BAB I. dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis
|
|
- Widya Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Public Relations (PR) dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis yang harus dilakukan dalam rangka membangun citra yang menguntungkan bagi sebuah organisasi atau perusahaan secara umum, dan produk dan jasa perusahaan tersebut secara khusus. Sasaran utama dari strategi Public Relations ini yaitu publik internal dan external yang merupakan stakeholder dari sebuah perusahaan. Penelitian ini didasari oleh fenomena beragamnya strategi Public Relations di setiap organisasi tergantung dari khalayak sasaran yang dituju. Salah satunya adalah strategi dalam membantu meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan, yaitu Investor Relations. Investor Relations merupakan salah satu ruang lingkup dari Public Relations dimana membina hubungan baik ke dalam (Public Internal) dan membina hubungan baik keluat (Public External) dimana seorang Public Relations harus bisa mengidentifikasi berbagai macam masalah yang mungkin timbul. Investor adalah salah satu public internal dan calon investor adalah public external. Menurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta, batasan pengertian tentang Strategi Public Relations 1
2 2 adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (public relations plan). 1 National Investor Relations Institute (NIRI) juga telah menetapkan definisi Investor Relations sebagai kegiatan pemasaran korporat yang menggabungkan disiplin komunikasi dan pemasaran untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai kinerja dan prospek perusahaan kepada investor dan calon investor. 2 Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa strategi Investor Relations itu mempunyai peran yang sangat signifikan dalam pengembangan perusahaan, terlebih di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di Indonesia di dekade terakhir ini telah membuahkan perkembangan yang sangat signifikan pada banyak korporasi. Salah satu perkembangan yang menarik perhatian adalah tumbuhnya banyak grup-grup perusahaan induk perusahaan dengan anak-anak perusahaan di berbagai sektor usaha. Maraknya grup-grup usaha ini bisa tercipta dari beberapa kondisi bisnis yang berbeda. Sebuah grup perusahaan lahir dari akibat pesatnya perkembangan salah satu divisi di perusahaan, Grup tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi unit bisnis atau perusahaan terpisah. Beberapa perusahaan dengan 1 Rosady Ruslan.Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada Hal Morisan, M.A. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2008, hal.280
3 3 visi yang serupa bisa membentuk aliansi dan melakukan aksi merger, yang membentuk satu induk dan melahirkan banyak Grup perusahaan. Grup usaha juga dapat muncul dari pembelian, atau akuisisi, atas satu perusahaan. Model grup usaha ini meningkatkan kedinamisan interaksi dan kerjasama antara induk dengan anak perusahaan. Induk usaha bisa membantu mengurangi biaya di anak perusahaan dengan menyentralisasikan/menyatukan/ mengintergrasikan beberapa fungsi bisnis di induk perusahaan. Anak perusahaan bisa membantu pengembangan bisnis dari grup usaha tersebut dengan menyediakan langkah-langkah terfokus yang mendukung induk usaha. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak perusahaan, tentunya harus dibantu oleh sang induk, untuk memastikan kepentingan sang induk di anak perusahaan tersebut. Sebaliknya, apabila sang induk sedang dirundung masalah, anak perusahaan sebaiknya turut membantu mengatasi masalah tersebut, demi memastikan kelangsungan dari grup usaha tersebut. Semakin besar satu grup usaha, tentunya semakin besar masalah atau tantangan yang dihadapi grup usaha tersebut. Salah satu tantangan besar yang dihadapi suatu grup usaha adalah menjaga reputasi. Reputasi bagus dari suatu induk usaha tentunya akan berdampak positif ke seluruh anak-anak perusahaannya. Begitu juga reputasi positif dari anak perusahaan, yang bisa meningkatkan reputasi dari sang induk perusahaan. Tetapi di dunia bisnis yang sangat dinamis dan tidak stabil ini, bentuk grup usaha ternyata tidak selalu membawa kemudahan dan dampak positif. Salah
4 4 satu bentuk kekurangan dari bentuk grup usaha adalah terkadang suatu grup usaha dihadapi dengan reputasi yang kurang baik. Hal ini akan berdampak ke seluruh unit bisnis di grup usaha tersebut. Reputasi anak perusahaan walaupun baik secara individu, bisa terganggu oleh reputasi sang induk yang negatif. Dampak dari kondisi ini akan lebih besar di grup-grup usaha yang sudah berkiprah di pasar modal. Grup-grup usaha ini diwajibkan untuk berinteraksi, dan bergantung, kepada para investor, dari berbagai bentuk. Para investor, besar ataupun kecil, bertumpu kepada citra dari perusahaan terkait untuk memutuskan langkah investasi mereka. Oleh karena itu, citra sangat penting jika dipandang dari sudut loyalitas investor. Citra negatif akan berdampak langsung ke iklim investasi yang negatif bagi perusahaan tersebut. Keberhasilan tim manajemen investor diukur dari prestasi mereka dalam meraih kepercayaan para investor. Sedangkan investor belum tentu punya latar belakang bisnis yang sama atau serupa dengan perusahaan tersebut. Sehingga pasti dibutuhkan usaha lebih untuk menjelaskan rencana dan kendala bisnis ke individu-individu dengan latar belakang bisnis berbeda. Tidak hanya latar belakang bisnis yang sangat mungkin berbeda, sang investor mungkin berasal dari negara atau kultur yang berbeda dari sang perusahaan. Unsur ini akan meningkatkan tingkat kesulitan tim manajemen investor dalam berinteraksi dengan para investor. Melihat alasan alasan yang diungkapkan dalam latar belakang penelitian ini, sangatlah jelas bahwa citra bisnis adalah titik yang krusial dalam memaksimalkan loyalitas investor di suatu unit usaha.
5 5 Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah Grup Bakrie. Grup Bakrie adalah kelompok usaha yang didirikan oleh Achmad Bakrie pada tahun 1942, merupakan bisnis konglomerasi Indonesia yang memiliki bisnis di berbagai bidang industri seperti pertambangan, minyak, real estate, konstruksi, pertanian, pembuatan pipa, media dan telekomunikasi. Salah satu pemimpinnya, Aburizal Bakrie, pernah menjabat sebagai Presiden Kamar Dagang dan Perindustrian Indonesia ( Kadin ) pada tahun Aburizal juga pernah menjabat sebagai Menteri Perekonomian pada tahun Tidak hanya itu, pada tahun 2009 Aburizal terpilih sebagai ketua parta Golongan Karya ( Golkar ) dan sebagai salah satu calon Presiden di Pemilihan Umum Dengan jabatan yang sudah dipegang oleh Aburizal Bakrie sebagai salah satu pemimpin dari Grup Bakrie akan sangat memudahkan perusahaan perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Bakrie dalam menjalankan usahanya dan dalam melakukan proses komunikasi terhadap stakeholder-nya. Tetapi ada beberapa krisis yang menimpa Grup Bakrie salah satunya yang dialami oleh anak perusahan Grup bakrie yaitu PT. Energi Mega Persada Tbk. Pada bulai Mei 2006 terjadi semburan lumpu Siduarjo yang merupakan salah satu perusahaan dari Grup Bakrie yaitu Lapindo Brantas. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan yang signifikan dan hilangnya nyawa. Begitu juga akan dilakukannya pemisahan saham Bumi - Resouces dari perusahaan Bumi Plc sudah sampai kepada penandatanganan perjanjian yang
6 6 harus Grup Bakrie penuhi dan apabila tidak dipenuhi maka akan dilakukan swap saham. Ada juga kasus yang terjadi pada PT. Asuransi Jiwa Bakrie ( Bakrie - Life ) yaitu pengembalian dana nasabah yang sudah berjalan selama 4 tahun terakhir ini. Bakrie Life mengalami gagal bayar dana nasabah pada tahun 2008 senilai 360 miliar, walaupun saat ini sudah terbayarkan sebesar 90 miliar dan masih tersisa 270 miliar yang wajib dicicil selama 3 tahun berturut turut. Dengan beberapa kirisis yang menimpa Grup Bakrie seperti ini, tentunya akan sulit bagi mereka dalam mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder salah satunya para investor, dimana beberapa krisis yang terjadi terkait dengan pendanaan. PT. Energi Mega Persada Tbk, unit usaha minyak dan gas bumi dari grup usaha Bakrie, adalah salah satu perusahaan yang sedang menjalani kondisi yang dipilih untuk menjadi pokok bahasan skripsi ini. Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Bakrie, PT. Energi Mega Persada Tbk mengecap banyak keuntungan dan kemudahan dalam berbisnis. Kedekatan Grup Bakrie dengan berbagai kalangan pemerintah dan dunia usaha banyak membawa dampakdampak positif terhadap PT. Energi Mega Persada Tbk. Berbagai pengalaman Grup Bakrie juga pasti telah membawa kedewasaan bisnis yang cepat bagi PT. Energi Mega Persada Tbk. Tetapi, seiring dengan hal-hal positif tersebut, kelompok usaha Bakrie juga terus dirundung berbagai macam masalah pada umumnya. Pada khususnya,
7 7 PT. Energi Mega Persada Tbk sedang mengalami krisis citra perusahaan yang cukup pelik. Masalah-masalah citra perusahaan ini tidak hanya dihadapi PT. Energi Mega Persada Tbk di level anak usaha, tapi juga di tingkat induk usaha mereka, yaitu Bakrie and Brothers dan para afiliasinya. Kondisi diatas menjadikan penelitian ini sangat penting, karena peneliti ingin menganalisa strategi-strategi apakah yang diambil oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Apakah mereka itu menekankan kepemilikan Bakrie di PT. Energi Mega Persada Tbk untuk mendapatkan keuntungan keuntungan dari dimiliki oleh Bakrie atau mereka malah mengecil ngecilkan fakta kepemilikan Bakrie supaya PT. Energi Mega Persada Tbk tidak dirugikan dari dampak-dampak negatif kepemilikan Bakrie di PT. Energi Mega Persada Tbk. Itu dilemanya yang dihadapi oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk. Hal ini menjadi tantangan bagi Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam melakukan / menjalin hubungan dengan para investornya. Dibutuhkan strategi komunikasi yang harus dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk agar masih bisa menjalankan tugasnya untuk bisa meyakinkan para investor. Hal ini tidak mudah karena sebuah perusahaan yang mempunyai citra yang baik di publik tetap harus berusaha menjalin dan menjaga hubungan baik dengan para investornya. Apalagi dengan posisi perusahaan tersebut mempunyai shareholder yang sedang mengalami masalah dalam
8 8 pencitraan. Shareholder adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam melakukan hubungan dengan investor salah satunya adalah menyakinkan para investor bahwa PT. Energi Mega Persada Tbk dalam keadaan baik baik saja walaupun shareholder PT. Energi Mega Persada Tbk mempunyai citra yang kurang baik dimata publik. Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk harus bisa meyakinkan para investornya. Selain itu, PT. Energi Mega Persada juga meyakinkan para investor dengan menyampaikan perencanaan perusahaan untuk menyakinkan para investor dalam menanamkan modalnya di perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan kultur PT.Energi Mega Persada dengan investor yang bukan hanya dari Indonesia melainkan dari beberapa negara, khususnya dalam situasi krisis ini. Selain tantangan yang dihadapi dalam meyakinkan para investor dan calon investor, PT. Energi Mega Persada Tbk mempunyai tantangan utama dalam membuat investor percaya dengan mendengar penjelasan-penjelasan mengenai perencanaan kedepan. Bagaimana Investor Relations PT.Energi Mega Persada Tbk menjelaskan masalah perminyakan kepada orang perbankan, bagaimana Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk menjelaskan masalah teknis drilling kepada orang perbankan.
9 9 Kendala kendala dari proses operasional perminyakan yang sering kali tidak dimengerti oleh orang yang bukan dibidangnya. Hal tersebut membutuhkan kerja keras yang lebih untuk menjelaskan supaya para investor dari kalangan perbankan itu mengerti. Belum lagi para investor yang berasal dari negara lain, banyak kendala bahasa dan perbadaan kultur yang harus dimengerti Investor Relations PT. Energi Mega Persada dalam berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya budaya informasi yang diberikan dan dapat dimengerti oleh para investor. Ditambah pula Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk harus menjelaskan masalah ganguan citra yang terjadi pada sharehorlder PT. Energi Mega Persada Tbk ini akan menambah sulit hubungan dengan para investor. Merujuk pada penelitian diatas, dibutuhkan strategi Investor Relations dalam melakukan komunikasi dengan investor. Peneliti ingin mengetahui bagaimana cara mejaga hubungan baik dan mengurangi Distorsi komunikasi antara Investor Relations PT. Energi Mega Persada dengan para shrareholder. Alasan mengapa peneliti mengambil perusahaan ini untuk di teliti seperti apa komunikasi yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam mengkomunikasikan kepemilikan Bakrie kepada Investor dan calon Investor, karena menurut peneliti ini menarik untuk di teliti peneliti ingin tahu bagaimana strategi yang dilakukan dalam meyakinkan para Investor dan calon investor dengan keberadan PT. Energi Mega Persada Tbk sebagai anak perusahaan Grup Bakrie.
10 10 Situasi kontradiktif yang dihadapi PT. Energi Mega Persada dalam menempatkan unsur grup Bakrie ini membuat peneliti tertarik untuk memperlajari kondisi ini lebih lanjut. Terlebih bagaimana PT. Energi Mega Persada Tbk terbukti bisa mempertahankan citra perusahaan dimata investor dengan cukup baik. Untuk itu peneliti mencoba untuk menganalisa bagaimana strategi Investor Relations di PT. Energi Mega Persada Tbk dalam mengkomunikasikan kepemilikan Bakrie kepada Investor dan calon Investor Tujuan utama penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dengan para investornya terkait dengan keberadaannya di kelompok usaha Bakrie. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya maka muncul pertanyaan dalam benak penulis. Mengapa menjaga hubungan dengan investor ini menjadi sangat penting dalam kegiatan perusahaannya. Dengan pertanyaan tersebut akhirnya penulis menentukan rumusan masalahnya adalah: Bagaimana Strategi Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam mengkomunikasikan kepemilikan Bakrie kepada Investor dan calon Investor?
11 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Strategi Investor Relations PT. Energi Mega Persada Tbk dalam mengkomunikasikan kepemilikan Bakrie kepada Investor dan calon Investor 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat Teoritis Bagi akademisi, untuk mengembangkan kajian kajian dalam komunikasi khususnya komunikasi Public Relations dan Investor Relations Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi PT. Energi Mega Persada Tbk dan menjadi masukan dalam mengkomunikasikan kepemilikan Bakrie kepada shareholdernya khususnya di kalangan para investornya dan mengetahui strategi-strategi yang harus dilakukan dalam menangani masalah tersebut. b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan atau acuan dalam pengambilan keputusan atau langkah
12 12 langkah yang bisa diambil oleh Investor Relations dari perusahaan lain apabila mempunyai masalah yang serupa dengan PT. Energi Mega Persada Tbk, dalam hal mempertahankan loyalitas investor.
BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan yang go public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan, maka pemegang saham ikut merasakan hasil yang dicapai pula.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemegang saham dapat diartikan juga sebagai kegiatan pemasaran koorporat yang menggabungkan disiplin komunikasi dan pemasaran untuk memberikan gambaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberhasilan didalam bidang
BabI Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, keberhasilan didalam bidang perekonomian merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kesuksesan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada awal 1997 mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat hancur terhadap sistem perbankan nasional, yang akhirnya juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional yang berbasis di Jakarta, Indonesia. PT. Bakrie and Brothers Tbk didirikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbisnis (unethical business practices) yang mengkibatkan timbulnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global yang berkepanjangan dapat menimbulkan penurunan kinerja perusahaan dan dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang. Kondisi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pertambangan batu bara (PT Bumi Resources Tbk), perkebunan (PT Bakrie
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) adalah salah satu perusahaan perdagangan Indonesia yang terkemuka. BNBR didirikan pada tahun 1942 oleh Achmad Bakrie, ayah Menko Kesra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) pada saat ini sangat berkembang, semakin banyaknya organisasi atau perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan semakin pesat
Lebih terperinci# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perubahan teknologi, globalisasi dan transaksi bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantara para pelaku usaha terutama pada perusahaan yang telah go public
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan ketat diantara para pelaku usaha terutama pada perusahaan yang telah go public terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak angkatan kerja di Indonesia. Industri manufaktur menjadi industri strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah menjadi salah satu industri unggulan yang menyumbangkan pendapatan pajak terbesar dan telah menyediakan lapangan bagi banyak angkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa
Lebih terperinciDalam era yang semakin berkembang, semakin banyak penemuan baru. bermunculan, dimana kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era yang semakin berkembang, semakin banyak penemuan baru bermunculan, dimana kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi berkembang pesat dan memicu persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang erekonomian Jawa Barat 10 tahun pasca krisis ekonomi 1997 menunjukkan suatu pertumbuhan yang cukup menakjubkan. Proses recovery akibat krisis yang berkepanjangan tampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik obligasi, saham, reksa dana, waran maupun instrumen lainnya. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbuka. Perusahaan terbuka atau emiten dalam kelangsungan bisnis atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan poros kinerja operasional sebuah perusahaan terbuka. Perusahaan terbuka atau emiten dalam kelangsungan bisnis atau perkembangan bisnisnya bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Suatu perusahaan akan menjadi maju bila didalamnya terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan akan menjadi maju bila didalamnya terdapat kerjasama yang baik dan saling mendukung untuk mencapai suatu tujuan. Untuk membuat perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kontribusi ini dilihat dari segi laba maupun kemampuannya menyerap sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Peristiwa komunikasi dapat terjadi tidak hanya antara manusia dengan manusia sebagai
Lebih terperinciP, 2016 PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses menghasilkan laba melalui penjualan dan aktivitas lainnya, perusahaan akan membutuhkan ringkasan dari aktivitas-aktivitas tersebut yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat, semakin tinggi harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan dengan berbagai keunggulannya masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi
Lebih terperinciprofesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak sedikit kalangan masyarakat yang menggunakan jasa perbankan untuk berinvestasi maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Properti Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati. Keberadaannya dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di belahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Manusia dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan zaman saat ini persaingan dalam organiasasi merupakan hal yang sudah tidak asing dibicarakan. Persaingan ini turut terjadi dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun spiritual dalam suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di industri building construction yang sudah masuk di listing Bursa Efek Indonesia per 8 Agustus 2011.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Beragam teori yang telah diberikan selama masa perkuliahan dari semester satu hingga semester enam memberikan pemahaman berbeda kepada setiap mahasiswa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu aktivitas penting yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk sosial maka manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan
Lebih terperinciPT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk
PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk Jakarta, 20 Juni 2014 1 DAFTAR ISI Profil perseroan Kegiatan Usaha Perseroan Kinerja Perseroan Januari Maret 2014 Laporan Posisi Keuangan Prospek Usaha Kejadian Penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional memerlukan sumber pendanaan yang tidak kecil guna mencapai sasaran-sasarannya, seperti pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, kesempatan kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengorbankan kinerja bisnis jangka pendeknya namun akan membuat perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan itu layaknya sebuah organisme yang berkembang. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankannya. Perusahaan akan dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan perekonomian di dunia saat ini tidak terlepas dari dunia perbankan. Hampir seluruh aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan yang diberikan oleh pihak customer service. Di Bank
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, dunia perbankan terus-menerus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan dunia perbankan merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi dan misi bagi perusahaannya, untuk itu dibutuhkan karyawan yang memiliki
Lebih terperinciProfil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi
Profil Sarjana Humas Edited by: Sumartono S.Sos., MSi Profil Lulusan Sarjana Komunikasi Lulusan Program Studi ini disiapkan untuk menjadi seorang generalis di bidang komunikasi yang memahami bidang penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum ialah badan usaha yang seluruhnya maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pembangunan ekonomi tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan cara mencapai pertumbuhan ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit. Investor Relations yang masuk ke dalam konsep Public Relations ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peran unit kegiatan Investor Relations sangat dibutuhkan bagi Perusahaan Terbuka / Perusahaan go public. Unit Investor Relations yang masuk ke dalam konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan di Indonesia melahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan, khususnya industri perbankan merefleksikan indikator pergerakan roda ekonomi suatu negara. Seperti yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setiap perusahaan yang telah go public dan melakukan penjualan saham tentu ingin mencapai nilai perusahaan yang maksimal. Nilai perusahaan dapat tercermin dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dunia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang berlangsung tidak menentu di Indonesia belakangan ini memberikan dampak yang cukup drastis bagi para pebisnis maupun masyarakat sendiri. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha maka akan semakin berkembang juga pengelolaan suatu perusahaan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan bisnis dan usaha.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi sangat bermanfaat bagi masa depan. Investasi adalah kegiatan menanamkan sejumlah dana yang dimiliki pada satu atau lebih aset dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Namun terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang. berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi dan praktisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini terjadi kebangkitan kembali Sistem Ekonomi Islam, yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi
Lebih terperinciBAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian
BAB I PE DAHULUA BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian dunia. Krisis yang awalnya terjadi di Amerika, dengan cepat menyebar ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Kebutuhan akan hunian dan kantor terus meningkat seiring dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara, khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia. Peranan pasar modal ini
Lebih terperinciProduksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS
Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: CORPORATE IMAGE Fakultas 04FIKOM Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Aktivitas public relations akan sangat menentukan dalam upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke-21 ini dunia sedang mengalami era globalisasi dan sistem ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik negara maju maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan bersifat jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik itu surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka pendek maupun jangka panjang yang ingin dicapai. Tujuan jangka pendek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, industri bisnis dituntut untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah global, bahkan dampak dari krisis finansial tersebut terjadi pada negara Indonesia. Dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad ke-20,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad ke-20, menjadikan sistem ekonomi kapitalis sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang paling dominan di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai masyarakat ekonomi, akhir-akhir ini kita mengetahui terdapat banyak perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di mana hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio.
Lebih terperinci2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***
PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK. didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun
BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK A. Sejarah PT.Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Tujuannya antara lain mencari keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena didalam organisasi terdapat interaksi sosial yang dilandasi adanya pertukaran makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibawah pemerintahan disebut dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan memiliki badan usaha sendiri yang bergerak dalam berbagai bidang. Badan usaha yang berada langsung dibawah pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan tersendiri untuk selalu diperhatikan. Layaknya hukum
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya zaman maka eksistensi suatu perusahaan menjadi tantangan tersendiri untuk selalu diperhatikan. Layaknya hukum rimba bahwa dia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Profitabilitas (NPM) dan Struktur Modal (DER) terhadap Nilai Perusahaan (Harga Saham) pada Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia khususnya di Jakarta. Asuransi merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Terlepas apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Hubungan Masyarakat merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah memiliki bagian PR sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berintegritas. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2011). Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin membawa kita kedalam perkembangan berkomunikasi yang baik, oleh sebab itu maka setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebuah perusahaan dalam melaksanakan usaha penjualan produk dan jasa tidak lepas dari dukungan manajemen didalamnya termasuk seorang praktisi Public Relations
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode. tertentu (Prastiwi, Yuniarta, dan Darmawan, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pasar modal yang semakin pesat, persaingan dunia bisnis akan semakin kompetitif dalam penyediaan maupun perolehan informasi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang memiliki dua tujuan yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah mengupayakan terjadinya suatu hubungan yang serasi, selaras, harmonis, dan saling pengertian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak
Lebih terperinci