BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di dirikan pada 11 Desember KSP memiliki badan hukum 188.4/360/BH/ Pada awalnya Koperasi ini hanya didirikan 4 orang pengelola, pada tahun 2013 anggota telah mencapai 40 orang anggota inti. Modal KSP Kasih Sentosa sepenuhnya modal dari anggota koperasi itu sendiri. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta yang beralamat di Jl. Ir. Sutami No. 77 Jebres, Solo. KSP Kasih Sentosa ini Visi dan misi yang KSP Kasih Sentosa yaitu visi untuk menjadi lembaga keuangan yang bermanfaat bagi para anggota pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya dengan berdedikasi pada Pancasila dan UUD 45 serta berdasar asas kekeluargaan. Pada tahun 2013 KSP Kasih Sentosa dapat menjadi Koperasi yang lebih baik yang mampu memberikan anggotanya pendapatan Rp ,- setiap bulan. Misi KSP Kasih Sentosa ini untuk meningkatkan penghimpunan dana dengan anggota dan calon anggota, meningkatkan pendapatan bersama anggota dan calon anggota, dan partisipasi aktif dalam mensejahterakan 16

2 17 masyarakat. KSP Kasih Sentosa ini juga memiliki tujuan antara lainmeningkatkan kesejahteraan anggota dan calon anggota, membantu pemerintah di sektor perekonomian terutama usaha kecil mikro dan menyediakan lapangan pekerjaan serta sumber daya manusia dan meningkatkan kerjasama antar anggota. Hal itu merupakan budaya kerja yang selalu dijadikan motivasi sehingga KSP Kasih Sentosa ini masih tetap hidup sampai sekarang disamping pesatnya perkembangan Lembaga Keuangan Struktur Organisasi KSP Kasih Sentosa Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar komponen dan antar posisi dalam suatu perusahaan (Sitio, Halomoan, 2001: 33). Struktur Organisasi KSP Kasih Sentosa pada tahun 2013 sebagai berikut : KETUA BENDAHARA SEKRETARISS PENGAWAS MANAGER BACK OFFICE KREDIT TELLER Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSP Kasih Sentosa Surakarta Sumber : KSP Kasih Sentosa (2013)

3 18 Deskripsi organisasi usaha Koperasi Simpan Pinjam Kasih Sentosa adalah sebagai berikut: a. Ketua Ketua merupakan pemimpin organisasi secara keseluruhan dan penentu kebijakan yang dilakukan oleh pengurus, pengelola, maupun anggota.dipilih oleh anggota dalam rapat evaluasi yang dilakukan 1 tahun sekali. Tugastugasnya adalah: 1) Menentukan kebijakan. 2) Memberikan persetujuan perencanaan yang dilakukan pengurus dan pengelola. 3) Mempertanggung jawabkan kegiaan koperasi pada rapat evaluasi yang dilakukan 1 tahun sekali kepada anggota Koperasi. b. Bendahara Bendahara merupakan pengurus yang mengelola aspek keuangan yang dilakukan pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh koperasi.bendahara dipilih oleh ketua pada pembentukan kepengurusan setiap satu periode kepengurusan. Tugas-tugas Bendahara antara lain: 1) Mengelola aspek perencanaan keuangan yang akan dilaksanakan setiap periode kepengurusan koperasi. 2) Menjaga keseimbangan neraca keuangan agar kegiatan koperasi berjalan lancar. 3) Memberikan keputusan pengelolaan keuangan pada setiap kegiatan yang dilakukan koperasi untuk menjaga stabilitas keuangan koperasi,

4 19 tetapi tetap tidak membatasi kreatifitas dari pengelola untuk melaksanakan pekerjaannya. 4) Memutuskan pemberian kredit. 5) Memberikan dan menjaga agunan dari anggota yang menjaminkan hartanya untuk pencairan dana. 6) Menyimpan dan mengeluarkan uang sesuai arus kas yang telah tercatat. 7) Mencatat serta melaporkan kegiatan keuangan yang telah dilakukan koperasi dan dipertanggungjawabkan pada Ketua pada rapat evaluasi setiap periode. c. Sekretaris Sekretaris merupakan pengurus yang bertugas melakukan pembukuan kegiatan yang dilakukan koperasi secara keseluruhan yang selanjutnya dipertanggungjawabkan pada ketua setiap akhir periode kepengurusan. Rincian tugas Sekretaris adalah : 1) Melakukan pencatatan kegiatan koperasi secara keseluruhan sebagai bentuk pertanggung jawaban Pengawas sebagai Pengelola lapangan yang memiliki kewenangan mengatur dan mengurus Koperasi sesuai kebijakan Ketua. 2) Melakukan pencatatan perencanaan dan tujuan koperasi sesuai kebijakan Ketua untuk dilaksanakan pada satu periode kepemimpinan. 3) Memberikan arahan dan atau sebagai penasehat baik pada tingkat manajerial diatas maupun dibawahnya untuk bergerak sesuai kebijakan yang ditentukan Ketua.

5 20 4) Mempertanggung jawabkan arsip-arsip pada Ketua untuk selanjutnya dipertanggungjawabkan pada rapat evaluasi kepengurusan. d. Pengawas Pengawas merupakan pengelola koperasi yang memegang peranan penuh mengatur jalannya kegiatan koperasi agar sesuai dengan tujuan dari perencanaan yang telah dilakukan koperasi pada awal periode kepengurusan.pengawas ditunjuk oleh Ketua pada setiap periode kepengurusan. Tugas-tugasnya antara lain: 1) Mengelola Sumber Daya Manusia yang ada untuk bergerak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. 2) Memberikan arahan pada tingkat manajerial di bawahnya untuk melakukan kegiatan dengan penuh kedisiplinan. 3) Mempertanggung jawabkan kegiatan yang dilakukan oleh Pengelola Koperasi pada Pengurus Koperasi yang selanjutnya dipertanggungjawabkan pada sekretaris sebagai pengurus yang mengarsipkan kegiatan-kegiatan koperasi. 4) Mengendalikan setiap kegiatan lapangan koperasi yang telah menyimpang agar dampaknya tidak berkepanjangan pada koperasi secara umum. 5) Menggunakan hak nya untuk menyelesaikan masalah kredit macet. e. Manager Manager dipilih sesuai dengan kebijakan pengelola koperasi sebagai pengatur manajerial yang dilakukan melalui perekrutan oleh pengurus

6 21 koperasi serta pengawas sebagai bawahan sekaligus partner dalam bekerja di lapangan. Tugas-tugasnya secara terperinci adalah sebagai berikut: 1) Mengatur dan melaksanakan aspek-aspek manajerial sekaligus mengawasi jalannya kegiatan manajerial koperasi. 2) Melakukan analisa langsung pada calon debitur yang selanjutnya akan dipertimbangkan oleh Pengawas. 3) Melakukan pengawasan langsung pada setiap kinerja pengelola. 4) Menilai kinerja pengelola sesuai dengan aspek-aspek sumberdaya manusia yang telah ditentukan oleh pengurus. 5) Membantu aspek Keuangan, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, serta mitra kerja serta anggota. 6) Menjadi penghubung antara pengelola dan pengurus koperasi. f. Kredit Bagian ini merupakan bidang yang personilnya ditentukan oleh pengurus dan manajer sebagaia pihak yang berhubungan langsung pada debitur dan atau anggota koperasi. Tugasnya meliputi: 1) Survei langsung pada debitur baik anggota maupun calon anggota untuk dicatat dan memberikan sumber langsung pada Manajer dan Pengawas yang selanjutnya ditentukan diberi kredit (ACC) atau tidak. 2) Melakukan kegiatan pengarsipan pada calon debitur agar tercatat secara jelas kondisi calon debitur layak atau tidak diberikan pinjaman. 3) Melakukan kegiatan pemasaran untuk mencari anggota koperasi sebagai target pasar dari koperasi.

7 22 4) Melihat secara langsung jaminan dan atau agunan yang diberikan oleh pihak debitur yang mengajukan pinjaman serta melakukan foto lapangan, meliputi rumah dan keluarga yang bersangkutan. 5) Memberitahukan jadwal pencairan pinjaman pada pihak yang mengajukan pinjaman. g. Back Office Back Office adalah bidang yang melakukan penganalisaan arsip yang dikumpulkan oleh bagian kredit untuk selanjutnya dicatat dan dilaporkan pada Manajer dan Pengawas.Orang dalam bidang ini dipilih melalui perekrutan yang dilakukan oleh pihak pengelola. Tugasnya meliputi: 1) Mengumpulkan, mencatat, dan mengarsipkan bukti-bukti empiris sebagai persyaratan kredit yang dikumpulkan oleh bidang kredit. 2) Memberikan pertimbangan atas analisa yang dilakukan pada pihak manajer dan pengawas sebelum putusan persetujuan kredit dilakukan. 3) Melakukan kegiatan penelitian atas arsip yang diterima untuk mengetahui bahwa bukti-bukti lapangan telah terkumpul dengan baik sebagai persyaratan kredit. h. Teller Bagian ini merupakan ujung tombak dari koperasi karena secara langsung berhubungan dengan anggota dan atau calon debitur.sehingga, pemilihan orang pada bagian ini juga menggunakan sistem perekrutan oleh pihak pengelola. Tugas yang dilakukan dari pihak Teller adalah:

8 23 1) Memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan koperasi pada calon debitur atau anggota. 2) Memberikan bantuan pada pihak-pihak terkait dalam memberikan informasi mengenai koperasi. 3) Menjelaskan persyaratan serta mengumpulkannya untuk diajukan sebagai calon debitur atau anggota koperasi. 4) Melayani pembayaran kredit dan atau menabung yang secara langsung dilakukan di kantor kerja. 5) Melakukan pencatatatan transaksi yang dilakukan oleh koperasi sebagai kegiatan setiap harinya dan bertanggung jawab atas transaksi tersebut setiap harinya Jenis Produk KSP Kasih Sentosa Produk yang ditawarkan untuk melakukan kegiatan usaha para anggota, Koperasi Simpan Pinjam menawarkan beberapa produk jasa sebagai berikut: 1) Simpanan Sukarela Merupakan produk yang ditawarkan oleh koperasi untuk mendapatkan dana dari anggota untuk disalurkan kepada anggota lain yang lebih membutuhkan. Produk ini menawarkan fitur menabung secara sukarela untuk anggota dengan bunga 4% per tahun dan tanpa adanya potongan administrasi. Hal ini ditujukan untuk menarik dana dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana, sehingga kegiatan koperasi ini juga dapat melaksanakan

9 24 tujuannya dalam mensejahterakan anggota lain sebagai pihak yang membutuhkan dana. 2) Simpanan Berjangka Produk ini merupakan produk yang diunggulkan untuk menarik aspek permodalan koperasi. Menggunakan sistem simpanan berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, pihak anggota akan mendapatkan keuntungan bunga antara 1% sampai 3,5%. Pada produk Simpanan Berjangka ada ketentuan minimal simpanan minimal Rp ,- untuk jangka waktu 1 bulan, Rp ,- untuk jangka waktu 3 sampai 6 bulan dan Rp ,- untuk jangka waktu 12 bulan. Keuntungan yang diperoleh anggota adalah investasi yang cepat menguntungkan. 3) Pinjaman Pinjaman merupakan produk yang dapat menarik anggota sesuai dengan target sasaran yang sesuai tujuan. KSP Kasih Sentosa ini memberikan pinjaman antara Rp ,- sampai Rp ,- dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan sampai 18 bulan. Syarat pengajuan pinjaman KSP Kasih Sentosa : a) Fotokopi KTP suami / istri b) Fotokopi KK / surat nikah c) Rekening listrik / Telp / PDAM d) Fotokopi jaminan ( sertifikat / BPKB ) e) Slip gaji

10 Analisis dan Pembahasan Karakteristik anggota yang melakukan pinjaman dalam KSP Kasih Sentosa selama tahun 2013 Pada penelitian ini total jumlah anggota KSP Kasih Sentosa sebanyak 145 anggota ditahun Anggota KSP Kasih Sentosa yang melakukan pinjaman didiskripsikan dengan karakteristik anggota yangdilihat dari segi pekerjaan, jenis kelamin dan motif melakukan pinjaman di KSP Kasih Sentosa. Karakteristik Anggota Segi Pekerjaan Jenis Kelamin Motif Pinjaman 1. Wiraswasta 2. Pelajar / Mahasiswa 3. Pegawai Swasta 4. Ibu Rumah Tangga 5. Pegawai Negeri 1. Laki - laki 2. Perempuan 1. Konsumsi 2. Modal Kerja 3. Komersial 4. Keperluan mendadak Gambar 3.2 Karakteristik Anggota KSP yang Melakukan Pinjaman Sumber: Data primer (diolah) a. Segi Pekerjaan Anggota KSP Kasih Sentosa Jenis pekerjaan menurut BPS Indonesia tahun 2013 terbagi menjadi 10 kelompok antara lain : 1. Petani/nelayan meliputi sawah, tegalan, tambak, kebun/perkebunan, peternakan.

11 26 2. Buruh tani menurut buruh tani, ternak, tambak, pengemudi traktor. 3. Buruh industri meliputi buruh kasar industri, buruh pengrajin, operasi mesin, buruh pengolahan hasil pertanian. 4. Usaha industri / penjual meliputi pengelolaan hasil pertanian, tekstil, batik, jahit, industri plastik, industri makanan dan minuman, pande besi. 5. Pedagang / penjual meliputi pemilik toko, pelayan toko, pedagang keliling (hasil pertanian, pedagang es dan pedagang bakso), kios/warung. 6. Pekerjaan angkutan meliputi sopir, kenek, tukang becak, pengusaha angkutan, ojek. 7. Pekerjaan bangunan meliputi pengusaha bangunan, tukang/ buruh bangunan, tukang kayu, dan mandor bangunan. 8. Profesional meliputi tenaga kesehatan, seniman, guru/ dosen, pegawai negeri, pamong, polisi, TNI, tenaga lain. 9. Pekerjaan swasta meliputi pelayan rumah makan, pembantu rumah tangga, binatu/tukang cuci, penata rambut, dukun bayi/pijat, mencari barang di alam bebas, tenaga jasa lain (tukang kebun, jasa keamanan/ bukan pegawai negeri dan tukang pikul). 10. Lainnya ( ibu rumah tangga, mahasiswa)

12 27 Pada ke 145 anggota KSP yang melakukan pinjaman dilihat dari segi pekerjaan terdapat 5 (lima) jenis profesi antara lain wiraswasta, pelajar/mahasiswa, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan pegawai negeri seperti tampak pada Gambar 3.2. Anggota KSP Kasih Sentosa yang melakukan pinjaman didominasi anggota yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 61 orang (42,07%) seperti nampak pada Gambar 3.3. Sebanyak 40 orang (27,59%) berprofesi sebagai wiraswasta, 21 orang (14,48%) berprofesi sebagai ibu rumah tangga, 15 orang (10,34%) berprofesi sebagai pegawai negeri, dan 8 orang (5,52%) berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa. Profesi ibu rumah tangga (14,48%) dan mahasiswa (5,52%) menjadi satu kelompok jenis pekerjaan menurut BPS sehingga sebesar (20 %) bila digabungkan.

13 28 PEKERJAAN pedagang/penjual 20% 42% 28% 10% profesional(tni,polisi, seniman,guru,ahli kesehatan,pegawai negeri) pekerjaan swasta lainnya( ibu rumah tangga, mahasiswa) Gambar 3.3 Jumlah Anggota Koperasi Dilihat dari Segi Pekerjaan Sumber: Data primer (diolah) b. Segi Jenis Kelamin Anggota KSP Kasih Sentosa Karakteristik kedua tentang diskripsi anggota KSP Kasih Sentosa dilihat dari segi jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan seperti Gambar 3.2. Pada 145 anggota KSP Kasih Sentosa didominasi oleh laki-laki sebanyak 75 orang (51,72%) dan perempuan hanya 70 orang (48,28%) seperti Gambar 3.4.

14 29 JENIS KELAMIN 51,72% 48,28% Perempuan Laki - laki Gambar 3.4 Jumlah Anggota Koperasi Dilihat dari Jenis Kelamin Sumber: Data primer (diolah) c. Dilihat dari Motif Melakukan Pinjaman Karakteristik ketiga tentang anggota KSP Kasih Sentosa yang didiskripsikan mengenaimotif pinjaman seperti Gambar 3.2. Motif pinjaman yaitu suatu dorongan ataupun alasan seseorang melakukan pinjaman. Pada 145 anggota paling banyak yang melakukan pinjaman karena motif keperluan mendadak (biaya sekolah,biaya rumah sakit) sebanyak 52 orang (35,86 %), motif konsumsi sebanyak 48 orang (33,10%), motif komersial sebanyak 20 orang (13,79%) dan motif modal kerja sebanyak 25 orang (17,24%) seperti Gambar 3.5.

15 30 MOTIF PINJAMAN KONSUMSI 35,86% 33,10% MODAL KERJA KOMERSIAL 13,79% 17,24% KEPERLUAN MENDADAK (BIAYA SEKOLAH,BIAYA RUMAH SAKIT) Gambar 3.5 Jumlah Anggota KSP Kasih Sentosa dilihat dari Motif Pinjaman Sumber: Data primer (diolah) Kondisi dan perkembangan pinjaman di KSP Kasih Sentosa tahun 2013 Pada KSP Kasih Sentosa memiliki 145 anggota yang melakukan pinjaman ditahun Total pinjaman yang disalurkan KSP Kasih Sentosa sebesar Rp ,-. Pada tahun 2013 terdapat pertambahan yang signifikan jumlah anggota peminjam pada bulan Agustus ke September seperti nampak pada Gambar 3.6. Pada bulan Agustus terdapat 3 orang dan bulan September 25 orang yang meminjam kredit di KSP Kasih Sentosa.

16 orang 5 0 Gambar 3.6 Jumlah (orang) Anggota KSP Kasih Sentosa yang Melakukan Pinjaman Tahun 2013 ( Januari-Desember) Sumber : KSP Kasih Sentosa (2013,diolah) Pinjaman yang disalurkan terbesar pada tahun 2013 terjadi pada bulan September sebesar Rp ,- (Gambar 3.7) dengan jumlah peminjam 25 anggota (Gambar 3.6). Pada bulan November hanya sebesar Rp ,- (Gambar 3.7) dengan jumlah peminjam 25 orang (Gambar 3.6). Meskipun bulan September dan November memiliki jumlah peminjam yang sama namun besar pinjaman yang disalurkan lebih banyak pada bulan September daripada bulan November tahun Jumlah nilai pinjaman setiap bulan disalurkan mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak menentu. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan dana dari 145 anggota yang berbeda-beda di bulan tertentu.

17 32 90,000,000 80,000,000 70,000,000 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000-41,500,000 74,500,000 18,000,000 19,500,000 13,500,000 60,609,600 41,800,000 80,100,000 10,500,000 66,000,000 59,512,800 54,500,000 Jumlah Pinjaman pada Tahun 2013 Gambar 3.7 Jumlah Pinjaman yang di Salurkan di Tahun 2013 Sumber : Data primer (diolah) Perhitungan bunga pinjaman pada KSP Kasih Sentosa menggunakan metode bunga flat. Maksimal peminjaman sampai jangka waktu 2 tahun dengan bunga sebesar 0,2 % pertahun pada Tabel 3.1.

18 33 Tabel 3.1 Angsuran Pinjaman pada KSP Kasih Sentosa No. NOMINAL 12 BULAN 18 BULAN Sumber : KSP Kasih Sentosa (2013) Angsuran pinjaman pada KSP Kasih Sentosa di tahun 2013 dengan plafon Rp ,- sampai Rp ,-. Selain produk pinjaman, produk simpanan dan simpanan berjangka juga diminati masyarakat. Besarnya simpanan anggota di KSP Kasih Sentosa juga sangat berperan untuk perkembangan KSP sendiri yaitu sebagai sumber dana di KSP. Jumlah nilai simpanan di tahun 2013 sebesar Rp nampak pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9.

19 Besarnya jumlah simpanan dan deposito anggota KSP Kasih Sentosa tahun ,000, ,000, ,000, ,717, ,717, ,000,000 50,000, ,000,000 78,450,000 2,893, SALDO Gambar 3.8 Jumlah Simpanan di tahun 2013 KSP Kasih Sentosa (Rp) Sumber : Data primer (diolah) Pada Gambar 3.8 jenis produk simpanan terdapat lima macam yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan lainnya (kredit), dan simpanan sukarela. Jenis produk simpanan terbesar yaitu pada produk simpanan sukarela nampak pada Gambar 3.8. Total besarnya produk jenis simpanan sebesar Rp Selain produk simpanan, produk deposito juga diminati masyarakat nampak pada Gambar 3.9. Total jumlah anggota yang melakukan simpanan sebanyak 1.185, pada produk simpanan pokok berjumlah 41 orang, produk simpanan wajib berjumlah

20 35 40 orang, produk simpanan sukarela berjumlah 837 orang, produk simpanan lainnya berjumlah 266 orang, dan produk simpanan sukarela ada 1 orang. 350,000, ,000, ,195, ,000, ,000, ,000,000 SALDO 100,000, ,426,800 50,000,000 0 SIMPANAN BERJANGKA 1 BLN SIMPANAN BERJANGKA 3 BLN 10,000,000 7,500,000 SIMPANAN BERJANGKA 6 BLN SIMPANAN BERJANGKA 12 BLN Gambar 3.9 Jumlah Deposito di tahun 2013 KSP Kasih Sentosa (Rp) Pada Gambar 3.9 jenis produk deposito terdiri dari simpanan berjangka 1 bulan, simpanan berjangka 3 bulan, simpanan berjangka 6 bulan, dan simpanan berjangka 12 bulan. Nilai terbesar deposito di tahun 2013 yaitu jenis simpanan berjangka 12 bulan sebesar Rp ,46. Total jumlah nilai deposito di tahun 2013 yaitu Rp ,11. Total jumlah anggota yang memiliki deposito sebanyak 16 orang, pada produk simpanan berjangka 1 bulan sebanyak 3 orang, produk simpanan berjangka 3 bulan sebanyak 1 orang, produk simpanan berjangka 6 bulan

21 36 sebanyak 4 orang, dan produk simpanan berjangka 12 bulan sebanyak 8 orang. Peranan Anggota dalam perkembangan KSP Kasih Sentosa di kota Surakarta adalah banyaknya jumlah simpanan dan deposito yang di tanam anggotanya, dimana dana tersebut akan menjadi sumber dana KSP untuk disalurkan kembali ke anggotanya yang lain dalam bentuk kredit. Penghasilan dari bunga kredit itulah yang menjadi keuntungan koperasi yang berguna untuk perkembangan KSP Kasih Sentosa. Jumlah nilai simpanan dan deposito ditahun 2013 sebesar Rp Kredit yang disalurkan ke anggota sebesar Rp

BAB III PEMBAHASAN. Desember KSP ini berbadan hukum 188.4/360/BH/ Pada

BAB III PEMBAHASAN. Desember KSP ini berbadan hukum 188.4/360/BH/ Pada BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN a. Profil KSP Kasih Sentosa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa di dirikan pada 11 Desember 2006. KSP ini berbadan hukum

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA A. Pelaksanaan Simpan Pinjam yang Dilakukan oleh Pihak Koperasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu yang berkedudukan di Jln. Gatot Subroto No.99 Tegoawanu

Lebih terperinci

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM I. PROFIL KOPERASI A. INFORMASI UMUM i. Nama Koperasi Alamat i Telp/Fax kantor Telepon Fax iv.

Lebih terperinci

a) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan

a) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan Lampiran 3 Hasil Wawancara Nama Narasumber Jabatan : Bambang Supangkat : Ketua Koperasi Tanggal Wawancara : 28 November 2014 Jam : 13.00 WIB 1. Koppas didirikan pada tanggal 11 agustus 2003. Koppas bergerak

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN KEPADA UPDB-KUMKM DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN KEPADA UPDB-KUMKM DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG Logo Koperasi PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN KEPADA UPDB-KUMKM DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG LAMPIRAN-LAMPIRAN TERDIRI DARI : 1. laporan Keuangan 2 tahun terakhir dan bulan terakhir 2. Akta

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG A. Sejarah KJKS Cemerlang Weleri Kendal Kecamatan Weleri adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia semenjak jaman kemerdekaan selalu dilandaskan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia semenjak jaman kemerdekaan selalu dilandaskan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia semenjak jaman kemerdekaan selalu dilandaskan pada asas demokrasi dimana rakyat ikut berpartisipasi. Perekonomian di Indonesia dilandaskan dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Koperasi PT PLN Persero Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau yang disingkat dengan nama KPK PLN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG 9 2 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PEMBIAYAAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT

BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT BAB IV ANALISIS TENTANG FUNGSI ACCOUNT CREDIT A. Fungsi Account Credit Sebagai Account Credit, memiliki kedudukan ganda. Di satu pihak sebagai aparat koperasi yang dituntut untuk mencapai sasaran koperasi,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 TENTANG PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL MANAJEMEN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan KOPERASI SEJAHTERA ABADI merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang peminjaman uang, hal ini ditegaskan dalam

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012 A. PROGRAM ORGANISASI 1. Dalam rangka perayaan Tiga Dasa Warsa Koperasi Karyawan Puspita Kencana, Rapat Anggota Tahunan ke-30 tahun buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan: 1.1.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwija Jaya Singorojo terbentuk dari sebuah rapat kecil perkumpulan beberapa Guru sekolah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN KOPERASI SEKTOR RIIL (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN KOPERASI SEKTOR RIIL (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN KOPERASI SEKTOR RIIL (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM I. PROFIL KOPERASI A. INFORMASI UMUM i. Koperasi ii. iii. Telp/Fax kantor Telp. Fax iv. Awal terbentuknya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) adalah Koperasi Pegawai RI UPT-Laboratorium Uji Konstruksi (KOSUPALUK) didirikan di Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Dana Simpan Pinjam LKM GAPOKTAN Ngudi Raharjo II dalam Memberdayakan Msyarakat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Dana Simpan Pinjam LKM GAPOKTAN Ngudi Raharjo II dalam Memberdayakan Msyarakat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengelolaan Dana Simpan Pinjam LKM GAPOKTAN Ngudi Raharjo II dalam Memberdayakan Msyarakat. Dalam rangka mensejahterakan hidup masyarakat di Desa Pagerwojo yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Pegawai RI RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang diperkuat dengan SK Direktur No: 1177/D/PERS/1976 tanggal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mencapai Tujuan pendirian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah Di KJKS BMT Walisongo Semarang. Sebagai lembaga keuangan syari ah yang mempunyai satu tujuan untuk mengangkat perekonomian

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis 31 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis melaksanakan kerja praktek dan penulis ditempatkan di Bagian Operasional.

Lebih terperinci

KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG

KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG Deskripsi dan Perkembangan Kegiatan KUSP Gotong Royong RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari didirikan pada tahun 1993. Pada awalnya, KUSP (KUSP) Gotong Royong

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood

Lebih terperinci

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A.

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A. Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti 2016-2019 A. PENGURUS Adalah sekelompok orang yang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan

Lebih terperinci

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga 2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga dan bagi hasil sangatlah berbeda. 3) Untuk mengetahui tingkat kejujuran para anggota mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam bidang ekonomi, arah pembangunan ekonomi nasional meliputi hal-hal pokok seperti: mengembangkan perekonomian dengan membangun keunggulan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI PEMBIAYAAN MURABAHAH UMK (USAHA MIKRO KECIL) Kospin Jasa Syariah merupakan

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, BUPATI PENAJAM PASER UTARA 11 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA BERGULIR

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, maka bab ini akan dijelaskan hasil pengolahan data beserta pembahasannya. Hasil penelitian tersebut untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi merupakan masalah krusial bagi semua negara, setiap negara akan berusaha demi terciptanya pembangunan ekonomi yang maju dan berhasil. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC adalah badan usaha yang berbentuk koperasi pegawai yang beranggotakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA BAGI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG SALINAN PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN UNIT USAHA JASA KEUANGAN MIKRO BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN Petunjuk Pengisian Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini, kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Mekanisme Penyaluran KUR di BRI Unit Tongkol Dalam menyalurkan KUR kepada debitur, ada beberapa tahap atau prosedur yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN A. Gambaran Umum KJKS BMT Mandiri Sekjahtera Karangcangkring Jawa Timur 1. Latar Belakang Berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini menghadapi banyak permasalahan yang terkait dengan hal ekonomi dan pembangunan. Hal ini diakibatkan oleh dampak

Lebih terperinci

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra 46 BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra Rakyat Riau Bank Perkreditan Rakyat Mitra Rakyat Riau adalah perusahaan dagang Bank Perkreditan

Lebih terperinci

Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan

Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan 1 Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan 1. Bagaimana perkembangan KSP Anugerah? 2. Apakah koperasi mengadakan rapat/pertemuan selain Rapat Anggota Tahunan? Jika ya, dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pertanian dan Petani Pertanian memiliki arti penting dalam pembangunan perekonomian. Sektor pertanian tidak saja sebagai penyediaan kebutuhan pangan melainkan sumber kehidupan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 35 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Didalam suatu lembaga keuangan baik negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam produk layanan kredit, prosedur pemberian kredit sangatlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN A. Kondisi Analisis Kelayakan Debitur Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan Dalam pemberian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Koperasi Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi masyarakat ekonomi golongan lemah dalam meningkatkan usaha mereka sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Koperasi Jala Bhakti Sedana merupakan koperasi yang berada di sekitar area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada Koperasi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR

BAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR 30 BAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR A. Analisis Tugas dan tanggung jawab Pengurus Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

Wanita Pertiwi Gebangsari. Berdasarkan analisis data penelitian dan berdasarkan

Wanita Pertiwi Gebangsari. Berdasarkan analisis data penelitian dan berdasarkan Penelitian ini berfokus pada partisipasi ibu rumah tangga dalam Koperasi Wanita Pertiwi Gebangsari. Berdasarkan analisis data penelitian dan berdasarkan keseluruhan temuan di lapangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI KARYAWAN SEI GALUH. A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Karyawan Sei Galuh

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI KARYAWAN SEI GALUH. A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Karyawan Sei Galuh 10 BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI KARYAWAN SEI GALUH A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Karyawan Sei Galuh Koperasi di lingkungan perusahaan PT.Perkebunan Nusantara V yang bernama Koperasi Karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh debitur se-kecamatan Getasan yang bernaung dibawah KUD Getasan yang beralamat di Jl. Raya

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT.BPR KARYAJATNIKA SADAYA berdiri pada tanggal 14 September 1990 berdasarkan Akta Pendirian yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba Awal berdirinya Bank Syariah di Indonesia adalah pada tanggal 1 November 1991,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI 4.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsipkoperasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Dengan adanya perkembangan di bidang ekonomi saat ini, penyedia modal sangat dibutuhkan. Adanya penyedia modal mendukung jalannya

PENDAHULUAN Dengan adanya perkembangan di bidang ekonomi saat ini, penyedia modal sangat dibutuhkan. Adanya penyedia modal mendukung jalannya PENDAHULUAN Dengan adanya perkembangan di bidang ekonomi saat ini, penyedia modal sangat dibutuhkan. Adanya penyedia modal mendukung jalannya kegiatan perekomian. Dalam hal ini, salah satu bentuk usaha

Lebih terperinci

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP 65 V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP Kecamatan Cimarga merupakan salah satu kecamatan yang melaksanakan program SPP sejak diselenggarakannya

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR A. Profil Desa Jenggrik KABUPATEN NGAWI 1. Kondisi Geografis Desa Jenggrik Desa Jenggrik adalah salah satu desa dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan pada Koperasi Warga Sauyunan, penulis memperoleh data dan informasi mengenai gambaran koperasi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya bank baru di Indonesia, sehingga persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan nasional merupakan rangkaian pembangunan pada seluruh aspek kehidupan manusia yang berkesinambungan, yaitu meliputi kehidupan bermasyarakat,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa Berdirinya BTM Wiradesa yang beralamat Jl. Mayjend. S. Parman No.183 Wiradesa Pekalongan, berawal dari keinginan Pimpinan Cabang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan 1 Mengisi formulir dan menandatangani

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Jawab

DAFTAR WAWANCARA Jawab 89 DAFTAR WAWANCARA 1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat Jawab a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank) Pemberian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 2 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.9.1.3 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 4.1.1 Sejarah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya KPRI Sadar kecamatan Purwoasri Kediri Sekitar tahun 70-an guru-guru, kepala SD, penjaga, dan pegawai di lingkungan kantor

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA UJUNG TEBU KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN SERANG PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA UJUNG TEBU KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN SERANG PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA UJUNG TEBU KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN SERANG PENDAHULUAN Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

Lebih terperinci

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuanketentuan yang tercantum di dalam Anggaran Dasar (AD. Pasal 45). Pasal

Lebih terperinci

PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA MENEJER KABID KEUANGAN ANGGOTA DILAYANI

PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA MENEJER KABID KEUANGAN ANGGOTA DILAYANI RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA BADAN PENGAWAS KETUA SEKRETARIS ANGGOTA PENGURUS PARIPURNA KOMISARIS-KOMISARIS

Lebih terperinci

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit. 57 Lampiran 1 Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif 1. Proses pengajuan 2. Penilaian kelayakan. 1. Calon nasabah memperoleh informasi 2. Kelayakan persyaratan.

Lebih terperinci

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT Nama : TRI MELI HERIDAH NPM : 48213960 Program Studi : DIII Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Budi Santoso,

Lebih terperinci

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam BAB IV IMPLEMENTASI AKAD BAI AL-MURA>BAH}AH PADA BMT-BMT DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA A. Implementasi Akad Bai al-mura>bah}ah di BMT Dana Mentari Cabang Karangwangkal. 1. Praktek Akad Mura>bah}ah di BMT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu parameter kemajuan ekonomi sebuah negara adalah sektor keuangannya. Negara dengan sektor keuangan yang baik tentu akan memiliki

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR LAMPIRAN 65 66 Lampiran 1. Kuisioner penelitian Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR Gambaran Ringkas Penelitian Sektor

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG A. Analisis mekanisme penilaian barang jaminan pada KSPPS Binama Semarang Barang jaminan atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing)

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing) Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing) pengertian hukum gadai menurut KUHP pasal 1150, adalah sebagai berikut : Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci