Melisa dan Astrini Universitas Bina Nusantara, DKI Jakarta, ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Melisa dan Astrini Universitas Bina Nusantara, DKI Jakarta, ABSTRAK"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI PADA SEMESTER GENAP 2011/2012 Melisa dan Astrini Universitas Bina Nusantara, DKI Jakarta, ABSTRAK Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi rentan mengalami stres. Stres tersebut berdampak pada aspek fisik dan aspek psikologis, seperti hilangnya nafsu makan, cemas yang berlebihan, suka melanggar norma, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses pengerjaan skripsi mahasiswa yang mengakibatkan tubuh mereka mengaktifkan respon untuk melawan dan menghindar, yang membuat mahasiswa mengeluarkan banyak energi yang menyebabkan keletihan, baik secara mental maupun fisik. Hal ini dapat menimbulkan stres yang membuat mahasiswa melakukan perilaku prokrastinasi. Perilaku prokrastinasi akademik yang muncul pada mahasiswa berupa penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, dan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan prokrastinasi akademik. Sampel dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengambil mata kuliah skripsi dan aktif dalam perkuliahan / tidak cuti sebanyak 200 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua buah alat ukur yaitu tingkat stres yang berjumlah 53 item (r=0,921) dan prokrastinasi akademik yang berjumlah 19 item (r=0,834) yang disusun sendiri oleh peneliti dalam bentuk skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres dan prokrastinasi akademik yaitu sebesar 0,763 yang dimana p = (p<0.05). Kondisi tersebut menunjukkan jika variabel tingkat stres tinggi maka variabel prokrastinasi akademis akan semakin tinggi. Kata kunci: Tingkat stres, prokrastinasi akademik, mahasiswa, skripsi

2 THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVELS OF ACADEMIC PROCRASTINATION BEHAVIOR ON BINA NUSANTARA UNIVERSITY STUDENTS WHO ARE WORKING ON 2011/2012 EVEN SEMESTER Melisa and Astrini Bina Nusantara University, DKI Jakarta, ABSTRACT A student who is working on a thesis prone to stress. Stress has an impact on the physical and psychological aspects, such as loss of appetite, excessive anxiety, breaking the rules, and others. These factors influence the process of creating a thesis for students resulting in their bodies response to fight and flight. Because of this, students spend a lot of energy that causes fatigue, both mentally and physically. This can lead to stress which makes students develop procrastinating behaviors. Academic procrastination appears to be a student deterrent for beginning and/or completing the work at hand, the delay in doing a task, and the time gap between planned and actual performance. This study used a correlational study aimed to determine the relationship between levels of stress and academic procrastination. The sample in the study is the Bina Nusantara University students taking thesis courses and are active in lecturing / do not leave as many as 200 people. The sampling technique used is purposive sampling. This study uses two gauges with stress levels totaling 53 items (r = 0.921) and academic procrastination, amounting to 19 items (r = 0.834) were prepared by the researcher in the form of Likert scale. The results showed an association between levels of stress and procrastination. Keyword: Stress levels, academic procrastination, students, thesis

3 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mereka mempunyai tanggungjawab pada saat perkuliahan berlangsung dan harus menyelesaikan kuliahnya. Terdapat peraturan yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat skripsi atau tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahannya. Banyak kesulitankesulitan yang dirasakan mahasiswa selama pengerjaan skripsi. Penulis melakukan wawancara kepada 3 orang wisudawan dan 7 orang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi oleh mahasiswa selama pengerjaaan skripsi. Kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa merupakan pemicu stres yang ada di dalam diri mahasiswa atau yang disebut dengan stressor. Setelah melakukan wawancara, penulis membagi stressor tersebut menjadi dua, yaitu dari segi faktor internal dan dari segi faktor eksternal. Dari segi faktor internal, mahasiswa mengalami kesulitan sakit, cemas, takut gagal dalam sidang, malas merevisi skripsi terus menerus sesuai dengan standart yang ada, dan kemampuan mahasiswa mengerjakan skripsi, seperti kesulitan menuangkan ide kedalam tulisan, menentukan judul skripsi, dan menyusun skripsi. Sedangkan dari segi faktor eksternal penulis membagi kesulitan-kesulitan yang ada menjadi 3, yaitu dari segi faktor waktu, keuangan, dan fasilitas. Dalam faktor waktu, mahasiswa mengalami kendala banyak aktivitas yang berbenturan dalam pengerjaan waktu skripsi, contohnya adalah bekerja dan kuliah, dosen pembimbing yang sulit ditemui, dan pengolahan data yang memakan waktu cukup lama. Pada faktor keuangan, mahasiswa harus mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk skripsi seperti fotokopi bahan dan print skripsi. Faktor yang terakhir adalah kurangnya fasilitas yang mempengaruhi pengerjaan skripsi, seperti ketika hendak mengerjakan skripsi komputer yang akan digunakan mengalami kerusakan, selain itu internet yang digunakan tiba-tiba tidak berfungsi sehingga mahasiswa jadi tertunda dalam mengerjakan skripsi, dan juga mahasiswa kesulitan mendapatkan bahan skripsi yang dibutuhkan. Hasil wawancara tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nooreza (2011), yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan stres dalam pengerjaan skripsi adalah pengambilan data yang sulit, pencarian literatur yang terlalu banyak, pengolahatan data yang memakan banyak waktu, sulit mendapatkan subyek, dan lain-lain. Seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu tentang faktor-faktor stres, maka Sarafino (2008) mendefinisikan stress adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Pada saat seseorang mengalami stres ada 2 aspek utama dari dampak yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis (Sarafino, 2008). Aspek fisik berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada saat stres sehingga orang tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan. Sedangkan aspek psikologis terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Masingmasing gejala tersebut mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan membuat kondisi psikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya ingat, merasa sedih, dan menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stress. Berat atau ringannya stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari dalam dan luar diri mereka dalam proses pengerjaan skripsi. Keadaan-keadaan yang timbul diatas dapat secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam pengerjaan skripsi karena saat stres tubuh individu akan mengaktifkan respon melawan dan menghindar yang akibatnya individu akan mengeluarkan banyak energi yang dapat menyebabkan keletihan baik secara mental maupun fisik dan biasanya keadaan ini akan ditandai dengan adanya penurunan produktivitas, sulit berkonsentrasi, rentang perhatian yang berkurang, kemampuan individu untuk mengingat informasi menjadi sangat terbatas dan pengambilan keputusan yang terpengaruh (Somerville, 2003). Akibat dari respon melawan dan menghindar yang diakibatkan stres, stres yang timbul tersebut seringkali menyebabkan individu melakukan penundaan (Burka dan Yuen, dalam Fibrianti 2009). Penundaan yang dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi termasuk ke dalam prokrastinasi akademik. Ferrari et al (1995) mendefinisikan prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang

4 dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik, seperti tugas kuliah atau skripsi. Untuk mendukung penelitian prokrastinasi yang dilakukan, penulis melakukan pengamatan pada mahasiswa yang mengambil skripsi pada semester lalu dan pada hasil yang didapat, masih banyak mahasiswa Universitas Bina Nusantara menyerahkan skripsinya dengan terburu-buru mendekati waktu deadline dan jumlah mahasiswa yang memperpanjang waktu pengerjaan skripsi di semester selanjutnya semakin meningkat disalah satu fakultas Universitas Bina Nusantara. Disamping itu, penulis juga mewawancarai tiga orang wisudawan dan tujuh mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada tanggal 7 April sampai 11 April 2012 yang dimana menurut mereka, mereka cenderung memiliki kecemasan dalam diri yang menyebabkan mereka mengulur-ulur waktu untuk mengerjakan skripsi. Mereka juga lebih mementingkan kegiatan lain yang mereka anggap menyenangkan seperti jalan-jalan daripada mengerjakan skripsi. Kegiatan tersebut awalnya hanya untuk menghilangkan kejenuhan mereka dalam membuat skripsi tetapi setelah melakukan kegiatan menyenangkan tersebut, mereka menjadi cenderung tidak fokus untuk mengerjakan skripsi. Hambatan lain dari proses pengerjaan kegiatan skripsi adalah banyak mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang melaksanakan skripsi berdampingan dengan kegiatan mata kuliah magang, dimana mereka dituntut untuk mampu membagi jadwal kegiatan. Hal ini dikarenakan mahasiswa harus bekerja, membuat laporan magang, dan juga membuat laporan skripsi secara bersamaan. Oleh karena itu, dari fenomena yang telah dijelaskan dan dari wawancara yang telah dilakukan, penulis tertarik untuk meneliti Hubungan antara tingkat stres dengan perilaku prokastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi pada Semester Genap 2011/ Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka didapat rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana tingkat stres mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester Genap 2011/2012? 2. Bagaimana tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester Genap 2011/2012? 3. Bagaimana hubungan antara tingkat stres dengan perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester Genap 2011/2012? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, yaitu : 1. Untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester Genap 2011/ Untuk mengetahui tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester Genap 2011/ Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat stres dengan tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester Genap 2011/ Metode Penelitian 2.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kontinu. a. Variabel X : tingkat stress b. Variabel Y : prokrastinasi akademik Ada 9 variabel kontrol yang digunakan, yaitu usia, jenis kelamin, jurusan, semester, jenis skripsi, perpanjangan waktu skripsi, tempat tinggal, jarak tempuh dari tempat tinggal ke kampus, uang saku per-bulan. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

5 a. Tingkat stres Tingkat stres adalah dampak-dampak yang muncul dari respon individu berdasarkan kemampuan yang ada pada diri individu untuk menghadapi stressor yang mengacu pada skor alat ukur. Tingkat stres pada penelitian ini menggunakan indikator yang mengacu pada teori Sarafino (2008), yaitu aspek fisik dan aspek psikologis (gejala emosi, gejala kognisi, gejala tingkah laku). b. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik adalah banyaknya ciri-ciri penundaan yang muncul yang dilakukan oleh individu terhadap tugas akademiknya yang mengacu pada skor alat ukur. Prokrastinasi akademik pada penelitian ini mengacu pada teori prokrastnasi akademik dari Ferrari et.al (1995). Adapun indikator prokrastinasi akademik adalah 1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi 2. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas 3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual 2.2. Subyek Penelitian dan Tekhnik Sampling Karakteristik Subyek Penelitian Subjek yang diambil adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi pada semester genap 2011/2012. Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mengambil mata kuliah skripsi 2. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang tidak sedang mengambil cuti kuliah Tehnik Sampling Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah random sampling. Mustafa (2000) menjelaskan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi pada periode Semester Genap 2011/2012. Sampel yang akan dipakai pada penelitian ini adalah sebanyak 200 mahasiswa Universitas Bina Nusantara Desain Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian korelasional Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket tentang tingkat stres dan perilaku prokrastinasi pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mengambil skripsi pada semester genap 2012 yang dibuat oleh peneliti. a. Skala Tingkat Stres Skala tingkat stres pada penelitian ini mengacu pada teori stres dari Sarafino (2008). Skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan melihat frekuensi mereka dari aspek fisik dan aspek psikologis (gejala kognitif, gejala emosi, dan gejala tingkah laku). Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat tidak setuju (STS) memiliki nilai 1, tidak setuju (TS) memiliki nilai 2, setuju (S) memiliki nilai 3, dan sangat setuju (SS) memiliki nilai 4. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi untuk skala tingkat stres, yaitu :

6 Tabel 3.3: Kisi-kisi skala tingkat stress Dimensi Indikator Item Favourable nomor : Item Unfavourable nomor : Total Sakit kepala 1, Gangguan Tidur 4, 5 6, 7 4 Aspek Gangguan 8, 9 10, 11 4 Fisik pencernaan Gangguan 12, 13 14, 15 4 makan Gangguan kulit 16, 17 18, 19 4 Produksi 20, 21 22, 23 4 keringat berlebihan Gejala Gangguan daya 24, 25 26, 27, 28, 29 6 Kognisi ingat Gangguan 30, 31 32, 33 4 perhatian dan konsentrasi Gejala Cemas 34, 35, 36, 37 38, 39 7 Emosi Kesedihan yang 40, 41 42, 43, 44 5 berlebihan Marah 45, 46, 47, 48 49, 50, 51 7 Gejala Kurang 52, 53 54, 55 4 Tingkah Laku bersosialisasi Suka mencari 56, 57 58, 59, 60 5 kesalahan orang lain Perilaku 61, 62 63, 64 4 negative meningkat Total b. Skala Prokrastinasi Akademik Skala prokrastinasi akademik pada penelitian ini mengacu pada teori prokrastinasi akademik dari Ferrari (1995). Skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan melihat frekuensi mereka dari indikator Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya. Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat tidak setuju (STS) memiliki nilai 1, tidak setuju (TS) memiliki nilai 2, setuju (S) memiliki nilai 3, dan sangat setuju (SS) memiliki nilai 4. Berikut ini adalah tabel kisikisi untuk skala prokrastinasi akademik, yaitu: Tabel 3.5: Kisi-kisi skala prokrastinasi akademik Dimensi Indikator Item Favourable Item Unfavourable Total nomor : nomor : Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas Kesulitan dalam memulai mengerjakan tugas dan menyelesaikan tugas 65, 66, 67, 68, 69, 70 71, 72, 73 9 Keterlambatan dalam mengerjakan Pengerjaan lebih lama dari yang diperkirakan 74, 75, 76, 77 78, 79, 80, 81 8

7 tugas Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya Kesenjangan niat dan rencana dan dengan perilaku 82, 83, 84 85, 86, 87 6 Total Validitas dan Realibitas Alat Ukur a. Validitas Pengujian validitas konstruksi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Pearson Product Moment, dengan syarat r = 0,3. Bila korelasi antara butir dengan skor kurang dari 0.3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Kaplan dan Saccuzo, 1993). Pada jumlah item awal tingkat stres sebanyak 64 butir dan dilakukan uji validitas maka didapat item yang gugur sebanyak 11 butir, yaitu nomor 6, 22, 23, 35, 43, 54, 58, 59, 60, 63, dan 64 sehingga item tingkat stres yang valid digunakan untuk penelitian ini berjumlah 53 item. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi skala tingkat stres yang sudah diuji validitasnya : Tabel 3.4: Kisi-kisi skala tingkat stress yang sudah direvisi Dimensi Indikator Item Favourable nomor : Aspek Fisik Gejala Kognisi Gejala Emosi Gejala Tingkah Laku Item Unfavourable nomor : Item yang tidak valid nomor : Sakit kepala 1, Gangguan Tidur 4, 5 6, Gangguan pencernaan 8, 9 10, 11-4 Gangguan makan 12, 13 14, 15-4 Gangguan kulit 16, 17 18, 19-4 Produksi keringat berlebihan 20, 21 22, 23 22, 23 2 Gangguan daya ingat 24, 25 26, 27, 28, 29-6 Gangguan perhatian dan 30, 31 32, konsentrasi Cemas 34, 35, 36, 37 38, Kesedihan yang 40, 41 42, 43, berlebihan Marah 45, 46, 47, 48 49, 50, 51-7 Kurang bersosialisasi 52, 53 54, Suka mencari kesalahan 56, 57 58, 59, 60 58, 59, 60 2 orang lain Perilaku negative 61, 62 63, 64 63, 64 2 meningkat Total Pada jumlah item awal prokrastinasi akademik sebanyak 23 butir dan dilakukan uji validitas maka didapat item yang gugur sebanyak 4 butir, yaitu nomor 65, 72, 76, dan 87, sehingga item prokastinasi akademik yang valid digunakan untuk penelitian ini berjumlah 19 item. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi skala prokrastinasi akademik yang sudah diuji validitasnya: Tabel 3.6: Kisi-kisi skala prokrastinasi akademik yang sudah direvisi Total

8 Dimensi Indikator Item Favourable nomor : Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas Kesulitan dalam memulai mengerjakan tugas dan menyelesaikan tugas 65, 66, 67, 68, 69, 70 Item Unfavourable nomor : Item yang tidak valid nomor : Total 71, 72, 73 65, 72 7 Keterlambatan dalam mengerjakan tugas Pengerjaan lebih lama dari yang diperkirakan 74, 75, 76, 77 78, 79, 80, Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya Kesenjangan niat dan rencana dan dengan perilaku 82, 83, 84 85, 86, Total b. Reabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha dengan syarat r = 0,7 (Kaplan dan Saccuzo, 1993). Dalam penelitian ini, alpha cronbach dari skala tingket stres adalah 0,921 dan alpha cronbach dari skala prokrastinasi akademik adalah 0,834 sehingga kedua skala ini reliabel untuk digunakan dalam penelitian Prosedur Penelitian Pada prosedur penelitian skripsi ini, ada tiga tahap yang dilakukan. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data Tahap persiapan a. Tahap wawancara dan pencarian informasi Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang mahasiswa yang terdiri dari 3 alumni dan 7 orang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang aktif dalam perkuliahan dan sedang mengerjakan skripsi untuk membantu penulis dalam membuat latar belakang permasalahan. Penulis juga mencari informasi untuk data penelitian melalui buku, jurnal, dan skripsi-skripsi yang berhubungan tentang tingkat stress dan prokrastinasi akademik. b. Tahap membuat alat ukur penelitian Peneliti membuat alat ukur tingkat stress yang disusun berdasarkan teori Sarafino (2008) yang terdiri dari 64 pertanyaan dan alat ukur prokrastinasi akademik yang disusun berdasarkan teori Ferrari (1995) terdiri dari 23 pertanyaan. Setelah, kedua skala tersebut selesai dibuat, maka peneliti menyebarkan kuesioner ke 3 mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang bertujuan untuk uji keterbacaan alat ukur. Setelah diadakan uji keterbacaan, peneliti merevisi item-item yang kurang jelas maknanya. Setelah kedua skala tersebut selesai diperbaiki maka diadakan expert judgement oleh Ibu Astrini sebagai professional judgement. Setelah selesai diadakan expert judgement maka item-item tersebut dibuat dalam bentuk buku yang terdiri dari empat pilihan jawaban. c. Uji alat ukur Sebelum menyebarkan kuesioner yang sesungguhnya, penulis mengadakan uji coba alat ukur kepada 60 orang mahasiswa universitas Bina Nusantara dari berbagai jurusan untuk mengetahui item-item yang valid dan tidak valid. Uji coba alat ukur tersebut berlangsung selama seminggu d. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, maka peneliti melakukan uji validitas dan realibilitas skala tingkat stress dan skala prokrastinasi akademik dengan menggunakan koefisien realibilitas Cronbach Alpha SPSS versi 17. Item-tem yang telah diuji dan hasilnya

9 valid dan reliable akan diambil untuk dijadikan skala tingkat stress dan skala prokrastinasi akademik. Skala inilah yang akan dijadikan penulis untuk mengambil data penelitian Tahap pelaksanaan Setelah tahap persiapan telah selesai, maka penulis menyebarkan kuesioner tingkat stress dan prokrastinasi akademik kepada 200 orang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang aktif dalam perkuliahan dan sedang mengerjakan skripsi. Tahap pelaksanaan ini dilakukan selama 3 minggu. Pada saat penyebaran data, peneliti dibantu oleh beberapa mahasiswa yang membantu menyebarkan kuesioner tingkat stress dan prokrastinasi akademik yang akan dijadikan sampel penelitian Tahap pengolahan data Setelah data dari masing-masing subjek telah dikumpulkan, maka penulis mengolah data tersebut dengan menggunakan SPSS versi Hasil dan Bahasan 3.1. Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas berguna untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi dan tingkat stres. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test. Untuk pengujian normalitas maka dilakukan perumusan hipotesa statistik normalitas, yaitu: 1. Ho: p>0,05 berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal 2. Ha: p<0,05 berarti sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Tabel 4.10: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Signifikasi Probabilitas Tingkat Stres P>0,05 Prokrastinasi Akademik P>0,05 Berdasarkan uji normalitas terhadap prokrastinasi didapatkan nilai Kolmogrov-Smirnov dengan nilai p = 0,383 atau p > 0,05. Uji normalitas terhadap tingkat stres didapatkan nilai Kolmogrov-Smirnov dengan nilai p = 0,232 atau atau p > 0,05 sehingga menujukkan Ho diterima dan Ha ditolak 3.2. Kategorisasi Skor Kategorisasi Skor Tingkat Stres Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Tabel 4.13: Kategorisasi data Tingkat Stres Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah (N) Persentase X < 106 Rendah 52 26% Tingkat Stres 106 X < 159 Sedang ,5% 159 X Tinggi 23 11,5% Total % Dari tabel 17 dapat disimpulkan bahwa subjek yang mempunyai tingkat stres rendah sebanyak 52 orang (26%), tingkat stres sedang sebanyak 125 orang (62,5%), dan tingkat stres tinggi sebanyak 23 orang (11,5%) Kategorisasi Skor Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara

10 Tabel 4.15: Kategorisasi data Prokrastinasi Akademik Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah (N) Persentase Prokrastinasi X < 38 Rendah 85 42,5% Akademik 38 X < 57 Sedang ,5% 57 X Tinggi 6 3% Total % Dari tabel 17 dapat disimpulkan bahwa subjek yang mempunyai prokrastinasi akademik rendah sebanyak 85 orang (42,5%), prokrastinasi akademik sedang sebanyak 109 orang (54,5%), dan prokrastinasi akademik tinggi sebanyak 6 orang (3%) Uji Hipotesis Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat stres dan prokrastinasi akademis pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi periode semester genap 2012, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada hubungan positif antara tingkat stres dan prokrastinasi akademis pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi periode semester genap Untuk pengujian statistik maka dilakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu: 1. Ha : p < 0,05. Artinya ada hubungan antara tingkat stres dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi periode semester genap Ho : p > 0,05. Artinya tidak ada hubungan antara tingkat stres dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi periode semester genap 2012 Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 22. Tabel 4.16: Correlations Tingkat stres Prokrastinasi Tingkat stres Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N Prokrastinasi Pearson Correlation.763 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N Jika dilihat dari hasil perhitungan maka korelasi antar variabel tingkat stres dan prokrastinasi akademik menunjukkan angka sebesar 0,763. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang cukup kuat dan searah. Artinya, jika variabel tingkat stres semakin besar maka variabel prokrastinasi akademis juga akan semakin besar. Kemudian, kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p < 0,05 dan berdasarkan pengujian statistik yang telah dilakukan, didapatkan p = Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi periode semester genap Simpulan dan Saran 4.1. Simpulan

11 Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres terhadap prokrastinasi akademik, maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Terdapat hubungan korelasi yang cukup kuat dan searah antara tingkat stres dengan prokrastinasi akademik, yang artinya jika variabel tingkat stres tinggi maka variabel prokrastinasi akademis akan semakin tinggi. Dengan skor korelasi sebesar 0,763 dan Sig. (2-tailed) sebesar 0, Peneliti membagi 3 kategorisasi tingkat stres, yaitu 26% mahasiswa berada pada kategorisasi tingkat stres rendah, 62,5% mahasiswa berada pada kategorisasi tingkat stres sedang, dan 11,5% mahasiswa berada pada kategorisasi tingkat stres tinggi. 3. Peneliti membagi 3 kategorisasi prokrastinasi akademik, yaitu 42,5% mahasiswa univeristas Bina Nusantara berada pada tingkat, 54,5% mahasiswa univeristas Bina Nusantara berada pada tingkat, dan 3% mahasiswa univeristas Bina Nusantara berada pada tingkat tinggi. 4. Dari analisa tambahan yang dilakukan peneliti, didapat bahwa jenis kelamin, jenis skripsi, semester, dan perpanjangan waktu skripsi mempunyai pengaruh terhadap tingkat stres dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Saran Bagi peneliti selanjutnya: 1. Bagi peneliti lain disarankan menggunakan variabel yang berbeda yang belum diteliti dalam penelitian ini, seperti dukungan sosial dan social loafing. 2. Disarankan untuk memperluas jumlah sampel yang dipakai, sehingga dapat memperkaya hasil penelitian dan dapat melengkapi data penelitian yang belum ada dalam penelitian ini, seperti menggunakan sampel dari universitas lain sehingga hasilnya dapat dibandingkan 3. Menyeimbangkan jumlah sampel kelompok yang ada dalam tiap variabel kontrol yang diperlukan, sehingga hasilnya dapat dibandingkan antar kelompok. 4. Melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang memberikan sumbangan terhadap tingkat stres dan prokrastinasi akademik, agar dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh. Bagi mahasiswa: Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa adanya hubungan antara tingkat stress dengan prokastinasti akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah : 1. Mahasiswa dapat menggunakan tehnik coping stress (mengatur tekanan stress) pada dirinya sendiri. 2. Penerapan manajemen waktu yang baik terhadap kegiatan akademis maupun non akademis 3. Menentukan prioritas tentang pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan sehingga mempermudah dalam pengerjaannya 4. Lebih mengembangkan rasa bertanggungjawab terhadap tugas atau kegiatan yang sedang dilaksanakan

12 DAFTAR PUSTAKA Daldiyono. (2009). How To Be A Real and Successful Student (Buku Panduan Untuk Menjadi Sarjana yang Sadar dan Berpikir). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Ferrari, J. R, Johnson, J.L.,& Mc Cown, W. G. (1995). Procrastination And Task Avoidance Theory, Research And Treatment. New York: Plenum Press Fibrianti, Irmawati Dwi. (2009). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua Dengan Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Fakultas Psikologi. Universitas Diponegoro Semarang Kaplan, Robert M., Dennis P. Saccuzzo. (2005). Psychological Testing: Principles, Applications, and issues. (7 th edition). California: Wadsworth Publishing Company Mustafa, Hasan. (2000). Tehnik Sampling. Retreived March 24, From home.unpar.ac.id/~hasan/sampling Nooreza, Rizky. (2011). Gambaran Stress dan Prokrastinasi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UI yang Mengerjakan Skripsi Di Atas Semester ke-8 (The Description of Stress and Procrastination In Faculty Physchology Student Who Make Thesis In More Than 8 Term). Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia Sarafino, Edward P. (2008). Health psychology: biopsychosocial interactions. (6 th edition). New York: John Wiley & Sons Somerville, Paul. (2003). National Safety. National Safety Council of Australia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap perkembangan remaja akhir (18-20 tahun)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan... HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian dan prosedur penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah membandingkan dua atau lebih kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

EMA SAFITRI

EMA SAFITRI 1 GAMBARAN KECEMASAN AKADEMIK SISWA DI SMA NEGERI UNGGUL ACEH TIMUR S k r i p s i Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Disusun Oleh: EMA SAFITRI 051301056 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, maksud dari metode penelitian ini adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP 137 Jakarta HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA Andini Megiantara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Hubungan antara Persepsi... (Pratiwi Marisa Latief) 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi merupakan variabel yang diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan b. Variable Bebas (X) :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Murni 1 Surakarta, tepatnya di Jl. Dr. Wahidin

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling. 1. Berusia dewasa madya antara tahun. 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang telah menjalani pengobatan. Adapun karakteristik populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif korelasional. Carmies dan Zeller (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010, h.26) mengemukakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN 30 3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang masalah dan metode penelitian yang terdiri dari masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis penelitian, subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasilasional bentuk bivariate, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Aliya Noor Aini Iranita Hervi Mahardayani 1 2 Abstract This study aims to examine the

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai derajat prokrastinasi akademik pada siswa kelas 8 SMP X Bandung. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik survei. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Variabel Y : Kecemasan Menghadapi Pensiun. Penyesuaian diri adalah interaksi individu yang kontinu dengan diri individu

BAB III METODE PENELITIAN. B. Variabel Y : Kecemasan Menghadapi Pensiun. Penyesuaian diri adalah interaksi individu yang kontinu dengan diri individu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian A. Variabel X : Penyesuaian Diri B. Variabel Y : Kecemasan Menghadapi Pensiun 3. Definisi Operasional 3..1 Penyesuaian Diri Penyesuaian diri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA Rizki Ramadhani Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, salah satu jenis pendekatan penelitian dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui fungsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci