CARU PANGALANG SASIH DI DESA ADAT MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG ( Kajian Filosofis Hindu )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CARU PANGALANG SASIH DI DESA ADAT MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG ( Kajian Filosofis Hindu )"

Transkripsi

1 CARU PANGALANG SASIH DI DESA ADAT MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG ( Kajian Filosofis Hindu ) Oleh : NI MADE SURATNI NIM : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Pembimbing I Drs. I Wayan Redi, M.Ag Pembimbing II I Made Dwitayasa, S.Ag, M.Fil.H ABSTRAK Kebudayaan Bali adalah sarana untuk menerapkan dan mewujudkan ajaran Hindu di Bali yang inti ajarannya adalah Sanatana Dharma yakni Satyam, Siwam, Sundaram artinya Bali dibangun dengan menegakkan kebenaran, kesucian yang dilandasi keharmonisan dan keindahan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan sangat beragam jenis maupun bentuknya. Keragaman jenis dan bentuk upacara yadnya sesungguhnya merupakan penjabaran dari lima jenis pokok yadnya yang disebut Panca Yadnya (Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya dan Bhuta Yadnya), diantara upacara tersebut terdapat upacara caru pengalang sasih yang merupakan bagian dari upacara bhuta yadnya yang pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan sekali yaitu pada tilem dengan caru yang berbeda-beda. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan tiga masalah yakni : 1) bagaimana bentuk caru pengalang sasih? 2) Apa fungsi caru pengalang sasih? 3) Makna apa yang terkandung dalam caru pengalang sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui bentuk caru pengalang sasih. 2) Untuk mengetahui fungsi caru pengalang sasih. 3) Untuk memahami makna yang terkandung dalam caru pengalang sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Teori yang digunakan untuk membedah permasalahan dalam penelitian ini yakni teori fungsional struktural untuk menganalisis tentang fungsi caru pengalang sasih, teori simbol untuk membedah makna yang terkandung dalam caru pengalang sasih dan teori religi untuk menganalisis tentang bentuk caru pengalang sasih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil lokasi di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung. Selain itu juga dilakukan wawancana mendalam, studi kepustakaan dan studi dokumen serta analisis data. Hasil penelitian ini dikemukakan yakni bentuk caru pengalang sasih menggunakan sarana yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, berasal dari binatang maupun dari unsur-unsur alam lainnya. Prosesi dalam penyembelihan binatang diawali dengan pengucapan mantra (saha). Saat mempersembahkan sesuai dengan etika mecaru saat sandikala dan tengah ai tepet. Ditinjau dari fungsinya caru pengalang sasih sebagai fungsi penyucian, fungsi nyomya bhuta kala dan fungsi religius. Sedangkan dari makna

2 caru pengalang sasih bermakna persembahan, makna keharmonisan, makna etika, makna keseimbangan, makna penyupatan dan makna filosofis. Kata Kunci : Caru Pengalang Sasih PENDAHULUAN Kebudayaan Bali adalah sarana untuk menerapkan dan mewujudkan ajaran Agama Hindu di Bali. Agama Hindu di Bali adalah nafas kebudayaan Bali inti ajarannya adalah Sanatana Dharma yaitu Satyam, Siwam, dan Sundaram, artinya Bali dibangun dengan cara menegakkan kebenaran dan kesucian yang dimiliki oleh budaya masyarakat landasannya adalah keharmonisan dan keindahan. Inti sari ajaran agama Hindu, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi tiga bagian yang disebut dengan Tri Kerangka Dasar yaitu : Tattwa, Susila dan Upacara, ke tiga sangat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, serta tidak dapat dipisah-pisahkan. Upacara keagamaan beragam bentuk dan jenisnya. Keragaman bentuk dan jenis upacara sesungguhnya merupakan penjabaran dari lima jenis yadnya yang disebut panca yadnya, yaitu : Dewa yadnya, Pitra yadnya, Rsi yadnya, Manusa yadnya, dan Bhuta yadnya. Diantara upacara tersebut terdapat caru pengalang sasih yang merupakan bagian dari upacara bhuta yadnya, dimana keunikannya dilaksanakan setiap satu bulan sekali yaitu setiap tilem dengan upakara yang berbeda-beda sesuai dengan sasih yang dicaruinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan tiga masalah antara lain: 1) Bagaimanakah bentuk Caru pangalang sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung? 2) Apa fungsi Caru Pangalang sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung? 3) Apa Makna yang terkandung dalam Caru Pangalang sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung? Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bentuk Caru pangalang sasih yang dilaksanakan di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, 2) Untuk mengetahui fungsi pelaksanaan Caru Pangalang sasih yang dilaksanakan di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, 3) Untuk memahami Makna yang terkandung dalam Caru Pengalang sasih yang dilaksanakan di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Manfaat penelitian secara teoretis dapat memberikan kontribusi bagi kelestarian nilai sepiritual sebagai dasar menanamkan keyakinan yang lebih tinggi terhadap pelaksanaan upacara keagamaan yang dapat meningkatkan kualitas serta kemampuan peneliti dalam penelitian. METODE Lokasi penelitian diadakan di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jenis penelitian yang dilakukan dalam konteks penelitian caru pengalang sasih adalah penelitian lapangan (field research) dengan analisis kualitatif, dalam penelitian ini memilih penelitian lapangan karena seluruh informasi yang dikumpulkan berasal dari objek (lapangan) yang perlu di observasi serta tidak dapat dinyatakan dengan angka. Sumber data yang digunakan dalam

3 penelitian ini adalah menggunakan gabungan antara data primer dan data sekunder, antara data primer dengan data sekunder saling melengkapi. Data primer dalam penelitian ini adalah Data yang diperoleh dari hasil observasi di lapangan dan data dari hasil wawancara dengan informan. Dalam penelitin ini peneliti menggunakan teknik purposive (purposive sampling) dan snowball sampling (bola salju). Teknik purposive sampling yaitu penentuan informan berdasarkan kemampuan informan bersangkutan. Untuk dapat memberikan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian maka dalam penelitian ini peneliti pergunakan adalah dengan Metode observasi, Metode wawancara, metode kepustakaan dan metode dokumentasi. HASIL PENELITIAN 1. Bentuk Caru Pangalang Sasih Sarana caru pangalang sasih yakni serana atau perlengkapan dari caru tersebut hal ini ada yang berasal dari tumbuh tumbuhan seperti dari daun, buah, bunga. Ada juga yang berasal dari hewan baik yang hidup di air maupun di darat, begitu juga dari unsure-unsur alam lainnya. Prosesi caru pangalang sasih dalam penyembelihan binatang diawali dengan mantra (saha) atau puja mantra untuk memberikan penyupatan dan supaya terhindar dari dosa. Pembuatan ulam caru diolah sesuai dengan kebutuhan ditata menurut ketentuan. Pelaksanaan caru pangalang sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dilaksanakan setiap bulan yaitu pada Tilem Sasih bersangkutan, dengan upakara yang berbeda-beda sesuai dengan sasih yang dicaruinya. Tempat pelaksanaannya yaitu di pintu depan angkul-angkul rumah (di lebuh). Waktu pelaksanaannya dilaksanakan pada sandikala (jam 6 sore) yaitu pergantian sore menjelang malam. 2. Fungsi Caru Pangalang Sasih - Fungsi Penyucian Bagi umat Hindu di Bali cara memperoleh kesucian dilakukan dengan ritual atau yadnya, karena dengan kesucian dapat mendekatkan diri dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa, karena Beliau bersifat Maha Suci dan tempat suci merupakan jalan menuju kesucian. Terkait dengan fungsinya sebagai penyucian caru pangalang sasih dipakai sarana untuk melepaskan unsur-unsur mala, leteh, dan reged, yang diakibatkan oleh Bhuta kala. Banten yang berfungsi sebagai penyucian dalam caru pengalang sasih adalah : - Banten Durmanggala. Durmanggala berarti kekotoran atau keletehan. Durmanggala dipersembahkan untuk memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau manifesasinya agar kekotoran atau keletehan yang ada dalam diri dan keluarga atau pekarangan rumah kita dapat dihilangkan, sehingga menjadi bersih dan suci. - Banten Prayascita Bantenprayascita mengandung pengertian penyucian, mensucikan atau membersihkan. Dipersembahkan kehadapan Sang Hyang Guru

4 Saraswati, Sang Hyang Agni agar beliau berkenan menyucikan rumah atau diri orang yang mengalami kekotoran. - Banten Byakala Byakala terdiri dari kata bya dan kala. Bya artinya biaya atau upah dan kala adalah nama sebutan untuk para bhutakala-bhutakali yaitu unsur kekuatan negatif atau tidak baik karena mempunyai sifat sering menganggu, menimbulkan bencana, kekalutan pikiran dalam perjalanan hidup yang dirasakan manusia, sehingga perasaan dan pikirannya ikut terpengaruh jadi kotor atau terganggu. Byakala merupakan sarana atau alat yang dikorbankan dalam suatu upacara kepada para bhutakalabhutakali agar tidak menganggu manusia dalam kehidupannya. Byakala merupakan sarana untuk memohon pembersihan dan penyucian terhadap godaan bhutakala-bhutakali agar akibat yang ditimbulkan berupa kekotoran dapat dihilangkan. - Fungsi Nyomnya Bhutakala Bhuta Kala memiliki dua sifat yakni sifat baik dan buruk. Sifat buruk yang merugikan kehidupan diusahakan untuk dapat dinetralisir agar sifat bhuta kala menjadi baik, yang ganas menjadi lembut, dengan dipersembahkan upacara caru. Pada caru pangalang sasih yang berfungsi Nyomya Bhutakala adalah : 1. Prakpak (daun kelapa yang sudah kering) bahasa Balinya Danyuhprakpak yang sudah berisi api adalah sebagai simbul suci dari kekuatan teja yang berfungsi sebagai penyomnya untuk mengembalikan kekuatan Panca Maha Bhuta yang berasal dari unsur teja agar terciptanya keseimbangan antara bhuana agung dan bhuana alit. 2. Kekeplugan yang dibuat dari pelepah pinang sebagai simbol kekuatan akasa berfungsi untuk nyomya kekuatan bhuta kala yang bersifat negatif untuk dikembalikan ke unsur akasa supaya terciptanya keseimbangan antara bhuana agung dan bhuanaalit. 3. Tulud yang terbuat dari kayu atau bambu adalah sebagai simbol suci dari kekuatan bayu berfungsi untuk mengembalikan kekuatan Panca Maha Bhuta yang berasal dari unsur bayu agar terciptanya keseimbangan antara bhuana agung dan bhuana alit. 4. Sapu lidi berjumlah 12 helai / katih dipergunakan dalam mralina caru adalah sebagai simbol suci dari kekuatan pertiwi berfungsi untuk mengembalikan kekuatan Panca Maha Bhuta, yang berasal dari unsur pertiwi agar terciptanya keseimbangan bhuana agung dan bhuana alit. 5. Arak berem sebagai sarana tetabuhan merupakan simbol penyomnya kekuatan bhuta kala yang bersifat negatif untuk dikembalikan ke unsur apah agar terciptanya keseimbangan bhuana agung dan bhuana alit. - Fungsi Relegius Upacara caru pangalang sasih merupakan sebagai sarana pembersihan alam beserta isinya dari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pengaruhpengaruh buruk (bhuta kala) sehingga menjadi keharmonisan (bhuta hita)

5 artinya secara relegius para bhuta kala yang mengganggu kehidupan manusia dibuat suatu upacara bhuta yadnya yang berupa caru. 3. Makna Caru Pengalang Sasih - Makna Persembahan Semua sarana dalam upacara caru pengalang sasih memiliki kedudukan penting sebagai persembahan. Persembahan dimaksudkan sebagai ucapan rasa bersyukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Siwa penetralisir kekuatan-kekuatan negatif dari bhutakala yang menganggu kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan Caru Pangalang Sasih yakni : - Banten pengulapan berarti pemanggilan atau memanggil bhutakala agar segera datang, karena akan diberikan persembahan caru dengan harapan supaya tidak menganggu serta memberikan keselamatan. - Banten Sesayut Pengambian Nyayut yang berarti mempersilahkan dan menstanakan, karena sayut merupakan simbul dari lingga ista dewata sedangkan pengambean berasal dari kata ambe yang berarti ngaug atau mempersatukan. Jadi sesayutpengambian berarti mempersilahkan Ista Dewata untuk bersatu atau melinggih di dalam yadnya yang dipersembahkan. - Tetimpug Tetimpug yang dibuat dari tiga potong ruas batang bambu empet bila dibakar mengeluarkan letusan dan letusannya diusahakan supaya berbunyi tiga kali yang bermakna untuk memanggil bhutakalabhutakali untuk diberikan persembahan berupa caru dan sesudahnya agar kembali ke tempat asalnya semula. - Makna Keharmonisan Keharmonisan dalam Hindu dapat dilihat dari konsep Tri Hita Karana yang diajarkan umat Hindu untuk menjaga keseimbangan dan hubungan yang harmonis dengan Tuhan (parhyangan), hubungan harmonis sesama manusia (pawongan) dan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan (palemahan) makna dari upacara caru pengalang sasih adalah untuk mengharmoniskan umat manusia dengan lingkungan yaitu melalui Bhuta yadnya. - Makna Etika Agama Hindu memiliki tiga kerangka dasar yakni tattwa (filsafat), etika (susila) dan ritual (upacara). Orang yang berprilaku baik sesuai dengan peraturan bertingkah laku disebut orang tata susila atau etika. Etika tampak lebih menekan pada bertingkah laku yang baik dan mulia. Dalam mempersembahkan yadnya diperlukan pengendalian diri, pengendalian diri yang ketika beryadnya, karena yadnya buka ditentukan oleh kuantitas (banyan sedikitnya) tetapi dipengaruhi oleh kualitas (bobot) kesuciannya. Oleh karena itu dalam melaksanakan yadnya baik itu caru pangalang sasih di Desa Adat Mengwi dari merencanakan, mempersiapkan bahan dan pelaksanaannya dilandasi oleh etika.

6 - Makna Keseimbangan Masyarakat Hindu di Bali diwariskan konsep dualitas (rwa bhineda) yakni ada dua yang berbeda atau berlawanan perbedaan tersebut harus dijaga keseimbangannya antara bhuana agung dan bhuana alit dengan melaksanakn berbagai yadnya, dan salah satu diantaranya caru pengalang sasih. Yang bermakna menyeimbangkan sehingga terciptanya Moksartam Jagadhita ya ca iti Dharma. - Makna Penyupatan Pembunuhan terhadap mahkluk-mahkluk termasuk melakukan upacara caru pengalang sasih adalah berdasarkan atas yadnya, tidak termasuk himsa karma, melainkan sebaliknya termasuk perbuatan kebajikan (subha karma) karena memiliki tujuan sebagai pengruat (penyupatan) terhadap binatang, tumbuh-tumbuhan agar nantinya pada saat reinkarnasi diharapkan lahir menjadi manusia. - Makna Filosofis Pelaksanaan caru pangalang sasih sangat erat kaitannya dengan tattwa karena penalaran dalam pencapaian kebenaran berdasarkan rasio (akal) ketulusan hati, kemantapan dan kesucian hati, pemikiran-pemikiran filsafat dijadikan pedoman dalam rangka aktivitas keagamaan. SIMPULAN 1. Bentuk caru pengalang sasih menggunakan sarana yang memiliki satu kesatuan yang integral. Sarana-sarana yang diperlukan untuk upacara baik itu berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan yang hidup di darat maupun di air, begitu juga hewan berkaki dua maupun kaki empat dan unsur lainnya. Pelaksanaannya setiap bulan yaitu pada tilem dengan bantennya yang berbeda-beda, sesuai dengan sasih yang dicarui. Tempat dan waktu pelaksanaannya dilakukan di lebuh saat petang menjelang malam (sandikala) atau tengah ai tepet. 2. Fungsi upacara caru pengalang sasih di Desa Adat Mengwi meliputi fungsi penyucian, fungsi nyomya bhuta kala dan fungsi religius. Fungsi penyucian dipakai sarana untuk menyucikan atau melepaskan unsur-unsur mala, leteh dan reged yang diakibatkan oleh bhuta kala. Dalam fungsi nyomya bhutakala caru pengalang sasih dipergunakan untuk menetralisir kekuatan-kekuatan para bhutakala yang menganggu dan membahayakan kehidupan manusia, sehingga sifat bhutakala yang buruk berubah menjadi kebajikan. Fungsi religius sebagai sarana pembersihan alam beserta isinya dari sifat buruk bhutakala menjadi keharmonisan (bhuta hita). 3. Makna upacara caru pengalang sasih meliputi makna persembahan, makna keharmonisan, makna etika, makna keseimbangan, makna penyupatan dan makna filosofis. Makna persembahan dimaksud sebagai ucapan rasa bersyukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Siwa penentralisir kekuatan kekuatan negatif dari bhuta kala. Makna keharmonisan dapat dilihat dalam Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan

7 manusia dengan lingkungan. Terkait dengan caru pengalang sasih hubungan manusia dengan lingkungan (bhuta yadnya), makna etika dalam melaksanakan yadnya harus dilandasi dengan etika dari menyiapkan bahan upacara sampai pelaksanaannya. Makna keseimbangan yakni menjaga keselarasan dan keharmonsan antara bhuana agung dan bhuana alit, sedangkan dalam makna penyupatan yakni membantu memberikan jalan kelepasan kepada binatang korban agar kualitas rohnya meningkat ketika bereinkarnasi kembali ke dunia. Makna filosofis dalam penalaran, pencapaian kebenaran harus berdasarkan akal. SARAN Upacara caru pangalang sasih merupakan bagian dari upacara bhuta yadnya dan salah satu bentuk pengamalan agama yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Desa Adat Mengwi. Mengingat semua kelengkapan ritual keagamaan memiliki kedudukan penting dan nilai filosofis, melalui penelitian ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada peneliti lain untuk meneliti aspek-aspek lain yang belum dijangkau dalam penelitian caru pangalang sasih. 2. Diharapkan dalam melaksanakan aktivitas keagamaan harus sesuai dan mengacu pada otoritas Veda dengan dilandasi oleh wawasan penalaran yang luas sehingga adanya keseimbangan antara pemahaman tattwa, susila dan pelaksanaan upacara. 3. Diharapkan dapat mendorong intelektual dan generasi muda untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran terhadap berbagai aktivitas ritual terutama kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan makna simbolis yang terkandung dalam berbagai upacara agama Hindu yang bermuara pada usaha meningkatkan pengalaman ajaran agama Hindu. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas asung kerta wara nugraha-nya skripsi yang berjudul Caru Pangalang Sasih di Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung (Kajian Filosofis Hindu) dapat terselesaikan. Tersusunnya karya tulis ini bukanlah hasil pemikiran sendiri, akan tetapi berkat dan dukungan berbagai pihak, maka melalui kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D., Rektor IHD Negeri Denpasar atas segala fasilitas dan kemudahan yang diberikan selama ini. 2. Dr. Drs. I Made Suweta, M.Si., Dekan Fakultas Brahma Widya IHD Negeri Denpasar atas dorongan dan support serta kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan ini. 3. Dra. Ni Wayan Sumertini, M.Ag., Kejur Filsafat Hindu yang telah memberikan pelayanan akademika dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. 4. Drs. I Wayan Redi, M.Ag., Pembimbing I yang telah dengan tekun dan teliti memberikan masukan dan bimbingan serta penajaman dalam penelitian ini.

8 5. I Made Dwitayasa, S.Ag., M.Fil.H., Pembimbing II yang telah tekun dan sabar memberikan arahan dan bimbingan. 6. Para Dosen Penguji yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan arahan dalam menyelesaikan penelitian ini. 7. Para Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan motivasi dalam menyelesaikan penelitian ini. 8. Bapak/ Ibu Pejabat Struktural beserta staf lingkungan Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar atas partisipasi dan kerjasamanya, sehingga Program Akademik berjalan dengan lancar. 9. Bapak / Ibu staf pegawai perpustakaan Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar yang telah memberikan fasilitas berupa peminjaman buku sebagai referensi dalam penelitian ini. 10. Bapak / Ibu informan dan semua pihak yang telah membantu peneliti dalam usaha mengumpulkan data di lapangan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. 11. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan motivasi serta dukungan moril, sehingga penelitian ini bisa terselesaikan. 12. Kepada seluruh sahabat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ardika, I Wayan Membangun Budaya Rohani pada satu Peradaban dalam Serasehan Bidang Agama dan Budaya. Denpasar: Badan Diklat Provinsi Bali. Arwati, Ni Made Sri Caru. Denpasar: Upada Sastra. Bungin, Burhan Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Donder, I Ketut Kosmologi Hindu. Paramita Surabaya. Dwitayasa, I Made Caru Rsigana Dalam Prosesi Mlaspas Parahyangan di Desa Pakraman Bayad Tegallalang Gianyar. Denpasar, Skripsi IHDN. Gie, The Liang Filsafat Seni Sebuah Pengantar. Yogyakarta: PUBIB. Gorda, Metode Penelitian Ilmu Sosial Ekonomi. Denpasar. Widya Kriya Gunatama. Griya, I Wayan Beberapa Segi Tentang Masyarakat dan Sistem Sosial. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Fakltas Psikologi Universitas Gajah Mada. Hasan, Iqbal Pokok-Pokok Materi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Indonesia Ghalia. Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta : GP Press. Iqbal, Hasan, Pokok-Pokok Metodelogi dan Aplikasi, Jakarta : Ghalia Indonesia. Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia. Koentjaraningrat Kebudayaan Mentalitas dan Pengembangan. Jakarta : PT. Gramedia.

9 Majelis Pembina Lembaga Adat Daerah Tingkat I Bali Desa Adat Pusat Pembina Budaya Bali. Denpasar: Proyek Bimbingan dan Penyuluhan Kehidupan Beragama Propinsi Bali. Mantra, I.B Tata Susila Hindu Dharma. Cetakan II. Jakarta: PT. Gramedia. Margono, S Metode Penelitian, Jakarta : PT. Bhineka Cipta. Markandeya, Ida Bagus Dwi Caru Panca Kelud di Desa Pekraman Demulih Susut Bangli, Denpasar, Skripsi. IHDN. Miarta, I Wayan Upacara Mapeselang Pada Karya Ngenteg Linggih di Pura Panti Pasek Gelgel Beng Gianyar Sebagai Visualisasi Ajaran Siwalingga (Analisis Bentuk, Fungsi dan Makna) Tesis. Denpasar: Program Pasca Sarjana Institut Hindu Dharma Negeri. Moleong, Lexy. J Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja. MPLA. 1992/1993. Desa Adat dan Kepariwisataan di Bali. Denpasar: Proyek Pemantapan Lembaga Adat. Nasution, Harun, 1973, Filsafat Agama, Bulan Bintang. Ngurah, I Gusti Made, dkk., Buku Pendidikan Agama Hindu untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Paramita. Pendit, Nyoman S Hindu Dalam Tapsir Modern. Denpasar. Pudja. Gede Sarasamuscaya. Jakarta: Mayasari. Pudja, Pengantar Agama Hindu. Jakarta : Mayasari. Pudja, Bhagawad Gita, Surabaya : Paramita Pudja. G.Tjokorda Rai Sudarta Manawa Dharma Sastra, Surabaya : Paramita. Punyatmaja, I.B. Oka Sila Krama. Denpasar: Parisuda Hindu Dharma Pusat. Purwita, Ida Bagus Desa Adat dan Banjar di Bali. Redana, Panduan Praktis Penulisan Karya Ilmiah dan Proposal Riset, Denpasar. IHDN. Somvir Mutiara Veda untuk Kehidupan Sehari-hari. Surabaya: Paramita. Sudarsana, I.B. Putu Makna Upacara Bhuta Yadnya. Denpasar : Yayasan Dharma Acarya. Surpha, I Wayan Pengantar Hukum Hindu. Denpasar. Suprha, Seputar Desa Pakraman Dan Adat Bali. Denpasar: Balai Pustaka. Subagyo, P. Joko Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sudarsana, I.B.Putu Ajaran Agama Hindu Makna Upacara Bhuta Yadnya. Denpasar Yayasan Dharma Acarya. Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kwalitatif, Bandung : Alfa Beta. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kwantitatif, Kwalitatif dan R & D, Bandung : Alfa Beta Suharsini, Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta : Rineka Cipta. Suprayono, Imam Tabroni Metodelogi Penelitian Sosial Agama. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Suryabrata, Sumadi Metodelogi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo. Swastika, I Ketut Pasek Caru. Denpasar : CV. Kayumas Agung. Swastika, Bhuta Yadnya. Denpasar: Pustaka Bali Post.

10 Team Penyusun Kamus Bali Indonesia. Dinas Pendidikan Dasar Pemerintah daerah Tingkat I Bali. Team Penyusun Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Team Penyusun Desa Adat dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Proyek. Team Penyusun, Bimbingan dan Penyuluhan Kehidupan Beragama Propinsi Bali. Team Penyusun, Agama Hindu. Jakarta: Hanuman Sakti Toyawisuda, Pande Putu Esensi Anjing Bang Bungkem dalan Caru Panca Sanak di Desa Pakraman Suralaga, Desa Abian Tuwung, Kediri, Tabanan. Denpasar : Skripsi IHDN. Triguna, Ida Bagus Gde Yudha Teori Tentang Simbul. Denpasar. Widya Dharma. Wiana, I Ketut Yadnya dan Bhakti Dari Sudut Pandang Hindu. Surabaya: Paramita. Wiana, I Ketut, Makna Upacara Yadnya Dalam Agama Hindu. Jakarta: PT. Pustaka Manik Geni. Wiana, I Ketut, Makna Upacara Yadnya dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita. Wijayananda, Ida Pandita Empu Jaya Makna Filosofis Upacara dan Upakara. Surabaya : Paramita. Wikarman, I Nyoman Singin Caru Pelemahan dan Sasih. Surabaya : Paramita. Zuriah, Nurul Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Teori Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.

UPACARA NGADEGANG NINI DI SUBAK PENDEM KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Nilai Pendidikan Agama Hindu)

UPACARA NGADEGANG NINI DI SUBAK PENDEM KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Nilai Pendidikan Agama Hindu) UPACARA NGADEGANG NINI DI SUBAK PENDEM KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Nilai Pendidikan Agama Hindu) Oleh Ni Luh Setiani Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar niluhsetiani833@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AJARAN TRI HITA KARANA PADA SEKAA TARUNA PAGAR WAHANA DI DESA ADAT PELAGA KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG

IMPLEMENTASI AJARAN TRI HITA KARANA PADA SEKAA TARUNA PAGAR WAHANA DI DESA ADAT PELAGA KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG IMPLEMENTASI AJARAN TRI HITA KARANA PADA SEKAA TARUNA PAGAR WAHANA DI DESA ADAT PELAGA KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG Ni Made Sri Windati Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar sriwindati95@gmail.com

Lebih terperinci

OLEH : I NENGAH KADI NIM Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Pembimbing I

OLEH : I NENGAH KADI NIM Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Pembimbing I EKSISTENSI PALINGGIH RATU AYU MAS SUBANDAR DI PURA DALEM BALINGKANG DESA PAKRAMAN PINGGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Perspektif Teologi Hindu) OLEH : I NENGAH KADI NIM. 09.1.6.8.1.0150 Email

Lebih terperinci

Oleh Ni Putu Dwiari Suryaningsih Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Oleh Ni Putu Dwiari Suryaningsih Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar UPACARA NILAPATI BAGI WARGA MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI DI BANJAR ROBAN DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh Ni Putu Dwiari Suryaningsih Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia juga memiliki keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa dan sub-suku

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHA DI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA

NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHA DI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PENEMPATAN PATUNG GANESHA DI DESA MANISTUTU KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA Oleh Ni Made Ardani Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar made.ardani6@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra tradisional yang tersimpan dalam naskah lontar banyak dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan yang berhubungan

Lebih terperinci

Oleh I Gusti Ayu Sri Utami Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Oleh I Gusti Ayu Sri Utami Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar KAJIAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM TRADISI NGAYAH DI TENGAH AKSI DAN INTERAKSI UMAT HINDU DI DESA ADAT ANGGUNGAN KELURAHAN LUKLUK KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG Oleh I Gusti Ayu Sri Utami Institut

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 73

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 73 TRADISI NGEDEBLAG DI DESA PAKRAMAN KEMENUH KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR (Kajian Teologi Hindu) Oleh Ni Putu Dian Yudiani, I Wayan Mandra, I Ketut Gunarta Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar e-mail:

Lebih terperinci

UPACARA BAYUH OTON UDA YADNYA DI DESA PAKRAMAN SIDAKARYA KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR

UPACARA BAYUH OTON UDA YADNYA DI DESA PAKRAMAN SIDAKARYA KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR UPACARA BAYUH OTON UDA YADNYA DI DESA PAKRAMAN SIDAKARYA KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR Oleh : Ni Komang Ayu Sri Ratna Dewi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Sudarsana Institut Hindu

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 89

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 89 UPACARA MAPAG TOYA DI PURA BEDUGUL DESA PAKRAMAN NYANGLAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Teologi Hindu) Oleh I Nyoman Hari Mukti Dananjaya, I Pt. Sudharma, I Md. Adi Surya Pradnya Institut

Lebih terperinci

GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM

GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM 0501215003 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA BALI JURUSAN SASTRA DAERAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 GEGURITAN

Lebih terperinci

EKSISTENSI TIRTHA PENEMBAK DALAM UPACARA NGABEN DI KELURAHAN BALER-BALE AGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

EKSISTENSI TIRTHA PENEMBAK DALAM UPACARA NGABEN DI KELURAHAN BALER-BALE AGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) EKSISTENSI TIRTHA PENEMBAK DALAM UPACARA NGABEN DI KELURAHAN BALER-BALE AGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh Dewa Ayu Putu Warsiniasih Institut Hindu Dharma

Lebih terperinci

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA TUGAS AGAMA DEWA YADNYA NAMA ANGGOTA KELOMPOK 7 KETUT ALIT WIRA ADI KUSUMA (05) ( KETUA ) NI LUH LINA ANGGRENI (27) ( SEKETARIS ) NI LUH DIAH CITRA URMILA DEWI (14) I PUTU PARWATA (33) SMP N 2 RENDANG

Lebih terperinci

UPACARA NGEREBEG DI PURA DUUR BINGIN DESA TEGALLALANG, KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

UPACARA NGEREBEG DI PURA DUUR BINGIN DESA TEGALLALANG, KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) UPACARA NGEREBEG DI PURA DUUR BINGIN DESA TEGALLALANG, KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh Ni Putu Ayuk Denyka Mayrina Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Lebih terperinci

PATULANGAN BAWI SRENGGI DALAM PROSESI NGABEN WARGA TUTUAN DI DESA GUNAKSA, KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Estetika Hindu)

PATULANGAN BAWI SRENGGI DALAM PROSESI NGABEN WARGA TUTUAN DI DESA GUNAKSA, KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Estetika Hindu) PATULANGAN BAWI SRENGGI DALAM PROSESI NGABEN WARGA TUTUAN DI DESA GUNAKSA, KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Estetika Hindu) Oleh I Wayan Agus Gunada Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Abstrak Ngaben merupakan

Lebih terperinci

SEKAPUR SIRIH. - Ciptakan kemitraan strategis dengan berbagai stakeholders untuk membangun kekuatan sebagai agent of change.

SEKAPUR SIRIH. - Ciptakan kemitraan strategis dengan berbagai stakeholders untuk membangun kekuatan sebagai agent of change. SEKAPUR SIRIH Salam Sejahtera untuk Kita Semua, Om Swastiastu, Tingkatkan hubungan harmon is antara manusia-alam-tuhan sehingga mendorong kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Kepada Umat Parisada

Lebih terperinci

Kata Kunci: Lingga Yoni., Sarana Pemujaan., Dewi Danu

Kata Kunci: Lingga Yoni., Sarana Pemujaan., Dewi Danu ESENSI LINGGA YONI DI PURA BATUR NING DESA PAKRAMAN SAYAN, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR OLEH: I NYOMAN SUDIANA Email : sudiana_syn@yahoo.com Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Pembimbing I I Ketut

Lebih terperinci

I Ketut Sudarsana. > Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Menerapkan Ajaran-Ajaran Tri Kaya Parisudha Dalam Kehidupan Sehari-Hari

I Ketut Sudarsana. > Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Menerapkan Ajaran-Ajaran Tri Kaya Parisudha Dalam Kehidupan Sehari-Hari I Ketut Sudarsana > Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Menerapkan Ajaran-Ajaran Tri Kaya Parisudha Dalam Kehidupan Sehari-Hari Ajaran Tri Kaya Parisudha dapat dilaksanakan dengan cara memberikan arahan

Lebih terperinci

Oleh Ni Putu Ayu Putri Suryantari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Oleh Ni Putu Ayu Putri Suryantari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar TRADISI PERSEMBAHYANGAN TANPA MENGGUNAKAN API DI PURA KAHYANGAN ALAS KEDATON DESA PAKRAMAN KUKUH KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh Ni Putu Ayu Putri Suryantari

Lebih terperinci

RITUAL MEKRAB DALAM PEMUJAAN BARONG LANDUNG DI PURA DESA BANJAR PACUNG KELURAHAN BITERA KECAMATAN GIANYAR

RITUAL MEKRAB DALAM PEMUJAAN BARONG LANDUNG DI PURA DESA BANJAR PACUNG KELURAHAN BITERA KECAMATAN GIANYAR RITUAL MEKRAB DALAM PEMUJAAN BARONG LANDUNG DI PURA DESA BANJAR PACUNG KELURAHAN BITERA KECAMATAN GIANYAR (Analisis Pendidikan Agama Hindu) Oleh I Made Agus Sutrisna Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI DAN WAGYU SKRIPSI

KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI DAN WAGYU SKRIPSI KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI DAN WAGYU SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan Oleh Ni Nyoman Citra Susilawati NIM.

Lebih terperinci

SANKSI PACAMIL DI DESA BLAHBATUH GIANYAR DITINJAU DARI PENDIDIKAN KARAKTER

SANKSI PACAMIL DI DESA BLAHBATUH GIANYAR DITINJAU DARI PENDIDIKAN KARAKTER SANKSI PACAMIL DI DESA BLAHBATUH GIANYAR DITINJAU DARI PENDIDIKAN KARAKTER Oleh : Drs. I Ketut Rindawan, SH.,MH. ketut.rindawan@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Abstrak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA BALI DALAM SIKAP BAHASA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 2 GEROKGAK

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA BALI DALAM SIKAP BAHASA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 2 GEROKGAK KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA BALI DALAM SIKAP BAHASA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 2 GEROKGAK OLEH : NI LUH AYU NOVIANTARI noviantari_a@yahoo.co.id INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR PEMBIMBING

Lebih terperinci

TRADISI NYAKAN DI RURUNG DALAM PERAYAAN HARI RAYA NYEPI DI DESA PAKRAMAN BENGKEL KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG (Kajian Teologi Hindu)

TRADISI NYAKAN DI RURUNG DALAM PERAYAAN HARI RAYA NYEPI DI DESA PAKRAMAN BENGKEL KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG (Kajian Teologi Hindu) TRADISI NYAKAN DI RURUNG DALAM PERAYAAN HARI RAYA NYEPI DI DESA PAKRAMAN BENGKEL KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG (Kajian Teologi Hindu) OLEH: KOMANG HERI YANTI email : heryan36@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Balinese Lamak PENCIPTA : Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn.,M.Sn PAMERAN The Aesthetic Of Prasi 23 rd September 5 th October 2013 Cullity Gallery ALVA

Lebih terperinci

KOMUNIKASI SIMBOLIK DALAM TRADISI CARU PALGUNA DI DESA PAKRAMAN KUBU KECAMATAN BANGLI KABUPATEN BANGLI

KOMUNIKASI SIMBOLIK DALAM TRADISI CARU PALGUNA DI DESA PAKRAMAN KUBU KECAMATAN BANGLI KABUPATEN BANGLI KOMUNIKASI SIMBOLIK DALAM TRADISI CARU PALGUNA DI DESA PAKRAMAN KUBU KECAMATAN BANGLI KABUPATEN BANGLI Oleh I Wayan Budeyasa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Abstract Caru palguna tradition which

Lebih terperinci

LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN AKTIVITAS ASPEK TRADISIONAL RELIGIUS PADA IRIGASI SUBAK: STUDI KASUS PADA SUBAK PILING, DESA BIAUNG, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN I Nyoman Norken I Ketut

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU. Oleh : Drs. I Made Purana, M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU. Oleh : Drs. I Made Purana, M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU Oleh : Drs. I Made Purana, M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Abstrak Tri Hita Karana pada hakikatnya adalah sikap hidup

Lebih terperinci

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR TESIS PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR NI MADE MERTI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010 TESIS PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman akan tradisi dan budayanya. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan manusia, di mana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. rahmat dan karunia-nya skripsi yang berjudul Peranan Awig-Awig Sebagai

KATA PENGANTAR. rahmat dan karunia-nya skripsi yang berjudul Peranan Awig-Awig Sebagai KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-nya skripsi yang berjudul Peranan Awig-Awig Sebagai Sosial Kontrol Masyarakat Terkait Larangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia berbeda dengan yang ada di India, ini disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia berbeda dengan yang ada di India, ini disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Hindu adalah agama yang telah menciptakan kebudayaan yang sangat kompleks di bidang astronomi, ilmu pengetahuan, filsafat dan lain-lain sehingga timbul

Lebih terperinci

PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL

PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL OLEH IDA BAGUS DHARMA DIPUTRA 0707405001 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas yang masyarakatnya terdiri

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas yang masyarakatnya terdiri 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas yang masyarakatnya terdiri dari beragam suku, ras, budaya, dan agama. Salah satu di antaranya adalah suku Bali yang

Lebih terperinci

UPACARA WAYONAN DALAM NGEBEKIN DI DESA PAKRAMAN BANYUNING KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

UPACARA WAYONAN DALAM NGEBEKIN DI DESA PAKRAMAN BANYUNING KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) UPACARA WAYONAN DALAM NGEBEKIN DI DESA PAKRAMAN BANYUNING KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) I Putu Arta Buana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar phutu.artha@yahoo.com

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI

Lebih terperinci

ANGKLUNG TIRTHANIN TAMBLINGAN DI DESA PAKRAMAN SELAT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

ANGKLUNG TIRTHANIN TAMBLINGAN DI DESA PAKRAMAN SELAT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG SKRIPSI ANGKLUNG TIRTHANIN TAMBLINGAN DI DESA PAKRAMAN SELAT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG (Kajian Bentuk, Fungsi Dan Makna) OLEH I WAYAN WIDYA DHARMAYASA NIM. 09. 1.4.4.1. 0240 E-Mail : widyadharma2261@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu konsep yang secara formal didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu konsep yang secara formal didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu konsep yang secara formal didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

EKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

EKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) EKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Ni Putu Sri Ratna Dewi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Lebih terperinci

Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional

Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional (Studi Pada Kelian Adat Banjar Batu Bintang Kelurahan Dauh Puri Kelod Denpasar Barat) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

MAKNA FILOSOFIS PELAKSANAAN SUDDHI WADANI DALAM PERKAWINAN HINDU DI DESA PAKRAMAN LUMINTANG, KECAMATAN DENPASAR UTARA, KOTA DENPASAR

MAKNA FILOSOFIS PELAKSANAAN SUDDHI WADANI DALAM PERKAWINAN HINDU DI DESA PAKRAMAN LUMINTANG, KECAMATAN DENPASAR UTARA, KOTA DENPASAR 1 MAKNA FILOSOFIS PELAKSANAAN SUDDHI WADANI DALAM PERKAWINAN HINDU DI DESA PAKRAMAN LUMINTANG, KECAMATAN DENPASAR UTARA, KOTA DENPASAR OLEH : KADEK SRI WAHYUNI Kadeksriwahyuni9@gmail.com Institut Hindu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BALE GADING DALAM UPACARA MAPENDES DI DESA DUDA TIMUR KECAMATAN

PENGGUNAAN BALE GADING DALAM UPACARA MAPENDES DI DESA DUDA TIMUR KECAMATAN PENGGUNAAN BALE GADING DALAM UPACARA MAPENDES DI DESA DUDA TIMUR KECAMATAN Oleh Ni Kadek Yuliani Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar n_yuliani55@yahoo.com Abstract Yajña in Hinduism is an integral part

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang penuh dengan keanekaragaman Suku Bangsa, Bahasa, Agama, dan Kebudayaan. Keberagaman budaya bangsa Indonesia bukan berarti untuk

Lebih terperinci

PROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN. Oleh: I Wayan Rai, dkk Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja

PROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN. Oleh: I Wayan Rai, dkk Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja PROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN Oleh: I Wayan Rai, dkk Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Abstrak Program IPTEKSS bagi Masyrakat (IbM) di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten

Lebih terperinci

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR A.A. ISTRI AGUNG BINTANG SURYANINGSIH NIM 1490161024

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KECAMATAN MENGWI PERIODE SKRIPSI

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KECAMATAN MENGWI PERIODE SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KECAMATAN MENGWI PERIODE 2012-2014 SKRIPSI Oleh: I GUSTI NGURAH RAI SURYAWAN NIM: 1115351015 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PEMAHAMAN UPACARA CARU PENGERUWAK MASYARAKAT HINDU DI DESA SAUSU TAMBU KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

PEMAHAMAN UPACARA CARU PENGERUWAK MASYARAKAT HINDU DI DESA SAUSU TAMBU KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) PEMAHAMAN UPACARA CARU PENGERUWAK MASYARAKAT HINDU DI DESA SAUSU TAMBU KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) N K. Ratini N M. Yuliastuti Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

RELIGIUSITAS UMAT ISLAM SETELAH KONVERSI KE AGAMA HINDU DI DESA PAKRAMAN NYITDAH KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN (Kajian Teologi Hindu)

RELIGIUSITAS UMAT ISLAM SETELAH KONVERSI KE AGAMA HINDU DI DESA PAKRAMAN NYITDAH KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN (Kajian Teologi Hindu) RELIGIUSITAS UMAT ISLAM SETELAH KONVERSI KE AGAMA HINDU DI DESA PAKRAMAN NYITDAH KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN (Kajian Teologi Hindu) Oleh: KETUT MANIK ASTA JAYA NIM. 09.1.6.8.1.0151 Email : manik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Manusia pada zaman modern ini mungkin patut berbangga atas pencapaian yang telah diraih manusia hingga sampai pada saat ini dan kemajuan dalam segala

Lebih terperinci

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KINERJA MANAJERIAL BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KINERJA MANAJERIAL BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKABUPATEN GIANYAR SKRIPSI PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KINERJA MANAJERIAL BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKABUPATEN GIANYAR SKRIPSI Oleh: JERO KOMANG HITA WASANA NIM: 1115351041 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2008-2009 Oleh : NI KOMANG CAHYANI NIM : 0706305173 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar henysari74@gmail.com ABSTRAK Dalam pengenalan ajaran agama tidak luput dari

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI DALAM KOMUNIKASI PADA STT DARMA BHUANA BANJAR TELUNWAYAH DUURAN, DESA TRI EKA BHUANA, SIDEMEN, KARANGASEM

PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI DALAM KOMUNIKASI PADA STT DARMA BHUANA BANJAR TELUNWAYAH DUURAN, DESA TRI EKA BHUANA, SIDEMEN, KARANGASEM PENGGUNAAN SOR SINGGIH BASA BALI DALAM KOMUNIKASI PADA STT DARMA BHUANA BANJAR TELUNWAYAH DUURAN, DESA TRI EKA BHUANA, SIDEMEN, KARANGASEM OLEH NI WAYAN EKA ARIATHI NIM : 09.1.1.7.1.338 E-Mail: Ariati_eka@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: I KETUT JAYANTARA NIM :

SKRIPSI. Oleh: I KETUT JAYANTARA NIM : PENGARUH KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI DAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KECAMATAN MENGWI SKRIPSI Oleh: I KETUT JAYANTARA NIM : 1206305186

Lebih terperinci

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Teknik Mesin Program Pasca

Lebih terperinci

UPACARA NGAJAGA-JAGA DI PURA DALEM DESA ADAT TIYINGAN KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

UPACARA NGAJAGA-JAGA DI PURA DALEM DESA ADAT TIYINGAN KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) UPACARA NGAJAGA-JAGA DI PURA DALEM DESA ADAT TIYINGAN KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh Putu Ayu Ariastuti Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar ayu_aryastuti@yahoo.com

Lebih terperinci

INFEKSI COCCIDIA DAN STRONGYLOIDES PADA SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL SKRIPSI. Oleh Komang Yogie Suryana Putra NIM

INFEKSI COCCIDIA DAN STRONGYLOIDES PADA SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL SKRIPSI. Oleh Komang Yogie Suryana Putra NIM INFEKSI COCCIDIA DAN STRONGYLOIDES PADA SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan Oleh Komang

Lebih terperinci

NGAKAN PUTU TEJA HADINATA NIM

NGAKAN PUTU TEJA HADINATA NIM PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN KOPERASI PADA RENTABILITAS EKONOMI DI KOPERASI PASAR SRINADI KLUNGKUNG TAHUN 2012-2014. SKRIPSI OLEH : NGAKAN PUTU TEJA

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : NI WAYAN NURYANTI DEWI NIM: 1206105030 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT. Stone Kraft-Bali)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT. Stone Kraft-Bali) ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT. Stone Kraft-Bali) Oleh: BETI SUSANTI NIM : 0615351130 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DI DESA PAKRAMAN CEKENG, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI : PERSFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU

DI DESA PAKRAMAN CEKENG, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI : PERSFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU TRADISI METUUN DI DESA PAKRAMAN CEKENG, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI : PERSFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU Oleh : I Nengah Pande Bawa Yasa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar ABSTRAK Yajna pada hakekatnya

Lebih terperinci

MELASTI (Upacara Ritual Masyarakat Hindu) SKRIPSI

MELASTI (Upacara Ritual Masyarakat Hindu) SKRIPSI MELASTI (Upacara Ritual Masyarakat Hindu) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar Kelas 1 Kompetensi Inti KD Lama KD Baru 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya Menunjukkan contoh-contoh ciptaan

Lebih terperinci

PEMENTASAN WAYANG LEMAH PADA UPACARA CARU BALIK SUMPAH DI DESA PAKRAMAN KENGETAN KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

PEMENTASAN WAYANG LEMAH PADA UPACARA CARU BALIK SUMPAH DI DESA PAKRAMAN KENGETAN KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) PEMENTASAN WAYANG LEMAH PADA UPACARA CARU BALIK SUMPAH DI DESA PAKRAMAN KENGETAN KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) I Putu Gede Buda Adnyana Institut Hindu Dharma Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KPN. KAMADHUK RSUP.

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KPN. KAMADHUK RSUP. PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN KPN. KAMADHUK RSUP. SANGLAH SKRIPSI Oleh: I GDE HENDRA NAROTTAMA NIM: 1106205136 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sebagai salah satu pulau di Indonesia, Bali memiliki daya tarik yang luar biasa. Keindahan alam dan budayanya menjadikan pulau ini terkenal dan banyak

Lebih terperinci

TEKANAN ANGGARAN WAKTU

TEKANAN ANGGARAN WAKTU TEKANAN ANGGARAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH LOCUS OF CONTROL INTERNAL PADA PERILAKU UNDERREPORTING OF AUDIT TIME PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : GUSI MADE DWI OKA YULIANI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI Oleh : A.A SRI AGUNG PRADNYAPARAMITA 1101605005 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak. NIP. 19641225199303 1 003

Lebih terperinci

Oleh : MADE YUDHA WIRAWAN NIM :

Oleh : MADE YUDHA WIRAWAN NIM : EFEKTIVITAS PROGRAM KEMITRAAN PT PENGEMBANGAN PARIWISATA BALI (PERSERO) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BADUNG Oleh : MADE

Lebih terperinci

LUH MIRA AMBARASARI SAKA

LUH MIRA AMBARASARI SAKA TESIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PENGURUSAN PERIZINAN SIUP AGRIBISNIS DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN PENANAMAN MODAL KOTA DENPASAR LUH MIRA AMBARASARI SAKA NIM. 1291161015 PROGRAM

Lebih terperinci

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 06 Juli 2017

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 06 Juli 2017 Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 06 Juli 2017 Tim Penguji : Tanda tangan 1. Ketua : Dr. Gede Sudjana Budiasa, SE.,M.Si... 2. Sekretaris

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENANAM MODAL ASING DALAM SENGKETA HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENANAM MODAL ASING DALAM SENGKETA HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENANAM MODAL ASING DALAM SENGKETA HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA OLEH : ADE HENDRA YASA NIM : 0916051080 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU KODE ETIK DOSEN VISI : Terdepan dalam dharma, widya dan budaya MISI : 1. Meningkatkan Kualitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hindu melalui Pendidikan Tinggi Hindu; 2. Mengembangkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

PUBLIK DI BALI SKRIPSI

PUBLIK DI BALI SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PELATIHAN AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI SKRIPSI Oleh: IDA BAGUS SATWIKA ADHI NUGRAHA NIM: 1115351083 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 68

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 68 PERKAWINAN GAMYA GAMANA ANTARA MASYARAKAT TIONG HOA DENGAN MASYARAKAT BATUR DI SESA BATUR KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Kajian Aksiologi) Oleh Ni Luh Ginanti Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR SURAT KETERANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR SURAT KETERANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Kampus Bukit Bukit Jimbaran, 80361, Bali-Indonesia Telp. : (0361) 701806 Kampus Denpasar Jl. P.B. Sudirman, Bali-Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN BALI RANI HOTEL SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN BALI RANI HOTEL SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN BALI RANI HOTEL SKRIPSI Oleh : DEWA PUTU PRASETYA CAHYA UTAMA NIM : 1206205111 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

: NI MADE SRI MULIANI NIM

: NI MADE SRI MULIANI NIM PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGRAJIN UNTUK MENUNJANG PENDAPATAN PENGRAJIN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI Oleh : NI MADE SRI MULIANI NIM

Lebih terperinci

INTEGRITAS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT (STUDI PERSEPSI AUDITOR EKSTERNAL DI PROVINSI BALI) SKRIPSI

INTEGRITAS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT (STUDI PERSEPSI AUDITOR EKSTERNAL DI PROVINSI BALI) SKRIPSI INTEGRITAS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT (STUDI PERSEPSI AUDITOR EKSTERNAL DI PROVINSI BALI) SKRIPSI Oleh : I GUSTI AGUNG DWITARIANI NIM : 1206305165 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

DAMPAK DIBERLAKUKANNYA TARIF PAJAK PROGRESIF KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH

DAMPAK DIBERLAKUKANNYA TARIF PAJAK PROGRESIF KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DAMPAK DIBERLAKUKANNYA TARIF PAJAK PROGRESIF KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH Oleh : PUTU GDE YUDHI EKA PERMANA NIM : 1206043020 Tugas

Lebih terperinci

Denpasar, Oktober Penulis

Denpasar, Oktober Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Rating, Maturitas, Tingkat

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

UPACARA TANPA SULINGGIH DI PURA GERIA SAKTI MANUABA KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU

UPACARA TANPA SULINGGIH DI PURA GERIA SAKTI MANUABA KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU UPACARA TANPA SULINGGIH DI PURA GERIA SAKTI MANUABA KAJIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU oleh: Ida Bagus Gede Bawa Adnyana Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebuah pulau kecil dengan beribu keajaiban di dalamnya. Memiliki keanekaragaman yang tak terhitung jumlahnya. Juga merupakan sebuah pulau dengan beribu kebudayaan

Lebih terperinci

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI KERAJINAN BAMBU DI DESA KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI Oleh : I PUTU BAYU SUPRISMA NIM :

Lebih terperinci

LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK

LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK Dosen : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H OLEH: I PUTU CANDRA SATRYASTINA 15.1.2.5.2.0800 PRODI

Lebih terperinci

Esensi Tradisi Upacara Dalam Konsep Yadnya Ni Putu Sudewi Budhawati 48

Esensi Tradisi Upacara Dalam Konsep Yadnya Ni Putu Sudewi Budhawati 48 ESENSI TRADISI UPACARA DALAM KONSEP YAJÑA NI PUTU SUDEWI BUDHAWATI STAHN. Gde Pudja Mataram ABSTRAK Tri Kerangka Dasar Agama Hindu, aspek upacara ( ritual ) merupakan aspek yang lebih ekspresif dibandingkan

Lebih terperinci

: A.A. SG. DESY PRATAMI NIM

: A.A. SG. DESY PRATAMI NIM PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENEKANAN ANGGARAN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI PEMODERASI PADA HOTEL BERBINTANG DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI Oleh : A.A. SG.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK (CHILD LABOR) PADA USAHA AIR MINUM ISI ULANG TIRTHA SEMADHI DENPASAR UTARA

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK (CHILD LABOR) PADA USAHA AIR MINUM ISI ULANG TIRTHA SEMADHI DENPASAR UTARA 1 SKRIPSI IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK (CHILD LABOR) PADA USAHA AIR MINUM ISI ULANG TIRTHA SEMADHI DENPASAR UTARA MADE YUNITA ASRINI 1016051134 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI Oleh : AA GDE TRISNA DWIJA PUTRA NIM : 1106305156 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KAJIAN STRUKTURAL KETUHANAN DALAM TATTWA JÑÀNA. Oleh : Ida Bagus Subrahmaniam Saitya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

KAJIAN STRUKTURAL KETUHANAN DALAM TATTWA JÑÀNA. Oleh : Ida Bagus Subrahmaniam Saitya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar KAJIAN STRUKTURAL KETUHANAN DALAM TATTWA JÑÀNA Oleh : Ida Bagus Subrahmaniam Saitya bram.gus@gmail.com Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Pembimbing I I Wayan Redi Pembimbing II I Ketut Wardana ABSTRAK

Lebih terperinci

KEARIFAN EKOLOGI MASYARAKAT BAYUNG GEDE DALAM PELESTARIAN HUTAN SETRA ARI-ARI DI DESA BAYUNG GEDE, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

KEARIFAN EKOLOGI MASYARAKAT BAYUNG GEDE DALAM PELESTARIAN HUTAN SETRA ARI-ARI DI DESA BAYUNG GEDE, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI KEARIFAN EKOLOGI MASYARAKAT BAYUNG GEDE DALAM PELESTARIAN HUTAN SETRA ARI-ARI DI DESA BAYUNG GEDE, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI Oleh : DEWA AYU EKA PUTRI 1101605007 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMENTASAN TARI RATU BAKSAN DI PURATAMPURYANG DESA PAKRAMAN SONGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)

PEMENTASAN TARI RATU BAKSAN DI PURATAMPURYANG DESA PAKRAMAN SONGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) PEMENTASAN TARI RATU BAKSAN DI PURATAMPURYANG DESA PAKRAMAN SONGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh I Gede Ari Duarsa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agus, Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama.Jakarta : Raja Grafindo Persada.2007.

DAFTAR PUSTAKA. Agus, Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama.Jakarta : Raja Grafindo Persada.2007. DAFTAR PUSTAKA Agus, Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama.Jakarta : Raja Grafindo Persada.2007. Kasiran, Moh. 2010. Metodologi Penelitian, Malang: UIN Maliki Press. Sugiono.2011.

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji pada tanggal : 2017 Tim Penguji: Tanda tangan 1. Ketua : Dr. I. G. N. Agung Suaryana, SE., M.Si.,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si Art Exhibition Indonesian Institute of the Arts Denpasar Okinawa Prefectural University of Art OPUA

Lebih terperinci