BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan
|
|
- Sudomo Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan masyarakat, tantangan yang akan kita hadapi adalah bagaimana kita mengkomunikasikan kemajuan ilmu pengetahuan kedalam wawasan masyarakat agar kemajuan masyarakat yang kita gapai saat ini dapat kita pertahankan serta ditingkatkan melalui penggunaan ilmu dan tekhnologi yang semakin berkembang tersebut. Kita menyadari bahwa peranan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi akan tidak bermakna sama sekali mana kala ilmu pengetahuan dan tekhnologi tidak dikomunikasikan atau disebarluaskan ketengah tengah masyarakat (Levis, 1996). Dalam kenyataannya, menyebarkan inovasi ke masyarakat itu tidaklah semudah dan selancar penciptaannya walaupun kadang kadang banyak juga gagasan gagasan, tindakan atau barang barang baru yang tidak terbendung lagi penyebarannya (Everett M. Rogers dan F. Floyd shomaker, 1987). Ketika suatu inovasi diperkenalkan kepada masyarakat petani, diharapkan para petani memiliki tingkah laku yang dinamis, ide baru itu menyatu dalam pola cara cara bertani, dan setingkat lebih baik hasil produksi pertanian itu dicapai. Hal demikian itu menunjukkan perubahan yang terjadi dalam sistem masyarakat petani untuk menyesuaikan diri (A.T. Mosher, 1983). Menurut A.T. Mosher, materi yang diberikan seharusnya memiliki syarat : Berbau memecahkan masalah Bersifat hangat dan aktual Terjamin nilai kebenarannya
2 Lebih banyak membahas masalah masalah yang erat hubungannya dengan materi materi yang bersifat pengetahuan umum. a. Materi Penyuluhan Materi Penyuluhan adalah informasi atau teknologi atau inovasi yang akan disampaikan kepada sasaran penyuluhan (masyarakat tani). Menurut Arboleda (1980 dalam Mardikanto, 1992), materi penyuluhan terbagi atas : 1. Materi pokok, 2. Materi penting, 3. Materi penunjang, 4. Materi tambahan. Persyaratan suatu materi penyuluhan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: 1. Secara ekonomis menguntungkan, 2. Secara teknis dapat diterapkan oleh petani (masyarakat) 3. Secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. Selain persyaratan diatas materi penyuluhan juga harus memenuhi persyaratan : 1. Materi harus mempunyai resiko kegagalan yang kecil baik secara fisik maupun secara ekonomis, 2. Materi harus sederhana dalam banyak hal, 3. Materi harus tersedia dalam jangkauan petani (available), 4. Materi penyuluhan harus segera diterapkan dan memberi manfaat, 5. Materi penyuluhan untuk menerapkan tidak memerlukan biaya yang terlalu tinggi (inexpensive), 6. Materi harus bersifat expandable, 7. Materi penyuluh harus mempunyai compatibility yang tinggi,
3 8. Materi penyuluhan harus dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat, 9. Materi penyuluhan mempunyai faktor tambahan, 10. Materi yang kita suluhkan tidak mempunyai akibat sampingan, 11. Materi harus mempunyain daya atau memberikan motivasi yang kuat kepada penyuluh maupun petani agar dapat memberikan daya tarik yang tinggi 12. Materi penyuluhan harus mempunyai sifat komplementer daripada teknologi yang sudah diterapkan petani. b. Media Penyuluhan Media penyuluhan adalah alat penyampai atau penghantar suatu materi pesan sehingga dapat sampai kepada penerima (sasaran penyuluh). menurut A. G. Kartasaputra, media penyuluhan adalah saluran yang dapat menghubungkan penyuluh dengan materi penyuluhannya dengan petani yang memerlukan penyuluhannya. Pada dasarnya media penyuluhan itu dapat berupa media hidup dan media mati. Media hidup adalah orang orang tertentu yang telah menerapkan materi penyuluhan atau pengetahuannya dari bidang pertanian. Media mati adalah sarana tertentu yang selalu digunakan atau dapat digunakan untuk memperantai hubungan tersebut, seperti Radio, Televisi, Majalah, Surat Kabar. Koran Masuk Desa, Poster dan sebagainyaadapun jenis-jenis media penyuluhan pertanian adalah : 1. Dilihat dari sifatnya, media penyuluhan dapat dibagi menjadi: media hidup media tak hidup 2. Dilihat dari jangkauannya, media penyuluhan terdiri dari: media massa media non massa. Secara umum media penyuluhan dapat dibagi menjadi :
4 Media grafis foto Media gambar media grafik media kartun media peta. Bentuk dasar tersebut akan disajikan dalam berbagai jenis media presentasi seperti: flipchart over head transparency (OHT) poster leaflet folder. 2. Media Foto kelebihan dari media foto adalah : Bersifat konkrit Mengatasi batasan ruang dan waktu Mengatasi pengamatan langsung indera mata Memperjelas pesan Relatif mudah untuk diproduksi, direproduksi, dimanipulasi, didokumentasi, dan dipresentasi. Syaratnya dari media foto adalah : Autentik Sederhana Menampilkan ukuran relatif Mengandung gerak dan aktivitas Sesuai dengan tujuan
5 Sesuai dengan teknis maupun seni fotografi. 3. Media audio Mudah dinikmati atau dimanfaatkan secara individual Luwes untuk disajikan Dapat menggugah situasi ruang atau individu. 4. Media audio- visual merupakan media yang menyajikan visual dan audio dalam suatu unit media Sasaran (penerima) penyuluh pertanian. Ragam sasaran penyuluh pertanian adalah: 1. Sasaran utama penyuluh pertanian 2. Sasaran penentu dalam penyuluh pertanian 3. Sasaran pendukung penyuluhan pertanian
6 Landasan Teori Evaluasi, dari awal kemunculannya sampai dengan saat ini terus mengalami perkembangan. Evaluasi merupakan istilah baru dalam kajian keilmuan yang telah berkembang menjadi disiplin ilmu sendiri. Walaupun demikian, bidang kajian evaluasi ternyata telah banyak memberikan manfaat dan kontribusinya didalam memberikan informasi maupun data, khususnya mengenai pelaksanan suatu program tertentu yang pada gilirannya akan menghasilkan rekomendasi dan digunakan oleh pelaksana program tersebut untuk menentukan keputusan, apakah program tersebut dihentikan, dilanjutkan, atau ditingkatkan lebih baik lagi. Dan saat ini, evaluasi telah berkembang menjadi tren baru sebagai disiplin ilmu baru dan sering digunakan oleh hampir semua bidang dalam suatu program tertentu seperti, evaluasi program training pada sebuah perusahaan, evaluasi program pembelajaran dalam pendidikan, maupun evalausi kinerja para pegawai negeri sipil pada sebuah instansi tertentu. Model evaluasi ialah model disain evaluasi yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar - pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya. Model-model ini dianggap model standar atau dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya. Dalam implementasinya ternyata evaluasi dapat berbeda satu sama lain, hal ini tergantung dari maksud dan tujuan dari evaluasi tersebut dilaksanakan. Seperti evaluasi program pembelajaran tidak akan sama dengan evaluasi kinerja pegawai. Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan dituan untuk melihat sejauh mana hasil belajar telah tercapai dengan optimal sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran itu sediri. Sedangkan evaluasi kinerja pegawai dilakukan dengan tujuan untuk melihat kualitas, loyalitas, atau motivasi kerja pegawai, sehingga akan
7 menentukan hasil produksi. Dengan adanya perbedaan tersebut lahirlah beberapa model evaluasi yang dapat menjadi pertimbangan evaluator dalam melakukan evaluasi. Dari beberapa model evaluasi yang ada, penulis hanya akan membahas model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam. Keunikan model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat pengambil keputusan (decission) yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuah program. Keunggulan model CIPP memberikan suatu format evaluasi yang komprehensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu tahap konteks, masukan, proses, dan produk. Untuk memahami hubungan model CIPP dengan pembuat keputusan dan akuntabilitas dapat diamati pada visualisasi sebagai berikut : Tipe Evaluasi Konteks Input Proses Produk Pembuat Obyektif Solusi strategi Implementasi Dihentikan Keputusan desain prosedur Dilanjutkan Dimidifikasi Program Ulang Akuntabilitas Rekaman Rekaman pilihanrekaman ProsesRekaman Obyektif strategi desainakutual pencapaian dan dan desain keputusan ulang Stafflebeam (1969, 1971, 1983, Stufflebeam & Shinkfield 1985) adalah ahli yang mengusulkan pendekatan yang berorientasi kepada pemegang keputusan (a decision oriented evaluation approach structured) untuk menolong administrator membuat keputusan. la merumuskan evaluasi sebagai "Suatu proses menggambarkan,
8 memperoleh dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan". Dia membuat pedoman, membagi evaluasi - menjadi empat macam yaitu: 1. Context Evaluation to serve planning decision. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. Context merupakan deskripsi rinci mengenai kekhususan karakteristik lokasi daerah dan masyarakatnya, sebagai dasar untuk menentukan strategi yang paling tepat bagi pelaksanaan program. Berbagai hal yang perlu dikaji antara lain meliputi kondisi masyarakat,kondisi sosial budaya masyarakat petani. 2. Input evaluation, structuring decision. Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan. Bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Input merupakan usaha yang dilakukan dengan menyajikan beragam hal baik fisik maupun non fisik yang menjadi dasar dan kelengkapan untuk terselenggaranya proses dan mekanisme kerja bagi tercapainya tujuan. Beragam input yang diselenggarakan antara lain: fasilitas fisik dan dana yang disediakan untuk pelaksanaan program Penyuluhan Pertanian dalam menyampaikan materi Penyuluhan Pertanian. 3. Process Evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membantu mengimplimentasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki. Process merupakan pelaksanaan beragam kegiatan dan mekanisme kerja program bagi pencapaian tujuan. Proses kegiatannya meliputi: survey lokasi dan pendataan
9 petani, melakukan penyuluhan pertanian sesuai dengan program penyulhan pertanian, dan traning petani. 4. Product Evaluation, to serve recycling decision. Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Apa hasil yang telah dicapai? apa yang dilakukan setelah program berjalan? Huruf pertama dari konteks evaluasi dijadikan ringkasan CIPP model ini terkenal dengan nama model CIPP oleh Stafflebeam. Product merupakan hasil dari proses kegiatan program yang menggambarkan tingkat efektivitasnya, dengan adanya product ini dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani Dari uraian diatas, maka dapat di simpulkan : 1. Context, meliputi : a. Kondisi masyarakat yang meliputi umur dan tingkat pendidikan formal petani b. Kondisi sosial budaya masyarakat, yaitu kebiasaan yang masih berlaku dalam masyarakat yang meliputi: norma yang ada, organisasi kemasyarakatan yang ada dan tingkat interaksi dengan masyarakat luar. 2. Input, meliputi : a. Fasilitas fisik, yaitu alat yang disediakan dalam penyuluhan pertanian, seperti alat tulis, gambar, brosur, tempat (lokasi), dll b. Dana, yaitu sejumlah uang yang digunakan untuk menjalankan proses penyuluhan. 3. Process, meliputi :
10 a. Survei lokasi dan pendataan peserta, survei lokasi untuk menentukan lokasi yang tepat untuk penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Pendataan peserta meliputi nama, umur, pendidikan, jenis kelamin peserta penyuluhan. b. Pertemuan, yaitu Penyuluh Pertanian dan Petani memusyawarahkan hal-hal yang berhubungan dengan yang disuluhkan. 4. Product, meliputi : a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani. b. Meningkatkan kerjasama kelompok dalam berusaha tani yaitu kerjasama petani dalam kelompoknya setelah mengikuti program penyuluhan pertanian diukur melalui baik, sedang dan rendah. c. Meningkatkan kualitas agro ekosistem yaitu kualitas agro ekosistem setelah mengikuti Penyuluhan Pertanian diukur melalui baik, sedang dan rendah.
11 kerangka pemikiran Penyuluhan Pertanian merupakan sarana kebijaksanaan yang dapat digunakan pemerintah untuk mendorong pembangunan pertanian. Di lain pihak, petani mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang diberikan penyuluh pertanian. Faktor penting dalam komunikasi ini adalah adanya peran aktif dari masing masing pihak, yanitu penyuluh lapangan (PPL) sebagai komunikator dan kelompok tani sebagai penerima pesan. Komunikasi merupakan inti dari kegiatan penyuluhan karena melalui komunikasi ini akan terjadi alih pengetahuan dan keterampilan dari penyuluh lapangan kepada anggota anggota kelompok tani, yang pada gilirannya anggota kelompok tani akan meneruskan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya kepada anggota keluarga masing masing yang membantu mengusahakan usaha taninya. Pelaksanaan penyuluhan dalam sektor pertanian, dapat dipermudah dengan membagi wilayah kerja pertanian, yang mana di Indonesia dibagi dalam wilayah kerja penyuluhan yang lebih kecil. Sebagai unit terkecil dalam pembagian wilayah kerja penyuluhan pertanian ini adalah Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP). Hubungan tau tujuan yang tidak tercapai, mungkin sebahagian dapat disebabkan apabila ide yang disampaikan itu bertentangan dengan adat istiadat dan kepercayaan petani setempat. Mungkin juga karena yang disampaikan tidak sesuai dengan tingkat kemapuan dan jenis usaha tani yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat yang di beri anjuran. Atau mungkin kurang tanggapnya pembuat rencana pembangunan pertanian dalam hal penyiapan media dan penyusunan materi penyuluhan serta para petugas penyuluhan lapangan terhadap petani.
12 Pada akhirnya, perubahan sikap terjadi pada semua masyarakat dan dalam setiap proses waktu. Namun dampak perubahan tersebut dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Terjadinya perubahan sikap merupakan gejala yang wajar didalam kehidupan sehari hari dalam masyarakat.
13 Skema Kerangka Pemikiran WKPP PPL Kegiatan Penyuluhan Proses Komuniksi Materi dan media Penyuluhan Kelompok Tani Petani Sikap Positif Negatif Keterangan : : hubungan : dampak
A. Pengertian Evaluasi Program
A. Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang II, pembangunan sektor pertanian
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan jangka panjang II, pembangunan sektor pertanian khususnya sub sektor peternakan terus digalakan melalui usaha intensifikasi, ektensifikasi dan diversifikasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada petani beserta keluarganya yang hidup di pedesaan dengan membawa dua tujuan
Lebih terperinciADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN
MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG
Lebih terperinciCIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM :
CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM : 2015082087 The CIPP Evaluasi Model ini dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam pada tahun 1966, dan selanjutnya diperbarui sepanjang tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan
Lebih terperinciBAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN
BAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN A. RAGAM MATERI PENYULUHAN Materi penyuluhan kehutanan, pada hakekatnya merupakan segala pesan-pesan mengenai pengelolaan hutan yang ingin dikomunikasikan oleh seorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arikunto (2010: 203) adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Pemilihan metode ini didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian atau sering disebut usahatani pada awalnya merupakan usaha yang bersifat mandiri ( subsistance farm), yaitu usaha yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI PANGAN
MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI PANGAN Disusun Oleh : Dr. Ir. Tri Dewanti Widyaningsih, M.Kes Jaya Mahar Maligan, STP. MP. PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL
Lebih terperinciTeori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D
Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengembangan usaha agribisnis di pedesaan yang selanjutnya disebut dengan PUAP adalah bagian dari pelaksanaan
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu
6 II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan 1. Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan
Lebih terperinciprogram yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian di Indonesia telah mengalami perubahan yang pesat. Berbagai terobosan yang inovatif di bidang pertanian telah dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PROYEK
BAB IV RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PROYEK 4.1. Latar Belakang Studi Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas pokok mengembangkan, melaksanakan dan mendayagunakan semua jenis perpustakaan di instansi pemerintah
Lebih terperinciMacam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran
Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SEMANTIK MENULIS POSTER DAN SLOGAN MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING): Suatu Alternatif Peningkatan
Lebih terperinciLatar Belakang PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk Maluku, tidak saja mempunyai andil yang cukup penting dalam sektor pertanian, tetapi telah pula menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah
Lebih terperinci1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;
Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa
Lebih terperinciDrs. Asep Herry Hernawan, M.Pd.
Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Guru SD dituntut mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Guru SD adalah guru kelas, harus menguasai seluruh mata pelajaran Kemampuan menerjemahkan GBPP dan kemampuan
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
94 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini adalah penelitian evaluatif berdasarkan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian evaluatif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1.Belajar dan Pembelajaran Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan. Perubahan yang terjadi
Lebih terperinciStudi Evaluasi Efektivitas Pelayanan AdministrasiAkademik dilingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha
Studi Evaluasi Efektivitas Pelayanan AdministrasiAkademik dilingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha I Nyoman Pasek Nugraha 1*, Kadek Rihendra Dantes 2, Dewi Arum Widhiyanti 3 Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat
Lebih terperinciMEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN
MEDIA 2 DIMENSI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar 1. Media Grafis 2. Media bentuk papan 3. Media
Lebih terperinci2016 STUDI EVALUATIF IMPLEMENTASI E-TRAINING DI PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL I BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan tonggak kekuatan suatu bangsa, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki kualitas pendidikan yang bagus. Seiring berkembangnya zaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Industri periklanan di Indonesia berkembang kian pesat dengan kompetisi ketat di antara para kreator iklan, yang bersaing menciptakan strategi baru untuk
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM
IMPLEMENTASI KURIKULUM Versi Curtis R.Finch dan John R.Crunkilton, dalam buku CURRICULUM DEVELOPMENT IN VOCATIONAL AND TECHNICAL EDUCATION (Panning, Content, and Implementation) By : DADANG HIDAYAT M 0707398
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/II/2009 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/MEN/II/2009 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk Indonesia. Permintaan akan beras meningkat pesat seiring dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3) pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis
TINJAUAN PUSTAKA Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3) Pola tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu, tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Defenisi Belajar pada hakikatnya adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan penduduk, maka akan semakin banyak sampah yang dihasilkan. Volume timbunan sampah baik jenis organik maupun anorganik akan terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA Nomor : 85 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam
Lebih terperinciIV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan
IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Gagasan Perancangan Materi pembelajaran pancaindera memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan keberhasilan dari suatu pembelajaran diukur pencapaian
Lebih terperinci2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neger
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1073, 2014 KEMENSOS. Sosial. Penyuluhan. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYULUHAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Miliaran foto yang dibuat setiap tahunnya semakin beragam, foto-foto yang inovatif telah menjadi tantangan penulis untuk menciptakan sesuatu yang lebih berbeda dari
Lebih terperincipeningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek, termasuk dalam Sumberdaya Manusia (SDM). Sehubungan dengan itu, upaya peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif (evaluation research) berdasarkan
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian ini adalah penelitian evaluatif (evaluation research) berdasarkan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG
DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci09Ilmu. Penelitian Evaluasi. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: Penelitian Evaluasi Pengertian Penelitian Evaluasi, format penelitian evaluasi, Jenis data dan analisis data penelitian evaluasi Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, Di lihat dari letak geografisnya, Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciTerminologi Penyuluhan Pertanian. Agustina Bidarti, SP., M.Si Fakultas Pertanian Unsri
Terminologi Penyuluhan Pertanian Agustina Bidarti, SP., M.Si Fakultas Pertanian Unsri DEFINISI PENYULUHAN Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Diseminasi informasi kepada masyarakat pedesaan dilaksanakan melalui berbagai macam media komunikasi. Dengan semakin banyaknya media komunikasi yang tersedia akan semakin rumit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologik, yaitu
79 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian dan Desain Desain kegiatan evaluasi program dalam bahasan ini menggunakan model CIPP dengan rancangan penelitian evaluasi kualitatif yang bersifat deskriptif,
Lebih terperinciEvaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta
Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H0402035 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciMemahami Komunikasi Kesehatan. :: komkes.wordpress.com
Memahami Komunikasi Kesehatan dienanshari@gmail.com :: komkes.wordpress.com 1 Tujuan sesi ini: Memperkenalkan konsep komunikasi dan komunikasi kesehatan; Menjelaskan peran, area kerja, dan sumber informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan sumberdaya alam tersebut salah satunya tercurah pada sektor pertanian. Berbagai macam komoditas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi birokrasi dalam
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Filsafat Teknologi Dan Pemanfaatan Media Komunikasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II. A. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian
BAB I Pendahuluan Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan teknologi pertanian tersebut bisa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak memberikan pelayanan dan fasilitas kepada siswa-siswanya, misalnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, memberikan kesempatan kepada sekolah untuk lebih banyak bereksplor dan bervariasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Lebih terperinciMAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran
MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2 Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD 2 yang dibimbing oleh Roby Zulkarnain Noer, M.Pd dan Mety Toding
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciDAKWAH MULTIMEDIA PENDAHULUAN
DAKWAH MULTIMEDIA PENDAHULUAN Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Di zaman kemajuan sekarang ini dakwah tidaklah cukup disampaikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai sangat tinggi. Hal ini terlihat dari manfaat bahasa yang dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah utama dibidang pangan dan gizi di Indonesia. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan bahwa salah
Lebih terperinciSILABUS SMA. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu
SILABUS SMA Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA USAHA AGRIBISNIS KERAPU
1 EVALUASI KINERJA USAHA AGRIBISNIS KERAPU (Kasus: Desa Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat). Hamidah*), Yusak Maryunianta**), M. Jufri**) *) Alumni Program Studi Penyuluhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Informasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia karena informasi dapat dijadikan sebagai petunjuk kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. A. Latar Belakang Masalah.
DAFTAR ISI PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK.... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. ii iii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. x xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang
Lebih terperinciPROSES PERANCANGAN GRAFIS
BAB A - 2 PROSES PERANCANGAN GRAFIS PROSES PERANCANGAN SECARA UMUM Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep sampai produksi adalah sebagai berikut: Diagram tersebut kadang bisa juga diaplikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi
Lebih terperinciPepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK
PERSEPSI PETANI TENTANG DETERMINAN SELEKSI SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENERIMAAN INFORMASI USAHATANI PADI (KASUS PETANI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN) Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
8 BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan pada BAB I, maka dalam penelitian ini difokuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai
Lebih terperinciA. Konsep. Dapat menarik perhatian khalayak Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno Bisa dipasang (berdiri sendiri)
POSTER A. Konsep POSTER Pengertian Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi karena menampilkan suatupersoalan (tema) yang menimbulkan perasaan kuat terhadap khalayak. Yang terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode perancangan. 1.1. Latar Belakang Kabupaten Badung
Lebih terperinciMETODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU MODUL 14 METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN Oleh: Tara Kairupan Joshua Runtuwene Ray Rattu Pingkan Tengko Elia Rompas Pembimbing: Dr. Jane Pangemanan, MS
Lebih terperinciOleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd.
EFEKTIFITAS SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERBANKANSYARIAHMELALUI PENERAPANEVALUASI EVALUASI MODEL CIPP Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd. Dipresentasikan pada sesi Seminar tentang Perbankan Syariah
Lebih terperinciPEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN Yuni Wibowo, S.Pd.
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN Yuni Wibowo, S.Pd. PENDAHULUAN Kurikulum berbasis kompetensi memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sesuai
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,
Lebih terperinciAKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : NUR SAWITRI
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya
TINJAUAN PUSTAKA Peranan Penyuluh Pertanian Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, masalah tersebut sudah lama muncul dan mengganggu karena kemacetan menyita waktu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementrian Pertanian (2013) menyebutkan bahwa pada tahun 2014 pertanian di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat. Tantangan berat yang dihadapi menyangkut beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat
12 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Penerapan 4.1.1 Komponen Iklan Layanan Masyarakat Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, ada 4 hal yang perlu dibahas
Lebih terperinci