PERBANDINGAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI BEDAH SESAR DENGAN PEMBERIAN ANALGESI SPINAL DAN ANALGESI EPIDURAL ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
|
|
- Dewi Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBANDINGAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI BEDAH SESAR DENGAN PEMBERIAN ANALGESI SPINAL DAN ANALGESI EPIDURAL THE COMPARISON OF APGAR SCORE AFTER CESAREAN DELIVERY WITH SPINAL AND EPIDURAL ANALGESIA ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana Strata-1 kedokteran umum NIA YUNIATI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2010
2 THE COMPARISON OF APGAR SCORE AFTER CESAREAN DELIVERY WITH SPINAL AND EPIDURAL ANALGESIA Nia Yuniati 1 Uripno Budiono 2 ABSTRACT Background: The number of cesarean section had increased since 30 years ago in the world. Because of the advanced development in anesthesia techniques, the number of cesarean section that used anesthesia had increased. The common anesthesia techniques in cesarean section were general anesthesia, spinal analgesia and epidural analgesia. The objective of this study is to compare neonates apgar score in cesarean section that used spinal analgesia and epidural analgesia. Methods: This is an retrospective study, using descriptive analytic design. This study use data from 53 neonates born alive with cesarean section using spinal analgesia and epidural analgesia obtained from medical records at RSUP dr.kariadi Semarang in periods 1 January December Data were collected, classified and then shown on tables. The data analysis applies SPSS 15 for windows with Mann-Whitney test. Result: In cesarean section with spinal analgesia in the first minute, the fifth and tenth obtained the same results that 34 neonates (100%) with Apgar score of And with epidural analgesia in the first minute, the fifth and tenth obtained the same results that 19 neonates (100%) with Apgar score of Results of data analysis showed a significant difference only in the tenth minute with a provision of spinal analgesia and epidural analgesia. Conclusion: There was no significant difference in Apgar scores of neonates born through the granting of cesarean section with the use of spinal analgesia and epidural analgesia on the minutes of the first and fifth minute, while in the tenth minute there was a significant difference. Keywords: Spinal analgesia, epidural analgesia, apgar score, cesarean section 1 Faculty of Medicine Diponegoro University student 2 lecture of Anesthesia Department, Faculty of Medicine Diponegoro University
3 PERBANDINGAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI BEDAH SESAR DENGAN PEMBERIAN ANALGESI SPINAL DAN ANALGESI EPIDURAL Nia Yuniati 1 Uripno Budiono 2 ABSTRAK Latar belakang: Angka persalinan dengan seksio sesaria meningkat pesat sejak sekitar 30 tahun yang lalu di seluruh negara berkembang di dunia. Seiring dengan itu, dengan semakin pesatnya perkembangan tekhnik anestesi, penggunaan tekhnik anestesi pada seksio sesaria juga meningkat. Tekhnik anestesi yang lazim digunakan pada seksio sesaria adalah anestesi umum, analgesi spinal dan analgesi epidural. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan skor apgar bayi yang lahir melalui seksio sesaria dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan desain deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan data dari 53 bayi yang lahir hidup melalui seksio sesaria dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural yang diperoleh dari catatan medik di RSUP dr.kariadi Semarang periode 1 Januari desember Data dikumpulkan kemudian dikelompokkan dan ditampilkan sebagai hasil penelitian dalam bentuk tabel. Analisa data menggunakan uji Mann-whitney dengan menggunakan program SPSS 15 for windows. Hasil: Pada seksio sesaria dengan menggunakan analgesi spinal pada menit pertama, kelima dan kesepuluh didapatkan hasil yang sama yaitu 34 bayi (100%) dengan skor apgar bayi Dan pada analgesi epidural pada menit pertama, kelima serta kesepuluh didapatkan hasil yang sama yaitu 19 bayi (100%) dengan skor apgar bayi Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna hanya pada menit kesepuluh dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada skor apgar bayi yang lahir melalui seksio sesaria dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural pada menit pertama dan menit kelima, sedangkan pada menit kesepuluh terdapat perbedaan yang bermakna. Kata kunci: Analgesi spinal, analgesi epidural, skor apgar, seksio sesaria 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2 Staf pengajar bagian Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
4 PENDAHULUAN Angka bedah sesar meningkat dengan pesat kira-kira sejak 30 tahun yang lalu di Amerika Serikat dan di negara berkembang lainnya. Di Amerika Serikat, angkanya bertambah dari 4,5% pada tahun 1965 menjadi 23% pada tahun 1985 dan kenaikan ini tercatat di segala negara bagian untuk wanita segala usia. Prosentase ini diperkirakan akan meningkat 2-3% setiap 5 tahun. 1 Bedah sesar merupakan operasi yang sangat aman. Angka mortalitas secara keseluruhan adalah 0,4 per 1000 kasus bedah dan 0,1 per 1000 kasus bedah yang dilakukan secara elektif. 2 Pemilihan teknik anestesi untuk bedah sesar dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain yaitu: alasan dilakukannya operasi, derajat urgensi, dampak tiap prosedur anestesi terhadap ibu dan fetus termasuk adanya kontraindikasi pada setiap metode, keinginan dan pilihan pasien, dan yang paling penting adalah kemampuan, pengalaman, dan pertimbangan dari ahli anestesi. 3 Teknik anestesi yang lazim digunakan pada bedah sesar adalah anestesi umum, analgesi spinal dan analgesi epidural. Dalam perkembangannya, rasio penggunaan teknik-teknik anestesi untuk bedah sesar di setiap negara berbedabeda. Di Inggris (1989), penggunaan anestesi pada bedah sesar adalah 54% menggunakan anestesi umum, 35% menggunakan analgesi epidural, dan 11% menggunakan analgesi spinal. Di Selandia Baru (1989) 50% pasien menggunakan anestesi umum, 45% menggunakan analgesi epidural (dalam duramater), dan 5% menggunakan analgesi spinal (blok subarachnoid/subdural). 3
5 Analgesi spinal dapat menyebabkan terjadinya hipotensi mendadak sehingga terjadi shock pada ibu, yang mengakibatkan aliran darah ke plasenta berkurang dan menimbulkan asfiksia pada bayi. 4,5,6,7 Sedangkan kerugian yang ditimbulkan oleh analgesi epidural dibandingkan analgesi spinal yaitu obat yang diperlukan lebih banyak, yang kemudian obat tersebut diabsorbsi lewat vena yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi otak pada bayi. Analgesi epidural juga menimbulkan hipotensi pada ibu, namun tidak terjadi secara mendadak seperti pada analgesi spinal. 4,7,8 Salah satu penilaian yang digunakan untuk menilai bayi yang baru lahir adalah Skor Apgar. Skor Apgar digunakan untuk menilai kualitas daya adaptasi bayi baru lahir dengan menentukan apakah bayi baru lahir tersebut memerlukan resusitasi atau tidak. Skor Apgar yang rendah dapat disebabkan karena asfiksia, depresi saraf pusat atau obstruksi jalan nafas pada bayi. 8,9 Sesuai dengan hal-hal tersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh analgesi spinal dengan analgesi epidural pada bedah sesar dengan pendekatan skor apgar. Dan dengan adanya hasil penelitian yang telah diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan dalam pemilihan teknik anestesi yang akan dipakai dalam seksio sesaria, serta dapat juga digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut. Penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan yaitu berjudul perbandingan skor apgar bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian
6 anestesi umum dan analgesi spinal yang telah dilakukan oleh Hari Hendriarto Satoto pada tahun 2002, dengan hasil penelitian tersebut adalah skor apgar bayi yang lahir menggunakan tekhnik analgesi spinal lebih baik daripada yang menggunakan tekhnik anestesi umum. 10 Penelitian lainnya yang juga pernah dilakukan yaitu berjudul perbandingan skor apgar bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian anestesi umum dan analgesi epidural yang dilakukan oleh Mochamat pada tahun 2005, dengan hasil penelitian tersebut adalah skor apgar bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian anestesi umum lebih rendah dibandingkan analgesi epidural. 11 Sedangkan karya tulis ilmiah dengan judul perbandingan skor apgar bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural pada penelitian ini belum pernah dilakukan, dan dimungkinkan karya tulis ilmiah ini adalah penelitian yang pertama kali dilakukan.
7 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan desain deskriptif analitik. Variabel bebas dari penelitian ini adalah analgesi spinal dan analgesi epidural dengan skala nominal, sedangkan variabel tergantung dari penelitian ini adalah skor apgar dengan skala numerik. Penelitian ini dilakukan berdasarkan ilmu Anestesi, ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, serta ilmu Kesehatan Anak (Pediatric) dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari catatan medik bayi yang lahir hidup melalui bedah sesar dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural periode 1 Januari Desember 2009 di RS dr.kariadi Semarang. Data yang diambil meliputi skor apgar bayi yang lahir hidup pada menit ke-1, ke-5, dan ke-10. Jumlah populasi yang diperoleh dari catatan medik tersebut sebanyak 290 populasi data dengan menggunakan analgesi spinal dan 48 populasi data dengan menggunakan analgesi epidural. Kemudian akan dilakukan pemilihan sampel dengan memperhatikan kriteria inklusi sebagai berikut: neonatus aterm, lahir tunggal, indikasi janin bukan fetal distress, tekanan darah ibu normotensi, Hb prabedah ibu normal (>10 gr%), dan juga dengan memperhatikan kriteria eksklusi sebagai berikut: ibu menderita penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, hipertensi dan kelainan neurologi serta janin mempunyai cacat bawaan, pertumbuhan janin terhambat dan adanya kelainan
8 pada plasenta. Sehingga diperoleh sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 34 sampel dengan menggunakan analgesi spinal dan 19 sampel dengan menggunakan analgesi epidural. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa proses yaitu editing, coding, tabulating, dan data entry. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows Release 15, dengan uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov Test dan dilanjutkan dengan uji statistik menggunakan Mann-Whitney Test dengan derajat kemaknaan 0,05.
9 HASIL Analisa deskriptif dilakukan untuk mengetahui secara umum gambaran hasil penelitian yang dilakukan, dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi penilaian skor apgar menit pertama Skor Apgar Analgesi Epidural Analgesi Spinal Frekuensi % Frekuensi % Total Tabel 1 menunjukkan distribusi penilaian skor apgar pada menit pertama pada analgesi spinal dan analgesi epidural. Pada analgesi spinal terdapat 34 sampel (100%) untuk skor apgar Sedangkan pada analgesi epidural terdapat 19 sampel (100%) untuk skor apgar Spinal Epidural
10 Gambar 2. Perbandingan jumlah skor apgar menit pertama pada analgesi spinal dan epidural Tabel 2. Distribusi penilaian skor apgar menit kelima Skor Apgar Analgesi Epidural Analgesi Spinal Frekuensi % Frekuensi % Total Tabel 2 menunjukkan distribusi penilaian skor apgar pada menit kelima pada analgesi spinal dan analgesi epidural. Pada analgesi spinal terdapat 34 sampel (100%) untuk skor apgar Sedangkan pada analgesi epidural terdapat 19 sampel (100%) untuk skor apgar Spinal Epidural Gambar 3. Perbandingan jumlah skor apgar menit ke-5 pada analgesi spinal dan epidural
11
12 Tabel 3. Distribusi penilaian skor apgar menit kesepuluh SkorApgar Analgesi Epidural Analgesi Spinal Frekuensi % Frekuensi % Total Tabel 3 menunjukkan distribusi penilaian skor apgar pada menit kesepuluh pada analgesi spinal dan analgesi epidural. Pada analgesi spinal terdapat 34 sampel (100%) untuk skor apgar Sedangkan pada analgesi epidural terdapat 19 sampel (100%) untuk skor apgar Spinal Epidural Gambar 4. Perbandingan jumlah apgar skor menit ke-10 pada analgesi spinal dan epidural
13 Analisa uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4. Uji Normalitas Kolmogorov-smirnov Kolmogorov-smirnov P Skor Apgar menit-1 0,000 Skor Apgar menit ke-5 0,000 Skor Apgar menit ke-10 0,000 p<0,05 distribusi data tidak normal Berdasarkan tabel 4 diatas hasil uji kenormalan data dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05), dan didapatkan hasil distribusi data tidak normal. Karena distribusi data tidak normal maka dilakukan uji lanjut dengan analisis nonparametrik yaitu mann-whitney yang dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 5. Uji lanjut mann-whitney Mann-whitney P Skor Apgar menit-1 0,810 Skor Apgar menit ke-5 0,868 Skor Apgar menit ke-10 0,037* *p<0,05 terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) Berdasarkan tabel 5 diatas terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada penilaian skor apgar menit ke-10 (p=0,037). Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada menit ke-1 (p=0,810) dan pada menitke-5 (p=0,868).
14 PEMBAHASAN Analgesi spinal pada bedah sesar adalah anastesi yang menggunakan obat anestesi lokal yang diberikan melalui kavum subarachnoid. Dosis yang dibutuhkan relative kecil sehingga efek pada janin juga rendah. Kerugian dari analgesi spinal adalah dapat menimbulkan hipotensi yang mendadak pada ibu sehingga menimbulkan aliran darah ibu ke plasenta berkurang, dan hal ini menyebabkan terjadinya depresi pada neonatus. 12 Sedangkan keuntungannya adalah waktu mula yang cepat, obat yang dibutuhkan relatif lebih sedikit dan menghasilkan keadaan anestesi yang memuaskan. Analgesi spinal juga merupakan pilihan saat terjadi kegawat-daruratan obstetri karena mula kerjanya yang cepat. 13 Pada penelitian ini obat yang digunakan adalah bupivacain 0,5% dan lidocain 2%. Analgesi epidural pada bedah sesar adalah anestesi dengan tekhnik blokade saraf dengan menempatkan obat di ruang epidural (peridural, ekstradural). 6 Kerugian yang ditimbulkan oleh pemakaian analgesi ini yaitu obat yang diperlukan lebih banyak, yang kemudian obat tersebut diabsorbsi lewat vena yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi otak pada bayi. Analgesi epidural juga menimbulkan hipotensi pada ibu, namun tidak terjadi secara mendadak seperti pada analgesi spinal. 4,8 Pada penelitian ini obat yang digunakan adalah bupivacain 1,5% dan lidocain 2%.
15 Pada penelitian ini terbukti bahwa skor apgar bayi yang dilahirkan melalui bedah sesar dengan pemberian analgesi spinal lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian analgesi epidural, berdasarkan pada tabel mean skor apgar bayi berikut ini: Tabel 6. Mean Skor Apgar Bayi Mean skor apgar bayi Analgesi spinal Analgesi epidural Menit ke-1 8,44 8,42 Menit ke-5 9,47 9,36 Menit ke-10 9,94 9,73 Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu karena perbedaan dosis agen kedua analgesi tersebut. Dapat juga disebabkan karena obat yang digunakan pada analgesi epidural diabsorbsi lewat vena yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi otak pada bayi, sehingga potensi mempengaruhi neonatus lebih besar. Sedangkan analgesi spinal pada bedah sesar yaitu menggunakan obat anestesi lokal yang diberikan melalui kavum subarachnoid, dan dosis yang dibutuhkan juga relative kecil sehingga efek pada janin rendah. 5,8,12
16 SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Skor apgar bayi yang lahir melalui seksio sesaria dengan pemberian analgesi spinal terbukti lebih baik dibandingkan dengan pemberian analgesi epidural, pada penelitian ini juga didapatkan perbedaan yang bermakna hanya pada menit ke-10, sedangkan pada menit ke-1 dan menit ke-5 tidak terdapat perbedaan yang bermakna. SARAN Penulis berharap adanya penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan skor apgar bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural untuk memperjelas seberapa besar perbedaan tersebut. Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa terjadi perbedaan signifikan pada menit ke-10, sehingga penulis berharap pada penulisan selanjutnya lebih di kaji tentang perbedaan signifikan tersebut.
17 UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dr.uripno Budiono, Sp.An selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis, serta pengelola bagian anestesi yang telah memberikan ijin dan bantuannya dalam pengambilan catatan medik selama penelitian sehingga penelitian ini dapat terlaksana. Kedua orangtua dan keluarga besar penulis yang sudah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah ini.
18 DAFTAR PUSTAKA 1. Cunningham FG, McDonald PC, Gant NF; Obstetri Williams. Terjemahan: Suyono J, Hartono A. Edisi 21 vol 2. Jakarta : EGC. 2005; p , Jones, Llewellyn Derek. Alih bahasa Hadyanto. Dasar-dasar Obstetri & Ginekologi. Edisi 6. Jakarta : Hipokrates.2001; p Bonica JJ, Mc. Donald JS. Principles and Practice of Obstetric Analgesia and Anasthesia. 3 rd ed. Malvern : Williams & Wilkins, 2000; p , Katzung, Bertram G. Alih bahasa : Staf dosen farmakologi FK Universitas Sriwijaya. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VII. Jakarta : EGC.2002; p Boulton TB, Blogg CE, alih bahasa : Oswari, Jonatan. Anestesiologi. Edisi 12. Jakarta : EGC. 2004; p , Nunn JF, Utting JE, Brown BR. General Anesthesia. 8 th ed.london : Butterworth International Edition. 2003; p , Ganiswara SG. Farmakologi dan Terapi. Edisi 6. Jakarta : Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2004; p
19 8. Wirjoatmodjo K. Anestesiologi dan Reaminasi Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 2000; p , Kliegman RM. Janin dan Bayi Neonatus. In : Nelson WE, Behrman RE, Kliegman RM, eds. Terjemahan oleh : Wahab S. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 17. Jakarta : EGC. 2006; P Satoto HH. Perbandingan Skor Apgar bayi yang lahir melalui Seksio Sesaria dengan pemberian Anestesi Umum dan Analgesi Spinal (Artikel Ilmiah). Semarang: Universitas Diponegoro; Mochamat. Perbandingan Skor Apgar bayi yang lahir melalui Bedah Sesar dengan pemberian Anestesi Umum dan Analgesi Epidural (Karya Tulis Ilmiah). Semarang: Universitas Diponegoro; Morgan E, Maged SM, Michael JM. Spinal, Epidural and Caudal Block. In : Morgan's Clinical Anesthesia. 4 th ed. USA : McGraw-Hill Companies,Inc ; Morgan E, Maged SM, Michael JM. Obstetrical Anesthesia. In : Morgan's Clinical Anesthesia. 4 th ed. USA : McGraw-Hill Companies,Inc ; 2006.
PERBANDINGAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI BEDAH SESAR DENGAN PEMBERIAN ANESTESI UMUM DAN ANALGESI SPINAL ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
PERBANDINGAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI BEDAH SESAR DENGAN PEMBERIAN ANESTESI UMUM DAN ANALGESI SPINAL THE COMPARISON OF APGAR SCORE AFTER CESAREAN SECTION UNDER GENERAL ANESTHESIA AND SPINAL ANALGESIA
Lebih terperinciOleh : MILISA MESIANA S. Universitas Sumatera Utara
PERBANDINGAN NILAI APGAR PADA PERSALINAN NORMAL DAN PERSALINAN DENGAN TEKNIK SECTIO CAESAREA PADA BULAN JANUARI 2010 DESEMBER 2010 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK Oleh : MILISA MESIANA S 080100066
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. letak insisi. Antara lain seksio sesaria servikal (insisi pada segmen bawah), seksio
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seksio sesaria adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat
Lebih terperinciPERBEDAAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI PERVAGINAM DENGAN SESAR TEKNIK SPINAL TAHUN 2014 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
PERBEDAAN SKOR APGAR BAYI YANG LAHIR MELALUI PERVAGINAM DENGAN SESAR TEKNIK SPINAL TAHUN 2014 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN Oleh : Vidi Rere Chikita Purba 120100285 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN NILAI APGAR NEONATUS PADA SEKSIO SESAR ANTARA ANESTESIA UMUM DAN ANESTESIA SPINAL
PERBANDINGAN NILAI APGAR NEONATUS PADA SEKSIO SESAR ANTARA ANESTESIA UMUM DAN ANESTESIA SPINAL 1 Frans T. Rumahorbo 2 Iddo Posangi 2 Harold F. Tambajong 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara
39 DAFTAR PUSTAKA American College of Obstetricians and Gynecologists, 2010. The Apgar Score. [online] Available from: http://www.acog.org/-/media/committee- Opinions/Committee-on-Obstetric-Practice/co333.pdf.
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA 1 Ayu Y.S Fajarini 2 Lucky Kumaat, 2 Mordekhai Laihad 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciPENGARUH HIPOTENSI IBU TERHADAP APGAR SKOR BAYI YANG LAHIR SECARA SEKSIO SESAREA DENGAN ANESTESIA SPINAL DI RSU. PROF. DR. R. D
PENGARUH HIPOTENSI IBU TERHADAP APGAR SKOR BAYI YANG LAHIR SECARA SEKSIO SESAREA DENGAN ANESTESIA SPINAL DI RSU. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE APRIL-NOVEMBER 203 Nia J. M. Lahida 2 Lucky Kumaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dalam kelangsungan kehidupan anak. Dari enam juta anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke lima di tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik yang bertujuan untuk mengetahui atau mencari hubungan antar variabel
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN INTRAOKULER PADA TERAPI TIMOLOL MALEAT DAN DORSOLAMID PASIEN GLAUKOMA. Jurnal Media Medika Muda
PERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN INTRAOKULER PADA TERAPI TIMOLOL MALEAT DAN DORSOLAMID PASIEN GLAUKOMA Jurnal Media Medika Muda Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, disiplin ilmu yang dipakai adalah obstetri dan ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Anestesiologi, Ilmu Patologi Klinik 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini
Lebih terperinciPERBEDAAN HEMODINAMIK PRE DAN POST OPERASI ANTARA ANESTESI UMUM DAN ANESTESI REGIONAL PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DENGAN PRE-EKLAMPSIA BERAT
PERBEDAAN HEMODINAMIK PRE DAN POST OPERASI ANTARA ANESTESI UMUM DAN ANESTESI REGIONAL PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DENGAN PRE-EKLAMPSIA BERAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bagian Obstetri
Lebih terperinciJURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
PERBANDINGAN FREKUENSI PENGGUNAAN ANESTESI REGIONAL DAN ANESTESI GENERAL PADA PASIEN SEKSIO SESARIA DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI 2011-JANUARI 2013 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Anestesiologi dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Bayi dengan asfiksia neonatorum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Bayi dengan asfiksia neonatorum mengalami
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini meliputi lingkup Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta Patologi Anatomi. 4. 2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciRelationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia
Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Makrosomia Diana Handaria 1, Ika Dyah Kurniati 1, Azmi Yunita 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu komplikasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN RINGER ASETAT MALAT DAN RINGER LAKTAT TERHADAP KADAR BASE EXCESS PASIEN OPERASI BEDAH SESAR DENGAN ANESTESI SPINAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk mengikuti ujian akhir
Lebih terperinciPERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN 34-36 MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Keilmuan: Anestesiologi, Farmakalogi dan Patologi Klinik 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam medik RSUP dr. Kariadi Semarang,
31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Anestesiologi dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di instalasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. 4.2 Waktu dan tempat penelitian Tempat melaksanakan: Bagian rekam medis RSUP Dr.Kariadi Semarang.
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuwan : Anestesiologi 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang 3. Ruang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciComplications Associated with Regional Anesthesia in Cesarean Section Patient in PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital
ARTIKEL PENELITIAN Mutiara Medika Vol. 11 No. 1: 31-36, Januari 2011 Komplikasi Anestesia Regional pada Pasien Sectio Caesaria di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Complications Associated with Regional Anesthesia
Lebih terperinciPREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi
33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi Anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciABSTRAK. Nabila Mazaya Putri, 2017 : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG., M.Pd.Ked.
ABSTRAK PERBANDINGAN KARAKTERISTIK IBU DAN LUARAN PERINATAL PADA PRESENTASI SUNGSANG ANTARA PERSALINAN PERVAGINAM DAN PERSALINAN PERABDOMINAM DI RSUD CIBABAT PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2016 Nabila Mazaya
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. Wiknjosastro, H. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1, cet.vi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005, p.
DAFTAR PUSTAKA 1. Wiknjosastro, H. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1, cet.vi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005, p.133 2. Dorland, W. A. Newman; Alih bahasa: Huriawati Hartanto dkk.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meliputi lingkup Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian/smf Obstetri
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT RISK FACTOR OF CEREBROVASKULAR
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
1 KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN 2007-2011 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian karya tulis ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini bertempat di Instalasi Rekam Medik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di RSUP Dr.
Lebih terperinciHUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO
HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO Risa Mundari Akademi Kebidanan Panca Bhakti risamundari@gmail.com ABSTRAK Kematian ibu di Indonesia terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan bahwa kelahiran caesar darurat menyebabkan risiko kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Amerika serikat (AS), kematian ibu pada kelahiran caesar jarang terjadi. Bahkan, banyak data menunjukkan bukti pada resiko mortalitas. Dalam tinjauan pada hampir
Lebih terperinciPERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH ANTARA ANESTESI SPINAL BUPIVAKAIN 0,5% DAN LIDOKAIN 5% PADA PASIEN TRANSURETHRAL
PERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH ANTARA ANESTESI SPINAL BUPIVAKAIN 0,5% DAN LIDOKAIN 5% PADA PASIEN TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTAT (TUR-P) DI RSUD DR.MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
HUBUNGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN INFORMED CONCENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI - JUNI 2012) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH LACTATE NATRICUS HIPERTONIK. DAN NaCl 0,9% TERHADAP KESEIMBANGAN HEMODINAMIK PADA PASIEN SECTIO CAESARIA
PERBANDINGAN PENGARUH LACTATE NATRICUS HIPERTONIK DAN NaCl 0,9% TERHADAP KESEIMBANGAN HEMODINAMIK PADA PASIEN SECTIO CAESARIA Artikel Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi tugas dan memenuhi syarat
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 Oleh : YULI MARLINA 080100034 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 GAMBARAN FAKTOR RISIKO
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medik RSUP Dr.Kariadi Semarang
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak 3.. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian akan dilaksanakan di Bangsal Anak RS. Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah praeksperimen dengan pendekatan static
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh hipnosis pada ibu bersalin primigravida
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.
BAB IV METODELOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Sub Bagian Neurologi dan Sub Bagian Infeksi dan Penyakit Tropik. 3.2. Tempat
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. (Studi dilakukan di Kampung Sengon Kabupaten Sukoharjo)
KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN ANTARA PENGUNAAN MEDIA POWERPOINT DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA TENTANG MENOPAUSE (Studi dilakukan di Kampung Sengon Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Anak. Disiplin ilmu yang digunakan dalam ini adalah Ilmu Kesehatan 4.2 Tempat dan waktu Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang Indonesia. Ruang
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN
FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum VINA EKA WULANDARI G2A 009 193
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Anestesiologi. Yang terkait dengan disiplin ilmu penelitian ini adalah Ilmu 4.2. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang Intensive
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi, dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukaninstalasi Bedah Sentral
Lebih terperinciDiabetes Melitus Gestasional. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Diabetes Melitus Gestasional Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Diabetes melitus gestasional adalah keadaan intoleransi karbohidrat yang memiliki awitan atau pertama
Lebih terperinciPENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
i PENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran
Lebih terperinciHIPERTENSI SKRIPSI. Persyaratan. Diajukan Oleh J
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DAN TANPAA HIPERTENSI DI RSUD MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciPERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak subbidang neurologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung. 4.2 Tempat & Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Divisi Rehabilitasi Medik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor penyebab kematian ibu hamil dipengaruhi oleh penyakit ibu, yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia. Abruptio plasenta adalah terlepasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. diinginkan (Covino et al., 1994). Teknik ini pertama kali dilakukan oleh seorang ahli bedah
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sub Arachnoid Blok (SAB) atau anestesi spinal adalah salah satu teknik dalam anestesi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarachnooid
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.
1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat penelitian : Laboratorium Biologi Universitas Negeri
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAYIDIMAN MAGETAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciAlfiani Sofia Qudsi 1, Heru Dwi Jatmiko 2
PREVALENSI KEJADIAN PONV PADA PEMBERIAN MORFIN SEBAGAI ANALGETIK PASCA OPERASI PENDERITA TUMOR PAYUDARA DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Alfiani Sofia Qudsi 1, Heru Dwi Jatmiko 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : Yunita Ekawati J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN
PERBANDINGAN ANTARA PEMASANGAN TOURNIQUET UNILATERAL DAN BILATERAL PADA EXTREMITAS INFERIOR UNTUK MENGURANGI PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ANESTESI SPINAL DI RSO. Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA SKRIPSI
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA PERSALINAN DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM AKIBAT KELAINAN LOKASI IMPLANTASI PLASENTA DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2013-2014 LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Preeklampsia
ABSTRAK GAMBARAN KASUS PREEKLAMPSIA YANG DITANGANI SECARA KONSERVATIF DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH, DENPASAR BALI SELAMA TAHUN 2013 Latar belakang: Kasus Preeklampsia merupakan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2013 31 DESEMBER 2013 Amanda Haryanto, 2014 Pembimbing 1 : Dani, dr., M.Kes.
Lebih terperinciLUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008
LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008 ABSTRAK Damayanti AR, Pramono BA, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasi. Penelitian Analitik yaitu menganalisis hubungan antar variabel
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEPUASAN ANTARA PASIEN ASKES DAN PASIEN JAMKESMAS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR.KARIADI SEMARANG
PERBANDINGAN KEPUASAN ANTARA PASIEN ASKES DAN PASIEN JAMKESMAS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR.KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk kelulusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) pada lebih dari satu dasawarsa mengalami penurunan sangat lambat dan cenderung stagnan di beberapa negara sedang berkembang, oleh karena jumlah
Lebih terperinciPERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Dian Puspita
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang ilmu kebidanan dan kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. (PBRT), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang rekam medik RSUP
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian telah dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciTERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
TERAPI TOPIKAL AZELAIC ACID DIBANDINGKAN DENGAN NIACINAMIDE+ZINC PADA AKNE VULGARIS LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP dr. Kariadi/FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Perinatologi dan Neurologi. 4.. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT JANTUNG YANG DILAHIRKAN SECARA PERVAGINAM DAN PERABDOMINAM DI RSUP Dr. KARIADI PERIODE TAHUN 2010-2015 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal, Angka Kematian Bayi (AKB)
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian Gastroenterologi, nutrisi metabolik dan perinatologi. 4.2. Tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anestesi yang dilakukan terhadap pasien bertujuan untuk mengetahui status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi pra anestesi adalah langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi yang dilakukan terhadap pasien bertujuan untuk mengetahui status fisik (ASA) pasien pra operatif,
Lebih terperinciOleh: Esti Widiasari S
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN INTRAOKULER PADA TERAPI TIMOLOL MALEAT DAN DORSOLAMID PASIEN GLAUKOMA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PERBANDINGAN PENURUNAN TEKANAN INTRAOKULER PADA TERAPI TIMOLOL MALEAT DAN DORSOLAMID PASIEN GLAUKOMA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciHubungan Kategori Berat Badan Lahir Rendah dengan Nilai Apgar di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari- Desember 2013
36 Artikel Penelitian Hubungan Kategori Berat Badan Lahir Rendah dengan Nilai Apgar di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari- Ebill Fuji Edison 1, Eva Chundrayetti 2, Eti Yerizel 3 Abstrak Berat Badan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observational dengan menggunakan metode penelitian case-control dimana penelitian dimulai dengan
Lebih terperinciPerdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang
Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang Diana Handaria 1, Andra Novitasari 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga Linn) TERHADAP JUMLAH GELIATAN MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT THE EFFECT OF ETANOL RHIZOME EXTRACT (Kaempferia galanga Linn) TO THE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap prosedur pembedahan harus menjalani anestesi dan melalui tahap pasca bedah, maka setiap pasien yang selesai menjalani operasi dengan anestesi umum
Lebih terperinciPerbandingan Nilai APGAR Bayi Pada Kelahiran Presentasi Bokong Secara Pervaginam dan Perabdominal di RSUD Kebumen Tahun 2007
Sukmaningrum, Akil Baehaqi, Titik Kuntari, Perbandingan Nilai Apgar Bayi Pada Kelahiran... Perbandingan Nilai APGAR Bayi Pada Kelahiran Presentasi Bokong Secara Pervaginam dan Perabdominal di RSUD Kebumen
Lebih terperinci