STUDI STABILITAS SISTEM INTERKONEKSI SARAWAK KALIMANTAN BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI STABILITAS SISTEM INTERKONEKSI SARAWAK KALIMANTAN BARAT"

Transkripsi

1 STUDI STABILITAS SISTEM INTERKONEKSI SARAWAK KALIMANTAN BARAT Daniel Prahara Eka Ramadhani Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya ABSTRAK Perkembangan ekonomi suatu daerah sering diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan penambahan daya listrik. Kondisi ini tentunya harus segera diatasi dengan menambah kapasitas pembangkitan pada daerah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan membeli daya dari negara lain. Membeli daya dari negara lain memberikan beberapa keuntungan, antara lain adalah biaya infrastruktur yang lebih rendah. Akan tetapi, hal ini juga menambah masalah baru, yaitu sistem yang telah diinterkoneksikan telah stabil atau tidak, utamanya jika terjadi gangguan besar. Pada Tugas Akhir ini akan diteliti tentang stabilitas transien sistem interkoneksi Sarawak Kalimantan Barat dalam kemampuannya mempertahankan keseimbangan sistem tenaga listriknya saat terjadi gangguan besar berupa lepasnya pembangkit terbesar dari sistem dan gangguan hubung singkat pada jalur interkoneksi yang dilakukan dengan bantuan software ETAP. Kata kunci : Stabilitas Transien, Sistem Interkoneksi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sistem tenaga listrik selalu berkembang mengikuti kemajuan jaman. Semakin berkembangnya sistem berarti semakin tingginya konsumsi tenaga di wilayah tersebut. Tingginya konsumsi tenaga perlu diatasi dengan pembangunan pembangkit baru sehingga tingginya konsumsi daya bisa diatasi. Akan tetapi, jika pembangunan pembangkit baru tidak dimungkinkan, baik karena masalah biaya maupun masalah ketersediaan lahan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan interkoneksi antara beberapa wilayah, dengan tujuan wilayah yang mengalami kekurangan daya akan mendapat suplai daya dari wilayah yang mempunyai kelebihan daya. Interkoneksi antara 2 atau lebih wilayah tentunya mempunyai beberapa persyaratan. Ada banyak parameter parameter yang harus dipenuhi agar interkoneksi dan transfer daya dapat berlangsung seperti yang diinginkan. Jika persyaratan persyaratan itu telah dipenuhi, maka interkoneksi akan berjalan dengan baik. Akan tetapi, kondisi ideal sangat jarang bisa dicapai, sehingga terjadi gangguan dalam sistem, seperti gangguan kestabilan. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah apakah interkoneksi antara sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Barat dengan sistem kelistrikan di daerah Sarawak sudah stabil atau belum. 1. Tujuan Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan a. Mendapatkan hasil simulasi dari sistem interkoneksi Kalimantan Barat Sarawak. b. Mengetahui apakah sistem interkoneksi yang telah disimulasikan memenuhi syarat syarat kestabilan atau tidak. 2.2 Aliran II. TEORI PENUNJANG Studi aliran daya digunakan untuk menentukan nilai tegangan, arus, daya dan faktor daya atau daya reaktif pada berbagai titik dalam jaringan listrik dalam keadaan operasional atau yang diharapkan untuk operasi normal. Singkatnya, kegunaan studi aliran daya adalah : 1. Mengetahui tegangan bus (magnitude dan sudut). 2. Mengetahui daya pada bus (P, Q) dan power faktor pada bus.. Mengetahui besar aliran dari P dan Q, dan arus yang lewat. 4. Mengetahui line losses dan total system loss. 5. Mengetahui pembebanan saluran dan transformator. 2.2 Kestabilan Sistem Kestabilan sistem daya didefinisikan sebagai sifat sistem yang memungkinkan mesin bergerak serempak dalam sistem dan berreaksi terhadap gangguan dalam keadaan kerja normal serta kembali ke kondisi kerja semula bila keadaan menjadi normal kembali. Dengan kata lain, stabilitas sistem daya merupakan kemampuan suatu sistem tenaga listrik atau bagian komponennya untuk mempertahankan sinkronisasi dan keseimbangan dalam sistem. Batas dari stabilitas sistem adalah daya maksimum yang dapat mengalir melalui suatu titik dalam sistem tanpa menyebabkan hilangnya stabilitas. Berdasarkan sifat dan besarnya gangguan, masalah stabilitas dalam sistem tenaga listrik dibedakan atas: 1. Stabilitas steady-state merupakan kemampuan dari suatu sistem tenaga mempertahankan sinkronisasi antara mesinmesin dalam sistem setelah mengalami Halaman 1 dari 9 halaman

2 gangguan kecil. 2. Stabilitas transient merupakan kemampuan dari suatu system tenaga mempertahankan sinkronisasi setelah mengalami gangguan besar yang bersifat mendadak selama sekitar satu "swing" (yang pertama) dengan asumsi bahwa pengatur tegangan otomatis (Automatic Voltage Regulator) dan governor belum bekerja.. Stabilitas dinamis terjadi bila setelah swing pertama (periode stabilitas transien) sistem belum mampu mempertahankan sinkronisasi sampai sistem mencapai keadaan seimbang yang baru Gangguan terhadap Stabilitas Gangguan terhadap stabilitas suatu sistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu [8] : 1. Gangguan kecil Disebabkan oleh adanya fluktuasi beban. 2. Gangguan besar Gangguan besar (bersifat mendadak) dapat berupa hubung singkat, pelepasan beban mendadak, dan sebagainya. Adapun gangguan-gangguan hubung singkat pada sistem tiga fasa adalah sebagai berikut dan ditunjukkan pada gambar 1: a. Hubung singkat simetri b. Hubung singkat tak simetri (asimetri) Gambar 1 Jenis-jenis gangguan hubung singkat Stabilitas Tegangan Kestabilan adalah keadaan pada sistem daya atau bagian dari sistem yang memungkinkan bertambahnya gaya yang tersimpan antara bagianbagian dari sistem, sama atau lebih besar dari pada gaya yang menyebabkan gangguan dari keseimbangan antara bagian-bagian dari sistem. Batas kestabilan adalah harga maksimum dari daya yang mengalir melalui suatu titik tertentu pada sistem tenaga listrik, atau bagian dari sistem tenaga listrik yang masih diijinkan untuk pengoperasian yang stabil. III. SISTEM KELISTRIKAN KALIMANTAN BARAT DAN SARAWAK DAN SETUP SIMULASI A. Sistem Kalimantan Barat Sistem kelistrikan di Kalimantan Barat dikelola oleh PT. PLN Region V dan meliputi seluruh wilayah provinsi Kalimantan Barat dengan kondisi pembangkitnya sebagian besar merupakan PLTD. A.1 Kondisi Eksisting Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat Energi listrik yang digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi di Kalimantan Barat pada tahun dipenuhi oleh 21 pembangkit listrik dengan mayoritas berupa PLTD dengan kapasitas berkisar antara Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Daftar pembangkit eksisting sistem Kalimantan Barat tahun 2009 no ID Kapasitas Kapasitas no ID PLTD SEI RAYA PLTD SIANTAN 1 SWD PLTG- HSD 7 2 SWD SWD1 4 SWD 8.8 SWD2 4 4 SWD SWD 4 5 SLZ SWD SLZ SLZ1 6.7 PLTD RENTAL-SEI RAYA 7 SLZ SEWA1- PLTD SEWA PLTD RENTAL-SIANTAN SEWA- SEWA HSD PLTD SINGKAWANG 2 SEWA PLTD PLTD Total PLTD Pendistribusian daya listrik di Provinsi Kalimantan Barat dilayani oleh 6 gardu induk Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Daftar GI Eksisting dan yang ditanggung No NAMA GI No NAMA GI 1 GI SIANTAN 4 GI. MEMPAWAH ( 16.8 ( 9.46 MVAR 5.09 MVAR 2.94 Halaman 2 dari 9 halaman

3 Lanjutan Tabel 1 2 GI SEI RAYA 5 GI. KOTA BARU ( ( MVAR 6.04 MVAR 4.62 GI. PARIT GI.SINGKAWAN 6 BARU G ( ( MVAR 5.94 MVAR 9.88 Pembangkit Pembangkit Sei Siantan Raya Total saat Total MVAR saat Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat pada Tahun 2012 Pada tahun 2012, pemenuhan kebutuhan listrik akan dilayani dengan penambahan beberapa pembangkit baru dan penghentian operasi beberapa pembangkit lama. Pada tahun ini SESCo akan mulai mensuplai kebutuhan daya sebesar 100 kepada sistem Kalimantan Barat. Tabel akan menunjukkan kondisi pembangkit pada tahun 2012 no Tabel Daftar pembangkit sistem Kalimantan Barat pada tahun 2012 ID Kapasitas no ID Kapasitas PLTD SEI RAYA PLTD SIANTAN 1 SWD SWD1 4 2 SWD SWD2 4 SWD 8.8 SWD 4 4 SWD SWD SLZ SLZ SLZ SLZ2 6.7 PLTD RENTAL-SEI RAYA 7 PLTD SEWA PLTD RENTAL-SIANTAN 2 SEWA2- SEWA STOP Cogindo SEWA (CDB) STOP 4 PLTD-Apung PLTD SINGKAWANG PLTD SANGGAU 1 PLTD PLTD PLTD PLTD PLTD PLTU PLTD 6.40 P.KURA2 (Perpres PLTU PARIT BARU 71/2006) PLTU Perpres 71/2006 IPP (Kemitraan) PLTU Gambut - IPP (Kemitraan) SESCO - Purchase Loan RRT 75 TOTAL Tabel 4 Daftar GI dan yang ditanggung pada tahun 2012 No. NAMA GI No. NAMA GI 1 GI SIANTAN ( GI PLTU KURA - KURA Puncak ( 6.66 MVAR 6.77 MVAR 2.07 GI SEI GI 8 RAYA SAMBAS Puncak ( 1.50 ( MVAR 8.0 MVAR 4.19 GI. PARIT 9 GI TAYAN BARU ( Puncak ( MVAR 7.90 MVAR.48 GI. MEMPAWA H ( GI SANGGAU Puncak ( MVAR.95 MVAR 4.6 GI GI. KOTA 11 BENGKAY BARU ANG ( Puncak ( MVAR 6.15 MVAR 5.02 GI.SINGKA WANG Pembangkit Siantan ( MVAR 1.29 Total saat Sistem Kelistrikan Sarawak Pembangkit Sei Raya Total MVAR saat 64.4 Sistem kelistrikan di wilayah Sarawak dikelola oleh Sarawak Electric Supply Company (SESCo). Total kapasitas pembangkitan di wilayah ini (termasuk IPP) adalah 877 pada tahun Kondisi Eksisting Sistem Kelistrikan Sarawak Skema pembangkitan sistem Sarawak tahun 2009 terdiri atas 11% dengan tenaga air, 58% dengan turbin gas, 11.4% PLTU Batubara, dan 19% dengan diesel. IPP mensuplai sebesar 18. Selengkapnya pada tabel berikut. Pada tahun 2012 sendiri akan ada penambahan 4 GI baru untuk melayani pertumbuhan penduduk di provinsi Kalimantan Barat. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut Halaman dari 9 halaman

4 Tabel 5 Daftar pembangkit eksisting sistem Sarawak Terbang Generator ID Terbangki Generator ID kit t BIAWAK_G BINTULU_G5 4.4 BIAWAK_G BINTULU_G6 4.4 BIAWAK_G BINTULU_G BIAWAK_G BINTULU_G BIAWAK_G BINTULU_G BIAWAK_G BINTULU_G COAL_G1 50 MIRI_GB.2 COAL_G2 50 MIRI_GB 8.5 COAL_G 55 MIRI_GB 8.5 COAL_G4 55 MIRI_GB.2 BATANG AI_G1 2.2 MIRI_GB.2 BATANG AI_G2 2.2 MIRI_G2 11 BATANG AI_G 2.2 MIRI_G 11 BATANG AI_G4 2.2 MIRI_G4 7 BINTULU_G MIRI_G5 7 BINTULU_G MIRI_G6 8.5 BINTULU_G 5.84 MIRI_G17.24 BINTULU_G4 6 TOTAL NORMAL ORGANIC CUSTOMER Tabel 6 Daftar pembebanan eksisting sistem Sarawak MV AR NORMAL ORGANIC CUSTOMER COAL_G SGO MV AR COAL_G MAMB_ COAL_G MUTB_ COAL_G SEJK_ 8.90 MATA_ PRIO2_ BIAW_ BIA2_ PRIO_ ENKI_ SRAM_ BINT_ BETG_ KIDU_ KEM_ SMDS_ SARI_ LPG TJMN_ KMN_ OYAR_ BIN2_ DESH_ PUJT_ SALI_ TUDN_ PETI_ SEJK_ PRESSMETAL SMELTER MUKH_ TOTAL PEAK LOAD Sistem Kelistrikan Sarawak pada 2012 Kebutuhan energi di wilayah Sarawak pada tahun 2012 dipenuhi oleh 44 buah pembangkit yang tersebar di 5 lokasi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7 Generator ID Daftar pembangkit sistem Sarawak tahun 2012 Terbangkit Generator ID Terbangkit BIAWAK_G1.6 COAL_G2 50 BIAWAK_G2.6 COAL_G 55 BIAWAK_G.6 COAL_G4 55 BIAWAK_G4.84 BATA_G1 2.2 BIAWAK_G BATA_G2 2.2 BIAWAK_G BATA_G 2.2 COAL_G1 50 BATA_G4 2.2 BINT_G MIRI_G2 11 BINT_G MIRI_G 11 BINT_G 5.84 MIRI_G4 7 BINT_G4 6 MIRI_G5 7 BINT_G5 4.4 MIRI_G6 8.5 BINT_G6 4.4 MIRI_G17.24 BINT_G BAKN_G1 00 BINT_G BAKN_G2 00 BINT_G BAKN_G 00 BINT_G BAKN_G4 00 MIRI_GB.2 BAKN_G5 00 MIRI_GB 8.5 BAKN_G6 00 MIRI_GB 8.5 BAKN_G7 00 MIRI_GB.2 BAKN_G8 00 MIRI_GB.2 MIRI_G 11 TOTAL PEMBANGKITAN `NORMAL ORGANIC CUSTOMER Tabel 8 Daftar pembebanan sistem Sarawak tahun 2012 MVAR NORMAL ORGANIC CUSTOMER MVAR COAL_G BIA2_ COAL_G ENKI_ COAL_G SRAM_ COAL_G BETG_ MATA_ KEM_ BIAW_ SARI_ PRIO_ TJMN_ SGO OYAR_ MAMB_ DESH_ MUTB_ SALI_ SEJK_ PETI_ PRIO2_ BINT_ Halaman 4 dari 9 halaman

5 Lanjutan Tabel 8 KIDU_ SMELTER SMDS_ LPG KMN_ BIN2_ PUJT_ TUDN_ SEJK_ MUKH_ SALCO_275 (SABAH) WESTKALI PRESSMETAL PRESSMETAL MANUFACTURING - TOKUYAMA POLYSILICO N SOLAR GLASS TKYM_ POLYSILICO 0 N CRYSTAL- PULLING (SAMAJAYA) EXPORT BRUNEI_ TOTAL PEAK LOAD MVAR. Setup Simulasi Simulasi aliran daya pada tugas akhir ini menggunakan metode iterasi Newton Rapshon. Informasi mengenai sistem adalah : Frequency : 50 Hz Unit Sistem : Metric Max Iteration : 1000 Error Tolerance : (MVA), (PU), (%) IV. SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Simulasi Aliran Dari hasil simulasi aliran daya yang dilakukan dengan pembebanan beban puncak didapatkan hasilhasil Tabel 9 Hasil Analisis Load Flow Active Power Reactive Power (MVAR) Power Magtitude (MVA) PF (%) Swing Bus Generators Total Demand Total Motor Load Total Static Load Apparent Losses System Mismatch Angka-angka di atas merupakan laporan ringkasan total kebutuhan daya hasil simulasi sistem interkoneksi Sarawak Kalimantan Barat pada tahun Tabel 9 akan menunjukkan besar tegangan dan perubahan tegangan pada bus utama. Sebagai catatan, tidak semua data tegangan dan perubahannya pada bus-bus utama tercantum pada tabel 10 Tabel 10 Perubahan Nilai Tegangan yang Terjadi BUS kv % Magnitude kv 601_PUJT Bus MIRI_ _MATA MAMB_ ENKI_ SRAM_ KEMR MAMBANG COAL SEJK MUTB KSAM MATA MAMBANG BENGKAYANG_ GI_SINGKAWAN GI PLTU KURA GI BENGKAYAN Bus Bus Dari studi aliran daya maka dapat dilihat bahwa sistem interkoneksi Sarawak Kalimantan Barat pada tahun 2012 berada dalam kondisi yang buruk. Penurunan tegangan yang terjadi memang masih di dalam standar ANSI C84-1, yaitu -10% untuk nilai undervoltage. Akan tetapi, bus bus yang mengalami overvoltage ada yang mengalami kenaikan tegangan sampai sebesar 1.44%. Hal ini sudah jauh melampaui standar ANSI C84-1, yaitu +4% dalam keadaan normal dan +6%. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan sistem. 4.2 Gangguan Stabilitas Transien Akibat Lepasnya Pembangkit Unit pembangkit terbesar pada sistem Sarawak Kalimantan Barat adalah Bakun Power Station. Stabilitas transien yang akan dianalisis adalah dampak gangguan lepasnya pembangkit terhadap frekuensi sistem dan aliran daya ke daerah lain. Beberapa parameter yang diamati antara lain adalah: a) Frekuensi sistem sebelum, selama dan setelah mengalami gangguan lepasnya pembangkit. b) Pembebanan saluran transmisi. Untuk sistem interkoneksi besar dengan banyak pembangkit dan kapasitas pembangkitan tiap unit pembangkit kecil persentasenya terhadap kapasitas total sistem, pelepasan pembangkit terbesar akan hanya akan berpengaruh kecil. Akan tetapi, pada sistem interkoneksi Sarawak Kalimantan Barat, kapasitas pembangkitan Bakun P/S adalah besar jika dibandingkan dengan pembangkit lain ( kali kapasitas pembangkit gas di Bintulu), oleh karena itu, diharapkan simpangan frekuensi dari Halaman 5 dari 9 halaman

6 pelepasan unit pembangkit Bakun diharapkan menjadi sangat besar Akibat Gangguan terhadap Frekuensi Dari hasil simulasi stabilitas transien didapatkan hasil Frekuensi transien minimal : Hz Frekuensi steady state : Hz Gambar 2 Respon frekuensi pada sistem Akibat Gangguan terhadap Pembebanan Saluran Dari simulasi stabilitas transien didapat hasil Gambar Pembebanan pada saluran interkoneksi Sarawak Kalimantan Barat sebelum gangguan : setelah gangguan : Gangguan Stabilitas Transien Akibat Gangguan Hubung Singkat di Saluran Transmisi Pada bagian ini akan ditunjukkan hasil simulasi stabilitas transien pada sistem jika terjadi gangguan hubung singkat di saluran transmisi dari bus pembangkit Bakun (saluran interkoneksi Bakun - Simi) dengan asumsi bahwa pada t = 1 terjadi gangguan dan cb baru terbuka pada t = 2. Beberapa parameter yang diamati antara lain adalah: a) Frekuensi dan daya generator Bakun_G2 sebelum, selama dan setelah mengalami gangguan lepasnya pembangkit b) Frekuensi sistem sebelum, selama dan setelah mengalami gangguan lepasnya pembangkit. c) Nilai tegangan pada Bus yang terhubung dengan saluran transmisi Akibat Gangguan terhadap Frekuensi,, dan Tegangan Jika terjadi gangguan hubung singkat pada saluran interkoneksi Bakun Simi, dengan simulasi akan didapat respon generator sebagai berikut: Gambar 4 Respon frekuensi generator Bakun_G2 Frekuensi puncaknya sebesar Hz. Frekuensi steady state sebesar Hz Hasil plot dari daya terbangkit generator sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan hubung singkat pada saluran interkoneksi Bakun Simi adalah Gambar 5 generator Bakun_G2 saat terjadi gangguan Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan Pada waktu t = 1 detik mulai terjadi hubung singkat pada saluran interkoneksi Bakun Simi. generator turun hingga nilai Frekuensi Sistem Dari hasil simulasi stabilitas transien didapatkan hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut Gambar 6 Respon frekuensi sistem saat terjadi gangguan Dari gambar 4.5 dapat diamati bahwa pada saat t = 1 salah satu saluran mengalami hubung singkat. Akibatnya, frekuensi sistem mengalami kenaikan dari nilai nominalnya yaitu 50 Hz. Frekuensi kemudian akan mengalami steady state setelah 20 detik. Dari hasil simulasi diketahui bahwa simpangan nilai frekuensi sudah berada dalam kondisi yang tidak diijinkan, yaitu naiknya frekuensi sampai lebih dari 10%. Tegangan pada Bus Simi Hasil plot dari nilai tegangan pada bus Simi sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan hubung Halaman 6 dari 9 halaman

7 singkat pada saluran interkoneksi Bakun Simi adalah sebagai berikut: Pada waktu t = 1 detik tegangan bus turun menjadi 20 % dari tegangan aslinya (275 kv). Pada saat t = 2, gangguan telah hilang. Terjadi kenaikan tegangan sampai % Tegangan steady state bernilai % dari tegangan nominal bus Akibat Gangguan terhadap Frekuensi dan Tegangan 1. Frekuensi Generator: Hasil plot dari frekuensi generator Bakun_G9 sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan pada bus Bakun adalah Gambar 7 Tegangan bus Simi saat terjadi gangguan 4..2 Akibat Gangguan terhadap Pembebanan Saluran Dari simulasi stabilitas transien dengan menggunakan software ETAP 4.0 didapat hasil plot pembebanan saluran Gambar 9 Respon frekuensi generator Bakun_G2 Berdasarkan gambar 4.8 diatas maka dapat diuraikan Frekuensi puncaknya sebesar Hz. Frekuensi steady state sebesar Hz pada t = 20 Gangguan pada bus ini ternyata juga berpengaruh pada generator Bintulu_G9 yang berada 259 km dari bus yang mengalami gangguan. Respon frekuensinya adalah Gambar 8 saluran saat terjadi gangguan Dari gambar 8 dapat diketahui bahwa setelah mengalami gangguan hubung singkat di saluran Bakun Simi, beban saluran Simi Bintulu mengalami penurunan pada t = 1 dan kenaikan secara tiba tiba di t = 2. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut Tabel 11 Perubahan pembebanan saluran transmisi Asli Terendah Tertinggi Steady State Gangguan Stabilitas Transien Akibat Fault di Bus Pada bagian ini akan ditunjukkan hasil simulasi stabilitas transien pada sistem jika terjadi fault di salah satu bus pada sistem. Bus yang akan disimulasikan mengalami gangguan adalah bus pembangkit Bakun. Beberapa parameter yang diamati antara lain adalah: a) Frekuensi generator Bakun_G2 dan Bintulu_G9 b) Frekuensi dan tegangan pada bus Mambang. Gambar 10 Respon frekuensi generator Bintulu_G9 Berdasarkan gambar 10 diatas maka dapat diuraikan Frekuensi puncaknya sebesar Hz. Frekuensi steady state sebesar Hz pada t = Generator Hasil plot dari daya terbangkit generator sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan hubung singkat pada bus Bakun adalah sebagai berikut: Gambar 11 terbangkit generator Bakun_G2 Berdasarkan gambar 4.10 diatas maka dapat diuraikan terbangkit turun sampai 0 saat terjadi gangguan. Halaman 7 dari 9 halaman

8 masih berosilasi antara pada t=20 Pada generator Bintulu_G9 didapat hasil sebagai berikut Gambar 12 terbangkit generator Bintulu_G9 Berdasarkan gambar 12 diatas maka dapat diuraikan terbangkit turun sampai 1.8 saat terjadi gangguan. masih berosilasi antara pada t=20 Pada waktu t = 1 detik tegangan bus turun menjadi kv Undervoltage terendah mencapai kv Tegangan steady state sebesar kv Pada subbab ini diasumsikan terjadi hal Gangguan terjadi pada saat t = 1 CB membuka 0.2 detik setelah gangguan, sehingga gangguan hilang Pemilihan sampel nilai tegangan pada bus Mambang dikarenakan bus ini adalah bus yang tersambung dengan saluran interkoneksi Sarawak Kalimantan Barat Akibat Gangguan terhadap Pembebanan Saluran Dari simulasi stabilitas transient didapat hasil seperti yang ditunjukkan pada gambar 15 berikut ini:. Frekuensi pada Bus Mambang Hasil plot dari nilai frekuensi pada Bus mambang Sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan pada bus Bakun adalah sebagai berikut: Gambar 1 Frekuensi bus Mambang saat terjadi gangguan Berdasarkan gambar 4.12 diatas maka dapat diamati bahwa: Nilai frekuensi tertinggi adalah Hz Frekuensi steady state sebesar 50.4 Hz pada t = Tegangan pada Bus Mambang Hasil plot dari daya terbangkit generator sebelum, selama dan setelah terjadi gangguan hubung singkat pada saluran interkoneksi Bakun Simi adalah sebagai berikut Gambar 14 Tegangan bus Mambang saat terjadi gangguan Berdasarkan gambar 14 diatas dapat diamati bahwa: Gambar 15 saluran saat terjadi gangguan Dari gambar 4.14 dapat diketahui bahwa setelah mengalami gangguan di bus Bakun, aliran beban pada saluran Simi Bintulu (line 221) mengalami penurunan nilai daya sampai Hal ini berarti daya mengalir ke arah yang berlawanan. Pada saluran 225 (Bintulu - Smaj), daya terendah yang tercatat pada saluran adalah 0. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut Line 221 Line 225 Line 187 Tabel 4.4 Perubahan pembebanan saluran transmisi Asli Terendah Tertinggi Steady State V. KESIMPULAN 1. Simulasi load flow perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi sistem tenaga dalam keadaan beban nominal dan untuk mengetahui bahwa modeling sistem tenaga bekerja dengan baik. 2. Dari hasil simulasi load flow, dan transient stability, dapat diketahui bahwa sistem interkoneksi antara Kalimantan Barat dengan Serawak : Halaman 8 dari 9 halaman

9 a. Sistem masih aman jika terjadi gangguan lepas generator terbesar, perubahan frekuensi dan tegangan tidak signifikan, walaupun cukup mempengaruhi besar daya terkirim ke sistem Kalimantan Barat. b. Jika terjadi gangguan hubung singkat pada saluran transmisi dengan lokasi pembangkit terbesar, sistem masih aman dan tidak ada pengaruh sama sekali ke jumlah daya terkirim ke wilayah Kalimantan Barat, karena jaraknya yang cukup jauh dari lokasi c. Gangguan pada bus pembangkit besar harus dihindari karena menyebabkan ketidakstabilan sistem DAFTAR PUSTAKA C.F. Wagner, and R.D Evans., Symetrical Components, McGraw-Hill, New York,199. Gross, Charles A., Power System Analysis, John Wiley and Sons, Inc., Canada, Hutauruk T. S., Analisa Sistem Tenaga, Jilid 1. Bandung, John J. Graigner, and William D. Stevenson, Jr., Power System Analysis, McGraw-Hill, International Edition, Ontoseno Penangsang. Prof, Diktat Kuliah Analisis Sistem Tenaga 2, 2007 Ontoseno Penangsang. Prof, Diktat Kuliah Peningkatan Kualitas Listrik, 2007 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 24 Mei 1987 dengan nama lengkap Daniel Prahara Eka Ramadhani, merupakan putra pertama dari dua bersaudara dari pasangan Denny M. E. Soedjono dan Sri Hartini. Tempat tinggal di Perumahan ITS Jl. Hidrodinamika III / T 54 Surabaya. Halaman 9 dari 9 halaman

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh B-468 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh David Firdaus,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A121 Studi Analisa Stabilitas Transien Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) 5kV Setelah Masuknya Pembangkit Paiton MW Pada Tahun 221

Lebih terperinci

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. Nama : Ririn Harwati NRP : 2206 100 117 Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. Presentasi Sidang Tugas Akhir (Genap 2010) Teknik Sistem Tenaga Jurusan

Lebih terperinci

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory 1 Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory Surya Adi Purwanto, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory adalah perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien di PT. PUSRI Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv

Analisis Kestabilan Transien di PT. PUSRI Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv Analisis Kestabilan Transien di PT. Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv Waskito Aji, Ardyono Priyadi, dan Margo Pujiantara Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP : DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP : 2210105016 1. PENDAHULUAN 2. TEORI PENUNJANG 3. PEMODELAN SISTEM 4. ANALISA

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory 1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat Syahrul Hidayat, Ardyono

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Simulasi Perbaikan Transient Dengan Memanfaatkan Reclosing Circuit Breaker Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT. Asahimas Flat Glass Tbk

Simulasi Perbaikan Transient Dengan Memanfaatkan Reclosing Circuit Breaker Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT. Asahimas Flat Glass Tbk Simulasi Perbaikan Transient Dengan Memanfaatkan Reclosing Circuit Breaker Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT. Asahimas Flat Glass Tbk Sugeng Laksono, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW B202 Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW Danar Tri Kumara, Prof. Ir Ontoseno Penangsang M.Sc,Ph.D, dan Ir. NI Ketut

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban JUNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-170 Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban Baghazta

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory 1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia

Lebih terperinci

Erik Tridianto, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS

Erik Tridianto, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Analisis Stabilitas Transien pada PT. Petrokimia Gresik Akibat Penambahan Pembangkit 20 & 30 MW serta Penambahan Pabrik Phosporit Acid dan Amunium Urea Erik Tridianto, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas Transien di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Akibat Penggantian Sebuah Unit Pembangkit GTG 18 MW Menjadi STG 32 MW

Analisis Stabilitas Transien di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Akibat Penggantian Sebuah Unit Pembangkit GTG 18 MW Menjadi STG 32 MW Analisis Stabilitas Transien di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Akibat Penggantian Sebuah Unit Pembangkit GTG 1 MW Menjadi STG 3 MW Chico Hermanu B A, Adi Soeprijanto, Margo Pujiantara Jurusan Teknik Elektro-FTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan penduduk kebutuhan energi listrik semakin meningkat, maka dibutuhkan penambahan pasokan listrik hingga tercukupi. Selain penambahan energi

Lebih terperinci

Analisa Transient Stability dan Pelepasan Beban Pengembangan Sistem Integrasi 33 KV di PT. Pertamina RU IV Cilacap

Analisa Transient Stability dan Pelepasan Beban Pengembangan Sistem Integrasi 33 KV di PT. Pertamina RU IV Cilacap Analisa Transient Stability dan Pelepasan Beban Pengembangan Sistem Integrasi 33 KV di PT. Pertamina RU IV Cilacap Aryo Nugroho, Prof. Dr.Ir. Adi Soeprijanto, MT., Dedet Candra Riawan, ST, M.Eng. Jurusan

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Transien dan perancangan pelepasan beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala (Sulawesi Tenggara)

Analisa Stabilitas Transien dan perancangan pelepasan beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala (Sulawesi Tenggara) Analisa Stabilitas Transien dan perancangan pelepasan beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala (Sulawesi Tenggara) Aminullah Ramadhan, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi yang mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika

Lebih terperinci

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv I N Juniastra Gina, W G Ariastina 1, I W Sukerayasa 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 1 Staff

Lebih terperinci

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN Teknologi Elektro, Vol.,., Juli Desember 0 9 STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN I P. A. Edi Pramana, W. G. Ariastina, I W. Sukerayasa Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan gardu induk atau pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan

Lebih terperinci

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-21 Periode Mei 2017

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-21 Periode Mei 2017 Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-21 Periode 19-25 Mei 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI Manggar Sari GI Karang Joang Gambar 4.1 Single Line GI Industri GI Industri berlokasi di JL. Mayjen Sutoyo N0. 01, Gn

Lebih terperinci

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-20 Periode Mei 2017

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-20 Periode Mei 2017 Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-20 Periode 12-18 Mei 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas Transient Pada Sistem Tenaga Listrik dengan Mempertimbangkan Beban Non-Linear

Analisis Stabilitas Transient Pada Sistem Tenaga Listrik dengan Mempertimbangkan Beban Non-Linear JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisis Stabilitas Transient Pada Sistem Tenaga Listrik dengan Mempertimbangkan Beban Non-Linear Gede Arjana P.P, Ontoseno Penangsang, dan Ardyono Priyadi

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala (Sulawesi Tenggara)

Analisa Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala (Sulawesi Tenggara) SidangTugas Akhir (Genap 2011-2012) Teknik Sistem Tenaga JurusanTeknik Elektro ITS Analisa Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala

Lebih terperinci

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17 STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 50 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 7 Adly Lidya, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen

Lebih terperinci

D. Kronologis Gangguan (2)

D. Kronologis Gangguan (2) D. Kronologis Gangguan (2) Kasus 1_SC : Hubung singkat pada bus bkr 14 Kasus 2_SWD&Stama_off : Generator SewaDiesel dan Swatama lepas Page 21 D. Kronologis Gangguan (3) Kasus 31_LS1 : Pl Pelepasan Bb Beban

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC B19 Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC Firdaus Ariansyah, Ardyono Priyadi, dan Margo Pujiantara

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban di Perusahaan Minyak Nabati

Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban di Perusahaan Minyak Nabati JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban di Perusahaan Minyak Nabati Wijaya Khisbulloh, Ardyono Priyadi, dan Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: INDRIANTO D 400 100

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL Y. Arifin Laboratorium Mesin Mesin Listrik, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Email: yusnaini_arifin@yahoo.co.id Abstrak Tulisan

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: FAJAR WIDIANTO D 400 100 060 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tugas akhir berada di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Gambar

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI I Nyoman Kurnia Widhiana, Ardyono Priyadi

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw Frandy Istiadi, Margo Pujiantara, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISIS KONTINGENSI SISTEM KELISTRIKAN SULAWESI SELATAN DAN BARAT

ANALISIS KONTINGENSI SISTEM KELISTRIKAN SULAWESI SELATAN DAN BARAT ANALISIS KONTINGENSI SISTEM KELISTRIKAN SULAWESI SELATAN DAN BARAT Dimas Fajar Uman Putra, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS,

Lebih terperinci

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-18 Periode 28 April 4 Mei 2017

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-18 Periode 28 April 4 Mei 2017 Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-18 Periode 28 April 4 Mei 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan frekuensi nominalnya. peningkatan kualitas sistem kelistrikannya agar didapatkan sistem yang dapat bekerja

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan frekuensi nominalnya. peningkatan kualitas sistem kelistrikannya agar didapatkan sistem yang dapat bekerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem tenaga listrik yang terinterkoneksi harus beroperasi pada frekuensi nominal dengan batas toleransi yang diizinkan, akan tetapi karena variasi beban

Lebih terperinci

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-6 Periode 3-9 Februari 2017

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-6 Periode 3-9 Februari 2017 Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-6 Periode 3-9 Februari 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa

Lebih terperinci

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER Asri Akbar, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi

Lebih terperinci

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014 PERBANDINGAN METODE FAST-DECOUPLE DAN METODE GAUSS-SEIDEL DALAM SOLUSI ALIRAN DAYA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION DAN MATLAB (Aplikasi Pada PT.PLN (Persero Cab. Medan) Ken

Lebih terperinci

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Juni 2017

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Juni 2017 Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Juni 2017 PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 45 KATA PENGANTAR Buku Rencana Operasi Bulanan Sistem

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN

PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN PRO S ID IN G 20 1 2 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2 TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2 WIJAYA KHISBULLOH -------2208100001-------- Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)

STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali) T E K N I K E L E K T R O S E K O L A H P A S C A S A R J A N A U N I V E R S I T A S G A D J A H M A D A Y O G Y A K A R T A STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK Oleh : Patriandari 2206 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.

Lebih terperinci

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-32 Periode 4-10 Agustus 2017

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-32 Periode 4-10 Agustus 2017 Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-32 Periode 4-10 Agustus 2017 PT. PLN (PERSERO) Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 14 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 3 DAFTAR GAMBAR 4 DAFTAR

Lebih terperinci

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa September 2017

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa September 2017 Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa September 2017 PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 45 KATA PENGANTAR Buku Rencana Operasi Bulanan Sistem

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan Presentasi Seminar Tugas Akhir Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan Nama : Syahrul Hidayat NRP : 2209100161 Pembimbing :

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SIMULASI ALIRAN DAYA PADA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7 Andri Wibowo 1, Ir. Tedjo Sukmadi 2 1 Mahasiswa dan

Lebih terperinci

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN BERBASIS CRITICAL CLEARING TIME PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN BERBASIS CRITICAL CLEARING TIME PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN BERBASIS CRITICAL CLEARING TIME PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Angky Inggita Putra, Margo Pujiantara, Ardyono Priyadi Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7. ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Fajar Widianto, Agus Supardi, Aris Budiman Jurusan TeknikElektro

Lebih terperinci

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR) STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR) Rimbo Gano (1), Zulkarnaen Pane (2) Konsentrasi Teknik

Lebih terperinci

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-28 Periode 7-13 Juli 2017

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-28 Periode 7-13 Juli 2017 Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-28 PT. PLN (PERSERO) Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 14 KATA PENGANTAR Rencana Operasi Sistem Khatulistiwa Mingguan disiapkan dan

Lebih terperinci

Rencana Operasi Tahunan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa 2017

Rencana Operasi Tahunan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa 2017 Rencana Operasi Tahunan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa 2017 Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 68 KATA PENGANTAR Buku Rencana Operasi Tahunan Sistem Khatulistiwa disiapkan oleh unit operasional PT

Lebih terperinci

Indar Chaerah G, Studi Penurunan Frekuensi pada Saat PLTG Sengkang Lepas dari Sistem

Indar Chaerah G, Studi Penurunan Frekuensi pada Saat PLTG Sengkang Lepas dari Sistem MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009 STUDI LAJU PENURUNAN FREKUENSI PADA SAAT PLTG SENGKANG LEPAS DARI SISTEM SULSELTRABAR Indar Chaerah G Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

STUDI STABILTAS TRANSIEN DI PT PERTAMINA UP IV CILACAP AKIBAT PENAMBAHAN PABRIK BARU

STUDI STABILTAS TRANSIEN DI PT PERTAMINA UP IV CILACAP AKIBAT PENAMBAHAN PABRIK BARU STUDI STABILTAS TRANSIEN DI PT PERTAINA UP IV CILACAP AKIBAT PENABAHAN PABRIK BARU Abstrak : Pertamina UP IV Cilacap adalah sistem yang sangat besar dan kompleks. Sistem disuplai dari (delapan) unit generator,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu sama lain mempunyai

Lebih terperinci

Rencana Operasi Tahunan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa 2015

Rencana Operasi Tahunan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa 2015 Rencana Operasi Tahunan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa 2015 Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 110 KATA PENGANTAR Buku Rencana Operasi Tahunan Sistem Khatulistiwa disiapkan oleh unit operasional PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Permintaan energi listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 3 PELEPASAN BEBAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK. CNOOC SES Ltd NORTH BUSINIESS UNIT DENGAN TEGANGAN OPERASI 13.8 KV

BAB 3 PELEPASAN BEBAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK. CNOOC SES Ltd NORTH BUSINIESS UNIT DENGAN TEGANGAN OPERASI 13.8 KV BAB 3 PELEPASAN BEBAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK CNOOC SES Ltd NORTH BUSINIESS UNIT DENGAN TEGANGAN OPERASI 13.8 KV 3.1 UNIT BISNIS CNOOC SES Ltd China National Offshore Oil Company South East Sumatra

Lebih terperinci

Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat

Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat 37 Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat M. Iqbal Arsyad Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura iqbalarsyad@yahoo.co.id Abstract Electrical sector plays important

Lebih terperinci

Standing Operation Procedure Operasi Sistem Khatulistiwa

Standing Operation Procedure Operasi Sistem Khatulistiwa Standing Operation Procedure Operasi Sistem Khatulistiwa PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT AREA PENYALURAN DAN PENATUR BEBAN AREA PENYALURAN DAN PENATUR BEBAN BIDAN OPERASI SISTEM KATA PENANTAR

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw Nama : Frandy Istiadi NRP : 2209 106 089 Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan

BAB I PENDAHULUAN. penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VISUAL KEAMANAN TRANSMISI

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VISUAL KEAMANAN TRANSMISI PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VISUAL KEAMANAN TRANSMISI Mohammad Arie Reza 1), Mauridhi Hery Purnomo 2), Adi Soeprijanto 3) 1) Univ. Sains dan Teknologi Jayapura/Mahasiswa S2 Jurusan Teknik Elektro ITS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7. NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan Oeh : INDRIANA ZELLA MARGARETA D 400 130 001 JURUSAN

Lebih terperinci

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-21

Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-21 Rencana Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu Ke-21 PT. PLN (PERSERO) Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 14 KATA PENGANTAR Rencana Operasi Sistem Khatulistiwa Mingguan disiapkan dan

Lebih terperinci

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-3 Periode Januari 2017

Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-3 Periode Januari 2017 Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Minggu ke-3 Periode 13-19 Januari 2017 PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN BARAT KATA PENGANTAR Buku Evaluasi Operasi Mingguan Sistem Khatulistiwa

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR Ridwan Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111, Email : ridwan_elect@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat seiring perkembangan kemajuan teknologi dan pembangunan. Penggunaan listrik merupakan faktor yang penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka Semakin pesatnya pertumbuhan suatu wilayah menuntut adanya jaminan ketersediaannya energi listrik serta perbaikan kualitas dari energi listrik, menuntut para

Lebih terperinci

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS OLEH : PANCAR FRANSCO 2207100019 Dosen Pembimbing I Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type. Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Analisis Arus Transien Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna PT

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh umat manusia saat ini memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan energi listrik. Listrik sudah menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR Imron Ridzki 1 Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perubahan eksitasi terhadap daya reaktif generator pada unit pembangkitan.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014 ANALISIS PERBAIKAN TEGANGAN PADA SUBSISTEM DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK DENGAN ETAP VERSI 7.0 Wiwik Handajadi 1 1 Electrical Engineering Dept. of Institute of Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Daya listrik memberikan peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi modren sangat tergantung

Lebih terperinci

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik dikatakan sebagai kumpulan/gabungan yang terdiri dari komponen-komponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator,

Lebih terperinci

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI E D Meilandari 1, R S Hartati 2, I W Sukerayasa 2 1 Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Staff Pengajar Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) Jurnal Ilmiah Foristek Vol.., No.2, September 20 PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) Rika Favoria Gusa Dosen Jurusan Teknik Elektro UBB Bangka Belitung, Indonesia

Lebih terperinci

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Februari 2017

Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Februari 2017 Rencana Operasi Bulanan Sistem Tenaga Listrik Khatulistiwa Februari 2017 Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : 1 27 KATA PENGANTAR Buku Rencana Operasi Bulanan Sistem Khatulistiwa disiapkan oleh unit operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat terjadi pelepasan beban dari suatu sistem tenaga listrik dapat menimbulkan tegangan lebih transien. Apabila suatu sistem tenaga listrik tidak mampu menyuplai

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Ija Darmana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi IndustriUniversitas Bung Hatta E-mail : ija_ubh@yahoo.com Submitted: 23-07-2015,

Lebih terperinci

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI PEMISAHAN BEBAN BERDASARKAN TINGKAT FLUKTUASI BEBAN PADA SUBSISTEM TENAGA LISTRIK 150KV

SIMULASI PEMISAHAN BEBAN BERDASARKAN TINGKAT FLUKTUASI BEBAN PADA SUBSISTEM TENAGA LISTRIK 150KV SIMULASI PEMISAHAN BEBAN BERDASARKAN TINGKAT FLUKTUASI BEBAN PADA SUBSISTEM TENAGA LISTRIK 150KV Samia Sofyan, I. Made Ardita Y. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kelistrikan di provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sistem interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu sistem tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di kabupaten Bantul provinsi Yogyakarta, tepatnya di PT PLN (persero) APJ (Area Pelayanan Jaringan)

Lebih terperinci

No.33 Vol.1 Thn.XVII April 2010 ISSN :

No.33 Vol.1 Thn.XVII April 2010 ISSN : .33 ol. Thn.XII April 00 ISSN : 0854-847 PERBANDINGAN ANTARA KOMPENSASI DAYA REAKTIF TERPUSAT DENGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF TERDISTRIBUSI BAGI PERBAIKAN KESTABILAN TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMBAR

Lebih terperinci

SIMULASI PELEPASAN BEBAN DENGAN RELAYFREQUENCY PADA SISTEM TENAGA LISTRIK CNOOC SES Ltd.NORTH BUSINESS UNIT MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.

SIMULASI PELEPASAN BEBAN DENGAN RELAYFREQUENCY PADA SISTEM TENAGA LISTRIK CNOOC SES Ltd.NORTH BUSINESS UNIT MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7. SIMULASI PELEPASAN BEBAN DENGAN RELAYFREQUENCY PADA SISTEM TENAGA LISTRIK CNOOC SES Ltd.NORTH BUSINESS UNIT MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5 Syarif Mahmud, M. Toni Prasetyo, Achmad Solichan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF KHAIREZA HADI 2208100606 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT NIP. 1964

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS Boy Sandra (2204 100 147) Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Susut Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 15.1.

Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Susut Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 15.1. Journal INTEK, April 06, Volume (): 0-5 0 Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 5.. Marwan, Nurhayati, Andi Sultan A. Al Qahfi,a dan

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE ANALISIS KONDISI STEADY-STATE DAN DINAMIK ADA SISTEM KELISTRIKAN T. BADAK NGL BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Dwi Indra Kusumah 1, Hadi Suyono, ST., MT., h.d., 2, Mahfudz Shidiq, Ir., MT., 3 1 Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan : BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data yang Diperoleh Dalam penelitian ini menggunakan data di Pembangkit listrik tenaga panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT ANALISIS KUALITAS DAYA DAN CARA PENINGKATANNYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DAN RENDAH EDTL TIMOR LESTE DI SISTEM PLTD KABUPATEN BAUCAU REINALDO GUTERRES DA CRUZ - 2208100627 Bidang Studi

Lebih terperinci