pada persepsi konsumen.
|
|
- Hadian Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada industri otomotif di Indonesia tahun , maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu: 1. Struktur pasar industri mobil di Indonesia pada tahun berdasarkan rasio konsentrasi tiga perusahaan terbesar (CR 3 ) dan indeks Herfindahl (HHI) adalah berbentuk pasar oligopoli dengan konsentrasi yang tergolong tinggi. Selama 30 tahun, 50,73 persen pangsa pasar dikuasai oleh perusahaan Astra sehingga menunjukkan perusahaan Astra sebagai pemain dominan. Pemain dominan ini cenderung memiliki brand yang kuat sehingga menyebabkan tingginya hambatan masuk ke dalam pasar. Arsyad (2014) menyatakan bahwa industri yang didominasi oleh produkproduk yang ternama cenderung sulit untuk dimasuki pemain baru. Hal ini terjadi karena pesaing baru memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang besar untuk bisa menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk sebelumnya yang sudah melekat pada persepsi konsumen. 2. Pada industri mobil di Indonesia tidak terjadi persaingan pada aspek harga. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mobil memiliki persamaan baik secara fisik luar dan dalam maupun fitur 95
2 dan mesinnya, sehingga peningkatan harga akan terjadi ketika perusahaan melakukan improvement pada teknologi atau fitur produk. Selain itu, peningkatan harga dan fitur mobil mengacu pada harga dan fitur yang dikembangkan oleh market leader. Diferensiasi produk juga terjadi dalam memenuhi kebutuhan konsumen dari berbagai segmen. Diferensiasi yang terjadi adalah diferensiasi produk horizontal oleh perusahaan Astra. Keuntungan dalam diferensiasi ini yaitu tercapainya economies of scale dan semakin besarnya pangsa pasar perusahaan Astra. Target pasar yang tersegmentasi menyebabkan perusahaan mobil memproduksi sesuai dengan kebutuhan dan budget konsumen, sehingga perusahaan semakin aktif berkompetisi dalam mempertahankan posisi perusahaan dan mendapat target pasar baru. 3. Tingginya nilai PCM mencerminkan tingginya efisiensi dan inovasi yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan, industri mobil di Indonesia memiliki tingkat keuntungan yang cukup tinggi dan efisien dalam penggunaan input untuk menghasilkan output yang maksimum. Hasil pada kinerja ini mempengaruhi struktur dan perilaku perusahaan di industri otomotif Indonesia, sehingga terjadi hubungan timbal balik dalam analisis SCP (paradigma SCP modern) yaitu kinerja mempengaruhi perilaku lalu selanjutnya mempengaruhi struktur. Analisis faktor yang mempengaruhi kinerja industri mobil di Indonesia pada penelitian ini menggunakan regresi log linear data time series 96
3 dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Kinerja industri mobil berdasarkan profitabilitas diproksikan dengan Price-Cost Margin (PCM) dipengaruhi oleh beberapa indikator. Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan bahwa variabel efisiensi dan produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan dengan PCM. Semakin besar efisiensi dan produktivitas tenaga kerja, maka akan semakin besar tingkat keuntungan perusahaan. Sedangkan variabel pertumbuhan output (Growth) menunjukkan semakin tingginya variabel Growth maka tingkat keuntungan akan menurun namun tidak signifikan, hal ini diduga adanya peningkatan pada biaya produksi dan promosi sehingga keuntungan perusahaan menurun. Demikian pula variabel tingkat konsentrasi tiga perusahaan yang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Insignifikansi ini diduga karena adanya perusahaan diluar tiga perusahaan terbesar (Astra, Indomobil, dan Kramayudha Tiga Berlian) yang ingin masuk ke dalam pasar dengan strategi menjual produk dengan harga yang lebih murah dibanding tiga perusahaan terbesar, sehingga menyebabkan keuntungan industri menurun. 97
4 6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan industri mobil di Indonesia, diantaranya: 1. Struktur industri mobil yang berbentuk pasar oligopoli ketat memerlukan pengawasan dari pemerintah agar tidak terjadi praktik monopoli maupun kolusi (dalam pasar oligopoli). Pemerintah juga harus mengawasi pemberlakuan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Peningkatan kinerja industri mobil Indonesia perlu didukung dengan iklim usaha dan investasi yang kondusif serta sarana dan prasarana yang tepat. Investasi yang berkembang baik akan terasa multiplier effect-nya bagi masyarakat Indonesia yaitu dalam penyerapan tenaga kerja, tumbuhnya industri komponen dan jasa terkait. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam industri mobil agar dapat menguasai dan menciptakan berbagai teknologi baru sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada komponen impor. 3. Kandungan lokal (local content) pada mobil harus ditingkatkan sehingga indsutri mobil yang sudah ada dan dikembangkan di Indonesia memproduksi mobil menggunakan komponen dan tenaga kerja Indonesia. Jika hal ini terjadi, maka tidak hanya 98
5 industri mobil yang berkembang namun industri assembling dan komponen juga akan berkembang. 4. Fokus perusahaan mobil dalam memproduksi mobil ramah lingkungan (green car) dan mobil dengan harga terjangkau perlu dipertahankan. Mobil ramah lingkung perlu didukung guna menurunkan emisi karbon dan menjaga bumi agar tidak cepat rusak. Untuk mendorong keberhasilan program tersebut, pemerintah juga sudah memberikan insentif seperti bea masuk bahan baku menjadi nol (Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2008). 99
METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan studi kasus Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian
Lebih terperinciMsi = x 100% METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan IPB,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktur-Perilaku-Kinerja
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktur-Perilaku-Kinerja Ekonomi industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan tentang perlunya pengorganisasian pasar dan bagaimana pengorganisasian
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Struktur Pasar Industri Kakao di Indonesia
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Struktur Pasar Industri Kakao di Indonesia Struktur pasar dapat dianalisis dengan tiga pokok elemen, yaitu nilai pangsa pasar, konsentrasi rasio empat perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2012 maka dapat diperoleh kesimpulan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Industri Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dilema serta kontroversial. Industri rokok kretek memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan industri rokok khususnya rokok kretek di Indonesia semakin menimbulkan dilema serta kontroversial. Industri rokok kretek memegang peranan dalam perekonomian
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: E-ISSN:
ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2015 Leni Evangalista Marliani E-Mail: 1 lenievangalista02@gmail.com Abstak Industri perbankan merupakan industri yang memiliki peranan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP KINERJA INDUSTRI PUPUK DI INDONESIA
i ANALISIS PENGARUH PUPUK BERSUBSIDI TERHADAP KINERJA INDUSTRI PUPUK DI INDONESIA OLEH DESI PUSPO RINI H14102080 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pada periode 2011-2013,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan untuk melakukan studi tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan menjadi panduan untuk memahami
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Secara umum sektor ini memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena setiap orang mempunyai preferensi dan sikap yang berbeda terhadap barang yang akan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PADA INDUSTRI MI INSTAN DI INDONESIA
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PADA INDUSTRI MI INSTAN DI INDONESIA Eka Siti Khasanah Romuelah Seena Disusun Oleh : Fitri Handayani Nur Hakim Tiara Natasha P. E. L Dosen Pengampu: Dr. H. Ardito
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
35 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Struktur Pasar Industri Minuman Ringan di Indonesia Analisis struktur industri minuman ringan di Indonesia dapat diketahui dengan melihat pangsa pasar dari perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Salah satu kerangka dasar dalam analisis ekonomi industri
Lebih terperinciPeningkatan Daya Saing Industri Manufaktur
XII Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur Globalisasi ekonomi menuntut produk Jawa Timur mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, baik di pasar lokal maupun pasar internasional. Kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN PENAMPILAN PASAR OUTPUT DAN PASAR INPUT KEDELAI LOKAL DI DESA MLORAH PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 369 ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN PENAMPILAN PASAR OUTPUT DAN PASAR INPUT KEDELAI LOKAL DI DESA MLORAH Excel Virgi Swastika¹, Nur Baladina² 1 Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS STRUCTURE, CONDUCT, DAN PERFORMANCE (SCP) INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DI INDONESIA
ANALISIS STRUCTURE, CONDUCT, DAN PERFORMANCE (SCP) INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DI INDONESIA Rezeki Angriani Siregar Irsyad Lubis SE, M.Soc.Sc, Ph.D ABSTRACT The purpose of this study is to analyze
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Ekonomi Industri Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai
Lebih terperinciVI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL. 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS
65 VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS 090210 Komoditi teh dengan kode HS 090210 merupakan teh hijau yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Struktur Pasar Struktur Pasar menurut Undang-Undang No 5 tahun 1995 adalah keadaan pasar yang memberi petunjuk tentang aspek yang memiliki pengaruh penting
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN DAGING DI INDONESIA OLEH STEFHANY DHARMA PANNAADHY H
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN DAGING DI INDONESIA OLEH STEFHANY DHARMA PANNAADHY H14051912 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA PADA INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA. Oleh ANDI ARDIANSYAH H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA PADA INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA Oleh ANDI ARDIANSYAH H14102053 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH ETIKA LAYUNG PRASTIWI H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH ETIKA LAYUNG PRASTIWI H14080034 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 RINGKASAN
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH SUNENGCIH H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH SUNENGCIH H14052889 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN SUNENGCIH.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antara Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Salah satu kerangka dasar dalam analisis ekonomi industri adalah hubungan antara Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance (SCP). Hubungan
Lebih terperinciIMPLIKASI KEBIJAKAN BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI SAWIT INDONESIA. Indonesia menetapkan kebijakan pada industri kelapa sawit dan
IX. IMPLIKASI KEBIJAKAN BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI SAWIT INDONESIA 9.1. Industri Sawit Indonesia Indonesia menetapkan kebijakan pada industri kelapa sawit dan memberlakukan pajak ekspor dengan ketentuan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI INDONESIA OLEH ELBY JULIAN PUTRA H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI INDONESIA OLEH ELBY JULIAN PUTRA H14051824 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN
Lebih terperinciVII. STRUKTUR PASAR KARET ALAM DI PASAR INTERNASIONAL. besarnya penguasaan pasar oleh masing-masing negara eksportir. Penguasaan
VII. STRUKTUR PASAR KARET ALAM DI PASAR INTERNASIONAL 7.1. Pangsa Pasar Karet Alam Dalam rangka mengetahui struktur pasar karet alam yang terbentuk dalam perdagangan karet alam di pasar internasional,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis Ekonomi pertanian merupakan suatu aplikasi ilmu ekonomi dengan bidang pertanian, dimana ilmu ini digunakan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan pertanian.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemaparan, analisa, dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka kesimpulan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Industri gula
Lebih terperincimonopolistik - Pasar oligopoli
STRUKTUR PASAR Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. STRUKTUR PASAR - Pasar persaingan sempurna - Pasar monopoli - Pasar persaingan monopolistik - Pasar oligopoli
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH SUNENGCIH H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI MINUMAN RINGAN DI INDONESIA OLEH SUNENGCIH H14052889 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN SUNENGCIH.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Persaingan Sempurna Persaingan Tidak Sempurna Struktur
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA OLEH RUTH BONGGASAU H
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA OLEH RUTH BONGGASAU H14102007 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DI INDONESIA OLEH: IKA MUSTIKA SARI (H )
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DI INDONESIA OLEH: IKA MUSTIKA SARI (H14070056) DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perekayasaaan industri. Kelompok industri adalah bagian bagian utama
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Industri Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai
Lebih terperinciRINGKASAN WAHYU PUTRI PAMUNGKAS
RINGKASAN WAHYU PUTRI PAMUNGKAS. Analisis Struktur Perilaku dan Kinerja Industri Alas kaki di Indonesia (dibimbing oleh Ir. DEWI ULFAH WARDANI, M.Si). Sektor industri merupakan sektor yang dapat meningkatkan
Lebih terperinciRINGKASAN. Anggur merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai
RINGKASAN Ni Ketut Suartining, STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA PEMASARAN ANGGUR, (STUDI KASUS DI DESA BANJAR KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG). Di Bawah bimbingan: Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan,
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI INDONESIA OLEH SARIFAH H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI INDONESIA OLEH SARIFAH H01400104 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Lebih terperinciANALISIS INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA: PENDEKATAN ORGANISASI INDUSTRI. Oleh ENENG DAHLIA SRI LESTARI H
ANALISIS INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA: PENDEKATAN ORGANISASI INDUSTRI Oleh ENENG DAHLIA SRI LESTARI H01400090 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur pasar industri gula rafinasi terhadap kinerja perusahaan di dalam industri gula rafinasi. Industri gula rafinasi
Lebih terperinciDAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN USAHA TERHADAP STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA
VII. DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN USAHA TERHADAP STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA 7.1. Hasil Validasi Model Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Pakan Ternak Hasil validasi model ekonometrika struktur,
Lebih terperinciANALISIS INDUSTRI PAKAIAN JADI (GARMEN) DI INDONESIA (Pendekatan Structure-Conduct-Performance) OLEH RYAN FEBRIYANTI H
ANALISIS INDUSTRI PAKAIAN JADI (GARMEN) DI INDONESIA (Pendekatan Structure-Conduct-Performance) OLEH RYAN FEBRIYANTI H14102071 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKUTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa gula dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu gula putih (white plantation), gula
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keputusan Presiden tahun 2004 tentang pergulaan, dalam pasal 1, menetapkan bahwa gula dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu gula putih (white plantation), gula
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA OLEH FITRIANI SUCIANTI H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA OLEH FITRIANI SUCIANTI H14070070 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran mobil murah yang disebut mobil hemat energi dan harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran mobil murah yang disebut mobil hemat energi dan harga terjangkau (Low Cost Green Car/LCGC) ditengah pasar Indonesia merupakan salah satu pilihan alternatif
Lebih terperinciAnalisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan Dan Minuman Di Indonesia
Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan Dan Minuman Di Indonesia Lilik Yuliawati ASM BSI Jakarta, lilik.lyw@bsi.ac.id ABSTRAK Industri makanan dan minuman merupakan cabang industri yang
Lebih terperinciANALISIS STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE (SCP) JIKA TERJADI MERGER BANK PEMBANGUNAN DAERAH DAN BANK BUMN PERSERO BERDASARKAN NILAI ASET DAN NILAI DANA
ANALISIS STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE (SCP) JIKA TERJADI MERGER BANK PEMBANGUNAN DAERAH DAN BANK BUMN PERSERO BERDASARKAN NILAI ASET DAN NILAI DANA Oleh: Endi Rekarti & Mafizatun Nurhayati 1. Latar Belakang
Lebih terperinciStruktur Pasar dan Conduct
Struktur Pasar dan Conduct sayifullah Pasar? Konteks di mana para penjual dan pembeli melakukan pertukaran secara sukarela. Pasar = penawaran + permintaan. Dalam ekonomi industri, pasar = industri. 1 Permintaan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
49 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 (enam) bulan, sejak bulan Mei hingga Oktober 2011. Penelitian dilaksanakan di tujuh (7) pasar (Lampiran 2a dan 2b),
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H14102044 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN SARI SAFITRI.
Lebih terperinciANALISIS INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULER BIDANG JASA KOMUNIKASI BERGERAK ( GSM ) DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE
ANALISIS INDUSTRI TELEKOMUNIKASI SELULER BIDANG JASA KOMUNIKASI BERGERAK ( GSM ) DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE Erlinda Muslim 1, Nanda Prasetya Taswanda 2 Departemen Teknik Industri,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Kelautan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR DAN KINERJA INDUSTRI ROKOK KRETEK DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA
ANALISIS STRUKTUR DAN KINERJA INDUSTRI ROKOK KRETEK DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA Erlinda Muslim 1, Anandita Laksmi Wardhani 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Struktur Pasar Oligopoli Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen Pengertian Pasar Oligopoli Pasar Oligopoli adalah : struktur
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS INDUSTRI BAN INDONESIA PERIODE (Melalui Pendekatan Total Factor Productivity) OLEH STUTI ANINDITA H
ANALISIS PRODUKTIVITAS INDUSTRI BAN INDONESIA PERIODE 1984-2003 (Melalui Pendekatan Total Factor Productivity) OLEH STUTI ANINDITA H14102061 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciEKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)
EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama) Dosen Pengasuh: Khairul Amri, SE. M.Si Bacaan Dianjurkan: Wihana Kirana Jaya, 2008. Ekonomi Industri, BPFE-UGM Yogyakarta. Mudrajat Kuncoro, 2012. Ekonomika Aglomerasi,
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK INDONESIA OLEH SUNDARI EKA AGUSTINA H
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK INDONESIA OLEH SUNDARI EKA AGUSTINA H14104126 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN SUNDARI
Lebih terperinciMateri 11 Ekonomi Mikro
Materi 11 Ekonomi Mikro Pasar Oligopoli Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami : - Ruang Lingkup Pasar Oligopoli - Karakteristik Pasar Olipogoli - Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Berlian Porter Dayasaing diidentikkan dengan produktivitas atau tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang digunakan.
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN PERILAKU INDUSTRI ROKOK KRETEK DAN INDUSTRI ROKOK PUTIH DI INDONESIA SELAMA PERIODE
ANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN PERILAKU INDUSTRI ROKOK KRETEK DAN INDUSTRI ROKOK PUTIH DI INDONESIA SELAMA PERIODE 1991-2008 OLEH : GUSTYANITA PRATIWI H14070039 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN PERILAKU INDUSTRI ROKOK DI INDONESIA SELAMA PERIODE
ANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN PERILAKU INDUSTRI ROKOK DI INDONESIA SELAMA PERIODE 2003-2012 Eva Maria Sulastri, Suhono Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication II
Modul ke: Integrated Marketing Communication II Market Leadership dan Maturity Stage Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Estimasi Variabel Dependen PDRB Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan
Lebih terperinciBab 9 PASAR OLIGOPOLI
Bab 9 PASAR OLIGOPOLI Pengertian PASAR Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Sebuah pasar dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan merek bukan hanya semata mata menunjukkan nama dari sebuah produk, namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam berbagai
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI INDUSTRI TERHADAP EFISIENSI INDUSTRI KECAP DI INDONESIA (ISIC 15493)
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Journal of Economic & Development HAL: 53-59 PENGARUH KONSENTRASI INDUSTRI TERHADAP EFISIENSI INDUSTRI KECAP DI INDONESIA (ISIC 15493) HASBULLAH FIRMANSYAH; BERNADETTE ROBIANI;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-i 2015
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang dilihat dari pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-i 2015 terhadap triwulan-i 2014
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H14102044 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN SARI SAFITRI.
Lebih terperinciSKRIPSI STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE INDUSTRI MAKANAN DI INDONESIA OLEH DIAN NOVA YOLANDA A PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
SKRIPSI STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE INDUSTRI MAKANAN DI INDONESIA OLEH DIAN NOVA YOLANDA A 110501115 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciII. TINJAUAN LITERATUR TENTANG STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PASAR. Bab ini merujuk model analisis dari teori terdahulu mengenai
II. TINJAUAN LITERATUR TENTANG STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PASAR 2.1. Pendahuluan Bab ini merujuk model analisis dari teori terdahulu mengenai Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar (Structure, Conduct
Lebih terperinciSTRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di
STRUKTUR PASAR 1.1 Pengertian Pasar Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya alam maupun sumberdaya manusia sehingga akan meningkatkan. Sejak krisis ekonomi tahun , industri manufaktur Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri merupakan proses yang sangat baik untuk membawa suatu bangsa menuju kemakmuran. Perkembangan industri dapat memperluas lapangan kerja, menambah devisa
Lebih terperinciKinerja Pasar Komoditas Pertanian
8 informal kelompok yang mempengaruhi daya tawar dan ketersedian informasi harga serta dampaknya pada harga yang berlaku. Analisis berikutnya yaitu mekanisme penentuan harga, faktor yang mempengaruhi penetapan
Lebih terperinciPASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA
PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT INDONESIA OLEH RESTI ANDITYA H
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT INDONESIA OLEH RESTI ANDITYA H14070076 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN RESTI
Lebih terperinciSTRUKTUR PERILAKU KINERJA DALAM PERSAINGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA PERIODE TAHUN ABSTRACT ABSTRAK
STRUKTUR PERILAKU KINERJA DALAM PERSAINGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1986 2010 Meutia Septiani *)1 dan Muhammad Findi Alexandi **) *) Bank Mandiri KCP Jakarta Jl. Panjang No 10,
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Konsep Pemasaran Definisi tentang pemasaran telah banyak dikemukakan oleh para ahli ekonomi, pada hakekatnya bahwa pemasaran merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun
Lebih terperinciOligopoli ada suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit Apabila hanya ada
Oligopoli ada suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit Apabila hanya ada dua penjual namanya Duopoli Oligipoli Murni: apabila
Lebih terperinciANALISIS INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA: PENDEKATAN ORGANISASI INDUSTRI. Oleh ENENG DAHLIA SRI LESTARI H
ANALISIS INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA: PENDEKATAN ORGANISASI INDUSTRI Oleh ENENG DAHLIA SRI LESTARI H01400090 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciPEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEBELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEBELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM MODEL POSISI KOMPETITIF STRATEGI BAGI PERUSAHAAN INTERNASIONAL DOMINAN STRATEGI BAGI INTERNASIONAL MARKET
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bagian ini membahas beberapa teori yang akan menjadi karangka acuan atau dasar analisis skripsi ini. Pembahasan teori dilakukan agar dapat memahami secara mendalam pengusaan teori
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB RUBBER) DI INDONESIA DWI RANI WIDIASTUTY
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB RUBBER) DI INDONESIA DWI RANI WIDIASTUTY DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB : I. Pendahuluan. khususnya untuk produsen mobil. Untuk semester I 2012 penjualan mobil di indonesia
BAB : I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar industri otomotif menarik perhatian produsen otomotif dunia untuk berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
46 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data nilai dan jumlah ekspor teh baik menurut kelompok produk dan negara asal, serta informasi yang
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA DALAM PERSAINGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA (PERIODE TAHUN ) MEUTIA SEPTIANI
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA DALAM PERSAINGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK DI INDONESIA (PERIODE TAHUN 1986-2010) MEUTIA SEPTIANI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, telah banyak media berita menyajikan beragam informasi menarik mengenai dunia otomotif di Indonesia. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV diketahui bahwa: 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan pendatang baru yang belum memiliki
Lebih terperinci