BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan yang dapat menyebabkan naik atau turunnya eksistensi perusahaan. Sutrisno (2009) menjelaskan bahwa informasi dan gambaran perkembangan keuangan atau kinerja perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yaitu menghubungkan elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan seperti elemen-elemen passiva yang satu dengan lainnya, elemen-elemen aktiva dengan pasiva, elemen-elemen neraca dengan elemen-elemen laba-rugi, akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai kondisi keuangan atau kinerja suatu perusahaaan. Menurut Fahmi (2012:2), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting Principle). 8

2 9 Dari pengertian diatas, kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat pertumbuhan, prospek, dan potensi perkembangan perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) menunjukkan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset. ROA ini mewakili rasio profitabilitas, dimana digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakn total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA maka akan semakin perusahaan menggunakan asetnya, baik berupa aset fisik maupun aset non-fisik (intellectual capital) sehingga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan earning yang lebih banyak dengan investasi yang lebih sedikit Pengukuran Kinerja Perusahaan Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

3 Manfaat Pengukuran Kinerja Kinerja suatu perusahaan merupakan gambaran dari hasil usaha yang telah dicapai perusahaan dalam suatu periode. Dengan adanya penilaian suatu kinerja perusahaan maka perusahaan akan mengetahui seberapa besar hasil usaha yang telah dilakukan dan mengetahui kelemahan yang ada di dalam perusahaan tersebut, sehingga untuk periode ke depan dapat dilakukan perbaikan atas kelemahan tersebut. Manfaat dilakukan pengukuran kinerja perusahaan sebagai berikut: 1. Mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. 2. Mengetahui seberapa besar perusahaan dalam menghasilkan profit. 3. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam medayagunakan semua asset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien Laba Pengukur Kinerja Laba perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dana juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Suwardjojo (2013:464) laba dari sudut pandang pemegang saham yaitu perubahan atau kenaikan ekuitas atau asset bersih atau kemakmuran bersih pemilik dalam suatu perioda yang berasal dari transaksi operasi bukan transaksi modal. Pengembalian atas total asset menyediakan dasar-dasar yang

4 11 diperlukan suatu perusahaan untuk menghasilkan pengembalian atas ekuitas yang baik. Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Dimana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan terdiri dari laba operasi dan laba bersih. Laba operasi (operating income) merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang berlangsung. Laba operasi perusahaan akan memberikan gambaran kondisi kinerja keuangan perusahaan yang telah direncanakan oleh perusahaan dan menggambarkan tingkat keberhasilan penjualan yang dilakukan perusahaan Implikasi Kinerja Perusahaan Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, mengitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kebijakan dalam meningkatkan kinerja perusahaan sangan perlu dilakukan, karena dengan tinggi atau rendahnya kinerja keuangan yang diraih oleh suatu perusahaan, akan mempengaruhi keputusan investor dalam penanaman investasi atau mempertahankan investasinya pada perusahaan tersebut. Kebijakan yang akan diterapkan oleh perusahaan akan menggambarkan kondisi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Kebijakan dalam menggunakan struktur modal, efesiensi dan

5 12 efektifitas dalam melakukan aktivitas serta pengelolaan kas yang baik akan tercermin dalam laba yang diperoleh perusahaan. Dengan demikian peningkatan kinerja keuangan perusahaan akan dirasakan manfaatnya bagi investor, karyawan, kreditor, pemerintah dan masyarakat lainnya Corporate Social Responsibility Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar kerena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor). Untuk mengurangi terjadinya asimetri informasi maka perusahaan harus mengungkapkan informasi yang dimiliki baik dari sisi keuangan maupun non keuangan. Salah satunya adalah laporan mengenai aktivitas CSR yang wajib diungkapkan oleh perusahaan. Tujuan dari pelaporan CSR tersebut untuk memberikan sinyal kepada para investor bahwa perusahaan tidak hanya sekedar menyajikan informasi keuangan melainkan perusahaan juga peduli pada lingkungan sekitar perusahaan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berdampak pada para stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor, pemerintah, konsumen serta masyarakat dan kegiatan-kegiatan tersebut menjadi perhatian dan minat dari para stakeholders, terutama para investor

6 13 dan calon investor sebagai pemilik dan penanam modal perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan berkewajiban untuk memberikan laporan sebagai informasi kepada para stakeholders. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan menberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal itu berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain (Sari dan Zuhrohtun, 2006). Sinyal tersebut diharapkan mampu diterima secara positif oleh pasar sehingga nantinya akan mempengaruhi kinerja keuangan Teori Agensi (Agency Theory) Teori agensi merupakan teori yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pihak agen dan prinsipal yang dibangun agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. Prinsip utama dari teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang yaitu manajer. Dan ini berarti hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana salah satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka yang melibatkan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen (Jensen dan Meckling, 1976).

7 14 Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Sehingga terjadi konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost) Konsep Corporate Social Responsibility The World Business Council for Suitainable Development (WBCSD) mendefinisikan corporate social responsibility: Continuing commitment by business to behave ethically and contributed to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large (Hadi, 2011:47). Definisi tersebut menunjukkan tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) merupakan sebuah bentuk tindakan yang berangkat dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan dan keluarganya sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan merupakan prediktor kualitas dari suatu pengungkapan. Pengungkapan CSR berpengaruh pada kinerja

8 15 perusahaan. Hal ini sejalan dengan paradigma enlightened self-interest yang menyatakan bahwa stabilitas dan kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai jika perusahaan melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Dengan melaksanakan CSR secara konsisten dalam jangka panjang akan menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan. Kondisi seperti itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi bisnis kepada perusahaan yang bersangkutan. CSR tidaklah harus dipandang sebagai tuntutan dari masyarakat, melainkan sebagai kebutuhan dunia usaha. Menurut (Lord & Richard, 2006) dalam Hadi (2011) CSR merupakan komitmen para pelaku bisnis untuk memegang teguh pada etika bisnis dalam beroperasi, memberi kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, serta berusaha mendukung peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan bagi para pekerja, termasuk meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat sekitar. Adapun pengungkapan CSR antara lain: LINGKUNGAN 1) Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi 2) Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi kebutuhan hukum dan peraturan polusi 3) Peryataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi

9 16 4) Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi 5) Konservasi sumber alam, misalnya mandaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas 6) Penggunaan material daur ulang 7) Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan 8) Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan 9) Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan 10) Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 11) Pengolahan limbah 12) Memperlajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan 13) Perlindungan lingkungan hidup ENERGI 1) Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi 2) Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi 3) Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang 4) Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi 5) Peningkatan efisiensi energi dari produk 6) Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk 7) Kebijakan energi perusahaan

10 17 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 1) Mengurangi polusi, iritasi, atau risk dalam lingkungan kerja 2) Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental 3) Statistik kecelakaan kerja 4) Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja 5) Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja 6) Menetapkan suatu komite keselamatan kerja 7) Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja 8) Pelayanan kesehatan tenaga kerja LAIN TENAGA KERJA 1) Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat 2) Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat manajerial 3) Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan 4) Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat 5) Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja 6) Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan 7) Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 8) Bantuan atau bimbingan tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan 9) Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 10) Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 11) Presentasi gaji untuk pension

11 18 12) Kebijakan penggajian dalam perusahaan 13) Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 14) Tingkat manajerial yang ada 15) Disposisi staff dimana staff ditempatkan 16) Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 17) Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 18) Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 19) Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 20) Rencana pembagian keuntungan lain 21) Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja 22) Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan 23) Laporan tenaga kerja yang terpisah 24) Hubungan perusahaan dengan serikat buruh 25) Gangguan dan aksi tenaga kerja 26) Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 27) Kondisi kerja secara umum 28) Reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja 29) Statistik perputaran tenaga kerja PRODUK 1) Pengembangan produk perusahaan termasuk pengemasannya 2) Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk

12 19 3) Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk 4) Produk memenuhi standar keselamatan 5) Membuat produk lebih aman untuk konsumen 6) Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan 7) Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk 8) Informasi atas keselamatan produk perusahaan 9) Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan 10) Informasi dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (ISO 9000) KETERLIBATAN MASYARAKAT 1) Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni 2) Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar 3) Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 4) Membantu riset medis 5) Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni 6) Membiayai program beasiswa 7) Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat 8) Sponsor kampanye nasional 9) Mendukung pengembangan industri lokal

13 20 UMUM 1) Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat 2) Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan diatas Leverage Leverage merupakan pengukur aktiva yang dibiayai dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor. Leverage juga dapat didefinisikan sebagai besarnya rasio total asset dalam setiap ekuitasnya. Angka rasio leverage biasanya digunakan untuk mengetahui besarnya hutang dalam total asset perusahaan. Leverage dapat dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu financial leverage dan operating leverage. Financial leverage merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat sekuritas berpenghasilan tetap (hutang dan saham preferen) yang digunakan dalam struktur modal perusahaan. Leverage keuangan digunakan dengan harapan dapat meningkatkan pengembalian ke para pemegang saham biasa. Leverage yang menguntungkan (fovorable) atau positif terjadi jika perusahaan dapat menghasilakan pendapatan yang lebih tinggi dengan menggunakan dana yang didapat dalam bentuk biaya tetap (dana yang didapat dengan menerbitkan utang bersuku bunga tetap atau saham preferen dengan tingkat dividen yang konstan) daripada biaya pendanaan tetap yang harus dibayar. Leverage operasional adalah biaya operasional tetap yang berhubungan dengan

14 21 produksi barang atau jasa suatu perusahaan. Leverage operasional merupakan suatu indikator perubahan laba bersih yang diakibatkan oleh volume penjualan (Suwito dan Herawaty, 2005). Jika sebagian besar biaya perusahaan merupakan biaya tetap dan tidak menurun apabila permintaan menurun, risiko bisnis perusahaan akan besar. Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki resiko rugi yang lebih kecil jika kondisi ekonomi sedang menurun, tetapi juga memiliki hasil pengembalian yang lebih rendah jika kondisi ekonomi membaik. Keputusan untuk menggunakan leverage oleh karenanya yang harus menyeimbangkan hasil pengembalian resiko. Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menunjukkan ketergantungan perusahaan terhadap utang yang diperoleh dari ekuitas pemegang saham Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan variabel independen yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kemudahan perusahaan dalam memperoleh hutang. Perusahaan besar memiliki aktiva yang besar yang dapat menjamin dalam sumber pendanaan. Sehingga ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap akses perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena

15 22 manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkan Penelitian Terdahulu Bawono (2015) dalam penelitiannya berjudul tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Cakupan Operasional Perusahaan, Dan Sertifikasi ISO Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan sertifikasi ISO mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan variabel, profitabilitas, dan cakupan operasional perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Kurniawan (2014) dalam penelitiannya berjudul tentang Pengaruh Leverage, Aktivitas, Dan Arus Kas Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh leverage, aktivitas dan arus kas perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan jika leverage diukur dengan time interest earned ratio; aktivitas perusahaan diukur dengan working capital turnover dan inventory turnover, dan arus kas perusahaan diukur dengan cash flow return on assets dan cash flow to sales. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan analisis data antar waktu dan menambah variabel penelitian seperti likuiditas dan variabel lainnya serta memilih model yang lebih baik dari beberapa model yang ada.

16 23 Rahmah (2016) dalam penelitiannya berjudul dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Dalam Penelitiannya untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) terhadap kinerja perusahaan, pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap kinerja perusahaan; pengaruh Total Assets Turnover (TATO) terhadap kinerja perusahaan; pengaruh CR, DER, TATO secara simultan terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun Kinerja perusahaan dalam penelitian ini digambarkan melalui Return On Assets (ROA) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial; CR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan; DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan; TATO memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan secara simultan CR, DER, dan TATO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dijelaskan oelh variabel CR, DER, dan TATO sebesar 92,7% sedangkan sisanya 7,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 2.2 Rerangka Pemikiran Perusahaan mempunyai kewajiban menyususn laporan keuangan, sebagai wujud pertanggungjawaban kepada stakeholder. Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan kinerja keuangan. Peningkatan kinerja perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan

17 24 mampu beroperasi dengan mencapai kinerja keuangan yang ditargetkan, dan menerapkan corporate social responsibility (CSR) dengan baik. Kinerja keuangan perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Kinerja keuangan yang baik di ukur dengan rasio keuangan perusahaan tersebut. Rasio keuangan tersebut diantaranya: ukuran perusahaan dan leverage. Ukuran perusahaan digunakan untuk mengetahui berapa total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Leverage untuk mengetahui seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang dengan membandingkan antara total liabilitas terhadap total ekuitas. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini: Perusahaan Laporan Tahunan Laporan Keuangan Leverage Ukuran Perusahaan Kinerja Keuangan (ROA) Pengungkapan CSR Gambar 1 Rerangka Pemikiran Teoretis

18 Perumusan Hipotesis Berdasarkan tinjauan teoretis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan Corporate social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela menginterprestasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggungjawab organisasi di bidang hukum (Anggraini, 2006). Perusahaan dengan pengungkapan CSR yang baik memiliki tingkat pengungkapan yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR. Pengungkapan yang semakin luas akan memberikan pengaruh positif kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder) maupun para pemegang saham perusahaan (shareholder). Konsumen juga akan melihat citra perusahaan yang terlihat baik. Konsumen akan memiliki pandangan yang bagus karena perusahaan telah memperlihatkan kepentingan umum sehingga konsumen tidak keberatan untuk menggunakan produknya. Semakin banyak konsumen menggunakan produk perusahaan, semakin pula penjualan perusahaan meningkat. Penelitian Dahli dan Siregar (2008) menunjukkan bahwa perilaku etis perusahaan berupa tanggungjawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada keuntungan perusahaan (profit) dan peningkatan kinerja keuangan. Sedangkan penelitian Siegel dan Paul (2006) menyatakan bahwa aktivitas CSR memiliki

19 26 dampak produktif yang signifikan terhadap efisiensi, perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan Teori stakeholder menyatakan bahwa semua terlibat dalam pengungkapan kinerja perusahaan, semakin baik perusahaan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan maka para investor akan mengetahui informasi tentang kepedulian perusahaan terkait dengan lingkungan (Ajilaksana, 2011). Atas dasar penelitian terdahulu dan diperkuat dengan teori yang ada, maka hipotesis pertama adalah: H1: Corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Pengaruh Leverage terhadap kinerja keuangan Leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan membawa akibat meningkatnya kesulitan keuangan, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang rendah (Sugiarto, 2006). Tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio leverage agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Sartono (2010:267) menyatakan bahwa berbagai rasio finansial dapat dipergunakan untuk mengukur risiko dalam hubungannya

20 27 dengan perusahaan yang menggunakan leverage dalam struktur modalnya. Sedangkan menurut Ridwan dan Barlian (2005:151) menyatakan bahwa leverage merupakan hasil dari proses penggunaan dana dengan biaya tetap untuk meningkatkan pengembalian kepada pemegang saham. Dalam penelitian ini leverage ratio yang akan digunakan adalah debt to equity ratio. Debt ratio mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin rendah rasio utang maka semakin bagus perusahaan itu. Teori stakeholder yang menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan. Dengan adanya informasi financial leverage maka keputusan kinerja keuangan akan ikut dipengaruhi karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak tertagihnya suatu utang. Atas dasar penelitian terdahulu dan diperkuat dengan teori yang ada, maka hipotesis pertama adalah: H2: Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap kinerja keauangan Ukuran perusahaan merupakan variabel independen yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. Sudarmadji dan Sularto (2007) menyatakan bahwa perusahaan besar yang mempunyai sumber daya yang besar pula akan melakukan pengungkapan lebih luas dan mampu membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal.

21 28 Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal seperti investor dan kreditor, sehingga tidak memerlukan tambahan biaya yang besar untuk melakukan pengungkapan lebih luas. Penelitian Lin (2006) serta Wright et al. (2009) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin bagus kinerja keuangannya. Namun, berbeda dengan hasil yang ditunjukkan dalam penelitian Huang (2002) dan Talebria et al. (2010) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan bukan jaminan suatu perusahaan akan memiliki kinerja yang baik. Atas dasar penelitian terdahulu dan diperkuat dengan teori yang ada, maka hipotesis pertama adalah: H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

DAFTAR LAMPIRAN. Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate. 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak

DAFTAR LAMPIRAN. Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate. 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Item-Item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility: Lingkungan 1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan

Lebih terperinci

ITEM ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. pengembangan untuk pengurangan polusi.

ITEM ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. pengembangan untuk pengurangan polusi. 99 Lampiran 1 ITEM ITEM PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Lingkungan 1. Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Item Item Pengungkapan CSR

Lampiran 1. Item Item Pengungkapan CSR Lampiran 1. Item Item Pengungkapan CSR PENGUNGKAPAN Lingkungan 1 Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi 2 Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility merupakan suatu konsep atau program yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan

Lebih terperinci

Daftar Jumlah Sampel Perusahaan

Daftar Jumlah Sampel Perusahaan 132 Lampiran 1 Daftar Jumlah Sampel Perusahaan No. Kode Nama 1 AMFG PT Asahimas Flat Glas Tbk 2 BRNA PT Berlina Tbk 3 CTBN PT Citra Turbindo Tbk 4 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 5 IPOL PT Indopoly

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

$$%&! " " " ' $()&! " * #' $+,! ' * $&&! " ' --$! * * # ' --+&! " * #' " -- &! * # **' -(, +! * * *"'

$$%&!    ' $()&!  * #' $+,! ' * $&&!  ' --$! * * # ' --+&!  * #'  -- &! * # **' -(, +! * * *' LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Persentase CSR dan ROE $$%&! " " " ' $()&! " * #' $+,! ' * $&&! " ' --$! * * # ' --+&! " * #' " -- &! * # **' # -(, +! * * *"' -%$! * # ' -, &! * * *#' -,! * *'.%! *

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Daftar Sampel Perusahaan Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia

LAMPIRAN I Daftar Sampel Perusahaan Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia LAMPIRAN I Daftar Sampel Perusahaan Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia 2009-2014 No Nama Perusahaan KODE 1 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 2 PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB 3 PT. Semen Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

CHECKLIST ITEM PENGUNGKAPAN INFORMASI CSR Lingkungan Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan 1 untuk pengurangan

CHECKLIST ITEM PENGUNGKAPAN INFORMASI CSR Lingkungan Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan 1 untuk pengurangan CHECKLIST ITEM PENGUNGKAPAN INFORMASI CSR Lingkungan Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode LAMPIRAN 1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015 No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ARGO Argo Pantes Tbk 3 AUTO Astra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Pertambangan Periode Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Pertambangan Periode Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel 117 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Pertambangan Periode 2010-2014 Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel No Kode Nama 1 ANTM Aneka Tambang Tbk 2 ENRG Energi Mega Persada Tbk 3 HRUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Daftar ROA Perusahaan Sampel

LAMPIRAN 1 Daftar ROA Perusahaan Sampel LAMPIRAN 1 Daftar ROA Perusahaan Sampel 2011-2013 NO Nama Perusahaan Kode 2011 2012 2013 1 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ 7,19 18,91 0,015 2 PT.Pan Brothers Tbk PBRX 5,96 5,45

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Fianancial Distress (Kesulitan Keuangan) Kesulitan keuangan (Financial Distress) merupakan kondisi sebuah perusahaan dimana hasil operasi perusahaan tidak cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

Checklist item Tingkat Pengungkapan CSR. (Berdasarkan Sayekti, Y. dan L.S. Wondabio, 2007) pengembangan untuk pengurangan polusi.

Checklist item Tingkat Pengungkapan CSR. (Berdasarkan Sayekti, Y. dan L.S. Wondabio, 2007) pengembangan untuk pengurangan polusi. Lampiran 1 Checklist item Tingkat Pengungkapan CSR (Berdasarkan Sayekti, Y. dan L.S. Wondabio, 2007) I. LINGKUNGAN : 1. Pengendalian polusi kegiatan operasi ; pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Novi Anggraini (2015)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 8, Agustus 2017 ISSN : 2460-0585 PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Adelina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sejak awal tahun 1970an yang secara umum dikenal dengan stakeholder BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian pustaka 1. Teori Stakeholder (stakeholder theory) Konsep tanggung jawab sosial telah mulai dikenal sejak awal tahun 1970an yang secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Employee

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Employee BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu,antara lain : 1. Christian Herdinata, 2012. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Agensi (Agency Theory) Jensen dan Meckling dalam Brigham dan Houston (2010) mendefinisikan agency theory adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976) 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai nilai pasar. Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu dengan cara jual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktur Modal Teori struktur modal berkaitan dengan bagaimana modal dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, yaitu dengan cara menentukan struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori yang menjelaskan Hubungan antara CSR dengan Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori yang menjelaskan Hubungan antara CSR dengan Kinerja 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori yang menjelaskan Hubungan antara CSR dengan Kinerja Keuangan 2.1.1.1 Teori Legitimasi Menurut teori ini suatu perusahaan beroperasi dengan ijin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perputaran Piutang (Receivable Turnover) Perputaran piutang (Receivable Turnover) termasuk dalam rasio aktivitas. Menurut Hanafi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Dividen Menurut Baridwan (2004) Dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendanaan merupakan salah satu komponen penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini. Keputusan pendanaan akan berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1) Bird In The Hand Theory Teori bird in the hand adalah salah satu teori dalam kebijakan dividen, teori ini dikembangkan oleh Myron Gordon (1956) dan John Lintner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan ekonomi dan bisnis yang berkembang pesat seperti saat ini, perusahaan tidak hanya beroperasi untuk menghasilkan laba yang sebesarbesarnya tetapi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Investasi Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada waktu sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pihak yang menanamkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dalam artian umum merupakan keseluruhan aktiva selain kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan manfaaat keekonomian dimasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan dalam sektor industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi mengalami perkembangan pesat dengan hadirnya revolusi industri. Pelaporan akuntansi digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Pendirian sebuah perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha sangat dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi baik secara nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek perekonomian suatu negara ditentukan oleh tiga hal penting. Pertama, kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang menunjukkan posisi keuangan untuk menunjukkan kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia tidak dapat disangsikan lagi merupakan salah satu negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Keuangan Informasi mengenai kinerja keuangan sangat diperlukan investor dalam menentukan kebijakan investasi. Kinerja keuangan digunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi banyak perusahaan-perusahaan industri, dagang maupun jasa yang ada bersaing dalam mendapatkan konsumen maupun investor dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Secara umum, pasar modal adalah sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka teori dan penurunan hipotesis 1). Rerangka teori a. Teori Sinyal Peringkat obligasi dapat dijelaskan dari perspektif teori sinyal. Menurut jama an (2008) signaling theory

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 LAPORAN KEUANGAN 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perusahaan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang pasti membutuhkan dana yang besar untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini menyebabkan industri- industri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan sudah mulai berkembang berawal dari adanya penelitian oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang pesat di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer

Lebih terperinci