[Year] STATISTIKA MATEMATIKA I H A N D O U T. Pendidikan Matematika FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "[Year] STATISTIKA MATEMATIKA I H A N D O U T. Pendidikan Matematika FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo"

Transkripsi

1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo STATISTIKA MATEMATIKA I H A N D O U T Andhika Ayu Wulandari, S.Si., M.Pd. [Year]

2 BAB I RUANG SAMPEL A. Pengertian Ruang Sampel Dalam statistika digunakan istilah percobaan untuk menyatakan tiap proses yang menghasilkan data mentah. Suatu contoh percobaan dalam statistika yang sangat sederhana adalah pelemparan suatu mata uang logam. Dalam percobaan ini kita tahu hanya ada dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu gambar atau angka. Definisi. (Ruang Sampel). Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan lambang S. Tiap hasil dalam ruang sampel disebut unsur atau anggota ruang sampel atau titik sampel. Jadi ruang sampel S yang merupakan kumpulan semua hasil yang mungkin dari pelemparan suatu mata uang logam dapat ditulis sebagai: S = {A, G} Dalam tiap percobaan, mungkin ingin mengetahui munculnya kejadian tertentu. Misalnya, ingin diketahui kejadian A yaitu munculnya gambar pada pelemparan suatu mata uang logam. Definisi. (Kejadian). Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Kejadian-kejadian baru dapat dibentuk dari kejadian-kejadian yang sudah ada, misalnya:. Union (gabungan) dua kejadian A dan B, dinotasikan dengan 𝐴 𝐡 adalah himpunan unsur-unsur yang ada dalam A atau dalam B. 𝐴 𝐡 = π‘₯ 𝑆, π‘₯ 𝐴 atau π‘₯ 𝐡. Interseksi (irisan) dua kejadian A dan B, dinotasikan dengan 𝐴 𝐡 adalah himpunan unsur-unsur yang ada dalam A dan B sekaligus. 𝐴 𝐡 = π‘₯ 𝑆, π‘₯ 𝐴 dan π‘₯ 𝐡. Komplemen suatu kejadian A, dinotasikan dengan 𝐴𝑐 adalah himpunan unsurunsur yang ada di luar A. 𝐴𝑐 = π‘₯ 𝑆, π‘₯ 𝐴 Dalam percobaan statistika tertentu, sering didefinisikan dua kejadian yang tak mungkin terjadi sekaligus. Dua kejadian seperti itu dikatakan saling terpisah atau saling asing dan dinyatakan dengan Definisi. (Kejadian Saling Asing). Dua kejadian A dan B saling asing jika 𝐴 𝐡 =.

3 Dan digambarkan dalam diagram venn sebagai berikut: S A B Gambar. Kejadian yang saling asing Misalkan P = {a, e, i, o, u} dan Q = {r, s, t}, maka P Q =. Yaitu P dan Q tidak mempunyai unsur persekutuan. B. Menghitung Titik Sampel Banyaknya unsur kemungkinan yang berkaitan dengan munculnya kejadian tertentu jika suatu percobaan dilakukan, dapat dihitung dengan menghitung jumlah titik dalam ruang sampel sehingga tidak diperlukan pengetahuan tentang unsur atau daftar sesungguhnya. Dasar prinsip penghitungan dinyatakan dalam teorema-teorema berikut: Teorema. (Aturan Perkalian). Bila suatu operasi dapat dilakukan dengan n cara dan bila untuk tiap cara ini operasi kedua dapat dikerjakan dengan n cara, dan bila untuk setiap kedua cara tersebut operasi ketiga dapat dikerjakan dengan n cara, dan seterusnya, maka deretan k operasi dapat dikerjakan dengan dengan n n nk cara.. Berapa banyak titik sampel dalam ruang sampel bila sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilantunkan sekali? Sebuah dadu menghasilkan 6 kemungkinan, sedangkan sebuah mata uang logam menghasilkan kemungkinan. Jadi, apabila sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dikerjakan bersama-sama akan menghasilkan 6x = kemungkinan. (Daftar unsur-unsurnya sebagai latihan!). Berapa macam hidangan yang dapat disajikan bila masing-masing hidangan dapat terdiri atas sop, nasi goreng, bakmi dan soto, bila tersedia 4 macam sop, macam nasi goreng, 5 macam bakmi, dan 4 macam soto? n = 4, n =, n = 5, n 4 = 4 Jadi banyak hidangan (4)()(5)(4) = 40.

4 Sering pula diinginkan ruang sampel yang unsurnya terdiri atas semua urutan atau susunan yang mungkin dari sekelompok benda. Urutan yang berlainan tersebut dinamakan dengan permutasi Definisi. (Permutasi). Permutasi ialah suatu susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan benda yang diambil sebagian atau seluruhnya. Teorema.. Banyak permutasi n benda yang berlainan adalah n! Teorema.. Banyak permutasi n benda berlainan jika diambil r sekaligus adalah npr = n! n r!. Berapa banyak susunan berlainan yang dapat dibuat dari huruf a, b, dan c? Ada tempat yang harus diisi oleh huruf a, b, dan c. Jadi ada pilihan untuk temat pertama, pilihan untuk tempat kedua dan pilihan untuk tempat ketiga. Jadi ada! = ()()() = 6 susunan. (Daftar unsur-unsurnya sebagai latihan!). Berapa banyak jadwal yang dapat disusun suatu cabang Himpunan Matematika Indonesia untuk penceramah dalam pertemuan bila ketiganya bersedia berceramah tiap hari selama 5 hari? Banyak jadwal yang dapat disusun 5P = 5!! = 60. Sebelumnya telah dibahas permutasi untuk sejumlah benda yang berlainan. Apabila dari n benda tersebut, ada n benda yang berjenis pertama dan n berjenis kedua, maka sesungguhnya hanya terdapat dengan teorema berikut n! n!n! permutasi berlainan. Hal tersebut diperluas Teorema.4. Banyak permutasi n benda yang berlainan bila n diantaranya berjenis pertama, n diantaranya berjenis kedua,, nk berjenis ke - k adalah n! n!n! n k!. Suatu pohon natal dihias dengan 9 bola lampu yang dirangkai seri. Ada berapa cara menyusun bola lampu itu bila tiga diantaranya berwarna merah, empat kuning, dan dua biru? Banyak susunan bola lampu = 60.!4!! 9! Dalam banyak masalah, seringkali diinginkan memilih r benda dari n benda tanpa memperdulikan urutannya. Pemilihan seperti ini disebut kombinasi. Suatu kombinasi

5 4 sebenarnya adalah sekatan dengan dua sel, sel pertama berisi r unsur sedangkan sel lainnya berisi (n r) sisanya. Teorema.5. Banyak kombinasi dari n benda yang berlainan bila diambil sebanyak r adalah Bila ada 4 kimiawan dan fisikawan, tentukan banyaknya susunan panitia yang beranggotakan kimiawan dan satu fisikawan! Banyak cara memilih dari 4 kimiawan = 4C = 4!!! = 6. Banyak cara memilih dari fisikawan = C =!!! =. Menurut teorema., maka banyaknya susunan panitia yang beranggotakan kimiawan dan fisikawan adalah (6)() =. Latihan ncr = n r = n! r! n r!.. Tiap mahasiswa baru harus mengambil mata kuliah fisika, kimia, dan matematika. Bila seorang mahasiswa dapat memilih satu dari tiga kuliah fisika, satu dari empat kuliah kimia, dan satu dari dua kuliah matematika, dengan berapa banyak cara mahasiswa tersebut dapat menyusun programnya?. Berapa macam permutasi yang berlainan dapat dibuat dari huruf kata statistika?. a. Berapa banyak bilangan yang terdiri atas tiga digit dapat dibentuk dari angka 0,,,, 4, dan 5 bila tiap angka hanya dapat digunakan sekali? b. Berapa banyak bilangan pada soal (a) yang merupakan bilangan ganjil? 4. Dengan berapa carakah dapat ditanam dua pohon akasia, tiga bungur dan dua cemara dalam satu garis lurus bila pohon yang sejenis tidak dibedakan? 5. Dari kelompok yang terdiri atas 5 pria dan wanita, berapa banyak panitia yang beranggota orang dapat dibuat: a. tanpa pembatasan? b. dengan dua pria dan seorang wanita? c. dengan seorang pria dan dua wanita bila seorang wanita tertentu harus ikut dalam panitia? Tak ada kata sulit bagi orang yang mau berusaha

6 5 BAB II PROBABILITAS A. Definisi Probabilitas Anggap bahwa suatu ruang sampel S mempunyai titik sampel yang anggotanya terhingga dan tiap-tiap titik sampel mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi. Misal A suatu kejadian, probabilitas bahwa peristiwa A akan terjadi didefinisikan dengan: n A P A = n S Dengan n(a) = banyaknya anggota dalam kejadian A n(s) = banyaknya anggota ruang sampel Seperti yang diketahui bahwa S dan merupakan himpunan bagian dari setiap ruang sampel S. Dengan definisi probabilitas diperoleh: P = n n S n A B P A B = n S n A + n B n A B = n S n A n B n A B = + n S n S n S = P A + P B P A B = 0 dan P S = n S n S = Jika A dan B dua kejadian yang saling asing, maka P A B = 0, sehingga berlaku: P A B = P A + P B Di samping itu, untuk setiap kejadian A berlaku: P A c = P A Suatu kotak berisi 00 mikrochip, beberapa diantara diproduksi oleh pabrik dan sisanya oleh pabrik. Beberapa mikrochip ditemukan rusak. Suatu percobaan memilih satu mikrochip secara random dari kotak dan mengujinya apakah mikrochip tersebut rusak atau dalam keadaan baik. Tentukan probabilitas mendapatkan mikrochip yang rusak! jawab: Misal A : kejadian mendapatkan mikrochip yang rusak A c : kejadian mendapatkan mikrochip yang baik B : kejadian mendapatkan mikrochip yang diproduksi oleh pabrik B c : kejadian mendapatkan mikrochip yang diproduksi oleh pabrik Berikut tabel untuk menyatakan banyaknya mikrochip yang rusak dan yang dalam kondisi baik dari pabrik.

7 6 B B c Jumlah A A c Jumlah Jadi probabilitas mendapatkan mikrochip yang rusak adalah: n A P A = = 0 = 0,. n S 00 B. Definisi Peluang Bersyarat dan Independensi Diketahui kejadian A dan B dengan P B > 0. Maka peluang bersyarat A jika B telah diketahui, dinyatakan dengan P A B, didefinisikan sebagai: P A B P A B = P B Dari bentuk di atas, akan diperoleh bahwa: P A P B A P A B = atau P B P A B Dua kejadian A dan B disebut kejadian independen jika P A B = P A atau P B A = P B Jika A dan B independen, maka: P A B = P A P B. Dari contoh sebelumnya, tentukan probabilitas mendapatkan mikrochip rusak yang diproduksi oleh pabrik! jawab: Sebelum mikrochip diuji apakah dalam kedaan baik atau rusak, maka harus dipastikan terlebih dahulu bahwa mikrochip yang dipilih diproduksi oleh pabrik (kejadian B terjadi). Jadi probabilitas mendapatkan mikrochip rusak yang diproduksi oleh pabrik adalah: n A B P A B = = 5 = 0,5 n B 60 atau P A B = P A B P B = = 0,5. Dua dadu dilantunkan dua kali. Berapa peluang mendapat jumlah 7 dan dalam dua kali lantunan? jawab: Misal A : kejadian muncul jumlah 7 dalam lantunan pertama A : kejadian muncul jumlah 7 dalam lantunan kedua B : kejadian muncul jumlah dalam lantunan pertama : kejadian muncul jumlah dalam lantunan kedua B

8 7 Sehingga diperoleh P(A ) =, P(A) =, P(B) =, P(B) =. (Bukti sebagai 6 6 latihan!) Jadi peluang gabungan kejadian A B dan B A yang saling asing adalah P A B B A = P A B + P B A C. Teorema Bayes = P A P B + P B P A = = 54 Bila kejadian-kejadian B i, i =,,, k adalah kejadian-kejadian tidak kosong, dengan k i= B i = S, maka untuk sembarang kejadian A dengan P A 0 berlaku P B i A = P B i A k i= P B i A = P B i P A B i P A dengan P A = P B P A B + P B P A B + + P B k P A B k. Dari seluruh peserta kuliah Statistika Matematika, dapat disusun tabel sebagai berikut: No. Mhs Jurusan Mat. (M) Fisika (F) Kimia (K) Jumlah Genap (G) Ganjil (G) Jumlah Jika telah diketahui bahwa mahasiswa yang terambil bernomor genap. Hitung peluang mahasiswa ini merupakan mahasiswa matematika! jawab: P M G = P M P G M P G = 5 00 = = 4 Jadi peluang mahasiswa yang terambil adalah mahasiswa bernomor genap adalah 0,5.. Tiga anggota koperasi dicalonkan menjadi ketua. Peluang Pak Ali terpilih 0., peluang pak Pak Badu terpilih 0.5, sedangkan peluang Pak Cokro 0.. Jika Pak Ali, Pak Badu, dan Pak Cokro terpilih, maka peluang kenaikan iuran koperasi masingmasing adalah 0., 0. dan 0.4. Bila seseorang merencanakan masuk jadi anggota

9 koperasi tersebut tetapi menundanya beberapa minggu dan kemudian mengetahui bahwa iuran telah naik, berapakah peluang Pak Cokro terpilih jadi ketua? jawab : Misal A : orang yang terpilih menaikkan iuran B : Pak Ali yang terpilih B : Pak Badu yang terpilih B : Pak Cokro yang terpilih Diperoleh P B A = P B P A B = = 0.4 P B A = P B P A B = = 0.05 P B A = P B P A B = = 0.0 Jadi menurut teorema bayes, peluang Pak Cokro terpilih jadi ketua adalah Latihan P B A = P B A = 0.0 =. i= P B i A Sebuah kota mempunyai mobil pemadam kebakaran yang bekerja saling bebas. Peluang masing-masing mobil tersedia bila diperlukan adalah 0,99. Tentukan: a. peluang keduanya tidak tersedia bila diperlukan! b. Peluang paling tidak ada satu mobil yang tersedia bila diperlukan!. Diketahui peluang Umar dan Jodi masih akan hidup selama 0 tahun masing-masing adalah 0,6 dan 0,9. Tentukan peluang keduanya akan meninggal dalam 0 tahun!. Suatu kartu diambil dari sekotak kartu dan ternyata warnanya merah. Berapa peluang kartu tersebut lebih besar dari tetapi lebih kecil dari 9? 4. Peluang sebuah kendaraan berplat L melewati Jagorawi adalah 0,. Peluang kendaraan truk 0,. Peluang truk berplat L 0,09. Berapa peluangnya bahwa: a. sebuah truk yang lewat Jagorawi berplat L? b. sebuah kendaraan berplat L yang melewati Jagorawi adalah sebuah truk? c. sebuah kendaraan yang lewat Jagorawi tidak berplat L atau bukan truk? 5. Peluang seorang suami menonton suatu film seri adalah 0,4 dan peluang seorang istri menonton film yang sama adalah 0,5. Peluang seorang laki-laki menonton film tersebut bila istrinya menonton adalah 0,7. Tentukan: a. peluang sepasang suami istri menonton film tersebut! b. peluang seorang istri menonton film tersebut bila suaminya menonton! c. peluang paling sedikit seorang dari pasangan suami istri menonton film tersebut! Kecepatan memang baik tetapi ketepatan adalah segalanya

10 9 BAB III VARIABEL RANDOM A. Variabel Random Definisi. (Variabel Random). Suatu fungsi yang memetakan setiap unsur dalam ruang sampel ke bilangan real disebut dengan variabel random. Variabel random X, dinotasikan dengan: X : S R. Variabel Random Diskrit Ruang sampel diskrit adalah ruang sampel yang memuat jumlah titik sampel berhingga. Variabel random diskrit adalah variabel random yang didefinisikan pada ruang sampel diskrit. percobaan : x pelantunan suatu mata uang logam ruang sampel diskrit: S={AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} variabel random diskrit: X adalah banyaknya sisi gambar (G) yang tampak dari x pelantunan. X(AAA) = 0 X(AGA) = X(AGG) = X(GGA) = X(AAG) = X(GAA) = X(GAG) = X(GGG) = Jadi X = {0,,, }. Variabel Random Kontinu Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang memuat jumlah titik sampel tak hingga. Variabel random kontinu adalah variabel random yang didefinisikan pada ruang sampel kontinu. variabel random kontinu X menyatakan umur suatu baterai, maka: X = x R x 0 B. Distribusi Peluang Diskrit Definisi. (Distribusi Peluang Variabel Random Diskrit). Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang variabel random diskrit X bila untuk setiap x yang mungkin, memenuhi:. f x 0. x f x =. P(X = x) = f(x)

11 0 Contoh: Perhatikan kembali contoh sebelumnya, bila mata uang logam seimbang yang dilemparkan kali maka diperoleh 𝑃 𝑋=0 =𝑃 𝑋= = 𝑃 𝑋= =𝑃 𝑋= = Tabel distribusi peluangnya: x 0 𝑓 π‘₯ π‘₯ f(x) = P(X = x) C. Distribusi Peluang Kontinu Definisi. (Distribusi Peluang Variabel Random Kontinu). Fungsi f(x) adalah suatu fungsi padat peluang variabel random kontinu X yang didefinisikan di atas himpunan semua bilangan real ℜ bila:. 𝑓 π‘₯ 0, untuk semua π‘₯ ℜ. 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ =. 𝑃 π‘Ž < 𝑋 < 𝑏 = π‘Ž 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ 𝑏 Contoh: Misalkan diketahui 𝑓 π‘₯ = π‘₯, - < x < = 0, untuk x lainnya. Buktikan bahwa f(x) adalah distribusi peluang suatu variabel random X. Hitunglah 𝑃 0 < 𝑋! π‘₯ 𝑑π‘₯. 𝑓 π‘₯ 𝑑π‘₯ = π‘₯. 𝑃 0 < 𝑋 = 0 D. = π‘₯ 9 𝑑π‘₯ = π‘₯ = 9 =, terbukti. =9 Distribusi Kumulatif Definisi.4 (Distribusi Kumulatif Diskrit). Distribusi kumulatif F(x) suatu variabel random diskrit X dengan distribusi peluang f(x) dinyatakan dengan: 𝐹 π‘₯ =𝑃 𝑋 π‘₯ = 𝑓 𝑑 𝑑 π‘₯

12 Contoh: Tentukan distribusi peluang kumulatif pada percobaan melantunkan mata uang logam seimbang sebanyak kali Diketahui x 0 𝑓 π‘₯ π‘₯ f(x) = P(X = x) Maka 𝐹 0 =𝑓 0 = 𝐹 =𝑓 0 +𝑓 =+ = 7 𝐹 =𝑓 0 +𝑓 +𝑓 =++ = 𝐹 = 𝑓 0 +𝑓 +𝑓 +𝑓 = +++ = Jadi distribusi kumulatif variabel random X: 0 bila π‘₯ < 0 bila 0 π‘₯ < 7 𝐹 π‘₯ = bila π‘₯ < bila π‘₯ < bila π‘₯ Definisi.5 (Distribusi Kumulatif). Distribusi kumulatif F(x) suatu variabel random kontinu X dengan fungsi padat f(x) dinyatakan dengan: π‘₯ 𝐹 π‘₯ =𝑃 𝑋 π‘₯ = 𝑓 𝑑 𝑑𝑑 Contoh: Diketahui distribusi peluang suatu variabel random X 𝑓 π‘₯ = π‘₯, = 0, - < x < untuk x lainnya Tentukan. fungsi kumulatif F(x). Hitunglah 𝑃 0 < 𝑋 menggunakan fungsi kumulatif π‘₯ π‘₯ 𝑑 𝑑𝑑. 𝐹 π‘₯ = 𝑓 𝑑 𝑑𝑑 = = π‘₯ 𝑑 =. 𝑃 0 < 𝑋 = 𝐹 𝐹 0 = = π‘₯ + 9 9

13 E. Distribusi Peluang Gabungan Definisi.6 (Distribusi Peluang Gabungan Variabel Diskrit X). Fungsi f(x,y) adalah distribusi peluang gabungan atau fungsi massa peluang variabel random diskrit X dan Y bila:. f x, y 0, untuk semua x, y. x y f x, y =. P(X = x, Y = y) = f(x,y) untuk daerah sebarang A dalam bidang xy, P X, Y A = A f x, y. Dua isi ulang bolpoin diambil dari kotak yang berisi warna biru, warna merah dan warna hijau. Jika X menyatakan jumlah warna biru dan Y menyatakan jumlah warna merah, tentukan:. fungsi peluang gabungan f(x,y). P X, Y A dimana A adalah daerah x, y x + y jawab. nilai pasangan yang mungkin dari (x,y) adalah (0,0), (0,), (,0), (,), (,0), (0,) jumlah semua kemungkinan pengambilan adalah = f(x,y) y = 0 y = y = total x = 0 x = x = dituliskan dalam bentuk rumus adalah: f x, y = x y untuk x = 0,, ; y = 0,, ; 0 x + y. x y. P X, Y A = P X + Y = f(0,0) + f(0,) + f(,0) = = 9 4

14 Definisi.7 (Distribusi Peluang Gabungan Variabel Kontinu X). Fungsi f(x,y) adalah distribusi peluang gabungan atau fungsi massa peluang variabel random kontinu X dan Y bila:. f x, y 0, untuk semua x, y. f x, y dx dy =. P X, Y A = f x, y A dx dy Diberikan fungsi gabungan dari variabel random kontinu X dan Y f x, y = 5 x + y, untuk 0 x, 0 y = 0, untuk x,y lainnya a. Buktikan bahwa fungsi di atas adalah fungsi padat peluang gabungan! b. Tentukan P X, Y A, A adalah daerah x, y 0 < x <, 4 < y < a. f x, y dxdy = x + y dxdy = =. b. P X, Y A = P 0 < x <, 4 < y < = x + y dxdy = 60 F. Distribusi Marginal Definisi. (Distribusi Marginal). Distribusi marginal dari X dan Y untuk kasus diskrit adalah: g x = f x, y dan y = f x, y y x Distribusi marginal dari X dan Y untuk kasus kontinu adalah: g x = f x, y dy dan y = f x, y dx. Perhatikan tabel fungsi peluang gabungan mengenai percobaan mengambil isi ulang bolpoin. Tentukan distribusi marginal dari X! P X = 0 = g 0 = y=0 f 0, y = f 0,0 + f 0, + f 0, = = 5 4

15 4 P X = = g = y=0 f, y = f,0 + f, + f, = = 5 P X = = g = y=0 f, y = f,0 + f, + f, = = Dalam bentuk tabel disajikan sebagai berikut: x 0 g(x) (untuk distribusi marginal dari Y digunakan sebagai latihan). Tentukan g(x) untuk fungsi padat peluang f x, y = 5 0 x, 0 y! jawab: g x = f x, y dy = 0 5 x + y dy = 4x + 5 (untuk distribusi marginal dari Y digunakan sebagai latihan) x + y untuk G. Distribusi Bersyarat Definisi.9 (Distribusi Bersyarat). Misalkan X dan Y dua variabel random diskrit atau kontinu. Distribusi bersyarat dari variabel random Y, diberikan X = x adalah: f x, y f y x =, g x > 0 g x Distribusi bersyarat dari variabel random X, diberikan Y = y adalah: f x, y f x y =, y > 0 y. Dari contoh isi ulang bolpoint, tentukan distribusi bersyarat dari X diberikan Y =! jawab: Akan dihitung f x y, dimana y =. Kemudian dihitung = f x, = = 7 f x = x=0 f x, = 7 f x,, x = 0,,. Sehingga diperoleh f 0 = 7 f 0, = f = 7 f, =

16 5 f = 7 f, = 0 Dalam bentuk tabel disajikan sebagai berikut: x 0 f x 0. Diberikan fungsi densitas gabungan: x + y f x, y =, 0 x, 0 y 4 0, untuk x yang lain Tentukan: a. h(y) b. f x y jawab: Latihan c. gunakan jawaban a dan b untuk menghitung P 4 < X < Y = a. y = f x, y b. f x y = f x,y y = x dx = c. P < X < Y = = 4 x x +y dx = 64. Suatu variabel random X dinyatakan dengan, untuk x dx = +y, 0 y f x = 0, untuk x yang lain a) Buktikan bahwa f(x) suatu distribusi peluang. b) Hitunglah P < X <,5. c) Hitunglah P X,6.. Tentukan nilai c sehingga fungsi f(x) = c(x + 4) untuk x = 0,,, merupakan distribusi peluang variabel random diskrit X!. Carilah distribusi peluang banyaknya pita jazz bila 4 pita dipilih secara acak dari suatu kumpulan yang terdiri atas 5 pita jazz, pita klasik, dan pita lagu daerah. Nyatakanlah hasilnya dalam suatu rumus! 4. Umur penyimpanan (dalam hari) dari suatu obat tertentu dalam botol berbentuk variabel random dengan fungsi padat f x =, x > 0 x+00 0, untuk x yang lain Carilah peluang suatu botol obat akan tahan disimpan a. paling sedikit 00 hari b. antara 0 sampai 0 hari 5. Suatu perusahaan rokok menghasilkan tembakau campuran, tiap campuran berisi berbagai macam tembakau Deli, Virginia dan sebagainya. Proporsi tembakau Deli dan Virginia dalam suatu campuran merupakan variabel random dengan fungsi padat gabungan (X = Deli dan Y = Virginia) 4xy, untuk 0 x, 0 y, x + y = f x, y = 0, untuk x dan y yang lain

17 6 a. Carilah peluang bahwa dalam bungkus tertentu isi tembakau Deli lebih dari separuh! b. Carilah fungsi distribusi marginal dari proporsi tembakau Virginia! c. Carilah peluang bahwa proporsi tembakau Deli kurang dari bila diketahui bahwa bungkus berisi tembakau Virginia! 4 Masa depan menunggu kemampuan kita untuk mengubahnya

18 7 BAB IV DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT Pada handout ini, pembahasan dibatasi pada fungsi distribusi peluang diskrit. Rataan dan variansi hanya sebagai pengantar dan akan dijelaskan lebih lanjut pada mata kuliah Statistika Matematika. A. Distribusi Bernoulli Jika suatu percobaan hanya menghasilkan kejadian yang mungkin ( sukses dan gagal ), maka percobaan tersebut merupakan percobaan Bernoulli. Distribusi peluang variabel random Bernoulli X, dinyatakan dengan: 𝒇 𝒙 = 𝒑𝒙 π’’πŸ 𝒙 x = 0, dengan p = probabilitas sukses q = p = probabilitas gagal Rataan distribusi Bernoulli f(x) adalah π‘₯𝑓 π‘₯ = 0 𝑝0 π‘ž + 𝑝 π‘ž 0 𝐸 𝑋 = π‘₯=0 𝑬 𝑿 =𝒑 Variansi distribusi Bernoulli f(x) adalah 𝜎 = 𝐸 𝑋 πœ‡ π‘₯𝑓 π‘₯ 𝐸 𝑋 = π‘₯=0 = 0 𝑝0 π‘ž + 𝑝 π‘ž 0 𝑝 = 𝑝 𝑝 = 𝑝 𝑝 𝝈𝟐 = 𝒑𝒒 Contoh: Dalam suatu kotak berisi 0 bola putih dan 0 bola hitam. Jika dianggap mendapatkan bola putih sebagai sukses dan mendapatkan bola hitam sebagai gagal dan variabel random X menyatakan bola putih yang terambil. Tentukan: a) nilai p dan q b) rumus distribusi peluangnya c) rata-rata dan variansinya a) 𝑝 = 0 dan π‘ž = b) 𝑓 π‘₯ = 0 0 π‘₯ 0 π‘₯ c) 𝐸 𝑋 = 𝑝 = 𝜎 = π‘π‘ž = untuk x = 0,. =9

19 B. Distribusi Binomial Distribusi binomial dilandasi oleh proses Bernoulli. Jika variabel random X menyatakan banyaknya sukses dari n percobaan Bernoulli, maka dapat dikatakan mengikuti distribusi Binomial. Percobaan pengambilan sampel dengan pengembalian termasuk dalam distribusi Binomial. Distribusi peluang variabel random Binomial X, dinyatakan dengan: 𝒏 𝒙 𝒏 𝒙 𝒃 𝒙; 𝒏, 𝒑 = 𝒑 𝒒 x = 0,,,, n 𝒙 dengan p = probabilitas sukses q = p = probabilitas gagal n = banyaknya percobaan Rataan distribusi Binomial adalah: 𝑬 𝑿 = 𝒏𝒑 Variansi distribusi Binomial adalah 𝝈𝟐 = 𝒏𝒑𝒒 Contoh: Perhatikan kembali contoh sebelumnya. Jika sebelum pengambilan berikutnya, bola dikembalikan ke dalam kotak. Hitunglah peluang bahwa tepat dua bola putih terambil dari lima pengambilan! 𝑝 = 0 dan π‘ž = Distribusi peluangnya dinyatakan dengan π‘₯ π‘₯ 5 0 𝑏 π‘₯; 5, = π‘₯ karena x =, maka 𝑃 𝑋 = = 𝑏 ; 5, = = 0,9 C. Distribusi Hipergeometrik Distribusi hipergeometrik juga dilandasi oleh proses Bernoulli. Percobaan pengambilan sampel tanpa pengembalian termasuk dalam distribusi Hipergeometrik. Distribusi peluang variabel random Hipergeometrik X, dinyatakan dengan: 𝒉 𝒙; 𝑡, 𝒏, π’Œ = π’Œ 𝑡 π’Œ 𝒙 𝒏 𝒙 𝑡 𝒏 x = 0,,,, k dengan N = banyaknya anggota populasi/kumpulan n = banyaknya sampel yang diambil dari populasi k = banyaknya sampel yang merupakan sukses Rataan distribusi Hipergeometrik adalah: 𝑬 𝑿 = π’π’Œ 𝑡

20 9 Variansi distribusi Hipergeometrik adalah σ = N n N n k N k N Dalam suatu kotak terdapat 0 bola putih dan 0 bola hitam. Jika 5 bola dipilih dari kotak tersebut tanpa pengembalian, maka hitunglah peluang mendapatkan tepat bola putih! N = 0, n = 5, k = 0 Distribusi peluangnya dinyatakan dengan karena x =, maka P X = = ; 0,5,0 = = 0,599 D. Distribusi Multinomial x; 0,5,0 = x 0 5 x 0 5 Percobaan binomial menjadi percobaan multinomial bila tiap usaha dapat menghasilkan lebih dari hasil yang mungkin. Umumnya bila suatu percobaan tertentu dapat menghasilkan k macam hasil yang mungkin E, E,..., E k dengan peluang p, p,..., p k maka distribusi peluang variabel random X, X,..., X k yang menyatakan banyak terjadinya E, E,..., E k dalam n percobaan saling bebas adalah x x xk f x k k n, x,, x ; p, p,, p ; n p p p x x x k,,, k dengan k i x i k n dan p i i Percobaan menarik satu kartu dari seperangkat kartu bridge dengan pengembalian merupakan percobaan multinomial bila yang menjadi perhatian adalah keempat jenis kartu. Misalnya tentukan peluang munculnya heart kali, diamond kali, spade kali, dan club kali pada percobaan mengambil 7 kartu secara acak dari sekotak kartu bridge dengan mengembalikan kartu sebelum pengambilan kartu berikutnya! peluang mengambil tiap jenis kartu adalah 4 sehingga diketahui p = p = p = p 4 = 4 dan x =, x =, x =, x 4 = Jadi peluang munculnya heart kali, diamond kali, spade kali, dan club kali adalah

21 0 f,,,;,,, ;7 7 0, ,,, E. Distribusi Geometrik Distribusi geometrik juga dilandasi oleh proses Bernoulli. Percobaan pengambilan sampel sampai diperoleh sukses pertama kali termasuk dalam distribusi Geometrik. Distribusi peluang variabel random Geometrik X, dinyatakan dengan: π’ˆ 𝒙; 𝒑 = 𝒑𝒒𝒙 𝟏 x =,, dengan p = probabilitas sukses q = - q = probabilitas gagal Rataan distribusi Geometrik adalah: 𝑬 𝑿 = 𝟏 𝒑 Variansi distribusi Geometrik adalah 𝝈𝟐 = 𝒒 π’‘πŸ Contoh: Dalam suatu proses produksi diketahui bahwa 00 hasil produksi, rata-rata menghasilkan buah item yang cacat. Hitunglah peluang menemukan item yang cacat pada pemeriksaan yang kelima! p = 00 =0,0, maka q = -0,0 = 0,99 Distribusi peluangnya dinyatakan dengan 𝑔 π‘₯; 0,0 = 0,0 0,99 karena x = 5, maka 𝑃 𝑋 = 5 = 𝑔 5; 0,0 = 0,0 0,99 4 = 0,0096 F. π‘₯ Distribusi Binomial Negatif Bila usaha yang saling bebas, dilakukan berulang kali menghasilkan sukses dengan peluang p sedangkan gagal dengan peluang q = p, maka distribusi peluang variabel random X, yaitu banyaknya usaha yang berakhir tepat pada sukses ke-k adalah π‘₯ π‘˜ π‘₯ π‘˜ 𝑏 π‘₯; π‘˜, 𝑝 = 𝑝 π‘ž, x = k, k +, k +, π‘˜ Rataan distribusi Binomial Negatif adalah: 𝑬 𝑿 = π’Œ 𝒑 Variansi distribusi Binomial Negatif adalah 𝝈𝟐 = π’Œπ’’ π’‘πŸ

22 Contoh: Hitunglah peluang bahwa seseorang melantunkan tiga mata uang logam sekaligus akan mendapatkan semuanya muka atau semuanya gambar untuk kedua kalinya pada lantunan kelima! k =, 𝑝==0,5, maka q = - 0,5 = 0,75 Distribusi peluangnya dinyatakan dengan π‘₯ 𝑏 π‘₯;, 4 = 0,5 0,75 π‘₯ karena x = 5, maka 4 𝑃 𝑋 = 5 = 𝑏 5;, = 0,5 0,75 = 0,049 G. Distribusi Poisson Jika pengamatan dilakukan pada suatu rentang interval waktu, maka dapat diamati bahwa variabel random X adalah terjadinya sukses selama rentang waktu tersebut. Jadi proses ini disebut dengan proses Poisson. Distribusi peluang variabel random X dberikan oleh: 𝑝 π‘₯; πœ‡ = 𝑒 πœ‡ πœ‡ π‘₯, π‘₯! x = 0,,, Rataan distribusi Poisson adalah: 𝑬 𝑿 =𝝁 Variansi distribusi Poisson adalah 𝝈𝟐 = 𝝁 Contoh: Rata-rata banyaknya partikel radioaktif yang melewati mesin penghitung selama milidetik dalam suatu percobaan di laboratorium adalah 4. Berapakah peluang 6 partikel melewati mesin penghitung dalam suatu milidetik tertentu? πœ‡=4 Distribusi peluangnya dinyatakan dengan 𝑒 4 4π‘₯ 𝑝 π‘₯; 4 = π‘₯! karena x = 6, maka 𝑃 𝑋 = 6 = 𝑝 π‘₯; 4 = H. 𝑒 ! = 0,04 Distribusi Uniform Diskrit Distribusi peluang diskrit yang paling sederhana adalah distribusi yang variabel randomnya mempunyai peluang yang sama. Distribusi peluang semacam itu disebut distribusi seragam. Distribusi peluang variabel random X dberikan oleh: 𝑓 π‘₯ = 𝑁, x =,,, N

23 Rataan distribusi Uniform Diskrit adalah: 𝑬 𝑿 = 𝑡+𝟏 𝟐 Variansi distribusi Uniform Diskrit adalah 𝝈𝟐 = π‘΅πŸ 𝟏 𝟏𝟐 Contoh: Sebuah dadu dilantunkan sekali. Tentukan:. distribusi peluangnya. rata-rata dan variansinya. S = {,,, 4, 5, 6} maka tiap anggota ruang sampel probabilitasnya = 𝑝 = 6 Jadi distribusi probabilitasnya dinyatakan dengan: 6 𝑓 π‘₯ =, x =,,, 6 6+ =,5 6 5 = =,967. rata-rata = 𝐸 𝑋 = variansi = 𝜎 = Latihan. Peluang seseorang akan sembuh dari operasi jantung yang rumit adalah 0,9. Hitunglah: a) Peluang tepat lima dari tujuh orang yang menjalani operasi ini akan sembuh. b) Peluang tidak lebih dari orang akan sembuh dari operasi jantung ini.. Sebuah kartu diambil dari sekotak kartu bridge yang berisi 5 kartu yang dikocok sempurna. Hasilnya dicatat, kemudian kartu dikembalikan. Bila percobaan itu diulangi lima kali, berapakah peluang mendapat dua spade dan satu heart?. Seorang tukang ketik rata-rata melakukan kesalahan per halaman. Berapakah peluang: a) Dia tidak melakukan kesalahan? b) Tepat satu kesalahan? c) Empat atau lebih kesalahan? 4. Peluang pembelian suatu televisi berwarna di suatu toko televisi adalah 0,. Hitunglah peluang bahwa pembelian televisi yang kesepuluh di toko tersebut akan merupakan pembelian televisi berwarna yang kelima! 5. Peluang bahwa seseorang lulus ujian praktek mengendarai mobil adalah 0,7. Carilah peluang seseorang lulus a) pada ujian yang ketiga b) sebelum ujian keempat

24 6. Dari pengiriman 50 mesin, terdapat mesin yang rusak. Seorang pengawas memilih 5 mesin secara acak tanpa pengembalian. Hitunglah peluang mendapat mesin yang dalam kondisi bagus! 7. Seorang peneliti menyuntik beberapa ekor tikus satu demi satu dengan sejenis bibit penyakit. Bila peluang terserang penyakit tersebut /6. Berapakah peluangnya bahwa a. Tikus kedelapan yang disuntik adalah tikus kedua yang terserang penyakit? b. Tikus kelima yang disuntik adalah tikus pertama yang terserang penyakit?. Seorang anak mempunyai 0 kartu bergambar yang di dalamnya terdapat 5 kartu bergambar hewan, 7 kartu bergambar bunga dan 5 kartu bergambar buah. Anak tersebut akan memberikan 7 kartu kepada temannya dengan mengambil kartu secara acak. Berapakah peluang dia memberikan kartu bergambar bunga dan kartu bergambar hewan? 99% kegagalan lahir dari kita yang memiliki kebiasaan tak peduli

25 4 BAB V DISTRIBUSI PELUANG KONTINU A. Distribusi Normal Distribusi peluang kontinu terpenting dalam seluruh bidang statistika adalah distribusi normal. Grafiknya disebut kurva normal, berbentuk seperti lonceng. Distribusi normal pertama kali ditemukan oleh Abraham de Moivre pada tahun 7 sebagai pendekatan untuk distribusi jumlah dari variabel random binomial. Variabel random kontinu X berdistribusi normal dengan mean πœ‡ dan variansi 𝜎 mempunyai fungsi padat peluang 𝑓 π‘₯; πœ‡, 𝜎 = 𝑒 π‘₯ πœ‡ 𝜎 <π‘₯ < 𝜎 πœ‹ Distribusi kumulatif (CDF) dari distrbusi normal dapat dituliskan dengan π‘₯ 𝐹𝑋 π‘₯ = 𝑒 π‘₯ πœ‡ 𝜎 𝑑π‘₯ 𝜎 πœ‹ Untuk mengatasi kesulitan dalam menghitung integral fungsi padat normal maka dibuat tabel luas kurva normal sehingga akan mempermudah penggunaan distribusi normal. Akan tetapi, untuk membuat tabel distribusi normal yang berlainan untuk setiap harga πœ‡ dan 𝜎 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, variabel random normal X dapat ditransformasikan menjadi variabel random 𝒁 = 𝑿 𝝁, 𝝈 dengan rataan 0 dan variansi. Distribusi variabel random normal dengan rataan 0 dan variansi disebut distribusi normal baku. Distribusi peluangnya dinyatakan dengan: 𝟏 π’›πŸ 𝟐 𝜱 𝒛 = 𝒆 <𝑧 < πŸπ… Dan distribusi kumulatif normal baku dinyatakan dengan: 𝒛 𝑭𝒁 𝒛 = 𝚽 𝒛 = Sebagai catatan: 𝟏 πŸπ… 𝒆 𝒛 𝟐 𝟐 𝒅𝒛 𝛷 𝑧 = 𝛷 𝑧 𝛷 𝑧 = 𝑧𝛷 𝑧 𝛷 𝑧 = 𝑧 𝛷 𝑧 Distribusi Kumulatif (CDF) dari distribusi Normal dinyatakan dengan: 𝑭𝑿 𝒙 = 𝚽 Rataan distribusi Normal f(x) adalah 𝐄 𝐗 =𝝁 Variansi distribusi Normal f(x) adalah π•πšπ« 𝐗 = 𝝈𝟐 𝒙 𝝁 𝝈

26 5 Anggap bahwa Z~N 0,, tentukan: a) P Z,5 b) P Z > 0,49 c) P 0,5 < Z <,0 d) P Z >, e) Tentukan nilai a, sedemikian sehingga P Z a = 0,640 f) P Z,5 Jawab : Lihat tabel normal standar ekor kiri a) P Z,5 = F Z,5 = Φ,5 = 0,9699 b) P Z > 0,49 = P Z 0,49 = Φ 0,49 = 0,07 = 0,679 c) P 0,5 < Z <,0 = P Z,0 P Z 0,5 = Φ,0 Φ 0,5 = 0,9777 0,66 = 0,4095 d) P Z >, = P, < Z <, = P Z, P Z, = 0,997 0,007 = 0,0054 e) Φ a = π e a = 0,640 Untuk mencari nilai a, bukanlah suatu perhitungan yang mudah. Oleh karena itu, untuk mencari nilai a cukup melihat tabel ditribusi normal baku dan diperoleh nilai a = 0,. f) P Z,5 = F Z,5 = Φ,5 gunakan interpolasi Diketahui P Z,5 = 0,9699 dan P Z,54 = 0,9 misal P Z,5 = x maka x dapat dicari dengan cara sebagai berikut x 0,9699,5,5 0,9 0,9699,54,5 diperoleh P Z,5 = 0,976 Suatu perusahaan menggaji pegawainya rata-rata Rp 55/jam dengan standar deviasi Rp 60. Bila gaji berdistrbusi hampiran normal. Berapa persen karyawan yang bergaji antara Rp 475/jam sampai Rp 569/jam? Jawab : P 475 < X < 569 = P < Z < = P Z 0,7 P Z 0, = 0,765 0,044 = 0,56579 = P 0, < Z < 0,7

27 6 Jadi terdapat 56,579% persen karyawan yang bergaji antara Rp 475/jam sampai Rp 569/jam. B. Distribusi Gamma Distribusi gamma adalah fungsi padat peluang yang terkenal dalam bidang matematika. Distribusi gamma mendapatkan namanya dari fungsi gamma yang didefinisikan dengan: à 𝛼 = 0 π‘₯ 𝛼 𝑒 π‘₯ 𝑑π‘₯ untuk 𝛼 > 0 Fungsi gamma memenuhi sifat-sifat berikut ini: ) à 𝛼 = 𝛼 à 𝛼, 𝛼 > ) à 𝑛 = 𝑛! ) Γ = πœ‹ Distribusi padat peluang variabel random kontinu X, dengan parameter 𝛼 dan 𝛽 dinyatakan dengan: 𝟏 𝒇 𝒙; 𝜢, 𝜷 = 𝜷𝜢 πšͺ 𝜢 π’™πœΆ 𝟏 𝒆 𝒙 x>0 𝜷 dengan 𝛼 > 0 dan 𝛽 > 0. Distribusi Kumulatif (CDF) dari distribusi Gamma dinyatakan dengan: 𝒙 𝑭 𝒙; 𝜢, 𝜷 = 𝟎 𝟏 𝜷𝜢 πšͺ 𝜢 𝜢 𝟏 =𝟏 π’Š=𝟎 π’•πœΆ 𝟏 𝒆 𝒕 𝜷 𝒙 𝜷 π’Š 𝒙 𝒆 π’Š! 𝒅𝒕 𝜷 Rataan distribusi Gamma f(x) adalah 𝑬 𝑿 = 𝜢𝜷 Variansi distribusi Gamma f(x) adalah 𝝈𝟐 = 𝜢𝜷𝟐 Contoh: Waktu (dalam menit) sampai konsumen ke- memasuki toko adalah suatu variabel random 𝑋~GAM,. Jika toko buka pada pukul 0.00, tentukan probabilitas bahwa: a) Konsumen ke- datang antara pukul 0.05 sampai pukul 0.0 b) Konsumen ke- datang setelah pukul 0.05 a) 𝑃 5 < 𝑋 < 0 = 𝑃 𝑋 0 𝑃 𝑋 5 = 𝐹 0;, 𝐹 5;, 0 = 𝑑 𝑒 𝑑 𝑑𝑑 Γ 0 = 𝑖=0 0 𝑖 0 𝑒 𝑖! 5 0 𝑑 𝑒 𝑑 à 𝑖=0 5 𝑖 5 𝑒 𝑖! 𝑑𝑑

28 7 = 𝑒 0 𝑖=0 0 𝑖! 𝑖 𝑒 5 𝑖=0 5 𝑖 𝑖! = 0,997 0,75 = 0,9 b) 𝑃 𝑋 > 5 = 𝑃 𝑋 5 = 𝐹 5;, 5 = 𝑑 𝑒 𝑑 𝑑𝑑 Γ 0 = 0,75 = 0,47 C. Distribusi Eksponensial Distribusi gamma dengan 𝛼 = disebut dengan distribusi Eksponensial. Distribusi eksponensial sering digunakan dalam teori keandalan dan teori antrian. Variabel random kontinu X berdistribusi Eksponensial dengan parameter 𝛽 jika fungsi padat peluangnya diberikan oleh: 𝟏 𝜷 𝒇 𝒙 = 𝒆 𝒙 𝜷 x>0 dengan 𝛽 > 0. Distribusi Kumulatif (CDF) dari distribusi Eksponensial dinyatakan dengan: 𝑭 𝒙, 𝜷 = 𝟏 𝒆 𝒙 𝜷 x > 0 Rataan distribusi Eksponensial f(x) adalah 𝑬 𝑿 =𝜷 Variansi distribusi Eksponensial f(x) adalah 𝝈𝟐 = 𝜷𝟐 Contoh: Misalkan suatu sistem mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dinyatakan oleh variabel random T yang berdistribusi eksponensial dengan parameter 𝛽 = 5. Hitunglah peluang komponen masih berfungsi pada akhir tahun kedelapan! 𝑃 𝑇> = 5 =𝑒 D. 𝑒 𝑑 5 𝑑𝑑 = 5 𝑒 𝑑 = 0,09 Distribusi Chi-kuadrat πœ’ Distribusi gamma khusus yang kedua diperoleh bila 𝛼 = 𝜈 dan 𝛽 =, dengan 𝜈 bilangan bulat positif. Fungsi padat peluang seperti itu disebut distribusi Chi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝜈. Variabel random kontinu X berdistribusi Chi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝜈 jika fungsi padat peluangnya diberikan oleh: 𝒇 𝒙 = πŸπ‚ dengan 𝜈 bilangan bulat positif. 𝟏 𝟐πšͺ 𝝂 𝟐 𝝂 𝟏 𝒙 𝟐 𝟐 𝒆 𝒙 x>0

29 Rataan distribusi Chi-kuadrat f(x) adalah 𝑬 𝑿 =𝝂 Variansi distribusi Chi-kuadrat f(x) adalah 𝝈𝟐 = πŸπ‚ E. Distribusi Pareto Variabel random kontinu X berdistribusi Pareto dengan parameter 𝛼 > 0 dan 𝛽 > 0 jika fungsi padat peluangnya diberikan oleh: 𝒙 𝜷+𝟏 𝜷 x>0 𝒇 𝒙; 𝜢, 𝜷 = 𝜢 𝟏 + 𝜢 dengan 𝜈 bilangan bulat positif. Distribusi Kumulatif (CDF) dari distribusi Pareto dinyatakan dengan: 𝑭 𝒙; 𝜢, 𝜷 = 𝟏 𝟏 + 𝒙 𝜷 𝜢 x>0 Rataan distribusi Pareto f(x) adalah 𝑬 𝑿 = 𝜢 𝜷 𝟏 Variansi distribusi Pareto f(x) adalah 𝝈𝟐 = 𝜢𝟐 𝜷 𝜷 𝟐 𝜷 𝟏 𝟐 Contoh: Daya tahan hidup (dalam hari) seekor tikus putih yang diuji cobakan pada suatu radiasi sinar X adalah variabel random 𝑋~PAR 4,.. Tentukan: a) Probabilitas daya tahan hidup tikus tersebut paling lama 5 hari! b) Probabilitas daya tahan hidup tikus tersebut antara 5 sampai 0 hari! c) Nilai harapan daya tahan hidup tikus tersebut! a) 𝑃 𝑋 5 = 𝐹 5; 4,. = = 0.45 b) 𝑃 5 < 𝑋 < 0 = 𝐹 0; 4,. 𝐹 5; 4, = = 0,5 0,45 = 0,077 𝛼 4 c) 𝐸 𝑋 = = = 0 hari. 𝛽 F... Distribusi Weibull waktu sampai rusak atau umur suatu komponen, diukur dari suatu waktu tertentu sampai rusak, dinyatakan dengan variabel random kontinu T dengan fungsi padat peluang f(t). Salah satu distribusi yang paling banyak digunakan untuk menangani masalah seperti ini adalah distribusi Weibull.

30 9 Variabel random kontinu T berdistribusi Weibull dengan parameter 𝛼 dan 𝛽 jika fungsi padat peluangnya diberikan oleh: 𝜷 𝒇 𝒙; 𝜢, 𝜷 = 𝜢𝜷 π’™πœ· 𝟏 𝒆 𝒙 𝜢 𝜷 x >0 dengan 𝛼 > 0 dan 𝛽 > 0. Distribusi Kumulatif (CDF) dari distribusi Weibull dinyatakan dengan: 𝑭 𝒙; 𝜢, 𝜷 = 𝟏 𝒆 𝒙 𝜢 𝜷 x >0 Rataan distribusi Weibull f(x) adalah 𝑬 𝑿 = 𝜢πšͺ 𝟏 + 𝟏 𝜷 Variansi distribusi Weibull f(x) adalah 𝝈𝟐 = 𝜢𝟐 πšͺ 𝟏 + 𝟐 𝟏 πšͺ 𝟏+ 𝛃 𝛃 𝟐 Contoh: Jarak (dalam meter) suatu bola ditembakkan dari pusat sasaran adalah variabel random 𝑋 ~ WEI 0,. Tentukan: a) probabilitas bahwa bola ditembakkan minimal 0 meter dari pusat sasaran! b) E(X) dan Var(X)! a) Diketahui 𝛼 = 0, 𝛽 = Jadi peluang/probabilitas bola ditembakkan minimal 0 meter dari sasaran adalah: 𝑃 𝑋 0 = 𝑃 𝑋 0 = 𝐹 0; 0, = 𝑒 0 b) 𝐸 𝑋 = 0Γ + = 0 Γ 0 = 𝑒 0 0 = 0 Γ = 0,0 =5 πœ‹ Γ + = 00 Γ Γ = 00 πœ‹ Var(𝑋) = 𝜎 = 0 Γ + = 00 πœ‹ 4 Latihan.. a. Anggap bahwa Z~N(0,). Tentukan nilai a sedemikian sehingga luas kurva di sebelah kanan a sebesar 0,5! b. Anggap bahwa X~N(; 0,6). Tentukan nilai sehingga P(-c < X < +c) = 0,90! Ketahanan suatu baja ditentukan dengan menekan permukaannya dengan sebuah mesin, kemudian mengukur kedalaman lekukannya. Ukuran ketahanan tersebut berdistribusi normal dengan rata-rata 70 dan simpangan baku. a. Baja lolos uji jika ketahanannya antara 66 dan 74. Berapa peluang suatu baja lolos uji ketahanan? b. Jika ketentuan ketahanan baja lolos uji ada pada interval 70 ± c. Tentukan nilai c sedemikian sehingga 95% baja lolos uji ketahanan?

31 0. Suatu mesin minuman diatur sedemikian rupa sehingga mengeluarkan rat-rata 00 ml/cangkir. Bila isi minuman ini berdistribusi normal dengan simpangan baku 5 ml. a. berapa proporsi cangkir yang akan berisi lebih dari 4 ml? b. berapa peluang suatu cangkir berisi antara 9 dan 09 ml? c. berapa cangkir yang akan kepenuhan (sehingga tumpah) bila digunakan 000 cangkir berukuran 0 ml? 4. Di suatu kota, pemakaian air sehari (dalam jutaan liter) berdistribusi hampiran gamma dengan α = dan β =. Bila kemampuan menyediakan air 9 juta liter sehari. Berapakah peluang pada suatu hari persediaan air tidak mencukupi? 5. Lamanya waktu untuk melayani seseorang di suatu kafetaria merupakan suatu variabel random berdistribusi eksponensial dengan rataan 4 menit. Berapakah peluang seseorang akan dilayani dalam waktu kurang dari menit pada paling sedikit 4 dari 6 hari berikut? Kesalahan fatal adalah maju tanpa kemauan untuk menang

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS.1. VARIABEL RANDOM Definisi 1: Variabel random adalah suatu fungsi yang memetakan ruang sampel (S) ke himpunan bilangan Real (R), dan ditulis X : S R Contoh (Variabel random)

Lebih terperinci

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG PENDAHULUAN Setiap peristiwa akan mempunyai peluangnya masingmasing, dan peluang terjadinya peristiwa itu akan mempunyai penyebaran yang mengikuti suatu pola tertentu yang di sebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Probabilitas Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya tidak pasti (uncertain

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak STK 511 Analisis statistika Materi 3 Sebaran Peubah Acak 1 Konsep Peluang 2 Peluang Peluang dapat diartikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya suatu kejadian Untuk memahami peluang diperlukan pemahaman

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG) DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG) Distribusi Probabilitas (Peluang) Distribusi? Probabilitas? Distribusi Probabilitas? JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Distribusi = sebaran,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1. PELUANG

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1. PELUANG Pertemuan 3. 1.6 Peluang Bersyarat BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1. PELUANG Peluang terjadinya suatu kejadian B bila diketahui bahwa kejadian A telah terjadi disebut

Lebih terperinci

Konsep Dasar Peluang

Konsep Dasar Peluang Konsep Dasar Peluang Pendahuluan Prediksi kejadian sangat diperlukan dan diminati dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti peramalan cuaca, penelitian ilmiah, permainan, bisnis, dll. Ruang contoh : Himpunan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1 PELUANG

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1 PELUANG Pertemuan 2. BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1.3 Menghitung titik sampel 1 PELUANG Teorema 1.1 (Kaedah pencacahan) Bila suatu operasi dapat dilakukan dengan n 1

Lebih terperinci

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 20 matematika K e l a s XI DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami perbedaan

Lebih terperinci

Distribusi Peluang Teoritis

Distribusi Peluang Teoritis Distribusi Peluang Teoritis 1. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.. Peubah Acak Fungsi yang mendefinisikan titik-titik contoh dalam ruang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Probabilitas (Peluang) Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya

Lebih terperinci

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang.

MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN. A. Pendahuluan Dari jaman dulu sampai sekarang orang sering berhadapan dengan peluang. MATERI BAB I RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN Pendahuluan Ruang Sampel Kejadian Dua Kejadian Yang Saling Lepas Operasi Kejadian BAB II MENGHITUNG TITIK SAMPEL Prinsip Perkalian/ Aturan Dasar Notasi Faktorial

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I PROBABLITAS (Nuryanto, ST., MT) Pendahuluan Percobaan : proses yang menghasilkan data Ruang Contoh (S) : hasil percobaan himpunan yang memuat semua kemungkinan Kejadian = Event

Lebih terperinci

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan. Distribusi Peluang Teoritis. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan. Peubah Acak Fungsi yang mendefinisikan titik-titik contoh dalam ruang

Lebih terperinci

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU A. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum Modul II ini diharapkan praktikan dapat: 1. Mengenal jenis dan karakteristik dari beberapa distribusi peluang. 2. Menguji dan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS Distribusi Teoritis 1/ 15 DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS 1. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.. PEUBAH ACAK Fungsi yang mendefinisikan

Lebih terperinci

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya

Peluang Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan Peluang Suatu Kejadian dan Penafsirannya 2 Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi dalam ; Pemecahan Masalah Ruang Sampel Suatu Percobaan ; Suatu Kejadian dan Penafsirannya ; Pada era demokrasi saat ini untuk menduduki suatu jabatan tertentu

Lebih terperinci

Harapan Matematik. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Harapan Matematik. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Harapan Matematik Bahan Kuliah II09 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Definisi Harapan Matematik Satu konsep yang penting di dalam teori peluang

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak Prima Kristalina April 215 1 Outline 1. Beberapa macam

Lebih terperinci

Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS

Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS Pertemuan 1 KONSEP DASAR PROBABILITAS Pengantar Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sulit diketahui dengan pasti, terutama kejadian yang akan datang. Meskipun kejadian-kejadian tersebut tidak

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

Hubungan antara kejadian dengan ruang contohnya Representasi secara grafis untuk mengilustrasikan logical relations di antara kejadian kejadian

Hubungan antara kejadian dengan ruang contohnya Representasi secara grafis untuk mengilustrasikan logical relations di antara kejadian kejadian Diagram Venn. Hubungan antara kejadian dengan ruang contohnya Representasi secara grafis untuk mengilustrasikan logical relations di antara kejadian kejadian S = Himpunan bilangan asli A = Himpunan bilangan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN. I. Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah probabilitas baik secara teoritik maupun aplikasinya dalam kehidupan.

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN. I. Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah probabilitas baik secara teoritik maupun aplikasinya dalam kehidupan. RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen : N. Setyaningsih, MSi. Program Studi : Pendidikan Matematika Kode Mata Kuliah : 306203 Nama Mata Kuliah : Probabilitas Jumlah sks : 3 sks Semester : III Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB 3 Teori Probabilitas

BAB 3 Teori Probabilitas BAB 3 Teori Probabilitas A. HIMPUNAN a. Penulisan Hipunan Cara Pendaftaran Cara Pencirian 1) A = {a,i,u,e,o} 1) A = {X: x huruf vokal } 2) B = {1,2,3,4,5} menghasilkan data diskrit 2) B = {X: 1 x 2} menghasilkan

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang STK 211 Metode statistika Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang 1 Pendahuluan Soal ujian masuk PT diselenggarakan dengan sistem pilihan berganda. Jika jawaban benar diberi nilai 4, salah dikurangi 1

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT. KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT. EKSPERIMEN suatu percobaan yang dapat diulang-ulang dengan kondisi yang sama CONTOH : Eksperimen : melempar dadu 1 kali Hasilnya

Lebih terperinci

Pert 3 PROBABILITAS. Rekyan Regasari MP

Pert 3 PROBABILITAS. Rekyan Regasari MP Pert 3 PROBABILITAS Rekyan Regasari MP Berapakah kemungkinan sebuah koin yang dilempar akan menghasilkan gambar angka Berapakah kemungkinan gedung ini akan runtuh Berapakah kemungkinan seorang kreditur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S. Tiap hasil dalam ruang sampel disebut

Lebih terperinci

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS PENGANTAR MODEL PROBABILITAS (PMP, Minggu 1-7) Sri Haryatmi Kartiko Universitas Gadjah Mada Juni 2014 Outline 1 Minggu 1:HIMPUNAN Operasi Himpunan Sifat-Sifat Operasi Himpunan 2 Minggu 2:COUNTING TECHNIQUE

Lebih terperinci

Statistika Farmasi

Statistika Farmasi Bab 3: Distribusi Data Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Distribusi Data Teori dalam statistika berkaitan dengan peluang Konsep dasar peluang tersebut berkaitan dengan peluang distribusi, yaitu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, Juni Penulis. iii

KATA PENGANTAR. Salatiga, Juni Penulis. iii KATA PENGANTAR Teori Probabilitas sangatlah penting dalam memberikan dasar pada Statistika dan Statistika Matematika. Di samping itu, teori probabilitas juga memberikan dasar-dasar dalam pembelajaran tentang

Lebih terperinci

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Distribusi Peluang Kontinu Bahan Kuliah II9 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Fungsi Padat Peluang Untuk peubah acak kontinu, fungsi peluangnya

Lebih terperinci

PELUANG. Titik Sampel GG

PELUANG. Titik Sampel GG PELUNG Percobaan dalam statistika menyatakan tiap proses yang menghasilkan data mentah. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika dan dinyatakan dalam lambang

Lebih terperinci

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri Nomor random >> angka muncul secara acak (random/tidak terurut) dengan probabilitas untuk muncul yang sama. Probabilitas/Peluang merupakan ukuran kecenderungan

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu. Ruang

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Percobaan adalah kegiatan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30 DISTRIBUSI TEORITIS Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat

Lebih terperinci

BeberapaDistribusiPeluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

BeberapaDistribusiPeluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB BeberapaDistribusiPeluang Diskrit Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Pengantar Pengamatanyang dihasilkanmelaluipercobaanyang berbeda

Lebih terperinci

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung

PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG. Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung PERMUTASI, KOMBINASI DAN PELUANG A. KAIDAH PENCACAHAN Kaidah pencacahan membantu dalam memecahkan masalah untuk menghitung berapa banyaknya cara yang mungkjin terjadi dalam suatu percobaan. Kaidah pencacahan

Lebih terperinci

PELUANG. Hasil Kedua. Hasil Pertama. Titik Sampel GG GA A

PELUANG. Hasil Kedua. Hasil Pertama. Titik Sampel GG GA A PELUANG Percobaan dalam statistika menyatakan tiap proses yang menghasilkan data mentah. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika dan dinyatakan dalam lambang

Lebih terperinci

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF

CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF CONTOH BAHAN AJAR PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF 1 2 ATURAN PERKALIAN LEMBAR KERJA SISWA KE-1 Perhatikan soal yang berkaitan dengan perjalanan berikut ini. Pak Zidan dengan mobilnya akan bepergian dari kota

Lebih terperinci

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit Fungsi probabilitas dari variabel random diskrit dapat dinyatakan dalam formula matematik tertentu yang dinamakan fungsi

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN VI

STATISTIK PERTEMUAN VI STATISTIK PERTEMUAN VI 1. TEORI PENDUKUNG 1.1 Pendahuluan 1. Variabel acak 1.3 Distribusi variabel acak diskrit 1.4 Distribusi variabel acak kontinu 1.5 Distribusi multivariat 1.1 Pendahuluan Definisi

Lebih terperinci

Peluang suatu kejadian

Peluang suatu kejadian Peluang suatu kejadian Percobaan: Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat memberikan beberapa kemungkinan hasil Ruang Sampel: Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari

Lebih terperinci

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI STATISTIKA Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI 1 Daftar Isi Bab 1 Peluang Bab Peubah Acak Bab 3 Distribusi Peluang Diskret Bab 4 Distribusi Peluang Kontinu Bab 5 Fungsi Peubah Acak Bab 6 Teori Penaksiran

Lebih terperinci

Peubah Acak. Bab 4. Definisi 4.1 Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

Peubah Acak. Bab 4. Definisi 4.1 Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R Bab 4 Peubah Acak Definisi 4. Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R Contoh 4. Jika Y adalah peubah acak banyaknya sisi muka yang muncul pada pelemparan tiga sisi

Lebih terperinci

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Variansi dan Kovariansi. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Variansi dan Kovariansi Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Variansi Kita sudah memahami bahwa nilai harapan peubah acak X seringkali

Lebih terperinci

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

Unit 5 PELUANG. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan Unit 5 PELUANG lara Ika Sari Budhayanti Pendahuluan P ada unit lima ini kita akan membahas peluang. Peluang merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari cara menghitung tingkat keyakinan seseorang

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1403)

Statistika (MMS-1403) Statistika (MMS-1403) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Minggu ke- Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 1 Perkuliahan

Lebih terperinci

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA MATEMATIKA STATISTIKA (MATHEMATICAL STATISTICS) GANGGA ANURAGA Materi : Distribusi variabel random Teori Himpunan Fungsi Himpunan Fungsi Himpunan Peluang Variabel Random Fungsi Kepadatan Peluang Fungsi

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

BAB I PELUANG A. PERCOBAAN dan RUANG SAMPEL PERCOBAAN adalah setiap proses mengamati/mengukur yang menghasilkan data

BAB I PELUANG A. PERCOBAAN dan RUANG SAMPEL PERCOBAAN adalah setiap proses mengamati/mengukur yang menghasilkan data BAB I PELUANG A. PERCOBAAN dan RUANG SAMPEL PERCOBAAN adalah setiap proses mengamati/mengukur yang menghasilkan data Contoh : 1. Melempar mata uang, menghasilkan 2 hasil yaitu munculnya sisi gambar atau

Lebih terperinci

Hidup penuh dengan ketidakpastian

Hidup penuh dengan ketidakpastian BAB 2 Probabilitas Hidup penuh dengan ketidakpastian Tidak mungkin bagi kita untuk dapat mengatakan dengan pasti apa yang akan terjadi dalam 1 menit ke depan tapi Probabilitas akan memprediksikan masa

Lebih terperinci

A. Distribusi Gabungan

A. Distribusi Gabungan HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah : Statistika Matematika Pertemuan Ke : 5 Pokok Bahasan : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal 1 Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

Probabilitas metode ilmiah yang dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan ketidakpastian (uncertaint).

Probabilitas metode ilmiah yang dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan ketidakpastian (uncertaint). PROBSTAT (MUG2D3) III. PROBABILITAS (PROBABILITY) 3.1 Probabilitas dan Statistika 3.2 Konsep Probabilitas a. Pengertian: Eksperimen, Ruang Contoh, Titik Contoh, Event. b. Operasi dalam Himpunan - Komplemen

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001) Statistika (MMS-1001) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Tatap Muka Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS

KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001) Statistika (MMS-1001) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Tatap Muka Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

Teori Probabilitas 3.2. Debrina Puspita Andriani /

Teori Probabilitas 3.2. Debrina Puspita Andriani    / Teori Probabilitas 3.2 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Konsep Probabilitas Ruang Sampel Komplemen Kejadian Probabilitas Bersyarat Berapa peluang munculnya

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS Peluang terjadinya nilai variabel random X yang meliputi semua nilai ditentukan melalui distribusi peluang. Distribusi peluang suatu variabel random X adalah

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN V

STATISTIK PERTEMUAN V STATISTIK PERTEMUAN V Variabel Random/ Acak variabel yg nilai-nilainya ditentukan oleh kesempatan/ variabel yang bernilai numerik yg didefinisikan dlm suatu ruang sampel 1. Variabel Random diskrit Variabel

Lebih terperinci

A. Distribusi Gabungan

A. Distribusi Gabungan HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Statistika Matematika : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua Jika S merupakan

Lebih terperinci

Teori Probabilitas. Debrina Puspita Andriani /

Teori Probabilitas. Debrina Puspita Andriani    / Teori Probabilitas 5 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Konsep Probabilitas Ruang Sampel Komplemen Kejadian Probabilitas Bersyarat Teorema Bayes Berapa

Lebih terperinci

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO

Peluang. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO Peluang Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas LOGO Kompetensi menjelaskan mengenai ruang contoh, titik contoh dan kejadian mencacah titik contoh menghitung peluang

Lebih terperinci

THEORY. By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP

THEORY. By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP THEORY By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK Variabel acak adalah suatu variabel yang nilainya bisa berapa saja Variabel acak merupakan deskripsi numerik dari outcome beberapa percobaan / eksperimen VARIABEL

Lebih terperinci

Situasi 1: a. Buatlah pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan situasi di atas!

Situasi 1: a. Buatlah pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan situasi di atas! BAHAN AJAR 3 DISTRIBUSI PEUBAH ACAK GABUNGAN DAN FUNGSI PELUANG MARGINAL Situasi 1: Sebuah kotak berisi tiga ballpoint berwarna merah, dua berwarna biru dan tiga berwarna hitam. Kemudian dua buah ballpoint

Lebih terperinci

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=) disebut distribusi probabilitas X (distribusi X) Diskrit Seragam Binomial Hipergeometrik

Lebih terperinci

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi Orang Biologi Tidak Anti Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Konsep peubah acak, fungsi peluang (probability density function), fungsi distribusi

Lebih terperinci

16. Bila A dan B dua kejadian yang saling terpisah P(A) = 0.3 dan P(B) = 0,5, maka hitunglah

16. Bila A dan B dua kejadian yang saling terpisah P(A) = 0.3 dan P(B) = 0,5, maka hitunglah RUANG SAMPEL 1. Bila T = {0, 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } dan A = { 0, 2, 4, 6, 8}, B= { 1, 3, 5, 7, 9 } C, ={ 2, 3, 4, 5 } dan D = { 1, 6, 7} Tulis anggota himpunan yang berkaitan dengan : a) A B b) A B

Lebih terperinci

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT A. Peluang Peluang atau yang sering disebut sebagai probabilitas dapat dipandang sebagai cara untuk mengungkapkan ukuran ketidakpastian/ ketidakyakinan/ kemungkinan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PENGANTAR METODE STATISTIKA MODUL 3 ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG Oleh : Diana Nafkiyah 1314030028 Nilamsari Farah Millatina

Lebih terperinci

Istilah dalam Peluang PELUANG. Contoh. Istilah dalam Peluang(Titik Sampel) 4/2/2012

Istilah dalam Peluang PELUANG. Contoh. Istilah dalam Peluang(Titik Sampel) 4/2/2012 Istilah dalam Peluang PELUANG Percobaan dalam statistika menyatakan tiap proses yang menghasilkan data mentah. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika dan

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1 Adam Hendra Brata Variabel Acak Kontinyu - Variabel Acak Kontinyu Suatu variabel yang memiliki nilai pecahan didalam range tertentu Distribusi

Lebih terperinci

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kata probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan dengan sesuatu

Lebih terperinci

PEUBAH ACAK. Materi 4 - STK211 Metode Statistika. October 2, Okt, Department of Statistics, IPB. Dr. Agus Mohamad Soleh

PEUBAH ACAK. Materi 4 - STK211 Metode Statistika. October 2, Okt, Department of Statistics, IPB. Dr. Agus Mohamad Soleh PEUBAH ACAK Materi 4 - STK211 Metode Statistika October 2, 2017 Okt, 2017 1 Pendahuluan Pernahkah bertanya, mengapa dalam soal ujian penerimaan mahasiswa baru, jika jawaban benar diberi nilai 4, salah

Lebih terperinci

Ruang Sampel. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Ruang Sampel. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Ruang Sampel Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Ruang Sampel (Sample Space) Ruang sampel: himpunan semua hasil (outcome) yang

Lebih terperinci

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA STATISTIK INDUSTRI 1 Agustina Eunike, ST., MT., MBA Probabilitas PELUANG Eksperimen Aktivitas / pengukuran / observasi suatu fenomena yang bervariasi outputnya Ruang Sampel / Sample Space Semua output

Lebih terperinci

3/17/2015 PENGANTAR STATISTIKA PROF. DR. KRISHNA PURNAWAN CANDRA, M.S. JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

3/17/2015 PENGANTAR STATISTIKA PROF. DR. KRISHNA PURNAWAN CANDRA, M.S. JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN PENGANTAR STATISTIKA PROF. DR. KRISHNA PURNAWAN CANDRA, M.S. JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN KULIAH KE-6: BEBERAPA SEBARAN PELUANG DISKRET PUSTAKA: Walpole RE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi (sains dan teknologi) telah berkembang dengan cepat. Salah satunya adalah ilmu matematika yang

Lebih terperinci

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah 1 PELUANG Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi

Lebih terperinci

4.1.1 Distribusi Binomial

4.1.1 Distribusi Binomial 4.1.1 Distribusi Binomial Perhatikan sebuah percobaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : Hanya menghasilkan (diperhatikan) dua peristiwa atau kategori, misal S (sukses) dan G (gagal) Dilakukan sebanyak

Lebih terperinci

BAB V PENGANTAR PROBABILITAS

BAB V PENGANTAR PROBABILITAS BAB V PENGANTAR PROBABILITAS Istilah probabilitas atau peluang merupakan ukuran untuk terjadi atau tidak terjadinya sesuatu peristiwa. Ukuran ini merupakan acuan dasar dalam teori statistika. 1. Beberapa

Lebih terperinci

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah fungsi) ke ruang bilangan

Lebih terperinci

Peubah Acak (Lanjutan)

Peubah Acak (Lanjutan) Learning Outcomes 13 April 2014 Learning Outcomes Learning Outcome Outline Mahasiswa dapat mengerti dan menentukan peubah acak diskret Mahasiswa dapat memahami dan menghitung nilai harapan Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2 TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-10 Distribusi Hipergeometrik Eksperimen hipergeometrik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. sebuah sampel random berukuran

Lebih terperinci

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem Kuliah Pemodelan Sistem Semester Genap 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Januari 2016 MZI (FIF Tel-U) Statistika Pemodelan Januari 2016

Lebih terperinci

Bab 1 PENGANTAR PELUANG

Bab 1 PENGANTAR PELUANG Bab 1 PENGANTAR PELUANG PENDAHULUAN Misalkan sebuah peristiwa A dapat terjadi sebanyak n kali diantara N peristiwa yang saling ekslusif dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama, maka peluang

Lebih terperinci

DISTRIBUSI BINOM. Ciri-ciri: 1.Eksperimen terdiri dari n percobaan yang dapat diulang

DISTRIBUSI BINOM. Ciri-ciri: 1.Eksperimen terdiri dari n percobaan yang dapat diulang DISTRIBUSI PELUANG Distribusi Peluang utk Variabel acak Diskret Distribusi Binom Distribusi Multinom Distribusi Hipergeometrik Distribusi Poison Distribusi Peluang utk Variabel acak Kontinu Distribusi

Lebih terperinci

Peubah Acak dan Distribusi

Peubah Acak dan Distribusi BAB 1 Peubah Acak dan Distribusi 1.1 ILUSTRASI (Ilustrasi 1) B dan G secara bersamaan menembak sasaran tertentu. Peluang tembakan B mengenai sasaran adalah 0.7 sedangkan peluang tembakan G (bebas dari

Lebih terperinci

MA2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER II TAHUN 2010/2011

MA2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER II TAHUN 2010/2011 MA081 STATISTIKA DASAR SEMESTER II TAHUN 010/011 LATIHAN I A. DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS 1) [BENAR/SALAH] Banyaknya kejadian angin tornado melanda suatu daerah dimodelkan sebagai suatu proses Poisson dengan

Lebih terperinci

Teori Peluang Diskrit

Teori Peluang Diskrit Teori Peluang Diskrit Peluang Diskrit Apa yang terjadi jika keluaran dari suatu eksperimen tidak memiliki peluang yang sama? Dalam kasus ini, peluang p(s) dipadankan dengan setiap keluaran s S, di mana

Lebih terperinci

MA2181 Analisis Data - U. Mukhaiyar 1

MA2181 Analisis Data - U. Mukhaiyar 1 DISTRIBUSI KONTINU Uniform Normal Gamma & Eksponensial MA 2181 Analisis Data Utriweni Mukhaiyar September 20 By NN 2008 DISTRIBUSI UNIFORM Distribusi kontinu yang paling sederhana Notasi: X ~ U (a,b) f.k.p:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal)

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS U N I F O R M ( S E R A G A M ) B E R N O U L L I B I N O M I A L P O I S S O N MA 4085 Pengantar Statistika 26 Februari 2013 Utriweni Mukhaiyar M U L T I N O M I A L H I P E

Lebih terperinci

DISTRIBUSI KONTINU. Utriweni Mukhaiyar

DISTRIBUSI KONTINU. Utriweni Mukhaiyar DISTRIBUSI KONTINU Uniform Normal Gamma & Eksponensial MA 2081 Statistika ti tik Dasar Utriweni Mukhaiyar Maret 2012 By NN 2008 Distribusi Uniform Distribusi kontinu yang paling sederhana Notasi: X ~ U

Lebih terperinci

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n

PELUANG. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama: Dari n obyek terdapat n PELUANG Bab 11 1. Faktorial Faktorial adalah perkalian bilangan asli berurutan Hasil perkalian dari n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan sebagai n faktorial (n!) n! n( n 1)( n 2)...3.2.1 5! =

Lebih terperinci

STATISTIKA MATEMATIKA

STATISTIKA MATEMATIKA STATISTIKA MATEMATIKA Muhammad Subianto STATISTIKA MATEMATIKA Muhammad Subianto The work in this book/modul was partially supported by Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala. Printed by... ISBN-10:

Lebih terperinci

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B) Aturan Penjumlahan Mutually Exclusive: Kemungkinan terjadi peristiwa A dan B: P(A atau B)= P(A)+P(B) Not Mutually Exclusive: Kemungkinan terjadi peristiwa A dan B: P(Aatau B): P(A)+P(B) P(A dan B) Contoh:

Lebih terperinci