BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 28 Tahun 2014 Tanggal : 17 Juli 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, efektivitas, efisiensi pencapaian prioritas serta sasaran pembangunan nasional dan daerah. Program dan kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 17 ayat (2), Pasal 18 ayat (1) dan ayat (3) Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; dan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dokumen ini memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dokumen RKPD secara umum mempunyai nilai sangat strategis dan penting, antara lain: 1. Merupakan instrumen pelaksanaan RPJMD. 2. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD, berupa program/kegiatan SKPD dan atau lintas SKPD. 3. Mewujudkan konsistensi program dan sinkronisasi pencapaian sasaran RPJMD. 4. Menjadi landasan penyusunan KUPA dan PPAS P APBD untuk menyusun Rancangan Perubahan APBD. 5. Menjadi pedoman dalam mengevaluasi rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD. Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

2 RKPD tahun 2014 telah tersusun dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota Bekasi Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun RKPD ini telah dijalankan hingga triwulan ke 2. Tahun 2014 telah dilakukan evaluasi terhadap hasil RKPD Tahun 2014 yang bertujuan untuk menilai dan memastikan bahwa target rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD Tahun 2014 dan sasaran RPJMD dapat dicapai dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional tahun Selanjutnya hasil evaluasi ini menjadi dasar dalam penyusunan Perubahan RKPD, sebagaimana diatur bahwa Perubahan RKPD Tahun 2014 dapat dilakukan apabila berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi: 1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; 2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau 3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; 4. Pergeseran kegiatan antar SKPD,penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan. Berdasarkan evaluasi RKPD Pemerintah tahun 2014 Triwulan I dan II, menunjukkan adanya kegiatan yang kurang sesuai dengan asumsi awal RKPD meliputi pergeseran alokasi anggaran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), penambahan dan pengurangan kegiatan dalam upaya meningkatkan kinerja diseluruh unit kerja Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, menjadi penting untuk dilakukannya perubahan RKPD tahun Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 disusun dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penyusunan rancangan perubahan RKPD Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

3 Rancangan perubahan RKPD Tahun 2014 disusun berdasarkan hasil evaluasi laporan Evaluasi RKPD Tahun 2014 Triwulan I dan Triwulan II yang disampaikan oleh Kepala SKPD kepada Kepala Bappeda. Evaluasi tersebut meliputi realisasi pencapaian target kinerja kegiatan, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi sehingga menunjukkan perlu dilakukan perubahan RKPD. Dari hasil evaluasi RKPD tersebut, selanjutnya disusun rancangan perubahan RKPD Tahun Perumusan Rancangan Akhir Perubahan RKPD Pada tahap ini Kepala SKPD menyampaikan rancangan perubahan Renja SKPD Tahun 2014 kepada Kepala Bappeda untuk diverifikasi. Berdasarkan rancangan perubahan rencana kerja (Renja) SKPD Tahun 2014 yang telah diverifikasi, Bappeda menyusun rancangan perubahan RKPD Tahun 2014 beserta Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan RKPD Tahun Penetapan Perubahan RKPD Pada tahap ini Bappeda mengajukan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan RKPD Tahun 2014 kepada Kepala Daerah untuk memperoleh persetujuan dan penetapan. Peraturan Walikota tentang Perubahan RKPD Kota Tahun Walikota menyampaikan Peraturan Walikota tentang Perubahan RKPD Kota Tahun 2014 kepada Gubernur cq. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Landasan Hukum Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014, sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

4 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 13. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010; 14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

5 19. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun ; 20. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun ; 21. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; 22. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Maksud dantujuan Maksud Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 disusun dengan maksud untuk: a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS P APBD) Tahun b. Sebagai pedoman Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun Tujuan Tujuan Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 adalah untuk menciptakan keselarasan atas perubahan asumsi kerangka ekonomi makro sehingga tercipta sinergi dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah Dasar Pertimbangan Perubahan RKPD Tahun 2014 Dasar pertimbangan perubahan RKPD dengan gambaran tentang perubahan asumsi daerah meliputi: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

6 (1) Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, pergeseran jenis belanja, penambahan kegiatan baru yang dinilai sangat urgent, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan; (2) Adanya perubahan perkembangan kondisi perekonomian yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan. Kedua pertimbangan tersebut akan dijelaskan pada uraian berikut ini: 1. Perubahan RKPD tahun 2014 perlu segera dilaksanakan mengingat dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran tahun 2014 terdapat beberapa kegiatan yang perlu penyesuaian jumlah, jenis dan perinciannya berdasarkan hasil evaluasi sampai dengan triwulan II. Program dan kegiatan yang diusulkan dalam Perubahan RKPD tahun 2014 merupakan respon atas berbagai masalah yang masih timbul di masyarakat yang perlu mendapatkan penanganan secara cepat dengan memperhatikan prioritas pembangunan nasional, provinsi dan daerah. Perubahan RKPD tahun 2014 juga dilakukan dalam rangka Pemerataan pembangunan infrastruktur dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kapasitas aparatur dalam rangka pelayanan publik serta penanganan bencana dan pasca bencana. Perubahan RKPD tahun 2014 juga dilakukan untuk mengakomodir revisi DPA-SKPD Tahun 2014 dan perubahan anggaran yang mendahului Perda Perubahan APBD T.A yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota yang dilakukan dalam rangka penyesuaian pelaksanaan program/kegiatan dengan juknisnya pada program/kegiatan yang bersumber dari dana hibah, bantuan keuangan, dan dana perimbangan yang bersifat spesifik grant seperti DAK dan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat. 2. Adanya perubahan perkembangan kondisi perekonomian yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan. a. Kondisi Perekomonian Nasional Dalam APBNP tahun 2014, asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan sebagai basis perhitungan struktur APBN adalah sebagai Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

7 berikut: (1) pertumbuhan ekonomi 5,5 persen; (2) inflasi 5,3 persen; (3) nilai tukar Rp11.600,0/US$; (4) suku bunga SPN 3 bulan 6,0 persen; (5) harga minyak mentah Indonesia US$105,0 per barel; dan (6) lifting minyak mentah 818 ribu barel per hari; dan (7) lifting gas ribu barel setara minyak per hari. Berdasarkan Laporan Pelaksanaan APBN Semester I-2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester I-2014 diperkirakan mencapai 5,3 persen. Angka pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun 2013 yang sebesar 6 persen. Hal ini disebabkan oleh kinerja sektor eksternal yang diperkirakan masih melemah, terkait dengan melambatnya ekspor mineral dan batubara sebagai implikasi dari kebijakan hilirisasi industri. Realisasi laju inflasi dalam semester I tahun 2014 menunjukkan pergerakan yang cenderung menurun. Pada semester I tahun 2014 ini, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2014 sebesar 1,99 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2014 terhadap Juni 2013) sebesar 6,70 persen. Angka ini lebih rendah dari yang diperkirakan, yakni 2,27 persen (tahun kalender) dan 6,98 persen (Juni 2014 terhadap Juni 2013). Penurunan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh membaiknya pasokan barang dan jasa, minimalnya tekanan eksternal, serta membaiknya ekspektasi inflasi masyarakat. Sementara dorongan inflasi pada semester I ini terutama dipengaruhi oleh inflasi dari sisi administered price, seperti kenaikan harga LPG 12 kilogram dan peningkatan beberapa harga pangan menjelang bulan Ramadhan. Sementara, nilai tukar rupiah sampai dengan semester I tahun 2014 diperkirakan mencapai rata-rata Rp per dollar Amerika Serikat (AS), atau relatif melemah dibandingkan dengan asumsi nilai tukar rupiah dalam APBN Perubahan 2014 yang sebesar Rp per dollar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah, dari sisi eksternal, terutama dipengaruhi oleh goncangan pasar keuangan global akibat rencana Bank Sentral AS untuk mengurangi stimulus fiskal (tapering off). Sementara, dari sisi domestik, pelemahan nilai tukar rupiah antara lain disebabkan adanya defisit transaksi berjalan serta Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

8 ketidakseimbangan di pasar valuta asing (valas) domestik akibat tingginya permintaan valas di tengan terbatasnya pasokan. Dampak tapering off yang dilakukan Bank Sentral AS akan menyebabkan terjadinya persaingan untuk mendapatkan likuiditas global. Kondisi ini akan mendorong peningkatan ringkat suku bunga untuk menarik aliran modal masuk. Dengan perkembangan tersebut, realisasi suku bunga SPN 3 bulan sampai dengan semester I 2014 diperkirakan mencapai rata-rata 5,7 persen. Tingkat suku bunga tersebut relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga rata-rata SPN 3 bulan periode yang sama tahun 2013 sebesar 3,8 persen maupun asumsi yang ditetapkan di dalam APBN 2014 sebesar 5,5 persen. Sementara itu, harga minyak mentah dunia pada tahun 2014 diperkirakan stabil seiring seimbangnya permintaan dan pasokan minyak mentah. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada semester I tahun 2014 mencapai rata-rata 106 dollar AS per barel, dengan kecenderungan menurun mengikuti pergerakan minyak dunia. Realisasi produksi minyak mentah siap jual (lifting) Indonesia dalam semester I tahun 2014 (periode Desember 2013 Mei 2014) mencapai rata-rata sebesar 793 ribu barel per hari. Jumlah tersebut relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasinya dalam periode yang sama tahun 2013 yang mencapai 827 ribu barel per hari. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya realisasi lifting minyak bumi tersebut antara lain terkait persoalan penurunan kapasitas produksi sumur-sumur migas, dan beberapa permasalahan teknis meliputi cuaca buruk, dan adanya pemunduran jadwal produksi dari rencana semula oleh beberapa kontraktor. Sedangkan, rata-rata realisasi lifting gas bumi dalam semester I tahun 2014 (Desember 2013 Mei 2014) mencapai barel setara minyak atau relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasinya dalam periode yang sama tahun 2013 sebesar barel setara minyak. Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

9 Tabel I.1 Asumsi Ekonomi Makro APBN, Realisasi Semester I-2014 dan APBN-P 2014 No Uraian APBN 2014 Realisasi Semester I APBN 2014 APBN Perubahan Pertumbuhan ekonomi (%) 6,0 5,3 5,5 2 Inflasi (%) 5,5 1,99* 5,3 3 Suku Bunga SPN 3 bulan (%) 5,5 5,7 6,0 4 Nilai tukar rupiah (Rp/US$) Harga minyak mentah Indonesia (US$/Barel) Lifting minyak mentah (Ribu barel per hari) Lifting gas (Ribu barel setara minyak per hari) Sumber : Kementerian Keuangan *) BPS Di dalam menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pasokan serta mengamankan stok bahan kebutuhan pokok masyarakat, serta menjaga kelancaran arus distribusi bahan pangan sepanjang tahun Sementara, dalam upaya mengendalikan inflasi, koordinasi stabilisasi harga di tingkat pusat dan daerah akan terus ditingkatkan. Kebijakan BI rate pada tahun 2014 diperkirakan akan turut meredam tekanan sisi permintaan terhadap inflasi untuk keseluruhan tahun Berdasarkan kondisi tersebut, sampai dengan akhir semester II tahun 2014, inflasi IHK diperkirakan berada pada kisaran 5,3 persen (yoy). Tingkat inflasi tersebut masih berada pada rentang sasaran inflasi 2014 sebesar 4,5 ± 1 persen dan sesuai dengan asumsi inflasi pada APBNP tahun Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah pada semester II tahun 2014 diperkirakan akan lebih moderat bila dibandingkan dengan tekanan pada semester I tahun Dari sisi eksternal, pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa bulan ke depan masih akan dipengaruhi oleh isu ekonomi global, khususnya lanjutan kebijakan tapering off oleh Bank Sentral Amerika Serikat. Dari sisi internal, stabilitas nilai tukar rupiah akan didukung oleh kinerja neraca pembayaran yang diproyeksikan akan semakin membaik, seiring dengan membaiknya kinerja perdagangan internasional. Selain itu, Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

10 aliran modal dari luar negeri diharapkan akan terus masuk sejalan dengan stabilitas kondisi ekonomi makro dan ketahanan fiskal yang terjaga dengan baik serta proses Pemilu yang damai. Faktor-faktor tersebut akan menjadi faktor positif bagi stabilitas pergerakan nilai tukar rupiah ke depan. Dengan memperhatikan berbagai faktor tersebut, nilai tukar Rupiah pada semester II tahun 2014 diperkirakan akan stabil pada kisaran Rp11.480,0 per dolar AS. Dengan demikian, rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2014 diperkirakan berada pada kisaran Rp11.600,0 per dolar AS atau sesuai dengan asumsi APBNP tahun Suku bunga SPN 3 bulan pada semester II tahun 2014 diperkirakanmasih berpotensi meningkatdengan mempertimbangkan faktor risiko likuiditas global sebagai konsekuensi implementasi kebijakan tapering off dan dihentikannya kebijakan stimulus moneter di negara maju. Kedua faktor tersebut berpotensi menyebabkan persaingan untuk mendapatkan likuiditas global dan berimplikasi pada peningkatan yield di dalam negeri. Meskipun demikian, terjaganya stabilitasekonomi makro, tingkat inflasi yang semakin menurun, dan kondisi fiskal yang sehat, akan menjadi daya tarik aliran modal dan akan menahan tekanan peningkatan tingkat suku bunga SBN, termasuk suku bunga SPN 3 bulan. Pada semester II tahun 2014, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan berada pada kisaran 6,2 persen sehingga sampai dengan akhir tahun, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan mencapai 6,0 persen, sebagaimana ditetapkan di dalam APBNP tahun Pada tahun 2014, OPEC dan Badan Energi AS (EIA) memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan minyak dunia hingga 1,3 juta barel per hari. Peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang membaik secara bertahap pada negara OECD terutama AS dan Eropa. Di samping itu, permintaan minyak negara berkembang juga diperkirakan masih meningkat meskipun di satu sisi terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Di sisi lain, peningkatan permintaan minyak dunia tersebut akan diimbangi dengan peningkatan pasokan dari negara-negara produsen minyak. Pada tahun 2014, OPEC dan EIA memperkirakan Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

11 akan terjadi peningkatan pasokan minyak terutama dari negaranegara di luar OPEC sekitar 1,5 juta barel per hari pada tahun Berdasarkan perkembangan tersebut, harga minyak mentah pada paruh kedua tahun 2014 diperkirakan stabil dan relatif akan lebih rendah dibandingkan harga minyak mentah pada awal tahun Badan Energi AS memperkirakan akan terjadi penurunan harga minyak mentah di tahun 2014 dengan harga rata-rata WTI dan Brent masing-masing diperkirakan akan mencapai US$96,6 per barel dan US$106,3 per barel. Sebagaimana pergerakan ICP selama ini, pada tahun 2014 ICP diperkirakan tetap masih akan mendekati pergerakan harga Brent. Rata-rata ICP pada semester II tahun 2014, diperkirakan akan berada di bawah harga Brent yaitu pada kisaran US$104 per barel. Dengan demikian, rata-rata ICP sepanjang tahun 2014 diperkirakan akan berada pada kisaran US$105,0 per barel sesuai dengan asumsi di dalam APBNP tahun Dengan memerhatikan kondisi lapangan, perkiraan teknis, dan kebijakan yang akan ditempuh dalam paruh kedua tahun 2014, lifting minyak mentah dalam semester II (Juni-November) tahun 2014 diperkirakan rata-rata mencapai 843 ribu barel per hari, terutama akan didorong oleh produksi Banyu Urip yang diupayakan akan berproduksi di semester II tahun Dengan memerhitungkan realisasi lifting dalam semester I dan prediksi lifting dalam semester II tahun 2014, rata-rata lifting minyak pada tahun 2014 diperkirakan dapat mencapai 818 ribu barel per hari sebagaimana target pada APBNP tahun Sementara itu, lifting gas Indonesia pada semester II tahun 2014 diperkirakan mencapai ribu barel setara minyak per hari. Untuk mencapai target lifting tersebut, akan diupayakan penambahan produksi dari lapangan-lapangan gas seperti Senoro, Husky Madura, Matindok dan Kepodang. Dengan memerhitungkan realisasi lifting gas dalam semester I tahun 2014 dan prediksi lifting dalam semester II tahun 2014 tersebut, rata-rata lifting gas dalam keseluruhan tahun 2014 diperkirakan mencapai ribu barel setara minyak per hari, sesuai dengan targetnya pada APBNP tahun Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

12 b. Kondisi Perekonomian Provinsi Jawa Barat Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2014 semula diperkirakan akan berada pada kisaran antara 6,3 persen sampai dengan 6,8 persen. Sementara, kinerja pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Triwulan II 2014 sebesar 5,63 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,49 persen (yoy). Kinerja pertumbuhan PDRB yang membaik pada Triwulan II 2014 tersebut terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan peningkatan ekspor luar negeri. Hal ini menunjukkan peningkatan stabilitas kondisi ekonomi makro pada triwulan II 2014 di tengah pesta demokrasi. Di sisi lalin, membaiknya perekonomian negara maju mampu mendorong pertumbuhan ekspor luar negeri lebih tinggi dibinading triwulan sebelumnya. Sementara dari sisi produksi, kinerja ekonomi didorong oleh peningkatan di sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. PDRB Jawa Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan II 2014 sebesar Rp. 299,04 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp. 287,54 triliun (tanpa migas). Sedangkan atas dasar harga konstan, PDRB Jawa Barat triwulan II 2014 tercatat sebesar Rp. 101,77 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp. 99,76 triliun (tanpa migas).sementara PDRB Jawa Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan II 2013 sebesar Rp259,67 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp. 250,21 triliun (tanpa migas). Sedangkan atas dasar harga konstan, PDRB Jawa Barat triwulan II 2013 tercatat sebesar Rp. 96,34 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp. 94,39 triliun (tanpa migas). Inflasi Jawa Barat pada tahun 2014 diperkirakan berada pada kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,0 persen. Pada triwulan II 2014 ini, inflasi Jawa Barat mengalami kecenderungan yang menurun. Inflasi tahunan Jawa Barat triwulan II 2014 mencapai 6,08 persen (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,53 persen (yoy). Penurunan tingkat inflasi ini didorong oleh penurunan harga pangan dan mulai berkurangnya dampak kenaikan harga BBM tahun sebelumnya. Tren penurunan inflasi juga terjadi di enam kota inflasi di Jawa Barat. Hal ini mencerminkan terkendalinya inflasi di Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

13 Jawa Barat secara merata yang sejalan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia dan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota, serta stakeholder terkait terutama melalui forum Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang telah dibentuk di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat. Perkembangan kinerja keuangan daerah Provinsi Jawa Barat secara umum tercermin dari belanja pemerintah yang masih terbatas. Data sementara realisasi belanja pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga triwulan II baru mencapai sekitar 22,0 persen. Kondisi ini menunjukkan karakteristik back-loaded expenditure, yakni penyerapan akan meningkat pada akhir tahun. Lambatnya penyerapan anggaran tersebut juga disebabkan oleh sikap hati-hati pemerintah dalam penyaluran dana bantuan sosial dan hibah selama kegiatan pemilu. Sementara, realisasi pendapatan daerah pada triwulan II telah mencapai 53,1 persen. Pencapaian ini terutama disumbang oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar 52,8 persen, Dana Perimbangan sekitar 59,9 persen, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang mencapai 49,5 persen. Perkembangan ekonomi makro Provinsi Jawa Barat sampai triwulan II 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini. Tabel I.2. Perkembangan Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat No Uraian Trw II Trw I Trw II (1) (2) (3) (4) (5) 1. Produk Domestik Regional Bruto 259,67 288,39 299,04 (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (Rp Trilyun) 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) - 5,49 5,63 (yoy) 3. Inflasi (%) (yoy) 6,65 7,53 6,08 Sumber : BPS Jawa Barat dan Bank Indonesia. c. Kondisi Perekomonian Inflasi pada triwulan II 2014 ini mengalami kecenderungan yang menurun. Inflasi tahunan triwulan II 2014 mencapai 5,68 persen (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,72 persen (yoy). Sedangkan inflasi selama semester I 2014 (Januari-Juni 2014) tercatat sebesar 1,43 persen, Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

14 masih lebih kecil dibandingkan tingkat inflasi periode yang sama tahun 2013 yang sebesar 4,64 persen. Dari data inflasi tersebut terlihat bahwa gejolak inflasi dapat dikendalikan dengan baik sehingga cenderung menurun. Seperti telah dijelaskan di muka, tren penurunan inflasi juga terjadi kota-kota inflasi di Jawa Barat lainnya. Hal ini mencerminkan terkendalinya inflasi di Jawa Barat secara merata yang sejalan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia dan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota, serta stakeholder terkait terutama melalui forum Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang telah dibentuk di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat. Kondisi ekonomi makro terlihat dari beberapa indikator, seperti pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, dan PDRB per kapita. Perkembangan ekonomi makro dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini. Tabel I.3. Perkembangan Ekonomi Makro Tahun No Uraian 2013* Awal 2014* Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (Rp juta) 2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (Rp juta) Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (%) Laju Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Atas Dasar Harga Konstan (%) 5. Inflasi (%) (yoy) 6,8 7,72 5,68 6. PDRB/Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp juta) Sumber :KBDA, 2013 *) hasil proyeksi 1.6. Sistematika Perubahan RKPD Sistematika penulisan dokumen perubahan RKPD tahun 2014 sebagai berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

15 Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dasar pertimbangan perubahan RKPD, dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah. Bab II Evaluasi Hasil RKPD Sampai dengan Triwulan II, berisi tentang kompilasi hasil pengolahan dan analisis evaluasi terhadap capaian target kinerja dan anggaran pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II. Bab III Rancangan Program dan Kegiatan Prioritas Daerah dalam Perubahan RKPD, berisi tentang daftar kegiatan lanjutan tahun sebelumnya, perubahan asumsi pendapatan, perubahan asumsi belanja, perubahan asumsi pembiayaan, perubahan anggaran berdasarkan SKPD serta program dan kegiatan pada tahun Bab IV Penutup, berisi tentang kaidah pelaksanaan Perubahan RKPD tahun Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

16 BAB II EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2.1. Rekapitulasi Capaian Kinerja dan Anggaran Jumlah program yang dilaksanakan pada RKPD tahun 2014 sebanyak 115 program dari 27 urusan dan semuanya sesuai dengan program yang tercantum dalam RPJMD tahun Semua program yang tercantum dalam RKPD tahun 2014 terdapat dalam RPJMD, sehingga dapat dikatakan bahwa adanya keselarasan antara program RKPD dengan program RPJMD. Dalam isian formulir evaluasi RKPD tahun 2014 tidak ditemui adanya program dan kegiatan dalam APBD yang tidak tercantum dalam RKPD tahun 2014, sehingga dapat dikatakan bahwa program dan kegiatan APBD selaras dengan program dan kegiatan RKPD tahun Berikut ini akan disajikan perkembangan kinerja masing-masing urusan pembangunan daerah yang bersumber dari laporan kinerja triwulanan SKPD yang dilaporkan ke Bappeda: 1. Urusan Pendidikan Rata-rata kinerja program pembangunan urusan pendidikan baru mencapai sebesar 3,55%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 7,47%. Ada 2 program yang penyerapan anggarannya 0% yang terdapat pada Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Rata-rata kegiatan baru akan dilaksanakan pada triwulan III dan triwulan IV, untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, maka pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan pendidikan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.1 berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

17 Tabel II.1. Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Pendidikan NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 1 Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rata-rata Urusan Kesehatan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan kesehatan baru mencapai sebesar 19.95%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 19.44%. Ada 2 program yang penyerapan anggarannya 0% yang terdapat pada Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Sandarisasi Pelayanan Kesehatan dan Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Rumah Sakit Jiwa Rumah Sakit Paru-paru Rumah Sakit Mata. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Perkembangan kinerja pembangunan urusan kesehatan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.2 berikut: Tabel II.2 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Kesehatan NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 2 Kesehatan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengawasan Obat dan Makanan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

18 NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Sandarisasi Pelayanan Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Rumah Sakit Jiwa Rumah Sakit - - Paru-paru Rumah Sakit Mata Program Peningkatan Pelayanan RSUD Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kesehatan Rata-rata Urusan Pekerjaan Umum Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan pekerjaan umum baru mencapai sebesar 12,31%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 8.88%. 3 program penyerapan anggarannya masih 0%, ada 7 program yang sudah merealisasikan pekerjaan walaupun dengan kinerja yang masih rendah. Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, dan pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan pekerjaan umum sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.3 berikut: Tabel II.3 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Pekerjaan Umum NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 3 Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

19 NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan Program Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Program Pengendalian Banjir Program penunjang sarana dan prasarana pertamanan, pemakanan dan PJU Program peningkatan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) Rata-rata Urusan Perumahan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan perumahan baru mencapai sebesar 0,01%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 0,71%. Semua program penyerapan anggarannya masih 0%, ada 2 program yang sudah merealisasikan pekerjaan walaupun dengan kinerja yang masih rendah. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, dan pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan perumahan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.4 berikut: Tabel II.4 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Perumahan NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 4 Perumahan Program Pengembangan Perumahan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Program Pengelolaan Areal Pemakaman Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana - - Pendidikan Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu - - Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

20 NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN dan jaringannya Rata-rata Urusan Penataan Ruang Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan penataan ruang baru mencapai sebesar 2,02%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 0,64%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, dan pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan penataan ruang sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.5 berikut: Tabel II.5 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Penataan Ruang NO KODE URUSAN/PROGRAM % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 5 Penataan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rata-rata Urusan Perencanaan Pembangunan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan perencanaan pembangunan baru mencapai sebesar 23,70%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 9.76%. Semua program sudah merealisasikan pekerjaan walau dengan kinerja yang masih rendah dan belum merealisasikan penyerapan anggaran. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, dan pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan perencanaan pembangunan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.6 berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

21 Tabel II.6 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Perencanaan Pembangunan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 6 Perencanaan Pembangunan Program Pengembangan Data Informasi Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya Program Perencanaan Prasarana wilayah dan Sumber Daya Alam Rata-rata Urusan Perhubungan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan perhubungan baru mencapai sebesar 3,84%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 1.94%. Ada 2 program penyerapan anggarannya masih 0%, ada 2 program yang sudah merealisasikan pekerjaan walaupun dengan kinerja yang masih rendah. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, dan pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan perhubungan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.7 berikut: Tabel II.7 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Perhubungan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ 1 7 Perhubungan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

22 NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Rata-rata Urusan Lingkungan Hidup Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan lingkungan hidup baru mencapai sebesar 13,60%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 11,54%. Ada 1 program penyerapan anggarannya masih 0%, ada 1 program yang belum merealisasikan pekerjaan maupun anggaran. Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik, dan pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan lingkungan hidup sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.8 berikut: Tabel II.8 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Lingkungan Hidup NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 8 Lingkungan Hidup Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Bersih Program Pengelolaan Pertamanan Rata-rata Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan kependudukan dan catatan sipil baru mencapai sebesar 22,88%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 13.08%. Sebagian besar kegiatan Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

23 baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan kependudukan dan catatan sipil sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.9 berikut: Tabel II.9 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan Rata-rata Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak baru mencapai sebesar 34,65%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 11.22%. Semua program sudah melaksanakan penyerapan anggarannya walaupun masih rendah, dari 2 program yang ada sudah merealisasikan pekerjaan walaupun dengan kinerja yang masih rendah. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.10 berikut: Tabel II.10 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak NO KODE URUSAN/PROGRAM/ Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Program Peningkatan Kualitas Hidup Perlindungan Perempuan dan Anak % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

24 NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Rata-rata Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera baru mencapai sebesar 13,65%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 11,24%. Dari 2 program kegiatan yang ada hanya satu yang sudah merealisasikan kegiatan tapi keduanya belum merealisasikan anggaran yang ada. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.11 berikut: Tabel II.11 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba - - Rata-rata 13, Urusan Sosial Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan sosial baru mencapai sebesar 2,85%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 2,30%. Dari 2 program kegiatan yang ada hanya satu yang sudah merealisasikan kegiatan tapi keduanya belum merealisasikan anggaran yang ada. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan sosial sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.12 berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

25 Tabel II.12 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Sosial NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 13 Sosial Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial - - Rata-rata Urusan Ketenagakerjaan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Ketenagakerjaan baru mencapai sebesar 9,22%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 11,21%. Semua program telah menyerap anggarannya walaupun masih rendah, dari 2 program yang ada sudah merealisasikan pekerjaan walaupun dengan kinerja yang masih rendah. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan Ketenagakerjaan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.13 berikut: Tabel II.13 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Ketenagakerjaan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 14 Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rata-rata Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

26 14. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah baru mencapai sebesar 4.45% sedangkan realisasi anggaran sebesar 0,97%. Dari 2 program kegiatan yang ada hanya satu yang sudah merealisasikan kegiatan tapi keduanya belum merealisasikan anggaran yang ada. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.14 berikut: Tabel II.14 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan - - Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rata-rata Urusan Penanaman Modal Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan penanaman modal baru mencapai sebesar 71,80%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 9.18%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan penanaman modal sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.15 berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

27 Tabel II.15 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Penanaman Modal NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 16 Penanaman Modal Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rata-rata Urusan Kebudayaan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan kebudayaan baru mencapai sebesar 20,83%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 15.95%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan kebudayaan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.16 berikut: Tabel II.16 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Kebudayaan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 17 Kebudayaan Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Rata-rata Urusan Pemuda dan Olahraga Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga baru mencapai sebesar 7,60%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 0,47%. Dari semua program yang ada belum merealisasikan anggaran yang ada, dua sudah melaksanakan kegiatan dan satu belum. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

28 urusan kepemudaan dan olahraga sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.17 berikut: Tabel II.17 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Pemuda dan Olahraga NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 18 Pemuda dan Olahraga Program Peningkatan peran Serta kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga - - Rata-rata Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri baru mencapai sebesar 98,16%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 89,97%. Semua program kegiatan belum merealisasikan anggaran, tiga kegiatan sudah melaksanakan kegiatan dan dua belum. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.18 berikut: Tabel II.18 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri NO KODE URUSAN/PROGRAM/ Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pendidikan Politik Masyarakat % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

29 NO KODE URUSAN/PROGRAM/ Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Program Pengembangan Kehidupan Demokrasi Dalam Pilkada % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Rata-rata Urusan Otda Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian baru mencapai sebesar 27,71%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 18,05%. Ada 2 program kegiatan yang realisasi capaian kinerjanya 0. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja pembangunan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.19 berikut: Tabel II.19 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Kesatuan Otda Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian NO KODE URUSAN/PROGRAM/ Otda Pemerintahan Umum Administrasi Keuangan Daerah Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

30 NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN KDH Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program Penataan dan Pengembangan Organisasi Pemerintah Daerah Program Pengadaan Pembangunan Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Program Penataan Penguasaan Pemilikan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan Pembinaan Keagamaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Pemerintah Program Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Program peningkatan pelayanan perijinan Program Evaluasi Kinerja Pemerintahan Daerah Program Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Layanan Pemerintah Daerah Program Pengembangan Kehidupan Demokrasi Dalam Pemilu Program Identifikasi Topografi Wilayah - - Rata-rata Urusan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dan Kecamatan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa baru mencapai sebesar 4,22%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 9,98%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.20 berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

31 Tabel II.20 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dan Kecamatan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 22 Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dan Kecamatan Program Peningkatan partisipasi masyarakat Kelurahan dan Kecamatan dalam Pembangunan Rata-rata Urusan Kearsipan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan kearsipan baru mencapai sebesar 20,43%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 8.24%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan kearsipan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.21 berikut: Tabel II.21 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Kearsipan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 24 Kearsipan Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Rata-rata Urusan Komunikasi dan Informatika Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan Komunikasi dan Informatika baru mencapai sebesar 36,53%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 14,31%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

32 Komunikasi dan Informatika sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.22 berikut: Tabel II.22 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Komunikasi dan Informatika NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 25 Komunikasi dan Informatika Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Program Kerjasama Informasi dan Media Masa Rata-rata Urusan Perpustakaan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan perpustakaan baru mencapai sebesar 14,47%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 7,11%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan perpustakaan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.23 berikut: Tabel II.23 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Perpustakaan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 1 26 Perpustakaan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rata-rata Urusan Pertanian Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan pertanian baru mencapai sebesar 13,64%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 13,77%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

33 bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan pertanian sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.24 berikut: Tabel II.24 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Pertanian NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 2 1 Pertanian Program Pengembangan Produk Pertanian Peternakan dan Perikanan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rata-rata Urusan Pariwisata Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan pariwisata baru mencapai sebesar 22,17%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 1,33%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II ratarata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan pariwisata sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.25 berikut: Tabel II.25 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Pariwisata NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 2 4 Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Kepariwisataan - - Rata-rata Urusan Perdagangan Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan perdagangan baru mencapai sebesar 6,19%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 2,16%. Ada dua program yang realisasi capaian kinerja masih 0% dan ada satu program yang realisasi keuangannya 0% Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

34 yaitu Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan perdagangan sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.26 berikut: Tabel II.26 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Perdagangan NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN 2 6 Perdagangan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan Kapasitas Ekspor Daerah Program Pembinaan Pedagang / Usaha Informal Program penataan prasarana dan peningkatan pelayanan Pasar Program Pengembangan Sentra- Sentra Perdagangan Rata-rata Urusan Perindustrian Rata-rata kinerja program dan kegiatan pembangunan urusan industri baru mencapai 5,90%, sedangkan realisasi anggaran sebesar 4.42%. Sebagian besar kegiatan baru akan terealisasi pada triwulan III dan triwulan IV. Untuk kegiatan yang bersifat pengadaan barang dan jasa sampai dengan Triwulan II rata-rata masih dalam proses lelang. Perkembangan kinerja urusan industri sampai triwulan II dapat dilihat pada tabel II.27 berikut: Tabel II.27 Capaian Kinerja Fisik dan Keuangan RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan II Urusan Perindustrian NO KODE URUSAN/PROGRAM/ 2 7 Perindustrian Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

35 NO KODE URUSAN/PROGRAM/ % REALISASI CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN RKPD 2014 KINERJA ANGGARAN Program Penataan Struktur Industri - - Rata-rata Evaluasi dan Rekomendasi Memperhatikan capaian kinerja program dan kegiatan pada APBD tahun 2014, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Capaian kinerja baik fisik maupun anggaran program dan kegiatan sampai dengan Triwulan II pada seluruh urusan masih rendah 2. Beberapa kendala yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat pembangunan fisik/infrastruktur maupun pengadaan barang dan jasa masih terkendala proses penilaian aset, penghapusan aset, dan proses pelelangan yang cukup memakan waktu yang lama serta mekanisme evaluasi bulanan belum optimal. 3. Hasil evaluasi RKPD belum memberikan gambaran pencapaian target RPJMD pada tahun perencanaan, oleh karena itu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi program terhadap target di dalam RPJMD pada anggaran Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja program dan kegiatan pada APBD tahun 2014, maka dapat direkomendasikan sebagai berikut: 1. Optimalisasi kinerja Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) perlu dilakukan oleh setiap SKPD; 2. Konsistensi antar dokumen rencana harus ditingkatkan dengan melakukan pengendalian pelaksanaan RPJMD dan RKPD sesuai peraturan perundangan; 3. Perlu dilakukan evaluasi RPJMD serta penetapan Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci pada awal tahun 2014; 4. APBD perlu difokuskan kepada program/kegiatan prioritas yang ditetapkan dalam RKPD dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD; 5. Program dan kegiatan yang belum ada realisasinya perlu didorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan; Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

36 6. Perlu dilakukan bimbingan teknis tentang tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah, baik evaluasi renja SKPD dan evaluasi RKPD maupun evaluasi Renstra SKPD dan evaluasi RPJMD. Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

37 BAB III RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 Pada Bab III ini akan dibahas tentang rancangan program dan kegiatan prioritas dalam perubahan RKPD Tahun 2014, yang berisi tentang perubahan pada asumsi pendapatan, perubahan pada asumsi belanja, perubahan pada asumsi pembiayaan, perubahan anggaran antar SKPD, program dan kegiatan lanjutan tahun 2014, program dan kegiatan yang tidak dilaksanakan tahun 2014, program dan kegiatan baru pada perubahan tahun 2014, program dan kegiatan yang mengalami perubahan pagu anggaran tahun 2014 serta program dan kegiatan yang tetap tahun Penyusunan perubahan RKPD Tahun 2014 ini diperlukan sebagai bahan utama dalam penyusunan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS Tahun Dimana Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2014 memuat di antaranya: 1) perbedaan asumsi dengan Kebijakan Umum Anggaran yang ditetapkan sebelumnya; 2) program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam Perubahan APBD Tahun 2014 dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD Perubahan, yang sangat dibutuhkan dan disesuaikan dengan skala prioritas; dan 3) capaian target kinerja program dan kegiatan yang berubah, baik berkurang atau bertambah karena kondisi yang berubah dari penetapan target sebelumnya Perubahan Asumsi Pendapatan Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah diarahkan pada: a) penyesuaian PAD (perkiraan terukur secara rasional yang dapat dicapai serta realisasi sampai dengan semester I (Juli) tahun 2014); b) penyesuaian alokasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang terdiri dari Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Proyeksi perubahan penerimaan pendapatan daerah tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel III.1 sebagai berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

38 Tabel III.1 Proyeksi Perubahan Penerimaan Pendapatan Daerah s.d Juli Tahun 2014 No. Uraian Sebelum Perubahan (Rp.) Setelah Perubahan (Rp.) +/- (1) (2) (3) (4) (5) a PAD , , ,- Pendapatan Pajak , , ,- Daerah Hasil Retribusi Daerah , ,- ( ,-) Hasil Pengelolaan , ,- - Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli , , ,- Daerah yang Sah b Dana Perimbangan , ,- ( ,-) Bagi Hasil Pajak/Bagi , ,- ( ,-) Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum , ,- - Dana Alokasi Khusus , ,- - c Pendapatan lain yang sah , ,- ( ,-) Dana Bagi Hasil Pajak , ,- - dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan , ,- ( ,-) Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari , , ,- Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) , ,- JUMLAH , , ,82 Sumber: RKPD 2015 Laporan Diolah dari Dispenda, 2014 Berdasarkan Tabel III.1 di atas terlihat bahwa komposisi Pendapatan Daerah Tahun 2014 adalah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah bertambah sebesar 8,26% atau Rp ,-,- dibandingkan proyeksi sebelum perubahan yang sebesar Rp ,- menjadi Rp ,- kemudian Dana Perimbangan berkurang 0,27% atau Rp. ( ,-) atau Rp ,- dibandingkan sebelum perubahan yaitu Rp ,- serta Pendapatan Lain Yang Sah berkurang sebesar 8,49% atau Rp. ( ,-) dibandingkan sebelum perubahan sebesar Rp ,- menjadi sebesar Rp ,-. Pada Perubahan RKPD tahun 2014, komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertambah terdiri dari pajak daerah sebesar Rp ,-; retribusi daerah berkurang sebesar (Rp ,-); hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan tidak mengalami perubahan,- serta lain-lain PAD yang sah bertambah sebesar Rp Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

39 ,- dengan total keseluruhan PAD mengalami penambahan sebesar Rp ,-. Secara umum, PAD sebagai salah satu komponen pembentuk Pendapatan Daerah tersebut diatas mengalami perubahan positif, kecuali pada pos hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan yang tidak mengalami perubahan (baik kenaikan atau penurunan). Untuk komponen Dana Perimbangan, besarnya /pengurangan sebesar Rp. ( ),- hanya dari sektor bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar Rp. ( ),-; sedangkan dua sektor lainnya yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada perubahan RKPD tahun 2014 berkurang sebesar Rp. ( ,-) yang terdiri dari bagi hasil pajak provinsi dan pemerintah daerah tidak mengalami perubahan sedangkan dana penyesuaian dan otonomi khusus mengalami pengurangan sebesar Rp. ( ,-), bantuan keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah mengalami penambahan sebesar Rp ,- serta ada penambahan dari Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp , Perubahan Asumsi Belanja Perubahan Kebijakan Belanja Daerah diarahkan pada: a) pergeseran anggaran antar SKPD, yang disebabkan perubahan capaian target kinerja program dan kegiatan; b) penyesuaian dengan kebijakan terutama yang terkait dengan pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD; c) pembayaran sisa kontrak kegiatan tahun 2013 yang belum terbayarkan karena keterlambatan penyelesaian pekerjaan; d) program dan kegiatan baru yang merupakan prioritas untuk mempercepat pencapaian program dan kegiatan dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan; serta e) program dan kegiatan baru yang merupakan komitmen dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi perubahan belanja daerah tahun 2014 dapat terlihat pada Tabel III.2 sebagai berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

40 Tabel III.2 Proyeksi Perubahan Belanja Daerah s.d Juli Tahun 2014 No. Uraian Sebelum Perubahan Setelah Perubahan (Rp.) (Rp.) +/- (1) (2) (3) (4) (5) a Belanja Tidak Langsung , ,- ( ,-) Belanja Pegawai , ,- ( ,-) Belanja Bunga , ,- - Belanja Hibah , , ,- Belanja Bantuan Sosial , ,- - Belanja Bantuan , , ,- Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga , , ,- b Belanja Langsung , , ,82 Belanja Langsung , , ,- Penunjang Urusan Belanja Langsung Urusan , , ,82 JUMLAH ( ,-) ( ,82) ( ,82) Sumber:RKPD Tahun 2015 Laporan Diolah dari BPKAD, 2014 Berdasarkan Tabel III.2 di atas terlihat bahwa proporsi belanja tidak langsung pada perubahan RKPD tahun 2014 berkurang sebesar 3,45% dibandingkan proporsinya sebelum perubahan, sedangkan proporsi belanja langsung perubahan tahun 2014 mengalami penambahan sebesar 3,95% dibandingkan sebelum perubahan. Pada komponen belanja tidak langsung masih didominasi oleh belanja pegawai walaupun berkurang sebesar 4,11% atau Rp. ( ),- dari sebelum perubahan Rp ,- menjadi Rp ,-. Penambahan pada belanja tidak langsung terjadi pada pos belanja hibah bertambah Rp ,-, dari sebelum perubahan Rp ,- menjadi Rp ,-; belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa meningkat Rp ,- dari sebelum perubahan Rp ,- menjadi Rp ,-serta belanja tidak terduga bertambah Rp ,- dari APBD 2014 (murni) Rp ,- menjadi Rp , Perubahan Asumsi Pembiayaan Berdasarkan hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), secara keseluruhan tidak ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun Secara umum, perubahan kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

41 diarahkan pada penerimaan pembiayaan yang mengalami perubahan karena adanya peningkatan SiLPA yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,82 bertambah Rp ,82. Secara lebih detail berkaitan dengan proyeksi perubahan pembiayaan daerah tahun 2014 terlihat pada Tabel III.3 sebagai berikut: Tabel III.3 Proyeksi Perubahan Pembiayaan Daerah s.d Juli Tahun 2014 No Uraian APBD 2014 (murni) RAPBD-P /- A. Penerimaan Pembiayaan 1 Silpa Tahun Lalu , , ,82 Jumlah A , , ,82 B. Pengeluaran Pembiayaan 1. Penyertaan Modal (Investasi) , ,00 - Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang , ,00 - Dana Bergulir , ,00 - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan Jumlah B , ,00 - Pembiayaan Netto (A-B) , , ,82 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan - - (0,00) Sumber: Laporan Diolah dari BPKAD, 2014 Berdasarkan tabel III.3 di atas terlihat bahwa pembiayaan netto mengalami penambahan sebesar Rp ,82., Perubahan Anggaran Berdasarkan SKPD Pada Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Perubahan tahun 2014 total pagu anggaran dari seluruh SKPD di adalah Rp. 2,186,017,030,359,- sebelum mengalami perubahan adalah Rp. 2,058,368,543,896 atau mengalami kenaikan sebesar 6,20%. Terdapat 21 SKPD yang mengalami penambahan pagu anggaran, ada 3 SKPD mengalami pengurangan pagu anggaran serta 18 SKPD yang tidak mengalami penambahan dan pengurangan pagu anggaran (tetap). Tabel III.6 menunjukkan rekapitulasi pagu anggaran SKPD. No DINAS Tabel III.4 Rekapitulasi Pagu Anggaran SKPD PAGU INDIKATIF SEBELUM PERUBAHAN PAGU INDIKATIF USULAN PERUBAHAN (+/-) Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum PAGU INDIKATIF SETELAH PERUBAHAN 1 Dinas Pendidikan 427,043,291,020 4,020,000, ,063,291,020 2 Dinas Kesehatan 108,930,197,819 14,765,188, ,695,385,851 3 Rumah Sakit Umum Daerah 188,885,059,000 51,484,737, ,369,796,780 4 Dinas Bina Marga & Tata Air 498,757,369,450 10,260,000, ,017,369,450 5 Dinas Kebersihan 51,974,732,000 1,544,783,500 53,519,515,500 6 Dinas Pertamanan, 53,949,533,750 1,000,000,000 54,949,533,750

42 No DINAS PAGU INDIKATIF SEBELUM PERUBAHAN PAGU INDIKATIF USULAN PERUBAHAN (+/-) Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum PAGU INDIKATIF SETELAH PERUBAHAN Pemakaman & PJU 7 Dinas Bangunan & Pemadam 264,469,826,463 5,449,085, ,918,911,753 Kebakaran 8 Dinas Tata Kota 19,192,000,000 (3,600,000,000) 15,592,000,000 9 Badan Perencanaan dan 14,549,941, ,798,400 15,028,739,400 Pembangunan Daerah 10 Dinas Perhubungan 15,731,272,800-15,731,272, Badan Pengelolaan 13,585,000,000 50,000,000 13,635,000,000 Lingkungan Hidup 12 Dinas Kependudukan dan 5,500,000, ,000,000 5,950,000,000 Catatan Sipil 13 Badan Pemberdayaan 6,715,109, ,000,000 6,815,109,000 Perempuan, Perlindungan Anak & Keluarga Berencana 14 Dinas Sosial 12,772,500,000 10,000,000 12,782,500, Dinas Tenaga Kerja 6,554,000,000-6,554,000, Dinas Pemuda, Olah Raga, 18,060,750,000 1,150,000,000 19,210,750,000 Kebudayaan dan Kepariwisataan 17 Badan Kesatuan Bangsa dan 3,840,000, ,000,000 4,240,000,000 Politik 18 Sekretariat Daerah 118,453,683,594 12,789,346, ,243,030,555 Bagian Bina Kesejahteraan 3,200,000, ,000,000 3,890,000,000 Sosial Bagian Bina Pemerintahan 3,100,000,000-3,100,000,000 Bagian Bina Ekbang dan 3,225,000,000 (450,000,000) 2,775,000,000 Bina Ketahanan Pangan Bagian Hukum 2,490,000,000 (490,000,000) 2,000,000,000 Bagian Humas 3,930,000,000-3,930,000,000 Bagian Organisasi 2,495,000,000-2,495,000,000 Bagian Pertanahan 86,026,780,555 15,500,000, ,526,780,555 Bagian Telematika 5,910,653,039 (2,460,653,039) 3,450,000,000 Bagian Umum 2,000,000,000-2,000,000,000 Bagian Tata Usaha 3,510,000,000-3,510,000,000 Bagian Kerja Sama dan 2,566,250,000-2,566,250,000 Investasi 19 Sekretariat DPRD 28,610,000,000-28,610,000, Dinas Pendapatan Daerah 7,710,000, ,000,000 7,860,000, Badan Pengelolaan Keuangan 41,570,000,000 6,660,000,000 48,230,000,000 dan Aset Daerah 22 Inspektorat Kota 5,301,718,000 (13,770,000) 5,287,948, Badan Kepegawaian Daerah 21,205,782, ,000,000 22,125,782, Satuan Polisi Pamong Praja 18,925,585,000 (230,671,500) 18,694,913, Badan Pelayanan Perizinan 1,800,000,000-1,800,000,000 Terpadu 26 Pelaksana Harian Badan 4,120,000,000-4,120,000,000 Narkotika Kota 27 Kecamatan Bekasi Timur 3,436,400,000-3,436,400, Kecamatan Bekasi Barat 3,697,450,000-3,697,450, Kecamatan Bekasi Utara 5,326,000,000-5,326,000, Kecamatan Bekasi Selatan 3,277,250,000-3,277,250, Kecamatan Jatiasih 3,284,400,000-3,284,400, Kecamatan Pondokgede 2,985,635,000-2,985,635, Kecamatan Bantargebang 1,148,800,000-1,148,800, Kecamatan Jatisampurna 2,040,850,000-2,040,850, Kecamatan Rawalumbu 3,239,600,000-3,239,600, Kecamatan Mustikajaya 3,140,700,000-3,140,700, Kecamatan Medan Satria 2,433,200,000-2,433,200, Kecamatan Pondok Melati 2,106,800,000-2,106,800, Kantor Pemberdayaan 35,829,108,000 19,043,920,000 54,873,028,000 Masyarakat 40 Kantor Arsip Daerah 2,400,000,000-2,400,000, Kantor Perpustakaan Daerah 5,075,000,000-5,075,000, Dinas Perekonomian Rakyat 10,590,000, ,068,000 11,057,068, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 10,150,000, ,000,000 10,450,000,000

43 No DINAS PAGU INDIKATIF SEBELUM PERUBAHAN PAGU INDIKATIF USULAN PERUBAHAN (+/-) PAGU INDIKATIF SETELAH PERUBAHAN JUMLAH 2,058,368,543, ,648,486,463 2,186,017,030,359 Perubahan RKPD 2014 sesuai dengan regulasi Permendagri Nomor 32 Tahun Program Dan Kegiatan Tahun 2014 Salah satu perubahan anggaran yang muncul adalah adanya program-program yang merupakan lanjutan/luncuran dari program kegiatankegiatan di Pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan tahun 2014 terdapat 50 program dengan total pagu anggaran sebesar Rp ,- dengan rincian anggaran urusan wajib sebelum perubahan Rp ,- dan urusan pilihan sebelum perubahan Rp ,- menjadi urusan wajib setelah perubahan Rp ,- atau mengalami kenaikan sebesar 24,37% dan urusan pilihan setelah perubahan Rp ,- atau mengalami kenaikan sebesar 14,98%. Adapun program tersebut terdapat pada tabel III.5, dengan rincian sebagai berikut: Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

44 BAB IV P E N U T U P Dokumen Perubahan RKPD 2014 disusun dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Perubahan RKPD 2014 disusun untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, yaitu bahwa Proses Perubahan APBD T.A diawali dengan adanyapenetapan Peraturan Walikota Bekasi tentang Perubahan RKPD Tahun2014 serta perubahan KUA dan PPAS T.A melalui kesepakatan bersama DPRD. Perubahan RKPD 2014 ini dimaksudkan sebagai acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka penyusunan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RP-APBD) Pedoman ini disusun agar setiap SKPD dalam melaksanakan tugastugas pemerintahan umum, tugas pembangunan dan tugas pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana secara holistik dan berkelanjutan, dengan menjalankan fungsi manajemen yang terintegrasi dan selalu mengutamakan koordinasi demi terlaksananya pembangunan yang menyeluruh, berkesinambungan dan berkelanjutan serta tepat sasaran. Koordinasi pembangunan tersebut dilakukan secara lintas sektor dan lintas daerah baik antar Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Pusat dengan berpihak pada pemangku kepentingan pembangunan serta berlandaskan pada prinsip untuk mencapai kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Selain itu perencanaan pembangunan secara hirarki telah ditempuh dengan berbagai pihak yang berintikan proses komunikasi antar lembaga perencana dan antar lembaga perencana dengan pemangku kepentingan pembangunan dilakukan melalui forum regular yang telah terprogram. Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

45 Penyusunan RKPD Perubahan Tahun 2014 pada akhirnya akan menjadi ukuran kinerja bagi SKPD yang terangkum dalam Rencana Kerja SKPD, dengan maksud agar pelaksanaan pembangunan dapat memenuhi harapan dan aspirasi masyarakat serta dapat memberikan pemecahan masalah mendesak bagi masyarakat pada tahun yang direncanakan. WALIKOTA BEKASI RAHMAT EFFENDI Paraf Koordinasi Kepala Bappeda Kabag. Hukum

46 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa berkenaan dengan Asumsi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014 tidak sesuai dengan perkembangan dan dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka Peraturan Walikota Bekasi Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014, dipandang perlu untuk dirubah yang perubahannya ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta KUPA

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta KUPA Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Penetapan KUPA Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun Anggaran 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY Kompleks Kepatihan Danurejan Yogyakarta (0274)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan Imam Bonjol Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mukomuko Kode Poss 38364

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan Imam Bonjol Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mukomuko Kode Poss 38364 PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Jalan

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN 2.1. EKONOMI MAKRO PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH Pada tahun 2014, perekonomian nasional tumbuh melambat

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum... 1.2 Realisasi Semester I Tahun 2013... 1.2.1 Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Semester

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI I PENDAHULUAN DAFTAR ISI I PENDAHULUAN... 1-1 1.1 Latar Belakang... 1-1 1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD... 1-3 1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD... 1-4 II PERUBAHAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... vi Daftar

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Kerangka Ekonomi Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah merupakan kerangka implementatif atas pelaksanaan RKPD Kabupaten Sijunjung Tahun

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3. 1. Arah Kebijakan Ekonomi 3.1.1. Kondisi Ekonomi Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 Peningkatan dan perbaikan kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang \bi LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 46 Tahun 207 Tanggal : 03 Agustus 207 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. Serasan Seandanan mor Telp/faks : (07) 90770 Kode Pos e-mail : okusbapeda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13

DAFTAR ISI. Halaman BAB III PENUTUP... 13 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 1 1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBK... 2 1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NOMOR : 12/KSP/IX/2013 NOMOR : 54/K/DPRD/2013 TANGGAL: 9 SEPTEMBER 2013 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Bali

Pemerintah Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 memberikan dampak pada keuangan Indonesia. Berbagai peristiwa yang terjadi pada masa krisis mempengaruhi Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2005 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 DASAR HUKUM EVALUASI HASIL RENCANA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2005 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam

[A.1] PENYUSUNAN KUA DAN PPAS. 1. Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang RKPD dan Peraturan Menteri Dalam [A.1] LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 68 TAHUN 2012 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PENYUSUNAN KUA DAN PPAS A. KETENTUAN UMUM Gubernur menyusun

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB.II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II...

BAB.II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II... DAFTAR ISI Hal BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Pertimbangan Perubahan... I-3 1.3 Perubahan Kerangka Ekonomi Daerah... I-4 1.3.1 Asumsi Dasra Ekonomi Makro Nasional dan Daerah...

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 110, 2005 APBN. Pendapatan. Pajak. Bantuan. Hibah. Belanja Negara (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

PARIPURNA 05 Desember 2016 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2017

PARIPURNA 05 Desember 2016 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2017 PARIPURNA 05 Desember 2016 PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel Isi... i ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAANN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJAA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGAR RAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel...

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 19 TAHUN TENTANG ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2015

RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2015 RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA KOTA BEKASI TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel Isi... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I.1 1.2. Tujuan Penyusunan PPAS... I.2

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA LAMPIRAN II.1 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran 1 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Tim Penulis Laporan Triwulanan, Bank Indonesia I.1

Lebih terperinci

2 Sehubungan dengan lemahnya perekonomian global, kinerja perekonomian domestik 2015 diharapkan dapat tetap terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi p

2 Sehubungan dengan lemahnya perekonomian global, kinerja perekonomian domestik 2015 diharapkan dapat tetap terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi p TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. APBN. Tahun 2015. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 44) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009 PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 6,0%.

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

No koma dua persen). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan meningkatkan kredibilitas kebijakan fiskal, menjaga stabilitas ekonomi ma

No koma dua persen). Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan meningkatkan kredibilitas kebijakan fiskal, menjaga stabilitas ekonomi ma TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6111 KEUANGAN. APBN. Tahun 2017. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 186) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 BAPPEDA KOTA SEMARANG 2015 Foto cover diambil dari www.semarangkota.go.id dan dipergunakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 74/DPD RI/IV/2012 2013 PERTIMBANGAN TERHADAP KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL SERTA DANA TRANSFER DAERAH DALAM RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kompleknya keterkaitan dan hubungan antarnegara didalam kancah internasional menyebabkan pemerintah juga ikut serta dalam hal meregulasi dan mengatur

Lebih terperinci

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013 BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Daftar Boks... BAB

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI I PENDAHULUAN DAFTAR ISI I PENDAHULUAN... 1-1 1.1 Latar Belakang... 1-1 1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD... 1-2 1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD... 1-4 II KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN

Lebih terperinci

PARIPURNA, 20 NOPEMBER 2015 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016

PARIPURNA, 20 NOPEMBER 2015 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 PARIPURNA, 20 NOPEMBER 2015 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009 PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 NO SATUAN KERJA KODE REKENING PROGRAM PAGU ANGGARAN 1 DISDIKPORA 1.1.1 101.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

BAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 BAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 Dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD, alat/bahan yang digunakan adalah Formulir

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) - 27 - BAB III ASUMSI ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) A. Asumsi Dasar yang Digunakan dalam APBN Asumsi dasar ekonomi makro digunakan sebagai dasar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi- i. Daftar Tabel... ii Daftar Grafik... iii

DAFTAR ISI. Daftar Isi- i. Daftar Tabel... ii Daftar Grafik... iii DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Grafik... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I.1 1.2 Tujuan... I.4 1.3 Dasar Hukum... I.4 BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi

Lebih terperinci