BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Data Produk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Data Produk"

Transkripsi

1 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Produk 1. Profil Legenda Timun Mas a. Asal Usul Legenda Timun Mas Legenda ini berasal dari daerah Jawa Tengah dan merupakan salah satu legenda yang cukup terkenal di masyarakat Indonesia. b. Timun Mas dalam Beberapa Media Kepopuleran legenda Timun Mas membuatnya diadaptasi dalam beberapa media sehingga masyarakat tidak jenuh. Selain buku cergamnya yang sudah beredar luas, Timun Mas juga telah dibuat juga animasi dua dimensi, animasi tiga dimensi dan drama musikal. 1) Media Buku Bacaan Cerita Bergambar Judul Pengarang : Timun Mas yang Pemberani : Ali Muakhir Halaman : 32 Ukuran Penerbit Edisi ISBN : 190x200 mm : Little Serambi : Soft Cover : X Harga : Rp Tahun :

2 27 Sinopsis : Bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji timun ajaib dari Buto Ijo yang kemudian menjadi seorang anak, Timun Mas. Demi menyelamatkan Timun Mas dari santapan Buto Ijo saat berumur tujuh belas tahun, Mbok Sirni memberikan empat biji ajaib yang didapatnya dari pendeta di kaki bukit. Gambar 1. Cover buku cergam Timun Mas (Sumber: diakses pada 5 Maret 2015) 2) Media Animasi Dua Dimensi Judul Rumah Produksi Durasi : Timun Mas : Emperor : 52 menit 29 detik Tahun : 1993 Sinopsis : Bercerita Timun Mas memiliki banyak teman binatang, dan mereka sering bermain bersama. Mereka cukup ahli dalam memegang senjata juga. Buto Ijo yang biasanya menakutkan dibuat menjadi lucu dan menggemaskan. Bahkan tak ada satupun mahkluk yang takut padanya. Sehingga Buto Ijo menjadi depresi, dan berakhir dengan berusaha menakuti seluruh penduduk hutan dan menculik Timun Mas. Namun usahanya digagalkan oleh Timun Mas beserta teman-temannya.

3 28 Gambar 2. Potongan film animasi Dua Dimensi Timun Mas (Sumber: Film Timun Mas) 3) Media Animasi Tiga Dimensi Judul Durasi : Timun Mas Tales of The Ages : 7 menit 15 detik Studio : Glue Studios Malaysia (c) 2010 Sinopsis : Bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji Timun ajaib dari Buto Ijo yang kemudian menjadi Timun Mas. Demi menyelamatkan Timun Mas dari santapan Buto Ijo saat berumur enam tahun, Mbok Sirni memberikan empat biji ajaib yang didapatnya dari pendeta di Gunung Kidul. Gambar 3. Potongan film animasi Tiga Dimensi Timun Mas (Sumber: Film Timun Mas Tales of The Ages) 4) Media Drama Musikal Judul Sutradara : Timun Mas The Musical : Rama Soeprapto

4 29 Pemain : Angel Pieters, Nola, Chandra Satria, Ria Irawan, Naura, Indra Birowo,Maera, Sahita Group, dan para pemain musikal lainnya. Lokasi : Istora Senayan Tahun : 29 & 30 Juni 2013 Sinopsis : Diceritakan Timun Mas merupakan putri di kerajaan yang telah hilang. Ratu Mawar yang merupakan penyihir jahat, ingin merebut kursi kekuasaan di Kerajaan sehingga berniat melenyapkan Timun Mas. Namun, rencananya gagal karena ternyata Timun Mas masih hidup. Maka dikirimlah tentara jahatnya guna melenyapkan Timun Mas dari muka bumi untuk selamanya, Buto Ijo. c. Cerita Legenda Timun Mas Gambar 4. Potongan drama musikal Timun Mas (Sumber: Timun Mas the Musical) Legenda Mas memiliki beberapa versi yang berbeda. Perbedaan terletak pada tokoh orang tua Timun Mas, asal usul kantung yang berisi kekuatan magis, dan jumlah kantung yang diberikan kepada Timun Mas. Berikut adalah salah satu versi legenda Timun Mas yang paling populer beredar di masyarakat. Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa

5 30 yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia tujuh belas tahun harus diserahkan kepada raksasa itu untuk disantap. Mbok Sirni pun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Mas. Semakin hari Timun Mas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji. Mbok Sirni amat takut kehilangan Timun Mas, dia mengulur janji agar raksasa datang dua tahun lagi, karena semakin dewasa semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. Mbok Sirnipun semakin sayang pada Timun Mas, setiap kali ia teringat akan janjinya hatinya pun menjadi cemas dan sedih. Suatu malam Mbok Sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya empat buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya empat bungkusan tadi kepada Timun Mas, dan disuruhnya Timun Mas berdoa. Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun Mas pun disuruh keluar lewat pintu belakang oleh Mbok Sirni. Raksasa pun mengejarnya. Timun Mas pun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan

6 31 menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasa pun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa. Lalu Timun Mas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlah pohonpohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarahdarah raksasa terus mengejar. Timun Mas membuka bungkusan garam dan ditaburkannya. Seketika hutan pun menjadi lautan luas. Sambil menahan rasa raksasa dapat melewati. Yang terakhir Timun Mas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasa pun mati. "Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini", Timun Mas mengucap syukur. Akhirnya Timun Mas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai. 2. Profil Penerbit Mizan Mizan Publishing dikenal sebagai salah satu penerbit buku produktif di Indonesia. Menerbitkan karya-karya penulis lokal potensial. Haidar Bagir adalah sosok di balik penerbit yang telah berdiri selama dua puluh tujuh tahun ini. Pada tahun 1983 Haidar Bagir bersama beberapa kawannya mendirikan Mizan. Nama penerbit itu berarti berimbang dan obyektif. Arti nama itu kemudian dijadikan prinsip penerbitan Mizan. Mizan membuka sayap ke dunia perfilman, Mizan Cinema, yang menggarap film yang diadaptasi dari buku-buku Mizan. Beberapa tahun kemudian Mizan mulai merambah ke penerbitan buku anak. Sejak tahun 1990, Mizan mulai menerbitkan buku-buku umum. Saat ini Mizan sudah tidak bisa disebut sebagai penerbit buku Islam karena sudah menerbitkan buku dari beragam kategori.

7 32 3. Analisis Data a. Metode Wawancara Dilakukan dengan cara mewawancarai salah satu ilustrator Indonesia, Fajareka Setiawan. Wawancara dilakukan guna mendapatkan asupan materi dalam memvisualisasikan karya. b. Metode Kepustakaan Mencari referensi dari beberapa buku ilustrasi, buku komik, buku grafis, dan buku teori dari berbagai sumber dan legenda Timun Mas melalui media internet. c. Metode Angket Angket atau kuisioner berupa sejumlah pertanyaan yang disebarkan pada 100 orang responden yang mewakili target audience di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya untuk buku ilustrasi Legenda Timun Mas. Berikut data identifikasi responden. 45% Perempuan 55% Laki-laki Responden perempuan berjumlah lima puluh lima. Responden laki-laki berjumlah empat puluh lima. 12% 9% 18% 6% 4% 5% 5% 5% 12% 15% 9%

8 33 Rata-rata umur responden adalah 21 tahun. Dari penyebaran angket tersebut, didapatkan data-data yang dijelaskan seperti di bawah ini: 1) Seberapa sering Anda membaca buku? 7% Sering 33% Kadang-kadang 60% Tidak pernah / sangat jarang Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, 60% membaca sering membaca buku, sedangkan sisanya jarang membaca buku. 2) Buku seperti apa yang biasa Anda baca? 18% 20% Novel Buku Akademis 11% Buku Cergam 47% 4% Komik Lainnya Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, 47% lebih memilih bacaan komik. Sementara 20% memilih novel. Lainnya memilih buku akademis, cergam, majalah, ensiklopedia dan jenis bacaan lainnya.

9 34 3) Dimana biasa Anda membeli buku? 11% 7% 37% 45% Gramedia Togamas Toko buku lainnya Lainnya Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, 45% memilih toko buku Gramedia sebagai tempat yang sering dikunjungi dalam membeli buku. Sementara 37% memilih toko buku Togamas. Dan sisanya memilih toko buku lainnya, bursa buku bekas dan melalui online. 4) Apakah Anda familiar dengan cerita rakyat berikut ini? 20% 18% 26% 36% Timun Mas Sangkuriang Jaka Tarub Lainnya Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 36% responden lebih mengenal cerita legenda Timun Mas. Sementara sisanya mengenal cerita legenda Sangkurian, Jaka Tarub, Keong Mas, Bawang Merah Bawang Putih, Malin Kundang, dan lain sebagainya.

10 35 5) Genre apa yang Anda suka dalam buku bacaan? 19% 11% 38% Action Fantasy Romance 32% Lainnya Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 38% memilih genre action, sementara 32% memilih genre fantasy. Sedangkan sisanya memilih genre romance, mistery, humor dan science fiction. 6) Apakah menurut Anda buku cerita bergambar hanya untuk anak-anak? 10% Ya Tidak 90% Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 90% responden mengatakan bahwa buku cerita bergambar tidak hanya untuk anak-anak semata.

11 36 7) Mungkinkah bila ada buku cerita bergambar untuk remaja untuk kedepannya? 10% 90% Ya Tidak Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 90% responden menjawab ada kemungkinan bila kedepannya tersedia buku cerita bergambar untuk remaja. 8) Apa yang memutuskan buku komik atau cerita bergambar layak baca atau beli saat pertama kali? 55% 45% Alur Ceritanya Gambar Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 55% responden memilih gambar saat memutuskan saat membeli buku komik atau cerita bergambar.

12 37 9) Anda lebih suka ilustrasi seperti apa untuk sebuah buku bergambar atau komik? 5% 19% 11% 29% 17% 19% Detail ornamen Detail background Style Jepang Style Amerika Style Eropa Realis Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 29% responden memilih style Jepang untuk ilustrasi dalam sebuah buku bergambar ataupun komik. Sementara sisanya memilih detail background, style Eropa, detail ornamen, realis dan style Amerika. Berdasarkan data-data diatas, maka dapat disimpulkan minat baca cukup tinggi dikalangan remaja, mereka lebih menyukai buku bacaan ringan seperti komik, novel atau yang lainnya. Pengaruh alur cerita dan gambar sama-sama penting, dan tidak dapat dipisahkan. Genre action, fantasy, dan romance cukup populer dikalangan remaja. Dan cerita bergambar untuk remaja ditanggapi secara positif. B. Komparasi Komparasi atau pembanding dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah beberapa buku komik lokal yang mengangkat cerita legenda yang kemu dian

13 38 menambahkan plot tambahan dan/atau merubah beberapa plot dalam legenda tersebut sehingga bisa diterima dengan baik oleh target audience. 1. Komik GARUDAYANA Judul komik Pengarang Volume Genre : GARUDAYANA : Is Yuniarto : 5 (on going) : Action Adventure Tahun : 2009 Penerbit : m&c! Publishing Sinopsis : GARUDAYANA bercerita tentang petualangan Kinara seorang pencari harta karun yang pada suatu hari menemukan telur Garuda di situs kuno Lembah Para Batara. Namun ternyata situs tersebut adalah tempat persembunyian seekor Ashura Api yang sedang menantikan menetasnya telur Garuda untuk dimakan. Gambar 5. Preview komik GARUDAYANA (Sumber: diakses pada 3 Maret 2015)

14 39 2. Komik The Grand Legend RAMAYANA Judul komik Pengarang Volume Genre : The Grand Legend RAMAYANA : Is Yuniarto : 7 (ongoing) : Action Adventure Romance Tahun : 2013 Serial (majalah): Re:On Penerbit : m&c! Publishing Sinopsis : Rama dan Laksmana, adiknya yang saat masih kecil menyelamatkan seorang gadis kecil dari serangan Yaksha (monster), kemudian mereka bertemu kembali saat remaja. Gadis itu bernama Shinta. Shinta yang merupakan putri dari kerajaan tiba-tiba diculik oleh Rahwana. Inilah aksi petualangan Rama dan Laksmana mencari Shinta yang diculik oleh Rahwana. Gambar 6. Preview komik The GRAND LEGEND RAMAYANA (Sumber: diakses pada 3 Maret 2015)

15 40 C. Analisis SWOT Analisa SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil kesimpulan dari data fisik obyek perancangan maupun komparasi, yaitu metode untuk mencari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat). 1. Kekuatan (Strength) Kekuatan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut: a. Legenda Timun Mas merupakan salah satu legenda populer di Indonesia. Banyak orang yang sudah mengerti jalan ceritanya sehingga memudahkan dalam penggenalan buku ilustrasi ini kepada masyarakat. b. Penambahan plot sehingga cerita tidak monoton. 2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut: a. Distribusi yang hanya di pulau Jawa. Sehingga hanya orang-orang yang pulau Jawa yang dapat membelinya. b. Karena dikemas dalam buku ilustrasi full color mengakibatkan biaya produksi yang membengkak. Sehingga harga jual kembali menjadi lebih mahal. 3. Kesempatan (Oppurtunity) Kesempatan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut: a. Buku ilustrasi lebih sering ditunjukan kepada anak-anak. Buku ilustrasi yang ditunjukkan untuk kalangan remaja ke atas di Indonesia belum ada. Dalam hal ini merupakan sesuatu yang terbilang unik. Dan remaja menyukai hal-hal yang bersifat unik.

16 41 b. Terbit dalam satu buku sehingga tidak terlalu menguras keuangan. 4. Ancaman (Threat) Ancaman dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut: a. Keraguan publik terhadaa author yang masih baru b. Biaya produksi dan penjualan yang mahal sehingga konsumen akan membuat pertimbangan dalam memutuskan untuk membelinya atau tidak. Poin-poin di atas dapat dijadikan pijakan untuk melakukan komparasi dengan produk lainnya sebagai berikut: Analisa Timun Mas Garudayana Ramayana Strenght (S) Weakness (W) Opportunity (O) Legenda Timun Mas merupakan salah satu legenda yang dikenal di Indonesia. Banyak orang yang sudah mengerti jalan ceritanya sehingga memudahkan dalam penggenalan buku ilustrasi ini kepada masyarakat. Penambahan plot sehingga cerita tidak monoton. Distribusi yang hanya di pulau Jawa. Sehingga hanya orang-orang yang pulau Jawa yang dapat membelinya. Karena dikemas dalam buku ilustrasi full color mengakibatkan biaya produksi yang membengkak. Sehingga harga jual kembali menjadi lebih mahal. Buku ilustrasi lebih sering ditunjukan kepada anak-anak. Buku ilustrasi yang ditunjukkan untuk kalangan remaja ke atas di Indonesia masih belum ada. Dalam hal ini Legenda wayang yang populer di masyarakat. Diterbitkan dalam versi komik yang lebih disukai oleh remaja. Harga lebih terjangkau. Alur cerita yang menarik. Distribusi luas mencakup seluruh Indonesia. Ketidak tentunya jadwal terbit volume terbaru. Kurangnya promosi komik saat terbitnya volume terbaru. Pengarang yang sudah memiliki banyak penggemar di dunia perkomikkan di Indonesia, sehingga pembeli sudah percaya akan kualitas buku tersebut. Mengangkat kisah romantisme Rama dan Shinta dan dibumbui oleh action. Dalam penyajiannya dilakukan penambahan plot percampuran antara unsur tradisional dan modern. Sosialisasi yang terus menerus (berkepanjangan) dalam sosial media. Tersedia di toko buku besar seluruh Indonesia. Di muat dalam serial majalah sehingga bila ada penggemar yang hanya menyukai judul ini saja harus tetap mengkoleksi majalahnya. Pengarang yang sudah memiliki banyak penggemar di dunia perkomikkan di Indonesia, sehingga pembeli sudah percaya akan kualitas buku tersebut.

17 42 Threat (T) merupakan sesuatu yang terbilang unik. Dan remaja menyukai hal-hal yang bersifat unik. Terbit dalam satu buku sehingga tidak terlalu menguras keuangan. Keraguan publik terhadaa author yang masih baru Biaya produksi dan penjualan yang mahal sehingga konsumen akan membuat pertimbangan lebih dalam memutuskan untuk membelinya atau tidak. Sebagian besar komikus Indonesia memilih cerita yang lebih modern dan slice of life kehidupan sekolah, sehingga komik Garudayana menjadi salah satu komik dengan tema yang berbeda dari kebanyakan komik yang beredar dipasaran. Terbit serial komik kurang pasti. Kadang kala empat bulan sekali, kadang enam bulan sekali. Sehingga penggemar kesulitan untuk mengikuti. Persaingan kuat di dunia perkomikkan. Bagaimanapun komik Indonesia masih dianggap sebelah mata oleh para pecinta komik. Majalah Re:On menggandeng Caravan Studio dalam penggarapan ilustrasi sehingga cover yang digunakan dapat menarik perhatian target audience. Terbit dalam majalah yang berarti dalam satu bulan hanya menggeluarkan satu chapter saja. Sehingga membuat penggemar kurang puas dalam membacanya. D. Positioning Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Kasali, 1993: 157). Positioning dalam buku ilustrasi Timun Mas ini adalah menerapkan Unique Selling Preposition yaitu cerita bergambar dengan plot yang lebih rumit untuk remaja dan dewasa yang masih langka dalam perancangan visual buku ilustrasi legenda Timun Mas.

18 43 E. USP ( Unique Selling Preposition) Unique Selling Preposition dalam buku ilustasi Timun Mas ini adalah cerita bergambar dengan plot yang lebih rumit untuk remaja dan dewasa yang masih langka. Ini menjadi sebuah ketertarikan tersendiri.

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia 3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data www.dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/timun-emas 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, Sumbi

Lebih terperinci

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara TIMUN EMAS Si Manan dan Si Beku Nyai Dasima Pengalaman I Kodok Asal Usul Rawa Pening Dongeng Kera Sakti Buaya Perompak Dongeng Durbet Asal Mula Bukit Demulih Nyi Loro Kidul

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Komik Dora dan Sembada

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Komik Dora dan Sembada BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Komik Dora dan Sembada 1. Gambaran Umum Buku Komik Komik Indonesia telah bangun dari tidur panjang dan mencoba bangkit kembali. Hal ini ditandai dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Berdasarkan definisi Folklore dari Wikipedia.org, (2012) cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Produk 2.1.1 Buku Dongeng / Cerita Rakyat Indonesia Berdasarkan pada kajian dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Definisi Dongeng adalah suatu kisah yang diangkat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data a. Survey Lapangan Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat rendahnya popularitas wayang di negeri kita sendiri. Tempatnya sangat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Untuk cover buku menggunakan hard cover yang dilapisi kertas dengan laminating doff untuk memberikan kesan lembut dan ramah bagi pembacanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan banyak budaya beragam. Beragam budaya, adat, bahasa, legenda, dongeng dan lain-lain. Setiap daerah mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab III ini akan dijelaskan dengan metode yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan game ini. Penjelasan konsep

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API Kevin Immanuel Jalan Gambir Anom G4/18 021-4517324 immanuelkevin@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk membuat visualisasi dalam bentuk komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebenarnya novel grafis dan komik tidak ada bedanya hanya saja bobot maupun panjang cerita dari novel grafis merunut ke novel. Namun belakangan banyak penerbit

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku bangsa dan kebudayaan yang tentunya diikuti dengan berbagai ragam cerita rakyat dan cerita daerah, dan salah satunya

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong. Merisca Christanti

Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong. Merisca Christanti Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong Merisca Christanti 3407100040 Twitter @poconggg Boomingnya Poconggg dalam twitter dengan akunnya @poconggg (Arif Muhammad) Kisah galau + kocak ala Pocong 2 juta followers

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA TIMUN MAS

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA TIMUN MAS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA TIMUN MAS Diajukan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA TIMUN MAS

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA TIMUN MAS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI LEGENDA TIMUN MAS Diajukan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin berkembang pesat dengan adanya sarana media pendidikan dan hiburan yang lebih banyak menggunakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, buku telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk komik, novel, maupun majalah. Akan tetapi, sungguh disayangkan hal ini

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Band ISSUE Band ISSUE merupakan band dengan aliran musik Ambient Dramatical Folk dan Balery Art. Terbentuk pada pertengahan tahun 2014,terdiri dari Pandu (vokal/guitar), Johan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Burung Garuda dalam sejarahnya merupakan makhluk mitologi yang banyak dimunculkan dalam ajaran agama Hindu dan Buddha. Dalam legenda agama Hindu, Garuda diyakini sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kesadaran akan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri bangsa semakin terkikis

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia mempunyai kekayaan tradisi berupa budaya tulis (kitab, nota-perjanjian, stempel) dan budaya tutur (pantun, puisi tradisional,dongeng). Penikmat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung dalam proyek TA ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data elektronik maupun non elektronik berupa buku anak, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari 3.1 Metodologi BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari informasi lebih mendalam tentang eksistensi Ludruk sebagai seni tradisional.

Lebih terperinci

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah di dalamnya. Kisah Ken Arok dan Ken Dedes adalah salah satunya. Kisah ini cukup populer dengan intrik-intrik

Lebih terperinci

Contoh : komik bertema surga dan neraka komik kisah para Nabi

Contoh : komik bertema surga dan neraka komik kisah para Nabi Sejarah komik Indonesia mengalami masa keemasan pada dekade 1950-1980an. Tidak terkecuali komik-komik Islami yang lazim di konsumsi generasi muda. Walaupun secara umum komik merupakan media hiburan, akan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Literatur Buku Biografi Seto Mulyadi KAK SETO Sahabat Anak-Anak

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL I I. 1 Sejarah Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada Zaman Yunani,

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR LEGENDA GUNUNG ARJUNAUNTUK ANAK SEKOLAH DASAR ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : DIAN RATRI WIJAYANTI

PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR LEGENDA GUNUNG ARJUNAUNTUK ANAK SEKOLAH DASAR ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : DIAN RATRI WIJAYANTI PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR LEGENDA GUNUNG ARJUNAUNTUK ANAK SEKOLAH DASAR ARTIKEL SKRIPSI Oleh : DIAN RATRI WIJAYANTI 309253416928 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya industri hiburan maupun teknologi yang terdapat di dalam era globalisasi membuka pintu khasanah masyarakat di Indonesia untuk menerima budaya asing, baik itu

Lebih terperinci

PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI

PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI 3407100129 Remy Sylado Penulis dan seniman Menerima penghargaan sastra khatulistiwa 2002 Menerima penghargaan MURI atas melalui buku kumpulan sajak

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Dunia perfilman pada zaman sekarang banyak mengalami inovasi dalam produksi

BAB I. Pendahuluan. Dunia perfilman pada zaman sekarang banyak mengalami inovasi dalam produksi BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dunia perfilman pada zaman sekarang banyak mengalami inovasi dalam produksi yaitu melibatkan visual effect dengan komputer grafis 3D untuk keperluan visualisasi cerita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan kapan cerita itu diceritakan. Salah satu dari cerita klasik yang terkenal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan kapan cerita itu diceritakan. Salah satu dari cerita klasik yang terkenal BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cerita klasik adalah salah satu cerita yang disampaikan tanpa mengenal batasan waktu. Isinya selalu relevan terlepas dari siapa yang membaca atau dimana dan kapan cerita

Lebih terperinci

GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE

GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Objek Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet Survei lapangan: melalui wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut adalah prosa. Prosa sendiri identik dengan sebuah karya

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut adalah prosa. Prosa sendiri identik dengan sebuah karya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Karya sastra dari awal kemunculannya hingga sampai saat ini mempunyai banyak keragaman jenis dan telah digolongkan dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN/Permana Adi Wijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ratusan peninggalan benda bersejarah yang berbedabeda. Masing masing daerah memiliki benda yang bersejarah tersendiri yang dapat diangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Ilustrasi menggunakan media digital untuk menimbulkan kesan modern dan lebih rapih dalam penarikkan garis pada gambar. Gaya ilustrasi dibuat

Lebih terperinci

PEMBUATAN GAME ACTION TIMUN MAS. The Fiolin Theresia Sumaco

PEMBUATAN GAME ACTION TIMUN MAS. The Fiolin Theresia Sumaco PEMBUATAN GAME ACTION TIMUN MAS The Fiolin Theresia Sumaco Program Multimedia Jurusan Teknik Informatika / Fakultas Teknik Universitas Surabaya fiolin.theresia@gmail.com Abstrak - Bermain merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini diperoleh dari : 2.1.1 Literatur Pencarian data literatur dilakukan dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam pengaplikasian sosialisasi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, guna membangun ketertarikan masyarakat untuk dapat menyadari pentingnya melestarikan

Lebih terperinci

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jauh sebelum kita mengenal tulisan berupa huruf dan abjad yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ini, manusia zaman Pra-Sejarah telah mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Perancangan dari Laporan TA ini adalah Komik Edukasi seputar informasi tentang bencana banjir dengan judul Petualangan Tangguh dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan pendidikan dan tuntunan mengenai nilai dan moral, salah satunya melalui cerita rakyat. Cerita rakyat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan game Timun Mas digunakan perangkat yang dibagi menjadi 2 perangkat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk menghasilkan game berjudul Selendang yang dapat digunakan sebagai media pelestarian cerita rakyat Jaka Tarub

Lebih terperinci

GAME ACTION RAMAYANA SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN SENI BUDAYA WAYANG PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI KOTA SEMARANG

GAME ACTION RAMAYANA SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN SENI BUDAYA WAYANG PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI KOTA SEMARANG GAME ACTION RAMAYANA SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN SENI BUDAYA WAYANG PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI KOTA SEMARANG Husain Ali,S.Ds, Daniar Wikan Setyanto,M.Sn, Dzuha Hening Yanuarsari,M.Ds Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia film, pada dasarnya juga bentuk pemberian informasi kepada masyarakat. Film juga memberi kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari seorang pembuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak provinsi. Setiap provinsi memiliki budaya yang beraneka ragam. Bahasa, pakaian adat, senjata daerah, rumah

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Komunikasi Memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum tentang kesenian Reog Ponorogo. Agar masyarakat lebih mengenal lebih jauh tentang kesenian

Lebih terperinci

TIMUN EMAS (Dongeng dari Jawa Tengah)

TIMUN EMAS (Dongeng dari Jawa Tengah) LAMPIRAN (Contoh dongeng untuk dijadikan referensi bagi peserta) TIMUN EMAS (Dongeng dari Jawa Tengah) Dahulu di Jawa Tengah ada seorang janda yang sudah tua. Ia bertemu raksasa di hutan. Raksasa itu memberi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 33 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan dibuatnya buku cerita bergambar ini sebagai media untuk menarik perhatian anak agar mereka menjadi minat untuk membaca, khususnya

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak anak yang pada. terlupakan oleh generasi generasi penerus bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak anak yang pada. terlupakan oleh generasi generasi penerus bangsa. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan segala kemudahan yang ada sekarang ini, sebagian besar manusia hanya tertarik untuk memikirkan masa sekarang dan masa yang akan datang. Keadaan ini tidak hanya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Akan tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan pembeliannya, seperti

Lebih terperinci

SIMULACRA DALAM INDUSTRI HIBURAN VISUAL; STUDI KASUS RAGNAROK ONLINE

SIMULACRA DALAM INDUSTRI HIBURAN VISUAL; STUDI KASUS RAGNAROK ONLINE SIMULACRA DALAM INDUSTRI HIBURAN VISUAL; STUDI KASUS RAGNAROK ONLINE ABSTRACT Wimba, 1. PENDAHULUAN Komik adalah sebuah media yang menyampaikan informasi atau pesan melalui sekuens visual atau urutan gambar

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam pengerjaan proyek tugas akhir ini, penulis mendapatkan data melalui: 1. Tinjauan pustaka/referensi. 2. Wawancara dengan pemilik dan konsumen Mochi Mochi.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Pustaka : Hari-Hari Raya Tionghoa (Suara Harapan Bangsa) Psikologi Anak Usia Dini (Wiwien D.Prastiti)

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Pustaka : Hari-Hari Raya Tionghoa (Suara Harapan Bangsa) Psikologi Anak Usia Dini (Wiwien D.Prastiti) BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Data Literatur Pustaka : Hari-Hari Raya Tionghoa (Suara Harapan Bangsa) Psikologi Anak Usia Dini (Wiwien D.Prastiti) Pustaka Online : http://id.wikipedia.org/wiki/barongsai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan masyarakat, bahkan telah mendunia. Di Industri Film Lokal, berbagai jenis film sudah merebak, mulai dari genre

Lebih terperinci

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain BAB 1V KONSEP BAB IV KONSEP DESAIN DESAIN Penelusuran Masalah Analisa Objek desain Komik Majapahit berhenti cetak pada akhir tahun 1990 Berbanding lurus dengan invasi manga ke Indonesia Komik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Film merupakan sebuah media yang dapat digunakan sebagai sarana hiburan. Selain itu, film juga berfungsi sebagai sebuah proses sejarah atau proses budaya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas orang dari segala jenjang usia. Namun, apakah semua orang bisa menikmati sebuah novel tanpa

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi sedikit, salah satu penyebabnya adalah munculnya berbagai macam film dan animasi yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KARYA

BAB III PERANCANGAN KARYA BAB III PERANCANGAN KARYA Perancangan karya dalam melaksanakan proyek multimedia ini meliputi beberapa hal, yaitu: 3.1 Pra Produksi 1. Ide dan Konsep Dunia perfilman di Indonesia beberapa tahun ini semakin

Lebih terperinci

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri Retno Kusumawati C 9503025 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 60-70an ada beberapa komik lokal

Lebih terperinci

PERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH

PERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH PERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH Fadli Robi 1200954105 08 PBU Universitas Bina Nusantara Jl KH Hasyim Ashari No.38 Tangerang 15119 Tlp. 085692173291

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Harrington yamg penuh dengan liukan serta klasik untuk melambangkan kesan anggun,tegar namun halus serta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suku Minangkabau kita kenal sebagai sebuah suku yang mayoritas masyarakatnya berasal dari wilayah Provinsi Sumatera Barat. Orang Minangkabau juga sangat menonjol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi dan budaya yang semakin maju membuat terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia komik Indonesia, atau yang biasa disebut cergam (cerita bergambar) saat ini didominasi oleh komik-komik yang berasal dari luar negeri seperti komik Jepang,

Lebih terperinci

BAB 2. Data dan Analisa. Kumpulan Cerita Cinta Rakyat Indonesia adalah buku yang berisi kumpulan cerita

BAB 2. Data dan Analisa. Kumpulan Cerita Cinta Rakyat Indonesia adalah buku yang berisi kumpulan cerita BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data mengenai proyek Kumpulan Cerita Cinta Rakyat Indonesia adalah buku yang berisi kumpulan cerita rakyat atau dongeng Indonesia yang bertema percintaan. Buku ini dibuat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca merupakan salah satu aktivitas yang digemari sebagai sarana hiburan. Hal yang umum dibaca untuk hiburan antara lain majalah, komik, dan novel. Bagi penggemar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan disampaikan secara turun menurun. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Iman, Pengharapan, Kasih Menurut Pendeta Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat Nunung Istining Hyands, S.Si. Iman, Pengharapan dan Kasih adalah suatu keterikatan yang tidak bisa

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data diperoleh dari media seperti internet dan video. Semua sumber merupakan bahan yang membantu penulis dalam pembuatan film serial animasi ini. 2.1.1 Internet

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Metode yang digunakan penulis adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku elektronik cerita Wiro Sableng,film Wiro Sableng, sinetron Wiro

Lebih terperinci

PUSAT KOMIK DAN ILUSTRASI INDONESIA DI YOGYAKARTA

PUSAT KOMIK DAN ILUSTRASI INDONESIA DI YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KOMIK DAN ILUSTRASI INDONESIA DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN TEATER CASSANOVA DAN MEDIA PERSENTASI

BAB II PERKEMBANGAN TEATER CASSANOVA DAN MEDIA PERSENTASI BAB II PERKEMBANGAN TEATER CASSANOVA DAN MEDIA PERSENTASI 2.1. Teater Cassanova Gb 2.1. Nyanyian Universitas Orang Orang Mati (musikal) (sumber : dokumen pribadi) Berawal kecintaan terhadap dunia teater,

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 68 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Alur Cerita Alur cerita yang penulis angkat untuk serial komik Wisanggeni ini, diambil langsung dari kisah wayang Jawa yang berjudul Lahirnya Bambang Wisanggeni.

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. Penggunaan Media Sosial

BAB III IDENTIFIKASI DATA. Penggunaan Media Sosial BAB III IDENTIFIKASI DATA A. MEDIA SOSIAL 1. Penggunaan Media Sosial pada Remaja SMP Peneliti melakukan sampling pengambilan data pada 100 siswa dan siswi SMP Negeri 8 Purwokerto sebagai responden. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali cerita bergambar dan cerita rakyat yang dibuat ulang, yang beredar di tengah masyarakat apalagi dalam arus globalisasi yang kian deras melanda

Lebih terperinci

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA Oleh : Sutandi, ST, M.Pd Animasi merupakan gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut

Lebih terperinci