BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Boutique Hotel Sejak awal abad ke-21, industri penginapan menjadi semakin besar, fasilitas penginapan mempublikasikan arti dari "hotel" melalui definisi yang benar-benar tradisional: sebuah akomodasi penginapan bagi wisatawan. Namun demikian, wisatawan saat ini mengharapkan lebih dari sekadar kenyamanan dan kemudahan. Ketika perencanaan perjalanan, mereka mencari properti yang terasa berbeda di tampilan dan nuansa dari hotel bermerek. Meskipun banyak wisatawan klaim untuk mencari fasilitas penginapan yang bersamaan dengan konsep tradisional hotel, butik hotel menjadi lebih dan lebih dari manipulasi sosial: mereka yang tidak tinggal di hotel butik yang dikategorikan ketinggalan zaman. Butik hotel ditemukan pada awal 1980-an. Dua dari hotel butik pertama di dunia yang dibangun pada tahun 1981: Hotel Blakes di South Kensington, London (dirancang oleh stylist selebriti Anouska Hempel) dan Bedford di Union Square, San Francisco (yang pertama dalam serangkaian 34 butik hotel beroperasi di bawah bendera salah satu pemain paling terkemuka di dunia butik hotel hari ini, Kimpton Group). Pada tahun 1984, Ian Schrager membuka hotel butik pertamanya di Murray Hill di New York City: Hotel Morgans, dirancang oleh stylist Prancis Andrée Putnam. 9

2 10 Definisi dari hotel butik bervariasi, terutama di kalangan pemain utama industri hotel. Namun, sebagian besar hotel butik, pencipta, dan pemilik semua dapat menyepakati berikut fitur utama hotel butik: Design, perbedaan, kehangatan, dan keintiman adalah kata-kata kunci dalam arsitektur dan desain hotel butik, yang tampaknya untuk menarik pelanggan. Mencari properti khusus dan dibedakan mampu memenuhi kebutuhan masingmasing, definisi dan ekspresi tema merupakan jalur penting untuk sukses. Banyak butik hotel memperkenalkan tema yang berbeda di setiap ruang tamu, membuat satu yang unik, agar para tamu yang datang memiliki keinginan untuk kembali ke hotel tersebut. Service, Kebanyakan hotel butik menegaskan bahwa bahwa hotel butik adalah properti yang tidak melebihi 150 kamar. Mereka percaya bahwa apa yang membedakan butik hotel dari hotel standar adalah hubungan yang tamu hotel pengalaman dengan anggota staf hotel. Target Market Boutique hotel umumnya target pelanggan yang berusia 20-an sampai pertengahan 50-an, dengan pendapatan diatas rata-rata. Meskipun tidak ada definisi standar hotel butik telah disepakati, dan ukuran dari jenis hotel sangat bervariasi, hotel butik kebanyakan berbagi beberapa karakteristik umum, seperti halnya produk perhotelan lainnya, kisah sukses dari sifat butik mulai dengan fundamental seperti lokasi, kualitas produk, permintaan pasar, dan pendekatan pemasaran.

3 Pemasaran Jasa Pemasaran jasa (Levitt, 1981:94-102) adalah pemasaran yang berdasarkan pada hubungan nilai. Pemasaran jasa bisa digunakan untuk memasarkan jasa atau produk. Pemasaran suatu bisnis jasa berbeda dari pemasaran bisnis barang. Ada perbedaan utama, diantaranya: Apa yang dibeli pembeli tidak berwujud Jasa biasanya berdasarkan pada reputasi perorangan Pembeli tidak bisa mengembalikan jasa Marketing mix jasa menambahkan 3p lagi, yaitu people, physical environment, process Ketika suatu pasar adalah bisnis jasa, pasar tersebut harus menetapkan dalam pikirannya bahwa reputasi, nilai, pelaksanaan jasa (delivery) dan berkelanjutan adalah kunci untuk menjadi perusahaan yang sukses Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation and positioning. Sebuah perusahaan yang berperan sebagai produsen tentu tidak dapat melayanisemua permintaan konsumen dalam pasar yang luas ini, sebab konsumen yang ada terlalu banyak dan sangat bervariasi karakternya satu ama lain. Oleh karena itu produsen atau perusahaan harus dapat mengidentifikasi segmen pasar yang hendak dicapai dan membaginya dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil (segmentation),

4 12 setelah itu produsen atau perusahaan dapat menetapkan posisi yang diinginkan atas produknya dalam benak konsumendibandingkan dengan pesaingnya; ditinjau dari sisi produk, servis, image, serta aspek-aspek pendukung lainnya (positioning) Segmentasi Segmentasi pasar terdiri atas sekumpulan masyarakat yang memiliki kesamaan kebutuhan dan keingina. Segmentasi pasar tidak diciptakan oleh marketer akan tetapi diidentifikasikan di awal, kemudian setelah diidentifikasikan langkah berikutnya adalah memutuskan yang mana yang akan di tetapkan sebagai target customer. Secara Garis Besar segmentasi pasar dapat diklarifikasi berdasarkan deskripsi dari karakterkonsumen yang ada di masyarakat. Pengklasifikasian segmentasi pasar tersebut yaitu dilihat dari sudut pandang geographic, demographic, psycographic dan behaviour geographic, demographic, psycographic untuk selanjutnya dapat disebut sebagai variabel utama dari suatu segmentasi pasar. (Kotler & Keller, 2006, p.231) Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli yang memiliki :

5 13 1. Kebutuhan yang berbeda-beda 2. Pola pembelian yang berbeda-beda 3. Tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai jenis penawaran. Adapun dasar-dasar atau criteria yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar adalah: a) Segmentasi Geografis Segmentasi geografis diidentifikasikan berdasarkan kondisi unit geografis dari wilayah pemasaran seperti Negara, propinsi, wilayah, kota dan wilayah sekitarnya. Hal yang paling utama dan perlu diperhatikan dalam segmentasi geografis adalah bagaimana cara mengelola, meng-customize dan men-treatment masing-masing unit geografis tersebut. (Kotler & Keller, 2006, p.231) b) Segmentasi Demografis Segmentasi demografis mengidentifikasi market berdasarkan variabel-variabel berikut: umur, family size, family lifecycle, jenis kelamin, income, profesi pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kelas sosial atau biasa dikenal dengan SES (Social Economic Status). (Kotler & Keller, 2006, p.233) c) Segmentasi Psikografis Segmentasi Psikografis sebenarnya merupakan gabungan antara ilmu psikologi dan demografis untuk dapat memahami konsumen. Pada Segmentasi Psikografis, market dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan karakter individu, life style, dan

6 14 value dari masing-masing individu tersebut. (Kotler & Keller, 2006, p.236) d) Segmentasi berdasarkan Behaviour Segmentasi berdasarkan tingkah laku konsumen yaitu diidentifikasikan dengan membagi market berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan respon terhadap produk yang ditawarkan oleh marketer. (Kotler & Keller, 2006, p.236) Diantara segmen pasar yang ada, terdapat segmen yang menarik (attractive segmen), yaitu segmen pasar yang belum terlayani, atau yang sudah terlayani tetapi kurang baik. Disamping memperhatikan segmen yang menarik tersebut, masih ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan untuk menunjang usaha segmentasi secara efektif. Ketiga faktor tersebut adalah: a. Measurability Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli, sejauh mana sifatsifat tersebut dapat diukur. b. Accessability Tingkat dimana perusahaan itu secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya. c. Substansiality Suatu tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran diri.

7 Target Pasar Targeting adalah kegiatan yang dilakukan setelah market segmentation. Targeting adalah pada dasarnya menetukan segmentasi pasar yang mana akan menjadi tujuan pemasaran yang potensial (Kotler & Keller, 2006, p.245). Ada lima pola yang bisa digunakan ketika memasuki pasar sasaran, yaitu: 1. Memusatkan perhatian pada satu segmen tunggal. Merupakan strategi yang dapat ditempuh perusahaan bilaman ingin mempunyai posisi yang kuat pada satu segmen pasar saja. 2. Mengkhususkan pada beberapa segmen pilihan yang tidak berhubungan. Perusahaan mencoba melayani semua kelompok pelanggan dengan produkproduk yang mungkin mereka butuhkan. Perusahaan menentukan beberapa segmen, dimana setiap segmennya menarik dan sesuai dengan tujuan perusahaan. 3. Memutuskan pada sebuah produk. Strategi yang diterapkan perusahaan dimana mereka membuat produk tertentu yang akan dijual kepada beberapa segmen yang terbatas. 4. Memuastkan pada sebuah segmen pasar. Perusahaan berkonsentrasi pada pelayanan beberapa kebutuhan mendasar dari kelompok tertentu. 5. Menjangkau keseluruhan pasar. Perusahaan mencoba melayani semua kelompok pelanggan dengan produkproduk yang mungkin mereka butuhkan.

8 Posisi Pasar Menurut Al Ries dan Jack Trout : Positioning bukanlah merupakan tindakan yang dilakukan terhadap produk. Positioning ialah segala tindakan yang dilakukan terhadap pola pikir prospect customer. Tindakan yang memposisikan produk di dalam benak atau pemikiran customer. (Kotler & Keller, 2006, p.289) Strategic Positioning merupakan suatu siklus yang terdiri atas tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Ketiga komponen tersebut yaitu: 1. Positioning concept Konsep positioning merupakan ide yang berasal dari cita-cita yang diinginkan oleh manajemen terhadap suatu produk yang akan diterima oleh market yang memang menjadi target pemasaran. 2. Positioning Startegy Strategi positioning merupakan sebuah kombinasi dari aktifitas bauran pemasaran yang digunakan untuk mengkomunikasikan konsep postioning yang dicita-citakan oleh manajemen perusahaan kepada target market yang potensial. Strategi positioning meliputi strategi produk, startegi service pendukung, strategi saluran pendistribusian, pricing strategy, dan aktifitas promosi yang dilakukan perusahaan. 3. Positioning Effectiveness Efektifitas positioning menunjukkan sejauh mana positioning yang berhasil diraih oleh perusahaan terhadap target market. (Cravens, Niegel, 2006, p.168)

9 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran yang sudah dibidik. (Kotler, 2003, p.15) Terdapat beberapa elemen dalam sebuah marketing mix. Elemen utama dari marketing mix sering kali dikenal dengan istilah 4P, yang terdiri dari: 1. Product Dapat berupa sebuah obyek atau layanan yang diproduksi secara masal atau dalam jumlah besar dengan sebuah ukuran yang spesifik. 2. Price Merupakan jumlah tertentu yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk dapat membeli produk yang ditawarkan. Harga dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk market share, persaingan, biaya material, identitas produk dan nilai yang diterima oleh pelanggan dari produk tersebut. 3. Place Merupakan lokasi dimana produk yang ditawarkan dapat dibeli, sering kali dihubungkan dengan saluran distribusi. Termasuk dalamnya adalah toko secara fisik (brick and mortar) maupun took virtual melalui internet. 4. Promotion Promosi mewakili semua bentuk komunikasi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengenalkan atau memasarkan produk kepada pasar.

10 18 Promosi memiliki 4 (empat) elemen berbeda, Advertizing, Public Relation, Word of Mouth, dan Point of Sale. Selain 4P yang telah dikenal sebelumnya, terdapat beberapa penambahan yang dilakukan pada marketing mix agar dapat dengan lebih baik mengakomodasikan aspek - aspek marketing tertentu. 3 (tiga) elemen tambahan yang digunakan adalah: 4. People Berkaitan dengan semua orang yang terlibat, baik secara langsung atau pun secara tidak langsung, yang dapat mempengaruhi nilai dari produk atau layanan yang ditawarkan, termasuk di dalamnya adalah pekerja, pihak manajemen, dan pelanggan. 5. Process Prosedur, mekanisme dan aliran kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan nilai dalam pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 6. Physsical Evidence Berkaitan dengan pengalaman yang didapat secara langsung dari sebuah produk atau layanan sehingga pelanggan dapat menilai apakah mereka mendapatkan nilai tertentu dari produk atau layanan tersebut.

11 Strategi Menurut Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland, Strategi dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani pelanggan, memenangkan persaingan, menangani operasional, dan mencapai tujuan organisasi. (Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland III, 2008, p4). Kemudian Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland berpendapat, Strategic Management menggambarkan proses managerial dalam membuat strategic vision, setting objectives, membuat, menerapkan, dan melaksanakan strategi, kemudian secara berkala melakukan evaluasi terhadap visi, objektif, strategi, dan pelaksanaannya. (Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p3). Di dalam buku Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland dijelaskan bahwa Strategic Vision merupakan arah perusahaan di masa depan, memberikan gambaran yang detail mengenai tekhnologi, target pasar, geografis dan market produk yang ingin didapatkan. (Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p6) Strategi Generik Menurut Porter (1989, p.31), Ada tiga pendekatan strategis generik yang secara potential akan berhasil untuk mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri :

12 20 1. Keunggulan Biaya Menyeluruh Strategi pertama, yang makin lazim di tahun 1970-an karena popularisasi konsep kurva pengalaman, adalah mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditujukan pada sasaran ini. Keunggulan biaya memerlukan konstruksi agresif dari fasilitas skala yang efisien, usaha yang untuk mencapai penurunan biaya karena pengalaman, pengendalian biaya dan overhead yang ketat, penghindar pelanggan marjinal, serta meminimalkan biaya dalam bidang-bidang seperti litbang, pelayanan, armada penjualan, periklanan dan lain-lain. Memiliki posisi biaya rendah akan membuat perusahaan akan mendapatkan hasil laba di atas rata-rata dalam industrinya meskipun ada kekuatan persaingan yang besar. Posisi biayanya memberikan kepada perusahaan tersebut ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing, karena biayanya yang lebih rendah memungkinkannya untuk tetap mendapatkan laba yang setelah para pesaingnya mengorbankan laba mereka demi persaingan. Jadi posisi biaya rendah melindungi perusahaan karena tawar-menawar hanya akan terus mengikis laba sampai para pesaing yang paling efisien berikutnya gugur, dan karena pesaing yang paling kurang efisien akan merupakan perusahaan pertama yang menderita dalam menghadapi tekanan persaingan. 2. Diferensiasi Strategi generik yang kedua adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Pendekatan untuk melakukan

13 21 diferensiasi dapat bermacam-macam bentuknya: citra rancangan atau merek, teknologi, karakteristik khusus, pelayanan pelanggan, dan jaringan penyalur. Idealnya, perusahaan mendiferensiasikan dirinya sendiri dalam beberapa dimensi. Diferensiasi, jika tercapai, merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang aman meskipun berbeda dengan cara yang berbeda dengan strategi keunggulan biaya. Diferensiasi memberikan penyekat terhadap persaingan karena adanya loyalitas merek dari pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap harga. Akhirnya, perusahaan yang telah mendiferensiasikan dirinya untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang lebih baik terhadap produk pengganti dibandingkan para pesaingnya. 3. Fokus Strategi generik terakhir adalah memusatkan (focus) pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Seperti halnya diferensiasi, fokus dapat bermacam-macam bentuknya. Jika strategi biaya rendah dan strategi difensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran mereka di keseluruhan industri, strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik, dan semua kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Strategi ini didasarkan atas pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing dalam skala yang lebih luas. Sebagai akibatnya, perusahaan akan mencapai tahap diferensiasi karena mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik, atau mencapai biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini, atau bahkan mencapai kedua-duanya.

14 22 Meskipun strategis fokus tidak mencapai biaya rendah atau diferensiasi dari segi pandang pasar secara keseluruhan, strategi ini sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit. Perbedaan diantara ketiga strategi generik ini digambarkan ke dalam Gambar 2.1 dibawah ini: (KEUNGGULAN STRATEGIS) Kekhasan yang Posisi Biaya Rendah Dirasakan pelanggan Seluruh industri (TINGKAT STRATEGIS) DIFERENSIASI KEUNGGULAN BIAYA MENYELURUH Hanya Segmen tertentu FOKUS Gambar 2.1 Tiga Strategi Generik Strategi fokus dapat berarti bahwa perusahaan mempunyai posisi biaya rendah dengan target strategisnya, diferensiasi, atau bahkan keduanya. Posisi-posisi ini memberikan perlindungan terhadap setiap kekuatan persaingan. Strategis fokus juga dapat digunakan untuk memilih target yang paling tidak rawan terhadap produk pengganti atau di mana pesaing adalah yang paling lemah.

15 SWOT Analysis Menurut Pearce dan Robinson SWOT adalah singkatan untuk Kekuatan internal dan Kelemahan dari suatu perusahaan dan lingkungan Peluang dan Ancaman yang dihadapi perusahaan yang. analisis SWOT adalah sebuah teknik yang banyak digunakan melalui manajer menciptakan gambaran singkat situasi strategis suatu perusahaan. Digunakan dengan tepat, ini asumsi yang sederhana memiliki implikasi yang kuat untuk merancang strategi yang berhasil. Analis SWOT merupakan sebuah metode perancangan strategi yang digunakan untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada sebuah proyek atau dalam sebuah perusahaan. Metode ini diperkenalkan oleh Albert Humprey. Tujuan dari penggunaan analisa SWOT adalah untuk mengetahui faktorfaktor kunci dari segi internal maupun eksternal yang penting dan memiliki pengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan. Faktor-faktor itu didapatkan dari value chain perusahaan. Analisa SWOT mengelompokkan potongan-potongan informasi yang terbagi menjadi 2 (dua) kategori: a. Faktor Internal 1. Strength Merupakan sumber keuntungan relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar perusahaan dan juga merupakan kompetensi khusus ketika memberikan perusahaan keunggulan komparatif di pasar. Dengan kata lain segala hal yang membantu perusahaan mencapai tujuan.

16 24 2. Weakness Weakness adalah keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kompetensi relatif terhadap pesaing yang menghambat kinerja yang efektif suatu. b. Faktor Eksternal 3. Opportunity Opportunity adalah sebuah situasi yang menguntungkan besar di lingkungan perusahaan. Tren merupakan salah satu kunci sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan keadaan yang kompetitif atau peraturan, perubahan teknologi, dan pembeli atau pemasok meningkatkan hubungan bisa merupakan peluang bagi perusahaan. 4. Threat Kondisi atau keadaan dari luar perusahaan yang dapat mengganggu perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatkan daya tawar pembeli kunci atau pemasok, perubahan teknologi, dan peraturan baru atau revisi bisa merupakan ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Faktor-faktor internal dapat dilihat sebagai strength (kekuatan) atau weakness (kelemahan) tergantung dari bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Apa yang menjadi kekuatan terhadap tujuan yang satu dapat menjadi kelemahan terhadap tujuan yang lain. Faktor-faktor eksternal berasal

17 25 dari luar perusahaan dan dapat berkaitan dengan makro ekonomi, perkembangan tekhnologi, perundang-undangan, perubahan budaya sosial, dan perubaha-perubahan yang terjadi pada pasar atau posisi persaingan. Tabel 2.1 SWOT Matrix 2.9 Product Life Cycle Setiap produk yang dibuat pasti mengalami fase dari mulai produk tersebut diperkenalkan ke pasar sampai dengan produk tersebut sudah tidak laku di pasaran. Hal inilah yang diungkapkan dalam kurva Product Life Cycle, dimana kurva ini membagi fase sebuah produk ke dalam 4 bagian, yaitu fase introduction, growth, maturity, dan decline. Setiap fase ini mempunyai kondisi yang berbeda-beda, seperti pertumbuhan penjualannya, profitnya, jumlah kompetitornya, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam menyikapi kondisi yang berbeda-beda ini, dibutuhkan strategi pemasaran yang berbeda-beda pula agar produk dapat bersaing di pasaran serta menghasilkan profit.

18 26 Berikut tahapan yang ada di dalam Product Life Cycle: 1. Introduction Pada fase ini penjualan akan tumbuh dengan lambat dan profit sangat kecil (bahkan mungkin mengalami kerugian) karena besarnya biaya yang dikeluarkan. Untuk itu perusahaan perlu mengeluarkan biaya promosi yang sangat besar (dibandingkan dengan tingkat penjualannya) yang ditujukan pada beberapa hal, seperti memberi informasi pada potential customer mengenai adanya produk baru (product awareness), biaya untuk mengeluarkan product trial, biaya distribusi barang. Perusahaan seharusnya memfokuskan produknya pada customer yang siap beli. Selain itu, pada fase introduction ini, biasanya harga barang yang ditawarkan cenderung tinggi. Akan tetapi produk yang ditawarkan adalah produk yang standar. Perusahaan yang akan memperkenalkan produk baru harus membuat keputusan yang tepat kapan produknya akan memasuki pasar. Jika dia menjadi produk yang pertama (pioneer), maka hal ini akan memberikan pengaruh yang besar, akan tetapi resiko dan biaya yang ada juga cukup besar. Sebaliknya, jika dia menjadi produk pengikut (follower), maka produk ini akan menguasai pasar hanya apabila disertai dengan teknologi yang superior, kualitas yang baik, serta brand yang kuat. Sebuah riset mengatakan bahwa produk yang pertama kali diperkenalkan di pasar (market pioneer) memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan produk pengikut (follower). Akan tetapi, tidak selalu market pioneer menguasai pasar yang ada. Pada beberapa industri, justru follower mempunyai pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan pioneer. Sebuah riset mengatakan bahwa hal ini disebabkan

19 27 oleh beberapa faktor seperti produk pioneer yang belum matang, positioning yang salah, produk pioneer muncul saat demand masih lemah, biaya pengembangan produk yang menghabiskan dana yang dimiliki pioneer, kurangnya resource untuk bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar, serta kurangnya kompetensi dari manajemen pioneer. Sementara itu, kesuksesan follower ditunjang oleh harga produk yang lebih rendah, adanya peningkatan produk yang berkelanjutan, serta adanya pengambilan pangsa pasar dengan cara yang kasar. 2. Growth Pada fase ini pertumbuhan penjualan sangat pesat, sehingga profit yang diperoleh juga meningkat. Melihat peluang yang ada, kompetitor-kompetitor baru mulai memasuki pasar. Mereka memperkenalkan produk yang sama dengan fitur-fitur yang berbeda serta distribusi yang lebih luas. Sejalan dengan adanya peningkatan demand, harga produk pun akan mangalami kenaikan (atau bisa juga harga tetap sama). Biaya promosi cenderung tetap atau jika mengalami peningkatan maka tidak akan drastis. Akan tetapi peningkatan biaya promosi ini tidak sebanding dengan peningkatan penjualan. Untuk mempertahankan peningkatan pangsa pasar yang tinggi, perusahaan melakukan berbagai strategi: Meningkatkan kualitas produk, menambahkan feature baru dan memperbaiki desain produk, serta memberikan service tambahan atau jaminan terhadap produk Menambahkan model baru, ukuran baru, rasa baru, dan sebagainya untuk melindungi produk utama

20 28 Memasuki segmen pasar baru Memperluas cakupan distribusi dan memasuki saluran distribusi baru Mengubah fokus advertising dari product awareness menjadi product preference Menurunkan harga jual produk untuk menarik second layer customer 3. Maturity Fase ini biasanya berlangsung lebih lama dari fase-fase sebelumnya. Pada fase ini pertumbuhan penjualan cenderung lambat (bahkan dapat mulai menurun) karena produk sudah diterima oleh pasar. Profit biasanya akan stabil atau bahkan cenderung menurun karena adanya kompetitor. Tingkat penjualan yang menurun menyebabkan adanya kelebihan produksi, yang pada akhirnya berimplikasi pada persaingan. Untuk mendapatkan pasar, kompetitor melakukan berbagai hal, seperti meningkatkan promosi & advertising, meningkatkan budget R&D untuk pengembangan produk, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan kompetitor yang lemah menjadi tersingkir. Supaya dapat tetap bersaing pada fase ini, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan: Market Modification Perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan 2 metode. Metode yang pertama yaitu dengan meningkatkan jumlah konsumen produknya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menarik konsumen produk pengganti (substitute product), memasuki segmen pasar baru, menarik konsumen produk kompetitor. Sedangkan metode yang kedua adalah dengan cara meningkatkan jumlah pemakaian produk.

21 29 Konsumen diarahkan untuk menggunakan produk dengan frekuensi yang lebih sering, dengan takaran yang lebih banyak, atau menggunakan produk tersebut untuk kebutuhan yang lain. Product modification Modifikasi produk dapat dilakukan melalui beberapa metode. Metode yang pertama yaitu dengan cara peningkatan kualitas, yang berarti peningkatan performa dari fungsi produk. Metode yang kedua yaitu penambahan feature, seperti ukuran, berat, material, aksesoris, dan sebagainya yang dapat meningkatkan fungsi, tingkat keselamatan, dan kenyamanan dari produk. Metode yang terakhir yaitu perbaikan desain (tingkat estetika) dari produk. Marketing mix modification Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan juga dapat melakukan analisis terhadap beberapa aspek, yaitu harga produk yang bersaing dengan kompetitor, distribusi yang lebih intensif, advertising yang menekankan pada brand differences, promosi penjualan, personal selling, dan juga service yang diberikan. Perusahaan seringkali bingung apakah lebih baik meningkatkan budget advertising atau budget promosi penjualan. Pada fase maturity, pengaruh promosi penjualan lebih besar dibandingkan dengan advertising karena konsumen produk mencapai titik ekuilibrium dalam kebiasaan membelinya dan dalam pilihannya. Dalam hal ini, pendekatan psikologi (advertising) kurang efektif dibandingkan dengan pendekatan finansial (promosi penjualan).

22 30 4. Decline Pada fase ini penjualan akan menurun, sehingga profit juga akan semakin menurun. Penurunan penjualan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, serta semakin meningkatnya persaingan domestik maupun internasional. Pada fase ini, beberapa perusahaan akan meninggalkan pasar. Semakin kecil exit barriers, maka semakin mudah perusahaan untuk meninggalkan suatu industri. Sebenarnya, ini menjadi suatu hal yang menarik bagi perusahaan yang tetap bertahan pada industri tersebut, karena perusahaan tersebut dapat menarik konsumen dari perusahaan yang pergi. Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang berada pada fase decline: Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi pasar atau memperkuat posisi persaingan. Mempertahankan level investasi perusahaan sampai pada titik dimana ketidakpastian terhadap industri menjadi jelas. Mengurangi tingkat investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan kelompok customer yang tidak memberikan keuntungan, serta meningkatkan investasi pada pasar yang memberikan keuntungan. Mengambil investasi perusahaan untuk memperoleh dana cair (cash) dalam waktu yang singkat. Meninggalkan bisnis dalam waktu yang singkat dengan cara menjual asset perusahaan secepatnya.

23 Grafik 2.1 Product Life Cycle 31

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, dan positioning.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Menurut Arthur A. Thompson, Jr. dan A. J. Strickland, strategi dalam sebuah perusahaan terdiri atas beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Menurut Glueck dan Jauch (1998, p.12) Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pasar Pasar dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Awalnya, sebuah pasar didefinisikan sebagai sebuah tempat fisik di mana pembeli dan penjual bertemu.

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

Inisiasi V Strategi Produk & Daur Hidup Produk. Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang telah kami kirimkan menunjukkan pada

Inisiasi V Strategi Produk & Daur Hidup Produk. Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang telah kami kirimkan menunjukkan pada Inisiasi V Strategi Produk & Daur Hidup Produk Pendahuluan Selamat berjumpa. Jadwal tutorial yang telah kami kirimkan menunjukkan pada minggu ini kita akan membahas pokok bahasan kelima, yaitu tentang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 PRODUCT LIFE CYCLE Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Product

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-5 Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk memulai berusaha dan berkreativitas guna mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih jauh kita harus terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa, jasa yaitu

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication 2

Integrated Marketing Communication 2 Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 13 Entrepreneurship and Inovation Management SIKLUS PRODUK ( PRODUCT LIFE CYCLE ) Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Siklus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Market Segmenting, Targeting dan Positioning Para pembeli yang berada di suatu pasar terdiri dari berbagai macam orang dengan tipe, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda - beda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Pemasaran pada dasarnya merupakan rangkaian proses memasarkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Segmentasi, Targetting, dan Positioning Segmentasi, targeting dan positioning bertujuan untuk menetapkan dan membidik pasar sasaran serta memprediksi kecenderungan perilaku konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi perusahaan serta melakukan analisis strategi perusahaan berdasarkan metode SWOT Matrix

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) Strategi pemasaran STP (segmenting, targeting, position) diperlukan karena hal-hal mendasar berikut ; pasar sangat beragam, pasar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND

Lebih terperinci

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA PRODUK / JASA Jasa adalah : setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Sebuah strategi perusahaan terdiri dari tindakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh para manajer untuk (Thompson, A. A. dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.10 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatankesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12Fakultas Dr Ekonomi Entrepreneurship and Inovation Management Tantangan Entrepreneur Melalui Siklus Hidup Product Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana Konsep & Teori 1. Pengertian

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E- BISNIS Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : 08.11.1909 Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS A. PENGERTlAN PEMASARAN Sebagaiman kita ketahui

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK MARKETING

ANALISIS ASPEK MARKETING ANALISIS ASPEK MARKETING Pemasaran/Marketing Adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN MASALAH

BAB II TINJAUAN MASALAH BAB II TINJAUAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Rumus Pembatasan Masalah dari obyek proyek akhir telah dibahas, maka pada pembahasan ini akan dikupas segala latar belakang dan teori yang mendasari branding

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016 MANAJEMEN PEMASARAN UMKM Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I 17-18 Juni 2016 Pemasaran Produk merupakan perwujudan ide dari seorang pengusaha Dalam beberapa kasus, produk itu dapat

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemuas kebutuhan yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan dan dapat. adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemuas kebutuhan yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan dan dapat. adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting, dan positioning lebih jauh terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa. Jasa yaitu pemuas kebutuhan

Lebih terperinci

06FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

06FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Marketing Fakultas 06FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Berdasarkan dari kerangka permasalahan yang ada dan dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka landasan teori yang akan dipakai adalah teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek (Brand) Asosiasi pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan salah satu cara dalam mengenalkan produk kepada konsumen, dan hal ini menjadi penting karena akan berhubungan dengan laba yang akan dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhannya. merambah bisnis yang lebih modern. Macam-macam jenis ritel modern

BAB I PENDAHULUAN. berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhannya. merambah bisnis yang lebih modern. Macam-macam jenis ritel modern BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dan perkembangan dunia bisnis telah membuat dan mendorong berbagai perusahaan untuk berlomba-lomba merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)

STRATEGI PEMASARAN DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) Chapter 9 STRATEGI PEMASARAN DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) A. Pengertian Untuk mengatakan bahwa sebuah produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal,yaitu: 1. Produk memiliki umur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2. Pengantar Manajemen Pemasaran Pengertian Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Program Pemasaran 2.1.1 Definisi Program Pemasaran Sejumlah ahli tentang pemasaran telah berupaya untuk merumuskan definisi program pemasaran yang konklusif, namun hingga sekarang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci