PETUNJUK TEKNIS BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM ATAU DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM SUBSPESIALIS GASTROENTEROHEPATOLOGI UNTUK MENDAPATKAN
|
|
- Hendri Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 PETUNJUK TEKNIS BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM ATAU DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM SUBSPESIALIS GASTROENTEROHEPATOLOGI UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA 2016
3 SAMBUTAN KETUA UMUM KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas keberhasilan tim Kolegium Ilmu Penyakit Dalam dan Perhimpunan Seminat PEGI dalam menyusun Petunjuk Teknis bagi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi untuk Mendapatkan Sertifikat Kompetensi Bronkoskopi Dasar. Diharapkan dengan adanya petunjuk teknis ini, para Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi yang melakukan pelayanan endoskopi gastrointestinal dapat mulai mengurus sertifikat kompetensinya sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien menjadi aman dan terlindungi. Terima kasih saya sampaikan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras dalam menerbitkan buku ini. Semoga pedoman ini bermanfaat. Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu Jakarta, Desember 2016 Prof.Dr.dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger, MEpid Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi ii
4 SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas keberhasilan penyusunan buku Petunjuk Teknis bagi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal. Sesuai dengan Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran diharuskan kepada setiap dokter yang melakukan pelayanan untuk memiliki sertifikat kompetensi sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien menjadi aman dan terlindungi. Kami menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyusun Kolegium Ilmu Penyakit Dalam dan Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) yang telah bekerja keras dalam menyusun buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi di seluruh Indonesia. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Jakarta, Desember 2016 Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC, FACP Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi iii
5 Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi iv
6 Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi v
7 DAFTAR ISI Halaman Sambutan Ketua Umum Kolegium Ilmu Penyakit Dalam... Sambutan Ketua Umum Pengurus Besar PAPDI... Surat Keputusan Pedoman Penerbitan Sertifikat... Daftar isi... Pendahuluan Latar Belakang... 1 Pengertian... 1 Maksud dan Tujuan... 4 Ruang Lingkup... 4 Tatacara Penerbitan Sertifikat Kompetensi... 5 Tingkatan Kompetensi... 7 Badan Penilai Keahlian (BPK) Tatacara Penerbitan Sertifikat Kompetensi Ulang Biaya Administrasi Penerbitan Sertifikat Kompetensi Penutup Lampiran Formulir Penilaian Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal (Form 02) Formulir Pengajuan Resertifikasi Kompetensi (Form 03) Surat Keterangan Sehat Fisik dan Mental (Form 04) Format surat Keterangan Jumlah & Jenis Tindakan Endoskopi Gastrointestinal Surat Keputusan Biaya ii iii iv vi Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi vi
8 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran diharuskan kepada setiap dokter yang melakukan pelayanan untuk memiliki surat kompetensi. Maka dari itu Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PB PEGI) merasa perlu untuk menerbitkan sertifikat kompetensi di bidang endoskopi gastrointestinal bagi para anggotanya, karena prosedur endoskopi gastrointestinal termasuk dalam tindakan medis invasif. Berdasarkan Daftar Standar Kompetensi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis yang telah direvisi pada tahun 2014 dan kebijakan KIPD mengenai template alur penerbitan sertifikat kompetensi tambahan, maka KIPD dirasa perlu merevisi Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal. II. III. Permasalahan Tidak semua praktisi endoskopi gastrointestinal memiliki sertifikat pelatihan endoskopi atau sertifikat kompetensi di bidang endoskopi gastrointestinal yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan, dimana pengetahuan yang dimilikinya harus terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Pengertian 1. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter atau dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi yang dikeluarkan oleh kolegium terkait 2. Sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter spesialis atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi untuk untuk melakukan tindakan endoskopi gastrointestinal di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam 3. Sertifikasi kompetensi endoskopi gastrointestinal ulang adalah penerbitan ulang surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter spesialis atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi untuk untuk melakukan tindakan endoskopi gastrointestinal di seluruh Indonesia setelah memenuhi persyaratan yang berlaku 4. Kolegium Kedokteran dan Kolegium Kedokteran Gigi adalah badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untuk masing-masing disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 1
9 5. Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu penyakit dalam 6. Organisasi Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) adalah organisasi yang menaungi para Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berpraktik di seluruh Indonesia 7. Badan Penilai Kompetensi (BPK) Endoskopi Gastrointestinal adalah badan yang dibentuk oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam untuk menilai kelayakan seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi untuk dapat melakukan pelayanan Endoskopi Gastrointestinal. 8. Dokter Spesialis Penyakit Dalam adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang telah menyelesaikan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam. Baik lulusan pendidikan kedokteran di dalam maupun di luar negeri, yang kompetensinya ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku. 9. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterohepatologi yang telah menyelesaikan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis. Baik lulusan pendidikan kedokteran di dalam maupun di luar negeri, yang kompetensinya ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam sesuai dengan peraturan yang berlaku. 10. Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal dibagi atas kompetensi tingkat dasar, tingkat lanjut 1 dan tingkat lanjut 2. Kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat dasar adalah kemampuan terhadap pengetahuan: 1. Introduksi dan sejarah di bidang endoskopi saluran cerna, etika dan hukum dalam bidang endoskopi 2. Cost Effective & Cost Benefit Endoskopi Saluran Cerna 3. Persiapan, indikasi dan komplikasi gastroskopi diagnostik 4. Persiapan, indikasi dan komplikasi kolonoskopi diagnostik 5. Teknik pemeliharaan alat endoskopi 6. Teknik dasar gastroskopi I dan II 7. Teknik dasar kolonoskopi I 8. Teknik biopsi pada endoskopi 9. Dasar teknik terapi skleroterapi varises esofagus dan hemoroid 10. Dasar teknik terapi polipektomi per-endoskopik 11. Teori gambaran normal dan patologik saluran cerna atas dan bawah secara endoskopik 12. Teknik dasar terapi ligasi varises esophagus 13. Obat-obat sedasi pada endoskopi, teori mengenai jenis-jenis terapi perendoskopik lain pada kelainan saluran cerna misal dilatasi esofagus, hemostatik endoskopik, dan lain-lain Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 2
10 dan kemampuan melakukan tindakan: 1. Esofagoduodenoskopi diagnostik 2. Kolonoskopi diagnostik 3. Ligasi varises esofagus Kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat lanjut 1 adalah kemampuan terhadap pengetahuan tingkat dasar ditambah dengan pengetahuan tentang: 1. Anatomi dan fisiologi sistem pankreatobilier 2. Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi ERCP 3. Diagnosis dan tatalaksana komplikasi ERCP 4. Teknik dasar ERCP 5. Kolangiografi 6. Pankreatografi 7. Indikasi dan teknik pengambilan sampel jaringan 8. Teknik terapeutik dan kemampuan tindakan: 1. Sigmoidoskopi 2. Skleroterapi hemoroid 3. Dilatasi balloon/pneumatik esophagus 4. Polipektomi kasus mudah 5. Ekstraksi benda asing 6. Skleroterapi varises esophagus Kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat lanjut 2 adalah mempunyai pengetahuan tingkat lanjut 1 ditambah dengan kemampuan tindakan: 1. Dilatasi pneumatik 2. Dilatasi Savary esophagus 3. Polipektomi kasus sedang dan sulit 4. ERCP diagnostik + terapeutik 5. Enteroskopi (opsional) 6. EUS (opsional) 11. Pelayanan endoskopi gastrointestinal adalah semua tindakan endoskopi gastrointestinal yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi sesuai dengan kompetensi pada point 10. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 3
11 IV. Maksud dan Tujuan 1. Melindungi dokter yang bersangkutan untuk memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional agar jika ada tuntutan dari pasien, bisa dibuktikan bahwa yang bersangkutan adalah benar telah memiliki kompetensi dan kewenangan medis untuk melakukan pelayanan di bidang endoskopi gastrointestinal dan melakukan praktiknya sesuai dengan standar dan etika profesinya. 2. Melindungi masyarakat dari tindakan yang dokter yang tidak kompeten dalam melakukan pelayanan endoskopi gastrointestinal. 3. Mendata semua praktisi endoskopi gastrointestinal yang melakukan pelayanan endoskopi gastrointestinal di Indonesia. V. Ruang Lingkup Semua dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi yang telah mendapatkan pelatihan endoskopi tingkat dasar/lanjut 1/lanjut 2 baik dari dalam maupun dari luar negeri. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 4
12 BAB II TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI 1. Sertifikat / surat keterangan / pernyataan selesai pelatihan dari pusat pendidikan dalam dan atau luar negeri yang diakui 2. Formulir penilaian, termasuk data jumlah dan jenis tindakan yang telah dilakukan oleh ybs selama pendidikan, yg disahkan oleh supervisor pendidikan/kepala Divisi dimana ybs melakukan pendidikan (Form 2) 3. Sertifikat kompetensi sbg SpPD/K- GEH yg masih berlaku 4. Surat sehat fisik & mental dari dokter yg punya SIP (Form 4) 5. Pasfoto 4 x 6 = 2 lembar, 6 (enam) bulan terakhir 6. Rekomendasi Pengurus PPHI-PGI- PEGI Cabang atau PB PEGI Calon membawa berkas persyaratan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) Persyaratan lengkap? Ya Tidak Tidak Persyaratan dilengkapi Lengkap BPK Endoskopi Gastrointestinal Tidak Lulus Penilaian? Pemberitahuan kepada dokter yang bersangkutan tembusan PB PEGI Ya KIPD menerbitkan sertifikat Tingkat Dasar/Tingkat Lanjut 1/Tingkat Lanjut 2 berlaku 5 tahun Pengiriman sertifikat ke alamat masing-masing dokter dengan tembusan kepada perhimpunan seminat terkait Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 5
13 Alur Pemohonan : a. Dokter yang bersangkutan mengajukan permohonan penerbitan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal kepada KIPD dengan melampirkan berkas yang dipersyaratkan. b. KIPD meneliti seluruh berkas persyaratan. Persyaratan yang belum lengkap akan dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi dan dikirim kembali ke KIPD. c. Berkas yang lengkap akan diteruskan ke BPK Endoskopi Gastrointestinal untuk dinilai dan ditetapkan tingkat kompetensinya. Dalam menilai berkas, jika dirasakan perlu, BPK dapat meminta berkas lain yang mendukung penilaian kepada KIPD. KIPD akan meneruskan permintaan tersebut kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi. d. Berdasarkan hasil penilaian dari BPK, KIPD menerbitkan sertifikat kompetensi Endoskopi Gastrointestinal dengan masa berlaku 5 (lima) tahun. e. Setelah yang bersangkutan membayar biaya penilaian ke KIPD, sertifikat kompetensi asli dan 5 lembar fotokopi yang dilegalisir oleh KIPD dikirim ke dokter yang bersangkutan, dengan tembusan kepada PB PEGI. Persyaratan : a. Formulir penilaian kompetensi endoskopi gastrointestinal (Form 2). b. Sertifikat kompetensi sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan yang masih berlaku c. Sertifikat pelatihan endoskopi gastrointestinal (di dalam dan atau di luar negeri yang sah diakui oleh pusat pelatihan endoskopi gastrointestinal dalam negeri) d. Surat keterangan jumlah dan jenis tindakan endoskopi yang telah dilakukan yang bersangkutan, yg disahkan oleh Komite Medik/Peer Group rumah sakit dimana yang bersangkutan melakukan pelayanan tersebut. e. Jika yang bersangkutan melakukan pelayanan Endoskopi GI di beberapa rumah sakit, maka surat keterangan dari RS tersebut juga harus disertakan. f. Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang telah memiliki SIP (form 4) g. Rekomendasi dari PEGI Cabang atau jika diperlukan rekomendasi dari PB PEGI. h. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar i. Berkas lain yang mendukung. j. Biaya pengajuan sertifikat kompetensi endoskopi baru. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 6
14 BAB III TINGKATAN KOMPETENSI ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL Berdasarkan kemampuan dalam melakukan pelayanan endoskopi gastrointestinal, sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal yang akan diberikan kepada Dokter Spesialis Penyakit Dala atau Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu: 1. Sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat dasar 2. Sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat lanjut 1 3. Sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat lanjut 2 Kriteria masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut: I. Tingkat Dasar Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal tingkat dasar, minimal telah memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut: a. Pengetahuan tindakan 1. Introduksi & sejarah di bidang endoskopi saluran cerna, etika dan 7neum dalam bidang endoskopi 2. Cost effective dan cost benefit endoskopi saluran cerna 3. Persiapan, indikasi dan komplikasi gastroskopi 7neumatic7 4. Persiapan, indikasi dan komplikasi kolonoskopi 7neumatic7 5. Teknik pemeliharaan alat endoskopi 6. Teknik dasar gastroskopi I dan II 7. Teknik dasar kolonoskopi I 8. Teknik 7neuma pada endoskopi 9. Dasar teknik terapi skleroterapi varises esophagus & hemoroid 10. Dasar teknik terapi polipektomi per-endoskopi 11. Teori gambaran normal dan patologik saluran cerna atas dan bawah secara endoskopik 12. Teknik dasar terapi 7neuma varises esophagus 13. Obat-obat sedasi pada endoskopi, teori mengenai jenis-jenis terapi terapi perendoskopik lain pada kelainan saluran cerna 7neuma dilatasi esophagus, 7neumatic7 endoskopik, dan lain-lain. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 7
15 b. Kemampuan tindakan Kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat dasar (basic), minimal telah melakukan tindakan sebagai berikut: No Kemampuan Tindakan Bentuk dan jumlah tindakan Observasi Kerja Mandiri 1 Esofagoduodenoskopi diagnostik Kolonoskopi diagnostik Ligasi varises esofagus 10 4 Hemostatik endoskopi dengan adrenalin dan mekanika/thermal 5 Biopsi 20 6 Mengikuti prosedur pemeriksaan lainnya seperti polipektomi, ERCP, dan lain-lain 5 - II. Tingkat Lanjut 1 Kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat lanjut 1 (intermediate), minimal telah memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut: a. Pengetahuan tindakan 1. Anatomi dan fisiologi sistem pankreatobillier 2. Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi ERCP 3. Diagnosis dan tatalaksana komplikasi ERCP 4. Teknik dasar ERCP 5. Kolangiografi 6. Pankreatografi 7. Indikasi dan teknik pengambilan sampel jaringan 8. Teknik terapeutik Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 8
16 b. Kemampuan tindakan No Jenis Tindakan Jumlah 1 Esofagoduodenoskopi diagnostik 50 white light 50 chromo-endoscopy/nbi 2 Kolonoskopi diagnostik 75 3 Sigmoidoskopi 20 4 Ligasi varises esofagus 20 5 Skleroterapi hemoroid 10 6 Dilatasi balloon/ pneumatik esofagus 5 7 Hemostatik endoskopi dengan adrenalin + 10 mekanikal/thermal 8 Biopsi 50 9 Polipektomi kasus mudah Ekstraksi benda asing 5 11 Skeloroterapi varises esofagus 10 III. Tingkat Lanjut 2 Kompetensi endoskopi gastrointestinal tingkat lanjut 2 (advance), minimal telah melakukan tindakan: No Jenis Tindakan Jumlah 1 Esophagoduodenoskopi diagnostik Kolonoskopi diagnostik Sigmoidoskopi 35 4 Ligasi varises esofagus 50 5 Skleroterapi hemoroid 20 6 Dilatasi pneumatik 5 7 Dilatasi savary esofagus 5 8 Hemostatik endoskopi dengan adrenalin dan mekanikal/thermal 20 9 Biopsi Polipektomi kasus mudah, sedang, sampai sulit Ekstraksi benda asing ERCP diagnostik + terapeutik Enteroskopi (opsional) EUS (opsional) 10 Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 9
17 BAB IV BADAN PENILAI KOMPETENSI (BPK) ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL Badan Penilai Kompetensi (BPK) Endoskopi Gastrointestinal terdiri dari 11 (sebelas) orang yang berasal dari peer group gastroenterohepatologi yang ditugaskan oleh Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) untuk menilai pengajuan Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal Ulang. Adapun nama anggota peer group yang ditugaskan menjadi BPK Endoskopi Gastrointestinal ditetapkan dalam Surat Keputusan KIPD tersendiri. Dalam menilai pengajuan sertifikat kompetensi ataupun sertifikat kompetensi ulang endoskopi gastrointestinal ditunjuk 3 (tiga) orang penilai dari BPK Endoskopi Gastrointestinal tersebut. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 10
18 BAB V TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG 1. Formulir penilaian kompetensi ulang, termasuk pernyataan pribadi ttg data jumlah dan jenis tindakan endoskopi gastrointestinal yang telah dilakukan ybs selama 5 tahun terakhir (Form 3) 2. Surat keterangan tentang jml dan jenis tindakan slm 5 tahun terakhir dari Komite Medik/Peer Group setiap rumah sakit dimana ybs melakukan pelayanan tersebut 3. Sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal yang masih berlaku 4. Sertifikat kompetensi sbg SpPD/SpPD, K-GEH yg masih berlaku 5. Surat sehat fisik & mental dari dokter yg punya SIP (Form 4) 6. Pasfoto 4 x 6 = 2 lembar 7. Bukti transfer biaya resertifikasi kompetensi ulang 8. Rekomendasi Pengurus PPHI-PGI-PEGI cabang atau PB PEGI Calon membawa berkas persyaratan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) Persyaratan lengkap? Ya Tidak Tidak Persyaratan dilengkapi Lengkap BPK Endoskopi Gastrointestinal Tidak Lulus Penilaian? Pemberitahuan kepada dokter yang bersangkutan tembusan PB PEGI Ya KIPD menerbitkan sertifikat Tingkat Dasar/Tingkat Lanjut 1/Tingkat Lanjut 2 berlaku 5 tahun Pengiriman sertifikat ke alamat masing-masing dokter dengan tembusan kepada perhimpunan seminat terkait Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 11
19 Alur Permohonan a. Dokter yang bersangkutan mengajukan permohonan penerbitan sertifikat kompetensi Endoskopi Gastrointestinal ulang kepada KIPD dengan melampirkan berkas yang dipersyaratkan. b. Permohonan sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal ulang diajukan selambatlambatnya 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat kompetensi yang lama. c. KIPD meneliti seluruh berkas persyaratan. Persyaratan yang belum lengkap akan dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi dan dikirim kembali ke KIPD d. Berkas yang lengkap akan diteruskan ke BPK Endoskopi Gastrointestinal untuk dinilai dan ditetapkan tingkat kompetensinya. e. Dalam menilai berkas, jika dirasakan perlu, BPK dapat meminta berkas lain yang mendukung penilaian kepada KIPD. KIPD akan meneruskan permintaan tersebut kepada yang bersangkutan untuk dilengkapi. f. Berdasarkan hasil penilaian dari BPK, KIPD menerbitkan sertifikat kompetensi Endoskopi Gastrointestinal dengan masa berlaku 5 (lima) tahun. g. Setelah yang bersangkutan membayar biaya penilaian ke KIPD, sertifikat kompetensi asli dan 5 lembar fotokopi yang dilegalisir oleh KIPD dikirim ke dokter yang bersangkutan, dengan tembusan kepada PB PEGI. Persyaratan 1. Formulir penilaian kompetensi ulang, termasuk pernyataan pribadi tentang data jumlah dan jenis tindakan endoskopi gastrointestinal yang telah dilakukan ybs selama 5 tahun terakhir (Form 3). 2. Surat keterangan tentang jml dan jenis tindakan selama 5 tahun terakhir dari Komite Medik/Peer Group setiap rumah sakit dimana yang bersangkutan melakukan pelayanan tersebut. 3. Sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal yang masih berlaku. 4. Sertifikat kompetensi sbg SpPD/SpPD, K-GEH yang masih berlaku. 5. Surat sehat fisik & mental dari dokter yang mempunyai SIP (Form 4). 6. Pasfoto 4 x 6 = 2 lembar. 7. Rekomendasi dari PEGI Cabang atau jika diperlukan rekomendasi dari PB PEGI. 8. Bukti transfer biaya resertifikasi kompetensi ulang. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 12
20 BAB V BIAYA ADMINISTRASI PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI Dalam rangka penyelenggaraan proses penerbitan sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal ataupun sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal ulang diperlukan biaya untuk kegiatan pelaksanaan penerbitan tersebut. Oleh karena itu, dalam Surat Keputusan KIPD tersendiri ditetapkan besaran biaya yang dikenakan dalam rangka penerbitan sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal dan sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal ulang. Besarnya biaya yang ditetapkan tersebut dihitung berdasarkan unit cost proses penerbitan sertifikat. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 13
21 BAB VI PENUTUP Pedoman ini digunakan sebagai dasar pembinaan terhadap dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterohepatologi yang melakukan pelayanan endoskopi gastrointestinal dalam rangka penerbitan sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal. Pedoman tatacara penerbitan sertifikat kompetensi endoskopi gastrointestinal ini dapat diubah/ ditambahkan bila diperlukan atau kalau masih terdapat kekurangjelasan, dengan menerbitkan Surat Keputusan / Surat Edaran dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam. Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 14
22 Lampiran 1 FORMULIR PENILAIAN KOMPETENSI ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL Form 02 Pasfoto berwarna terbaru 4 x 6 cm I. INFORMASI PERSONAL Nama di sertifikat : Tempat/tanggal lahir : Agama : Alamat kantor : No. telepon / Fax : Alamat rumah : No. telepon / Fax : Handphone : Riwayat Pendidikan (mulai dari dokter umum) 1. Dokter umum 2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3. Dokter Spesialis Konsultan Riwayat Pekerjaan (sejak sebagai SpPD) Tahun (xxxx s/d xxxx) Lulus (tgl/bln/thn) Nama Instansi Tempat Pendidikan Jabatan Tempat Praktek dimana Sejawat melakukan tindakan endoskopi gastrointestinal Nama Instansi Alamat Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 15
23 II. REKAPITULASI JENIS & JUMLAH PELAYANAN ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL YANG TELAH DIPELAJARI DAN DILAKUKAN SELAMA INI No Kemampuan Pengetahuan 1 Introduksi dan sejarah di bidang endoskopi saluran cerna, etika dan hukum dalam bidang endoskopi 2 Cost effective & cost benefit endoskopi saluran cerna 3 Persiapan, indikasi komplikasi gastroskopi diagnostik 4 Persiapan, indikasi komplikasi kolonoskopi diagnostik 5 Teknik pemeliharaan alat endoskopi 6 Teknik dasar gastroskopi I 7 Teknik dasar kolonoskopi I 8 Teknik dasar gastroskopi II 9 Teknik biopsi pada endoskopi 10 Dasar teknik terapi skleroterapi varises esophagus dan hemoroid 11 Dasar teknik terapi polipektomi per-endoskopik Teori gambaran normal dan patologik saluran cerna atas dan bawah secara 12 endoskopik 13 Teknik dasar terapi ligase varises esophagus Obat-obat sedasi pada endoskopi, teori mengenai jenis-jenis terapi perendoskopik lain pada kelainan saluran cerna missal dilatasi esophagus, 14 hemostatik endoskopik, dan lain-lain 15 Anatomi dan fisiologi sistem prankreatobilier 16 Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi ERCP 17 Diagnosis dan tatalaksana komplikasi ERCP 18 Teknik dasar ERCP 19 Kolangiografi 20 Pankreatografi 21 Indikasi dan teknik pengambilan sampel jaringan 22 Indikasi terapeutik Checklist (v) No Kemampuan Tindakan 1 Esofagoduodenoskopi diagnostik 2 Kolonoskopi diagnostik 3 Ligasi varises esophagus 4 Hemostatik endoskopi dengan adrenalin dan mekanikal/thermal 5 Biopsi 6 Mengikuti prosedur pemeriksaan lainnya seperti polipektomi, ERCP dan lain-lain 7 Sigmoidoskopi 8 Skleroterapi hemoroid 9 Dilatasi balloon/ pneumatik esophagus 10 Polipektomi kasus mudah 11 Ekstraksi benda asing 12 Skleroterapi varises esophagus 13 Dilatasi pneumatik 14 Dilatasi savary esophagus Jumlah Kerja Observasi Mandiri Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 16
24 No Kemampuan Tindakan 15 Polipektomi kasus sedang dan sulit 16 ERCP diagnostik dan terapeutik 17 Enteroskopi (opsional) 18 EUS (opsional) Jumlah Kerja Observasi Mandiri Data di atas saya isi dengan sejujur-jujurnya dan dapat dipertanggungjawabkan., 20 Supervisor Pelatihan, 000 Peserta Pelatihan, Materai Rp 6.000,- ( ) ( ) Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 17
25 Lampiran 2 Form 02 FORMULIR PENILAIAN KOMPETENSI PENGAJUAN RESERTIFIKASI KOMPETENSI ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL Pasfoto berwarna terbaru 4 x 6 cm III. INFORMASI PERSONAL Nama di sertifikat : Tempat/tanggal lahir : Agama : Alamat kantor : No. telepon / Fax : Alamat rumah : No. telepon / Fax : Handphone : Riwayat Pendidikan (mulai dari dokter umum) 1. Dokter umum 2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3. Dokter Spesialis Konsultan Riwayat Pekerjaan (sejak sebagai SpPD) Tahun (xxxx s/d xxxx) Lulus (tgl/bln/thn) Nama Instansi Tempat Pendidikan Jabatan Tempat Praktek dimana Sejawat melakukan tindakan endoskopi gastrointestinal Nama Instansi Alamat Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 18
26 IV. REKAPITULASI JENIS & JUMLAH PELAYANAN ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL YANG TELAH DIPELAJARI DAN DILAKUKAN SELAMA 5 TAHUN TERAKHIR No Kemampuan Pengetahuan 1 Introduksi dan sejarah di bidang endoskopi saluran cerna, etika dan hukum dalam bidang endoskopi 2 Cost effective & cost benefit endoskopi saluran cerna 3 Persiapan, indikasi komplikasi gastroskopi diagnostik 4 Persiapan, indikasi komplikasi kolonoskopi diagnostik 5 Teknik pemeliharaan alat endoskopi 6 Teknik dasar gastroskopi I 7 Teknik dasar kolonoskopi I 8 Teknik dasar gastroskopi II 9 Teknik biopsi pada endoskopi 10 Dasar teknik terapi skleroterapi varises esophagus dan hemoroid 11 Dasar teknik terapi polipektomi per-endoskopik Teori gambaran normal dan patologik saluran cerna atas dan bawah secara 12 endoskopik 13 Teknik dasar terapi ligase varises esophagus Obat-obat sedasi pada endoskopi, teori mengenai jenis-jenis terapi perendoskopik lain pada kelainan saluran cerna missal dilatasi esophagus, 14 hemostatik endoskopik, dan lain-lain 15 Anatomi dan fisiologi sistem prankreatobilier 16 Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi ERCP 17 Diagnosis dan tatalaksana komplikasi ERCP 18 Teknik dasar ERCP 19 Kolangiografi 20 Pankreatografi 21 Indikasi dan teknik pengambilan sampel jaringan 22 Indikasi terapeutik Checklist (v) No Kemampuan Tindakan Jumlah 1 Esofagoduodenoskopi diagnostik 2 Kolonoskopi diagnostik 3 Ligasi varises esophagus 4 Hemostatik endoskopi dengan adrenalin dan mekanikal/thermal 5 Biopsi 6 Mengikuti prosedur pemeriksaan lainnya seperti polipektomi, ERCP dan lain-lain 7 Sigmoidoskopi 8 Skleroterapi hemoroid 9 Dilatasi balloon/ pneumatik esophagus 10 Polipektomi kasus mudah Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 19
27 No Kemampuan Tindakan Jumlah 11 Ekstraksi benda asing 12 Skleroterapi varises esophagus 13 Dilatasi pneumatik 14 Dilatasi savary esophagus 15 Polipektomi kasus sedang dan sulit 16 ERCP diagnostik dan terapeutik 17 Enteroskopi (opsional) 18 EUS (opsional) 19 Lain-lain Data di atas saya isi dengan sejujur-jujurnya dan dapat dipertanggungjawabkan., Materai Rp 6.000,- ( ) Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 20
28 Lampiran 3 Form 4 SURAT KETERANGAN SEHAT FISIK DAN MENTAL (untuk persyaratan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal) Sesuai dengan keterangan dari pemohon dan hasil pemeriksaan Majelis Penguji Kesehatan (Jika Ada), maka dengan ini : Nama (Pemohon) : Kompetensi : Dokter Spesialis Penyakit Dalam/ Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi* Dinyatakan bahwa : 1. Sehat secara fisik dan mental untuk melaksanakan praktik kedokteran, khususnya untuk pelayanan Endoskopi Gastrointestinal. 2. Kondisi kesehatan fisik dan mental untuk sementara belum memenuhi syarat kesehatan dan memerlukan pengobatan / perawatan, dan perlu pemeriksaan kesehatan ulang setelah selesai pengobatan / perawatan. 3. Kondisi kesehatan fisik dan mental tidak memungkinkan untuk melaksanakan praktik kedokteran, khususnya untuk pelayanan Endoskopi Gastrointestinal....,... Nama Jelas : SIP No. : *coret salah satu Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 21
29 Lampiran 4 Format Surat Keterangan Jumlah & Jenis Tindakan Endoskopi Gastrointestinal Yang bertanda-tangan di bawah ini : Nama : Jabatan : KOP SURAT RS SURAT KETERANGAN NO. dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Mulai bekerja sejak : adalah benar bekerja di rumah sakit... sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterohepatologi. Yang bersangkutan sejak (tgl/bln/thn) sampai dengan (tgl/bln/thn) telah melakukan tindakan sebagai berikut : No Kemampuan Tindakan Jumlah 1 Esofagoduodenoskopi diagnostik 2 Kolonoskopi diagnostik 3 Ligasi varises esophagus 4 Hemostatik endoskopi dengan adrenalin dan mekanikal/thermal 5 Biopsi 6 Mengikuti prosedur pemeriksaan lainnya seperti polipektomi, ERCP dan lain-lain 7 Sigmoidoskopi 8 Skleroterapi hemoroid 9 Dilatasi balloon/ pneumatik esophagus 10 Polipektomi kasus mudah 11 Ekstraksi benda asing 12 Skleroterapi varises esophagus 13 Dilatasi pneumatik 14 Dilatasi savary esophagus 15 Polipektomi kasus sedang dan sulit 16 ERCP diagnostik dan terapeutik 17 Enteroskopi (opsional) 18 EUS (opsional) 19 Lain-lain Surat keterangan ini dibuat dalam rangka resertifikasi Kompetensi Tindakan Endoskopi Gastrointestinal yang bersangkutan....,... Nama Jabatan Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 22
30 Lampiran 5 Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 23
31 Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Endoskopi 24
32
Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Bronkoskopi 1
Juknis Pengajuan Sertifikat Kompetensi Bronkoskopi 1 PETUNJUK TEKNIS BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI BRONSKOSKOPI DASAR KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA
Lebih terperinciPEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI INTERVENSI KARDIOVASKULAR BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN KARDIOVASKULAR
PEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI INTERVENSI KARDIOVASKULAR BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN KARDIOVASKULAR KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT
Lebih terperinciKOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA 2012
PEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN GASTROENTEROHEPATOLOGI KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
Lebih terperinciTATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG
TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG Calon membawa berkas persyaratan 1. Formulir penilaian kompetensi intervensi kardiovaskular ulang, termasuk pernyataan pribadi ttg data jumlah dan jenis
Lebih terperinciTATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG
TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG Proses Penerbitan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal Ulang dimulai 1. Formulir penilaian kompetensi endoskopi gastrointestinal 2. Sertifikat
Lebih terperinci1.1 Bagan : Proses Penerbitan Sertifikat Kompetensi Endoskopi Gastrointestinal dimulai
I. TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN GASTROENTEROHEPATOLOGI SERTA PERSYARATANNYA MELALUI JALUR NON PEMUTIHAN 1.1 Bagan
Lebih terperinciI. JALUR FORMAL TERSTRUKTUR
I. JALUR FORMAL TERSTRUKTUR 1. Sertifikat / surat keterangan / pernyataan selesai pelatihan intervensi kardiovaskular dari pusat pendidikan dalam dan atau luar negeri yang diakui 2. Formulir penilaian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.298, 2014 KKI. Registrasi. Sementara. Bersyarat. Dokter. Dokter Gigi. WNA. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI SEMENTARA DAN
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem
No.671, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Izin. Pelaksanaan. Praktik Kedokteran. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI MENTERI KESEHATAN Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN. BAB...
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciALUR PENGAJUAN PERMOHONAN STR SEMENTARA. 1 2 KKI 3 Registrasi Pendidikan
ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN STR SEMENTARA Pemohon 1 2 3 Registrasi Pendidikan 7 6 4 Kolegium Terkait Institusi Pendidikan 5 1. Pemohon (institusi penyelenggara atau dr/drg WNA) melengkapi persyaratan evaluasi
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 34 Undang- Undang
Lebih terperinciBAGAN DAN ALUR PERMOHONAN REGISTRASI ULANG
BAGAN DAN ALUR PERMOHONAN REGISTRASI ULANG dr/drg dan dr.sp/drg.sp IDI /PDGI Kolegium P2KB/P3KGB (Proses Sertifikat Kompetensi) KKI (Proses STR) Tembusan : IDI/PDGI Kirim ke Ybs Melalui PT.Pos Persyaratan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PERSETUJUAN ALIH ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PERSETUJUAN ALIH ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN
Lebih terperinci2014, No.298.
47 LAMPIRAN I PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI SEMENTARA DAN REGISTRASI BERSYARAT BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA NEGARA ASING A. DATA PRIBADI Nama lengkap
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER MANDIRI Diundangkan dalam Berita Daerah Kota Bogor Nomor
Lebih terperinciSURAT EDARAN NOMOR HK.03.03/MENKES/274/2014 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
Yang terhormat, 1. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia 2. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia 3. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia 4. Para Dekan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER GIGI SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2014, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lemb
No.297, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN. Dokter. Doter Gigi. WNA. Adaptasi. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ADAPTASI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA
Lebih terperinciDengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Ijin Praktik ( SIP ) untuk tempat praktik yang ke... dengan alamat di...
Kepada Hal : Permohonan Surat Ijin Praktik Yth. Sdr Dinas Penanaman Modal dan ( SIP ) Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Seluma di - Tais Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini,
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN FORMULIR PENDAFTARAN PROGRAM STUDI : DATA PRIBADI Nama Lengkap Tempat & Tanggal lahir Agama Jenis Kelamin Status Perkawinan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM ADAPTASI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA NEGARA INDONESIA LULUSAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1304, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Pendidikan. Dokter Spesialis. Program. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM PENDIDlKAN DOKTER
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.451, 2012 KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Kewenangan Tambahan. Dokter. Dokter Gigi. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 48/KKI/PER/XII/2010 TENTANG KEWENANGAN TAMBAHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 317/MENKES/PER/III/2010 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 317/MENKES/PER/III/2010 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka mendukung
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER SPESIALIS
KEBIJAKAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER SPESIALIS PENDAHULUAN Peraturan perundang-undangan yang mendasari praktek kedokteran di Indonesia antara lain berasal dari: Undang-Undang Praktek
Lebih terperinciFormulir Pendaftaran PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS
Formulir Pendaftaran PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS Nama : Nomor Peserta : Program Studi 1 : Program Studi 2 : Semester : Gasal/Genap *) tahun ajaran *) coret yang tidak perlu PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Lebih terperinciHERIANDI SUTADI DIVISI REGISTRASI
HERIANDI SUTADI DIVISI REGISTRASI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) adalah suatu badan otonom, mandiri, non struktural dan bersifat independen yang terdiri atas konsil Kedokteran
Lebih terperinciPeran Kolegium dan Masalah Perijinan Praktik untuk pelatihan dalam rangka. Pelaksanaan Sanksi Disiplin Profesi Kedokteran
Peran Kolegium dan Masalah Perijinan Praktik untuk pelatihan dalam rangka Pelaksanaan Sanksi Disiplin Profesi Kedokteran Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran Indonesia KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA MELINDUNGI
Lebih terperinciFORMULIR APLIKASI FINASIM 2013
(semua kolom harus diisi lengkap oleh pemohon) FORMULIR APLIKASI FINASIM 2013 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM FELLOW OF THE INDONESIAN SOCIETY OF INTERNAL MEDICINE (FINASIM) I. DATA PRIBADI
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS DAN BUKU LOG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) ILMU PENYAKIT DALAM
PETUNJUK TEKNIS DAN BUKU LOG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) ILMU PENYAKIT DALAM KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM 2014 PENGANTAR Puji syukur
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011 TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN KASUS DUGAAN PELANGGARAN DISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN IDI TENTANG REGISTRASI, PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN KEDOKTERAN DI INDONESIA. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
KEBIJAKAN IDI TENTANG REGISTRASI, PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN KEDOKTERAN DI INDONESIA Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 1 butir 12 Organisasi
Lebih terperinciFORMULIR APLIKASI FINASIM 2017
(semua kolom harus diisi lengkap oleh pemohon) FORMULIR APLIKASI FINASIM 2017 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA FELLOW OF THE INDONESIAN SOCIETY OF INTERNAL MEDICINE (FINASIM) I. DATA
Lebih terperinci1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi?
Bagian Registrasi 1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi? J: Sangat bermanfaat 2 P: Registrasi dr/drg Konsil Kedokteran Indonesia dilakukan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.856, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KKI. Dokter. Dokter Gigi. Kompetensi Yang Sama. Pengesahan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN KOMPETENSI YANG SAMA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa sebagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTEK KEDOKTERAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTEK KEDOKTERAN Bagian Hukum Setda Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN
Lebih terperinciHIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK
1 HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 2 Hipertensi Arteri Pulmonal Idiopatik Penerbit Departemen Kardiologi
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, Menimbang bahwa sebagai pelaksana ketentuan Pasal 34 Undang-undang
Lebih terperinciPenerimaan Mahasiswa Baru Koordinator Program Pendidikan Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia
FORMULIR PENDAFTARAN PENDIDIKAN (FER) Nama : No Peserta : Instansi : Penerimaan Mahasiswa Baru Koordinator Program Pendidikan Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Kolegium Obstetri dan Ginekologi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPedoman Pemberian Sertifikat Kompetensi bagi Dokter Gigi PEDOMAN PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI BAGI DOKTER GIGI
PEDOMAN PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI BAGI DOKTER GIGI Kolegium Dokter Gigi Indonesia 2015 1 KATA PENGANTAR Penerbitan Sertifikat Kompetensi bagi dokter gigi Indonesia oleh Kolegium Dokter Gigi Indonesia
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 679/MENKES/SK/V/2003 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA ASISTEN APOTEKER
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 679/MENKES/SK/V/2003 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA ASISTEN APOTEKER MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciBuku Log KEGIATAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) ILMU PENYAKIT DALAM KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM Buku Log KEGIATAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) ILMU PENYAKIT DALAM KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM (PAPDI) BUKU
Lebih terperinciPERSYARATAN ADMINISTRASI UNTUK MENDAPATKAN STR (SURAT TANDA REGISTRASI)
PERSYARATAN ADMINISTRASI UNTUK MENDAPATKAN STR (SURAT TANDA REGISTRASI) 1. Mengisi formulir P2KB 2. Melunasi Biaya Pendaftaran P2KB Kepada IDI Cabang Jakarta Utara, melalui: - BCA Cabang Kelapa Gading
Lebih terperinciFormulir Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS-1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI TAHUN : /
Formulir Pendaftaran -1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI TAHUN : / Nama : Nomor Pendaftaran : Peserta Program Studi : Spesialis Tahun Akademik : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.954, 2013 KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Surat Keterangan. Sehat Fisik. Mental. Penanganan. Laporan. Gangguan Kesehatan Serius. Pencabutan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN
Lebih terperinciPERMOHONAN REKOMENDASI PENGESAHAN RPTKA DAN IMTA KOP PERUSAHAAN. Nomor :. Kota/Kab,..20..
29 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING FORMULIR I PERMOHONAN REKOMENDASI PENGESAHAN RPTKA DAN IMTA KOP
Lebih terperinciMENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT ANESTESI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT ANESTESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPENYAKIT PERIKARDIUM AUGUSTINE PURNOMOWATI. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung
PENYAKIT PERIKARDIUM AUGUSTINE PURNOMOWATI Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung PENYAKIT PERIKARDIUM Augustine Purnomowati Penyakit Perikardium Penerbit Departemen
Lebih terperinciFormulir Pendaftaran PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS
Formulir Pendaftaran PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS Nama Nomor Peserta Program Studi Semester *) coret yang tidak perlu : : : : Gasal/Genap *) tahun ajaran PENERIMAAN MAHASISWA BARU FORM PPDGS-1 KELENGKAPAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.617, 2015 KKI. Pelanggaran Disiplin. Dokter dan Dokter Gigi. Dugaan. Penanganan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciFormulir Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS-1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI TAHUN : /
Formulir Pendaftaran -1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI TAHUN : / Nama : Nomor Pendaftaran : Peserta Program Studi : Spesialis Tahun Akademik : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS
Lebih terperinciPERSYARATAN RESERTIFIKASI SERTIFIKAT KOMPETENSI
PERSRATAN RESERTIFIKASI SERTIFIKAT KOMPETENSI 1. Mengisi Form Registrasi P2KB 2. Surat Rekomendasi Resertifikasi 3. Mengisi Surat Pernyataan Kepatuhan Etika Profesi 4. Mengisi Daftar Isian untuk Surat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, Menimbang : a. bahwa terhadap
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN USULAN VERIFIKASI. Kepada Yth. Ketua DPD PPNI Kabupaten/ Kota...
Lampiran 1 Perihal : Permohonan Verifikasi SKP FORMULIR PERMOHONAN USULAN VERIFIKASI Kepada Yth. Ketua DPD PPNI Kabupaten/ Kota...... Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap (termasuk
Lebih terperinciDengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Berkelompok Dokter/Dokter Gigi/Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis.
Perihal : Permohonan Surat Izin Praktek Berkelompok Dokter Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok-Tengah, di Yang bertanda tangan dibawah ini : Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat
Lebih terperinciPERSYARATAN SURAT TANDA REGISTRASI ULANG
PERSRATAN SURAT TANDA REGISTRASI ULANG 1. Mengisi dan menandatangani Form 1c 2. Mengisi dan menandatangani Form 1b (Form isian akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi) 3. Fotokopi STR lama
Lebih terperinciSKPD Penanggungjawab : DINAS KESEHATAN DAERAH. PERSYARATAN sebagai lampiran :
Jenis Perijinan : IJIN PELAYANAN KESEHATAN a. BP/RB/BKIA b. Pendirian / Penutupan Apotik c. Pedagang Eceran Obat d. Laboratoriun klinik e. Praktek Berkelompok Dokter Umum / Gigi / Spesialis f. Praktek
Lebih terperinciDengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Kerja Bidan (SIK) Bidan pada :
Perihal : Permohonan Surat Izin Kerja Bidan Kepada : ( SIK.B ) Baru / Perpanjangan Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo Dokter Gigi/Dokter Spesialis Di PROBOLINGGO Dengan hormat, Yang bertanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Profesi perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Perawat adalah tenaga profesional yang memiliki body of
Lebih terperinciMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
REGISTRASI TENAGA KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 161/MENKES/PER/I/2010 PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 161/MENKES/PER/I/2010 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci- 2 - Mengingat ketentuan: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan L
Yang terhormat, 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia 3. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 4. Ketua
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.673, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Perawat Anestesi. Penyelenggaraan. Pekerjaan. Pengawasan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2015 KEMENAKER. Izin Usaha. Pelatihan Kerja. Pelayanan Satu Pintu. BKPM. Standar Operasional Prosedur. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciDOKUMEN KELENGKAPAN PENDAFTARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
DOKUMEN KELENGKAPAN PENDAFTARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA A. Biaya Pendaftaran Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), kecuali Magister Psikologi Profesi dan Magister Farmasi
Lebih terperinciFormulir Pendaftaran PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-2
Formulir Pendaftaran PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-2 Nama : Nomor Peserta : Program Studi : Semester : Gasal/Genap *) tahun ajaran *) coret yang tidak perlu UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM SPESIALIS 2 (SUB
Lebih terperinci8 BULAN INTEROPERABILITAS PDGI-KKI
8 BULAN INTEROPERABILITAS PDGI-KKI DISAMPAIKAN OLEH : SRI ANGKY SOEKANTO PENGURUS BESAR PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA RAPAT KERJA KKI, MAKASSAR 23-25 APRIL 2018 2 Form 1-6 Keterangan Sehat Pernyataan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER
Lebih terperinciLampiran 1 PENGANTAR KUESIONER Kepada Yth: Ibu Pimpinan Bidan Praktik Swasta di Kabupaten Bantul
Lampiran 1 PENGANTAR KUESIONER Kepada Yth: Ibu Pimpinan Bidan Praktik Swasta di Kabupaten Bantul Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sulistyaningsih,
Lebih terperincidr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes
dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes Peraturan yg menjadi acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit. Definisi Komite Medik Perangkat
Lebih terperinciKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN 1. Kredensial Tenaga Kesehatan Lain adalah proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan gizi klinis, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, radiografer, fisioterapis, dan sanitarian
Lebih terperinciFormulir Pendaftaran PENDIDIKAN MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA. Nomor Peserta (disi oleh petugas) KIA-Kespro Umum
Formulir Pendaftaran PENDIDIKAN MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Nama (tanpa gelar) : Nomor Peserta (disi oleh petugas) : Jalur/konsentrasi : (beri tanda pada 1 (satu) kotak yang sesuai) KIA-Kespro Umum
Lebih terperinciPARADIGMA BARU KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
1 PARADIGMA BARU KARDIOMIOPATI PERIPARTUM Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 2 Paradigma Baru Kardiomiopati Peripartum Penerbit Departemen
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN REFRAKSIONIS OPTISIEN DAN OPTOMETRIS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN REFRAKSIONIS OPTISIEN DAN OPTOMETRIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUKU ISIAN PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN P2KB (BUKU LOG) PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA DAN KOLEGIUM RADIOLOGI INDONESIA
BUKU ISIAN PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN P2KB (BUKU LOG) PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA DAN KOLEGIUM RADIOLOGI INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA 2007 KATA
Lebih terperinciPANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
PANDUAN KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN Jl. Madya Kebantenan No.4, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI
Lebih terperinciDOKUMEN KELENGKAPAN PENDAFTARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
DOKUMEN KELENGKAPAN PENDAFTARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA A. Biaya Pendaftaran Magister Psikologi Profesi Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). B. Setelah melakukan
Lebih terperinciPENERIMAAN MAHASISWA BARU
DOKUMEN KELENGKAPAN PENDAFTARAN PASCASARJANA (S-2) a. Formulir pendaftaran ini harus diisi lengkap, jika tidak diisi beri tanda ---. Ditulis dengan huruf cetak capital menggunakan balpoint hitam. b. Biaya
Lebih terperinciYang bertanda tangan dibawah ini : Nama Lengkap. Tempat/Tanggal lahir Jenis Kelamin
Nomor : Lampiran : 1 (satu) Berkas Kepada Perihal : Permohonan Surat Ijin Kerja Perawat Gigi Yth. Walikota Palembang Nomor : BPMPTSP-FORM-REG- 013.01 Melalui Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Lebih terperinciMenteri Perdagangan Republik Indonesia
Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 33/M-DAG/PER/8/2008 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI TENTANG
PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI TENTANG TATACARA PERCEPATAN REGISTRASI SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU), SERTIFIKAT KEAHLIAN KERJA (SKA), DAN SERTIFIKAT KETERAMPILAN KERJA (SKTK) TAMBAHAN JAKARTA,
Lebih terperinci