ABSTRAK. Deni wahyudin Homonimi terjemahan kata kufr terhadap terjemhan versi H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Di bawah bimbingan Dr. Sukron Kamil, MA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Deni wahyudin Homonimi terjemahan kata kufr terhadap terjemhan versi H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Di bawah bimbingan Dr. Sukron Kamil, MA."

Transkripsi

1 ABSTRAK Deni wahyudin Homonimi terjemahan kata kufr terhadap terjemhan versi H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Di bawah bimbingan Dr. Sukron Kamil, MA. Penerjemahan merupakan sebuah kegiatan pemindahan makna dari bahasa sumber (Bsa) ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Terjemahan dapat dikatakan baik bila benar-benar dapat dipahami dan dinikmati oleh penerimanya. Makna dan gaya atau nada yang diungkapkan dalam bahasa sasaran (bahasa penerima) tidak boleh menyimpang dari makna dan gaya/nada yang diungkapkan dalam bahasa sumber. Penulis melihat bahwa dalam bahasa Arab terdapat homonimi. Homonimi menjelaskan bahwa banyak terdapat kata secara pelafalannya sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Dalam dunia penerjemahan seseorang harus mempunya wawasan yang luas untuk dapat menerjemahkan kat-kata yang mengandung Homonim. Skripsi ini mencoba melihat penerjemahan mengenai terjemahan kata kufr. Dengan memakai analisis homonimi. Sebagaimana terjemahan kata kufr tidak sematamata diterjemahkan dengan kata ingkar. Seringkali terjadi perdebatan dan bahkan berujung pada pembunuhan lantaran salah menempatkan makna kufr. Penulis melakukan analisis perbandingan/ komparatif antara terjemahan Al-Qur an versi H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Penulis menarik kesimpulan bahwa hasil terjemahan antara H.B. Jassin dan Mahmud yunus secara makna sama. Sehingga menimbulkan pemahan yang sama ketika membacanya. Hal yang membedakannya adalah hanya dalam gaya bahasa dan pemilihan diksi saja.

2 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 22 juni 2010 Deni Wahyudin NIM:

3 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul Analisis Homonimi Terhadap Kata Kufr dalam Al-Qur an (Studi Komparatif : Terjemahan H.B. Jassin dan Mahmud Yunus), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jum at, 18 juni Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S.) pada Program Studi Tarjamah. Jakarta, 18 juni 2010 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota, Drs. Ikhwan Azizi, MA. Dr. Ahmad Saekhuddin, M.Ag. NIP: NIP: Anggota. Dr. Sukron Kamil, MA. NIP:

4 PRAKATA Puji Syukur senantiasa Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan begitu banyak nikmat serta pertolongan kepada Penulis, sehingga karya ini bisa selesai dan hadir ke hadapan para pembaca. Salawat serta Salam Cinta senantiasa dilimpahkan kepada teladan alam semesta, Kanjeng Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat. Semoga kita mendapatkan curahan syafa atnya di hari akhir nanti. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada civitas academica UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, terutama kepada Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Dr. Abdul Chaer, MA., Dekan Fakultas Adab dan Humaniora; Drs. Ikhwan Azizi, MA., Ketua Jurusan Tarjamah serta Sekretaris Jurusan Tarjamah, Ahmad Saekhuddin, M.Ag. Terima Kasih yang tak terhingga pula kepada Dr. Sukron Kamil, MA yang telah meluangkan waktunya untuk membaca, mengoreksi, memberikan referensi serta memotivasi Penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan Bapak. Kepada Jajaran Dosen Tarjamah: Ibu Karlina Helmanita, M.Ag, Bpk. Syarif Hidayatullah, M.Hum, Bpk.Syukron Kamil, MA, Bpk. Irfan Abubakar, MA, Bpk. Drs. A. Syatibi, M.Ag, dan lainnya. Terima kasih yang tak terhingga. Semoga ilmu yang Penulis dapatkan menjadi manfaat di kemudian hari. Penghormatan serta salam cinta Penulis haturkan kepada Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda Nazimuddin dan Ibunda Ida Rohani. Kepada sanak saudara Penulis yang ada di Lampung maupun di Jakarta yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada Penulis, sehingga Penulis bisa menyelesaikan studi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kawan seperjuangan di Tarjamah Angkatan 2005, terimakasih juga kepada teman-teman yang berada di basecamp sri makmur yang telah memberikan hiburan dan berbagai candaan, telah mengingatkan kekurangan dan kekhilafan Penulis dalam meyelesaikan skripsi ini, telah berbagi informasi dan pengalaman mereka sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Dan juga tak lupa kepada teman basecamp charlie angels yang juga telah memberikan

5 dukungan kepada Penulis. serta teman-teman BEM-J Tarjamah dan juga kepada seluruh Kakak kelas dan adik kelas. Penulis menghaturkan beribu terima kasih kepada seluruh teman-teman atas pinjaman referensinya yang begitu berharga. yang telah mencerahkan dan memberikan paradigma baru kepada Penulis. Semoga skripsi yang masih jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Saran serta kritik konstruktif sangat Penulis butuhkan untuk interpretasi yang lebih baik lagi. Jakarta, 22 Juni 2010 Penulis

6 ANALISIS HOMONIMI TERHADAP KATA KUFR آفر) ) DALAM AL-QUR AN ( Studi Komparatif: Terjemahan H.B. Jassin dan Mahmud Yunus) Skripsi Diajukan kepada fakultas adab dan humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana (S.S) Deni Wahyudin JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 i

7 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 22 juni 2010 Deni Wahyudin NIM: ii

8 iii

9 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul Analisis Homonimi Terhadap Kata Kufr dalam Al-Qur an (Studi Komparatif : Terjemahan H.B. Jassin dan Mahmud Yunus), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jum at, 18 juni Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S.) pada Program Studi Tarjamah. Jakarta, 18 juni 2010 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota, Drs. Ikhwan Azizi, MA. Dr. Ahmad Saekhuddin, M.Ag. NIP: NIP: Anggota Dr. Sukron Kamil, MA. NIP: iv

10 PRAKATA Puji Syukur senantiasa Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan begitu banyak nikmat serta pertolongan kepada Penulis, sehingga karya ini bisa selesai dan hadir ke hadapan para pembaca. Salawat serta Salam Cinta senantiasa dilimpahkan kepada teladan alam semesta, Kanjeng Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat. Semoga kita mendapatkan curahan syafa atnya di hari akhir nanti. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada civitas academica UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, terutama kepada Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Dr. Abdul Chaer, MA., Dekan Fakultas Adab dan Humaniora; Drs. Ikhwan Azizi, MA., Ketua Jurusan Tarjamah serta Sekretaris Jurusan Tarjamah, Ahmad Saekhuddin, M.Ag. Terima Kasih yang tak terhingga pula kepada Dr. Sukron Kamil, MA yang telah meluangkan waktunya untuk membaca, mengoreksi, memberikan referensi serta memotivasi Penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan Bapak. Kepada Jajaran Dosen Tarjamah: Ibu Karlina Helmanita, M.Ag, Bpk. Syarif Hidayatullah, M.Hum, Bpk.Syukron Kamil, MA, Bpk. Irfan Abubakar, MA, Bpk. Drs. A. Syatibi, M.Ag, dan lainnya. Terima kasih yang tak terhingga. Semoga ilmu yang Penulis dapatkan menjadi manfaat di kemudian hari. Penghormatan serta salam cinta Penulis haturkan kepada Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda Nazimuddin dan Ibunda Ida Rohani. Kepada sanak saudara Penulis yang ada di Lampung maupun di Jakarta yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada Penulis, sehingga Penulis bisa menyelesaikan studi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kawan seperjuangan di Tarjamah Angkatan 2005, terimakasih juga kepada teman-teman yang berada di basecamp sri makmur yang telah memberikan hiburan dan berbagai candaan, telah mengingatkan kekurangan dan kekhilafan Penulis dalam meyelesaikan skripsi ini, telah berbagi informasi dan pengalaman mereka sehingga Penulis v

11 dapat menyelesaikan skripsi ini Dan juga tak lupa kepada teman basecamp charlie angels yang juga telah memberikan dukungan kepada Penulis. serta teman-teman BEM-J Tarjamah dan juga kepada seluruh Kakak kelas dan adik kelas. Penulis menghaturkan beribu terima kasih kepada seluruh teman-teman atas pinjaman referensinya yang begitu berharga. yang telah mencerahkan dan memberikan paradigma baru kepada Penulis. Semoga skripsi yang masih jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Saran serta kritik konstruktif sangat Penulis butuhkan untuk interpretasi yang lebih baik lagi. Jakarta, 22 Juni 2010 Penulis vi

12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN PANITIA UJIAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... ix ABSTRAK... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 9 D. Metodologi Penelitian... 9 E. Sistematika Penulisan BAB II KERANGKA TEORI A. Gambaran Umum Tentang Penerjemahan Definisi penerjemahan Jenis penerjemahan Tahap-tahap penerjemahan Penerjemahan Al-Qur an B. Homonimi Pengertian Homonimi Homonimi dalam bahasa Arab Homonimi dalam bahasa Indonesia C. Pengertian Kufur vii

13 BAB III BIOGRAFI H.B. JASSIN A. Riwayat H.B. Jassin B. Karya-karya H.B. Jassin Karangan Asli H.B. Jassin Buku-Buku yang dieditori H.B. Jassin Terjemahan H.B. Jassin Kontroversi Penyusunan H.B. Jassin Latar belakang H.B. Jassin dalam menyusun Terjemah Al- Qur an C. Biografi Mahmud Yunus Riwayat Hidup dan Aktivitas Keilmuan Karya-karya Mahmud Yunus Metode Penerjemahan Mahmud Yunus BAB IV ANALISIS HASIL TERJEMAHAN KATA KUFUR Bab V PENUTUP A. Kesimpulan dan B. Saran DAFTAR PUSTAKA viii

14 PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Dalam skripsi ini, sebagian data berbahasa Arab ditransliterasikan ke dalam huruf latin. Transliterasi ini berdasarkan Pedoman Transliterasi Arab-Latin dalam Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Padanan Aksara Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin ا ط T ب b ظ Z ت t ع ث ts غ Gh ج j ف F ح h ق Q خ kh ك K د d ل L ذ dz م M ر r ن N ز z و W س s ة H ش sy ء ` ص s ي Y ض d 2. Vokal Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. A. Vokal tunggal Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan ---- a Fathah ---- i Kasrah u Dammah ix

15 B. Vokal rangkap Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan --- ي ai a dan i --- و au a dan u C. Vokal Panjang Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu : Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan â a dengan topi di atas ----ا/ي ---- ي î i dengan topi di atas --- و û u dengan topi di atas 3. Kata Sandang Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Contoh : al-rijâl bukan arrijâl, al-dîwân bukan ad- dîwân. 4. Syaddah (Tasydîd) Syaddah atau Tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda--- dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata الض رورة tidak ditulis ad-darûrah melainkan al- darûrah, demikian seterusnya. 5. Ta Marbûtah Jika huruf Ta Marbûtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (contoh no.1). hal yang sama juga berlaku, jika Ta Marbûtah tersebut diikuti oleh (na t) atau kata x

16 No. Kata Arab Alih Aksara Tarîqah طريقة 1 al-jâmi ah al-islâmiyah الجامعة الا سلامية 2 وحدة الوجود 3 wihdat al-wujûd 6. Huruf kapital Mengikuti EYD bahasa Indonesia. Untuk proper name (nama diri, nama tempat, dan sebagainya), seperti al-kindi bukan Al-Kindi (untuk huruf al a tidak boleh kapital. xi

17 ABSTRAK Deni wahyudin Homonimi terjemahan kata kufr terhadap terjemhan versi H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Di bawah bimbingan Dr. Sukron Kamil, MA. Penerjemahan merupakan sebuah kegiatan pemindahan makna dari bahasa sumber (Bsa) ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Terjemahan dapat dikatakan baik bila benarbenar dapat dipahami dan dinikmati oleh penerimanya. Makna dan gaya atau nada yang diungkapkan dalam bahasa sasaran (bahasa penerima) tidak boleh menyimpang dari makna dan gaya/nada yang diungkapkan dalam bahasa sumber. Penulis melihat bahwa dalam bahasa Arab terdapat homonimi. Homonimi menjelaskan bahwa banyak terdapat kata secara pelafalannya sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Dalam dunia penerjemahan seseorang harus mempunya wawasan yang luas untuk dapat menerjemahkan kat-kata yang mengandung Homonim. Skripsi ini mencoba melihat penerjemahan mengenai terjemahan kata kufr. Dengan memakai analisis homonimi. Sebagaimana terjemahan kata kufr tidak semata-mata diterjemahkan dengan kata ingkar. Seringkali terjadi perdebatan dan bahkan berujung pada pembunuhan lantaran salah menempatkan makna kufr. Penulis melakukan analisis perbandingan/ komparatif antara terjemahan Al- Qur an versi H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Penulis menarik kesimpulan bahwa hasil terjemahan antara H.B. Jassin dan Mahmud yunus secara makna sama. Sehingga menimbulkan pemahan yang sama ketika membacanya. Hal yang membedakannya adalah hanya dalam gaya bahasa dan pemilihan diksi saja. xii

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu makna (semantik) sebagai ilmu baru yang berkembang pada tahun 1970-an di dunia linguistik dan semantik di Indonesia baru berkembang pada tahun 1980-an. Kemampuan mengolah dan memahami pemerian kebahasaan ada pada aspek makna dalam linguistik. Kemampuan suatu bahasa menjadi bahasa ilmu dapat dipertimbangkan melalui kecendekiaan bahasa antara lain yang dikemukakan oleh pemuka aliran praha (Prague school), kecendekiaan bahasa ditandai oleh (1) kemampuannya dalam membentuk dan menyampaikan pernyataan yang tepat, saksama dan kaya, (2) bentuk kalimatnya mencerminkan penelitian penalaran yang objektif sehingga relasi strukturnya sama dengan proposisi logika, dan (3) mampu menunjukkan antarkalimat yang selaras, logis, dan memiliki keutuhan. Dari ketiga syarat tersebut dapat mempertimbangkan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa Indonesia nusantara dalam memenuhu syarat sebagai ilmu. Semantik berhubungan erat dengan syarat ketiganya, bila dipahami melalui proposisi logis tepat, selaras dan memiliki keutuhan (terutama dibidang acuan baik yang objektif (kongkret) maupun abstrak). Dalam kajian semantik terdapat pembahasan mengenai homonimi, homonimi dapat diartikan sebagai nama sama untuk benda atau hal lain, secara semantik, Verhaar (1978) member definisi homonimi sebagai ungkapan 1

19 2 (berupa kata, frase atau kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (juga brupa kata, frase atau kalimat) tetapi maknanya tidak sama. 1 Homonimi adalah relasi makna antar kata yang ditulis sama, tetapi maknanya berbeda. Di dalam kamus kata-kata yang termasuk homonim muncul sebagai lema (entri) yang terpisah. Misalnya saja, kata tahu dalam kamus besar bahasa Indonesia muncul sebagai dua lema: Ta.hu v mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami) Ta.hu n makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus dan dicetak. Konsep kehomoniman sebagai pertalian makna antara dua atau lebih leksem yang sama bentuk merupakan gejala semesta bahasa (language universal). Konsekuensi logis munculnya gejala kehomoniman adalah ketaksaan ujaran atau kalimat yang disampaikan oleh pembicara kepada pendengar/lawan bicara. Akibat lebih jauh yang disebabkan oleh munculnya gejala kehomoniman adalah, di samping ketaksaan ujaran atau kalimat, terjadinya distorsi pesan yang ingin disampaikan. Pemahaman yang baik terhadap kehomoniman suatu bahasa, khususnya bahasa Arab, dapat menghindari ketaksaan dan distorsi pesan yang terkandung dalam ujaran atau kalimat. Kajian kehomoniman dalam bahasa Arab masuk pada pokok bahasan Al-mustarak Al-lafzi (relasi makna), di samping kajian kepoliseman. 1 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 1994) h. 93

20 3 Dengan memakai pendekatan teori Lyons (1996) penelitian ini memperoleh formulasi klasifikasi homonimi bahasa Arab yang terdiri atas: (i) homonimi mutlak (absolute homonymy), dan (ii) homonimi sebagian (partial homonymy). Dalam menganalisis data, penelitian ini memanfaatkan juga pendekatan analisis komponen atau medan semantik. Homonimi mutlak ditemukan pada semua kelas kata, baik nomina (alism), verba (fi'il), maupun partikel (alharf). Homonimi sebagian diperoleh berdasarkan perbedaan lingkungan gramatikal dari leksem-leksem yang homonimis dan subklasifikasi homonimi sebagian ini terdiri atas (I) perbedaan infleksi aspektual (perfektif - imperfektif), (ii) perbedaan derivasi, (iii) perbedaan kategori gender (maskulin - feminin), dan (iv) perbedaan kategori jumlah (tunggal - jamak). 2 Objek utama dari homonimi adalah teks. Ketika berhadapan dengan teks, maka kita akan menemukan dua unsur pembangun, yaitu penulis dan pembaca. Ketika kita menerjemahkan suatu teks, maka pada tataran ini kita juga melakukan kegiatan menfsirkan makna. Homonim merupakan salah satu objek kajian dalam Al-Qur an. 3 Al-Qur an sebagai kitab suci tidak hanya berisi mengenai kumpulan ayat-ayat yang tertulis dengan bahasa Arab, tetapi juga telah menjadi pedoman hidup umat Islam. Agar menjadi pegangan hidup, umat perlu menafsirkan Al-Qur an 2 (selasa 15 juni 2010) 3 Beberapa tahun terakhir Al-Qur an telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa atas bantuan rabithah al alam al Islami dan dar al ifta wa al irsyad yang bermarkas di Saudi Arabia. Mujamma khadim al haramain al syarifain al malik fahd untuk pencetakkan mushaf, telah mencetak terjemahan Al-Qur an dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Perancis, Turki, Urdu, China, Hausa, dan Indonesia. Departemen agama, Al-Qur an dan terjemahannya (semarang: PT. Karya Toha Putra, 1990) h. 30

21 4 agar senantiasa dapat mengaplikasikan dirinya di dalam kehidupan. Hal ini tanpa terkecuali dalam ayat teologis yang berkaitan dengan kata kufr. Permasalahan mengenai kufr memang selalu menjadi salah satu titik poin yang sangat sensitif di kalangan umat muslim, khususnya masalah akidah. Seringkali terjadi perdebatan dan bahkan berujung pada pembunuhan lantaran salah menempatkan makna kufr. Kata kufr atau yang identik dengan kafir seringkali diartikan sebagai keluar dari Islam (murtad). Memang benar kufr merupakan lawan dari iman. Hanya saja apakah setiap kata kufr selalu bermakna keluar dari Islam (murtad) itulah yang menjadi persoalan. Secara harfiah kufr berarti tertutup, terhalang, dan terhapus. Namun, kata ini menjadi istilah khusus dalam perbincangan masalah akidah, yang menjadi lawan dari iman. Sebagai contoh dalam Q.S. Al-Maidah ayat 44:

22 5 44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Maidah ayat 44) Contoh lain dalam surat Ibrahim ayat 7 7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), Maka Sesungguhnya azab-ku sangat pedih". (Q.S. Al-maidah ayat 7) Dari dua contoh ayat di atas terdapat perbedaan makna, mengenai surat Al-Maidah ayat 44 kata kafir apakah ditujukan kepada kaum muslimin atau kepada orang-orang kafir. Dalam tafsir Adhwa ul Bayan diriwayatkan dari Asy-Sya bi, ayat tersebut ditujukan kepada kaum muslimin, maksud kekufuran didalamnya adalah kekufuran yang bukan berarti kekafiran, dan

23 6 bukan yang berarti keluar dari agama, diriwayatkan pula dari ibnu abbas, mengenai ayat ini, dia berkata: bukan kekufuran seperti yang kalian katakana/kira. Abi Hatim dan Al Hakim meriwayatkan dirinya. Al Hakim mengatakan, shahih sesuai dengan kriteria Imam Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak menukilnya. Demikian kutipan dari Ibnu Katsir. Sama halnya dengan tafsir Al-Misbah karangan Quraish Shihab, dalam ayat tersebut dapat dipahami dalam arti kecaman yang amat keras tarhadap mereka yang menetapkan hukum bertentangan dengan hukum-hukum Allah, tetapi ini oleh mayoritas ulama, seperti tulis Muhammad Sayyid Tanthawi Mufti Mesir dan pemimpin tertinggi al-azhar Mesir, dalam tafsirnya adalah bagi yang melecehkan hukum allah dan yang mengingkarinya. Demikian juga pendapat sahabat nabi Ibn Abbas. Memang satu kekufuran dapat berbeda dengan kekufuran yang lain. Kufurnya seorang muslim, kezaliman, dan kefasikannya tidak sama dengan kekufuran, kezaliman dan kefasikan non muslim. Kekufuran seorang muslim bisa diartikan pengingkaran nikmat. Demikian pendapat Atha salah seorang ulama yang hidup pada masa sahabat Nabi Muhammad saw. Syekh Hasanain Makhluf, yang juga pernah menjabat mufti mesir, menulis tentang penggalan ayat ayat ini dan menyatakan bahwa, pakar-pakar tafsir berbeda pendapat tentang ayat ini dan kedua ayat serupa sesudah ayat ini. Ayat pertama (ayat 44) ditujukan kepada orang-orang muslim, yang kedua (ayat 45) ditujukan kepada orang-orang Yahudi, dan ayat ketiga (ayat 47) kepada prang-orang Nasrani. Selanjutnya ia menulis: sifat kafir bila

24 7 disandangkan kepada orang yang beriman, maka ia dipahami dalam arti kecaman yang amat keras, bukan dalam arti kekufuran yang menjadikan seseorang keluar dari agama. Di sisi lain jika non muslim dinilai fasiq atau zalim, maka maksudnya adalah pelampauan batas dalam kekufuran. Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang Yahudi, karena Allah SWT telah menyebutkan sebelumnya kepada mereka merubah perkataan-perkataan dari tempattempatnya, dan mereka mengatakan jika kamu diberikan yang ini, yakni hukum yang telah dirubah yang selain hukum Allah, maka terimalah dan jika kamu tidak diberikan yang ini, yakni yang telah dirubah, tapi kamu diberikan hukum Allah yang sebenarnya maka hati-hatilah. Mereka memerintahkan agar berhati-hati terhadap hukum Allah yang mereka tahu itu adalah kebenaran. Maka ini menunjukkan bahwa perkataan tersebut ditujukan kepada mereka. Diantara mereka yang mengatakan bahwa ayat tersebut ditujukan kepada ahli kitab, sebagaimana yang ditunjukkan ayat tersebut adalah Al Barra bin Azib, Hudzaifah bin Al Yaman, Ibnu Abbas, Abu Mijlaz, Abu Raja Al Utharidi, Ikrimah Ubaidillah bin Abdullah, Al Hasan Al Basri dan yang lainnya. Menarik sekali untuk dilihat bahwa masing-masing penerjemah mempunyai pemahaman tersendiri terhadap teks. Perbedaan itu bisa saja dapat terjadi, karena lingkungan, latar belakang, pendidikan, dan sebagainya.

25 8 Kesemuanya itu turut memberikan corak tersendiri dalam pemahaman akan suatu entitas. Di dalam Al-Qur an kata kufr dengan berbagai bentuk perubahannya, diungkapkan sebanyak 525 kali. Dari sekian banyak bentuk kata kufr, penulis hanya mengelompokkan menjadi enam bentuk. Masing-masing bentuk kata memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah beberapa kelompok bentuk kufr dalam Al-Qur an: takfir) (kaffara yukaffiru آفر- يكفر- تكفير (kaffaarah) آفا رة (kaafuur) آافور kufr) (kafara yakfuru آفر- يكفر- آفر kaafiruun) (al kafarah kuffar الكفرة- آفار- آافرون kafuur) (kaffaar آفار- آفور Atas dasar tersebut, penulis menulis skripsi yang berjudul ANALISIS HOMONIMI TERHADAP KATA KUFUR DALAM AL-QUR AN (STUDI KOMPARATIF TERJEMAHAN H.B. JASSIN DAN MAHMUD YUNUS) B. Perumusan dan Pembatasan Masalah Penjelasan makna ini, maka penulis membatasi permaslahan ini hanya berkisar pada homonimi. Sample dari objek penelitian ini adalah ayat-ayat yang berisi tentang kufr.

26 9 Setelah memaparkan latar belakang, maka merasa perlu untuk memberikan pembatasan dan perumusan masalah, yaitu terjemahan Al-Quran H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut : 1. Apakah terjemahan kata kufur dalam Al-Qur an terjemahan H.B. Jassin dan Mahmud Yunus diterjemahkan secara berbeda? 2. Apa pengaruh terjemahan tersebut terhadap teologi umat Islam? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Mengetahui apakah ada perbedaan makna antara dua versi terjemahan terhadap dua ayat tersebut. 2. Mengetahui pengaruh terjemahan tersebut terhadap teologi umat Islam Adapun manfaatnya adalah : Memberikan pengetahuan baru bagi yang mempelajari Bahasa Arab terutama penerjemahan, yaitu pengetahuan tentang perubahan makna terhadap penerjemahan. D. Metode Penilitian Sumber data yang diperoleh adalah kajian pustaka melalui sumber literer (library reaserch) yaitu dari kepustakaan, sedangkan metode penilitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dari Al Qur an yang diterjemahkan oleh H.B. Jassin dan Mahmud Yunus sebagai bahan primer. Sedangkan untuk bahan sekunder adalah dengan mengumpulkan dari berbagai literatur yang relevan dengan

27 10 pokok permasalahan baik dari artikel, majalah, internet, maupun dari bukubuku lain yang berkaitan. Adapun pedoman penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang disusun oleh tim UIN Syarif Hidayatullah dan diterbitkan oleh UIN Jakarta press E. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari IV bab, yaitu : Bab I Penulis akan menulis pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penilitian dan sistematika penulisan. Bab II Berupa kerangka teori yang terdiri dari : gambaran umum tentang penerjemahan yang di dalamnya terdapat definisi penerjemahan, jenis penerjemahan, tahap penerjemahan : tahap analisis, tahap pengalihan, tahap penyerasian, penerjemahan Al-Qur an. Pengertian hominimi, homonimi dalam bahasa Arab, dan hominimi dalam bahasa Indonesia. Bab III berisi biografi H.B. Jassin dan Mahmud yunus penerjemahan : sekilas tentang biografi H.B. Jassin dan Mahmud yunus, dan karya-karyanya. Bab IV merupakan hasil analisis dari hasil terjemahan kata kufur dengan melakukan analisis komparatif antara hasil terjemahan H.B. Jassin dan Mahmud Yunus. Bab V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

28 11

29 BAB II KERANGKA TEORI A. Gambaran Umum Tentang Penerjemahan 1. Definisi Terjemahan Seperti halnya ilmu-ilmu lain, di dalam bidang penerjemahan ditemukan banyak definisi. Berbagai macam definisi itu mencerminkan pandangan ahli yang membuat definisi tentang hakikat terjemahan. Berikut akan disajikan beberapa definisi yang sering dikutip dalam buku tentang penerjemahan. Penerjemahan atau translation selama ini didefinisikan melalui berbagai cara dengan latar belakang teori serta pendekatan yang berbedabeda dari berbagai segi, baik segi semantik (kemaknaan) maupun linguistik (kebahasaan) dan sebagainya. Meskipun tidak mewakili keseluruhan definisi yang ada dalam dunia penerjemahan dewasa ini. Definisi terjemahan dalam arti luas adalah semua kegiatan manusia dalam mengalihkan makna atau pesan, baik verbal maupun non verbal dari informasi asal atau informasi sumber (source information) ke dalam informasi sasaran (target information). 1 Sedangkan definisi terjemahan dalam arti sempit adalah suatu proses pengalihan pesan yang terdapat di dalam teks bahasa sumber (source linguistik) dengan kesepadanan di dalam bahasa ke dua atau bahasa sasaran (target language). 2 1 Suhendra Yusuf, Teori Terjemah (Pengantar kearah Pendekatan Linguistik dan Sosiolinguistik). (Bandung. PT.Mandar Maju, 1994). Cet ke-1. h: 8 2 Ibid. h. 8 11

30 12 Eugene a. Nida 3 dan Charles R. Taber, dalam buku mereka The Theory and Practice of Translation, memberikan definisi terjemahan sebagai berikut : Translating consist in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in the terms of meaning secondly in terms of style. 4 (menerjemahkan berarti menciptakan padanan yang dekat dalam bahasa penerima terhadap pesan bahasa sumber, pertama dalam hal makna dan kedua pada gaya bahasa). Secara lebih sederhana, menerjemahkan dapat didefinisikan sebagai memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran) dengan pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gaya bahasanya. 3 Eugene A. Nida Lahir pada 11 November 1914, di Oklahoma City, Oklahoma, Eugene Nida dan keluarganya pindah ke Long Beach, California ketika ia berumur lima tahun. Ia mulai mempelajari bahasa Latin di bangku SMA dan tidak sabar untuk mampu menjadi misionaris yang tugasnya menerjemahkan Alkitab. Keinginannya itu semakin dekat untuk menjadi kenyataan saat ia meraih gelar kesarjanaan dalam bidang bahasa Yunani pada tahun 1963 dari University of California di Los Angeles dengan menyandang predikat summa cum laude. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Summer Institute of Linguistics (SIL) dan menemukan karya-karya ahli bahasa seperti Edward Sapir dan Leonard Bloomfield. Nida kemudian meraih gelar doktoral dalam bidang Perjanjian Baru berbahasa Yunani di University of Southern California. Pada tahun 1941, ia mulai mencoba merengkuh gelar Ph.D. dalam bidang ilmu bahasa di University of Michigan. Ia menyelesaikan studinya itu dua tahun kemudian. Disertasinya, A Synopsis of English Syntax, pada saat itu adalah sebuah analisa pertama yang menganalisa bahasa Inggris secara menyeluruh menurut teori konstituen langsung (immediate constituent). Tahun 1943 adalah masa-masa sibuk bagi Eugene Nida. Ia ditasbihkan di Northern Baptist Convention untuk dapat benar-benar menyandang gelar Ph.D.. Ia menikahi Althea Sprague dan bekerja di American Bible Society (ABS) sebagai ahli bahasa. Meskipun pada awalnya, perekrutannya sebagai staf ABS hanyalah sebagai suatu percobaan, Nida akhirnya menjadi wakil sekretaris untuk divisi Versi Alkitab (Versions), dan kemudian menjadi sekretaris eksekutif untuk divisi Penerjemahan Alkitab (Translations) sampai ia pensiun pada awal tahun 1980-an. (http//www. Google. Com) 20 juni Nida F.A. dan Charles R. Teber, The Theory and Patrice of Translation. (Leiden. E.J. Brill. 1996) h.24

31 13 Di sini Nida dan Teber tidak mempermasalahkan bahasa yang terlibat dalam penerjemahan, tetapi lebih tertarik pada cara kerja penerjemahan. Seperti yang dikutip oleh Maurust Simatupang yakni mencari padanan alami yang semirip mungkin sehingga pesan dalam bahasa sumber bisa disampaikan dalam bahasa sasaran. 5 Sehingga orang yang membaca atau yang mendengar pesan itu dalam bahasa sasaran pesannya sama dengan pesan orang yang membaca atau mendengar pesan itu dalam bahasa sumber. Menurut resensi Willie Koen, nida dalam bukunya mengajarkan bahwa cara baru mnerjemahkan haruslah fokus pada respon penerima pesan. (cara lama berfokus pada bentuk pesan). Itu berarti terjemahan dapat dikatakan baik bila benar-benar dapat dipahami dan dinikmati oleh penerimanya. Makna dan gaya atau nada yang diungkapkan dalam bahasa sasaran (bahasa penerima) tidak boleh menyimpang dari makna dan gaya/nada yang diungkapkan dalam bahasa sumber, itulah sebabnya nida mengatakan bahwa di dalam bahasa penerima harus terdapat The closest natural equivalent of the source language message, first in the terms of meaning secondly in terms of style. Akan tetapi, ekuivalen itu haruslah natural (wajar, sesuai dengan langgam atau idiom bahasa kita sendiri). Catford (1965) menggunakan pendekatan kebahasaan dalam melihat kegiatan penerjemahan dan ia mendefinisikannya sebagai The replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual h. 3 5 Maurust Simatupang. Enam Makalah Tentang Penerjemahan. (Jakarta: PT.UKI.1993).

32 14 material in another language (TL). 6 (mengganti bahan teks dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran). Newmark (1988) juga memberikan definisi serupa, namun lebih jelas lagi : Rendering the meaning of a text into another language in the way that the author intended the text (menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai yang dimaksudkan pengarang). Pada definisi di atas tidak ditemukan tentang makna. Sementara itu secara garis besar terjemahan tidak bisa dipisahkan dari persoalan makna atau informasi. Sebagai ganti dari konsep makna adalah materi tekstual yang sepadan. Kesepadanan yang dimaksud materi tekstual oleh catford tidak harus naskah tulis. Sedangkan Zuhrudin mengatakah bahwa. penerjemahan bisa berasal dari bahasa lisan atau tulisan. 7 Ungkapan lain tentang hakikat penerjemahan yang dikemukakan oleh Juliana House dalam disertasinya mengatakan bahwa penerjemahan adalah penggantian kembali naskah bahasa sasaran yang secara semantik dan pragmatik sepadan. 8 Pada hakikatnya esensi terjemahan itu terletak pada makna dari dua bahasa yang berbeda. 9 Oleh karena itu, house pun menjelaskan bahwa makna ber-aspek semantik erat kaitannya dengan makna denotative, yaitu makna yang terdapat dalam kamus (makna leksikal) dan 6 Rochayah Machali. Pedoman bagi Penerjemah. (Jakarta: PT. Grasindo. Anggota IKAPI. 2000).h. 5 7 Zuhrudin Suryawinata.et. al. Translation (Bahasa Teori dan Penentu Menerjemahkan). Yogyakarta: Knisius. 2003). Cet. Ke-1.h Nurrahman Hanafi. Teori dan Sastra Menerjemahkan.(NTT: Nusa Indah. 1986). Cet. Ke-1.h Ibid. h. 27

33 15 makna beraspek pragmatik bertautan dengan makna konotatif, yaitu makna yang berarti kiasan. Dengan melihat definisi di atas, baik definisi penerjemahan dalam arti luas atau sempit, baik tinjauan semantik atau linguistik, sekilas masing-masing definisi tersebut berbeda-beda, yang sebenarnya mempunyai muatan yang sama, yaitu adanya persamaan dan penyusuaian pesan yang disampaikan oleh penulis naskah dengan pesan yang diterima pembaca. 2. Jenis Penerjemahan Menerjemahkan pada dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. Bentuk lain yang dimaksud bisa berupa bentuk bahasa sumber atau bahasa sasaran. Secara sederhana, menerjemahkan dapat didefinisikan yaitu, memindahkan amanat dari bahasa sumber kebahasa sasaran, dengan pertama-tama memindahkan dan yang kedua mengungkapkan gaya bahasanya. 10 Dalam praktek menerjemahkan, diterapkan beberapa jenis penerjemahan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Adanya perbedaan bahasa sumber dan sistem bahasa sasaran b. Adanya perbedaan jenis materi teks yang diterjemahkan c. Adanya anggapan bahwa terjemahan adalah alat komunikasi d. Adanya perbedaan tujuan dalam menerjemahkan suatu teks Dalam kegiatan menerjemahkan sesungguhnya, keempat faktor tersebut tidak selalu berdiri sendiri dalam arti bahwa ada kemungkinan 10 Widya Martaya. Seni Terjemahan. (Yogyakarta: Knisius. 1991). Cet. Ke-1. h. 11

34 16 kita menerapkan dua atau tiga jenis penerjemahan sekaligus dalam menerjemahkan sebuah teks. 11 Ada beberapa jenis terjemahan yang dapat kita terapkan dalam kegiatan menerjemahkan. Diantaranya yaitu: a. Penerjemahan Kata Demi Kata Penerjemahan ini disebut juga dengan interlinear translation, yaitu susunan kata bahasa sumber (Bsu) dipertahankan dan kata-kata diterjemahkan satu per satu dengan makna yang paling umum. Metode ini bertujuan untuk memahami mekanisme dalam bahasa sumber (Bsu) maupun untuk menganalasis teks yang sulit sebagai proses penerjemahan. b. Penerjemahan Harfiah Penerjemahan harfiah ini menggunakan metode konversi, yaitu konstruksi gramatikal bahasa sumber (Bsu) dikonversikan ke padanan bahasa sasaran (Bsa) yang paling dekat tetapi kata-kata leksikal masih diterjemahkan kata per kata. Penerjemahan ini memang akan membingungkan pembaca, oleh karena itu, penerjemah harus memberikan keterangan tambahan berupa catata kaki (Foot note). Biasanya metode penerjemahan ini di gunakan dalam menerjemahkan Al Qur an. c. Penerjemahan Setia Penerjemahan ini merupakan proses menghasilkan kembali makna kontekstual bahasa sumber (Bsu) yang tepat, dengan mentransfer kata- 11 M. Rudolf Nababan. Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1991). Cet. Ke-1

35 17 kata cultural dan tetap mempertahankan tingkat ketidakwajaran gramatikal dan leksikal dalam proses penerjemahan. Dalam metode penerjemahan ini, masih mempertahankan kata-kata yang bermuatan budaya, dan diterjemahkan secara harfiah. d. Penerjemahan Semantik Penerjemahan ini sudah lebih luwes, artinya sudah tidak mempertahankan lagi tingkat ketidakwajaran gramatikal dan leksikal dalam proses penerjemahan. Penerjemahan ini masih mempertimbangkan unsur estetika teks Bsu dengan memadukan makna selama masih dalam batas kewajaran. Dibandingkan dengan penerjemahan lain. 12 Penerjemahan semantik lebih fleksibel. e. Penerjemahan Saduran Penerjemahan ini merupakan bentuk terjemahan bebas yang biasa dipakai dalam penerjemahan drama atau puisi. Biasanya antara tema, karakter, dan plot masih dipertahankan, dan peralihan budaya bahasa sumber (Bsu) ke dalam budaya bahasa sasaran (Bsa) ditulis kembali serta diadaptasi ke dalam bahasa sasaran (Bsa). f. Penerjemahan Bebas Penerjemahan ini merupakan metode yang mengutamakan isi dan bahkan mengorbankan bentuk teks bahasa sumber (Bsu). Umumnya penerjemahan ini berbentuk parafrase yang dapat lebih pendek atau 12 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 52.

36 18 lebih panjang dari teks aslinya dan biasa dipakai di kalangan media masa. g. Penerjemahan Idiomatik Penerjemahan ini dipakai dalam menerjemahkan teks idom atau istilahistilah idiomatis. Penerjemahan ini brtujuan memproduksi pesan dalam teks bahasa sumber (Bsu) dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatic yang tidak didapati pada naskah aslinya, sehingga terjadi distorasi nuansa makna. h. Penerjemahan Komunikasi Penerjemahan ini merupakan upaya memberikan makna kontekstual bahasa sumber (Bsu) yang tepat, sehingga isi dan bahasanya dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca. Metode ini tetap memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi seperti khalayak pembaca dan tujuan penerjemahan, sehingga teks sumber dapat diterjemahkan menjadi beberapa versi. Menurut Manna Al-Qaththan, 13 terjemahan dapat digunakan pada dua arti: 1) Terjemahan Harfiah, yaitu mengalihkan lafal-lafal yang serupa dari suatu bahasa ke dalam lafal-lafal yang serupa dari bahasa lain sedimikian rupa. Sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama. 2) Terjemahan Tafsiriyah atau terjemahan maknawiyah, yaitu menjelaskan makna pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat h Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu-ilmu al Qur an (Jakarta: Litera Antar Nusa, 1993),

37 19 dengan tertib kata-kata bahasa asal atau memperhatikan susunan kalimatnya. 3. Tahap-Tahap Penerjemahan a. Tahap Analisis Ketika seseornag ingin menuliskan sesuatu hendaknya ia ingin menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Hal ini juga berlaku bagi teks ekspresif (perwujudan persamaan) seperti puisi. Mustahil seseorang penulis puisi menulis sesuatu tanpa ingin perasaannya diwujudkan dalam puisi tersebut juga dirasakan orang lain. Dengan demikian, setiap teks tentunya bukanlah hal yang sacral. Justru karena tidak sacral itulah maka suatu teks bahasa sumber perlu dianalisis terlebih dahulu sebelum diterjemahkan. Analisis itu bisa berupa pertanayaan seputar teks seperti: apa maksud pengarang menuliskan teks itu? Apakah untuk menjelaskan sesuatu (eksposisi), ataukah untuk bercerita (narasi), atau untuk mempengaruhi pendapat umum (persuasi), ataukah suatu ajakan sendiri? Bagaimana pengarang atau penulis menyampaikan maksud tersebut? Bagaimana pengarang mewujudkan gaya tersebut dalam pemilihan kata, frase, dan kalimat? Sesudah mempunyai gambaran yang jelas, barulah ia dapat memulai proses selanjutnya. b. Tahap Pengalihan Seorang penerjemah dalam tahap ini berupaya untuk menggantikan unsur teks bahasa sumber dengan unsur teks bahasa sasaran yang sepadan. sepadan pada segala unsur dalam teks, baik

38 20 yang bentuk maupun isinya disepadankan tapi kesepadanan bukanlah kesamaan. 14 Pada tahapan pengalihan, seorang penerjemah mengajukan beberapa pertanyaan sebagai upaya pertimbangan dalam melakukan kegiatan pengalihan. Dianatara pertanyaan tersebut adalah: apakah maksud yang ingin disampaikan pengarang tersebut harus dipertahankan dalam teks terjemahan? Dapatkah penerjemah mengubah maksud dalam teks? Jawaban dasar terhadap pertanyaan ini adalah: penerjemahan harus memeprtahankan maksud yang ingin disampaikan pengarang. Pertanyaan selanjutnya yang mungkin timbul dalam tahap pengalihan ini adalah: bagaimana penerjemah menyampaikan maksud yang sepadan tersebut ke dalam bahasa sasaran? Apakah masih dapat digunakan kalimat-kalimat yang serupa? Misalnya, bagaimana kalimat-kalimat informasi dalalm bahasa sumber dapat tetap terasa membrikan informasi dalam bahasa sasaran? Alat bahasa apakah yang dipergunakan dalam hal ini? Namun, apabila teks sumber yang diterjemahkan sangat sukar dan melibatkan kata-kata yang bermakna ganda. Kata-kata yang mengandung emosi dan sebagainya. Penerjemah dapat saja bolak-balik dari tahap analisis ke pengalihan dan sebaliknya sampai ia yakin yang harus dijalani adalah tahap penyerasian. 14 Rochayah Machali. Pedoman bagi penerjemahan. (Jakarta: PT. Grasindo. 2000).h. 50

39 21 c. Tahap Penyerasian Pada saat ini penerjemah dapat menyelesaikan bahasanya yang masih terasa kaku untuk disesuaikan dengan kaidah bahasa sasaran. Disamping itu, mungkin juga terjadi penyerasian dalam hal peristilahan, misalnya apakah menggunakan istilah yang umum digunakan ataukah yang baku. Pada tahap penyerasian ini, penerjemah dapat melakukannya sendiri, atau membiarkan orng lain melakukannya. Akan lebih baik apabila penyerasian itu dilakukan oleh orang lain. Ada dua alasan untuk hal ini, pertama, penerjemah biasanya sulit mengoreksi pekerjaannya sendiri, karena secara psikologis ia akan beranggapan bahwa terjemahannya sudah bagus, peristilahannya sudah tepat, bahasanya sudah cukup alamiyah dan wajar, dan sebagainya. Kedua, penerjemahan sebaiknya merupakan pekerjaan suatu team. 15 Dalam hal ini, penerjemah terus menerjemahkan, sedangkan kegiatan penyerasian dilakukan oleh orang lain. Namun tidak ada salahnya apabila penerjemah sendiri yang melakukan penyerasian mereka masing-masing. Kebanyakan masyarakat barat mengerti mengenai ajaran agama islam dan Al-Qur an berdasarkan apa yang telah diterjemahkan oleh kelompok orientalis ke dalam bahasa mereka. Baik mereka pada akhirnya mencaci Al-Qur an atau justru masuk kedalam islam karena terjemahan Al-Qur an tersebut. Dengan adanya penerjemahan yang dilakukan itu, seseorang dapat mempelajari 15 Rochayah Machali. Pedoman bagi penerjemahan. (Jakarta: PT. Grasindo. 2000).h. 50

40 22 kandungan Al-Qur an terutama bagi mereka yang tidak menguasai bahasa Arab (Al-Qur an) dengan baik. Dengan begitu, penerjemahan Al-Qur an sangatlah penting dan berperan sekali dalam mengkaji lebih dalam segala sesuatu yang terkandung dalam Al-Qur an. 4. Penerjemahan Al-Qur an a. Sejarah Penerjemahan Al-Qur an Al-Qur anul karim telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, misalnya latin, Inggris, Perancis, Belanda dan sebagainya. Untuk pertama kalinya Al-Qur an diterjemahkan pada tahun 1143 M, ke dalam bahasa latin, sebagai bahasa ilmu di eropa waktu itu. Al- Qur an masuk ke eropa melalui andalus. Dari terjemahan bahasa latin inilah kemudian Al-Qur an diterjemahkan ke dalam bahasa Itali, Jerman dan Belanda oleh para orientalis barat. Pada umumnya penterjemahan Al-Qur an oleh para orientalis itu mempunyai kecenderungan atau tendensi negatif, yaitu menjelek-jelekkan islam, karena motif mereka bukan untuk menggali dan memahami petunjukpetunjuk Al-Qur an, melainkan demi kepentingan misi mereka menyudutkan islam. Maracci misalnya, ditahun 1689 mengeluarkan terjemahan Al- Qur an ke dalam bahasa latin, dengan teks Arab dan berbagai nukilan dari berbagai tafsir dalam bahasa Arab yang dipilih demikian rupa, ditujukan untuk memberi kesan buruk tentang islam di eropa. Maracci sendiri adalah orang yang pandai, dan dalam menterjemahkan Al-

41 23 Qur an itu jelas bertujuan menjelek-jelekkan islam dikalangan orangorang Eropa dengan mengambil pendapat ulama-ulama islam sendiri, yang menurutnya menujukkan kerendahan islam. Maracci adalah seorang roma Katolik dan terjemahannya itu ia persembahkan kepada emperor Romawi. Terjemahan Al-Qur an ke dalam bahasa inggris, yang itu pun sesungguhnya sebagai hasil terjemahan dari bahasa perancis, yang dilakukan oleh Du Ryer tahun 1647, untuk pertama kalinya dilakukan oleh A. Ross dan baru diterbitkan beberapa tahun setelah karya Du Ryer itu. Mengingat luasnya tujuan-tujuan terselubung dari para orientalis yang non islam dan anti islam, dalam penterjemahan Al- Qur an, menyebabkan penulis-penulis muslim berusaha menterjemhkan Al-Qur an ke dalam bahasa inggris. sarjana muslim pertama-pertama melakukan penterjemahan Al-Qur an ke dalam bahasa inggris ialah Dr. Muhammad Abdul Hakim Khan, dari Patiala, pada tahun 1905 M. Mirza Hairat dari Delhi juga menterjemahkan Al- Qur an dan diterbitkan di Delhi tahun Nawab Imadul Mulk Sayid Husein Bilgrami dari Hyderabad Dacca juga menterjemahkan sebagian Al-Qur an. Ia meniggal sebelum menyelesaikannya. Ahmadiyah Qadiani juga menterjemahkan bagian pertama Al-Qur an, pada tahun 1915, Ahmadiyah Lahore juga menerbitkan terjemahan Maulvi Muhammad Ali yang pertama terbit tahun Terjemahan

42 24 itu merupakan terjemahan ilmiah yang diberi catatan-catatan yang luas dan pendahuluan serta indek yang cukup. Terjemahan Al-Qur an lain yang perlu disebutkan ialah terjemahan oleh Hafidz Ghulam Sarwar yang diterbitkan tahun Dalam terjemahannya ia memberikan ringkasan, surat demi surat, bagian demi bagian, tetapi tidak diberinya footnote pada terjemahan itu. Catatan-catatan yang dimaksud kiranya sangat perlu untuk memahami ayat-ayat Al-Qur an. Bahasa Al-Qur an dengan ungkapanungkapan yang kaya akan arti memerlukan catatan-catatan yang memadai. Marmaduke Pichthall juga menterjemahkan Al-Qur an, di terbitkan pada tahun Ia adalah seorang muslim berkebangsaan inggris yang pandai dan ahli dalam bahasa Arab. Terjemahan ke dalam bahasa non eropa dilakukan ke dalam bahasa-bahasa : Persia, Turki, Urdu, Benggali, Indonesia dan berbagai bahasa timur serta beberapa bahasa Afrika. Terjemahan Al-Qur an pertama dalam bahasa urdu dilakukan ole Syah Abdul Qadir dari Delhi (wafat 1826). Setelah itu banyak juga yang lain menterjemahkan Al- Qur an ke dalam bahasa urdu tersebut, yang pada umumnya terjemahan-terjemahan itu tidak sampai selesai. Di antara terjemahan yang lengkap yang dipergunakan sampai sekarang ialah terjemahan Syah Rafiuddin dari Delhi, Syah Asyraf Ali Thanawi dan Maulvi Nazir Ahmad (wafat 1912). Al-Qur anul karim diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia telah dilakukan oleh Abdul Ra uf Al-Fansuri, seorang ulama dari

43 25 Singkel, pada pertengahan abad ke-17 M, jelasnya kedalam bahasa melayu. Terjemahan tersebut bila dilihat dari segi ilmu bahasa/tata bahasa Indonesia modern belum sempurna, namun pekerjaan itu sungguh besar artinya, terutama sebagai parintis jalan. Di antara terjemahan yang lain ialah terjemahan yang dilakukan oleh kemajuan islam Yogyakarta, Qur an kejawen dan Qur an sundawiyah, terbitan percetakan A.B. Siti Syamsiah Solo, tafsir Hidayaturrahman oleh K.H. Munawir Khalil, tafsir Al-Qur an Indonesia oleh Prof. Mahmud Yunus (1935), Al Furqan dan tafsir Qur an oleh A. Hasan dari Bandung (1928), tafsir Al-Qur an oleh H. Zainuddin Hamidi Cs (1959), Al Ibris disusun oleh K.H. Bisyri Musthafa dari Rembang (1960), tafsir Qur anul Hakim oleh H.M. Kasyim Bakry Cs (1960) dan lain-lain. Dari terjemahan-terjemahan Al-Qur an tersebut ada yang lengkap dan ada yang tidak selesai. Terjemahan Al-Qur an ke dalam bahasa Indonesia yang kemunculannya menimbulkan pro dan kontra ialah bacaan mulia oleh kritikus sastra H.B. Jassin, yang dalam penterjemahan itu menggunakan pendekatan puitis. Pemerintah RI menaruh perhatian besar terhadap upaya terjemahan Al-Qur an ini. Hal tersebut terlihat semenjak pola I pembangunan semesta berencana, sampai pada masa pemerintahan sekarang ini. Al-Qur an dan terjemahannya yang telah beredar di masyarakat dan yang telah berulang kali dicetak ulang dengan

44 26 penyempurnaan-penyempurnaan, adalah bukti nyata dari besarnya perhatian pemerintah terhadap penerjemahan Al-Qur an itu. 16 Dalam penerjemahan Al-Qur an terdapat 2 jenis terjemahan, yaitu : 1) Terjemahan Al-Quran Harfiah Terjemahan Al-Quran secara harfiah adalah terjemahan yang dilakukan dengan apa adanya, sesuai dengan susunan dan struktur dari bahasa sumber. Terjemahan harfiah dilakukan dengan cara memahami arti kata demi kata yang terdapat dalam teks terlebih dahulu, setelah benar-benar dipahami kemudian dicari padanannya yang tepat ke dalam Bsa. Muhammad Husain Al-Dzahabi membagi terjemahan harfiah ini dalam dua bagian, yaitu : a) Terjemah harfiah bi Al-Mitsl, yaitu terjemahan yang dilakukan apa adanya, terikat dengan susunan dan struktur bahasa sumber yang diterjemahkan. b) Terjemah Al-Qur an Bighairi Al-Mitsl, pada dasarnya sama dengan terjemahan sebelumnya, hanya saja sedikit lebih longgar keterikatannya dengan susunan dan struktur bahasa sumber yang akan diterjemahkan. 2) Terjemahan Al-Qur an Tafsiriah Terjemahan Al-Qur an secara tafsiriah atau yang lebih dikenal dengan penerjemahan maknawiyah yaitu menjelaskan makna atau arti kata dengan bahasa lain, tanpa terikat dengan tertib kata-kata 16 M. Ali Hasan dan Rif at Syauqi Nawawi. Pengantar Ilmu Tafsir. (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1988).h

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi Tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR. (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI. Oleh:

HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR. (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI. Oleh: HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI Oleh: HOMSILATUL JANNAH NIM: E03209049 JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133 PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI SAMPUL LUAR... i SAMPUL DALAM... ii ABSTRAK... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii PEDOMAN TRANSLITERASI... xi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii PANDUAN TRANSLITERASI... iv ABSTRAK... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DENGAN BAIK DAN BENAR SISWA MELALUI MODEL READING ALOUD PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADIS KELAS IV MI NURUL ISLAM 02 WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN

Lebih terperinci

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT 30-31 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA PADA KEGIATAN HOME INDUSTRY PEREMPUAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA PADA KEGIATAN HOME INDUSTRY PEREMPUAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK ANALISIS PELAKSANAAN KERJASAMA PADA KEGIATAN HOME INDUSTRY PEREMPUAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh : STRATEGI GURU PAI DALAM MENCIPTAKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DENGAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 8 SEMARANG (Studi Kasus Peserta didik Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STUDI KORELASI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VIII SMP N 4 CEPIRING KENDAL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI. Huruf Arab ا. Huruf Latin. Tidak dilambangkan ط th ب B ظ zh ت T ع ث Ts غ g ج

PEDOMAN TRANSLITERASI. Huruf Arab ا. Huruf Latin. Tidak dilambangkan ط th ب B ظ zh ت T ع ث Ts غ g ج PEDOMAN TRANSLITERASI Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab ا Tidak dilambangkan ط th ب B ظ zh ت T ع ث Ts غ g ج J ف f ح H ق q خ Kh ك k د D ل l ذ Dz م m ر R ن n ز Z و w س S ه h ش Sy ء ص Sh ي Y ض Dh Huruf Latin

Lebih terperinci

PERNAPASAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE UIN SUNAN AMPEL SURABAYA DALAM PERSPEKTIF SUFI HEALING DAN MEDITASI MAHASI SAYADAW. Oleh

PERNAPASAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE UIN SUNAN AMPEL SURABAYA DALAM PERSPEKTIF SUFI HEALING DAN MEDITASI MAHASI SAYADAW. Oleh PERNAPASAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE UIN SUNAN AMPEL SURABAYA DALAM PERSPEKTIF SUFI HEALING DAN MEDITASI MAHASI SAYADAW Skripsi Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V DI MI AN NUR DEYANGAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

KERJASAMA UMAT BERAGAMA DALAM AL-QUR AN Perspektif Hermenutika Farid Esack

KERJASAMA UMAT BERAGAMA DALAM AL-QUR AN Perspektif Hermenutika Farid Esack KERJASAMA UMAT BERAGAMA DALAM AL-QUR AN Perspektif Hermenutika Farid Esack Dr. Achmad Khudori Soleh, M.Ag Erik Sabti Rahmawati, M.Ag, MA Pengantar Prof. H. Mahmoud Mustafa Ayoub. PhD UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QURAN HADIS MATERI POKOK MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH ILMU TAJWID HUKUM BACAAN IDGHAM BIGHUNAH, IDGHAM BILAGHUNAH, DAN IQLAB MELALUI METODE CARD SORT BAGI SISWA KELAS IV

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh : Fajar Muzaki 0906010012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DENGAN METODE QIRO ATI (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN 1 MONTONGSARI WELERI KENDAL TAHUN AJARAN 2016/2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PROGRAM ILMU SYARIAH KONSENTRASI HUKUM KELUARGA ISLAM

PROGRAM ILMU SYARIAH KONSENTRASI HUKUM KELUARGA ISLAM HUKUM KEWARISAN MENURUT IMAM SYAFI'I DAN HAZAIRIN (Studi Perbandingan Dalam Kasus Ahli Waris Pengganti Dan Relevansinya Dengan KHI) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Negeri Islam Negeri

Lebih terperinci

RISALAH SAKRATUL MAUT KARYA ABDURRAUF ASSINGKILI; PENELITIAN FILOLOGIS ATAS NASKAH NEGARA

RISALAH SAKRATUL MAUT KARYA ABDURRAUF ASSINGKILI; PENELITIAN FILOLOGIS ATAS NASKAH NEGARA Laporan Penelitian RISALAH SAKRATUL MAUT KARYA ABDURRAUF ASSINGKILI; PENELITIAN FILOLOGIS ATAS NASKAH NEGARA Oleh: Drs. Abu Qasim, M.Ag Drs. H. Muhammad Yusuf, M.Fil.I Fathullah Munadi, S.Ag, MA Penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK. (Studi Pernikahan di Desa Gajah Kecamatan Gajah Kabupaten Demak) SKRIPSI

PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK. (Studi Pernikahan di Desa Gajah Kecamatan Gajah Kabupaten Demak) SKRIPSI PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK (Studi Pernikahan di Desa Gajah Kecamatan Gajah Kabupaten Demak) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S1 Dalam Ilmu

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA (STUDI ANALISIS TERHADAP TAFSIR Q.S. AT-TAHRIM AYAT 6)

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA (STUDI ANALISIS TERHADAP TAFSIR Q.S. AT-TAHRIM AYAT 6) TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA (STUDI ANALISIS TERHADAP TAFSIR Q.S. AT-TAHRIM AYAT 6) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER BIDANG OLAHRAGA DI MA NU 04 AL MA ARIF BOJA KENDAL

MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER BIDANG OLAHRAGA DI MA NU 04 AL MA ARIF BOJA KENDAL MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER BIDANG OLAHRAGA DI MA NU 04 AL MA ARIF BOJA KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Lebih terperinci

Oleh : SITI SURYANI NIM:

Oleh : SITI SURYANI NIM: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE AL-MA ARIF DI TPQ NU 13 AL-MA ARIF KEMBANGAN KALIWUNGU DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE QIROATI DI TPQ MUSTABANUL KHOIROT

Lebih terperinci

AHMAD GAZALI NIM

AHMAD GAZALI NIM ANALISIS KRITIS TERHADAP GAGASAN PADA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 DAN DOKUMEN KURIKULUM MUATAN LOKAL PENDIDIKAN AL- QUR AN TESIS Oleh AHMAD GAZALI NIM.1102110799 INSTITUT

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA (PPs) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

PROGRAM PASCASARJANA (PPs) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netpe RANAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUD DAKWAH WAL IRSYAD CITTA KABUPATEN

Lebih terperinci

SEJARAH PENDAPAT FILOSOF TENTANG JIWA (Studi Pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina, Sigmund Freud)

SEJARAH PENDAPAT FILOSOF TENTANG JIWA (Studi Pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina, Sigmund Freud) SEJARAH PENDAPAT FILOSOF TENTANG JIWA (Studi Pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina, Sigmund Freud) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) dalam Sejarah

Lebih terperinci

KONSEP PENGANGKATAN KEPALA NEGARA MENURUT PANDANGAN AL-MAWARDI DAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI

KONSEP PENGANGKATAN KEPALA NEGARA MENURUT PANDANGAN AL-MAWARDI DAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI KONSEP PENGANGKATAN KEPALA NEGARA MENURUT PANDANGAN AL-MAWARDI DAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI TESIS Diajukan Kepada Institut Agama Islam (IAIN) Antasari Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUSSALAM MARTAPURA TESIS

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUSSALAM MARTAPURA TESIS PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUSSALAM MARTAPURA TESIS RELA NINGSIH NIM. 11 0253 0834 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI PASCASARJANA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TRANSLITERASI... xi BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 )

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh:

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili) PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM. MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM. MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK

PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN WALISONGO SEMARANG 2017

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN WALISONGO SEMARANG 2017 PERAN BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS BANK SAMPAH JATI ASRI DI JATI KULON KECAMATAN JATI-KUDUS) SKRIPSI Disusun Guna Melengkapi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ALQURAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ALQURAN AMUNTAI (Studi Kritis Terhadap Proses dan Hasil Pembelajaran) Oleh HAJI HAMLI NIM

PEMBELAJARAN ALQURAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ALQURAN AMUNTAI (Studi Kritis Terhadap Proses dan Hasil Pembelajaran) Oleh HAJI HAMLI NIM PEMBELAJARAN ALQURAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ALQURAN AMUNTAI (Studi Kritis Terhadap Proses dan Hasil Pembelajaran) Oleh HAJI HAMLI NIM. 13.0252.1084 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI PASCASARJANA PROGRAM

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK PENGARUH ENERGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Lebih terperinci

POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya)

POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya) POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL-QUR AN OLEH GURU DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PESERTA DIDIK KELAS IV MI GONDANG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

SENGKETA TANAH WAKAF MASJID DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DESA PAKEM KEC. SUKOLILO KAB. PATI) TESIS

SENGKETA TANAH WAKAF MASJID DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DESA PAKEM KEC. SUKOLILO KAB. PATI) TESIS SENGKETA TANAH WAKAF MASJID DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DESA PAKEM KEC. SUKOLILO KAB. PATI) TESIS Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Islam Oleh : MOHAMMAD

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BERBUAT BAIK KEPADA ORANG-ORANG LEMAH SKRIPSI

BERBUAT BAIK KEPADA ORANG-ORANG LEMAH SKRIPSI BERBUAT BAIK KEPADA ORANG-ORANG LEMAH (Makna Hadis Sunan Abu Dawud Nomor Indeks 2594) SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna memenuhi salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika. PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN LIMIT PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 DI MADRASAH ALIYAH MATHOLI UL HUDA BUGEL JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT. KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017

STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT. KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017 STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT FARD}U DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Islam dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Islam dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam. KOMPARASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIDUL QUR AN (di Pondok Pesantren Al-Madani Pucang Gading Mranggen Demak dan Ulin Nuha Institute Ringinwok, Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Oleh: LITA SEPTIANI

Oleh: LITA SEPTIANI STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SKI POKOK BAHASAN MENGENAL PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE YATSRIB DENGAN METODE INDEX CARD MATCH KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SMPNU 06 KEDUNGSUREN KALIWUNGU SELATAN KENDAL SKRIPSI

KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SMPNU 06 KEDUNGSUREN KALIWUNGU SELATAN KENDAL SKRIPSI KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SMPNU 06 KEDUNGSUREN KALIWUNGU SELATAN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 29 BANDAR LAMPUNG

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 29 BANDAR LAMPUNG PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 29 BANDAR LAMPUNG TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2O11

JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2O11 KONSEP FITRAH KEAGAMAAN DALAM AL-QURAN SURAH AR-RUM AYAT 30 SKRIPSI Oleh : Dovilisano Fitria NIM. E03207029 JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2O11

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT SEBAGAI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) MATERI KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB SISWA KELAS VI MI ARROSYIDIN PANCURANMAS SECANG

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

MANAJEMEN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG MANAJEMEN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Prodi Kependidikan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BUSANA MUSLIM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA (STUDI KASUS BUTIK ALAM BENING, KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG)

STRATEGI PEMASARAN BUSANA MUSLIM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA (STUDI KASUS BUTIK ALAM BENING, KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG) STRATEGI PEMASARAN BUSANA MUSLIM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA (STUDI KASUS BUTIK ALAM BENING, KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSIF DI SDN BENUA ANYAR 8 BANJARMASIN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSIF DI SDN BENUA ANYAR 8 BANJARMASIN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSIF DI SDN BENUA ANYAR 8 BANJARMASIN TESIS OLEH MERIANI NIM. 12.0253.1014 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI PASCASARJANA BANJARMASIN 2015 M/1437 H PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL (Studi Pelaksanaan Program PAI Pada Paket C PKBM Indonesia Pusaka Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam STUDI KOMPARASI TENTANG HASIL BELAJAR PAI ANTARA SISWA YANG ORANG TUA BEKERJA DI LUAR NEGERI DENGAN TIDAK BEKERJA DI LUAR NEGERI DI SDN 01 CLERING DONOROJO JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI AQIDAH PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL BANJARMASIN TIMUR

PENANAMAN NILAI-NILAI AQIDAH PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL BANJARMASIN TIMUR PENANAMAN NILAI-NILAI AQIDAH PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL BANJARMASIN TIMUR TESIS OLEH : KHAIRUNNISA NIM : 12.0252.0935 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA BANJARMASIN 2016

Lebih terperinci

POLA PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA DI DESA GONDOSARI RW 01 GEBOG KUDUS

POLA PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA DI DESA GONDOSARI RW 01 GEBOG KUDUS POLA PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA DI DESA GONDOSARI RW 01 GEBOG KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh :

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI MI MIFTAKHUL ULUM DESA KEJENE KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat

Lebih terperinci

Peran Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dalam Mempublikasikan Kegiatan Keagamaan Melalui Website

Peran Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dalam Mempublikasikan Kegiatan Keagamaan Melalui Website Peran Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dalam Mempublikasikan Kegiatan Keagamaan Melalui Website SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL

STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Kependidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MIN SUMURREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MIN SUMURREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MIN SUMURREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah

Lebih terperinci

SITI MUAKHIROH NIM :

SITI MUAKHIROH NIM : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS V C DI MIN KALIBALIK KEC. BANYUPUTIH KAB. BATANG TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN KARAKTER DI MI PESANTREN ANAK SHOLEH (PAS) BAITUL QUR AN GONTOR MLARAK PONOROGO

MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN KARAKTER DI MI PESANTREN ANAK SHOLEH (PAS) BAITUL QUR AN GONTOR MLARAK PONOROGO MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN KARAKTER DI MI PESANTREN ANAK SHOLEH (PAS) BAITUL QUR AN GONTOR MLARAK PONOROGO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. PERBANDINGANN HASIL BELAJAR BERDASARKAN GENDER PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS XI IPA MA MATHOLI UL HUDA BUGEL JEPARA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENDAPAT TOKOH AGAMATERHADAP UTANG PANENAN KOPI. (Studi Kasus di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember) SKRIPSI Oleh:

PENDAPAT TOKOH AGAMATERHADAP UTANG PANENAN KOPI. (Studi Kasus di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember) SKRIPSI Oleh: PENDAPAT TOKOH AGAMATERHADAP UTANG PANENAN KOPI (Studi Kasus di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember) SKRIPSI Oleh: IBNU KHALDUN NIM: 10220052 JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH FAKULTAS SYARI AH UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN (Telaah Konsep Pendidikan Islam)

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN (Telaah Konsep Pendidikan Islam) TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN (Telaah Konsep Pendidikan Islam) TESIS Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. PENGARUH MINAT BELAJAR PADA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV MI SULTAN FATAH DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

MANAJEMENN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR SD ISLAM AZ ZAHRA BANDAR LAMPUNG TESIS

MANAJEMENN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR SD ISLAM AZ ZAHRA BANDAR LAMPUNG TESIS MANAJEMENN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SD ISLAM AZ ZAHRA BANDAR LAMPUNG TESIS Oleh IQRIMA AINI NPM : 1522030045 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN AGAMA ISLAM TERHADAP RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK SMP HASANUDDIN 4 MIJEN SEMARANG

PENGARUH PENGETAHUAN AGAMA ISLAM TERHADAP RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK SMP HASANUDDIN 4 MIJEN SEMARANG PENGARUH PENGETAHUAN AGAMA ISLAM TERHADAP RELIGIUSITAS PESERTA DIDIK SMP HASANUDDIN 4 MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

PERSEPSI SANTRI TERHADAP HADITS SILATURRAHIM DAN IMPLEMENTASINYA (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tugurejo Tugu Semarang)

PERSEPSI SANTRI TERHADAP HADITS SILATURRAHIM DAN IMPLEMENTASINYA (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tugurejo Tugu Semarang) PERSEPSI SANTRI TERHADAP HADITS SILATURRAHIM DAN IMPLEMENTASINYA (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tugurejo Tugu Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016. ii PENGESAHAN Nama : Siti Maghfiroh NIM : 126051873 Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Judul :Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Gambar Pada Materi Memelihara Lingkungan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM TERHADAP MOTIVASI KESEMBUHAN (Studi Kasus Pasien Diabetes Mellitus Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

TRADISI PERKAWINANDI DEKAT MAYIT DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERNIKAHAN ISLAM SKRIPSI. Oleh: Adi Yusfi Malik NIM

TRADISI PERKAWINANDI DEKAT MAYIT DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERNIKAHAN ISLAM SKRIPSI. Oleh: Adi Yusfi Malik NIM TRADISI PERKAWINANDI DEKAT MAYIT DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERNIKAHAN ISLAM SKRIPSI Oleh: Adi Yusfi Malik NIM 07210076 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK

Lebih terperinci

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA KELOMPOK VARIAN MASYARAKAT JAWA (Priyayi, Santri dan Abangan) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB.

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA KELOMPOK VARIAN MASYARAKAT JAWA (Priyayi, Santri dan Abangan) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB. PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA KELOMPOK VARIAN MASYARAKAT JAWA (Priyayi, Santri dan Abangan) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB. DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Al-Qur an dan Hadis. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. Akhmad Kholil, M. Fil.I Dr. H. Nasrullah, M.Th.I

Al-Qur an dan Hadis. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. Akhmad Kholil, M. Fil.I Dr. H. Nasrullah, M.Th.I S t u d i Al-Qur an dan Hadis Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. Akhmad Kholil, M. Fil.I Dr. H. Nasrullah, M.Th.I UIN-Maliki Press 2014 STUDI AL-QUR AN DAN HADIS Umi Sumbulah Akhmad Kholil Nasrullah UIN-Maliki

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO

PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK MEMAHAMI KEPERWIRAAN NABI MUHAMMAD SAW. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK MEMAHAMI KEPERWIRAAN NABI MUHAMMAD SAW. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK MEMAHAMI KEPERWIRAAN NABI MUHAMMAD SAW. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DAN TEAM QUIZ PADA KELAS V DI MI RIYADLOTUTH THOLIBIN PANUNGGALAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN MATEMATIS MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA IAIN WALISONGO PADA MATA KULIAH PENGANTAR DASAR MATEMATIKA SKRIPSI

DESKRIPSI KEMAMPUAN MATEMATIS MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA IAIN WALISONGO PADA MATA KULIAH PENGANTAR DASAR MATEMATIKA SKRIPSI DESKRIPSI KEMAMPUAN MATEMATIS MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA IAIN WALISONGO PADA MATA KULIAH PENGANTAR DASAR MATEMATIKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs USWATUN HASANAH MANGKANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam

Lebih terperinci

PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI

PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning ABSTRAK Acep Komarudin : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap Disiplin dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama Islam (Penelitian pada Siswa Kelas X SMA Al-Islam

Lebih terperinci