BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Hendri Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ketika ada seorang pasien yang menderita suatu penyakit dan kemudian pasien tersebut datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan atau check-up, tindakan medis yang dilakukan pertama kepada pasien tersebut adalah wawancara antara dokter dengan pasien yang kemudian ditujukan untuk menganalisis latar belakang yang menyebabkan pasien menjadi sakit dengan tujuan mendapatkan kesimpulan tentang kondisi pasien pada saat diperiksa. Untuk menunjang analisis penyakit pasien ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan pekerja medis yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Dua jenis pemeriksaan inilah yang membantu memberikan kesimpulan final mengenai penyakit pasien. Tetapi pada beberapa kasus yang dilaporkan terdapat perawatan dan analisis klinis yang buruk. Sering keputusan klinis dibuat berdasarkan keahlian dan pengalaman dokter, namun ada beberapa dokter yang juga belum ahli dan belum berpengalaman yang mengakibatkan keputusan klinis yang buruk (Anbarasi, Anupriya, & Inyengar Enhanced Prediction of Heart Disease with Feature Subset Selection using Genetic Algorithm: VIT University, India). Sehingga dewasa ini menganalisis seorang pasien secara tepat dan memberikan perawatan yang efektif menjadi satu tantangan tersendiri bagi rumah sakit. Dan untuk memperoleh perawatan yang efektif dan tepat, suatu sistem informasi atau sistem pendukung keputusan dapat dikembangkan untuk menjawab tantangan tersebut. Tidak sedikit pula rumah sakit yang sudah menggunakan sistem informasi untuk mengatur jasa kesehatan mereka dan data pasien. Sistem seperti ini biasanya menghasilkan jumlah data yang banyak seperti angka, teks, diagram dan gambar. Sayangnya, data seperti ini minim pemanfaatannya untuk mendukung pengambilan keputusan klinis sehingga ada banyak informasi tersembunyi dari data tersebut yang belum ditelusuri (Ishtake S.H & Sanap S.A., 2013.Intelligent Heart Disease Prediction System Using Data Mining Techniques: 1
2 2 Department of Computer Science, MIT, Aurangabad, Maharashtra, India). Maka dari itu sistem pengambilan keputusan yang mendukung analisis untuk dokter yang naif dan dokter yang berpengalaman pun bisa menjadi suatu penuntun untuk pengambilan keputusan klinis(anbarasi, Anupriya, & Inyengar Enhanced Prediction of Heart Disease with Feature Subset Selection using Genetic Algorithm: VIT University, India). Dalam aturan organisasi kesehatan dunia (WHO), semua macam penyakit yang diidentifikasi dari pasien dari hasil analisis harus didokumentasikan kedalam catatan medis (Medical Record). Tujuan pencatatan kedalam catatan medis ini adalah untuk mengumpulkan data populasi mengenai penyakit apa saja yang sering terjadi, penyakit yang menjadi temuan baru,dan juga untuk tinjauan penelitian medisserta data data pendukung analisis yang digunakan selama pemeriksaan seorang pasien.dan dengan adanya pencatatan tersebut, maka suatu rumah sakit pun menyimpan banyak data pasien mulai dari pasien masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit. Berkaitan dengan data - data pendukung analisis serta suatu kondisi dimana diantara banyak penyakit ada penyakit yang paling mematikan yaitu penyakit jantung yang tidak bisa dilihat secara kasat mata dan datang secara tiba tiba (Ishtake S.H & Sanap S.A., Intelligent Heart Disease Prediction System Using Data Mining Techniques: Department of Computer science, MIT, Aurangabad, Maharashtra, India), maka pada penelitian ini akan dibahas tentang bagaimana caranya menghasilkan analisis faktor risiko untuk penyakit jantung pada orang dewasa dari riwayat laboratorium kimia darah pasien yang pernah terdaftar di Mayapada Hospital Tangerang melalui lab kimia darah pasien yang sudah dicatat kedalam medical record. Penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya dengan judul HDPS: Heart Disease Prediction System (Chen, Huang, Hong, Cheng, & Lin, 2010). Persamaan penelitian HDPS: Heart Disease Prediction System dengan penelitian ini yaitu sama sama dilakukan dengan teknik klasifikasi data mining tetapi berbeda sub tekniknya. Pada penelitian tersebut dilakukan dengan sub teknik klasifikasi data mining : Artificial Neural Network, sedangkan pada penelitian ini digunakan sub teknik klasifikasi : Naive Bayes. Dari data laboratorium kimia darah, dilakukanlah pengembangan analisis klinis yang lebih luas agar para pengambil keputusan klinis terutama dokter dapat menyimpulkan analisisnya kearah potensi penyakit jantung koroner. Sebab pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara
3 3 dengan 30% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut World Health Organization (WHO), 60% dari seluruh penyebab kematian tersebut adalah penyakit jantung koroner (PJK). Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa penyakit ini meningkat setiap tahun sebagai penyebab kematian mulai hanya 5,9% pada tahun 1975 sampai 19% pada tahun Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler, termasuk PJK, adalah 26,4%, dan sampai saat ini PJK merupakan penyebab utama kematian, yaitu sekitar 40% kematian laki-laki usia menengah (WHO, 2001; Depkes RI, 2003). Pada penelitian ini analisis dilakukan dengan melihat data laboratorium kimia darah pasien yang bertujuan untuk membantu menunjang pengambilan keputusan sedini mungkin bagi pasien agar mereka lebih mantap mempersiapkan psikologi akan kemungkinan medis yang dihadapi diri mereka dan perencanaan untuk keuangan mereka karena biaya perawatan bagi penderita jantung yang tidak sedikit. Selain untuk membantu menunjang pengambilan keputusan sedini mungkin bagi pasien, analisis awal melalui lab kimia darah juga berguna bagi manajemen untuk mempersiapkan sumber daya rumah sakit terkait pelayanan bagi pasien jantung orang dewasa, jadi hasil analisis lab kimia darah dapat dimanfaatkan sebagai masukan pengambilan keputusan yang mendukung analisis untuk dokter yang naif serta mengarahkan analisis ke arah yang luas dalam rangka mengoptimalkan kemampuan daya saing rumah sakit. Penganalisaan ini akan dilakukan dengan menggabungkan konsep penambangan data (Data Mining) dimana data perolehan yang menjadi sumber utama yaitu data lab kimia darah pasien untuk menghasilkan sebuah persentase kedekatan kondisi pasien sekarang terhadap penyakit jantung pada orang dewasa.penelitian ini ingin mengangkat bahwa keberhasilan analisis faktor risiko terhadap penyakit jantung melalui lab kimiadarah adalah salah satu kunci keberhasilan dalam mempersiapkan diri si pasien dan juga sebagai prediksi rumah sakit agar mampu meningkatkan sumber daya di klinik jantung. Selain dua tujuan diatas, analisis melalui lab kimia darah juga ditujukan untuk menemukan pola pembelajaran baru mengenai cara analisis yang tidak hanya mengandalkan hasil laboratorium yang baru saja dilakukan pengujian namun juga mengandalkan data-
4 4 data riwayat laboratorium kimia darah pasien sebelumnya. Pola pembelajaran melalui data yang dikumpulkan melalui laboratorium kimiadarah dari berbagai penyakit seperti diabetes, kolesterol, dan penyakit sirkulasi darah akan mengembangkan pola-pola analisis yang lebih obyektif. Pola pembelajaran ini bisa ditemui dengan memahami frekuensi riwayat medis pasien melalui data lab kimia darahnya. Selama ini pola pola analisis selalu didasarkan pada hasil uji laboratorium terbaru. Para ahli medis tidak begitu mempercayai bukti bukti dari data komputer terdahulu, mereka lebih mempercayai hasil uji laboratorium yang terbaru. Banyak diketahui bahwa tidak sedikit analisis klinis yang bersifat subyektif, tergantung pada dokter yang membuat analisisdan diagnosis. Dan yang paling penting, jumlah data yang harus dianalisis untuk membuat prediksi yang baikbiasanya besar dan kadangkadang tidak terkendali. Di konteks ini pembelajaran berbasiskan data mining dapat digunakan untuk menyimpulkan aturan analisis melalui teknik prediksi yang membantu menyimpulkan kemungkinan pasiendewasa beresiko atau tidak terhadap penyakit jantung dan juga membantu pekerja medis membuat proses analisis yang lebih obyektif dan lebih handal. 1.2 Ruang Lingkup Dalam analisis Faktor Risiko Penyakit Jantung Pada Orang Dewasa dan untuk menciptakan keputusan klinis yang obyektif dengan berbasiskan data mining ini, penulis hanya membahas informasi yang berhubungan dengan: Analisis penyakit jantung pada orang dewasa diatas umur 30 tahun dengan riwayat penyakit mengenai sistem aliran darah (cardiovascular system) yang pernah diderita Analisis laboratorium kimia darah pasien dewasa diatas umur 30 tahun yang mengarah pada penyakit jantung Perancangan Aplikasi Analisis Penyakit Jantung Orang Dewasa Berdasarkan Lab Kimia Darah berbasis web menggunakan Naive Bayes Classifier sebagai teknik analisis data mining yang menampilkan tentang
5 5 pola keterkaitan antara lab kimia darah terhadap penyakit jantung pada orang dewasa. Namun dengan tetap mempertimbangkan benang merah dari pembahasan penelitian ini, tidak menutup kemungkinan penelitian ini mengutip informasi tambahan lainnya. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang dapat dicapai adalah membuat sebuah rancangan aplikasi analisis yang akan digunakan oleh petugas medis. Perancangan aplikasi analisis ini berkaitan dengan beresiko atau tidaknyapasien terhadap penyakit jantung yang didukung dengan eksplorasi dan ekstrasi semua data yang diperlukan. Serta mewujudkanya kedalam sebuah rancangan aplikasi data mining. Manfaat yang diperoleh dari perancangan aplikasi analisis faktor risiko berbasiskan data mining ini adalah : 1. Menyediakan informasi yang relevan dan terintegrasi mengenai analisis faktor risiko terhadap penyakit jantung dan mengorganisasikan informasi tersebut dengan konsisten dimana para ahli medis dapat memperoleh gambaran pasien secara menyeluruh sebagai dasar untuk membentuk cara analisisyang luas yang dapat membantu para ahli medis mengukur ketepatan dalam pola - pola analisis. 2. Memudahkan lembaga kesehatan khususnya rumah sakit untuk mengetahui ketepatan dalam menganalisis faktor risiko penyakit jantung yang kedepannya dapat menunjang layanan medis yang lebih baik. 3. Meluruskan paradigma yang salah dan ketidaktahuan pada masyarakat dalam menyikapi pola hidup dan gejala penyakit yang dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah pada jantung. 4. Membantu lembaga kesehatan untuk mengoptimalkan layanan kesehatannya melalui informasi prediktif hasil pengolahan data mining. 5. Membantu manajamen memprediksi kunjungan konsultasi pasien jantung di Mayapada Hospital agar sumber daya rumah sakit lebih siap memberikan perawatan lebih lanjut yang optimal.
6 6 1.4 Urgensi Penelitian Urgensi Penelitian membahas mengenai kebutuhan pihak rumah sakit yakni praktisi medis dan manajemen agar mereka dapat meningkatkan kualitas pemeriksaan dengan tujuan dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas dan up to date yang dapat dipakai semua pihak di Mayapada Hospital. Urgensi penelitian ini di bagi menjadi dua yaitu pertimbangan kebutuhan penelitian bagi pihak praktisi medis dari segi medis dan bagi manajemen dari segi bisnis. a. Pemanfaatan sumber data hasil pemeriksan di Mayapada Hospital pada saat ini belum maksimal. Data hasil pemeriksaan tersebut khususnya data laboratorium kimia darah dimanfaatkan seperti halnya data pemeriksaan medis pada umumnya yaitu untuk menunjang diagnosis medis. Umumnya ketika hasil pemeriksaan kimia darah dikeluarkan, hasil pemeriksaan tersebut dipakai untuk menunjang proses diagnosis penyakit pada saat itu saja. Hasil pemeriksaan pada umumnya tidak dipakai lagi karena aturan medis mengharuskan sifat pemeriksaan yang baru dengan tujuan mengetahui perkembangan metabolisme tubuh atau jika dikemudian hari pasien menderita penyakit lagi maka harus memakai pemeriksaan terbaru. Karena itu melalui analisis data mining, data lab kimia darah yang besar dapat dimanfaatkan untuk menentukan level faktor risiko yang bermanfaat bagi pasien dan juga bagi pihak rumah sakit. b. Mengupayakan agar pasien dapat mengetahui informasi yang jauh lebih lengkap dan mendalam mengenai keadaan dirinya dan secara lebih luas menambah edukasi bagi masyarakat mengenai potensi untuk dapat menderita penyakit jantung koroner dewasa sedini mungkin. Pada saat ini penanganan penyakit jantung dilakukan pasien setelah mereka mendapatkan gejala serangan jantung berupa sesak dada sampai kepada nyeri dada akut. Kematia njantung yang tinggi adalah disebabkan karena deteksi dini yang lamban dan minimnya pengetahuan pasien akan faktor risiko penyakit jantung. Dengan adanya informasi yang dikeluarkan melalui analisis data mining tersebut,
7 7 pasien dapat lebih terarah secara psikologi maupun secara materi untuk menerima pelayanan medis secara maksimal dan juga dapat meminimalisir jumlah kematian yang disebabkan karena penyampaian informasi dan penanganan penyakit jantung yang terlambat. c. Keputusan klinis yang salah dan informasi klinis yang minim adalah hal yang menjadi urgensi dimana banyak ketidakobyektifan hasil diagnosis yang disampaikan oleh dokter kepada pasien. Pasien memerlukan informasi klinis yang benar karena informasi klinis berdampak bagi kehidupannya dalam segala aspek. Rancangan analisis data mining membantu dokter dalam mengambil keputusan klinis mengenai faktor risiko pasien akan penyakit jantung, sehingga berguna bagi pasien untuk mendapatkan hasil yang obyektif dengan kandungan informasi klinis yang luas. d. Manajemen rumah sakit berkeinginan untuk dapat lebih dalam memahami keadaan pasien dengan memberikan pelayanan yang lebih maksimal. Data hasil lab kimia darah dari berbagai jenis pemeriksaan dan dari banyak penyakit dapat dimanfaatkan untuk memprediksi seberapa besar pasien memiliki faktor risiko penyakit jantung dewasa, dengan adanya perangkat analitikal berupa data mining dapat membantu manajemen rumah sakit memprediksi jumlah kunjungan pasien yang melakukan konsultasi jantung. Pada penelitian ini analisis dilakukan dengan melihat data laboratorium kimia darah pasien yang bertujuan untuk membantu menunjang pengambilan keputusan sedini mungkin bagi pasien agar mereka lebih mantap mempersiapkan psikologi akan kemungkinan medis yang dihadapi diri mereka dan perencanaan untuk keuangan mereka karena biaya perawatan bagi penderita jantung yang tidak sedikit. Disamping itu penelitian ini berkontribusi dalam menunjang pengambilan keputusan dokter dalam memberikan informasi klinis kepada pasien. Selain untuk membantu menunjang pengambilan keputusan sedini mungkin bagi pasien dan juga dokter, analisis awal melalui lab kimia darah juga berguna bagi manajemen untuk mempersiapkan sumber daya rumah sakit terkait pelayanan bagi pasien jantung orang dewasa jadi hasil analisis lab kimia darah yang merupakan data prediktif dapat dimanfaatkan untuk keperluan manajemen meningkatkan kemampuan daya saing rumah sakit.
8 8 1.5 Metodologi Penelitian Untuk mendapatkan gambaran mengenai keadaan dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh para ahli medis serta isu penyakit jantung di Mayapada Hospital, diperlukan data untuk keperluan penganalisaan dan perancangan aplikasi analisis data mining ini. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, penelitian ini melakukan beberapa pendekatan penelitian. Metode yang dipakai dibagi menjadi dua bagian pokok yaitumetode analisis fundamental dan Metode teknikal. 1. Metode analisis fundamental adalah mengaitkan beberapa teori yang relevan terkait dengan bidang kesehatan yaitu medical research dan bidang penambangan data yaitu Data Mining Classification : Naive Bayes Classifier yang dilakukan melalui tahap : a. Pengumpulan data dan fakta atas sistem layanan medis yang berjalan dengan cara : - Survei Melakukan pemeriksaan secara komperhensif atas layanan medis pada objek penelitian di Mayapada Hospital - Interview / Wawancara Merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan terjadi antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana pewawancara memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber. - Observasi Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang suatu masalahserta data penelitian, sehingga diperoleh pemahaman atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya. b. Analisis sistem layanan medis di klinik jantung yang berjalan c. Analisis penelitian kesehatan dari sumber di luar rumah sakit d. Analisis atas penanganan pasien jantung yang pernah dilakukan e. Analisis pemecahan masalah menggunakan Ishikawa Fishbone Diagram untuk mengidentifikasikan masalah beserta solusinya
9 9 2. Metode analisis teknikal yaitu melakukan perhitungan dan pengolahan data yang didapat dari analisis fundamental dengan menggunakan Data Mining Classification : Naive Bayes Classifier, melalui tahapan tahapan yang mengacu pada CRISP-DM. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyususnan penelitian dan pembahasannya maka diarahkan inti yang lebih jelas mengenai topik yang dibahas dalam penyusunan penelitian ini. Sistematika dalam pembahasan Naive Bayes Classifier Pada Rancangan Aplikasi Analisis Faktor Risiko Penyakit Jantung Orang Dewasa Berdasarkan Laboratorium Kimia Darah Dengan: Pengamatan Pada Mayapada Hospital ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri dari : BAB 1 : PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang penelitian yang menjadi dasar pemilihan judul, termasuk tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini disertai pertanyaan penelitian yang menjadi topik permasalahan dari penelitian ini, ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, metodologi penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data serta sistematika penulisanpenelitian. BAB 2 : LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan semua teori-teori yang relevan, yang digunakan sebagai dasar untuk menganalisis dan merancang sistem, meliputi metode penggalian data(data Mining), prosedur penanggulangan permasalahan medis, pemeriksaan medis, penemuan pengetahuan (knowledge discovery) dengan teknologi data mining.
10 10 BAB 3 : ANALISIS SISTEM BERJALAN Bab ini berisi analisis terhadap fakor - faktor yang penting untuk diangkat dalam penggalian data yang terdiri dari analisis masalah dan kelemahan-kelemahan kondisi yang sedang berjalan, perancangan aplikasi analisis faktor risiko penyakit jantung pada orang dewasa berbasiskan data mining dan perancangan data analisis riwayat penyakit pasien serta penerapan teknologi data mining. BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER PADA PERANCANGAN APLIKASI Bab ini membahas tentang implementasi dan hasil evaluasi sistem penggalian data untuk analisis faktor risiko penyakit jantungyang telah dirancang. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini akan disimpulkan mengenai hasil uraian pembahasan yang ada dalam bab-bab sebelumnya, serta diberikan saran-saran perbaikan atau pengembangan terhadap aplikasi analisis faktor risiko penyakit jantung yang sudah dibuat.
BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan sebuah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh, hal ini menjadikan fungsi jantung sangat vital bagi kehidupan, sehingga jika terjadi sedikit saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah organ dalam tubuh manusia yang memiliki peran penting pada sistem peredaran darah. Jantung merupakan pompa paling efisien dan tahan lama yang dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang mengalami beban ganda dalam menghadapi masalah penyakit, yang mana penyakit menular dan penyakit tidak menular keduanya menjadi masalah kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dapat mendeteksi rangsangan dari luar tubuh dengan adanya alat tubuh yang dinamakan indera. Indera yang digunakan untuk mendeteksi adanya rangsangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab 48% kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari center for medicine and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M. Arif Nugroho, Sp.JP, FIHA penyakit jantung koroner (PJK) merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi kesehatan yang melalui tenaga medis profesional memberikan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan, diagnosis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat. Permasalahan kesehatan adalah hal yang esensial bagi setiap orang, karena merupakan modal utama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh penduduk dunia dan hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang disebabkan oleh kanker paru-paru telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penyakit jantung koroner (CHD = coronary heart desease) atau penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan ancaman kesehatan. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Ruhyanudin, 2007). Gagal jantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah salah satu organ vital bagi makhluk hidup. Pada manusia, seperti halnya makhluk hidup yang lain jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan untuk saling berbagi informasi dengan mudah dan cepat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat mempengaruhi berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit kronik yang cukup banyak dijumpai dewasa ini adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya hiperglikemia kronik (kadar gula
Lebih terperinci2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) berdasarkan yang pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan, fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan gangguan pada pembuluh darah koroner berupa penyempitan atau penyumbatan yang dapat mengganggu proses transportasi bahan-bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM). Diabetic foot adalah infeksi, ulserasi, dan atau destruksi jaringan ikat dalam yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan masalah global, dimana angka morbiditas dan mortalititasnya tinggi. Prevalensi di Amerika diperkirakan 82.6 juta orang mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskuler
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Angina seringkali digambarkan sebagai remasan, tekanan, rasa berat, rasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia disebut kecerdasan buatan. Sistem Pakar adalah salah satu cabang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat sekarang informasi dapat kita dapatkan cukup dengan sentuhan ibu jari dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang berkualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara optimal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang sangat menakutkan dan menjadi masalah, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Di merata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit degeneratif tersebut antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung dapat meningkatkan angka usia harapan hidup. Di tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan program kesehatan dan pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari meningkatnya derajat kesehatan suatu negara yang secara tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit
Lebih terperinciEvangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara
GAMBARAN STRES PSIKOLOGIS SEBAGAI PENCETUS SERANGAN ULANG NYERI DADA PADA KLIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUANG PERAWATAN VIII RS. DUSTIRA CIMAHI Evangeline Hutabarat dan Wiwin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesian saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyakit jantung yang sering ditemui pada orang dewasa. Pada PJK, fungsi jantung terganggu akibat adanya penyempitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer telah berkembang sebagai alat pengolah data dan penghasil informasi. Bahkan komputer juga turut berperan dalam pengambilan keputusan. Tidak puas hanya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit serebrovaskuler atau yang lebih dikenal dengan stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika arteri yang mensuplai darah untuk dinding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dan dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan 30%
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia dan dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan 30% dari seluruh kematian
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA C4.5 BERBASIS ADABOOST UNTUK PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG
PENERAPAN ALGORITMA C4.5 BERBASIS ADABOOST UNTUK PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG Abdul Rohman ) Abstrak Penyakit jantung adalah terjadinya penyumbatan sebagian atau total dari suatu lebih pembuluh darah, akibatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang jantung. Organ tersebut memiliki fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kelainan pada organ tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik yang prevalensinya sangat tinggi di dunia selama lebih dari dua dekade (Singh, et al., 2012). Angka kejadian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang perekonomian sebagai dampak dari pembangunan menyebabkan perubahan gaya hidup seluruh etnis masyarakat dunia. Perubahan gaya hidup menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah koroner.
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ungkapan mata adalah jendela dunia sangatlah tepat, mengingat perannya yang sangat penting dalam hidup kita. Selain digunakan untuk melihat, indra penglihatan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Visi Indonesia Sehat 2010 menjelaskan bahwa gambaran masyarakat di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, terutama di beberapa daerah tertentu. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan perubahan dalam
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengetahuan diet dan perilaku membaca informasi nilai gizi makanan kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja banyak sekali penyakit- penyakit yang pada akhirnya terlambat didiagnosis sehingga mencapai tahap
Lebih terperinci2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1 Latar Belakang Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu jaringan yang memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah hal yang sangat berharga bagi manusia. Kondisi tubuh yang sehat tidak saja membuat seseorang mampu bekerja dengan baik, namun juga dapat
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah jenis kanker yang dimulai pada sel-sel payudara sebagai sekelompok sel kanker, yang kemudian dapat menyerang jaringan di sekitarnya atau menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Thyroid adalah kelenjar endokrin manusia berbentuk menyerupai kupu-kupu yang terletak di bagian leher. Namun, kelenjar kecil yang memiliki fungsi yang signifikan bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004). Diabetes Mellitus merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular terus berkembang dengan semakin meningkatnya jumlah penderitanya, dan semakin mengancam kehidupan manusia, salah satu penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kecerdasan, desain, pemilihan, implementasi, dan monitoring (Tripathi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan suatu keputusan dapat membantu dalam mencari solusi dari sekian banyak solusi yang ada. Pengambilan keputusan adalah hasil dari suatu proses yang termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 36 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular (PTM) (63% dari seluruh kematian) di dunia. Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan
Lebih terperinciNama : Umur : Gender : o Pria o Wanita Apakah Anda Perokok? o Ya o Tidak Kami adalah mahasiswa Sistem InformasiBina Nusantara angkatan 2010 yang sedang melakukan penelitian dengan tujuan membuat rancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. Datangnya penyakit
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menyebutkan bila stroke merupakan penyebab kematian nomer satu
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J
PERBEDAAN RERATA KADAR KOLESTEROL ANTARA PENDERITA ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, INFARK MIOKARD TANPA ST- ELEVASI, DAN INFARK MIOKARD DENGAN ST-ELEVASI PADA SERANGAN AKUT SKRIPSI Diajukan oleh : Enny Suryanti
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. ekonomis (Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009) (1). Pada saat ini telah
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner atau PJK adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya penyempitan dan hambatan arteri koroner yang mengalirkan darah ke otot jantung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan hidup sehat kita dapat melakukan segala hal, sehat tidak hanya sehat jasmani saja namun juga sehat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan suatu masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung dan stroke yang tergolong dalam penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hipertensi merupakan keadaan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD) 140/90 mmhg (JNC 7, 2007).Hipertensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya perubahan paradigma kefarmasian, yaitu Pharmaceutical Care, konsekuensi dari perubahan orientasi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di negara maju dan diperkirakan akan terjadi di negara berkembang pada tahun 2020 (Tunstall. 1994). Diantaranya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang saat ini dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga menghadapi dampak perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan kesehatan yang merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah memberikan berbagai kemudahan bagi manusia di segala bidang kehidupan. Kemajuan teknologi informasi pada saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat. World Health Organization (WHO) memperkirakan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asia Timur seperti Jepang dan China memiliki kejadian terendah PPOK, dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa menjelang tahun 2020 prevalensi PPOK akan meningkat sehingga sebagai penyebab penyakit tersering peringkatnya meningkat
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENGENALAN GEJALA DINI PENYAKIT EPILEPSI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM PAKAR PENGENALAN GEJALA DINI PENYAKIT EPILEPSI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES Bayu Hendra Setiawan 1, Edy Mulyanto, SSi, M.Kom 2 Program Studi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian nasional maupun global. Masalah PTM pada akhirnya tidak hanya menjadi masalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II BERBASIS TEKNIK KLASIFIKASI DATA ABSTRACT
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II BERBASIS TEKNIK KLASIFIKASI DATA Rodiyatul FS 1, Bayu Adhi Tama 2, Megah Mulya 3 1,2,3 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelemahan dan kematian sel-sel jantung (Yahya, 2010). Fenomena yang terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan gangguan pada pembuluh darah koroner berupa penyempitan atau penyumbatan yang dapat mengganggu proses transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah sistem yang mempekerjakan pengetahuan manusia yang ditangkap dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinci1.5 Metode Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi bebrapa tahapan, diantaranya:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi yang semakin canggih menyebabkan tuntutan akan kemudahan dan ketepatan. Demikian halnya perkembangan ilmu dan teknologi di
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009 Siska Wijayanti, 2010 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Asia saat ini terjadi perkembangan ekonomi secara cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan konsumsi kalori, lemak, garam;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 1. Masalah penyakit menular masih merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia sebab tingginya prevalensi dan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciNo. ISBN: Survei Kesehatan Nasional. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Volume 3. Daftar Isi i
No. ISBN: 979-8270-44-4 Survei Kesehatan Nasional Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004 Volume 3 Sudut Pandang Masyarakat mengenai Status, Cakupan, Ketanggapan, dan Sistem Pelayanan Kesehatan BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem tingkat resiko penyakit jantung koroner.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu jenis penyakit yang berbahaya. Penyakit tersebut merupakan salah satu jenis penyakit paling mematikan
Lebih terperinci