COVER. Naskah Publikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "COVER. Naskah Publikasi"

Transkripsi

1 HALAMAN JUDUL ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI PENYUSUP DALAM JARINGAN PEER TO PEER DENGAN OS LINUX COVER Naskah Publikasi diajukan oleh Budi Tiar Saputra kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

2 ii

3 ANALYSIS AND DEVELOPMENT INTRUSION DETECTION SYSTEM IN PEER TO PEER NETWORK WITH LINUX OS ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI PENYUSUP DALAM JARINGAN PEER TO PEER DENGAN OS LINUX Budi Tiar Saputra Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Implementation of networked computer this time has been so widely. This is because the internet using and computer on a network has become a needs. But it is so unfortunately if the security of computer on that network (the client) was not growth as rapidly the growth of computer network. This computer, require additional security system that is guarantees of the comfort to using the internet network facility when the operating system used. This research carried out by conducting experiments, ie starting from the operating system installation Mandriva (Henry_Farman) as an operating system where the system will be built, integration and installation of systems that are designed, then penetration testing intrusion detection systems that have been built in the operating system with software that used to penetrating the network. The results of penetration testing is documented, so as to give an idea of this system capabilities later. The results of this study concluded that a firewall can be used as intrusion detection, but this system is only able to detect a pattern of attacks echo request only. To integrate this system on the operating system Mandriva (Henry_Farman), an additional configuration is needed, such as the installer configuration. Keywords: security, network computers client, security application, linux, intruder detection

4 1. Pendahuluan Penggunaan komputer pada saat ini telah menjadi kebutuhan primer, terutama untuk kepentingan koneksi ke jaringan internet. Sedemikian meningkatnya kebutuhan jaringan internet dewasa ini, memicu banyak pihak untuk memberi fasilitas atau layanan jaringan komputer pada area-area publik. Baik itu berbayar, maupun gratis. Ada yang berupa kabel, ada pula yang berupa nirkabel (wifi). Pemanfaatan jaringan komputer pada tempat-tempat publik ini, terkadang memang memberikan daya tarik tersendiri, terutama layanan nirkabel gratis (free hotspot). Namun, dalam proses pemanfaatan dan pengembangannya hingga saat ini, masih banyak sekali layanan tersebut yang tidak bisa memberikan kenyamanan penggunanya terhadap ancaman penyusup. Penyusup yang mencoba memanfaatkan jaringan publik untuk melakukan penetrasi pada client dalam jaringan ini bisa saja termotivasi oleh kesempatan, yaitu adanya celah kelemahan yang memungkinkan penyusup melakukan penetrasi, atau juga karena keinginan untuk menguji kemampuan atau pengetahuan tentang sebuah celah keamanan. Penyusup yang berusaha melakukan penetrasi pada client dalam jaringan, akan dideteksi dengan adanya sebuah sistem yang dibuat ini. Sistem ini bertujuan untuk mendeteksi penyusup yang mencoba melakukan penetrasi pada komputer client yang diserang. Implementasi dari sistem ini kemudian akan diuji, agar dapat mengetahui seberapa besar kemampuan sistem ini mampu mendeteksi penyusup. Sehingga, dapat dilakukan tindakan pencegahan lanjutan nantinya. 2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Keamanan pengguna layanan jaringan, khususnya jaringan publik sudah sejak lama menjadi perhatian para pakar. Sehingga banyak muncul metode-metode pengamanan yang berkembang dari dulu hingga saat ini. Namun, berkembangnya metode-metode pengamanan itu belum bisa benar-benar menjamin kenyamanan para penggunanya. Berdasarkan survey tentang target penyerangan, respon kejadian, dan dampak penyerangan (CSI, 2010), terjadi pelanggaran terhadap informasi pribadi sebesar 15,9 % dari 45,6 % koresponden yang mengaku pernah mengalami serangan pada tahun lalu. Hal ini membuktikan bahwa serangan pada komputer personal atau client masih menjadi incaran para penyerang. Sehingga dibutuhkan sistem keamanan khusus yang diterapkan pada client.

5 Belum ada literatur khusus yang membahas tentang penggunaan software pengamanan jaringan berupa sistem deteksi penyusupan yang diterapkan pada client. Hingga saat ini, metode yang diterapkan hanya pada tahap Hostbased Intrusion Detection System (HIDS). Menurut Dyer, dkk (2009, h.5) HIDS adalah : Host-based intrusion detection systems use information originating on the host to detect misuse. Different information sources can be used, such as system and application event logs, account usage statistics, critical data access and modification, etc.1 Pemanfaatan HIDS ini, tetap membutuhkan server sebagai induk dari sistem deteksi penyusupan. Host hanya menjadi ujung tombak yang mengumpulkan informasi tentang serangan-serangan yang mungkin terjadi saja. Berkembangnya pengetahuan teknologi komputer dewasa ini, memungkinkan perkembangan metode keamanan jaringan berupa IDS untuk diterapkan pada client, sebagai pengamanan pribadi pada client tersebut. 2.2 Keamanan Jaringan Keamanan pada jaringan yang digunakan dibutuhkan oleh siapapun. Tiap komputer yang tersambung dalam sebuah jaringan sebenarnya memiliki pengamanannya sendiri, yaitu firewall. Namun demikian, firewall tidak memberikan report atas serangan-serangan yang dilakukan penyusup, sehingga berkembang metode pengamanan baru, yaitu sistem deteksi penyusupan (Intrusion Detection System). 2.3 Firewall dan Sistem Deteksi Penyusupan Firewall Firewall atau tembok-api adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya Sistem Deteksi Penyusupan Sistem Deteksi Penyusupan atau yang lebih dikenal dengan Intrusion Detection System (IDS) adalah sebuah aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras yang dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat 1 Joan Dyer,et.al Personal Firewall and Intrusion Detection System, hal 5

6 melakukan inspeksi terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi (penyusupan). Kebanyakan produk IDS merupakan sistem yang bersifat pasif, mengingat tugasnya hanyalah mendeteksi intrusi yang terjadi dan memberikan peringatan kepada administrator jaringan bahwa mungkin ada serangan atau gangguan terhadap jaringan. Akhir-akhir ini, beberapa vendor juga mengembangkan IDS yang bersifat aktif yang dapat melakukan beberapa tugas untuk melindungi host atau jaringan dari serangan ketika terdeteksi, seperti halnya menutup beberapa port atau memblokir beberapa alamat IP. Ada beberapa cara bagaimana IDS bekerja. Cara yang paling populer adalah dengan menggunakan pendeteksian berbasis signature (seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa antivirus), yang melibatkan pencocokan lalu lintas jaringan dengan basis data yang berisi cara-cara serangan dan penyusupan yang sering dilakukan oleh penyerang. Sama seperti halnya antivirus, jenis ini membutuhkan pembaruan terhadap basis data signature IDS yang bersangkutan. Metode selanjutnya adalah dengan mendeteksi adanya anomali, yang disebut sebagai anomaly-based IDS. Jenis ini melibatkan pola lalu lintas yang mungkin merupakan sebuah serangan yang sedang dilakukan oleh penyerang. Umumnya, dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk membandingkan lalu lintas yang sedang dipantau dengan lalu lintas normal yang biasa terjadi. Metode ini menawarkan kelebihan dibandingkan signature-based IDS, yakni ia dapat mendeteksi bentuk serangan yang baru dan belum terdapat di dalam basis data signature IDS. Kelemahannya, adalah jenis ini sering mengeluarkan pesan false positive (yaitu suatu kejadian ketika ada sinyal IDS untuk memberikan alarm atau notifikasi ketika tidak ada serangan yang terjadi). Sehingga tugas administrator menjadi lebih rumit, dengan harus memilah-milah mana yang merupakan serangan yang sebenarnya dari banyaknya laporan false positive yang muncul Perbedaan Firewall dan Sistem Deteksi Penyusupan Meskipun kedua sistem pengamanan ini berhubungan dengan keamanan jaringan, sistem deteksi penyusupan (IDS) berbeda dengan firewall. Firewall mendeteksi penyusupan dari luar dalam rangka menghentikan mereka agar tidak terjadi. Firewall membatasi akses antara jaringan untuk mencegah penyusupan dan tidak mensinyalir sebuah serangan berasal dari dalam jaringan. IDS mengevaluasi sebuah penyusupan setelah diduga telah terjadi dan memberikan notifikasi atau peringatan. IDS juga mengamati serangan yang berasal dari dalam sistem. Hal ini biasanya dicapai dengan memeriksa komunikasi jaringan, mengidentifikasi heuristik dan pola-pola (sering dikenal sebagai signature) serangan komputer secara umum, dan mengambil

7 tindakan untuk memperingatkan operator. Sebuah sistem yang mengakhiri sambungan disebut sistem pencegahan penyusupan, dan merupakan bentuk lain dari sebuah firewall pada lapisan aplikasi. 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Sistem deteksi penyusup yang akan dibangun nanti akan dirancang sesuai dengan diagram alir berikut : Gambar 3.1 Diagram alir sistem deteksi penyusupan 3.2 Analisis Kebutuhan Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan dalam sebuah sistem sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem yang dibangun. Sistem yang dirancang tidak memiliki penelitian khusus untuk menentukan kebutuhan minimum hardware yang digunakan, tetapi pada perancangan sistem ini menggunakan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :

8 Tabel 3.1 Spesifikasi Komputer Client No Hardware 1 Processor Intel(R) Core i3 2,3 GHz 2 Memory RAM 4 GigaByte 3 Harddisk 500 GigaByte 4 Ethernet Controller Jmicron JMC250 PCI Express 5 Wireless LAN Atheros AR Display AMD ATI Radeon HD 6470M / ATI Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Mandriva Linux Software text editor GEDIT 3. Bahasa pemrograman Perl 4. LibDrakX Socket Mygtk2 Ugtk2 POSIX Dbus_object Network Ifw 5. Drakfirewall 3.3 Analisis Sistem Sistem deteksi penyusup yang akan diimplementasikan pada komputer client dirancang agar berjalan pada sistem operasi Mandriva Linux Sistem ini dirancang untuk terus mengawasi paket-paket data yang lewat dalam proses komunikasi data komputer client. Jenis sistem deteksi penyusup yang akan dibangun bersifat pasif, yaitu hanya mendeteksi paket data yang datang saja, dan sistem ini mengidentifikasi serangan-

9 serangan yang terjadi sesuai dengan konfigurasi firewall dan mendeteksi adanya anomali pada komunikasi data yang sedang berlangsung Sistem yang berjalan sekarang Secara default instalasi, sistem operasi Mandriva Linux hanya memiliki firewall saja sebagai pengamanannya. Firewall default pada Mandriva ini memiliki konfigurasi default pula, sesuai dengan software-software dan layanan-layanan yang telah ada Sistem yang direncanakan Sistem yang akan dirancang pada client nantinya akan ditempatkan sebagai gerbang utama komunikasi data komputer dengan jaringan yang ada. Sehingga sisstem ini menjadi penentu pertama komunikasi data akan dialirkan. Setelah itu, sistem akan mengalirkan paket data menuju firewall. Paket data yang masuk tersebut diinspeksi oleh firewall. Pada tahap ini, firewall berfungsi sebagai pendeteksi signature paket data yang lewat. Setelah diinspeksi, paket data ini nantinya akan dialirkan pada layer komunikasi data selanjutnya. 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembangunan Sistem Secara keseluruhan, sistem yang dibangun memiliki dua sub sistem utama. Yaitu, sistem pendeteksi penyusupan itu sendiri dan sistem pemberi notifikasi atau alert untuk penyusupan yang terdeteksi. 4.2 Analisis Implementasi Sistem Uji implementasi sistem Proses pengujian yang dilakukan ialah dengan melakukan kompilasi source-code sistem yang telah dibangun dengan perintah perl Uji identifikasi serangan Sistem yang telah dibangun akan diuji dengan melakukan uji penetrasi pada sistem operasi yang digunakan. Uji penetrasi ini menggunakan sistem operasi lain yang memiliki software-software untuk penetrasi, yaitu BackTrack. Pengujian dilakukan dengan mencoba melakukan penetrasi menggunakan software-software sebagai berikut : 1. AngryIPScanner Penetrasi pemindaian yang dilakukan jumlah host dengan AngryIPScanner pada sebuah jaringan. adalah Pengujian dengan melakukan dilakukan dengan menyambungkan komputer target dengan jaringan yang sama dengan komputer penyerang.

10 2. AnggryIPScanner, selain untuk melihat host yang aktif di dalam sebuah jaringan, juga dapat digunakan untuk mencoba mengakses fungsi-fungsi tertentu yang mungkin ada pada komputer target. Penetrasi yang dilakukan adalah dengan mencoba memanfaatkan fasilitas open trace kepada komputer target. Penetrasi ini terdeteksi oleh sistem deteksi penyusup yang telah di bangun dengan adanya alert atau notifikasi. Notifikasi atau alert yang muncul tersebut, menandakan adanya serangan pada komputer yang telah dibangun sistem deteksi penyusup. Alert yang muncul tersebut kemudian di-klik, agar penyerangan yang terjadi dapat ditindak lanjutkan. 3. Nmap Uji penetrasi selanjutnya yang dilakukan adalah dengan menggunakan software Nmap. Software ini memindai layanan atau port yang aktif pada komputer target. Hal ini merupakan sebuah tahap pertama yang dilakukan penyerang pada umumnya. Tujuannya agar bisa memanfaatkan kelemahan (vulnerability) pada port yang aktif tersebut. Penetrasi menggunakan Nmap ini dideteksi oleh sistem pada komputer yang diserang. Pada komputer yang menjadi target penyerangan, muncul notifikasi dari sistem deteksi penyusupan yang dibangun 4. TuxCut Penyerangan menggunakan Tuxcut digunakan untuk memutus koneksi komputer target dari jaringan. Tujuannya agar mendapatkan bandwith lebih banyak karena komputer target tidak dapat melakukan aktifitas jaringan. Penetrasi menggunakan TuxCut ini menyebabkan komputer target tidak dapat melakukan aktifitas pada jaringan, misalnya browsing. Penetrasi ini tidak terdeteksi oleh sistem deteksi penyusupan yang dibangun. 5. EtterCap Penetrasi menggunakan Ettercap yang dilakukan adalah dengan membanjiri komputer target dengan paket-paket tertentu. Tujuannya agar komputer target tidak dapat beraktifitas pada jaringan. Penetrasi ini, termasuk metode DDOS (Denial Distribute Of Service), namun tidak menyebabkan komputer target hang atau restart secara otomatis. Penetrasi ini juga menyebabkan komputer target tidak dapat melakukan aktifitas browsing. Uji penetrasi yang dilakukan diatas memberikan gambaran penyeranganpenyerangan yang terdeteksi oleh sistem deteksi penyusupan yang dibangun dan juga yang terdeteksi. Hal tersebut dapat dirangkum dalam bentuk tabel seperti berikut ini : Table 4.1 Rangkuman evaluasi uji penetrasi

11 No Software Penetrasi Terdeteksi oleh sistem (Ya/Tidak) Keterangan 1 AngryIPScanner Ya Scanning host 2 Nmap Ya Scanning port 3 Tuxcut Tidak Spoofing Protocol 4 Ettercap Tidak Flooding Protocol Uji pemanfaatan menu blacklist dan whitelist Uji ini dilakukan dengan melakukan penyerangan pada komputer target yang telah memiliki sistem deteksi penyusupan yang telah dibangun. Serangan yang terdeteksi akan di uji dalam keadaan bila dikategorikan menjadi blacklist atau whitelist. 1. Uji menu blacklist Pengujian menu blacklist dengan penyerangan menggunakan Nmap, agar sistem mendeteksi adanya terjadi serangan. Komputer target mendeteksi serangan. Serangan yang terdeteksi ini kemudian dimasukkan dalam kategori blacklist, yaitu dengan cara klik serangan yang terdeteksi, lalu klik tombol Blacklist. Hal selanjutnya yang kita lakukan adalah dengan kembali menguji penetrasi menggunakan Nmap, dengan perintah yang sama. Hasil pemindaian port seperti pada gambar di atas, tidak ada port yang terbuka pada komputer target. Hal ini menandakan pengujian yang di lakukan telah berhasil. 2. Uji menu whitelist Pengujian menu ini tidak jauh berbeda seperti pada saat pengujian menu blacklist. Perbedaannya adalah, serangan yang terdeteksi dikategorikan sebagai whitelist. Serangan yang terdeteksi tersebut kemudian di pilih, lalu klik tombol whitelist. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam pengujian sistem ini adalah dengan mencoba kembali menyerang komputer target. Bila serangan dikategorikan whitelist, maka serangan tetap akan bisa dilakukan. 4.3 Konfigurasi dan Implementasi Sistem Konfigurasi Sistem pada Mandriva (Henry_Farman) Sistem deteksi penyusupan yang diimplementasikan dikonfigurasi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada sistem operasi yang digunakan. Konfigurasi yang dilakukan adalah dengan menjalankan software sistem deteksi penyusupan secara otomatis pada

12 saat startup. Kemudian, sistem ini akan melakukan identifikasi terhadap paket-paket data yang lewat secara terus menerus. Identifikasi yang berjalan ini dilakukan dibelakang layar (daemon), sehingga tidak mengganggu aktifitas pengguna Implementasi Sistem Implementasi sistem deteksi penyusupan ini, mengarah pada pemanfaatan software yang telah dibangun pada komputer-komputer yang menggunakan sistem operasi Mandriva Linux Oleh karena itu, agar software ini dapat diimplementasikan dengan mudah pada komputer lain, maka dibuat satu file installer. File installer ini berisikan file ids itu sendiri, file pemberi alert, file ikon software yang dibangun, file net-applet yang telah dikonfigurasi dan sebuah file penjelasan tentang sistem yang akan terinstall. Pengguna sistem juga dapat menghapus kembali software yang telah terinstalasi. Yaitu dengan mengeksekusi file penghapus aplikasi yang juga diikut sertakan pada sistem ini. File yang diberi nama uninstall.sh. 5. Kesimpulan Pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengerucut pada kesimpulan- kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 1. Sistem deteksi penyusupan yang dibangun ini dapat bekerja sesuai perencanaan dengan memanfaatkan firewall yang ada pada sistem operasi Mandriva Linux , yaitu dengan memanggil library ifw. 2. Berdasarkan rangkuman evaluasi uji penetrasi yang tampak pada tabel 4.1, dapat dilihat ternyata sistem deteksi penyusupan ini, hanya mampu mendeteksi serangan-serangan yang pada pola penyerangannya melibatkan echo request pada sistem operasi saja. 3. Sistem ini dapat diintegrasikan dengan baik pada sistem operasi Mandriva (Henry_Farman) dengan beberapa tambahan konfigurasi dan penyesuaian. Oleh karena itu, untuk pengimplementasiannya digunakan file installer seperti yang telah dijabarkan pada Bab IV penelitian ini.

13 DAFTAR PUSTAKA Anonim CSI Computer Crime and Security Survey diakses tanggal 7 Februari Brown, Martin A Guide to IP Layer Network Administration with Linux. diakses tanggal 20 April Curtin, Matt Introduction to Network Security. Kent Information Services, Inc. Canavan, John E Fundamentals of Network Security. Boston, London : Artech House. Dyer, J., Perez, R., Sailer, R., dan Van Doorn, L Personal Firewalls and Intrusion Detection Systems. IBM T. J. Watson Research Center. Murray, Peter Network Security : The Bad, The Good, and The Quiz. California : University of Connecticut Libraries. Purbo, Onno W. dan Wiharjito, Tony Keamanan Jaringan Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo. Scarfone, Karen dan Mell, Peter Guide to Intrusion Detection and Prevention Systems (IDPS). Gaithersburg : National Institute of Standards and Technology. Sweeney, Michael Network Security using Linux. Canada : PacketPress

THREAT PACKET ANALYSIS USING SNORT

THREAT PACKET ANALYSIS USING SNORT THREAT PACKET ANALYSIS USING SNORT 1. Introduction Dalam sebuah jaringan komputer, keamanan menjadi salah satu bagian yang terpenting dan harus di perhatikan untuk menjaga validitas dan integritas data

Lebih terperinci

PRESENTATION IDS (Intrusion Detection System) Ade Surya Iskandar a.k.a patusa.cyber

PRESENTATION IDS (Intrusion Detection System) Ade Surya Iskandar a.k.a patusa.cyber PRESENTATION IDS (Intrusion Detection System) Ade Surya Iskandar a.k.a patusa.cyber Introduction IDS (Intrusion Detection System) IDS dapat berupa sebuah metode untuk mendeteksi serangan yag akan di lakukan

Lebih terperinci

Mengamankan Sistem Informasi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

Mengamankan Sistem Informasi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom Mengamankan Sistem Informasi Gentisya Tri Mardiani, S.Kom Bentuk Pengamanan Preventif contoh: Recovery contoh: Cara Pengamanan Mengatur akses (access control) Menutup service yang tidak digunakan Memasang

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ICT (Information Communication Technologi) mempengaruhi perkembangan teknologi pada sistem pembelajaran di perguruan tinggi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi informasi semakin mempermudah pekerjaan yang berhubungan dengan pengiriman data melalui jaringan internet. Namun seiring berkembangnya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SISTEM IDS (Intrution detection System) UNTUK PENGAMANAN JARINGAN DAN KOMPUTER

PENGGUNAAN SISTEM IDS (Intrution detection System) UNTUK PENGAMANAN JARINGAN DAN KOMPUTER PENGGUNAAN SISTEM IDS (Intrution detection System) UNTUK PENGAMANAN JARINGAN DAN KOMPUTER MUHAMMAD RUDYANTO ARIEF rudy@amikom.ac.id http://rudy.amikom.ac.id Abstraksi Penggunaan internet saat ini merupakan

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN SNORT

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN SNORT SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN SNORT Denny Wijanarko Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember E-mail: dennywijanarko@gmail.com ABSTRACT Network security is an aspect that is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi dewasa ini menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi dewasa ini menjadi sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dan komunikasi dewasa ini menjadi sangat penting di masyarakat. Seiring kemajuan dan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dengan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Ancaman keamanan terhadap penyedia layanan web semakin meningkat

BAB 1. PENDAHULUAN. Ancaman keamanan terhadap penyedia layanan web semakin meningkat BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ancaman keamanan terhadap penyedia layanan web semakin meningkat seiring dengan meningkat pesatnya pemanfaatan web sebagai media penyebaran informasi, baik untuk bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya jaringan internet saat ini membantu manusia untuk saling berkomunikasi serta bertukar informasi. Tetapi tidak semua informasi bersifat terbuka

Lebih terperinci

Jl. Raya Dukuhwaluh PO. Box 202 Purwokerto )

Jl. Raya Dukuhwaluh PO. Box 202 Purwokerto ) untuk Mendeteksi Serangan Jaringan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto ( for Detecting Network Atacks in Muhammadiyah University of Purwokerto) Harjono 1), Agung Purwo Wicaksono 2) 1) 2) Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer saat ini sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai instansi pemerintahan, kampus, dan bahkan untuk bisnis dimana banyak sekali perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras 19 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem 3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Pada penelitian yang dilakukan, adapun perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan untuk menunjang implementasi pada sistem

Lebih terperinci

SELF DEFENDING LINUX NETWORK

SELF DEFENDING LINUX NETWORK SELF DEFENDING LINUX NETWORK TUGAS AKHIR Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Komputer Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : AVICENNA HAMDAN

Lebih terperinci

Gambar 1. Topologi Jaringan Scanning

Gambar 1. Topologi Jaringan Scanning Nama : Riki Andika NIM : 09011181320015 Keamanana Jaringan Komputer_Tugas 4 Intrusion Detection System (IDS) adalah sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap traffic jaringan dan pengawasan terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 76 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Kasus MITM Pada Jaringan Lokal Serangan Man in The Middle merupakan suatu satu cara yang efektif untuk menyadap komunikasi data. Serangan tersebut sangat merugikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

ANALISA GENERALISASI RULES MENGGUNAKAN SNORT IDS SKRIPSI

ANALISA GENERALISASI RULES MENGGUNAKAN SNORT IDS SKRIPSI ANALISA GENERALISASI RULES MENGGUNAKAN SNORT IDS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Jurusan Teknik Informatika Disusun Oleh : WISNU HADI SUWANDONO NPM.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN PORTSENTRY SEBAGAI TOOLS INTRUSION DETECTION SYSTEM PADA JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS PENGGUNAAN PORTSENTRY SEBAGAI TOOLS INTRUSION DETECTION SYSTEM PADA JARINGAN KOMPUTER ANALISIS PENGGUNAAN PORTSENTRY SEBAGAI TOOLS INTRUSION DETECTION SYSTEM PADA JARINGAN KOMPUTER MAKALAH Diajukan oleh : Nama Pembimbing Utama : Misbahul Munir : Endah Sudarmilah,S.T.,M.Eng. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Analisa dan Implementasi Sistem Keamanan Jaringan Komputer dengan Iptables sebagai Firewall Menggunakan Metode Port Knocking

Analisa dan Implementasi Sistem Keamanan Jaringan Komputer dengan Iptables sebagai Firewall Menggunakan Metode Port Knocking Analisa dan Implementasi Sistem Keamanan Jaringan Komputer dengan Iptables sebagai Firewall Menggunakan Metode Port Knocking Irwan Sembiring, Indrastanti R. Widiasari, Sujiwo Danu Prasetyo Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan terakhir dalam hal-hal yang dianggap

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA INSTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA DALAM MENDETEKSI SERANGAN DENIAL OF SERVICE PADA SERVER LINUX

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA INSTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA DALAM MENDETEKSI SERANGAN DENIAL OF SERVICE PADA SERVER LINUX ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA INSTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA DALAM MENDETEKSI SERANGAN DENIAL OF SERVICE PADA SERVER LINUX Tugas Akhir Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. komputer, printer dan peralatan lainnya (biasa disebut node) yang terhubung

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. komputer, printer dan peralatan lainnya (biasa disebut node) yang terhubung BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan hubungan komunikasi kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya (biasa disebut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya jaringan yang bebas dari penyusupan merupakan salah satu syarat sebuah jaringan dikatakan aman dan layak digunakan sebagai media pengiriman data. Seiring

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS)

ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DENGAN METODE SIGNATURE- BASED DAN PENCEGAHANNYA BERBASIS FIREWALL DI PT. MENARA NUSANTARA PERKASA Aan Bayumi Anuwar Zendri Oktara Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan di dunia teknologi sangatlah pesat, diantaranya dalam dunia jaringan komputer. Seiring dengan itu, gangguan-gangguan yang tidak diinginkan juga

Lebih terperinci

Intrusion Detection System

Intrusion Detection System Intrusion Detection System Intrusion Detection System (IDS) adalah suatu tindakan untuk mendeteksi adanya trafik paket yang tidak diinginkan dalam sebuah jaringan atau device. Sebuah IDS dapat diimplementasikan

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN

KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN KELOMPOK 4 CANDRA FADHILLAH FADHLI YAHYA ICA YOLANDA ISHADHOL ALMANDA NANCY LEE TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM

Lebih terperinci

Jenis-jenis Firewall. Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut

Jenis-jenis Firewall. Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah firewall

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2 Juni2015

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2 Juni2015 SIMULASI SISTEM DETEKSI PENYUSUP DALAM JARINGAN KOMPUTER BERBASIS WEB INTERFACE SERTA PENCEGAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN Sukma Ageng Prihasmoro 1, Yuliana Rachmawati 2, Erfanti Fatkhiyah 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SIGNATURE-BASED IDS DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DAN IP-TABLES DALAM MENDETEKSI SERANGAN ICMP FLOODING PADA WEB SERVER SKRIPSI

ANALISIS KINERJA SIGNATURE-BASED IDS DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DAN IP-TABLES DALAM MENDETEKSI SERANGAN ICMP FLOODING PADA WEB SERVER SKRIPSI ANALISIS KINERJA SIGNATURE-BASED IDS DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DAN IP-TABLES DALAM MENDETEKSI SERANGAN ICMP FLOODING PADA WEB SERVER SKRIPSI I WAYAN EDDY PRAYOGA NIM. 1008605023 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan memanfaatkan ruleset signature Snort, kemudian menjalankan dan mengkonfigurasinya dengan benar,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI NETWORK SECURITY DENGAN MENGKOMBINASIKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM DAN FIREWALL PADA WEB SERVER. Naskah Publikasi

OPTIMALISASI NETWORK SECURITY DENGAN MENGKOMBINASIKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM DAN FIREWALL PADA WEB SERVER. Naskah Publikasi OPTIMALISASI NETWORK SECURITY DENGAN MENGKOMBINASIKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM DAN FIREWALL PADA WEB SERVER Naskah Publikasi diajukan oleh Ariewijaya 06.11.1181 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi yang terus berkembang seperti sekarang ini layanan internet menjadi hal yang sangat dibutuhkan, baik dilingkungan perkantoran, hingga pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NETWORK ACCESS PROTECTION PADA JARINGAN WIRELESS ABSTRAK

IMPLEMENTASI NETWORK ACCESS PROTECTION PADA JARINGAN WIRELESS ABSTRAK IMPLEMENTASI NETWORK ACCESS PROTECTION PADA JARINGAN WIRELESS Dosen Pembimbing I : Basuki Rahmat, S.si, MT Dosen Pembimbing II : Crystia Aji Putra, S.Kom Penyusun : Fajar Bangkit Sutomo ABSTRAK Dengan

Lebih terperinci

DFD level 1 yang ditunjukkan Gambar 3.6 terdiri dari empat proses, yaitu :

DFD level 1 yang ditunjukkan Gambar 3.6 terdiri dari empat proses, yaitu : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INTRUSION DETECTION SYSTEM DI JARINGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Dyakso Anindito Nugroho 1), Adian Fatchur Rochim 2), Eko Didik Widianto 2) Jurusan Teknik Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Selama ini untuk mentransfer file dari PC ke smartphone menggunakan kabel usb. Penggunaan kabel usb untuk mentransfer file dari PC ke smartphone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang digunakan sebagai gateway pada layanan VoIP. Server Aplikasi VoIP IP : 192.168.1.1 Client 2 Client 3 Client 1 Switch

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN SERANGAN DDOS (DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE) MENGGUNAKAN IDS (INTRUSION DETECTION SYSTEM)

PENDETEKSIAN SERANGAN DDOS (DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE) MENGGUNAKAN IDS (INTRUSION DETECTION SYSTEM) PENDETEKSIAN SERANGAN DDOS (DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE) MENGGUNAKAN IDS (INTRUSION DETECTION SYSTEM) (Studi Kasus : Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Di susun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jimmy Arifin Program Studi Teknik Informatika STMIK Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Ilir Tangerang, Banten jimmyarifin01@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Penggunanya pun juga berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari anak kecil, remaja hingga

Lebih terperinci

SISTEM PENCEGAHAN SERANGAN BRUTEFORCE PADA UBUNTU SERVER DENGAN MENGGUNAKAN FAIL2BAN

SISTEM PENCEGAHAN SERANGAN BRUTEFORCE PADA UBUNTU SERVER DENGAN MENGGUNAKAN FAIL2BAN INFOMATEK Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 SISTEM PENCEGAHAN SERANGAN BRUTEFORCE PADA UBUNTU SERVER DENGAN MENGGUNAKAN FAIL2BAN Iwan Kurniawan *), Ferry Mulyanto, Fuad Nandiasa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

ATTACK TOOLS. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

ATTACK TOOLS. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1 ATTACK TOOLS Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1 Abstract Due to developments in networking technology, users can access network resources located anywhere in the world. However, this has made information prone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi. Sementara itu, masalah keamanan ini masih sering kali

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi. Sementara itu, masalah keamanan ini masih sering kali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sementara itu, masalah keamanan ini masih sering kali kurang mendapat perhatian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi merupakan sesuatu entitas yang sedang berkembang pesat dan bisa di bilang sudah berada dalam taraf menghawatirkan. Kenapa, karena suatu produk unggulan yang

Lebih terperinci

Pengertian dan Fungsi Firewall

Pengertian dan Fungsi Firewall Pengertian dan Fungsi Firewall Andy Nova Wijaya andynova.wijaya@yahoo.com Abstrak Firewall adalah suatu sistem pelindung atau pertahanan terdepan dalam suatu sistem. Dengan adanya firewall pada suatu sistem,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IDS PADA WIRELESS NETWORK SECURITY BERBASIS MIKROTIK DI H&W Net

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IDS PADA WIRELESS NETWORK SECURITY BERBASIS MIKROTIK DI H&W Net ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IDS PADA WIRELESS NETWORK SECURITY BERBASIS MIKROTIK DI H&W Net Andre Wicaksono Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Alby Fajriansyah Binus University, Jakarta, DKI

Lebih terperinci

APLIKASI WEB UNTUK METODE FUZZY NEUARAL NETWORK PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

APLIKASI WEB UNTUK METODE FUZZY NEUARAL NETWORK PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT APLIKASI WEB UNTUK METODE FUZZY NEUARAL NETWORK PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT Abstrak Feriana Istining Tiyas 1, Moch Zen Samsono Hadi 2, Entin Martiana K. 3 Jurusan Telekomunikasi, Piliteknik

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembuatan dibuat dengan menggunakan bahasa Python yang diintegrasikan dengan perangkat YARA. terhubung dengan internet dengan library YARA sehingga proses update

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN

PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN Ganda Prasetiya 1, Adian Facturrochim 2, R. Rizal Isnanto 2 ABSTRACT At this time, it has been known

Lebih terperinci

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian PC sebagai node yang dilindungi dalam skenario ini, dikonfigurasi untuk menjalani service/layanan web dengan spesifikasi

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN

Lebih terperinci

Panduan Instalasi Database Oracle10g di Windows

Panduan Instalasi Database Oracle10g di Windows Panduan Instalasi Database Oracle10g di Windows Artikel ini berisi: o Pendahuluan...1 o Download Source...1 o Persyaratan Mesin (Komputer)...2 o Langkah-langkah Instalasi...3 o Referensi...6 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Sistem

BAB III PERANCANGAN Gambaran Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini di jelaskan tentang bagaimana realisasi dari CPU computing, GPU computing, dan Cluster Computing serta sistem pengaturan dan struktur coding dari masing masing metode computing.

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2Juni2015

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2Juni2015 APLIKASI MONITORING KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN IDS DAN ROUTER MIKROTIK Pidie wiyanto 1, Amir Hamzah 2, Mohammad Sholeh 3 1,2,3 Prodi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND Yogyakarta 1 Pidi1101@gmail.com,

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014 IMPLEMENTASI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) PADA SERVER DEBIAN MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA NOTIFIKASI Sahid Aris Budiman 1, Catur Iswahyudi 2, Muhammad Sholeh 3 1, 2, 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D I. Definisi Manajemen Jaringan Jaringan komputer adalah himpunan "interkoneksi"

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux Lampung pada semester ganjil tahun 2009-2010. 3.2 Peralatan dan Tool Yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS)

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Harjono 1, Agung Purwo Wicaksono 2 1 2 Teknik Informatika, F. Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Pengenalan Software Sebelum Simulasi 4.1.1 Packet Tracer Uji coba dan simulasi dilakukan dengan menggunakan Packet Tracer v5.3.3. Berikut ini merupakan tampilan awal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN BACKDOOR DAN SYNFLOOD

IMPLEMENTASI METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN BACKDOOR DAN SYNFLOOD IMPLEMENTASI METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN BACKDOOR DAN SYNFLOOD TUGAS AKHIR Disusun Oleh : TOMY CANDRA DERMAWAN 09560468 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014 SIMULASI SISTEM DETEKSI PENYUSUP DALAM JARINGAN KOMPUTER BERBASIS WEB INTERFACE SERTA PENCEGAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN Sukma Ageng Prihasmoro 1, Yuliana Rachmawati 2, Erfanti Fatkhiyah 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

Keamanan pada System Operasi (Versi Kernel yang digunakan) Keamanan pada Software Web Server (Versi Apache yang digunakan)...

Keamanan pada System Operasi (Versi Kernel yang digunakan) Keamanan pada Software Web Server (Versi Apache yang digunakan)... ABSTRAK Dalam perkembangan komputer, banyak sekali lubang-lubang keamanan yang selama ini dianggap remeh oleh banyak pihak. Dalam perusahaan-perusahaan besar keamanan jaringan merupakan aset yang sangat

Lebih terperinci

Penerapan Intrusion Detection System (IDS) dengan metode Deteksi Port Scanning pada Jaringan Komputer di Politeknik Negeri Semarang

Penerapan Intrusion Detection System (IDS) dengan metode Deteksi Port Scanning pada Jaringan Komputer di Politeknik Negeri Semarang . JURNAL TELE, Volume 13 Nomor 1 Edisi Maret 2015 Penerapan Intrusion Detection System (IDS) dengan metode Deteksi Port Scanning pada Jaringan Komputer di Politeknik Negeri Semarang Muhammad Anif 1, Sindung

Lebih terperinci

PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA. Agita Primasanti

PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA. Agita Primasanti PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA Agita Primasanti 1204100036 PENDAHULUAN Jaringan komputer mulai dikenal sejak adanya sistem komputer yang bisa membantu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menjelaskan mengenai firewall Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menjelaskan secara umum apa itu firewall Siswa mampu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENCEGAHAN PENYUSUPAN PADA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS CYBEROAM

RANCANG BANGUN SISTEM PENCEGAHAN PENYUSUPAN PADA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS CYBEROAM RANCANG BANGUN SISTEM PENCEGAHAN PENYUSUPAN PADA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS CYBEROAM Mufti Rizal Bidang Pengembangan Sistem dan Jaringan dan Multimedia, Asdep Dukungan Data Kebijakan dan Informatika Jl.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

MEMAHAMI JARINGAN KOMPUTER UNTUK MEMBANGUN LOCAL AREA NETWORK (LAN)

MEMAHAMI JARINGAN KOMPUTER UNTUK MEMBANGUN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MEMAHAMI JARINGAN KOMPUTER UNTUK MEMBANGUN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Muhammad Ikhsan dan Yunita Syahfitri ABSTRAK Jaringan Komputer mempelajari hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan Perkembangan Teknologi Informasi sekarang menjadikan keamanan suatu informasi sangatlah penting terlebih lagi pada suatu jaringan yang terkoneksi dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Abstrak... i Abstract... ii Kata Pengantar...iii Daftar Isi... v Daftar Gambar... vii

DAFTAR ISI. Halaman Abstrak... i Abstract... ii Kata Pengantar...iii Daftar Isi... v Daftar Gambar... vii ABSTRAK Saat ini teknologi informasi berkembang sangat pesat. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, teknologi transfer data juga ikut berkembang. Salah satunya adalah penggunaan teknologi Bluetooth

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Implementasi Sistem Jaringan Diskless 4.1.1. Implementasi Rangkaian Perangkat Jaringan a. Rangkaian menggunakan port ethernet card Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

KEAMANAN SISTEM OPERASI. Arsitektur Keamanan dan Sistem Administrator STMIK Amikom Purwokerto

KEAMANAN SISTEM OPERASI. Arsitektur Keamanan dan Sistem Administrator STMIK Amikom Purwokerto KEAMANAN SISTEM OPERASI Arsitektur Keamanan dan Sistem Administrator STMIK Amikom Purwokerto Lima Tahapan dasar dalam memelihara Keamanan Sistem Operasi: 2 Perencanaan Instalasi dan Penyebaran host dan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini memang sangat pesat, kebutuhan manusia akan informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan yang wajib setiap waktu. Akses

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DI KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

ANALISA DAN PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DI KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ANALISA DAN PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DI KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Wukir Nur Seto Kuncoro Adi;Muhady iskandar; Hannes Boris Computer Science Department, School

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media server adalah sebuah komputer khusus atau server perangkat lunak mulai dari enterprice atau database yang menyediakan Video on Demand ( VOD ). Secara singkatnya

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menjadikan pertukaran informasi tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Komputer yang dulunya sebuah perangkat pengolah data yang

Lebih terperinci

APLIKASI IPS MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK PENGAMANAN WEB SERVER WEB BASED IPS MANAGEMENT SYSTEM APPLICATION FOR WEB SERVER PROTECTION

APLIKASI IPS MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK PENGAMANAN WEB SERVER WEB BASED IPS MANAGEMENT SYSTEM APPLICATION FOR WEB SERVER PROTECTION Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) APLIKASI IPS MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK PENGAMANAN WEB SERVER WEB BASED IPS MANAGEMENT SYSTEM APPLICATION FOR WEB SERVER PROTECTION Putu Eka Kumara Dewi¹, -²

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andi Burhanuddin 10.11.3530 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Network Security: Apa Dan Bagaimana?

Network Security: Apa Dan Bagaimana? Network Security: Apa Dan Bagaimana? Tulus Sukaryadi tulussukaryadi@gmail.com Abstrak Semakin penting dan berharganya informasi dan ditunjang oleh kemajuan pengembangan software, tentunya menarik minat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Snort Snort merupakan aplikasi atau perangkat lunak berbasis opensource yang memiliki keunggulan untuk mengetahui adanya indikasi penyusupan pada jaringan berbasis TCP/IP secara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

MODUL 7 INTRUSION DETECTION SYSTEM [SNORT]

MODUL 7 INTRUSION DETECTION SYSTEM [SNORT] MODUL 7 INTRUSION DETECTION SYSTEM [SNORT] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep IDS di linux 2. Mahasiswa memahami konsep IDS : Snort yang ada di linux 3. Mahasiswa mampu melakukan

Lebih terperinci

9. NETWORK FORENSICS

9. NETWORK FORENSICS 9. NETWORK FORENSICS TOPIK Networking Fundamentals Types of Networks Network Security Tools Network Attacks Incident Response Network Evidence & Investigation NETWORK CONCEPTS TCP/IP (Transmission Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan

BAB III METODE PENELITIAN. desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian seperti desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan penelitian. 3.1 Desain

Lebih terperinci

Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox

Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Kebanyakan pengguna aplikasi Virtualisasi seperti Virtualbox hanya memaksimalkan fungsi alikasinya sebagai stand-alone atau hanya digunakan sebatas mengeksplorasi

Lebih terperinci

Computer Security. Network Security

Computer Security. Network Security Apa itu jaringan komputer? Computer Security Network Security 2 atau lebih komputer yang saling terinterkoneksi dan dapat saling bertukar informasi Jaringan komputer terbagi atas beberapa lapisan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Cloud computing merupakan teknologi yang menggunakan jaringan intenet untuk mengakses layanannya. Layanan yang disediakan seperti Software as Service (SaaS), Platform

Lebih terperinci

Secara umum, intrusi adalah ketika seseorang mencoba untuk menembus, penyalahgunaan, atau memanfaatkan sistem anda. Lebih khusus lagi, kebijakan

Secara umum, intrusi adalah ketika seseorang mencoba untuk menembus, penyalahgunaan, atau memanfaatkan sistem anda. Lebih khusus lagi, kebijakan Secara umum, intrusi adalah ketika seseorang mencoba untuk menembus, penyalahgunaan, atau memanfaatkan sistem anda. Lebih khusus lagi, kebijakan keamanan organisasi mendefinisikan apa yang merupakan upaya

Lebih terperinci

IDS (Intrusion Detection Systems )

IDS (Intrusion Detection Systems ) IDS (Intrusion Detection Systems ) Nama Anggota Kelompok : Ilham Saifullah (120010017) Eko Denis Setyawan (120010039) Denny Irawan (120010032) I Putu Krisna Perdana Putra (120010143) Intrusion Detection

Lebih terperinci

Herdudi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak PENDAHULUAN

Herdudi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak PENDAHULUAN RANCANGAN PENGAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN PORTSCANNING BERBASIS PORTSENTRY PADA MAN 2 PALEMBANG Herdudi Jurusan Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KEAMANAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN HONEYPOT DAN IDS DI KAMPUS STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

ANALISIS SISTEM KEAMANAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN HONEYPOT DAN IDS DI KAMPUS STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG ANALISIS SISTEM KEAMANAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN HONEYPOT DAN IDS DI KAMPUS STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG Ahmad Zainuddin, Luqman Affandi, Antonius Duty Susilo Teknik Informatika, STMIK PPKIA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung.

Lebih terperinci