LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :"

Transkripsi

1 INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MOBILE GAME BRAINCHEMIST SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA PADA MATERI ASAM BASA, LARUTAN PENYANGGA, DAN HIDROLISIS GARAM UNTUK GURU KIMIA SMA/MA (REVIEWER) LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check ( ) pada kolom nilai sesuai penilaian Anda terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Anda adalah SK, K, atau C maka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan. 99

2 LEMBAR PENILAIAN No Aspek Kriteria Indikator SK K C B SB 1. Kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan standar isi (SK dan KD) 2. Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik I. Materi dan Soal Kesesuaian penjabaran materi dalam media pembelajaran 3. dengan tujuan pembelajaran 4. Kejelasan isi soal 5. Kesetaraan pilihan jawaban 6. Kesesuaian kunci jawaban dan pembahasan II. Kebahasaan 7. Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda 8. Penggunaan bahasa yang komunikatif 9. Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna Kemampuan penggunaan media pembelajaran secara 10. berulang-ulang III Keterlaksanaan Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah 11. ada 12. Kemenarikan penyajian media pembelajaran 100

3 No Aspek Kriteria Indikator SK K C B SB 13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar 14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi 15. Kejelasan warna ilustrasi gambar IV Tampilan Audio 16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang) dan Visual 17. Kesesuaian pemilihan warna tampilan 18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf 19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara 21. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran 22. Kemudahan fungsi touch and drag V Rekayasa 23. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran Perangkat Lunak 24. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap 25. perkembangan IPTEK 101

4 No Bagian Perbaikan Saran *) Jika kolom saran yang disediakan kurang, saran dapat ditulis pada bagian belakang kertas ini. Yogyakarta, Reviewer, (...) NIP. 102

5 PENJABARAN LEMBAR PENILAIAN No Aspek Kriteria Indikator SB Jika materi dalam media pembelajaran sangat sesuai dengan standar isi 1. Jika materi dalam media pembelajaran sesuai dengan standar B isi Kesesuaian materi dalam media Jika materi dalam media pembelajaran cukup sesuai dengan pembelajaran dengan standar isi C standar isi (SK dan KD) Jika materi dalam media pembelajaran kurang sesuai dengan K standar isi I. Materi dan Soal SK Jika materi dalam media pembelajaran tidak sesuai dengan standar isi SB Jika materi dalam media pembelajaran sangat sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik 2. Jika materi dalam media pembelajaran sesuai dengan tingkat B Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan peserta didik pengetahuan peserta didik Jika materi dalam media pembelajaran cukup sesuai dengan C tingkat pengetahuan peserta didik K Jika materi dalam media pembelajaran kurang sesuai dengan tingkat pengetahuan peserta didik 103

6 No Aspek Kriteria Indikator Kesesuaian materi dengan tingkat Jika materi dalam media pembelajaran tidak sesuai dengan SK pengetahuan peserta didik tingkat pengetahuan peserta didik SB Jika penjabaran materi sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran B Jika penjabaran materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian penjabaran materi Jika penjabaran materi cukup sesuai dengan tujuan C 3. dalam media pembelajaran dengan pembelajaran tujuan pembelajaran Jika penjabaran materi kurang sesuai dengan tujuan K pembelajaran I. Materi dan Soal Jika penjabaran materi tidak sesuai dengan tujuan SK pembelajaran SB Jika isi soal sangat jelas B Jika isi soal jelas 4. Kejelasan isi soal C Jika isi soal cukup jelas K Jika isi soal kurang jelas SK Jika isi soal tidak jelas 5. SB Jika kunci jawaban sangat sesuai dengan pembahasan Kesesuaian kunci jawaban dan B Jika kunci jawaban sesuai dengan pembahasan pembahasan C Jika kunci jawaban cukup sesuai dengan pembahasan 104

7 No Aspek Kriteria Indikator Kesesuaian kunci jawaban dan K Jika kunci jawaban kurang sesuai dengan pembahasan pembahasan SK Jika kunci jawaban tidak sesuai dengan pembahasan SB Jika pilihan jawaban sangat setara I. Materi dan Soal B Jika pilihan jawaban setara 6. Kesetaraan pilihan jawaban C Jika pilihan jawaban cukup setara K Jika pilihan jawaban kurang setara SK Jika pilihan jawaban tidak setara SB Jika bahasa yang digunakan tidak memuat kata-kata ambigu B Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang sedikit Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam Penggunaan bahasa tidak C 7. jumlah yang sedang menimbulkan penafsiran ganda Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam II Kebahasaan K jumlah yang banyak SK Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang sangat banyak 8. SB Jika bahasa yang digunakan sangat komunikatif Penggunaan bahasa yang B Jika bahasa yang digunakan komunikatif komunikatif C Jika bahasa yang digunakan cukup komunikatif 105

8 No Aspek Kriteria Indikator II Kebahasaan Penggunaan bahasa yang K Jika bahasa yang digunakan kurang komunikatif komunikatif SK Jika bahasa yang digunakan tidak komunikatif SB Jika reward yang diberikan sangat tepat 9. B Jika reward yang diberikan tepat Ketepatan pemberian reward atas C Jika reward yang diberikan cukup tepat jawaban pengguna K Jika reward yang diberikan kurang tepat SK Jika reward yang diberikan tidak tepat SB Jika media pembelajaran sangat dapat digunakan secara berulang-ulang Jika media pembelajaran dapat digunakan secara berulangulang B III Keterlaksanaan 10. Jika media pembelajaran cukup dapat digunakan secara C Kemampuan penggunaan media berulang-ulang pembelajaran berulang-ulang Jika media pembelajaran kurang dapat digunakan secara K berulang-ulang SK Jika media pembelajaran tidak dapat digunakan secara berulang-ulang 106

9 No Aspek Kriteria Indikator 11. III Keterlaksanaan 12. SB Jika mobile game sangat memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada Jika mobile game sangat memiliki keunggulan dibandingkan B media pembelajaran yang sudah ada Keunggulan dibandingkan media Jika mobile game sangat memiliki keunggulan dibandingkan pembelajaran pembelajaran yang C media pembelajaran yang sudah ada sudah ada Jika mobile game kurang memiliki keunggulan dibandingkan K media pembelajaran yang sudah ada SK Jika mobile game tidak memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada SB Jika penyajian media pembelajaran sangat menarik B Jika penyajian media pembelajaran menarik Kemenarikan penyajian media C Jika penyajian media pembelajaran cukup menarik pembelajaran K Jika penyajian media pembelajaran kurang menarik SK Jika penyajian media pembelajaran tidak menarik SB Jika ukuran teks dan gambar sangat proporsional IV Tampilan Audio B Jika ukuran teks dan gambar proporsional 13. Kesesuaian ukuran teks dan gambar dan Visual C Jika ukuran teks dan gambar cukup proporsional 107

10 No Aspek Kriteria Indikator K Jika ukuran teks dan gambar kurang proporsional Proporsi ukuran teks dan gambar SK Jika ukuran teks dan gambar tidak proporsional SB Jika ilustrasi gambar sangat sesuai dengan materi 14. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi B C K Jika ilustrasi gambar sesuai dengan materi Jika ilustrasi gambar cukup sesuai dengan materi Jika ilustrasi gambar kurang sesuai dengan materi SK Jika ilustrasi gambar tidak sesuai dengan materi IV Tampilan Audio dan Visual 15. Kejelasan warna ilustrasi gambar SB B C Jika gambar memiliki warna yang sangat jelas Jika gambar memiliki warna yang jelas Jika gambar memiliki warna yang cukup jelas K Jika gambar memiliki warna yang kurang jelas SK Jika gambar memiliki warna yang tidak jelas SB Jika background yang dipilih sangat sesuai B Jika background yang dipilih sesuai 16. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang) C K Jika background yang dipilih cukup sesuai Jika background yang dipilih kurang sesuai SK Jika background yang dipilih tidak sesuai 108

11 No Aspek Kriteria Indikator Kesesuaian pemilihan warna 17. tampilan Kesesuaian pemilihan warna tampilan 18. Kesesuaian pemilihan jenis huruf Tampilan Audio IV dan Visual 19. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 20. Kesesuaian pemilihan musik/ suara SB Jika pemilihan warna tampilan sangat sesuai B Jika pemilihan warna tampilan sesuai C Jika pemilihan warna tampilan cukup sesuai K Jika pemilihan warna tampilan kurang sesuai SK Jika pemilihan warna tampilan tidak sesuai SB Jika pemilihan jenis huruf sangat sesuai B Jika pemilihan jenis huruf sesuai C Jika pemilihan jenis huruf cukup sesuai K Jika pemilihan jenis huruf kurang sesuai SK Jika pemilihan jenis huruf tidak sesuai SB Jika pemilihan ukuran huruf sangat sesuai B Jika pemilihan ukuran huruf sesuai C Jika pemilihan ukuran huruf cukup sesuai K Jika pemilihan ukuran huruf kurang sesuai SK Jika pemilihan ukuran huruf tidak sesuai SB Jika pemilihan musik/suara sangat sesuai B Jika pemilihan musik/suara sesuai C Jika pemilihan musik/suara cukup sesuai 109

12 No Aspek Kriteria Indikator IV Tampilan Audio K Jika pemilihan musik/suara kurang sesuai Kesesuaian pemilihan musik/ suara dan Visual SK Jika pemilihan musik/suara tidak sesuai SB Jika media pembelajaran sangat kreatif dan inovatif 21. B Jika media pembelajaran kreatif dan inovatif Kreativitas dan inovasi dalam C Jika media pembelajaran cukup kreatif dan inovatif media pembelajaran K Jika media pembelajaran kurang kreatif dan inovatif SK Jika media pembelajaran tidak kreatif dan inovatif SB Jika fungsi touch and drag sangat mudah digunakan B Jika fungsi touch and drag mudah digunakan V 22. Kemudahan fungsi touch and drag C Jika fungsi touch and drag cukup mudah digunakan Rekayasa K Jika fungsi touch and drag kurang mudah digunakan Perangkat Lunak SK Jika fungsi touch and drag sulit digunakan SB Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran sangat jelas 23. B Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran jelas Kejelasan petunjuk penggunaan C Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran cukup jelas media pembelajaran K Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran kurang jelas SK Jika petunjuk penggunaan media pembelajaran tidak jelas 24. Kemudahan pengoperasian media SB Jika media pembelajaran sangat mudah dioperasikan pembelajaran B Jika media pembelajaran mudah dioperasikan 110

13 No Aspek Kriteria Indikator C Jika media pembelajaran cukup mudah dioperasikan Kemudahan pengoperasian media K Jika media pembelajaran kurang mudah dioperasikan pembelajaran SK Jika media pembelajaran sulit dioperasikan SB Jika media pembelajaran sangat memiliki peluang pengembangan IPTEK Jika media pembelajaran memiliki peluang pengembangan Rekayasa B V IPTEK Perangkat Lunak Peluang pengembangan media Jika media pembelajaran cukup memiliki peluang 25. pembelajaran terhadap C pengembangan IPTEK perkembangan IPTEK Jika media pembelajaran kurang memiliki peluang K pengembangan IPTEK SK Jika media pembelajaran tidak memiliki peluang pengembangan IPTEK 111

14 INSTRUMEN PENILAIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN MOBILE GAME BRAINCHEMIST SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA PADA MATERI ASAM BASA, LARUTAN PENYANGGA, DAN HIDROLISIS GARAM UNTUK SISWA SMA/MA LAMPIRAN 2 NAMA : KELAS : SEKOLAH : TANGGAL : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda check ( ) pada kolom nilai sesuai penilaian Anda terhadap media pembelajaran. 2. Nilai SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik 3. Apabila penilaian Anda adalah SK, K, atau C maka berilah saran dan masukan pada kolom yang telah disediakan. 112

15 LEMBAR PENILAIAN No Aspek Kriteria Indikator SK K C B SB I Kebahasaan 1. Penggunaan bahasa tidak menimbulkan penafsiran ganda 2. Penggunaan bahasa yang komunikatif 3. Ketepatan pemberian reward atas jawaban pengguna II 4. Kemampuan penggunaan secara berulang-ulang Keterlaksanaan 5. Keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada 6. Kemenarikan penyajian media pembelajaran 7. Kesesuaian proporsi ukuran teks dan gambar 8. Kesesuaian ilustrasi gambar dengan materi 9. Kejelasan warna ilustrasi gambar III Tampilan Audio 10. Kesesuaian pemilihan background (latar belakang) dan Visual 11. Kesesuaian pemilihan warna tampilan 12. Kesesuaian pemilihan jenis huruf 13. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 14. Kesesuaian pemilihan musik/ suara IV Rekayasa Perangkat Lunak 15. Kreativitas dan inovasi dalam media pembelajaran 113

16 No Aspek Kriteria Indikator SK K C B SB 16. Kemudahan fungsi touch and drag IV 17. Kejelasan petunjuk penggunaan media pembelajaran Rekayasa 18. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran Perangkat Lunak Peluang pengembangan media pembelajaran terhadap 19. perkembangan IPTEK Berikan kritik dan saran mengenai mobile game BrainChemist! Apakah belajar dengan menggunakan mobile game lebih menarik dan menyenangkan? Berikan alasannya! (Jika Anda menjawab tidak, berikan alasannya) a. Ya b. Tidak Alasan : 114

17 Apakah Anda tertarik untuk belajar kimia lebih jauh setelah bermain game mobile BrainChemist ini? (Jika Anda menjawab tidak, berikan alasannya) a. Ya b. Tidak Alasan : Yogyakarta, Peserta Didik, (...) 115

18 PENJABARAN LEMBAR PENILAIAN No Aspek Kriteria Indikator SB Jika bahasa yang digunakan tidak memuat kata-kata ambigu B Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam jumlah yang sedikit Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam Penggunaan bahasa tidak C 1. jumlah yang sedang menimbulkan penafsiran ganda Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam K jumlah yang banyak I Kebahasaan Jika kalimat yang digunakan memuat kata-kata ambigu dalam SK jumlah yang sangat banyak SB Jika bahasa yang digunakan sangat komunikatif 2. B Jika bahasa yang digunakan komunikatif Penggunaan bahasa yang C Jika bahasa yang digunakan cukup komunikatif komunikatif K Jika bahasa yang digunakan kurang komunikatif SK Jika bahasa yang digunakan tidak komunikatif II Keterlaksanaan 3. Ketepatan pemberian reward atas SB Jika reward yang diberikan sangat menarik jawaban pengguna 116

19 No Aspek Kriteria Indikator B Jika reward yang diberikan menarik Ketepatan pemberian reward atas C Jika reward yang diberikan cukup menarik jawaban pengguna K Jika reward yang diberikan kurang menarik SK Jika reward yang diberikan tidak menarik SB Jika mobile game sangat dapat digunakan berulang-ulang 4. B Jika mobile game dapat digunakan berulang-ulang Kemampuan penggunaan secara C Jika mobile game cukup dapat digunakan berulang-ulang berulang-ulang K Jika mobile game kurang dapat digunakan berulang-ulang II Keterlaksanaan SK Jika mobile game tidak dapat digunakan berulang-ulang SB Jika mobile game sangat memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada 5. Jika mobile game sangat memiliki keunggulan dibandingkan Keunggulan dibandingkan media B media pembelajaran yang sudah ada pembelajaran pembelajaran yang Jika mobile game sangat memiliki keunggulan dibandingkan sudah ada C media pembelajaran yang sudah ada K Jika mobile game kurang memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada 117

20 No Aspek Kriteria Indikator SK Jika mobile game tidak memiliki keunggulan dibandingkan media pembelajaran yang sudah ada SB Jika penyajian mobile game sangat menarik II Keterlaksanaan B Jika penyajian mobile game menarik Kemenarikan penyajian media 6. C Jika penyajian mobile game cukup menarik pembelajaran K Jika penyajian mobile game kurang menarik SK Jika penyajian mobile game tidak menarik SB Jika ukuran teks dan gambar sangat proporsional 7. B Jika ukuran teks dan gambar proporsional Kesesuaian proporsi ukuran teks C Jika ukuran teks dan gambar cukup proporsional dan gambar K Jika ukuran teks dan gambar kurang proporsional Tampilan Audio SK Jika ukuran teks dan gambar tidak proporsional III dan Visual SB Jika ilustrasi gambar sangat sesuai dengan materi 8. B Jika ilustrasi gambar sesuai dengan materi Kesesuaian ilustrasi gambar dengan C Jika ilustrasi gambar cukup sesuai dengan materi materi K Jika ilustrasi gambar kurang sesuai dengan materi SK Jika ilustrasi gambar tidak sesuai dengan materi 118

21 No Aspek Kriteria Indikator SB Jika gambar memiliki warna yang sangat jelas B Jika gambar memiliki warna yang jelas 9. Kejelasan warna ilustrasi gambar C Jika gambar memiliki warna yang cukup jelas K Jika gambar memiliki warna yang kurang jelas SK Jika gambar memiliki warna yang tidak jelas SB Jika background yang dipilih sangat sesuai B Jika background yang dipilih sesuai Kesesuaian pemilihan background 10. C Jika background yang dipilih cukup sesuai Tampilan Audio (latar belakang) K Jika background yang dipilih kurang sesuai III dan Visual SK Jika background yang dipilih tidak sesuai SB Jika pemilihan warna tampilan sangat sesuai B Jika pemilihan warna tampilan sesuai Kesesuaian pemilihan warna 11. C Jika pemilihan warna tampilan cukup sesuai tampilan K Jika pemilihan warna tampilan kurang sesuai SK Jika pemilihan warna tampilan tidak sesuai SB Jika pemilihan jenis huruf sangat sesuai 12. Kesesuaian pemilihan jenis huruf B Jika pemilihan jenis huruf sesuai 119

22 No Aspek Kriteria Indikator C Jika pemilihan jenis huruf cukup sesuai Kesesuaian pemilihan jenis huruf 13. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf Tampilan Audio III dan Visual 14. Kesesuaian pemilihan musik/ suara Rekayasa Kreativitas dan inovasi dalam IV 15. Perangkat Lunak media pembelajaran K Jika pemilihan jenis huruf kurang sesuai SK Jika pemilihan jenis huruf tidak sesuai SB Jika pemilihan ukuran huruf sangat sesuai B Jika pemilihan ukuran huruf sesuai C Jika pemilihan ukuran huruf cukup sesuai K Jika pemilihan ukuran huruf kurang sesuai SK Jika pemilihan ukuran huruf tidak sesuai SB Jika pemilihan musik/suara sangat sesuai B Jika pemilihan musik/suara sesuai C Jika pemilihan musik/suara cukup sesuai K Jika pemilihan musik/suara kurang sesuai SK Jika pemilihan musik/suara tidak sesuai SB Jika mobile game sangat kreatif dan inovatif B Jika mobile game kreatif dan inovatif C Jika mobile game cukup kreatif dan inovatif 120

23 No Aspek Kriteria Indikator Kreativitas dan inovasi dalam K Jika mobile game kurang kreatif dan inovatif media pembelajaran SK Jika mobile game tidak kreatif dan inovatif SB Jika fungsi touch and drag sangat mudah digunakan B Jika fungsi touch and drag mudah digunakan 16. Kemudahan fungsi touch and drag C Jika fungsi touch and drag cukup mudah digunakan K Jika fungsi touch and drag kurang mudah digunakan SK Jika fungsi touch and drag sulit digunakan SB Jika petunjuk penggunaan mobile game sangat jelas Rekayasa IV B Jika petunjuk penggunaan mobile game jelas Perangkat Lunak Kejelasan petunjuk penggunaan 17. C Jika petunjuk penggunaan mobile game cukup jelas media pembelajaran K Jika petunjuk penggunaan mobile game kurang jelas SK Jika petunjuk penggunaan mobile game tidak jelas SB Jika mobile game sangat mudah dioperasikan B Jika mobile game mudah dioperasikan Kemudahan pengoperasian media 18. C Jika mobile game cukup mudah dioperasikan pembelajaran K Jika mobile game kurang mudah dioperasikan SK Jika mobile game sulit dioperasikan 121

24 No Aspek Kriteria Indikator SB Jika mobile game sangat memiliki peluang pengembangan IPTEK B Jika mobile game memiliki peluang pengembangan IPTEK Peluang pengembangan media Jika mobile game cukup memiliki peluang pengembangan Rekayasa C IV 19. pembelajaran terhadap IPTEK Perangkat Lunak perkembangan IPTEK Jika mobile game kurang memiliki peluang pengembangan K IPTEK SK Jika mobile game tidak memiliki peluang pengembangan IPTEK 122

25 LAMPIRAN 3 MATERI DAN SOAL YANG DIKEMBANGKAN DALAM MOBILE GAME BRAINCHEMIST Materi Dan Soal-Soal Game Teori Asam Basa Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan. Indikator : 1. Menyatakan pengertian asam basa menurut Arrhenius, Bronsted Lowry, dan lewis. 2. Membedakan antara asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah. 3. Memperkirakan ph larutan asam basa yang tidak dikenal berdasarkan perubahan indikator. 4. Menghubungkan kekuatan asam dan basa dengan tetapan kesetimbangan ionisasinya. Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat menyatakan pengertian asam basa menurut Arrhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis. 2. Peserta didik dapat membedakan antara asam kuat dan asam lemah. 3. Peserta didik dapat membedakan antara basa kuat, dan basa lemah. 4. Peserta didik dapat memperkirakan ph larutan asam basa yang tidak dikenal berdasarkan perubahan warna beberapa indikator. 5. Peserta didik dapat menghubungkan kekuatan asam dan basa dengan tetapan kesetimbangan ionisasinya. I. Materi Pembelajaran A. Teori Asam Basa 1) Teori asam basa Arrhenius a) Asam Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H + ) atau ion Hidronium (H 3 O + ). Contoh : HCl(aq) + H 2 O(l) H 3 O + (aq) + Cl - (aq) 123

26 b) Basa ion OH-. Menurut Arrhenius, basa adalah suatu zat yang dalam air dapat menghasilkan Contoh : NH 3 (g) + H 2 O(l) NH 4 + (aq) + OH - (aq) Menurut derajat ionisasinya, larutan asam basa dapat dibedakan menjadi : a) Asam kuat Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna (α 1) dalam larutannya. Contoh : HCl(aq) H + (aq) + Cl - (aq) Konsentrasi H + dapat dihitung secara stoikiometri sesuai koefisien ion H +. Keterangan : a [H + ] = a x Ma = valensi asam (jumlah H + yang terlepas) Ma = konsentrasi asam Senyawa yang termasuk ke dalam asam kuat yaitu HCl, HBr, HI, HNO 3, H 2 SO 4, dan HClO 4. b) Asam lemah Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionosasi (0 < α < 1). Oleh karena hanya sedikit yang terionisasi, maka terjadi reaksi kesetimbangan antara ion yang dihasilkan dengan asam yang terlarut. Contoh : CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) Secara umum, reaksi asam lemah adalah : HA(aq) A - (aq) + H + (aq) Reaksi kesetimbangan di atas memiliki harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam yang dirumuskan sebagai berikut : = [ ][ ] [ ] Konsentrasi H + asam lemah dapat dihitung dengan persamaan : [ ]= Keterangan : Ka = tetapan kesetimbangan asam Ma = konsentrasi asam 124

27 Harga Ka merupakan gambaran kekuatan asam. Semakin besar harga Ka, semakin banyak ion H + yang dihasilkan, atau semakin kuat asam tersebut. Selain Ka, besaran lain yang dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan asam adalah derajad ionisasi (α). Semakin besar α, semakin kuat asam tersebut. c) Basa kuat Basa kuat sama halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna (α 1). Contoh : NaOH(aq) Na + (aq) + OH - (aq) Konsentrasi OH - dapat dihitung secara stoikiometri sesuai koefisien ion OH -. Keterangan : b [OH - ] = b x Mb = valensi basa (jumlah OH - yang terlepas) Mb = konsentrasi basa Senyawa yang termasuk basa kuat diantaranya : NaOH, KOH,RbOH, CsOH, Ca(OH) 2, Sr(OH) 2, dan Ba(OH) 2 d) Basa lemah Seperti halnya asam lemah, basa lemah hanya sedikit terionisasi dalam larutannya. Contoh : Mg(OH) 2 (s) Mg 2+ (aq) + 2OH - (aq) Secara umum reaksi kesetimbangan basa lemah : BOH (aq) B + (aq) + OH - (aq) Reaksi kesetimbangan di atas memiliki harga tetapan kesetimbangan ionisasi basa yang dirumuskan sebagai berikut : = [ ][ ] [ ] Konsentrasi OH - asam lemah dapat dihitung dengan persamaan : [ ]= Keterangan : Kb = tetapan kesetimbangan basa Mb = konsentrasi basa Kb dan α digunakan sebagai ukuran kekuatan basa, semakin besar harga Kb, semakin kuat basanya dan semakin besar harga derajat ionisasinya. 125

28 2) Teori asam basa Bronsted Lowry Pada tahun 1923, Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry mengajukan konsep asam basa berdasarkan pemindahan proton (H + ). a) Asam Asam adalah spesi yang memberi proton (donor proton). b) Basa Basa adalah spesi yang menerima proton (akseptor proton) Contoh asam basa Bronsted Lowry : NH 3 (g) + H 2 O(l) NH + 4 (aq) + OH - (aq) basa asam asam basa konjugasi konjugasi Konsep asam basa Bronsted Lowry ini lebih luas dari asam basa Arrhenius karena tidak terbatas dalam pelarut air dan tidak hanya berupa molekul, tetapi juga kation dan anion. 3) Teori asam basa Lewis Gilbert N. Lewis mendefinisikan asam basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. a) Asam Asam adalah spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron (akseptor pasangan elektron) b) Basa Basa adalah spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron ( donor pasangan elektron). Contoh : H 3 N: + H + + NH 4 B. Indikator asam basa Indikator asam basa merupakan bahan yang dipakai untuk mengenali sifat suatu larutan (apakah bersifat asam atau basa). 126

29 1) Kertas lakmus Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan dalam mengenali senyawa asam atau basa, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat larutan terhadap kertas lakmus adalah sebagai berikut ; 1) Larutan asam memerahkan kertas lakmus biru 2) Larutan basa membirukan kertas lakmus merah 3) Larutan netral tidak mengubah warna kertas lakmus. 2) Larutan indikator Larutan indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa. Perhatikan perubahan warna beberapa indikator pada larutan asam atau basa pada tabel 1. Indikator (skala ph) Fenolftalein (8,3-10,1) Metil merah (4,2-6,3) Metil kuning (2,0-3,0) Brom timol biru (6,0-7,6) Tabel 1. Perubahan warna beberapa indilator Warna dalam asam Tidak berwarna Merah Merah Kuning Warna dalam basa Merah muda Kuning Kuning Biru II. Soal asam basa untuk game basic Menentukan senyawa yang termasuk asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah. SOAL JAWABAN 1. HF 1. ASAM LEMAH HF terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HF(aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + F - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) HF = 1,75 x LiOH 2. BASA KUAT LiOH terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : LiOH(aq) Li + (aq) + OH - (aq) 127

30 3. HCl 3. ASAM KUAT HCl terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HCl(aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + Cl - (aq) 4. NaOH 4. BASA KUAT NaOH terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : NaOH(aq) Na + (aq) + OH - (aq) 5. HBr 5. ASAM KUAT HBr terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HBr(aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + Br - (aq) 6. KOH 6. BASA KUAT KOH terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : KOH(aq) K + + OH - (aq) 7. HI 7. ASAM KUAT HI terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HI(aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ I - (aq) 8. Mg(OH) 2 8. BASA LEMAH Mg(OH) 2 sangat sedikit larut dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : Mg(OH) 2 (s) Mg 2+ (aq)+ 2OH - (aq) Ksp Mg(OH) 2 = 1,2 x H 2 S 9. ASAM LEMAH H 2 S terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 2 S(aq) + 2H 2 O(l) 2H 3 O + (aq) + S 2- (aq) Tetapan ionisasi (Ka) H 2 S = 1 x Ca(OH) BASA KUAT Ca(OH) 2 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : Ca(OH) 2 (aq) Ca 2+ (aq) + 2OH - (aq) 11. HNO ASAM LEMAH HNO 2 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HNO 2 (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ NO 2 - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) HNO 2 = 5,1 X Sr(OH) BASA KUAT Sr(OH) 2 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : 128

31 Sr(OH) 2 (aq) Sr 2+ (aq) + 2OH - (aq) 13. HNO ASAM KUAT H NO 3 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H NO 3 (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ NO 3 - (aq) 14. Ba(OH) BASA KUAT Ba(OH) 2 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : Ba(OH) 2 (aq) Ba 2+ (aq) + 2OH - (aq) 15. H 2 SO ASAM LEMAH H 2 SO 3 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 2 SO 3 (aq) + H 2 O(l) H 3 O + (aq) + HSO 3 - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) H 2 SO 3 = 1,5 x Al(OH) BASA LEMAH Al(OH) 3 sangat sedikit larut dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : Al(OH) 3 (s) Al 3+ (aq) + 3OH - (aq) Ksp Al(OH) 3 = 4,6 x H 2 SO ASAM KUAT H 2 SO 4 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 2 SO 4 (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ HSO 4 - (aq) 18. Fe(OH) BASA LEMAH Fe(OH) 2 sangat sedikit larut dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : Fe(OH) 2 (s) Fe 2+ (aq) + 2OH - (aq) 19. H 3 PO ASAM LEMAH H 3 PO 3 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 3 PO 3 (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + H 2 PO 3 - (aq) Tetapan ionisasi (Ka 1 ) H 3 PO 3 = 1,5 x Fe(OH) BASA LEMAH Fe(OH) 3 sangat sedikit larut dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : Fe(OH) 3 (s) Fe 3+ (aq) + 3OH - (aq) Ksp Fe(OH) 3 = 9,0 x H 3 PO ASAM LEMAH H 3 PO 4 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 3 PO 4 (aq) +H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ H 2 PO 4 - (aq) Tetapan ionisasi (Ka 1 ) H 3 PO 4 = 7,1 x

32 22. RbOH 22. BASA KUAT RbOH terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : RbOH(aq) Rb + (aq) + OH - (aq) 23. H 2 CO ASAM LEMAH H 2 CO 3 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 2 CO 3 (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + HCO 3 - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) H 2 CO 3 = 4,5 X CsOH 24. BASA KUAT CsOH terionisasi sempurna dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : CsOH(aq) Cs + (aq) + OH - (aq) 25. HClO ASAM KUAT HClO 3 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HClO 3 (aq) + H 2 O(l) H 3 O + (aq) + ClO 3 - (aq) 26. HClO ASAM KUAT HClO 4 terionisasi sempurna dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HClO 4 (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ ClO 4 - (aq) 27. HCN 27. ASAM LEMAH HCN terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HCN(aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq)+ CN - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) HCN = 6 X HCOOH 28. ASAM LEMAH HCOOH terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : HCOOH(aq) + H 2 O(l) H 3 O + (aq)+ HCOO - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) = 1,8 X CH 3 COOH 29. ASAM LEMAH CH 3 COOH terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : CH 3 COOH(aq) + H 2 O(l) H 3 O + (aq)+ CH 3 COO - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) CH 3 COOH = 1,75 X C 6 H 5 COOH 30. ASAM LEMAH C 6 H 5 COOH terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : 130

33 C 6 H 5 COOH(aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + C 6 H 5 COO - (aq) Tetapan ionisasi (Ka) C 6 H 5 COOH =6,3 X H 2 C 2 O ASAM LEMAH H 2 C 2 O 4 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion H 3 O + dalam air. Reaksi ionisasinya : H 2 C 2 O 4 (aq) + H 2 O(l) H 3 O + (aq) + HC 2 O 4 2- (aq) Tetapan ionisasi (Ka) H 2 C 2 O 4 =5,4 X NH BASA LEMAH NH 3 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : NH 3 (g) +H 2 O (l) NH 4 + (aq)+ OH - (aq) Tetapan ionisasi (Kb) NH 3 = 1,8 x C 6 H 5 NH BASA LEMAH C 6 H 5 NH 2 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : C 6 H 5 NH 2 (aq) +H 2 O (l) C 6 H 5 NH 3 + (aq)+ OH - (aq) Tetapan ionisasi (Kb) C 6 H 5 NH 2 = 4 x HONH BASA LEMAH HONH 2 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : HONH 2 (aq) +H 2 O (l) HONH 3 + (aq)+ OH - (aq) Tetapan ionisasi (Kb) HONH 2 = 1,1 x H 2 NCONH BASA LEMAH H 2 NCONH 2 terionisasi sebagian dan menghasilkan ion OH - dalam air. Reaksi ionisasinya : H 2 NCONH 2 (s) +H 2 O (l) H 2 NCONH 3 + (aq)+ OH - (aq) Tetapan ionisasi (Kb) H 2 NCONH 2 = 1,5 x III. Soal asam basa untuk game advanced 1. Asam sulfat adalah asam yang telah dikenal sejak lama menurut Arhenius,asam sulfat mempunyai sifat asam karena... A. Asam sulfat mengandung atom oksigen B. Asam sulfat mengandung atom hidrogen C. Asam sulfat dapat memberi proton pada molekul air D. Asam sulfat dapat memberi pasangan elektron E. Asam sulfat dapat memperbesar konsentrasi ion H + dalam air 131

34 2. Suatu indikator memeberi warna merah dengan larutan kapur sirih. Indikator ini akan berwarna merah juga dalam larutan... A. Air jeruk B. Air sabun C. Larutan cuka D. Larutan gula E. Larutan garam dapur 3. Asam hipotesis merupakan asam yang tidak stabil. Berikut ini yang termasuk asam hipotesis adalah... A. CH 3 COOH B. HCl C. NH 4 OH D. H 2 SO 4 E. H 2 SO 3 4. Diantara spesi berikut yang tidak mungkin berlaku sebagai asam Bronsted Lowry adalah... A. NH 4 + B. H 2 O C. HCO 3 - D. CO 3 2- E. H 2 CO 3 5. Basa konjugasi dari NH 3 adalah... A. NH 4 OH B. H 2 O C. NH 2 - D. NH 4 + E. OH - 6. Diantara pasangan di bawah ini yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah... A. NH 3 dengan NH 2 - B. CH 3 COOH 2 + dengan CH 3 COO - C. H + dengan H 2 O D. PO 4 3- dengan H 2 PO 4 - E. H 2 O dengan H- 7. Perhatikan reaksi di bawah ini : HF + H 2 O F - + H 3 O + Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi dalam reaksi itu adalah... A. HF dan H 2 O B. HF dan F - C. H 2 O dan F - 132

35 D. HF dan H 3 O + E. F - dan H 3 O + 8. Dalam reaksi berikut ini : CN - + H 2 O HCN + OH - CN - berlaku sebagai basa sesuai dengan teori... A. Arrhenius B. Bronsted Lowry C. Lewis D. Bronsted Lowry dan Lewis E. Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis 9. Reaksi berikut : NH 3 + H + + NH 4 Reaksi tersebut dapat digolongkam sebagai reaksi asam basa sesuai dengan konsep... A. Arrhenius B. Bronsted Lowry C. Lewis D. Bronsted Lowry dan Lewis E. Arrhenius, Bronsted Lowry maupun Lewis 10. Spesi berwarna merah yang bertindak sebagai asam Bronsted Lowry adalah... A. NH 3 + H 2 O NH OH- B. HCO OH - CO H 2 O C. H 2 S + HNO 3 H 3 S + + NO 2 D. S 2- + H 2 O HS - + OH - E. NH CO 3 NH 3 + HCO Diketahui reaksi : HCO OH - CO H 2 O Berdasarkan reaksi di atas yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah... A. HCO - 3 dan OH - B. HCO dan CO 3 C. HCO - 3 dan H 2 O 2- D. H 2 O dan CO 3 E. OH - 2- dan CO 3 133

36 12. Perhatikan data berikut : Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru X Merah Biru Y Merah Merah Z Biru biru U Merah Biru V Biru Biru Larutan yang mengandung konsentrasi ion OH - lebih besar daripada konsentrasi ion H + adalah... A. Z dan V B. Y dan U C. U dan X D. X dan Z E. X dan Y 13. Perhatikan data berikut : Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 Merah Biru 2 Biru Biru 3 Biru Biru 4 Merah Merah 5 Merah Merah Larutan yang mengandung ion OH - adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 5 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan Perhatikan data berikut : Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 Merah Merah 2 Biru Biru 3 Biru Biru 4 Merah Biru 5 Merah Merah Larutan yang mengandung ion H + adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 D. 2 dan 3 134

37 E. 4 dan Perhatikan data uji larutan dengan beberapa indikator berikut : Indikator Trayek/ warna Warna larutan Metil merah 4,2-6,3/merah-kuning Kuning Metil jingga 2,9-4,0/merah-kuning Kuning Bromtimol biru 6,0-7,6/kuning-biru Biru Fenol ftalein 8,3-10/tak berwarnamerah Tak berwarna Sekitar berapa ph larutan tersebut... A. 4,0-4,2 B. 6,0-6,3 C. 7,6-8,3 D. < 6,0 E. > Perhatikan data uji larutan dengan beberapa indikator berikut : Indikator Trayek/ warna Warna larutan Metil merah 4,2-6,3/merah-kuning merah Metil jingga 2,9-4,0/merah-kuning Kuning Bromtimol biru 6,0-7,6/kuning-biru Kuning Fenol ftalein 8,3-10/tak berwarnamerah Tak berwarna Sekitar berapa ph larutan tersebut... A. 4,0-4,2 B. 6,0-6,3 C. 7,6-8,3 D. < 6,0 E. > Perhatikan data uji larutan dengan beberapa indikator berikut : Indikator Trayek/ warna Warna larutan Metil merah 4,2-6,3/merah-kuning Kuning Metil jingga 2,9-4,0/merah-kuning Kuning Bromtimol biru 6,0-7,6/kuning-biru Biru Fenol ftalein 8,3-10/tak berwarnamerah Merah Sekitar berapa ph larutan tersebut... A. 4,0-4,2 B. 6,0-6,3 C. 7,6-8,3 D. < 6,0 E. >10 135

38 18. Tabel Ka beberapa asam lemah adalah sebagai berikut : Asam Ka HA 6,2 X 10-8 HB 1,2 X 10-2 HC 7,0 X 10-4 HD 6,7 X 10-5 HE 9,6 X 10-7 Diantara asam-asam tersebut yang kekuatan asamnya paling lemah adalah... A. HA B. HB C. HC D. HD E. HE 19. Tabel Ka beberapa asam lemah adalah sebagai berikut : Asam Ka HA 6,2 X 10-8 HB 7,5 X 10-2 HC 1,2 X 10-2 HD 1,8 X HE 1,8 X 10-5 HG 7,0 X 10-4 HK 6,7 X 10-5 HL 9,6 X 10-7 Berdasarka data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan asam adalah... A. HL > HE > HB B. HB > HE > HD C. HL< HK < HC D. HA > HG > HC E. HB < HL < HD 20. Tabel nilai Ka beberapa asam lemah adalah sebagai berikut : Asam Ka HX 7,2 X HY 1,8 X HZ 6,7 X 10-5 Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa urutan kekuatan asam adalah... A. HX > HY > HZ B. HX > HZ > HY C. HZ > HX > HY 136

39 D. HZ > HY > HX E. HY > HZ > HX 21. Teori yang menyatakan bahwa asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidronium merupakan pernyataan yang dikemukakan oleh... A. Arrhenius B. Bronsted Lowry C. Lewis D. Arrhenius dan Bronsted Lowry E. Arrhenius dan Lewis 22. Asam menurut Bronsted Lowry adalah... A. donor pasangan elektron B. akseptor pasangan elektron C. donor proton D. akseptor proton E. menghasilkan ion hidrogen 23. Basa menurut Bronsted Lowry adalah... A. donor pasangan elektron B. akseptor pasangan elektron C. donor proton D. akseptor proton E. menghasilkan ion hidroksida 24. Asam menurut Lewis adalah... A. donor pasangan elektron B. akseptor pasangan elektron C. donor proton D. akseptor proton E. menghasilkan ion hidrogen 25. Basa menurut Lewis adalah... A. donor pasangan elektron B. akseptor pasangan elektron C. donor proton D. akseptor proton E. menghasilkan ion hidroksida KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN : 1. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion H + dalam air. Jadi, asam sulfat mempunyai sifat asam karena asam sulfat 137

40 dapat menghasilkan ion H + dalam air (konsentrasi ion H+ dalam air semakin besar). Jawaban : E 2. Larutan kapur sirih merupakan larutan basa, sehingga pilihan dalam jawaban yang merupakan larutan basa adalah air sabun. Jawaban : B 3. Asam hipotesis merupakan asam yang tidak stabil. Pilihan pada soal yang termasuk asam hipotesis adalah H 2 SO 3. Jawaban : E 4. Asam Bronsted Lowry adalah spesi yang dapat memberikan proton (H + ). Sehingga spesi yang tidak mungkin berperan sebagai asam Bronsted Lowry adalah spesi yang tidak dapat memberikan proton. Jawaban : D 5. Pasangan asam basa konjugasi adalah spesi yang memiliki perbedaan 1 proton(h + ). Basa konjugasi dari NH 3 adalah NH - 2. Jawaban : C 6. Pasangan asam basa konjugasi adalah spesi yang memiliki perbedaan 1 proton(h + ). Sehingga pilihan dalam soal yang merupakan pasangan asam - basa konjugasi adalah NH 3 dengan NH 2. Jawaban : A 7. Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut adalah HF + H 2 O F - + H 3 O + asam basa bs. Knjgsi as knjgsi Pasangan asam basa konjugasinya : HF dan F -. jawaban : B 8. Dalam reaksi berikut ini : CN - + H 2 O HCN + OH - CN - berlaku sebagai basa sesuai dengan teori Bronsted Lowry, yaitu basa merupakan spesi yang dapat menerima proton. Jawaban : B 9. Reaksi berikut : NH 3 + H + + NH 4. reaksi tersebut tergolong reaksi asam basa Lewis yang mengemukaan bahwa asam merupakan spesi yang dapat menerima pasangan elektron dan basa merupakan spesi yang dapat memberikan pasangan elektron. Jawaban : C 10. Spesi berwarna merah yang bertindak sebagai asam Bronsted Lowry(spesi yang memberi proton) terdapat pada reaksi S 2- + H 2 O HS - + OH -. Jawaban : D 11. Dari reaksi berikut : - HCO 3 + OH - 2- CO 3 + H 2 O asam basa bs. Knjgsi as. Knjgasi - Jadi yang merupakan pasangan basa asam konjugasi adalah HCO 3 dan CO 2-3.Jawaban : B 138

41 12. Perhatikan tabel berikut : Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru X Merah Biru Y Merah Merah Z Biru Biru U Merah Biru V Biru Biru Larutan yang mengandung konsentrasi OH - lebih besar daripada konsentrasi H + yaitu larutan basa. Larutan basa merupakan larutan yang bila diuji dengan kertas lakmus merah, maka larutannya dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi warna biru. Dari tabel di atas yang termasuk larutan basa adalah Z dan V. Jawaban : A 13. Perhatikan data berikut : Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 Merah Biru 2 Biru Biru 3 Biru Biru 4 Merah Merah 5 Merah Merah Berdasarkan tabel di atas, larutan yang mengandung ion OH - adalah larutan yang bersifat basa, yaitu larutan yang dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi warna biru. Sesuai tabel di atas yang merupakan larutan basa adalah larutan 2 dan 3. Jawaban : C 14. Perhatikan data berikut : Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 Merah Merah 2 Biru Biru 3 Biru Biru 4 Merah Biru 5 Merah Merah Berdasarkan tabel di atas, larutan yang mengandung ion H + termasuk larutan asam, dimana larutan asam dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi warna merah. Menurut tabel di atas yang merupakan larutan asam adalah larutan 1 dan 5. Jawaban : C 139

42 15. Hasil uji larutan : Indikator Trayek/ warna Warna larutan Metil merah 4,2-6,3/merah-kuning Kuning Metil jingga 2,9-4,0/merah-kuning Kuning Bromtimol biru 6,0-7,6/kuning-biru Biru Fenol ftalein 8,3-10/tak berwarnamerah Tak berwarna Larutan ini mempunyai ph sekitar : 2,9 4,0 4,2 6,0 6,3 7,6 8,3 10 Jadi rentang ph untuk larutan ini adalah : 7,6 8,3. Jawaban : C 16. Hasil uji larutan : Indikator Trayek/ warna Warna larutan Metil merah 4,2-6,3/merah-kuning merah Metil jingga 2,9-4,0/merah-kuning Kuning Bromtimol biru 6,0-7,6/kuning-biru Kuning Fenol ftalein 8,3-10/tak berwarnamerah Tak berwarna Larutan ini mempunyai ph sekitar : 2,9 4,0 4,2 6,0 6,3 7,6 8,3 10 Jadi rentang ph untuk larutan ini adalah : 4,0 4,2. Jawaban : A 17. Hasil uji larutan : Indikator Trayek/ warna Warna larutan Metil merah 4,2-6,3/merah-kuning Kuning Metil jingga 2,9-4,0/merah-kuning Kuning Bromtimol biru 6,0-7,6/kuning-biru Biru Fenol ftalein 8,3-10/tak berwarnamerah Merah Larutan ini mempunyai ph sekitar : 2,9 4,0 4,2 6,0 6,3 7,6 8,3 10 Jadi rentang ph untuk larutan ini adalah : >10. Jawaban : E 140

43 18. Tabel Ka beberapa asam lemah adalah sebagai berikut : Asam Ka HA 6,2 X 10-8 HB 1,2 X 10-2 HC 7,0 X 10-4 HD 6,7 X 10-5 HE 9,6 X 10-7 Diantara asam-asam tersebut yang kekuatan asamnya paling lemah adalah asam yang memiliki nilai Ka paling kecil yaitu HA. Jawaban : A 19. Tabel Ka beberapa asam lemah adalah sebagai berikut : Asam Ka HA 6,2 X 10-8 HB 7,5 X 10-2 HC 1,2 X 10-2 HD 1,8 X HE 1,8 X 10-5 HG 7,0 X 10-4 HK 6,7 X 10-5 HL 9,6 X 10-7 Dari tabel tersebut urutan kekuatan asam dapat diketahui dengan melihat harga Ka-nya, semakin besar harga Ka, maka kekuatan asam semakin besar. Jadi, urutan kekuatan asam sesuai tabel di atas adalah HB>HC>HG>HK>HE>HL>HA>HD. Jawaban : B 20. Tabel nilai Ka beberapa asam lemah adalah sebagai berikut : Asam Ka HX 7,2 X HY 1,8 X HZ 6,7 X 10-5 Dari tabel tersebut urutan kekuatan asam dapat diketahui dengan melihat harga Ka-nya, semakin besar harga Ka, maka kekuatan asam semakin besar. Jadi, urutan kekuatan asam sesuai tabel di atas adalah HZ>HX>HY. Jawaban : C 21. Teori yang menyatakan bahwa asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidronium merupakan pernyataan yang dikemukakan oleh Arrhenius. Jawaban : A 22. Asam menurut Bronsted Lowry adalah spesi yang memberi proton (donor proton). Jawaban : C 23. Basa menurut Bronsted Lowry adalah spesi yang menerima proton (akseptor proton). Jawaban : D 24. Asam menurut Lewis adalah spesi yang dapat menerima pasangan elektron (akseptor elektron). Jawaban : B 141

44 25. Basa menurut Lewis adalah spesi yang dapat memberikan pasangan elektron (donor pasangan elektron). Jawaban : A 142

45 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Soal-Soal Game ph Asam Basa : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung ph larutan. : 1. Menghitung ph larutan asam/basa. 2. Menghubungkan konsentrasi, kekuatan asam/basa, derajad ionisasi, dan tetapan kesetimbangannya Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat menghitung ph asam/basa berdasarkan konsentrasinya. 2. Peserta didik dapat menghitung ph asam kuat dan asam lemah. 3. Peserta didik dapat menghitung ph basa kuat, dan basa lemah. 4. Peserta didik dapat menghubungkan konsentrasi, kekuatan asam/basa, derajad ionisasi, dan tetapan kesetimbangannya. I. Materi Pembelajaran a. Kekuatan Asam (ph) 1. ph Derajat atau kekuatan asam larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H +,larutan semakin bersifat asam. Seorang ahli kimia Denmark, Sorensen mengusulkan konsep ph untuk menyatakan konsentrasi ion hidrogen (H + ). Nilai ph sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H +. Secara matematika dapat dinyatakan dengan persamaan : ph = - log [H + ] 2. poh Analogi dengan ph (sebagai cara menyatakan konsentrasi ion H + ), konsentrasi ion OH - juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama yaitu : poh = - log [OH - ] 143

46 3. Tetapan kesetimbangan air (Kw) Salah satu penjelasan mengapa air dapat menghantarkan arus listrik adalah karena sebagian kecil dari air terionisasi menjadi ion H + dan ion OH - menurut reaksi kesetimbangan sebagai berikut : H 2 O(l) H + (aq) + OH - (aq) Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi air adalah = [ ][ ] [ ] Oleh karena H 2 O dianggap konstan, hasil kali perkalian Kc denganh 2 O merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air (Kw). Kw = [H + ][OH - ] Pada suhu kamar (25 o C), nilai Kw = 1 x 10-14, sehingga, dalam air murni konsentrasi ion H + sama besar dengan konsentrasi ion OH -. [ ]=[ ]= = 1 10 = 1 x Hubungan ph dan poh Hubungan antara ph dan poh dapat diturunkan dari persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw). Kw = [H + ][OH - ] Jika kedua ruas diambil harga negatif logaritmanya, diperoleh - log Kw = - log ( [H + ][OH - ] ) - log Kw = (- log [H + ]) + (-log [OH - ]) Dengan p = - log, maka pkw = ph + poh sehingga pada suhu kamar, pkw = ph + poh -log = ph + poh 14 = ph + poh ph = 14 - poh 144

47 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan : a. Dalam larutan netral, ph=poh=10-7 b. Dalam larutan asam, ph < 7 c. Dalam larutan basa, ph >7 b. Menghitung ph larutan asam 1. Asam kuat Telah disebutkan bahwa asam kuat mengion sempurna, ph larutan dapat diketahui jika konsentrasi asam diketahui. [H + ] = Ma x a Ma = konsentrasi asam a = valensi asam Contoh : Berapakah ph dari : a. Larutan HBr 0,001 M, b. Larutan H 2 SO 4 0,001 M? Jawab : HBr dan H 2 SO 4 merupakan asam kuat, maka : HBr 0,001 M [H + ] = a. Ma = 1 x 0,001 = 10-3 M ph = - log [H + ] = - log 10-3 = 3. H 2 SO 4 0,001 M [H + ] = a. Ma = 2 x 0,001 = 2 x 10-3 M ph = - log [H + ] = - log 2 x 10-3 = 3 log

48 2. Asam lemah Asam lemah mengalami ionisasi sebagian (0 < α < 1). Perhatikan ionisasi kesetimbangan asam lemah berikut : Mula-mula : HA H + + A - Ma Reaksi : Ma. α Ma.α Ma.α setimbang : Ma(1-α) Ma.α Ma.α Dari persamaan di atas dapat diketahui konsentrasi kesetimbangan asam lemah adalah Ma(1-α). Harga derajad ionisasi (α) asam lemah sangat kecil (mendekati nol), sehingga (1-α) 1, maka Ma(1-α) = Ma Dalam reaksi kesetimbangan diketahui bahwa koefisien H + = koefisien A -, sehingga [H + ] = [A - ], maka Ka= [ ][ ] [ ] Ka = tetapan ionisasi asam Ma = konsentrasi asam. Ka= [ ][ ] [H + ] 2 = Ka.Ma [ ] =. Selain persamaan di atas, untuk menghitung konsentrasi H + dapat dengan persamaan : [H + ] = Ma.α Keterangan : α = derajat ionisasi Contoh : Hitunglah ph larutan berikut : a. HCOOH 0,05 M; Ka = 1,8 x 10-5 b. CH 3 COOH 0,01M; α = 0,01 146

49 Jawab : HCOOH dan CH 3 COOH termasuk asam lemah, maka : a. HCOOH 0,05 M; Ka = 1,8 x 10-5 [H + ] = = 1,8 10 0,05 = 9 10 = 3 x 10-3,5 M ph = -log 3 x 10-3,5 = 3,5 log 3 b. CH 3 COOH 0,01M; α = 0,01 [H + ] = Ma. α = 0,01 x 0,01 = 10-4 M ph = - log 10-4 = 4. B. Menghitung ph larutan basa 1. Basa kuat Seperti halnya asam kuat, ph larutan basa kuat dapat ditentukan hanya dengan mengetahui konsentrasi basa. [OH - ] = Mb x b Mb = konsentrasi basa b = valensi basa Contoh : Berapakah ph dari : a. Larutan NaOH 0,01 M, b. Larutan Ca(OH) 2 0,05 M? Jawab : NaOH dan Ca(OH) 2 merupakan basa kuat, maka : a. NaOH 0,01 M [OH - ] = b. Mb = 1 x 0,01 = 10-2 M poh = - log [OH - ] 147

50 ph = - log 10-2 = 2. = 14 poh = 14 2 = 12. b. Ca(OH) 2 0,05 M [OH - ] = b. Mb = 2 x 0,05 = 10-1 M poh = - log [OH - ] ph = - log 10-1 = 1. = 14 poh = 14 1 = Basa lemah Analog dengan asam lemah, cara menentukan konsentrasi OH - lemah yaitu : dari basa [ ] =. [OH - ] = Mb.α Keterangan : Kb = tetapan ionisasi basa Mb = konsentrasi basa α Contoh : = derajat ionisasi Berapa ph larutan NH 3 0,04 M yang memiliki Kb = 1 x 10-5? Jawab : Larutan NH 3 0,004 M ; Kb = 1 x 10-5 [OH - ] = = ,004 = 4 10 = 2 x 10-4 M poh = - log [OH - ] = - log 2 x 10-4 = 4 log 2. ph = 14 poh = 14 (4 log 2) = 10 + log

51 3. [H + ] = 2 x 10-1 M = 14 1 = ph = - log [H + ] = -log 2 x 10-1 = 1 log 2 4. [OH - ] = 2 x 10-1 M 4. poh = - log [OH - ] 5. [H + ] = 5 x 10-1 M = - log 2 x 10-1 = 1 log 2 ph = 14 poh = 14 (1 log 2 ) = 13 + log 2 5. ph = - log [H + ] = -log 5 x 10-1 = 1 log 5 6. [OH - ] = 5 x 10-1 M 6. poh = - log [OH - ] 7. [H + ] = 7 x 10-1 M = - log 5 x 10-1 = 1 log 5 ph = 14 poh = 14 ( 1 log 5 ) = 13 + log 5 7. ph = - log [H + ] = -log 7 x 10-1 = 1 log 7 8. [OH - ] = 7 x 10-1 M 8. poh = - log [OH - ] 149

52 9. [H + ] = 1 x 10-2 M 10. [OH - ] = 1 x 10-2 M 11. [H + ] = 3 x 10-2 M 12. [OH - ] = 3 x 10-2 M 13. [H + ] = 6 x 10-2 M 14. [OH - ] = 6 x 10-2 M 15. [H + ] = 8 x 10-2 M = - log 7 x 10-1 = 1 log 7 ph = 14 poh = 14 (1 log 7 ) = 13 + log 7 9. ph = - log [H + ] = -log 1 x 10-2 = poh = - log [OH - ] = - log 1 x 10-2 = 2 ph = 14 poh = 14 2 = ph = - log [H + ] = -log 3 x 10-2 = 2 log poh = - log [OH - ] = - log 3 x 10-2 = 2 log 3 ph = 14 poh = 14 ( 2 log 3 ) = 12 + log ph = - log [H + ] = -log 6 x 10-2 = 2 log poh = - log [OH - ] = - log 6 x 10-2 = 2 log 6 ph = 14 poh = 14 ( 2 log 6 ) = 12 + log ph = - log [H + ] = -log 8 x 10-2 = 2 log 8 150

53 16. [OH - ] = 8 x 10-2 M 17. [H + ] = 2 x 10-3 M 18. [OH - ] = 2 x 10-3 M 19. [H + ] = 4 x 10-3 M 20. [OH - ] = 4 x 10-3 M 21. [H + ] = 6 x 10-3 M 22. [OH - ] = 6 x 10-3 M 23. [H + ] = 8 x 10-3 M 16. poh = - log [OH - ] = - log 8 x 10-2 = 2 log 8 ph = 14 poh = 14 ( 2 log 8) = 12 + log ph = - log [H + ] = -log 2 x 10-3 = 3 log poh = - log [OH - ] = - log 2 x 10-3 = 3 log 2 ph = 14 poh = 14 (3 log 2 ) = 11 + log ph = - log [H + ] = -log 4 x 10-3 = 3 log poh = - log [OH - ] = - log 4 x 10-3 = 3 log 4 ph = 14 poh = 14 ( 3 log 4 ) = 11 + log ph = - log [H + ] = -log 6 x 10-3 = 3 log poh = - log [OH - ] = - log 6 x 10-3 = 3 log 6 ph = 14 poh = 14 ( 3 log 6 ) = 11 + log ph = - log [H + ] = -log 8 x

54 24. [OH - ] = 8 x 10-3 M 25. [H + ] = 3 x 10-4 M 26. [OH - ] = 3 x 10-4 M 27. [H + ] = 6 x 10-4 M 28. [OH - ] = 6 x 10-4 M 29. [H + ] = 9 x 10-4 M 30. [OH - ] = 9 x 10-4 M = 3 log poh = - log [OH - ] = - log 8 x 10-3 = 3 log 8 ph = 14 poh = 14 ( 3 log 8 ) = 11 + log ph = - log [H + ] = -log 3 x 10-4 = 4 log poh = - log [OH - ] = - log 3 x 10-4 = 4 log 3 ph = 14 poh = 14 (4 log 3 ) = 10 + log ph = - log [H + ] = -log 6 x 10-4 = 4 log poh = - log [OH - ] = - log 6 x 10-4 = 4 log 6 ph = 14 poh = 14 (4 log 6 ) = 10 + log ph = - log [H + ] = -log 9 x 10-4 = 4 log poh = - log [OH - ] = - log 9 x 10-4 = 4 log 9 ph = 14 poh = 14 ( 4 log 9 ) = 10 + log 9 152

55 Soal ph asam basa untuk game advanced 1. Jika konsentrasi ion H + dalam larutan = 0,002 M, dan log 2 = 0,3, maka ph larutan tersebut adalah Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan yang phnya = 3 log 2 adalah...m 3. Berapakah ph 100 ml larutan HCl 0,1 M? 4. Berapakah ph 1 L larutan H 2 SO 4 0,005 M? 5. Berapakah ph larutan Ca(OH) 2 0,015 M? 6. Berapakah ph larutan 20 ml KOH 0,004 M? 7. Bila Ka HCOOH = 2 x 10-5, berapakah ph larutan HCOOH 0,05 M? 8. Bila Kb NH 4 OH = 1 x 10-5, berapakah ph larutan NH 4 OH 0,004 M? 9. Jika larutan P mempunyai ph = 5 dan larutan Q mempunyai ph = 6, maka konsentrasi ion hidrogen dalam larutan P dan dalam larutan Q akan berbanding sebagai Pada suatu suhu tertentu harga tetapan kesetimbangan air (Kw) = 9 x Pada suhu tersebut konsentrasi ion OH - dalam air murni adalah...m 11. Berapakah ph larutan yang dibuat dari 0,005 mol HNO 3 dalam 5 L air? 12. Berapakah ph larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 L air? 13. Larutan HCl dalam air dengan ph = 2 akan berubah menjadi ph= 3 bila diencerkan sebanyak...kali. 14. Sebanyak 10 ml larutan asam asetat dengan ph= 3 dicampur dengan 90 ml air. Berapakah ph larutan sekarang? Ka = 1 x Larutan asam asetat (Ka = 2 x 10-5 ) mempunyai ph yang sama dengan larutan 2 x 10-3 M HCl. Berapakah konsentrasi asam asetat tersebut...m 16. Basa kuat bervalensi satu mempunyai ph = 10, maka konsentrasi ion OHdalam larutan tersebut adalah...m 17. Berapa ph larutan yang mengandung 0,37 gram Ca(OH) 2 dalam satu liter air?(mr Ca(OH) 2 = 74) 18. Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan HF 0,01 M yang terdissosiasi 20% adalah...m 19. Suatu asam lemah HA 0,1 M memiliki ph sebesar 4. Persentase HA yang terurai adalah...% 20. Jika 90 ml air ditambahkan dalam 10 ml larutan HCl 0,1 M, maka ph larutan yang terjadi adalah Asam sulfat banyak digunakan dalam accumulator. Jika diketahui 100 ml larutan H 2 SO 4 mempunyai ph = 2, kemolaran asam sulfat tersebut adalah...m 22. Derajad keasaman ph asam etanoat 0,02 M (Ka=2 x 10-5 ) adalah Tetapan dissosiasi suatu asam lemah adalah Larutan asam tersebut dengan ph = 4 memiliki konsentrasi...m III. 153

56 24. Suatu asam lemah HA 0,01 M memiliki ph 3,5. Konstanta asam (Ka) tersebut adalah Volume air yang harus ditambahkan pada 10 cm 3 larutan HCl yang memiliki ph = 0 agar diperoleh larutan yang memiliki ph = 1 adalah...cm Jika ph 100 ml asam lemah HA 0,1 M sama denga ph 100 ml H 2 SO 4 0,001 M, harga tetapan ionisasi asam HA tersebut adalah Harga ph suatu basa kuat valensi satu = 12, maka konsentrasi basa lemah tersebut adalah...m 28. Harga ph 250 ml larutan NaOH 0,1M adalah Larutan asam asetat (Ka=2 x 10-5 ) mempunyai ph = 3 log 2. Konsentrasi larutan asam tersebut adalah...m 30. Asam Formiat (HCOOH) 0,1 M mempunyai tetapan ionisasi 1,8 x Konsentrasi ion H + yang ada dalam larutan adalah...m KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN : 1. Konsentrasi ion H + dalam larutan = 0,002 M, dan log 2 = 0,3, maka ph larutan tersebut : ph = - log [H + ] = - log 0,002 = - log 2 x 10-3 = 3 log 2 = 3 0,3 = 2,7 2. Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan yang ph-nya = 3 log 2,yaitu: ph = - log [H + ] 3-log 2 = - log [H + ] [H + ] = 2 x 10-3 M 3. ph 100 ml larutan HCl 0,1 M : [H + ] = Ma. a = 0,1 x 1 =0,1 M ph = - log [H + ] = - log 0,1 = - log 10-1 = 1 4. ph 1 L larutan H 2 SO 4 0,005 M : [H + ] = Ma. a = 0,005 x 2 =0,01 M 154

57 ph = - log [H + ] = - log 0,01 = - log 10-2 = 2 5. ph larutan Ca(OH) 2 0,015 M : [OH - ] = Mb. b = 0,015 x 2 = 0,03 M poh = - log [OH - ] = - log 0,03 = -log 3 x 10-2 = 2 log 3 ph = 14 poh = 14 (2-log 3) = 12 + log 3 6. ph larutan 20 ml KOH 0,004 M : [OH - ] = Mb. b = 0,004 x 1 = 0,004 M poh = - log [OH - ] = - log 0,004 = -log 4 x 10-3 = 3 log 4 ph = 14 poh = 14 (3-log 4) = 11 + log 4 7. Bila Ka HCOOH = 2 x 10-5, berapakah ph larutan HCOOH 0,05 M : HCOOH termasuk asam lemah, maka : [H + ] =. = 0, = 1 10 = 10-3 M ph = - log [H + ] = - log 10-3 = 3 8. Bila Kb NH 4 OH = 1 x 10-5, berapakah ph larutan NH 4 OH 0,004 M : NH 4 OH termasuk basa lemah. Maka: [OH - ] =. = 0, = 4 10 = 2 x 10-4 M poh = - log [OH - ] = - log 2 x 10-4 = 4 log 2 ph = 14 poh 155

58 = 14 (4-log 2) = 10 + log 2 9. Larutan P mempunyai ph = 5 dan larutan Q mempunyai ph = 6, maka konsentrasi ion hidrogen dalam larutan P dan dalam larutan Q akan berbanding sebagai : ph P = - log [H + ] P 5 = - log [H + ] P - log 10-5 = - log [H + ] P [H + ] P = 10-5 M ph Q = - log [H + ] Q 6 = - log [H + ] Q - log 10-6 = - log [H + ] Q [H + ] Q = 10-6 M [H + ] P : [H + ] Q = 10-5 : 10-6 = 10 : Pada suatu suhu tertentu harga tetapan kesetimbangan air (Kw) = 9 x Pada suhu tersebut konsentrasi ion OH - dalam air murni : [H + ][OH - ]= Kw Pada larutan netral ( air ) [H + ]=[OH - ], maka : [H + ][OH - ] = Kw [OH - ][OH - ] = 9 x [OH - ] 2 = 9 x [OH - ] = 9 10 [OH - ] = 3 x 10-7 M 11. ph larutan yang dibuat dari 0,005 mol HNO 3 dalam 5 L : Konsentrasi HNO 3 = =, = 10-3 M [H + ] = Ma. a = 10-3 x 1 = 10-3 M ph = - log [H + ] = - log 10-3 = ph larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 L air : Konsentrasi KOH = =, = 10-4 M [OH - ] = Mb. b = 10-4 x 1 = 10-4 M 156

59 poh = - log [OH - ] = - log 10-4 = 4 ph = 14 poh = 14 4 = Larutan HCl dalam air dengan ph = 2 akan berubah menjadi ph= 3 bila diencerkan sebanyak : ph 1 = - log [H + ] 1 2 = - log [H + ] 1 - log 10-2 = - log [H + ] 1 [H + ] 1 = 10-2 M ph 2 = - log [H + ] 2 3 = - log [H + ] 2 - log 10-3 = - log [H + ] 2 [H + ] 2 = 10-3 M Misal Volume mula-mula = V 1 dan volume setelah pengenceran = V 2, maka : [H + ] 1.V 1 = [H + ] 2.V V 1 = V 2 V 2 = 10 V 1 Jadi, dibutuhkan pengenceran 10 kali lipat dari volume mula-mula untuk menaikkan ph dari 2 ke ph Sebanyak 10 ml larutan asam asetat dengan ph= 3 dicampur dengan 90 ml air, ph larutan sekarang, Ka = 1 x 10-5 Mula-mula : ph = - log [H + ] 3 = - log [H + ] -log 10-3 = -log [H + ] [H + ] = 10-3 M [H + ] = = = Ma x 1 x 10-5 Ma = 10-1 M Asam tersebut diencerkan dari 10 ml ditambah 90 ml air, maka volume total = 100 ml, Ma setelah pengenceran : Ma 1.V 1 = Ma 2.V = Ma Ma 2 = 10-2 M 157

60 ph setelah pengenceran : [H + ] =. = = 10 = 10-3,5 M ph = - log [H + ] = - log 10-3,5 = 3,5 15. Larutan asam asetat (Ka = 2 x 10-5 ) mempunyai ph yang sama dengan larutan 2 x 10-3 M HCl, konsentrasi asam asetat tersebut : [H + ] dari 2 x 10-3 M HCl : [H + ] = Ma. a = 2 x 10-3 x 1 =2 x 10-3 M Karena ph HCl sama dengan ph asam asetat, [H + ] dari HCl juga sama dengan [H + ] dari asam asetat, maka : [H + ] HCl = [H + ] as. asetat = 2 x 10-3 M Maka konsentrasi asam asetat = [H + ] =. 2 x 10-3 = x 10-6 = Ma x 2 x 10-5 Ma = 2 x 10-1 M 16. Basa kuat bervalensi satu mempunyai ph = 10, maka konsentrasi ion OHdalam larutan tersebut : ph = 10 poh = 14 ph =14-10 = 4 poh = - log [OH - ] 4 = - log [OH - ] - log 10-4 =- log [OH - ] [OH - ] = 10-4 M 17. Larutan yang mengandung 0,37 gram Ca(OH) 2 (Mr Ca(OH) 2 = 74) dalam satu liter air, maka konsentrasi Ca(OH) 2 : Konsentrasi Ca(OH) 2 = [OH - ] = Mb. b = 5 x 10-3 x 2 = 10-2 M poh = - log [OH - ] = - log 10-2 = 2 =, = 5 x 10-3 M 158

61 ph = 14 poh = 14 2 = Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan HF 0,01 M yang terdissosiasi 20% α = 20% = 0,2 [H + ] = Ma. α = 0,01 x 0,2 =2 x 10-3 M 19. Suatu asam lemah HA 0,1 M memiliki ph sebesar 4. Persentase HA yang terurai : ph = - log [H + ] 4 = - log [H + ] -log 10-4 = -log [H + ] [H + ] = 10-4 M [H + ] = Ma. α 10-4 = 0,1 x α α = 10-3 Persentase HA yang terurai = α x 100% = 10-3 x 100% = 0,1 % 20. Jika 90 ml air ditambahkan dalam 10 ml larutan HCl 0,1 M, maka ph larutan yang terjadi : Konsentrasi HCl setelah penambahan air : Ma 1.V 1 = Ma 2.V 2 0,1. 10 = Ma Ma 2 = 10-2 M [H + ] = Ma. a = 10-2 x 1 = 10-2 M ph = - log [H + ] = - log 10-2 = Larutan H 2 SO 4 dengan volum 100mL mempunyai ph = 2, kemolaran asam sulfat tersebut : ph = - log [H + ] 2 = - log [H + ] -log 10-2 = -log [H + ] [H + ] = 10-2 M [H + ] = Ma. a 10-2 = Ma x 2 Ma =5 x 10-3 M 159

62 22. ph asam etanoat 0,02 M (Ka=2 x 10-5 ) : [H + ] =. = 0, = 4 10 = 2 x 10-3,5 M ph = - log [H + ] = - log 2 x 10-3,5 = 3,5 log Tetapan dissosiasi suatu asam lemah adalah 10-3, konsentrasi asam lemah ph = 4 : ph = - log [H + ] 4 = - log [H + ] -log 10-4 = -log [H + ] [H + ] = 10-4 M [H + ] = Ma. α 10-4 = Ma x 10-3 Ma = 10-1 M 24. asam lemah HA 0,01 M memiliki ph 3,5. Konstanta asam (Ka) tersebut : ph = - log [H + ] 3,5 = - log [H + ] -log 10-3,5 = -log [H + ] [H + ] = 10-3,5 M [H + ] =. 10-3,5 = 0, = 0,01 Ka = Volume air yang harus ditambahkan pada 10 cm3 larutan HCl yang memiliki ph = 0 agar diperoleh larutan yang memiliki ph = 1 : ph = 0, maka : ph = - log [H + ] 0 = - log [H + ] -log 1 = -log [H + ] [H + ] = 1 M M HCL = 1 M ph = 1, maka : ph = - log [H + ] 1 = - log [H + ] -log 10-1 = -log [H + ] [H + ] = 10-1 M M HCL = 10-1 M Volume yang harus ditambahkan : Ma 1.V 1 = Ma 2.V = V 2 V 2 = 100 cm 3 160

63 Jadi, volume yang harus ditambahkan = = 90 cm ph 100 ml asam lemah HA 0,1 M sama denga ph 100 ml H 2 SO 4 0,001 M, harga tetapan ionisasi asam HA tersebut : Karena ph HCl sama dengan ph asam asetat, [H + ] dari HCl juga sama dengan [H + ] dari HA, maka : [H ] = [H + ] HA Ma. a = Ma. α 0, = 0,1. α 0,002 = 0,1α α = 2 x ph suatu basa kuat valensi satu = 12, maka konsentrasi basa kuat tersebut : ph = 12 poh = 2 poh = - log [OH - ] 2 = - log [OH - ] -log 10-2 = -log [OH - ] [OH - ] = 10-2 M konsentrasi basa kuat : 10-2 M 28. ph 250 ml larutan 0,1 M NaOH [OH - ] = Mb. b = 0,1 x 1 = 0,1 M poh = - log [OH - ] = - log 0,1 = -log 10-1 = 1 ph = 14 poh = 14-1 = asam asetat (Ka=2 x 10-5 ) mempunyai ph = 3 log 2. Konsentrasi larutan asam tersebut : ph = - log [H + ] 3 log 2 = - log [H + ] -log 2 x 10-3 = -log [H + ] [H + ] = 2 x 10-3 M [H + ] =. 2 x 10-3 = x 10-6 = 2 x 10-5 Ma Ma = 2 x 10-1 M 30. Asam Formiat (HCOOH) 0,1 M mempunyai tetapan ionisasi 1,8 x Konsentrasi ion H + : [H + ] = Ma. α = 0, 1 x 1,8 x 10-4 = 1,8 x 10-5 M 161

64 Soal-Soal Game Stoikiometri Larutan Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa. Indikator : 1. Menggunakan konsep mol, konsentrasi, dan volume untuk perhitungan kimia (stoikiometri) pada reaksi dalam larutan. 2. Menggunakan data titrasi untuk menghitung konsentrasi asam atau basa pada reaksi penetralan. Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat menghitung konsentrasi asam/basa berdasarkan reaksi penetralan. 2. Peserta didik dapat menghitung volume asam/basa berdasarkan reaksi penetralan. 3. Peserta didik dapat menggunakan konsep mol, konsentrasi, dan volume untuk perhitungan kimia (stoikiometri) pada reaksi dalam larutan. 4. Peserta didik dapat menggunakan data titrasi untuk menghitung konsentrasi asam atau basa pada reaksi penetralan. 5. Peserta didik dapat menentukan kurva titrasi asam-basa. I. Materi Pembelajaran a. Berbagai jenis reaksi dalam larutan asam basa 1. Reaksi asam dengan basa ASAM + BASA GARAM + AIR Contoh : HCl(aq)+ NaOH(aq) NaCl(aq)+ H 2 O(l) HNO 3 (aq)+ KOH(aq) KNO 3 (aq)+ H 2 O(l) 2. Reaksi oksida asam dengan basa OKSIDA ASAM + BASA GARAM + AIR Contoh : SO 3 (g) + 2NaOH(aq) Na 2 SO 4 (aq)+ H 2 O(l) N 2 O 5 (g)+ Ba(OH) 2 (aq) Ba(NO 3 ) 2 (aq)+ H 2 O(l) 162

65 3. Reaksi oksida basa dengan asam OKSIDA BASA + ASAM GARAM + AIR Contoh : Na 2 O(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq)+ H 2 O(l) CaO(s) + 2HBr(aq) CaBr 2 (aq)+ H 2 O (l) b. Reaksi pergantian rangkap Reaksi pergantian rangkap dapat dirumuskan sebagai berikut : AB + CD AD + CB Senyawa AB dan CD dapat berupa asam, basa, atau garam. Reaksi dapat berlangsung apabila AD dan CB memenuhi paling tidak satu dari kriteria berikut : 1. Sukar larut dalam air (mengendap) 2. Merupakan senyawa yang tidak stabil 3. Merupakan senyawa elektrolit yang lebih lemah dari AB atau CD Contoh : 1. Pb(NO 3 ) 2 (aq)+ 2KI(aq) PbI 2 (s) + 2KNO 3 (aq) PbI 2 mengendap 2. CaCO 3 (s) + 2HCl(aq) CaCl 2 (aq)+ H 2 O(l)+ CO 2 (g) H 2 CO 3 yang terbentuk tidak stabil, sehingga menjadi H 2 O dan CO 2 c. Reaksi Redoks 1. Reaksi logam dan asam kuat encer Reaksi logam dengan asam kuat encer menghasilkan garam dan gas hidrogen. LOGAM + ASAM KUAT ENCER GARAM + HIDROGEN Reaksi terjadi karena ion H + asam menyerap elektron dari logam. Dalam hal ini, logam mereduksi ion H +. Akan tetapi, tidak semua logam dapat memberi elektron (mereduksi) ion H +. Logam-logam yang dapat mereduksi ion H + terletak di sebelah kiri dalam deret kereaktifan logam. Berikut ini deret kereaktifan logam (Deret Volta) : Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au Contoh : Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl 2 (aq)+ H 2 (g) 163

66 Cu (s) + H 2 SO 4 (aq) Reaksi anatara logam Cu dan larutan H 2 SO 4 tidak dapat terjadi karena Cu tidak dapat mereduksi H 2 SO 4 2. Reaksi logam dan garam M. Reaksi logam (l) dengan garam (MA) menghasilkan garam LA dan logam LOGAM L + GARAM MA GARAM LA + LOGAM M Reaksi logam dengan garam merupakan reaksi pendesakan (logam L mendesak logam M). Reaksi ini hanya dapat berlangsung jika logam L terletak di sebelah kiri logam M dalam deret kereaktifan logam ( logam L lebih aktif daripada logam M) Contoh : Zn(s) + CuSO 4 (aq) ZnSO 4 (aq)+ Cu(s) Cu(s) + ZnSO 4 (aq) Reaksi antara logam Cu dengan ZnSO 4 tidak dapat terjadi karena logam Cu tidak dapat mendesak Zn dalam larutan ZnSO 4 d. Titrasi asam basa 1. Titrasi merupakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi suatau larutan. 2. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat (larutan standar) dan disertai penambahan indikator. 3. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik ekivalen yaitu kondisi pada saat larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa. Titik akhir titrasi adalah kondisi pada saat terjadi perubahan warna dari indikator. Untuk menentukan konsentrasi larutan yang dititrasi dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : M a.v a.a = M b. V b. b V a.n a = V b. N b Keterangan = Va = Volume asam Vb = Volume basa Ma = konsentrasi asam Mb = konsentrasi basa 164

67 Na = normalitas asam a = valensi asam Nb = normalitas basa b = valensi basa II. Soal stoikiometri untuk game basic Tentukan volume / konsentrasi asam / basa yang diperlukan, sehingga diperoleh titik ekivalen pada pencampuran (reaksi) netralisasi asam dan basa berikut! SOAL JAWABAN ml HCl 0,01 M +...ml NaOH 0,01 M ml HCl...M + 10 ml NaOH 0,01 M ml HCl 0,01M + 15 ml NaOH 0,02 M ml HCl 0,02 M + 20 ml NaOH... M ml H 2 SO 4 0,05 M +...ml KOH 0,05 M ml H 2 SO 4... M + 20 ml KOH 0,05 M ml H 2 SO 4 0,02 M + 25 ml KOH 0,04 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,01M.10mL.1 = 0,01M.Vb.1 0,1 ml = 0,01Vb Vb = 10 ml 2. 0,01 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b Ma.10mL.1 = 0,01M.10mL.1 10 Ma = 0, 1M Ma = 0,01 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,01M.Va.1 = 0,02M.15 ml.1 0,01 Va = 0,3 ml Va = 30 ml 4. 0,01 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02 M.10mL.1 = Mb.20 ml.1 0,2 M = 20 Mb Mb = 0,01 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,05M.20mL.2 = 0,05M.Vb.1 2 ml = 0,05Vb Vb = 40 ml 6. 0,025 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b Ma.20mL.2 = 0,05M.20mL.1 40 Ma = 1 M Ma = 0,025 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02M.Va.2 = 0,04M.25 ml.1 0,04 Va = 1 ml Va = 25 Ml 165

68 8. 25 ml H 2 SO 4 0,02 M + 10 ml KOH... M ml HNO 3 0,05 M +...ml LiOH 0,04 M ml HNO 3... M + 50 ml LiOH 0,04 M ml HNO 3 0,03 M + 30 ml LiOH 0,02 M ml HNO 3 0,03 M + 30 ml LiOH... M ml CH 3 COOH 0,01 M +...ml NaOH 0,01 M ml CH 3 COOH...M + 10 ml NaOH 0,01 M ml CH 3 COOH 0,01M + 15 ml NaOH 0,02 M ml CH 3 COOH 0,02 M + 20 ml NaOH... M 8. 0,1 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02 M.25mL.2 = Mb.10 ml.1 1 M = 10 Mb Mb = 0, 1 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,05M.40mL.1 = 0,01M.Vb.1 2 ml = 0,04Vb Vb = 50 ml 10. 0,05 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b Ma.40mL.1 = 0,04M.50mL.1 40 Ma = 2 M Ma = 0,05 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,03M.Va.1 = 0,02M.30 ml.1 0,03 Va = 0,6 ml Va = 20 ml 12. 0,02 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,03 M.20mL.1 = Mb.30 ml.1 0,6 M = 30 Mb Mb = 0,02 Mb ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,01M.15mL.1 = 0,01M.Vb.1 0,15 ml = 0,01Vb Vb = 15 ml 14. 0,005 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b Ma.20mL.1 = 0,01M.10 ml.1 20 Ma = 0,1M Ma = 0,005 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,01M.Va.1 = 0,02M.15 ml.1 0,01 Va = 0,3 ml Va = 30 ml 16. 0,04 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02 M.40mL.1 = Mb.20 ml.1 0,8 M = 20 Mb Mb = 0,04 M 166

69 ml HCOOH 0,02 M +...ml Mg(OH) 2 0,01 M ml HCOOH...M + 10 ml Mg(OH) 2 0,01 M ml HCOOH 0,02M + 15 ml Mg(OH) 2 0,02 M ml HCOOH 0,02 M + 20 ml Mg(OH) 2... M ml HNO 3 0,03 M +...ml NH 4 OH 0,06 M ml HNO 3... M + 25 ml NH 4 OH 0,03 M ml HNO 3 0,03 M + 30 ml NH 4 OH 0,02 M ml HNO 3 0,04 M + 40 ml NH 4 OH... M ml HF 0,04 M + 40 ml NH 4 OH... M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02M.10mL.1 = 0,01M.Vb.2 0,2 ml = 0,02Vb Vb = 10 ml 18. 0,01 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b Ma.20mL.1 = 0,01M.10mL.2 20 Ma = 0, 2M Ma = 0,01 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02M.Va.1 = 0,02M.15 ml.2 0,02 Va = 0,6 ml Va = 30 ml 20. 0,02 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,02 M.40mL.1 = Mb.20 ml.2 0,2 M = 40 Mb Mb = 0,02 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,03M.40mL.1 = 0,06M.Vb.1 1,2 ml = 0,06Vb Vb = 20 ml 22. 0,015 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b Ma.50mL.1 = 0,03M.25 ml.1 50 Ma = 0,75M Ma = 0,015 M ml Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,03M.Va.1 = 0,02M.30 ml.1 0,03 Va = 0,6 ml Va = 20 ml 24. 0,02 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,04 M.20mL.1 = Mb.40 ml.1 0,8 M = 40 Mb Mb = 0,02 M 25. 0,03 M Ma.Va. a = Mb.Vb. b 0,04 M.30mL.1 = Mb.40 ml.1 1,2 M = 40 Mb Mb = 0,03 M 167

70 III. Soal stoikiometri untuk game advanced 1. Garam yang terbentuk dari reaksi gas belerang dioksida dengan larutan natrium hidroksida adalah... A. NaSO 2 B. NaHSO 3 C. Na 2 SO 3 D. Na 2 SO 4 E. NaSO 3 2. Di antara logam berikut yang tidak larut dalam asam sulfat encer adalah... A. Tembaga B. Alumunium C. Magnesium D. Besi E. zink 3. Satu mol masing-masing logam berikut dilarutkan dalam asam sulfat encer. Logam yang menghasilkan gas hidrogen paling banyak adalah... A. Al B. Zn C. Mg D. Na E. Fe 4. Sepuluh ml larutan NaOH 0,05 M akan tepat bereaksi dengan larutan berikut, kecuali... A. 10 ml HCl 0,05 M B. 5 ml H 2 SO 4 0,1 M C. 5 ml H 2 SO 4 0,05 M D. 1 ml HNO 3 0,5 M E. 10 ml H 2 SO 4 0,025 M 5. Untuk membuat 4 gr besi(iii) sulfat (Mr = 400) dari besi(iii) oksida diperlukan larutan H 2 SO 4 1 M sebanyak... A. 10 ml B. 30 ml C. 100 ml D. 300 ml E. 600 ml 6. Alumunium (Ar = 27 ) larut dalam asam klorida membentuk alumunium klorida dan gas hidrogen : 2Al(s) + 6 HCl (aq) 2AlCl H 2 168

71 Jika massa alumunium yang dilarutkan 5,4 gram, volume gas yang terjadi diukur pada keadaan standar adalah...(ar Al=27;Ar H=1;Ar Cl=35,5) A. 1,12 L B. 2,24 L C. 3,36 L D. 4,48 L E. 6,72 L 7. Satu mol logam L bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan 33,6 L gas hidrogen (STP). Rumus garam yang terbentuk adalah... A. LSO4 B. L(SO4)2 C. L2(SO4)3 D. L3(SO4)2 E. L2SO4 8. Perhatikan gambar berikut ini : Reaksi yang menghasilkan endapan terdapat pada tabung reaksi... A. 1 dan 2 B. 2 dan 4 C. 3 dan 4 D. 2 dan 3 E. 4 dan 5 9. Lihat gambar berikut ini : Reaksi yang ang menghasilkan gas terdapat pada tabung nomor... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4 169

72 E. 4 dan Pada penentuan kadar larutan CH 3 COOH dengan larutan NaOH sebaiknya menggunakann indikator... A. Fenolftalein B. Metil merah C. Alizarin kuning D. Metil orange E. Bromoo timol biru 11. Pada percobaan titrasi HCl dengan NaOH menurut reaksi : HCl + NaOH NaCl + H 2 O Kurva yang menunjukkan titrasi tersebut adalah... A. B. C. D. 170

73 E. 12. Perubahan ph pada titrasi asam lemah dengan basa kuat dapat digambarkan oleh kurva... a. b. c. d. 171

74 e. 13. Perhatikan gambar berikut : Kurva di atas menggambarkan perubahan ph pada titrasi... A. basa kuat ditetesi asam kuat B. basa lemah ditetesi asam kuat C. basa kuat ditetesi asam lemah D. basa lemah ditetesi asam lemah E. Semua benar 14. Perhatikan gambar berikut : Kurva di atas menggambarkan perubahan ph pada titrasi... A. Asam kuat ditetesi basa kuat B. Asam lemah ditetesi basa kuat C. Asam kuat ditetesi basa lemah D. Asam lemah ditetesi basa lemah E. Semua benar 15. Sebanyak 40 ml larutan CH 3 COOH tepat bereaksi dengan 20 ml larutan NaOH 0,15 M. Konsentrasi CH 3 COOH tersebut adalah... A. 0,075 M B. 0,05 M C. 0,4 M D. 0,45 M 172

75 E. 0,75 M 16. Sebanyak 25 ml HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator PP. Untuk mencapai titik ekuivalen, diperlukan 50 ml titran. Berapa konsentrasi HCL tersebut? A. 0,1 M B. 0,15 M C. 0,2 M D. 0,25 M E. 0,3 M 17. Berdasarkan titrasi 25 ml larutan HCl dengan NaOH 0,1 M diperoleh data sebagai berikut : No Volume HCl Volume NaOH (ml) (ml) Konsentrasi HCl adalah... A. 0,010 M B. 0,020 M C. 0,030 M D. 0,040 M E. 0,050 M 18. Berikut data hasil titrasi HCl dengan larutan NaOH 0,1 M. Perc Volume HCl (ml) Yang dititrasi Volume NaOH (ml) Yang digunakan 20 Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah... A. 0,070 M B. 0,075 M C. 0,080 M D. 0,133 M E. 0,143 M 19. Berikut data hasil titrasi NaOH dengan larutan H 2 SO 4 0,05 M. Perc Volume NaOH(mL) Yang dititrasi Volume H 2 SO 4 (ml) Yang digunakan

76 Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan NaOH adalah... A. 0,1 M B. 0,2 M C. 0,3 M D. 0,4 M E. 0,5 M 20. Data hasil titrasi25 ml larutan NaOH 0,2 M denag lalrutan HCl 0,25 M sebagai berikut : No Volume HCl (ml) Dari data tersebut yang menunjukkan terjadinya titik ekivalen terletak pada... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E Sebanyak 25 ml asam cuka dititrasi dengan larutan KOH 0,01 M. Data hasil titrasi ditampilkan dalam tabel berikut ini : No Volume KOH (ml) Berdasarkan data da atas, konsentrasi asam cuka adalah... M A. 0,02 B. 0,10 C. 0,20 D. 2,00 E. 5, Sebanyak 10 ml NH 4 OH dititrasi dengan larutan HNO 3 0,3 M. Data hasil titrasi ditampilkan dalam tabel berikut ini : No Volume HNO 3 (ml) Berdasarkan data da atas, konsentrasi NH 4 OH adalah... M A. 0,2 B. 0,3 174

77 C. 0,4 D. 0,5 E. 0,6 23. Larutan NaOH 0,1 M sebanyak 50 ml dapat dinetralkan oleh... A. 50 ml H 2 SO 4 0,2M B. 50 ml H 2 SO 4 0,1M C. 25 ml H 2 SO 4 0,2M D. 12,5 ml H 2 SO 4 0,2M E. 12,5 ml H 2 SO 4 0,1M 24. Sebanyak 30 ml larutan HCOOH dititrasi dengan laarutan KOH 0,01 M. Volume KOH yang dibutuhkan sebesar 60 ml. Konsentrasi larutan HCOOH adalah...m A. 0,01 B. 0,02 C. 0,03 D. 0,04 E. 0, Sebanyak 20 ml asam sulfat diperlukan untuk menetralkan 20 ml NaOH 0,1 M. Molaritas asam sulfat yaitu... M A. 1,00 B. 0,50 C. 0,20 D. 0,15 E. 0,05 KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN : 1. Garam yang terbentuk dari reaksi gas belerang dioksida dengan larutan natrium hidroksida adalah Na 2 SO 3 Reaksinya : SO 2 (g) + 2NaOH(aq) Na 2 SO 3 (aq) + H 2 O(l) Jawaban : C 2. Logam yang tidak larut dalam asam sulfat encer yaitu logam yang lebih reaktif dari H, yaitu tembaga. Jawaban : A 3. Logam dengan jumlah mol sama yang menghasilkan gas hidrogen paling banyak bila dilarutkan dalam asam sulfat encer yaitu logam yang kereaktifannya kurang dari H dan memiliki bilok paling besar dalam larutannya, yaitu alumunium. Reaksinya : 2Al(s) + 3H 2 SO 4 (aq) Al 2 (SO 4 ) 3 (aq) + 3H 2 (g) Jawaban : A 175

78 4. Sepuluh ml larutan NaOH 0,05 M akan tidak tepat bereaksi dengan 5 ml H 2 SO 4 0,1 M karena mol ekivalen asam H 2 SO 4 lebih banyak. Jawaban : B 5. Fe 2 O 3 (g) + 3H 2 SO 4 (aq) Fe 2 (SO 4 ) 3 (aq) + 3H 2 O(l) Mol Fe 2 (SO 4 ) 3 = m / Mr = 4 / 400 = 0,01 mol mol H 2 SO 4 = Fe 2 (SO 4 ) 3 = 3 x 0,01 = 0,03 mol Volume H 2 SO 4 = mol / M =0,03 / 1 = 0,03 L = 30 ml Jawaban : B 6. 2Al(s) + 6 HCl (aq) 2AlCl H 2 Massa Al = 5, 4 gram. Mol Al = 5,4 / 27 = 0,2 mol Mol H 2 = Al = 0,2 = 0,3 mol Volume H 2 (STP) = 0,3 mol x 22,4 L/mol = 6,72 L Jawaban : E 7. Satu mol logam L bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan 33,6 L gas hidrogen (STP). Rumus garam yang terbentuk adalah Mol H 2 = 33,6 / 22,4 = 1,5 mol Perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka perbandingan koefisiean L : H 2 =1 : 1,5 = 2 :3 2L(s) + 3H 2 SO 4 (aq) L 2 (SO 4 ) 3 (aq) + 3H 2 (g) Garam yang terbentuk : L 2 (SO 4 ) 3 Jawaban : C 8. Reaksi yang menghasilkan endapan terdapat pada tabung reaksi 2 dan 4, reaksinya : 2AgNO 3 (aq) + K 2 CrO 4 (aq) Ag 2 CrO 4 (s) + 2KNO 3 (aq) Na 2 SO 4 (aq) + Pb(NO 3 ) 2 (aq) PbSO 4 (s) + 2NaNO 3 (aq) Jawaban : B 176

79 9. Reaksi yang menghasilkan gas terdapat pada tabung nomor 1 dan 3, reaksinya : Na 2 CO 3 (aq) + 2HCl(aq) 2NaCl (aq) + CO 2 (g) + H 2 O(l) ) Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl 2 (aq) + H 2 (g) Jawaban : B 10. Pada penentuan kadar larutan CH 3 COOH dengan larutan NaOH sebaiknya menggunakann indikator PP. Jawaban : A 11. Kurva yang menunjukkan titrasi HCl + NaOH NaCl + H 2 O, yaitu : Reaksi tersebut merupakan titrasi asam kuat dengan basa kuat, maka kurvanya : Jawaban : D 12. Perubahan ph pada titrasi asam lemah dengan basa kuat dapat digambarkan oleh kurva : Jawaban : A 13. Kurva kuat. Jawaban : B merupakan kurva titrasi basa lemah oleh asam 177

80 14. Kurva Ma.Va.a Ma Ma Ma = Mb.Vb. b = 0, = 3 = 3 / 40 = 0,075 M Jawaban : A 16. Sebanyak 25 ml HCl dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M, diperlukan 50 ml titran, konsentrasi HCl adalah: Ma.Va.a Ma Ma = Mb.Vb. b = 0, = 5 Ma = 5 / 25 = 0,2 M Jawaban : C 17. Berdasarkan titrasi 25 ml larutan HCl dengan NaOH 0,1 M diperoleh data sebagai berikut : No Volume HCl (ml) Volume NaOH (ml) Rata Konsentrasi HCl adalah Ma.Va.a Ma Ma Ma = Mb.Vb. b = 0, = 1 = 1 / 25 = 0,04 M Jawaban : D 178

81 18. Berikut data hasil titrasi HCl dengan larutan NaOH 0,1 M. Perc. Volume HCl Volume NaOH (ml) (ml) Yang dititrasi Yang digunakan Rata Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah Ma.Va.a = Mb.Vb. b Ma = 0, Ma = 1,5 Ma = 1,5 / 20 = 0,075 M Jawaban : B 19. Berikut data hasil titrasi NaOH dengan larutan H 2 SO 4 0,05 M. Perc. Volume NaOH(mL) Yang dititrasi Volume H 2 SO 4 (ml) Yang digunakan Rata Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan NaOH adalah Ma.Va.a = Mb.Vb. b 0, = Mb ,5 = 25 Mb Mb = 7,5 / 25 = 0,3 M Jawaban : C 20. Titik ekivalen terjadi saat mol ekivalen asam = mol ekivalen basa Ma.Va.a = Mb.Vb. b 0,25. Va.1 =0, ,25 Va = 5 Va = 5 / 0,25 = 20 ml Jawaban : C 21. Sebanyak 25 ml asam cuka dititrasi dengan larutan KOH 0,01 M. Data hasil titrasi ditampilkan dalam tabel berikut ini : No Volume KOH (ml) Rata

82 konsentrasi asam cuka adalah Ma.Va.a Ma Ma Ma = Mb.Vb. b = 0, = 0,5 = 0,5 / 25 = 0,02M Jawaban : A 22. Sebanyak 10 ml NH 4 OH dititrasi dengan larutan HNO 3 0,3 M. Data hasil titrasi ditampilkan dalam tabel berikut ini : No Volume HNO 3 (ml) Rata 2 20 konsentrasi NH 4 OH adalah Ma.Va.a 0, Mb = Mb.Vb. b = Mb.10.1 = 10 Mb = 6 / 10 = 0,6 M Jawaban : E 23. Larutan NaOH 0,1 M sebanyak 50 ml dapat dinetralkan oleh 12,5 ml H 2 SO 4 0,2M, karena mol ekivalennya sama Ma.Va.a 0,2.12,5.2 5 = Mb.Vb. b = 0, = 5 Jawaban : D 24. Sebanyak 30 ml larutan HCOOH dititrasi dengan laarutan KOH 0,01 M. Volume KOH yang dibutuhkan sebesar 60 ml. Konsentrasi larutan HCOOH adalah Ma.Va.a Ma Ma Ma = Mb.Vb. b = 0, = 0,6 = 0,6 / 30 = 0,02 M Jawaban : B 25. Sebanyak 20 ml asam sulfat diperlukan untuk menetralkan 20 ml NaOH 0,1 M. Molaritas asam sulfat yaitu Ma.Va.a Ma Ma Ma Jawaban : E = Mb.Vb. b = 0, = 2 = 2 / 40 = 0,05 M 180

83 Soal-Soal Game Larutan Penyangga Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Indikator : 1. Menggetahui yang dimaksud denganlarutan penyangga. 2. Menentukan ph larutan penyangga. 3. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga. 4. Mengetahui fungsi larutan penyangga dalam makluk hidup dan kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat mengetahui yang dimaksud denganlarutan penyangga. 2. Peserta didik dapat menentukan ph larutan penyangga. 3. Peserta didik dapat menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan data percobaan. 4. Peserta didik dapat menganalisis campuran yang larutan penyangga dan bukan penyangga. 5. Peserta didik dapat mengetahui fungsi larutan penyangga dalam makluk hidup dan kehidupan seharihari.. I. Materi Pembelajaran A. Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan larutan yang dapat mempertahankan nilai ph pada penambahan sedikit asam, basa, dan pengenceran. 1. Komponen larutan penyangga Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. a. Larutan penyangga asam. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A - ). Contoh : CH 3 COOH + CH 3 COONa ( komponen buffernya CH 3 COOH dan CH 3 COO - ) 181

84 H 2 CO 3 + NaHCO 3 ( komponen buffernya H 2 CO 3 dan HCO 3 - ) b. Larutan penyangga basa Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH + ).Contoh : NH 3 + NH 4 Cl ( komponen buffernya NH 3 dan NH 4 + ). 2. Membuat Larutan Penyangga Larutan penyangga dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu : a. Larutan penyangga asam 1) Asam lemah + garamnya Contoh : pembuatan larutan penyangga CH 3 COOH/CH 3 COO - dari CH 3 COOH dengan CH 3 COONa. 2) Asam lemah berlebih + basa kuat Contoh : pembuatan larutan penyangga CH 3 COOH/CH 3 COO - dari CH 3 COOH berlebih dengan NaOH. 3) Garam asam lemah berlebih + asam kuat Contoh : pembuatan larutan penyangga CH 3 COOH/CH 3 COO - dari CH 3 COONa berlebih dengan HCl. b. Larutan penyangga basa 1) Basa lemah + garamnya Contoh : pembuatan larutan penyangga NH 3 /NH + 4 dari NH 3 dengan NH 4 Cl. 2) Basa lemah berlebih + asam kuat Contoh : pembuatan larutan penyangga NH 3 /NH + 4 dari NH 3 berlebih dengan HCl. 3) Garam basa lemah berlebih + basa kuat Contoh : pembuatan larutan penyangga NH 3 /NH + 4 dari NH 4 Cl berlebih dengan NaOH. 182

85 3. Menghitung ph larutan penyangga a. ph larutan penyangga asam Misalkan larutan penyangga asam yang terdiri atas CH 3 COOH dan CH 3 COONa. Asam asetat mengion sebagian dan natrium asetat mengalami ionisasi sempurna. Misal CH 3 COOH yang dilarutkan = a mol dan jumlah yang mengion = x mol, maka susunan kesetimbangannya: Awal CH 3 COOH CH 3 COO - + H + : a mol Reaksi : x mol x mol x mol Setimbang : a-x mol x mol x mol Misalkan jumlah mol CH 3 COONa yang dilarutkan = g mol. Dalam larutan, garam mengion sempurna sebagai berikut : Awal CH 3 COONa CH 3 COO - + Na + : g mol Reaksi : g mol g mol g mol Akhir : - g mol g mol Tetapan ionisasi asam asetat : Maka konsentrasi ion H + : = [ ][ ] [ ] [ ] = [ ] [ ] Dari persamaan di atas, jumlah ion CH 3 COO - = (x + g) mol ; jumlah CH 3 COOH = ( a x) mol. Oleh karena terdapat banyak ion CH 3 COO - yang berasal dari CH 3 COONa, kesetimbangan asam asetat akan terdesak ke kiri, sehingga jumlah mol CH 3 COOH dianggap tetap a mol dan ion CH 3 COO - dianggap = g mol, maka : Keterangan : [ ] = ( / ) ( / ) atau ph = pka - log [ ] [ ] Ka = tetapan ionisasi asam lemah a = jumlah mol asam lemah [ ] = 183

86 Contoh soal : g = jumlah mol basa konjugasi (garam) Tentukan ph larutan yang mengandung 6 gram CH 3 COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH 3 COONa (Ka=1 x 10-5 )! Jawab : Campuran di atas merupakan larutan penyangga asam, maka : mol CH 3 COOH = mol CH 3 COONa = 0,1 [H + ] = = = 0,1 mol, = 1 10, = 1 x 10-5 M ph = - log [H + ] = - log 10-5 = 5 b. ph larutan penyangga basa Sama halnya penyangga asam, penyangga basa dapat diturunkan persamaan untuk mencari konsentrasi ion OH-, yaitu [ ] = ( / ) ( / ) atau poh = pkb - log [ ] [ ] ph = 14 poh [ ] = Keterangan : Kb = tetapan ionisasi basa lemah b = jumlah mol basa lemah g = jumlah mol asam konjugasi (garam) Contoh soal : Berapa ph larutan penyangga yang terdiri atas 100 ml larutan NH 3 0,1 M ditambahkan 100 ml larutan NH 4 Cl 0,1 M (Kb=1 x 10-5 )? Jawab : Mol NH 3 = 100 ml x 0,1 M 184

87 = 10 mmol Mol NH 4 Cl = 100 ml x 0,1 M [OH - ] = = 10 mmol = 1 10 = 1 x 10-5 M poh = - log [OH - ] = - log 10-5 = 5 ph = 14 poh =14 5 = 9. II. Soal larutan penyangga untuk game basic Tentukan pernyataaan berikut benar atau salah! ( B= benar; S= salah) SOAL PILIHAN JAWABAN 1. Larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan ph pada penambahan sedikit asam, basa, atau air. 2. Larutan penyangga tidak dapat mempertahankan ph pada penambahan sedikit asam, basa, atau air. B-S B-S 1. B 3. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah dan basa konjugasinya. 4. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah dan asam konjugasinya. 5. Campuran larutan CH 3 COOH dengan CH 3 COONa akan membentuk larutan penyangga asam. 6. Campuran larutan CH 3 COOH dengan CH 3 COONa akan membentuk larutan penyangga basa. B-S B-S B-S B-S 2. S Larutan penyangga dapat mempertahankan ph pada penambahan sedikit asam, basa, atau air 3. B 4. S Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah dan basa konjugasinya. 5. B 6. S Campuran larutan CH 3 COOH dengan CH 3 COONa akan membentuk larutan penyangga asam. 185

88 7. Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah dan asam konjugasinya. 8. Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah dan basa konjugasinya. 9. Campuran larutan NH 4 OH dengan NH 4 Cl akan membentuk larutan penyangga basa. 10. Campuran larutan NH 4 OH dengan NH 4 Cl akan membentuk larutan penyangga asam. 11. Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan H 2 PO HPO Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan H 2 CO 3 HCO Sistem penyangga utama dalam darah adalah H 2 CO 3 HCO Sistem penyangga utama dalam darah adalah H 2 PO HPO Campuran asam kuat dan basa konjugasinya tidak dapat membentuk larutan penyangga. 16. Campuran asam kuat dan basa konjugasinya dapat membentuk larutan penyangga. 17. Campuran basa kuat dan asam konjugasinya tidak dapat membentuk larutan penyangga. 18. Campuran basa kuat dan asam konjugasinya dapat membentuk larutan penyangga. 19. Kemampuan larutan penyangga menahan ph bergantung pada jumlah mol komponen penyangga dan atau perbandingan mol komponen penyangga. B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S B-S 7. B 8. S Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah dan asam konjugasinya. 9. B 10. S Campuran larutan NH 4 OH dengan NH 4 Cl akan membentuk larutan penyangga basa. 11. B 12. S Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan H 2 PO HPO B 14. S Sistem penyangga utama dalam darah adalah H 2 CO 3 HCO B 16. S Campuran asam kuat dan basa konjugasinya tidak dapat membentuk larutan penyangga. 17. B 18. S Campuran basa kuat dan asam konjugasinya tidak dapat membentuk larutan penyangga. 19. B 186

89 20. Kemampuan larutan penyangga menahan ph tidak bergantung pada jumlah mol komponen penyangga dan atau perbandingan mol komponen penyangga. 21. Larutan NH 4 OH berlebih yang direaksikan dengan HCl akan menghasilkan sistem penyangga basa. 22. Larutan NH 4 OH berlebih yang direaksikan dengan HCl akan menghasilkan sistem penyangga asam. 23. Larutan HCOOH berlebih yang direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan sistem penyangga asam. 24. Larutan HCOOH berlebih yang direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan sistem penyangga basa. 25. Penambahan asam sitrat dan natrium sitrat pada minuman sari jeruk berfungsi sebagai pengatur keasaman (ph) minuman. B-S B-S B-S B-S B-S B-S 20. S Kemampuan larutan penyangga menahan ph bergantung pada jumlah mol komponen penyangga dan atau perbandingan mol komponen penyangga. 21. B 22. S Larutan NH 4 OH berlebih yang direaksikan dengan HCl akan menghasilkan sistem penyangga basa 23. B 24. S Larutan HCOOH berlebih yang direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan sistem penyangga asam. 25. B III. Soal larutan penyangga untuk game advanced 1. Campuran larutan-larutan berikut bersifat buffer, kecuali... A. Larutan NaH 2 PO 4 dengan larutan Na 2 HPO 4 B. Larutan HCOOH dengan larutan (HCOO) 2 Ba C. Larutan NaOH dengan larutan (HCOO) 2 Ba D. Larutan NH 3 dengan larutan (NH 4 ) 2 SO 4 E. Larutan H 3 PO 4 dengan larutan NaH 2 PO 4 2. Manakah yang bukan larutan penyangga? A. NH 4 OH & NH 4 Cl B. CH 3 COOH & CH 3 COONa C. Ca(OH) 2 & CaCl 2 D. HCN & KCN E. H 2 CO 3 & KHCO 3 187

90 3. Diantara pasangan senyawa berikut ini yang merupakan pasangan campuran buffer dan bersifat basa adalah. A. CH 3 COOH(aq) + CH 3 COONa(aq) B. H 3 PO 4 (aq) + Na 3 PO 4 (aq) C. NH 3 (aq) + NH 4 Cl(aq) D. NaH 2 PO 4 (aq) + Na 2 HPO 4 (aq) E. HCN(aq) + Ca(CN) 2 (aq) 4. Berdasarkan pasangan larutan berikut ini : 1) 50 ml CH 3 COOH 0,2 M dan 50 ml NaOH 0,1 M 2) 50 ml CH 3 COOH 0,2 M dan 100 ml NaOH 0,1 M 3) 50 ml H 2 CO 3 0,2 M dan 100 ml NH 3 0,1 M 4) 50 ml HCl 0,1 M dan 50 ml NH 3 0,2 M 5) 50 ml HCl 0,1 M dan 50 ml NaOH 0,2 M Pasang-pasangan ph-nya tidak akan berunah apabila ditambah sedikit larutan asam,basa atau dengan pengenceran adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3 E. 1 dan 5 5. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga adalah... A. 100 ml NH 4 OH 0,2 M ml HCl 0,1 M B. 100 ml NH 4 OH 0,2 M ml HCl 0,3 M C. 100 ml NaOH 0,2 M ml CH 3 COOH 0,2 M D. 100 ml NaOH 0,2 M ml HCN 0,1 M E. 100 ml NaOH 0,2 M ml HCN 0,2 M 6. Campuran buffer dengan ph = 5 dapat dibuat dengan mencampurkan.... (Ka. HCOOH = 10-5 ; Kb. NH 3 (aq) = 10-5 ) A. 10 ml HCOOH 0,1 M + 5 ml HCOONa 0,1 M B. 10 ml HCOOH 0,1 M + 5 ml NaOH 0,1 M C. 10 ml HCOOH 0,1 M + 10 ml NaOH 0,1 M D. 10 ml NH 3 (aq) 0,1 M + 10 ml NH 4 Cl 0,1 M E. 10 ml NH 3 (aq) 0,1 M + 5 ml HCl 0,1 M 7. Ke dalam gelas kimia dimasukkan 400 ml NH 4 Cl 0,1 M dan 200 ml NH 3 0,1 M. Bila Kb NH 4 OH = 1,8 x 10-5, ph larutan yang terjadi adalah... A. 6 log 9 B. 6 + log 9 C. 7 D. 8 log 9 188

91 E. 8 + log 9 8. Massa (NH 4 ) 2 SO 4 (Mr=132) yang harus ditambahkan ke dalam 500 ml larutan NH 3 0,02M (Kb = 10-5 ) sehingga ph campuran = 8 adalah... A. 66 gr B. 33 gr C. 13,2 gr D. 6,6 gr E. 3,3 gr 9. Larutan 25 ml CH 3 COOH 0,2 M (Ka = 1 x 10-5 ) diceampurkan dengan 25 ml NaOH 0,1 M, maka harga ph larutan yang terjadi adalah... A. 2,0 B. 2,5 C. 3,0 D. 5,0 E. 5,5 10. Diketahui ph larutan yang terdiri dari campuran CH 3 COOH (Ka = 10-5 ) dengan CH 3 COONa adalah 5 log2. Perbandingan konsentrasi asam & garamnya adalah... A. 1:2 B. 1:5 C. 2:1 D. 2:5 E. 5:1 11. Perhatikan data percobaan berikut : Larutan I II III IV V ph awal ditambah sedikit asam ditambah sedikit basa ditambah sedikit air 4 2,5 6,6 5,2 5 3,9 6,1 5,9 7 4,5 10 6,5 8 7,8 8,1 7, ,5 Dari data tersebut yang termasuk larutan penyangga adalah... A. I B. II C. III D. IV E. V 189

92 12. Tabel hasil percobaan beberapa larutan yang ditetesi asam, basa, dan air : Larutan ph awal Perubahan ph pada penambahan Sedikit asam Sedikit basa Sedikit air Dari tabel tersebut yang merupakan larutan penyangga adalah... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E Tabel hasil percobaan beberapa larutan yang ditetesi asam, basa, dan air : Larutan ph awal Perubahan ph pada penambahan Sedikit asam Sedikit basa Sedikit air P Q R S T ,5 7 7, , Dari tabel tersebut yang merupakan larutan penyangga adalah... A. P B. Q C. R D. S E. T 14. Tabel hasil percobaan beberapa larutan yang ditetesi asam, basa, dan air : Larutan ph awal Perubahan ph pada penambahan Sedikit asam Sedikit basa Sedikit air A B C D E ,5 4, ,5 8 Dari tabel tersebut yang merupakan larutan penyangga adalah... A. A B. B C. C D. D E. E

93 15. Nilai ph larutan yang mengandung 6 gram CH 3 COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH 3 COONa (Ka=1 x 10-5 ) adalah... A. 1 B. 5 C. 7 D. 9 E Ke dalam 1 liter asam asetat 0,1 M yang ph-nya = 3 ditambahkan garam natrium asetat supaya ph-nya menjadi dua kali semula. Jika Ka asam asetat = 1 x 10-5, berapa mol garam asetat yang harus ditambahkan dalam larutan tersebut... A. 1 mol B. 0,1 mol C. 0,01 mol D. 0,001 mol E. 0,0001 mol 17. Manakah dari larutan berikut ini yang tidak membentuk buffer jika dicampur dengan NaHCO 3? A. NaOH B. HCl C. H 2 CO 3 D. H 2 O E. KOH 18. Sistem penahan utama dalam darah terdiri dari... A. H 2 CO 3 HCO 3 - B. HCO CO 3 2- C. H 3 PO 4 H 2 PO 4 - D. H 2 PO HPO 4 2- E. NH 3 NH Suatu larutan penyangga terdiri atas campuran CH 3 COOH 0,01 M (Ka= 10-5 ) dan CH 3 COONa 0,1 M memiliki ph sebesar 6. Perbandingan volume CH 3 COOH : CH 3 COONa adalah... A. 1 :1 B. 1: 10 C. 10: 1 D. 1: 100 E. 100: Sebanyak 20 ml larutan HCOOH 0,3 M (Ka= 2 x 10-5 ) dicampurkan dengan 40 ml larutan KOH 0,1 M. Harga ph larutan yang terjadi adalah

94 A. 1 B. 3 C. 5 D. 8 E Harga ph campuran yang tidak berubah oleh pengaruh pengenceran adalah... A. CH 3 COOH + NH 4 Cl B. CH 3 COOH + NaCl C. H 2 SO4 + NaOH D. CH 3 COOH + NaOH E. CH 3 COOH + CH 3 COOK 22. Pasangan larutan berikut yang menghasilkan larutan penyangga adalah... A. 100 ml NH 4 OH 0,2 M ml HCl 0,1 M B. 100 ml NH 4 OH 0,2 M ml HCl 0,3 M C. 100 ml NaOH 0,2 M ml CH 3 COOH 0,2 M D. 100 ml NaOH 0,2 M ml HCN 0,1 M E. 100 ml NaOH 0,2 M ml HCN 0,2 M 23. Untuk membuat larutan penyangga yang memiliki ph = 4, ke dalam 100 ml larutan CH 3 COOH 0,5 M (Ka = 10-5 ) harus ditambahkan CH 3 COONa 0,5 M sebanyak... A. 100 ml B. 50 ml C. 10 ml D. 5 ml E. 1 ml 24. Ke dalam 100 ml larutan CH 3 COOH 0,1 M ditambahkan padatan CH 3 COONa sehingga ph larutan = 6. Jika Ka CH 3 COOH = 2 x 10-5, massa CH 3 COONa (Mr = 82) yang ditambahkan adalah... A. 82 g B. 8,2 g C. 1,64 g D. 16,4 g E. 164 g 25. Larutan NH 4 OH 0,2 M dicampurkan dengan (NH 4 ) 2 SO 4 0,1 M. Diketahui Kb NH 4 OH = 2 x Untuk mendapatkan ph campuran = 9, perbandingan volume NH 4 OH dan (NH 4 ) 2 SO 4 adalah... A. 1 : 4 B. 4 : 1 C. 2 : 3 192

95 D. 2 : 1 E. 1 : Ka dalam larutan basa lemah LOH ditambahkan padatan garam L 2 SO 4 sehingga konsentrasi LOH menjadi 0,1 M dan konsentrasi L 2 SO 4 menjadi 0,05 M. Jika Kb LOH = 10-5, ph campuran yang terjadi adalah... A. 11 B. 9 + log 2 C. 9 D. 5 E. 5 log Untuk membuat campuran penyangga dengan ph = 6, perbandingan mol antara asam asetat (Ka = 2 x 10-5 ) dan kalium asetat adalah... A. 1 : 20 B. 1 : 10 C. 1 : 5 D. 20 : 1 E. 10 : Larutan asam format 0,1 M ( Ka = 2 x 10-4 ) dicampur dengan larutan natrium format 0,2 M. Untuk mendapatkan ph campuran = 5, perbandingan volume antara larutan asam formiat dan larutan natrium formiat adalah... A. 1 : 10 B. 1 : 5 C. 1 : 2 D. 10 : 1 E. 5 : X gram HCOONa (Mr = 68) dicampur dengan 0,1 mol larutan HCOOH (Ka= 10-6 ) sehingga diperoleh larutan dengan ph = 5. Harga X adalah... A. 0,68 g B. 3,40 g C. 6,80 g D. 7,20 g E. 68,9 g 30. Dicampurkan sejumlah HNO 2 dengan larutan NaOH membentuk larutan penyangga. Setelah reaksi terdapat 0,02 mol NaNO 2 dan 0,47 gr HNO 2, ph larutan penyangga tersebut adalah... (Ka HNO 2 = 4 x 10-4 ; Mr HNO 2 = 47) A. 4 log 2 B. 4 log 4 C. 4 log 8 193

96 D. 8 + log 4 E. 8 + log 2 KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN : 1. Larutan buffer / penyangga merupakan larutan yang terbentuk dari campuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Pilihan dalam soal yang bukan merupakan larutan buffer/ penyangga adalah : Larutan NaOH dengan larutan (HCOO) 2 Ba (bukan pasangan asam/basa lemah dan basa/asam konjugasi). Jawaban : C 2. Larutan buffer / penyangga merupakan larutan yang terbentuk dari campuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Pilihan dalam soal yang bukan merupakan larutan buffer/ penyangga adalah campuran antara Ca(OH) 2 & CaCl 2 (bukan pasangan asam/basa lemah dan basa/asam konjugasi) Jawaban : C 3. Larutan buffer / penyangga merupakan larutan yang terbentuk dari campuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya (penyangga asam) atau basa lemah dengan asam konjugasinya ( penyangga basa ). Pilihan dalam soal yang merupakan larutan buffer/ penyangga bersifat basa adalah campuran antara NH 3 (aq) + NH 4 Cl(aq). Jawaban : C 4. Laruatan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan ph-nya pada penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah 1 dan 4, sesuai reaksi : CH 3 COOH(aq) + NaOH(aq) CH 3 COONa(aq) + H 2 O(l) 50 ml;0,2 M 50 ml;0,1 M Awal : 10 mmol 5 mmol Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Sisa : 5 mmol - 5 mmol 5 mmol Pada reaksi ini terdapat sisa asam lemah dengan basa konjugasi yang dapat membentuk larutan penyangga asam. HCl(aq) + NH 3 (aq) NH 4 Cl(aq) 50 ml;0,1 M 50 ml;0,2 M Awal : 5 mmol 10 mmol Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol Sisa : - 5 mmol 5 mmol Pada reaksi ini terdapat sisa basa lemah dengan asam konjugasi yang dapat membentuk larutan penyangga basa. Jawaban : C 5. Larutan buffer / penyangga merupakan larutan yang terbentuk dari campuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya (penyangga asam) atau basa lemah dengan asam konjugasinya ( penyangga basa ). Pilihan 194

97 dalam soal yang merupakan larutan buffer/ penyangga bersifat basa adalah campuran antara 100 ml NH 4 OH 0,2 M ml HCl 0,1 M, sesuai dengan reaksi : NH 4 OH(aq) + HCl (aq) NH 4 Cl(aq) + H 2 O(l) 100 ml;0,2 M 100 ml;0,1 M Awal : 20 mmol 10 mmol Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol Sisa : 10 mmol - 10 mmol 10 mmol Pada reaksi ini terdapat sisa basa lemah dengan asam konjugasi yang dapat membentuk larutan penyangga basa. Jawaban : A 6. Larutan buffer / penyangga merupakan larutan yang terbentuk dari campuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya (penyangga asam) atau basa lemah dengan asam konjugasinya ( penyangga basa ). Pilihan dalam soal yang merupakan larutan buffer/ penyangga dengan ph 5 (penyangga asam) adalah campuran antara 10 ml HCOOH 0,1 M + 5 ml NaOH 0,1 M, sesuai reaksi : HCOOH(aq) + NaOH(aq) HCOONa(aq) + H 2 O(l) 10 ml;0,1 M 5 ml;0,1 M Awal : 1 mmol 0,5 mmol Reaksi : 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol Sisa : 0,5 mmol - 0,5 mmol 0,5 mmol Pada reaksi ini terdapat sisa asam lemah dengan basa konjugasi (garam) yang dapat membentuk larutan penyangga asam, maka : [H + ] =, = 10, = 10-5 M ph = log [H + ] = - log 10-5 = 5 Jawaban : B 7. Campuran 400 ml NH 4 Cl 0,1 M dan 200 ml NH 3 0,1 M merupakan campuran yang dapat membentuk larutan penyangga basa, karena terdiri atas larutan basa lemah dengan asam konjugasinya (garamnya), maka ph yang terjadi : Mol NH 3 = M x V mol NH 4 Cl = M x V = 0,1 x 200 = 0,1 x 400 = 20 mmol = 40 mmol [OH - ] = = 1,

98 = 9 x 10-6 M poh = log [H + ] = - log 9 x 10-6 = 6 log 9 ph =8 + log 9 jawaban : E 8. Massa (NH 4 ) 2 SO 4 (Mr=132) yang harus ditambahkan ke dalam 500 ml larutan NH 3 0,02M (Kb = 10-5 ) sehingga ph campuran = 8 ini merupakan larutan penyangga basa karena terdiri atas larutan basa lemah dengan asam konjugasinya, maka: ph = 8 poh = 6, sehingga [OH - ] = 10-6 M [OH - ] = 10-6 = ,, = =., = 0,05 m = 3,3 gram Jawaban : E ml CH 3 COOH 0,2 M (Ka = 1 x 10-5 ) diceampurkan dengan 25 ml NaOH 0,1 M, maka harga ph larutan yang terjadi : CH 3 COOH(aq) + NaOH(aq) CH 3 COONa(aq) + H 2 O(l) 25 ml;0,2 M 25 ml;0,1 M Awal : 5 mmol 2,5 mmol Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol Sisa : 2,5 mmol - 2,5 mmol 2,5 mmol Pada reaksi ini terdapat sisa asam lemah dengan basa konjugasi yang dapat membentuk larutan penyangga asam. ph larutan yang terjadi : [H + ] =, = 1 10, = 1 x 10-5 M ph = - log 10-5 = 5 Jawaban : D 10. ph larutan yang terdiri dari campuran CH 3 COOH (Ka = 10-5 ) dengan CH 3 COONa adalah 5 log2 merupakan larutan penyangga asam, maka : ph = 5 log 2 [H + ] = 2 x 10-5 M [H + ] = Ka 2 x 10-5 =

99 2 = Ma : Mg = 2 : 1 Jawaban : C 11. Laruatan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan ph-nya pada penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah IV. Jawaban : D 12. Laruatan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan ph-nya pada penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah 5. Jawaban : E 13. Laruatan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan ph-nya pada penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah R. Jawaban : C 14. Laruatan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan ph-nya pada penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah C. Jawaban : C gram CH 3 COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH 3 COONa (Ka=1 x 10-5 ) merupakan campuran yang membentuk larutan penyangga asam, maka: Mol CH 3 COOH = mol CH 3 COONa = 0,1 [H + ] = = = 0,1 mol, = 1 10, = 1 x 10-5 M ph = - log 10-5 = 5 Jawaban : B 16. Ke dalam 1 liter asam asetat 0,1 M yang ph-nya = 3 ditambahkan garam natrium asetat supaya ph-nya menjadi dua kali semula. Hal ini menggunakan prinsip larutan penyangga, maka mol natrium asetat yang ditambahkan agar phnya menjadi 6 adalah ph = 6 [H + ] = 10-6 M [H + ] = 10-6, = 1 10, 10-1 = Mol garam = 1 mol Jawaban : A 197

100 17. Larutan yang tidak membentuk buffer jika dicampur dengan NaHCO 3 - yaitu H 2 O. Jawaban : D 18. Sistem penahan utama dalam darah terdiri dari H 2 CO 3 HCO 3 - Jawaban : A 19. Suatu larutan penyangga terdiri atas campuran CH 3 COOH 0,01 M (Ka= 10-5 ) dan CH 3 COONa 0,1 M memiliki ph sebesar 6. Perbandingan volume CH 3 COOH : CH 3 COONa adalah ph = 6 [H + ] = 10-6 M [H + ] = 10-6 = 10 0,1 = Ma : Mg = 1 : 10 Jawaban : B 20. Sebanyak 20 ml larutan HCOOH 0,3 M (Ka= 2 x 10-5 ) dicampurkan dengan 40 ml larutan KOH 0,1 M. Maka harga ph larutan yang terjadi : HCOOH(aq) + NaOH(aq) HCOONa(aq) + H 2 O(l) 20 ml;0,3 M 40 ml;0,1 M Awal : 6 mmol 4 mmol Reaksi : 4 mmol 4 mmol 4 mmol 4 mmol Sisa : 2 mmol - 4 mmol 4 mmol Pada reaksi ini terdapat sisa asam lemah dengan basa konjugasi yang dapat membentuk larutan penyangga asam, maka : [H + ] = = 2 10 = 10-5 M ph = log [H + ] = - log 10-5 = 5 Jawaban : C 21. Harga ph campuran yang tidak berubah oleh pengaruh pengenceran merupakan larutan penyangga. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah : CH 3 COOH + CH 3 COOK. Jawaban :E 22. Laruatan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan ph-nya pada penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Pilihan dalam soal yang termasuk larutan penyangga adalah 100 ml NH 4 OH 0,2 M ml HCl 0,1 M, sesuai reaksi : NH 4 OH (aq) + HCl(aq) NH 4 Cl(aq) + H 2 O(l) 100 ml;0,2 M 100 ml;0,1 M Awal : 20 mmol 10 mmol Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol Sisa : 10 mmol - 10 mmol 10 mmol 198

101 Pada reaksi ini terdapat sisa basa lemah dengan asam konjugasi yang dapat membentuk larutan penyangga basa. Jawaban : A 23. Untuk membuat larutan penyangga yang memiliki ph = 4, ke dalam 100 ml larutan CH 3 COOH 0,5 M (Ka = 10-5 ) harus ditambahkan CH 3 COONa 0,5 M sebanyak ph = 4 [H + ] = 10-4 M [H + ] = 10-4 = 10 V = (10,,, ), V x 0,5 M = 5 mlm V= 10 ml Jawaban : C 24. Ke dalam 100 ml larutan CH 3 COOH 0,1 M ditambahkan padatan CH 3 COONa sehingga ph larutan = 6. Jika Ka CH 3 COOH = 2 x 10-5, massa CH 3 COONa (Mr = 82) yang ditambahkan adalah ph = 6 [H + ] = 10-6 M [H + ] = 10-6 = = 2 10,, =,,. = 0,2 m = 16,4 gram Jawaban : D 25. Larutan NH 4 OH 0,2 M dicampurkan dengan (NH 4 ) 2 SO 4 0,1 M. Diketahui Kb NH 4 OH = 2 x Untuk mendapatkan ph campuran = 9, perbandingan volume NH 4 OH dan (NH 4 ) 2 SO 4 adalah Campuran tersebut merupakan larutan penyangga basa, maka : ph = 9 poh =10-5 [OH - ] = 10-5 M [OH - ] = [OH - ] = 10-5, = = Vb : Vg = 1 : 2 Jawaban : E, 199

102 26. Ka dalam larutan basa lemah LOH ditambahkan padatan garam L 2 SO 4 sehingga konsentrasi LOH menjadi 0,1 M dan konsentrasi L 2 SO 4 menjadi 0,05 M. Jika Kb LOH = 10-5, ph campuran yang terjadi : Basa lemah LOH yang dicampur dengan L 2 SO 4 akan membentuk larutan penyangga basa, maka : [OH - ] = = 10,, = 10-5 M poh = - log 10-5 = 5 ph = 9 jawaban : C 27. Untuk membuat campuran penyangga dengan ph = 6, perbandingan mol antara asam asetat (Ka = 2 x 10-5 ) dan kalium asetat : ph = 6 [H + ] = 10-6 M [H+] = 10-6 = 2 x 10 0,05 = Ma : Mg = 1 : 20 Jawaban : A 28. Larutan asam format 0,1 M ( Ka = 2 x 10-4 ) dicampur dengan larutan natrium format 0,2 M. Untuk mendapatkan ph campuran = 5, perbandingan volume antara larutan asam formiat dan larutan natrium formiat adalah HCOOH + HCOONa akan membentuk larutan penyangga asam, maka: ph = 5 [H + ] = 10-5 M [H + ] = [H + ] = 10-5, = 2 10, 10-1 = Va : Vg = 1 : 10 Jawaban : A 29. X gram HCOONa (Mr = 68) dicampur dengan 0,1 mol larutan HCOOH (Ka= 10-6 ) sehingga diperoleh larutan dengan ph = 5. Harga X adalah Campuran tersebut akan membentuk larutan penyangga asam, maka : ph = 5 [H + ] = 10-5 M [H + ] = 10-5 = 10, 200

103 1 = 10-1, = 0,01. m = 0,68 gram Jawaban : A 30. Dicampurkan sejumlah HNO 2 dengan larutan NaOH membentuk larutan penyangga. Setelah reaksi terdapat 0,02 mol NaNO 2 dan 0,47 gr HNO 2, ph larutan penyangga tersebut : Larutan yang terjadi merupakan larutan penyangga asam, maka: Mol asam = 0,02 mol Mol garam = 0,47 gr / 47 = 0,01 mol [H + ] =, = 4 10, = 8 x 10-4 M ph = - log 8 x 10-4 = 4 log 8 Jawaban : C 201

104 Soal-Soal Game Hidrolisis Garam Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar : 4.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan ph larutan garam tersebut. Indikator : 1. Menentukan ciri-ciri jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air. 2. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis. 3. Menghitung ph larutan garam yang terhidrolisis. Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik dapat menentukan ciri-ciri jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air. 2. Peserta didik dapat menentukan sifat garam yang terhidrolisis. 3. Peserta didik dapat menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan data percobaan. I. Materi Pembelajaran a. Hidrolisis Garam Reaksi hidroliosis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian kecil garam yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah ph larutan. Tetapan kesetimbangn dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis (Kh). 1. Garam dari asam kuat dan basa kuat Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, sehingga larutannya bersifat netral (ph = 7). Contoh : Garam NaCl dalam air tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. NaCl(aq) Na + (aq) + Cl - (aq) Na + (aq) + H 2 O(l) (tidak ada reaksi) Cl - (aq) + H 2 O(l) (tidak ada reaksi) 2. Garam dari asam lemah dan basa kuat Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (parsial), yaitu hidrolisis anion. 202

105 Contoh : CH 3 COONa dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : CH 3 COONa (aq) CH 3 COO - (aq) + Na + (aq) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) CH 3 COOH(aq) + OH - (aq) Na + (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa.untuk menghitung ph larutan garam ini dapat dimisalkan rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis anion adalah sebagai berikut : Tetapan hidrolisisnya : A - + H 2 O HA + OH - = [ ][ ] [ ] Konsentrasi ion OH - sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi kesetimbangan ion A- dapat dianggap sama dengan konsentrasi ion A- yang berasal dari garam ( jumlah ion A- yang terhidrolisis dapat diabaikan ). Jika konsentrasi ion A - itu dimisalkan M, maka = [ ] [ ] = Selanjutnya tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah Ka dan tetapan ionisasi air Kw. Sehingga, Maka, Keterangan : Kw = tetapan kesetimbangan air HA A - + H + Ka A - + H 2 O HA + OH- Kh H 2 O H+ + OH- Kw Ka x Kh = Kw = [ ] = 203

106 Ka = tetapan ionisasi asam lemah M = konsentrasi garam Contoh soal : Tentukan ph 5 L larutan (CH 3 COO) 2 Ca 0,004 M ;Ka CH 3 COOH = 2 x 10-5! Jawab : Larutan (CH 3 COO) 2 Ca termasuk garam terhidrolisis sebagian yang bersifat basa, maka : [OH - ] = = ( ) = 4 10 = 2 x 10-6 M poh = - log 2 x Garam dari asam kuat dan basa lemah = 6 log 2 ph = 8 + log 2 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian, yaitu hidrolisis kation. Contoh : Garam NH 4 Cl akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 Cl(aq) NH 4 + (aq) + Cl - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) Cl - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. Untuk mengetahui ph dan konsentrasi H +, dapat dilakukan penurunan yang analog dengan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Sehingga dapat diperoleh, [ ] = Keterangan : Kw = tetapan kesetimbangan air Kb = tetapan ionisasi basa lemah M = konsentrasi garam 204

107 Contoh soal : Tentukan ph 2 L larutan NH 4 Cl 0,04 M ; Kb NH 4 OH = 4 x 10-5! Jawab : Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam terhidrolisis bersifat asam, maka: [H + ] = = ( ) = 10 = 10-5,5 M ph = - log 10-5,5 = 5,5 4. Garam dari asam lemah dan basa lemah total. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis Contoh : Garam CH 3 COONH 4 akan mengalami hidrolisis total, yaitu : CH 3 COONH 4 (aq) CH 3 COO - (aq) + NH + (aq) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) CH 3 COOH(aq) + OH - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) Adapun ph dapat diperkirakan dengan rumus : [ ] = 205

108 II. Soal hidrolisis untuk game basic Tentukan sifat larutan garam berikut, bersifat asam,basa, atau netral? SOAL JAWABAN 1. NH 4 Cl 1. ASAM NH 4 Cl akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 Cl(aq) NH + 4 (aq) + Cl - (aq) NH + 4 (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) Cl - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 2. NaCl 3. CH 3 COONa 4. (NH 4 ) 2 SO 4 5. CaSO 4 6. (CH 3 COO) 2 Ca 2. NETRAL NaCl tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. NaCl(aq) Na + (aq) + Cl - (aq) Na + aq) + H 2 O(l) Cl - (aq) + H 2 O(l) 3. BASA CH 3 COONa akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : CH 3 COONa (aq) CH 3 COO - (aq) + Na + (aq) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) CH 3 COOH(aq) + OH - (aq) Na + (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 4. ASAM (NH 4 ) 2 SO 4 akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : (NH 4 ) 2 SO 4 (aq) 2NH 4 + (aq) + SO 4 2- (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) SO 4 2- (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 5. NETRAL CaSO 4 tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. CaSO4 (aq) Ca 2+ (aq) + SO 4 2- (aq) Ca 2+ aq) + H 2 O(l) SO 4 2- (aq) + H 2 O(l) 6. BASA (CH 3 COO) 2 Ca akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : (CH 3 COO) 2 Ca (aq) 2CH 3 COO - (aq) + Ca 2+ (aq) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) CH 3 COOH(aq) + OH - (aq) Ca 2+ (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 206

109 7. NH 4 Br 8. BaBr 2 9. (C 6 H 5 COO) 2 Ba 10. NH 4 NO KNO C 6 H 5 COOK 13. NH 4 ClO 3 7. ASAM NH 4 Br akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 Br(aq) NH 4 + (aq) + Br - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) Br - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 8. NETRAL BaBr tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. BaBr 2 (aq) Ba 2+ (aq) + 2Br - (aq) Ba 2+ aq) + H 2 O(l) Br - (aq) + H 2 O(l) 9. BASA (C 6 H 5 COO) 2 Ba akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : (C 6 H 5 COO) 2 Ba (aq) 2C 6 H 5 COO - (aq) + Ba 2+ (aq) C 6 H 5 COO - (aq) + H 2 O(l) C 6 H 5 COOH(aq) + OH - (aq) Ba 2+ (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 10. ASAM NH 4 NO 3 akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 NO 3 (aq) NH 4 + (aq) + NO 3 - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) NO 3 - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 11. NETRAL KNO 3 tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. KNO 3 (aq) K + (aq) + NO 3 - (aq) K + aq) + H 2 O(l) NO 3 - (aq) + H 2 O(l) 12. BASA C 6 H 5 COOK akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : C 6 H 5 COOK (aq) C 6 H 5 COO - (aq) + K + (aq) C 6 H 5 COO - (aq) + H 2 O(l) C 6 H 5 COOH(aq) + OH - (aq) K + (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 13. ASAM NH 4 ClO 3 akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 ClO 3 (aq) NH 4 + (aq) + ClO 3 - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) 207

110 14. LiClO HCOOLi 16. NH 4 I 17. MgBr (HCOO) 2 Ca 19. NH 4 ClO NaI ClO 3 - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 14. NETRAL LiClO 3 tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. LiClO 3 (aq) Li + (aq) + ClO 3 - (aq) Li + aq) + H 2 O(l) ClO 3 - (aq) + H 2 O(l) 15. BASA HCOOLi akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : HCOOLi (aq) HCOO - (aq) + Li + (aq) HCOO - (aq) + H 2 O(l) HCOOH(aq) + OH - (aq) Li + (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 16. ASAM NH 4 I akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 I(aq) NH 4 + (aq) + I - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) I - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 17. ASAM MgBr 2 akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : MgBr 2 (aq) Mg 2+ (aq) + 2Br - (aq) Mg 2+ (aq) + 2H 2 O(l) Mg(OH) 2 (aq) + H 3 O + (aq) Br - (aq) + H 2 O(l) 18. BASA (HCOO) 2 Ca akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : (HCOO) 2 Ca (aq) 2HCOO - (aq) + Ca 2+ (aq) HCOO - (aq) + H 2 O(l) HCOOH(aq) + OH - (aq) Ca 2+ (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 19. ASAM NH 4 ClO 4 akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NH 4 ClO 4 (aq) NH 4 + (aq) + ClO 4 - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) ClO 4 - (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion H 3 O +, maka larutan bersifat asam. 20. NETRAL NaI tidak mengalami reaksi hidrolisis, sehingga bersifat netral. NaI(aq) Na + (aq) + I - (aq) 208

111 21. NaCN 22. NH 4 CN (Ka= 6,2 x ; Kb= 1,8 x 10-5 ) 23. NH 4 F (Ka= 6,6 x 10-4 ; Kb= 1,8 x 10-5 ) 24. CH 3 COONH 4 (Ka= 1,8 x 10-5 ; Kb= 1,8 x 10-5 ) 25. C 6 H 5 COONH 4 (Ka= 6,3 x 10-5; Kb= 1,8 x 10-5 ) Na + aq) + H 2 O(l) I - (aq) + H 2 O(l) 21. BASA NaCN akan mengalami hidrolisis sebagian, yaitu : NaCN (aq) CN - (aq) + Na + (aq) CN - (aq) + H 2 O(l) HCN(aq) + OH - (aq) Na + (aq) + H 2 O(l) Hidrolisis menghasilkan ion OH -, maka larutan bersifat basa. 22. BASA NH 4 CN akan mengalami hidrolisis total, yaitu : NH 4 CN (aq) NH 4 + (aq) + CN - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) CN - (aq) + H 2 O(l) HCN(aq) + OH - (aq) Karena harga Ka<Kb, maka larutan bersifat basa. 23. ASAM NH 4 F akan mengalami hidrolisis total, yaitu : NH 4 F (aq) NH 4 + (aq) + F - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) F - (aq) + H 2 O(l) HF(aq) + OH - (aq) Karena harga Ka>Kb, maka larutan bersifat asam. 24. NETRAL CH 3 COONH 4 akan mengalami hidrolisis total, yaitu : CH 3 COONH 4 (aq) CH 3 COO - (aq) + NH + (aq) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) CH 3 COOH(aq) + OH - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) Karena harga Ka=Kb, maka larutan bersifat netral. 25. ASAM C 6 H 5 COONH 4 akan mengalami hidrolisis total, yaitu : C 6 H 5 COONH 4 (aq) C 6 H 5 COO - (aq) + NH + (aq) C 6 H 5 COO - (aq) + H 2 O(l) C 6 H 5 COOH(aq) + OH - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) + H 3 O + (aq) Karena harga Ka>Kb, maka larutan bersifat asam. III. Soal hidrolisis untuk game advanced 1. Ion berikut ini yang mengalami hidrolisis dalam air, kecuali... A. Na + B. CN - C. CO 3 2- D. Al 3+ E. S 2-2. Ion berikut ini yang mengalami hidrolisis dalam air,

112 A. Na + B. CN - C. NO 3 - D. K + E. SO Diketahui beberapa garam sebagai berikut : 1) (NH 4 ) 2 SO 4 2) (CH 3 COO) 2 Ca 3) Ba(NO 3 ) 2 4) FeCl 3 5) Na 2 CO 3 Pasangan garam yang larutannya dalam air dapat mengubah lakmus biru menjadi merah adalah... A. 2 dan 5 B. 1 dan 4 C. 3 dan 4 D. 4 dan 5 E. 2 dan 3 4. Dari campuran dibawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah... A. 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M B. 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M C. 50 ml HCl 0,5M ml NH 3 0,5M D. 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M E. 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M 5. Dari campuran dibawah ini, yang tidak menghasilkan garam terhidrolisis adalah... A. 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M B. 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M C. 50 ml HCl 0,5M ml NH 3 0,5M D. 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M E. 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M 6. Dari campuran dibawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah... A. 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M B. 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M C. 50 ml HCl 0,5M ml NH 3 0,5M D. 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M E. 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M 210

113 7. Jika 5,35 gr NH 4 Cl (Mr=53,5) dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 ml, akan diperoleh larutan dengan ph sebesar (Ka = 10-5 )... A. 5 log 2 B. 9 log 4 C. 5 D. 5 + log 4 E. 9 log 4 8. Diberikan persamaan reaksi sebagai berikut : Z - (aq) + H 2 O(l) HZ(aq) + OH - Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis seperti persamaan hidrolisis di atas adalah... A. NH 4 Cl B. NH 4 CN C. CaCl 2 D. Na 2 SO 4 E. KCN 9. Hidrolisis total terjadi pada garam-garam yang mengandung garam-garam... A. NaNO 3, SrCl 2 B. NH 4 NO 3, Ca(NO 2 ) 2 C. Fe(CN) 2, NH 4 F D. (NH 4 ) 2 S, CH 3 COOK E. CH 3 COONa, AlF Diantara garam-garam berikut yang mengalami hidrolisis sempurna adalah... A. CH 3 COONa B. CH 3 COONH 4 C. NaCl D. NH 4 Cl E. NaCN 11. Diantara garam-garam berikut yang mengalami hidrolisis sempurna adalah... A. CH 3 COONa B. (NH 4 ) 2 SO 4 C. NaCl D. NH 4 Cl E. NH 4 CN 12. Diantar garam-garam berikut yang mengalami hidrolisis parsial (sebagian) adalah... A. CH 3 COONa B. CH 3 COONH 4 C. NaCl D. NH 4 CN 211

114 E. (CH 3 COO) 2 Be 13. Diantar garam-garam berikut yang mengalami hidrolisis parsial (sebagian) adalah... A. NaCl B. NH 4 F C. CH 3 COONH 4 D. NaF E. (NH 4 ) 2 S 14. Larutan garam berikut yang dapat memerahkan kertas lakmus adalah... A. NH 4 Br B. NaF C. CH 3 COONa D. HCOOK E. Na 2 CO Larutan garam berikut yang dapat membirukan kertas lakmus adalah... A. NH 4 Br B. AlCl 3 C. BeBr 2 D. HCOOK E. NaNO Garam yang memilki ph < 7 adalah... A. CH 3 COONa B. CH 3 COOK C. NH 4 Cl D. K 2 CO 3 E. K 2 SO Garam yang memilki ph = 7 adalah... A. CH 3 COONa B. CH 3 COOK C. NH 4 Cl D. K 2 CO 3 E. K 2 SO Garam yang memilki ph > 7 adalah... A. NaCl B. Na 2 SO 4 C. NH 4 Cl D. CH 3 COONa E. K 2 SO Terdapat 4 L larutan NH 4 Cl 0,01 M. Jika Kh=10-9, ph larutan tersebut adalah

115 A. 5 B. 5,5 C. 9 D. 8,5 E Terdapat 5 L larutan (CH 3 COO) 2 Ca dengan konsentrasi 0,004 M. Jika Ka CH 3 COOH = 2 x 10-5, ph larutan tersebut adalah... A. 5 log 2 B. 6 log 2 C. 9 + log 2 D. 8 + log 2 E Nilai ph 5 L larutan HCOONa 0,02 M adalah...(kahcooh = 2 x 10-4 ) A. 9 B. 8 C. 7 D. 6 E Nilai ph 2 L larutan NH 4 Cl 0,04 M adalah...(kb NH 4 OH = 4 x 10-5 ) A. 4 B. 4,5 C. 5,5 D. 8,5 E Jika diketahui Ka CH 3 COOH = 1 x 10-5 maka ph larutan (CH 3 COO) 2 Ca 0,2M adalah... A. 5 B. 5 log 2 C. 9 D. 9 log 2 E. 9 + log Jika diketahui Kb NH 4 OH = 2 x 10-5 maka ph larutan NH 4 NO 3 0,2M adalah... A. 3 B. 5 C. 7 D. 9 E Larutan NH 3 0,1 M mempunyai ph = 11. Berapakah ph larutan NH 4 Cl 0,1 M? 213

116 A. 3 B. 5 C. 7 D. 9 E Ke dalam 50 ml larutan CH 3 COOH 0,1 M ditambahkan 50 ml larutan NaOH 0,1 M. Berapakah ph larutan yang terjadi...(ka CH 3 COOH = 5 x 10-4 ) A. 2 B. 4 C. 6 D. 8 E Sebanyak 50 ml larutan CH 3 COOH 0,5 M ditambahkan 50 ml larutan NaOH 0,5 M. Berapakah ph larutan yang terjadi...(ka CH 3 COOH = 2,5 x 10-5 ) A. 3 B. 5 C. 7 D. 9 E Natrium sianida (NaCN) dapat dibuat dengan mencampurkan 50 ml larutan NaOH 5 x 10-3 M dengan 50 ml asam sianida 5 x 10-3 M. Senyawa tersebut dalam air akan terhidrolisis dengan ph larutan...(ka HCN = 5 x ; 5 = 2,2) A. 2 log 1,5 B. 4 log 2,2 C log 5 D log 2,2 E log 1,5 29. Sebanyak 500 ml larutan KOH 0,1 M dicampur dengan 500 ml HNO 2 0,1 M hingga terjadi reaksi : KOH + HNO 2 KNO 2 + H 2 O. jika harga Ka HNO 2 = 5 x 10-4, harga ph larutan yang terjadi adalah... A. 2 log 6,7 B. 6 C. 7 D. 8 E log 6,7 30. Jika 40 ml larutan NH 4 OH 1,5 M dicampurkan ke dalam 20 ml larutan H 2 SO 4 1,5 M, ph campuran menjadi...(kb = 2 x 10-5 ; 5 = 2,2 ) A. 4 log 2,2 214

117 B. 4 + log 2,2 C. 5 log 2,2 D. 5 + log 2,2 E. 6 log 2,2 KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN : 1. Ion yang dapat mengalami hidrolisis dalam air adalah ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah. Sehingga, ion yang tidak dapat terhidrolisis pada pilihan soal adalah ion Na +. Jawaban : A 2. Ion yang dapat mengalami hidrolisis dalam air adalah ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah. Sehimgga ion yang dapat mengalami hidrolisis pada pilihan soal adalah CN -. Jawaban : B 3. Diketahui beberapa garam sebagai berikut : 1) (NH 4 ) 2 SO 4 2) (CH 3 COO) 2 Ca 3) Ba(NO 3 ) 2 4) FeCl 3 5) Na 2 CO 3 Pasangan garam yang larutannya dalam air dapat mengubah lakmus biru menjadi merah disini maksudnya adalah garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat asam. Yaitu terjadi pada garam (NH 4 ) 2 SO 4 dan FeCl 3. Jawaban : B 4. Campuran asam basa yang dapat menghasilkan garam terhidolisis sebagian dan bersifat asam adalah campuran dari asam kuat dan basa lemah yang memiliki jumlah mol ekivalen sama. Pada pilihan soal yang termasuk campuran asam basa yang dapat menghasilkan garam terhidolisis sebagian dan bersifat asam adalah 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NH 3 0,5M. Reaksinya : HCl + NH 3 NH 4 Cl 50ml 50ml 0,5M 0,5M Awal : 25 mmol 25 mmol Reaksi : 25 mmol 25 mmol 25 mmol Sisa : mmol Jawaban : B 5. Campuran asam basa yang tidak dapat menghasilkan garam terhidolisis adalah campuran dari asam kuat dan basa kuat yang memiliki jumlah mol ekivalen sama. Pada opsi soal yang termasuk campuran asam basa yang tidak dapat menghasilkan garam terhidolisis adalah 50 ml HCl 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M. 215

118 HCl + NaOH NaCl + H 2 O 50ml 50ml 0,5M 0,5M Awal : 25 mmol 25 mmol Reaksi : 25 mmol 25 mmol 25 mmol 25 mmol Sisa : mmol 25 mmol Jawaban : A 6. Campuran asam basa yang dapat menghasilkan garam terhidolisis sebagian dan bersifat basa adalah campuran dari asam lemah dan basa kuat yang memiliki jumlah mol ekivalen sama. Pada opsi soal yang termasuk campuran asam basa yang dapat menghasilkan garam terhidolisis sebagian dan bersifat asam adalah 50 ml CH 3 COOH 0,5M + 50 ml NaOH 0,5M. Reaksinya : CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O 50ml 0,5M 50ml 0,5M Awal : 25 mmol 25 mmol Reaksi: 25 mmol 25 mmol 25 mmol 25 mmol Sisa : mmol 25 mmol Jawaban : E 7. Jika 5,35 gr NH 4 Cl (Mr=53,5) dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 ml, akan diperoleh larutan dengan ph sebesar : Konsentrasi NH 4 Cl = ( ) =,, = 0,1 x 4 = 4 x 10-1 M Garam NH 4 Cl merupakan garam terhidrolisis bersifat asam, sehingga [H + ]- nya adalah : [H + ] = = = 4 10 = 2 x 10-5 M ph = - log [H + ] = - log 2 x 10-5 = 5 log 2 Jawaban : A 8. Diberikan persamaan reaksi sebagai berikut : Z - (aq) + H 2 O(l) HZ(aq) + OH - 216

119 Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis dari anion garam yang berasal dari asam lemah. sehingga garam pada opsi soal yang mengalami hidrolisis seperti persamaan hidrolisis di atas yaitu garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, yaitu KCN. Jawabannya : E 9. Hidrolisis total(sempurna) terjadi pada garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Pada opsi soal yang termasuk dalam garam terhidrolisis total adalah Fe(CN) 2 dan NH 4 F. Jawaban : C 10. Hidrolisis total (sempurna) terjadi pada garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Pada opsi soal yang termasuk dalam garam terhidrolisis total adalah CH 3 COONH 4. Jawaban : B 11. Hidrolisis total (sempurna) terjadi pada garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Pada opsi soal yang termasuk dalam garam terhidrolisis total adalah NH 4 CN. Jawaban : E 12. Hidrolisis sebagian (parsial) terjadi pada garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat atau asam kuat dan basa lemah. Pada opsi soal yang termasuk dalam garam terhidrolisis sebagian adalah CH 3 COONa. Jawaban : A 13. Hidrolisis sebagian (parsial) terjadi pada garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat atau asam kuat dan basa lemah. Pada opsi soal yang termasuk dalam garam terhidrolisis sebagian adalah NaF. Jawaban D 14. Larutan garam yang dapat memerahkan kertas lakmus yaitu larutan garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat asam ( garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ). Pada opsi soal yang termasuk dalam garam ini adalah NH 4 Br. Jawaban : A 15. Larutan garam yang dapat membirukan kertas lakmus yaitu larutan garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat basa ( garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ). Pada opsi soal yang termasuk dalam garam ini adalah HCOOK. Jawaban : D 16. Garam yang memilki ph < 7 yaitu larutan garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat asam ( garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ). Pada opsi soal yang termasuk dalam garam ini adalah NH 4 Cl. Jawaban : C 17. Garam yang memilki ph = 7 yaitu adalah garam yang bersifat netral, tidak mengalami reaksi hidrolisis ( garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat). Pada opsi soal yang termasuk dalam garam ini adalah K 2 SO 4. Jawaban : E 18. Garam yang memilki ph > 7 yaitu larutan garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat basa ( garam yang berasal dari asam lemah dan basa 217

120 kuat ). Pada opsi soal yang termasuk dalam garam ini adalah CH 3 COONa. Jawaban : D 19. Terdapat 4 L larutan NH 4 Cl 0,01 M. Jika Kh=10-9, ph larutan tersebut : larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam terhidrolisis bersifat asam, maka : [H + ] = h = = 10 = 10-5,5 M ph = - log 10-5,5 = 5,5 Jawaban : B 20. Terdapat 5 L larutan (CH 3 COO) 2 Ca dengan konsentrasi 0,004 M. Jika Ka CH 3 COOH = 2 x 10-5, ph larutan tersebut adalah? Jawab : Larutan (CH 3 COO) 2 Ca termasuk garam terhidrolisis sebagian yang bersifat basa, maka : [OH - ] = = ( ) = 4 10 = 2 x 10-6 M poh = - log 2 x 10-6 = 6 log 2 ph = 8 + log 2 jawaban : D 21. Nilai ph 5 L larutan HCOONa 0,02 M adalah...(kahcooh = 2 x 10-4 ) Jawab : Larutan HCOONa merupakan larutan garam yang terhidrolisis dan bersifat basa, maka : [OH - ] = = ( ) = 10 = 10-6 M poh = - log 10-6 = 6 ph = 8 jawaban : B 22. Nilai ph 2 L larutan NH 4 Cl 0,04 M adalah...(kb NH 4 OH = 4 x 10-5 ) Jawab : 218

121 Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam terhidrolisis bersifat asam, maka : [H + ] = = ( ) = 10 = 10-5,5 M ph = - log 10-5,5 = 5,5 Jawaban : C 23. Jika diketahui Ka CH 3 COOH = 1 x 10-5 maka ph larutan (CH 3 COO) 2 Ca 0,2M adalah... Jawab : Larutan (CH 3 COO) 2 Ca merupakan larutan garam terhidrolisis bersifat basa, maka : [OH - ] = = ( ) = 4 10 = 2 x 10-5 M poh = - log 2 x 10-5 = 5 log 2 ph = 9 + log 2 jawaban : E 24. Jika diketahui Kb NH 4 OH = 2 x 10-5 maka ph larutan NH 4 NO 3 0,2M adalah... Jawab : Larutan NH 4 NO 3 merupakan larutan garam terhidrolisis bersifat asam, maka [H + ] = = ( ) = 10 = 10-5 M ph = - log 10-5 = 5 Jawaban : B 25. Larutan NH 3 0,1 M mempunyai ph = 11. Berapakah ph larutan NH 4 Cl 0,1 M? Jawab : 219

122 Larutan NH 3 0,1 M mempunyai ph = 11, maka poh-nya = 3, sehingga poh = - log [OH - ] 3 = - log [OH - ] -log 10-3 = - log [OH - ] [OH - ] = 10-3 M Larutan NH 3 merupakan basa lemah, maka : [OH - ] = 10-3 = 0, = 0,1 x Kb Kb = 10-5 larutan NH 4 Cl merupakan garam terhidrolisis bersifat asam, maka : [H + ] = = = 10 = 10-5 M ph = - log 10-5 = 5 Jawaban : B 26. Ke dalam 50 ml larutan CH 3 COOH 0,1 M ditambahkan 50 ml larutan NaOH 0,1 M. Berapakah ph larutan yang terjadi...(ka CH 3 COOH = 5 x 10-4 ) Jawab : Reaksi yang terjadi yaitu : CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O 50ml 0,1M 50ml 0,1M Awal : 5 mmol 5 mmol Reaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol : Sisa : mmol 5 mmol Dari reaksi diatas dapat diketahui terdapat sisa garam yang terhidrolisis bersifat basa, maka : Konsentrasi CH 3 COONa = [OH - ] = = ( ) = = 5 x 10-2 M 220

123 = 10 = 10-6 M poh = - log 10-6 = 6 ph = 14- poh ph = 14-6 = 8 jawaban : D 27. Sebanyak 50 ml larutan CH 3 COOH 0,5 M ditambahkan 50 ml larutan NaOH 0,5 M. Berapakah ph larutan yang terjadi...(ka CH 3 COOH = 1 x 10-5 ) Jawab: Reaksi yang terjadi yaitu : CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O 50ml 0,5M 50ml 0,5M Awal : 25 mmol 25 mmol Reaksi 25 mmol 25 mmol 25 mmol : Sisa : mmol 25 mmol Dari reaksi diatas dapat diketahui terdapat sisa garam yang terhidrolisis bersifat basa, maka : Konsentrasi CH 3 COONa = [OH - ] = = (, ), = = 2,5 x 10-1 M = 10 = 10-5 M poh = - log 10-5 = 5 ph = 14 poh = 14 5 = 9 jawaban : D 28. Natrium sianida (NaCN) dapat dibuat dengan mencampurkan 50 ml larutan NaOH 5 x 10-3 M dengan 50 ml asam sianida 5 x 10-3 M. Senyawa tersebut dalam air akan terhidrolisis dengan ph larutan...(ka HCN = 5 x 10-10; 5 = 2,2) 221

124 Jawab : Reaksi yang terjadi yaitu : HCN + NaOH NaCN + H 2 O 50ml M 50ml M Awal : 0,25 mmol 0,25 mmol Reaksi : 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol 0,25 mmol Sisa : - - 0,25 mmol 0,25 mmol Dari reaksi diatas dapat diketahui terdapat sisa garam yang terhidrolisis bersifat asam, maka : Konsentrasi NaCN = [H + ] = = (, ), = = 2,5 x 10-3 M = 5 10 = 2,2 x 10-4 M ph = - log 2,2 x 10-4 = 4 log 2,2 Jawaban : B 29. Sebanyak 500 ml larutan KOH 0,1 M dicampur dengan 500 ml HNO 2 0,1 M hingga terjadi reaksi : KOH + HNO 2 KNO 2 + H 2 O. jika harga Ka HNO 2 = 5 x 10-4, harga ph larutan yang terjadi adalah... Jawab : Reaksi yang terjadi yaitu : KOH + HNO 2 KNO 2 + H 2 O 500ml0,1M 500ml0,1M Awal : 50 mmol 50 mmol Reaksi : 50 mmol 50 mmol 50 mmol 50 mmol Sisa : mmol 50 mmol Dari reaksi diatas dapat diketahui terdapat sisa garam yang terhidrolisis bersifat basa, maka : Konsentrasi KNO 2 = [OH - ] = = ( ) = 10 = = 5 x 10-2 M 222

125 Jawaban : D = 10-6 M poh = - log 10-6 = 6 ph = Jika 40 ml larutan NH 4 OH 1,5 M dicampurkan ke dalam 20 ml larutan H 2 SO 4 1,5 M, ph campuran menjadi... Jawab : Reaksi yang terjadi yaitu : 2NH 4 OH + H 2 SO 4 (NH 4 ) 2 SO 4 + 2H 2 O 40ml1,5M 20ml1,5M Awal : 60 mmol 30 mmol Reaksi : 60 mmol 30 mmol 30 mmol 60 mmol Sisa : mmol 60 mmol Dari reaksi diatas dapat diketahui terdapat sisa garam yang terhidrolisis bersifat asam, maka : Konsentrasi (NH 4 ) 2 SO 4 Jawaban : C [H + ] = = = = 5 x 10-1 M = ( ) = 5 10 = 2,2 x 10-5 M ph = - log 2,2 x 10-5 = 5 log 2,2 223

126 LAMPIRAN 4 DAFTAR NAMA AHLI MATERI, AHLI IT, DAN PEER REVIEWER, SERTA REVIEWER 1. Daftar Nama Ahli Materi dan Ahli IT No Nama Instansi 1 Siti Marwati, M.Si Universitas Negeri Yogyakarta 2 Bambang Sumarno, M.Kom Universitas Negeri Yogyakarta 2. Daftar Nama Peer Reviewer No Nama Status 1 Nur Indah Wardani Mahasiswa FMIPA UNY 2 Dwi Rahayu Mahasiswa FMIPA UNY 3 Seftian Pramudya Mahasiswa FMIPA UNY 3. Daftar Nama Reviewer No Nama Instansi 1 Rahmatul Huda, S.Pd SMA Muh. 2 Yogyakarta 2 Risqa Uswatun, S.Si SMA N 11 Yogyakarta 3 Yuliana Purwanti, S.Pd SMA N 11 Yogyakarta 4 Dra. Sunarti SMA N 4 Yogyakarta 5 Anies Rachmania SS, S.Pd SMA N 1 Kalasan 224

127 LAMPIRAN 5 Tabulasi Data Penilaian Reviewer terhadap Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam No I II Aspek Kriteria Materi dan Soal Kebahasaan III Keterlaksanaan IV V Tampilan Audio Visual Rekayasa Perangkat Lunak No Skor Reviewer Indikator I II III IV V

128 LAMPIRAN 6 Perhitungan Kualitas Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam berdasarkan Data Penilaian Reviewer Data penilaian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif untuk mengetahui kualitas Mobile Game Brainchemist sesuai dengan kriteria kategori penilaian yang dijabarkan dalam tabel berikut ini (Eko Putro Widoyoko, 2011:238) : Kriteria Penilaian Ideal No. Rentang Skor (i) Kategori 1 X > X i + 1,8SB i Sangat baik (SB) 2 X i + 0,6SB i < X X i + 1,8 SB i Baik (B) 3 X i - 0,6SB i < X X i + 0,6 SB i Cukup (C) 4 X i - 1,8 SB i < X X i - 0,6 SB i Kurang (K) 5 X X i 1,8 SB i Sangat kurang (SK) Dengan keterangan : X i : Mean (rata-rata) ideal X i = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SB i = Standar Deviasi (simpangan baku) ideal SB i = (1/2) (1/3) (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = butir kriteria x skor terendah Menghitung persentase keidealan dengan menggunakan rumus: Persentase keidealan = 100% 226

129 Perhitungan Kualitas Mobile Game Brainchemist berdasarkan data reviewer No I II Aspek Kriteria Materi dan Soal Kebahasaan III Keterlaksanaan IV V No Skor Reviewer Indikator I II III IV V Jumlah Rata-rata 111,8 Tampilan Audio Visual Rekayasa Perangkat Lunak a. Skor rata-rata = 111,8 b. Jumlah Indikator = 25 c. Skor tertinggi ideal = 25 x 5 = 125 d. Skor terendah ideal = 25 x 1 = 25 e. Xi = ½ ( ) = 75 f. Sbi = ⅙ ( ) = 16,67 227

130 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Kualitas Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam No Rentang Skor Kategori 1 105,1 < X Sangat Baik (SB) 2 85,0 < X 105,1 Baik (B) 3 65,0 < X 85,0 Cukup (C) 4 44,9 < X 65,0 Kurang (K) 5 X 44,9 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian Kualitas mobile game "Brainchemist" diperoleh skor rata-rata yaitu 111,8, sehingga kualitas mobile game "Brainchemist" termasuk dalam kategori sangat Baik (SB). Persentase keidealan penilaian Kualitas Mobile Game "Brainchemist": a. Skor total dari penilaian Kualitas Mobile Game "Brainchemist" Jumlah indikator x skor tertinggi = 25 x 5 = 125 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 89,44 % 228

131 LAMPIRAN 7 Perhitungan Kualitas Tiap Aspek Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam Berdasarkan Penilaian Reviewer 1. Aspek Materi dan Soal Skor Indikator No Reviewer Jumlah I II III IV V Jumlah 133 Rata-rata 26,6 a. Skor rata-rata = 26,6 b. Jumlah Indikator = 6 c. Skor tertinggi ideal = 6 x 5 = 30 d. Skor terendah ideal = 6 x 1 = 6 e. Xi = ½ ( ) = 18 f. Sbi = ⅙ ( 30-6 ) = 4 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Materi dan Soal No Rentang Skor Kategori 1 25,2 < X Sangat Baik (SB) 2 20,4 < X 25,2 Baik (B) 3 15,6 < X 20,4 Cukup (C) 4 10,8 < X 15,6 Kurang (K) 5 X 10,8 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Materi dan Soal diperoleh skor rata-rata yaitu 26,6, sehingga untuk aspek Materi dan Soal termasuk dalam kategori sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Materi dan Soal : c. Skor total dari aspek materi dan Soal Jumlah indikator x skor tertinggi = 6 x 5 = 30 d. Persentase Keidealan =, x 100% = 88,67 % 229

132 2. Aspek Kebahasaan Skor Indikator No Reviewer Jumlah I II III IV V Jumlah 43 Rata-rata 8,6 a. Skor rata-rata = 8,6 b. Jumlah Indikator = 2 c. Skor tertinggi ideal = 2 x 5 = 10 d. Skor terendah ideal = 2 x 1 = 2 e. Xi = ½ ( ) = 6 f. Sbi = ⅙ ( 10-2 ) = 1,333 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Kebahasaan No Rentang Skor Kategori 1 8,4 < X Sangat Baik (SB) 2 6,8 < X 8,4 Baik (B) 3 5,2 < X 6,8 Cukup (C) 4 3,6 < X 5,2 Kurang (K) 5 X 3,6 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Kebahasaan diperoleh skor rata-rata yaitu 8,6, sehingga untuk aspek Kebahasaan termasuk dalam kategori sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Kebahasaan : a. Skor total dari aspek Kebahasaan Jumlah indikator x skor tertinggi = 2 x 5 = 10 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 86,00 % 230

133 3. Aspek Keterlaksanaan Skor Indikator No Reviewer Jumlah I II III IV V Jumlah 92 Rata-rata 18,4 a. Skor rata-rata = 18,4 b. Jumlah Indikator = 4 c. Skor tertinggi ideal = 4 x 5 = 20 d. Skor terendah ideal = 4 x 1 = 4 e. Xi = ½ ( ) = 12 f. Sbi = ⅙ ( 20-4 ) = 2,667 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Keterlaksanaan No Rentang Skor Kategori 1 16,8 < X Sangat Baik (SB) 2 13,6 < X 16,8 Baik (B) 3 10,4 < X 13,6 Cukup (C) 4 7,2 < X 10,4 Kurang (K) 5 X 7,2 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Keterlaksanaan diperoleh skor rata-rata yaitu 18,4, sehingga untuk aspek Keterlaksanaan termasuk dalam kategori sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Keterlaksanaan : a. Skor total dari aspek Keterlaksanaan Jumlah indikator x skor tertinggi = 4 x 5 = 20 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 92,00 % 231

134 4. Aspek Tampilan Audio dan Visual Skor Indikator No Reviewer Jumlah I II III IV V Jumlah 176 Rata-rata 35,2 a. Skor rata-rata = 35,2 b. Jumlah Indikator = 8 c. Skor tertinggi ideal = 8 x 5 = 40 d. Skor terendah ideal = 8 x 1 = 8 e. Xi = ½ ( ) = 24 f. Sbi = ⅙ ( 40-8 ) = 5,333 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Tampilan Audio dan Visual No Rentang Skor Kategori 1 33,6 < X Sangat Baik (SB) 2 27,2 < X 33,6 Baik (B) 3 20,8 < X 27,2 Cukup (C) 4 14,4 < X 20,8 Kurang (K) 5 X 14,4 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Tampilan Audio dan Visual diperoleh skor rata-rata yaitu 35,2, sehingga untuk aspek Tampilan Audio dan Visual termasuk dalam kategori sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Tampilan Audio dan Visual : a. Skor total dari aspek Tampilan Audio dan Visual Jumlah indikator x skor tertinggi = 8 x 5 = 40 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 88,00 % 232

135 5. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak Skor Indikator No Reviewer Jumlah I II III IV V Jumlah 115 Rata-rata 23 a. Skor rata-rata = 23 b. Jumlah Indikator = 5 c. Skor tertinggi ideal = 5 x 5 = 25 d. Skor terendah ideal = 5 x 1 = 5 e. Xi = ½ ( ) = 15 f. Sbi = ⅙ ( 25-5 ) = 3,333 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Rekayasa Perangkat Lunak No Rentang Skor Kategori 1 21,0 < X Sangat Baik (SB) 2 17,0 < X 21,0 Baik (B) 3 13 < X 17,0 Cukup (C) 4 9,0 < X 13,0 Kurang (K) 5 X 9,0 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Rekayasa Perangkat Lunak diperoleh skor rata-rata yaitu 23,0, sehingga untuk aspek Rekayasa Perangkat Lunak termasuk dalam kategori sangat Baik (SB). Persentase keidealan aspek Rekayasa Perangkat Lunak : a. Skor total dari aspek Rekayasa Perangkat Lunak Jumlah indikator x skor tertinggi = 5 x 5 = 25 b. Persentase Keidealan = x 100% = 92,00 % 233

136 Tabulasi Data Penilaian Peserta Didik terhadap Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA No I II III IV Aspek Kriteria Kebahasaan Keterlaksanaa n Tampilan Audio Visual Rekayasa Perangkat Lunak pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam No Skor Penilaian Siswa Indik ator LAMPIRAN 8 234

137 No I II III IV Perhitungan Kualitas Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Aspek Kriteria Kebahasaan Keterlaksanaa n Tampilan Audio Visual Rekayasa Perangkat Lunak Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam berdasarkan Data Penilaian Peserta Didik No Skor Penilaian Peserta Didik Indik ator JUMLAH Rata-rata 76,3 LAMPIRAN 9 235

138 a. Skor rata-rata = 76,3 b. Jumlah Indikator = 19 c. Skor tertinggi ideal = 19 x 5 = 95 d. Skor terendah ideal = 19 x 1 = 19 e. Xi = ½ ( ) = 57 f. Sbi = ⅙ ( ) = 12,67 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Kualitas mobile game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam No Rentang Skor Kategori 1 79,8< X Sangat Baik (SB) 2 64,6 < X 79,8 Baik (B) 3 49,4 < X 64,6 Cukup (C) 4 34,2 < X 49,4 Kurang (K) 5 X 34,2 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian Kualitas mobile game "Brainchemist" diperoleh skor rata-rata yaitu 76,3, sehingga kualitas Mobile Game "Brainchemist" termasuk dalam kategori Baik (B). Persentase keidealan penilaian Kualitas mobile game "Brainchemist": a. Skor total dari penilaian Kualitas mobile game "Brainchemist" Jumlah indikator x skor tertinggi = 19 x 5 = 95 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 80,3 % 236

139 LAMPIRAN 10 Perhitungan Kualitas Tiap Aspek Mobile Game "Brainchemist" sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA/MA Pada Materi Asam Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam berdasarkan Penilaian Peserta Didik 1. Aspek Kebahasaan Skor Indikator No Reviewer Jumlah Jumlah 188 Rata-rata 7,8 a. Skor rata-rata : 7,8 b. Jumlah Indikator : 2 c. Skor tertinggi ideal : 2 x 5 = 10 d. Skor terendah ideal : 2 x 1 = 2 e. Xi : ½ ( ) = 6 f. Sbi : ⅙ ( 10-2 ) = 1,

140 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Kebahasaan No Rentang Skor Kategori 1 8,4 < X Sangat Baik (SB) 2 6,8 < X 8,4 Baik (B) 3 5,2 < X 6,8 Cukup (C) 4 3,6 < X 5,2 Kurang (K) 5 X 3,6 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Kebahasaan diperoleh skor rata-rata yaitu 7,8, sehingga untuk aspek Kebahasaan termasuk dalam kategori Baik (B). Persentase keidealan aspek Kebahasaan : a. Skor total dari aspek Kebahasaan Jumlah indikator x skor tertinggi = 2 x 5 = 10 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 78,0 % 238

141 2. Aspek Keterlaksanaan Skor Indikator No Reviewer Jumlah Jumlah 386 Rata-rata 16,1 a. Skor rata-rata = 16,1 b. Jumlah Indikator = 4 c. Skor tertinggi ideal = 4 x 5 = 20 d. Skor terendah ideal = 4 x 1 = 4 e. Xi = ½ ( ) = 12 f. Sbi = ⅙ ( 20-4 ) = 2,

142 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Keterlaksanaan No Rentang Skor Kategori 1 16,8 < X Sangat Baik (SB) 2 13,6 < X 16,8 Baik (B) 3 10,4 < X 13,6 Cukup (C) 4 7,2 < X 10,4 Kurang (K) 5 X 7,2 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Keterlaksanaan diperoleh skor rata-rata yaitu 16,1, sehingga untuk aspek Keterlaksanaan termasuk dalam kategori Baik (B). Persentase keidealan aspek Keterlaksanaan : a. Skor total dari aspek Keterlaksanaan Jumlah indikator x skor tertinggi = 4 x 5 = 20 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 80,5 % 240

143 3. Aspek Tampilan Audio dan Visual Skor Indikator No Reviewer Jumlah Jumlah 751 Rata-rata 31,3 a. Skor rata-rata = 31,3 b. Jumlah Indikator = 8 c. Skor tertinggi ideal = 8 x 5 = 40 d. Skor terendah ideal = 8 x 1 = 8 e. Xi = ½ ( ) = 24 f. Sbi = ⅙ ( 40-8 ) = 5,

144 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Tampilan Audio dan Visual No Rentang Skor Kategori 1 33,6 < X Sangat Baik (SB) 2 27,2 < X 33,6 Baik (B) 3 20,8 < X 27,2 Cukup (C) 4 14,4 < X 20,8 Kurang (K) 5 X 14,4 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Tampilan Audio dan Visual diperoleh skor rata-rata yaitu 31,3, sehingga untuk aspek Tampilan Audio dan Visual termasuk dalam kategori Baik (B). Persentase keidealan aspek Tampilan Audio dan Visual : a. Skor total dari aspek Tampilan Audio dan Visual Jumlah indikator x skor tertinggi = 8 x 5 = 40 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 78,25 % 242

145 4. Rekayasa Perangkat Lunak Skor Indikator No Reviewer Jumlah Jumlah 506 Rata-rata 21,1 a. Skor rata-rata = 21,1 b. Jumlah Indikator = 5 c. Skor tertinggi ideal = 5 x 5 = 25 d. Skor terendah ideal = 5 x 1 = 5 e. Xi = ½ ( ) = 15 f. Sbi = ⅙ ( 25-5 ) = 3,

146 Tabel Kriteria Penilaian Ideal Untuk Aspek Rekayasa Perangkat Lunak No Rentang Skor Kategori 1 21,0 < X Sangat Baik (SB) 2 17,0 < X 21,0 Baik (B) 3 13 < X 17,0 Cukup (C) 4 9,0 < X 13,0 Kurang (K) 5 X 9,0 Sangat Kurang (SK) Perhitungan penilaian aspek Rekayasa Perangkat Lunak diperoleh skor rata-rata yaitu 21,1, sehingga untuk aspek Rekayasa Perangkat Lunak termasuk dalam kategori Sangat Baik(SB). Persentase keidealan aspek Rekayasa Perangkat Lunak : a. Skor total dari aspek Rekayasa Perangkat Lunak Jumlah indikator x skor tertinggi = 5 x 5 = 25 b. Persentase Keidealan =, x 100% = 84,4 % 244

147 DATA KRITIK DAN SARAN SERTA TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP MOBILE GAME BRAINCHEMIST SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA/MA PADA METERI ASAM BASA, LARUTAN PENYANGGA, DAN HIDROLISIS GARAM Peserta didik yang menilai produk mobile game Brainchemist diminta untuk memberikan masukan dan saran serta tanggapan. Untuk mengetahui tanggapan peserta didik, dalam instrumen penilaian dilengkapi dengan pertanyaan terbuka mengenai : A = Apakah belajar dengan menggunakan mobile game lebih menarik dan menyenagkan? Berikan alasannya! a. Ya b. Tidak B = Apakah anda tertarik untuk belajar kimia lebih jauh setelah bermain mobile game Brainchemist ini? a. Ya b. Tidak A B No Kritik dan saran Alasan Alasan 1 Waktu dalam aplikasi agar diperpanjang dan lebih menggunakan gambar daripada teks 2 Gamenya diperbanyak, animasi Ya Tidak Ya Tidak Ya - Ya - Ya - Ya - dan musiknya juga diperbanyak 3 - Ya Gamenya sangat menarik dan merupakan inovasi baru dalam belajar kimia. 4 Praktis dan mudah dibawa, tapi belum dapat diterima sekolah karena aturan Tidak Saya juga tidak tahu, lebih enak pakai buku Ya - Ya Bisa LAMPIRAN

148 No Kritik dan saran A B Alasan Ya Tidak Ya Tidak Alasan 5 - Ya Sangat menarik Ya - 6 Gambar lebih kreatif Ya Tidak perlu mengeluarkan biaya Ya Gamenya seru 7 Bagus, soalnya diperbanyak Ya - - lagi, bintangnya juga 8 Jangan cuma di android, di Ya Kece, seru, dan menarik Ya - Blackberry juga dikembangkan. 9 Penjelasan serta materi lebih Ya Praktis dan mudah digunakan Ya Membuat saya termotivasi diperjelas lagi agar siswa tidak bingung soal. 10 Semua pelajaran sebaiknya dibuat game seperti ini dan juga bisa dioperasikan di apple Ya Bisa dimana saja menggunakannya dan lebih menarik Ya - 11 Coba dikembangkan di OS Ya - Ya - lainnya, pengoperasiaanya dibenahin lagi, tadi ada yang kurang dikit, tapi selebihnya Oke. 12 Merupakan suatu media belajar Ya Tidak membosankan Ya Membuat kita tidak cepat yang menyenangkan dan praktis 13 - Ya Bagus, sangat menarik, dan inovatif. Menggugah semangat belajar karena lebih simpel 14 Pada mode basic, untuk menjawab lebih mudah di tekan daripada di drag. Jika drag terkadang meleset. Ya - Ya - lelah dan tidak mengantuk Ya - 246

149 No Kritik dan saran A Alasan B Alasan Ya Tidak Ya Tidak 15 Coba dikembangkan di OS Ya - Ya - lainnya, tidak hanya di Android 16 Segera dikembangkan di versi symbian, apple, java karena belum banyak pengguna android di kalangan pelajar Ya - Ya Ya Bagus, inovatif dan mengikuti perkembangan jaman. Tidak Tidak berpengaruh, karena tidak suka kimia 18 Soal diperbanyak Ya - Ya Ya Belajar bisa dimanapun dan Ya - kapanpun dengan ringkasan yang jelas 20 Dikembangkan lagi di BB Ya - Ya - 21 Lebih diperhatikan detail, Ya - Ya - misalnya background, sound, dan macam soalnya 22 - Ya - Ya Ya Cukup menarik Ya 24 Bagus dan menarik, ditambah lagi untuk penjelasan setiap jawabannya Ya Tidak membosankan Ya - Jumlah

150 Dari tabulasi di atas dapat diketahui bahwa 1. Peserta didik yang menjawab Ya atas pertanyaan pertama sebanyak 23 orang, sehingga persentase peserta didik yang berpendapat bahwa belajar dengan menggunakan mobile game lebih menarik dan menyenagkan adalah : Persentase belajar dengan menggunakan mobile game lebih menarik dan menyenagkan = = 100% = 95,8% 2. Peserta didik yang menjawab Ya atas pertanyaan kedua sebanyak 23 orang, sehingga persentase peserta didik yang berpendapat bahwaakan tertarik untuk belajar kimia lebih jauh setelah bermain mobile game Brainchemist adalah : Persentase peserta didik tertarik untuk belajar kimia lebih jauh setelah bermain mobile game = 100% = 100% = 95,8% 100% 248

151 LAMPIRAN 12 Surat Pernyataan Ahli Materi, Ahli IT, dan Reviewer

152 LAMPIRAN 13 MASUKAN AHLI MATERI

153 LAMPIRAN 14 MASUKAN AHLI IT

154 LAMPIRAN 15 MASUKAN PEER REVIEWER

155 LAMPIRAN 16 LEMBAR PENILAIAN REVIEWER

156 LAMPIRAN 17 SURAT-SURAT IJIN PENELITIAN

157 LAMPIRAN 18 Desain Game Mobile Brainchemist Asam Basa Larutan Penyangga dan Hidrolisis garam Brainchemist Kompetensi Teori Asam Basa Tentang Menu Kekuatan Asam (ph) Stoikiometri Asam Basa Keluar Hidrolisis Garam Larutan Penyangga Materi Materi Materi Materi Materi Game Game Game Game Game Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan Soal Soal Soal Soal Soal Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Petunjuk Petunjuk Petunjuk Petunjuk Petunjuk Skor Tertinggi Skor Tertinggi Skor Tertinggi Skor Tertinggi Skor Tertinggi Menu Utama Menu Utama Menu Utama Menu Utama Menu Utama 297

158 LAMPIRAN 19 Printscreen Produk mobile game "Brainchemist" Tampilan awal Navigasi awal Menu Utama Sub Menu Tampilan Materi Tampilan Materi 298

159 Pilihan Tingkat Game Game basic asam basa Game advanced asam basa Game basic ph asam basa Game advanced ph asam basa Game basic stoikiometri larutan 299

160 Game basic larutan penyangga Game advanced larutan penyangga Game basic hidrolisis garam Game advanced hidrolisis garam Feedback jawaban benar Feedback jawaban salah 300

161 Perolehan skor dan reward Daftar skor tertiinggi Kompetensi 301

162 LAMPIRAN 20 DOKUMENTASI KETIKA SISWA MENCOBA MENGGUNAKAN MOBILE GAME BRAINCHEMIST 302

163 303

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

LOGO TEORI ASAM BASA

LOGO TEORI ASAM BASA LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi

Lebih terperinci

Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori Asam-Basa Arrhenius Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : KIMIA : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB 7. ASAM DAN BASA BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA 7. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 7. 3 KONSENTRASI ION H + DAN ph 7. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR ph) 7. 5 CAMPURAN PENAHAN 7. 6 APLIKASI

Lebih terperinci

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

TEORI ASAM BASA Secara Umum : TEORI ASAM BASA Secara Umum : Asam Basa : : Cairan berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah Garam : Cairan yang berasa asin TEORI

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab VII ph Larutan Asam-Basa Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Indikator universal dan kertas lakmus digunakan untuk mengindentifikasi ph larutan asam-basa. TUJUAN

Lebih terperinci

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013 Kurikulum 2006/2013 KIMIa K e l a s XI ASAM-BASA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kesetimbangan air. 2. Memahami pengaruh asam

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

wanibesak.wordpress.com 1

wanibesak.wordpress.com 1 Ringkasan, contoh soal dan pembahasan mengenai asam, basa dan larutan penyangga atau larutan buffer Persamaan ionisasi air H 2O H + + OH Dari reaksi di atas sesuai hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya Lampiran 2 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan ke : Kimia : XI IPA 4/ 2 (dua) : Teori Asam Basa Arrhenius : 2 x 45 menit : I Standar

Lebih terperinci

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: SOAL-SOAL BAB 5 LARUTAN ASAM BASA/ Kimia Erlangga 2B 1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: No Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 X Merah Biru 2 Y Merah Merah

Lebih terperinci

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Setelah mempelajari bab ini, peserta didik dapat: 1. menjelaskan konsep asam-basa serta sifat larutan asam dan basa; 2. menentukan ph larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah; 3. terampil

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Θ Asam Basa 1. Jelaskan Pengertian Asam Basa menurut arrhenius! Asam Zat yang dalam air melepaskan ion H + Basa Senyawa yang

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam Memiliki rasa masam; misalnya cuka mempunyai rasa dari asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun

Lebih terperinci

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab 16 Asam dan Basa Asam

Lebih terperinci

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan A. Pengertian Asam Basa Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA Gedung D6. Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp. 8508035 LEMBAR SOAL Mata

Lebih terperinci

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa Asam-Basa Kimia Kelas XI B usiness Name Indikator: 3.1.1 Menjelaskan teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius, Brosnted Lowry dan Lewis 3.1.2 Menjelaskan pengertian indikator asam-basa 3.1.3 Menyebutkan

Lebih terperinci

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll LOGO Bab 08 Asam Basa Apa yang terjadi? - Koma - Tulang keropos - Sesak napas - dll 1 Ikhtisar Teori Asam Basa Sifat Asam-Basa dari Air ph-suatu ukuran keasaman Kesetimbangan Asam-Basa Lemah dan Garam

Lebih terperinci

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari Kimia XI SMA 147 BAB 5 Larutan Asam dan Basa Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Arrhenius. 2. Membandingkan kekuatan asam-basa.

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Asam dan Basa Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) Windy Saputra ( XI

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi. PETA KONSEP Larutan Penyangga mempertahankan berupa ph Larutan Penyangga Asam mengandung Larutan Penyangga Basa mengandung Asam lemah Basa konjugasi Asam konjugasi Basa lemah contoh contoh contoh contoh

Lebih terperinci

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM : TEORI ASAM BASA SECARA UMUM : TEORI ASAM BASA Secara Umum : Cairan berasa asam dan dapat Asam : memerahkan kertas lakmus biru Basa : Garam : Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah

Lebih terperinci

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA 5 ASAM BASA A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA Buah-buahan seperti sirsak, jeruk, duku dan mangga, bagaimana rasanya? Berbeda bila secara

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH

Lebih terperinci

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya LARUTAN ASAM BASA Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya Kompetensi Dasar: Menyelidiki teori asam basa menurut Arrchenius, mengklasifikasi berbagai

Lebih terperinci

Teori Asam. Pengertian

Teori Asam. Pengertian Teori Asam Pengertian Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan ph lebih kecil dari 7. Dalam definisi

Lebih terperinci

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis Bab 6 Sumber: Encyclopedia Science, 1994 Derajat keasaman dapat diukur dengan menggunakan ph meter. Hasil yang harus Anda capai: memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Lebih terperinci

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA OLEH: IRMA MULYANI (1313031073) MARIA VERONIKA (1613031041) NI MADE DWI RIANTI AGUSTINI (1613031024) NI NENGAH PRATIWI CAHYANI (1613031015) RINDA HENDRIKA UTAMI MAHMUDA (1613031028)

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS 6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA XI SMA 217 S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan a. proton d. ion H b. elektron e.

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri

Lebih terperinci

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi

Lebih terperinci

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan BAB 5 LARUTAN ASAM BASA Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan Pada bab kelima ini akan dipelajari tentang teori asam basa menurut Arrhenius, konsep asam basa Bronsted-Lowry,

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Lebih terperinci

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Chapter 9 Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian evaluasi Mahrens dan Lehman (Purwanto: 2004: 13) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Endang Susilowati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SAINS KIMIA Prinsip dan Terapannya untuk Kelas XI SMA dan MA Semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam 2B Berdasarkan Permendiknas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Keterampilan Proses Sains a. Pengertian Keterampilan Proses Sains Keterampilan merupakan kemampuan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Keterampilan Proses Sains a. Pengertian Keterampilan Proses Sains Keterampilan merupakan kemampuan BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Keterampilan Proses Sains a. Pengertian Keterampilan Proses Sains Keterampilan merupakan kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efisien dan

Lebih terperinci

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator    Sumber Belajar Lampiran 3 89 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian diperoleh persentase siswa SMA Negeri 1 Limboto yang menjawab benar dan salah untuk setiap aspek pemahaman

Lebih terperinci

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti Titrasi Asam Basa Sophi Damayanti 1 Highlight Kuliah Lalu KUALITATIF KUANTITATIF Berkaitan dengan identifikasi Berkaitan dengan kadar Menjawab pertanyaan Apa Menjawab pertanyaan Berapa What chemicals are

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani GALAT TITRASI Ilma Nugrahani Galat Titrasi Adalah galat yang terjadi karena indikator berubah warna sebelum atau sesudah titik setara ditunjukkan dari kurva titrasi titik akhir titik ekivalen. Dapat disebabkan

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Larutan asam dan basa banyak kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Senyawa asam yang cukup kita kenal diantaranya asam cuka yang berguna sebagai bumbu makanan dan asam sulfat yang berguna

Lebih terperinci

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda

Lebih terperinci

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh) Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh) Berdasarkan teori asam basa Arhenius, suatu larutan dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada konsentrasi ion H+ atau ion OH dalam larutan tersebut.

Lebih terperinci

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart a. AK + BK ph = 7 B. AK + BL ph < 7 C. AL + BK ph >

Lebih terperinci

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T. SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 0/0 LEMBAR SOAL Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.P : 0/0 PETUNJUK :. Isikan identitas peserta pada tempat yang telah disediakan pada lembar

Lebih terperinci

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA KIMIA LARUTAN Pada topik ini larutan yang dimaksud dibatasi pada larutan dengan pelarut air (aqueous solution). Air merupakan pelarut universal, tersedia melimpah, mudah untuk dimurnikan dan tidak beracun.

Lebih terperinci

Larutan Penyangga XI MIA

Larutan Penyangga XI MIA Larutan Penyangga XI MIA Komponen Larutan Penyangga Larutan Penyangga Asam Terdiri dari Asam lemah dan basa konjugasinya (Contoh : CH 3 COOH dan CH 3 COO -, HF dan F - ) Cara membuatnya : 1. Mencampurkan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.2 Menghitung banyaknya

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013 LARUTAN PENYANGGA [Yea r] LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013 MARI BELAJAR Indikator Produk Menjelaskan komponen pembentuk larutan penyangga dengan berpikir kritis. Menjelaskan

Lebih terperinci

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP PENDAHULUAN Kalian pasti mendengar penyedap makanan. Penyedap makanan yang sering digunakan adalah vitsin. Penyedap ini mengandung monosodium glutamat

Lebih terperinci

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA. Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak

Lebih terperinci

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA Asam merupakan zat yang yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan basa merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH -. ASAM Asam

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

KIMIA (2-1)

KIMIA (2-1) 03035307 KIMIA (2-1) Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Kuliah ke-9 Teori Asam Basa Bahan kuliah ini disarikan dari Chemistry 4th ed. McMurray and Fay Faperta UNMUL 2011 Pengertian Asam dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator! Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang cara menghitung ph dan poh larutan asam basa berdasarkan konsentrasi ion [H + ] dan [OH ] SMA kelas 11 IPA. Berikut contoh-contoh soal yang bisa

Lebih terperinci

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T 2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.P : 2012/2013 PETUNJUK : 1.

Lebih terperinci

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya: . Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisa Pengambilan Sampel Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bengkulu Tengah dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA. Jumlah populasi pada penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Konsep dan Pemahaman Konsep Kimia Banyak definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli, seperti yang dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan...

Lebih terperinci

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5 Soal No. 1 Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah... A. NH 4 Cl C. K 2 SO 4 D. CH 3 COONa E. CH 3 COOK Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit Laporan Praktikum Kimia Dasar II Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit Oleh: Kelompok : I (satu) Nama Nim Prodi : Ardinal : F1D113002 : Teknik Pertambangan FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga disebut juga larutan penahan atau larutan dapar atau buffer.

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia

Lebih terperinci

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta Lampiran 3 95 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Kesetimbangan Ionik Pokok Bahasan Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Teori tentang asam dan basa Arrhenius: Asam: zat yg

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan

Lebih terperinci

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit larutan adalah campuran homogen (serba sama) dari dua macam zat atau lebih. Jumlah zat yang paling banyak dalam suatu larutan disebut pelarut (solvent), sedangkan

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) HIDROLISIS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) HIDROLISIS LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) HIDROLISIS 1. 50 ml larutan asam nitrit 0,2 M dicampur dengan 25 ml KOH 0,4 M, lalu ditambahkan air lagi hingga volume larutan menjadi 350 ml. Jika Ka HNO 2 = 4 10-8. hitung

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA I. Teori Dasar Kita sering menjumpai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buahan, seperti jeruk, apel, dll., mengandung asam. Amonia rumah tangga, bahan pembersih,

Lebih terperinci

BAB II ISI. Sumber gambar: (salirawati, 2008)

BAB II ISI. Sumber gambar: (salirawati, 2008) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya hantar listrik adalah parameter yang dipengaruhi oleh salinitas tinggi rendahnya berkaitan erat dengan nilai salinitas. Konduktivitas (Daya Hantar Listrik / DHL)

Lebih terperinci

KIMIA KESEHATAN JILID 2 SMK. Zulfikar

KIMIA KESEHATAN JILID 2 SMK. Zulfikar Zulfikar KIMIA KESEHATAN JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16. LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober 2012 14.00 s/d 16.00 wib TUJUAN : 1. Agar mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA 1. Konsep Reduksi Oksidasi (Redoks) No Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi 1 reaksi penambahan oksigen reaksi pengurangan oksigen 2 peristiwa pelepasan elektron Contoh : Cu Cu

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011 SMA MAARIF NU PANDAAN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Mata Pelajaran : Kimia Hari/Tanggal : Minggu, 10 Mei 2011 Waktu : 120 menit 1. Perhatikan beberapa perubahan materi berikut!

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh: TUGAS KIMIA TITRASI ASAM BASA Disusun oleh: Nama : Kelas : SMA NEGERI 1 BAJAWA 2015 TITRASI ASAM BASA 1. Prinsip Dasar Titrasi netralisasi adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatu asam dengan

Lebih terperinci

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. ASAM DAN BASA Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran 1.Mahasiswa memahami konsep dasar asam dan basa 2.Mahasiswa mampu mendefinisikan dan membedakan sifat-sifat asam dan basa 3.Mahasiswa

Lebih terperinci

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,

Lebih terperinci