BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini di mulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang di tandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan di akhiri dengan pelahiran plasenta (Varney, 2008). Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 sampai 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2001). 2. Jenis persalinan a. Persalinan spontan Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir ibu. b. Persalinan buatan Persalinan yang di buat dengan tenaga dari luar misalnya vacum atau tindakan caesaria. c. Persalinan anjuran Persalinan yang tidak di mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian piticin atau prostaglandin. 3. Persalinan berdasar umur kehamilan a. Abortus Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22mg atau bayi dengan berat badan kurang dari 500gr. b. Partus immaturus Pengeluaran buah kehamilan antara 22mg dan 28mg atau bayi dengan berat badan 500g dan 999g. c. Partus prematurus Pengeluaran buah kehamilan antara 28mg dan 37mg atau dengan berat badan 1000g dan 2499g. d. Partus matures/aterm

2 Pengeluaran buah kehamilan antara 37mg dan 42mg atau bayi dengan berat badan 2500g atau lebih. e. Partus post matures/aterm Pengeluaran buah kehamilan setelah 42mg. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan a. Passage (jalan lahir) Merupakan jalan lahir yang harus di lewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. b. Power (kekuatan) Merupakan kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. c. Passanger (janin) Faktor yang berpengaruh adalah janin (tulang tengkorak, ukuran kepala) dan postur janin. d. Psikis (psikologis) Perasaan positif berupa wkelegaan hati, seoalah-olah pada saat itu benar-benar terjadi kewanitaan sejati. 5. Fase-fase dalam persalinan: a. Kala I Kala I persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10cm). b. Kala II Kala II persalinan di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. c. Kala III Kala III persalinan di mulai setelah selesainya kelahiran bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta, d. Kala IV Masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. 6. Mekanisme persalinan a. Turun Janin mengalami penurunan terus-menerus dalam jalan lahir sejak kehamilan trimester ketiga b. Fleksi

3 Dengan turunnya kepala janin, tahanan yang di peroleh dari dasar panggul akan makin besar, yang mengakibatkan kepala janin makin fleksi lagi, sampai-sampai dagu janin menekan dadanya dan belakang kepala (oksiput) menjadi bagian terbawah janin c. Rotasi dalam Dengan makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan berputar sedemikian rupa sehingga kepala janin akan bersesuaian dengan rongga panggul d. Ekstensi Kepala janin di lahirkan dengan melepaskan diri dari sikap kepala yang fleksi maksimal dengan jalan menempuh gerakan defleksi atau ekstensi kepala e. Restitusi Sewaktu berlangsung rotasi dalam, leher akan terpelintir karena bahu tidak bersama-sama mengadakan rotasi dalam dengan kepala yang lebih dahulu melakukan rotasi dalam f. Rotasi luar Rotasi luar kepala janin pada hakekatnya mengikuti rotasi dalam bahu janin B. Kecemasan 1. Pengertian kecemasan Ansietas atau kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart, 2006). Kecemasan adalah respon emosi tanpa obyek yang spesifik yang secara subyektif di alami dan di komunikasikan secara interpersonal (Suliswati 2005). 2. Tanda dan Gejala Pada gejala cemas, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhankeluhan psikis (ketakutan dan kekhawtiran), tetapi dapat pula disertai keluhankeluhan somatik (fisik). Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut:

4 a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung. b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut. c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang (Hawari, 2009). 3. Tingkat kecemasan a. Cemas ringan Cemas di perlukan untuk seseorang dapat berfungsi berespon secara efektif terhadap lingkungan dan kejadian. Seseorang dengan cemas ringan dapat di jumpai hal-hal sebagai berikut: persepsi dan perhatian meningkat, mampu mengatasi masalah, Dapat mengintegrasikan pengalaman masa lalu, saat ini dan masa mendatang, menggunakan belajar dan dapat makna, Ingin tahu, mengulang pertanyaan, Kecenderungan untuk tidur b. Cemas sedang Seseorang masih memungkinkan untuk memusatkan pada suatu hal yang penting dan mengesampingkan yang lainnya, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun masih dapat melakukan sesuatu yang terarah. Seseorang dengan kecemasan sedang biasanya menunjukkan keadaan seperti : persepsi agak menyempit, memandang pengalaman saat ini dengan masa lalu, Sedikit lebih sulit untuk berkonsentrasi, belajar menurut upaya yang lebih. c. Cemas berat Kecemasan ini menyebabkan persepsi terkurangi sehingga cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terperincidan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Hal-hal yang sering di jumpai pada seseorang : belajar sangat terganggu, sangat mudah mengalihkan perhatian tidak mampu berkonsentrasi, Memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu, hampir tidak mampu memahami situasi saat ini, Berfungsi secara buruk, berkomunikasi sulit di pahami. d. Cemas panik Kecemasan yang berhubungan dengan ketakutan akan mengalami panik dan tidak mampu mengontrol persepsi walaupun dengan pengarahan. Hal-hal yang dapat di jumpai: persepsi menyimpang: fokus pada hal yang tidak jelas, Belajar tidak dapat terjadi, Tidak mampu berfungsi, biasanya aktifitas motorik mengingat atau respon yang tidak dapat di perkirakan, komunikasi tidak dapat di pahami, Perasaan mau pingsan (Hawari, 2009).

5 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan dalam persalinan a. Takut mati Perasaan takut mati biasanya muncul karena belum menyadari akan nilai hidup dan kematian, ketakutan terhadap kematian biasanya muncul pada orang yang tidak memiliki kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan. Ketidaksiapan menghadapi kematian menimbulkan kecemasan saat ibu menghadapi persalinan. b. Trauma kelahiran Merupakan ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya, ketakutan berpisah ada kalanya menghinggapi seorang ibu yang merasa amat takut kalau bayinya akan terpisah dari dirinya, seolah-olah ibu tersebut menjadi tidak mampu menjamin keselamatan bayinya. c. Perasaan berdosa atau bersalah terhadap ibunya Sejak kecil kita mendapat perawatan orang tua dengan kasih sayang, setelah beranjak dewasa tentu kita ingin membalas budi orang tua, masalah terjadi manakala kita tidak dapat membalas budi orang tua dan apa yang terjadi pada diri kita saat ini tidak sesuai dengan harapan orang tua. d. Ketakutan melahirkan Berhubungan dengan proses melahirkan yang berkaitan dengan ibu, kejadian melahirkan merupakan peristiwa besar yang membawa ibu berada antara hidup dan mati, menyebabkan ibu merasa cemas akan keadaanya (Varcoralis, 2000) 5. Karakteristik ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghaapi persalinan a. Umur Adalah variabel yang sudah di perhatikan dalam penyelidikan epidemiologi yaitu pada angka kesulitan ataupun angka kematian. Umur seseorang dapat mengetahui perubahan selama kehamilan wanita hamil banyak membutuhkan dukungan dari lingkungan keluarga. 1) Usia 19 tahun Usia muda di anggap beresiko bagi kehamilan, resiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena mereka belum siap secara psikis maupun fisik. Secara psikis, umumnya remaja belum siap menjadi ibu. Secara fisik, karena beberapa organ reproduksi remaja putri seperti rahim belum cukup matang untuk menanggung beban kehamilannya ini

6 menyebabkan kesadaran untuk memeriksakan dari dan kandungannya rendah. 2) Usia 20 sampai 35 tahun Umur reproduksi sehat pada seseorang wanita berkisar antara 20 sampai 35 tahun, artinya melahirkan setelah 20 tahun, jarak persalinan sebaiknya 2-3 tahun dan berhenti melahirkan setelah umur 35 tahun. Wanita di usia ini di anggap ideal untuk menjalani kehamilan dan persalinan karena pada usia ini kondisi fisik pada wanita dalam keadaan prima. Rahim sudah mampu memberi perlindungan atau kondisi yang maksimal untuk kehamilan. Secara psikis, kondisi mental ibu telah siap, yang berdampak pada perilaku merawat dan menjaga kehamilannya secara hati-hati. 3) Usia 35 tahun Usia 35 tahun maka kehamilannya di anggap rawan karena fungsi organ reproduksi sudah menurun sehingga mengakibatkan perdarahan yang menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas meningkat. b. Pendidikan Pendidikan merupakan peran penting dalam proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan perilaku manusia. dengan pendidikan manusia di anggap akan memperoleh pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin berkualitas pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide tekhnologi baru. Pengetahuan ibu yang pendidikannya tinggi atau SLTA akan lebih siap untuk menghadapi persalinan di banding dengan ibu hamil yang pendidikannya rendah atau SLTP. c. Pekerjaan Pekerjaan adalah aktivitas yang di lakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya. Pengalaman dan pendidikan seseorang dari sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan seseorang. d. Paritas Paritas adalah jumlah ibu hamil yang akan melahirkan anak semakin sering ibu melahirkan semakin banyak, pengalaman yang di peroleh tentang metode merawat bayi (Hurlock, 2002).

7 6. Skala HARS menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang di kutip Nursalam (2003) penilaian kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi: a. Perasaan cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung. b. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemeter, mudah terganggu dan lesu c. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila di tinggal sendiri dan takut pada binatang besar d. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk e. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi f. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari g. Gejala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot h. Gejala sensorik : perasaan di tusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah i. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap j. Gejala pernafasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek k. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut l. Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi m. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala n. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori : 0 = tidak ada gejala sama sekali 1 = satu dari gejala yang ada 2 = sedang/separuh dari gejala yang ada 3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada 4 = sangat berat semua gejala ada

8 Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil : Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan Skor 7-14 = kecemasan ringan Skor = kecemasan sedang Skor lebih dari 27 = kecemasan berat. 7. Persiapan menghadapi persalinan a. Ketahui taksiran persalinan Untuk mempersiapkan kelahiran bayi, sebelumnya kita tentu harus tahu kapan perkiraan persalinan akan terjadi. Persalinan bisa diperkirakan dengan menghitung sejak kapan hari pertama haid terakhir si ibu. Kehamilan berlangsung kurang lebih 40 minggu sejak hari pertama haid terakhir. Namun apabila anda lupa kapan hari pertama haid terakhir sebelum hamil, dokter atau bidan bisa memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan dari hasil pemeriksaan fisik ibu, baik dengan melihat tinggi puncak rahim atau dengan Ultrasonografi (USG). Oleh karena itu sebaiknya tanyakan kepada dokter atau bidan kapan taksiran persalinan kehamilan anda/ isteri anda. b. Persiapan biaya Besar atau kecil, persalinan tentu memerlukan biaya. Oleh karena itu sebaiknya anda sudah menganggarkan biaya untuk persalinan. Biaya bisa anda anggarkan disesuaikan dengan tarif persalinan di tempat di mana anda merencanakan persalinann berlangsung. Selain itu juga disesuaikan dengan perkiraan jenis persalinan. Kalau kehamilan Bunda tanpa komplikasi dan persalinan diperkirakan berlangsung secara normal, maka biaya persalinan dianggarkan untuk persalinan normal. Akan tetapi apabila dokter memperkirakan persalinan harus berlangsung dengan cara bedah caesar misalnya, berarti anggarkan biaya untuk cara persalinan bedah caesar tersebut. c. Menentukan tempat di mana persalinan akan berlangsung Hal ini tidak kalah penting. Dapat dibayangkan bila persalinan akan berlangsung, anda masih bingung di mana tempat melahirkan. Apakah persalinan akan berlangsung di rumah dengan mendatangkan dokter atau bidan yang bisa menerima panggilan, atau di rumah bersalin, atau rumah sakit. Memilih tempat bersalin bisa dengan mempertimbangkan: 1) Jarak tempat bersalin dengan rumah.

9 2) Kualitas pelayanannya. 3) Ketersediaan tenaga penolong. Jangan sampai anda sudah datang ternyata petugasnya tidak ada. 4) Fasilitas yang dimiliki. Kalau persalinan harus berlangsung dengan bedah caesar, tentu harus memilih rumah sakit/klinik bersalin yang memiliki fasilitas untuk itu. 5) Kemampuan pembiayaan. Setiap klinik/rumah sakit memiliki ketentuan tarif yang beragam. Oleh karena itu pertimbangkan hal ini sebelum memutuskan di mana akan melahirkan. d. Komplikasi kehamilan Preeklampsi, perdarahan sebelum melahirkan, posisi bayi yang tidak normal, kondisi bayi yang mengancam jiwanya merupakan komplikasi yang kadang terjadi saat persalinan dan memerlukan penanganan khusus. Akan lebih baik jika anda mengetahui informasi akan hal ini. e. Apa saja yang harus di lakukan bila saatnya melahirkan tiba Hal pertama yang harus dilakukan ketika saat persalinan tiba adalah: tenang karena persalinan merupakan proses fisiologis yang terjadi hampir kepada setiap wanita. Panik, gugup merupakan hal yang bisa menimbulkan masalah baru. C. Persiapan ibu saat proses Persalinan Setelah mengandung selama sembilan bulan, kini saatnya untuk melahirkan. Melahirkan merupakan suatu peristiwa penting dan besar bagi sebuah keluarga. Guna kelancaran proses persalinan, salah satunya di perlukan kenyamanan bagi si ibu itu sendiri. Kenyamanan yang di maksud tentunya bersifat moril seperti adanya dukungan suami atau keluarga lainnya, ketenangan pikiran dan hal lainnya. Selain itu kenyamanan yang bersifat fisik di antaranya seperti kesehatan ibu dan janin dan juga kenyamanan tempat bersalin. Untuk memilih tempat bersalin yang di anggap nyaman tentunya di perlukan berbagai pertimbangan. Dan pertimbangan tersebut tergantung anda dan pasangan. Begitu banyak pilihan sebagai tempat untuk melahirkan. Namun, anda tidak harus memilih rumah sakit besar yang berfasilitas lengkap untuk untuk tempat bersalin. Berikut adalah hal-hal yang dapat anda pertimbangkan dalam mempersiapkan kelahiran : 1. Biaya melahirkan

10 Bila dana rumah sakit anda tanggung sendiri, sebaiknya perhatikan terlebih dulu dana yang anda miliki. Pilihan tentu harus sesuai dengan kondisi keuangan anda karena setelah bayi lahir masih akan ada pengeluaran yang lain. Cermati betul, berapa perincian biaya melahirkan di sana. Komponen biaya itu meliputi : biaya melahirkan, biaya rawat inap dan biaya operasi caesar, jika di mungkinkan. 2. Jarak tempat bersalin Usahakan agar jarak tempat melahirkan dengan tempat tinggal tidak terlalu jauh. Jika dokter menyatakan calon ibu dan janinnya dalam kondisi yang sangat baik dan sehat, maka boleh-boleh saja bersalin di klinik kecil dekat rumah. Hal ini agar ibu yang akan melahirkan segera mendapat penanganan secara cepat. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit. 3. Tempat melahirkan Pilihlah klinik atau rumah bersalin yang memiliki fasilitas rujukan ke rumah sakit yang lebih besar dan juga memiliki mobil ambulans. Gunanya agar jika anda mengalami kondisi darurat dapat segera di larikan dengan ambulans ke rumah sakit rujukan. Selain itu perhatikan pula mengenai tenaga ahli yang ada, terutama ketersediaan dokter jika terjadi keadaan darurat. Pilihlah lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan. Rencanakan di mana plasenta akan di urus, apakah di rumah atau di tempat bersalin. Sebaiknya anda memilih tempat bersalin dengan fasilitas rooming in, yaitu fasilitas di mana bayi di tempatkan di kamar yang sama dengan anda setelah proses persalinan selesai. Manfaatnya adalah bayi akan terjamin untuk mendapatkan ASI, bayi dapat menyusu kapanpun ia mau, memudahkan ibu mengenali ritme bayi dan menunjang keberhasilan ASI eksklusif. 4. Kebersihan dan suasana tempat bersalin Perhatikan tingkat kebersihan secara keseluruhan. Perhatikan juga suasana lingkungan dengan memperhatikan jumlah dan keadaan kamar yang tersedia. Apakah suasana terasa padat, hiruk-pikuk dan berisik, ataukah terasa tenang, nyaman, dan bersuasana rumah. Ibu yang baru saja melahirkan, umumnya perlu waktu untuk istirahat di samping penyesuaian dengan kondisi barunya. 5. Melahirkan dengan kondisi beresiko Rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap, seperti unit perlengkapan intensip/icu (Intensive Care Unit) dan unit perawatan neonatus/bayi baru lahir

11 intensif/nicu (Neonatus Intensive Care Unit), di sarankan di pilih ibu hamil yang beresiko tinggi, seperti menderita preeklamsia, penyakit jantung bawaan, bayi dengan kemungkinan lahir prematur, janin letak sungsang atau melintang, persalinan dengan bayi besar atau kemungkinan terjadi kemacetan selama proses persalinannya, dan letak ari-ari (plasenta) yang menutupi jalan lahir sehingga membahayakan ibu maupun janin. Beberapa minggu sebelum melahirkan, anda mungkin akan mempunyai banyak pertanyaan mengenai persalinan baik kepada diri sendiri maupun kepada dokter pribadi. Hal-hal yang perlu di ketahui dalam mempersiapkan kelahiran antara lain : pastikan hal-hal berikut anda bicarakan bersama dokter pribadi : a. Persalinan jenis apakah yang di inginkan? persalinan normal atau caesar? b. Posisi melahirkan seperti apa yang di inginkan? c. Siapa saja dokter yang akan hadir menangani persalinan? berapa banyak wanita bersalin yang akan mereka tangani pada saat yang sama? d. Berapa banyak orang yang boleh mengunjungi selama di rawat? e. Sebelum melahirkan apakah ibu bisa mendiskusikan tentang perlu tidaknya episiotomi (sebuah operasi kecil yang tujuannya untuk memudahkan persalinan)? Calon ibu ingin berbagi mengenai obat penawar rasa sakit dan metode penawar sakit yang di pilih. Apakah anda menginginkan penanganan seperlunya atau penanganan maksimal? sebaiknya memberitahukan dokter pribadi anda mengenai prosedur apa yang tidak di inginkan, baik untuk calon ibu maupun bayi. 6. Peran suami dalam mempersiapkan kelahiran Menunggu hari persalinan bisa menjadi pengalaman yang menegangkan sekaliguss melelahkan. Dengan usia kandungan yang semakin tua, apa pun bisa terjadi pada ibu hamil. Cemas, gelisah, takut, stress, marah-marah, mulas, keluhan sakit perut, sampai kontraksi yang frekuensinya makin sering, jamak di alami oleh ibu menjelang persalinanya. Suami bisa berperan untuk meringankan beban istrinya. Pada waktu mempersiapkan kelahiran perlu sekali mempertimbangkan peran suami anda. Suami biasanya ingin turut berpartisipasi dalam kelahiran anak mereka. Sekalipun suami tidak terlibat dalam proses kelahiran. Keberadaan suami di sisi istri yang tengah berjuang hendak melahirkan si buah hati ke dunia sangatlah penting dalam menciptakan rasa aman dan nyaman.

12 Hal-hal berikut dapat di jadikan pedoman bagi suami dalam mempersiapkan kelahiran antara lain : a. Selalu ada setiap kali istri membutuhkan b. Selalu temani/dampingi istri saat berkunjung ke dokter c. Dampingi saat masa bersalin tiba d. Melakukan hal-hal yang mengalihkan perhatian anda selama proses persalinan e. Mengukur waktu kontraksi f. Mengusap-usap punggung anda g. Menjadi titik fokus dan membimbing untuk bernapas panjang pada saat kontraksi h. Menghibur dan memberi dorongan semangat 7. Persalinan di rumah Melahirkan di rumah bisa di jadikan sebagai pilihan, asalkan kehamilan anda normal. Kehamilan dapat di katakan normal bila tidak terdapat kelainan pada power atau kekuatan si calon ibu, passage atau jalan lahir, dan passanger atau kondisi bayi yang akan melaluinya. Ada beberapa keuntungan bila anda bersalin di rumah. Selain mengurangi biaya, persalinan di rumah juga memiliki efek positif bagi bayi. Bayi akan terhindar dari penyakit nosokomial, yaitu infeksi yang terjadi di rumah sakit dan umumnya menyerang saluran pencernaan (diare), pernapasan (sesak napas, batuk, pilek), penyakit kandung kemih, dan kulit. Bila memang berencana untuk melahirkan di rumah, anda perlu menyiapkan sebuah kamar bersalin dan harus menyiapkan segala peralatan dan keperluan yang di butuhkan selama persalinan untuk mempermudah kerja dokter atau bidan. Bisa bertanya pada bidan atau dokter untuk tahu perlengkapan apa saja yang perlu di siapkan di rumah. 8. Persalinan di rumah sakit Bagi yang berencana melahirkan di rumah sakit, sebaiknya mengetahui kelebihan dan kekurangan fasilitas di rumah sakit tersebut beberapa minggu sebelum persalinan. Persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan di bawa ke rumah sakit dan masukkan ke dalam satu tas khusus. Beritahukan kepada suami tentang tas yang telah di siapkan tersebut, agar pada saat persalinan semuanya telah siap. Beberapa perlengkapan yang di perlukan untuk ibu hamil menjelang persalinan antara lain : a. Baju tidur

13 Bawalah baju tidur yang nyaman untuk di pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan sehingga mempermudah untuk menyusui bayi. Bawalah baju tidur dengan jumlah yang cukup, dapat memperkirakan untuk persalinan normal dan untuk persalinan operasi caesar. b. Pakaian dalam Bawalah bra untuk menyusui, celana dalam katun dan pembalut wanita yang baru bersalin c. Gurita atau korset Bawalah gurita atau korset setelah melahirkan d. Kosmetik Bawalah bedak, sisir, lipstik, pengharum tubuh/deodoran untuk berdandan jika bertemu dengan teman atau keluarga yang mengunjungi setelah proses kelahiran e. Perlengkapan mandi Bawalah handuk, sandal, sabun, shampoo dan pasta gigi. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi tergantung bila ingin menggunakan milik sendiri, maka lebih baik mempersiapkannya : alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan di rumah sakit, minyak untuk memijit/untuk mengurangi rasa sakit, radiotape/cd untuk mendengarkan musik, bantal dari rumah. Beberapa perlengkapan suami menjelang persalinan istrinya antara lain : jam tangan, kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri), alat mandi, makanan kecil, baju ganti, kertas atau majalah untuk membaca, no.telepon saudara atau teman. Beberapa perlengkapan yang di perlukan untuk bayi antara lain : Biasanya keperluan bayi di sediakan di rumah sakit, ibu cukup menyediakan persiapan untuk pulang. Beberapa perlengkapan bayi yang harus di bawa antara lain : 1) Popok Bawalah beberapa buah popok untuk persiapan pulang dari rumah sakit 2) Baju bayi Bawalah dua buah baju bayi, karena kadang bayi mengalami gumoh 3) Selimut atau bedong 4) Kaos kaki dan tangan 5) Gendongan 6) Topi

14 7) Bedak, minyak telon, pampers, sabun atau shampoo bayi Persiapkan perlengkapan ibu dan bayi untuk di bawa ke rumah sakit untuk persiapan persalinan dalam satu tas dan letakkan di tempat yang mudah di jangkau. Beritahu suami tentang tas yang telah di siapkan tersebut, agar pada saat persalinan tiba semuannya telah siap. 9. Dukungan emosional Dukung dan anjurkan suami dan anggota keluarga yang lain untuk menghadapi ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayinya. Anjurkan mereka untuk berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu. Hargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang secara khusus diminta menemaninya. 10. Mengatur posisi Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan melahirkan bayinya serta anjurkan suami dan pendamping lainnya untuk membantu ibu mengganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring, atau merangkak. Posisi tegak seperti berjalan, berdiri, atau jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan sering kali memperpendek waktu persalinan. Bantu ibu untuk sering mengganti posisi. 11. Pemberian cairan dan nutrisi Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minum air) selama persalinan dan proses kelahiran bayi. Sebagian ibu masih ingin makan selama fase laten persalinan tetapi setelah memasuki fase aktif, mereka hanya ingin mengkonsumsi cairan saja. Anjurkan anggota keluarga sesering mungkin menawarkan minum dan menawarkan makanan ringan selama proses persalinan. 12. Kamar mandi Anjurkan ibu untuk mengkosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan, ibu harus berkemih sedikitnya setiap 2 jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika kandungan kemih terasa penuh. 13. Kenali tanda persalinan Anjurkan ibu maupun keluarga untuk mengenali tanda-tanda persalinan antara lain : a. lendir campur darah

15 adanya sumbatan tebal pada mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir campur darah. Yang perlu di lakukan jika terjadi perdarahan hebat segera periksa b. air ketuban pecah kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban keluar normalnya cairan bersih, jernih dan tidak berbau. Yang perlu di lakukan segera hubungi bidan/dokter/rujuk ke puskesmas. 14. Memilih persalinan secara alami atau sectio a. Sectio (lebih baik dengan indikasi sectio) Tindakan untuk melahirkan bayi dengan membuka dinding rahim melalui sayatan pada dinding perut. Memerlukan penyembuhan luka lebih lama dari persalinan normal. b. Persalinan normal Lebih aman karena proses melahirkan secara normal merupakan proses mekanisme alami yang sudah tersedia secara alami dalam tubuh ibu untuk proses kelahiran bayi. 15. Komplikasi persalinan Ketuban pecah dini (1 jam sebelum persalinan) segera untuk rujuk ke puskesmas/rs/bidan, Persalinan prematur, Kehamilan lebih dari 40 minggu/serotinus, Tidak ada kemajuan dalam persalinan, DJJ tidak normal, His hilang dengan sendirinya, Kelainan posisi janin. 16. Ajarkan ibu untuk tekhnik pernafasan saat persalinan Tekhnik pernafasan perlu di ketahui dan di pelajari serta di pratekkan oleh ibu hamil agar dapat mengendalikan tubuh secara baik saat persalinan. Rencanakan tekhnik pernafasan tersebut untuk menggunakan selama persalinan guna membantu relaksasi, menjamin pasokan oksigen yang memadai, dan memungkinkan mengubah pernafasan sebagai respon terhadap intensitas kontraksi. 17. Ajarkan ibu untuk mengejan Posisi yang baik untuk mengejan adalah sesuai dengan keinginan dan keyamanan ibu, ada beberapa posisi yang baik pada saat mengejan yaitu : a. Duduk atau setengah duduk, sering kali merupakan posisi yang paling nyaman, di samping memudahkan penolong persalinan dalam memimpin persalinan pada saat keluarnya kepala bayi

16 b. Menungging atau posisi merangkak, baik di lakukan bila ibu merasakan kepala bayi tertahan di punggungnya c. Jongkok atau berdiri, posisi ini membantu turunnya kepala bila persalinan berlangsung lambat d. Berbaring pada sisi kiri tubuh, posisi ini nyaman dan mampu mencegah ibu mengejan ketika pembukaan belum lengkap. Kecemasan yang di rasakan oleh ibu saat persalinan akan berdampak pada janin yang di kandungnya. Dalam penentuan sikap ini pengetahuan berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Penentuan pengetahuan dan sikap merupakan perilaku manusia atas teori tertentu yang dapat membangkitkan perilaku untuk berbuat sesuatu. Pengetahuan menanamkan rasa kognitif sebagai penalaran untuk berbuat dan bersikap mengembangkan perilaku baru sebagai upaya menangani masalah ini. 18. Aktivitas yang dapat di lakukan menjelang persalinan Sangat di sarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya antara lain : a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan. b. Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di huknah untuk mengeluarkan tinja. c. Bulu kemaluan tidak di cukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan di bersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata di episiotomi. d. Selama menunggu persalinan tiba, ibu di perbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin e. Ibu boleh minum dan makan-makanan ringan selama menunggu persalinan, di sarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol. 19. Hindari kepanikan dan ketakutan Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang di dambakan. Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah. Dengan bersikap tenang, ibu dapat

17 melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap. Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan. D. Kerangka Teori Perawat memiliki peranan yang cukup penting dalam pemberian asuhan bagi ibu hamil dan bersalin. Untuk mengurangi tingkat kecemasan pada ibu yang akan melahirkan dari sedini mungkin ibu bersalin akan mendapatkan perawatan dan pengetahuan mengenai proses persalinan agar saat persalinan ibu tidak menunjukkan perasaan khawatir yang berlebihan dan persalinanpun akan berjalan dengan aman dan normal. Faktor faktor yang mempengaruhi kecemasan dalam persalinan : 1. Takut mati 2. Trauma kelahiran 3. Perasaan berdosa / bersalah 4. Ketakutan melahirkan Karakteristik ibu yang mengalami kecemasan dalam persalinan : 1. Usia 2. Pendidikan 3. Status pekerjaan 4. paritas Sumber (Stuart G, Sundeen S, 2008) Sumber Informasi Non medis Medis 1. Dukun 2. Keluarga 3. Masyarakat 1. Pendidikanke sehatan tentang persalinan 2. Tempat persalinan 3. Komplikasi dalam persalinan Tingkat kecemasan persalinan E. Kerangka Konsep Persiapan persalinan Tingkat Kecemasan persalinan F. Variabel Penelitian

18 Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel bebas (variabel independent) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependent) sehingga variabel independent dapat di katakan sebagai variabel yang mempengaruhi (Riwidikdo, 2006). Variabel bebas pada penelitian ini adalah tentang persiapan persalinan. Variabel terikat (variabel dependent) adalah variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independent), (Riwidikdo, 2006). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada ibu saat proses persalinan. G. Hipotesa Penelitian Hipotesa adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang dirumuskan di dalam rencana penelitian (Notoadjmojo, 2005). Pada hakekatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang hubungan yang di harapkan antara dua variabel yang dapat di uji secara empiris. Biasanya hipotesis terdiri dari pernyataan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan a. HARS Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Terapeutik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang penolong atau perawat

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya yang benama Eva Sartika Simbolon sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN: 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) Silakan anda memberi tanda di kolom isi sesuai

Lebih terperinci

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) 61 Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 =

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka. LAMPIRAN Kata Pengantar Melalui kuesioner ini, kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Derajat kecemasan pada siswa kelas XI SMA Santa

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Responden

Lembar Persetujuan Responden Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Saya yang bernama Sri Lestari Mei Donna Siregar/ 1102334 adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Tanda-Tanda Persalinan dan Persiapan Persalinan : Ibu Hamil di Jorong Batang Buo :Vedjia Medhina S.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Tanda-Tanda Persalinan dan Persiapan Persalinan : Ibu Hamil di Jorong Batang Buo :Vedjia Medhina S. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Penyaji Waktu Hari/ Tgl/Jam Tempat SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Asuhan pada ibu hamil : Tanda-Tanda Persalinan dan Persiapan Persalinan : Ibu Hamil di Jorong

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : Lampiran I PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : 462010066 Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada, Yth, Calon Responden di Tempat. Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nurul Maulidah NIM : 20120320079 Adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN SURAT DARI KAMPUS.. Lampiran 2 UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN : 11 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN : 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety ( HRS-A) Silahkan Anda memberikan tanda di kolom isii

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul : Tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Peneliti : Dedi Nim : 101121098 Alamat : Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Assalammu laikum Wr Wb Saya, Sitti Nursanti dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya wanita mengatakan bahwa menjadi hamil adalah suatu pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang luar biasa untuk wanita, dengan hadirnya

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan Kecemasan merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

Persalinan adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta

Persalinan adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta Persalinan adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu Persalinan normal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi : 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst kemudian menjadi anxiety berarti kecemasan yaitu suatu kata yang digunakan oleh Frued untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)

Lebih terperinci

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia Pendahuluan Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, yaitu : 1. Perdarahan pasca persalinan 2. Eklampsia 3. Sepsis 4. Keguguran 5. Hipotermia

Lebih terperinci

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung.

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung. Lampiran 1 Informed Consent Saya yang bernama Hanum Maftukha Ahda adalah mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini, saya sedang melakukan

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1 NAMA : LAUREN LITANI NIM : 09033 SEMESTER : 1 ANGKATAN : XII Setelah saya melihat dan mempelajari hasil yang dikerjakan oleh Triana Wahyuning Pratiwi dari kelompok 7 pada nomor 4, menurut saya pekerjaannya

Lebih terperinci

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila : 4 Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman & 5 Promotif / Preventif/ Kuratif/Rehabilitatif 6 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/ Implementasi/Evaluasi/Lainlain 7 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan hasil penulisan world bank atau bank dunia tahun 2008 menunjukkan angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia mengalami peningkatan. Direktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini akan dipaparkan metode atau cara untuk mendapatkan data penelitian. Metode penelitian terdiri dari tipe penelitian, variabel penelitian, definisi operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini

Lebih terperinci

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Lampiran 4 LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Dengan Gangguan Pola Tidur Di Ruang Kenanga RS. PELNI Jakarta Tahun 2010 Peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Pengertian Persalinan Dan APN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui janin lahir atau

Lebih terperinci

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan PERSALINAN KALA I Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala),

Lebih terperinci

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persalinan 2.1.1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadinya dilatasi serviks lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). Persalinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai progresif

Lebih terperinci

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Kecemasan Remaja yang Menjalani Perawatan (Hospitalisasi) Remaja 1. Kecemasan Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan dan mengingatkan adanya bahaya yang mengancam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perawatan BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak merniliki objek yang spesifik. Kecemasan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persalinan dimulai (Bobak, 2004). Sedangkan Pilliteri (2002) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persalinan dimulai (Bobak, 2004). Sedangkan Pilliteri (2002) menyatakan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta dan membrane dari dalam janin melalui jalan lahir. Berbagai perubahan terjadi pada system

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN

LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN KUESIONER LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN Kepada: Yth. Bapak/Ibu/Saudara responden Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Setiyoningsih NIM : A11000647 Alamat : Ambalkumolo, 01/03, Buluspesantren,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERSIAPAN PERSALINAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERSIAPAN PERSALINAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERSIAPAN PERSALINAN Pokok Bahasan : Intra Natal Care (INC) Sub Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan Sasaran Tempat Penyuluh : Ibu Hamil : Ruang kelas A15 : WA ODE FELMIATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dan mutlak untuk dilakukan. Data yang terkumpul dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Agar persalinan berjalan lancar dan tidak perlu khawatir terhadap apa dan bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh hari mempersiapkan

Lebih terperinci

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa kita dapat dengan mudah mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari menegenai peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Terapeutik 1. Pengertian Komunikasi Terapeutik Menurut Purwanto (2009), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika

Lebih terperinci

KASUS III. Pertanyaan:

KASUS III. Pertanyaan: KASUS III Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan mulas-mulas sejak 7 jam yang lalu, dari kemaluannya keluar lendir bercampur darah. Klien terlihat

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03 Muntah tanpa Sebab Bayi belum selesai makan, tiba-tiba "BOOMM!" Makanannya mengotori baju. Mengapa? Gumoh hingga muntah kerap terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan. Perilaku ini membuat ibu

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap perubahan fisiologis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB I PENDAHULUAN. xiv xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan walaupun minor/mayor merupakan pengalaman yang sulit dan bisa menimbulkan kecemasan bagi hampir semua pasien dan keluarganya. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting

Lebih terperinci

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan Normal Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan dan Kemajuan Persalinan Persalinan / Partus Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan

Lebih terperinci

KALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: 09013. milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi:

KALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: 09013. milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi: Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: 09013 milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi: KALA 1 DAGNOSIS Ibu sudah dlm persalinan kala 1jk pembukaan serviks kurang dr 4 cm dan kontraksi terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang universal, suatu respon emosional yang tidak baik dan penuh kekhawatiran. Suatu rasa yang tidak terekspresikan

Lebih terperinci

Bab III Sistem Kesehatan

Bab III Sistem Kesehatan Bab III Sistem Kesehatan Sistem Kesehatan Bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik? Apabila Anda membutuhkan pelayanan rumah sakit Berjuang untuk perubahan 45 Ketika petugas kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Indikasi medis dilakukannya

Lebih terperinci

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke SUMMARY ABSTRAK Prily Apriliany S. Husain, 84140901. Gambaran Tingkat dalam Merawat Anggota Keluarga yang Menderita Stroke di Ruangan Neuro RSUD. Prof. Dr. Hi. Aloei saboe Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persalinan Sectio caesaria Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi).(william,

Lebih terperinci

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Anemia Ibu Bersalin a. Definisi Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya hemoglobin sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan bidang kesehatan modern mencakup berbagai macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah sectio caesaria. Di negara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN ASUHAN INTRANATAL ASUHAN INTRANATAL Standar pelayanan kebidanan Persiapan bidan Persiapan rumah dan lingkungan Persiapan alat/bidan kit Persiapan ibu dan keluarga Manajemen ibu intranatal STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN Dolis Yesti Fennyria Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Sectio caesarea merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menopause 1. Pengertian Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata men yang berarti bulan dan kata peuseis yang berarti penghentian sementara. Sebenarnya, secara linguistik

Lebih terperinci