PENANGGULANGAN KEJAHATAN DI DUNIA MAYA (CYBERCRIME)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENANGGULANGAN KEJAHATAN DI DUNIA MAYA (CYBERCRIME)"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 327~332 PENANGGULANGAN KEJAHATAN DI DUNIA MAYA (CYBERCRIME) 327 Ahmad Yani AMIK BSI Jakarta Abstrak Kejahatan di dunia maya (cybercrime) merupakan sebuah konsekuensi dari bentuk kejahatan yang mengikuti perkembangan teknologi informasi yang berbasis jaringan global (internet). Kejahatan di dunia maya (cybercrime) ini dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi dengan menyerang sistem komputer atau sistem komunikasi milik orang lain atau umum. Kejahatan dalam dunia maya ini dilakukan tanpa mengenal batas teritorial dan tidak memerlukan interaksi langsung antara pelaku dengan korban kejahatan. Sudah bisa dipastikan karena sifatnya global internet, maka setiap orang atau Negara yang melakukan kegiatan internet akan terkena imbas perkembangan dari kejahatan dunia maya ini. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menanggulangi merebaknya kejahatan internet. Beberapa upaya pokok yang dapat dilakukan untuk penanggulangan kejahatan dunia maya ini pertama dengan mengamankan sistem computer, kedua penanggulangan yang harus dilakukan secara global, ketiga dengan mempersiapkan perangkat pengaturan hukum yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi, dan keempat dengan memberdayakan dukungan dari lembaga khusus yang dimiliki oleh pemerintah maupun NGO (Non Goverement Organization). Keywords: Kejahatan dunia maya, internet 1. Pendahuluan Perkembangan dalam bidang Teknologi Informasi sangat memberikan dampak terhadap kehidupam manusia, baik yang positif maupun yang negatif. Demikian halnya dengan perkembangan internet yang merupakan buah dan bagian dari perkembangan Teknologi Informasi. Dengan fasilitas ini sudah banyak hal yang dapat dilakukan manusia mulai berkomunikasi yang relatif murah dan tidak lagi dibatasi oleh ruang serta waktu sampai kegiatan bisnispun sudah mulai banyak dilakukan melalui internet. Di sisi lain perkembangan internet juga dapat mengundang dan memberi ruang terhadap mereka yang memiliki kemampuan dan yang berniat jahat untuk melakukan tindak kriminal melalui internet. Hal ini yang memunculkan fenomena khas di mana orang dengan kemampuannya dapat melakukan tindak kejahatan yang tidak dilakukan secara nyata dan kasat mata sebagaimana kejahatan yang terjadi sebelum adanya internet. Fenomena khas semacam ini yang disebut dengan istilah Cybercrime atau tindak kejahatan di dunia maya. Kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab melalui internet kemungkinan bisa dilakukan dengan motivasi mencari keuntungan materi maupun sekedar melampiaskan keisengan saja.ruang lingkup kejahatan dunia maya ini bersifat global seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku terhadap pelaku. Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa identitas (anonymous) memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas jahat yang tak tersentuh hukum. Selain itu sifat dari kejahatan dunia maya ini adalah tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat (nonviolence). Hal ini sangat berbeda dengan jenis kejahatan yang banyak kita kenal pada umumnya (kejahatan konvensional). 2. Metode Penelitian Beberapa metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan ini sebagai berikut: a. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan membaca buku literatur tentang kejahatan dunia maya (cybercrime), selain itu juga melakukan pencarian Diterima 09 Maret 2015; Revisi 14 Maret 2015; Disetujui 15 Maret 2015

2 data di Internet tentang berbagai referensi yang berkaitan degan cybercrime dan penanggulangannya. b. Observasi Observasi dilakukan dalam bentuk observasi non perilaku yaitu dengan mengambil data-data sekunder yang terdapat di internet kemudian menganalisa data tersebut c. Pengambilan kesimpulan Setelah proses analisa telah selesai dilakukan, maka dilakukan pengambilan kesimpulan dengan cara menarik kesimpulan dari analisa data telah dilakukan sebelumnya. 3. Pembahasan 3.1. Karakteristik Cybercrime Tindak kejahatan digital (cybercrime) adalah kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di internet. Tindak kejahatan ini memiliki kareteristik yang unik bila dibandingkan dengan tindak kejahatan yang dilakukan secara konvensional. Keunikan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Ruang lingkup kejahatan Sesuai ruang lingkup internet yang global, maka kejahatan ini pun bersifat global (transnasional / lintas negara) sehingga sulit dipastikan yuridiksi hukum yang mana yang akan diberlakukan. Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu lalang tanpa identitas (anonymous) sangat memungkinkan terjadi berbagai aktivitas jahat yang tak tersentuh hukum. 2. Sifat kejahatan Tindak kejahatan digital ini besifat non-violence artinya tidak menimbulkan kekacauan yang mudah dilihat. Tetapi dampak yang ditimbulkan bisa lebih dahsyat dibandingkan dengan tindak kejahatan konvensional. 3. Pelaku kejahatan Pelaku cybercrime lebih universal (tidak mudah diidentifikasi) meski memiliki ciri khusus yaitu menguasai penggunaan internet dan aplikasinya. Pelaku cybercrime tidak terbatas pada usia dan stereotip tertentu. 4. Modus kejahatan Modus operandi kejahatan digital adalah penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi. Itulah sebabnya modus operandi dalam cybercrime ini sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak menguasai pengetahuan dalam bidang teknologi informasi. 5. Jenis kerugian yang ditimbulkan Kerugian yang dapat ditimbulkan dari kejahatan digital ini adalah bisa bersifat material maupun non-material seerti waktu, jasa, uang, barang, harga diri bahkan potensi kerugian di banyak bidang seperti politik, sosial, ekonomi sosial budaya yang justru dampaknya akan lebih besar Beberapa Faktor Cybercrime Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan terjadinya kejahatan dunia maya, faktor-faktor yang dimaksud antara lain: a. Segi teknis, Teknologi internet menghilangkan batas wilayah negara yang menjadikan dunia ini menjadi begitu dekat dan sempit. Saling terhubungnya antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain memudahkan pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi menjadikan yang satu lebih kuat daripada yang lain. b. Segi sosioekonomi, Adanya cybercrime merupakan salah satu produk ekonomi yang merupakan isu global yang kemudian dihubungkan dengan kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan (security network). Keamanan jaringan merupakan isu global yang muncul bersamaan dengan internet. Sebagai komoditi ekonomi, banyak negara yang tentunya sangat membutuhkan perangkat keamanan jaringan Jenis Cybercrime Ada beberapa jenis cybercrime, yaitu berdasarkan aktivitasnya, jenis motif dan sasaran kejahatannya. Berdasarkan jenis aktivitas yang dilakukannya, cybercrime dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Unauthorized Access. Cybercrime untuk jenis ini merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang dengan kemampuannya memasuki atau 328

3 menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah (ilegal). Analog yang sederhana adalah kalau dalam dunia nyata orang yang akan melakukan kejahatan akan melihat-lihat apakah pintu rumah korban terkunci, apa merek kunci yang dipakai, apakah kemungkinan ada jendela rumah yang terbuka, apakah pagar rumahnya terkunci dan seterusnya. Contoh aktivitas jenis kejahatan ini adalah Probing dan Port Scanning. Banyak program yang bisa digunakan untuk melakukan Probing atau Port Scanning yang bisa diperoleh secara gratis di internet. Contoh program yang dimaksud seperti nmap (untuk sistem yang berbasis UNIX, LINUX) dan Superscan (untuk sistem yang berbasis MS.Windows). Contoh yang lain dari kejahatan Unauthorized Access adalah Cyber-Tresspass atau pelanggaran area privasi orang lain seperti mengirimkan yang tidak berguna kepada orang lain (Spam ). b. Illegal Contents. Jenis kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesutau hal yang tidak benar, kurang etis yang dianggap melanggar hukum atau melanggar ketertiban umum. Contoh penyebaran gambar-gambar porno atau cabul di internet, fitnah terhadap sesorang yang disebarluaskan melalui media internet. c. Penyebaran Virus secara sengaja. Banyak jenis virus komputer yang menyebar melalui internet baik yang sifatnya show only (menunjukkan kemampuan diri) atau yang bersifat desktruktif. Biasanya virus komputer menyebar melalui dan akan tersebar keberbagai yang dikirim. Contoh virus komputer misalnya virus I Love You, SirCam, Bronthok dan lain-lain. d. Data Forgery. Yang dilakukan dalam jenis kejahatan ini adalah memalsukan data pada dokumen-dokumen penting institusi atau perusahaan-perusahaan yang berbasis web yang ada di internet. e. Cyber Espionage. Yaitu kejahatan dengan memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain dengan cara masuk ke suatu sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. f. Sabotage and extortion. Merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, pengrusakan atau penghancuran sistem jaringan komputer yang terkoneksi pada jaringan internet. g. Cyberstalking. Yaitu melakukan teror atau pelecehan terhadap seseorang dengan memanfaatkan media internet seperti menggunakan . Melalui hal ini akan dengan mudah dilakukan seseorang karena untuk membuat secara gratis bisa dilakukan tanpa harus melengkapi data identitas diri yang sebenarnya. h. Carding. Carding merupakan bentuk kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit seseorang yang digunakan dalam transaksi perdangan di internet. Kejahatan carding ini muncul seiring dengan perkembangan bisnis yang banyak dilakukan melaui internet (e-commerce). i. Hacking dan Cracking. Kita sering mendengar istilah hacker yaitu orang yang memiliki kemampuan penguasaan sistem komputer di atas rata-rata pengguna komputer. Hacker sebenarnya memiliki konotasi yang netral. Orang yang memiliki kemampuan seperti hacker yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet inilah yang disebut cracker (pembobol). Dengan kata lain cracker ini sebenarnya orang yang mamanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas para cracker memiliki lingkup yang luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, penyebaran virus hingga melumpuhkan target sasaran (Dose attack) dari suatu sistem yang dimiliki oleh suatu institusi atau organisasi. Secara nyata ulah pelumpuhan target sasaran ini untuk melumpuhkan pelayanan sehingga perusahaan akan menderita kerugian secara financial. Dose attack dapat ditujukan kepada server atau juga kepada jaringan komputer hingga dapat menghabiskan 329

4 bandwidth. Bila itu terjadi sistem sistem akan mengalami hang, crash. j. Cybersquatting and Typosquatting. Cybersquatting adalah kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain, kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang tentunya lebih mahal. Typosquating adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. k. Hijacking. Merupakan tindak kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Misalnya pembajakan perangkat lunak (software Piracy). l. Cyber Terorism. Yaitu tindakan cybercrime yang mengancam pemerintaha atau militer. Contoh ada suatu wesite yang bernama Club Hacker Muslim yang ditenggarai menuliskan tip dan trik untuk melakukan hacking ke Pentagon. Berdasarkan motif kegiatannya, cybercrime dapat bermotif sebagai berikut: a.tindakan kriminal murni Motif pelaku apapun jenis aktivitas kejahatan cybercrime yang dilakukan adalah semata-mata untuk keuntungan pribadi dengan tanpa memperhatikan dampak kerugian orang lain yang menjadi korbannya. b.kejahatan abu-abu Motif dari tindakan kejahatan abu-abu ini adalah tidak semata-mata keuntungan pribadi tetapi juga melihat kepentingan yang lebih besar. Kejahatan ini akan menimbulkan pro dan kontra sehingga kalau di bawah ke ranah hukum pun akan menjadi perdebatan antara benar dan salah. Berdasarkan sasaran kejahatannya cybercrime dapat dikategorikan sebagai berikut: a.cybercrime yang menyerang individu (Against Person) Pelaku dalam hal ini menyerang kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kkriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain pornografi, cyberstalking dan cyber- Tresspass. b.cybercrime Menyerang Hak Milik (Against Property) Pelaku dalam hal ini melakukan penyerangan kepada target hak milik orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini adalah pengaksesan komputer secara ilegal melalui dunia cyber, pencurian informasi, carding, cyberquatting, typossquatting dan hijacking, dan forgery. c.cybercrime Menyerang Pemerintah ( Against Government) Pelaku melakukan penyerangan terhadap situs resmi pemerintah dengan berbagai motif dan tujuan. Contoh dari kejahatan ini adalah cracking terhadap situs resmi pemerintah tertentu Penanggulangan Cybercrime Pada dasarnya aktivitas pokok dari cybercrime ini adalah penyerangan terhadap konten, sistem komputer dan komunikasi milik orang lain atau umum di dalam cyberspace. Fenomena kejahatan di dunia maya harus diwaspadai karena kejahatan sangat berbeda dengan kejahatan konvensional. Menurut Wahyono (2005:245) ada beberapa hal pokok yang dapat dilakukan untuk menanggulangi merebaknya kejahatan dunia maya ini. a. Mengamankan Sistem Upaya preventif tentu akan lebih baik dilakukan oleh para pengguna internet dengan mengamankan sistem komputer yang digunakan oleh masing-masing. Keamannan suatu sistem komputer identik sekali dengan suatu tindakan baik pencegahan maupun pendeteksian terhadap kegiatan-kegiatan illegal oleh pemakai maupun oleh sistem komputer itu sendiri. Dalam suatu sistem komputer keamanan data bukan hanya menyangkut masalah teknis saja akan tetapi menyangkut konsep yang lebih luas dan konprenhensif menyangkut banyak institusi yang tekoneksi. Keamanan data juga sangat penting untuk membangun suatu kepercayaan terhadap suatu sistem secara umum. Oleh karenanya tidak heran jika instatansi dan perusahaan berani mengeluarkan biaya untuk membangun keamanan sistem. Saat ini semakin tinggi kesadaran akan pentingnya sistem keamanan komputer dikalangan pengguna. Catatan survey yang diselenggarakan oleh Computer 330

5 Security Intitue dalam CSI/FBI Computer Crime dan Security Survey 2003, menyatakan bahwa sekitar 99% dari 525 responden sudah menggunakan antivirus dalam sistem komputernya, 98% menggunakan firewall, 91% respnden menggunakan physical security computer, 58% responden menggunakan ecrypt login dan 49% responden sudah menggunakan teknologi Digital ID. Marjam Ongko Saputro(2001) dalam sebuah jurnal ilmiah tentang proteksi sistem operasi menyampaikan bahwa sebuah sistem komputer mengandung banyak obyek yang perlu diproteksi. Obyek tersebut dapat berupa perangkat keras seperti prosesor, memori, disk drives, printer dan dapat juga berupa perangkat lunak seperti proses, file, basis data dan lain sebagainya. Sistem keamanan bertujuan untuk mencegah adanya perusakan bagian dalam sistem karena dimasuki oleh pemakai yang tidak bertanggung jawab. Pengamanan sistem yang terntegrasi sangat diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Banyaknya obyek yang harus diproteksi dalam sistem komputer menyebabkan diperlukannya langkah-langkah yang terintegrasi dalam membangun sebuah keamanan sistem. Sistem keamanan yang terintegrasi, berarti berusaha memikirkan segala hal yang dapat menyebabkan celah-celah unauthorized action bersifat merugikan. Dengan memikirkan kemungkinan celah-celah tersebut tentu akan dapat dipikirkan pula cara mengatasi dan meminimalkan kemungkinan tersebut. Pengamanan secara personil dapat dilakukan mulai dari tahap instalasi sistem sampai akhirnya menuju ke tahap pengamanan fisik dan pengamanan data. Pengamanan terhadap penyerangan sistem melalui jaringan dapat dilakukan dengan pengamanan FTP, SMTP, Telnet dan pengamanan Web Server. Wahono (2004) memberikan suatu model keamanan sistem komputer yang terintegrasi seperti pada gambar berikut: b. Penangggulangan Global Dalam memerangi kejahatan dunia maya berbagai upaya telah dipersiapkan. The Organization for Economic Coorporation Develepment (OECD) telah membuat guadlines bagi para pembuat kebijakan yang berhubungan dengan computer-related crime, di mana pada tahun 1986 OECD telah memublikasikan laporannya yang berjudul Computer-Related Crime: Analysis of Legal Policy. Laporan OECD teresebut berisi hasil survei terhadap peraturan perundang-undangan negara-negara anggota beserta rekmendasi perubahannya dalam menanggulangi computer-related crime. Diakui bahwa sistem telekomunikasi juga memiliki peran penting dalam kejahatan dunia maya. Menurut OECD, beberapa langkah penting yang harus dilakukan dalam penanggulanagn kejahatan dunia maya adalah: 1. Melakukan moderinisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut. 2. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar internasional. 3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkaraperkara yang berhubungan dengan kejahatan cybercrime. 4. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi. 5. Meningkatkan kerjasama antarnegara, baik bilateral, regional maupun multirateral, dalam upaya penanganan cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistenace traaties. c. Perlunya Cyberlaw Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi begitu pesat, membutuhkan pengaturan hukum yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi tersebut. Sayangnya hingga saat ini masih banyak negara-negara (termasuk Indonesia) yang belum memiliki perundang-undangan khusus di bidang teknologi informasi, baik dalam aspek pidana maupun perdatanya. Tentu saja ketertimggalan perundang-undangan dala menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi informasi tersebut 331

6 menuntut adanya solusi sementara untuk mengatasai cybercrime, yakni melalui terobosan putusan pengadilan. Ini tentu saja mensyaratkan adanya sosok hakim yang kreatif, berwawasan teknologi, dan berani melakukan terobosan melalui putusannya. Masalah akan muncul ketika berbagai kejahatan komputer dikaitkan dengan ketentuan pidana yang berlaku karena ketentuan pidana yang mengatur tentang kejahatan komputer yang berlaku saat ini masih belum lengkap. Optimalisasi peranan hukum dalam perkembangan teknologi membutuhkan kelengkapan perundang-undangan yang berkualitas. Misalnya saja memperluas pengertian barang secara konvensional sehingga mencakup data, program, atau jasa komputer dan telekomunikasi. Pengertian surat yang selama ini hanya dibedakan atas surat akta dan bukan akta diperluas mencakup data yang tersimpan dalam pita magnetik, disket, dan sebagainya. Hingga saat ini ternyata Indonesia belum memiliki pasal-pasal yang bisa digunakan dengan akurat untuk menjerat para pelaku tindak kejahatan dunia maya. d. Perlunya Dukungan Lembaga Khusus Lembaga-lembaga khusus, baik milik pemerintah maupun NGO (Non Goverenment Organization), diperlukan sebagai upaya penanggulangan kejahatan dunia maya. Sebagai contoh negara Amerika Serikat memiliki Computer Crime and Intellectual Property Section (CCIPS) sebagai sebuah divisi khusus dari U.S. Departement of Justice. Institusi ini berperan memberikan informasi tentang cybercrime, melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat, serta melakukan riset-riset khusus dalam penanggulangn cybercrime. 4. Simpulan Beberapa yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan tulisan ini adalah: a. Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi telah banyak memberikan dampak dalam kehidupan manusia. b. Internet merupakan salah satu bagian dari produk kemajuan di bidang teknologi informasi di samping telah banyak memberikan banyak manfaat tetapi juga dapat digunakan sebagai media lain yang lebih mmodern dalam melakukan tindak kejahatan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. c. Sifat dari kejahatan yang dilakukan di dunia maya adalah global dan non volience tetapi dapat membawa kerugian yang luar biasa dari beberapa aspek baik material maupun non material dengan sasaran yang mulai dari perorangan hingga milik pemerintahan. d. Beberapa hal pokok yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan dunia maya, antara lain: pertama dengan memberikan pengamanan terhadap sistem komputer, action global dengan mengadakan kerja sama antar negara, merratifikasi perundangundangan sesuai dengan jenis kejahatan yang ada, serta dengan membentuk suatu lembaga khusus yang dapat membantu pemerintah untuk mensosialisasikan kewaspadaaan tentang cybercrime. Referensi Wahyono, Teguh Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang TI.. Yogyakarta:. Penerbit Andi Utdirartatmo,Firrar Ancaman Internet Hacking & Trik Menanganinya. Yogyakarta: Penerbit Andi. Ariyus,Dony Computer Security. Yogyakarta: Penerbit Andi. Simarmata,Janner Pengamanan Sistem Komputer.. Yogyakarta: Penerbit Andi Saleh,Rachmad HTTP Attack. Yogyakarta: Penerbit Andi. 332

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan CYBER CRIME Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan Kejahatan kerah putih (white collar crime) Kejahatan

Lebih terperinci

Cyber Crime. Ade Sarah H., M.Kom

Cyber Crime. Ade Sarah H., M.Kom Cyber Crime Ade Sarah H., M.Kom Cybercrime adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. Karakteristik

Lebih terperinci

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 2

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 2 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 1 Bahan Kajian Jenis-jenis ancaman (threats) melalui IT, Kasus-kasus

Lebih terperinci

Pengertian Cybercrime

Pengertian Cybercrime Pengertian Cybercrime MODUS-MODUS KEJAHATAN DALAM DUNIA MAYA (Cybercrime) Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. Beberapa pendapat mengindentikkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN CYBER CRIME

PENGERTIAN CYBER CRIME PENGERTIAN CYBER CRIME Taufan Aditya Pratama Taufan@raharja.info Abstrak Perkembangan teknologi semakin pesat saja. Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi informasi dan komunikasi,

Lebih terperinci

MODUS-MODUS KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI

MODUS-MODUS KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI MODUS-MODUS KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI Kebutuhan akan teknologi Jaringan Komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui Internet pula kegiatan komunitas komersial

Lebih terperinci

Modus Kejahatan dalam Teknologi Informasi

Modus Kejahatan dalam Teknologi Informasi Modus Kejahatan dalam Teknologi Informasi Etika Profesi/Hukum SISFO Suryo Widiantoro Senin, 14 September 2009 Sebuah Pengantar Trend perkembangan teknologi informasi, terutama internet Dampak negatif seperti

Lebih terperinci

Cybercrime. Jenis Cybercrime :

Cybercrime. Jenis Cybercrime : Cybercrime Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. Jenis Cybercrime

Lebih terperinci

Cybercrime. Edy. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

Cybercrime. Edy. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan. Cybercrime Edy eddy_cuang@yahoo.com Abstrak Perkembangan internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal hal yang yang positif. Salah satu hal yang negative yang merupakan efek sampingnya

Lebih terperinci

Bab 5 ETIKA PROFESI PADA TEKNOLOGI INFORMASI

Bab 5 ETIKA PROFESI PADA TEKNOLOGI INFORMASI Bab 5 ETIKA PROFESI PADA TEKNOLOGI INFORMASI 5.1 Pendahuluan Pada masa sekarang ini yang di sebut-sebut dengan masa kebebasan demokrasi, kebebasan berpendapat dan kebebasan berkreasi banyak disalah artikan.

Lebih terperinci

Indonesia termasuk negara yang tertinggal dalam hal pengaturan undang-undang ite. UU yang mengatur ITE di Indonesia dikenal denga

Indonesia termasuk negara yang tertinggal dalam hal pengaturan undang-undang ite. UU yang mengatur ITE di Indonesia dikenal denga Pendahuluan Pada tanggal 25 Maret 2008 pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) telah mengesahkan undang undang baru tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) atau

Lebih terperinci

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime cybercrime Kriminalitas dunia maya (cybercrime) atau kriminalitas di internet adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA)

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA) BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA) A. Pengertian Cyber Crime Membahas masalah cyber crime tidak lepas dari permasalahan keamanan jaringan komputer atau keamanan informasi

Lebih terperinci

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom KOMPUTER DAN MASYARAKAT Mia Fitriawati S.Kom Cybercrime Adalah tindak kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Karakteristik: Kejahatan kerah biru (blue

Lebih terperinci

P10 Kejahatan Komputer. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P10 Kejahatan Komputer. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P10 Kejahatan Komputer A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Pendahuluan 2 Pendahuluan Sekarang komputer Identik dengan Internet Saat ini siapa yg dalam sehari tidak menggunakan Internet??? Apa

Lebih terperinci

Pelanggaran Hak Cipta

Pelanggaran Hak Cipta LOGO Pelanggaran Hak Cipta Hak cipta adalah hak bagi seseorang atau kelompok orang atas sebuah hasil ciptaan untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin kepada pihak lain untuk

Lebih terperinci

CYBERCRIME & CYBERLAW

CYBERCRIME & CYBERLAW CYBERCRIME & CYBERLAW Disampaikan oleh : SUHENDAR 12100208 BAHRUDIN 12100213 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Masalah-masalah cybercrime selalu menjadi masalah yang menarik. Di Indonesia penanganan permasalahan

Lebih terperinci

Kejahatan Mayantara (Cybercrime)

Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Dalam era globalisasi memberikan pengaruh thd perkembangan teknologi informasi, shg telah memberikan pengaruh thd terjadinya berbagai bentuk kejahatan yg sifatnya modern

Lebih terperinci

Perkembangan Cybercrime di Indonesia

Perkembangan Cybercrime di Indonesia Perkembangan Cybercrime di Indonesia Devi Pursitasari Devi.pursitasari@raharja.info Abstrak Cybercrime adalah tidak criminal yang dilakkukan dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan

Lebih terperinci

Netiquette. Apa itu netiquette? Netiquette = Network + Etiquette

Netiquette. Apa itu netiquette? Netiquette = Network + Etiquette Netiquette Apa itu netiquette? Netiquette = Network + Etiquette Jadi, netiquette dapat diartikan sebagai tata cara yang mengatur sikap dan prilaku dalam jaringan komputer atau internet Mengapa harus ada

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007 ABSTRAK MENGUAK CYBERCRIME (Kejahatan di Dunia Maya) Oleh: Ahmad Yani Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan dalam bidang Teknologi Informasi sangat memberikan dampak terhadap kehidupam manusia, baik

Lebih terperinci

KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Dodo Zaenal Abidin Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa Jl. Jend. Sudirman, Thehok, Jambi Email : dodozaenal@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

CYBER LAW & CYBER CRIME

CYBER LAW & CYBER CRIME CYBER LAW & CYBER CRIME Di susun Oleh: Erni Dwi Larasati ( 18120251 ) Desi Nur Anggraini ( 12129972 ) Kelas: 12.4B.04 DEFINISI CYBER CRIME Cybercrime merupakan bentik-bentuk kejahatan yang timbul karena

Lebih terperinci

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III Tema : Kejahatan Multimedia di Media Sosial @HOM Platinum Hotel Yogyakarta, 17 Nopember 2015 Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd, CEH, CHFI wahyudi@bsi.ac.id

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika Alamat: KampusII,Jl.JembatanMerah,No.84.C.,Gejayan, CondongCatur,Yogyakarta.Telp.(0274)-584922,550703,550704

Lebih terperinci

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA)

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) Mungkin istilah Cyber Crime sudah tidak asing lagi bagi kita, dimana istilah cyber crime itu sendiri adalah suatu tindakan yang menjurus pada tindakan

Lebih terperinci

Pertemuan 4 CYBERCRIME

Pertemuan 4 CYBERCRIME Pertemuan 4 CYBERCRIME Pembahasan : 1. Definisi Cybercrime 2. Karakteristik Cybercrime 3. Bentuk-Bentuk Cybercrime I. Definisi Cybercrime Pada awalnya, cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan komputer.

Lebih terperinci

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime? Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime? Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi*) Kelompok Kerja e-security, suatu unit aktivitas di dalam wadah Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pacific (APEC) kembali menggelar

Lebih terperinci

Definisi Cybercrime. Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom)

Definisi Cybercrime. Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom) Definisi Cybercrime Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom) Fathirma ruf 13917213 PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

MAKALAH BENTUK-BENTUK DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN SIBER

MAKALAH BENTUK-BENTUK DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN SIBER i MAKALAH BENTUK-BENTUK DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN SIBER (study implementasi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik) Oleh: KELOMPOK IV KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Dodo Zaenal Abidin, M.Kom Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa Jl. Jend. Sudirman, Thehok, Jambi Email : dodozaenal@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI Email & Penyalahgunaan Internet Himawat Aryadita, Widhy Hayuhardhika, Denny Sagita Teknik Informatika,Program

Lebih terperinci

BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perbuatan-Perbuatan Pidana Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Lebih terperinci

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta [ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta Anggota Kelompok Wisnu R. Riyadi Yuwono F. Widodo Fathur Rahman Yherry Afriandi Rendy Pranalelza Pengertian Cybercrime

Lebih terperinci

Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya

Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya Goals 1. Memahami berbagai dampak negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta masalahmasalah yang ditimbulkan 2. Membentengi diri dari dampak buruk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dapat dikatakan sebagai lokomotif yang dipergunakan dalam proses globalisasi di berbagai aspek kehidupan. 1 Dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

Pembahasan : 1. Definisi Cybercrime 2. Karakteristik Cybercrime 3. Bentuk-Bentuk Cybercrime

Pembahasan : 1. Definisi Cybercrime 2. Karakteristik Cybercrime 3. Bentuk-Bentuk Cybercrime Pertemuan 4 Pembahasan : 1. Definisi Cybercrime 2. Karakteristik Cybercrime 3. Bentuk-Bentuk Cybercrime I. Definisi Cybercrime Pada awalnya, cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan komputer. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan industri yang merupakan hasil dari budaya manusia membawa dampak positif, dalam arti teknologi dapat di daya gunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

CYBER CRIME DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA CYBER CRIME IN INDONESIA LAW SYSTEM

CYBER CRIME DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA CYBER CRIME IN INDONESIA LAW SYSTEM 34 CYBER CRIME DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA CYBER CRIME IN INDONESIA LAW SYSTEM Fiorida Mathilda (Staf Pengajar UP MKU Politeknik Negeri Bandung) ABSTRAK Penggunaan teknologi komputer, telekomunikasi,

Lebih terperinci

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom.

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom. Sejarah Etika Komputer Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro Pokok Bahasan: Tokoh Pelopor Etika Komputer Pandangan dalam Cakupan Etika komputer Isu-isu Pokok Etika Komputer Kejahatan Komputer 1 2 Pengertian

Lebih terperinci

Cybercrime. Presentasi oleh: Evan Kurniawan Ma ruf Harsono Ryan Arjuan Rante Sadewa Chandra Sarastiani R. Adianti

Cybercrime. Presentasi oleh: Evan Kurniawan Ma ruf Harsono Ryan Arjuan Rante Sadewa Chandra Sarastiani R. Adianti Cybercrime Presentasi oleh: Evan Kurniawan Ma ruf Harsono Ryan Arjuan Rante Sadewa Chandra Sarastiani R. Adianti Pengertian Cybercrime Cyber (maya): Segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer dan jaringannya

Lebih terperinci

Pertemuan ke 2 Hendra Di Kesuma, S.Kom., M.Cs. Sistem Informasi STMIK BINA NUSANTARA JAYA

Pertemuan ke 2 Hendra Di Kesuma, S.Kom., M.Cs. Sistem Informasi STMIK BINA NUSANTARA JAYA Keamanan Komputer Pertemuan ke 2 Hendra Di Kesuma, S.Kom., M.Cs. Sistem Informasi STMIK BINA NUSANTARA JAYA Mengapa Keamanan Komputer dibutuhkan? Information-Based Society menyebabkan nilai informasi menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERUSAKAN SITUS RESMI INSTANSI PEMERINTAH YANG DILAKUKAN MELALUI MEDIA INTERNET

BAB III PERUSAKAN SITUS RESMI INSTANSI PEMERINTAH YANG DILAKUKAN MELALUI MEDIA INTERNET BAB III PERUSAKAN SITUS RESMI INSTANSI PEMERINTAH YANG DILAKUKAN MELALUI MEDIA INTERNET A. Modus Perusakan Situs Resmi Suatu Instansi Pemerintah Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat.

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN PERETAS, ETIKA DAN HUKUM

KEAMANAN JARINGAN PERETAS, ETIKA DAN HUKUM KEAMANAN JARINGAN PERETAS, ETIKA DAN HUKUM Dosen Pengampu : Dr. Bambang Sugiantoro, M.T. Disusun Oleh : Eko Andriyanto Wicaksono 14.52.0596 Khurotul Aeni 14.52.0615 PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

SISTEM & TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM & TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM & TEKNOLOGI INFORMASI Keamanan Teknologi Informasi Himawat Aryadita, Widhi Hayuhardika, & Denny Sagita Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Email : dl@ub.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. Ketentuan Umum :berisi hal yang berkait dengan ITE II. Yurisdiksi Pengaturan teknologi informasi yang diterapkan oleh suatu negara berlaku untuk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM CYBER CRIME. dalam kehidupan masyarakat itu berada. Kejahatan merupakan cap atau

BAB III TINJAUAN UMUM CYBER CRIME. dalam kehidupan masyarakat itu berada. Kejahatan merupakan cap atau BAB III TINJAUAN UMUM CYBER CRIME A. Pengertian Kejahatan Berbicara tentang kejahatan sebenarnya tidak lepas dari dunia nyata dalam kehidupan masyarakat itu berada. Kejahatan merupakan cap atau sebutan

Lebih terperinci

There are no translations available.

There are no translations available. There are no translations available. Sejalan dengan kemajuan teknologi informatika yang demikian pesat, melahirkan internet sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan umat manusia. Internet, yang didefinisikan

Lebih terperinci

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law Pertemuan 11 Pembahasan 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law 1 11.1. Pengertian Cyber Law Di Indonesia sendiri tampaknya belum ada satu istilah yang disepakati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan

Lebih terperinci

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet. The U.S Department of Justice memberikan

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet. The U.S Department of Justice memberikan Pertemuan 4 Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet. The U.S Department of Justice memberikan pengertian computer crime sebagai :.. Any illegal

Lebih terperinci

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS Chapter 5 Management Information Systems, 10th Edition, Raymond McLeod,Jr, George P. Schell, Pearson Education Pokok Bahasan Hubungan SI dengan isu-isu etika dan sosial

Lebih terperinci

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Keamanan Komputer. Kompetensi Aplikasi Komputer

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Keamanan Komputer. Kompetensi Aplikasi Komputer Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom Keamanan Komputer Kompetensi Aplikasi Komputer Keamanan Komputer Komputer yang kita punya tidaklah aman dari ancaman. Ancaman dan masalah

Lebih terperinci

RESUME SECURITY AND ETHICAL CHALLENGES

RESUME SECURITY AND ETHICAL CHALLENGES RESUME SECURITY AND ETHICAL CHALLENGES ARIEF MAULANA Oleh: (P056111431.48) 1. Keamanan, Etika, dan Tantangan Masyarakat dari TI Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah memiliki dampak yang besar

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Cyber Crime dan Penanggulangannya. Memahami Kriminalitas di internet atau cybercrime

MODUL PERKULIAHAN. Cyber Crime dan Penanggulangannya. Memahami Kriminalitas di internet atau cybercrime MODUL PERKULIAHAN Cyber Crime dan Penanggulangannya Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Penyiaran 08 MK A. Sulhardi, S. Sos, M,Si Abstract Kriminalitas di internet atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan pengembangan pemberdaya manusia (SDM). Pada saat ini pendidikan dituntut peranannya

Lebih terperinci

CYBER ESPIONAGE. Etika Profesi TI. M. Alfiyan Syamsuddin Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

CYBER ESPIONAGE. Etika Profesi TI. M. Alfiyan Syamsuddin Politeknik Elektronika Negeri Surabaya CYBER ESPIONAGE Etika Profesi TI M. Alfiyan Syamsuddin Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kata Pengantar Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Informasi Pertemuan : 5

Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Informasi Pertemuan : 5 E. INTERAKSI SECARA ELEKTRONIS Akhir-akhir ini, kita cenderung semakin akrab dengan istilah-istilah semacam e-commerce, e-banking, e-government, e-learning, dan sebagainya. Huruf e disini mengacu pada

Lebih terperinci

Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE

Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE Pertemuan 5 Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE 4. Celah Hukum Cybercrime I. Cyberlaw Hukum pada prinsipnya merupakan pengaturan terhadap sikap tindakan

Lebih terperinci

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII 1. Apa fungsi dan peran ID-SIRTII? Indonesia Security Incident Response Team on Information Infrastructure (disingkat ID-SIRTII) dibentuk

Lebih terperinci

JENIS PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG IT

JENIS PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG IT JENIS PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG IT HACKER DAN CRACKER Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dibidang komputer dan mampu membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak terhadap perilaku sosial masyarakat, termasuk juga perkembangan jenis kejahatan di dalamnya.

Lebih terperinci

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship) Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu : menyajikan pengertian dan komponen kewargaan

Lebih terperinci

BAB III TINDAKAN PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK PADA JEJARING SOSIAL DI MEDIA INTERNET. Kemajuan teknologi sangat potensial terhadap munculnya berbagai

BAB III TINDAKAN PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK PADA JEJARING SOSIAL DI MEDIA INTERNET. Kemajuan teknologi sangat potensial terhadap munculnya berbagai BAB III TINDAKAN PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK PADA JEJARING SOSIAL DI MEDIA INTERNET A. Situs Jejaring Sosial Kemajuan teknologi sangat potensial terhadap munculnya berbagai bentuk tindak pidana, internet

Lebih terperinci

Pertemuan 6. Pembahasan

Pertemuan 6. Pembahasan Pertemuan 6 Pembahasan 1. Hacker dan Cracker 2. Denial Of Service Attack 3. Piracy 4. Fraud 5. Gambling 6. Pornography dan Paedophilia 7. Data Forgery 1 6.1. Hacker dan Cracker Terminologi hacker muncul

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan II 2017

Laporan Dwi Bulanan II 2017 Incident Monitoring Report - 2017 Laporan Dwi Bulanan II 2017 Bulan Maret dan April 2017 Mei 2017 Daftar Isi 1.Pendahuluan...3 2.Metoda...5 3.Uraian...7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Peningkatan...11

Lebih terperinci

Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan I 2017

Laporan Dwi Bulanan I 2017 Incident Monitoring Report - 2017 Laporan Dwi Bulanan I 2017 Bulan Januari dan Februari 2017 Maret 2017 2 Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 5 3. Uraian... 7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami

Lebih terperinci

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data Kemanan Jaringan / Network Security memiliki definisi tentang keamanan jaringan dan perangkat keras yang bersangkutan.perangkat keras seperti computer, server dan perangkat jaringan merupakan satu kesatuan

Lebih terperinci

KOMPUTER DALAM HUKUM

KOMPUTER DALAM HUKUM KOMPUTER DALAM HUKUM MODUL 9 GANJAR PRAMUDYA WIJAYA - 41811120044 TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DALAM HUKUM Overview Penyebaran informasi telah melintasi batas-batas wilayah dan perbedaan waktu sudah

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan III 2017

Laporan Dwi Bulanan III 2017 Incident Monitoring Report - 2017 Laporan Dwi Bulanan III 2017 Bulan Mei dan Juni 2017 Juli 2017 Daftar Isi 1.Pendahuluan...3 2.Metoda...5 3.Uraian...7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Peningkatan...11

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini memang sangat pesat, kebutuhan manusia akan informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan yang wajib setiap waktu. Akses

Lebih terperinci

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today Etika,, dan Keamanan Sistem Informasi Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 2003 Prentice Hall, Inc. 9-1 2003 Prentice Hall, Inc. 9-2 Tujuan Bab 9 Memahami bagaimana etika komputer

Lebih terperinci

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Masalah etika dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi, Menurut Richard Mason : privasi akurasi property

Lebih terperinci

Makalah Etika Profesi TI Illegal Content dan Data Forgery

Makalah Etika Profesi TI Illegal Content dan Data Forgery Makalah Etika Profesi TI Illegal Content dan Data Forgery Oleh : Nindya Pradita Permatasari (2110121020) Prastio Adam (2110121021) 4 D4 IT A POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA TEKNIK INFORMATIKA 2015

Lebih terperinci

A. Pengertian Cybercrime

A. Pengertian Cybercrime A. Pengertian Cybercrime Cybercrime berasal dari kata cyber yang berarti dunia maya atau internet dan crime yang berarti kejahatan.jadi secara asal kata cybercrime mempunyai pengertian segala bentuk kejahatan

Lebih terperinci

STUDI KASUS. Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime)

STUDI KASUS. Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime) Bram Ratya Setiadi Offering I : 120413423791 STUDI KASUS Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime) Kasus: Penipuan Yang Pernah Terjadi Di Indonesia Menggunakan Media Komputer

Lebih terperinci

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Pertemuan Keterangan. 1. Profesi-profesi di bidang Teknologi Informasi & Sistem Informasi.

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Pertemuan Keterangan. 1. Profesi-profesi di bidang Teknologi Informasi & Sistem Informasi. Etika Profesi Lucky K, SKom, MMSI (www.lcpro.cu.cc) 1 Etika Profesi Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Pertemuan Keterangan Pendahuluan 1. Sekilas ruang lingkup matakuliah 2. Review beberapa materi dari matakuliah

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan IV 2016

Laporan Dwi Bulanan IV 2016 Incident Monitoring Report - 2016 Laporan Dwi Bulanan IV 2016 Bulan Juli dan Agustus 2016 Agustus 2016 2 Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 5 3. Uraian... 7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bangsa Indonesia sejak lama di kenal sebagai Bangsa yang memiliki Adat Istiadat yang serba sopan dan moral yang sopan. Walaupun demikian ternyata budaya atau kepribadian Indonesia semakin

Lebih terperinci

Dewi Wijayanti, S.Kom

Dewi Wijayanti, S.Kom PERALATAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (T.I.K) 1 Dewi Wijayanti, S.Kom Bahan Ajar Kelas VII Semester I SMP Islam Al-Abidin SURAKARTA PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah ilmu yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 9 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 9 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai ruanglingkup penipuan terhadap komputer, serta bentuk pengamanannya. Anda harus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keamanan Sistem Informasi

PENDAHULUAN. Keamanan Sistem Informasi PENDAHULUAN Keamanan Sistem Informasi Data Internet (Tahun 2010) EMAIL PENGGUNA INTERNET SOCIAL MEDIA PICTURES WEBSITES * 107 trilyun - Jumlah emails yang dikirim melalui inernet dalam 2010. * 294 milyar-

Lebih terperinci

Bab IV Analisis Kebijakan Penggunaan Internet di ITB

Bab IV Analisis Kebijakan Penggunaan Internet di ITB Bab IV Analisis Kebijakan Penggunaan Internet di ITB Pada bab ini akan dikaji tentang kebijakan penggunaan internet di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kebijakan inilah yang mengatur perilaku penguna

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan V 2015

Laporan Dwi Bulanan V 2015 Incident Monitoring Report - 2015 Laporan Dwi Bulanan V 2015 Bulan September dan Oktober 2015 Oktober 2015 Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 4 3. Uraian... 5 3.1 Pengaduan yang mengalami peningkatan...

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan I 2015

Laporan Dwi Bulanan I 2015 Incident Monitoring Report - 2015 Laporan Dwi Bulanan I 2015 Bulan Januari dan Februari 2015 Februari 2015 Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 4 3. Uraian... 5 3.1. Kelompok pengaduan yang mengalami

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM ETIKA Pengertian Etika Moral Etika & Moral Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika

TINJAUAN UMUM ETIKA Pengertian Etika Moral Etika & Moral Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika TINJAUAN UMUM ETIKA Pengertian Etika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah : Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan asas / nilai yang berkenaan

Lebih terperinci

Universitas Trunojoyo Madura Program Studi : Sistem Informasi Dosen : Wahyudi Setiawan,S.Kom,M.Kom CYBER CRIME ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI.

Universitas Trunojoyo Madura Program Studi : Sistem Informasi Dosen : Wahyudi Setiawan,S.Kom,M.Kom CYBER CRIME ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI. Universitas Trunojoyo Madura Program Studi : Sistem Informasi Dosen : Wahyudi Setiawan,S.Kom,M.Kom CYBER CRIME ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI Pertemuan 2 Bahasan Pendahuluan Definisi Sejarah Evolusi Cyber threat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi data pada saat ini telah ikut serta menciptakan beberapa kemudahan bagi manusia. Beberapa dekade yang lalu, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT Aspek Teknologi Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan

Lebih terperinci

Carding, Hacking dan Cracking. Oleh : Edwin Brian Viandra Singgih Ariwibowo

Carding, Hacking dan Cracking. Oleh : Edwin Brian Viandra Singgih Ariwibowo Carding, Hacking dan Cracking Oleh : Edwin Brian Viandra 2110121008 Singgih Ariwibowo 2110121016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan penggunaan akan teknologi informasi yang diaplikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hubungan melalui jaringan internet 1. dampak perkembangan internet adalah cybercrime; bahkan pembajakan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hubungan melalui jaringan internet 1. dampak perkembangan internet adalah cybercrime; bahkan pembajakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, hampir seluruh negara di dunia dapat mengakses internet. Dapat dikatakan bahwa seluruh masyarakat memiliki akses yang sangat mudah untuk menggunakan internet.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keamanan Sistem Informasi

PENDAHULUAN. Keamanan Sistem Informasi PENDAHULUAN Keamanan Sistem Informasi Pendahuluan Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah information-based society.

Lebih terperinci

BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER A. Proses Penipuan Ada tiga langkah yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu : 1. Pencurian sesuatu yang berharga 2. Konversi ke uang tunai 3. Penyembunyian

Lebih terperinci

MENGENAL CARDING. Taufan Aditya Pratama. Abstrak. Pendahuluan.

MENGENAL CARDING. Taufan Aditya Pratama. Abstrak. Pendahuluan. MENGENAL CARDING Taufan Aditya Pratama Taufan@raharja.info Abstrak Kartu kredit kini menjadi incaran para Carder untuk melakukan Carding. Para carder melakukan pencurian informasi pada kartu kredit lalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet pada abad 21 telah menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat di seluruh dunia. internet telah merambah ke hampir semua aspek kehidupan, dari sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji tentang kemajuan teknologi informasi, maka tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji tentang kemajuan teknologi informasi, maka tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini sangatlah pesat, berbagai macam alat elektronik bermunculan dari berbagai merk, model dan keunggulan. Bila mengkaji tentang

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KEJAHATAN TEKNOLOGI INFORMASI (CYBER CRIME) Pristika Handayani Dosen Tetap Prodi Ilmu Hukum UNRIKA

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KEJAHATAN TEKNOLOGI INFORMASI (CYBER CRIME) Pristika Handayani Dosen Tetap Prodi Ilmu Hukum UNRIKA PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KEJAHATAN TEKNOLOGI INFORMASI (CYBER CRIME) Pristika Handayani Dosen Tetap Prodi Ilmu Hukum UNRIKA ABSTRAK Teknologi pada saat ini sudah semakin maju dan canggih. Seiiring dengan

Lebih terperinci