TINJAUAN PUSTAKA. kata terigu dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Portugis trigo yang. proteinnya, tepung terigu dapat dibagi menjadi:
|
|
- Liani Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Tepung Terigu Tepung terigu merupakan butiran halus yang dihasilkan dari biji gandum, biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue, roti, mie, dan pasta. Asal kata terigu dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Portugis trigo yang artinya gandum. Kandungan protein dalam tepung terigu berupa gluten yang memiliki peran dalam mengenyalkan adonan yang terbuat dari terigu (Desrosier, 2008). Pengolahan gandum menjadi tepung terigu melalui proses milling. Gluten pada tepung terigu bersifat kenyal, elastis, dan dapat mengembang (Habsari, 2010). Roti dengan mutu dan kualitas yang baik ditentukan dari sifat bahan penyusun utamanya yaitu tepung terigu atau tepung gandum. Sifat kimia dan fisik tepung tersebut dan sifat sensoris roti sangat mempengaruhi roti yang dihasilkan (Widodo, dkk., 2004). Menurut Astawan (2008), berdasarkan kandungan proteinnya, tepung terigu dapat dibagi menjadi: 1. Tepung terigu protein tinggi (hard flour), tepung dengan kualitas yang sangat baik dengan kandungan protein 12%-13%, biasa digunakan untuk membuat roti dan mie berkualitas tinggi. Misalnya, tepung terigu yang dijual dengan merk dagang Cakra Kembar. 2. Tepung terigu protein sedang (medium hard flour), tepung dengan kadar protein 9,5%-11% dapat digunakan untuk membuat roti, mie, kue, dan biskuit. Misalnya tepung terigu yang dijual dengan merk dagang Segitiga Biru. 5
2 6 3. Tepung terigu protein rendah (soft flour), tepung dengan kadar protein 7%-8,5% dapat digunakan untuk membuat kue dan biskuit. Misalnya tepung terigu yang dijual dengan merk dagang Kunci Biru. Komponen terbanyak yang terdapat pada tepung terigu adalah pati sekitar 70% yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Kandungan amilosa sekitar 20% dan amilopektin sekitar 70% dengan suhu gelatinisasi sekitar 56 o C-62 o C (Astawan, 2008). Saat proses pematangan adonan menggunakan suhu tinggi, gluten akan difiksasi mempertahankan volume globule tersebut, sehingga roti memiliki konsistensi seperti spons yang lunak dan empuk merata. Roti yang bagus dengan spons merata hanya dapat dihasilkan dari protein terigu yaitu gluten. Adonan roti yang menggunakan tepung lain akan menghasilkan roti dengan konsistensi yang lebih padat. Adonan yang dibuat dengan menambahkan berbagai bahan dalam adonan, akan menghasilkan roti yang beraneka macam seperti roti tawar, roti manis, roti isi, dan lainnya (Sediaoetama, 2009). Komposisi kimia yang terdapat pada 100 g tepung terigu dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia tepung terigu dalam 100 g bahan. Komposisi Jumlah Kalori (kal) 365 Protein (g) 8,9 Lemak (g) 1,3 Karbohidrat (g) 77,3 Kalsium (mg) 16 Fosfor (mg) 106 Besi (mg) 1,2 Vitamin A (SI) 0 Vitamin B1 (mg) 0,12 Vitamin C (mg) 0 Air (g) 12 Bdd (%) 100 Sumber : Departemen Kesehatan RI (1996).
3 7 Labu Kuning Tanaman labu kuning (Cucurbita pepo) berasal dari benua Amerika merupakan salah satu jenis labu yang ada di dunia. Labu kuning sering disebut dengan pumpkin atau winter squash, namun di Indonesia sering dikenal dengan nama waluh atau labu parang. Labu kuning dapat dimanfaatkan dari bagian buahnya yang berbentuk bulat, memiliki ukuran yang besar, berwarna kuning kecoklatan, dan memiliki berat rata-rata 3-5 kg. Pemanfaatan labu kuning di masyarakat biasanya sering dijadikan kolak, sayur, kue-kue, dan lain sebagainya (Indrati dan Gardjito, 2014). Semua jenis labu kuning memiliki kulit yang sangat keras sehingga sulit dihilangkan. Jenis labu kuning yang sering dikonsumsi masyarakat Asia dan Amerika ialah jenis Cucurbita pepo yang berwarna kuning karena mengandung beta karoten (See, dkk., 2007). Tanaman labu kuning bersifat menjalar atau memanjat dengan media berbentuk pilin atau spiral yang kuat menahan beban tanaman. Buah labu kuning memiliki umur simpan yang cukup panjang yaitu selama tiga bulan tanpa perubahan apabila disimpan di tempat yang bersih dan kering, serta tidak ada cacat pada buah labu kuning, jika ada luka maka labu kuning akan mengeluarkan gas yang dapat memicu kerusakan di dalam buah (Soedarya dan Arief, 2006). Dalam mengurangi konsumsi tepung terigu, labu kuning dapat menjadi sumber pangan lokal alternatif yang dapat memenuhi kuantitas dan kualitas zat gizi seperti kandungan karbohidrat dan beta karoten yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia (Yanuwardana, dkk., 2013). Labu kuning sangat berpotensi menjadi sumber gizi dan alternatif pangan masyarakat Indonesia karena mengandung gizi yang lengkap dan harganya murah. Labu kuning
4 8 mengandung beta karoten (provitamin-a), protein, karbohidrat, mineral (kalsium, fosfor, besi), vitamin B, dan vitamin C (Hendrasty, 2003). Tepung Labu Kuning Kandungan karbohidrat pada labu kuning yang cukup tinggi dapat berpotensi diolah menjadi tepung labu kuning. Tepung labu kuning merupakan butiran halus yang lolos ayakan 60 mesh, memiliki warna kuning dan berbau khas labu kuning dengan kadar air ± 13%. Tepung labu kuning memiliki sifat higroskopis, sebaiknya disimpan dalam kemasan yang tidak tembus udara. Kemasan yang cocok untuk tepung labu kuning yaitu plastik yang dilapisi dengan aluminium foil (Hendrasty, 2003). Labu kuning merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan gizi yang lengkap dan cukup tinggi. Komposisi zat gizi tepung labu kuning dalam 100 g bahan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi zat gizi tepung labu kuning dalam 100 g bahan. No. Parameter Jumlah (%) 1 Kadar Karbohidrat 77,65 2 Kadar Protein 5,04 3 Kadar Lemak 0,08 4 Kadar Air 11,14 5 Kadar Abu 5,89 Sumber: Widowati, dkk (2001). Roti Roti merupakan makanan yang terbuat dari tepung terigu yang ditambahkan air dan ragi yang pembuatannya dengan tahapan pengulenan, fermentasi (pengembangan), pencetakan, dan pemanggangan dalam oven. Akibat dari bahan dan tahapan yang dilalui akan menghasilkan roti dengan tekstur yang
5 9 khas. Dari pengolahan akhirnya dapat diketahui bahwa roti dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan digoreng (Sufi, 1999). Roti dibuat dengan bahan utama tepung terigu berprotein tinggi (12%-14%), air, ragi, dan garam. Komponen lain yang dapat ditambahkan dalam pembuatan roti yaitu tepung selain tepung terigu, bahan pangan yang diragikan, susu dan produknya, buah-buahan, penambahan gluten, lemak enzim, dan lain sebagainya. Menurut Buckle, dkk. (2010), ada tiga tahapan dalam pembuatan roti yaitu: 1. Bahan dicampur bersama-sama, pati dan protein dari tepung akan menyerap air membentuk gumpalan yang disebut adonan, kemudian ragi memfermentasi gula yang ada dan menghasilkan gas berupa karbondioksida. 2. Adonan terfermentasi dimana adonan memuai karena pembentukan karbondioksida dan ditahan dalam adonan. 3. Pematangan dengan pemanggangan dalam oven akan menghilangkan sebagian air, ragi mati, pati tergelatinisasi, dan protein menggumpal dan menghasilkan bentuk yang stabil pada roti. Kehilangan air yang terlalu banyak pada bagian tertentu serta terjadinya reaksi pencoklatan akibat karamelisasi akan menyebabkan terbentuknya kerak berwarna coklat. Pada saat proses pemanggangan roti dengan suhu tinggi, mikrobul akan terbentuk akibat ragi yang mengadakan fermentasi terhadap karbohidrat dan akan terbentuk gas karbondioksida yang mempunyai dinding gluten. Mikrobul menggelembung akibat gas karbondioksida mengembang akibat suhu pemanggangan yang tinggi, kemudian terbentuk konsistensi roti seperti spons
6 10 yang empuk dan lunak (Sediaoetama, 2009). Standar mutu roti tawar yang telah ditentukan dalam Standar Nasional Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Standar mutu roti tawar menurut SNI No. Kriteria Uji Satuan Roti Tawar 1 Keadaan 1.1 Kenampakan - Normal tidak berjamur 1.2 Bau - Normal 1.3 Rasa - Normal 2 Air %bb Maks 40 3 Abu dihitung atas dasar bahan kering 4 Abu tidak larut dalam asam %bb Maks 3,0 5 NaCl %bb Maks 2,5 6 Gula Total %bb - 7 Lemak %bb - 8 Serangga/Belatung - Tidak boleh ada 9 Bahan Tambahan Makanan SNI Sesuai SNI Pengawet SNI Sesuai SNI Pewarna SNI Sesuai SNI Pemanis Buatan SNI Sesuai SNI Sakarin Siklamat 10 Cemaran Logam 10.1 Raksa (Hg) Mg/kg Maks 0, Timbal (Pb) Mg/kg Maks 1, Tembaga (Cu) Mg/kg Maks 10, Seng (Zn) Mg/kg Maks 40,0 11 Cemaran Arsen (As) Mg/kg Maks 0,5 12 Cemaran Mikroba 12.1 Angka Lempeng Total Koloni/g Maks E. Coli APM/g < Kapang Koloni/g Maks 10 4 SNI : Bahan-bahan yang Ditambahkan dalam Pembuatan Roti Air Bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan, air merupakan komponen yang sangat penting dimana fungsinya tidak ada senyawa yang dapat menggantikan. Air dalam bahan pangan juga memiliki peran penting dalam penampakan bahan pangan seperti tekstur, dan citarasa makanan. Walaupun
7 11 dalam bahan pangan yang kering, air tetap terkandung dengan jumlah tertentu. Air dapat berfungsi sebagai media reaksi yang dapat menstabilkan pembentukan biopolimer dan lainnya serta dapat menentukan kesegaran, penerimaan, dan daya tahan bahan pangan (Winarno, 1992). Dalam industri makanan, air yang digunakan harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak berasa, tidak mengganggu kesehatan, dan tidak menyimpang. Air yang tidak memenuhi persyaratan akan mengakibatkan meningkatnya kadar abu dan menyebabkan menurunnya mutu pati dimana warna pati menjadi kurang baik (Syarief dan Irawati, 1988). Dalam pembuatan makanan air berfungsi melarutkan garam dan gula, juga membantu proses pencampuran dan meratakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam adonan (Setyo dan Lilik, 2004). Air memiliki peran penting yaitu ketika air ditambahkan pada adonan dan bereaksi dengan gluten menghasilkan adonan yang kalis. Gluten dan pati menyatu dari hidrasi air yang bersenyawa dengan protein menjadi adonan. Air dapat menentukan karakteristik reologi dan konsistensi adonan yang menentukan sifat adonan selama proses dan mempengaruhi hasil akhir produknya. Jumlah air yang ditambahkan tergantung dari kekuatan tepung dan proses yang digunakan. Air berfungsi melarutkan bahan seperti garam, gula, susu, sehingga akan terdispersi secara merata dalam adonan. Banyaknya air yang digunakan juga dapat menentukan mutu roti yang dihasilkan (Koswara, 2009). Gula Pada proses fermentasi gula ditambahkan sebagai makanan ragi dan memberikan rasa manis. Selain itu, gula dapat mempengaruhi tekstur pada
8 12 pembuatan biskuit dan kue tertentu. Semakin tinggi jumlah gula yang ditambahkan maka tekstur remah kue akan lunak dan lebih basah contohnya pada biskuit. Gula juga dapat mempengaruhi warna pada roti akibat dari pemanasan dan terjadi reaksi karamelisasi mengakibatkan warna coklat pada roti (Buckle, dkk., 2010). Dalam pembuatan roti tawar, gula yang digunakan ialah sukrosa (gula putih dari tebu) dalam bentuk tepung gula ataupun gula kristal (Wahyudi, 2003). Menurut Winarno (1992), penambahan gula pada roti tawar bertujuan untuk: 1. Menjadi makanan bagi ragi untuk fermentasi 2. Mempengaruhi tekstur 3. Menahan air agar kesegaran terjaga 4. Menambah nilai nutrisi Garam Garam (NaCl) merupakan komponen yang penting dalam bahan pangan karena NaCl termasuk senyawa yang dibutuhkan tubuh dan memberikan rasa gurih pada makanan. Batasan konsumsi garam per hari sekitar 6-18 g. Konsumsi garam pada manusia dapat dipengaruhi faktor kebiasaan, rasa, dan tradisi daripada keperluan tubuh terhadap NaCl. Bahan makanan yang hanya mengandung kurang dari 0,3% garam akan berasa hambar sehingga kurang disukai (Winarno, 1992). Pemberian garam selain dapat mempengaruhi rasa juga dapat memperkuat jaringan gluten pada adonan roti dan membangkitkan rasa dari bahan-bahan yang ditambahkan serta mengontrol laju fermentasi (Makmoer, 2003). Garam berfungsi sebagai bahan pengawet dalam bahan pangan. Dalam pembuatan roti garam memberikan rasa gurih, penambahan garam kurang dari
9 13 0,5% tidak mempengaruhi rasa pada makanan. Persyaratan garam yang ditambahkan harus terjaga kebersihannya, tidak bergumpal, halus, dan mudah larut dalam air sehingga pada proses pembentukan adonan semua garam dapat tercampur secara merata dan memberikan kualitas roti tawar yang baik (Tarigan, 2003). Ragi Ragi terbuat dari sel khamir Saccharomyces cereviceae. Enzim yang dapat dihasilkan dari ragi yaitu lipase, protease, invertase, zymase, dan maltase. Enzim lipase berperan dalam pemecahan lemak menjadi asam dan gliserin, enzim protease berperan memecah protein menjadi senyawa nitrogen dalam tepung dan diserap sel khamir untuk beregenerasi, enzim invertase berperan memecah gula (sukrosa) menjadi glukosa dan fruktosa, enzim maltase berperan memecah maltosa menjadi glukosa, dan enzim zymase memecah glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida. Ragi dapat meningkatkan aroma roti karena terdapat senyawa pembentuk flavor seperti ester, aldehid, dan asam asetat (Koswara, 2009). Menurut Makmoer (2003), ragi berfungsi untuk mengembangkan adonan dengan mengadakan proses fermentasi, memudahkan pembentukan gluten, dan mengeluarkan aroma pada roti yang dihasilkan. Ada tiga jenis ragi yang terdapat di pasaran yaitu: 1. Ragi basah, biasanya berbentuk balok harus disimpan di lemari es. Pemakaiannya dapat langsung dicampur dengan tepung. 2. Ragi butiran, berbentuk butiran disimpan di tempat yang dingin dan kering. Pemakaiannya direndam dalam air hangat (± 40 o C).
10 14 3. Ragi dadak, berbentuk butiran halus disimpan di tempat yang dingin dan kering. Pemakaiannya dapat langsung dicampur dengan tepung. Bread Improver Bread improver merupakan senyawa yang terdiri dari beberapa komponen fungsional seperti surfaktan atau pengemulsi, asam askorbat, enzim dalam bentuk ekstrak malt, pengasaman, gum, makanan ragi dalam bentuk amonium fosfat atau sulfat, oksidator dan lain-lain (Utami, 2008). Roti yang terdapat dipasaran umumnya menggunakan bread improver yang ditambahkan pada adonan roti untuk meningkatkan mutu dan kualitas roti dari segi tekstur, lama penyimpanan, aroma, dan tekstur (Makmoer, 2003). Pembuatan roti dengan mensubstitusi tepung selain tepung terigu memerlukan bahan tambahan makanan yang berkaitan dengan menurunnya kadar protein dalam bentuk gluten yang memiliki peran dalam pengembangan roti, mempengaruhi tekstur dan mutu roti lainnya pada hasil akhir. Bread improver dapat meningkatkan daya tarik menarik antar molekul pati sehingga gas yang terbentuk akibat fermentasi dapat dipertahankan. Maka akan dihasilkan roti dengan tekstur yang lembut, besar, padat, dan halus (Koswara, 2009). Shortening Margarin, mentega, dan shortening termasuk ke dalam golongan lemak. Penambahan lemak dapat menambah kalori, memperbaiki tekstur, dan memberikan cita rasa pada makanan. Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan bantuan sedikit protein menjadi pengemulsi. Mentega didapatkan dari bahan dasar susu. Garam-garam karbonat akan menetralkan lemak susu yang
11 15 selanjutnya dipasteurisasi. Margarin dihasilkan dari lemak nabati yang dimurnikan kemudian dihidrogenasi sampai mendapatkan tekstur yang diinginkan. Shortening (mentega putih) merupakan lemak dalam bentuk semi padat yang bersifat plastis dan stabil. Mentega putih merupakan hasil dari pencampuran beberapa jenis lemak dengan cara hidrogenasi. Mentega putih merupakan lemak yang sering digunakan dalam pembuatan roti, kue, dan biskuit (Winarno, 1992). Menurut Setyo dan Lilik (2004), fungsi lain dari penambahan lemak untuk memperbaiki remah roti, mempermudah pemotongan roti, melunakkan kulit roti, menambah rasa gurih, dan pengempuk roti. Telur Telur merupakan bahan pangan yang mengandung asam amino essensial yang tidak dapat dibentuk di dalam tubuh dan mengandung komponen gizi yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Vitamin yang terdapat pada telur ialah vitamin B12 yang berguna untuk memperbaiki fungsi saraf. Telur mengandung lesitin sebagai pengemulsi dalam pembuatan makanan, lesitin yang kaya akan colin yang berperan memindahkan kolesterol melalui peredaran darah dan membantu metabolisme lemak (Wirakusumah, 2005). Susu Dalam pembuatan roti, penambahan susu terlalu banyak akan menghasilkan roti yang lebih kering. Susu yang biasa digunakan pada adonan roti manis ialah susu bubuk full cream, sedangkan untuk roti tawar menggunakan susu skim. Susu memiliki lemak yang menyebabkan warna kekuningan pada roti (Makmoer, 2003). Dalam industri pembuatan roti, susu digunakan untuk tujuan
12 16 meningkatkan kualitas roti, menghasilkan produk yang baik, memberikan rasa gurih, dan menambah nilai gizi pada roti (Lamadlauw dan Arief, 2004).
II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kue Bolu Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, lemak, dan telur. Menurut Donald (2013), kue bolu merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Belanda yaitu Manhatten, dan di sana donat dinamakan olykoek atau kue yang
TINJAUAN PUSTAKA Donat Donat (Donut dalam bahasa Inggris) adalah sejenis kue kecil dengan bentuk yang khas, yaitu berlubang di tengah seperti cincin, dan berbentuk bulat jika diisi sesuatu. Donat memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Roti Tawar Menurut SNI 1995, definisi roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis) Kluwih merupakan kerabat dari sukun yang dikenal pula dengan nama timbul atau kulur. Kluwih dianggap sama dengan buah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ampas Tahu Ampas tahu merupakan limbah dari pembuatan tahu. Bahan utama pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan protein sekitar 33-42% dan kadar
Lebih terperinciLOGO BAKING TITIS SARI
LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Labu Kuning (Cucurbita maxima) Di Indonesia tanaman labu kuning berasal dari Ambon. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima Dutchenes, Cucurbita ficifolia
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG
PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan yang
TINJAUAN PUSTAKA Roti Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biskuit Menurut SNI 2973-2011, biskuit merupakan salah satu produk makanan kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu atau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005).
TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan merupakan makanan pokok di beberapa daerah. Jagung juga berperan dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, dan yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan dalam oven. Bahan dan
Lebih terperinci4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cookies Cookies (kue kering) adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung protein rendah. Proses pembuatan cookies dengan cara dipanggang hingga keras namun masih renyah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman labu kuning adalah tanaman semusim yang banyak ditanam di Indonesia dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu kuning tergolong
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. agar gluten yang terbentuk dapat menyimpan gas sebanyak-banyaknya. Umumnya, dalam
TINJAUAN PUSTAKA Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bahan dasar gandum yang diperoleh dengan cara penggilingan gandum yang banyak digunakan dalam industri pangan. Komponen yang
Lebih terperinciMAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE Bahan-bahan Pembuatan Roti dan Kue. Disusun Oleh : Diana Karisa
MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE Bahan-bahan Pembuatan Roti dan Kue Disusun Oleh : Diana Karisa 240210130048 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya
I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumping Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di Indonesia sumping dikenal dengan kue nagasari. Sumping umumnya dibuat dari tepung beras, santan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Terigu Standar Nasional Indonesia 01-3751-2006 mendefinisikan tepung terigu sebagai tepung yang berasal dari endosperma biji gandum Triticum aestivum L.(Club wheat) dan
Lebih terperinciYoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang
AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur
TINJAUAN PUSTAKA Tempe Tempe adalah bahan makanan hasil fermentasi kacang kedelai atau jenis kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Mempunyai
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini
I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi Gizi Beras Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, beras dapat digantikan/disubsitusi oleh bahan makanan lainnya, namun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk mie yang dikeringkan hingga mencapai kadar air sekitar 8-10% (Mulyadi
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mie kering Mie adalah produk olahan makanan yang berbahan dasar tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan (Faridah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bulir gandum. Tepung terigu
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bulir gandum. Tepung terigu umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie dan roti. Kadar protein tepung
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roti tawar merupakan salah satu produk turunan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan, namun tepung terigu yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Durian Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular di Indonesia. Buah dengan julukan The King of Fruits ini termasuk dalam famili Bombaccaceae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Roti dan Komposisi Roti Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengadonan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium) merupakan suku aracea, tergolong
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium) merupakan suku aracea, tergolong tumbuhan berbunga dan buahnya berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.
I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Kedudukan Taksonomi Gembili (Dioscorea esculenta L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Kedudukan Taksonomi Gembili (Dioscorea esculenta L.) Gembili (Discorea esculenta L.) mempunyai beberapa nama daerah, di antaranya gembili, sudo, ubi aung, ubijahe,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia dan sudah sangat dikenal. Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan
17 TINJAUAN PUSTAKA Kerupuk Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia dan sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Kerupuk sangat beragam dalam bentuk, ukuran, warna, bau, rasa, kerenyahan, ketebalan ataupun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gembili Menurut Nur Richana (2012), gembili diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh- tumbuhan) Divisio : Magnoliophyta ( tumbuhan berbiji
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kadar Sukrosa Hasil analisis sidik ragam dari perlakuan substilusi tepung terigu dengan tepung sagu dan tepung pisang daiam pembuatan roti manis memberikan pengaruh nyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gandum merupakan bahan baku dalam pembuatan tepung terigu. Indonesia belum bisa memproduksi sendiri gandum sebagai tanaman penghasil tepung terigu, karena iklim yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) berasal dari Amerika Tengah, pada tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia (Rukmana, 2001). Ubi jalar (Ipomoea
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie adalah produk pasta atau ekstruksi yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia (Teknologi Pangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alpukat Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan buah yang berasal dari Amerika Tengah, termasuk famili Lauraceae, yaitu suatu famili tanaman
Lebih terperincirepository.unimus.ac.id
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ganyong Ganyong (Canna edulis kerr) merupakan tanaman tegak yang tingginya 0,9-1,8 meter atau lebih. Daunnya lebar dengan bentuk elip memanjang dengan bagian pangkal dan ujungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber
Lebih terperinciPERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN
PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nugget Ayam Bahan pangan sumber protein hewani berupa daging ayam mudah diolah, dicerna dan mempunyai citarasa yang enak sehingga disukai banyak orang. Daging ayam juga merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang termasuk kedalam kelompok tanaman kaktus. Buah naga berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Lebih terperinciPenggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri
Penggolongan minyak Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri Definisi Lemak adalah campuran trigliserida yang terdiri atas satu molekul gliserol yang berkaitan dengan tiga molekul asam lemak.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tegak yang tingginya mencapai 0,9-1,8m hingga 3m. Umbinya dapat mencapai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ganyong Ganyong dengan nama ilmiah Canna edulis Kerr, merupakan tanaman tegak yang tingginya mencapai 0,9-1,8m hingga 3m. Umbinya dapat mencapai panjang 60cm, dikelilingi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), legum (polong-polongan) dan umbi-umbian.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Mutu Organoleptik Biskuit Selama Penyimpanan Uji kesukaan dan mutu hedonik merupakan salah satu cara untuk uji sensori suatu produk. Uji kesukaan dan mutu hedonik dilakukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh kandungan racun yang disebut juga linamarin (senyawa sianoglukosida
TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu Ubi kayu atau kasava (Manihot utilisima) merupakan tanaman yang banyak dijumpai di daerah tropis khususnya diindonesia. Ubi kayu merupakan tanaman yang mampu tumbuh pada lahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan
TINJAUAN PUSTAKA Roti Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang serius
Lebih terperinciBAB X PENGAWASAN MUTU
BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim yang mempunya batang berbentuk
Lebih terperinciFORMULASI TEPUNG KENTANG HITAM (Solenostemon rotundifolius) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP BEBERAPA KOMPONEN MUTU ROTI TAWAR SKRIPSI. Oleh: SUBURI RAHMAN
FORMULASI TEPUNG KENTANG HITAM (Solenostemon rotundifolius) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP BEBERAPA KOMPONEN MUTU ROTI TAWAR SKRIPSI Oleh: SUBURI RAHMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2010 Formulasi
Lebih terperinciLampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment Rendemen_Kelolosan N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 6 91.03550
Lebih terperincirv. HASIL DAN PEMBAHASAN
rv. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kadar Air Rata-rata kadar air kukis sagu MOCAL dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil uji lanjut DNMRT terhadap kadar air kukis (%) SMO (Tepung sagu 100%, MOCAL 0%) 0,331"
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pola konsumsi masyarakat yang berbasis pada beras menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis. Hal tersebut ditunjukkan oleh konsumsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Roti Roti merupakan produk pangan berbahan dasar tepung terigu yang di fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan cara dipanggang
Lebih terperinciBAB IV BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
BAB IV BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU Roti merupakan salah satu produk pengolahan pangan yang banyak beredar di pasaran, mempunyai karakteristik yang sangat beragam baik dari segi bentuk, aroma, rasa dan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING (Laporan Penelitian) Oleh PUTRI CYNTIA DEWI JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG (Penaeus sp) UNTUK PENGANEKARAGAMAN MAKANAN RINGAN BERBENTUK STICK Tri Rosandari dan Indah Novita Rachman Program Studi Teknoogi Industri Pertanian Institut Teknologi Indonesia
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu
I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis
Lebih terperinciLemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9
LEMAK DAN MINYAK Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) merupakan jamur konsumsi dari jenis jamur kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian
TINJAUAN PUSTAKA Nugget. Nuget merupakan salah satu jenis produk beku siap saji yaitu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian dibekukan. Produk beku siap saji
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi
1 I. PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1,6.) Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali ditemukan tempe, makanan yang terbuat dari kedelai dengan cara fermentasi atau peragian dengan menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bolu Kukus Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan telur dan gula. Terdapat banyak macam kue bolu, misalnya kue tart yang biasa dihidangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biji nangka merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal biji nangka memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu karbohidrat
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman alpukat memiliki nama botanis Persea americana, Mill
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Alpukat Tanaman alpukat memiliki nama botanis Persea americana, Mill (Rismunandar, 1986). Buah alpukat selalu ada pada setiap musim. Alpukat tergolong famili tanaman
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciPastry. Pandu Prabowo Susilo
Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Es Krim Es krim merupakan produk susu beku yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki gizi tinggi dan banyak dikembangkan dari berbagai bahan alternatif (Aboulfalzli
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang
I PENDAHULUAN Cookies merupakan salah satu produk yang banyak menggunakan tepung. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang dihasilkan. Tepung kacang koro dan tepung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cake merupakan adonan panggang yang dibuat dari empat bahan dasar yaitu tepung terigu, gula, telur dan lemak. Cake banyak digemari masyarakat terutama bagi anak-anak
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).tiga perempat dari luas wilayah
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).tiga perempat dari luas wilayah Indonesia atau sekitar 5.8 juta km² berupa laut.garis pantai
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan menggunakan tepung terigu, namun tepung terigu adalah produk impor. Untuk mengurangi kuota impor terigu tersebut
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN
II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS Beras merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia sejak dahulu. Sebagian besar butir beras terdiri dari karbohidrat jenis pati. Pati beras terdiri dari dua fraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biskuit merupakan makanan kecil (snack) yang termasuk ke dalam kue kering dengan kadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Dalam pembuatan biskuit digunakan bahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi, Habitat, Kedudukan Taksonomi dan Kandungan Gizi Waluh (Cucurbita moschata Durch) Tanaman waluh (Jawa Tengah) atau sering disebut labu kuning dan labu parang (Jawa Barat)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bakpia. dibungkus dengan adonan tepung dengan sedikit minyak nabati (Ihsan, 2010).
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Isi bakpia saat ini sangat variatif, tidak hanya menyajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kandungan gizi utama pada ubi jalar adalah karbohidrat sebanyak 75-90% berat kering ubi merupakan gabungan dari pati, gula, dan serat seperti selulosa, hemiselulosa,
Lebih terperinciSUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3
BAKING TITIS SARI 3/21/2016 2 SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN NILAI GIZI BAHAN DAN PROSES BREAD STALLING 3/21/2016 3 PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I ACARA II Pemanggangan (Baking) KELOMPOK 3 Penanggung jawab: Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman labu kuning (waluh) merupakan suatu jenis buah yang termasuk kedalam familia Cucurbitaceae, termasuk tanaman semusim yang sekali berbuah langsung mati. Labu
Lebih terperinci