dengan cara lebih bemberikan sumber informasi tentang kondisi penyakit dan pengobatan, juga mengadakan konseling psikologi tentang kecemasannya. Bagi Penelitian Selanjutnya Karena penelitian ini hanya meneliti tentang tingkat kecemasan saja, beberapa hal yang masih belum tergali lebih mendalam pada kasus dengan penyakit jantung koroner. Oleh karena itu maka peneliti selanjutnya disarankan untuk menggali lebih dalam lagi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini Prof., dr Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Putra Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Putra Balck, J And Hawk, J Medical-Surgical Nursing : Clinical Management For Positive Outcomes. Edisi 7 Volume 1. Elsevier Saunders : Universitas Michigan Brunner and Suddarth Keperawatan Medical Bedah. Jakarta : EGC Corwin J, Elizabeth Buku Saku Patofisiologi Ed. 2. Jakarta : EGC Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Hamid, Achir Yani Buku Pedoman Askep Jiwa-1 Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Hawari, Dadang Manajemen stress, cemas, dan depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hawari, Dadang Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ACC%20AHAjizhenshi.PDF diakses pada tanggal 30 Mei Hurlock, Elizabeth. (2002). Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Erlangga Kabo, Peter Prof., dr Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner Kesaksian Seorang Ahli Jantung dan Ahli Obat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
6 Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September Kaplan, H, Sudock, N Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara Keliat, Budi Ana Gangguan Konsep Diri. Edisi 1. Jakarta : EGC Keliat, Budi Anna Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Maryam, R, Siti, et. al Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika Neal J, Micheal At a Galance Farmakologi Medis. Jakarta : Penerbit Erlangga Notoatmodjo Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Cetakan I. Yogyakarta : Andi Offset Notoatmojo, Soekidjo Metodelogi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Nugroho, Wahyudi Keperawatan Gerontik Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Nursalam Pendekatan praktis metodologi Riset Keperawatan. Jakarta. Info Medika Nursalam Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Keperawatan Dasar: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Ridwan Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Smeltzer, S And Bare, B Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC STKes Buku Panduan Penulisan & Penyusunan Skripsi. Bandung : STIKES BK Stuart and Laraia Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. Edisi 6. St. Louis : Mosby Year Book Stuart, G. W, Sundeen, JS Keperawatan Jiwa Edisi III. Jakarta : EGC Sugiono, Prof, Dr, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Suliswati, et. al Metode Pengukuran Penelitian Keperawatan Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Erlangga diakses pada tanggal 27 April diakses pada tanggal 26 April diakses pada tanggal 27 April diakses pada tanggal 27 April diakses pada tanggal 25 April diakses pada tanggal 27 April Yahya A, Fauzi Menaklukan Pembunuh No. 1 : Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner Secara Tepat dan Cepat. Bandung : PT Mizan Pustaka
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA BANGUNTAPAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AYU PUTRI UTAMI NIM
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI
TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI Nurhakim Yudhi Wibowo 1), Firman hidayat 2), Deni irawan 3) 1), 2), 3) Jurusan Keperawatan STIKes Bhamada Slawi 52416, Tegal, Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik
Lebih terperincidan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Kecemasan Remaja yang Menjalani Perawatan (Hospitalisasi) Remaja 1. Kecemasan Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan dan mengingatkan adanya bahaya yang mengancam
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciMEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG
MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi
Lebih terperinciEndah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU Diny Vellyana 1, Arena Lestari 2, Asri Rahmawati 3 1,2,3 STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lebih terperinciPurwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL Sugihartiningsih STIKES
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan
Lebih terperinciKETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.
KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Siti Haniyah 1), Noor Rochmah I.T.P 2), Iis S.M 3), Endah 4) 123 Program
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang dalam kehidupan sehari-hari pernah mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan hal yang alamiah yang pernah dialami oleh setiap manusia dan sudah dianggap
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN 2014 *Dewiyusrianti Lina ABSTRAK Stress merupakan hal yang dapat terjadi pada pasien
Lebih terperinciEvangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara
GAMBARAN STRES PSIKOLOGIS SEBAGAI PENCETUS SERANGAN ULANG NYERI DADA PADA KLIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUANG PERAWATAN VIII RS. DUSTIRA CIMAHI Evangeline Hutabarat dan Wiwin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Lebih terperinciStudy Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis
Lebih terperinciKECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR
KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR Ridwan Kustiawan 1, Angga Hilmansyah 2 1 Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, 2 Alumni Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA KELAS VII DAN VIII YANG MENGALAMI PUBERTAS DI SMP BUDI LUHUR CIMAHI. Lela Juariah
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA KELAS VII DAN VIII YANG MENGALAMI PUBERTAS DI SMP BUDI LUHUR CIMAHI Lela Juariah ABSTRAK Masa remaja merupakan masa seorang anak mengalami pubertas dan mulai melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain apa adanya dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan perasaan sehat dan berbahagia mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain apa adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN TENTANG CARA PERAWATAN HIPERTENSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI POLIKLINIK DALAM RS RAJAWALI BANDUNG
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN TENTANG CARA PERAWATAN HIPERTENSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI POLIKLINIK DALAM RS RAJAWALI BANDUNG Dwi Hastuti dan Siska Lestari ABSTRACT High blood pressure (hypertension)
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUANG V RUMAH SAKIT UMUMKOTA TASIKMALAYA. Ridwan Kustiawan Rani Hasriani ABSTRAK
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUANG V RUMAH SAKIT UMUMKOTA TASIKMALAYA Ridwan Kustiawan Rani Hasriani ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya penderita stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang mengancam baik secara kognitif
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA Rina Budi Kristiani 1, Alfia Nafisak Dini 2 Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan laki-laki, yaitu 10,67 juta orang (8,61 % dari seluruh penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Kartika 1
TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI POLIKLINIK KANDUNGAN RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG Oleh : Tri Ardayani STIK Immanuel Bandung ABSTRAK Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
Lebih terperinciBUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien Flu Burung di Ruang EID dan ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang BUDI HARTOYO NIM G2B385 Program Studi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV. SULAWESI SELATAN Beatris F. Lintin 1. Dahrianis 2. H. Muh. Nur 3 1 Stikes Nani Hasanuddin
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI SERANGAN STROKE DI RUANG STROKE RUMAH SAKIT FAISAL MAKASSAR
892 TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI SERANGAN STROKE DI RUANG STROKE RUMAH SAKIT FAISAL MAKASSAR * Yourisna Pasambo * Dosen Tetap Akademi Keperawatan Sandi Karsa
Lebih terperinciPerformance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi
Lebih terperinciDedi Supriadi¹, Fauziah Rudhiati² ABSTRAK. : Cross sectional, respon penerimaan individu terhadap penyakit, kecemasan
HUBUNGAN ANTARA RESPON PENERIMAAN INDIVIDU TERHADAP PENYAKIT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULER DI RUANG JANTUNG RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI Dedi Supriadi¹, Fauziah Rudhiati² ABSTRAK Masalah
Lebih terperinciPENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Oleh: NURUL KALIFAH 11611992 PROGRAM STUDI D IIII KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciJNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016
JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM AKTIVITAS DASAR SEHARI-HARI (ACTIVITY DAILY LIVING) DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANJUT
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR
EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR Yulistia Indah Larasati ABSTRAK Pembedahan akan membangkitkan reaksi secara
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi
Lebih terperinciKECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU
KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG ICU Ira Rahmawati 1, Riri Maria 2 1. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat
Lebih terperinciHUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Liane Sandy Koba 1 ; Tina Shinta P 2 STIKes Santo Borromeus, Padalarang Kabupaten
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Kartika 7
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU CIBABAT CIMAHI TAHUN 2010 Oleh : Hikmat Rudyana Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Obesitas merupakan keadaan yang melebihi dari berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penduduk Usia Lanjut merupakan bagian dari anggota keluarga dananggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Pada
Lebih terperinciPengaruh Pendidikan Kesehatan 1
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN Hariyadi,S.Kp.,M.Pd (Prodi Keperawatan) Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:
PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM: 10060076 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan pengalaman yang biasa menimbulkan kecemasan, kecemasan biasanya berhubungan dengan segala macam prosedur asing yang dijalani pasien dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan individu yang berada pada tahapan dewasa akhir yang usianya dimulai dari 60 tahun keatas. Setiap individu mengalami proses penuaan terlihat dari
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA HARGA DIRI RENDAH YANG RAWAT INAP DI RSKD PROVINSI SULAWESI SELATAN
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA HARGA DIRI RENDAH YANG RAWAT INAP DI RSKD PROVINSI SULAWESI SELATAN Rosliana Daud 1, Faisal Asdar 2, Rusly 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciPriyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK
PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI DESA TEBON KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN DAN DI UPT PSLU (PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA) KECAMATAN SELOSARI KABUPATEN MAGETAN Priyoto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Staff Pengajar Prodi S-1 Keperawatan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciPERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2
PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2 1,2 Program Studi S1 Keperawatan Universitas MH.Thamrin Jakarta Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta bebas dari penyakit atau
Lebih terperinciHUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS
HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinci: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan
Lebih terperinciKecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan
Lebih terperinciPENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang
PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk, berpengaruh terhadap peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat di Indonesia. Menurut laporan Perserikatan
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013
ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSUD DR.
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSUD DR. R SOEPRAPTO CEPU Kurniati Puji Lestari, lestari, Asih Yuswiyanti Kecemasan
Lebih terperinciDUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Volume 4, No. 2, Desember 2 ISSN 285-92 DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI Hermawan Mahasiswa STIKES RS. Baptis Kediri
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Kecemasan Menghadapi Kematian Pada Lansia Pengertian kecemasan Menghadapi Kematian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecemasan Menghadapi Kematian Pada Lansia 2.1.1. Pengertian kecemasan Menghadapi Kematian Kecemasan menghadapi kematian (Thanatophobia) mengacu pada rasa takut dan kekhawatiran
Lebih terperinciTINGKAT STRES PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTRE MOJOKERTO MOH. SYIBRO MULIS
TINGKAT STRES PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTRE MOJOKERTO MOH. SYIBRO MULIS 1212010023 SUBJECT Ulkus diabetikum, Tingkat stres DESCRIPTION Pasien yang mengalami ulkus diabetikum
Lebih terperinciSTUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI
TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI Norma Risnasari Prodi DIII Keperawatan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA 60-70 TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO Oleh S.Nurul Sya diyah AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
Lebih terperinciGAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN
54 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3. (1) Januari 2017 ISSN. 2407-7232 GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC
Lebih terperinciDESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG 1 Lisa Agustina ABSTRAK Jatuh merupakan masalah fisik yang sering
Lebih terperinciKECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL
98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu tempat pelayanan yang beroperasi 24 jam di mana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI Iwan Permana, Anita Nurhayati Iwantatat73@gmail.com
Lebih terperinci1. Bab II Landasan Teori
1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN DIIT LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA MARGOSARI PENGASIH KULON PROGO YOGYAKARTA
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN DIIT LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA MARGOSARI PENGASIH KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciTRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA
HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA PARITY RELATIONSHIP WITH ANXIETY LEVEL TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT III IN HEALTH TEGALREJO YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti mengalami stres, stres normal dialami oleh setiap individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut Antonovsky & Burr
Lebih terperinciArifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat sebesar 4,6 permil, artinya ada empat sampai lima penduduk dari 1000
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Orang dianggap sehat jika mereka mampu memainkan peran dalam masyarakat dan perilaku pantas dan adaptif.organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefeniskan kesehatan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker
Lebih terperinciGAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN YANG MENGALAMI CIDERA TULANG BELAKANG DI BANGSAL DAHLIA RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
GAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN YANG MENGALAMI CIDERA TULANG BELAKANG DI BANGSAL DAHLIA RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA Daryani, Mawardi & Supardi Peningkatan angka kecelakaan dapat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciOleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hospitalisasi 1. Pengertian Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 163 168 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI
Lebih terperinci