BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA
|
|
- Liana Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 33 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.1 PENDAHULUAN Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi setiap tahun serta percepatan perkembangan pembangunan yang terjadi di propinsi DKI Jakarta menyebabkan peningkatan kebutuhan pelayanan infrastruktur yang sangat besar termasuk pelayanan air minum. Untuk mempercepat peningkatan pelayanan air minum memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan kemampuan perusahaan air minum sangat terbatas.(yudho dan Raharjo, 2005). Pada bab ini penulis akan membahas bagaimana cara perhitungan pengujian awal membran reverse osmosis yang sudah dibilas pada pengujian dilakukan dengan beberapa tahap pengujian, pengujian pertama dilakukan dengan mesin pencuci dan air hasil pegujian belum layak dikonsumsi, pengujian selanjutnya dilakukan dengan mesin reverse osmosis dan hasil air pengujian sudah layak dikonsumsi. 4.2 PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada pengujian ini bertujuan untuk membilas membran reverse osmosis dengan cara membersikan membran reverse osmosis menggunakan larutan asam cuka melalui proses perendaman dan pembilasan, proses pengujian disini melalui beberapa tahap yaitu perendaman membran reverse osmosis, pencucian membran reverse osmosis menngunakan campuran antara asam asetat dan air tanah murni, pencucian menggunakan air tanah murni dan menggunakan air reverse osmosis (RO).
2 33 Pemilihan asam asetat disini karena asam asetat memiliki sifat mudah larut didalam air sehingga mampu melarutkan kotoran yang menyumbat membran reverse osmosis. Dari rangkain tahap ini akan mendapatkan berapa LPM, (Liter permenit), TDS (Total Disolved Solids) dan (Potential of Hydrogen). Berikut langkah-langkah yang disiapkan sebelum pengujian dilakukan. a) Pemilihan konsentasi pelarut optimum. Pemilihan konsentrasi disini untuk menentukan berapa konsentasi yang baik untuk digunakan, penentuan konsentari ini dibuat sebanyak 4 sample untuk pengujian membran reverse osmosis, menentukan konsentrasi disini mengunakan sebuah hitungan dengan menggunakan rumus pengencran seperti pada persamaan (2.2). b) Persiapan pemilihan jenis air (air tanah dan air dari RO). Pada proses ini adalah mempersiapkan pemilihan jenis air, antara air tanah dan air reverse osmosis (RO) untuk dilakukan perendaman dan pencucian pada membran reverse osmosis (RO). Untuk jenis pemilihan air tanah diharuskan menggunakan air tanah yang langsung di ambil dari. c. Menentukan waktu perendaman. Dalam menentukan waktu perendaman tergantung berapa banyak atau ukuran konsentrasi larutan asam asetat. Dalam konsentasi larutan 0,130 M waktu perendamannya selama 3 hari, konsentrasi larutan 0,172 M waktu perendaman selama 2 hari, konsentrasi larutan 0,215 M waktu perendaman selama 1 hari, dan konsentrasi larutan 0,257 M waktu perendaman selama 1 hari, waktu perendaman dibuat dalam tabel seperti berikut:
3 34 Tabel 4.1 Perendaman Membran Reverse Osmosis Dengan Variasi Konsentrasi Asam Asetat KONSENTRASI HARI LPM (Liter) 0,130 1 TIDAK ADA HASIL 2 TIDAK ADA HASIL 3 1,2 O,172 1 TIDAK ADA HASIL 2 1,3 3 1,4 0, ,6 0, ,6 3 1,65 1 1,6 2 1,65 3 1,6 Dari tabel diatas maka didapat waktu perendaman optimum, maka disimpulkan bahwa perendaman yang paling optimum untuk digunakan yaitu perendaman dengan menggunakan konsentrasi 0,215 dan akan diteruskan dengan pengujian selanjutnya tetapi konsentrasi 0,257 tidak dilakukan pengujian lanjutan karena dengan konsentrasi 0,215 sudah memenuhi konsentrasi optimum. Pada pengujian yang akan dilakukan pada pembilasan membran reverse osmosis ini dengan berbagai waktu diantaranya 2, 4, 6, dan 8 menit, pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengujian yaitu pengujian dengan larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,130 M, 0,172 M, dan 0,215 M. Secara keseluruhan pengujian ini adalah membandingkan hasil pengujian dengan variasi konsentrasi asam asetat, hasil yang dibandingkan disini seperti TDS, LPM, dimana hasil yang terbaik maka dibentuk dalam tabel seperti tabel 4.2.
4 35 NO Tabel 4.2 Pengujian Pembilasan membran Reverse Osmosi Dengan Menggunakan WAKTU (MENIT) Variasi Konsentrasi Asam Asetat dan Mesin Low Pressure LPM (MENIT) TDS (PPM) Ph 0,130M 0,172M 0,215M 0,130M 0,172M O,215M 0,130M 0,172M 0,215M 1 2 1,2 1,3 1, ,2 6,9 6, ,7 1,9 2, ,1 6,7 6, ,4 2,8 3, ,2 6,8 6, ,3 4,1 4, ,2 6,7 6.4 Hasil yang didapat dari pengujian pembilasan membran reverse osmosis dengan variasi konsentasi larutan asam asetat dan mesin low pressure yaitu pengujian membran yang telah terpasang pada mesin sirkulasi membran reverse osmosi (RO). Dari pengujian LPM dengan tiga konsentrasi maka terlihat bahwa semakin lama waktu pengujian maka semakin tinggi hasil LPM, hal ini disebabkan oleh semakin larut mineral yang menempel pada membran sehingga membran semakin laancar. Pengujian TDS pada konsentrasi 0,130 dan 0,172 waktu tidak mempengaruhi perubahan TDS dilihat dari angka yang didapat masih naik turun tidak stabil, tetapi pengujian dengan konsentrasi terlihat bahwa waktu mempengaruhi perubahan TDS semakin lama pengujian maka TDS semakin turun, hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi mempengaruhi penurunan TDS. Pada pengujian juga dipengaruhi oleh konsentrasi larutan semakin tinggi larutan maka semakin turun yang disebabkan oleh keasaman dari larutan asam asetat. Hal ini juga dibuktikan dengan gambar y = -0.2x R² = 0.16 TDS
5 36 Gambar 4.1 Korelasi Antara Waktu Dan TDS Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M y = -0.25x R² = TDS (PPM) Gambar 4.2 Korelasi Antara TDS Dan Waktu Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M y = -2.55x R² = TDS (PPM) Gambar 4.3 Korelasi Waktu Dan TDS Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Dari gambar 4.1, 4.2 pengujian TDS membran reverse osmosis dengan konsentrasi asam asetat 0,130 menghasilkan R 2 = 0,16 dan konsentrasi 0,172 larutan asam asetat menghasilkan R 2 = 0,45 terlihat bahwa nilai R 2 masih sangat rendah, korelasi antara waktu dan TDS tidak berhubungan nilai korelasi masih sangat lemah, tetapi pada pengujian TDS dengan konsentrasi 0,215 larutan asam asetat menghasilkan nilai R 2 = 0,93 nilai R 2 pada
6 37 konsentrasi ini sudah sangat baik maka disimpulkan bahwa korelasi antara waktu dan TDS di pengaruhi oleh konsentrasi y = x R² = Gambar 4.4 Korelasi Antara Waktu Dan Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M y = x R² = Gambar 4.5 Korelasi Antara Waktu Dan Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M
7 y = x R² = Gambar 4.6 Korelasi Antara Waktu Dan Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Hasil pengujian membran reverse osmosis dengan konsentrasi 0,130 asam asetat menghasilkan nilai R 2 = 0,06 nilai sangat rendah artinya korelasi antara waktu dan tidak berhubungan, tetapi pengujian dengan konsentrasi 0,72 dan 0,215 menghasilkan nilai R 2 yang sama yaitu 0,89 nilai R 2 sangat baik, jadi korelasi antara dan waktu berhubungan semakin lama waktu pengujian maka air semakin turun yang disebabkan oleh keasaman dari larutan asam asetat y = 0.465x R² = LPM (MENIT) Gambar 4.7 Korelasi Antara Dua Variabel LPM Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M
8 y = 0.35x R² = LPM (MENIT) 0 Waktu Gambar 4.8 Korelasi Antara Dua Variabel LPM Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M y = 0.53x R² = LPM (MENIT) Gambar 4.9 Korelasi Antara Waktu DanLPM Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Dari gambar pengujian membran reverse osmosis dengan tiga variasi konsentrasi larutan asam asetat menghasilkan nilai R 2 yang cukup baik, Membukan bahwa korelasi antara waktu dan LPM mempunyai hubungan yang sangat tinggi, karena semakin lama waktu pengujian maka semakin turun nilai LPM. Maka dari semua gambar diatas sudah sangat terlihat jelas bahwa pengujian menggunakan konsentrasi 0,215 adalah pengujian yang baik, dilihat dari nilah, TDS dan LPM semua nilai R 2 sangat baik dan mendekati nilai sempurna pada pengujian menggunakan konsentrasi 0,215 larutan asam asetat hubungan antara dua variabel korelasi sangat kuat.
9 PROSES TAHAPAN PEMBILASAN MEMBRAN Pada tahap ini menjelaskan tentang pembilasan dari proses recycle dari lanjutan setelah perendaman membran. Proses pembilasan ini berfungsi untuk menurunkan TDS pada air serta menstabilkan air, pembilasan didini sangat penting karena pada proses perendaman TDS pada air masih sangat tinggi dan belum memenuhi syarat air minum layak konsumsi, pembilasan pertama dilakukan dengan mencampur asam asetat dengan air pembilasan ini bertujuan untuk melarutkan sisa kotoran yang belum larut pada proses proses perendaman, pembilasan kedua dilakukan menggunakan air tanah murni pembilasan ini bertujuan untuk mensterilkan, TDS dan juga untuk menghilangkan zat-zat beracun atau sisa larutan asam asetat yang menempel pada membran akibat proses perendaman dan pembilasan pertama, pembilasan yang terakhir dilakukan denga menggunakan air reverse osmosis pembilasan ini bertujuan menurunkan dan TDS air, sehingga air hasil olahan memban bisa memenuhi syarat air layak konsumsi Hasil Pembilasan Membran Reverse Osmosis Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M Asam asetat
10 TDS (PPM) TDS Asam AsetatAir Tanah Air RO 6.4 Asam Asetat Air Tanah Air RO Gambar 4.10 Grafik Proses Pembilasan Dengan Konsentrasi 0,130 M Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam cuka dengan konsentrasi 0,130 dengan 20 liter air tanah murni, proses ini dilakukan setelah membran dipasang pada mesin pencuci membran, dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 45 menit, maka didapat hasil TDS yang di capai pada proses pencucian ini masih tinggi di angka 174 ppm dan PH 6.6. Pembilasan selanjutnya menggunakan air baku, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan sirkulasi dari asam asetat tadi. Pada proses pencucian air baku ini di lakukan dengan durasi waktu hingga 60 menit agar membran benar benar bersih, TDS pada tahap ini mencapai 90 ppm dan PH 6,9. Pembilasan terakhir menggunakan air reverse osmosis, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan air baku dan sirkulasi terakhir. Pada proses pencucian menggunakan air reverse osmosis ini bertujuan untuk menetralkan air kembali seperti semula dari parameter TDS hingga 8.2 ppm dan PH 6,7. Pencucian di lakukan dengan durasi waktu 15 menit agar membran benar benar bersih dan netral kembali.
11 Hasil Pembilasan Membran Reverse Osmosis Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M Asam Asetat. TDS (PPM) Asam Asetat Air Tanah Air RO TDS Asam Asetat Air Tanah Air RO Gambar 4.11 Grafik Proses Pembilasan dengan konsentrasi 0,172 M Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,172 dengan 20 liter air tanah murni, proses ini dilakukan setelah membran dipasang pada mesin pencuci membran dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 40 menit dan mendapatkan hasil TDS yang di capai pada proses pencucian ini masih tinggi di angka 163 ppm dan PH 6. Pembilasan selanjutnya menggunakan air baku, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan sirkulasi dari asam citrad tadi. Pada proses pencucian air baku ini di lakukan dengan durasi waktu hingga 50 menit agar membran benar benar bersih, TDS pada tahap ini mencapai 85 ppm dan PH 6,8. Pembilasan terakhir menggunakan air reverse osmosis, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan air baku dan sirkulasi trakir. Pada proses pencucian menggunakan reverse osmosis ini bertujuan untuk menetralkan air kembali seperti semula dari parameter TDS hingga 12 ppm dan PH 6,7. Pencucian di lakukan dengan durasi waktu 15 menit agar membran benar benar bersih.
12 Hasil Pembilasan Membran Reverse Osmosis Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Asam Asetat. TDS (PPM) Asam Asetat Air Tanah Air RO TDS Asam Asetat Air Tanah Air RO Gambar 4.12 Grafik Proses Pembilasan dengan Konsentrasi 0,215 M Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam cuka dengan konsentrasi 0,215 dengan 20 liter air tanah murni, proses ini dilakukan setelah membran dipasang pada mesin pencuci membran pencucian ini dilakukan dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu35 menit, maka didapt hasil TDS yang di capai pada proses pencucian ini di angka 156 ppm dan 6. Pembilasan selanjutnya menggunakan air baku, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan sirkulasi dari asam citrad. Pada proses pencucian air baku ini di lakukan dengan durasi waktu hingga 45 menit agar membran benar benar bersih, TDS pada tahap ini mencapai 82 ppm dan 6,5. Pembilasan terakhir menggunakan air reverse osmosis, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan air baku dan sirkulasi trakir. Pada proses pencucian menggunakan air reverse osmosis ini bertujuan untuk menetralkan air kembali seperti
13 44 semula dari parameter TDS hingga 10 ppm dan PH 6,8. Pencucian di lakukan dengan durasi waktu 10 menit agar membran benar benar bersih dan netral kembali. 4.4 HASIL PEMBLASAN MEMBRAN DENGAN KONSENTRASI LARUTAN ASAM CUKA 0,130 M, 0,172 M, DAN 0,215 M MENGGUNAKAN POMPA HIGH PRESSURE 2 HP Pengujian disini dilakukan menggunakan mesin reverse osmosis dangan rangkaian mesin seperti berikut yaitu sedimen, karbon aktif, media chlorin,, high pressure pump, tabung fiber, posh carbon, dan setelah itu dipasang membran yang sudah di DIBILAS. Pengujian untuk memperoleh hasil akhir. Tabel 4.3 Hasil air pengujian membran reverse osmosis menggunakan pompa high pressure NO KONSENTRASI LPM Pressure/Psi TDS (M) (LITER) (PPM) 1 0,130 3, ,24 2 0,172 4, ,94 3 0,215 4, ,73 Pengujian disini menggunakan pompa high pressure dengan tekanan 115 Psi karena tekanan ini adalah tekanan terendah pada pompa ini, dan tidak dilakukan dengan pengujian dengan tekanan yang lebih tinggi karena dikhawatirkan akan merusak lapisan-lapisan membran yang sudah direcycle mengingat membran disini bukan membran baru lagi. Pengujian pertama dengan konsentrasi larutan 0,130 M asam asetat menghasilkan LPM 3,2, TDS 10, 7,24 dengan waktu perendaman 3 hari dan waktu pembilasan 120 menit. Pengujian kedua dengan konsentrasi larutan 0,172 M asam asetat menghasilkan LPM 4,2, TDS 9, 6,94 dengan waktu perendaman 2 hari dan pembilasan 105 menit, pengujian ketiga dengan konsentrasi 0,215 M larutan asam asetat mendapatkan hasil LPM 4,7 L, TDS 8, 6,73, dengan waktu perendaman 1 hari dan pembilasan 95 menit.
BAB IV HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI KHUSUS
35 BAB IV HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Secara umum, bab ini akan membahas pengaruh metode scaling terhadap fluks permeat yang dilihat dengan membandingkan fluks permeat yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
25 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas hasil pencucian membran reverse osmosis dengan variasi konsentrasi larutan HCl dengan pompa low pressure, proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi setiap tahun serta percepatan perkembangan pembangunan yang terjadi di propinsi DKI Jakarta menyebabkan peningkatan kebutuhan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
17 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan di bahas alur proses pencucian membran mesin pengolahan air minum osmosis terbalik (Reverse Osmosis, R.O). Bahan yang gunakan dalam pencucian
Lebih terperinciPENCUCIAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS DENGAN METODE SIRKULASI PENCUCIAN MENGGUNAKAN MEDIA HCl
PENCUCIAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS DENGAN METODE SIRKULASI PENCUCIAN MENGGUNAKAN MEDIA HCl FEBRI KURNIA ROMADHON NIM : 41313010014 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekarang ini dunia dihadapkan pada krisis air bersih. Sumber daya air yang tersedia tidak mampu mencukupi kebutuhan air bersih di beberapa negara. Selama lebih dari
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
8. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini disampaikan penentuan laju ozonisasi optimum atas sistem injektor ozon yang dipasang, gambaran kenaikan konsentrasi ozon terlarut di air pada variasi laju alir dengan
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASI DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengamatan Tabel 2. Hasil analisa Kadar TDS TSS dan Organoleptik NO WAKTU KADAR TSS KADAR TDS ORGANOEPTIK (MENIT) (Mg/) (Mg/) 1 0 9000 27000 Bening, tidak berbau 2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil
Lebih terperinciNo 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO GPD (setara a dg 200 galon per hari, 1 Galon = 19 Liter)
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciNo 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO Kaps GPD CNP (Setara 400 Galon /Hari, 1 Galon = 19 Liter)
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciSTUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH
STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH RENNY AIDATUL AZFAH Dosen Pembimbing: Ir. EDDY S. SOEDJONO, Dipl.SE, M,Sc, Ph.D 1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS AIR MINUM MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS (RO)
PENINGKATAN KUALITAS AIR MINUM MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS (RO) Naniek Ratni Juliardi A.R Staf Pengajar Teknik Lingkungan FTSP-UPN Veteran Jatim ABSTRACT Intention of this research is to improve;repair
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: E-ISSN:
PENGOLAHAN AIR TANAH ARTESIS MENJADI AIR LAYAK MINUM DI DESA BURUK BAKUL Hikmatul Amri* 1, Syaiful Amri 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis e-mail: hikmatul_amri@polbeng.ac.id
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum Dalam bab ini menjelaskan cara penelitian yang dilakukan untuk menaikkan kualitas air hujan dengan batu kapur, baru kapur yang dipanaskan 400 C, karbon aktif
Lebih terperinciNo 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO GPD (setara a dengan 200 galon per hari, 1 Galon = 19 Liter)
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciNo 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO Kaps GPD CNP (Setara dengan 400 Galon /Hari, 1 Galon = 19 Liter)
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Biogas Sebelum dilakukan pencampuran lebih lanjut dengan aktivator dari feses sapi potong, Palm Oil Mill Effluent (POME) terlebih dahulu dianalisis
Lebih terperinciAIR BERSIH DAN AIR MINUM FILTRASI
AIR BERSIH DAN AIR MINUM FILTRASI Kompleks Pinus Asri Jl. Lidah Harapan 7 Blok G no. 2A Surabaya, Jawa Timur 081 252 777 363 (031) 7521 808 21EABBC3 www.belangaanaknegeri.com info@belangaanaknegeri.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desalinasi Desalinasi merupakan suatu proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN REVERSE OSMOSIS (RO) Reverse Osmosis adalah kebalikan dari fenomena osmosis. Osmosis merupakan fenomena pencapaian kesetimbangan antara dua larutan yang memiliki
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Penyiapan Zeolit Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Tasikmalaya. Warna zeolit awal adalah putih kehijauan. Ukuran partikel yang digunakan adalah +48 65 mesh,
Lebih terperincijatuh ke gelas ukur. Hal ini yang membuat hasil pengukuran kurang akurat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Alat dan Bahan Penelitian Dalam proses pembuatan membran selulosa asetat 12% mempunyai kendalan dalam proses pencetakan karena alat cetak yang digunakan masih sederhana. Alat cetak yang sederhana ini
Lebih terperinciPENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN TIMBAL PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Peni Mardiatin**) dan Setyo Purwoto*)
PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN TIMBAL PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Peni Mardiatin**) dan Setyo Purwoto*) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kulit pisang merupakan bagian pisang terluar yang tidak dapat dikonsumsi secara langsung sehingga kulit pisang menjadi limbah organik jika dibuang ke lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aluminium merupakan jenis logam yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Material ini dipergunakan dalam bidang yang luas bukan saja dalam alat-alat rumah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan
LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan 1 Persiapan bahan baku 2 Proses Hidrolisis Melarutkan 100 gr kulit pisang yang telah halus
Lebih terperinci14 Kelistrikan : Kabel Serabut Besar, Saklar Broco, Stopkontak, Jack, Lampu Accessoris Warna Biru, dll. (untuk estimasi ruangan 4 M 2 )
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada Bab empat ini berisi mengenai hasil pengukuran alat yang dirancang beserta perbandingan terhadap hasil dari pengukuran oleh alat pembanding dan analisa dari alat yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Biogas Analisis bahan baku biogas dan analisis bahan campuran yang digunakan pada biogas meliputi P 90 A 10 (90% POME : 10% Aktivator), P 80 A 20
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN MESA off grade merupakan hasil samping dari proses sulfonasi MES yang memiliki nilai IFT lebih besar dari 1-4, sehingga tidak dapat digunakan untuk proses Enhanced Oil Recovery
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung nutrisi. Karena metode cocok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di tiap depot yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel
26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 P-larut Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel 9 (Lampiran), dan berdasarkan hasil analisis ragam pada
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciREVERSE OSMOSIS (OSMOSIS BALIK)
REVERSE OSMOSIS (OSMOSIS BALIK) Asti Sawitri (208 700 573) Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2011 A. Membran Reverse Osmosis (RO) Membran RO dibuat dari berbagai
Lebih terperinciNo 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis 1 Unit Mesin RO Kapasitas Produksi 400 GPD (Setara 80 Galon /hari, 1 Galon = 19 Liter) Spesifikasi:
INVIRO Office : Jl. Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta Website : www.inviro.co.id Email: inviro.co.id@gmail.com Phone : 0274-385322 [Hotline], 085293 666668 [AS], 085709 666668 [M3], 085959 666668 [XL] Detail
Lebih terperinciPetunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon
Nazava saringan air Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Kami mengucapkan dan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat
Lebih terperinciputri Anjarsari, S.Si., M.Pd
NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Desa Hanura, Kecamatan
Lebih terperinciIRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable
Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable oleh: Bintang Iwhan Moehady a, Emma Hermawati Muhari b a,b Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 E-mail : bintang@polban.ac.id E-mail
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan meliputi tahap studi literatur, persiapan alat dan bahan baku. Bahan baku yang digunakan adalah nata de banana. 3.1. Persiapan
Lebih terperinciLAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)
LAMPIRAN I LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II) 1. Persiapan Bahan Adsorben Murni Mengumpulkan tulang sapi bagian kaki di RPH Grosok Menghilangkan sisa daging dan lemak lalu mencucinya dengan air
Lebih terperinciApa itu REVERSE OSMOSIS?
Apa itu REVERSE OSMOSIS? Reverse Reverse osmosis (RO) is a separation process that uses pressure to force a solution through a membrane that retains the solute on one side and allows the pure solvent to
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN
BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Metodologi Hasil yang diharapkan dari sistem yang dibentuk adalah kondisi optimal untuk dapat menghasilkan fluks air yang tinggi, kualitas garam super-saturated sebagai
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Proses pengolahan air umpan boiler pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Maluku Utara 2x7 MW yang diproses dalam unit Water Treatment Plant (WTP)
Lebih terperinciBAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang
BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS 8.1. Sistem Daur Ulang Di BTIK Magetan mempunyai dua unit IPAL yang masingmasing berkapasitas 300 m 3 /hari, jadi kapasitas total dua IPAL 600 m 3 /hari.
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri, corong dan labu Buchner, corong
Lebih terperinciBAB 4 Analisa dan Bahasan
BAB 4 Analisa dan Bahasan 4.1. Penentuan Komposisi untuk Kolom Dari data yang telah didapatkan setelah melakukan percobaan seperti pada 3.5 maka selanjutnya di analisa untuk mendapatkan komposisi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum mengenai pemanfaatan tulang sapi sebagai adsorben ion logam Cu (II) dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1 berikut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Penelitian penganalisaan korosi stainless stee 316L dilakukan di laboratorium material termaju, Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Meruya dan di laboratorium
Lebih terperinciBERIKAN FEEDBACK ANDA DAN DAPATKAN HADIAHNYA!
Terimakasih atas keputusan anda menggunakan Waterflo untuk memenuhi kebutuhan air bersih anda. Kepuasan anda adalah tujuan bisnis kami. Silakan pelajari panduang penggunakan berikut agar anda bisa mendapatkan
Lebih terperinciPraktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN
Praktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN. Tujuan Praktikum. Mengetahui pengaruh macam zat pengawet terhadap masa simpan makanan / minuman.
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,
PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. 2. Dasar teori
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Elektroda di Larutan Elektrolit Pendukung Elektroda pasta karbon lapis tipis bismut yang dimodifikasi dengan silika dikarakterisasi di larutan elektrolit pendukung
Lebih terperinciAir menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air
LEMBAR KERJA SISWA 1 Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air Apakah air yang kamu gunakan dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan
23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 INSTALASI PENGOLAHAN AIR Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehidupan,bagi manusia air berperan dalam pertanian, industri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.
12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1 berikut ini : Latar belakang penelitian Rumusan masalah penelitian Tujuan penelitian
Lebih terperinciSISTEM PROCES PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN PROSES PEMURNIAN AIR REVERSE OSMOSIS SYSTEM
SISTEM PROCES PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN PROSES PEMURNIAN AIR REVERSE OSMOSIS SYSTEM Sistem pengbolahan air minum kemasan dengan sumber air bersih dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Amonia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai dari parameter amonia yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari grafik dapat diketahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia dan Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di laboratorium korosi pada Jurusan Metalurgi dan Material Fakultas Teknik. Variabel penelitian yang akan - digunakanadalah konsentrasi bikarbonat (HCO3)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan bahan yang digunakan 5.1.1 Alat Tabel 4. Alat yang digunakan No. Alat Ukuran Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 5.1.2 Bahan Sendok Pipet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu
BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu membantu menopang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi membran telah banyak digunakan dalam berbagai proses pemisahan dan pemekatan karena berbagai keunggulan yang dimilikinya, antara lain pemisahannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA
59 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.1 PENDAHULUAN Hasil perhitungan dan pengujian material uji akan ditampilkan pada Bab IV ini. Hasil perhitungan didiskusikan untuk mengetahui komposisi
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Water Treatment Plant (WTP) sungai Cihideung milik Institut Pertanian Bogor (IPB) kabupaten Bogor, Jawa Barat.Analisa laboratorium
Lebih terperinciDeskripsi ALAT EVAPORASI-DESTILASI AIR TUA GARAM
1 Deskripsi ALAT EVAPORASI-DESTILASI AIR TUA GARAM 2 Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan evaporasi dan destilasi air laut lebih khususnya suatu alat evaporasi- destilasiterdiri daripenggabungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bagi manusia air adalah salah satu kebutuhan utama. Hal ini dikarenakan manusia tidak hanya membutuhkan air untuk kebutuhan tubuh (minum) tetapi juga membutuhkan air
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA. Hilmy Pandu Oktapriana
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA Hilmy Pandu Oktapriana Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada
II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam Jumlah rata rata benih ikan patin siam sebelum dan sesudah penelitian dengan tiga perlakuan yakni perlakuan A kepadatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1) Desa Tulabolo Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Boalngo, Provinsi
Lebih terperinciKalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di
Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip Siphon Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100% aman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat,
15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung.
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMEKATAN JUS BUAH MANGROVE JENIS PEDADA MERAH (SONNERATIA CASEOLARIS) DENGAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS OLEH : RIA AGUSTIN 1031010007 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang diterapkan adalah metode eksperimental, yaitu dengan melakukan percobaan. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
Lebih terperinciSetelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat.
1 Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat. 2 Asam, Basa dan Garam Ketika mencicipi bahan makanan seperti jeruk
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan Tabel 2. Hasil Pengamatan Karbon Aktif tanpa Penambahan Zeolit Volume Volume t V1 ph V2 buffer EBT (menit) (ml) (ml) (tetes) (tetes) awal Sesudah Kesadahan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN JASAD RENIK
PERTUMBUHAN JASAD RENIK DEFINISI PERTUMBUHAN Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiselular, yang disebut pertumbuhan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara agraris (agriculture country) yang mempunyai berbagai keragaman hasil pertanian mulai dari padi, ubi kayu, sayursayuran, jagung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data Data hasil penelitian ini diperoleh melalui beberapa tahapan, sehingga menghasilkan bioetanol. Pada penelitian ini diawali dengan tahap pengumpulan kulit durian
Lebih terperinciANALISA SISA CHLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KOTA SEMARANG
ANALISA SISA CHLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KOTA SEMARANG Benny Syahputra Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNISSULA E-mail : abu_fadiyah@yahoo.com Abstrak Konsentrasi sisa chlor
Lebih terperinciBAB HIGIENE DAN SANITASI DALAM INDUSTRI PANGAN Dalam aspek keamanan dan kesehatan pangan maka aspek higiene dan sanitasi memegang peranan yg penting.
BAB HIGIENE DAN SANITASI DALAM INDUSTRI PANGAN Dalam aspek keamanan dan kesehatan pangan maka aspek higiene dan sanitasi memegang peranan yg penting. Hal yang mendasar adalah berbagai masalah kontaminasi
Lebih terperinciPengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA
Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Materi 1.1.Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit Sargassum duplicatum, sampel air laut, kertas Whatman no.1, larutan sulfanilamida,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2010 sampai Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap persiapan, pengamatan laju pertumbuhan Kappaphycus
Lebih terperinci3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan
3 Percobaan 3.1 Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air kelapa, gula pasir yang diperoleh dari salah satu pasar di Bandung. Zat kimia yang digunakan adalah (NH 4 ) 2
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dan
Lebih terperinciANALISA KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM PRODUK AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG ABSTRAK
ANALISA KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM PRODUK AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG Emridwansyah 1*, Elwina 2, Munawar 2 1* DIV Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik Departemen Teknik Mesin Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air bersih tentunya sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Permasalahan air bersih memang permasalahan yang sangat kompleks untuk saat ini, dengan padatnya
Lebih terperinci