METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu"

Transkripsi

1 57 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Desain Penelitian ini menggunakan disain survei, suatu disain non-experimental dengan metode cross-sectional karena penelitian ini berhubungan dengan fenomena-fenomena sebagaimana adanya mereka. Pengambilan data dilakukan hanya sekali yang dimaksudkan untuk menjelaskan beberapa karakteristik yang ada pada responden yang diambil dari suatu populasi, mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang ada pada sub-sub kelompok dan juga menilai hubungan yang ada di antara peubah-peubah yang digunakan (Touliatos dan Compton 1988). Lokasi Penelitian dilakukan di dua lokasi yang berada di dua kabupaten berbeda, yaitu di Kecamatan Jepara (Kabupaten Jepara) dan Kecamatan Purwodadi (Kabupaten Grobogan) yang keduanya terletak di Propinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi didasarkan pada kebutuhan untuk melihat adanya pengaruh kondisi geografis yang berbeda yaitu kondisi wilayah pesisir dan wilayah pedalaman dalam kaitannya dengan perilaku anak makan. Berdasarkan kebutuhan penelitian, maka ditentukan Kabupaten Jepara sebagai wilayah pesisir dan Kabupaten Grobogan sebagai wilayah pedalaman. Lebih khususnya penelitian ini dilakukan terhadap siswa sekolah dasar yang tinggal di beberapa desa/kelurahan pesisir di Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara dan yang tinggal di beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Kedua kecamatan yang diambil merupakan lokasi ibukota dari masing-masing Kabupaten Jepara dan Kabupaten Grobogan. Waktu Penelitian dimulai dari persiapan proposal, pembuatan dan uji coba kuesioner, penentuan lokasi dan responden pengambilan data di lapangan selama sepuluh bulan, yaitu dari bulan November 2006 hingga bulan Agustus 2007.

2 58 Teknik Penarikan Sampel Unit analisis dari penelitian adalah anak (siswa sekolah dasar) sedang unit pengamatannya adalah anak dan ibunya. Sejalan dengan tujuan penelitian, responden diambil dari populasi siswa yang masih memiliki ibu dan tinggal di kecamatan yang dimaksud (kecamatan dimana ibukota kabupaten berada dan untuk wilayah pesisir haruslah tinggal di kecamatan pesisir). Mempertimbangkan keterbatasan waktu, biaya penelitian dan alasan teknis pengambilan data melalui pemberian kuesioner yang dipandu dan wawancara, maka sampel yang dipergunakan adalah siswa kelas 5 dan kelas 6 yang diharapkan dapat memahami komunikasi tertulis dan lisan secara lebih baik. Secara resmi, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kedua kabupaten tidak mengeluarkan daftar nama sekolah dasar dimana orangtua siswa termasuk peringkat sosial ekonomi tinggi, menengah atau rendah. Selama ini yang dipakai sebagai panduan mutu sekolah UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan Purwodadi dan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara adalah besarnya animo masyarakat menyekolahkan anak di sekolah tersebut dan keluaran dari sekolah itu (Anonim 2006). Pada umumnya para pejabat pemerintahan dan mereka yang tergolong berstatus sosial ekonomi tinggi (seperti pengusaha) yang tinggal di ibukota suatu kabupaten memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah favorit, istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan sekolah yang menerima animo besar dari masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dan memiliki keluaran bagus. Berdasarkan penilaian tersebut, maka dilakukan pengelompokkan terhadap sekolah-sekolah dasar yang ada, yaitu kelompok sekolah favorit (golongan ekonomi atas), kelompok sekolah golongan ekonomi menengah dan kelompok sekolah golongan ekonomi bawah. Yang termasuk sekolah favorit di Kecamatan Purwodadi adalah 3 SD Negeri dan 1 SD Swasta, yaitu SDN Purwodadi 3, 4 dan 12 serta SDS Kristen 1. Sekolah SDN Purwodadi 12 dipilih karena lokasinya berada di tengah kota Purwodadi dibandingkan dengan tiga sekolah SD lainnya. Sedangkan di Kecamatan Jepara, yang termasuk sekolah favorit adalah 4 SD Negeri dan 1 SD Swasta, yaitu SDN Panggang 01, 02, 04 dan 09 serta SDS Kanisius. Sekolah SDS Kanisius dipilih karena lokasinya terletak di kelurahan pesisir.

3 59 Selain dari sekolah yang telah disebutkan di atas, di wilayah Kecamatan Jepara terdapat 38 SD (negeri dan swasta). Dari 38 SD tersebut dipilih untuk peringkat menengah adalah SDN Demaan dan untuk peringkat bawah dipilih SDN Kauman dan SDN Kampus Jobokuto (SDN 2, SDN 3 dan SDN 4) yang semuanya terletak di kelurahan/ desa pesisir. Sedang di wilayah Kecamatan Purwodadi terdapat 70 SD (negeri dan swasta). Dari 70 SD dipilih untuk peringkat menengah adalah SDN Kampus Kuripan (SDN 1, SDN 2, SDN 4 dan SDN 7) dan SDN Kampus Danyang (SDN 1 dan SDN 2) sebagai peringkat bawah. Kerangka sampling lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Kerangka sampling lokasi penelitian yang digunakan No Populasi Sampel 1 Lokasi Wilayah Pesisir (Kabupaten Jepara) 16 kecamatan 1 kecamatan, dengan kriteria: - Terletak di wilayah pesisir - Terletak di ibukota kabupaten 43 SD (negeri dan swasta) - 5 SD golongan atas - 15 SD golongan menengah - 23 SD golongan bawah 2 Lokasi Wilayah Pedalaman (Kabupaten Grobogan) 19 kecamatan 6 SD, dengan kriteria: - Pengelompokan sekolah berdasarkan golongan ekonomi orangtua siswa menurut UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan Jepara 1 kecamatan, dengan kriteria: - Terletak di ibukota kabupaten 74 SD (negeri dan swasta) - 4 SD golongan atas - 44 SD golongan menengah - 26 SD golongan bawah 7 SD, dengan kriteria: - Pengelompokan sekolah berdasarkan golongan ekonomi orangtua siswa menurut Kantor Dinas dan Pendidikan Kabupaten Grobogan Mempertimbangkan kebutuhan minimal analisis statistik yaitu 30 responden per kelompok, maka pada masing-masing sekolah direncanakan diambil 40 siswa. Sehingga secara keseluruhan direncanakan penelitian ini menggunakan 280 siswa.

4 60 Pengambilan sampel Persyaratan yang diberlakukan dalam penarikan sampel adalah siswa kelas 5 dan kelas 6 yang masih memiliki ibu dan bertempat tinggal di desa/ kelurahan lokasi sekolahnya. Dari tujuh lokasi sekolah, hanya tiga lokasi yang memberiikan ijin menggunakan siswa di dua kelas, kelas 5 dan kelas 6, yaitu SDS Kanisius, SDN Demaan dan SDN Kauman yang semuanya terletak di Kecamatan Jepara. Empat lokasi SD lainnya hanya memberiikan ijin untuk menggunakan siswa kelas 5 saja dengan alasan bahwa pada saat pengambilan data para siswa kelas 6 akan mempersiapkan diri untuk ujian atau sedang mengikuti ulangan. Namun pada waktu pelaksanaan pengambilan data, ternyata siswa kelas 6 SDS Kanisius dan SDN Kauman sedang mengikuti ulangan untuk persiapan ujian akhir, sehingga sekolah tidak mengijinkan penggunaan siswa kelas 6 dan hanya mengijinkan pengambilan data siswa kelas 5 saja. Kedua sekolah tersebut hanya memiliki satu lokal kelas 5 yang masing-masing berisi 28 siswa (SDS Kanisius) dan 35 siswa (SDN Kauman) (Tabel 6). Akibatnya di kedua sekolah tersebut penarikan sampel tidak dilakukan secara acak sederhana, melainkan diambil semuanya. Sedang pengambilan sampel di sekolah-sekolah lainnya dilakukan dengan cara acak sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan daftar hadir siswa yang kemudian diambil secara sistematik acak, yaitu cara memilih anggota sampel yang hanya diperbolehkan melalui peluang. Tabel 6 Jumlah siswa sekolah sampel berdasarkan jenis kelamin Jumlah siswa Sampel Perempuan Laki-laki Total Diambil Dipakai Kelas 1-6 Kelas 1-6 Kelas 1-6 Kelas 5 SDS Kanisius SDN Demaan * SDN Jobokuto (2, 3 dan 4) SDN Kauman SDN Purwodadi SDN Kuripan (1, 2, 4 dan 7) SDN Danyang (1 dan 2) Jumlah *Yang diijinkan untuk diambil adalah kelas 5 dan kelas 6

5 61 Di dalam pelaksanaan pengambilan data, beberapa siswa tidak selalu dapat hadir pada waktu pengambilan data. Dengan demikian data mereka kurang lengkap. Kepada mereka telah diberikan waktu tambahan untuk melengkapi data, namun sampai batas waktu yang ditentukan mereka tidak dapat melengkapi datanya. Untuk menambah kekurangan data, dilakukan pengambilan data di salah satu SD yang masih dapat memberi waktu pengambilan data, yaitu SDN Kuripan. Pada akhirnya jumlah data lengkap di tujuh lokasi sekolah yang dapat dipakai adalah 248 dengan perincian 115 dari wilayah pesisir dan 133 dari wilayah pedalaman. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Data dasar yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi peubah-peubah 1) Karakteristik keluarga, mencakup: tingkat pendidikan dan pekerjaan orangtua, jumlah anggota keluarga, pendapatan/ kapita dan pengeluaran/kapita untuk, 2) Karakteristik ibu, mencakup: persepsi dan sikap ibu terhadap serta ketidakpercayaan ibu terhadap mitos tentang makan, 3) Pola asuh makan keluarga, 4) Karakteristik anak, diantaranya mencakup: sikap terhadap makan ikan, kecenderungan untuk makan ikan dan perilaku makan (Tabel 7). Kuesioner untuk pengambilan data primer merupakan modifikasi dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian Verbeke dan Vackier (2005) tentang Individual determinant of fish consumption: Application of the Theory of Planned Behavior. Perilaku anak makan diukur melalui frekuensi makan per minggu, konsumsi ikan (gr/hari) dan ragam produk yang dimakan selama satu bulan terakhir. Frekuensi makan diperoleh dari lembar food frequency questionnaire (FFQ) untuk Indonesia yang telah dimodifikasi, dimana pada wilayah pesisir terdapat 31 macam produk dan pada wilayah pedalaman terdapat 23 macam produk (Lampiran 2 dan 3). FFQ digunakan untuk memperkirakan konsumsi dengan cara pada saat pengambilan data beberapa anak dikelompokkan dengan didampingi salah satu ibunya. Kepada mereka diminta mengisi FFQ selama satu bulan terakhir yang telah dikategorikan kedalam kategori 0 kali, 1-3 kali/bulan, 1-5 kali/ minggu dan 1-3 kali/hari mengonsumsi. Data-data kemudian diubah menjadi frekuensi/ minggu.

6 62 Data konsumsi (gram/hari) diperoleh dari lembar food recall 2X24 hours (Lampiran 4), dimana anak diminta untuk menuliskan produk ikan laut yang dimakan dan jumlah serta ukurannya selama dua hari terakhir yang diselang 3 hari. Dengan bantuan Daftar Kebutuhan Bahan Makanan diperoleh total perkiraan berat produk dan total volume yang kemudian dibagi dua hari sehingga diperoleh konsumsi gr/hari. Ragam produk yang dimakan selama satu bulan diperoleh dari lembar FFQ. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data profil kabupaten dan kecamatan yang diperoleh dari BPS Kabupaten Jepara dan Kabupaten Grobogan. Tabel 7 No Peubah, alat dan cara pengumpulan data serta skala pengukuran yang digunakan Alat & Cara Peubah Skala data pengumpulan Data Primer dengan sampel Ibu 1 Karakteristik keluarga Pendidikan orangtua Pekerjaan orangtua Jumlah anggota keluarga Pendapatan Pengeluaran untuk Jenis kelamin anak 2 Karakteristik ibu Persepsi tentang Sikap terhadap Kepercayaan thd mitos ttg makan 3 Pola asuh makan keluarga Pola makan keluarga Peraturan makan keluarga Wawancara langsung dipandu kuesioner Wawancara langsung dipandu kuesioner Wawancara langsung dipandu kuesioner Nominal Rasio Rasio Rasio Nominal Data Primer dengan sampel Anak 4 Karakteristik anak Pola asuh makan keluarga Pola makan keluarga Peraturan makan keluarga Sikap terhadap makan Norma subyektif untuk makan Kontrol thd perilaku makan Kecenderungan makan Perilaku makan Frekuensi makan per minggu Konsumsi ikan (gramam/hari) Ragam produk yang dimakan Data Sekunder dengan staf setempat Wawancara langsung dipandu kuesioner Rasio Rasio Rasio 5 Profil desa dan kecamatan Wawancara dan telaah dokumen

7 63 Kontrol Kualitas Data Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data berupa kuesioner. Sebelum dipergunakan, untuk menjamin akurasi data, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada instrumen yang dipakai. Pre-test instrumen Sebelum pengumpulan data di lapangan, terlebih dahulu dilakukan perancangan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Kemudian dilakukan uji coba kepada para siswa dan ibunya yang diperkirakan sepadan dengan sampel penelitian. Untuk keperluan itu digunakan 15 siswa SD kelas 4, 5 dan 6 serta ibunya yang tinggal di Kelurahan Gunung Batu, Bogor. Dari hasil pengujian terhadap 15 sampel siswa SD dan ibunya diperoleh beberapa masukan, yaitu beberapa kalimat dalam kuesioner kurang dapat dipahami oleh responden yang kemudian dilakukan perbaikan. Setelah perbaikan, kuesioner dicobakan ke lima siswa SD dan ibunya di Kecamatan Tlogosari, Kotamadya Semarang Jawa Tengah untuk mengetahui pemahaman para siswa di daerah yang dekat dengan lokasi penelitian. Daftar nama produk diperoleh dari FFQ untuk Indonesia yang kemudian disampaikan kepada yang termasuk orang-orang kunci di masingmasing wilayah, yaitu dua orang guru SMTP Pertanian Jepara dan seorang guru SD Purwodadi untuk memeriksa dan bila diperlukan memperbaiki daftar nama produk yang terdapat dan dikenal secara baik oleh masyarakat di wilayah masing-masing. Ketiga orang kunci tersebut selain bekerja sebagai guru juga telah tinggal selama puluhan tahun di masing-masing wilayah. Setelah daftar diperbaiki, kemudian dibuatkan daftar nama produk untuk masing-masing wilayah. Daftar nama produk untuk wilayah Jepara (pesisir) berisi 31 macam produk sedang untuk wilayah Purwodadi (pedalaman) berisi 23 macam produk (Lampiran 2 dan Lampiran 3). Selain nama-nama produk, kepada ketiga orang kunci juga dimintakan informasi tentang mitos-mitos makan yang dikenal di masing-masing wilayah. Dari mereka diperoleh delapan item mitos makan yang samasama dikenal di kedua wilayah.

8 64 Reliabilitas dan Validitas Instrumen Reliabilitas dan validitas instrumen merupakan issue sentral di dalam semua pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian. Setiap peneliti sosial berharap bahwa pengukuran yang digunakan untuk pengambilan data bersifat reliabel dan valid. Reliabilitas. Reliabilitas adalah konsistensi suatu alat pengukur yang terjadi pada pengukuran berulang tentang hal yang sama di bawah kondisi yang relatif sama (Neuman 2000). Reliabilitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat pengukur tersebut dapat diandalkan atau dipercaya. Hasil pengukuran dapat diandalkan bila pada beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur tidak berubah. Penelitian ini menggunakan pengukuran realibilitas internal konsistensi, dimana diasumsikan bahwa item-item pertanyaan di masing-masing peubah mengukur konsep yang sama (Babbie 1989). Oleh karena itu digunakan metode Cronbach Alpha berdasarkan skala 0 sampai dengan 1. Ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut (Triton 2005): Nilai Koefisien Alpha berkisar 0,00-0,20 berarti kurang reliabel Nilai Koefisien Alpha berkisar 0,21-0,40 berarti agak reliabel Nilai Koefisien Alpha berkisar 0,41-0,60 berarti cukup reliabel Nilai Koefisien Alpha berkisar 0,61-0,80 berarti reliabel Nilai Koefisien Alpha berkisar 0,81-1,00 berarti sangat reliabel Suatu instrumen dianggap reliabel, bila memiliki nilai koefisien α 0,60 (Babbie 1989). Hasil uji coba instrumen yang digunakan mengindikasikan bahwa nilai reliabilitas untuk 19 peubah yang digunakan berkisar antara 0,412 hingga 0,870 (Tabel 8). Enam peubah diantaranya memiliki nilai reliabilitas <0,600 (cukup reliabel), 10 lainnya >0,600 (reliabel) dan 3 peubah sisanya >0,800 (sangat reliabel). Validitas. Validitas atau kesahihan suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menyangkut ketepatan dalam penggunaan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan sahih bila alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya mau diukur (Singarimbun dan Effendi 1995). Validitas instrumen diperlukan untuk memberikan keyakinan tentang ketepatan perangkat

9 65 pengukuran yang digunakan, sehingga memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini, uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas butir dengan cara menyusun indikator pengukuran operasional berdasarkan kerangka teori dari konsep yang akan diukur. Validitas isi ditentukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item (indikator) dengan skor total seluruh indikator. Bila diperoleh koefisien korelasi (r) positif dan lebih besar dari 0,3 (r>0,3), maka instrumen tersebut valid (Babbie 1989). Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman, diperoleh koefisien korelasi (r) semua item (Tabel 8) lebih besar dari 0,300 (antara 0,309 0,836). Tabel 8 Hasil analisis uji reliabilitas dan validitas instrumen Peubah item Kisaran Skor Reliabilitas (Cronbach α) Validitas r (Rank Spearman) Pola makan keluarga,persepsi anak ,5132 0,424**-0,662** Peraturan makan, persepsi anak ,4124 0,596**-0,727** Pola ibu menyediakan masakan di rumah ,4372 0,657**-0,689** Sikap kognitif anak ,5339 0,326**-0,695** Sikap afektif anak ,6606 0,465**-0,669** Tekanan internal ,8308 0,718**-0,798** Tekanan eksternal ,5302 0,595**-0,713** Kondisi yang memfasilitasi ,4700 0,552**-0,663** Pengalaman masa lalu ,6074 0,378**-0,699** Kecenderungan makan ,7694 0,684**-0,755** Pola makan keluarga,persepsi ibu ,6877 0,339**-0,737** Peraturan makan, persepsi ibu ,6887 0,358**-0,808** Persepsi ibu tentang ketersediaan ,7740 0,807**-0,836** Persepsi ibu tentang harga ,3477 0,686**-0,813** Persepsi ibu tentang kemudahan mendapatkan ragam produk ,5842 0,491**-0,741** Persepsi ibu tentang kemudahan mengolah ,7307 0,452**-0,731** Sikap kognitif ibu ,7291 0,309**-0,716** Sikap afektif ibu ,8533 0,399**-0,753** Mitos tentang makan ,8698 0,609**-0,706** Pengukuran Peubah Peubah-peubah yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam tiga kelompok karakteristik, yaitu kelompok karakteristik keluarga, kelompok karakteristik ibu dan kelompok karakteristik anak. Tabel 9 memuat masing-masing peubah di dalam kelompok karakteristik dan skala penilaian serta katagori skornya.

10 66 Tabel 9 Peubah-peubah dalam penelitian dan pengukurannya No Peubah Σ item Skala penilaian Kategori skor Karakteristik Keluarga 1 Usia ibu dan ayah (tahun) >60 2 Pendidikan ibu dan ayah 1 Hingga tamat SD Hingga tamat SLTP Hingga tamat SLTA Hingga tamat S2 3 Pekerjaan ayah 1 Pegawai Pedagang Buruh Nelayan/petani Tidak bekerja 4 Pekerjaan ibu 1 Ibu rumah tangga (IRT) Pegawai Pedagang Buruh Petani 5 Jumlah anak (jiwa) Besar keluarga (jiwa) Pendapatan/kap/bln (dalam rupiah) 8 Pengeluaran ikan/kap/bln (dalam rupiah) Karakteristik Ibu 1 Pola makan keluarga, persepsi ibu 2 Peraturan makan keluarga, persepsi ibu 3 Persepsi ibu tentang ketersediaan 4 Persepsi ibu tentang harga 5 Persepsi ibu tentang kemudahan mendapatkan ragam 6 Sikap kognitif ibu terhadap 7 Sikap afektif ibu terhadap ikan laut 8 Ketidakpercayaan ibu terhadap mitos makan ikan laut 7 1 < > < > =Jarang terjadi 2=Sering terjadi 3 0=Jarang terjadi 2=Sering terjadi 3 0=Sedikit 1=Agak banyak 2=Banyak 2 0=Kurang variasi/terjangkau 1=Agak variasi/terjangkau 2=Bervariasi/terjangkau 5 0=Sulit 1=Agak mudah 2=Mudah 9 0=Salah/ Tidak tahu 1=Betul 9 0=Tidak suka 1=Kurang suka 2=Agak suka 3=Suka 0=Percaya/Tidal tahu 1=Tidak percaya --- Pendidikan dasar Pemdidikan SLTP Pendidikan SLTA Pendidikan tinggi Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Negatif = <60 Cukup positif = Positif= >80 Negatif = <60 Cukup positif = Positif= >80 Rendah = <60 Cukup tinggi = Tinggi= >80

11 67 Tabel 9 Peubah-peubah dalam penelitian dan pengukurannya (lanjutan) Karakteristik Anak 1 Pola makan keluarga, 5 0=Jarang terjadi persepsi anak 2 Peraturan makan keluar-ga, persepsi anak 3 Sikap kognitif anak thd makan 4 Sikap afektif anak thd makan 5 Norma subyektif internal yang anak rasakan untuk makan 6 Norma subyektif eksternal yang anak rasakan untuk makan ikan 7 Kondisi yang memfasilitasi anak untuk makan 8 Pengalaman anak mengonsumsi 9 Kecenderungan anak makan 10 Frekuensi anak mengonsumsi per minggu 2=Sering terjadi 3 0=Jarang terjadi 2=Sering terjadi 5 0=Salah/ Tidak tahu 1=Betul 6 0=Tidak suka 1=Kurang suka 2=Agak suka 3=Suka 5 0=Jarang terjadi 2=Sering terjadi 3 0=Jarang terjadi 2=Sering terjadi 4 0=Jarang terjadi 2=Sering terjadi 6 0=Jarang terjadi 2=Sering terjadi 5 0=Tidak ingin 2=Besar keinginan --- Frekuensi mengonsumsi per minggu 11 Konsumsi (gr/hari) --- Rataan data 48 hour recall per hari 12 Ragam produk yang dikonsumsi selama sebulan terakhir --- Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Kurang baik = <60 Cukup baik = Baik= >80 Negatif = <60 Cukup positif = Positif= >80 Negatif = <60 Cukup positif = Positif= >80 Krg mendukung = <60 Cukup = Mendukung= >80 Krg mendukung = <60 Cukup = Mendukung= >80 Krg mendukung = <60 Cukup = Mendukung= >80 Krg mendukung = <60 Cukup = Mendukung= >80 Kurang kuat = <60 Cukup kuat = Kuat= >80 Kurang < 3 Cukup= 3-4 Banyak 5 Sedikit <73 Cukup= Banyak 147 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dibagi menjadi dua yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial dengan menggunakan Microsoft Excell dan SPSS serta LISREL Statistika deskriptif mencakup: rataan, simpangan baku, nilai maksimum dan minimum dari semua data kuantitatif di masing-masing wilayah dan total. Statistika inferensial merupakan suatu proses menarik kesimpulan tentang keadaan populasi berdasarkan sampel yang digunakan dengan menggunakan metode tertentu. Proporsi digunakan untuk data kualitatif. Penyajian hasil pengolahan data dilakukan dalam bentuk tabel.

12 68 Pengolahan data dilakukan secara bertahap, mencakup: 1. Penyusunan code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data 2. Setelah entri data, dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan memasukkan data. Realibilitas dan validitas data dicek dengan menyajikan statistik deskriptif 3. Skoring terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian 4. Kategorisasi terhadap data skor hasil transformasi 5. Analisis deskriptif dan tabulasi silang 6. Analisis korelasi, analisis regresi berganda dan analisis jalur. Beberapa analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Statistik dasar mencakup: rataan dan simpangan baku untuk semua data kuantitatif serta proporsi untuk data kualitatif 2. Transformasi skor dalam bentuk skala dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: X Nilai minimum X Y= x 100 Nilai maksimum X Nilai minimum X Y = skor dalam persen X = skor yang diperoleh dari setiap contoh 3. Untuk mengetahui kecenderungan hubungan antar peubah-peubah penelitian digunakan analisis korelasi Pearson 4. Untuk menganalisis perbedaan masing-masing peubah berdasarkan wilayah (pesisir dan pedalaman) digunakan analisis uji t 5. Analisis regresi linier berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap ibu dengan rumus sebagai berikut: Υ =α + β 1 Χ 1 + β 2 Χ 2 + β 3 Χ 3 + β 4 Χ 4 + β 5 Χ 5 + β 6 Χ 6 + β 7 Χ 7 + β 8 Χ 8 + β 9 Χ 9 + β 10 Χ 10 + γ 1 D 1 +ε Keterangan: Y = Indeks sikap ibu terhadap α = Konstanta Β 1-10 = Koefisien regresi X 1 = Tingkat pendidikan ibu X 2 = Tingkat pendidikan ayah X 3 = Status kerja ibu X 4 = Penghasilan keluarga/kapita/bulan X 5 = Usia ibu X 6 = Persepsi ibu tentang harga X 7 = Persepsi ibu tentang ketersediaan di tempat biasa membeli X 8 = Persepsi ibu tentang kemudahan memperoleh X 9 = Persepsi ibu tentang kemudahan mengolah X 10 = Ketidakpercayaan ibu terhadap mitos tentang makan γ 1 = Koefisien dummy variable D 1 = Wilayah tempat tinggal (0= wilayah pesisir dan 1= wilayah pedalaman) ε = Error

13 69 6. Analisis jalur (Supranto 2004, Sarwono 2007) digunakan untuk menganalisis sejumlah peubah bebas yang berpengaruh, baik secara langsung maupun secara tidak langsungterhadap peubah terikat, mencakup (1) Pengaruh wilayah, besar keluarga, pendapatan/kap, pendidikan ibu, pola asuh makan, persepsi tentang, sikap dan ketidakpercayaan ibu pada mitos makan terhadap perilaku ibu menyediakan dalam menu keluarga (2) Pengaruh wilayah, besar keluarga, pendidikan ibu, persepsi dan sikap ibu terhadap, ketidakpercayaan ibu terhadap mitos makan ikan laut, perilaku ibu menyediakan dalam menu keluarga, pola asuh makan terhadap sikap anak makan (3) Pengaruh wilayah, usia anak, besar keluarga, pendidikan ibu, sikap ibu, perilaku ibu menyediakan dalam menu keluarga, sikap anak, norma subyektif dan kontrol terhadap perilaku makan terhadap kecenderungan anak makan (4) Pengaruh peubah-peubah bebas, untuk mengetahui kontribusi total peubah bebas ke peubah terikat, yaitu perilaku anak makan (frekuensi konsumsi /minggu dan konsumsi /hari). Definisi Operasional 1. Usia orangtua adalah banyaknya tahun kehidupan yang telah dijalani 2. Tingkat pendidikan orangtua adalah tingkatan pendidikan tertinggi yang pernah dikenyam orangtua, terbagi ke dalam tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA dan pendidikan tinggi (pendidikan program Diploma, S1, S2) 3. Pekerjaan orangtua adalah jenis kegiatan pokok atau sambilan yang mendatangkan pendapatan. Pekerjaan ayah dikelompokkan ke dalam: pegawai, pedagang, buruh, nelayan/petani dan tidak bekerja, sedang kelompok pekerjaan ibu adalah: ibu rumah tangga, pegawai, pedagang, buruh, petani 4. Jumlah anak dalam keluarga adalah jumlah anak kandung, anak angkat atau anak asuh yang sudah dianggap sebagai anak dalam keluarga tersebut

14 70 5. Besar keluarga adalah keseluruhan anggota yang tinggal di dalam satu rumah seperti ibu, ayah, anak, nenek, kakek dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai pengelolaan keuangan yang sama. 6. Pendapatan keluarga per kapita per bulan adalah keseluruhan hasil dari melakukan pekerjaan per bulan yang dilakukan oleh para anggota keluarga dibagi besar keluarga 7. Pengeluaran untuk per kapita per bulan adalah alokasi dana yang dikeluarkan untuk pembelian untuk konsumsi seluruh anggota keluarga per bulan dibagi besar keluarga 8. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk bahan pangan berupa yang masih dalam bentuk aslinya, yaitu ikan segar, ikan pindang, ikan asap/panggang, ikan asin dan ikan kaleng. 9. Jenis olahan adalah digoreng, dibakar, dipepes, dan dimasak kuah (dengan atau tanpa santan) 10. Usia anak adalah banyaknya bulan kehidupan yang dijalani anak 11. Persepsi ibu tentang adalah tanggapan ibu tentang: ketersediaan, ragam dan keterjangkauan harga di tempat yang biasa dia beli, kemudahan mendapatkan dan kemudahan mengolah 12. Sikap ibu terhadap adalah penilaian ibu terhadap, terdiri atas dua komponen yaitu sikap kognitif atau keyakinan ibu terhadap pengetahuannya tentang gizi dan sikap afektif atau kesukaan ibu terhadap 13. Sikap anak terhadap makan adalah penilaian anak terhadap kegiatan makan, terdiri atas dua komponen yaitu sikap kognitif atau keyakinan anak terhadap pengetahuannya tentang makan dan sikap afektif atau kesukaan anak terhadap makan 14. Ketidakpercayaan ibu terhadap mitos tentang makan adalah ketidakpercayaan ibu terhadap adanya dampak negatif makan yang berkembang dan dipercaya masyarakat sekitar yang tidak mendasar 15. Pola asuh makan keluarga adalah adalah praktik-praktik pengasuhan yang diterapkan orangtua kepada anak dan menjadi kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan situasi, cara dan aturan dalam kegiatan makan di keluarga

15 Norma subyektif untuk makan adalah dukungan sosial yang anak rasakan bila makan atau tidak makan, terdiri atas dua komponen yaitu dukungan internal yang dirasakan yang berasal dari orangtua dan keluarga serta dukungan eksternal yang dirasakan yang berasal dari guru dan teman-teman sebayanya 17. Kontrol terhadap perilaku makan adalah keyakinan yang anak rasakan atas kemampuannya untuk makan yang terdiri atas dua komponen yaitu kondisi yang memfasilitasi anak untuk makan dan pengalaman anak makan 18. Kecenderungan makan adalah tingkat kekuatan motivasi anak untuk makan di hari-hari mendatang 19. Perilaku makan berupa kegiatan anak yang berkaitan dengan mengonsumsi yang dinyatakan dalam bentuk: (a) Frekuensi makan per minggu didapat dari daftar FFQ yang diisi oleh anak didampingi ibunya dengan panduan peneliti. Frekuensi makan yang dicatat adalah frekuensi makan selama satu bulan terakhir. (b) Konsumsi per hari (gr/hari) yang dihitung dari rataan data 2x24 hour fish recall. Fish recall pertama dilakukan untuk konsumsi sehari sebelumnya dan fish recall kedua dilakukan selang 3 hari kemudian. Fish recall yang diisikan dalam daftar memuat yang dikonsumsi dan bobotnya (ukuran sendok makan, potongan, besaran). Besaran atau potongan yang dimaksud kemudian dilakukan pengecekan di lokasi penjualan untuk mengetahui berat sebenarnya. (c) Ragam produk yang dikonsumsi selama satu bulan terakhir, berasal dari data FFQ, yang dihitung dari banyaknya jenis produk yang telah dikonsumsi selama satu bulan terakhir. 20. Pengaruh ibu dijabarkan ke atribut-atribut ibu yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu usia, pendidikan, persepsi tentang, sikap afektif dan kognitif terhadap, ketidakpercayaan terhadap mitos dan perilaku menyediakan dalam menu keluarga yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap peubah-peubah terikat dalam penelitian ini.

16 72 Keterbatasan Penelitian 1. Atribut ayah yang dipakai dalam penelitian ini terbatas pada usia dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah tidak mempunyai pengaruh pada sikap ibu, sikap dan perilaku anak untuk makan. Berbeda dengan ibu, melalui beberapa atribut ibu yang digunakan dalam penelitian ini seperti tingkat pendidikan, persepsi dan sikap afektif ibu terhadap, serta perilaku ibu menyediakan dalam menu keluarga memberikan kontribusi nyata pada peubah-peubah terikat baik pada ibu dan anak. Padahal pendidikan ayah dan ibu merupakan dua peubah bebas yang memiliki nilai korelasi tinggi dan signifikan (r=0.732**). Namun dalam pengolahan data untuk mencari penentu peubah-peubah terikat, yang mana menggunakan pendidikan ayah dengan melepas pendidikan ibu, ternyata pendidikan ayah tidak memberikan kontribusi nyata. 2. Lokasi penelitian tempat responden tinggal terbatas pada kota-kota kecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ibu secara nyata ke sikap dan perilaku anak makan dengan usia rata-rata anak 11 tahun 4 bulan. Dari pengamatan sewaktu wawancara ke para ibu responden di rumahnya, terlihat bahwa anak-anak masih meminta ijin dan uang dari ibunya untuk membeli jajanan. Hal itu mengindikasikan bahwa pengaruh ibu dalam perilaku konsumsi anak masih besar. Anak belum memiliki power atau tidak bebas menentukan perilaku konsumsinya karena masih tergantung pada ibunya. 3. Besarnya pendapatan keluarga per kapita per bulan menunjukkan sebagian besar keluarga responden termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah, terutama keluarga responden wilayah pesisir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat keterbatasan terhadap pilihan bahan pangan yang dapat diakomodasi keluarga responden. Hal ini memungkinkan terfokusnya pilihan pada sebagai bahan pangan untuk lauk terutama pada keluarga responden di wilayah pesisir. Selain masalah keterbatasan daya beli, khususnya untuk keluarga responden di wilayah pesisir, jalur transportasi di wilayah pesisir tergolong tertutup yang memperkecil kemungkinan pendistribusian berbagai bahan pangan untuk lauk selain ikan laut masuk ke wilayah pesisir. Kondisi ini semakin memfokuskan keluarga di wilayah pesisir dengan bahan pangan untuk lauk yaitu.

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 35 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh 15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi pemerintahan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk 44 III. METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan mengoperasionalkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua bagian penelitian, penelitian pertama tentang pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang makanan lauk pauk dan sayuran tradisional di SMA N 11 Yogyakarta, maka penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, ditujukan untuk 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel terikat Dukungan Pengelola pasar. Kesiapsiagaan Tanggap darurat kebakaran Peran Pedagang Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian B. Hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik yaitu dengan mengunakan pendekatan cross sectional dimana data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Penelitian dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1) penyusunan kuesioner, (2) pembuatan kuesioner online, (3) uji coba kuesioner, (4) pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh 35 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor untuk mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Bogor untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data primer yaitu dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI ENELITIAN 4.1 Desain enelitian enelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang digunakan untuk mengetahui gambaran konsumsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain cross sectional, penelitian ini mengamati subjek di observasi satu kali saja pada saat pengambilan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian explanatory yaitu menjelaskan hubungan beberapa faktor pengaruh terhadap keadaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory untuk memahami pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, melalui penelitian survey untuk mendapat generalisasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.

Lebih terperinci

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. 17 KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang intelektual dalam berbagai aktivitas akademis. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci