BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Museum Menurut International Council of Museum (ICOM) museum adalah suatu lembaga yang memelihara dan memamerkan kumpulan benda-benda koleksi yang bernilai budaya dan ilmiah untuk tujuan penelitian, pendidikan dan hiburan. Peranan museum yang utama adalah menyajikan koleksinya kepada masyarakat untuk membantu pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan rasa senangnya Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun 1995 Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa Jenis-Jenis Museum Jenis museum diklasifikasi menurut: 1. Berdasarkan Status Hukum 16

2 17 a. Museum Pemerintah Dikatakan museum pemerintah karena dibiayai oleh pemerintah setempat, dan untuk semua keperluannya disediaka anggaran-anggaran tahunan di departemen atau pemerintahan lokal yang menyelenggarakannya. b. Museum Swasta Sebuah museum yang didirikan oleh pihak swasta, dikelola langsung oleh pihak swasta itu sendiri. Biasanya swasta itu berupa yayasan atau perseorangan tetapi tetap dalam pengawasan Direktorat Permuseuman atas nama pemerintah. 2. Ruang Lingkup Wilayah a. Museum Nasional Adalah sebuah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional. b. Museum Lokal Adalah sebuah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada.

3 18 c. Museum Propinsi Adalah sebuah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada. 3. Disiplin Ilmu Museum Umum adalah museum yang koleksi terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu danteknologi. Museum Khusus adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi. 2.2 Augmented Reality Sejarah Augmented Reality. Sejarah tentang augmented reality dimulai dari tahun , ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual. Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek

4 19 virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR. Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000 Bruce.H.Thomas mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers. Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada IPhone 3GS Pengertian Augmented Reality Menurut Ronald T. Azuma (1997) augmented reality adalah penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam

5 20 waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. 2.3 Porter Five Forces Analysis Untuk menganalisa industry Augmented Reality System pada museum penulis menggunakan Porter s 5 Forces (Porter 1979). Porter s 5 Forces ini digunakan untuk menganalisa industry dan pengembangan strategi binis. Menurut Porter s 5 Forces ada lima hal yang dapat menentukan tingkat persaingan dan daya tarik pasar dalam industry. Dalam konteks ini daya tarik mengacu kepada profitabiltas industry secara keseluruhan. Hasilnya, setelah dianalisis dilakukan maka akan dapt nilai apakah industry itu masih menarik atau tidak menarik. Menurut Five Forces Model, sebuah industri disebut tidak menarik bila kombinasi dari five forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri disebut menarik bila kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Tiga dari lima Five Forces merujuk pada persaingan dari sumber eksternal. Sisanya adalah ancaman internal

6 21 Threat of New Bargainin g Power Competiti ve Rivalry Bargainin g Power Threat of Substitute Gambar 2.1: Porter Five Forces, (Sumber: Porter (1979)) 1. Threat of new entrants Jika pasar dalam industry yang menguntungkan, maka dapat menarik perusahaan untuk masuk kedalamnya dan hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan dari perusahaan yang telah lebih dahulu terlibat dalam industry tersebut. Apabila para perusahaan baru yang masuk dalam industry tersebut tidak dapat diatasi dengan baik maka akan ada penurunan keuntungan dan market share dari perusahaan yang telah ada sebelumnya sesuai dengan bagaimana persaingan itu terjadi. Ancaman dari pendatang baru (new entrants) berasal dari economic scale, product differentiation, cost, access to distribution channels dan governtment policy.

7 22 2. Threat of substitutes Persaingan dalam industry juga dapat dipengaruhi oleh keberadaan pengganti suatu produk atau jasa yang bisa menjadi pilihan dan pertimbangan pelanggan dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau jasa. Keberadaan dari pengganti suatu produk atau jasa ini dapat mempengaruhi market share dari perusahaan. 3. Competitive rivalry within industry Bagi pelaku industri, ini merupakan faktor utama persaingan dalam industry tersebut. Persaingan ini melibatkan faktor harga, inovasi, marketing dan sebagainya.disini strategi dari perusahaan dapat mempengaruhi turun naiknya market share dari perusahaan dan terkadang dapat mendorong penurunan harga. 4. Bargaining power of suplliers Supplier memiliki pengaruh yang kuat terhadap pelaku industri dalam upaya mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari rekan bisnisnya. Supplier dapat digambarkan sebagai penyedia raw materials, dan komponen komponen pendukung yang dapat mempengaruhi perusahaan tersebut. 5. Bargaining power of buyers Faktor ini dapat digambarkan sebagai output dimana kekuatan pelanggan bisa atau tidak mempengaruhi perusahaan. Pelanggan mempunyai pengaruh yang kuat dan dapat menekan perusahaan untuk memberikan potongan harga yang tinggi jika

8 23 perusahaan tidak mempunyai alternatif pelanggan yang lain maka secara terpaksa perusahaan harus menuruti permintaan tersebut. 2.4 Analisa SWOT Analisa ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humprey. Analisa ini digunakan untuk perancangan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang,dan ancaman yang ada pada sebuah industri dari sisi perusahaan. Dengan analisa ini kita akan mengklasifikasikan tujuan dari perusahaan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang akan memberikan nilai positif maupun negative yang menjadi dampak dari tujuan tersebut. Gambar 2.2 Analisa SWOT

9 24 Pengelompokan analisa SWOT dibagi menjadi dua faktor: Faktor Internal o Strength (Positive Influence) Strength adalah segala aspek yang menjadi keunggulan dari perusahaan yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan. o Weakness (Negative Influence) Weakness adalah segala aspek yang dapat menjadi kerugian bagi perusahaan untuk bersaing dalam suatu industri. Faktor Eksternal o Opportunity (Positive Influence) Merupakan faktor-faktor pendukung yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. o Threats (Negative Influence) perusahaan. Merupakan faktor-faktor yang dapat menghambat dan mengganggu

10 Marketing Mix Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Namun kini hal tersebut semakin berkembang tidak hanya dalam hal product, promotion, dan price. Namun juga mengenai place, people, process, dan physical evidence.( Kotler & Armstrong 2008) Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran (marketing mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik. Dan ada pula strategi-strategi komunikasi pemasaran tertentu, seperti strategi segmenting, targeting, pricing,dan positioning, dalam bauran pemasaran. Semua itu kembali pada kondisi perusahaan jasa yang melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P : product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.

11 26 a. Product (The Services) Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya. b. Price Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan. c. Place Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga

12 27 menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan. Lokasi pemasaran juga menjadi bagian dari unsur place yang penting. Survey dan data-data yang efektif mengenai area pemasaran juga akan menjadi sangat penting sebelum menentukan tempat atau lokasi pemasaran d. Promotion Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara lain : Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru Mengkomunikasikan produk baru Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk. e. People People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap

13 28 karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. f. Process Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. g. Physical Evidence Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk

14 29 lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus. 2.6 Business Model Canvas Business Model Canvas adalah salah satu tools yang dapat digunakan untuk melihat secara terperinci bagaimana suatu perusahaan menjalankan bisnisnya untuk memperoleh keuntungan. Melalui Business Model Canvas, dapat dijelaskan bagaimana suatu perusahaan dapat memberikan value proposition yang unik kepada para customer, bagaimana perusahaan mampu mendapatkan competitive advantages terhadap kompetitornya, dan bagaimana perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang berkesinambungan. Business Model Canvas adalah blueprint sebuah strategi yang akan diterapkan dalam struktur organisasi, proses dan sistem suatu perusahaan. (Osterwalder & Pigneur, 2010, pp ) Business Model Canvas terdiri dari sembilan blok diagram yang menggambarkan empat area utama bisnis, yaitu pelanggan, pemilik usaha, infrastruktur, dan financial viability. Adapun pembagian dari Business Model Canvas adalah sebagai berikut :

15 30 1. Customer Segments Blok customer segment menerangkan bagian dari masyarakat mana yang ingin diraih dan dilayani suatu perusahaan menjadi pelanggan perusahaan tersebut. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 20).. Ada beberapa klasifikasi customer segment yaitu: a. Mass Market, customer segment pada klasifikasi ini tidak terpusat pada suatu kumpulan atau kelompok tertentu, pasar yang dituju adalah pasar secara keseluruhan. Biasanya yang ditawarkan berupa kebutuhan-kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat secara keseluruhan. b. Niche Market, klasifikasi ini menitikberatkan pelanggannya pada suatu kumpulan atau kelompok tertentu secara spesifik. Tipe bisnis model yang biasanya sering ditemui dalam bentuk B2B (Business to Business). c. Segmented, pada tipe ini pasar dibagi menjadi beberapa segment yang terbagi sesuai dengan kebutuhan. Tipe bisnis model yang biasanya sering ditemui berupa bisnis spesialis. d. Diversified, tipe ini merupakan tipe yang sudah dikembangkan lebih luas dalam hal segmen pasar maupun kebutuhan. e. Multi-Sided Platform (Multi-Sided Market), tipe ini merupakan tipe yang mengkombinasikan dua atau lebih segmen pasar yang ada dan menghasilkan sebuah sistem bisnis model yang baru.

16 31 2. Value proposition Blok value proposition menjelaskan produk dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan sehingga dapat memiliki value di mata customer segment yang dituju. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 22). Berikut unsur dari nilai lebih atau nilai tambah yaitu: a. Newness, sebuah unsur nilai tambah baru yang merupakan tambahan dari nilai yang sebelumnya telah diberikan. b. Performance, sebuah unsur nilai tambah berupa peningkatan dalam segi performa suatu barang atau jasa. c. Customization, sebuah unsur nilai tambah yang menggabungkan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan pasar secara spesifik. d. Getting the Job Done, sebuah unsur nilai tambah dalam bentuk pelayanan kepada customer untuk membantu menyelesaikan pekerjaan mereka. e. Design, sebuah unsur nilai tambah yang ditanamkan dalam sebuah desain. f. Brand/Status, sebuah unsur nilai tambah yang tertanam dalam sebuah merk atau nama dari suatu barang atau jasa. g. Price, sebuah unsur nilai tambah berupa tingkat harga yang dibebankan kepada customer untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. h. Cost reduction, sebuah unsur nilai tambah dimana pebisnis memperhatikan customer dalam hal biaya.

17 32 i. Risk reduction, sebuah unsur nilai tambah yang diberikan kepada customer sebagai bentuk pengurangan resiko. j. Accessibility, sebuah unsur nilai tambah dimana dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses barang dan jasa yang diberikan. k. Convenience/usability, sebuah unsur nulai tambah dimana barang atau jasa yang disediakan nyaman dan mudah untuk digunakan oleh pengguna. 3. Customer Relationships Blok customer relationship menjelaskan bagaimana perusahaan menjalin hubungan dengan customer segment yang dituju. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 28). Ada beberapa bentuk dalam membangun customer relationship: 1. Personal assistance, di mana customer dapat dengan berinteraksi langsung dengan pegawai representasi dalam hal melayani proses pembelian barang atau jasa. 2. Dedicated personal assistance, di mana customer secara personal dan langsung akan dilayani oleh seorang pegawai representasi selama hubungan terjalin antara customer dengan pebisnis. 3. Self-service, di mana pebisnis tidak melakukan kontak langsung kepada customer, tetapi menyediakan segala macam kebutuhan kepada customer untuk dapat melayani dan tetap mempertahankan hubungan antara pebisnis dan customer.

18 33 4. Automated service, bentuk hubungan yang di mana merupakan perpaduan pelayanan self-service dengan proses yang terotomatisasi. 5. E-Communities, pebisnis memanfaatkan keberadaan komunitas sebagai salah satu bentuk hubungan antara pebisnis dan customer. 6. Co-creation, hal ini diimplementasikan dalam bentuk ulasan atau evaluasi dari customer kepada pebisnis atas pelayanan yang diberikan selama ini (feedback). 4. Channels Blok channels menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan berinteraksi dengan customer segment yang ditujunya dan menyampaikan produk atau jasa yang ditawarkan. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 26). Channels memiliki lima fase yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.3 Channels Phases (Sumber: Osterwalder & Pigneur)

19 34 5. Revenue Streams Blok revenue stream menunjukkan bagaimana suatu perusahaan dapat menghasilkan pendapatan dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada customer segment yang dituju. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 30) 6. Key Resources Blok key resources menerangkan aset utama yang harus dimiliki suatu perusahaan agar model bisnis yang dirancang dapat berjalan dengan baik. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 34). Kumpulan aset ini dapat terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu: a. Physical, kategori ini meliputi aset berupa fasilitas-fasilitas penunjang produksi, gedung, kendaraan, mesin, sistem, dan sistem distribusi. b. Intellectual, kategori ini terdiri dari merk, hak paten, partnerships, dan database customer di mana semua komponen tersebut sangat penting dalam membangun model bisnis yang kuat. c. Human, untuk menjalankan suatu bisnis diperlukan adanya man-power yang merupakan salah satu unsur di dalam proses berjalannya suatu bisnis. d. Financial, salah satu unsur terpenting dalam menjalankan sebuah bisnis adalah adanya sumber dana yang dibutuhkan untuk menunjang proses bisnis tersebut.

20 35 7. Key Activities Blok key activities menjelaskan kegiatan-kegiatan utama yang perusahaan harus jalankan agar business model yang dirancang dapat berhasil.(osterwalder & Pigneur, 2010, p. 36). Aktifitas inti dapat dibagi menjadi beberapa kategori: a. Production, aktifitas ini melingkupi kegiatan merancang, menciptakan, dan mengantarkan produk dalam jumlah tertentu sesuai dengan permintaan. Kegiatan ini biasanya dapat dijumpai dalam perusahaan manufaktur. b. Problem solving, aktifitas ini melibatkan seorang pebisnis untuk membantu mencari solusi atau pemecahan masalah customer. Kegiatan ini biasanya dapat dijumpai berupa penyedia jasa konsultasi, rumah sakit, dan organisasi jasa lainnya. c. Platform/Network, aktifitas yang didominasi oleh terbentuknya suatu jaringan sebagai penunjang aktifitas bisnis. 8. Key Partnerships Blok key partnership menerangkan hubungan suatu perushaan dengan para pemasok dan rekan bisnis agar model bisnis dapat berjalan dengan baik. (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 38)

21 36 9. Cost Structure Blok cost structure menjelaskan semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk menjalan model bisnis yang telah dirancang. (Osterwalder & Pigneur, Business Model Generation, 2010, p. 40) 2.7 Analisa Perencanaan dan Perkiraan Keuangan Dalam menjalankan sebuah bisnis, diperlukan perencanaan dan perkiraan keuangan yang handal agar perusahaan dapat bertahan dan terus berkembang. Perencanaan dan perkiraan keuangan haruslah menggambarkan kondisi financial perusahaan secara akurat Financial Report Pelaporan keuangan dasar yang harus dimiliki perusahaan dan dibutuhkan dalam business model creation adalah sebagai berikut: 1. Balance Sheet Balance Sheet merupakan instrumen dari financial statement yang menyajikan posisi dan besaran assets pada suatu periode waktu tertentu. (Kimmel, Weygandt, Kieso, 2011, p23). 2. Income Statement Income Statement merupakan instrumen dari financial statement yang menyajikan posisi revenues dan expenses yang menghasilkan netincome atau net-loss dari suatu Perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. (Kimmel, Weygandt, Kieso, 2011, p23).

22 37 3. Statement of Cash Flow Statement of Cash Flow merupakan instrument dari financial statement yang menyediakan informasi keuangan mengenai uang masuk (cash receipt) dan uang keluar (cash payment) dari suatu Perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. (Kimmel, Weygandt, Kieso, 2011, p23) Analisis Investasi Analisis investasi digunakan oleh perusahaan untuk mengukur nilai investasi yang ditanamkan dalam usaha pada masa yang akan datang. 1. Net Present Value (NPV) NPV adalah selisih antara nilai investasi dimasa sekarang dengan nilai proyeksi penghasilan yang diharapkan di masa yang akan datang. Investment Project dapat diterima jika NPV dari suatu project bernilai positif dan suatu project harus ditolak jika NPV dari project tersebut bernilai negatif. (Kimmel, Weygandt, Kieso, 2011, p336). Rumusan dari NPV dijabarkan seperti berikut ini:

23 38 2. Internal Rate of Return (IRR) IRR dijelaskan sebagai tingkat pengembalian yang digunakan dalam Capital Budgeting. Dalam perhitungannya IRR menggunakan pola trial and error. (Kimmel, Weygandt, Kieso, 2011, p345). Rumusan dari IRR dijabarkan seperti berikut ini: 3. Payback Period Payback period didefinisikan sebagai periode waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengambalikan initial cash atau mencapai break-even point (Kimmel, Weygandt, Kieso, 2011, p355). Rumusan dari Payback Period dijabarkan seperti berikut :

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ronald T. Azuma mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ronald T. Azuma mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Augmented Reality Ronald T. Azuma mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangun ruang atau disebut juga bangun geometri adalah sebuah bangun tiga dimensi yang memiliki ruang dan dibatasi oleh sisi-sisi. Bangun ruang merupakan suatu sifat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB II PROPOSISI NILAI

BAB II PROPOSISI NILAI BAB II PROPOSISI NILAI 2.1. Restoran Restoran atau rumah makan adalah jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini menuntut para pengembang teknologi

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini menuntut para pengembang teknologi Pembuatan Model dan Animasi 3D Tingkah Samudra dan Iklim Sebagai Pelaku Perubahan pada Aplikasi Augmented Book mengenai Bumi dan Permukaannya berbasis Android Dwi Fajar Yuniarti Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Augmented Reality Ronald T. Azuma (2008) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA 1121001047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Pemasaran Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan pendapat dari beberapa pengertian sebagai berikut : Menurut Kotler

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Sebuah model bisnis diciptakan untuk mendeskripsikan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan membuat (create), memberikan (deliver) dan menciptakan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah sebuah ruangan atau bangunan yang menyediakan makanan dan minuman yang diperuntukkan bagi murid, karyawan, dan guru. Pada umumunya, selain

Lebih terperinci

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi

BAB 2 DASAR TEORI Business Model Canvas. Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Business Model Canvas Bisnis model dideskripsikan sebagai alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap sebuah nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). Pemahaman

Lebih terperinci

Teknologi Augmented Reality ini berbeda dengan teknologi Virtual Reality yang telah dikenal sebelumnya. Jika Virtual Reality benar benar mengacu pada

Teknologi Augmented Reality ini berbeda dengan teknologi Virtual Reality yang telah dikenal sebelumnya. Jika Virtual Reality benar benar mengacu pada PEMBUATAN AUGMENTED REALITY KAMPUS H UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN ARToolkit (Nova Medyanthi Thesaurir, Dr. Ravi Ahmad Salim, MSc.) Fakultas Teknologi Industri - Jurusan Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendaraan Bermotor 2.1.1 Pengertian Kendaraan Bermotor Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

MAKALAH. MARKETING MIX (Bauran Pemasaran) PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) ZENI YUSUP ARFAH B

MAKALAH. MARKETING MIX (Bauran Pemasaran) PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) ZENI YUSUP ARFAH B MAKALAH MARKETING MIX (Bauran Pemasaran) PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Oleh ZENI YUSUP ARFAH B4 1111 049 Dosen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PROMOSI OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN DENGAN MENGGUNAKAN STAND-UP COMPUTER DESK NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PROMOSI OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN DENGAN MENGGUNAKAN STAND-UP COMPUTER DESK NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PROMOSI OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN DENGAN MENGGUNAKAN STAND-UP COMPUTER DESK NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ryan Yuli Prakoso 09.11.2638 kepada SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Augmented reality, Media Pembelajaran

ABSTRAK. Kata kunci : Augmented reality, Media Pembelajaran ABSTRAK Media pembelajaran merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan bagian yang tidak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II. dari industri. New Entrants. Substitutes. Bargaining. Buyers. Competitive Rivalry in an Industry

BAB II. dari industri. New Entrants. Substitutes. Bargaining. Buyers. Competitive Rivalry in an Industry BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Porter Five-Forces Model Menurut Tompson, Peteraf, Gamble & Strickland (2012), Porter Five-Forces Model ini digunakan untuk menentukan besarnya tekanann kompetitif dari industri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder

Lebih terperinci

SEJARAH AUGMENTED REALITY Sejarah tentang augmented reality dimulai dari tahun , ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang

SEJARAH AUGMENTED REALITY Sejarah tentang augmented reality dimulai dari tahun , ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang AUGMENTED REALITY Dalam beberapa tahun terakhir, Lingkungan Virtual (Virtual Reality) telah menarik banyak perhatian media. Ide dasarnya adalah untuk membenamkan pengguna dalam sebuah imajiner yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan perancangan sistem Pengenalan Ikan Hias menggunakan teknologi Augmented Reality. 2.1. Augmented Reality Secara umum, Augmented Reality

Lebih terperinci

BMC Summary and Simple Example for E2

BMC Summary and Simple Example for E2 BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUSINESS MODEL CANVAS EUNIQE PICNICROLL

PERANCANGAN BUSINESS MODEL CANVAS EUNIQE PICNICROLL 286 PERANCANGAN BUSINESS MODEL CANVAS EUNIQE PICNICROLL Yeziel Arkhipus Wiciaputra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

Ganjil 2017/2018 Jurusan Teknik Industri UB

Ganjil 2017/2018 Jurusan Teknik Industri UB Ganjil 2017/2018 Jurusan Teknik Industri UB Kode Mata Kuliah : TID 4043 Beban Studi : 3 sks Sifat : Wajib Prasyarat : Ekonomi Teknik Psikologi Industri Kewirausahaan Praktikum Terintegrasi 3 1. Mahasiswa

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Augmented Reality yang dalam arti bahasa Indonesia mempunyai arti Realitas Tertambah merupakan hal yang termasuk baru dalam bidang tekn

1. PENDAHULUAN Augmented Reality yang dalam arti bahasa Indonesia mempunyai arti Realitas Tertambah merupakan hal yang termasuk baru dalam bidang tekn PEMBUATAN MODEL DAN ANIMASI 3D PROSES PEMETAAN MUKA BUMI PADA APLIKASI AUGMENTED BOOK MENGENAI BUMI DAN PERMUKAANNYA BERBASIS ANDROID DIKI ASTRIA KUSNENDAR Teknik Informatika, FTI Universitas Gunadarma,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION A. Teori - Teori Umum Untuk membuat dan menganalisis suatu model bisnis, diperlukan beberapa pertimbangan yang dilandasi oleh berbagai sumber dari landasan teori secara umum. Beberapa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS

BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS Raymond R. Mulyadi, Virtue Ngaharjo, Janice, dan Agustian B. Prasetya Laporan Teknis Jakarta, 04/05/2015 Disetujui, Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Business Model Canvas Definisi business model canvas menurut Osterwalder (2010) adalah sebuah bisnis model yang menjelaskan dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS NASI PUYENG (FASE PENGEMBANGAN) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS NASI PUYENG (FASE PENGEMBANGAN) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS NASI PUYENG (FASE PENGEMBANGAN) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen M. Diffa Ghassana 1111001004 PROGRAM SARJANA STRATA 1

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Pasar dan Industri Analisis pasar dan industri ini mencakup keadaan secara umum mengenai industri kreatif dan yang lebih spesifik yaitu sektor permainan interaktif di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. DEFINISI KULINER Menurut Fandeli (1995, pg. 3), kuliner merupakan bagian dari pariwisata dengan daya tarik khusus dimana pariwisata ini dilakukan dengan mengunjungi objek wisata

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2 A 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 BUSINESS MODEL CANVAS Sumber: Osterwalder, Pigneur, & Clark (2010) Gambar 2.1 Business Model Canvas Sebuah model bisnis harus menjelaskan secara mendasar

Lebih terperinci

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin majunya peradaban, kehidupan dan budaya manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dijabarkan berbagai kesimpulan yang didapat. Dari kuesioner yang diadakan, bisa ditarik

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ROULETTE 2.1.1 PENGERTIAN ROULETTE Berdasarkan kamus oxford, roulette adalah sebuah permainan judi dimana sebuah bola dijatuhkan ke roda yang berputar dengan ruang-ruang bernomor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi Teknik Menggunakan formula matematika untuk menghitung time value of money atau nilai uang yang dipengaruhi oleh waktu dan untuk menyeimbangkan nilai revenues dan costs

Lebih terperinci

PERANCANGAN BISNIS UNTUK CABANG BARU UD ANDY MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

PERANCANGAN BISNIS UNTUK CABANG BARU UD ANDY MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS 129 PERANCANGAN BISNIS UNTUK CABANG BARU UD ANDY MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Andy Aprianto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Flash Card 3.1.1 Sejarah Flash Card Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2.1 E-Business 2.1.1 Pengertian E-Business Menurut Harisno dan Pujadi (2009: 67), E-Business merupakan kegiatan berbisnis di internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016):

Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Refining Key Resources and Partnerships week 12 (11 Mei 2016): Learning Outcomes week 12 dan 12a Team mampu mengembangkan desain blok key partnership dan key resources BMC dengan menggunakan feedback and

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2.1. Sejarah Anjing Anjing adalah salah satu hewan menyusui (mamalia) dan pemakan daging (karnivora). Menurut Kaminski dan Pescini (2014), anjing telah mengalami domestikasi (penjinakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Perubahan dunia perekonomian pada saat ini, sangat berpengaruh pada dunia perdanganggan yang mengakibatkan ketatnya persaingan. Semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS MELATI WIBOWO SEKAR TUGAS AKHIR

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS MELATI WIBOWO SEKAR TUGAS AKHIR RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS MELATI WIBOWO SEKAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 ELLY LISTYA WIBOWO NIM. 1121001011 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Informasi Menurut Considine, Parkes, Olesen, Blount & Speer (2012:103), Information is data or facts that are processed in a meaningful form. Jadi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) 1. Penjelasan ringkas tentang perusahaan (Nama, visi,

Lebih terperinci